21
1 PERBAIKAN KINERJA DENGAN PENERAPAN TEORI PATH GOAL PADA SEKTOR PERTANIAN DESA KEPUNG TIMUR Oleh: Genta Laksmana No. Reg. : 103700041 UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA SURABAYA FAKULTAS

Teori Kepemimpinan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teori Kepemimpinan

1

PERBAIKAN KINERJA DENGAN PENERAPAN TEORI PATH GOAL

PADA SEKTOR PERTANIAN DESA KEPUNG TIMUR

Oleh:

Genta Laksmana

No. Reg. : 103700041

UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA SURABAYA

FAKULTAS

JURUSAN

2013

Page 2: Teori Kepemimpinan

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan waktu, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang

bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang

memimpin. Berangkat dari kebutuhan bersama tersebut, terjadi kerjasama antar manusia dan

mulai unsur-unsur kepemimpinan.

Pemimpin adalah pusat instruksi dari jalannya visi misi suatu organisasi. Jika

pemimpin tidak berfungsi semestinya maka akan mengganggu semua aktifitas dalam

organisasi tersebut. Dapat disimpulkan bahwa pemimpin dalam sebuah organisasi menduduki

peranan yang sangat penting. Kedudukan yang vital ini diperlukan kompetensi yang tinggi

dalam hal kepemimpinan, agar sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik dan berkembang

sesuai tujuan mendirikan organisasi itu, Kemampuan dalam menciptakan team work

ditentukan oleh kompetensi kepemimpinan seseorang. Kepemimpinan yang mampu

memanfaatkan secara maksimal seluruh sumberdaya yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

Memimpin merupakan suatu kegiatan yang terus-menerus, mengelola sumber daya,

mengelola perasaan anggota/karyawan, mengelola sikap dan kemampuan yang berbeda-beda.

Oleh sebab itu kepemimpinan yang diterapkan harus disesuaikan dengan kondisi yang

berbeda dan kadang berubah-ubah.  Seorang pemimpin diharapkan mampu mempengaruhi

semua aspek dalam organisasi.

Sampai sekarang, kepemimpinan masih menjadi hal yang menarik untuk dikaji dan

diteliti, namun merupakan fenomena yang sedikit masyarakat memahami nya. Gaya

kepemimpinan di Indonesia menjadi sebuah masalah menarik dan berpengaruh besar dalam

kehidupan politik dan bernegara. Dalam bidang pertanian, gaya kepemimpinan berpengaruh

kuat terhadap kelancaran organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Tantangan dalam

Page 3: Teori Kepemimpinan

3

mengembangkan strategi organisasi yang jelas terutama terletak pada organisasi di satu sisi

dan tergantung pada kepemimpinan (Porter,1996 : dalam Sunarsih,2001). Jadi seorang

pemimpin harus mampu membantu bawahannya dalam memahami bagaimana cara kerja yang

diperlukan di dalam menyelesaikan tugasnya, salah satu cara dengan penerapan gaya

kepemimpinan path goal teori

Path goal theory leadership adalah sebuah teori kepemimpinan yang dikembangkan

oleh House dalam Robbins dan Judge (2009) yang menyatakan bahwa terdapat dua variabel

kontinjensi yang menghubungkan perilaku kepemimpinan dengan hasil berupa kepuasan kerja

dan kinerja yaitu variabelvariabel dalam lingkungan yang berada di luar kendali karyawan

(struktur tugas, sistem otoritas formal dan kelompok kerja) serta variabel variabel yang

merupakan bagian dari karakteristik personal karyawan (locus of control, pengalaman dan

kemampuan yang dimiliki). Robbins dan Judge (2009),teori tersebut sangat dibutuhkan oleh

semua perusahaan salah satu nya pada sector pertanian desa kepung timur.

Di dalam mengelola pertanian harus menciptakan suatu komunikasi kerja yang baik

antara atasan dan bawahan agar tercipta hubungan kerja yang serasi dan selaras. Serta dengan

meningkatnya semangat dan kegairahan kerja para pekerja tersebut diharapkan akan mencapai

prestasi yang tinggi di bidang masing – masing. Adapun faktor – faktor produksi yang sangat

menentukan kinerja karyawan salah satunya adalah sumber daya manusia didalam suatu

perusahaan harus tersedia karyawan atau tenaga kerja yang berkualitas. Salah satunya dengan

adanya motivasi kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kerja karyawan dalam pertanian.

Sebagai pemimpin perhatiannya pada pekerja dengan membuka program kesejahteran

yang baru dan berkualitas. Ini perlu diperhatikan, suatu pekerjaan tidak akan maju bila

kemampuan dan keahlian yang dimiliki karyawan-karyawannya rendah. Ini adalah tugas

pemimpin untuk membantu karyawan dalam tujuan mencapai dan memberikan arah dan

Page 4: Teori Kepemimpinan

4

dukungan yang diperlukan untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan mereka yang searah

dengan tujuan organisasi. hal tersebut sangat mempengaruhi kinerja para pekerja.

Menurut Mangkunegara (2005) menyatakan kinerja berasal dari kata job performance

atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang)

yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Mangkuprawira (2007) menyatakan kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance).

Kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan

dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang

diharapkan. Jika dikaitkan dengan performance sebagai kata benda (noun) di mana salah satu

entrinya adalah hasil dari sesuatu pekerjaan (thing done),pengertian performance atau kinerja

adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu

perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya

pencapaian tujuan. Kinerja para pekerja sangat mempengaruhi segala bidang usaha salah satu

nya di pertanian desa kepung timur.

Untuk mewujudkan kondisi pertanian yang sesuai dengan keadaan yang serba sulit

memang bukanlah hal yang mudah dan dapat diwujudkan dalam waktu singkat. Meskipun

demikian, usaha dan upaya perbaikan secara nyata perlu segera dilakukan melalui perbaikan

kinerja pertanian yang tentunya harus diikuti dengan kepemimpinan dalam pekerjaan. Salah

satu nya di daerah kabupaten Kediri tepat nya di desa kepung timur kecamatan kepung,

daerah tersebut 70% dominan penduduk nya sebagai petani. Tetapi kurangnya penyuluhan

tentang sistem kerja yang lebih efisien dan cara kepemimpinan sebagai juragan. Hal tersebut

sangat mempengaruhi hasil produksi dari pertanian secara maksimal. Salah satu contoh dari

system yang saya pelajari, penduduk desa kepung timur lebih menggunakan gaji buruh lepas

Page 5: Teori Kepemimpinan

5

atau gaji harian daripada ikut juragan sedangkan dalam kepemimpinan juragan sering tidak

peduli dengan pekerja sehingga sering terjadi masalah antar atasan dan bawahan.

Mengingat pentingnya masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas

tentang perbaikan kinerja dengan penerapan teory Path Goal pada sektor pertanian desa

kepung timur, semoga dapat menyelesaikan dan membantu setiap masalah hubungan antara

pemimpin dan karyawan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada pada latar belakang di atas, kita ketahui bahwa

permasalahan sumber daya manusia dalam organisasi pada dasarnya merupakan masalah yang

rumit karena menyangkut masalah individu. Permasalahan-permasalahan individu dalam

organisasi seperti itulah yang harus menjadi perhatian dari seorang pemimpin. Pemimpin

yang efektif yaitu pemimpin yang mengakui kekuatan-kekuatan penting yang terkandung

dalam individu atau kelompok

Hasil dari tinjauan singkat kinerja pertanian desa Kepung timur tersebut dapat kita

ketahui bahwa orientasi tertuju pada pemberian pelayanan terbaik dan kinerja yang maksimal.

Untuk mencapai hal tersebut seorang pemimpin atau juragan harus mampu memaksimalkan

potensi setiap pekerja, menjadi panutan dan memberi motivasi sangat penting. Adanya

pendelegasian wewenang dan tanggung jawab akan memudahkan tugas pemimpin dalam

pengendalian kinerja. “ Perbaikan kinerja dengan penerapan teori path goal pada sector

pertanian desa kepung timur”

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut :

1. Mengetahui hubungan kerja pemimpin dan karyawan di PT.Sejahtera usaha bersama –

Jombang

Page 6: Teori Kepemimpinan

6

2. Memberikan usulan pada pemimpin PT.Sejahtera usaha bersama – Jombang atas

penerapan teori Path Goal

3. Sebagai perbandingan antara teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan

yang terjadi di perusahaan.

D. Manfaat

Ada pun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Bagi penulis, meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan ilmu-ilmu yang

diperoleh dari dunia akademis yang salah satunya adalah teori path goal dari mata

pelajaran MSDM. Mempelajari suatu hubungan kerja PT. Sejahtera Usaha Bersama –

Jombang.

2. Bagi perusahaan, menerapkan perilaku yang benar seorang pemimpin mempengaruhi

kepuasan dan kinerja bawahannya serta menjalin hubungan baik antara pemimpin dan

bawahan dalam menyelesaikan misi kerja

3. Bagi Universitas, menjalin hubungan anata PT.Sejahtera usaha bersama – Jombangserta

menambah literature pelajaran MSDM tentang teori path goal.

E. Batasan Masalah Dan Ruang Lingkup

Agar penelitian ini sesuai dengan yang direncanakan, serta lebih jelas dan terarah

kerangka analisanya maka perlu dibuat batasan masalah sebagai berikut:

1. Data yang digunakan penelitian ini adalah data buruh tani selama januari 2013 – april

2013

2. Tidak membahas biaya

3. Pengambilan sample terfokus pada karyawan dan pemimpin PT. Sejahtera Usaha

Bersama – Jombang

Page 7: Teori Kepemimpinan

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab

prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan

manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar

menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya

beberapa kesamaan. Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh

pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah

mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti

pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang

ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi. Menurut

Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni

mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang

tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan

kelompok.

Young (2003) melaporkan pengertian kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang

didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk

berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian

khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.

Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat

pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang

membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction

theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh

Page 8: Teori Kepemimpinan

8

secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan

keinginan pemimpin.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan

kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan

tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam

bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif

mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke

depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin

yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman,

dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan

telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

B. Pengertian Path Goal

Pekerjaan manajer dipandang sebagai membimbing pekerja untuk memilih jalur

terbaik untuk mencapai tujuan mereka, serta tujuan organisasi. Teori ini berpendapat bahwa

para pemimpin harus terlibat dalam berbagai jenis perilaku kepemimpinan tergantung pada

sifat dan tuntutan situasi tertentu. Ini adalah tugas pemimpin untuk membantu pengikut dalam

tujuan mencapai dan memberikan arah dan dukungan yang diperlukan untuk memastikan

bahwa tujuan-tujuan mereka yang kompatibel dengan tujuan organisasi.

Perilaku seorang pemimpin dapat diterima oleh bawahan bila dilihat sebagai sumber

kepuasan, dan motivasi ketika kepuasan kebutuhan bergantung pada kinerja, dan pemimpin

memfasilitasi, pelatih, dan penghargaan kinerja yang efektif. Asli teori jalan-tujuan

mengidentifikasi berorientasi prestasi, direktif, partisipatif, dan mendukung perilaku

pemimpin.

Page 9: Teori Kepemimpinan

9

Direktif jalan-tujuan mengklarifikasi perilaku pemimpin mengacu pada situasi di

mana pemimpin memungkinkan pengikut tahu apa yang diharapkan dari mereka dan

memberitahu mereka bagaimana untuk melakukan tugas mereka. Teori ini berpendapat bahwa

perilaku ini memiliki efek paling positif ketika peran bawahan dan tuntutan tugas yang

ambigu dan intrinsik memuaskan.

Perilaku pemimpin yang berorientasi prestasi mengacu pada situasi di mana pemimpin

menetapkan tujuan yang menantang bagi pengikut, mengharapkan mereka untuk tampil di

level tertinggi, dan menunjukkan kepercayaan diri dalam kemampuan mereka untuk

memenuhi harapan ini. Pekerjaan di mana motif berprestasi yang paling dominan adalah

pekerjaan teknis, penjualan orang, ilmuwan, insinyur, dan pengusaha.

Perilaku pemimpin yang partisipatif melibatkan pemimpin dengan pengikut dan meminta

saran mereka sebelum membuat keputusan. Perilaku ini dominan ketika bawahan terlibat

dalam pekerjaan.

Perilaku Pemimpin mendukung diarahkan pada kepuasan bawahan kebutuhan dan

preferensi. Pemimpin menunjukkan kepedulian juga psikologis para pengikut menjadi

Perilaku ini terutama diperlukan dalam situasi di mana tugas-tugas atau hubungan secara

psikologis atau fisik.

Teori jalur-tujuan mengasumsikan bahwa pemimpin yang fleksibel bahwa mereka

dapat mengubah gaya mereka, saat situasi yang sangat membutuhkan. Teori ini mengusulkan

dua variabel kontingensi, seperti lingkungan dan karakteristik pengikut. Lingkungan adalah di

luar kendali struktur pengikut-tugas, sistem otoritas, dan kelompok kerja. Faktor-faktor

lingkungan menentukan jenis perilaku pemimpin diperlukan jika hasil pengikut harus

dimaksimalkan. Follower karakteristik adalah lokus kontrol, pengalaman, dan kemampuan

yang dirasakan. Karakteristik pribadi bawahan menentukan bagaimana lingkungan dan

pemimpin diinterpretasikan. Para pemimpin yang efektif memperjelas jalan untuk membantu

Page 10: Teori Kepemimpinan

10

pengikut mereka mencapai tujuan dan membuat perjalanan lebih mudah dengan mengurangi

hambatan dan perangkap. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja dan kepuasan karyawan

dipengaruhi positif ketika pemimpin mengkompensasi kekurangan baik dalam karyawan atau

lingkungan kerja. Menurut Northouse, teori ini berguna karena mengingatkan para pemimpin

bahwa tujuan utama mereka sebagai pemimpin adalah untuk membantu bawahan

mendefinisikan dan mencapai tujuan mereka dengan cara yang efisien.

C. Perbandingan Teori

Sejauh pengamatan penulis belum ada penelitian mendalam terkait dengan teory path

goal di kalangan mahasiswa untuk tugas akhir perkuliahan. Beberapa penelitian yang terkait

dengan penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan teori akomodasi dan yang

mengkaji masalah kepemimpinan terhadap bawahannya.

Path Goal theory (teori jalur tujuan) dari kepemimpinan telah dikembangkan untuk

menjelaskan bagaimana perilaku seorang pemimpin mempengaruhi kepuasan dan kinerja

bawahannya. Teori ini pertama kali diungkapkan oleh Evans (1970) dan House (1971). House

(1971) memformulasikan teori ini dengan versi yang lebih teliti dengan menyertakan variabel

situasional. Teori tersebut semakin dimurnikan oleh beberapa penulis seperti Evans (1974);

House dan Dessler (1974); House dan Mitchell (1974; dan House (1996).

Path goal teori meski terdapat banyak keterbatasan, teori jalur tujuan telah membuat

pengaruh yang penting bagi studi kepemimpinan dengan memberikan sebuah kerangka kerja

untuk memandu para peneliti agar dapat mengidentifikasikan variabel situasinonal yang

berpotensi relevan. Dari sisi positif, model ini merupakan perbaikan dari teori trait dan

perilaku. Model ini berusaha menunjukkan faktor mana yang mempengaruhi motivasi untuk

melakukan kinerja. Selain itu, pendekatan ini memperkenalkan faktor situasi dan perbedaan

individu dalam menjelaskan hubungan antara gaya kepemimpinan dengan aspek sikap

(motivasi, penerimaan dan kepercayaan).

Page 11: Teori Kepemimpinan

11

Teori lain terhadap gaya kepemimpinan sebagai perbandingan path goal adalah teori

kharismatik. Konsep kharismatik (charismatic) atau kharisma (charisma) menurut Weber

(1947) lebih ditekankan kepada kemampuan pemimpin yang memiliki kekuatan luar biasa

dan mistis. Ada lima faktor yang muncul bersamaan dengan kekuasaan yang kharismatik,

yaitu : Adanya seseorang yang memiliki bakat yang luar biasa, adanya krisis sosial, adanya

sejumlah ide yang radikal untuk memecahkan krisis tersebut, adanya sejumlah pengikut yang

percaya bahwa seseorang itu memiliki kemampuan luarbiasa yang bersifat transendental dan

supranatural, serta adanya bukti yang berulang bahwa apa yang dilakukan itu mengalami

kesuksesan. Para pemimpin akan lebih mungkin dipandang sebagai kharismatik jika mereka

membuat pengorbanan diri, mengambil resiko pribadi, dan mendatangkan biaya tinggi untuk

mencapai visi yang mereka dukung.

Menurut penulis teori path goal lebih efektive dibandingkan teori kharismatik karena

path goal pemimpin bisa memenuhi kepuasan karyawan serta memberi motivasi secara

langsung kepada karyawan, sedangkan teori kharismatik pemimpin hanya dominan

mengorbankan diri nya seperti membantu biaya untuk suatu misi kerja atau memberikan suatu

visi yang ekstrim kepada karyawan dan karyawan harus mematuhi secara mau tidak mau

dengan visi tersebut tetapi tidak begitu peduli dengan kepuasan karyawan.

Sehingga teori path goal patut diterapkan pada PT. Sejahtera Usaha Bersama –

Jombang agar pemimpin dapat memberikan penilaian bahwa perilaku bisa diterima oleh

bawahan, jika para bawahan melihat perlakuan tersebut merupakan sumber yang segera

memberikan kepuasan atau sebagai instrument bagi kepuasan massa depan. Problem sebelum

diterapkan path goal menurut sample penulis dari para karyawan sangat kurang puas terhadap

keputusan atau sikap pemimpin saat menyelesaikan suatu misi dengan cara wawancara

dengan karyawan semoga dapat menerapkan teori tersebut dan membantu masalah-masalah

yang di alami perusahaan dalam hubungan antara pemimpin dan karyawan.

Page 12: Teori Kepemimpinan

12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang penulis gunakan adalah metode kualitatif dimana penelitian ini

menggunakan data deskripstif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati (Bogdan dan Taylor, 1975:5). Penelitian kualitatif merupakan

penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka memahami sikap, pandangan, perasaan

dan perilaku individu atau sekelompok orang.

Kesimpulan dari metode kualitatif adalah untuk memahami suatu kegiatan atau

fenomena yang dialami subyek penelitian yaitu para karyawan misal

motivasi,persepsi,tindakan dan lain-lain dengan dalam bentuk bahasa dan kata-kata.

Penelitian ini diterapkan pada karyawan PT. Sejahtera Usaha Bersama – Jombang

yang menjadi pekerja yang menerima perintah dari atasannya. Alasan di pilih nya karyawan-

karyawan karena berdasarkan pengamatan karyawan yang mengeluh kan sikap atasan yang

kurang baik sehingga karyawan kurang nyaman dan kurang puas dalam mengerjakan misi

pekerjaannya.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini dibatasi pada program studi teknik Industri dan sebagai

unit analisisnya yakni dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan lainnya. Sampel penelitian

yakni pelajaran MSDM yang pernah di pelajari mahasiswa program studi teknik industry.

C. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini metode pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi,

dokumentasi, wawancara, dan kuisioner. Metode observasi dilakukan untuk Memperbaiki

Page 13: Teori Kepemimpinan

13

kinerja PT. SEJAHTERA USAHA BERSAMA – JOMBANG dengan teori kepemimpinan

path goal. Metode wawancara langsung dilakukan untuk mengambil data yang terjadi di

perusahaan tersebut

D. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang akan dilakukan yakni deskriptif secara

kualitatif. Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data kasar

2. Pengkodean data

3. Pemilahan data

4. Perekaman data

5. Analisis deskriptif kualitatif

6. Pembahasan

7. Kesimpulan

E. Alokasi waktu

Lokasi penelitian adalah lokasi yang dijadikan penelitian untuk memperoleh data

penelitian. Lokasih penelitian ini dilakukan di PT. Sejahtera Usaha Bersama – Jombang atas

dasar pertimbangan bahwa PT. Sejahtera Usaha Bersama – Jombang tersebut telah

menerapkan teori path goal dan kesediaan dari perusahaan untuk dijadikan tempat penelitian.

Pelaksanaan penelitian selama empat bulan mulai bulan Januari 2013 – April 2013.

Page 14: Teori Kepemimpinan

14

DAFTAR PUSTAKA

http://fachrialwinttgrf.blogspot.com/2012/11/pengertian-kepemimpinan.html

http://id.wikipedia.org/wiki

http://teorionline.net/path-goal-theory-of-leadership/