25
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat bimbingan-Nya, kami dapat menyusun makalah ini. Pada kesempatan kali ini, kami membuat sebuah makalah mengenai evolusi mahluk hidup di muka umi. Makalah ini merupahkan tugas yang diberikan oleh guru kami untuk memulai a!al semester " ini. Mohon maa# jika ada salah kata atau pengetikan dalam makalah ini. Kami berharap bah!a makalah ini dapat berman#aat bagi para pemba$anya. %akarta, &' %anuari "(&)

Teori Evolusi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Biologi

Citation preview

Makalah Biologi

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat bimbingan-Nya, kami dapat menyusun makalah ini.

Pada kesempatan kali ini, kami membuat sebuah makalah mengenai evolusi mahluk hidup di muka Bumi. Makalah ini merupahkan tugas yang diberikan oleh guru kami untuk memulai awal semester 2 ini.Mohon maaf jika ada salah kata atau pengetikan dalam makalah ini. Kami berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.Jakarta, 13 Januari 2014

DAFTAR ISIHalaman Judul

1Daftar Isi

3BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

3I.2 Tujuan

3I.3 Rumusan Masalah

3BAB IILANDASAN TEORI II.1Landasan Teori

4BAB IIIISIII.1 Apa Itu

4II.2 Grafik Pola Makan Remaja

4II.3 Keseringan Anak Memakan Buah-Buahan

5

II.4 Keseringan Anak Memakan Fast Food

6

II.3.1 Jenis Jenis Fast Food

6II.3.2 Dampak Fast Food Terhadap Tubuh

7II.5 Hubungan Pola Makan Yang Sehat Dengan Tubuh

7

BAB IIIPENUTUPIII.1 Kesimpulan

7III.2 Saran

7DAFTAR PUSTAKA

8BAB I

PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Evolusi merupahkan salah satu topik yang sangat besar yang hingga saat ini masih dicari kebenarannya. Evolusi ini melingkupi evolusi Tata Surya dan Bumi dan evolusi mahluk hidup. Akibat pengaruh dari evolusi, banyak sekali variasi dari mahluk hidup yang ada di muka Bumi ini. Banyak sekali pendapat-pendapat mengenai cara terbentuknya Bumi dan awal mula adanya kehidupan di Bumi ini. Mulai dari pendapat-pendapat para ahli seperti Charles Darwin dan bahkan terdapat juga pendapat mengenai awal mula kehidupan dan alam semesta menurut ajaran masing-masing agama. Meskipun begitu kebenaran dari pendapat-pendapat tersebut masih belum bisa dibuktikan kebenarannya. Hal inilah yang menjadi misteri terbesar yang masih belum bisa terpecahkan. Apakah kita harus percaya akan pendapat para ahli atau ajaran agama? Hal inilah yang akan dibahas dalam makalah ini.I.II TUJUAN

Mengetahui asal kehidupan di muka Bumi.

Menyimpulkan kebenaran dari teori evolusi yang ada.

Mengaitkan hubungan antara teori evolusi dengan ajaran agama.

Mengambil kesimpulan dari hubungan antara teori evolusi dengan ajaran agama.I.III RUMUSAN MASALAH Bagaimanakah kebenaran dari teori evolusi yang ada?

Bagaimanakah hubungan antara ajaran agama dan teori evolusi?BAB II LANDASAN TEORIApa yang dimaksud dengan evolusi ?

Evolusi merupakan kata yang umum dipakai orang untuk menunjuk adanya perubahan, perkembangan atau pertumbuhan secara berangsur-angsur.Perubahan tersebut dapat terjadi karena pengaruh alam atau rekayasa manusia.Teori evolusi sesungguhnya adalah sebuah hipotesis tentang asal-usul mahluk hidup. Fakta bahwa banyak jenis mahluk hidup yang ada disaat sekarang tidak dijumpai pada kehidupan di masa jutaan bahkan milyaran tahun yang lalu (Widodo,2002 dalam Masud 2009).

Evolusi mempunyai arti suatu proses perubahan atau perkembangan secara bertahap dan perlahan-lahan. Perubahan yang terjadi menuju ke arah semakin kompleksnya struktur dan fungsi makhluk hidup dan semakin banyak ragam jenis yang ada. Definisi lain tentang evolusi adalah proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit, memakan waktu lama, dan menghasilkan perkembangan spesies baru. Evolusi juga dapat diartikan sebagai suatu perubahan secara bertahap dalam waktu yang lama akibat seleksi alam terhadap variasi gen dalam suatu individu hingga menghasilkan perkembangan spesies baru.Spesies baru yang terbentuk mengalami perkembangan dari sederhana menuju kompleks. ( Sudarno, 1994)

Evolusi adalah perubahan bertahap pada rentang waktu yang sangat panjang. Di dalam biologi, pengertian evolusi telah mengalami perkembangan, dimana menurut Darwinisme: evolusi adalah perubahan bertahap pada rentang waktu yang sangat panjang. Dengan berkembangnya genentika molekuler, para ilmuwan mengembangkan teori evolusi komprehensip yang menggabungkan Darwinisme dengan Mendelisme yang selanjutnya dikenal sebagai sintesis modern (modern syntesis), yang artinya evolusi adalah perubahan frekuensi alel dari suatu populasi persatuan waktu (Hendriani,Y. 2008).

B.Teori-teori Evolusi

Kajian tentang evolusi berdasarkan beberapa ilmuwan sangat beragam. Beberapa ilmuwan mengklasifikasikan teori evolusi berdasarkan objek kajiannya. Menurut Amin (2009), berdasarkan obyek yang mengalami evolusi, evolusi dibedakan menjadi dua, yaitu : evolusi anorganik dan evolusi organik.

1.Evolusi anorganik (evolusi universe)adalah yang terjadi pada lingkungan abiotik

Contohnya : terjadinya bumi

2.Evolusi organikadalah perubahan yang terjadi pada lingkungan biotik dari generasi ke generasi.Contoh : asal-usul kehidupan

Saat ini para ilmuwan telah memahami bahwa sifat suatu organisme ditentukan atau diatur oleh subtansi kimia yang dikenal dengan DNA. Subtansi tersebut tersimpan di dalam sel. Perubahan susunan kimia pada DNA akan menyebabkan perubahan sifat organisme. Evolusi organisme dibedakan menjadi dua macam, yaitu evolusi progresif dan evolusi regresif.1. Evolusi progresif,yaitu evolusi yang menghasilkan spesies yang memungkinkan berlanjutnya kehidupan berikutnya.

2. Evolusi regresif,yaitu evolusi yang menghasilkan spesies yang tidak memungkinkandapat berlanjutnya kehidupan berikutnya.

Bila setiap spesies hasil perubahan secara turun menurun terus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, suatu ketika akan dihasilkan turunan yang bervariasi dan mengarah terbentuknya spesies baru. Terbentuknya variasi dan spesies baru akan meningkatkan keanekaragaman hayati di planet bumi.

Sebagai contoh Contoh seleksi alam misalnya yang terjadi padangengat biston betularia. NgengatBiston betulariaputih sebelum terjadinyarevolusi industrijumlahnya lebih banyak daripada ngengat biston betularia hitam. Namun setelah terjadinyarevolusi industri, jumlah ngengat biston betularia putih lebih sedikit daripada ngengatBiston betulariahitam. Namun setelah revolusi industri, udara di Inggris menjadi gelap oleh asap dan debu industri, sehingga populasi ngengatBiston betulariaputih menurun karena tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan, akibatnya mudah ditangkap oleh pemangsanya.

Berdasarkan skala perubahannya evolusi dibedakan atasmakroevolusi dan mikroevolusi.

1. Makroevolusi adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan perubahan dalam skalayang besar. Adanya makroevolusi dapat mengarah kepada terbentuknya species baru. Sebagai contoh makroevolusi adalah kemunculan bulu selama evolusi burung dari dinosaurus teropoda.

2. Mikroevolusi adalah proses evolusi yang hanya mengakibatkan perubahan dalam skala kecil, yaitu mengarah pada perubahan frekuensi gen atau kromosom. Ia juga disebut sebagaiperubahan di bawah tingkat spesies.Perubahan ini disebabkan oleh empat proses yangberbeda: mutasi, seleksi (baik yang alami maupun buatan), aliran gen, dan hanyutan genetik.

Evolusi berdasarkan hasil akhirnya terbagi menjadi evolusi divergen dan konvergen.

1. Evolusi divergen, adalah proses evolusi yang perubahannya berasal dari satu species menjadi banyak dua species yang berbeda. Contoh jumlah jari nenek moyang vertebrata.

2. Evolusi konvergen,adalah proses evolusi yang perubahannya menghasilkan 2 spesies memiliki perbedaan perkembangan organ-organnya mirip yang menepati satu lingkungan. Contoh Lumba-lumba, duyung, dan ikan Hiu.

TEORI ASAL-USUL KEHIDUPAN

TEORI ABIOGENESIS KLASIK

Teori abiogenesis(generatio spontanea)menerangkan bahwa asal mula makhluk hidup adalah dari benda mati. Orang menyusun teori itu berdasarkan fakta-fakta yang tidak terlalu sulit ditemukan. Contohnya ikan dan katak berasal dari lumpur, cacing berasal dari tanah, lalat berasal dari belatung dan belatung dari daging yang busuk, serta kuman berasal dari makanan basi.

Teori ini dianut oleh ilmuwan terdahulu (klasik), yaitu antara lainAristoteles(384-322 SM), kemudian diteguhkan pula oleh seorang Belanda bernamaAntony van Leuwenhoekpada tahun 1677. Leuwenhoek didukung oleh alat mikroskop temuannya yang dapat memperlihatkan kuman, sel sperma, sel darah, dan lain-lain. Ia memperhatikan majkhluk renik yang tumbuh berasal dari jerami yang direndam, kuman berasal dari udara dan makanan basi.

Teori abiogenesis tersebut dianut selama lebih dari 20 abad tanpa ada sanggahan, sampai orang mulai kritis dengan pertanyaan apa benar lalat muncul dari daging busuk begitu saja tanpa ada peristiwa tertentu sebelumnya.TEORI BIOGENESIS

Teori abiogenesis klasik disanggah sejak abad ke-19. Sanggahan utama dikemukakan olehLouis Pasteur, Lazzaro Spallanzani,danFransisco Redi. Pengamatan mereka yang lebih terencana, teliti, dan sabar dalam eksperimen membuktikan bahwa kuman yang tumbuh pada daging adalah karena induk kuman sudah ada di daging busuk dan kalau belatung lalat tumbuh dari daging busuk itu disebabkan oleh induk lalat bertelur di daging tersebut.Percobaan Redi (1626-1697)Percobaan Lazzaro Spallanzani (1729-1799)

Tujuan:

Untuk membuktikan bahwa belatung yang tumbu dari daging adalah karena unduk lalat yang bertelur menghasilkan belatung di daging tersebut.Tujuan:

Untuk membuktikan bahwa kuman tidak tumbuh dari kaldu daging yang steril.

Prosedur percobaan:

Digunakan tiga kelompok stoples A, B, dan C. Stoples A steril dari kuman, diisi sepotong daging dan ditutup kain rapat. Stoples B diisi sepotong daging lalu ditutup kain kasa. Stoples C diisi sepotong daging dan dibiarkan terbuka.

Ketiga kelompok stoples itu dibiarkan beberapa hari.Prosedur percobaan:

Digunakan dua kelompok labu.

Kelompok satu berisi cairan kaldu daging yang dipanaskan dan setelah dingin dibiarkan terbuka beberapa hari.

Kelompok dua berisi cairan kaldu daging yang dipanaskan, kemudian ditutup rapat-rapat dan didinginkan serta dibiarkan beberapa hari.

Hasil:

Pada stoples A tidak tumbuh belatung sama sekali. Pada stoples B lalat hinggap di atas kasa dan banyak belatung tumbuh di atas kasa serta ada sedikit yang tumbuh di daging. Pada stoples C lalat hinggap di atas daging dan banyak belatung tumbuh di daging.Hasil:

Setelah beberapa hari, pada labu yang dibiarkan terbuka, kaldunya berubah keruh yang berarti mengandung kuman yang berkembang pesat.

Pada labu yang steril dan dibiarkan tertutup rapat, tidak ditumbuhi kuman dan kaldu tetap tampak jernih.

Kesimpulan:

Belatung hanya tumbuh dari daging yang disinggahi lalat (untuk bertelur).Kesimpulan:

Kaldu keruh karena tidak steril, yang menyebabkan adanya pertumbuhan kuman yang terbawa oleh udara.

Percobaan Louis Pasteur (1822-1895)

Pada dasarnya, percobaan Pasteur menyempurnakan percobaan Spallanzani. Ia menggunakan labu yang berhubungan dengan pipa bentuk leher angsa, yaitu melengkung dua kali sehingga kalau ditegakkan akan menyebabkan mikroorganisme dari udara tidak dapat mencapai kaldu meskipun udara dapat tetap masuk, karena terperangkap di lengkungan pipa. Lalu labu itu diisi kaldu daging dan dipanaskan hingga steril kemudian dibiarkan beberapa hari. Ternyata kaldu tetap jernih steril. Bila labu yang diberi pipa bentuk leher angsa itu dimiringkan sampai kaldu keluar dari ujung pipa, lalu dibiarkan tegak, ternyata kaldu menjadi keruh yang berarti ada mikroorganisme dari udara sewaktu labu miring.

Bukti-bukti eksperimental ketiga ilmuwan tersebut cukup kuat untuk menyanggah teori abiogenesis yang sudah dianut sejak Aristoteles hidup. Sebaliknya, bukti tersebut sekaligus membangun teori baru yang dinamakan teori biogenesis.

Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Teori ini memiliki tiga semboyan, yaitu:

1.omne vivum ex ovoyang berarti semua makhluk hidup berasal dari telur;

2.omne ovum ex vivoyang berarti semua telur berasal dari makhluk hidup;

3.omne vivum ex vivoyang berarti semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.

TEORI ABIOGENESIS MODERN: EVOLUSI KIMIA

Proses pembentukan kehidupan di permukaan bumi terjadi secara perlahan-lahan menghasilkan adanya kehidupan yang diterangkan menurut teori abiogenesis modern olehOparindanHaldane. Pada tahun 1920-an, dua orang ahli (Oparin dari Rusia dan Haldane dari Inggris) membuat postulat bahwa atmosfer bumi pada zaman purba memiliki kecenderungan menyintesis senyawa organic dari molekul anorganik purba, yaitu metana (CH4), ammonia (NH3), hidrogen (H2), dan air (H2O). Namun, Oparin dan Haldane hanya mengemukakan pstulat (hipotesis yang tidak didukung dengan bukti-bukti). Alasannya karena sulit meniru kondisi atmosfer purba.

Tahapan Evolusi Kimia

Evolusi kimia berlangsung sebelum evolusi biologi. Tahapan yang diperkirakan terjadi adalah sebagai berikut.

1.Pembentukan senyawa kimia organik sederhana dari zat-zat anorganik dengan bantuan energi kosmis di atmosfer purba.

2.Pembentukan senyawa kimia yang lebih kompleks: urea, formaldehid, asetat, dan sebagainya asam amino, glukosa, asam lemak, nukleotida.

3.Pembentukan senyawa kompleks dengan cara polimerasi senyawa monomer organic:

4.asam amino polimer protein

5.glukosa polimer amilum, selulosa

6.asam lemak + gliserol lemak

7.nukleotida RNA

8.Beberapa molekul sederhana dan molekul polimer berinteraksi menjadi agregat seluler. Beberapa molekul berfungsi secara structural dan menjadi substrat reaksi untuk menghasilkan energi bagi reaksi-reaksi sintesis.

9.Beberapa molekul (nukleotida) mengalami polimerasi menjadi RNA yang mampu bertindak sebagai enzim untuk sintesis, sekaligus mengarahkan jalannya reaksi-reaksi dalam kompartemen (koaservat atau protobion).

10.RNA menjadi cukup stabil untuk bertindak sebagai molekul pembawa informasi genetis.

11.Reaksi-reaksi kimia agregat cikal bakal seluler tersebut tersekat atau terjebak dalam sekat hidrofobik (lemak) dan ini menjadi cikal bakal sel.

TEORI ABIOTIK LAIN: TEORI PANSPERMIA

Teori ini menerangkan bahwa terbentuknya senyawa organic berasal dari meteorit dan komet yang masuk ke atmosfer bumi sambil membawa zat-zat organic yang diperlukan bagi evolusi makhluk hidup. Molekul organik itu telah terbentuk dari proses-proses abiotik di luar angkasa. Beberapa material organik (termasuk asam amino) memang telah ditemukan pada meteorit yang masuk ke bumi. Teori Panspermia dan teori evolusi kimia telah menerangkan bagaimana alam bumi pada awalnya menyediakan material organik.

EVOLUSI BIOLOGI

Teori evolusi biologi menyatakan bahwa makhluk hidup pertama merupakan hasil dari evolusi molekul anorganik (evolusi kimia) yang kemudian berkembang menjadi struktur kehidupan (sel). Berdasarkan hasil percobaan Oparin, Haldane, dan Urey, asal-usul kehidupan berasal dari sintesis dan akumulasi monomer organik pada kondisi abiotik. Molekul dihasilkan secara abiotik disebutprotobion.Sel-sel hidup dapat berasal dari protobion. Protobion tidak dapat melakukan reproduksi namun dapat mempertahankan lingkungan kimia di dalamnya dari pengaruh lingkungan luar. Protobio menunjukkan cirri-ciri hidup lainnya, yaitu mengalami metabolisme.

Ada beberapa tipe protobion, yaitu koaservat, mikrosfir, dan liposom.

ASAL-USUL SEL PROKARIOTIK

Protobion dianggap sebagai bahan dasar pembentuk sel purba (progenot). Progenot merupakan cikal bakal universal semmua jenis sel yang ada sekarang. Progenot berkembang menjadi kelompok sel prokariotik purba, seperti:1.Archaebacteria. Archaebacteria merupakan bakteri yang beradaptasi terhadap suhu sekitar 100C, kadar garam tinggi, atau kadar asam tinggi. Bersifat anaerob, memiliki dinding sel yang tersusun dari berbagai jenis protein, memiliki pigmen fotosintetik berupa bakteriorodopsin, dan mampu menghasilkan ATP sendiri.

2.Eubacteria. Eubacteria merupakan bakteri yang hidup pada kondisi lingkungan yang tidak seekstrim kondisi tempat hidup Archaebacteria. Ada yang bersifat anaerob dan aerob, memiliki dinding sel yang tersusun dari peptidoglikan, memiliki pigmen fotosintetik berupa bekterioklorofil, dna mampu menghasilkan ATP secara lebih efisien karena sistem transport elektronnya lebih berkembang.

Sel prokariotik merupakan sel yang memiliki struktur lebih sederhana dibandingkan dengan sel eukariotik. Oleh karena itu, para ahli menduga bahwa makhluk hidup yang pertama kali muncul merupakan prokariot.

Bagaimana munculnya bakteri atau Cyanobacteria tersebut? Seperti kita ketahui, kehidupan tidak muncul secara spontan dari materi yang tidak hidup dan tidak berwujud seperti yang ada sekarang ini. Namun, kondisi bumi sekarang sangat berbeda dengan kondisi bumi saat baru berusia satu juta tahun. Kondisi atmosfernya berbeda (misalnya kondisi oksigen yang minimal), banyak petir, aktivitas gunung berapi, hantaman-hantaman meteor, serta raidasi UV sangat tinggi dibandingkan dengan keadaan bumi saat ini. Oleh karenanya, lingkungan pada kondisi dulu memungkinkan bermulanya kehidupan ini. Namun, masih banyak perdebatan mengenai asal-usul kehidupan di bumi.

ASAL-USUL SEL EUKARIOTIK

Sampai dengan sekitar tahun 1970, diyakini bahwa sel-sel eukariotik berevolusi dari sel-sel prokariotik melalui suatu proses evolusi perlahan-lahan, yaitu organel pada sel prokariotik perlahan-lahan berkembang menjadi lebih kompleks. Konsep ini berubah setelah penemuanLynn Margulisdari Universitas Boston. Margulis membuktikan teori yang sebelumnya diabaikan, yaitu organel-organel tertentu pada sel eukariotik, terutama mitokondria dan kloroplas berasal dari prokariotik yang berukuran kecil. Sel prokariotik tersebut menempati sitoplasma sel inang yang berukuran lebih besar sehingga terbentuk sel eukariotik. Hipotesis ini disebut sebagai teori endosimbiotik.Teori endosimbiotikbermakna bahwa sel tunggal yang kompleks berevolusi dari dua atau lebih sel yang lebih sederhana, yang hidup simbiotik dengan sel inangnya.

Bagaimana sel eukariotik sederhana berevolusi menjadi tumbuhan atau hewan? Berikut adalah tahapannya.

EVOLUSI TUMBUHAN

Berdasarkan dugaan bergabungnya endosimbion, terutama Cyanobacteria, diperkirakan nenek moyang tumbuhan merupakan konversi organism eukariot heterotrof. Sel eukariotik yang bagian flagelnya menghilang dan membentuk kloroplas akan membentuk tumbuhan. Dari bentuk ini berkembang menjadi Algae. Kebanyakan Algae (ganggang) merupakan organism perairan. Beberapa ganggang bertalus dan berfilamen. Jenis ganggang ini menutupi danau atau rawa. Pada awal periode Silurian, ganggang secara periodic mengalami genangan dan kekeringan. Pada saat kering yang panjang, ganggang rawa atau laut dangkal mulai beradaptasi untuk melangsungkan hidupnya di darat. Cara beradaptasi yang mungkin dilakukan adalah dengan membentuk organ berkutikula tebal dan bermanterl, untuk melindungi sel gamet dari kekeringan. Diduga jenis-jenis ganggang ini berevolusi menjadi tumbuhan lamut dan paku, dan pada evolusi tahap lanjut menjadi tumbuhan berpembuluh.

EVOLUSI HEWAN

Hewan berevolusi dari Protista (kelompok ganggang) berflagel menjadi organisme kelompok Protozoa, sepertiTrypanosomadan Protozoa bersilia.

Pada evolusi hewan, yang terjadi selanjutnya adalah perubahan hewan bersel satu menjadi hewan bersel banyak (multiseluler). Hewan bersel banyak ini diperkirakan pada mulanya berbentuk bola berongga yang terdiri dari satu lapis sel (blastea).

Beberapa hewan invertebrate laut melakukan adaptasi untuk dapat hidup di darat. Adaptasi yang dilakukan berupa penyesuaian alat pernapasan untuk menghirup oksigen dari udara, dan alat gerak agar dapat bergerak di darat.

TEORI-TEORI EVOLUSI

Teori evolusi dibentuk berdasarkan bukti-bukti yang terbatas mengenai evolusi seperti

1. Rekaman fosil sebagai bukti langsung

2. Keanekaragaman makhluk hidup sekarang tersebar di berbagai daerah biogeografi yang berbeda

3. Homologi (perbandingan) struktur tubuh organisme

4. Homologi embriokonsep atau hukum rekapitulasi

5. Homologi molekul informasi (DNA dan protein)

Kebenaran akan adanya evolusi dibagi menjadi 2 yaitu fakta langsung evolusi dan fakta tidak langsung evolusi.Fakta Langsung Adanya Evolusi:

a) FosilFosil merupakan sisa-sisa, cetakan ataupun berkas dari hewan maupun tumbuhan yang telah membatu. Fosil ini sebagai bukti adanya peristiwa evolusi yang dapat menentukan umur dengan cara menghitung laju erosi, sedimentasi, kandungan garam, dan kadar radio aktif. Selain itu, fosl juga menunjukkan bahwa ada jenis-jenis dan macam mahluk hidup yang dahulu pernah ada(contohnya adalah dinosaurus) tetapi sekarang sudah tidak ada dan sebaliknya.b) Adanya Variasi Mahluk HidupSetiap mahluk hidup di dunia ini beraneka ragam dan masing-masing memiliki perbedaan tetapi sekaligus persamaan. Persamaan yang umum (misalnya pola metabolisme respirasi) mengikat semua perbedaan dengan ikatan persamaan mahluk hidup. Oleh karena itu, antara mahluk hidup yang satu dengan yang lain memiliki hubungan kekerabatan. Hubungan kekerabatan tersebut dinyatakan dengan hubungan filogenetis. Filogeni adalah sejarah asal usul suatu species atau kelompok organisme yang berkerabat.Fakta Tidak Langsung Evolusi:

Kajian Biogeografi

Biogeografi : pengetahuan geografi makhluk hidup yang mencoba menerangkan mengapa suatu jenis organisme (hewan atau tumbuhan) berada dan hidup di suatu tempat tetapi tidak di tempat lain. Contoh : mengapa badak bercula satu hanya ada di Ujung Kulon. Tiap lingkungan geografis dengan iklim dan topografinya memberi tekanan seleksi terhadap makhluk hidup secara khas, sehingga setiap spesies yang hidup pada habitatnya memilikisurvival(kemampuan makhluk hidup untuk melangsungkan hidupnya) yang berbeda disbanding spesies yang sama yang hidup di tempat lainnya.

Biogeografi hewanzoogeografi. Biogeografi tumbuhanfitogeografi Kajian Paleontologi

Paleontologi : ilmu tentang fosil.Fosil adalah sisa tubuh makhluk hidup yang telah membatu karena proses-proses geologis yang membentuknya. Proses geologis tersebut ialah :

Proses fisikaakibat : bangkai mengalami pengawetan secara fisik. Contoh: pembekuan bangkai oleh salju abadi dan pengeringan bangkai akibat penimbunan tanah.

Proses kimiawi. Contoh: adanya zat pengawet alami sehingga bangkai tidak dapat didekomposisi oleh mikroba.

Macam Fosil

Fosil biologis : fosil tubuh makhluk hidup, baik yang utuh maupun yang tidak utuh.

Fosil sisa : (tanda adanya kehidupan) contohnya jejak telapak kaki, alat, dan perkakas.

Kelemahan Fosil

1.Rekaman fosil selalu tidak lengkap. Bagian yang menjadi fosil umumnya adalah bagian yang keras seperti tulang, cangkang, dan gigi.

2.Urutan fosil tidak selalu menggambarkan urutan filogeni yang utuh. Ada mata rantai yang hilang (missing link).

Contoh fosil yang dapat ditemukan secara lengkap sehingga dapat menceritakan kembali urutan filogeni adalah :

Archaeptra, yaitu bentuk antara reptilia purba dengan burung purba

Seymoria, yaitu bentuk transisi antara amfibi purba dengan reptilia purba

Fosil kuda yang menggambarkan bentuk-bentuk transisi lengkap, sejak dariHyracotherium, Mesohippus, Pliohippus,danEquus(kuda modern).BAB III ISITEORI ABIOGENESIS KLASIK

Teori abiogenesis(generatio spontanea)menerangkan bahwa asal mula makhluk hidup adalah dari benda mati. Orang menyusun teori itu berdasarkan fakta-fakta yang tidak terlalu sulit ditemukan. Contohnya ikan dan katak berasal dari lumpur, cacing berasal dari tanah, lalat berasal dari belatung dan belatung dari daging yang busuk, serta kuman berasal dari makanan basi.

Teori ini dianut oleh ilmuwan terdahulu (klasik), yaitu antara lainAristoteles(384-322 SM), kemudian diteguhkan pula oleh seorang Belanda bernamaAntony van Leuwenhoekpada tahun 1677. Leuwenhoek didukung oleh alat mikroskop temuannya yang dapat memperlihatkan kuman, sel sperma, sel darah, dan lain-lain. Ia memperhatikan majkhluk renik yang tumbuh berasal dari jerami yang direndam, kuman berasal dari udara dan makanan basi.

Teori abiogenesis tersebut dianut selama lebih dari 20 abad tanpa ada sanggahan, sampai orang mulai kritis dengan pertanyaan apa benar lalat muncul dari daging busuk begitu saja tanpa ada peristiwa tertentu sebelumnya.Pendapat:

Kami tidak setuju dengan teori tersebut karena tidak mungkin ada kehidupan dari benda mati.TEORI BIOGENESIS

Teori abiogenesis klasik disanggah sejak abad ke-19. Sanggahan utama dikemukakan olehLouis Pasteur, Lazzaro Spallanzani,danFransisco Redi. Pengamatan mereka yang lebih terencana, teliti, dan sabar dalam eksperimen membuktikan bahwa kuman yang tumbuh pada daging adalah karena induk kuman sudah ada di daging busuk dan kalau belatung lalat tumbuh dari daging busuk itu disebabkan oleh induk lalat bertelur di daging tersebut.Percobaan Redi (1626-1697)Percobaan Lazzaro Spallanzani (1729-1799)

Tujuan:

Untuk membuktikan bahwa belatung yang tumbu dari daging adalah karena unduk lalat yang bertelur menghasilkan belatung di daging tersebut.Tujuan:

Untuk membuktikan bahwa kuman tidak tumbuh dari kaldu daging yang steril.

Prosedur percobaan:

Digunakan tiga kelompok stoples A, B, dan C. Stoples A steril dari kuman, diisi sepotong daging dan ditutup kain rapat. Stoples B diisi sepotong daging lalu ditutup kain kasa. Stoples C diisi sepotong daging dan dibiarkan terbuka.

Ketiga kelompok stoples itu dibiarkan beberapa hari.Prosedur percobaan:

Digunakan dua kelompok labu.

Kelompok satu berisi cairan kaldu daging yang dipanaskan dan setelah dingin dibiarkan terbuka beberapa hari.

Kelompok dua berisi cairan kaldu daging yang dipanaskan, kemudian ditutup rapat-rapat dan didinginkan serta dibiarkan beberapa hari.

Hasil:

Pada stoples A tidak tumbuh belatung sama sekali. Pada stoples B lalat hinggap di atas kasa dan banyak belatung tumbuh di atas kasa serta ada sedikit yang tumbuh di daging. Pada stoples C lalat hinggap di atas daging dan banyak belatung tumbuh di daging.Hasil:

Setelah beberapa hari, pada labu yang dibiarkan terbuka, kaldunya berubah keruh yang berarti mengandung kuman yang berkembang pesat.

Pada labu yang steril dan dibiarkan tertutup rapat, tidak ditumbuhi kuman dan kaldu tetap tampak jernih.

Kesimpulan:

Belatung hanya tumbuh dari daging yang disinggahi lalat (untuk bertelur).Kesimpulan:

Kaldu keruh karena tidak steril, yang menyebabkan adanya pertumbuhan kuman yang terbawa oleh udara.

Pendapat

Kami setuju dengan teori tersebut karena mahluk hidup berasal dari mahluk hidup dan tidak secara spontan terjadi.TEORI ABIOGENESIS MODERN: EVOLUSI KIMIA

Proses pembentukan kehidupan di permukaan bumi terjadi secara perlahan-lahan menghasilkan adanya kehidupan yang diterangkan menurut teori abiogenesis modern olehOparindanHaldane. Pada tahun 1920-an, dua orang ahli (Oparin dari Rusia dan Haldane dari Inggris) membuat postulat bahwa atmosfer bumi pada zaman purba memiliki kecenderungan menyintesis senyawa organic dari molekul anorganik purba, yaitu metana (CH4), ammonia (NH3), hidrogen (H2), dan air (H2O). Namun, Oparin dan Haldane hanya mengemukakan pstulat (hipotesis yang tidak didukung dengan bukti-bukti). Alasannya karena sulit meniru kondisi atmosfer purba.

Tahapan Evolusi Kimia

Evolusi kimia berlangsung sebelum evolusi biologi. Tahapan yang diperkirakan terjadi adalah sebagai berikut.

1.Pembentukan senyawa kimia organik sederhana dari zat-zat anorganik dengan bantuan energi kosmis di atmosfer purba.

2.Pembentukan senyawa kimia yang lebih kompleks: urea, formaldehid, asetat, dan sebagainya asam amino, glukosa, asam lemak, nukleotida.

3.Pembentukan senyawa kompleks dengan cara polimerasi senyawa monomer organic:

4.asam amino polimer protein

5.glukosa polimer amilum, selulosa

6.asam lemak + gliserol lemak

7.nukleotida RNA

8.Beberapa molekul sederhana dan molekul polimer berinteraksi menjadi agregat seluler. Beberapa molekul berfungsi secara structural dan menjadi substrat reaksi untuk menghasilkan energi bagi reaksi-reaksi sintesis.

9.Beberapa molekul (nukleotida) mengalami polimerasi menjadi RNA yang mampu bertindak sebagai enzim untuk sintesis, sekaligus mengarahkan jalannya reaksi-reaksi dalam kompartemen (koaservat atau protobion).

10.RNA menjadi cukup stabil untuk bertindak sebagai molekul pembawa informasi genetis.

11.Reaksi-reaksi kimia agregat cikal bakal seluler tersebut tersekat atau terjebak dalam sekat hidrofobik (lemak) dan ini menjadi cikal bakal sel.lalu komponen diatas akan membentuk sususan awal komponen sel setelah diberi loncatan listrik atau energi sinar kosmis. Proses perubahan susunan komponen diatas menjadi sel disebut teori evolusi biologis. jadi teori evolusi kimia dan biologis saling bersinambunganPendapat:

Kami setuju dengan teori ini, karena memang unsure unsure seperti C,H,O,dan N yang tersedia saat itu mampu bereaksi mebentuk senyawa senyawa organic membentuk komponen sel seperti DNA dan RNA. Dalam teori ini, sumber awalnya adalah unsure, lalu menjadi senyawa pembentuk komponen sel setelah diberi energi kosmis dan loncatan listrikTEORI ABIOTIK LAIN: TEORI PANSPERMIA

Teori ini menerangkan bahwa terbentuknya senyawa organic berasal dari meteorit dan komet yang masuk ke atmosfer bumi sambil membawa zat-zat organic yang diperlukan bagi evolusi makhluk hidup. Molekul organik itu telah terbentuk dari proses-proses abiotik di luar angkasa. Beberapa material organik (termasuk asam amino) memang telah ditemukan pada meteorit yang masuk ke bumi. Teori Panspermia dan teori evolusi kimia telah menerangkan bagaimana alam bumi pada awalnya menyediakan material organik.Pendapat:

Kami, setuju dengan teori tersebut karena dari fakta yang ada telah ditemukan bahwa dalam komet terdapat komponen senyawa sel berupa DNA dan RNA. Namun teori ini tidak menjelaskan proses pembentukkannya, maka dari itu kami sependapat pada teori evolusi kimia yang menjelaskan proses pembentukan mahluk hidup komponen-komponen diatas dengan diberi energi kosmis atau loncatan listrik. Ini juga dibuktikan dengan percobaaan Stanley Miller dan Harold Urey yang menunjukan bahwa molekul sederhana dapat dibuha menjadi molekul penting penyusun organisme.Teori-Teori Evolusi Pra-Darwin

1. Teori Kreasionisme

Teori kreasionisme merupakan teori tentang penciptaan yang terjadi dalam sekali waktu kehidupan sekaligus lengkap, kemudian selesai dan tidak ada lagi evolusi atau perubahan. Paham ini dianut berdasar pada keyakinan agama, juga berdasarkan keterangan Aristoteles. Teori kreasionisme dianggap tidak valid karena kenyataannya banyak spesies yang hidupnya tidak sekaligus ada pada satu zaman. Misalnya masa hidup dinosaurus tidak bersamaan dengan masa hidup manusia.

2. Teori Katastropisme

Teori katastropisme merupakan paham tentang keanekaragaman makhluk hidup dihasilkan oleh nenek moyang yang umum, dan muncul atau punahnya makhluk hidup disebabkan oleh adanya bencana alam. Teori ini diperkenalkan oleh George Cuvier ( 1769 1832 ), seorang ahli Paleontologi atau ilmu fosil. Alasan Cuvier adalah karena ia mengamati setiap sedimen batuan kuno yang ia temukan mengandung beberapa jenis hewan dan tumbuhan yang berbeda. Karena itu, ia berpikir bahwa setiap sedimen mewakili tiap masa atau waktu evolusi. Tiap sedimen yang mengandung jenis-jenis organisme yang berbeda tersebut mewakili zaman dimana organisme hidup dan mati karena bencana.

3. Teori Gradualisme

Teori gradualisme dikemukakan oleh ahli Geologi Swedia bernama James Hutton ( 1726 1797 ). Paham tersebut menyatakan bahwa perubahan geologis berlangsung pelan-pelan tetapi pasti.

4. Teori Uniformitarianisme

Teori uniformitarianisme dinyatakan oleh Charles Lyell ( 1797 1875 ). Paham ini menyatakan bahwa proses-proses geologis ternyata menuruti pola yang seragam, sehingga kecepatan dan pengaruh perubahan selalu seimbang dalam kurun waktu. Misalnya, terbentuknya gunung selalu diimbangi dengan erosi gunung.

Pendapat:

Teori kreasionisme : kami tidak setuju karena jika benar semua mahluk hidup hidup pada satu waktu yang sama, maka tidak ada evolusi sampai saat ini. Kenyataannya banyak spesies yang tidak hidup dalam satu waktu yg sama, sebagai contoh dinosaurus hidup lebih dahulu daripada manusia. Dan tumbuhan higup lebih dulu jauh daripada hewan dan manusia Teori katatropisme: kami tidak setuju dengan teori tersebut sebab menurut kami setiap mahluk hidup memiliki nenek moyang yang berbeda. Contohnya adalah Kucing Pleistocene adalah nenek moyang dari Harimau yang ada di wilayah Asia sementar nenek moyang dari singa adalah Panthera Atrox atau yang biasa disebut singa Amerika. Teori gradualisme: kami setuju dengan teori tersebut karena sudah dibuktikan sejak awal awal bumi terbentuk, bumi terus mengalami perubahan hingga saatt ini, dan menurut kami bumi akan tetap mengalami perubahan terus ke depannya.Teori uniformitarianisme: kami tidak setuju, karena tidak semua gejala alam dan geologis berjalan mengikuti pola. Kejadian tersebut bukan kejadian berulang dan terstrukut yang membentuk sebuah pola, melainkan terjadi sedemikian rupa hingga ada perubahan dari kurun waktu ke kurun waktu. Sebagai contoh: pada jaman dahulu saat gunung berapi sangat aktif, terutama dibawah laut, aktifitasnya menyebabkan terbentuknya daratan luas yg menjadi benua pertama , pada kenyataanya proses pembentukan daratan itu tidak terjadi secara berpola. Contoh lainnya adalah pembentukan gunung disertai erosi gunung, hal ini menunjukan adanya proses seimbang antara pembentukan dan pengikisan yang menjadi proses geologis, namun hal itu tidak terjadi secara berpola.Teori Lamarck:

Menurut Lamarck, bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri, sifat, dan karakternya karena pengaruh lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari makhluk hidup selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat berubah sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan tersebut. Sebaliknya bagian tubuh yang tidak pernah atau jarang digunakan lagi makin lama akan menghilang (rudimenter). Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah sesuai dengan lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada lingkungan. Bagian yang telah beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter yang berbeda dengan aslinya. Bagian ini dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan. Sifat perolehan tersebut akan diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke generasi. Demikianlah seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup yang lebih maju daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut dikenal dengan use and disuse.

Pendapat:

Kami setuju karena lingkungan berpengaruh pada adaptasi baik morfologis maupun fisiologis pada mahluk hidup, misal beruang dikutub berbulu lebih lebat daripada yang tidak dikutub walau kemungkinan berasal dari satu nenek moyang yg sama. Apabila beruang berbulu lebat memilki keturunan, maka sifat berbulu lebat akan tetap diwariskan. Lingkungan juga berpengaruh pada fungsi fisiologis/ organ mahluk hidup, fungsi organ / alat tubuh akan mneyesuaikan diri dengan kondisi lingkugan sekitar.

Contoh: pada jaman dahulu, terdapat badak yang bercula panjang, namun seiring dengan pertambahan waktu, ukuran dari cula tersebut menyusut sampai dengan ukuran cula badak saat ini. Ukuran dari cula tersebut tidak sebesar zaman dahulu karena fungsi dari cula badak tersebut mulai berkurang karena dipengaruhi oleh kadaan lingkungan, diamana keadaan lingkungan saat ini tidak seekstrim lingkungan zaman dahulu.

Teori Charles Darwin:

Charles Darwin juga menerbitkan buku mengenai asal mula spesies pada tahun 1859, dengan judul "on the ofiginof species by means of natural selection" atau "the preservation of favored races in the struggle for life". Mengenai Evolusi, Darwin berpendapat :

Yang menjadi dasar evolusi organik bukan dari adaptasi lingkungan, melainkan karenaseleksi alamdanseksual Seleksi alam berupa "pertarungan" dalam kehidupan, yang kuat akan terus hidup

Setiap populasi berkecenderungan untuk tumbuh banyak karena proses bereproduksi

Untuk berkembang biak, diperlukan adanya makanan dan ruang yang cukup

Bertambahnya suatu populasi tidak berjalan terus-menerus

Pendapat:

Kami setuju karena setiap individu pasti akan bersaing dengan individu lain dalam memenuhi kebutuhannya, misal makanan dan tempat tinggal. Individu yang lebih kuat dan unggul akan dapat mencukupi kebutuhan hidupnya, sedangkan individu yang lemah akan tersingkir(seleksi alam). Selain itu kemampuan dalam berkembangbiak juga berpengaruh pada jumlah keturunan dan populasi mahluk hidup tersebut. Populasi dengan individu yang lebih unggul dari populasi lainnya akan memungkinan populasi tersebut lebih banyak memiliki jumlah individu di kemudian hari dan banyaknya jumlah individu akan mempengaruhi banyaknya keturunan kemudian. Ada kemungkinan suatu populasi yang terseingkir dari populasi lain dalam seleksi alam akan memiliki jumlah indivu yg sedikit, sehingga pertumbuhan populasi akan berkurang/lambat. Proses ini akan terus berjalan dengan pertumbuhan populasi yg semakin melambat hingga dapat menimbulkan kepunahan.Teori Anaximender

Bumi pada awalnya merupakan lautan, lalu berkembang menjadi daratan. Para makhluk hidup aquatik pun termodifikasi sehingga dapat hidup di darat. Pada manusia, terdapat masa"part fish"dan"part human"yang disebut merman dan mermaid. penampilan seperti ikan ini ada pada masa dalam kandungan bayi selama proses perkembangan. Kemudian, penampilan tersebut akan hilang pada manusia dewasa.

Pendapat :

Kami, setuju dengan teori tersebut karena dari beberapa referensi, nenek moyang baik tumbuhan, maupun animalia adalah sebuah sel sederhana menyerupai protista yang hidup di laut. Protista ini selanjutnya berkembang menjadi invertebrate yang sebagian hidup di laut. Karena suatu persaingan, sebagian memilih berpindah ke darat. Teori Epicurus

Epicurus sependapat dengan Aristoteles bahwa organisme berubah dan berkembang makin kompleks dan makin maju. Namun bukan karena faktorentelecyyang mempengaruhinya, melainkan karena faktor "natural law".Pendapat:

Kami setuju dengan teori tersebut karena pada dasarnya setiap mahluk hidup agar dapat bertahan hidup harus mampu beradaptasi dengan lingkungan dan wilayah dimana ia tinggal.

Keadaan alam inilah yang akan menjadi pedoman mahluk hidup untuk bertahan hidup sehingga faktor ini dapat dikatakan sebagai faktor penting bagi setiap mahluk hidup yang harus dikuasai agar dapat bertahan hidup. Teori-Teori evolusi Tata Surya Theory Big bang

Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.

Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:

1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.Pendapat: kami setuju dengan teori ini, bahwa awalnya bumi dan mungkin planet lain berasal dari gumpalan kabut dan gas yang berpilin cepat, dan sebagian masa gas dan kabut yang berbeda akan menjadi terpisah. Bagian yang bermasa lebih berat akan tertingal dan bagian yang ringan akan terpental lebih jauh. gas dank abut yang terpisah kemudian akan mengalami kondensasi dan memadat. Kami menganalogikannya mirip ketika saat kila meletakan segenggam beras diatas sebuah wadah piring, lalu memutar piring tersebu secara cepat, akan ada pola terbentuk yang mengarah keluar secara radial.

Teori PlanetesimalDikemukakan oleh,Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomiAmerikabersama rekannyaT.C Chamberlain, seorang ahligeologi, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang melintas dengan kecepatan tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas di dekat matahari dan jarak keduanya relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari ada yang tertarik ke luar akibat adanyagravitasidari bintang yang melintas tersebut. Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada lintasan bintang dan sebagian lagi ada yang berputar mengelilingi matahari karena gravitasi matahari. Setelah bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari menjadi dingin dan terbentuklah cincin yang lama-kelamaan menjadi padat dan disebut planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk akan saling tarik - menarik dan bergabung menjadi satu dan pada akhirnya membentuk planet, termasuk Bumi.Pendapat: Kami setuju, karena menurut kami ketika matahari berada cukup dekat dengan suatu bintang lain, sebagian masa matahari akan tertarik gravitasinya, sehingga berhamburan di ruang angkasa. ketika bintang itu menjauh, suhu sekitar akan lebih dingin,sehingga gas tersebut akan berkondensasi dan memadat membentuk suatu planetesimal.Ayat-Ayat Kitab Suci Mengenai Penciptaan

Beberapa teori penciptaan menurut agama ternyata berlawanan dengan teori evolusi, meski ada beberapa yang berhubungan dan sinergis. Namun kembali lagi semuanya tergantung pada pemahaman dan kepercayaan masing masing. Beberapa penggalan ayat berikut yang berhubungan dengan teori evolusi baik alam semesta dan mahluk hidup:

1. Kejadian 1:1- 2 (Allah menciptakan langit dan Bumi; Bumi belum berbentuk dan kosong; Gelap gulita menutupi samudra raya). Bandingkan dengan teori evolusi bahwa bumi dan planet lain tercipta dari hasil ledakan bintang, sedangkan menurut kitab kejadian, Bumi diciptakan secara langsung tanpa adanya matahari. Teori ini jelas berlawanan dengan teori evolusi.apabila diperhatikan, Teori ini sedikit berhubungan sinergis dengan teori evolusi :

TUHAN menciptakan langit lebih dahulu baru menciptakan BUMI. Langit di ayat ini adalah angkasa raya (ruang angkasa). Seperti kata ayat Alkitab, TUHAN menggantungkan BUMI di kehampaan. Jadi ruang angkasa diciptakan lebih dahulu baru bumi diciptakan. Jelas ketika awal penciptaan, bumi belum memiliki bentuk dan kosong. Bendanya ada, namun bentuknya belum ada atau belum memiliki bentuk dengan kata lain, Bumi itu belum memiliki bentuk seperti Bumi pada saat Kitab Kejadian tersebut ditulis,selain itu bumi awalnya adalah air seluruhnya, yang dikatakan pada kata samudra raya pada kutipan diatas. Hal ini sinergis dengan kondisi bumi yang digambarkan secara teori evolusi yang menyatakan bahwa bumi 2/3 air. 2. Kejadian 1:3-5 (Allah menciptakan terang dan dipisahkan-Nya dari gelap. Allah menamai terang it siang dan gelap itu malam).Secara teori evolusi, kita tahu bahwa terang adalah identik dengan cahaya matahari , dan gelap identik dengan malam hari (tidak mendapat cahaya),namun firman Allah diatas difirmankan sebelum tercipta matahari (alat penerang),artinya jadilah terang sebelum adanya matahari.Kami menafsirkan kutipan diatas dengan asumsi bahwa sejak awal penciptaan selurhnya baik bumi maupun langit saat itu dalam keadaan gelap gulita,sehingga perlu dipisahkan antara terang dan gelap, sehingga kemudian Allah menciptakan benda penerang yang dijelaskan berikutnya.

Lalu, Allah juga memisahkan terang dari gelap ,menurut kami apabila dihubungkan dengan teori evolusi, ada sedikit hubungan sinergis dengan rotasi bumi. Sederhananya, Menurut kacamata evolusi, awalnya bumi yang terbentuk menggumpal dan berotasi secara cepat terus menerus dan akhirnya melambat, dan akhirnya berotasi seperti yang kita tahu saat ini, Rotasi ini yang menurut teori agama untuk memisahkan bagian bumi yang mendapat terang dan mendapat gelap. Hal ini dibuktikan dengan adanya rotasi Bumi.3. Kejadian 1: 6-8 (Allah menciptakan cakrawala ditengah segala air untuk memisakan air diatasa dan dibawah cakrawala; Laalu cakrawala dinamai langit.)Hal ini juga sinergis jika dihubungkan dengan teori evolusi dan kacamata ilmu pengetahuan, Air yang dibawah cakrawala sudah jelas adalah air yang menutupi permukaan bumi seperti samudra, lautan, dan perairan lainnya, sedangkan air yang diatas langit (cakrawala) yang dimaksud adalah jumlah air yang berada di udara. Kita tahu bahwa langit di bumi (udara di bumi) memiliki kadar kelembapan air, oksigen dan unsur lainnya, Sebagian besar unsure di atmosfer bumi kita yang terdiri dari hydrogen dan oksigen ternyata membentuk senyawa air di udara, jadi jelas bahwa teori ini sinergis4. Kejadian 1:9-10 (Allah mengumpulkan air dibawah langit pada satu tempat, dan terlihat bagian yang kering; Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu lautan)

Kutipan ayat ini juga memiliki hubungan dengan teori evolusi dan ilmu pengetahuan. Dalam teori evolusi bumi, dikatakan bahwa dahulu inti bumi adalah suatu masa dengan suhu yang sangat tinggi, suhu tinggi ini memiliki tekanan yang sangat tinggi, yang memungkinkan suatu saat terjadi ledakan pada permukaan bawah laut, magma ini menyembur keluar dan membeku karena suhu yang turun. Lava yang membeku ini menjadi padat dan terbentuk daratan. menurut ilmu geologi, bumi awalnya memiliki satu daratan bernama Pangea. Keadaan bumi yang belum stabil saat itu memungkinkan banyak terjadi pergeseran lempeng,sehingga bentuk daratan ini mengalami perubahan dan pecah menjadi benua benua saat ini, contohnya adalah gambar berikut:

5. Kejadian 1: 11-13 (Hendaklah tanah menumbuhkan tanaman yang buahnya berbiji)Dikatakan bahwa Allah bersabda agar tanah menumbuhkan tanaman. Disini, mahluk hidup yang pertama diciptakan adalah tumbuhan, dan bukan hewan ataupun manusia. Apabila dihubungkan secara teori evolusi, hal ini sinergis, menigngat tumbuhan adalah sumber makanan (produsen), maka keberadaan tumbuhan sebagai awal rantai makanan, Bayangkan jika hewan ataupun manusia yang diciptakan terlebih, dahulu, mereka akan saling memangsa sesamanya akibat tidak ada bahan makanan (produsen) maka dari itu tumbuhan diciptakan pertama kali. Selain itu, tumbuhan saat itu juga dibutuhkan sebagai penunjang suplai oksigen karena atmosfer purba waktu itu sangat minim oksigen.

6. Kejadian 1:14-19 (Allah menciptakan Matahari dan Bulan untuk memisahkan siang dan malam)

Dikatakan bahwa Allah menciptakan Matahari dan Bulan. Hal ini bersinegis dengan teori evolusi karena Matahari dibutuhkan agar tumbuhan dapat melakukan fotosintesis. Hal ini sangat penting karena tanpa adanya fotosintesis, tidak akan ada kehidupan di Bumi selain tumbuh-tumbuhan karena mahluk hidup yang lain memerlukan oksigen agar dapat hidup. Karena kondisi atmosfer pada zaman dahulu beracun dan kekurangan oksigen. Oleh karena itu tanaman diciptakan untuk menetralisir keadaan atmosfer.

Ada juga hal yang bertentangan dengan teori evolusi yaitu dikatakan bahwa Bumi diciptakan lebih dahulu dibandingkan dengan Matahari dan bintang-bintang. Sementara teori evolusi menyatakan bahwa Matahri telah ada terlebih dahulu dibandingkan dengan Bumi.

7. Kejadian 1: 20-28(Allah menciptakan hewan laut dan burung-burung bertebangan di langit, hewan darat dan manusia)

Allah menciptakan hewan laut dan udara terlebih dahulu dibandingkan hewan darat. Dari beberapa fosil yang ditemukan dapat dilihat bahwa hewan laut telah ada lebih dulu dibandingkan dengan hewan darat(sebagai referensi, umur bumi berumur 4,5 milyar, sel pertama kali muncul pada 2 milyar tahun yang lalu. Tumbuhan pertama berasal dari algae atau ganggang yang hidup di laut yang berusia 500juta tahun yang lalu. Hewan udara pertama muncul 145 juta tahun yang lalu. Hewan laut muncul 440 juta tahun yang lalu sementara hewan darat muncul 70 juta tahun yang lalu. Dan yang terakhir manusia purba baru muncul pada 200.000 tahun yang lalu). Dengan demikian dapat terbukti bahwa teori penciptaan sinergis dengan teori evolusi.Urutan penciptaan dalam alkitab menyatakan bahwa urutan penciptaan tumbuhan-mahluk laut-mahluk udara-mahluk darat-manusia sudah terbukti.Meskipun belum menjawab pertanyaan mengapan mahluk laut dulu yang diciptakan, namun pemikiran kami beranggapan bahwa kondisi tanah saat itu masih ekstrim, belum memungkinkan mahluk darat hidup dalam jumlah besar, disertai kondisi atmosfer yang masih beracun, sedangkan kondisi oksigen di lautan lebih stabil, sehingga hewan laut lebih pertama kali munculBAB IV

PENUTUP

KESIMPULANDari data yang telah kami dapatkan dan kami bahas bersama, kami menyimpulkan bahwa kami mendukung teori-teori evolusi karena teori penciptaan tidak menjelaskan secara detail mengenai penciptaan dan evolusi yang terjadi. Sementara teori evolusi menjelaskan secara terperinci bagaimana terjadinya Bumi dan Mahluk hidup. Meskipun begitu isi dari teori penciptaan dan teori evolusi tidaklah terlalu berlawanan. Terdapat kesamaan dari teori evolusi dengan teori penciptaan. Hal ini menunjukan bahwa teori-teori evolusi yang dinyatakan oleh manusia tidaklah berlawanan dengan teori penciptaan.KATA PENUTUP

Demikianlah makalah dari kelompok kami mengenai asal usul mahluk hidup. Kami berharap bahwa makalah yang telah kami buat ini dapat menambah pengetahuan para pembaca, sehingga pembaca dapat lebih memahami mengenai asal usul pembentukan mahluk hidup dari sisi pendapat-pendapat para ahli dan melalui sisi ajaran-ajaran agama. Kami memohon maaf jika ada salahdalam pengetikan dan kalimat-kalimat yang menyinggung. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.-Terima Kasih-DAFTAR PUSTAKAAbbas AK, Lichtman AH,PoberJS.1991.Disease caused by humoral and cell mediated immune reactions. Dalam: Cellular and molecular immunology. Philadelphia: WB Saundershttp://factsandhealth.blogspot.com/2012/04/10-hal-yang-dapat-membuat-sistem.htmlwww.google.comhttp://azzam.mojokertocyber.com/artikel/85-mekanisme-sistem-kekebalan-tubuhhttp://education.poztmo.com/2011/04/makalah-sistem-kekebalan-tubuh.htmlwww.wikipedia.com