Upload
maria-puri-nurani
View
1.400
Download
13
Embed Size (px)
Citation preview
1. PENGERTIAN DAN TAHAP-TAHAP ADOPSI
2. KATEGORI DAN CIRI-CIRI PENGADOPSI3. ELEMEN DAN FAKTOR YANG
MEMPERNGARUHI KECEPATAN ADOPSI INOVASI
4. PROSES DIFUSI INOVASI PERTANIAN5. PENELITIAN ADOPSI INOVASI
PERTANIAN
Meskipun berbagai teknologi dan inovasi bidang pertanian telah banyak dihasilkan (secara teknis dan ekonomis layak) namun tidak serta merta diterima dan diterapkan oleh target sasarannya/petani
Perlu kajian dan pendalaman tentang proses adopsi dan difusi inovasi pertanian untuk merancang strategi yang efektif agar target sasaran dapat menerapkan inovasi baru yang memiliki prospek lebih baik
Rogers and Shomaker--”inovasi” : ide-ide baru, praktek-praktek baru, atau obyek-obyek yang dapat dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh individu atau masyarakat tani sasaran
Lionberger- “hal yang baru”-sesuatu yang dinilai baru atau dapat mendorong terjadinya pembaharuan dalam masyarakat
Mosher---”adoption” of an innovation is the process by which a particular farmer is exposed to, considers, and finally rejects or practices a particular innovation.
Rogers-traditionally, “the process of adoption”, in connection with agricultural extension, usually comprises five successive or stages, awareness, interest, evaluation, first trial, and either repeated use or rejection
Sumber Inovasi
Penerima/Pengetrap Inovasi
Pengetrap Lain
Pengetrap Lain
Pengetrap Lain
Proses Adopsi
Proses Difusi
Awareness/kesdaran: sasaran mulai sadar tentang inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh
Interest/tumbuhnya minat: keinginan untuk mengatahui lebih jauh sesuatu yang berkaitan dengan inovasi yang ditawarkan
Evaluation/evaluasi: penilaian terhadap baik/buruk ataumanfaat inovasi yeng telah diketahui informasinya secara lebih lengkap
Trial/mencoba: melakukan percobaan dalam skala kecil untuk lebih meyakinkan penilaiannya
Adoption/adopsi: menerima/menerapkan dengan penuh keyakinan berdasarkan penilaian dan uji coba yang telah dilakukan dan diamatinya sendiri
Dalam proses adopsi suatu inovasi, kecepatannnya akan sangat bervariasi (sangat cepat, lambat, bahkan menolak)
Pengkategorian golongan adopter berdasar status sosial, status ekonomi, perilaku komunikasi, pendidikan dan umur
Kategori/group pengadopsi berdasarkan kecepatan mengadopsi adalah sbb: (1) perintis/innovators, (2) pengetrap dini/early adopters, (3) pengetrap awal/the early majority, (4) pengetrap akhir/the late majority dan (5) penolak/kaum kolot/laggars.
Perintis/innovators: pelopor/orang-orang yang pertama dalam suatu wilayah tertentu yang paling cepat mengadopsi suatu inovasi, memiliki rasa ingin tahu tinggi/curiousity, cenderung individualis
Pengetrap dini/early adopters: orang yang cukup aktif dlm pembangunan desa, umur relatif muda, pendidikan cukup tingi, status sosial agak tinggi, disegani oleh anggota masyarakat
Pengetrap awal/the early majority: golongan yang mudah terpengaruh bila hal baru telah disadari dan diyakini keunggulannya
Pengetrap akhir/the late majority: orang yang lambat menerima inovasi, kedudukan ekonominya rendah, kurang semangat dalam usahataninya
Penolak/laggards: kaum kolot, usia tua, statis dan pasif terhadap perubahan, kurang rasional
Persentase Distribusi Jumlah
Pengadopsi2.5
13.5
34.034.0
16.0
Perintis Pengetrap dini Pengetrap awal
Pengetrap akhir Penolak
Grafik Distribusi Jumlah Pengadopsi
2.5
13.5
34.0 34.0
16.0
-
10.0
20.0
30.0
40.0
Waktu Penerimaan
Per
sen
tase
Pen
gad
op
si
Series1 2.5 13.5 34.0 34.0 16.0
Perintis Pengetrap diniPengetrap
aw alPengetrap
akhirPenolak
Perancang adopsi dan difusi pertanian perlu memperhatikan kelompok/golongan yang paling utama untuk didekati/diperhatikan
Golongan yang potensial adalah golongan kedua (early adopter) dan ketiga (the early majority)
Kedua golongan tsb. aktif dan memiliki interaksi yang luas dgn masyarakat desa, berpengaruh serta memahami situsi desa, tidak terlalu menonjol status sosial ekonominya--dpt dimanfaatkan untuk mempengaruhi golongan keempat dan kelima
INNOVATION is an idea, practice or object that is perceived as new by an individual or other unit of adoption
ADOPTION is a decision to make full use of an innovation as the best course of action available
DIFFUSION is the process by which an innovation is communicated through certain channels over time among the members of a social system
(GK Ray, 1998:145)
1. Sifat inovasi (keuntungan relatif, kompabilitas, kompleksitas, triabilitas, observabilitas)
2. Jenis keputusan inovasi (kolektif, optional, otoritas)
3. Saluran komunikasi (media massa, interpersonal)
4. Sifat-sifat sistim sosial (modern/tradisional, pola komunikasi)
5. Pelayanan penyuluhan
Kondisi fisik usahatani Lokasi dan lingkungan usahatani Ketersediaan sarana produksi Fasilitas pendukung lainnya (jalan,
pasar, sarana transportasi, listrik, dll)
Hama penyakit Curah hujan Tipe tanah, fasilitas irigasi
Membantu petani menjadi sadar tentang adanya suatu innovasi
Membicarakan dengan petani sehingga petani menjadi tertarik
Membantu petani melakukan penilaian
Memberikan dorongan dan membantu melakukan percobaaan di lahan petani
Proses difusi inovasi pertanian: proses dimana inovasi pertanian menyebar diantara petani-petani sampai pada jumlah yang besar (Valera, 1987)
Waktu merupakan faktor penting dalam proses difusi; (1) pengambilan keputusan dari awareness sampai penerimaan/penolakan, (2) menentukan tingkat adopsi (jumlah pengadopsi)
Pada tahap awal petani umumnya masih banyak yang ragu, setelah melihat keberhasilan petani lain baru mau mencoba
Penelitian adopsi inovasi sangat diperlukan di bidang pertanian dalam rangka mengevaluasi “manfaat dan efektifitas” inovasi (teknologi, cara, ide yang baru) yang dihasilkan melalui berbagai penelitian, pengembangan dan kajian pertanian
Penelitian dapat dilakukan dengan pemodelan antara adopsi (Y) dengan faktor yang mempengaruhinya (X1, X2, X3,…dst)
Hasil peneltian adopsi dapat digunakan untuk “merancang strategi” penyebarluasan inovasi baru yang lainnya sehingga akhirnya diterapkan oleh client/target sasaran.
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan-pesan dari seseorang (sumber) kepada orang lain (penerima).
Di negara yang sedang berkembang sering terjadi ketimpangan informasi dalam sistem komunikasi yang diakibatkan oleh adanya pemusatan mass media modern di kota-kota besar sedangkan masyarakat di pedesaan masih tetap mengandalkan komunikasi antar pribadi yang bersifat tatap muka sebagai sistem komunikasi mereka. Selain itu terbatasnya jangkauan mass media di daerah pedesaan menyebabkan pesan-pesan pembangunan tidak sampai di tengah-tengah masyarakat desa.
Akibat dari adanya perbedaan sistem komunikasi ini adalah timbulnya perbedaan persepsi tentang pembangunan.
Salah satu tujuan komunikasi pembangunan di Indonesia adalah mengubah keikutsertaan masyarakat dalam proses pembangunan.
Difusion Model Package Program Model The Induced Innovation
Model
Model penyebarluasan inovasi pembangunan pertanian (yang dilakukan dan dikembangkan) kepada anggota sistem sosial yang memberikan tekanan pada mass media yang berupa pesan – pesan ( dari luar ke dalam masyarakat )
Penelitian mengenai proses difusi bertujuan menjelaskan tahap-tahap untuk mencapai keberhasilan melaksanakan inovasi pertanian.
Tahapan-tahapan tersebut adalah: ~ Tahap kesadaran ~ Tahap penumbuhan minat ~ Tahap penilaian ~ Tahap percobaan ~ Tahap adopsi Model difusi sangat menekankan proses
komunikasi
Mass media yang tersedia Kemampuan menyerap pesan-pesan
mass media Isi pesan-pesan mass media Cara penyampaian pesan-pesan
mass media
Model penyebarluasan inovasi pembangunan pertanian (yang dilakukan dan dikembangkan) kepada anggota sistem sosial berupa paket – paket program pertanian dengan melibatkan instansi-instansi yang bersangkutan
Pendekatan ini merupakan alat komunikasi untuk menarik perhatian para birokrat, usahawan, pemuka pendapat, ilmuwan, dan fihak-fihak yang dibutuhkan kerjasamanya.
Model penyebarluasan inovasi pembangunan pertanian (yang dilakukan dan dikembangkan) kepada anggota sistem sosial berupa modernisasi sistem pemasaran (mekanisme pasar) dengan menciptakan hubungan informasional yang diperlukan untuk penggunaan yang efektif dari faktor dan pemasaran produksi
Model ini memberi perhatian yang besar kepada pasar, serta menghendaki adanya perbaikan dalam kaitan komunikasi pasar.