Upload
dayuwijayanti
View
56
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ter
Citation preview
PENCITRAAN OBSTRUKSI USUS HALUS
Penulis : Ali Nawaz Khan, MBBS, FRCS, FRCP ; Pimpinan editor : Eugene C Lin, MD
Diperbaharui : 6 Juni 2013
Gambaran
Pemeriksaan yang disukai
Pada pencitraan obstruksi usus halus, tentu saja pemeriksaan radiologi dapat digunakan untuk
memastikan diagnosa dan keparahan dari obstruksi tersebut, tetapi tidak untuk etiologinya.(1)
Selain itu juga bertujuan untuk menentukan penyebab obstruksi tersebut. [2]
Foto polos konvensional ( lihat gambar di bawah ) adalah pemeriksaan pilihan untuk pasien
dengan suspect obstruksi usus halus. Berdasarkan studi ini seharusnya pemeriksaan ini selalu
yang pertama dilakukan.(2)
Foto polos abdomen pada anak laki-laki yang berusia 6 tahun dengan keluhan muntah-muntah dan nyeri
pada fossa iliaca kanan. Usus halus tampak melebar dan berkaitan juga dengan nodul kalsifikasi yang
kecil di fossa iliaka kanan. Temuan ini bisa juga sebuah appendicoliths. Pada laparotomi, massa
appendiceal juga ditemukan, ini adalah yang menyebabkan obstruksi pada usus halus.
Foto polos abdomen pada anak laki-laki yang berusia 9 tahun dengan riwayat apendicitis dengan
komplikas peritonitis dengan keluhan nyeri perut dan muntah-muntah. Diagnosis klinisnya adalah
obstruksi usus halus akibat perlengketan. Gambaran ini menunjukkan terjadinya distended pada usus
halus pada pertengahan abdomen, dengan penipisan valvulae. Pasien diobati dengan pengobatan
konservatif.
Foto polos abdomen pada seorang wanita yang berusia 55 tahun dengan obstruksi usus menunjukkan
pelebaran usus halus terkait dengan pembengkakan valvulae conniventes dan hernia inguinalis kiri
dengan strangulasi (panah )
Foto polos abdomen dari perut pada seorang pria yang berusia 72 tahun dengan riwayat nyeri perut yang
hilang timbul selama beberapa tahun. Namun, pada saat ini terasa sangat nyeri. Pada foto polos abdomen
menunjukkan pelebaran usus halus, tetapi pada beberapa bagian usus halus di hipokondrium kanan harus
dicacat sebagai suatu malrotasi. Pada saat dilakukan pembedahan ditemukan midgut volvulus disebabkan
oleh malrotasi.
Kemampuan unik CT scan ( lihat gambar di bawah) membuat CT scan menjadi alat diagnostik yang
penting ketika jawaban klinis yang spesifik diminta. Penelitian telah menunjukkan keunggulan CT scan
yang tidak hanya dapat menentukan tempat obstruksi, tetapi juga dapat mengetahui penyebabnya. CT
scan juga dapat menunjukkan tanda-tanda iskemia .
CT scan nonenhanced dari abdomen pada seorang pria yang berusia 16 tahun dengan fibrosis kistik
dengan keluhan nyeri kolik yang intermitten selama 6 minggu. Pada CT scan menunjukkan kompleks
massa yang berbentuk cincin konsentris. Pada laparotomi,intususepsi jejunojejunal juga ditemukan.
CT Scan pada seorang wanita yang berusia 36 tahun dengan sindroma Gardner dan juga terdapat
obstruksi usus halus. CT scan dengan kontras axial yang melalui abdomen melalui midabdomen
menunjukkan massa ekstrinsik yang menekan usus halus. Pada laparotomi, juga ditemukan tumor
desmoid mesenterium yang merupakan penyebab obstruksi pada usus halus.
Atri et al telah meniliti 99 pasien dewasa yang menjalani 105 nonenhanced CT scan dan
enhanced CT scan dan menemukan bahwa 2 prosedur memiliki akurasi yang sebanding dalam
mendiagnosis obstruksi usus halus mekanik dan bahwa mereka dapat diinterpretasikan oleh para
ahli dari berbagai keahlian. Obstruksi mekanik ditemukan pada 56% (59/105). Rata-rata
sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi negatif, nilai prediksi positif, dan akurasi untuk NECT
( Non Enhanced CT ) adalah 88,1%, 77%, 83,0%, 83%, dan 83%, dengan tidak ada perbedaan
yang signifikan antara 3 ahli ( radiologist abdomen, abdominal fellow, resident radiologi tahun
ke 2 ). Angka – angka untuk Enhanced CT adalah 87,6%, 75%, 82,6%, 82,1%, dan 82%.(3)
O'Daly dkk melakukan penelitian retrospektif dari 88 pasien yang memiliki obstruksi usus halus
yang mengalami perlekatan akut dan menjalani CT scan, dan 58 (66%) dikelola secara
konservatif dan 30 (34%) menjalani operasi. Cairan peritoneal terdeteksi pada CT scan (n = 37)
lebih sering dikaitkan dengan operasi daripada pengelolaan konservatif (46% vs 29%). Cairan
peritoneal terdeteksi pada CT scan diidentifikasi sebagai prediktor independen dari intervensi
bedah. Menurut temuan penelitian, pasien tersebut 3 kali lebih mungkin untuk memerlukan
operasi.(4)
Delabrousse et al menilai temuan CT scan dari 67 pasien dengan obstruksi usus halus untuk
mengidentifikasi karakteristik obstruksi halus yang disebabkan oleh band adhesiv dan yang
disebabkan oleh matted adhesi. Close loop pattern dan whirl sign terlihat hanya pada pasien
dengan band adhesiv, namun beak sign dan fat notch sign lebih sering tampak pada pasien
dengan band adhesiv. Iskemia pada usus dan nekrosis pada usus juga lebih sering ditemukan
dengan band adhesiv dibandingkan dengan matted adhesi. Pada pasien dengan matted adhesi,
tanda feses pada usus halus yang lebih sering terlihat, dan terdapat insiden perforasi usus dengan
tingkatan yang lebih tinggi .(5)
Nilai relatif dari penelitian tampilan konvensional pada kontras enema usus halus dibandingkan
CT scan konvensional dalam obstruksi usus halus diketahui atau diduga tetap . Enema untuk
usus halus lebih dipilih pada CT scan untuk obstruksi yang intermiten atau inklomplete, dan itu
mungkin nilai tertentu dalam keadaan jika temuan pada foto polos abdomen adalah normal.
Meskipun ultrasonografi (lihat gambar di bawah) tidak memiliki peran spesifik dalam
mendiagnosa obstruksi usus halus akut, teknik ini banyak digunakan dalam pemeriksaaan pasien
dengan nyeri abdomen akut. Ahli radiologi harus menyadari tampilan ultrasonografi dari
obstruksi usus halus. Sonogram membantu tidak hanya dalam diagnosis obstruksi tetapi juga
dalam mendefinisikan penyebabnya. Temuan sonografi membedakan suatu ileus adinamik dari
obstruksi mekanik dengan menggambarkan gerak peristaltik. Ultrasonografi memiliki kelebihan
tertentu dalam diagnosis obstruksi usus halus pada neonatus.
Sonogram abdomen pada laki-laki yang berusia 16 tahun dengan fibrosis kistik dengan keluhan nyeri
kolik epigastrium berulang selama 6 minggu. Sonogram menunjukkan kompleks massa benrbentuk
cincin konsentris. Massa terletak di epigastrium.
Pemindaian radionukleid-label pada sel darah putih tidak memiliki peran khusus dalam mendiagnosis
suatu obstruksi usus halus yang akut, namun teknik ini sensitif dan spesifik dalam mendiagnosis
beberapa penyebab obstruksi kronis maupun obstruksi inkomplet, contohny apada crohn disease.
Demikian pula, diagnosis spesifik dari karsinoima pada saluran gastrointestinal berhubungan dengan
obstruksi incomplete dapat dilihat pada gambaran dengan analog somatostatin radionuklida-label . (Lihat
gambar di bawah.)
Pemeriksaan technetium-99m hexamethylpropyleneamine oksim (99mTc HMPAO)-label sel darah putih
pada wanita 63 tahun dengan keluhan serangan obstruksi usus halus berulang. Gambaran ini
menunjukkan uptake yang aktif dari radionuklida di terminal ileum dan sekum / kolon ascending
menunjukkan proses inflamasi aktif. Pasien dirawat untuk penyakit Crohn disease aktif.
Diagnosis obstruksi usus halus telah didapatkan dengan menggunakan magnetic resonance
imaging (MRI) dengan urutan T1- wieghted dikombinasikan dengan antiperistaltick dan
insuflasi retrograde. Hasil serupa telah dicapai dengan menggunakan gambaran dari Rapid
Acquisition with Relaxation Enhacement ( RARE ) untuk penggambaran obstruksi usus.
Deskripsi dan Klasifikasi
Obstruksi usus halus dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab. Di beberapa bagian
Eropa, istilah ileus digunakan baik untuk obstruksi usus halus mekanik dan atonia usus yang
berhubungan dengan pembedahan perut atau peritonitis; Namun, di sebagian besar negara yang
menggunakan bahasa Inggris, istilah "obstruksi" digunakan untuk penyumbatan usus mekanik
yang timbul karena kelainan struktural yang menyebabkan hambatan secara fisik untuk
perkembangan isi usus. istilah "ileus" juga digunakan untuk berbagai obstruksi gaster yang
berupa paralisis atau fungsional. (6,7,8,9,10,11)
Obstruksi usus halus yang mekanik dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok besar
berdasarkan penyebab obstruksi usus, yaitu sebagai berikut:
1. Intraluminal (contoh, benda asing, bezoars, sumbatan oleh makanan)
2. Obtruksi yang disebabkan oleh lesi pada dinding usus ( contoh,tumor, Crohn disease)
3. Ekstrinsik (contoh, adhesi, hernia, volvulus)
Anatomi
Bagian terbawah dari duodenum (jejunum,ileum, dan colon bagian proksimal sampai fleksura
lienalis) berasal dari embrionik pada pertengahan usus.
Usus halus yang normal memiliki panjang sekitar 3-6 m, meskipun ukuran yang tepat seringkali
sulit untuk dinilai karena dalam kenyataanya usus halus bisa menjadi sangat memanjang atau
menyempit. Pada sebagian besar individu, loop jejunum terletak pada hipokondrium kiri, dan
ileum terletak pada garis tengah perlvic. Terminal ileum adalah bagian tersempit dari usus kecil,
dan pada segmen ini peristaltik biasanya lebih lemah dibandingkan dengan segmen yang lebih
proksimal. Conniventes valvulae lebih menonjol dalam jejunum dibandingkan ileum.
Lebar intramural dari usus halus dapat diukur dengan menggunakan foto polos abdomen yaitu
dengan melihat gas yang mengisi lumen. Lebar intramural dianggap abnormal jika ukurannya
sekitar 3 cm dan dapat menunjukkan adanya ileus obstruksi. Ukuran ini berkurang menjadi 2,5
cm pada pemeriksaan yang menggunakan computed tomography (CT). Pada orang dewasa yang
sehat, usus halus berisi sedikit gas, dan mungkin hanya sedikit gas yang dapat dilihat dalam
usus halus, namun, dalam posisi terlentang, duodenum tidak dapat mempertahankan efisiensi
air, dan udara dalam perut dapat masuk ke dalam jejunum.Hal ini didapatkan dari pengamatan
umum pada pasien yang menjalani urografi intravena dengan posisi terlentang. Pada anak-anak,
umumnya normal bila terdapat gas dalam usus halus, namun, hal tersebut dikatakan tidak normal
bila gas dan cairan tersebut menyebabkan distensi.
Gambaran dari usus halus pada sonogram akan lebih jelas ketika usus halus terisi dengan air.
Usus halus yang terisi air biasanya normal terjadi, terutama setelah makan atau minum dalam
jumlah banyak. Pada Sonografi akan menunjukkan gambaran lumen usus berisi cairan yang
dilapisi oleh mukosa echogenic yang akan dilanjutkan ke lipatan usus atau valvuae. Lipatan ini
dapat memberikan tampilan yang bergaris pada dinding bagian dalam usus. Tebal dinding usus
normal adalah 3-5 mm , dan loop usus yang normal mudah mengalami kecacatan selama
pemeriksaan. Konfigurasi loop dapat berubah sebagai akibat dari peristaltik dan distensi oleh
cairan dan udara. Distensi patologis yang progresif dapat membuat usus menjadi lebih tubular,
sehingga menyebabkan hilangnya sudut tajam antara loop secara berturut-turut.
Keterbatasan Teknik
Sensitivitas dari temuan foto polos dalam diagnosis obstruksi usus halus adalah sekitar 50-66
% . Jika sedikit atau bahkan tidak terlihat gambaran gas dalam usus halus , maka diagnosis
obstruksi usus kecil dapat diabaikan, terutama jika kondisi ini terjadi di proksimal . Penggunaan
barium harus dihindari pada pasien yang dicurigai terjadi perforasi atau obstruksi usus halus
seluruhnya .
CT scan memiliki kepekaan yang rendah untuk low- grade, parsial , atau incomplete obstruksi .
Meskipun temuan sonografi mungkin dapat menggambarkan diagnosis dan etiologi obstruksi
usus halus , namun ketepatan sensitivitas sonografi tidak diketahui. Selain itu, gas dalam usus
dan obesitas dapat menimbulkan masalah , dan juga tergantung dari teknik operator.
Temuan dari radionuklir tidak membantu untuk mendiagnosis secara spesifik adanya obstruksis
usus.
MRI relatif mahal dan jarang tersedia . Penggunaan MRI secara klinis untuk ke depannya tidak
hanya tergantung dari hasil yang tersedia, tapi juga harus di gabungkan dengan hasil dari
pemeriksaan foto polos. Sensitivitas dari MRI belum dapat dipastikan.
Sebelum pemeriksaan CT scan dan MRI harus dilakukan intubasi nasogastrik dan enteroclysis,
hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran usus halus yang sebenarnya.
Hambatan Medis
Hal yang paling serius yang dapat terjadi karena obstruksi usus adalah iskemia, nekrosi,
perforasi,peritonitis hingga kematian. Prevalensi terjadinya strangulasi obstruksi usus halus
adalah sekitar 5-42% dari semua pasien. Keterlambatan dalam mendiagnosis dan menangani
pasien yang diduga mengalami stangulasi usus dapat mengakibatkan kematian.
Penggunaan suspensi barium untuk enteroclysis atau pemeriksaan retrograde dapat menyebabkan
inspissations dan menyebabkan obstruksi usus halus yang parsial menjadi obstruksi usus
seluruhnya, maka CT Scan digunakan sebagai pilihan alternatif.
Adanya obstruksi usus dan gambaran iskemia dapat terlihat pada CT scan. Tetapi jika hasil dari
CT scan berbeda dengan gejala klinis pada pasien, maka dapat segera dilakukan tindakan
operasi.
Radiografi
Gambaran radiologi berikut mungkin bantuan dalam membuat diagnosis obstruksi usus halus :
Pada obstruksi seluruhnya , loop usus halus akan mengalami distensi dalam waktu 3-5
jam.
Ukuran usus halus yang lebih dari 3 cm sering dikaitkan dengan adanya obstruksi; pada
obstuksi usus halus sering terdapat adanya gas dan cairan, air fluid level dapat terjadi
dengan tingkatan yang berbeda pada rongga abdomen. [ 2 ]
Ada pendapat sebelumnya yang mengatakan jika terdapat air fluid level pada tingkatan
yang berbeda maka hal tersebut menunjukkan adanya obstruksi mekanik, sedangkan jika
terdapat air fluid level pada tingkatan yang sama maka lebih mengarah pada ileus yang
dinamik, namun temuan ini tidak lagi dianggap sebagai tanda-tanda pasti yang akurat.
Sering terdapat perbedaan antara ukuran loop usus pada ostruksi dibagian proksimal dan
obstruksi bagian distal, yang biasanya kosong atau mempunyai ukuran yang normal.
Jika terjadi obstruksi yang lama, usus halus dapat berdilatasi hingga menyerupai usus
besar; untuk membedakan usus besar dan usus halus, harus dilakukan upaya untuk
mengidentifikasi cecum , yang biasanya normal pada tahap awal dari obstruksi usus kecil,
namun, dapat terjadi pengosongan usus besar sepenuhnya sehingga sulit untuk
digambarkan.
Ketika mengalami distensi, loop usus halus biasanya terdapat pada bagian tengah
abdomen.
Pada obstruksi jejunum proksimal , air fluid level biasanya terdapat pada gaster, kecuali
pada pasien yang baru saja muntah.
Kadang-kadang, 1 atau 2 loop dari usus kecil yang mengalami distensi dapat dilihat pada
kuadran kiri atas.
Semakin distal obstruksi , semakin banyak terdapat air fluid levels pada tingkat yang
berbeda, sehingga akan memberikan gambaran stepladder.
Pada pasien dengan posisi terlentang , seolah-olah loop usus kecil bagian posterior terisi
cairan,dan gas mengisi loop bagian anterior dan superior.
Pada pasien dengan posisi tegak, gas akan mengisi bagian atas abdomen.
Pada keadaan dimana abnomen sangat distensi karena terisi cairan, terutama pada usus
halus bagian tengah dan bawah , mungkin akan terlihat gambaran massa yang
memanjang pada jaringan lunak.
Valvulae conniventes ( lihat gambar di bawah ) biasanya memiliki jarak yang dekat dan
harus memiliki jarak 1-4 mm antar satu dan lainnya, namun jarak ini melebar pada usus
halus yang mengalami distensi hal ini mungkin disebabkan oleh conniventes valvulae
yang tegak dan melingkari lumen usus , bahkan ketika distensi, conniventes valvulae di
jejunum biasanya menetap; dalam terminal ileum yang mengalami distensi, namun,
sering terdapat gambaran yang mendatar dan tubelike pada usus.
Pada gambar di atas menunjukkan foto polos abdomen seorang wanita 55-tahun yang memperlihatkan
gambaran obstruksi usus dan dilatasi loop usus halus yang terkait dengan penebal valvulae conniventes
yang mengalami pembengkakan dan hernia inguinalis kiri strangulasi (panah).
Peningkatan aktivitas peristaltik dapat menimbulkan tanda "string-of-beads" (lihat gambar di
bawah), di mana terdapat gambaran seperti "manik-manik" yang merupakan gas yang
terperangkap dalam valvulae conniventes.
Gambar diatas menunjukkan hasil dari foto polos dengan posisi tegak ,pada wanita 69 tahun terdapat
gambaran ostruksi usus halus. Pada pemeriksaan Radiografi menunjukkan adanya udara pada cabang
empedu, tanda string of-beads (panah), dan opacity di bagian kanan bawah panggul menunjukkan adanya
batu empedu (tidak tampak dengan baik).
pada beberapa pasien , batas luar usus digambarkan oleh lemak mesenterika, hal ini
memungkinkan untuk membedakan adanya cairan pada loop usus kecil dengan distensi
yang dihasilkan dari ascites.
Pada obstruksi kronis dapat terjadi pembesaran dan pelebaran pada usus halus, sehingga
jarak antara bayangan gas dalam lumen usus halus meningkat.
Tanda-tanda yang jarang terlihat pada pemeriksaan radiologis pada umumnya sering terjadi
dalam keadaan tetentu. Kebanyakan loop obstruksi yang tertutup ( 75 % ) disebabkan oleh
adhesi. Obstruksi loop yang tertutup akan terjadi bilat loop usus tidak didekompresi oleh bagian
caudal gas dan cairan . Hambatan ini dapat dikaitkan dengan distensi loop yang berbentuk seperti
huruf U pada usus halus . keadaan loop ini mungkin sudah menetap dan tidak mengalami
perubahan posisi dari waktu ke waktu . Peningkatan jumlah cairan yang terperangkap dalam loop
tertutup , dan coffee bean sign( loop yang terisi gas ) atau pseudotumor (cairan dalam loop)
mungkin dapat dilihat .
Batu empedu ileus (lihat gambar di bawah ) ditandai dengan adanya batu kalsifikasi intraluminal
( sering di terminal ileum ) , radiologis tanda-tanda obstruksi usus kecil di atas ileus , dan adanya
gas pada cabang empedu sebagai akibat dari cholecystoduodenal fistula [ 12 ] .
Gambaran dari pemeriksaan foto polos abdomen posisi tegak pada wanita 72 tahun yang menunjukkan
loop jejunum nyata mengalami distensi dengan air fluid levels. Udara yang melapisi hepar dan batu
empedu dilaminasi besar di fossa iliaka kanan (panah) gambaran dari gallstone ileus.
Sebuah studi barium pada upper GI dilakukan melalui selang nasogastrik pada pasien dengan gambaran
klinis obstruksi usus dengan gasless yang terlihat pada foto polos abdomen. Penelitian barium
menunjukkan adanya hubungan fistulous antara fossa kandung empedu dan duodenum dan tanda dilatasi
pada jejunum dengan adanya mucosal fold yang meregang. Pada laparotomi,dapat dilihat adanya batu
empedu.
Pada anak-anak dengan intususepsi (lihat gambar di bawah), foto polos abdomen dapat
menunjukkan massa jaringan lunak pada bagian atas intususepsi. Biasanya, tidak terdapat ada
nya gas yang terlihat dalam usus bagian proksimal ke lokasi obstruksi karena intususeptum
menempati seluruh lumen. Biasanya tidak terdapat gas pada kuadran kanan bawah..
Intususeptum dapat membesar, mencembung, terdapat massa jaringan lunak yang besar di
kolon ascending atau transversal, dan usus besar melebar dan diisi dengan gas. Tanda-tanda
obstruksi usus halus pada pemeriksaan radiologi dapat terlihat di atas intususepsi.
Bagian dari studi barium enema pada anak 2 tahun dengan nyeri perut menunjukkan polypoid filling
defect dalam colon ascenden. filling defect ini konstan pada semua gambar. Pada laparotomi, dapat
ditemukan adanya intususepsi ileokolika kronis .
nonenhanced CT scan perut pada pria remaja usia 16-tahun dengan fibrokistik dengan nyeri epigastrium
yang hilang timbul dalam durasi 6 minggu. Pada hasil scan akan menunjukkan adanya massa kompleks
pada concentric rings dari balik lapisan berattenuasi rendah dan tinggi disekeliling pusat yang
beratenuasi tinggi yang disebabkan oleh gastrografin intraluminal.Pada laparotomi, dapat ditemukan
intususepsi kronis pada jejunum.
Obstruksi yang disebabkan oleh apapun dapat mengakibatkan adanya gambaran gas pada
intramural dan iskemia. Hal ini menunjukkan adanya prognosis yang buruk.
Barium Konvensional Sebagai Tindak Lanjut Pemeriksaan dan Enteroclysis
Terdapat kontroversi penggunaan media kontras pada pasien dengan dugaan obstruksi usus
halus. Penggunaa water soluble contrast (lihat gambar di bawah), ionik atau nonionik, memiliki
keterbatasan karena terjadi proses pengenceran oleh air yang berada dalam usus. Hal ini
mengakibatkan kesulitan untuk mendiagnosis dan menemukan adanya obstruksi. Barium
suspensi hanya digunakan bila terdapat gambaran peritonitis.
water soluble contras pada upper GI, pada pasien dengan gambaran klinis obstruksi usus halus dan
riwayat operasi kanker usus besar. menunjukkan loop usus halus melebar, dengan peregangan lipatan
mukosa (mucosal folds) dan segmen menyempit (panah). Pada operasi, dapat ditemukan adanya
metastasis mesenterika pada obstruksi usus halus yang disebabkan oleh kompresi ekstrinsik.
Beberapa gambaran radiologis berikut ini yang bisa membantu dalam mendiagnosis :
Keterlambatan waktu transit didalam pemeriksaan konvensional lanjutan lebih dari 12
jam bisa menyebabkan terjadinya obstruksi organik
Tampak gambaran snakehead saat diobservasi , yang disebabkan oleh obstruksi
proksimal dari bulbus dari usus halus sebagai hasil dari aktivitas peristaltik mengatasi
obstruksi
Perubahan mendadak mungkin terjadi didalam lokasi obstruksi usus halus yang
ditunjukkan dengan melebarnya cairan kontras yang terletak obstruksi di proksimal dan
kolaps didistal
Tanda Bentuk seperti paruh burung bisa terlihat di lokasi obstruksi dengan
menggunakan barium jumlah sedikit di lumen yang sempit
Tampak Fiksasi dan kekakuan usus halus
Tampak Melebarnya lipatan mucosa atau valvulae conniventes
Obstruksi usus halus telah dibagi menjadi 3 subgrup berdasarkan temuan enteroclysis, sebagai
berikut :
Obstruksi inkomplit atau tingkat rendah dimana aliran zat contrast melalui suatu
obstruksi yang cukup untuk menjelaskan obstruksi masih tampak baik di lipatan distal
mucosa usus halus.
Obstruksi tinggi dimana terjadi stasis dan keterlambatan pada aliran zat contrast :tampak
dilusi pada bahan contrast pada cairan usus dan sedikit bahan contrast mungkin
menunjukkan obstruksi yang secara detail tidak dapat dijelaskan
Obstruksi usus kecil komplit dimana zat contrast tidak bisa melewati bagian usus yang
obstruksi selama 3-24 jam setelah dimulai pemeriksaan.
Kajian Barium enema
Barium enema ( lihatlah gambar dibawah ini) memiliki peranan yang terbatas pada pasien
dengan obstruksi usus halus. Meskipun pemeriksaan pasien dengan intususcepsi ileocaecal atau
penyebab lain obstruksi ileocaecal tepat dengan menggunakan zat contrast oral, pada pasien
tersebut kajian barium enema juga bisa dilakukan. Pemeriksaan dengan barium enema sangat
berguna jika terdapat obstruksi kolon distal tidak terkecuali dengan menggunakan temuan
radiografi polos abdomen. Anak-anak dengan instususepsi , kajian barium enema tidak hanya
sebagai diagnosa tapi juga bisa menjadi terapi yang baik.
Gambar pasca pengosongan dari kajian barium enema double contrast pada laki-laki usia 47 tahun yang
menunjukkan bentukan obstruksi usus kecil. Pada gambar menunjukkan bentukan lingkaran-pegas di
daerah caecum pada intussusepsi ( dengan pasien yang sama pada ke 2 gambar sebelumnya). Pada
laparotomy ,intusussepsi di ileocaecal ditemukan adanya hubungan tumor karsinoid di terminal ileum.
Sebuah gambaran abdominal yang tegak diperoleh sebagai kajian barium enema dobel contrast yang
menunjukkan berbagai banyak cairan yang terletak di tengah usus kecil
Gambar pasca pengosongan dari kajian barium enema pada laki-laki usia 57 tahun dengan nyeri
kolik abdomen dan muntah. Pada gambar menunjukkan bentukan lingkaran-pegas di lipatan
hepar hingga colon khas pada intusussepsi. Pada laparotomy , intusussepsi ileocolic ditemukan ,
ini adalah sekunder dari tumor carcinoid pada terminal ileum.
Bagian dari Kajian barium enema pada anak usia 2 tahun yang nyeri abdominal menunjukkan kelainan
dalam colon ascenden yang terisi polypoid.kelainan yang terisi adalah konstan pada seluruh gambar.pada
laparotomy, ditemukan ileocolic kronik intussusepsi.
Tingkat keyakinan
Walaupun sensitivitas terbatas dari 50-66 % , foto polos abdomen tetap prosedur noninvasif yang
paling berguna dalam diagnosis radiografi obstruksi usus halus . Ketika temuan foto polos
abdomen yang dikombinasikan dengan riwayat klinis dan dari hasil pemeriksaan fisik dan
laboratorium , obstruksi usus halus biasanya dapat didiagnosis dengan yakin .( 2, 13 )
False positive/negative
Membedakan suatu obstruksi ileus adinamik dari usus kecil mungkin sangat sulit, terutama pada
waktu pasca operasi segera . akhirnya , obstruksi usus paling mungkin dapat menyebabkan ileus
adinamik ( terutama ketika terjadi strangulasi ) . Hal ini bisa dikaitkan dengan perforasi dan
peritonitis . Dalam keadaan ini, gas mungkin muncul di usus kecil proksimal dalam obstruksi ,
atau mungkin dipertahankan dalam atonik colon , yang menyebabkan kesalahan diagnostik.
Sedikit atau tidak ada gas di dalam usus kecil dapat menyebabkan diagnosis kesalahan negatif .
Membedakan obstruksi proksimal , hernia Richter , batu empedu ileus , atau volvulus midgut
adalah sulit karena semua kondisi ini ditunjukkan sebagai perut relatif kekurangan gas pada
radiografi polos . Fitur radiografi batu empedu ileus tidak menetap , karena tidak semua batu
radiopak , dan tidak semua fistula choledochoenteric memungkinkan refluks udara ke saluran
empedu . Batu empedu ileus adalah salah satu kondisi yang menyebabkan akumulasi cairan lebih
banyak daripada gas sehingga usus terhambat , oleh karena itu , batu empedu ileus selalu harus
dipertimbangkan dalam diagnosis diferensial obstruksi usus kecil - disertai dengan perut yang
relatif kekurangan gas .
Dalam obstruksi usus besar , usus halus dilatasi dapat terjadi jika katup ileocecal adalah paten ,
ini merupakan penyebab potensial kesalahan .
Computed Tomography
CT scan dianjurkan bila temuan klinis dan radiografi foto polos atas dasar tidak meyakinkan,
atau ketika dicurigai strangulasi. CT scan secara jelas menunjukkan kelainan dari dinding usus,
mesenterium, pembuluh darah mesenterika, dan peritoneum.( 6, 14, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21 )
CT scan harus dilakukan dengan peningkatan kontras intravena. Bahan kontras intraluminal
mungkin tidak diperlukan karena akumulasi cairan dan gas dalam usus dapat memberikan cukup
kontras, namun pemberian oral 1-2% suspensi barium sulfat atau zat kontras yang larut dalam
air 2% selama 30-120 menit sebelum scanning mungkin sangat berguna secara akurat mencari
letak dan derajat obstruksi.( 15, 4 )
Diagnosis obstruksi didasarkan pada identifikasi melebarnya lingkaran proksimal dan lingkaran
distal yang kolaps pada usus halus (lihat gambar di bawah)
Tidak mempertinggi CT scan pada tingkat umbilikus pada seorang pria 67-tahun yang dilihat dengan
obstruksi usus kecil. Pada Scan menunjukkan loop melebar berisi cairan pada usus kecil , dengan
sejumlah kecil udara. Perhatikan colon yang kolaps dan berbentuk paruh transisi dari usus kecil (panah)
Peningkatan aksial CT scan pada pertengahan perut wanita 67 tahun . Pada Scan menunjukkan dilatasi
lingkaran usus kecil dengan pemotongan bentuk paruh .
Sebuah diameter usus lebih dari 2,5 cm dianggap sebagai abnormal , tapi kriteria ini tidak cukup
untuk membedakan obstruksi mekanik dari ileus adinamik .
Pada Tanda Feces adalah tidak biasanya tetapi sebagai tanda dapat dipercaya dari obstruksi
mekanik , tanda feces terjadi ketika feces dan gas berbaur dan bisa diamati pada proksimal
obstruksi .
Suatu Tingkatan obstruksi ditentukan dengan mengidentifikasi transisi dari melebarnya kolapa
lingkaran usus ; tingkat kolaps dan jumlah kadar sisa yang melebihi di distal usus obstruksi yang
berguna untuk dicatat , pada bagian bahan kontras yang masuk ke dalam segmen kolaps
menunjukkan bahwa obstruksi parsial atau incomplete. ( 22 )
CT scan biasanya tidak membantu mengidentifikasi suatu ikatan adhesive. . Diagnosis adhesi
didasarkan pada perubahan secara tiba-tiba pada kaliber dari lumen usus kecil dalam kekurangan
bukti radiologis penyebab obstruktif lainnya. Adhesi paling sering melibatkan ileum terminal ,
biasanya berhubungan permukaan bawah bekas luka perut , daerah intervensi bedah sebelumnya,
atau fokus inflamasi. ( 16, 5 )
Temuan CT dalam obstruksi loop tertutup tergantung pada panjang , tingkat distensi, dan
orientasi intra-abdomen dari loop tertutup . Temuan termasuk berbentuk U atau C – pada loop
usus kecil dan konfigurasi radial mesenterium , dengan pembuluh darah yang melebar
berkumpul di suatu tempat di lokasi torsi. Mesenterium secara rapat memutar kadang-kadang
digambarkan sebagai tanda putaran . Di lokasi obstruksi , loop kolaps berbentuk bulat , oval ,
atau segitiga . Pada pencitraan longitudinal, tanda paruh muncul sebagai fusiform yang
meruncing di lokasi obstruksi .( 15, 16 )
Gambaran dari striangulasi pada CT scan meliputi bukti obstruksi usus kecil , penebalan keliling
dari dinding usus ( dengan atenuasi yang tinggi ) , tanda target , dan kongesti atau perdarahan di
mesenterium yang melekat pada loop tertutup . Sebuah paruh bergerigi ( lihat gambar di bawah )
dapat dilihat di lokasi obstruksi . Edema di mesenterium melekat pada segmen yang terkena,
tampak berkabut dan bengkak secara difuse , dan pembuluh darah mesenterika mungkin
alirannya terganggu . Setelah pemberian intravena dengan bahan kontras , dinding usus
menunjukkan keterlambatan , buruk, atau tidak ada peningkatan . Dalam kasus lanjutan ,
pneumatosis intestinalis bisa berkembang. (23) Sejumlah besar asites mungkin juga tampak.( 16 )
CT scan enhanced axial pada pertengahan perut pada wanita 67 tahun . Scan menunjukkan dilatasi loop
usus halus dengan pemotongan berbentuk paruh.
Temuan CT malrotation meliputi distribusi dari usus halus sisi kanan abdomen dan ke sisi kiri
colon . Orientasi abnormal dari pembuluh mesenterika superior dan proses aplasia uncinate
pankreas dapat dilihat . Jika volvulus terjadi , gambaran radiologis mirip dengan obstruksi loop
yang tertutup . (16, 24)
CT scan berguna dalam diagnosis hernia eksternal di lokasi yang tidak umum , terutama pada
pasien dengan obesitas . Teknik ini dapat menunjukkan hernia visceral dan komplikasi seperti
vaskular compromise . Diagnosis hernia internal selalu didasarkan pada temuan radiologis , dan
CT scan berguna dalam menggambarkan lokasi yang tepat , jenis, dan isi hernia .( 14, 16 )
Gambaran CT hernia paraduodenal meliputi :
• Sekelompok anterior usus kecil dan lateral pada pankreas
• Massa saclike loop usus kecil
• Enkapsulasi loop usus kecil
• Efek massa pada dinding posterior perut
• perpindahan ekor dari persimpangan jalan duodenum - jejunum
• Peregangan dan / atau pembengkakan pada pembuluh darah mesenterika masing-masing , yang
dapat berpindah ke kiri atau kanan dari aorta atau vena cava inferior ,
Temuan CT kurang lazim termasuk obstruksi usus kecil , pemindahan caudal atau dorsal colon
transveral , dan pemindahan colon ascending atau descending medial . gambaran serupa dapat
dilihat dengan hernia transmesenteric yang jarang , bersama-sama dengan temuan tambahan
kekurangan dalam lemak omentum yang melapisi usus kecil hernia .
Salah satu penyebab kurang lazim dari obstruksi usus kecil dapat ditunjukkan pada CT scan , dan
banyak dari mereka memiliki gambaran radiologis tertentu. Pada pasien dengan penyakit Crohn ,
penyempitan lumen usus kecil dan penebalan mural ( lihat gambar di bawah ) yang digambarkan
secara jelas . Pada fase akut , usus kecil menunjukkan mural stratifikasi dan , sering, tampak
gambaran target like atau double- halo . Dengan peningkatan kontras intravena , inflamasi
mukosa dan ditandai peningkatan serosa , dan intensitas peningkatan berhubungan dengan
aktivitas penyakit . Pada penyakit kronis, stratifikasi mural menghilang dan penyakit usus
memiliki atenuasi khas yang seragam. Penumpukan lemak di dinding usus menunjukkan
penyakit inaktif .(16)
peningkatan aksial CT scan pada tingkat fossa iliaka kanan pada wanita 63 tahun yang dengan gambaran
serangan berulang dari obstruksi usus kecil. Scan menunjukkan penebalan transmural dari terminal ileum
berhubungan dengan ketidakteraturan mukosa.
Pada CT scan, tampak intususepsi (lihat gambar di bawah) tergantung pada tingkat keparahan
dan lamanya dari kondisi. Pada pencitraan cross-sectional, intususepsi mungkin muncul sebagai
target, dengan lapisan attenuasi rendah dan tinggi, atau dapat dilihat sebagai bentukan sausage
atau seperti ginjal.( 16, 25 )
CT scan nonenhanced abdomen pada laki-laki 16 tahun remaja dengan fibrosis kistik yang digambarkan
dengan intermiten nyeri kolik epigastrium durasi 6 minggu. Scan menunjukkan massa kompleks cincin
konsentris dari balik lapisan berattenuasi rendah dan tinggi disekeliing pusat yang beratenuasi tinggi
yang disebabkan oleh gastrografin intraluminal. Pada lapatotomi, didapatkan intususepsi jejunojejunal
kronis.
Ketika terjadi obstruksi usus halus sekunder karna peradangan di usus buntu atau penyakit divertikular,
temuan CT dapat membantu dalam membuat diagnosis. CT scan dapat menunjukkan usus buntu dan
komplikasinya, misalnya massa inflamasi, abses, atau peritonitis. Pada penyakit divertikular, penebalan
mural bisa ditunjukkan dengan jelas bersama dengan edema mesenterium dan komplikasi abses
paracolic panggul dan peritonitis.(16)
Dalam Radiasi enteropati , CT scan menunjukkan gambaran obstruksi usus kecil serta kelainan segmen
iradiasi dari usus kecil yang, dalam banyak kasus, terletak di dalam panggul. Penebalan mural ,
penyempitan lumen, dan fibrosis mesenterika dapat terjadi .(16)
Pada TBC usus, CT scan dapat menunjukkan hanya sedikit asimetris penebalan mural jika terjadi
peradangan ringan, namun dengan penyakit dinding usus yang menebal dan massa inflamasi
ditunjukkan. Gambaran Massa ini heterogen. Pembesaran Kelenjar getah bening regional dapat terlihat.(16)
Pada ileus karna batu empedu (lihat gambar di bawah), CT scan menunjukkan batu empedu dan gas
dalam kantong empedu menyusut sehingga terjadi obstruksi usus halus.(12)
CT scan pada panggul wanita 67 tahun. Scan menunjukkan batu empedu menghalangi usus halus .
Gambaran CT scan dari hematoma intramural tidak spesifik dan tergantung pada usia hematoma. Segera
setelah perdarahan terjadi, atenuasi menjadi rendah, namun seiring berjalannya waktu, atenuasi
menjadi meningkat. Sekali bekuan darah mengalami lisis, atenuasi kana menurun lagi. Ini juga mungkin
akan menjadi sentripetal, yang menimbulkan tanda cincin, dengan bulan sabit atenuasi tinggi.(16)
Jika penyebab obstruksi usus halus adalah bezoar, Ct scan akan menunjukkan bezoar sebagai massa
pada segmen obstruksi di usus. Bezoar akan di batasi oleh cairan pada bagian proxymal dari usus halus
yang berdilatasi.(16, 26 )
Keganasan yang melibatkan usus halus mungkin memiliki berbagai gambaran dalam CT. Meskipun
jarang, adenokarsinoma dapat terlihat , terutama di duodenum dan jejunum proksimal. Tumor ini
biasanya terdeteksi hanya pada stadium lanjut, dan pada pasien dengan obstruksi usus halus, massa
dapat dilihat sebagai penebalan mural . (16, 26)
Limfoma non-Hodgkin primer usus halus jarang menyebabkan obstruksi, namun limfoma nodal mungkin
timbul dalam mesenterium dan menyerang usus halus dengan cara infiltrasi langsung menyebabkan
obstruksi usus kecil . Massa mendesak mesenterika, atau menekan usus halus sehingga dapat dilihat
pada CT scan .(16)
Obstruksi usus halus adalah komplikasi utama dari tumor karsinoid, sebagian besar disebabkan oleh
reaksi desmoplastic yang mungkin terjadi pada mesenterium, sehingga penebalan mural dan
pencabutan usus loop sekitar segmen mesenterium dapat terjadi. Massa nodular metastasis mungkin
nampak .(16)
Hasil CT-Scan wanita 36 tahun dengan sindrom Gardner tampak gambaran obstruksi usus kecil
menunjukkan massa ekstrinsik mengompresi loop usus halus Pada laparotomi, tumor desmoid
mesenterium itu ditemukan sehingga menyebabkan obstruksi usus halus . Peritoneal karsinomatosis
dikenali dengan gambaran massa omentum sehingga mengakibatkan obstruksi usus halus .
Pada kasus tumor ganas yang menyebabkan obstruksi usus halus , CT scan berguna dalam
menggambarkan tingkat lokal dari penyakit dan adanya metastasis jauh . Dengan munculnya
multisection CT, CT angiography dapat memberikan alternatif pada waktu mendatang untuk menilai
iskemia usus .( 15, 16, 27 )
Tingkat kepercayaan
Dilaporkan sensitivitas CT scan untuk mendeteksi obstruksi usus kecil adalah 78-100% pada obstruksi
yang benar-benar nampak atau lengkap. Jika obstruksi parsial atau intermiten, sensitivitasnya rendah .
False positives/negatives
Jika seluruh usus halus mengalami distended , sebuah studi menunjukkan barium enema harus
dilakukan untuk menyingkirkan obstruksi usus besar dan katup ileocecal . Loop yang distended dari usus
halus dapat berpindah dari lokasi anatomi yang diperkirakan , sehingga menentukan lokasi obstruksi
berdasarkan zona transisi saja dapat menyesatkan pembacaan .
Tumor karsinoid, tuberkulosis usus, dan tumor desmoid memiliki gambaran CT yang mirip dengan
carcinomatosis peritoneal . Meskipun adanya asites menunjukkan obstruksi strangulasi, cairan intra-
abdominal jarang terjadi pada obstruksi yang mengalami komplikasi . Kotoran dalam usus kecil dapat
menyerupai penampilan berbintik-bintik dari bezoar jika terjadi penyumbatan total . (16)
Magnetic Resonance Imaging
Meskipun MRI memang memiliki peran dalam imaging usus halus , kebanyakan media kontras dan
teknik yang tersedia menunjukkan bahwa perannya masih memerlukan uji klinis . Teknik ini telah
digunakan untuk mengevaluasi iskemia mesenterika kronis, namun, belum ada penelitian yang
dilakukan pada pasien dengan iskemia akut dan strangulasi . (28, 29, 30 )
Karena MRI dapat digunakan untuk menunjukkan pembuluh darah , aliran darah, menilai oksigenasi, dan
menggambarkan perubahan morfologis,dapat menjadi modalitas pilihan dalam mendeteksi iskemia akut
kedepannya . Oleh karena MRI akan memiliki peran dalam penilaian obstruksi usus halus berhubungan
dengan strangulasi . Baru-baru ini, obstruksi usus kecil dapat didiagnosis dengan menggunakan urutan
MRI T1-tertimbang dikombinasikan dengan agen antiperistaltic dan insuflasi retrograde. Subsecond
pencitraan RARE dapat menghasilkan hasil yang sama .
Secara pengalaman klinis penggunaan MRI dalam diagnosis penyakit usus halus akut terbatas, dan
penggunaannya dalam kasus ini tergantung pada ketersediaan peralatan yang sesuai.
Ultrasonography
Ultrasonografi dapat menunjukkan ciri-ciri dan penyebab obstruksi usus halus , dan menjadi bagian
penting dalam melihat dinamika dari usus halus .(6)
Sebuah sonogram fossa iliaka kanan pada anak 2 tahun dengan nyeri perut yang menunjukkan adanya
massa sepert gambaran pseudokidney .
Sonogram abdomen remaja laki-laki 16 tahun dengan fibrosis kistik dan nyeri kolik intermitten
epigastrium selama 6 minggu. Sonogram menunjukkan massa kompleks dengan lingkaran konsentris
hypoechoic . Massa terletak di epigastrium.
Pada pasien dengan obstruksi usus halus , sonografi dapat jelas menunjukkan loop usus yang distended.
Loop memiliki kontur bulat . Sonografi dapat membantu secara akurat memprediksi tingkat obstruksi
usus halus dengan membantu menemukan loop melebar dan menganalisa pola lipatannya .
Tidak seperti teknik radiologis lainnya, ultrasonografi dapat digunakan untuk menilai gerakan peristaltik
usus . Pada daerah yang obstruksi terlihat gambaran usus yang distended karna aktivitas ototnya
menghilang . Hal ini membantu untuk membedakan obstruksi mekanik dari ileus adinamik pasca operasi
atau peritonitis.
Kadang-kadang, penyebab obstruksi usus halus dapat diidentifikasi langsung . Batu empedu, benda
asing, dan penebalan mural akibat inflamasi atau neoplastik dapat diketahui . Masa yang terperangkap
pada gastro intestinal ( bezoar ) mungkin tampak sebagai massa intraluminal Echogenic. Jika bezoar
berisi udara atau dikelilingi oleh cairanakan menampilkan bayangan akustik . Gambaran aliran warna
Doppler menunjukkan dinamika aktivitas usus, jika tidak adanya aliran menunjukkan usus mengalami
nekrosis .
Gambaran sonografi intususepsi cukup spesifik terlihat sebagai massa yang kompleks dengan bentukan
cincin konsentris hypoechoic dan hyperechoic disekitarnya . Adanya cairan peritoneal yang bebas
merupakan gambaran sonografi kurang spesifik.
Pada pasien dengan atresia jejunoileal dan ileus mekonium, sonografi dapat menunjukkan adanya loop
melebar dari usus yang mengandung gas dan cairan proksimal ke segmen atresia. Peristaltik dapat
munurun atau meningkat . Pada ileus mekonium, terdapat beberapa loop usus erisi bahan yang sangat
Echogenic.(24)
Tingkat kepercayaan
Sonografi mampu menggambarkan obstruksi usus halus dengan baik karena cairan intraluminal adalah
media kontras alami. Sejumlah penelitian telah menunjukkan nilai dan efektivitas sonografi dalam
diagnosis obstruksi usus halus, tetapi sensitivitas pastinya masih belum jelas. Pada pasien dengan
intususepsi, sensitivitas adalah 95-100% dengan nilai prediksi positif 100%. Karena temuan sonografi
pada pasien dengan malrotation tidak spesifik, pemeriksaan barium tetap menjadi pilihan utama pada
pasien yang diduga malrotation .
False positives/negatives
Ketika terdapat udara intralumina yangl berhubungan dengan obstruksi usus halus , udara akan
mengaburkan lapang pandang sonografi , namun dengan memperhatikan detail dan menggunakan
kompresi bergradasi, pemeriksaan masih bisa dilakukan . Pemindaian pada bidang koronal melalui
panggul juga memiliki nilai penting . Variasi yang terjadi pada peristaltik pada pasien dengan obstruksi
usus halus dapat menyebabkan kebingungan . Kadang-kadang, membedakan suatu ileus dari suatu
obstruksi sulit , terutama jika peristaltik berkurang .
Cairan yang terperangkap dalam sebuah intussuscepsi mesenterikum dapat menyerupai kista atau
hematoma. gambaran usus halus yang disebutkan di atas tidak spesifik dan dapat terjadi pada berbagai
gangguan inflamasi dan neoplastik.
Nuclear Imaging
Pemindaian ( scanning ) dengan Radio nuklir tidak memiliki peranan yang khusus dalam diagnosis
obstruksi usus halus, kecuali untuk mendeteksi sel darah putih dan melokalisasi penyakit inflamasi intra-
abdomen yang dapat mengakibatkan obstruksi . Melakukan pemindaian ( scanning ) uptake teknesium-
99m hexamethylpropyleneamine oksim (99m Tc HMPOA) berguna untuk menunjukkan aktivitas
penyakit pada pasien dengan Crohn disease .. 6)
99mTc HMPAO ( berlabel putih ) pada wanita 63 tahun dengan serangan berulang dari obstruksi usus
halus . Hasil scan menunjukkan uptake dari radionuklida di terminal ileum dan sekum / kolon ascending
yang proses inflamasi aktif.
99m Tc HMPOA granuloscintigraphy telah terbukti memiliki sensitivitas 79% dan spesifisitas 98% pada
kasus dengan obstruksi usus halus .
Angiography
Superior mesenterika angiography telah digunakan dalam diagnosis herniasi internal , intususepsi,
volvulus, malrotation, dan perlengketan ( adesi ) . Temuan ini memiliki arti penting ketika berkaitan
dengan masalah vaskuler
Meskipun angiografi adalah metode yang sensitif untuk menunjukkan oklusi pembuluh darah,
namun metode ini invasif, dan perannya terbatas , terutama karena teknik alternatif dan kurang
invasif masih tersedia. Metode alternatif lain yang bisa digunakan ialah pencitraan dengan
Doppler Warna dapat memberikan informasi yang sama seperti angiograp
DAFTAR PUSTAKA
1. DiSantis DJ, Ralls PW, Balfe DM, Bree RL, Glick SN, Levine MS, et al. The patient
with suspected small bowel obstruction: imaging strategies. American College of
Radiology. ACR Appropriateness Criteria. Radiology. Jun 2000;215 Suppl:121-4.
[Medline].
2. Lappas JC, Reyes BL, Maglinte DD. Abdominal radiography findings in small-bowel
obstruction: relevance to triage for additional diagnostic imaging. AJR Am J Roentgenol.
Jan 2001;176(1):167-74. [Medline].
3. Atri M, McGregor C, McInnes M, Power N, Rahnavardi K, Law C, et al. Multidetector
helical CT in the evaluation of acute small bowel obstruction: comparison of non-
enhanced (no oral, rectal or IV contrast) and IV enhanced CT. Eur J Radiol. Jul
2009;71(1):135-40. [Medline].
4. O'Daly BJ, Ridgway PF, Keenan N, Sweeney KJ, Brophy DP, Hill AD, et al. Detected
peritoneal fluid in small bowel obstruction is associated with the need for surgical
intervention. Can J Surg. Jun 2009;52(3):201-6. [Medline]. [Full Text].
5. Delabrousse E, Lubrano J, Jehl J, Morati P, Rouget C, Mantion GA, et al. Small-bowel
obstruction from adhesive bands and matted adhesions: CT differentiation. AJR Am J
Roentgenol. Mar 2009;192(3):693-7. [Medline].
6. Rhodes AI, Shorvon PJ. Recent advances in small-bowel imaging: a review. Curr Opin
Gastroenterol. Mar 2001;17(2):132-139. [Medline].
7. Calvo AM, Erce R, Montón S, Martínez A, Otero A. [Cavernous haemangioma of the
small bowel: an uncommon cause of intestinal obstruction]. An Sist Sanit Navar. Sep-Dec
2003;26(3):437-40. [Medline].
8. Hanaei AA, Hefny AF, Teraifi HE, Zidan FM. Small-bowel obstruction due to
bilharziasis. Scand J Gastroenterol. Mar 2008;43(3):382-3. [Medline].
9. Gümüstas OG, Gümüstas A, Yalçin R, Savci G, Soylu RA. Unusual causes of small
bowel obstruction and contemporary diagnostic algorithm. J Med Imaging Radiat Oncol.
Jun 2008;52(3):208-15. [Medline].
10. Cappell MS, Batke M. Mechanical obstruction of the small bowel and colon. Med Clin
North Am. May 2008;92(3):575-97, viii. [Medline].
11. Maglinte DD, Howard TJ, Lillemoe KD, Sandrasegaran K, Rex DK. Small-bowel
obstruction: state-of-the-art imaging and its role in clinical management. Clin
Gastroenterol Hepatol. Feb 2008;6(2):130-9. [Medline].
12. Delabrousse E, Bartholomot B, Sohm O, Wallerand H, Kastler B. Gallstone ileus: CT
findings. Eur Radiol. 2000;10(6):938-40. [Medline].
13. Suri S, Gupta S, Sudhakar PJ, Venkataramu NK, Sood B, Wig JD. Comparative
evaluation of plain films, ultrasound and CT in the diagnosis of intestinal obstruction.
Acta Radiol. Jul 1999;40(4):422-8. [Medline].
14. Burkill G, Bell J, Healy J. Small bowel obstruction: the role of computed tomography in
its diagnosis and management with reference to other imaging modalities. Eur Radiol.
2001;11(8):1405-22. [Medline].
15. Furukawa A, Yamasaki M, Furuichi K, Yokoyama K, Nagata T, Takahashi M, et al.
Helical CT in the diagnosis of small bowel obstruction. Radiographics. Mar-Apr
2001;21(2):341-55. [Medline].
16. Boudiaf M, Soyer P, Terem C, et al. CT evaluation of small bowel obstruction.
RadioGraphics. May-Jun 2001;21(3):613-24. [Medline].
17. Chou CK, Mak CW, Huang MC, et al. Differentiation of obstructive from non-
obstructive small bowel dilatation on CT. Eur J Radiol. Sep 2000;35(3):213-20.
[Medline].
18. Brown S, Applegate KE, Sandrasegaran K, Jennings SG, Garrett J, Skantharajah A, et al.
Fluoroscopic and CT enteroclysis in children: initial experience, technical feasibility, and
utility. Pediatr Radiol. May 2008;38(5):497-510. [Medline].
19. Qalbani A, Paushter D, Dachman AH. Multidetector row CT of small bowel obstruction.
Radiol Clin North Am. May 2007;45(3):499-512, viii. [Medline].
20. Mak SY, Roach SC, Sukumar SA. Small bowel obstruction: computed tomography
features and pitfalls. Curr Probl Diagn Radiol. Mar-Apr 2006;35(2):65-74. [Medline].
21. Hwang JY, Lee JK, Lee JE, Baek SY. Value of multidetector CT in decision making
regarding surgery in patients with small-bowel obstruction due to adhesion. Eur Radiol.
May 5 2009;[Medline].
22. Chen SC, Chang KJ, Lee PH, Wang SM, Chen KM, Lin FY. Oral urografin in
postoperative small bowel obstruction. World J Surg. Oct 1999;23(10):1051-4.
[Medline].
23. Olson DE, Kim YW, Ying J, Donnelly LF. CT Predictors for Differentiating Benign and
Clinically Worrisome Pneumatosis Intestinalis in Children beyond the Neonatal Period.
Radiology. Aug 25 2009;[Medline].
24. Berrocal T, Lamas M, Gutieérrez J, Torres I, Prieto C, del Hoyo ML. Congenital
anomalies of the small intestine, colon, and rectum. Radiographics. Sep-Oct
1999;19(5):1219-36. [Medline].
25. Wang N, Cui XY, Liu Y, Long J, Xu YH, Guo RX, et al. Adult intussusception: a
retrospective review of 41 cases. World J Gastroenterol. Jul 14 2009;15(26):3303-8.
[Medline]. [Full Text].
26. Delabrousse E, Brunelle S, Saguet O, Destrumelle N, Landecy G, Kastler B. Small bowel
obstruction secondary to phytobezoar CT findings. Clin Imaging. Jan-Feb 2001;25(1):44-
6. [Medline].
27. Zalcman M, Sy M, Donckier V, Closset J, Gansbeke DV. Helical CT signs in the
diagnosis of intestinal ischemia in small-bowel obstruction. AJR Am J Roentgenol. Dec
2000;175(6):1601-7. [Medline].
28. Gollub MJ, DeCorato D, Schwartz LH. MR enteroclysis: evaluation of small-bowel
obstruction in a patient with pseudomyxoma peritonei. AJR Am J Roentgenol. Mar
2000;174(3):688-90. [Medline].
29. Regan F, Beall DP, Bohlman ME, Khazan R, Sufi A, Schaefer DC. Fast MR imaging and
the detection of small-bowel obstruction. AJR Am J Roentgenol. Jun 1998;170(6):1465-9.
[Medline].
30. Umschaden HW, Szolar D, Gasser J, Umschaden M, Haselbach H. Small-bowel disease:
comparison of MR enteroclysis images with conventional enteroclysis and surgical
findings. Radiology. Jun 2000;215(3):717-25. [Medline].