Upload
josy-dhatu-wasito
View
190
Download
23
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ppt tentang teori arsitektur
Citation preview
INTISARI ARTIKEL
1. Apakah Arsitektur ?Harimu, Debbie A. J.
Pendahuluan
ARSITEKTUR Sejak dulu menjadi bahan perbincangan, diskusi, kekaguman bahkan dinista. Banyak pendapat dan telaah mengenai metode merancang, teori, pengaruh, dan apresiasi arsitektur
Definisi arsitektur yang beragam :
1.Arsitektur Zaman Vitruvius2.Arsitektur masa kini
Secara spesifik arsitektur adalah keseluruhan proses mulai dari pemikiran/ide/gagasan, menjadi karya/rancangan, dan diwujudkan menjadi hasil karya nyata yang dilakukan secara sadar (bukan berdasarkan naluri).
Tujuan : memenuhi kebutuhan akan ruang guna mewadahi aktivitas/kegiatannya yang diinginkan serta menemukan eksistensi dirinya
Bagaimana Arsitektur Bekerja?
BERARSITEKTUR = setelah melalui proses belajar untuk menjadi dinamisdan integral sesuai perkembangan kegiatan manusia.Example 1 :
Gua
intervensi alam dan teknologi Tempat
Berteduh Manusia
Shelter Rumah
Example 2 :
Sarang Burung Tahun 1945
Sarang Burung Tahun 2015
Tidak menghasilkan perubahan bentuk, struktur, material
≠ BER-ARSITEKTUR
Ditambah unsur seni/estetika sebagai naluri alami manusia.
Aplikasi seni yang dominan terjadi pada arsitektur yang tidak banyak dipengaruhi alam (arsitektur Eropa). Sedangkan aplikasi teknologi dominan terjadi pada arsitektur yang banyak dipengaruhi alam (arsitektur Jepang)
Posisi Arsitektur (segitiga bentuk stabil)
TEKNOLOGI
NILAIGUNA
SENI
Jika tanpa nilai guna, arsitektur adalah sampah
Jika terlalu dominan arsitektur menjadi monoton,
kaku, hambar
Jika terlalu dominan arsitektur menjadi mubazir
ARSITEKTUR
Seni dalam Konteks Arsitektur
1. Keindahan (beauty)
relasi formal antara harmoni dan proporsi
2. Kesenangan (pleasure)
relasi fungsional antara efisiensi dan kenyamanan
3. Kesukaan (delight)
relasi makna antara asosiasi dan selera
3. Kesatuan (unity)
seni/estetika dalam arsitektur adalah keseluruhan dari objek nyata arsitektur dan lingkungan,
tidak sebatas ornament dekoratif
Unsur Kesatuan (unity) Seni dalam Arsitektur
Dont forget about balancing of art, technology, and using value !
Apakah Arsitektur DAPAT Disebut Sebagai Ilmu ?
ILMIAH
METODE
KEBENARAN
SIFAT SISTEMATIS
JAWABAN :
ARSITEKTUR DAPAT DISEBUT ILMU
Apabila...
Jika dalam telaahnya arsitektur mengandung unsur seni, teknologi (pengetahuan praktis), dan
nilai guna serta terus melakukan pengembangan pengetahuan arsitektur, tidak terpaku pada satu
kebenaran pengetahuan arsitektur atau yang bukan hakekat kebenaran arsitektur
ILMU ARSITEKTUR :PRESPEKTIF-
SINTESIS(bukan deskriptf-
analitis)
Strategi Agar Arsitektur Dapat Berkembang Dalam Rel Hakekat Kebenaran Arsitektur
MENGGANTI MODEL PENDIDIKAN “PRACTICE ORIENTED” DENGAN MODEL BERBASIS KEGIATAN “RISET AKADEMIK”
PRACTICE ORIENTED :Melahirkan “arsitek tukang” yang tidak memiliki dasar pemahaman tentang arsitektur yang kuat, cenderung mencontoh karya arsitektur yang sudah ada, dan sering terjebak dalam kebenaran arsitektur semu
RISET AKADEMIK :Mengevaluasi kelayakan dan efisiensi objek arsitektur yang akan direalisasikan, sehingga arsitek mampu mengambil keputusan yang menyelesaikan masalah secara nyata (perspektif dan realistis)
Memenuhi kebutuhan sesuai perubahan zaman yang terus berkembang
(kebenaran sesungguhnya dari fakta aktual)
Menjaga eksistensi arsitektur sebagai ilmu
2. SEJARAH, TEORI,DAN KRITIK ARSITEKTUR : Membangun Pemahaman Arsitektur
Saliya, Yuswadi
Pendahuluan
Telaah mengenai teori arsitektur diawali dengan merumuskan batasan atau definisi. Tantangannya : kesulitan merumuskan istilahnya sendiri, kosakata terbatas dan berantakan.
Pada konteks mana teori arsitektur dibicarakan ( arsitektur sebagai produk atau sebagai proses dan konteks what architecture is atau what architects do ) juga mencetuskan ide pemikiran tentang praksis arsitektur.
Masalahnya bersumber pada definisi arsitektur itu sendiri, yang tidak secara spesifik menjabarkan telaah kajian arsitekur.Contoh : arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia dengan bahagia (oleh Prof I.R. van Romondth)
Timbul dari pemahaman arsitektur, melalui pengalaman atau penghayatan (dlm) proses badani atau jiwani sekaligus serta proses emosional dan intelektual sekaligus (termasuk spiritual)
Kritik berupaya menjembatani arsitek dengan masyarakat luas, mempertemukan objek dan subjek
Kritik memilah-milah satu objek dari objek lain
Kritik dapat disebut sebagai pandu-pandu nilai
Kritik berperan sebagai dinamisator dalam praksis arsitektur.
KRITIK ARSITEKTUR
NAMUN ...
DIMANA TEMPAT DAN KEDUDUKANNYA ?
Dari kesepakatan arti harfiah kamus umum, maka dapat dikatakan bahwa...
SEBUAH PERBANDINGA
N
TEORI sebagai uraian dalam upaya untuk
membangun pemahaman yang dapat dipakai
sebagai pedoman untuk bertindak
KRITIK sebagai tindakan melakukan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan suatu wawasan tertentu.
Tujuan
Teori arsitektur dapat menelurkan kaidah dan prinsip, misalnya pada arsitektur modern yang menganut TEORI ESTETIKA (dari renungan generasi setelah renaisan).
Prinsip estetika juga berhubungan dengan positivistik dan the law of parsimony
Teori arsitektur yang mengacu pada kaidah estetika ini melahirkan kaidah tahan uji
NAMUN, DALAM PERKEMBANGAN SELANJUTNYA, HUKUM ESTETIKA ABSOLUT MULAI DIPERTANYAKAN, DIDAULAT DENGAN GAGASAN DEMOKRASI, DIDOMINASI OLEH TEORI BARU SESUDAH REVOLUSI (yang merontokkan periode kemapanan)
TEORI ARSITEKTUR
Pemahaman dan perancangan arsitektur dapat lebih teratur dan terarahmengurangi tahapan trial and error dengan melakukan langkah-langkah yang terpikir secara konseptual sejak awalPerancangan sistematis, waktu dapat dihemat
Teori Arsitektur mempelajari juga proses lahirnya arsitektur dan masyarakat yang memproduksi arsitektur. Salah satu referensi : analisis Marxis
Dalam menjelaskan suatu perwujudan karya arsitektur beserta maknanya, disiplin ilmu lain dapat dikaitkan, misalnya sosial, politik, ekonomi dan antropologi
Antropologi menyentuh arsitekur sebagai bagian dari pengaturan tata ruang lingkungan hidup manusia, di dalamnya tersimpan berbagai informasi bagaimana manusia memandang lingkungan sekitarnya
Karena letak arsitektur yang erat dengan perkembangan kehidupan (budaya-kegiatan) manusia, maka kajian arsitektur erat pula kaitannya dengan SEJARAH ARSITEKTUR
TEORI ARSITEKTUR
Antara Sejarah Arsitektur dan Teori-Kritik Arsitektur
KETERKAITAN
SEJARAHARSITEKTUR
TEORI-KRITIKASITEKTUR
- memusatkan perhatian pada rangkaian karya arsitektur dari zaman ke zaman dan membahas berbagai bentuk langgam yang muncul
- sejarahwan menganut suatu teori dan kritik untuk memilih karya yang akan dihimpun
- Hampir selalu dikaitkan dengan sejarah arsitektur
- Tidak menjadi tajuk utama dalam pembahasan sejarah arsitektur (hanya untuk menetapkan karya yang mewakili zamannya masing-masing)
- Untuk lebih mudah memahami arsitektur
Tentang Arsitektur...Logika untuk landasan proses
perancangan masih sulit diperoleh dari informasi yang disusun berdasarkan pengamatan non-arsitektural
Kelemahan epistemologis-arsitektural terjadi saat arsitektur dikaitkan pada bidang dunia hasil buatan manusia seperti manajemen, administrasi, organisasi dan ekonomi
Perbedaan: Ilmu Alam berupaya menerangkan fenomena apa adanya beserta segala prosesnya (imperatif/necessity), sementara Ilmu Buatan menerangkan fenomena bagaimana seharusnya (normatif/contingency, choice)
REALITAS
Ilmu Buatan (artificial)
Fenomena Ilmu Alam dan Ilmu Buatan dapat disatukan dalam konsep DESAIN karena menurut Simon DESAIN adalah kegiatan yang (dapat di-) ilmiah (-kan) dan dapat diajarkan
Upaya reduksi pernah dilakukan dalam bidang arsitektur untuk mengurangi ketidakpastian (untuk memperkecil faktor peubah).
Contoh : Aliran Fungsionalisme Sullivan Telaahan yang bersifat historio-teoritikal
ini dapat menyesatkan, kata Paul-Alan Johnson (1994:9ff), sebab arsitektur tidak semestinya direduksi menjadi seolah-seolah terdiri hanya dari unsur-unsur yang terukur
Pendekatan reduksionistik ini berkaitan dengan gejala spesialisasi. Pendekatan itu memberikan gambaran yang salah akan arsitektur
Tentang Arsitektur...
REALITAS
Gerakan pasca-modernisme belum melahirkan suatu rumusan, pendekatan, atau sikap yang memuaskan berkenaan dengan teori arsitektur
Teori arsitektur masih tetap merupakan masalah yang (terus) berkembang
Kritik-arsitektur masih berkubang di dunia akademik
Sejarah, teori, dan kritik arsitektur merupakan menu tunggal
Kesulitan menulis sejarah arsitektur (modern) di Indonesia adalah (antara lain) oleh lemahnya pengembangan teoritik, yang pada gilirannya tidak pula membantu tumbuhnya kritik
Tentang Arsitektur...
REALITAS
Arsitektur (di) Indonesia belum dikenal, belum menjadi bagian arsitektur dunia
Tentang Arsitektur...
REALITAS
MENGAPA ?
Pola perkembangannya dipengaruhi olehpengaruh luar yang sangat kuat
Berkembang tidak sesuai dengan derap dinamika dan kapasitas internal yang dimiliki
Arsitektur-niaga, untuk selama dua-tiga generasi, mengisi cakrawala industri konstruksi di Indonesiabangunan pemerintahan yang dapat bertindak sebagai tonggak-tonggak kesejarahan justru terimbas idiom-idiom sesaat (oleh tuntutan-tuntutan komersial)
3. MENCOBA MENGHAYATI
ARSITEKTUR
Saliya, Yuswadi
PENDAHULUANJudul tulisan ini diilhami oleh buku karya
Steen Eiller Rasmussen, Experiencing Architecture empat puluh tahun yang lalu, dalam bahasa yang sederhana
Urutan paparan tulisan Rasmussen adalah :1. Dasar-dasar pengamatan2. Sifat-sifat benda dampaknya terhadap
ruang dan bidang, ceruk dan bentuk3. Skala dan proporsi4. Uraian tentang irama (menyertakan
ungkapan “arsitektur adalah musik yang dibekukan”)
5. Barik (texture) permainan cahaya dan bayangan
6. Penutup : Mendengar Arsitektur
Mendengar ArsitekturBerkenaan dengan segi akustik dan indra
pendengaranAkustik (dari segi arsitektur) adalah bagaimana suara menggejala oleh pantulan dinding, lantai, langit-langit, dengan segenap perangkat perabotan yang ada, bagaimana suara turut menjelmakan gejala keruangan (spatiality)
Ketika kita mendengar suara (audial, akustikal) kita pun dapat melihat ruang (spatial)
Suara arsitektur dapat mempertegas keberadaan, menginterretasikan kedalaman, jarak dan substansi bahan
Mendengar Arsitektur
Mendengar Arsitektur
Dapat diterjemahkan sebagai bentuk visual
LINTAS-INDRA
Mendengar warna
Melihat nada
Terjadi karena ada metafora bahasa
yang bersumber dari pengalaman visual, audial atau indra
gabungan majemuk bertingkat
Contoh : suaranya bagai buluh perindu, gadis itu melayangkan senyum madunya, bibirnya bagai delima merekah
Gambaran bagaimana makhluk manusia mencerap (memaknai)
lingkungannya, memiliki ciri lokal
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI
Contoh : Suara langkahnya menjauh
Komunikasi ArsitekturKomunikasi adalah proses bolak-balik
(iterasi) antara pembentukan lambang-lambang sebagai sumber (source) dan penafsirannya pada pihak penerima (receiver), proses ”pembentukan-sandi” (coding) dan “pembukaan-sandi” (decoding) dengan berbagai muatan pesan dan berita
Komunikasi Arsitektur : komunikasi untuk menjaga kelangsungan hidup manusia, yakni bagaimana penghuni berkomunikasi dengan ruang lingkungannya
Komunikasi terbaik (dalam arsitektur) adalah yang menyertakan seluruh pancaindra (membentuk dramaturgi, dapat dilihat-dijamah-didengar-dicium)
Komunikasi Arsitektur
OBJEK/SUBJEK 1
OBJEK/SUBJEK 2
Melandasi perkenalan dengan arsitektur
Rasmussen mengingatkan, bahwa arsitektur akan terbuka hanya kepada mereka yang bersedia membuka diri
pesan
pesan
BAHASA
Komunikasi ArsitekturKarakteristik :
- Komunikasi arsitektural berlangsung tanpa kata- kata, seperti musik
- Langsung dan serempak, sekaligus namun khusus
- Hasil percakapan non verbal itu pun unik, tak pernah berulang, tak pernah serupaContoh percakapan-indrawi antara manusia
dengan ruang, dengan arsitekturnya : ikatan emosional penghuni (kecocokan) dengan rumahnya sendiri sehingga melahirkan perasaan nyaman menciptakan kenangan pada setiap sudut rumah menjadi bagian dari kepribadian
Kita membentuk rumah,dan rumah itu membentuk Kita
pula(Churchill)
Arsitektur merupakan fenomena indrawi yang padu, bukan sekadar masalah gelombang cahaya yang
kasad-mata, atau sekadar gelombang suara yang menjalar
dan menggetarkan gendang telinga, bukan pula sekadar kasar-halusnya permukaan daun pintu,
atau warna dinding dapur dan daun meja saja, yang kita sadari
satu-per-satu. Bukan begitu melainkan suatu paduan, suatu sintesa. Hasil terpenting dari hubungan seperti itu adalah
terciptanya hubungan emosional antara penghuni dengan
rumahnya, juga antara komunitas dengan lingkungan arsitekturnya.
NAMUN...IKATAN EMOSIONAL MANUSIA DAN ARSITEKTUR DAPAT
PUTUS, akibat :
1. Terjadi bencana alam2. Prinsip kegiatan industri-konstruksi yang
sangat konsumtif (bertolak pada kebijakan pembangunan dari konsekuensi pandangan liberal-kapitalis)
3. Penggusuran kaidah mutlak dan universal arsitektur modern (teori klasik) oleh gejolak revolusi industri, termasuk paham demokrasi
Arsitektur Modern (Klasik)Konsep keabadian menjadi acuan
dasar
Dari titik itu muncul kaidah-kaidah yang bersifat mutlak dan universal, yang menuntut ketaat-azasan secara penuh
Menelurkan landasan-landasan yang kokoh, sejalan dengan acuan, pedoman, dengan organon (metoda)
Semua karya cipta, karya-karya kreatif, mengenal dan berusaha keras untuk tetap mengandung harmoni
Geometri menjadi bahasa arsitektur yang utama
Menyajikan karya-karya yang jernih, cemerlang, dan tahan ujian zaman
Menjelaskan segala langkah dan arah yang dipilihnya dalam tatanan yang sangat tertib dan baku
Posisi Arsitektur Modern (Klasik)
Berjaya sampai akhir abad ke-19Penghayatan klasik mulai ditantang pada abad
ke-20, oleh gejolak revolusi industri dan revolusi sos-pol
Perhatian manusia mulai beralih dari progres ke proses, dari perkembangan- tanpa-batas ke perkembangan-berkelanjutan
Tidak terjadi komunikasi dengan Arsitektur Modern
Tidak ada lagi pedoman baku untuk semua arsitektur, arsitek harus mulai merancang secara parsipatoris dan
populis
Karya cipta manusia tidak lagi mengacu ke keabadian, melainkan ke penyesuaian, ke bentuk-bentuk adaptif
4. What is architectural theory
Sudradjat, Iwan
Manfaat teori Sebagai perangkat refleksi ex post facto untuk memberikan penjelasan, justifikasi dan intelektualisasi dari apa yang telah dibangun.
Sebagai landasan bagi penyusunan program dan persyaratan/ tuntutan yang harus dipenuhi arsitektur yang akan dibangun.
Konteks teori arsitektur : Konsep “teori arsitektur” harus ditafsirkan secara historis kausatif
Sejarah teori arsitektur = Sejarah pemikiran tentang arsitektur yang terdokumentasikan secara tertulis
Dalam pembahasan teori arsitektur, konsep “perkembangan” (development) dari perspektif evolusionist dan positivist tidak dapat diadopsi. Perkembangan teori arsitektur tidak bisa direduksi menjadi formula-formula
Sumber pengetahuan tentang teori arsitektur bersifat polyvalent
Konsep teoretik tentang arsitektur sering dijumpai dalam teori artistik yang salah satu cabangnya yakni teori estetik
Konteks teori arsitektur : Teori arsitektur umumnya menggabungkan pertimbangan estetik, sosial, teknologi dan praktis dalam kerangka yang luas
Definisi teori arsitektur harus lebih terbuka :
1.Tidak memberi batasan tegas antara teori artistik, teori estetik, dan teknologi.
2.Melihat kaitan erat antara teori arsitektur dengan disiplin sejarah (arkeologi, sejarah arsitektur, sejarah seni) dan sastra.
3.Tidak mengabaikan “political and social utopia”, karena gagasan tentang masyarakat seringkali tercermin dalam bentuk gagasan tentang arsitektur.
Hubungan antara arsitektur dan teori arsitektur terbangun khas untuk tiap jaman
Konteks teori arsitektur : Pengaruh teori arsitektur terhadap arsitektur bisa baik maupun buruk. Arsitektur tanpa landasan teoretis akan bersifat arbitrer atau stereotip
Teori arsitektur dalam sejarahnya diwarnai oleh berbagai ideologi politik
Kedudukan teori arsitektur dalam tiap jaman, negara, dan budaya selalu berbeda-beda
Meski teori arsitektur umumnya ditulis untuk keperluan jamannya, namun pengaruhnya seringkali baru dirasakan kemudian
5. Membangun Sistem Teori Arsitektur Nusantara:Merubah Angan-Angan Menjadi Kenyataan
Sudradjat, Iwan
PENDAHULUANBahasan pada artikel ini mencoba menjajagi kemungkinan untuk membangun Sistem Teori Arsitektur Nusantara, melalui :1.Tinjauan tentang definisi teori dan Teori Arsitektur
Nusantara sebagai body of knowledge2.Identifikasi sistem dan sumber Teori Arsitektur Nusantara3.Pilihan ragam teori dan lingkup problematisasi yang tepat
bagi Teori Arsitektur Nusantara4.Pembukaan ranah teorisasi baru serta penentuan strategi
pembangunan Sistem Teori Arsitektur Nusantara
Teori dan Teorisasi
Seringkali diartikan sebagai seperangkat konsep, definisi dan proposisi dalam pandangan sistematik tentang suatu fenomena melalui uraian tentang hubungan di antara variabelnya, guna menjelaskan dan memprediksi fenomena
Manfaat teori dibuktikan melalui kemampuannya dalam hal : Pengorganisasian gagasan atau pemikiran, Proses generalisasi (berpikir induktif), Proses inferensi (berpikir deduktif), Pembatasan lingkup studi melalui inklusi dan eksklusi, dan Pemeriksaan in-otentisitas dalam data
Teorisasi (theorizing process) adalah proses iteratif kreasi – kritik – re-kreasi untuk menghasilkan teori yang baik
Menurut Stephen P. Borgatti, teori yang baik memiliki karakter:1. Mechanism or Process2. Generality3. Truth4. Falsifiability5. Parsimony6. Fertility7. Surprise
Eksplorasi teoritis diperlukan untuk menjaga agar bidang ilmu terus berkembang dan mampu mempertahankan kedudukan dan perannya
Pengistilahan Nusantara
Istilah “Indonesia” pertama kali digunakan oleh G.W. Earl and J.R. Logan pada tahun 1850, dalam dua artikel panjang yang terbit dalam Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia
Istilah “Insulinde” adalah ciptaan Eduard Douwes Dekker (Multatuli), muncul pertama kali dalam manuskripnya yang ditulis tahun 1859
Istilah “Nusantara” telah ditemukan dalam inskripsi tahun 1305 dan manuskrip berbahasa Jawa dari abad ke 14 dan 15, termasuk dalam Pararaton
Istilah “Nusantara” telah ditemukan dalam inskripsi tahun 1305 dan manuskrip berbahasa Jawa dari abad ke 14 dan 15, termasuk dalam Pararaton
Diteliti oleh Jan B. Ave
Teori Arsitektur Nusantara Sebagai
Body of Knowledge
Sistem Teori Arsitektur Nusantara dimaksudkan untuk membangun “body of knowledge” yang mempunyai siklus kehidupan panjang dan membutuhkan komitmen ilmiah yang kontinu, bukan sebagai “intellectual exercise” yang terfokus pada kepentingan pemecahan masalah yang bersifat sesaat dan didorong oleh impuls yang lahir dari dunia praxis atau populer semata
Eksistensi Sistem Teori Arsitektur tergantung pada visi, moral, tanggung jawab serta motivasi akademik para intelektual dalam dunia arsitektur di Indonesia untuk membangun “body of knowledge”
Teori Arsitektur Nusantara (studi yang terpadu, sistematis, dan kritis) masih merupakan angan-angan yang jauh dari kenyataan
Terjadi kemandulan visi dan prestasi dunia perarsitekturan Indonesia
Para intelektual Indonesia (sebagian) tidak mampu memahami keragaman fenomena arsitektural yang telah, sedang dan akan terjadi dalam konteks
kehidupan bangsa yang sangat majemuk
Sistem Teori Arsitektur Nusantara
Teori Arsitektur Nusantara berpumpun pada pemahaman atas seluruh sekuens spasial-historis gejala arsitektur di Nusantara untuk menghasilkan rumusan tentang realitas arsitektur Nusantara
Status dan kualitas keilmiahan Sistem Teori Arsitektur Nusantara tergantung pada tiga hal, yaitu :
1.Pendalaman, penstrukturan dan pengujian sekuens spasial-historis gejala arsitektur di Nusantara
2.Proses kritik dan sintesis secara berkelanjutan di antara komponen dasar sistem
3.Paradigma keilmiahan, ideologi budaya dan misi sosial yang dianut atau disepakati bersama oleh para intelektual terlibat
Sumber Pengetahuan Teori Arsitektur Nusantara
Sumber pengetahuan tentang teori arsitektur bersifat “polyvalent” Teori Arsitektur Nusantara harus bersifat pluralistik, membuka diri bagi inkonsistensi, tidak bersifat reduksionis, tidak mengutamakan kontinuitas, serta tidak berpretensi untuk meraih identitas atau label tertentu
Juga mengacu pada artefak arsitektural dan budaya, tradisi kesejarahan (penulisan dalam bentuk manuskrip) dan pengungkapan pandangan dan sikap (penulisan dalam bentuk manifesto)
Ragam UmumTeori Arsitektur Nusantara
Dalam menafsirkan fenomena arsitektural, secara umum kita dapat menggunakan 4 (empat) jenis teori arsitektur, yakni :1.Teori Sosial Ilmiah
2.Teori Normative
3.Teori Kerja
4.Teori Akal Sehat
Sifat, fungsi dan pengaruh arsitektur dalam rona kemasyarakatanberupa pernyataan
Mempertanyakan tentang bagaimana seharusnya arsitektur berperan dalam rona kemasyarakatan serta nilai sosial budaya tertentu
Sebagai panduan cara kerja dalam proses produksi arsitektur, agar sejalan dan tetap konsisten dengan prinsip dan tujuan ideal
Pemikiran dan gagasan subyektif yang diturunkan dari pengalaman individu, terutama para arsitek, dosen, kritikus dan sejarawan
Ragam UmumTeori Arsitektur Nusantara
Produk dan bahasannya akan mencakupi keempat teori :1.Teori Sosial Ilmiah2.Teori Normatif3.Teori Kerja4.Teori Akal Sehat
Tetapi harus diarahkan kepada
Teori Sosial Ilmiah
Teori Normatif
Lingkup ProblematisasiTeori Arsitektur Nusantara
Dalam lingkup problematisasinya, teori arsitektur diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelompok (Edward Robbins) :1. Theory IN Architecture :
- umumnya mengamati aspek-aspek formal, tektonik, struktural, representasional, dan prinsip-prinsip estetik dalam melandasi gubahan arsitektur
- merumuskan dan mendefinisikan prinsip teoritis dan praktis yang penting bagi penciptaan desain bangunan yang baik
- kurang dilandasi oleh interpretasi dan pemahaman yang kritis dan mendalam2. Theory OF Architecture :
- berusaha menjelaskan bagaimana para arsitek bekerja dalam proses desain dan produksi bangunan
- isu pokok : mengapa arsitek mendesain, menggunakan media, bertindak serta mengapa terjadi keberagaman histori-budaya
Lingkup ProblematisasiTeori Arsitektur Nusantara
Dalam lingkup problematisasinya, teori arsitektur diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelompok (Edward Robbins) :1. Theory IN Architecture2. Theory OF Architecture 3. Theory ABOUT Architecture :
- berusaha menjelaskan bagaimana arsitektur berfungsi, dipahami dan diproduksikan secara sosial dan budaya
- menjelaskan makna dan pengaruh arsitektur, bagaimana arsitek bekerja, bagaimana arsitektur diterima masyarakat
dan mendudukkan arsitektur dalam konteks sosial budayanya
Penekanan pada konteks sosial budaya pada TEORI KETIGA relevan dengan problem dan tantangan rakyat Indonesia saat ini, sehingga
patut menjadi PRIORITAS dalam membangun Sistem Teori Arsitektur Nusantara
Membuka Ranah Baru bagiTeorisasi Arsitektur
Latar Belakang : Banyak teoritisi arsitektur terlibat dalam kegiatan intelektual dengan meminjam wacana teori sosial dan teori humanistik kontemporer tanpa komitmen terhadap arsitektur sebagai realitas fisik dan sosial budaya yang seharusnya menjadi inti permasalahan
Kebiasaan teoritikus untuk mengambil sudut pandang dari atas
proses gestasi proses habitasi KESENJANGAN
SEHARUSNYA
PRAKTEK TEORI PRAKTEK DESAIN PRAKTEK BERMUKIM
Strategi Pembangunan Sistem Teori Arsitektur
NusantaraLangkah-langkah strategis perlu ditempuh untuk memulai penyusunan pondasi yang kuat bagi pembangunan Sistem Teori Arsitektur Nusantara antara lain :
1. Pembentukan iklim akademik yang kondusif, melalui : pengembangan kepakaran dan laboratorium kajian teori arsitektur mainstreaming teori arsitektur ke dalam kurikulum, dan pembentukan “resource center”
2. Pembentukan komunitas masyarakat ilmiah, lembaga kajian serta forum komunikasi berskala regional, nasional dan internasional
3. Standardisasi prosedur keilmiahan : pengumpulan, pengolahan dan diseminasi informasi metoda pendekatan dan analisis format penyajian ilmiah
4. Penyediaan sarana publikasi ilmiah dan “peer review”
5. Konsensus tentang paradigma, kerangka umum dan substansi dasar Sistem Arsitektur Nusantara
((author unknown))
6. ARSITEKTUR DIANTARA ALAM DAN MANUSIA
PENDAHULUAN
MANUSIA HEWAN≠Dapat
langsung hidup ditengah alam
perlu melakukan tindakan yang
dapat mempengaruhi
hidupUntuk menyesuaikan
diri dengan alam (akomodasi)Untuk mengubah
alam agar sesuai dengan pola
hidupnya (asimilasi)
A D A P T A S I
BERARSITEKTURsupaya tercapai keselarasan manusia dengan alam melalui gubahan massa dan
ruang
ARSITEKTUR DIANTARA ALAM DAN
MANUSIABila ‘alam di luar’ sering disebut lingkungan alami (nature), maka arsitektur disebut lingkungan buatan atau lingkungan binaan
Arsitektur berada di dalam ketegangan antara manusia dan alam
Demi tercapainya rasa mapan, ada dua faktor yang menentukan: kegiatan manusia dan bahan-bahan serta penanganannya. Atau dengan istilah lain: PROGRAMA dan TEKTONIKA
PROGRAMAKegiatan dimana manusia tak bisa lepas dari tempat dimana kegiatan itu dilangsungkan. Karena kegiatan ini berlangsung di bumi, maka ada kendapa dan potensi yang menentukan jenis, frekuenai, dan pola. Bila ketiga hal itu sudah dikenali maka dapat dibuat wadahnya. Bila belum dikenali dan polanya tak beraturan maka sulitlah lahir arsitektur
TEKTONIKAUntuk mendirikan arsitektur sebagai tempat manusia melangsungkan hidupnya, ka harus menegakkam dan merangkai bahan bangunan yang tepat untuk suatu lahan itu. Agar arsitektur itu bisa tegak-mampu melawan kecenderungan roboh. Jadi, keadaan suatu wilayah perlu kita ketahui karakternya agar kita tahu bagaimana (metoda, alat, dam bahan) yang dipilih untuk melahirkan Arsitektur tertentu.
7. ILMU DAN LOGIKA
sumber : http://www.ebonk.org/blog/archives/2005/06/27/logi
ka/
PERBANDINGAN ILMU Harus dibedakan dari pengetahuan, menghendaki lebih jauh (Mundiri)
Kumpulan pengetahuan suatu bidang yang tersusun secara sistematis dalam kesatuan, serta memberi penjelasan yang dipertanggung jawabkan dengan menunjukkan sebab-sebabnya (Poespoprojo)
PERBANDINGAN PENGETAHUAN Hasil dari aktivitas berpikir yang menyelidiki pengetahuan yang berasal dari pengalaman-pengalaman konkret, pengalaman sensitive-rasional, fakta, objek-objek, kejadian-kejadian atau peristiwa yang dilihat atau dialami (Poespoprojo)
PERBANDINGAN PIKIRAN Perkataan (Mundiri)
PERBANDINGAN LOGIKA Merupakan patokan, hukum atau rumus berpikir (Mundiri)
Bertujuan untuk menganalisis jalan pikiran suatu penalaran (Poespoprojo)
Hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu, logika mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur
Logika dalam ilmu pengetahuan memiliki objek material berpikir dan objek formalnya adalah penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya
PERBANDINGAN LOGIKA Ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah (Mundiri, definisi Irving M. Copi)
Ilmu dan kecakapan menalar, berpikir dengan tepat atau the science and art of correct thinking (Poespoprojo)
Logika tidak bisa dihindarkan dalam proses hidup mencari kebenaran
DASAR LOGIKA Konsep bentuk logis adalah inti dari logika (kesahihan/validitas sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya)
Dasar penalaran dalam logika ada dua :
1.Deduktif : Jika semua premis benar, kesimpulan benar. Semua informasi sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis
2.Induktif : Premis benar, kesimpulan mungkin benar, tapi tak pasti benar. Kesimpulan memuat informasi yang tak ada, bahkan secara implisit, dalam premisi
Maka LOGIKA dijadikan alat analisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau buktiyang
diberikan (premis)
8. MEMBACA DAN BERWACANA
MEMBACA?
Ingin tahu menggali
Muncul pertanyaan
Asumsi dan filosofi
Kertrampilan
KRITIS
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
...SEMOGA BERMANFAAT...