36
Terapi Cairan Elektrolit Beta Herilla Sekti 260120150503 Rini Daud Supu 260120150504 Sri Rahayu Evrilia 260120150518 Gilang Sumiarsih Pramanik 260120150529 Ahmad Hanif Santosa 260120150532

Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

terapi cairan elektrolit

Citation preview

Page 1: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Terapi Cairan Elektrolit

Beta Herilla Sekti 260120150503Rini Daud Supu 260120150504Sri Rahayu Evrilia 260120150518Gilang Sumiarsih Pramanik 260120150529Ahmad Hanif Santosa 260120150532

Page 2: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

KOMPARTEMEN CAIRAN

• Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua kompartemen utama, yaitu : 1. Cairan intraselular (CIS) 2. Cairan ekstra selular (CES) 3. Cairan transeluler (CTS)

Page 3: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Kandungan elektrolit cairan tubuh Electrolyte Plasma(mEq/L Interstetiel

(mEq/KgH2o)Intracelluler(mEq/KgH2o)

Cation: Na+ 142 145 10K+ 4 4 159

Ca2+ 5 3 1Mg2+ 2 2 40Total 153 154 210

Anion:      Cl- 103 117 3

HCO3- 25 28 7Protein 17 - 45Others 8 9 155Total 153 154 210

Page 4: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

INTAKE DAN OUTPUT RATA-RATA HARIAN DARI

UNSUR TUBUH YANG UTAMA Intake (Range) Output (range)

AIR (ml) Air minum = 1400 – 1800Air dalam makanan = 700 – 1000Air hasil oksidasi = 300 - 400 

1.Urine = 1400 – 18002.Faeces = 1003.Kulit = 300 - 5004.Paru-paru = 600 - 800 

TOTAL = 2400 -3200 TOTAL = 2400 – 3200

Page 5: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Intake (range) Output (range)

Natrium(mEq)=70 (50-100) q Urine = 65 (50-100)q Faeces = 5 (2-20)

Kalium (mEq) = 100 (50-120) Urine = 90 (50-120) Faeces = 10 (2-40)

Magnesium (mEq) = 30 (5-60) q Urine = 10 (2-20)q Faeces = 20 (2-50)

Kalsium (mEq) = 15 (2-50) q Urine = 3(0-10)q Faeces = 12 (2-30)

Protein (g) = 55 (30-80)

Nitrogen (g) = 8 (4-12)

Kalori = 1800-3000

Page 6: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit

1. Usia2. Jenis kelamin 3. Sel-sel lemak4. Stres5. Sakit6. Temperatur lingkungan7. Diet

Page 7: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Jenis-jenis Elektrolit

1. Sodium (Na+ banyak ditemukan di dalam cairan ekstraseluler (ECF)2. Potassium (K+) banyak ditemukan di dalam cairan intraseluler (ICF)3. Kalsium (Ca++) banyak ditemukan di ECF, gigi, tulang.4. Chloride (Cl-)5. Phosphate (P04

3-) banyak ditemukan ICF6. Magnesium (Mg++) banyak ditemukan di ICF

Page 8: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Sodium (Na+

Normal Serum Level 135-145 mmol/L

Fungsi:• Memelihara osmolaritas ektraseluler • Mempengaruhi konsentrasi, ekskresi, dan absorbsi dari

potasium dan kloride• Membantu regulasi keseimbangan asam-basa• Mentransmisi impulse syaraf dan otot

Page 9: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Potassium (K+)

Normal serum level 3.5 - 5.0 mmol/L

Fungsi: • Memelihara sel electro-neutrality• Memelihara osmolaritas sel• Memelihara konduksi impulse saraf • Secara langsung berpengaruh pada kontraksi otot jantung• Berperan dalam keseimbangan asam-basa• Sodium-Potasium berperan penting dalam keseimbangan cairan

antara ekstraselular dan intraselular

Page 10: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Calcium ( Ca++)

Normal serum level 2.15-2.55 mmol/L

Fungsi:• Meningkatkan kekuatan tulang dan daya tahan• Membantu memelihara struktur membran sel, fungsi, dan permeabilitas• Mempengaruhi aktivasi, eksitasi dan kontraksi dari sino-atrial node,

otot jantung dan skeletal• Berpartisipasi dalam release neurotransmitter pada synapses• Membantu aktivasi spesifik pada koagulasi darah• Aktivasi serum complemen pada fungsi sistem imun

Page 11: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Chloride ( Cl-)

Normal serum level 95-110 mmol/LFungsi • Memilihara serum osmolaritas• Jika dikombinasikan dengan kation dapat membentuk

senyawa pentingseperti sodium chloride (NaCl), hydrochloride (HCl), Potasium Chloride (KCl), dan calcium chloride (CaCl2) yang berkontribusi dalam keseimbangan asam/basa dan elektrolit.

Page 12: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Phosphate (PO43-)

Normal serum level 0.8-1.5 mmol/L

Fungsi: • Membantu memelihara tulang dan gigi• Membantu memelihara integritas sel• Berperan dalam keseimbangan asam-basa (sebagai urinary buffer)• Meningkatkan transfer energi kedalam sel• Memainkan peran esensial dalam otot, sel darah merah , dan fungsi

neurologis

Page 13: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Magnesium (Mg++)

Normal serum level 0.70-1,.05 mol/L Fungsi:• Aktivasi enzim intraselular, aktivasi dalam karbohidrat

dan metabolisme• Beraksi dalam vasodilatasi myo-neural• Mempengaruhi level Ca++

Page 14: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Kebutuhan Elektrolit

Na+ 1 to 2 mmol/kg/d (or 60-120 meq/d)K+ 0.5 to 1 mmol/kg/d (or 30 - 60 meq/d)Mg++ 0.35 to 0.45 meq/kg/d (or 10 to 20 meq /d)Ca++ 0.2 to 0.3 meq/kg/d (or 10 to 15 meq/d)PO4

2- 20 to 30 mmol/d

Page 15: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Abnormalitas Cairan Elektrolit Tubuh

• Sebagian besar kondisi ketidakseimbangan ini disebabkan oleh gangguan ginjal. Jika terjadi gangguan/patologi pada organ tersebut, maka senyawa (elektrolit) akan terpengaruhi.

• Jika elektrolit berada di luar batas normal, maka biasanya akan

menyebabkan gangguan dalam bentuk konsentrasi berlebihan/ kekurangan (hiper dan hipo).

• Abnormalitas bersifat simtomatik ataupun asimtomatik.– Biasanya abnormalitas asimtomatik tidak berbahaya dan hanya memerlukan

penanganan non-farmakologi.

Page 16: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Abnormalitas Cairan Elektrolit Tubuh

Natrium dan Air

Kalsium dan fosfat

Kalium dan Magnesium

Gangguan Keseimbangan :

Page 17: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Abnormalitas Kalsium dan Fosfat

• Patofisiologi– Kalsium dan fosfat berada dalam tubuh sebagian besar

dalam bentuk kompleks hidoroksiapatit yang merupakan penyusun utama tulang. • Oleh karena itu, seringkali abnormalitas 1 elektrolit akan

memnyebabkan abnormalitas pada elektrolit lainnya.

– Gangguan konsentrasi kalsium biasanya disebabkan oleh hormon paratiroid yang bekerja di tulang, usus dan ginjal.

– Gangguan kesetimbangan fosfat biasanya disebabkan oleh penurunan absorpsi saluran pencernaan dan penurunan reabsorpsi tubular ekstraselular ke intraseluler.

Page 18: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

•Kulit kering dan kasar, dermatitis, gangguan pada gigi dan gangguan pelepasan insulin.•C serum kalsium : < 8.5 mg/dL

Hipokalsemia

•Mudah lelah, lemas, anoreksia, poliuria, polidipsia dan nokturia•C serum kalsium : > 10.5 mg/dL

Hiperkalsemia

•Lemas, kesemutan dan kebingungan dengan tanda-tanda seperti ensefalopati metabolik dan hemolisis.•C serum fosfat : <2.4 mg/dL

Hipofosfatemia

•Gangguan ginjal dan obstruksi saluran urinari pada kondisi akut dan mata merah pada pasien kronis.•C serum fosfat : > 4.5 mg/dL

Hiperfosfatemia

GEJALA & TANDA

Page 19: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Hipokalsemia

Page 20: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Hiperkalsemia

Page 21: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Hipofosfatemia - Hiperfosfatemia• Pada gangguan fosfat, terapi yang tersedia tidak terlalu banyak.

Karena jumlah fosfat yang tidak terlalu banyak di dalam tubuh walaupun perannya besar dalam aktivasi energi.

• Terapi non-farmakologi menjadi pilihan utama dengan pengaturan diet pada pasien. Namun tetap terdapat terapi farmakologi yang dapat digunakan yaitu fosfat infus dan oral.

Page 22: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

• Jika elektrolit berada di luar batas normal, maka biasanya akan menyebabkan gangguan yang dapat berada dalam bentuk konsentrasi berlebihan atau kurang (hiper atau hipo)

Hiper• Biasanya diberikan caira untuk

menurunkan konsentrasi dengan meningkatkan volume cairan tubuh

Hipo •Biasanya diberikan diuretik untuk meningkatkan konsentrasu elekrolit dalam tubuh dengan menurunkan volume cairan tubuh

Page 23: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Gangguan Keseimbangan Natrium

Hipertnatremia

Hiponatremia

Page 24: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Hiponatremia• Hiponatremia adalah keadaan dimana

konsentrasi natrium dalam plasma berada di bawah batas normal atau ˂ 136 mEq/L darah

Konsentrasi natrium darah menurun karena telah dilarutkan oleh banyaknya air dalam

tubuh.

Page 25: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Klasifikasi HiponatremiaHiponatremia

Hipotonis Hipertonis Isotonis

Hipovolemik

Hipervolemik

Euvolemik

Page 26: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

HIPONATREMIAHipotonis

(nilai osmolatitas < 280 mOsm)Hipertonis Isotonis

Hipovolemik Hipervolemik EuvolemikTekanan osmolaritas > 280 mOsm

Tekanan osmolaritas kurang lebih 280 mOsm

Osmolaritas urin 450 mOsm/kg

Osmolaritas urin > 100 mOsm/kg

Osmolaritas urin > 100 mOsm/kg

Penyebab : - Hiperglikemia- Kurang tepat

dalam mengukur osmolaritas

Penyebabnya : - Hiperlipidemi

a- Hiperglikemi

a

Konsentrasi Na Urin < 20 mEq/L

Penyebabnya : Gagal jantung,

Konsentrasi Na urin >20 mEq/L

Penyebabnya : biasanya adalah kehilangan natrium dari organ eksternal seperti sistem pencernaan, kulit dan paru-paru

Penyebabnya : Hipotiroid, hipokortisol, gangguan ginjal

Page 27: Terapi Cairan Elektrolit.pptx
Page 28: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Hipernatremia• Hiponatremia adalah keadaan dimana

konsentrasi natrium dalam plasma berada di atas batas normal atau > 145 mEq/L darah

Tubuh mengandung terlalu sedikit air dibandingkan dengan jumlah

natrium.

Page 29: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

• Konsentrasi natrium darah yang tinggi

secara tidak langsung menunjukkan bahwa

seseorang tidak merasakan haus meskipun

seharusnya dia haus, atau dia haus tetapi

tidak dapat memperoleh air yang cukup

untuk minum.

Page 30: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

• Penyebab utama dari hipernatremi:1. Cedera kepala atau pembedahan saraf

yang melibatkan kelenjar hipofisa2. Gangguan dari elektrolit lainnya

(hiperkalsemia dan hipokalemia)3. Penggunaan obat (lithium, demeclocycline,

diuretik)4. Kehilangan cairan yang berlebihan (diare,

muntah, demam, keringat berlebihan)5. Penyakit sel sabit6. Diabetes insipidus.

Page 31: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Klasifikasi Hipernatremia

Hipernatremia

Hipovolemik Hipervolemik Isovolemik

Page 32: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

HIPERNATREMIA

Hipovolemik Hipervolemik Isovolemik

Hilangnya cairan dan natrium dengan jumlah cairan relatif lebih banyak dari jumlah natrium yang dibuang

Asupan cairan dan natrium dengan jumlah natrium relatif lebih banyak dari asupan cairan dan asupan natrium berlebihan

Hilangnya cairan dari tubuh

Penyebab : Gangguan ginjal, saluran pencernaan , paru-paru dan kulit

Penyebab : Kelebihan mineral kortikoid dan asupan natrium berlebihan

Penyebab : polidipsi, diabetes insipidus, ekskresi dari kulit

Page 33: Terapi Cairan Elektrolit.pptx
Page 34: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Contoh Perhitungan Elektrolit 

• Meq digunakan untuk mengukur elektrolit pada pembulu darah dan/atau pada persiapan sediaan I.V Contoh: Ditambahkan 44 mEq of NaCl ke dalam IV bag. Larutan NaCl yang tersedia 4 mEq/mL. Berapa mL yang harus km tambahkan ke dalam I.V bag?

x mL44 mEq = 1 mL

4 mEq(44 mEq) x

mL44 mEq

= (44 mEq) 1 mL4 mEq

x mL = 44 mL4

x mL = 11 mL

Page 35: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Contoh mempersiapkan TPN

Contoh menambahkan larutan fosfat ke infus glukosa :Bahan: kantong infus Glukosa dan ampul berisi larutan fosfat :• 1.Rekonstitusi infuse di lakukan secaara aseptic diruang sterile dan dilakukan oleh personil

kesehatan terlatih• 2. Ambillah larutan fosfat dengan volume yang dibutuhkan dengan menggunakan jarum

suntik.• 3. Sebelum melakukan proses pencampuran dua larutan tersebut ,Pastikan volume yang

siapkan telah sesuai dengan dosis yang diresepkan oleh dokter.• 4. Suntikan larutan fosfat ke kantong infus glukosa• 5. Homogenkan dengan car menggoyang-gaoyangkan kantong infus.• 6. Infuse siap diberikan kepada pasien

Page 36: Terapi Cairan Elektrolit.pptx

Daftar Pustaka

• Dipiro, Joseph T. 2009. Pharmacotherapy Handbook Seventh Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

• Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. 2009. Iso Farmakoterapi. PT. ISFI Penerbitan, Jakarta