20
Teori Akuntansi Luh Komang Merawati Universitas Mahasaraswati Denpasar 2014

Teori Akuntansi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Presentasi Teori Akuntansi

Citation preview

  • Teori Akuntansi Luh Komang Merawati Universitas Mahasaraswati Denpasar 2014

  • Meidayanthi Darabali(01/12810331190045)Witariani Dewi(25/12810331190069)Ferry Fadli(28/12810331190072)

  • Berbagai Pandangan Terhadap AkuntansiAkuntan sering dihadapkan pada berbagai masalah yang menyangkut transaksi yang memerlukan interpretasi atau analisis khusus seperti analisis ekonomi, sosial hukum, statistik dan politik. Oleh karena itu tidak mengherankan bila sampai sekarang banyak terdapat interpretasi yang berbeda terhadap teori dan praktek akuntansi.

  • Beberapa Interpretasi :Akuntansi sebagai Catatan HistorisHal ini didasarkan pada anggapan konservatisme, obyektifitas, konsistensi, dan observasi tindakan akuntan di masa lampau. Akuntansi sebagai BahasaAkuntansi sering dianggap sebagai bahasa karena manajemen harus mengkomunikasikan informasi yang diolahnya kepada pihak lain, seperti pemegang saham.Akuntansi sebagai Politik antar Perusahaan System akuntansi merefleksikan dan mendukung nilai-nilai kebutuhan kelompok tertentu, dan informasi akuntansi dirancang dan digunakan sebagai sumber untuk membuat kebijakan perusahaan, khususnya dalam proses pengambilan keputusan. Penentuan Standar Akuntansi adalah Standar PolitikManajemen umumnya akan melobi agar standar yang dihasilkan dapat meningkatkan kompetensi manajemen, mengurangi beban pajak, dan mengurangi biaya pembukuan.

  • Akuntansi sebagai MitologiTeori ini memandang akuntansi sebagai sesuatu yang berorietansi tindakan, seperti mengkomunikasikan pengaruh inflasi terhadap kebutuhan para pemakai, dan pengaruh inflasi terhadap prilaku manajer dan investor dalam mengambil keputusan ekonomi. Akuntansi sebagai Barang EkonomiTeori ini menganggap akuntansi sebagai seperangkat informasi yang memiliki unsur biaya dan manfaat. Akuntansi sebagai Komoditi SosialAtas dasar ini akuntansi dipandang mempengaruhi kesejahteraan atau kemakmuran kelompok tertentu dalam masyarakat Akuntansi sebagai Ideologi dan EksploitasiAkuntansi merupakan ideology dari perusahaan kapitalis yang menjebatani pemakaian teknik-teknik tertentu untuk mengekploitasi kekayaan demi kepentingan kelompok elit tertentu atas beban kerugian pada masyarakat luas dan karyawan. Akuntansi sebagai Klub SosialTeori ini menganggap prinsip-prinsip, standard dan masyarakat akuntansi muncul untuk mempromosikan kepentingan kelompok tertentu dan tujuan-tujuan akuntan

  • Apa yang dimaksud Teori ?Salah satu definisi dari teori adalah system deduktif yang menyatakan berkurangnya unsur generalisasi. Braithwaite (1968) menyatakan :Teori ilmiah merupakan system deduktif dimana konsekuansi yang diobservasisecara logis mengikuti hubungan antara fakta yang diobservasi dengan seperangkat hipotesis dari system tersebut. Oleh karena itu studi mengenai scientific theory merupakan studi tentang system deduktif yang digunakan dalam teori tersebut.Definisi yang lain diajukan oleh Popper (1968) yang lebih menenkankan pada sifat empiris dari teori dibandingkan komponen logika yang dikemukakan Braithwaite :Teori adalah area yang digunakan untuk mengungkapkan apa yang kita namakan dunia, untuk merasionalkan, dan menjelaskannya.Atas dasar definisi tersebut, teori dapat dikatakan sebagai argument logis, sedang oernyataan terhadap keyakinan baik berupa penjelasan, prediksi atau preskripsi, merupakan suatu hipotesis.

  • Perumusan Teori Akuntansi mungkin dapat dipandang sebagai social science proses pengukuran dan masalah teknis. Oleh karena itu dalam mereview suatu teori ilmiah (scientific theory), kita perlu menguji asumsi yang dibuat dengan menggunakan metode ilmiah (scientific) atau metode alamiah (naturalistc/interactive). Pendekatan ilmiah lebih bersifat terstruktur dan terencana dalam hal perancangan risetnya, dimana masalah, hipotesis dan teknik penelitiannya dinyatakan secara jelas.

  • Teori sebagai bahasaTeori harus diekpresikan dalam bentuk bahasa baik yang bersifat verbal atau matematis.

    Teori dapat dinyatakan dalam benttuk kata atau tanda (symbol). Studi tentang symbol, dalam filsafat pengetahuan, dikenal dengan istilah semiology. Secara garis besar semiology terdiri dari tiga bagian, yang dapat dikatakan sebagai unsure teori, yaitu : sintaktik, sematik, dan pragmatik.

  • SintaktikSintaktik adalah studi tentang bahasa atau hubungan antara simbol dengan simbol. Pertanyaan utama dalam unsur ini adalah apakah kata-kata atau symbol digunakansecara konsisten dan logis? Unsur sintaktik dapat dianalisis dengan menggunakan metodologi analitik yang didasarkan pada silogisme, yang memilik seperangkat pernyataan dan konklusi.Contoh 1 :Pernyataan 1 : jika semua electron memiliki unsur magnetisPernyataan 2 : dan partikel X tidak memiliki unsur magnetisKonklusi : maka partikel X bukan electron

  • Semantik Semantik menunjukkan makna atau hubungan antara kata, tanda atau simbol dengan obyek yang ada di dunia nyata. Pertanyaan yang berkaitan dengan unsur sematik adalah : apakah arti dari setiap kata atau simbol yang digunakan dalam teori?Kebenaran tersebut didasarkan pada pernyataan atau konklusi indivisual, bukan pada aliran logika (argumen).Contoh 3Pernyataan 1 : semua aktiva dan rekening kontraknya bersaldo debitPernyataan 2 : retur penjualan bukan rekening aktivaKonklusi : retur penjualan bersaldo debit

    Atas dasar hubungan semantic, hipotesis atau teori megandung dua unsur yaitu unsur empiris dan sintaktis. Oleh karena hipotesis didasarkan kepada keadaan dunia nyata, maka kebenaran teori yang diajukan sangat tergantung kepada hasil observas

  • Pragmatis. Hubungan pragmatis menunjukkan pengaruh kata-kata atau simbol terhadap seseorang. Dalam kaitannya dengan akuntansi, aspek pragmatis berkaitan dengan bagaimana konsep dan praktek mempengaruhi prilaku seseorang. pendekatan yang populer digunakan untuk merumuskan teori adalah model keputusan (dedicion model). Dasar pemikiran utama dari model keputusan adalah bahwa akuntansi harus memenuhi kebutuhan informasi para pemakai.Pendekatan pragmitis yang lain adalah dengan cara mengamati reaksi seseorang terhadap pesan yang sama dengan menggunakan cara yang berbeda.

  • Teori Sebagai Penalaran (Reasoning)Artinya bagaimana teori tersebut dihasilkan apakah melalui argumen / penalaran yang berasal dari suatu yang bersifat umum ke khusus (penalaran deduktif) atau berasal dari suatu yang bersifat khusus ke umum (penalaran induktif).

  • Pendekatan DeduktifMetode yang digunakan dalam penalaran deduktif adalah metode aksioma atau matematika. Atas dasar metode ini, perumusan teori diawali dari pemakaian asumsi dasar dan aturan-aturan yang akan digunakan untuk menarik kesimpulan yang logis dari masalah yang sedang dianalisis. Kebenaran teori hanya dianalisis berdasarkan logika analitisnya (operasional matematika). Apabila tujuan benar, asumsinya benar maka teori yang dihasilkan juga benar.

    Pendekatan InduktifPendekatan induktif kebenaran dari suatu teori tidak didasarkan pada alur logikanya tetapi pada pengujian secara empiris.Penalaran dedeuktif menggunakan pernyataan umum untuk mengembangkan prediksi, preskripsi atau penjelasan yang bersifat khusus. Sementara itu penalaran induktif menggunakan observasi khusus untuk mengembangkan implikasi umum dari observasi tersebut.

  • Teori Sebagai Justifikasi (Pembenaran)Atas dasar pendekatan ini teori dianggap sebagai resep untuk dijadikan acuan dalam praktek tentang apa yang seharusnya dilakukan. Jadi, teori normative ini berusaha memberikan pedoman apa yang seharusnya dilakukan berdasarkan pertimbangan nilai (value judgment) yang digunakan dalam merumuskan teori. Teori Sebagai Penjelasan dan PrediksiJadi teori ini dirumuskan berdasarkan bukti empiris untuk menjelaskan apa yang terjadi dalam praktek dan memprediksi apa yang terjadi seandainya ada perubahan tertentu.

  • Pengujian Terhadap Teori

  • Ada berbagai cara yang dapat digunakan seseorang unutuk meyakini bahwa pernyataan tertentu dikatakan benar atau salah. Tiga criteria yang sering digunakan adalah Dogmatis , Terbukti Sendiri (Self-Evident), dan Ilmiah . Dasar DogmatisKelemahan pendekatan dogmatis adalah unsur bias sering dilibatkan dalam menentukan apakah suatu pernyataan tersebut benar atau salah. Terbukti Sendiri (Self Evident)Justifikasi terhadap kebenaran yang terbukti sendiri adalah kelogisan (reasonableness), perasaan (sensibility), kejelasan (obviousness) dari pernyataan yang didasarkan pada pengetahuan umum, pengalaman, dan pengamatan. Apabila self evident merupakan satu-satunya alat uji, yaitu satu-satunya dasar untuk menentukan kebenaran suatu teori empiris, maka keandalan (reliability) teori tersebut dapat dipertanyakan. Kriteria self evident dapat menunjukkan sesuatu yang salah dalam pengetahuan ilmiah.

  • Dasar IlmiahMeskipun demikian, cara-cara yang digunakan untuk mengmenbangkan dan menguji teori ilmiah merupakan sesuatu yang sering menimbulkan perdebatan dalam filsafat ilmu pengetahuan. Berikut akan dibahas perdebatan tersebutSintaktik dan induksi (syntactics dan inductions)Sintaktik. Suatu teori dapat dikelompokkan sebagai sintaktik apabila teori tersebut dapat dipastikan benar atau tidak benar dengan menggunakan logika atau penalaran tertentu. Induksi. Kelompok kedua adalah pernyataan-pernyataan dimana kebenaran atau kesalahan hanya dapat diketahui melalui pembuktian empiris. Artinya kebenaran suatu pernyataan dinilai berdasarkan hubungannya dengan hasil pengamatan atas fenomena-fenomena yang ada di dunia nyata.

  • Program penelitian khusus yang berada dalam lingkup metodologi ini telah digambarkan oleh Abdel Khalik dan Ajinkya (1979) sebagai berikut :Identfikasi masalah melalui observasi (induksi).Mengembangkan struktur atau kerangka konsep (teori) untuk memecahkan kembali masalah diatas.Mengoperasikan gagasan-gagasan dan hubungan teoritis, serta menyatakan hipotesis spesifik yang akan diuji.Menyusun rancangan penelitian.Implementasi rancangan penelitian dengan cara sampling dan pengumpulan data.Menganalisis observasi yang dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan teknik statistic.Mengevaluasi hasil.Mempertimbangakan keterbatasan-keterbatasan. Keterbatasan tersebut mungkin disebabkan oleh pengembangan teori pada tahap 2, operasionalisasi yang tidak tepat (tahap 3), rancangan penelitian tidak tepat (tahap 4), sample dan data (tahap 5),serta alat uji statistic (tahap 6)

  • FalsifikasiMenurut Propper, tujuan penelitian ilmiah adalah untuk membuktikan kesalahan (falsify) hipotesis, bukannya membuktikan kebenaran hipotesis tersebut. Teori menurut pendekatan ini adalah hipotesis yang belum dibuktikan kesalahannya. Teori bukanlah sesuatu yang benaratau factual, tetapi sesuatu yang belum terbukti salahParadigma dan RevolusiPendekatan ini dikembangkan oleh Thomas Kuhn (1962). Kuhn mengatakan bahwa kemajuan pengetahuan bukan merupakan hasil evolusi (seperti yang ada pada induktivisme dan falsifikasionisme). Kemajuan pengetahuan merupakan hasil revolusi. Teori dapat diganti dengan teori lain yang tidak cocok dengan teori tersebut.Research ProgrammesResearch programme dikatakan sebagai progressif jika :Memiliki positive heuristic yang memberikan kesempatan untuk penelitian.Menghasilkan fenomena baru dari waktu ke waktu.

  • **