34
SISI EKONOMIK DARI REGULASI PELAPORAN KEUANGAN Pelaporan keuangan bagi perusahaan publik yang terdaftar telah diregulasi di AS sejak tahun 1930-an, ketika Kongres memberi kekuasaan pada SEC untuk meregulasi pelaporan keuangan. SEC adalah agen federal, didirikan oleh pemerintah federal dan bertanggung jawab pada Kongres AS. SEC berhak memberikan wewenang membuat kebijakan akuntansi kepada sektor swasta; pertama kepada AICPA yang dilaksanakan oleh CAP dan APB dan kemudian dengan FASB. Kekeliruan menjadi tanggung jawab SEC. Meskipun pelaporan keuangan merupakan aktivitas yang diatur dan mungkin akan terus seperti itu, hal itu sangat bermanfaat untuk mengevaluasi argumen antara yang pro dan kontra regulasi formal. Evaluasi tersebut akan membantu kita untuk memahami sifat dasar regulasi akuntansi dan konsekuensi yang muncul darinya. A. Informasi Akuntansi pada Pasar yang Tidak Diregulasi Beberapa argumen yang berbeda mendukung kasus pasar tanpa regulasi. Argumen tersebut berhubungan dengan insentif untuk perusahaan yang melaporkan informasi tentang dirinya pada pemilik dan pasar modal secara umum. Agency Theory menjelaskan bagaimana insentif hidup untuk pelaporan sukarela pada pemilik. Kerelaan yang lebih luas melaporkan pada pasar modal dijelaskan oleh signalling theory dan persaingan di pasar modal. Terakhir, timbul desakan bahwa banyak informasi tidak dilaporkan secara secara sukarela akan mendapatkan melalui kontrak pribadi. Argumentasi yang mendukung non-regulasi pasar lebih luas pada dasarnya adalah teori deduktif. Semenjak kita

teori akuntansi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ringkasan materi teori akuntansi

Citation preview

Page 1: teori akuntansi

SISI EKONOMIK DARI REGULASI PELAPORAN KEUANGAN

Pelaporan keuangan bagi perusahaan  publik yang terdaftar telah diregulasi di AS

sejak tahun 1930-an, ketika Kongres memberi kekuasaan pada SEC untuk meregulasi

pelaporan keuangan. SEC adalah agen federal, didirikan oleh pemerintah federal dan

bertanggung jawab pada Kongres AS. SEC berhak memberikan wewenang membuat

kebijakan akuntansi kepada sektor swasta; pertama kepada AICPA yang dilaksanakan oleh

CAP dan APB dan kemudian dengan FASB. Kekeliruan menjadi tanggung jawab SEC.

Meskipun pelaporan keuangan merupakan aktivitas yang diatur dan mungkin akan terus

seperti itu, hal itu sangat bermanfaat untuk mengevaluasi argumen antara yang pro dan kontra

regulasi formal. Evaluasi tersebut akan membantu kita untuk memahami sifat dasar regulasi

akuntansi dan konsekuensi yang muncul darinya.

A. Informasi Akuntansi pada Pasar yang Tidak Diregulasi

Beberapa argumen yang berbeda mendukung kasus pasar tanpa regulasi. Argumen

tersebut berhubungan dengan insentif untuk perusahaan yang melaporkan informasi tentang

dirinya pada pemilik dan pasar modal secara umum. Agency Theory menjelaskan bagaimana

insentif hidup untuk pelaporan sukarela pada pemilik. Kerelaan yang lebih luas melaporkan

pada pasar modal dijelaskan oleh signalling theory dan persaingan di pasar modal. Terakhir,

timbul desakan  bahwa banyak informasi tidak dilaporkan secara secara sukarela akan

mendapatkan melalui kontrak pribadi. Argumentasi yang mendukung non-regulasi pasar

lebih luas pada dasarnya adalah teori deduktif. Semenjak kita hidup dengan lingkungan yang

diatur, tes empiris terhadap posisi pasar bebas menjadi sungguh sulit.

 

Agency Theory

Teori agensi ilmu ekonomi memprediksikan dan menjelaskan perilaku bagian yang

terlibat dalam sebuah perusahaan.  Secara hukum seorang agen adalah seseorang yang

bekerja untuk kepentingan orang lain. Teori agensi ilmu ekonomi dibangun di atas konsep

legal dari agensi. Teori agensi memandang perusahaan sebagai sebuah persimpangan

hubungan keagenan dan mencoba memahami perilaku organisasi dengan menguji bagaimana

bagian-bagian pada hubungan keagenan dalam perusahaan memaksimalkan manfaat untuk

masing-masing.

 

Page 2: teori akuntansi

Salah satu hubungan yang banyak adalah antara kelompok manajemen dengan

pemilik perusahaan. Manajer digaji oleh pemilik untuk menjalankan mengelola aktivitas

perusahaan, dengan demikian terbangunlah hubungan keagenan. Tujuan manajer dan pemilik

mungkin bukan merupakan kesepakatan yang sempurna. Sangat mudah melihat bagaimana

dalam maksimalisasi manfaat untuknya, perilaku manajer akan menjadi konflik dengan

kepentingan pemilik. Pemilik berkepentingan intuk memaksimalkan ROI dan harga surat

berharga, sementara manajer mempunyai kebutuhan ekonomi dan psikologi yang lebih luas,

termasuk maksimalisasi total konpensasi mereka. Karena konflik yang potensial ini, pemilik

dimotivasi mengontrak manajer, seperti dengan jalan meminimalisasi konflik tujuan antara

kedua kelompok. Biaya yang dikeluarkan untuk memantau kontrak keagenan dibebankan

pada manajemen, dan biaya-biaya ini akan mengurangi kompensasi manajer. Selanjutnya,

manajer akan mendapatkan insentif dan menjaga agar biaya rendah dengan tidak adanya

konflik dengan pemilik.

 

Teori agensi memposisiskan konflik antara manajemen dan pemilik dapat diredakan

dengan pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan yang rutin adalah satu cara pemilk

memonitor kontraknya dengan manajemen.  Akuntan merujuik pada tipe tradisional dari

pelaporan sebagai pelayanan atau pertanggungjawaban pada pemilik. Teori agensi juga

digunakan untuk menjelaskan permintaan untuk audit. Fungsi auditor adalah  pemeriksa

independen dari laporan keuangan yang disampaikan manajer pada pemilik. Sejarah

perkembangan pelaporan keuangan dan auditing didukung argumentasi teori agensi.

 

Minimalisasi biaya monitoring keagenan adalah insentif ekonomi untuk manajer

untuk melaporkan hasil akuntansi yang dapat dipercaya oleh pemilik. Insentif berasal dari

kenyataan bahwa manajer dinilai dan dibayar dengan dasar, sebaik apa yang dilaporkannya.

Peaporan yang baik akan menaikkan reputasi seorang manajer dan reputasi yang baik akan

menghasilkan kompensasi yang lebih tinggi karena biaya memantau keagenan akan minim

jika pemilik merasa laporan akuntansi dapat dipercaya.

 

Competitive Capital Market dan Signalling Incentives

Teori agensi memberi sebuah framework untuk menganalisa insentif pelaporan

keuangan antara manajer dan pemilik. ‘Teori sinyal’ menjelaskan mengapa perusahaan

memiliki insentif bagi pelaporan secara sukarela pada pasar modal meskipun tidak ada

keharusan persyaratan untuk melaporkan, firma saling bersaing agar jarang mendapat resiko

Page 3: teori akuntansi

modal dan dengan kesukarelaan pengungkapan sangat diperlukan untuk bersaingan dengan

sukses pada pasar untuk modal resiko. Kemampuan perusahaan meningkatkan modalnya

akan bertambah jika perusahaan mempunyai reputasi yang baik dengan mematuhi aturan

pelaporan keuangan. Sebagai tambahan, pelaporan yang baik akan merendahkan biaya modal

perusahaan karena hanya sedikit ketidakpastian terhadap perusahaan yang melaporkan secara

luas dan dapat dipercaya, sehingga resiko investasi sedikit dan kewajiban rate of return  yang

lebih rendah.

 

Insentif diadakan untuk mempersiapkan prospektus secara sukarela pada saat terjadi

kenaikan modal dan dilaporkan secara teratur untuk menjaga kelanjutan kepentingan investor

pada peusahaan. Perusahaan dengan kinerja yang baik memiliki kekuatan insentif untuk

melaporkan hasil operasinya. Tekanan persaingan juga sebuah kekuatan yang mendorong

perusahaan tetap melaporkan walaupun mereka tidak menghasilkan sesuatu yang baik.

Mendiamkan (sebuah kegagalan untuk laporan) akan dianggap sebagai berita buruk.

Perusahaan dengan berita yang normal akan termotivasi untuk melaporkan hasil mereka

untuk menghindari dicurigai memiliki hasil yang tidak baik. Tinggallah perusahaan yang

buruk yang tidak melaporkan. Situasi ini akan membuat perusahaan dengan ‘berita buruk’

untuk mengungkapkan hasil untuk menjaga kredibilitasnya di pasar modal.

 

Insentif ekonomi untuk melaporkan (meskipun berita buruk)  adalah jantung dari

argumentasi teori sinyal untuk pelaporan keuangan secara sukarela. Terdapat

ketidakseimbangan informasi antara perusahaan dengan pihak luar karena pihak dalam

(perusahaan) mengetahui lebih banyak tentang perusahaan dan prospeknya pada masa yang

akan datang daripada pihak luar (investor). Situasi ini menimbulkan ketidakpastian informasi,

sehingga investor akan memproteksi diri dengan menawarkan harga yang lebih rendah untuk

perusahaan. Bagaimanapun, nilai sebuah perusahaan dapat ditingkatlan bila perusahaan

laporan -dengan sukarela melaporkan (sinyal) informasi tentang dirinya- dapat dipercaya dan

hal tersebut akan mengurangi ketidakpastian investor tentang prospek masa depan

perusahaan. Pertumbuhan pokok teoritis dan riset empirik mendukung argumen insentif

untuk pengungkapan keuangan secara sukarela (sebagai kebalikan dari kewajiban).

 

Riset terhadap dampak sinyal dari ramalan earnings manajemen dengan

pengungkapan sukarela, sebenarnya memilki dua aspek sinyal

Page 4: teori akuntansi

N The surprise of the income numbers forecast/kejutan terhadap angka laba yang

diramalkan

N The surprise attributable to the earnings forecast itself/kejutan yang diakibatkan

ramalan earning tersebut

Dari keduanya, dengan cukup mengejutkan periset menemukan bahwa ramalan pada

hakikatnya kejutannya lebih penting daripada kedua elemen sinyal di atas. Riset teranyar

lainnya yang difokuskan pada standar dimana sebuah tahap panjang seperti periode yang

menyajikan SFAS No. 106 pada manfaat lain paskapenghentian  (chapter 16). Pada awal

penggunaannya, secara umum diartikan sebagai ‘berita baik’, diakhirnya secara umum

mengindikasikan ‘berita buruk’. Menggunakan riset analitis, hipotesis Frantz, dimana

alternatif-alternatif akuntansi yang ada  (misalnya; penyusutan garis lurus vs dipercepat).

‘Berita baik’ disinyalkan dengan mengambil pilihan laba yang lebih rendah dan ‘berita

buruk’ disinyalkan dengan mengambil alternatif laba yang lebih tinggi. Dalam kasus

terdahulu, perusahaan mensinyalkan bahwa mereka memiliki prospek earning dan arus kas

yang baik pada masa yang akan datang, karenanya kesempatan melanggar kesepakatan

hutang relatif rendah. Pada kasus terakhir, laba yang lebih tinggi mensinyalkan pasar dimana

perusahaan tidak dapat mengambil kesempatan melanggar kesepakatan hutang.

 

Beberapa fakta empiris yang ada bahwa pelaporan yang disyaratkan  SEC bukanlah

perbaikan yang signifikan melebihi pelaporan yang sukarela, yang diprioritaskan pada 1933

dan 1934 acts. Sebuah studi menyimpulkan bahwa prospektus yang disyaratkan SEC tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas surat berharga yang ditawarkan untuk

pelanggan publik. Studi lain menguji pelaporan annual secara sukarela lebih diutamakan

dibandingkan SEC 1934 dengan 10.000 annual report. Kesimpulan dasar pada studi adalah

pelaporan yang diwajibkan SEC telah ditemukan pada (pelaporan atas) dasar sukarela.

Temuan ini menyebutkan tidak ada kualitas atau manfaat dari pengungkapan, namun

mendukung argumen bahwa pengungkapan secara sukarela akan terjadi pada sebuah pasar

modal yang kompetitif.

 

Private Contracting Opportunities

Argumen ke-3 yang mendukung pasar non-regulasi adalah presumsi bahwa setiap

orang yang dengan sungguh-sungguh menginginkan informasi tentang sebuah perusahaan

akan dapat memperolehnya. Beberapa bagian dengan sendirinya akan membuat kontrak

untuk informasi dengan perusahaan , atau dengan pemilk atau secara tidak langsung melalui

Page 5: teori akuntansi

perantara informasi, seperti analis saham. Jika informasi sungguh-sungguh diinginkan harus

tersedia publikasi dan gratis setiap pribadi dapat membeli informasi yang diinginkan. Dengan

cara ini, kekuatan pasar semestinya dihasilkan pada alokasi yang optimal dari sumber-sumber

kepada produksi informasi.

 

Sebuah pengujian dari pasar saham, menyatakan bahwa masyarakat memang akan

melakukan kontrak secara pribadi untuk informasi. Pasar surat berharga adalah lebih banyak

sebagai pasar untuk informasi sebagaimana sebuah pasar untuk surat berharga. Surat kabar

investor hanya tersedia untuk pelanggan, merupakan contoh yang baik dari membayar untuk

informasi pribadi. Pembelian yang agak kurang formal adalah perusahaan pialang untuk

pertimbangan investasi. Biaya untuk pertimbangan investasi tersebut merupakan biaya yang

seharusnya termasuk bea komisi.

 

Karena setiap pribadi berkesempatan melakukan kontrak untuk informasi tambahan,

argumen bahwa intervensi pasar dalam bentuk aturan mewajibkan pengungkapan adalah

tidak berguna dan tidak diinginkan. Dalam pandangan ini, permintaan terhadap informasi

akan optimal jika kekuatan pasar menentukan produksi (penawaran) dan pengungkapan

informasi akuntansi. Beberapa fakta yang ada perubahan filosofis pada arahan ini oleh SEC.

Seorang komisioner SEC mengatakan sistem yang mewajibkan pengungkapan mungkin tidak

menjadi jalan yang efektif untuk pengiriman informasi ke pasar modal –dan hal itu tidak

menjalankan maksud untuk memaksa masyarakat investasi dengan informasi yang mereka

tidak ingin. Ini mengingatkan bagaimana SEC agar mengimplementasikan sebuah program

besar untuk men-deregulasi pengungkapan.

Informasi Akuntansi pada Pasar yang Diregulasi

Regulasi pasar dapat dijustifikasi berhubungan dengan kepentingan publik. Dalam

konteks ini, terdapat 2 alasan yang secara normal digunakan untuk mempertahankan regulasi.

Satu alasan adalah kemungkinan terjadinya kesalahan pada sistem pasar bebas yang

disebut market failure, dan akan mengakibatkan munculnya ketidakoptimalan dalam alokasi

sumber daya. Monopoli alamiah seperti yang terjadi pada industri kebutuhan, adalah sebuah

contoh kegagalan pasar yang membutuhkan intervensi dari peraturan untuk mencegah

kekurangan penawaran dan harga monopoli.  Alasan kedua adalah kemungkinan pasar bebas

Page 6: teori akuntansi

bertentangan dengan tujuan sosial. Misalnya, dapat dikatakan pasar bebas tidak cukup

mengkomunikasikan informasi pada kepada pasar sekuritas, mengakibatkan manajer dan

pihak dalam lainnya yang mempunyai informasi, tidak didapatkan pemegang saham. Sebagai

tambahan, informasi yang disediakan pada pasar non-regulasi tidak menyediakan

keterbandingan yang di antara semua perusahaan. Sebuah justifikasi filosofis dari proses

penyusunan standar adalah (disebut kodofikasi) adalah didasarkan pada perbaikan secara

evolusi terhadap standar akuntansi pada sebuah masyarakat yang terbuka dan demokratis.

 

Kegagalan Pasar

Ada beberapa argumen yang menyokong regulasi karena kegagalan pasar. Argumen-argumen

tersebut memberi perhatian pada perusahaan sebagai pemasok monopoli dari informasi,

kegagalan dari pelaporan keuangan mengantisipasi kecurangan dan kebangkrutan dan barang

publik adalah sifat dasar informasi akuntansi dan pelaporan keuangan.

 

Perusahaan sebagai Sebuah Pemasok Monopoli Informasi

Satu argumen adalah kegagalan pasar terjadi karena perusahaan memonopoli pasokan

informasi tentang dirinya. Situasi ini menciptakan peluang untuk membatasi produksi

informasi dan penentuan harga secara monopoli, jika pasar tidak diregulasi. Kewajiban

melakukan pengungkapan akan menghasilkan lebih banyak informasi dan biaya yang lebih

rendah pada masyarakat dari yang dapat dicapai pada pasar non-regulasi. Sejak perusahaan

memonopoli, ia akan memperoleh skala ekonomis dalam produksi dari informasi spesifik

perusahaan. Bagaimanapun dengan menjadi produsen monopoli, perusahaan akan

memproduksi lebih rendah (melaporkan lebih rendah) informasi dan menetapkan biaya secara

monopoli. Kemungkinan situasi ini terjadi pada industri utilitas. Solusi tindakan pengaturan

pada industri utilitas adalah mengizinkan monopoli produksi, tetapi mengatur harga.

 

Dengan regulasi akuntansi, argumennya adalah akan lebih baik untuk menekan mewajibkan

pelaporan daripada memiliki individu yang bersaing membeli informasi secara pribadi dan

pada harga monopoli. Dengan kata lain, mewajibkan pengungkapan publik merupakan

metode mengefektifkan biaya (cost-effective method) untuk mendapatkan informasi yang

Page 7: teori akuntansi

spesifik bagi yang menginginkannya. Adalah membuang sumber daya masyarakat bagi

semua orang membeli informasi yang sama tentang perusahaan.

 

Biaya produksi dari kewajiban persyaratan pelaporan mungkin sangat kecil sejak sebagian

besar dari informasi dasar dihasilkan sebagai produk sampingan dari sistem akuntansi

internal. Jika biaya produksi informasi marginal rendah, maka biaya sosial dihubungkan

dengan kewajiban persyaratan akan kecil, dan catatan sebelumnya, pengungkapan kewajiban

akan menghemat uang investor jika alternatifnya adalah kontrak pribadi. Argumen yang

sangat menarik, walaupun kurang dalam pemeriksaan empirik. Jika biaya produksi tidak

rendah, bagaimanapun, siapa yang akan menanggung biaya produksi menjadi bebas

pengungkapan publik. Perusahaan akan menampung atau meninggalkan biaya regulasi pada

konsumen dan oleh karena itu, pemilik atau konsumen dan mensubsidi biaya informasi.

Inilah yang menaikkan isu siapa yang menanggung biaya regulasi pelaporan keuangan.

 

Kegagalan Pelaporan Keuangan dan Audit

Kecaman terhadap praktik akuntansi dan proses penyusunan standar (pada chapter 3) secara

umum difokuskan pada apa yang diduga pelaporan keuangan berkualitas rendah, walaupun di

bawah regulasi. Alasan yang diungkapkan adalah standar akuntansi dan auditing yang buruk,

terlalu banyak fleksibilitas manajemen dalam pilihan kebijakan akuntansi dan kelemahan

auditor secara berkala.

 

Kecurangan perusahaan tidak terdeteksi oleh auditor dan kelalaian perusahaan tidak ditandai

lebih lanjut oleh salah satu dari laporan keuangan atau laporan audit seperti yang disebut

sebagai fakta bahwa sistem pelaporan keuangan telah gagal melindungi kepentingan publik.

Argumennya adalah regulasi yang lebih baik, berguna untuk meningkatkan kualitas laporan

keuangan dengan tujuan melindungi kepentingan publik dari kecurangan dan kelalaian.

 

Ekonomi kapitalis didasarkan pada kompetisi pasar modal sektor swasta. Informasi

merupakan bagian penting dari infrastruktur pasar modal. Pelaporan keuangan yang baik

Page 8: teori akuntansi

diperlukan untuk menciptakan kepercayaan investor pada kejujuran pasar modal sehingga

tabungan terhubungkan dengan investasi yang produktif. Sebagai tambahan, informasi yang

baik akan memimpin kepada keputusan investasi dan alokasi modal yang lebih baik,

keduanya merupakan manfaat secara sosial. Wajar bila pelaporan yang buruk memiliki

dampak sebaliknya. Penganjur regulasi bertanya jika perusahaan dengan nyata dapat

dipercaya melaporkan secara penuh dan secara akurat, kenyataannya sifat dasar persaingan di

pasar modal dapat mengurangi pelaporan yang menyesatkan, setidaknya pada sebagian kecil

perusahaan pada jangka pendek. Dengan demikian regulasi akuntansi keduanya sangat

bermanfaat dan pada kepentingan publik mencegah perusahaan dari pelaporan yang buruk

atau menyesatkan. Inilah kontra-argumen pada gagasan yang mengatakan pasar modal yang

kompetitif akan menciptakan pelaporan sukarela melalui signalling incentive.

 

Tipe kecaman ini, menimbulkan pertanyaan yang bermanfaat tentang nilai informasi

akuntansi dan mampu menyajikan sebagaimana sebuah pendorong untuk meriview standar

akuntansi dan auiting. Ini juga dapat jadi katalis untuk mendiskusikan kuantitas dan kualitas

dari kewajiban akuntansi dan auditing yang akan menjadi kepentingan publik sebaik

sejumlah regulasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Bagaimanapun,

kesalahan dan kelalaian perusahaan terkadang tidak perlu diartikan sebagai kesalahan yang

terjadi pada sistem pelaporan keuangan. Regulasi akuntansi tidak akan mencegah terjadinya

kecurangan dan kelalaian, resiko dalam investasi tidak dapat dieliminasi, tidak masalah

bagaimana banyaknya akuntansi dan auditing diperlukan, resiko merpakan sesuatu yang

inheren dalam investasi. Peningkatan regulasi pelaporan keuangan akan mengurangi

kemungkinan kecurangan dan kelalaian yang tidak terdeteksi, tetapi tidak akan pernah bisa

menghabiskannya. Terakhir, beberapa argumen yang mendukung perluasan regulasi harus

juga mempertimbangkan biaya regulasi. Dalam semua sistem pengendalian atau pengaturan

selalu terjadi sebuah titik dimana manfaat marjinal dari pengendalian lebih sedikit dari biaya

marjinal. Ini jelas tidak bermaksud jika manfaat melebihi biaya dibawah yang disyaratkan,

halangan ke dalam kemungkinan perluasan regulasi.

 

Akuntansi sebagai Sebuah Barang Publik

Page 9: teori akuntansi

Kegagalan pasar juga dapat terjadi karena apa yang disebut sebagai barang publik. Barang

publik adalah komoditas -yang diproduksi sekali- bisa dikonsumsi tanpa mengurangi

kesempatan untuk mengkonsumsi oleh yang lain. Kondisi yang terjadi karena hak properti

lunak berhubungan dengan barang-barang tersebut. Contoh barang publik yang murni adalah

sinyal radio dan jalan raya. Dalam kasus sinyal radio, Radio Publik Nasional memiliki stasiun

berizin pada universitas yang didengar publik pada frekuensi FM. Stasiun-stasiun ini

mencoba untuk meningkatkan jumlah anggaran operasi mereka dari pendengar dan dengan

susunan rencana yang jelas. Ketika secara umum mencapai kesuksesan, masalah barang

publik harus diatasi karena sinyal tersedia tanpa biaya pada semua orang yang mempunyai

radio dalam wilayah dengar. Secara kontras, barang pribadi mempunyai hak properti keras

yang bukan pembeli tidak dapat mengkonsumsinya.

 

Barang publik tidak diproduksi pada pasar bebas -yang memiliki apa yang

dinamakan eksternalitas. Eksternalitas terjadi jika seorang produsen tidak bisa

menginternalisasi (membebankan) biaya produksi kepada semua pengguna barang. Dengan

sedikit mengabaikan teknik berbahasa, dampak eksternalitas adalah produsen barang publik

mempunyai keterbatasan insentif untuk memproduksi karena semua konsumen tidak bisa

dikenakan biaya untuk barang tersebut. Masyarakat yang mengkonsumsi barang publik tanpa

membayar disebutfree riders (penunggang gratis). Permintaan sesungguhnya untuk barang

publik tidak terungkap di pasar free riders dapat menggunakan barang tanpa biaya. Akibatnya

produksi lebih rendah dari permintaan. Produksi yang rendah dari barang publik dianggap

sebagai kegagalann pasar karena produsen tidak termotivasi untuk menemukan permintaan

riil pada barang publik. Satu-satunya cara meningkatkan produksi adalah melalui intervensi

regulasi.  Tidak dapat dielakkan biaya free riders harus ditanggung oleh masyarakat

seluruhnya jika produksi disubsidi untuk menemukan permintaan sesungguhnnya dari barang

publik.

 

Tampaknya informasi akuntansi merupakan barang publik. Ia dapat dilalui secara gratis dari

orang ke orang dan setiap orang dapat mengkonsumsi isi dari informasi tersebut. Karena

karakteristik ini, informasi akuntansi memiliki kualitas sebuah barang publik. Terdapat dua

aspek regulasi pelaporan keuangan yang meningkatkan nilai sosial (eksternalisasi), tidak

hanya didapatkan secara pribadi.

Page 10: teori akuntansi

Pertama, peningkatan keterbandingan akuntansi antar banyak perusahaan

Kedua, meningkatkan kepercayaan pasar sekuritas

Keduanya beroperasi untuk mengurangi resiko informasi pada pasar modal dan semestinya -

sebagai sebuah hasil- manfaat kemasyarakatan dirasakan melalui resiko investasi yang

rendah.

 

Tetapi, jika informasi akuntansi adalah barang publik, perusahaan tidak mempunyai insentif

yang kuat untuk menghasilkan  dan menjual informasi akuntansi tentang dirinya sendiri. Pada

sebuah pasar bebas, peluang kontrak secara pribadi untuk informasi perusahaan yang spesifik

akan dibatasi dan selanjutnya inti dari satu argumen yang mendukung pasar non-regulasi

akan tertantang secara serius. Akibatnya, akan terjadi produksi informasi yang rendah pada

pasar non-regulasi. Intervensi dalam bentuk kewajiban persyaratan pelaporan perlu

dipertimbangkan untuk meyakinkan ditemukannya permintaan riil untuk informasi akuntansi.

 

Tujuan Sosial

Alasan lain untuk memaksakan regulasi bermaksud untuk mencapai tujuan sosial yang tidak

ditemukan dalam pasar bebas meskipun tidak terjadi kegagalan pasar. Pendekatan ini juga

didasari oleh argumen kepentingan publik dan tidak bisa dielakkan keterlibatan sebuah

pertimbangan normatif tentang bagaimana masyarakat seharusnya mengalokasikan sumber

dayanya.

 

SEC memberi perhatian terhadap apa yang diistilahkan dengan pelaporan yang jujur (fair

reporting) dan proteksi investor. Kejujuran pasar modal adalah tipe argumen kepentingan

publik. Ini mengasumsikan bahwa pasar modal akan jujur hanya jika seluruh investor

mempunyai kesetaraan dalam mengakses informasi yang sama. Situasi ini ditunjukkan

sebagai simetri informasi dan merupakan tujuan patut dipuji, karena informasi yang lebih

luas terdistribusikan dan pasar modal yang kompetitif terjadi. Setelah itu, informasi yang

sempurna dan tanpa biaya menjadi asumsi model ekonomi kompetisi yang sempurna.

Regulasi insider trading adalah sebuah aplikasi filosofi informasi yang simetris. Regulasi

Page 11: teori akuntansi

tersebut mencoba mencegah akses secara tidak fair pada informasi pribadi dan mengambil

keuantungan darinya. Perilaku yang diargumentasikan mengurangi kepercayaan investor

pada kejujuran pasar modal.

 

Tujuan sosial lainnya sebagai tambahan simetri informasi adalah keterbandingan, yang

merujuk pada dapat dipercaya (reliability) dari LK ketika mengambil keputusan

menggunakan LK pada sebuah dasar antar perusahaan. Misalnya, jika sebuah perusahaan

menggunakan FIFO dan lainnya LIFO, sulit membandingkan current ratio-nya, kecuali

sebuah penyesuaian dibuat untuk meletakkan perusahaan pada dasar yang sama. Masalah

kekurangan keterbandingan tidak mudah diselesaikan, tetapi sebuah upaya ke arah tersebut

terdapat di Chapter 9

 

Justifikasi Kodifikasii Penyusunan Standar

Dalam sebuah monogram penting yang diterbitkan AAA, Gaa telahmemberikan sebuah

justtifikasi yang berarti dari regulasi pelaporan keuangan dan proses penyusunan standar. Ia

melihat tugas badan penyusun standar sebagai menyediakan standar ‘yang terbaik’  dari sudut

pandang sosial. Fungsi ini akan terjadi pada sebuah lingkungan yang menembus oleh

semacam masalah dimana manajer memiliki kepentingan yang tidak secara total sama dengan

pemegang saham (masalah agensi), rendahnya informasi akuntansi yang dihasilkan karena ia

adalah barang publik, kekurangan informasi yang simetris dan kurangnya keterbandingan.

Perhatiaan Gaa bukan pada output FASB dalam bentuk standar, konsep, interpretasi dan

semacam itu, tetapi lebih kepada rasionalitas yang mendasari proses penyusunan standar itu

sendiri.

 

Titik pandang kodifikasional (istilah yang digunakan dalam literatur filosofis) bukan hanya

rasional, tetapi juga proses perubahan yang perlahan pada pengertian sistem dapat diterima

untuk dikembangkan dan diperbaiki. Karenanya, bekerja lebih baik pada masyarakat yang

demokratis dan relatif terbuka dibandingkan pada sebuah masyarakat yang otoriter.

Akuntansi keuangan dapat lebih berkembang dengan regulasi yang membalut semua pemain

(dimiliki oleh publik dan perusahaan diperdagangkan), satu dapat menerima sebuah rasional

Page 12: teori akuntansi

tetapi tidak sempurna –tanggapan dari badan yang meregulasi seperti CAP, APB dan FASB.

Bila dilihat dari titik kodifikasi, anggota dari organisasi semacam FASB dapat diterima

memiliki kemampuan, kesempatan dan keinginan untuk membuat sebuah keputusan yang

benar.

 

Output dari sistem kodifikasi seperti standar akuntansi tidak akan diperlukan menjadi benar

dalam istilah logika deduktif. Malah, perilaku akan lebih open-minded, standar akan

dievaluasi atas dasar apakah, ia telah bekerja dengan benar, misalnya apakah ia telah

menyediakan informasi bagi pemakai pada reasonable cost? Jika standar tidak bekerja,

seharusnya atau pada akhirnya ia harus diamandemen. Dengan demikian, pendekatan

kodifikasi adalah pragmatis, karena maksimalisasi standar adalah untuk semua maksud dan

keinginan yang tidak mungkin.

 

Kodifikasi menyediakan sebuah gagasan yang baik dari apa yang bisa diterima pada saat

masyarakat yang demokratis mencoba untuk mengatasi masalah distribusi yang sulit

(bagaimana manfaat bisa dibagi pada sejumlah kelompok yang bersaing). Pada tangan yang

lain, kodifikasi dipandang sebagai sebuah rasionalisasi yang diangkat dari status quo,

walaupun secara defenisi, diasumsikan bahwa terdapat perbaikan institusional melebihi

waktu menguraikan masalah.

 

Membandingkan Pasar Diregulasi dan Pasar Non-Regulasi

Pada kenyataannya, akuntansi diregulasi. Sedikit berharga untuk mengetahui ‘biaya-manfaat’

dari regulasi. Argumen pro-regulasi -sebaik argumen pasar non-regulasi- adalah secara lebih

luas lebih bersifat rasional deduktif daripada riset secara empiris. Secara singkat, tidak

mungkin menerima kebenaran argumen lain. Apakah kelanjutan adalah sebuah usaha yang

mencoba untuk menilai kebaikan dari kedua argumen dan membandingkannya pada titik

dimana keduanya menuju isu yang sama.

 

Page 13: teori akuntansi

Satu argumen pro-regulasi adalah perusahaan akan memonopoli informasi tentang dirinya,

terutama dipandang sebagai kegagalan pasar.  Sejak perusahaan memonopoli informasi

tersebut, akan lebih murah bagi masyarakat untuk memperoleh pengungkapan secara bebas

daripada memiliki individu investor yang melakukan kontrak secara pribadi untuk

mendapatkan informasi yang sama dan membayar harga monopoli. Pasar bebas meng-

konternya dengan mengatakan. Memperhatikan tekanan persaingan mendapatkan modal,

perusahaan mempunyai insentif untuk melaporkan secara sukarela tentang dirinya. Karena

setiap individu berkesempatan pada berbagai alternatif investasi dan perusahaan tidak dapat

menentukan harga secara monopoli. Mereka mendapatkan insentif melaporkan secara bebas

dengan tujuan menarik modal dan merendahkan biaya modal dengan melaporkan perusahaan

dengan baik. Argumennya adalah dirasakannya resiko informasi pada laporan yang tidak

baik, dimana investor akan menghukum banyak perusahaan dengan meminta rate of return

yang tinggi sebagai kompensasi besarnya resiko infornasi yang mereka pikir akan mereka

dapatkan). Proregulasi membantah dengan mengatakan pada dasarnya pasar modal

menyediakan insentif bagi laporan yang menyesatkan, paling tidak dalam jangka pendek.

Implikasinya manajer perusahaan tidak akan membayar denda untuk laporan yang buruk atau

menyesatkan dan untuk alasan ini, mungkin akan menarik untuk memanipulasi laporan dalam

jangka pendek. Bagaimanapun, jika ini benar, ini juga merupakan pertanda bahwa pemilik

belum mengembangkan mekanisme untuk memonitor kontrak agensi dengan manajer.

 

Argumentasi lain yang menentang regulasi adalah bahwa informasi yang tidak dengan

sukarela diungkapkan oleh perusahaan akan diperoleh melalui kontrak pribadi.

Bagaimanapun kelangsungan hidup peluang kontrak pribadi adalah sesuatu yang dapat

dipertanyakan sebab hal itu menciptakan ketidakjujuran pada pasar modal. Informasi pribadi

yang sedikit berarti sedikit kesejahteraan yang ditransfer antara yang memiliki informasi dan

yang tidak. Ini sama secara prinsip dengan regulasi di balik insider trading.

 

Argumen pro dan kontra regulasi mewakili diliberasi ekstrem.  Pada kenyataanya

pengungkapan secara sukarela berpeluang menjadi alasan substansi dari apa yang telah

disebutkan. Misalnya standarisai kebijakan akuntansi akan mempercepat penyeragaman antar

perusahaan daripada yang terjadi pada pasar non-regulasi. Hal ini akan meningkatkan kualitas

laporan keuangan dan mengurangi kecaman padanya. Kewajiban pelaporan publik juga

Page 14: teori akuntansi

meningkatkan kejujuran pada pasar modal dan mengurangi jumlah biaya sosial untuk

memperoleh informasi. Sejak dilakukan pengaturan informasi yang dihasilkan sebagai

produk sampingan sistem akuntansi perusahaan, biaya regulasi pada perusahaan kelihatan

menjadi rendah ketika manfaat yang dirasakan masyarakat lebih substansial. Dengan

demikian regulasi diperlukan, filosofi kodifikasi menjustifikasi proses penyusunan standar,

walaupun hal tersebut bukan jaminan hasilnya akan optimal.

 

Kebanyakan argumen ekonomi yang menentang regulasi mempertahankan bahwa terdapat

insentif untuk pelaporan secara sukarela. Bagaimanapun, fokus dari regulasi akuntansi bukan

kewajiban pelaporan semata, juga dalam peningkatan kualitas informasi yang dilaporkan.

Regulasi akuntansi terutama memperhatikan memperhalus dan menyatukan aturan pengakuan

dan pengukuran yang digunakan dalam mempersiapkan LK. Sebuah implikasi yang penting

adalah regulasi akuntansi membutuhkan fondasi teoritis yang memberikan terutama kualitas

informasi yang harus diatur

Paradok Regulasi

Bila penetapan harga pada pasar bebas tidak berjalan karena kegagalan pasar atau

deliberasi ditinggalkan dengan alasan sosial, tidak mungkin untuk mengetahui jika sumber

daya digunakan untuk memaksimalkan kesejahteraan sosial, atau untuk mencapai secara

optimal pada pada pemikiran yang lebih terbatas dari Pareto-optimality (terjadi pada saat

tidak mungkin membuat orang menjadi lebih baik tanpa membuat seseorang menjadi lebih

buruk. Dalam perekonomian, Pareto-optimality dipertimbangkan menjadi efesien. Jika

dimungkinkan membuat orang menjadi lebih baik tanpa biaya, maka alokasi sumber daya

yang terjadi adalah inefesiensi dan membuang sumberdaya menjadi tidak optimal). Regulasi

pasar akan dibenarkan jika terjadi kegagalan pasar (misalnya dalam kasus barang publik) atau

jika pasar bebas menghasilkan sesuatu yang tidak sesuai dengan tujuan sosial. Ironisnya,

produksi yang diregulasi dan keputusan harga tidak menjawab secara optimal masaalh yang

tidak terselesaikan olehfree market pricing system. Inilah paradoks regulasi. Ekonom

menyimpulkan mustahil menurunkan kebijakan regulasi yang diketahui akan memaksimalkan

kesejahteraan sosial. Ini agaknya kesimpulan yang suram merupakan subyek dari Arrow yang

dikenal dengan Impossibility Theorem. Sekali  free market pricing system ditinggalkan tidak

ada jalan untuk menentukan agregat pilihan masyarakat. Jika sistem harga bekerja, maka

agregat pilihan masyarakat diungkapkan melalui keseimbangan demand dansupply, dan

Page 15: teori akuntansi

sumber daya yang dialokasikan menyelaraskan harga pasar. Tidak ada aturan yang dapat

dibandingkan pada pasar yang diregulasi, dan untuk alasan ini, sulit untuk menilai

keuntungan pasar diregulasi. Karena paradoks ini, juga mustahil untuk mengetahui jika

regulasi akuntansi menghasilkan kuantitas dan kualitas pelaporan keuangan yang optimal.

Ekonomi berargumen bahwa barang publik yang ditawarkan pada pasar diregulasi

akan over-produksi. Hal ini bertolak belakang dengan dengan under-produksi pada pasar non-

regulasi, menjadi paradok kedua dari regulasi. Alasan over-produksi adalah demand akan

dilaporkan lebih tinggi (dari sebenarnya) karena pemasok barang publik di bawah aturan

dengan normal disubsidi (bahkan tidak ada biaya). Pengguna melaporkan lebih permintaan

dan pilihan real mereka, karena barang tersebut gratis bagi mereka. Karena informasi

akuntansi bersifat barang bebas, terdapat sebuah bahaya nyata kelebihan produksi  informasi

akuntansi yang terjadi di pasar diregulasi. Misalnya pengguna informasi akuntansi, termasuk

analis keuangan dapat berargumen memiliki bisa berinisiatif melakukan permintaan untuk

informasi yang gratis mengenai perusahaan.

Untuk menentukan kebijakan akuntansi, FASB dapat dengan mudah diperdaya

mengenai tingkat permintaan real untuk kebijakan akuntansi alternatif atau baru, karena

pengguna tidak membayar secara langsung untuk itu. FASB juga harus disadarkan dari

masalah kelebihan produksi informasi atau apa yang disebut standar overload, terutama yang

berdampak lebih kecil, perusahaan yang tidak terpublikasi. Saat ini, hanya keringanan yang

dikecualikan dari beberapa perusahaan yang secara dekat dari suplemen pengungkapan.

  Kecenderungan kelebihan produksi pada pasar diregulais bisa dihindari hanya jika

sistem harga dapat dipaksakan pada barang publik, menciptakan para pembeli yang secara

efektif termasuk yang mengkonsumsi barang tersebut. Televisi kabel adalah sebuah contoh

bagaimana pemaksaan ini dapat diselesaikan dengan sinyal televisi. Kuncinya adalah

memperkuat hak properti atas barang sehingga yang bukan pembeli tidak termasuk ke dalam

yang bisa mengkonsumsi secara gratis. Artinya dalam akuntansi, seharusnya ada arsip

laporan perusahaan yang ada di SEC dan mengenakan bea bagi pengguna yang ingin

memperbanyak. Jika informasi akuntansi dijual, terdapat insentif bagi pengguna untuk tidak

melepaskan informasi pada free riders. Dengan cara ini permintaan riil terhadap informasi

dapat ditentukan dan biaya produksi dapat ditutup kembali dari pengguna riil informasi

akuntansi. Sistem arsip elektronik SEC (EDGAR) merupakan teknologi yang mulai

memfasilitasi penciptaan hak properti atas pelaporan keuangan , dimana pengguna dikenakan

bea untuk mengaksesnya.

Page 16: teori akuntansi

Sebaliknya sistem pengungkapan yang ada saat ini membebanka biaya lebih kepada

perusahaan daripada pemakai. Dengan asumsi perusahaan menutup kembali biaya secara

tidak langsung melalui harga produk, sehingga pengguna informasi akuntansi disubsidi oleh

pengguna produk perusahaan. Konsekuensinya regulasi dapat dikecam pada bidang

kejujuran. Sebagai rangkuman, konsekuensi negatif dari regulasi akuntansi yang diterapkan

pada barang publik

1.  Kemungkinan kelebihan alokasi sumber daya sosial kepada produksi dari informasi

akuntansi yang tersedia bebas di masyarakat.

2.  Transfer kesejahteraan dari non-pengguna ke pengguna informasi akuntansi. Transfer

kesejahteraan terjadi karena pengguna memperoleh manfaat dari informasi akuntansi

yang bebas pada saat non-pengguna secara mutlak membayar biaya produksi. Tetapi

juga akan menjadi biaya sosial kalau tidak mengatur pelaporan keuangan, bila terjadi

kegagalan pasar atau apabila tujuan sosial yang diinginkan tidak ditemui pada pasar

bebas

Proses Regulasi

Regulasi pada dasarnya adalah sebuah aktivitas politik. Ia tidak dimaksudkan sebagai

kecaman atau mengejutkan karena regulasi menjalankan kepentingan publik. Bagaimanapun,

tidak jelas secara persis apakah pengertian dari kepentingan publik. Karena kesejahteraan

tidak dapat diukur (the Impossible Theorem), tidak ada kriteria untuk menentukan apakah

kebijakan yang akan memaksimalkan kepentingan publik. Konsekuensinya, gagasan

kepentingan publik paling baik dipahami dalam konteks politik dan dengan merujuk kepada

kenyataan redistribusi laba dan kesejahteraan yang dianjurkan. Tidak ada cara untuk

menentukan regulasi akuntansi yang optimal dan regulasi menjadi hasil sebuah proses politik

sebagaimana proses ekonomi.

Tidak mengherankan, model self-interest (kepentingan pribadi) dalam ilmu ekonomi,

digunakan dalam menganalisa perilaku politik dan regulasi. Pada sebuah pasar regulasi,

pribadi atau kelompok yang mempunyai kepentingan di pasar akan termotivasi untuk melobi

untuk kerpentingan mereka untuk membentuk koalisi dengan bagian lain guna mnguatkan

pengaruh mereka dan secara umum mencoba mempengaruhi sistem politik untuk keunggulan

mereka.

Sikap Dasar Politik dari Regulasi.

Page 17: teori akuntansi

Tradisi demokrasi di AS dimana setiap due-process merupakan unsur yang penting

dalam proses regulasi. Dalam menyusun kebijakan, sebuah agen regulasi mencoba

melibatkan semua bagian yang terpengaruh oleh deliberasi, hal ini penting untuk menjaga

llegitimasi dari proses regulasi. Dengan kata lain setiap orang yang terpengaruh oleh

kebijakan mempunyai kesempatan memberikan masukan pada proses pembuatan keputusan.

Tradisi due-processkembali pada agen federal, the Interstate Commerce Commission, yang

menganjurkan sebuah metode operasi bagi badan peregulasi (termasuk prinsipdue-process)

adalah lebih penting bagi kelangsungan politik sendiri daripada keputusan aktual yang dibuat.

Beberapa anggota profesi akuntansi percaya bahwa penyusunan kebijakan akuntansi

adalah netral dan a-politis. Pandangan yang lebih luas adalah bahwa kebijakan akuntansi

tidak dapat mengelak dari politik karena pada dasarnya adalah negosiasi. Chapter 3

memperlihatkan kegagalan CAP dan APB sebagai badan peregulasi karena kekurangan

struktur politik yang diperlukan untuk memastikan kelangsungan keberadaannya. Satu hal

mereka memiliki kewajiban yang lemah dalam me-regulasi pelaporan keuangan. Hingga

penerbitan ASR 150 tahun 1973, SEC belum secara resmi menguasakan penyusunan standar

kepada sektor swasta. Apa yang terjadi adalah sebuah aliansi informal dimana SEC secara

diam-diam menerima standar akuntansi seperti arsip SEC. Secara berkala SEC tertarik

dengan standar yang spesifik. Kredit pajak investasi dihasilkan dalam situasi seperti itu.

Karena aturan ini, otoritas AICPA untuk me-regulasi sangat lemah.

Dari perspektif SEC, aturan yang diutamakan pada ASR 150 adalah keamanan dan

fleksibilitas. Dengan mengizinkan self-regulation pada sektor swasta, SEC terlindungi dari

politik penyusunan sesungguhnya kebijakan akuntansi, kecuali pada saat yang bijaksana

untuk melakukan hal yang demikian. Dalam satu pemikiran, SEC berada pada posisi

menggunakan sektor swasta sebagai kambing hitam jika kongres mempertanyakan kerja

SEC. Sifat fatal lain pada komite-komite AICPA adalah sifat pintu tertutup dalam

penyusunan kebijakan. Kelihatan tidak melalukan due-process dalam menentukan aturan

akuntansi dan pengungkapan. Walaupun beberapa fakta informal dikumpulkan dan

disosialisasikan pandangan dari bagian yang berkepentingan, niscaya terjadi, tetapi due-

process formal sampai akhir APB tidak terimplementasi. Kelemahan due-process adalah

terkadang membawa pada tingkat penerimaan yang rendah dari bagian yang terpengaruh.

Ironisnya, profesi akuntansi berpikir pendekatan pintu tertutup adalah baik karena

mengisolasi pembuatan kebijakan dari pengaruh pihak luar. Pada saat itu diyakini bahwa

kebijakan akuntansi terutama adalah proses identifikasi kebenaran metode akuntansi

normatif. Melihat ke belakang, hal ini kelihatan naif, tapi periset akuntansi  dan pembuat

Page 18: teori akuntansi

kebijakan bersikuikuh secara kuat dengan pendirian ini sampai 1960-an. Dari titik pandang

regulasi, FASB jauh lebih sukses dari kedua badan terdahulu. Standar yang disyahkan SEC

dalam ASR 150 due-process dipakai sebagai prosedur standar dalam perdebatan dan

pengembangan kebijakan akuntansi. Sebagai sebuah sistem resmi pembuatan keputusan

dengan due-processsangat lamban, tapi inilah sifat dasar dari politik demokrasi. Arrow

merujuk kecenderungan ini sebagai demokratic paralysis. Regulasi di bawah sistem due-

process berjalan lambat, tetapi mencapai konsensus memberi legitimasi pada regulasi.

Mekanisme due-process telah terlembaga dalam struktur organisasi FASB.

Perilaku Regulasi

Capture theory dan life-cycle theory dalam regulasi berargumen bahwa kelompok

pada akhirnya akan teregulasi dan menggunakan proses regulasi untuk memajukan

kepentingannya. Jika hal ini terjadi proses regulasi dipertimbangkan untuk ditangkap. Teori

siklus hidup menyatakan bahwa agen regulasi akan melewati beberapa tahapan yang berbeda.

Meskipun dimulai dengan kepentingan publik, regulasi akan menjadi instrumen untuk

melindungi kelompok yang diregulasi. Bagian yang teregulasi dan agen regulasi akan melihat

kepentingan mereka bertemu. Menjadi sulit bagi pembuat regulasi untuk menjadi independen

sejati karena kelangsungan agen regulasi sendiri tergantung pada seberapa baik kebijakan

diterima oleh kelompok yang teregulasi.  Yang sering terjadi, badan peregulasi melindungi

kelompok teregulasi dari persaingan. Perilaku ini diamati pada agen regulasi yang lebih tua

sebelum dideregulasi, misalnya the Interstate Commerce Commission yang mengatur

transportasi darat, the Federal Aviation Agency yang mengatur transportasi udara, dan the

Federal Communications Commissions yang mengatur perizinan radio dan televisi. Perilaku

ini pada kedua sisi, peregulasi dan kelompok yang diregulasi dijelaskan dengan self-interest

theory dari perilaku politik.

Capture theory dan life-cycle theory telah diterapkan dalam regulasi akuntansi. Sejak

tahun 1976 sampai 1978 Kongres AS memeriksa dugaan regulasi akuntansi dikangkangi ‘the

Big Eight group’  KAP. Sebagai auditor yang berkuasa dari perusahaan publik terdaftar,

kelompok ini memiliki kepentingan yang luas dalam permainan kebijakan. Ditambah lagi,

sebelum FASB, regulasi akuntansi terutama dilakukan oleh komite AICPA, yang tidak

diragukan lagi sangat dipengaruhi oleh the big 8. Dengan implementasi independensi FASB,

argumen teori capture banyak kehilangan validitasnya. Pada saat hearing, FASB telah

beroperasi beberapa tahun.

Page 19: teori akuntansi

Beberapa perubahan dibuat dalam menanggapi hearing Kongres, misalnya

restrukturisasi AICPA untuk mengurangi dominasi the big 8, dan meningkatkan self-

regulation oleh AICPA. Tapi status quo dalam regulasi akuntansi yang masih ada diteliti

dengan cermat secara terpisah dari Kongres karena capture theory dan life-cycle theory

sedikit dapat diaplikasikan dalam pelaporan keuangan. Sejumlah kelompok terpengaruh

secara tidak langsung dengan regulasi akuntansi, menjadi lebih luas dan beragam dari yang

ada pada industri yang diregulasi tradisional. Studi kepatuhan pada FASB ditemukan bahwa

the big 8 tidak memiliki kesamaan pandangan dan kelompok ini tidak mendominasi

kebijakan di FASB. Studi ini menyimpulkan pengambilan keputusan di FASB adalah

pluralistik. Auditor dan siapapun yang terpengaruh oleh regulasi akuntansi serta perusahaan

harus mematuhi regulasi, free riders yang menggunakan informasi secara gratis untuk analisa

investasi memiliki kepentingan yang berbeda, dimana tempat bagi peregulator akuntansi

adalah sebuah tempat yang lebih netral daripada industri yang diatur lainnya.

Perilaku Perusahaan, Auditor dan Free Riders

Manajemen perusahaan dapat menerima regulasi yang akan berdampak pada salah

satu, perusahaan atau dirinya sendiri. Seluiruh regulasi akuntansi menentukan jumlah biaya

produksi pada perusahaan. Satu argumen, terdapat kecenderungan manajemen untuk menolak

pengungkapan atau aturan baru yang menambah biaya bagi perusahaan, walaupun ada

beberapa aturan yang menyebabkan perusahaan menaikkan laporan laba bersih. Manajemen

akan terdorong pada kebijakan yang berdampak positif dalam pelaporan income sehingga

menaikkan kompensasi mereka. Sebuah studi menemukan hasil yang berbeda. Sebuah

perusahaan besar yang diregulasi mendukung regulasi yang mengakibatkan income

dilaporkan lebih rendah. Alasannya adalah self-interest tipe perusahaan ini adalah

meminimkan biaya politik, seperti intervensi regulasi pada masa yang akan datang, dan

pelaporan laba yang lebih rendah sejalan dengan tujuan tersebut.

Auditor memberi perhatian pada implikasi auditing aturan pelaporan keuangan. Naif,

untuk berpikir bahwa opini KAP besar tidak dipertimbangkan secara serius dalam deliberasi

kebijakan akuntansi. Kebanyakan KAP menjaga hubungan dengan personal FASB dan secara

rutin menghadiri dengar pendapat kebijakan di FASB. Auditor dapat menerima dan

mendukung kebijakan yang mengurangi resiko audit –misalnya, aturan yang menjelaskan

atau menstandarisasi pelaporan keuangan. Auditor cenderung untuk menoiak kebijakan yang

akan memperluas fungsiaudit ke wialayah subyektif, seperti pengungkapan suplemen data

Page 20: teori akuntansi

inflasi akuntansi dan ramalan laba. Alasannya adalah kejujuran. Jika banyak informasi

subyektif yang diperlukan, auditor akan mendapatkan resiko yang lebih besar dalam

mengaudit informasi, dengan meningkatnya kemungkinan pengajuan perkara. Auditor akan

menolak resiko tersebut, mereka akan memilih untuk menghindar.

Terakhir, free riders seperti analis keuangan juga berusaha untuk mempengaruhi hasil

deliberasi kebijakan akuntansi. Analis memiliki motivasi yang kuat untuk meminta informasi

baru yang mereka dapatkan dengan bekerja sama dengan konsultan investasi dan surat kabar.

Sebagai penghubung informasi mereka dengan mudah mendapatkan uang dengan meringkas

informasi bagi investor yang tidak punya waktu. Perilaku lobi dari free riders membutuhkan

pengawasan yang lebih dekat oleh FASB karena free riders tidak mempunyai kepentingan

ekonomi secara langsung dengan produksi informasi, sebagaimana manajer dan auditor.

Karenanya, respon terhadap tekanan mereka menjadi lebih mudah pada situasi kelebihan

produksi. Secara poloitik sulit untuk menyepakati  dengan  free riders karena mereka bisa

meng-klaim bertindak untuk kepentingan publik dengan membuat pasar modal yang lebih

jujur dan lebih kompetitif melalui pelaporan publik secara bebas dan gratis. Meskipun

argumen ini benar, hal tersebut mengabaikan pertanyaan terhadap biaya produksi informasi

dan siapa yang membayar untuk regulasi akuntansi.

Bahaya menundukkan tekanan dari kelompok kepentingan khusus harus dicatat.

Pembuatan kebijakan akuntansi semestinya tidak melayani kelompok tersebut melakukan

kerusakan masyarakat secara keseluruhan.  Ketika mereka mendominasi pembuatan

kebijakan, kewajiban tidak akan bertahan lama karena proses regulasi telah dikangkangi

kelompok vested interest.

Regulasi akuntansi mungkin akan berlanjut dan penting untuk memahami proses

regulasi tersebut.  Mayoritas regulasi akuntansi menguraikan kehalusan LK dan standarisasi

praktik lebih dari sekedar memperluas pengungkapan. Artinya masalah kelebihan produksi

merupakan masalah yang dibesar-besarkan dengan mengkritik regulasi. Bagaimanapun

seperti tercatat sebelumnya terdapat kekurangan fakta untuk mendukung argumen yang

menantang regulasi akuntansi dan meyakini bahwa regulasi akuntansi menghasilkan manfaat

sosial yang penuh harapan

 Konsekuensi Ekonomik dari Kebijakan Akuntansi

Jelas, proses pembuatan aturan akuntansi adalah sebuah proses politik dengan

beragam konstituen yang melobi untuk posisi mereka. Pada saat agen penyusun standar harus

netral di antara kelompok yang bersaing dalam memyediakan informasi yang bermanfaat

Page 21: teori akuntansi

untuk memprediksi arus kas dan untuk menilai kinerja manajemen, penyusunan standar

sering memerlukan manfaat dari satu kelompok daripada yang lain. Kebijakan akuntansi

tidak dengan mudah dalam persoalan optimalisasi atau efesiensi ekonomi. Juga dampak laba

dan distribusi kesejahteraan dan ini memerlukan isu sosial dan politik melebihi akuntansi.

FASB dengan cara yang terbatas menerima masalah ini dengan pertimbangan

konsekuensi ekonomi dari kebijakan yang diusulkan dengan mendefenisikan sebagai dampak

laporan akuntansi pada...bisnis, pemerintah,  negara, investor, dan kreditur. FASB sangat

sensitif pada biaya produsen dan apakah ada manfaat kepada poengguna eksternal untuk

pembebanan baru, standar akuntansi dengan biaya. Pada tahun 1970 FASB memulai studi

untuk membantu menilai dampak ekonomi standar pada perusahaan. Sayangnya studi ini

hanya difokuskan terutama pada perusahaan, pemegang saham dan analis keuangan. Bagian

lain seperti kreditur, konsumen, karyawan dan pemerintah tidak dijadikan faktor dalam

menghitung ‘biaya-manfaat’ regulasi pelaporan keuangan, akibatnya hasilnya tidak

mengejutkan dan pertanyaan besar kemampuan perusahaan dalam tanggung jawab sosial

tidak ditanggapi secara serius. FASB hanya mempertimbangkan biaya dalam pengertian yang

sempit yaitu, biaya produsen dan manfaat dalam istilah kebutuhan informasi di pasar saham.

Akibatnya, perusahaan kecil berargumen aturan hanya untuk perusahaan besar

Daftar Pustaka

1. http://www.scribd.com/doc/59781322/Regulasi-Ekonomi-Dari-Pelaporan-Keuangan