Upload
anii-voierfflichh
View
238
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
VALIDASI 3By: kelompok 2
NAMA KELOMPOK Abulkhair Abdullah Agus Salim Astuti Anugrah Amaliyah Ayu Fitrianita Fahru Rahman Hamdana Hasnia Hasriani Ilham Aridani Indri Reski Wahyuni Khaerati Bahar Miftah Annur
WHAT? Parameter apa?
1. Selektif2. Akurasi3. Presisi4. Linearitas5. Batas Deteksi (LOD)6. Batas Kuantifikasi (LOQ)7. Ketangguhan8. Kekuatan
Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analis dengan kadar analit yang sebenarnya.
Keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen.
Selektivitas atau spesifisitas suatu metode adalah kemampuannya yang hanya mengukur zat tertentu saja secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain yang mungkin ada dalam matriks sampel.
Batas deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blangko.
Batas kuantitasi merupakan parameter pada analisis renik dan diartikan sebagai kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama.
Ketangguhan metode merupakan ukuran ketertiruan pada kondisi operasi normal antara lab dan antar analis.
HOW? Bagaimana prosedur analisisnya????
1. Kecermatan (accuracy) Kecermatan ditentukan dengan dua cara
yaitu metode simulasi (spiked-placebo recovery) atau metode penambahan baku (standard addition method) metode adhisi
Kecermatan hasil analis sangat ter-gantung kepada sebaran galat sistematik di dalam keseluruhan tahapan analisis
metode simulasi (spiked-placebo recovery )
Analit bahan murni (senyawa pembanding kimia CRM atau SRM)
+ campuran plasebo dianalisisHasilnya : kadar analit yg sebenarnya
metode penambahan baku (standard addition method )
Sampel di analisis+ Analit tertentu
Campuran di analisis kembaliHasil dari kedua analisis dibandingkan dgn
kadar sebenarnya
Persen perolehan kembali% Perolehan kembali dapat ditentukan
dengan cara:sampel pla-sebo (eksepien obat, cairan
biologis)+analit konsentrasi tertentu (biasanya 80%sampai 120% dari kadar analit yangdiperkirakan)Dianalisis metode yang akan divalidasi.
Syarat Kecermatan Selisih kadar 5%
atau kurang Harga rata-rata
selisih secara statistik harus 1,5% atau kurang
Kadar analit dalam metode penambahan baku
Perolehan Kembali
2. Keseksamaan ( precision) Presisi dilakukan pada sediaan serbuk
obat titrasiklin HCl dengan konsentrasi 80%, 100%, dan 120%. Kadar titrasisiklin HCl masing2 6 kali penimbangan yang dilakukan pada hari yang berbeda selama 3 hari. Dimana presisi ini digunakan metode presisi ketertiruan.
Perhitungan
3. Selektivitas (spesifisitas)
Selektivitas atau spesifisitas (degree of bias) suatu metode adalah kemampuannya yang hanya mengukur zat tertentu saja secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain yang mungkin ada dalam matriks sampel.
Cara penentuan:Selektivitas metode ditentukandengan membandingkan hasil ana-lisis
sampel yang mengandung cema-ran, hasil urai, senyawa sejenis, se-nyawa asing lainnya atau pembawa
plasebo dengan hasil analisis sampeltanpa penambahan bahan-bahan tadi.
Cara kerjaZat diuji (panjang gelombang maksimum
tetrasiklin HCl 360 nm) dibuat larutan baku, larutan uji dan
larutan blanko.
a. Pembuatan larutan bakuPembuatan larutan baku tetra-siklin HCl- Timbang 25,0 mg baku TetrasiklinHCl, masukan kedalam labu ukur50,0 ml.- Larutkan dengan air sampai 50,0ml, kocok.- Suntikkan 20 µl larutan uji padaHPLC. Amati puncaknya padakromatogram HPLC.
b. Pembuatan larutan uji
Pembuatan larutan uji tetrasiklinHCl- Timbang 100,0 mg serbuk obattetrasiklin HCl, masukan kedalamlabu ukur 100,0 ml.- Larutkan dengan air sampai 100,0ml, kocok.- Saring dengan kertas saringDurapore membrane filter 0,45µm HV- Suntikan 20 µ l larutan uji padaHPLC. Amati puncaknya padakromatogram HPLC
4. Linearitas dan Rentang Sebagai parameter adanya hubungan linier digunakan
koefisien korelasi r pada analisis regresi linier Y = a + bX. Hubungan linier yang ideal dicapai jika nilai b = 0 dan r = +1
atau –1 bergantung pada arah garis. Sedangkan nilai a menunjukkan kepekaan analisis terutama instrumen yang digunakan.
Parameter lain yang harus dihitung adalah simpangan baku residual (Sy).
5. Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Penentun batas deteksi yang tidak menggunakan instrumen di tentukan dengan pengenceran bertingkat.
Sedangkan pada analisis yang menggunakan instrumen menggunakan rumus dibawah ini :
6. Ketangguhan metode (ruggedness)
Ketangguhan metode ditentukan dengan menganalisis beningan suatu lot sampel yang homogen dalam lab yang berbeda oleh analis yang berbeda menggunakan kondisi operasi yang berbeda, dan lingkungan yang berbeda tetapi menggunakan prosedur dan parameter uji yang sama.
Perhitungannya dilakukan secara statistik menggunakan ANOVA
7. Kekuatan (Robustness) Untuk memvalidasi kekuatan suatu metode
perlu dibuat perubahan metodologi yang kecil dan terus menerus dan mengevaluasi respon analitik dan efek presisi dan akurasi.
Sebagai contoh, perubahan yang dibutuhkan untuk menunjukkan kekuatan prosedur HPLC dapat mencakup (tapi tidak dibatasi) perubahan komposisi organik fase gerak (1%), pH fase gerak (± 0,2 unit), dan perubahan temperatur kolom (± 2 - 3° C).
WHY? Mengapa harus dilakukan validasi
metoda analisis? Untuk membuktikan bahwa
parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya.
Kecermatan Mengapa kecermatan hasil analis sangat tergantung kepada sebaran galat?
Karena sebaran galat dapat mempengaruhi hasil perolehan kembali (recovery). Oleh karena itu cara mengurangi sebran galat tersebut adalah menggunakan peralatan yang telah dikalibrasi, menggunakan pereaksi dan pelarut yang baik, pengontrolan suhu, dan pelaksanaannya yang cermat, taat asas sesuai prosedur.
Keseksamaan Mengapa dalam perameter keseksamaan dilakukan dengan analis yang sama,kondisi yang sma dan waktu yang pendek, sedangkan di sisi lain dilakukan dengan analis, pereaksi, dan peralatan yang berbeda?
Karena untuk memastikan analisis yang dilakukan memberikan simpangan baku relatif atau koefisien variasi 2% atau kurang.
Selektivitas Mengapa dilakukan parameter
selektivitas?
Karena selektivitas mengukur derajat penyimpangan dari sampel yang mengadung cemaran, hasil urai senyawa sejenis, senyawa asing lainnya/ pembawa plasebo. Agar zat yang terukur merupakan zat yang ingin di analisis (bukan matriks)
Ketangguhan metodeMengapa dilakukan parameter ketangguhan metode?
karena kemungkinan pada kondisi seperti laboratorium, analisis, instrumen, bahan pereaksi, suhu, hari yang berbeda dapat mempengaruhi hasil analisis
Kekuatan Mengapa dilakukan parameter kekuatan?
untuk menunjukkan kekuatan prosedur dari metode yang digunakan
SKEMA