27
Konstruksi Bangunan Politeknik Negeri 2 TPPG JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB I DASAR TEORI Pengertian Bangunan Gedung Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. Pondasi Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dan struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differensial settlement pada sistem strukturnya. Untuk memilih tipe pondasi yang memadai, perlu diperhatikan apakah pondasi itu cocok untuk berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya. Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi: 1. Keadaan tanah pondasi 2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upper structure) 3. Keadaan daerah sejitar lokasi 4. Waktu dan biaya pekerjaan 5. Kokoh, kaku dan kuat 1

teori relativitas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mendeskripsikan teori relativitas

Citation preview

Konstruksi Bangunan GedungPoliteknik Negeri Bandung

2 TPPG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB I

DASAR TEORI

Pengertian Bangunan Gedung

Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.

Pondasi

Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dan struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differensial settlement pada sistem strukturnya.

Untuk memilih tipe pondasi yang memadai, perlu diperhatikan apakah pondasi itu cocok untuk berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya.

Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi:

1. Keadaan tanah pondasi2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upper structure)3. Keadaan daerah sejitar lokasi4. Waktu dan biaya pekerjaan5. Kokoh, kaku dan kuat

Umumnya Kondisi tanah dasar pondasi mempunyaikarakteristik yang bervarias, berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik tanah antara lainpengaruh muka air tanah mengakibatkan berat volume tanah terendam air berbeda dengan tanah tidak terendam air meskipun jenis tanah sama

Ada kriteria yang harus yang harus dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi, yakni :

1. Pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar.2. Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung.3. Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan

1

Konstruksi Bangunan GedungPoliteknik Negeri Bandung

2 TPPG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

Pondasi Plat

Pondasi pelat digunakan pada lapisan tanah lunak yang daya dukungnya kecil . Atau

jika beban bangunan pada kolom bangunan itu cukup besar, maka bila digunakan fondasi

telapak terpisah untuk masing-masing kolom bangunan , jumlah dari pondasi-pondasi itu

lebih besar dari setengah luas bangunan, sehingga akan lebih praktis untuk menggunakan

pondasi plat menyeluruh seluas bangunan.

Pencegahan kebakaran

Untuk menghidari terjadinya kebakaran pada suatu bangunan, diperlukan suatu cara

/sistem pencegahan kebakaran karena kebakaran dapat menimbulkan kerugian berupa korban

manusia, harta benda, terganggunya proses produksi barang dan jasa, kerusakan lingkungan

dan terganggunya masyarakat.

Sistem Pencegahan Kebakaran

Sitem pencegahan kebakaran dapat berfungsi dengan baik asalkan sebelumnya

dilakukan suatu persyaratan pada bangunannya sendiri dengan uraian sebagai berikut.

Klasifikasi bangunan-bangunan menurut ketentuan struktur utamanya terhadap api, dibagi

dalam kelas A, B, C, DAN D

2

Konstruksi Bangunan GedungPoliteknik Negeri Bandung

2 TPPG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

Kelas A :

Struktur utamanya harus tahan terhadap api sekurang-kurangnya 3 jam. Bangunan kelas

A ini biasanya merupakan bangunan untuk kegiatan umum, seperti hotel, pertokoan, kantor,

rumah sakit, bangunan industri, dan bangunan dengan penggunaan ganda/campuran

Kelas B :

Struktur utamanya harus tahan terhadap api sekurang-kurangnya 2 jam. Bangunan-

bangunan tersebut meliputi perumahan bertingkat, sarama, dan tempat ibadah.

Kelas C :

Struktur utamanya harus tahan terhadap api sekurang-kurangnya 1 jam biasanya

bangunan-bangunan yang tidak bertingkat dan sederhana.

Kelas D :

Bangunan-bangunan yang tidak tercakup ke dalam kelas A, B , C dan diatur tersendiri,

seperti instalsi nuklir dan gudang-gudang senjata / mesin. Beberapa syarat untuk mencegah

bahaya kebakaran pada bangunan atau kompleks perumhan, yaitu:

a. Mempunyai bahan struktur utama dan finising yang tahan api

b. Mempunyai jarak bebas dengan bangunan-bangunan di sebelahnya atau terhadap

lingkungannya

c. Melakukan penempatan tangga kebakaran sesuai deangan persyaratan-persyaratnanya

d. Mempunyai pencegahan terhadap sistem elektrikal

e. Mempunyai pencegahan terhadap sistem penangkal petir

f. Mempunyai alat kontrol untuk ducting pada sistem pengkondisian udara

g. Mempunyai sistem pendektesi dengan sistem alarm,automatic smoke, dan heat

ventaling

h. Mempunyai alat kontrol terhadap lift

i. Melakukan komunikasi dengan stsiun komando untuk sistem pemadam kebakaran

Hidran Kebakaran

3

Konstruksi Bangunan GedungPoliteknik Negeri Bandung

2 TPPG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

Selain mengusahakan peralatan, penggunaan bahan, dan persyaratan-persyaratan, perlu

direncanakan alat-t lainnya, seperti hidran kebakaran.

Hidran kebakaran adalah suatu alat memadamkan kebakaran yang sudah terjadi dengan

menggunakan alat baku air

Sprinkler

Jika kebakaran terjadi pada bangunan-banunan tinggi yang kesulitan dalam

mengadakan pemadaman, harus menggunakkan alat pemadam kebakaran tambahan bersifat

otomatis, tidak dilakukan secara manual atau dengan tenaga manusia. Selain itu, apabila unit

pemadaman kebakaran setempat belum memilki tangga pemadam kebakran setinggi 40

meter, maka ketentuan mulai dipakainya instalasi sprinkler harus disesuaikan dengan tangga

maksimum 1 unit pemadam kebkaran yang dimiliki oleh daerah tersebut. Untuk

penyediaan/pemasangan sistem sprinkler harus diperhatikan penyediaan air, pompa teka

sprinkler, kepala sprinkler, dan alat bantu lainnya.

Halon

Pada daerah yang penanggulangan pemadam kebakarannya tidak diperbolehkan

menggunakan air, seperti pada ruangan yang penuh dengan peralatan-peralatan atau ruang

arsip, ruangan tersebut harus dilengkapi dengan sistem pemadam kebakran, yaitu sistem

halon. Tabung gas halon diletakkan dan dihubungkan dengan instalasi ke arah kepala

sprinkler. Kalu terjadi kebakaran, kepala sprinkler akan pecah dan secara otomatis gas halon

akan mengalir keluar untuk memadamkan kebakaran

Fire Damper

Alat ini untuk menutup pipa ducting yang mengalirkan udara supaya asap dan api

tidak menjalar ke mana-mana. Alat ini bekerja secara otomatis, kalau terjadi kebakaran

segera menutup pipa-pipa tersebut.

4

Konstruksi Bangunan GedungPoliteknik Negeri Bandung

2 TPPG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

Smoke and Heat Ventilating

Alat ini dipasang pada derah-dareah yang menghubungkan udara luar. Kalau terjadi

kebakaran, asap yang timbul segera dapat mengalir keluar, sehinnga para petugas pemadam

kebakaran akakn terhindar dari asap-asap tersebut.

Ent and Exhaust

Alat inni dipasang pada tempat-tempat khusus seperti di depan tangga kebakaran yang

akan berfungsi menghisap asap yang akan masuk pada tangga yang dibuka pintinya.

CCTV dan Sistem Sekuriti

CCTV ( Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk memonitor

suatu ruangan memalalui layar telivisi/monitor, yang menampilkan gambar dari rekaman

kamera yang dipasang di setiap sudut ruangan yang diinginkan oleh bagian keamanan. Sistem

kamera dan TV ini terbatas pada gedung tersebut. Semua kegiatan di dalamnya dapat

dimonitor di suatu ruangan sekuriti.

CCTV ini dapat bekerja selama 24 jam sesuai dengan kebutuhan. Setiap gambar dapat

ditayang-ulang pada posisi waktu yang diinginkan oleh operator. Karena bersifat rahasia,

maka peletakan kamera dan tempat monitor diatur oleh bagian sekuriti.

Dalam sistem ini peralatan yang diperlukan adalah:

Kamera

Monitor televisi

Kabel koaxial

Timelaps vidio recorder, dan

Ruang sekuriti, ruang yang dipasang monitor-monitor dan dilengkapt AC, toilet serta

penerangan tersendiri.

5

Konstruksi Bangunan GedungPoliteknik Negeri Bandung

2 TPPG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

Sistem Tata Suara

Sistem tat suara perlu direncanakan untuk memberikan fasilitas kelengkapan pada

bangunan. Tat suara ini dapat berupa background music dan annoucing system yang

berfungsi sebagai penghias keheningan ruangan atau kalau ada pengumuman-pengumuman

tertentu. Selai itu juaga ada sistem untuk car call, bagi bangunan-bangunan umum. Peralatan

dari sistem suara tersebut berupa: micrpohhone, casatte deck, mix amplifiere, speaker,

speaker selector switch, volume control dan horn speaker.

Speaker Sound Pressure

Peletakan speaker ini sangat mempengaruhi rencana langit-langit dari ruangan umum

atau ruang kantor. Oleh karena itu harus diperhatikan letak speaker satu terhadap lainnya

sehinnga suara yang dihasilkan dapat dinikmati dengan baik.

Horn Speaker

Horn speaker diletakkan di tempat parkir terbuka atau di tempat istirahat sopir

sehingga suara yang dihasilkan dapat didengar oleh sopir yang sedang menunggu mobilnya.

Microphone dan Amplifiere

Alat-alat ini sebaiknya diletakkan pada suatu tempat yang aman, strategis, dan

gampang dijangkau serta tidak mengganggu ruangan. Dalam perencanaan interior sebaiknya

alat-alat ini diletakkan khusus yang dekat dengan reception desk yang ditangani oleh operator

sebagai pengelola alat-alat tersebut.

6

Konstruksi Bangunan GedungPoliteknik Negeri Bandung

2 TPPG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

Trasportasi dalam Bangunan

Suatu bangunan yang besar & tinggi, memerlukan sarana angkut/transportasi yang nyaman

untuk aktifitas perpindahan orang dan barang secara VERTIKAL. Sarana angkut vertikal

yang bekerja secara mekanik elektrik adalah :

Elevator (Lift).

Eskalator

Travelator / Moving walk

CARA KERJA ELEVATOR/LIFT

Pada sistem geared atau gearless (yang masing-masing digunakan pada instalasi

gedung dengan ketinggian menengah dan tinggi), kereta elevator tergantung di ruang luncur

oleh beberapa steel hoist ropes, biasanya dua puli katrol, dan sebuah bobot pengimbang

(counterweight). Bobot kereta dan counterweight menghasilkan traksi yang memadai antara

puli katrol dan hoist ropes sehingga puli katrol dapat menggegam hoist ropes dan bergerak

serta menahan kereta tanpa selip berlebihan. Kereta dan counterweight bergerak sepanjang rel

yang vertikal agar mereka tidak berayun-ayun.

Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya tepat di

atas ruang luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta dan menerima sinyal listrik dari

kereta ini, dipergunakan sebuah kabel listrik multi-wire untuk menghubungkan ruang mesin

dengan kereta. Ujung kabel yang terikat pada kereta turut bergerak dengan kereta sehingga

disebut sebagai “kabel bergerak (traveling cable)”.

Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan drive sheave

dihubungkan dengan poros motor melalui gigi-gigi di kotak gigi, yang dapat mengurangi

kecepatan rotasi poros motor menjadi kecepatan drive-sheave rendah. Mesin gearless

memiliki motor kecepatan rendah dan puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke poros

motor.

7

Konstruksi Bangunan GedungPoliteknik Negeri Bandung

2 TPPG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

Sistem pergerakan Elevator/Lift dengan Gearless

Pada sistem hidrolik (terutama digunakan pada instalasi di gedung rendah, dengan

kecepatan kereta menengah), kereta dihubungkan ke bagian atas dari piston panjang yang

bergerak naik dan turun di dalam sebuah silinder. Kereta bergerak naik saat oli dipompa ke

dalam silinder dari tangki oli, sehingga mendorong piston naik. Kereta turun saat oli kembali

ke tangki oli.

Aksi pengangkatan dapat bersifat langsung (piston terhubungkan ke kereta) atau

roped (piston terikat ke kereta melalui rope). Pada kedua cara tersebut, pekerjaan

pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor (energi kinetik) untuk mengangkat kereta ke

elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat kereta mampu melakukan pekerjaan (energi

potensial). Transfer energi ini terjadi setiap kali kereta diangkat. Ketika kereta diturunkan,

energi potensial digunakan habis dan siklus energi menjadi lengkap sudah. Gerakan naik dan

turun kereta elevator dikendalikan oleh katup hidrolik.

8

Konstruksi Bangunan GedungPoliteknik Negeri Bandung

2 TPPG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB II

ANALISIS GEDUNG

2.1 DATA STRUKTURAL BANGUNAN

BASEMENT / LANTAI DASAR Yaitu bagian paling bawah dari struktur sebagian atau seluruhnya di bawah permukaan tanah. Atau lantai dasar fasad atau interior dalam arsitektur.

**Akan tetapi pada kasusnya di lapangan, yaitu pada bangunan gedung perkantoran PU tidak terdapat basement melainkan hanya terdapat lantai dasar yang sejajar muka tanah yang beberapa fungsinya seperti fungsi dari basement seperti ; parkir mobil, mushola, dll.

Lantai dasar pada bangunan ini terletak sejajar permukaan tanah berada -3.00 di bawah lantai dasar berbentuk persegi panjang.

Lantai dasar pada bangunan ini difungsikan untuk :1. Parkir mobil para pejabat ,dengan kapasitas basement bisa menampung ± 20 mobil.2. Ruangan arsip.3. Mushola.4. Kantin.5. Smoking area6. Gudang umum.

9

Konstruksi Bangunan GedungPoliteknik Negeri Bandung

2 TPPG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PONDASI

Pondasi yang digunakan pada bangunan PU adalah jenis pondasi pelat.Pondasi pelat biasanya seluas ukuran gedung. Pondasi ini membagi beban secara merata ke tanah bangunan. Pondasi pelat ini biasa digunakan dalam hal:1). daya dukung tanah jelek atau beban bangunan yang tinggi;2). raster atau jarak-jarak tiang/dinding kurang dari 8 meter;3). beban bangunan yang tinggi sudah dibagi merata oleh konstruksi atas;4). pada daerah rawan banjir, pondasi ini akan mencegah meresapnya air dari bawah (tanah).

Pengertian pondasi pelat digunakan pada lapisan tanah lunak yang daya dukungnya

kecil . Atau jika beban bangunan pada kolom bangunan itu cukup besar, maka bila

digunakan fondasi telapak terpisah untuk masing-masing kolom bangunan , jumlah dari

pondasi-pondasi itu lebih besar dari setengah luas bangunan, sehingga akan lebih praktis

untuk menggunakan pondasi plat menyeluruh seluas bangunan.

BALOK DAN KOLOMPada bangunan yang kami tinjau, yaitu gedung perkantoran PU kawasan Jawa Barat didapatkan dimensi dari struktur kololm dan balok sebagai berikut :

Nama Ruangan KOLOM BALOKBasement 70 X 70 cm 60 X 80 cm

Lantai 1 dan 2 60 X 60 cm 50 X 70 cmLantai 3 dan 4 50 X50 cm 50 X 60 cm

CORE WALL10

Konstruksi Bangunan GedungPoliteknik Negeri Bandung

2 TPPG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

Berupa beton tiang baja ][ dengan luas 2 x 2 m2.

Core Wall yang dapat mentransfer beban angin ataupun beban gempa melalui portal maupun lantai ke dindingnya. Core Wall umumnya diperlakukan sebagai balok kantilever tipis.

2.2 DATA FASILITAS BANGUNAN11

Konstruksi Bangunan GedungPoliteknik Negeri Bandung

2 TPPG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

LIFT Pada bangunan ini memiliki dua buah lift. Lift pada bangunan tersebut terletak pada pertengahan ruangan. Pada kasusnya bangunan penempatan lift tersebut dibangun memanfaatkan ruangan kosong pada tangga yang memutar dengan luas ruangan kosong tersebut sebesar 2x2 m,dan menggunakan sistem gearless.Spesifikasi lift pada bangunan tersebut :

1. Merk lift : LG-OTIS ELEVATOR Company2. Type : D-8RS3. Capacity : 500 kg (8orang)4. Rated speed : 60 m/min5. Switch off : 78 m/min6. Wire Rope : Ø8 mm7. Pulling Force : 100-150 kg8. Date : 20019. MFG No. D8-2001

Pada bangunan lift memiliki 3 ruangan bagian yaitu :1. Lif pit : Terletak di bawah / pemberhentian akhir .2. Ruangan luncur : Tingginya ± 15 meter dihitung dari lantai dasar lift.3. Ruang mesin : Terletak diatas (lantai 5),memanfaatkan ruangan kosong.

PENDINGIN RUANGAN (AC) Menggunakan sistem AC setempat, yaitu AC yang digunakan pada setiap ruangan

12

Konstruksi Bangunan GedungPoliteknik Negeri Bandung

2 TPPG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

(AC split),yang dipasang di dinding (wall type) dengan kapasitas 2,2 Kw.

TATA SUARA Sistem tata suara pada bangunan ini menggunakan sistem horn speaker,karena bersifat informatif bagi pengguna gedung tersebut.

PEMADAMAN API

13

Konstruksi Bangunan GedungPoliteknik Negeri Bandung

2 TPPG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

Dibangunan tersebut diklasifikasikan kelas A khususnya di ruangan arsip dan ruangan kerja, karena struktur utamanya tahan terhadap api selama ± 3 jam. Dan jenis pemadam api yang digunakan adalah jenis sistem springker hydrant dan fire alarm

CCTV SYSTEMCCTV (Closed Circuit Television) adalah system komunikasi gambar online yang diperuntukkan bagi suatu lingkungan pada suatu area tertentu. Fungsi CCTV system adalah:1. Keamanan (security), yaitu : Pencegahan, Penyelidikan, Bukti2. Pengawasan (Surveillance), yaitu : Monitoring karyawan dan Peningkatan kualitas kerja SDM agar lebih produktif3. Nilai Tambah, yaitu : Meningkatkan kepercayaan konsumen dan Meningkatkan rasa aman dan nyaman untuk konsumen dalam bertransaksi CCTV pada bangunan tersebut dipasang pada ruangan yang sifatnya sensitif seperti pada ruangan kepala dinas,arsip,dan pembukuaan keuangan negara,dan di area parkir,yang berjumlah ± 6 buah cctv.

 

Gambar CCTV Pada pintu gerbang masuk utama

14

Konstruksi Bangunan GedungPoliteknik Negeri Bandung

2 TPPG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PLUMBING Plambing dibangunan tersebut di fungsikan untuk penyediaan air bersih dan

air kotor , kekuatan dan umur pipa pada bangunan tersebut ± 35 tahun.Cara perawatanya lebih dikhususkan pada sambungan pipa (ditinjau secara continue),jenis pipa yang digunakan adalah pipa PVC dan pipa logam,diameter 6” untuk air kotor dengan kemiringan 0,5 – 1%,dan untuk air bersih diameter pipa 2 ½”.

INSTALASI AIR

Air Bersih

Sumber air yang digunakan berasal dari air tanah (pompa) dan suplay dari PDAM.

Pada bangunan ini digunakan reservoar / tangki air dengan kapasitas sebesar 5100 liter/resevoar. Reservoar ini terletak pada atap bangunan karena sudah di desain dari perencanaan awal dan juga pondasi dari lantai semen adalah pondasi yang terbaik karena seluruh bagian dasar tangki bertunpu pada dasar pondasi semen.dan dialirkan dengan cara penurunan gravitasi. Menggunakan pipa PVC dengan cara sistem vertikal.

15

Konstruksi Bangunan GedungPoliteknik Negeri Bandung

2 TPPG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

Pendistribusian air dari sumber pompa air dan PDAM

16

Konstruksi Bangunan GedungPoliteknik Negeri Bandung

2 TPPG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

Air Sisa/buangan (GREY WATER) Yaitu merupakan air sisa pembuangan yang berasal dari wastafel, dapur dll atau juga dapat dikategorikan air non-kotoran. Dan diolah dengan cara pelepasan udara atau oksidasi sehingga menjadi air bersih kembali.

CARA PENDISTRIBUSIANNYA

17

Konstruksi Bangunan GedungPoliteknik Negeri Bandung

2 TPPG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

SISTEM LISTRIK1. PLN2. Genset

Pemasokan listrik di gedung PU dipasok oleh perusahan PLN dan juga menggunakan

genset yang spesifikasinya dan mereknya tidak bisa di perlihatkan dikarenakan sesutu hal.

18

Konstruksi Bangunan GedungPoliteknik Negeri Bandung

2 TPPG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB III

KESIMPULAN

Setelah dilakukan survey dan pendataan terhadap gedung yang kami tinjau yaitu gedung

perkantoran PU kawaluyaan Bandung, didapatkan kesimpulan data analisis sebagai berikut :

Struktural bangunan, yaitu ;

Lantai dasar, yang beberapa fungsinya seperti fungsi dari basement.

Pondasi, yaitu digunakannya pondasi pelat pada bangunan tersebut.

Balok dan Kolom, dengan dimensi semakin kecil setiap kenaikan lantainya.

Core wall, berupa beton tiang baja ][ dengan luas 2 x 2 m2.

Fasilitas bangunan, yaitu ;

Lift, Sebanyak 2 buah .

Pendingin ruangan (AC), menggunakan sistem AC setempat.

Tata suara, menggunakan sistem horn speaker.

Pemadaman api, digunakannya sistem springker hydrant dan fire alarm

CCTV system, ditempatkan pada daerah vital pada bangunan seperti gerbang,

kantor kepala, ruang arsip, parkir, dll.

Plumbing.

Instalasi air, air bersih dan air buangan (grey water).

Sistem listrik, sumber didapat dari PLN dan Genset (pada keadaan darurat).

Perawatan

Dilakukan perawatan dan perbaikan secara berkala pada seluruh

komponen bangunan gedung tersebut baik pada bagian strukturalnya maupun

fasilitas yang ada.

19