25
TENTANG TEORI Deng XiaoPing Dian Su Eropa sedang buncah dilanda krisis moneter tularan Amerika. Kepala Bank Dunia pun memberi peringatan: bahaya sedang mengancam perekonomian dunia. Kapitalisme kian semrawut. Indonesia di bawah kekuasaan yang menjunjung neo-liberalisme tak ayal lagi kena getahnya. Jelas-jemelas, kapitalisme tak bisa memakmurkan rakyat Indonesia. TaK ada jalan lain, orang berpaling pada sosialisme. Dalam sejarah gerakan sosialisme dunia, semenjak tersebarnya Marxisme di pertengahan abad ke-XIX, kaum revolusioner dapat dalil: tanpa teori revolusioner, tak ada gerakan revolusioner. Teori revolusioner adalah Marxisme. Pengalaman tiga dasawarsa akhir abad ke-XX memberi pelajaran bahwa: “tanpa teori Deng Xiaoping, tak ada Shenzhen yang gemerlapan, tak ada Tiongkok yang mempesona, tak ada Tiongkok yang diakui sebagai negara besar kedua dalam kekuatan ekonomi dunia. Ya, Shenzhen, desa kecil nelayan yang terpencil tak dikenal, telah berobah jadi kota metropolitan gemerlapan mendampingi Hongkong. Tiongkok yang miskin dan terbelakang di pertengahan abad ke-XX, telah menjadi negara terbesar kedua di bawah Amerika di bidang ekonomi. Inilah berkat sukses pelaksanaan gagasan Deng Xiaoping: Reform dan Politik Pintu Terbuka. Kongres Nasional ke-VII PKT tahun 1945 memutuskan: menjadikan Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong sebagai ideologi pembimbing Partai. Dalam Kongres Nasional ke-XV PKT tahun 1997, Jiang Zemin, sekjen CC PKT menyatakan bahwa Teori Deng Xiaoping adalah Marxisme Tiongkok zaman sekarang, adalah Marxisme di tingkat baru perkembangan Tiongkok. Di samping Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, Teori Deng Xiaoping dinyatakan sebagai ideologi pembimbing Partai Komunis Tiongkok. [Jiang Zemin, Shiwuda Baogao, Fudao Duben, Jiangxi Renmin Chuban She, 1997, -- Laporan Dalam Kongres Nasional ke-XV PKT, Bacaan Pembimbing, Badan Penerbitan Rakyat Jiangxi, 1997, hal. 10]. Konstitusi Partai Komunis Tiongkok dan Konstitusi Negara Republik Rakyat Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi Empat Prinsip Dasar ajaran Deng Xiaoping. Empat Prinsip Dasar adalah: 1. harus menempuh jalan sosialis, 2. harus menjunjung tinggi diktatur proletariat, 3. harus di bawah pimpinan Partai Komunis

TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

  • Upload
    ngoliem

  • View
    230

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

TENTANG TEORI Deng XiaoPing Dian Su

Eropa sedang buncah dilanda krisis moneter tularan Amerika. Kepala Bank Dunia

pun memberi peringatan: bahaya sedang mengancam perekonomian dunia.

Kapitalisme kian semrawut. Indonesia di bawah kekuasaan yang menjunjung

neo-liberalisme tak ayal lagi kena getahnya. Jelas-jemelas, kapitalisme tak bisa

memakmurkan rakyat Indonesia. TaK ada jalan lain, orang berpaling pada sosialisme.

Dalam sejarah gerakan sosialisme dunia, semenjak tersebarnya Marxisme di

pertengahan abad ke-XIX, kaum revolusioner dapat dalil: tanpa teori revolusioner, tak

ada gerakan revolusioner. Teori revolusioner adalah Marxisme.

Pengalaman tiga dasawarsa akhir abad ke-XX memberi pelajaran bahwa: “tanpa

teori Deng Xiaoping, tak ada Shenzhen yang gemerlapan, tak ada Tiongkok yang

mempesona, tak ada Tiongkok yang diakui sebagai negara besar kedua dalam

kekuatan ekonomi dunia. Ya, Shenzhen, desa kecil nelayan yang terpencil tak dikenal,

telah berobah jadi kota metropolitan gemerlapan mendampingi Hongkong. Tiongkok

yang miskin dan terbelakang di pertengahan abad ke-XX, telah menjadi negara

terbesar kedua di bawah Amerika di bidang ekonomi. Inilah berkat sukses

pelaksanaan gagasan Deng Xiaoping: Reform dan Politik Pintu Terbuka.

Kongres Nasional ke-VII PKT tahun 1945 memutuskan: menjadikan

Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong sebagai ideologi pembimbing Partai.

Dalam Kongres Nasional ke-XV PKT tahun 1997, Jiang Zemin, sekjen CC PKT

menyatakan bahwa Teori Deng Xiaoping adalah Marxisme Tiongkok zaman sekarang,

adalah Marxisme di tingkat baru perkembangan Tiongkok. Di samping

Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, Teori Deng Xiaoping dinyatakan

sebagai ideologi pembimbing Partai Komunis Tiongkok. [Jiang Zemin, Shiwuda

Baogao, Fudao Duben, Jiangxi Renmin Chuban She, 1997, -- Laporan Dalam Kongres

Nasional ke-XV PKT, Bacaan Pembimbing, Badan Penerbitan Rakyat Jiangxi, 1997,

hal. 10].

Konstitusi Partai Komunis Tiongkok dan Konstitusi Negara Republik Rakyat

Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi Empat Prinsip Dasar ajaran Deng

Xiaoping. Empat Prinsip Dasar adalah: 1. harus menempuh jalan sosialis, 2. harus

menjunjung tinggi diktatur proletariat, 3. harus di bawah pimpinan Partai Komunis

Page 2: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

Tiongkok. 4. harus menjunjung tinggi ideologi pembimbing Marxisme-Leninisme,

Fikiran Mao Zedong dan Teori Deng Xiaoping.

Semenjak diperkenalkannya gagasan Reform dan Politik Pintu Terbuka oleh Deng

Xiaoping, musuh-musuh sosialisme Tiongkok mati-matian mendiskreditkan Deng

Xiaoping dan teorinya. Radio Free Asia yang aparat CIA, seiring dengan suara

golongan Trotskis Internasionale ke-IV (Trotskis), kaum sosial-demokrat yang anti PKT,

Profesor Pao Yu Ching dan para pengikutnya tak jemu-jemunya mendiskreditkan Deng

Xiaoping dan ajaran-ajarannya. Teori Deng Xiaoping dinyatakan revisionis. John Chan

dari Internasionale Trotskis menyatakan ”sumbangan teori” Deng adalah paling baik

disimpulkan dengan ungkapannya yang terkenal “menjadi kaya adalah mulia”. Dan

“reform” Deng adalah bagian dari pembalikan menyeluruh ke pasar kapitalis yang

merobah negeri ini menjadi pasar buruh murah bagi investasi kapital asing dalam

tahun 1980an dan tahun 1990an. Ada pula yang dengan sinis menyatakan, penemuan

Deng Xiaoping adalah ajaran “kucing hitam kucing putih”.

Pao Yu Ching menyatakan, bahwa Reform dan Pintu terbuka akan menyebabkan

Tiongkok tergantung pada luarnegeri di bidang moneter; dan Tiongkok akan

tergantung pada luarnegeri di bidang ilmu dan tekhnoloigi. Kenyataan telah

membantah pendapat ini. Tiongkok bukan tergantung di bidang moneter, sebaliknya

adalah jadi pemberi kredit pada Pemerintah Amerika yang dililit hutang. Dan dengan

menyaingi monopoli dollar, mata uang Ren Min Bi Tiongkok sedang berkembang

menjadi mata uang internasional. Di bidang tekhnologi, dalam waktu tiga dasawarsa,

Tiongkok dengan kemampuan tekhnologi sendiri, sudah dua kali mengorbitkan

pesawat antariksa berawak, mengirim pesawat ruang angkasa mengitari rembulan

mempersiapkan untuk selanjutnya melakukan pendaratan di bulan.. Tiongkok bisa

menghasilkan komputer dengan operasi-operasi tercepat di dunia, dan menghasilkan

kereta-api dengan kecepatan tertinggi di dunia. Mengenai perlistrikan di Tiongkok,

Dahlan Iskan menyatakan: "Di sana ada transmisi, kalau kita kan paling 500kv, di

Amerika paling tinggi 600kv, kalau di sana sudah ada yang 800kv, dan sekarang

sudah 1000kv. Gila-gilaan lah," tanggapnya. Ini semua membantah pandangan Pao

Yu Ching. Dan ini adalah demonstrasi suksesnya realisasi gagasan-gagasan Deng

Xiaoping yang dipaparkan dalam teorinya membangun sosialisme berkepribadian

Tiongkok.

PerkembanganTiongkok yang mempesona ini tidak berkenan di hati para

musuh-musuh sosialisme Tiongkok. Bukan hanya Deng Xiaoping dinyatakan sebagai

revisionis, bahkan ada yang menyatakan Deng Xiaoping mendidik rakyat Tiongkok

untuk melakukan penghisapan agar menjadi kaya. Teori Deng Xiaoping diringkes

Page 3: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

menjadi ajaran “kucing hitam dan kucing putih” dan ajaran “menjadi kaya adalah mulia”.

Ekonomi pasar yang dijalankan di Tiongkok dinyatakan sebagai “Tiongkok menempuh

jalan kapitalis”. Ucapan Deng Xiaoping: “miskin itu bukanlah sosialisme” dinyatakan

sebagai pengelabuan pada kader-kader PKT, agar menerima gagasan-gagasan Deng.

Secara sistimatis kaum Trotskis, terutama yang tergabung dalam Internasionale

ke-IV mengkampanyekan bahwa. “Tiongkok sekarang adalah satu dari tiang-tiang

penyangga kapitalisme dunia” [John Chan: The Implication of China for World

Socialism, WSWS, 11 Maret 2006]. Pimpinan PKT dituduh salah, dianggap adalah

Stalinis, yang menjalankan teori “dua tahap revolusi”. Tuduhan yang sama juga

ditujukan pada pimpinan Partai Komunis Indonesia menjalankan “dua tahap revolusi”

dan dinyatakan kesalahan inilah yang menyebabkan terjadinya pembantaian manusia

massal menyusul Peristiwa G30S 1965.

Kampanye mendiskreditkan Tiongkok tak henti-hentinya. Ada buruh mogok, kaum

tani tak puas dalam masalah gantirugi penggunaan tanah, konflik-konflik massa

dengan pekerja keamanan, semuanya tak luput dari pemberitaan kaum Trotskis

dengan menyalahkan pemerintah dan Partai Komunis Tiongkok. Ada pula yang

menggelembungkan berita tentang banyaknya gedung-gedung baru yang kosong tak

terjual, menjadi berita adanya “kota hantu” di Tiongkok. Dengan peristiwa ini

diperkirakan akan terjadi pengulangan kebangkrutan yang dialami korporasi Lehmann

Brothers di Amerika, dan tentu akan membangkrutkan ekonomi Tiongkok. Tapi para

pengkritik ini menutup mata dan tak mau tahu bahwa untuk mengatasi monopoli harga

rumah ini, dalam Plan Lima Tahun ke-XII Pemerintah Tiongkok akan membangun

sepuluh juta flat setiap tahun mulai 2011 dengan harga yang terjangkau oleh mereka

yang berpenghasilan rendah. Ternyata, mulai bulan ini, di beberapa tempat harga

rumah mulai turun, penjualan rumah kian meningkat.

Ada yang menyatakan ucapan "miskin itu bukanlah sosialisme" adalah slogan

propaganda Deng Xiao-ping sendiri untuk mengelabui pandangan tentang sosialisme

dan sebagai dalih untuk mengundang modal asing. Dinyatakan, bahwa kader-kader

PKT yang belum sempat menguasai teori ekonomi politik marxis tidak sedikit yang

dikelabuhi oleh otoritet Deng Xiaoping ini. Pandangan ini tak ada dasar

objektivitasnya. Terlalu rendah menilai pengetahuan teori kader-kader PKT hingga

dianggap mudah dikelabuhi. Apakah dapat dipercayai bahwa, ungkapan Deng

Xiaoping ini adalah propaganda dimaksud untuk meyakinkan kader-kader demi tujuan

mengundang kapital asing?

Page 4: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

Ada lagi yang menulis: Mengundang modal asing bagi negara sosialis seperti

RRT adalah kapitulasi PKT terhadap imperialisme. Sesungguhnya, tidak ada dasarnya

untuk menyatakan PKT berkapitulasi pada imperialisme. Semua yang diundang itu

harus tunduk pada undang-undang negara RRT. Bukannya RRT tunduk pada negara

penanam kapital.

Dan pendapat yang menyatakan: “Siapa saja yang mengenal kebusukan

imperialis pasti memaklumi, tidak satupun negara di dunia yang bisa mengusir kembali

modal asing yang sudah ditanam di negeri itu dan pasti meninggalkan hutang harus

dilunasi oleh generasi-generasi berikutnya”. Pasti meninggalkan hutang? Kenapa

Tiongkok yang harus berhutang? Kenyataannya, Tiongkok bukanlah berhutang, tapi

memberi kredit pada Pemerintah Amerika yang dililit hutang. Itu sekarang, lebih-lebih

lagi nanti setelah menyelesaikan Plan Lima Tahun ke-XII dan seterusnya. Tiongkok

akan lebih berjaya.

Ada lagi yang menulis “Marxisme-Leninisme, Fikiran Mao Zedong hanya ditaruh

sebagai lip service untuk mengelabui mereka yang masih tetap tidak mau dan tidak

mampu melihat perbedaan hakiki antara Marxisme-Leninisme-Fikiran Mao Zedong

dengan Teori Deng Xiaoping yang sepenuhnya revisionis! Garis reformnya Denglah

yang mempertahankan sisa-sisa penghisapan dan kemudian justru mengembalikan

dan mengembangkan penghisapan. Teori Denglah yang membenarkan penghisapan

dan membuatnya seperti tidak bisa dihindari. Proses reform perburuhan dan

kolektivisasi pedesaan Mao berhenti dengan adanya reform Deng yang sama sekali

bertolak belakang dengan reformnya Mao”.

Mengembalikan penghisapan? Kapan penghisapan lenyap dalam masyarakat

Tiongkok? Belum pernah!Apakah memperbolehkan usaha swasta, yang berarti

memperbolehkan pemilik modal memperoleh laba dari nilai lebih yang dihasilkan buruh

dianggap sebagai mengembangkan penghisapan? Ya, di satu segi si pengusaha

mengeruk laba dari nilai lebih, ada nilai lebih berarti ada penghisapan, tapi di lain fihak

terbuka lapangan kerja menampung tenaga kerja yang butuh bekerja untuk hidup.

Dalam taraf sekarang, yang pokok adalah menciptakan lapangan kerja. Ini bukanlah

revisionisme. Kapan bisa dilenyapkan nilai lebih dalam berproduksi agar tak ada lagi

penghisapan? Ini bisa, kalau sudah berlaku prinsip distribusi sosialis, bekerja menurut

kemampuan, menerima menurut hasil kerja. Lebih-lebih lagi kalau sudah berlaku

prinsip: bekerja menurut kemampuan, menerima menurut kebutuhan. Ini berarti

komunisme.

Page 5: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

Kaum Trotskis bukan hanya mengkritik Deng Xiaoping, bahkan berilusi untuk

menggulingkan pemerintah PKT. Menurut John Chan, “pemerintah Partai Komunis

Tiongkok adalah didasarkan pada utopi reaksioner Stalinis membangun ‟sosialisme

di satu negeri‟. Karena terpotong dari perekonomian dunia, Tiongkok dilanda krisis

demi krisis.... Kini rezim Partai Komunis Tiongkok adalah bagaikan orang tua berumur

90 tahun yang dalam ketakutan memantau penggali liang kubur yang sudah

disiapkannya, yaitu proletariat yang sudah tumbuh dari 8 juta tahun 1949 kini menjadi

berjumlah 500 juta”.

“Satu-satunya dasar untuk menggulingkan negara polisi Beijing ini adalah teori

Trotski “revolusi permanen”, yang menuntut peranan memimpin dari klas pekerja

dalam memobilisasi massa untuk menggulingkan rezim PKT”.[John Chan, Ninety

years since the founding of the Chinese Communist Party, 5 July 2011]

Miskin dan Sosialisme.

Ada yang menyatakan bahwa ucapan Deng Xiaoping "miskin itu bukanlah

sosialisme" adalah “slogan propaganda Deng Xiaoping sendiri untuk mengelabui

pandangan tentang sosialisme dan sebagai dalih untuk mengundang modal asing.

Kader-kader PKT yang belum sempat menguasai teori ekonomi politik marxis tidak

sedikit yang dikelabuhi oleh otoritet Deng Xiaoping ini “.Pendapat ini tak ada dasar

objektivitasnya. Bagaimana bisa mengelabui pandangan tentang sosialisme? Apakah

benar, kader-kader PKT demikian rendah pengetahuan teorinya, hingga dapat

dikelabuhi tentang kenyataan Tiongkok adalah miskin?

Yang terjadi adalah: Deng Xiaoping mengucapkan hal itu dalam pertemuannya

dengan Perdana Menteri Republik Sosialis Cekoslowakia,. Lubomir Strougal, 26 April

1987. Deng Xiaoping menyatakan: “Dalam „revolusi kebudayaan‟ Gerombolan Empat

Orang mengajukan semboyan absurd, „lebih baik miskin di bawah sosialisme dan

komunisme daripada kaya dalam kapitalisme‟. Kedengarannya adalah beralasan untuk

melawan tujuan menjadi kaya di dalam kapitalisme‟. Tapi bagaimana kita membela jadi

miskin dalam sosialisme dan komunisme?. Pemikiran yang demikianlah yang

menyebabkan Tiongkok menjadi mandeg. Situasi yang demikian memaksa kami untuk

meneliti kembali masalah itu.”

“Kesimpulan kami yang pertama adalah kami harus menjunjung tinggi sosialisme

dan untuk itu, di atas segala-galanya, kami harus melenyapkan kemiskinan dan

keterbelakangan, besar-besaran mengembangkan tenaga produktif dan menunjukkan

keunggulan sosialisme atas kapitalisme”. [Sosialisme Harus Melenyapkan

Kemiskinan, Deng Xiaoping, Wen Xuan, Di San Juan , Ren Min Chu Ban She, Beijing,

1993 -- Pilihan Karya, jilid III,. Badan Penerbitan Rakyat, Beijing, 1993, hal. 223-224]

Page 6: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

“Jadi, untuk membangun sosialisme adalah perlu mengembangkan tenaga

produkltif. Miskin bukanlah sosialisme. Untuk menjunjung tinggi sosialisme, yaitu

sosialisme yang lebih unggul dari kapitalisme, adalah wajib pertama-tama dan paling

utama melenyapkan kemiskinan” [Idem, hal.223].

Dalam situasi berusaha membangun sosialisme, mengakui bahwa Tiongkok itu

miskin, adalah sikap Deng Xiaoping yang berdasarkan kenyataan. Bagaimana

keterangannya bahwa ini adalah satu propaganda untuk pengelabuan? Apa lagi

dihubung-hubungkan dengan maksud untuk mengundang kapital asing.

Ucapan-ucapan Deng Xiaoping di atas adalah sangat jelas, bahwa Tiongkok itu

miskin, itu bukanlah sosialisme. Harus keluar dari kemiskinan, untuk itu harus

mengembangkan tenaga produktif. Tidak ada nada-nada propaganda sama sekali.

Dari ucapan Deng Xiaoping ini juga jelas, bahwa pandangannya ini adalah

menentang semboyan absurd dari Gerombolan Empat Orang dalam “Revolusi Besar

Kebudayaan”.

Pasar dan Sosialisme.

Tentang ungkapan Deng Xiaoping “pasar berguna bagi kapitalisme, juga

berguna bagi sosialisme” dikemukakan dalam situasi berdominasinya pandangan

bahwa ekonomi sosialisme adalah ekonomi berencana, bukan ekonomi pasar.

Ekonomi berencana dipertentangkan dengan ekonomi pasar. Dalam praktek

perekonomian Sovyet, memang sepenuhnya dijalankan ekonomi berencana, tanpa

adanya peranan pasar sebagai pengungkit perekonomian. Harga ditetapkan oleh

negara, bukan oleh pasar. Dalam karya Stalin mengenai Masalah-masalah Ekonomi

Sosialisme di Uni Republik-Republik Sovyet Sosialis, 1952, dinyatakan bahwa

ekonomi sosialisme adalah ekonomi barang-dagangan. Yang diprodusir adalah

barang-dagangan. Dengan mengingatkan pada ajaran Lenin yang menyerukan

perluasan peredaran barang dagangan, dalam karya Stalin ini banyak diangkat

masalah peredaran barang dagangan. Tapi Stalin tidak sampai mengangkat peranan

pasar dalam perekonomian sosialisme. Deng Xiaoping menggunakan pasar untuk

mengembangkan tenaga produktif. Ini terjadi dalam kenyataan di Tiongkok. Begitu

pasar diperbolehkan berfungsi, maka terjadi fluktuasi harga. Ini merangsang produsen

mengembangkan produksi. Barang dagangan jadi melimpah ruah. Melimpah ruah

berarti barang dagangan terdapat dalam jumlah besar.

Karena ketemu dengan istilah “melimpah ruah”, maka ada pendapat: “Disatu fihak

dikemukakan produksi yang strategis dikuasai negara, tetapi hasilnya dikatakan

Page 7: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

melimpah-ruah. Bukankah melimpah-ruah ini manifestasi kegagalan dalam

perencanaan untuk memenuhi kebutuhan yang sebenarnya, salah satu wujud

anarkhisme yang sering dikenal sebagai overproduksi. Artinya negara tidak mampu

menguasai keperluan rakyat yang bersifat strategis; artinya rakyat tidak mampu beli

karena daya belinya merosot ditelan pengejaran keuntungan elemen kapitalis yang

bersarang dalam organ-organ kekuasaan dan perusahaan swasta, disamping a.l.

kredit untuk perumahan dan pemeliharaannya yang tidak dihuni itu harus tetap dibayar.

Ditinjau dari sudut pengetahuan ekonomi, kalimat berikut menunjukkan parameter

yang berlebihan dan berbahaya:

Penumpukan uang yang berlebihan menunjukkan kemacetan peredaran

perekonomian dan manifestasi lemahnya daya beli rakyat untuk keperluan konsumsi.

Situasi semacam ini akan disusul dengan kevakuman permintaan konsumsi yang

berakibat kemacetan produksi dan kegiatan ekonomi akan lumpuh. Karl Marx pernah

mengingatkan: Kalau mesin sudah berhenti berputar, ia menjadi besi tua yang berkarat;

kalau uang sudah tidak beredar, ia menjadi tumpukan kertas gombal tak berharga di

dalam brandkas bank-bank”

Memang benar, produksi barang dagangan Tiongkok melimpah ruah, artinya

terdapat dalam kwantitas yang besar. Tapi ini bukanlah kegagalan dalam perencanaan

untuk memenuhi kebutuhan yang sebenarnya. Jadi bukanlah anarkhisme.

Penumpukan valuta asing yang berlebihan bukanlah karena kemacetan peredaran

perekonomian dan manifestasi lemahnya daya beli rakyat untuk keperluan konsumsi.

Penumpukan valuta asing adalah karena surplus perdagangan luarnegeri yang besar

dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, walau pun mengutip Marx, pendapat di atas ini

melayang di awang-awang, tak ada hubungannya dengan kenyataan yang

diperdebatkan.

Masalah perumahan yang banyak kosong karena belum terjual, dijadikan berita

yang digelembungkan, hingga disiarkan tentang adanya “kota hantu” di Tiongkok. Ada

yang membayangkan, bahwa peristiwa ini akan mengulangi pengalaman bangkrutnya

Korporasi Lehmann Brothers di Amerika. Harga rumah yang sangat tinggi,

menyebabkan tak terjualnya rumah tersebut. Untuk mengatasi monopoli harga di

tangan pengusaha swasta perumahan ini, Pemerintah mengambil langkah, mulai

tahun 2011, dalam Plan Lima Tahun ke-XII membangun tiap tahun sepuluh juta flat

dengan harga yang terjangkau oleh mereka yang berpenghasilan rendah. Dan diambil

langkah-langkah lain yang mencegah kenaikan harga rumah, seperti mencegah

Page 8: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

kemungkinan spekulasi perdagangan perumahan. Mulai bulan ini, harga rumah mulai

ada yang turun dan penjualan rumah kian meningkat.

Ada pendapat bahwa: “Masalah dalam pembangunan sosialisme, bukanlah

menciptakan produksi yang melimpahruah seperti yang diungkapkan Deng Xiaoping,

tetapi menciptakan industri dasar untuk mengabdi kebutuhan perkembangan industri

pertanian dan industri ringan” Teori “membangun industri besar sebagai dasar materiil

bagi sosialisme”,. memang diuraikan secara terperinci dalam Bab XXIII buku

POLITISCHE OKONOMIE – Lehrbuch – Akademik Der Wissenschaften Der UdSSR,

Institut Fur Okonomie, 1955. Dan ajaran ini dipegang serta dilaksanakan di Uni Sovyet,

sampai berhasil membangun industri dasar. Tapi situasi di Tiongkok yang dihadapi

Deng Xiaoping adalah lain dengan situasi di Russia waktu Lenin dan Stalin mulai

membangun sosialisme. Deng Xiaoping menghadapi masalah perbedaan pendapat

yang mempertentangkan masalah ekonomi berencana dan ekonomi pasar. .

Dalam pembicaraan dengan Henry Grunwald, Editor Kepala majalah Time, 23

Oktober 1985, Deng Xiaoping menyatakan bahwa “tidak ada kontradiksi fundamental

antara sosialisme dan ekonomi pasar. Masalahnya adalah bagaimana

mengembangkan tenaga produktif lebih efektif lagi. Kami sudah terbiasa dengan

ekonomi berencana, tapi pengalaman selama bertahun-tahun sudah menunjukkan

bahwa menjalankan sepenuhnya ekonomi berencana merintangi perkembangan

tenaga produktif dalam batas-batas tertentu. Jika dikombinasikan ekonomi

berencana dengan ekonomi pasar, posisi kita akan lebih baik untuk membebaskan

tenaga-tenaga produktif dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.”

“Semenjak Sidang Pleno ketiga CC ke-XI Partai kami dengan teguh menekankan

pentingnya menjunjung Empat Prinsip Dasar, terutama prinsip mempertahankan sistim

sosialis. Jika kita mempertahankan sistim sosialis, adalah terutama harus

mengembangkan tenaga produktif. Untuk waktu panjang kami gagal memecahkan

masalah ini dengan memuaskan. Pada analisa terakhir, keunggulan sosialisme harus

ditunjukkan dalam perkembangan yang lebih besar dari tenaga poroduktif. Itulah

sebabnya, kami menggunakan juga sebagian dari metode-metode kapitalis” .

“Sekarang menjadi jelas bahwa adalah cara yang tepat untuk menempuh politik

terbuka terhadap dunia luar, mengkombinasikan ekonomi berencana dengan ekonomi

pasar. Apakah ini bertentangan dengan prinsip-prinisp sosialisme? Tidak, karena

dalam proses menjalankan reform kita harus memastikan dua hal: pertama adalah

ekonomi sektor umum selalu dominan, lainnya adalah dalam memajukan ekonomi kita

Page 9: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

berusaha mencapai kemakmuran bersama, selalu berusaha mencegah polarisasi.

Politik menggunakan dana asing dan membolehkan sektor swasta untuk berkembang

tidaklah akan memperlemah posisi sektor umum, yang merupakan dasar dari ekonomi

secara keseluruhan.

Sebaliknya, politik-politik ini, baik menggunakan dana asing atau membiarkan

usaha swasta berkembang adalah demi mengembangkan tenaga produktif secara

besar-besaran dan untuk memperkuat sektor umum. Hanyalah selama sektor umum

memainkan peranan dominan dalam perekonomian Tiongkok, polarisasi dapat

dihindari. Tentu saja, sejumlah daerah tertentu dan sejumlah orang bisa mencapai

kemakmuran lebih dulu dari yang lain, dan mereka bisa membantu daerah dan

perseorangan lainnya untuk setapak demi setapak mencapai hal yang sama” [Tak

Ada Kontradiksi Fundamental Antara Sosialisme Dan Ekonomi Pasar, Idem, hal.

148-149]

*****

Empat Prinsip Dasar.

“Deng Xiaoping itu revisionis”. “Deng Xiaoping mendidik rakyatnya melakukan

penghisapan untuk jadi kaya”. “Reform Deng Xiaoping itu mengembalikan

penghisapan dan mengembangkan penghisapan”, “merobah Tiongkok jadi kapitalis”.

“Ajaran-ajaran Deng Xiaoping itu kalau disimpulkan adalah „menjadi kaya itu

mulia‟. ”Yang penemuan Deng Xiaoping adalah ajaran: “kucing hitam kucing putih”.

“Tiongkok jadi megah mempesona, karena menjalankan sistim penghisapan terhadap

rakyatnya” Demikianlah suara-suara santer dari fihak yang tak berkenan di hatinya

mengenai ajaran-ajaran Deng Xiaoping. Inilah suara dari orang-orang yang

sebenarnya tak tahu ajaran-ajaran Deng Xiaoping yang sesungguhnya.

“Tanpa teori revolusioner tak mungkin ada gerakan revolusioner”. Kalimat ini

diajukan Lenin tahun 1901 dalam Karyanya “Apa Yang Harus Dikerjakan?” [Lenin,

Chto Dyelatch ?, -- Apa Yang Harus Dikerjakan? -- Kumpulan Karya, bahasa Russia,

edisi ke-IV , jilid V, 1951, hal. 341]. Teori revolusioner yang dimaksud adalah Marxisme.

Partai Komunis Tiongkok sangat mencengkam arti penting teori dalam berrevolusi.

Demikian tingginya Tiongkok menilai Teori Deng Xiaoping, sampai Jiang Zemin sekjen

CC PKT menyatakan bahwa Teori Deng Xiaoping adalah Marxisme Tiongkok zaman

sekarang. Kongres ke-XII PKT memutuskan menjadikan Teori Deng Xiaoping ideologi

pembimbing Partai Komunis Tiongkok disamping Marxisme-Leninisme dan Fikiran

Mao Zedong. Dalam Konstitusi PKT dan Konstitusi negara RRT dicantumkan Teori

Deng Xiaoping termasuk ideologi pembimbing dalam Empat Prinsip Dasar yang harus

dijunjung tinggi.

Page 10: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

Teori Deng Xiaoping “membangun sosialisme berkepribadian Tiongkok”

dipaparkan dalam karya-karyanya yang terhimpun dalam tiga jilid Pilihan Karya. Ini

meliputi pandangan dan gagasan-gagasannya di bidang filsafat, politik, ekonomi,

militer, pembangunan partai dan kebudayaan. Salah satu di antaranya adalah ajaran

tentang Empat Prinsip Dasar.

Deng Xiaoping memaparkan gagasannya tentang Empat Prinsip Dasar dalam

Forum tentang Prinsip-prinsip pekerjaan teori Partai, 30 Maret 1979. Dikemukakannya,

bahwa Central Comite berpendapat bahwa untuk melakukan pembangunan empat

modernisasi, kita harus menjunjung tinggi Empat Prinsip Dasar secara ideologi dan

politik. Empat Prinsip Dasar adalah:

1. Kita harus menempuh jalan sosialis.

2. Kita harus menjunjung tinggi diktatur proletariat.

3. Kita harus menjunjung tinggi pimpinan Partai Komunis.

4. Kita harus menjunjung tinggi Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong.

1. Harus menempuh Jalan Sosialis:

Pertama, kita harus menempuh jalan sosialis. Sekarang ada orang yang

terang-terangan mengatakan bahwa sosialisme adalah ketinggalan dari kapitalisme.

Kita harus membantah pandangan ini. Pertama-tama, hanyalah sosialisme yang dapat

menyelamatkan Tiongkok – ini adalah kesimpulan sejarah yang tak terbantahkan yang

disimpulkan Rakyat Tiongkok yang ditarik dari pengalamannya sendiri selama 60

tahun semenjak Gerakan 4 Mei 1919. Jika menyimpang dari sosialisme, Tiongkok tak

bisa tidak akan mundur ke semi-feodalisme dan semi-kolonialisme. Mayoritas mutlak

rakyat Tiongkok tak akan membiarkan kemunduran yang demikian.

Di samping itu, walaupun dalam kenyataan Tiongkok sosialis adalah terbelakang

dari negeri-negeri kapitalis yang maju di bidang ekonomi, tekhnologi dan kebudayaan,

ini bukanlah disebabkan oleh sistim sosialis, tetapi pada dasarnya disebabkan

perkembangan sejarah Tiongkok sebelum pembebasan; itulah hasil dari imperialisme

dan feodalisme. Revolusi sosialis sudah sangat mempersempit jarak dalam

perkembangan ekonomi antara Tiongkok dan negeri-negeri kapitalis yang maju.

Walaupun terdapat kesalahan-kesalahan kita, selama tiga dasawarsa yang lalu kita

sudah mencapai kemajuan dalam ukuran yang Tiongkok lama tak bisa mencapainya

dalam ratusan bahkan ribuan tahun.

Page 11: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

Perekonomian kita sudah mencapai tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi, ia tak

disangsikan lagi akan berkembang lebih cepat dari perekonomian negeri kapitalis

manapun, dan pertumbuhan ini akan tetap berlanjut. Tentu saja, akan diperlukan suatu

masa cukup panjang untuk nilai pendapatan nasional per kapita mencapai dan

melampaui negeri-negeri kapitalis yang maju.

Selanjutnya, baiklah kita bertanya: Mana yang lebih baik, sistim sosialis atau

sistim kapitalis? Tentu saja sistim sosialis lebih baik. Dalam keadaan tertentu, negeri

sosialis bisa membuat kesalahan yang serius, dan bahkan mengalami kemunduran

besar seperti kekacauan yang diciptakan oleh Lin Biao dan Gerombolan Empat Orang.

Tentu saja, ini ada sebab-sebab subjektifnya, pada dasarnya ini disebabkan oleh

pengaruh-pengaruh yang diwarisi dari masyarakat lama dengan sejarahnya yang

panjang, pengaruh-pengaruh yang tak dapat dilenyapkan dalam semalam.

Negeri-negeri kapitalis dengan sejarah feodal yang panjang, seperti Inggeris,

Perancis, Jerman, Jepang dan Itali – semua pernah mengalami kemunduran besar

dan pembalikan dalam waktu-waktu yang berlainan (restorasi kontrarevolusi pernah

terjadi di Inggeris dan Perancis sedangkan di Jerman, Jepang dan Itali pernah terdapat

periode kekuasaan fasis).

Tetapi dengan bersandar pada sistim sosialis dan tenaga kita sendiri, kita sudah

menggulingkan Lin Biao dan Gerombolan Empat Orang tanpa terlalu banyak kesulitan,

dan segera negeri kita menempuh jalan stabilitas, bersatu dan perkembangan yang

sehat. Ekonomi sosialis didasarkan pada pemilikan umum, dan produksi sosialis

ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan material dan kultural rakyat sampai

batas maksimum – tapi tidak untuk penghisapan. Ciri-ciri sistim sosialis ini

menyebabkan adalah mungkin bagi rakyat negeri kita untuk ikut ambil bagian bersama

dalam kehidupan politik, ekonomi dan cita-cita sosial serta standard moral. Semuanya

ini tak bisa terjadi dalam masyarakat kapitalis.

Tidak ada jalan dengan mana kapitalisme pernah bisa menghapuskan

penumpukan laba besar-besaran oleh kaum miliuner atau pernah bisa bebas dari

penghisapan, kehancuran dan krisis-krisis ekonomi. Kapitalisme tak pernah bisa

mewujudkan cita-cita bersama dan standar moral serta membebaskan diri dari

menjalankan kejahatan-kejahatan, kemerosotan moral dan keputus-asaan. Di lain

fihak, kapitalisme sudah bersejarah ratusan tahun, dan kita harus belajar dari rakyat

negeri-negeri kapitalis. Kita harus menggunakan ilmu pengetahuan dan tekhnologi

Page 12: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

yang sudah mereka kembangkan serta unsur-unsur yang sudah terhimpun dalam

pengetahuan mereka, dan pengalaman yang berguna bagi kita.

Di samping kita akan mengimpor dari negeri-negeri kapitalis tekhnologi maju dan

hal-hal lain yang berguna bagi kita – secara terpilih dan menurut rencana – kita

sekali-kali tak akan belajar dan mengimpor sistim kapitalis itu sendiri, atau sesuatunya

yang menjijikkan dan dekaden. Jika negeri-negeri kapitalis yang maju mencampakkan

sistim kapitalis, maka ekonomi dan kebudayaan mereka, tentulah akan maju lebih

pesat. Itulah sebabnya kekuatan politik progresif di negeri-negeri kapitalis berusaha

untuk mempelajari dan mempropagandakan sosialisme serta berjuang membasmi

fenomena-fenomena ketidak-adilan dan irrasional dalam masyarakat kapitalis serta

untuk melangsungkan revolusi sosialis. Kita harus memperkenalkan kepada rakyat kita,

terutama kepada pemuda kita, apa saja yang progresif dan yang berguna dari

negeri-negeri kapitalis, dan kita akan mengkritik apa saja yang reaksioner dan

dekaden.

2. Harus Menjunjung Tinggi Diktatur Proletariat:

Kedua, kita harus menjunjung tinggi diktatur proletariat. Kita sudah banyak melakukan

propaganda menjelaskan bahwa diktatur proletariat berarti demokrasi sosialis bagi

rakyat, demokrasi yang dinikmati oleh kaum buruh, kaum tani, intelektuil dan rakyat

pekerja lainnya, adalah demokrasi paling luas yang pernah ada dalam sejarah. Di

masa lampau, kita tidak cukup mempraktekkan demokrasi, maka kita membuat

kesalahan.

Lin Biao dan Gerombolan Empat Orang mempropagandakan apa yang disebut

“kediktatoran yang menyeluruh”, menjalankan kedikatatoran feodal fasis terhadap

rakyat. Kita sudah membasmi kediktatoran ini, yang tak ada samanya dengan diktatur

proletariat, tetapi yang adalah bertolak-belakang dengannya.

Sekarang, kita sudah mengoreksi kesalahan masa lampau dan telah mengambil

banyak langkah untuk terus menerus mengembangkan demokrasi di dalam Partai

dan di kalangan rakyat. Tanpa demokrasi tak akan ada sosialisme dan tak akan ada

modernisasi sosialis. Tentu saja, demokratisasi, sebagaimana modernisasi, haruslah

maju selangkah demi selangkah. Bertambah berkembang sosialisme haruslah lebih

berkembang demokrasi. Ini tak perlu disangsikan lagi.

Walaupun demikian, perkembangan demokrasi sosialis sama sekali kita tak bisa

lepas dari diktatur proletariat terhadap kekuatan-kekuatan yang memusuhi sosialisme.

Page 13: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

Kita menentang perluasan bidang perjuangan klas. Kita tidak percaya bahwa terdapat

burjuasi di dalam Partai, dan kita tidak percaya bahwa di dalam sistim sosialis, klas

burjuasi atau klas penghisap akan muncul kembali sesudah klas-klas penghisap

benar-benar sudah dilenyapkan.

Tetapi kita harus mengakui bahwa dalam masyarakat sosialis masih ada kaum

kontra-revolusioner, agen-agen musuh, para penjahat kriminal dan segala macam

anasir jahat, yang merusak tata tertib umum sosialis, demikian pula para penghisap

yang melakukan korupsi, penyogokan, spekulasi dan tukang catut. Dan kita harus

mengakui bahwa fenomena yang demikian tak bisa dilenyapkan untuk masa yang

cukup panjang. Perjuangan melawan perseorangan yang demikian adalah berbeda

dengan perjuangan satu klas terhadap klas lainnya, yang sudah terjadi di masa

lampau (perseorangan yang demikian tidak bisa membentuk klas yang utuh bersatu

sebagai satu klas terbuka).

Walaupun demikian, itu adalah masih satu bentuk khusus dari perjuangan klas, di

bawah syarat-syarat sosialis, dari perjuangan klas sejarah masa lampau. Masih

diperlukan untuk menjalankan kediktatoran terhadap semua unsur anti-sosialis ini, dan

demokrasi sosialis adalah tidak mungkin tanpa itu. Kediktatoran ini adalah satu

perjuangan intern dan ada kalanya dalam kasus tertentu juga merupakan perjuangan

internasional, kedua aspek ini adalah tak bisa dipisahkan.

Oleh karena itu, selama ada perjuangan klas dan selama imperialisme dan

hegemonisme masih ada, maka tak bisa dibayangkan bahwa fungsi kediktatoran

negara akan melenyap, dan bahwa tentara tetap, badan-badan keamanan umum,

pengadilan-pengadilan serta penjara-penjara akan melenyap. Adanya mereka tidak

berkontradiksi dengan demokratisasi negara sosialis, karena kerja mereka yang efektif

akan menjamin, bukannya menghalangi demokratisasi itu. Kenyataan yang terjadi

adalah bahwa sosialisme tidak dapat dipertahankan atau dibangun tanpa diktatur

proletariat.”. [Deng Xiaoping, Uphold The Four Cardinal Principles, Selected Works

(1975-1982), Foreign Languages Press, Beijing, First Edition, 1984, hal 166-176].

Demikianlah, Deng Xiaoping dengan tangguh membela diktatur proletariat.

Diktatur proletariat dipraktekkan oleh negara Republik Rakyat Tiongkok dengan

mewujudkannya dalam bentuk menjalankan sistim kerjasama multi-partai di bawah

pimpinan Partai Komunis Tiongkok, dengan sistim Kongres Rakyat Nasional (KRN)

dan Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat (MPPR).

Page 14: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

Istilah diktatur proletariat bukanlah baru dalam sejarah perpolitikan Indonesia.

Adalah Partai Komunis Indonesia yang pertama menggunakan dan mempopulerkan

istilah diktatur proletariat ke dalam terminologi politik bahasa Indonesia.”Perbedaan

ISDV yang menjadi cabang SDAP Internasionale kedua di negeri Belanda dengan kita

ISDV, adalah perbedaan pandangan yang prinsipiil, politik dan taktik. Sosialisme palsu

mematahkan kepercayaan proletariat akan kemampuan dirinya sendiri dan terpaksa

menggantungkan diri kepada kapitalisme. Perbedaan yang lain, adalah bahwa kaum

komunis berjuang untuk diktatur proletariat, tetapi mereka menentang ini. Kalau kita

menyokong diktatur proletariat, maka kita adalah komunis”, demikian dimuat dalam

Het Vrije Woord, 25 Juni 1920. [Baca Suar Suroso, Marxisme Sebuah Kajian,

Dinyatakan Punah Ternyata Kiprah, terbitan Hasta Mitra, dengan Sebuah Renungan

Ringkas Joesoef Isak, sebagai Pengantar, Jakarta, 2009, hal. 123].

*** * ***

Dengan kritik Nikita Khrusycyov atas Stalin dalam Kongres ke-XX PKUS, 1956, kaum

sosial demokrat dan Trotskis bergendang paha. Dari hasil kongres itu, revisionisme

modern merebak dalam gerakan komunis internasional. Pimpinan partai-partai

komunis Uni Sovyet, Eropa Timur dan Tengah dilanda revionisme modern.

Di puncak gelora PERANG DINGIN, di akhir tahun enam puluhan abad ke-XX,

Eropa Timur dan Tengah dilanda gerakan evolusi secara damai untuk pembasmian

negara-negara sosialis. Tahun 1968 berkobar revolusi “Musim Semi Praha”. Alexander

Dubcek yang revisionis menggantikan Antonin Novotny pucuk pimpinan Partai

Komunis Cekoslowakia. Polandia bergolak dengan gerakan buruh solidaritas di bawah

pimpinan Lech Walesa, murid Leszek Kolakowski, pembelot Marxisme. Berlangsung

polemik besar melawan revisionisme modern dalam gerakan komunis internasional.

PKUS dan PKT berhadap-hadapan dalam polemik ini. Partai Komunis Indonesia yang

semula mengambil posisi berusaha mendamaikan, mempersatukan PKUS dan PKT,

dalam perkembangannya jadi mendukung PKT dan bersuara melawan revionisme

modern.

Satu demi satu negara sosialis Eropa Timur ambruk. PKUS di bawah pimpinan

Gorbacyov, meluncur ke puncak revisionisme dengan karyanya PYERYESTROIKA I

NOVOYE MISHLYENIYE – Perestroika dan Pemikiran Baru --, dan dengan

dicampakkannya ajaran diktatur proletariat dalam Kongres Nasional ke-XXVIII PKUS,

1990. [Baca MATYERIALHI XXVIII SIYEZDA KOMMUNiSTICEKOI PARTII

SOVYETSKOVO SOYUZA, -- Bahan-Bahan Kongres ke-XXVIII Partai Komunis Uni

Sovyet --, Politizdat, Moskwa, 1990]. Maka URSS lenyap dari peta politik dunia.

Page 15: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

Di kala di Eropa Timur dan Tengah berkecamuk revisionisme modern, yaitu

berkobarnya gerakan anti sosialisme, Tiongkok juga dilanda kegiatan anti sosialisme,

hingga tahun 1989 memuncak dengan Peristiwa Tian An Men yang berlumuran darah.

Tapi tahun 1979, Deng Xiaoping sudah tampil dengan gagasan menjunjung tinggi

Empat Prinsip Dasar. Gorbacyov yang revisionis mencampakkan diktatur proletariat,

URSS ambruk. Deng Xiaoping dengan Empat Prinsip Dasarnya membela

Marxisme-Leninisme, Fikiran Mao Zedong, membela sosialisme, membela diktatur

proletariat. Maka RRT sampai kini berjaya...Salah satu dari prinsip itu adalah:

Menjunjung tinggi kepemimpinan Partai Komunis.

3. Menjunjung tinggi kepemimpinan Partai Komunis.

“Ketiga, kita harus menjunjung tinggi kepemimpinan Partai Komunis. Semenjak

munculnya gerakan komunis internasional, sudah ditunjukkan bahwa kelangsungan

hidupnya adalah tidak mungkin tanpa partai-partai politik proletariat. Lebih-lebih lagi,

semenjak Revolusi Oktober sudah menjadi jelas bahwa tanpa kepemimpinan Partai

Komunis adalah tidak mungkin revolusi sosialis, diktatur proletariat dan pembangunan

sosialisme.

Lenin mengajarkan: „Diktatur proletariat adalah perjuangan yang gigih

berkepanjangan – berdarah dan tanpa darah, dengan kekerasan dan secara damai,

secara militer dan ekonomi, secara pendidikan dan administratif – melawan

kekuatan-kekuatan dan tradisi-tradisi masyarakat lama.... Tanpa partai yang dibajakan

dalam perjuangan, tanpa partai yang mendapat dukungan dari semua yang jujur dari

klas tersebut, tanpa partai yang mampu mencermati dan mempengaruhi semangat

massa, adalah tidak mungkin untuk memimpin perjuangan dengan sukses.‟

Kebenaran yang diajarkan oleh Lenin ini adalah tetap berlaku sekarang. Di negeri kita,

selama 60 tahun semenjak Gerakan 4 Mei, tidak ada partai politik selain Partai

Komunis Tiongkok yang sudah memadukan dirinya dengan massa rakyat pekerja

mengikuti jalan yang ditunjukkan Lenin.

Tanpa Partai Komunis Tiongkok tidak akan ada Tiongkok baru sosialis. Tingkah

laku jelek Lin Biao dan Gerombolan Empat Orang sudah membangkitkan perlawanan

tegas seluruh rakyat Tiongkok dan juga oleh seluruh partai, justru karena Lin Biao dan

Gerombolan Empat Orang mengesampingkan Partai Komunis Tiongkok, kekuatan

pimpinan yang sudah tergembleng lama yang mempertahankan persatuan bagai

darah dan daging dengan massa. Jika martabat Partai di kalangan rakyat seluruh

Page 16: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

negeri sudah meningkat semenjak tergulingnya Gerombolan Empat Orang, dan

terutama semenjak Sidang Pleno ke-III CC ke-XI, ini adalah justru disebabkan oleh

seluruh bangsa kita menggantungkan harapan mereka untuk masa depan pada

pimpinan Partai.

Walaupun gerakan massa tahun 1976 yang memuncak dengan peristiwa

lapangan Tian An Men di mana rakyat berkumpul untuk menyatakan belasungkawa

atas wafatnya Perdana Menteri Zhou Enlai tidaklah dipimpin oleh Partai secara

organisatoris, hal ini menunjukkan dengan tegas mendukung pimpinan Partai dan

menentang Gerombolan Empat Orang. Kesadaran revolusioner massa dalam gerakan

ini tak dapat dipisahkan dari pendidikan yang diberikan Partai selama bertahun-tahun,

dan justru anggota-anggota Partailah dan anggota-anggota Liga Pemuda Komunis

yang merupakan aktivis pokok di antara mereka.

Oleh karena itu, kita tidak dapat sama sekali menilai gerakan massa di lapangan

Tian An Men adalah sesuatunya yang murni gerakan spontan seperti Gerakan Empat

Mei, yang tak ada hubungan dengan pimpinan Partai. Dalam kenyataannya, tanpa

Partai Komunis Tiongkok, siapakah yang akan mengorganisasi perekonomian, politik,

militer dan kebudayaan sosialis Tiongkok, dan siapakah yang akan mengorganisasi

empat modernisasi? Di Tiongkok sekarang ini, kita mutlak tak bisa terlepas dari

pimpinan Partai dan mendambakan spontanitas kebangkitan massa.

Pimpinan Partai, tentu saja tidaklah sempurna, dan masalah bagaimana Partai

dapat mempertahankan hubungan erat dengan massa dan menjalankan pimpinan

yang efektif lagi tepat adalah masih merupakan salah satu yang kita harus pelajari

dengan serius untuk memecahkannya. Tetapi ini tak bisa dijadikan alasan untuk

menuntut mengurangi atau menghapuskan pimpinan Partai.

Partai kita sudah membikin banyak kesalahan, tapi setiap kali ada kesalahan,

dikoreksi dengan bersandar pada organisasi Partai, tidak dengan mencampakkannya.

CC Partai sekarang ini dengan gigih mengembangkan demokrasi di dalam Partai dan

di kalangan rakyat; dan berketetapan untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan. Dalam

syarat-syarat yang demikian, kita lebih-lebih lagi tak akan memperbolehkan massa

rakyat kita menuntut likwidasi atau melemahkan pimpinan Partai.

Sesungguhnyalah, jika menyerah kepada tuntutan ini, hanyalah akan menjurus

kepada anarkhisme dan merusak serta menghancurkan usaha sosialisme. Lin Biao

dan Gerombolan Empat Orang, sebagaimana yang mereka lakukan,

Page 17: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

mengenyampingkan comite-comite Partai “melakukan revolusi”, dan adalah jelas bagi

semua orang tentang revolusi yang bagaimana mereka lakukan. Jika dewasa ini kita

coba mendapatkan demokrasi dengan mencampakkan comite-comite Partai,

bukankah sudah jelas demokrasi yang bagaimana yang akan dihasilkan? Tahun 1966

perekonomian Tiongkok, sesudah meliwati beberapa tahun penataan kembali, sudah

dalam keadaan berkembang cepat.

Tetapi Lin Biao dan Gerombolan Empat Orang telah menimbulkan kerusakan

hebat. Barulah sekarang di bawah pimpinan Comite Central dan Dewan Negara,

ekonomi kita pulih menempuh jalan pertumbuhan cepat. Jika segelintir orang kembali

membolehkan pencampakan Partai dan membikin kekacauan, maka empat

modernisasi akan lenyap ke udara. Ini bukanlah ucapan yang berkelebihan, tapi ini

adalah kebenaran objektif yang dengan jelas telah dibuktikan oleh kenyataan praktek.

[Deng Xiaoping, Selected Works (1975-1982), Foreign Languages Press, Beijing, 1984,

hal. 177-179].

*** * ***

Tanpa teori revolusioner, tak ada gerakan revolusioner. Teori revolusioner itu

adalah Marxisme. Marxisme berkembang mengikuti perkembangan sejarah. Lahirlah

Leninisme, Fikiran Mao Zedong. Dan kini Tiongkok menampilkan Teori Deng Xiaoping,

sebagai pemaduan Marxisme dengan praktek pembangunan sosialisme di Tiongkok,

teori membangun sosialisme berkepribadian Tiongkok.

Pada puncak Perang Dingin, musuh-musuh sosialisme menggelorakan gerakan

evolusi damai untuk membasmi negara-negara sosialis. Uni Sovyet dan negara-

negara sosialis Eropa Timur pada brantakan sesudah mencampakkan ajaran Marx

tentang diktatur proletariat. Walaupun gerakan evolusi damai juga melanda Tiongkok

sampai bermuara dengan Peristiwa Tian An Men yang berlumuran darah, RRT negara

diktatur demokrasi rakyat Tiongkok tetap bertahan dan berjaya sampai sekarang,

karena menjunjung tinggi Empat Prinsip Dasar ajaran Deng Xiaoping. Salah satu

prinsip itu adalah menjunjung tinggi Marxisme-Leninisme, Fikiran Mao Zedong.

Semenjak berdirinya tahun 1921, Marxisme-Leninisme adalah ideologi

pembimbing PKT. Seperempat abad kemudian, setelah menyimpulkan pengalaman

sejarah perjuangan rakyat Tiongkok di bawah pimpinan PKT, maka dalam Kongres

Nasional ke-VII tahun 1945, PKT merobah ideologi pembimbing Partai menjadi:

Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong. “Fikiran Mao Zedong adalah fikiran

Page 18: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

yang memadukan teori-teori Marxis-Leninis dengan praktek aktual revolusi Tiongkok.

Ia adalah komunisme dan Marxisme dilaksanakan untuk Tiongkok.

Fikiran Mao Zedong adalah perkembangan lebih lanjut dari Marxisme dalam

revolusi nasional demokratis dalam sebuah negeri kolonial, semi-kolonial dan

semi-feodal dalam periode sekarang. Ia adalah pernyataan terbaik dari Marxisme yang

ditrapkan bagi suatu nasion. Ia tumbuh dan berkembang dalam perjuangan

revolusioner berjangka panjang dari nasion Tiongkok. ...... Ia dirumuskan liwat

pelaksanaan pandangan dunia dan pandangan sosial Marxis – materialisme dialektik

dan materialisme historis” [Liu Shaoqi, On The Party, report on the revision of the

Party Constitution, May 14, 1945, the Seventh National Congress of CPC, Foreign

Languages Press, Peking, 1950, hal. 31.]

Sejarah berkembang. Ideologi pembimbing PKT juga berkembang maju.

Dalam Kongres Nasional ke-XIV, Oktober 1992, Jiang Zemin melaporkan tentang

peranan penting Teori Deng Xiaoping membangun sosialisme berkepribadian

Tiongkok. Disamping Marxisme-Leninisme Fikiran Mao Zedong, Teori Deng Xiaoping

dijadikan ideologi pembimbing PKT. Ideologi pembimbing ini diperkaya lagi dengan

rumusan Fikiran Penting “Tiga Butir Mewakili” yang berarti: butir pertama, PKT harus

mewakili tenaga produktif termaju, butir kedua harus mewakili arah perkembangan

kebudayaan nasional yang maju, dan butir ketiga mewakili kepentingan rakyat banyak.

Dalam Kongres Nasional ke-XVI tahun 2007 ideologi pembimbing ini dilengkapi lagi

dengan pandangan ilmiah tentang perkembangan. Dengan demikian, dalam Konstitusi

PKT hasil Kongres ke-XVI dirumuskan, bahwa ideologi pembimbing PKT adalah

Marxisme-Leninisme, Fikiran Mao Zedong, Teori Deng Xiaoping, Fikiran Penting “Tiga

Butir Mewakili” dan pandangan ilmiah tentang perkembangan.

Teori Deng Xiaoping menempati kedudukan sangat penting dalam ideologi

pembimbing PKT dewasa ini. Teori Deng Xiaoping dipaparkan dalam tiga jilid

Kumpulan Karyanya. Teori ini meliputi pandangan dan gagasan Deng Xiaoping di

bidang-bidang filsafat, politik, ekonomi, miiiter, pembangunan Partai dan kebudayaan.

Salah satu gagasannya adalah Empat Prinsip Dasar. Dengan Empat Prinsip Dasar,

Deng Xiaoping menjunjung tinggi Marxisme-Leninisme, Fikiran Mao Zedong. Demikian

pentingnya Empat Prinsip Dasar ini, ia dicantumkan dalam Konstitusi Partai dan

negara Republik Rakyat Tiongkok. Mengenai prinsip ke-empat dari Empat Prinsip

Dasar, Deng Xiaoping menjelaskan sebagai berikut:

4. Harus menjunjung Marxisme Leninisme, Fikiran Mao Zedong.

Page 19: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

“Keempat, kita harus menjunjung tinggi Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao

Zedong.. Salah satu titik kunci perjuangan kita melawan Lin Biao dan Gerombolan

Empat Orang adalah perlawanan terhadap pemalsuan-pemalsuannya, pemretelan

Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong.

Semenjak penghancuran Gerombolan itu, kita sudah mengembalikan sifat ilmiah

dari Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong dan kegiatan kita jadi dibimbingnya.

Ini adalah kemenangan gemilang bagi seluruh Partai dan rakyat. Tapi ada sementara

orang berfikiran lain. Mereka secara terbuka menentang ajaran pokok

Marxisme-Leninisme, atau mereka menjunjung Marxisme-Leninisme hanya dalam

kata-kata sedangkan dalam perbuatan menentang Fikiran Mao Zedong, yang mewakili

pengintegrasian kebenaran universal Marxisme-Leninisme dengan praktek revolusi

Tiongkok. Kita harus menentang aliran fikiran yang salah ini.

Sementara kawan berkata bahwa kita harus menjunjung tinggi, “Fikiran Mao

Zedong yang benar”, tetapi tidak “Fikiran Mao Zedong yang salah”. Pernyataan yang

seperti ini juga adalah salah. Yang kita pakai sebagai pembimbing untuk

tindakan-tindakan kita adalah inti pokok Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong,

dengan kata lain, sistim ilmiah yang dibentuk oleh inti pokok itu. Jika dihubungkan

pada perseorangannya, baik Marx, dan Lenin maupun Mao Zedong tidak ada yang

bebas dari kesalahan ini atau itu. Tapi ini tidak termasuk dalam sistim ilmiah yang

dibentuk oleh prinsip-prinsip dasar Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong.

Sekarang saya ingin berbicara sedikit mengenai Fikiran Mao Zedong. Revolusi

anti imperialis dan anti feodal Tiongkok sudah berlangsung dan pernah mengalami

berkali-kali kegagalan yang mengerikan. Bukankah Fikiran Mao Zedong yang sudah

memungkinkan rakyat Tiongkok – yang kira-kira seperempat penduduk dunia –

mampu menemukan jalan yang benar bagi revolusinya, mencapai pembebasan

seluruh negeri dalam tahun 1949, pada dasarnya menyelesaikan transformasi sosialis

dalam tahun 1956?

Kemenangan-kemenangan gemilang yang susul menyusul ini tidak hanya

merobah nasib Tiongkok tapi juga merobah situasi dunia. Dari segi pandangan

internasional, Fikiran Mao Zedong tak dapat dipisahkan dari perjuangan melawan

hegemonisme; dan praktek dibawah panji-panji sosialisme adalah satu pengkhianatan

yang terang-terangan prinsip-prinsip sosialis dari Partai Marxis-Leninis sesudah

memegang kekuasaan. Sebagaimana yang sudah saya kemukakan, di masa senja

hidupnya, kawan Mao Zedong sudah merumuskan strategi pembagian tiga dunia, dan

Page 20: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

secara pribadi dia sendiri terlibat menghadapi tingkat baru hubungan-hubungan

Tiongkok-Amerika dan Tiongkok-Jepang. Dengan berbuat seperti itu, dia sudah

menciptakan syarat-syarat baru untuk perjuangan melawan hegemonisme dan bagi

masa depan perpolitikan dunia. Sambil memimpin pelaksanaan program modernisasi

kita dalam situasi internasional dewasa ini, kita tak bisa tidak mengingat akan

sumbangan-sumbangan kawan Mao Zedong.

Kawan Mao Zedong, sebagaimana manusia lainnya, juga memiliki kekurangan

dan berbuat salah. Tapi bagaimana bisa kesalahan-kesalahannya ini dalam

kehidupannya yang termasyhur, ditempatkan setara dengan sumbangannya yang

abadi bagi rakyat? Dalam menganalisa kekurangan dan kesalahannya, tentu saja kita

harus mengakui tanggungjawab pribadinya, tapi yang lebih penting lagi haruslah

menganalisa latar belakang sejarahnya yang rumit. Itulah cara yang adil dan ilmiah, --

cara yang Marxis – untuk menilai sejarah dan tokoh-tokoh sejarah. Seseorang yang

menyeleweng dari Marxisme mengenai masalah yang begitu serius akan diadili oleh

Partai dan massa. Bukankah itu adalah alamiah?

Fikiran Mao Zedong adalah panji dari revolusi Tiongkok. Ia adalah dan selalu akan

jadi panji usaha sosialis Tiongkok dan panji usaha anti-hegemonis. Dalam mars kita

maju ke depan kita akan selalu menjunjung tinggi Fikiran Mao Zedong.

Usaha dan fikiran Kawan Mao Zedong bukanlah miliknya pribadi; ia adalah juga

milik dari kawan-kawan seperjuangannya, dari Partai dan dari rakyat. Fikirannya

adalah kristalisasi dari pengalaman perjuangan revolusioner rakyat Tiongkok selama

lebih dari setengah abad. Masalahnya adalah sama dengan Karl Marx. Dalam

penilaiannya mengenai Marx, Frederick Engels menyatakan bahwa adalah berkat

Marx proletariat zaman sekarang menjadi sadar untuk pertama kali akan

kedudukannya dan tuntutan-tuntutannya dan syarat-syarat yang diperlukan untuk

pembebasannya sendiri.

Apakah ini berarti bahwa sejarah dibikin oleh seorang pribadi? Sejarah adalah

ciptaan rakyat, tapi ini tidak berarti akan menghalangi orang untuk menghormati

seorang pribadi yang luarbiasa. Tentu saja, penghormatan ini tidak menjadi pemujaan

yang membuta. Tidak ada orang yang harus dipandang bagaikan setengah Tuhan.

Kesimpulannya, untuk mencapai empat modernisasi kita harus menempuh jalan

sosialis, harus menjunjung diktatur proletariat, menjunjung kepemimpinan

Partai Komunis dan harus menjunjung Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao

Page 21: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

Zedong. Comite Central berpendapat bahwa kita harus berkali-kali menekankan

pentingnya menjunjung tinggi Empat Prinsip Dasar ini, sebab sementara orang

(walaupun hanya segelintir) tengah berusaha untuk merusaknya. Bagaimana pun juga

usaha yang demikian tidak boleh ditoleransi. Anggota Partai, apa lagi para pekerja

ideologi atau teori Partai tak boleh goyah sedikit pun mengenai pendirian dasar ini.

Merusak salah satu dari Empat Prinsip Dasar berarti merusak seluruh usaha

sosialisme Tiongkok, seluruh usaha untuk modernisasi. [Deng Xiaoping, Selected

Works (1975-1982), -- Pilihan Karya (1975-1982), Foreign Languages Press, Beijing,

First Edition, 1984, hal. 179-181].

*****

Otokritik besar yang historis:

Revolusi Besar Kebudayaan itu salah.

Tigapuluh tahun berlalu. Bulan Juni 1981, Comite Central Partai Komunis

Tiongkok mengumumkan kesimpulan, bahwa Revolusi Besar Kebudayaan itu adalah

salah. Ini diajukan dalam Resolusi Tentang Berbagai Masalah Sejarah Sejak

Berdirinya Republik Rakyat Tiongkok. Ini adalah satu otokritik yang historis.

Melakukan otokritik adalah salah satu tradisi mulia Partai Komunis. Ini adalah

ajaran Lenin mengenai ciri Partai Tipe Baru, Partai tipe Leninis. Otokritik berarti

menunjukkan tanggung jawab terhadap rakyat, memaparkan kesalahan yang sudah

terjadi, membongkar akarnya dan menunjukkan jalan keluar untuk lebih maju lagi.

“Sikap sesuatu partai politik terhadap kesalahannya sendiri adalah salahsatu cara

yang penting dan terpercaya untuk mengukur kesungguhan partai itu dan bagaimana

ia dalam praktek menunaikan kewajiban-kewajiban terhadap klasnya dan terhadap

Rakyat pekerja.

Terus terang mengakui kesalahan, menyelidiki sebab-sebabnya, menganalisa

keadaan yang telah menimbulkannya, dan dengan teliti mendiskusikan cara-cara

untuk memperbaikinya, itulah tanda suatu partai yang serius; itulah cara ia harus

mendidik dan melatih klas dan kemudian massa” [Lenin, Dyetskaya Bolyezny

„Lyeviznhi‟ V Kommunizme, -- Penyakit Kanak-Kanak „Kekiri-kirian‟ Dalam

Komunisme,-- Kumpulan Karya, edisi Russia ke-V, jilid ke-41, hal. 40-41].

Di Indonesia, PKI adalah partai politik yang menjunjung tradisi mulia ini. Dalam

sejarahnya, sudah dua kali PKI melakukan otokritik. Pertama Selfkritik Djalan Baroe

Moesso tahun 1948, karena kegagalan Revolusi Agustus; dan kedua Otokritik

Politbiro CC PKI September tahun 1966, menyusul terpukulnya PKI oleh teror putih

fasis Suharto sesudah Gerakan 30 September 1965.

Page 22: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

Di Tiongkok, mulai tahun 1966, berlangsung Revolusi Besar Kebudayaan selama

sepuluh tahun. Tiongkok bergolak bagaikan prahara. Dunia gempar. Peristiwa ini

terjadi, lanjutan dari pergolakan polemik besar melawan revisionisme modern

Khrusycyov dalam gerakan komunis internasional. Polemik besar ini bermuara pada

tergulingnya Nikita Syergyewitch Khrusycyov, digantikan Lyeonid Ilyitch Bryezhnyev,

sebagai sekjen CC PKUS.

Di Tiongkok berlanjut perjuangan melawan revisionisme modern yang

memuncak dengan dikobarkannya Revolusi Besar Kebudayaan. Partai-Partai

Komunis berbagai negeri terlibat dalam pergolakan melawan revionisme modern

Khrusycyov. Partai Komunis Indonesia yang gigih melawan imperialisme, termasuk

yang keras mendukung Partai Komunis Tiongkok melawan revisionisme modern.

Karena memahami bahwa Revolusi Besar Kebudayaan adalah untuk melawan

revisionisme modern, maka pimpinan PKI juga kuat mendukung berlangsungnya

Revolusi Besar Kebudayaan di Tiongkok. Dalam situasi bertarung menghadapi teror

maut rezim fasis Suharto, Politbiro CC PKI menilai, “Rakyat Tiongkok telah mencapai

sukses-sukses gemilang dalam Revolusi Besar Kebudayaan Proletariat,

membersihkan kaum revisionis modern penempuh jalan kapitalis dari dalam Partai

Komunis Tiongkok” [Pesan Politbiro CC PKI, 23 Mei 1967].

Dan di depan pengadilan Mahmilub yang memvonisnya dengan hukuman mati,

Kawan Sudisman menyatakan: “Revolusi Besar Kebudayaan Proletar mencegah

adanya revisionisme modern di RRT” [Sudisman, Pleidoi & Statement Politiknya

Menyongsong Eksekusi, terbitan Pustaka Pena, 2001, hal 101]. Maka tak ayal lagi,

para kader dan anggota PKI mendukung Revolusi Besar Kebudayaan Tiongkok.

Selama sepertiga abad di bawah kediktatoran fasis Suharto, rakyat Indonesia

dibutakan dari informasi tentang perkembangan Tiongkok yang sudah mengalami

perobahan drastis. Tanpa mengetahui perkembangan besar Tiongkok, maka tidak

sedikit orang yang terus berpegang pada pendirian lama, mendukung Revolusi Besar

Kebudayaan. Pada hal, semenjak tahun 1981, Pimpinan Partai Komunis Tiongkok

sudah menyatakan bahwa Revolusi Besar Kebudayaan adalah salah.

Di bawah pimpinan Deng Xiaoping, tahun 1981 CC PKT merumuskan Resolusi

Tentang Berbagai Masalah Sejarah Sejak Berdirinya Republik Rakyat Tiongkok.

Mengenai Revolusi Besar Kebudayaan dipaparkan sebagai berikut:

Page 23: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

“Sejarah „Revolusi Besar Kebudayaan‟, telah membuktikan bahwa tesis-tesis

pokok „Revolusi Besar Kebudayaan‟ yang dibangkitkan oleh Kawan Mao Zedong tidak

sesuai dengan Marxisme-Leninisme, dan juga tidak sesuai dengan keadaan kongkrit

Tiongkok. Tesis ini sama sekali salah menilai situasi klas di negeri kita pada waktu itu

dan keadaan politik Partai dan negara.

a. „Revolusi Besar Kebudayaan‟ dikatakan perjuangan melawan garis revisionis

atau jalan kapitalis, argumen demikian itu tidak mempunyai dasar kenyataan

sama sekali. Lagi pula dalam serentetan masalah penting teori dan politik

telah mencampur-adukkan yang benar dan yang salah. Banyak hal yang

dikritik sebagai revisionis atau kapitalis dalam „Revolusi Besar Kebudayaan‟

sebenarnya justru prinsip-prinsip Marxis dan sosialis, di antaranya banyak

yang dikemukakan dan disokong sendiri oleh Kawan Mao Zedong. „Revolusi

Besar Kebudayaan‟ telah menegasi sejumlah besar pedoman dan

politik-politik tepat serta hasil-hasil selama 17 tahun sejak berdirinya Republik

Rakyat Tiongkok, dalam kenyataannya pada derajat tertentu juga telah

menegasi pekerjaan Comite Central Partai dan Pemerintah rakyat termasuk

pekerjaan Kawan Mao Zedong sendiri, dan telah menegasi perjuangan

luarbiasa berat dan sulit dari rakyat berbagai bangsa di seluruh negeri dalam

pembangunan sosialis.

b Mengacaukan antara yang benar dan yang salah seperti yang diuraikan di

atas pasti mengakibatkan mengacaukan antara kita dengan musuh. „Kaum

penguasa penempuh jalan kapitalis‟ yang telah diganyang dalam „Revolusi

Besar Kebudayaan‟, adalah kader-kader pimpinan organisasi Partai dan

Pemerintah dari berbagai tingkat, yaitu kekuatan tulang punggung dalam

usaha sosialisme. Di dalam Partai sama sekali tidak ada apa yang

dinamakan „Markas Komando Burjuis‟ yang dikepalai oleh Liu Shaoqi dan

Deng Xiaoping. Fakta-fakta yang tak terbantahkan membuktikan bahwa

tuduhan terhadap Kawan Liu Shaoqi, sebagai apa yang dinamakan „renegat‟,

„mata-mata dalam selimut‟, „pengkhianat buruh‟, sepenuhnya adalah

tuduhan gelap Lin Biao, Jiang Qing dan pengikutnya. Kesimpulan politik dan

pengurusan organisasi terhadap Kawan Liu Shaoqi yang diputuskan oleh

Sidang Pleno ke-12 Comite Central ke-VIII sepenuhnya salah. Pengkritikan

terhadap apa yang dinamakan „otoritas keilmuan reaksioner‟ dalam „Revolusi

Besar Kebudayaan‟, menyebabkan banyak kaum intelektual yang

mempunyai kemampuan dan mencapai hasil-hasil telah dipukul dan

dipersekusi, ini juga dengan serius telah mencampur-adukkan antara kita

dengan musuh.

Page 24: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

c. Secara nominal „Revolusi Besar Kebudayaan‟ langsung bersandar kepada

massa tetapi kenyataannya selain terlepas dari organisasi Partai juga

terlepas dari massa yang luas. Sesudah gerakan dimulai, organisasi Partai

berbagai tingkat telah diserang dan dalam keadaan lumpuh atau setengah

lumpuh, kader pimpinan Partai dari berbagai tingkat pada umumnya adalah

sasaran kritik dan perjuangan, kehidupan organisasi Partai menjadi macet,

banyak aktivis dan sejumlah besar massa basis yang disandari oleh Partai

dalam jangka panjang telah disingkirkan.

Pada masa permulaan „Revolusi Besar Kebudayaan‟ mayoritas dari mereka

yang ikut dalam gerakan semuanya bertolak dari kepercayaan terhadap

Kawan Mao Zedong dan Partai. Tetapi kecuali sejumlah kecil elemen

ekstremis, mereka juga tidak setuju dilancarkannya perjuangan yang kejam

terhadap kader-kader pimpinan Partai berbagai tingkat. Kemudian, setelah

melalui jalan berliku-liku yang tidak sama, dan telah meningkat kesedarannya,

mereka mulai mengambil sikap skeptik atau menunggu dan bahkan melawan

atau menentang „Revolusi Besar Kebudayaan‟, karena itu banyak orang yang

terkena pukulan dalam derajat yang berbeda-beda. Keadaan tersebut di atas

itu tak terhindarkan telah memberi kesempatan yang dapat digunakan oleh

sejumlah anasir spekulan politik, orang-orang ambisius dan tukang-tukang

intrik, di antaranya tidak sedikit yang telah dipromosi ke kedudukan penting

bahkan pada kedudukan sangat penting.

d. Praktek telah membuktikan, bahwa „Revolusi Besar Kebudayaan‟ bukan dan

juga tidak mungkin merupakan revolusi atau kemajuan masyarakat yang

mempunyai arti apapun. Ia sama sekali bukannya „mengacaukan musuh‟

tetapi mengacaukan kita sendiri, oleh karena itu sejak semula ia bukan dan

juga tidak akan mungkin mengubah „kekacauan besar di seluruh negeri‟

menjadi „ketertiban besar di seluruh negeri‟. Di negeri kita, setelah kekuasaan

politik negara dalam bentuk diktatur demokrasi rakyat didirikan, terutama

sesudah pengubahan sosialis pada pokoknya selesai, sesudah klas

penghisap sebagai klas telah dibasmi, maka isi dan metode revolusi secara

fundamental tidak sama lagi dengan yang di masa lalu, meskipun tugas

revolusi sosialis masih belum mencapai penyelesaian terakhir. Tentu saja

harus membuat perhitungan yang sesuai, terhadap sementara segi-segi

gelap dalam organisme Partai dan negara dan mengatasinya dengan

tindakan tepat yang sesuai dengan undang-undang, hukum dan konstitusi

Page 25: TENTANG TEORI Deng XiaoPing - gelora45.comgelora45.com/news/DianSu_TeoriDengXioping.pdf · Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, ... Tiongkok menyatakan: harus menjunjung tinggi

Partai, tetapi sama sekali tidak seharusnya menggunakan teori dan metode

„Revolusi Besar Kebudayaan‟. Di bawah syarat sosialisme melancarkan apa

yang dinamakan revolusi besar politik „satu klas menggulingkan satu klas

yang lain‟, selain tidak mempunyai dasar ekonomi juga tidak mempunyai

dasar politik. Tentu saja ia tidak dapat melakukan program konstruktif apa

pun, tetapi hanya dapat mengakibatkan kekacauan, kerusuhan dan

kemunduran yang serius. Sejarah telah menjelaskan bahwa „Revolusi Besar

Kebudayaan‟ yang dicetuskan secara salah oleh seorang pemimpin yang

digunakan oleh klik kontra-revolusioner, telah membawa bencana bagi Partai,

negara dan rakyat berbagai bangsa di seluruh negeri.” [RESOLUSI

TENTANG BEBERAPA MASALAH DALAM SEJARAH PARTAI SEJAK

BERDIRINYA REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK, Disahkan oleh Sidang

Pleno ke-6 Comite Central Ke-XI Partai Komunis Tiongkok pada tanggal 27

Juni 1981, diterjemahkan dari majalah HONG QI No 13 tahun 1981,

diterbitkan oleh SUARA RAKYAT INDONESIA, 1981, halaman 30-33].

Revolusi Besar Kebudayaan hanya terjadi di Tiongkok. Hanyalah rakyat

Tiongkok yang mengalami suka duka revolusi ini. Yang paling tahu dan paling

bertanggungjawab atas peristiwa ini adalah Partai Komunis Tiongkok. Adalah

bijaksana, menyerahkan penyimpulan dan penilaian atas peristiwa sejarah ini

kepada yang langsung bersangkutan dan bertanggungjawab. Memuja terus

Revolusi Besar Kebudayaan setelah dinyatakan salah pada tahun 1981,

berarti telah ketinggalan kereta selama tiga dasawarsa.

Dengan selesainya Revolusi Besar Kebudayaan, mulailah pembangunan

sosialisme berkepribadian Tiongkok. Terciptalah syarat untuk lahirnya teori

pembangunan sosialisme berkepribadian Tiongkok, yaitu lahirnya Teori

Deng Xiaoping. Dengan pelaksanaan teori Deng Xiaoping, Tiongkok yang

miskin dan terbelakang di pertengahan abad ke-XX, kini tampil mempesona

dunia.

***** 2 September 2011.