9
TENNIS ELBOW R.A. Gita Tanelvi 04081001051 DEFINISI Tennis elbow merupakan salah satu jenis overuse syndrome dan kondisi ini timbul sebagai akibat dari extensi pergelangan tangan yang berlebihan. Nyeri siku dapat berupa sebagai tennis elbow (lateral epicondylitis) ketika terjadi cedera pada tendon bagian luar. Gambar Group otot yang termasuk adalah otot ektensor pergelangan tangan, terutama otot ektensor carpi radialis brevis yang menimbulkan gejala pada tennis elbow ini. Gambar Robekan Ligamen EPIDEMIOLOGI Insidensi bervariasi mulai dari 1% hingga 3% dari populasi umum

Tennis Elbow RM

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tennis Elbow RM

TENNIS ELBOW

R.A. Gita Tanelvi 04081001051

DEFINISI Tennis elbow merupakan salah satu jenis overuse syndrome dan kondisi ini timbul

sebagai akibat dari extensi pergelangan tangan yang berlebihan. Nyeri siku dapat berupa sebagai tennis elbow (lateral epicondylitis) ketika terjadi

cedera pada tendon bagian luar.

Gambar Group otot yang termasuk adalah otot ektensor pergelangan tangan, terutama otot ektensor carpi radialis brevis yang menimbulkan gejala pada tennis elbow ini.

Gambar Robekan Ligamen

EPIDEMIOLOGI Insidensi bervariasi mulai dari 1% hingga 3% dari populasi umum Kelainan ini dapat ditemukan pada 50% pemain tenis. Meskipun begitu, jumlah pemain

tenis yang terkena penyakit ini hanya sekitar 5% dari jumlah semua pasien tennis elbow.

Jumlah pasien tennis elbow para pria dan wanita sama banyaknya. Kelainan ini sering ditemukan pada orang-orang berkulit putih, pada tangan yang

dominan Insidensinya meningkat seiring dengan bertambahnya usia, dengan populasi puncak

pada usia 30 hingga 50 tahun, serta usia rata-rata penderitanya adalah 42 tahun.

Page 2: Tennis Elbow RM

PATOFISIOLOGI Selain akibat cedera stres repetitif, tennis elbow juga dapat terjadi karena trauma

langsung. Epikondilitis lateral terjadi karena kontraksi repetitif pada otot-otot extensor lengan

bawah, terutama pada origo ECRB (extensor carpi radialis brevis), yang mengakibatkan robekan mikro lalu degenerasi tendon, perbaikan yang imatur, hingga menimbulkan tendinosis.

Selain gaya mekanik yang mengakibatkan stres varus berlebihan pada ECRB, posisi anatomi tendon ECRB yang langsung berhimpitan dengan aspek lateral capitellum menyebabkan tendon tersebut mudah mengalami abrasi berulang selama proses extensi elbow.

Hipovaskularitas permukaan bawah tendon juga berkontribusi dalam proses degenerasi dan tendinosis.

Gambar Gerakan backhand pada tenis yang menimbulkan tarikan pada epikondilus lateral.

MANIFESTASI KLINIS DAN DIAGNOSIS Anamnesis

Keluhan utama nyeri di daerah lateral elbow, yang menjalar ke regio extensor. Pada umumnya pasien berusia antara 20-50 tahun, dan mayoritas berusia di atas 30

tahun. Pasien sering kali melaporkan bahwa onset timbulnya nyeri sulit diketahui, Berhubungan erat dengan riwayat penggunaan tangan secara berlebihan (pada tangan

dominan) tanpa adanya trauma spesifik. Onset gejala biasanya timbul dalam 24-72 jam setelah melakukan aktivitas extensi

pergelangan tangan secara berulang-ulang. Pasien mengeluhkan nyeri pada lateral elbow yang akan semakin memburuk ketika

pasien beraktivitas dan membaik setelah pasien beristirahat. Nyeri biasanya bersifat tajam, intermiten, dan menjalar ke bawah melalui aspek

posterior lengan bawah.

Page 3: Tennis Elbow RM

Secara umum, pasien tennis elbow akan mengeluhkan penurunan kekuatan ketika melakukan gerakan menggenggam, supinasi, dan extensi pergelangan tangan.

Pemeriksaan Fisik Inspeksi

Pada inspeksi, sulit untuk menegakkan diagnosis tennis elbow karena biasanya tidak ditemukan adanya hematoma maupun edema pada lateral elbow.

Pada pasien tennis elbow yang sudah kronik, dapat ditemukan atrofi otot-otot extensor. Jika menemukan adanya eritema, pembengkakan atau pun lesi lain pada elbow, maka

hal tersebut justru akan menyingkirkan diagnosis tennis elbow.

PalpasiDari palpasi, ada beberapa jenis pemeriksaan provokatif yang dapat dilakukan antara

lain: 1. Penekanan pada lateral elbow nyeri maksimal ketika dilakukan penekanan pada daerah

sekitar 1-2 cm dari distal origo ECRB di epikondilus lateral2. Tes Maudsley

Pasien diminta untuk melakukan extensi jari ketiga (jari tengah) tangan lalu pemeriksa menahan extensi tersebut sambil mempalpasi epikondilus lateral menimbulkan ketegangan pada otot extensor digitorum dan tendon hasil positif terjadi apabila pasien merasakan nyeri pada epikondilus lateral.

3. Tes MillPemeriksa meminta pasien agar memflexikan elbow dan pergelangan tangan, sambil memperhatikan tiap nyeri yang timbul pada epikondilus lateral hasil positif bila pasien merasakan nyeri pada epikondilus lateral.

4. Tes CozenPemeriksa menstabilisasi elbow dengan cara meletakkan ibu jari pada epikondilus lateral lalu pasien diminta untuk mengepalkan tangan sambil mempronasikan lengan bawah secara radial lalu pasien mengextensikan pergelangan tangan sambil melawan tahanan yang diberikan oleh pemeriksa. Atau pemeriksa dapat memflexikan dan mengextensikan lengan bawah pasien secara pasif. Semua tindakan itu akan menimbulkan nyeri apabila pasien menderita tennis elbow.

5. Tes Mengangkat Kursi (Chair Test)Pasien diminta untuk mengangkat sebuah kursi dengan bahu di-adduksi, kemudian elbow diextensi, dan pergelangan tangan dipronasi. Tindakan seperti itu akan mempresipitasi nyeri. Jika pasien merasakan nyeri pada epikondilus lateral, berarti chair test positif

Selain tes-tes di atas, kita juga harus melakukan pemeriksaan ROM pada bahu, siku, dan pergelangan tangan. Pemeriksaan ROM (range of movements) dan uji krepitus sendi radiohumeral dilakukan untuk mengeksklusi bursitis, osteokondritis, atau PIN entrapment. Jika ditemukan penurunan ROM, maka kita dapat mempertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan radiologis untuk mengevaluasi sendi yang bermasalah

Page 4: Tennis Elbow RM

Pemeriksaan Penunjang1. X-Ray deposisi kalsium (kalsifikasi) pada daerah yang berdekatan dengan epikondilus

lateral.2. USG

Diagnosis tennis elbow dapat ditegakkan apabila pada tendon extensor communis ditemukan salah satu gambaran berikut ini:

Robekan linear intrasubtansi Penebalan tendon Kalsifikasi intratendinosus Iregularitas tulang pada yang berdekatan Fokal hipoekoik regional Enthesophytes pada insersi tendon Cairan peritendinosus

3. MRIMelihat penebalan serta robekan fokal pada tendon.

DIAGNOSIS BANDING1. Sindrom radial tunnel

Penyakit ini ditandai oleh adanya nyeri dan kelemahan pada sisi lateral siku setelah pasien melakukan aktivitas berupa extensi siku atau rotasi lengan bawah secara berlebihan.

Gejalanya sangat mirip dengan epikondilitis lateral, hanya saja area nyeri pada sindrom radial tunnel adalah sekitar empat jari ke arah distal epikondilus lateral.

Untuk benar-benar menyingkirkan diagnosis, kita dapat melakukan pemeriksaan elektromiografi.

2. Bursitis olekranon Pada bursitis olekranon, biasanya gejala diawali oleh adanya riwayat trauma,

perdarahan, sepsis atau riwayat rematik. Pada pemeriksaan fisis, kita dapat menemukan adanya efusi sendi siku dan eritema

pada kulit siku, pada epikondilitis lateral kita tidak akan menemukan adanya tanda-tanda eritema.

Pada bursitis olekranon, nyeri dapat timbul ketika dilakukan penekanan pada olekranon sedangkan pada epikondilitis lateral, nyeri timbul saat dilakukan penekanan pada epikondilus lateral.

3. Epikondilitis medial (golfer elbow) Pasien epikondilitis medial biasanya memiliki riwayat aktivitas sering melakukan

gerakan flexi seperti bermain golf. Nyeri siku yang timbul pada epikondilitis medial dipresipitasi oleh gerakan flexi dan

supinasi, berbeda dengan tennis elbow yang justru dipicu oleh gerakan extensi dan pronasi.

4. Penyakit-penyakit intra-artikuler seperti artritis, dan osteokondritis dissecan pada capitelum.Penyakit-penyakit artikuler biasanya ditandai oleh gejala kontraktur flexi (pasien sulit melakukan extensi baik secara aktif maupun pasif) dan nyeri sering kali timbul di akhir

Page 5: Tennis Elbow RM

gerakan extensi. Berbeda dengan epikondilitis lateral, di mana tidak ada keterbatasan gerakan flexi.

PENATALAKSANAANTerapi Fase Akut

Untuk tennis elbow fase akut, maka kita harus memberlakukan regimen R.I.C.E seperti halnya cedera jaringan lunak lainnya. Rest (istirahat), Ice (es), Compression (kompres), Elevation (elevasi)

Terapi Konservatif1. NSAID (Non-steroidal anti-inflammatory drugs)

Seperti diclofenac, naproxen, ibuprofen, dan inhibitor siklooksigenase. Namun penggunaan NSAID dalam jangka panjang tidak dianjurkan karena adanya efek

samping pada traktus gastrointestinal dan ginjal.2. Kortikosteroid

Sebaiknya yang memiliki efek anti-inflamasi yang kuat seperti triamcinolone dan betamethasone.

Pemberiannya harus dilakukan secara intra-artrikuler untuk mengurangi efek sistemik.3. Vasodilator

Dapat menstimulasi sintesis kolagen dan membantu proses penyembuhan, selain itu vasodilator dapat mengurangi gejala nyeri.

Vasodilator yang dianjurkan adalah nitrogliserin transdermal. Obat ini dapat menyebabkan relaksasi otot pembuluh darah dengan cara menstimulasi

produksi guanosine monofosfat intraseluler.4. Botulinum

Botulinum telah terbukti dapat menurunkan gejala nyeri dengan cara memblokade pelepasan asetilkolin, sehingga menimbulkan denervasi kimiawi pada sistem saraf simpatetik dan perifer.

Namun penggunaan botulinum harus dilakukan secara hati-hati karena efek sampingnya dapat menimbulkan kelumpuhan pada otot-otot pernapasan.

5. Terapi Fisik Banyak ahli yang menyarankan terapi fisik untuk pasien-pasien tennis elbow dengan

cara memberikan stressing pada insersi ECRB melalui latihan gerakan eksentrik dan konsentrik.

Diharapkan dengan terapi ini maka akan terbentuk jaringan kolagen yang padat pada area insersi ECRB, sehingga rasa nyeri akan tereliminasi

Sebelum melakukan gerakan-gerakan seperti itu, harus diberikan konseling pada pasien mengenai adanya efek eksarsebasi nyeri ketika sedang melakukan latihan.

Page 6: Tennis Elbow RM

Gambar Latihan flexi elbow 90⁰ (kontraksi konsentrik pada otot-otot extensor pergelangan tangan).

Gambar Latihan extensi elbow 180⁰ (kontraksi eksentrik pada otot-otot pergelangan tangan).

6. Penggunaan Ortosis atau Bebat Counterforce (Counterforce bracing) Untuk mengurangi gaya tension (tegangan) pada tendon extensor pergelangan tangan Bebat ini harus diletakan kira-kira 10 cm di arah distal sendi elbow. Penggunaan bebat counterforce selama tiga minggu pada epikondilitis lateral, dapat

menurunkan nyeri dan meningkatkan kekuatan genggaman.

Gambar Counterforce bracing.

Terapi Pembedahan Ada dua jenis pembedahan untuk mengatasi tennis elbow, yakni operasi terbuka dan

operasi dengan bantuan arthroskopi.

Page 7: Tennis Elbow RM

REHABILITASI Setelah menjalani pembedahan, terutama operasi terbuka, tangan yang dioperasi harus

diimobilisasi dengan menggunakan bebat. Setelah 1 minggu, bebat dan jahitan dapat dilepaskan.

Jika bebat telah dilepaskan, maka kita harus segera memulai latihan fisik dengan melakukan gerakan peregangan siku dan mengembalikan flexibilitas siku.

Latihan penguatan siku dapat dimulai dalam 2 bulan setelah pembedahan. Sedangkan untuk latihan atletik yang jauh lebih berat, biasanya akan dimulai dalam 4 hingga 6,minggu setelah operasi

KOMPLIKASI Penggunaan obat-obatan NSAID dan kortikosteroid dalam jangka panjang dapat

mengakibatkan gangguan hati, ginjal, dan traktus gastrointestinal. Komplikasi yang dapat terjadi setelah pembedahan antara lain infeksi, penurunan

ROM, serta kekakuan.

PROGNOSIS Angka kesembuhan pasien dari penyakit ini cukup tinggi, sekitar 95%, meskipun tanpa

terapi pembedahan. Epikondilitis lateral memiliki potensi menjadi masalah kronik terutama jika tidak

tertangani dengan baik.