85
STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY) PEMBUATAN APOTEK OLEH: KELOMPOK V (KELAS A) PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI

Thd

Embed Size (px)

DESCRIPTION

thd

Citation preview

STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)PEMBUATAN APOTEK

OLEH:

KELOMPOK V (KELAS A)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKERFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2014/2015

BAB IPENDAHULUANMenurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332/MENKES/SK/X/2002, tentang perubahan atas peraturan Menkes RI No. 922/MENKES/PER/X/1993 mengenai Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, yang dimaksud dengan apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud sesuai dengan Ketentuan Umum UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 meliputi pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan dan penyerahan obat atau bahan obat, pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan perbekalan farmasi lainnnya dan pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi yang terdiri atas obat, bahan obat, obat asli Indonesia (obat tradisional), bahan obat asli Indonesia (simplisia), alat kesehatan dan kosmetika.Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai dua fungsi. Pertama sebagai unit pelayanan kesehatan (non profit oriented), apotek menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Fungsi yang kedua adalah apotek sebagai institusi bisnis (profit oriented) yang bertujuan mendapatkan keuntungan mengingat investasi dan biaya operasional. Pelaksanaan apotek sebagai institusi bisnis akan senantiasa berorientasi untuk mendapatkan keuntungan.Kesehatan adalah suatu hal yang penting bagi manusia dan merupakan faktor yang berpengaruh pada kualitas dan produktivitas sumber daya manusia dalam rangka memperoleh kesejahteraan hidup. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar tercapainaya kesehatan yang optimal. Hal ini akan sejalan dengan berkembangnya faktor-faktor penunjang kesehatan diantaranya adalah ketersediaan obat yang terjangkau luas oleh masyarakat dengan kualitas yang memadai, sistem distribusi dan pelayanan obat yang baik serta ketersediaan sarana pelayanan obat yang baik serta ketersediaan sarana pelayanan kesehatan masyarakat.Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sehingga dapat bekerja dan hidup layak sesuai dengan martabat manusia. Dengan meningkatnya kondisi sosial ekonomi dan pengetahuan masyarakat, meningkat pula kesadaran akan kebutuhan kesehatan bagi dirinya berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, arus informasi yang semakin baik, menimbulkan persaingan yang semakin tajam di segala bidang, sedangkan masyarakat semakin kritis terhadap penawaran barang dan jasa, termasuk apotek sebagai sarana pelayanan kesehatan.Dalam upaya mendukung terlaksananya usaha pemerintah untuk mendistribusikan obat secara merata sehingga akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan dengan harga yang terjangkau maka dibuat rencana pendirian Apotek Bersama Kita Bisa yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan km 13.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Latar BelakangIstilah studi kelayakan (feasibility study-FS) adalah suatu metode studi penjajagan gagasan (idea) suatu proyek mengenai layak ataau tidaknya untuk dilaksanakan. Apakah pendirian suatu apotik yang didahului dengan FS, dapat menjamin keberhasilannya? Jawabannya, pasti belum tentu. Sebab FS pendirian suatu apotek hanya berfungsi sebagai pedoman atau landasan pelaksanaan pekerjaan, karena dibuat berdasarkan data-data dari berbagai sumber yang dianalisis dari berbagai aspek. Sedangkan tingkat keberhasilannya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: 1) Kemampuan sumber daya internal (kecakapan menejemen, kualitas pelayanan, produk yang dijual, kualitas karyawan), 2) Lingkungan external yang tidak dapat dipastikan (pertumbuhan pasar, pesaing, pemasok, perubahan peraturan). Sebaliknya sebuah apotik yang pendiriannya dipaksakan, meskipun menurut FS tidak layak dilaksanakan, maka bukannya peluang yang diperoleh, tetapi resiko kerugian yang didapat.Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap FS antara lain yaitu:1) Pengusaha: untuk mengetahui apakah gagasan usahanya layak dilaksanakan atau tidak, karena dengan adanya FS, pengusaha dapat mengambil peluangatau dapat menghindari resiko kerugian, (2)Kreditor: untuk dapat mengkaji apakah proyek tersebut pantas diberikan kredit atau tidak. Meskipun ada faktor-faktor lain yang dijadikan pertimbangan seperti: besarnya nilai jaminan, bonfiditas pengusahanya, tingkat hubungan kedua belah pihak, (3)Investor: untuk dapat menganalisis apakah menanamkan modal pada proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak.B. Tujuan Studi kelayakanTujuannya adalah agar APA dapat mengerti dan memahami mengenai: 1) Bagaimana cara membuat studi kelayakan pendirian sebuah apotek?2) Aspek-aspek apa saja yang menjadi penilaian dalam studi kelayakan pendirian sebuah apotek?3) Kapan suatu studi kelayakan pendirian sebuah apotek dapat dikatakan layak untuk dilaksanakan?4) Bagaimana cara membuat analisis break even point dalam studi kelayakan pendirian sebuah apotek?Setelah memahami pengertian dan manfaat dari studi kelayakan, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimna proses atau cara membuat studi kelayakan pendirian sebuah apotek. Tata cara dalam membuat studi kelayakan pendirian sebuah perusahaan, karena seluruh aspek yang menjadi penelitian dan penilainannya seperti aspek manajemen, pasar, tekhnis, dan aspek keuangan juga tedapat pada studi kelayakan pendirian sebuah apotek. Berikut akan dijelaskan mengenai:1) Proses (tahapan) dalam membuat studi kelayakan, 2) Aspek-aspek yang menjadi penilaian dalam sebuah studi kelayakan,3) Analisis BEP1) Proses Pembuatan Studi Kelayakan Tahapan (proses) dalam membuat sebuah studi kelayakan pendirian apotek, dapat terjadi dari 5 tahapan yaitu tahap : (1) Penemuan gagasan (idea) (2) Penelitian lapangan(3) Evaluasi data(4) Pembuatan rencana (5) Pelaksanaan rencana kerja 1. Tahap pertama : Penemuan suatu gagasan Gagasan adalah sebuah pemikiran terhadap sesuatu yang ingin sekali untuk dilaksanakan. Gagasan ini biasanya muncul dari sebuah pemikiran seseorang dalam suatu organisasi yang mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu. Gagasan yang baik untuk didiskusikan dan dianalisis, sebelum dilaksanakan adalah gagasan yang memenuhi beberapa kriteria diantaranya yaitu bahwa ide harus : Sesuai dengan visi (angan-angan )organisasi Dapat menguntungkan organisasi Sesuai dengan kemampuan sumber dayanya yang dimiliki organisasi Tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku Aman untuk jangka panjang2. Tahap kedua : Penelitian Lapangan Setelah gagasan didiskusikan dan dianalisis dapat memberikan gambaran yang perspektif yang baik bagi perusahaan dimasa yang akan datang, maka gagasan tersebut disetujui untuk ditindak lanjuti dengan penelitian dilapangan. Dalam melakukan penelitian dilapangan, data-data yang dibutuhkan antara lain yaitu data:1) Ilmiah yaitu: melalui analisis data-data bisnis mengenai kondisi lingkungan eksternal yang ada disekitar lokasi yang ditetapkan seperti: Nilai strategis sebuah lokasi Data kelas konsumen Peraturan yang berlaku didaerah tersebut Tingkat persaingan yang ada saat ini2) Non ilmiah yaitu: melalui intuisi (intuition) atau feeling yang diperoleh setelah melihat lokasi dan kondisi lingkungan disekitarnya3. Tahap ketiga: Evaluasi DataDalam melakukan evaluasi terhadap data hasil penelitian dilapangan, dapat dilakukan dengan cara yaitu: 1) Memperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh, yang terdiri dari : a) Data lingkungan sekitar lokasi (external faktor): apakah hasil analisis terhadap data external yang ada saat ini perspektif yang baik atau tidak bagi perusahaan dimasa mendatang, seperti: Tipe konsumen yang dilayani (pemukima atau perkantoran) Tingkat keuntungan yang diperoleh, kondisi keamanan Peraturan tentang pengembangan tata kota (pelebrab jalan ) ditempat lokasi yang ditetapkan Kondisi keamanan disekitar lokasi yang ditetapkanb) Data kemampuan sumber daya yang dimiliki (internal faktor): apakah sumber daya yang ada saat ini mempunyai kemampuan untuk merealisasi gagasan pada lokasi yang ditetapkan, seperti: Kemampuan keuangan Ketersediaan tenaga kerja Ketersediaan produk Kemampuan pengelolaan (manajemen)2) Pembuatan usulan proyek (project appraisal), meliputi :a) Pendahuluan mengenai Latar belakang, munculnya gagasan Tujuan merupakan suatu yang akan dicapai dari rencana pelaksanaan suatu gagasan tersebut, contoh: dengan menambah jumlah apotek, maka diharapkan dapat melayani konsumen lebih dekatdan lebih banyak, sehingga laba bertambah besarb) Analisis tekhnis mengenai Peta lokasi dan lingkungan sekitarnya: Lokasi yang menjadi target pendirian apotek baru. Situasi lingkungan yang ada di sekitar lokasi yang menjadi target seperti : situasi fasilitas trasportasi,jenis konsumen,jumlah praktek dokter,apotek pesaing. Desain interior dan exterior Warna dan bentuk gedung serta billboard,harus dapat memberikan identitas tersendiri yang dapat membedakannya dengan apotek pesaing. Warna dan bentuk gedung serta billboard,harus dapat menarik perhatian (eyes cat) Jenis produk Jenis produk,dominan ethical product atau otc product Jumlah lini produk (kelengkapan produk) yang tersediac) Analisis pasar : Jenis pasar dan strategi persaingan yaitu gambaran mengenai : Pasar monopoli Pasar oligopoly Pasar persaingan bebas Potensi pasar Jenis konsumen : jenis konsumen yang mana yang memiliki daya beli tinggi terhadap apotek Daya tarik laba : bagaimana daya tarik labanya Target pasar (konsumen sasaran) Jenis konsumen mana yang menjadi sasaran Jenis konsumen yang bukan menjadi sasaran

PendahuluanAnalisis TekhnisAnalisis PasarAnalisis ManajemenAnaliasis keuangan Studi Kelayakan

Gambar 1. Evaluasi Studi Kelayakand)Analisis Manajemen mengenai : Bentuk badan usaha, yaitu gambaran mengenai : Bentuk usaha apoteknya : perusahaan terbatas (PT) Bentuk usaha apoteknya : koperasi Struktur organisasi yaitu gambaran mengenai : Apakah berdiri sendiri atau Menjadi bagian dari apotek yang sudah ada Jenis pekerjaan yaitu gambaran mengenai : Mengerjakan seluruh fungsi kegiatan yang ada atau Hanya sebagian (beberapa fungsi saja) Jumlah kebutuhan tenaga kerja yaitu gambaran mengenai : Berapa karyawan yang dibutuhkan untuk omzet tertentu ? Jenis karyawan yang bagaimana yang dibutuhkan? Program kerja yaitu gambaran mengenai : Langkah-langkah penting apa yang menjadi prioritas untuk dikerjakan dalam memperoleh sasaran yang ditetapkan Kapan program tersebut dilaksanakane)Analisis Keuangan mengenai : Jumlah biaya investasi dan modal kerja mengenai : Berapa jumlah biaya investasi yang dibutuhkan dan digunakan untuk keperluan apa saja Berapa lama waktu pengembalian (payback period) Berapa besar tingkat pengembalian internal yang aman (internal rate of return) Sumber pendanaan : Dari mana sumber biaya investasi diperoleh ? Berapa besar tingkat efisiensinya dibanding sumber lain ? Jenis pinjamannya, jangka pendek atau jangka panjang Aliran Kas : Bagaimana situasi aliran kasnya selama periode investasi, apakah negative atau positif Langkah apa saja yang dilakukan bila aliran kasnya selama periode investasi negative4. Tahap Keempat : Pembuatan Rencana PelaksanaanSetelah usulan proyek disetujui, kemudian menetapkan waktu (time schedule) untuk memulai pekerjaan sesuai dengan skala prioritas :1) Menyediakan dana biaya investasi dan modal kerja2) Mengurus izin3) Membangun, merehabilitasi gedung4) Merekrut karyawan5) Menyiapkan barang dagangan, sarana pendukung6) Memulai operasional 5. Tahap Kelima : Pelaksanaan Rencana KerjaDalam melaksanakan setiap jenis pekerjaan, dibuatkan suatu format yang berisi mengenai :1) Jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan2) Mencatat setiap penyimpangan yang terjadi3) Membuat evaluasi dan solusi penyelesaiannyaC.Membuat studi kelayakan dengan metode BEP (Break Even Point)Dalam memahami analisis break even point terdapat beberapa istilah dan rumus yang digunakan antara lain yaitu :1.Yang dimaksud dengan break even point (BEP) adalah suatu titik yang mengambarkan bahwa : keadaan kinerja apotik berada pada posisi yang tidak memperoleh keuntungan dan juga tidak mengalami kerugian. Posisi keadaan kinerja apotik yang seperti ini disebut sebagai posisi titik pulang pokok atau titik impas.Rumus : TR - TC = 0 TR = TC

2.Yang dimaksud dengan total pendapatan atau revenue ( TR - total revenue) adalah jumlah penjualan yang diperoleh dari hasil kali harga ( p-price) dengan jumlah unit barang ( Q-quantity)Rumus : TR = P x Q

3.Yang dimaksud dengan total biaya (TC) adalah biaya yang terdiri dari:a.Biaya variabel ( VC Variabel count) adalah suatu jenis biaya yang secara proporsional berubah-ubah sesuai dengan perubahan jumlah (volume) penjualan atau produksi. Bila jumlah penjualan naik, maka biaya ini akan naik atau sebaliknya. Contohnya biaya variabel ; biaya pembelian barang dagangan/bahan baku.b.Biaya tetap (FC-Fix count) adalah jenis biaya yang secara total akan tetap, walaupun terjadi perubahan pada volume penjualan atau jumlah produksi. Contoh biaya tetap : Biaya gaji pegawai, biaya tidak langsung (listrik, telpon, air), biaya bunga pinjaman.Rumus : TC = VC + FC

c.Keuntungan (profit) adalah sisa pendapatan dari total penjualan bersih (TR) setelah dikurangi dengan total biaya (TC) yaitu biaya variabel (VC) dengan biaya tetap (FC) :Rumus : Laba = TR - TC

Fungsi analisis Break even Point (BEP) BEP (Break Even Point) adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel pendapatan (revenue), biaya (cost)- fix cost & variabel cost, dan keuntungan (profit) yang dihasilkan perusahaan pada periode tertentu.Fungsi analisis BEP antara lain adalah untuk merencanakan jumlah : Penjualan, pada tingkat penjualan berapa, laba dapat menutup biaya variabel dan biaya tetap yang dikeluarkan apotek. Laba (rugi), berapa jumlah keuntungan (kerugian) yang akan diperol didiperoleh apotik, ketika jumlah penjualan dan jumlah biaya tercapai pada tingkat tertentu.Setelah itu kemudian kita melakukan tahapan-tahapan proses pembuatan studi kelayakan (Feasibility Study), mulai dari tahap evaluasi yaitu kegiatan pembuatan usulan proyek sampai pada tahap pelaksanaan.D. Aspek-Aspek Penilaian Studi KelayakanAspek-aspek apa saja yang dinialai dalam suatu studi kelayakan dan bagaimana cara menilai layak atau tidaknya studi kelayakan untuk dilaksanakan ? Aspek-aspek yang menjadi bahan penilaian studi kelayakan dapat terdiri dari :1) Analisis manajemen 2) Analisis pasar 3) Analisis tekhnis4) Analisis keuanganAnalisis Tekhnis

Analisis Manajemen

Analisis Keuangan

Analisis Pasar

STUDI KELAYAKAN

Gambar 2. Aspek-aspek Penilaian Studi Kelayakan1. Penilaian Aspek ManajemenPenilaian terhadap aspek manajemen operasional antara lain dapat meliputi mengenai rencana :1. Strategi ManajemenStrategi manajemen yaitu : suatu strategi yang akan digunakan untuk mengubah kondisi yang ada saat ini (Current condition) menjadi kondisi disaat yang akan (future condition) datang dalam suatu periode waktu tertentu.Strategi manajemen tersebut antara lain mengenai : Visi : cita-cita yang akan dicapai oleh pendiri dan pemiliknya Misi : beban tugas utamanya Strategi : siasat untuk mencapai tujuan Program kerja : cara-cara untuk memperoleh sasaran Standar prossedur operasional (SPO): tata cara (langkah-langkah) melaksanakan suatu kegiatan, berlaku sebagai suatu peraturan2. Bentuk dan Tata Letak BangunanDalam menetukan bentuk dan tata letak bangunan, terdapat beberapa hal yang herus diperhatikan yaitu :a) Bentuk bangunan, dapat menggambarkan : Identity company image, untuk membentuk opini konsumen Nuansanya (physical evident) baik interior maupun exterior, Kemudahan untuk dikembangkanb) Sistem tata letak (lay out) dapat memberi : Kemudahan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian mutasi barang Kemudahan bagi konsumen untuk memperolehnya (unutk barang otc/bebas)c) Estetika, rapih, teratur dan tersusun dengan baikd) Kesesuaian dengan peraturab yang berlaku dan sifat barang, karena dalam pengolahan sediaan farmasi di apotek telah diatur oleh undang-undang dan adanya sifat obat yang mudah terpengaruh oleh berbagai macam keadaan.3. Jenis Produk Yang Akan DijualPersediaan merupakan elemen penting dalam perusahaan ratail. Seperti diketahui dalam melakukan penilaian terhadap analisis produk yang akan dijual berkaitan dengan beberapa hal yaitu :a) Target konsumen, bila target konsumennya yang menengah-atas, maka barang yang di jual juga barang menengah-atas.b) Jumlah dan jenis (lini, item) produk kebutuhan konsumen, umumnya konsumennya yang menengah-atas meminta perhatian yang lebih dari penjual. Oleh sebab itu lini dan jumlah itemnya terpenuhi agar kelengkapannya terjaga.2. Penilaian Aspek PasarDalam menilai aspek pasar terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain yaitu :1. Bentuk pasara) Persaingan sempurna : Jumlah penjual dan konsumennya tidak terbatas Harga ditentukan oleh jumlah penawaran (supply) dan jumlah permintaan (demand) Tidak ada hambatan masuk (entery barrier)Contohnya : pasar industri sembako, buahb) Persaingan monopolitis Jumlah penjual dan konsumennya banyak Harga ditentukan oleh promosi Tidak ada entry barrier Contohnya : pasar industri restoran, salonc) Monopoli yaitu : Hanya ada satu penjual, tidak ada pesaing Mempunyai posisi tawar yang dominan, sehingga dapat bertindak sebagai penentu harga(price marker) Entry barreirnya tinggiContohnya : PLN, Telkomd) Oligopoli yaitu : Penjualnya sedikit Harga ditentukan oleh kualitas produk, servise, promosi Entry barriernya tinggi Contohnya : pasar industri outomotif, hand phone2. Potensi PasarPotensi pasar adalah sejumlah pembeli suatu wilayah yang memiliki uang dann keinginan untuk membelanjakannya (dikuantumkan dalam suatu mata uang). Cara mengukur potensi pasar (Q) antara lain dapat dilakukan dengan mengkalikan jumlah pembeli (n) dan harga rata-rata barang (P).Rumus : 7.1 Q = n x P

3.Penilaian Aspek TekhnisBeberapa hal penting yang menjadi pertimbangan pada penilaian aspek tekhnis antara lain yaitu :1. Lokasi dan Lingkungan di sekitarnyaArti strategi suatu lokasi adalah berkaitan dengan beberapa hal yang menjadi pertimbangan yaitu meliputi :a) Jarak lokasi dengan supplier : relative dekat dan mudah dicapaib) Jarak lokasi dengan domisili konsumennya : relative dekat dan mudah dicapai dengan berbagai macam jenis alat stransportasic) Bentuk dan luas lahan (bangunan) : mudah untuk mengembangkan usaha, seperti praktek dokter, lab klinikd) Prospek pertumbuhan pasarnya relative cepat dan besar : jumlah konsumen dan daya beli (income per kepita) nya relative tinggie) Nyaman dan aman : daerahnya tidak jorok, tidak macet dan sempit dan tingkat kriminalnya rendah (bukan daerah premanisme)2. Bentuk Badan UsahaBentuk badan usaha yang akan ditetapkan tentunya memiliki tujuan tertentu, misalnya :a) Koperasi : untuk memperoleh fasilitas kemudahan dalam mengurus izin, tetapi kurang mendapat perhatian dari kalangan konsumen, investor, kreditor tertentub) Persero (PT) : untuk memperoleh perhatian dari kalangan konsumen, kreditor tertentu, investor mudah, tetapi dalam mengurus izin dikenakan biaya yang relative mahal dibandingkan koperasi3. Struktur OrganisasiPembentukan struktur organisasi dimaksudkan untuk member gambaran mengenai :a) Jumlah jenis pekerjaan yang akan dilaksanakanb) Fungsi-fungsi dan wewenang tanggung jawab setiap pekerjaanc) Persyaratan jabatan pada setiap pekerjaand) Hierarkhis dalam pengambilan keputusan 4.Penilaian Aspek KeuanganPertimbangan dalam menilai aspek keuangan dapat meliputi penilaian terhadap : 1) sumber pendanaan (financing) untuk investasi dan 2) perhitungan aaliran kas (cash flow) yang akan diperoleh selama investasi1. Penilaian Sumber Pendanaana) Kegunaannya Dana untuk kebutuhan membeli aktiva tetap, seperti tanah, bangunan, peralatan interior (computer, meja & rak obat, kursi pasien) dan eksterior (billboard) Dana untuk kebutuhan modal kerja (untuk aktiva lancer yaitu kas, rekening di Bank, membeli barang dagangan) b) Sumber DanaPertimbangan dalam memilih sumber dana adalah biaya yang paling rendah (efisien) dengan masa tenggang pengembalian yang lebih lama dibandingkan payback periode proyeknya. Beberapa sumber dana yang dapat digunakan yaitu : Modal pemilik perusahaan (modal disetor) Bank (Kreditor) Investor, dari hasil penerbitan saham atau obligasi Lembaga non-bank atau leasing (dana pensiun)2. Penilaian Analisis Keuangan Dalam melakukan penilaian aspek keuangan terhadap kelayanan suatu proyek dapat dilakukan dengan beberapa metode analisis antara lain meliputi :a) Metode Analisis Payback Periode (PP)Pengukuran periode yang diperlukan dalam menutup kembali biaya investasi (initial cash investment)Indikatornya adalah : Bila PP yang diperoleh waktunya < dari maksimum PP yang ditetapkan, maka proyek tersebut layak dilaksanakan Bila PP yang diperoleh waktunya > lama dari maksimum PP yang ditetapkan, maka proyek tersebut tidak layak dilaksanakan Bila PP yang diperoleh waktunya = maksimum PP yang ditetapkan, maka proyek tersebut dikatakan boleh dilaksanakan dan juga boleh tidakKelemahan dari analisis ini adalah bahwa nilai jumlah kasi yang akan diterima (masuk), nilainya tidak disekarangkan (NPV Net Present Value) sehingga nilainya tidak sama dengan nilai uang investasi yang dikeluarkan pada saat inib) Metode Analisis Return On Investment (ROI)Analisis Return On Investment adalah pengukuran besaran tingkat return (%) yang akan diperoleh selama periode investasi dengan cara membandingkan jumlah nilai laba bersih per tahun dengan nilai investasiIndikatornya adalah : Bila ROI yang diperoleh > dari bunga pinjaman, maka proyek dikatakan layak dilaksanakan Bila ROI yang diperoleh < dari bunga pinjaman, maka proyek dikatakan tidak layak dilaksanakan Bila ROI yang diperoleh = bunga pinjaman, maka proyek boleh dilaksnakan dan juga boleh tidakKelemahan dari analisis ini adalah bahwa jumlah laba yang akan diterima, nilainya tidak disekarangkan (di NPV kan) sehingga nilai tidak sama dengan nilai uang investasi yang dikeluarkan pada saat sekarang.c) Metode Analisis NPV (arus kas yang akan diterima)Analisis untuk mengetahui nilai arus kas yang akan diterima selama periode investasi (NPV2) apakah lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan nilai investasi yang akan dikeluarkan pada saat sekarang (NPV1) Indikatornya adalah : Bila menggunakan diskon faktor yang sama dengan bunga pinjaman hasil selisihnya positif, maka proyek tersebut layak dilaksanakan Bila menggunakan diskon faktor yang sama dengan bunga pinjaman dan hasil selisihnya negative, maka proyek tersebut tidak layak dilaksanakan Bila menggunakan diskon faktor yang sama dengan bunga pinjaman dan hasil selisihnya = 0, maka proyek tersebut boleh dilaksanakan dan boleh juga tidakd) Metode Analisis Internal Rate of Return (IRR)Pengukuran besaran diskon faktor (tingkat suku bunga), yang diperoleh dengan cara disekarangkan (presentate) aliran kas yang akan diterima selama periode investasi.Nilai IRR harus lebih besar dari tingkat suku bunga pasar (market rate), karena investasi mempunyai banyak resiko antara lain : Resiko investasi gedung Resiko investasi mesin Resiko investasi kendaraan, dllMetode untuk mencari IRR dari arus kas yang akan diterima selama periode investasi yaitu : dengan metode Trial & ErrorLangkah-langkahnya sebagai berikut : Menghitung nilai sekarang (NPV2) arus kas yang akan diterima selama periode investasi dengan diskon faktor (df1) yang sama dengan suku bunga pinjaman, lalu NPV2 dikurangi dengan NPV1 (nilai investasi yang akan dikeluarkan sekarang) Bila dengan diskon faktor (df1) yang = suku bunga pinjaman hasil selisihnya (NPV2-NPV1) nya negative, maka trial yang kedua dihentikan dan proyek dinyatakan tidak layak. Karena dengan (df1) yang = suku bunga pinjaman saja selisih pertamanya sudah negative Bila dengan diskon faktor (df1) yang = suku bunga pinjaman hasilnya selisih1 nya positif, maka NPV2 dihitung kembali dengan diskon faktor yang lebih besar (df2) sampai memperoleh nilai selisih 2 (NPV2-NPV1) yang paling mendekati 0 (+) atau (-) Bila dengan menggunakan diskon faktor yang > dari suku bunga yang ke n kali telah memperoleh hasi selisih 2nya yang paling mendekati o, maka itulah diskon faktor (df2) yang paling maksimal. Karena bila angka diskon faktor diperbesar lagi maka selisih 2 nya akan negative

BAB IIIANALISIS INVESTASIAnalisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal dilakukan dengan mengadakan analisis SWOT (Strength/Kekuatan, Weakness/Kelemahan, Oppurtunity/Peluang, dan Threat/Ancaman) langkah apa yang harus dilakukan.Analisis Lingkungan InternalKekuatan :Yang menjadi kekuatan dalam pembangunan apotek ini adalah sebagai berikut :1. SDM (Sumber Daya Manusia) dimana sumber daya manusia yang ada di dalam apotek ini merupakan tenaga muda namun telah memiliki pengalaman kerja di bidangnya, kreatif dan berinovasi tinggi, loyal dan handal serta memiliki kompetensi dan kualifikasi di bidangnya masing-masing.2. Letak apotek di Jalan Perintis Kemerdekaan km 13, merupakan letak yang ramai dilalui oleh kendaraan. Di samping itu, dekat dengan banyak kompleks perumahan, Rumah Sakit (RS Wahidin Sudirohusodo, RS Pendidikan, RS Daya, dan RS Tajuddin Khalid) sehingga memberikan keuntungan dalam hal pelayanan obat yang mungkin tidak tersedia di rumah sakit tersebut. Berada dekat dengan beberapa sekolah kesehatan dan universitas yang memberikan keuntungan dalam hal praktikum atau laboratorium yang membutuhkan sediaan obat.3. Apotek yang selalu siap 24 jam melayani pelayanan kefarmasian, sehingga pasien/pelanggan dapat kapan saja mendapatkan obat yang diperlukannya4. Apotek yang juga memberikan pelayanan terbaru (drive thru) dan pengantaran di tempat, memberikan nilai lebih terhadap pelayanan kefarmasian bagi pelanggan yang menginginkan kecepatan dan kemudahan dalam mendapatkan obatKelemahan :Di samping kekuatan-kekuatan yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa kelemahan dari pendirian apotek ini yaitu :1. Merupakan apotek yang baru di buka, sehingga belum dikenal oleh masyarakat luas2. Memiliki pelayanan kefarmasian dengan sistem yang baru sehingga masyarakat masih belum memahami keuntungan dan kemudahan yang ditawarkan dari pelayanan di apotek iniSolusi yang ditawarkan :1. Memberikan tanda pengenal (billboard) yang mudah dilihat dengan warna yang mencolok dan menarik perhatian (eyes cat) pelanggan2. Memberikan pemahaman dan pengertian tentang pelayanan baru tersebut kepada pelanggan yang datang serta memasang iklan tentang pelayanan baru tersebut di media periklananAnalisis Lingkungan EksternalPeluang1. Dari segi ekonomi, karena apotek ini merupakan apotek swasta sehingga akan lebih memudahkan dalam hal pengaturan kelengkapan dan perlengkapan yang diperlukan oleh apotek tanpa memerlukan persuratan yang memerlukan jalur birokrasi yang lebih rumit2. Dari segi kebijakan, saat ini telah diberlakukan pelayanan kefarmasin yang tidak hanya berorientasi pada ketersediaan obat tetapi juga berorientasi pada pelanggan sehingga akan lebih mudah diterima di masyarakat dengan pendekatan yang dapat diterima oleh berbagai kalangan3. Dari segi ketersediaan SDM, apotek ini berawal dari kerja sama profesi yang menginginkan pelayanan prima untuk pasien sehingga akan lebih mudah untuk mendapatkan rekan sesama profesi yang dikenal dan berkompeten4. Dari segi networking atau hubungan kerja sama, dengan adanya kerja sama profesi maka akan lebih mudah untuk mengkonsultasikan hal-hal lain yang diperlukan serta memudahkan untuk menjalin kerja sama dengan sesama tenaga kesehatan lainnya5. Dari segi lingkungan masyarakat, masyarakat di sekitar apotek ada beberapa type, untuk type masyarakat yang hanya ingin mendapatkan obat saja kami menawarkan pelayanan dengan keramahan, untuk type masayarakat yang berpendidikan tinggi kami menawarkan konseling dalam apotek dan via telepon, untuk type masayarakat yang cenderung sibuk, kami menawarkan pelayanan yang cepat tanpa keluar dari kendaraan atau pengantaran obat ke tempat.Ancaman1. Dari segi kondisi pesaing, yaitu dimana kita lihat telah banyak apotek-apotek lain yang lebih dahulu mendirikan apotek di sekitar daerah tersebut serta adanya apotek di rumah sakit-rumah sakit sekitar apotek iniSolusi yang ditawarkan :1. Memberikan pelayanan yang memuaskan dan mendatangkan kesan tersendiri kepada pelanggan sehingga ada minat balik dari konsumenA. Analisis Tekhnik1. Peta lokasi yang menjadi target pendirianLokasi yang dipilih adalah lokasi di jalan Perintis Kemerdekaan km 13 dengan alasan seperti pada analisis lingkungan internal di atas mengenai lokasi pendirian apotek ini2. Desain interior dan eksterior Desain interior (dapat dilihat pada lampiran desain apotek) Ruangan berlantai keramik putih dengan kaca etalase berbentuk huruf U ditambah dengan ornamen penyimpanan permen dan obat-obat kecil OTC berputar kiri dan kanan Dinding berwarna putih bersih Warna kisi-kisi rak obat berwarna hijau yang diharapkan memberikan efek psikis yang menenangkan Atap yang tinggi dan jendela di tempat penerimaan yang memudahkan sirkulasi udara dan memberikan udara bersih di ruang tunggu Adanya lorong yang menghubungkan tempat peracikan obat langsung ke pinggir jalan untuk memudahkan pelayanan drive thru Meja konseling yang diperuntukkan bagi pasien yang ingin mengadakan konseling Kasir ada dua yang memudahkan pelanggan menerima obat dengan cepat Adanya hiburan seperti televisi, surat kabar atau majalah pada ruang tunggu apotek Desain eksterior Bangunan dengan cat luar putih ditambah ornament hijau diharapkan mampu menarik perhatian pelanggan Bangunan berbentuk U sehingga memudahkan dalam pelayanan drive thru Memiliki tempat parkir, dan bangunan ATM Billboard yang terpasang besar dan dengan warna yang menarik perhatian3. ProdukJasa produk farmasi : Obat bebas, Obat wajib Apotek, kosmetik, alat kesehatan (seperti masker, surgical gloves, spoit), kondom, test pack, susu bayi dan ibu, OTC, serta menyediakan minuman dingin di ruangan tungguPelayanan Kefarmasian: Konsultasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)B. Analisis Pasar/ PemasaranBerdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan di atas, konsumen yang berada di sekitar apotek terdiri dari beberapa type yang akan menguntungkan apotek. Sedangkan untuk laba/keuntungan yang didapatkan akan menjadi berlipat apabila telah dikenal luas di masyarakat.SegmentationSegmentasi dari pemasaran apotek ini adalah dari semua kalangan dengan type masyarakat yang beragam dengan harga tidak melebih standar penetapan penjualan harga di apotek. Apotek ini berada pada daerah padat penduduk dan ramai lalu lintas.TargetingApotek ini melayani semua kalangan dengan berbagai type masyarakat dan membuka konseling yang diinginkan oleh pelanggan. PositioningApotek ini menstandarkan diri dan memposisikan diri menjadi apotek yang memberikan pelayanan kefarmasian yang cepat, tepat dan bermutu. Memberikan pelayanan konseling yang diinginkan oleh pasien serta pengantaran ke tempat tujuan bagi pasien yang tidak ingin menunggu.C. Analisis Manajemen (Struktur Organisasi Terlampir)Apotek Bersama Kita Untung menaruh perhatian besar terhadap pelayanan kefarmasian yang menyeluruh meliputi informasi, konsultasi, edukasi, dan monitoring terhadap pasien. Hal ini dilakukan dalam rangka menjamin penggunaan obat yang rasional dan aman sehingga diharapkan Apotek Bersama Kita Untung ini dapat menjadi apotek kepercayaan bagi semua kalangan masyarakat.Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka dalam pelaksanaannya diperlukan: Keterlibatan langsung apoteker dalam pelayanan kefarmasian dari mulai pengadaan obat, pemberian informasi, konsultasi, edukasi maupun monitoring penggunaan obat Pemberian informasi obat yang tepat dan jelas kepada pasien Penyediaan buku-buku kesehatan Monitoring penggunaan obat untuk kasus tertentu Mengadakan fasilitas data base pasien dan data pengggunaan obat Staf yang ramah dengan pelayanan berkualitas Ruangan dan suasana apotek yang nyamanApotek Bersama Kita Untung ini dibuka setiap hari selama 24 jam, kecuali hari libur. Dalam menjalankan usaha ini, diperlukan sejumlah karyawan dengan spesifikasi sebagai berikut:1. Apoteker penanggung jawab apotek (APA) : 1 orang Memiliki kemampuan dalam hal manajemen perapotekan yang mencakup manajemen personel, administrasi, keuangan, produk dan penguasaan informasi obat2. Apoteker pendamping : 1 orangTugas apoteker pendamping di sini memastikan kerasionalan dalam pemberian obat terhadap konsumen oleh asisten apoteker dan memutuskan persoalan ketika APA sedang berhalangan sehingga apoteker pendamping juga memiliki kualifikasi yang hamper sama dengan APA3. Asisten apoteker : 2 orang yang merupakan lulusan SMF dan D3 dengan pengalaman minimal satu tahun dan memiliki kemampuan teknis dalam penyiapan dan peracikan obat dengan shift sesuai dengan yang telah dibagi.4. Kasir (Pembantu Umum) : 1 orang yang merupakan lulusan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat dan memiliki kemampuan dalam bidang administrasi dan keuangan seperti menjadi kasir.A. Apoteker Pengelola ApotekTugas dan kewajiban pengelola apotek antara lain :1. Memimpin seluruh kegiatan apotek2. Berkewajiban serta bertanggungjawab penuh untuk mengelolaapotek yang meliputi beberapa bidang antara lain :a) Pelayanan Kefarmasianb) Adsministrasi dan Keuanganc) Ketenagaan atau Personaliad) Bidang lainnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsi apotek3.Melakukan langkahlangkah untuk mengembangkan hasil dan kualitas apotekTanggung jawab pengelola apotek yaitu :APA bertanggungjawab atas kelancaran segala bidang dalam apotekserta bertanggungjawab terhadap kelancaran hidup apotek yangdipimpinnya.B. Apoteker PendampingTugas dan kewajiban : Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA, bilamana APA berhalangan selam jam kerja apotek. Dlam melaksanakan segala tindakan, terutama dalam halhal penting yang mendasar dan strategis, harus mendapat persetujuan dari APA.Tanggung jawab dan wewenang :Apoteker Pendamping bertanggungjawab penuh kepada APA dna melaksanakan tugas dan fungsi sebagai apoteker pendamping sesuai dengan petunjuk dan atau instruksi dari APA.C. Asisten ApotekerTugas dan kewajiban :1) Melaksanakan pekerjaan yang seusai dengan profesinya sebagai asisten apoteker, yaitu meliputi :a. Pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas san obat dengan resep) sesuai petunjuk pimpinan apotek.b. Mengerjakan pengubahan bentuk pembuatan sedan racikan dan meracik.c. Menyusun, membendel dan menyimpan resep dengan baik.d. Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi (narkotik, psikotropik, statistik resep dan OGB, OWA) dan waktu kadaluarsa.e. Mendata kebutuhan obat dalam defekta dan membantu kelancaran kegiatan pembelian.f. Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur, mencatat ke dalam buku pembelian (komputer) dan menjaga agar daftar harga tetap up to date.g. Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang pelayanan dan peracikan obat.h. Mengelompokkan dan menata obat sesuai abjadnya.2)Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan tugas kasirTanggung jawab dan wewenang :Bertanggung jawab kepada pimpinan apotek atas segala kebenaran tugas yang diselesaikannya. Berwenag melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai petunjuk dan atau instruksi pimpinan apotek.D. Kasir (Pembantu Umum)Tugas dan kewajiban :1. Menjamin kebersihan di seluruh lingkungan kerja apotek2. Melakukan kegiatan transaksi penjualan 3. Menjaga keluar masuknya uang di meja kasirTanggung jawab dan wewenangBertanggung jawab langsung kapada pimpinan apotek dan melaksanakan tugas sesuai instruksi dan petunjuk pimpinan apotek.Adapun standar operasional prosedur dari masing-masing pelayanan adalah sebagai berikut : (Alur flowchart terlampir)A. SOP Pelayanan OTC1) Pasien datang2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang dibutuhkan3) Menanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien, baru kemudian membantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat4) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga5) Bila sudah terjadi persetujuan, mengambilkan obat yang diminta pasien sesuai dengan permintaan meliputi : nama obat dan jumlah obat6) Menyerahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat, dan jika diperlukan pertolongan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkanB. SOP Pelayanan OWA1) Pasien datang2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang dibutuhkan3) Menanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan gejala penyakitnya4) Menanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau bertambah parah)5) Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak memuaskan maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien, begitu juga untuk pasien yang sama sekali belum pernah minum obat6) Menghitung harga dan minta persetujuan terhada nominal harga7) Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat yang diminta oleh pasien8) Menyerahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi : dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan dan jika diperlukan pertolongan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan9) Mencatat nama pasien, alamat, dan no telp pasien.10) Membuat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai patien data record untuk monitoring resep (medical record)C.Sop Pelayanan Resep1) Menerima resep pasien2) Melakukan skrining resep meliputi administrasi, pharmaceutical dan klinik3) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga4) Memberikan pasien diberi no antrian5) Menulis no struk (print out) pada resep dan satukan resep dengan print out6) Mencocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep dengan print out,7) Menyiapkan obat sesuai dengan resep,8) Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik9) Membuat etiket dan cocokkan dengan resep,10) Meneliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk salinan resep dan kwitansi (jika diminta oleh pasien)11) Menyerahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan jika diperlukan pertolongan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan12) Mencatat nama pasien, alamat dan no telp pasien13) Membuat catatan khusus tentang pasien (medical record)D.SOP Pelayanan Drive Thru1) Pasien datang, parkir didepan tempat layanan drive thru2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang dibutuhkan3) Menanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan gejala penyakitnya dengan cepat dan cermat4) Menanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau bertambah parah)5) Menghitung harga dan minta persetujuan terhada nominal harga6) Setelah pasien setuju dengan harga obat, mengambilkan obat yang diminta tersebut7) Menyerahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi : dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan dan jika diperlukan pertolongan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan8) Menatat nama pasien, alamat, dan no telp pasien9) Membuat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai patien data record (medical record)E.SOP Obat Yang Diantar1)Menerima resep pasien (diantarkan oleh pasien langsung atau orang lain (kerabat/ suruhannya)2)Pasien menyampaikan ingin obatnya diantarkan (dengan alas an terburu-buru atau alasan yang lainnya)3)Menanyakan alamat tempat obat akan diantarkan dan no telepon yang bisa dihubungi4)Melakukan skrining resep meliputi administrasi, pharmaceutical dan klinik dan menghitung harga5)Menghubungi pasien melalui nomor yang telah diberikan, kemudian menyampaikan nominal harga, obat kemudian diantarkan menuju alamat yang diberikan tadi6)Pembawa obat menghubungi apotek kembali jika obat telah sampai di tujuan dan mengambil nominal yang telah disepakati7)Apotek menghubungi nomor yang telah diberikan, menanyakan apakah pasien mengetahui cara pemakaian obat dan memastikan semua informasi yang dibutuhkan telah diketahui oleh pasien8)Menanyakan apakah masih ada informasi yang diperlukan9)Menutup telepon dengan sopanF. SOP Konseling (Mengadakan konseling apabila pasien yang meminta atau menginginkan konseling atau ketika pemeriksaan klinik resep obat ada yang perlu di konselingkan dengan APA atau apoteker pendamping)Jika melalui resep atau datang sendiri (membeli obat OTC dan OWA)1)Pasien datang2)Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang dibutuhkan (untuk pasien dengan resep ambil resepnya)3)Menanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan gejala penyakitnya4)Menanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau bertambah parah)5)Jika ternyata apoteker pendamping merasa perlu untuk di konselingkan, maka menawarkan kepada pasien untuk dikonselingkan dan berikan penjelasan yang jelas namun dapat dimengerti bahwa penggunaan obat yang digunakan pasien memerlukan pengetahuan tambahan6)Setelah konseling selesai, memberikan obat sesuai dengan keputusan akhir hasil konseling (sudah menyangkut harga dan pemeriksaan obat)Jika pasien meminta konseling1)Pasien datang2)Menyapa pasien dengan ramah 3)Mengantarkan pasien menuju APA dan meja konseling4)Jika telah selesai konseling, lakukan prosedur sesuai dengan standar dan hasil dari konselingJika konseling via telepon1)Mengangkat dan menerima telepon dengan sopan, jelas dan tepat (menanyakan nama pasien, alamat pasien dan no telepon pasien)2)Menanyakan keluhan dan hal-hal yang ditanyakan3)Memastikan ulang bahwa keluhan dan pertanyaan pasien sama dengan pemahaman apoteker4)Jika sama, berikan penjelasan dan informasi yang dibutuhkan oleh pasien dengan jelas, cepat, tepat dan mudah dimengerti5)Menanyakan ulang hasil konseling tersebut, jika sudah jelas ucapkan terima kasih, jika belum jelas ulangi lagi penjelasan dan informasi tersebutG.SOP Penerimaan dan Penyimpanan Barang1) Barang datang 2) Mengecek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan tentang nama barang, bentuk, jumlah sediaan, no batch dan tanggal expire3) Mengecek kondisi barang (rusak, pecah, tersegel atau tidak)4) Faktur ditanda tangani oleh apoteker atau asisten apoteker dilengkapi dengan no SIK/SIA/NIP seta dibubuhi stempel apotek5) Mengambil 1 lembar faktur untuk arsip apotek6) Menyerahkan faktur kapada bagian administrasi untuk diinput di komputer7) Mencocokkan harga yang sudah ada di computer dengan harga yang tertera pada faktur baru, apakah ada kenaikan atau tidak8) Menandatangani faktur yang telah diedit di komputer9) Memberi barangbarang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan spesifikasinya. Untuk obat keras langsung disimpan dalam lemari tersendiri dan obat lain dalam almari atau sesuai dengan tempat penyimpanan yang telah ditetapkan, menurut abjad atau farmakologinya10) Mengarsipkan faktur sesuai dengan nama PBF masingmasingCatatan : untuk SOP meracik dan menimbang obat dilakukan sesuai dengan prosedur standar yang telah diketahui oleh apoteker dan asisten apoteker (AA)D. Analisis KeuanganI. Permodalan Modal awal Rp 418.700.000 Alokasi modala. Modal tetap1) Sewa Gedung 5 tahunRp 200.000.0002) Perlengkapan Penunjanga) Komputer + programRp 8.000.000b) Meja racikRp 800.000c) Meja etiketRp 200.000d) Lemari obatRp 3.000.000e) Lemari narkotikRp 500.000f) Kas registerRp 1.000.000g) EtalaseRp 10.000.000h) Kursi tungguRp 500.000i) Pemadam kebakaranRp 1.500.000j) Timbangan Berat BadanRp 100.000k) Kursi KaryawanRp 2.500.000l) TelevisiRp 700.000m) Bed periksaRp 400.0003) Perlengkapan apoteka) TimbanganRp 3.000.000b) Alat-alat gelasRp 2.000.000c) Almari pendinginRp 1.000.0004) Biaya perijinanRp 2.000.0005) Papan nama Rp 1.500.000Rp238.700.000b. Modal operasional Rp150.000.000 c. Modal cadangan Rp 30.000.000

Total modal Rp 418.700.000

II. Rencana Anggaran dan Pendapatan Tahun IA. Proyeksi Pendapatan tahun Ia. Penjualan obat resep: 10 lembar x 60.000 x 300 hrRp 180.000.000b. Penjualan OWA: Rp 250.000 x 300 hrRp 75.000.000c. Penjualan obat bebas: Rp 300.000 x 300 hrRp 90.000.000d. Penjualan alkes: Rp 50.000 x 300 hrRp 15.000.000Total pendapatan tahun I Rp 360.000.000B. Pengeluaran Rutin tahun I (Biaya Tetap)a. Gaji pegawaiAPA(12 x Rp 1.000.000) Rp 12.000.000Apoteker pendamping (12 x Rp 800.000) Rp 9.600.000 AA 2 orang(2 x 12 x Rp 400.000) Rp 9.600.000Kasir 1 orang(12 x Rp 350.000)Rp 4.200.000THR 1 bulan gajiRp 2.950.000Total pengeluaran gaji pegawaiRp 38.350.000b. Biaya lain-lain (BOP)Administrasi/ATK (12 X Rp 50.000)Rp 600.000 Listrik + telpon(12 X Rp 400.000)Rp 4.800.000EmbalageRp 500.000Lain-lainRp 500.000Total biaya lainRp 6.400.000Biaya rutin tahunan ( a + b )Rp 44.750.000

C. Pembelian (HPP)/ Biaya Variabela. Pembelian obat resep0,77 x Rp 180.000.000Rp 138.600.000b. Pembelian OWA0,83 x Rp 75.000.000Rp 62.250.000c. Pembelian obat bebas0,89 x Rp 90.000.000Rp 80.100.000d. Pembelian alkes0,89 x Rp 15.000.000Rp 13.350.000 Rp 294.300.000Total pengeluaran tahun I (B + C) Rp 339.050.000

D. Perhitungan rugi laba tahun IPendapatan Rp 360.000.000PengeluaranRp 339.050.000Laba kotor Rp 20.950.000Zakat = 2,5% x 20.950.000 Rp 523.750Laba Bersih (Pajak 10%)Rp 18.383.625E. Perhitungan BEP tahun Ia. Pay Back Periode (PBP)

= 22,78 Tahunb. Break Event Point (BEP)

= Rp 245.205.479,5 /tahun= Rp 20.433.789,95 /bulan= Rp 817.351 /hari

= 68,11 %

Kapasitas BEP= % BEP x (10 x 300)= 68,11 % x 3000= 2.043,3 lembar resep/tahun= 170,27 lembar resep/bulan = 6,81 lembar resep/hari

c. RoI (Return on Invesment)

= 4,39 %

III. Rencana Anggaran dan Pendapatan Tahun IIA. Proyeksi Pendapatan tahun IIa. Penjualan obat resep : 15 lembar x 70.000 x300 hr Rp 315.000.000b. Penjualan OWA: Rp 275.000x 300 hr Rp 82.500.000c. Penjualan obat bebas: Rp 350.000 x 300 hr Rp 105.000.000d. Penjualan alkes: Rp 60.000 x 300 hr Rp 18.000.000Total pendapatan tahun II Rp 520.500.000B. Pengeluaran Rutin tahun IIa. Gaji pegawaiAPA(12 x Rp 1.000.000) Rp 12.000.000Apoteker pendamping (12 x Rp 800.000) Rp 9.600.000 AA 2 orang(2x 12 x Rp 400.000)Rp 9.600.000Kasir(12 x Rp 350.000)Rp 4.200.000THR 1 bulan gajiRp 2.950.000Total pengeluaran gaji pegawai Rp 38.350.000b. Biaya lain-lain (BOP)/Biaya TetapAdministrasi/ATK(12 X Rp 50.000)Rp 600.000 Listrik + telpon(12 X Rp 400.000)Rp 4.800.000EmbalageRp 500.000Lain-lainRp 500.000Total biaya lainRp 6.400.000Biaya rutin tahunan ( a + b )Rp 44.750.000

C. Pembelian (HPP)/Biaya Variabela. Pembelian obat resep0,77 X Rp 315.000.000Rp 242.550.000b. Pembelian OWA0,83 X Rp 82.500.000Rp 68.475.000c. Pembelian obat bebas 0,89 X Rp 105.000.000Rp 93.450.000d. Pembelian alkes 0,89 X Rp 18.000.000Rp 16.020.000 Rp 420.495.000Total pengeluaran tahun II (B + C)Rp 465.245.000D. Perhitungan rugi laba tahun IIPendapatanRp 520.500.000PengeluaranRp 465.245.000Laba KotorRp 55.255.000Zakat= 2,5% x Rp 55.255.000Rp 1.381.375Laba Bersih Sebelum PajakRp 53.873.625Pajak 10% x Rp 50.000.000Rp 5.000.000 15% x Rp 3.873.625Rp 581.043,75 +Total Pajak Rp 5.581.043,75Laba BersihRp 48.292.581,25 E. Perhitungan BEP tahun IIa. Pay Back Periode (PBP)

= 8,67 Tahunb. Break Event Point (BEP)

= Rp. 232.912.104,4 /tahun= Rp 19.409.342,03 /bulan= Rp 776.373,68 /hari

= 44,75 %

Kapasitas BEP= % BEP x (15 x 300)= 44,75 % x 4500= 2.013,75 lembar resep/tahun= 167,81 lembar resep/bulan = 6,71 lembar resep/haric. RoI (Return on Invesment)

= 11,53%

IV. Rencana Anggaran dan Pendapatan Tahun IIIA. Proyeksi Pendapatan tahun IIIa. Penjualan obat resep: 17 lembar x 75.000 x 300 hr Rp 382.500.000b. Penjualan OWA: Rp 300.000 x 300 hrRp 90.000.000c. Penjualan obat bebas: Rp 360.000 x 300 hrRp 108.000.000d. Penjualan alkes: Rp 65.000 x 300 hrRp 19.500.000Total pendapatan tahun IIIRP 600.000.000B. Pengeluaran Rutin tahun IIIa. Gaji pegawai APA(12 x Rp 1.000.000) Rp 12.000.000Apoteker pendamping (12 x Rp 800.000)Rp 9.600.000 AA 2 orang(2 x 12 x Rp 500.000)Rp 12.000.000Kasir 1 orang (12 x Rp 400.000)Rp 4.800.000THR 1 bulan gajiRp 3.200.000Total pengeluaran gaji pegawaiRp 41.600.000b. Biaya lain-lain (BOP)Administrasi/ATK(12 x Rp 50.000)Rp 600.000 Listrik + telpon(12 X Rp 425.000)Rp 5.100.000EmbalageRp 500.000Lain-lainRp 500.000Total biaya lainRp 6.700.000Biaya rutin tahunan ( a + b )Rp 48.300.000C. Pembelian (HPP)/ Biaya Variabela. Pembelian obat resep 0.77 X Rp 382.500.000 Rp 294.525.000b. Pembelian OWA 0,83 X Rp 90.000.000Rp 74.700.000c. Pembelian obat bebas0,89 X Rp 108.000.000Rp 96.120.000d. Pembelian alkes0,89 X Rp 19.500.000Rp 17.355.000Total Pembelian Rp 482.700.000Total pengeluaran tahun III (B + C)Rp 531.000.000

D. Perhitungan rugi laba tahun IIIPendapatanRp 600.000.000PengeluaranRp 531.000.000LabaKotorRp 69.000.000Zakat = 2,5% x Rp 69.000.000Rp 6.900.000Laba Bersih Sebelum PajakRp 62.100.000Pajak 10% x Rp 50.000.000Rp 5.000.000 15% x Rp 12.100.625Rp 1.815.000 +Total Pajak Rp 6.815.000Laba BersihRp 55.285.000E. Perhitungan BEP tahun IIIa. Pay Back Periode (PBP)

= 7,57 Tahun

b. Break Event Point (BEP)

= Rp 247.058.823,5 /tahun= Rp 20.588.235,29 /bulan= Rp 823.529,41 /hari

= 41,18 %

Kapasitas BEP= % BEP x (17 x 300)= 41,18 %x 5100= 2100,18 lembar resep/tahun= 175 lembar resep/bulan = 7 lembar resep/haric. RoI (Return on Invesment)

= 13,20 %

V. Rencana Anggaran dan Pendapatan Tahun IVA. Proyeksi Pendapatan tahun IVa. Penjualan obat resep : 20 lembar x 80.000 x 300 hrRp 480.000.000b . Penjualan OWA: Rp 325.000 x 300 hrRp 97.500.000c. Penjualan obat bebas: Rp 375.000 x 300 hrRp 112.500.000e. Penjualan alkes: Rp 67.500 x 300 hrRp 20.250.000Total pendapatan tahun IV Rp 710.250.000B. Pengeluaran Rutin tahun IVa. Gaji pegawai APA(12 x Rp 1.200.000) Rp 14.400.000Apoteker pendamping (12 x Rp 900.000)Rp 10.800.000 AA 2 orang(2 x 12 x Rp 500.000)Rp 12.000.000Kasir 1 orang(12 x Rp 400.000)Rp 4.200.000THR 1 bulan gajiRp 3.500.000Total pengeluaran gaji pegawaiRp 44.900.000b. Biaya lain-lain (BOP)Administrasi/ATK(12 x Rp 50.000)Rp 600.000 Listrik + telpon(12 X Rp 450.000)Rp 5.400.000EmbalageRp 550.000Lain-lainRp 500.000Total biaya lainRp 7.050.000Biaya rutin tahunan ( a + b )Rp 51.950.000C. Pembelian (HPP)a. Pembelian obat resep 0,77 X Rp 480.000.000 Rp 369.600.000b. Pembelian OWA 0,83 X Rp 97.500.000 Rp 80.925.000c. Pembelian obat bebas0,89 X Rp 112.500.000Rp 100.125.000d. Pembelian alkes 0,89 X Rp 20.250.000 Rp 18.022.500Total Pembelian Rp 568.672.500Total pengeluaran tahun IV (B + C)Rp 620.622.500D. Perhitungan rugi laba tahun IVPendapatanRp 710.250.000PengeluaranRp 620.622.500Laba KotorRp 89.627.500Zakat = 2,5% x Rp 89.627.500Rp 2.240.687,5Laba Bersih Sebelum PajakRp 87.386.812,5Pajak 10% x Rp 50.000.000Rp 5.000.000 15% x Rp 37.386.812,5Rp 5.608.021,88 +Total Pajak Rp 10.608.021,88Laba BersihRp 76.778.790,6E. Perhitungan BEP tahun IVa. Pay Back Periode (PBP)

= 5,45 Tahun

b. Break Event Point (BEP)

= Rp 260.616.888,3 /tahun= Rp 21.718.074,02 /bulan= Rp 868.722.96 /hari

= 36,69 %

Kapasitas BEP= % BEP x (20 x 300)= 36,69% x 6000= 2201,4 lembar resep/tahun= 183,45 lembar resep/bulan = 7 lembar resep/haric. RoI (Return on Invesment)

= 18,34 %

VI. Rencana Anggaran dan Pendapatan Tahun VA. Proyeksi Pendapatan tahun Va. Penjualan obat resep: 25 lembar x 85.000 x 300 hr Rp 637.500.000b . Penjualan OWA: Rp 350.000 x 300 hr Rp 105.000.000c. Penjualan obat bebas: Rp 400.000 x 300 hr Rp 120.000.000d. Penjualan alkes: Rp 70.000 x 300 hr Rp 21.000.000Total pendapatan tahun V Rp 883.500.000B. Pengeluaran Rutin tahun Va. Gaji pegawai APA(12 x Rp 1.200.000) Rp 14.400.000Apoteker pendamping (12 x Rp 900.000) Rp 10.800.000 AA 2 orang(2 x 12 x Rp 500.000)Rp 12.000.000Kasir 1 orang(12 x Rp 400.000)Rp 4.800.000 THR 1 bulan gajiRp 3.500.000Total pengeluaran gaji pegawaiRp 45.500.000b. Biaya lain-lain (BOP)Administrasi/ATK(12 x Rp 60.000)Rp 720.000 Listrik + telpon(12 X Rp 500.000)Rp 6.000.000EmbalageRp 550.000Lain-lainRp 500.000Total biaya lain Rp 7.770.000Biaya rutin tahunan ( a + b )Rp 53.270.000

C. Pembelian (HPP)a. Pembelian obat resep 0,77 X Rp 480.000.000Rp 369.600.000b. Pembelian OWA 0,83 X Rp 97.500.000 Rp 80.925.000c. Pembelian obat bebas0,89 X Rp 112.500.000 Rp 100.125.000d. Pembelian alkes 0,89 x Rp 20.250.000 Rp 18.022.500Total Pembelian Rp 568.672.500Total pengeluaran tahun IV (B + C)Rp 621.942.500D. Perhitungan rugi laba tahun VPendapatanRp 883.500.000PengeluaranRp 621.942.500Laba kotorRp 261.557.500Zakat = 2,5% x Rp 261.557.500Rp 6.538.937,5Laba Bersih Sebelum PajakRp 255.018.562,5Pajak 10% x Rp 50.000.000Rp 5.000.000 15% x Rp 50.000.000Rp 7.500.000 30% x Rp 155.018.562,5Rp46.505.568.75+Total Pajak Rp 59.005.568,75Laba BersihRp 196.012.993,8E. Perhitungan BEP tahun Va. Pay Back Periode (PBP)

= 2, 14 Tahun

b. Break Event Point (BEP)

= Rp 149.491.531,1 /tahun= Rp 12.457.627,6 /bulan= Rp 498.305 /hari

= 16,92 %

Kapasitas BEP= % BEP x (25 x 300)= 16,92 % x 7500= 1269 lembar resep/tahun= 105,75 lembar resep/bulan = 4 lembar resep/hari

c. RoI (Return on Invesment)

= 46,81 %

TABEL RANCANGAN ANGGARAN TAHUN I SAMPAI TAHUN VAPOTEK BERSAMA KITA UNTUNGUraian Nominal Anggararan

Tahun ITahun IITahun IIITahun IVTahun V

Pendapatan (Rp)360.000.000520.500.000600.000.000710.250.000883.500.000

Pengeluaran (Rp)339.050.000465.245.000531.000.000620.622.500621.942.500

Laba/rugi (Rp)18.383.62548.292.581,2555.285.00076.778.790,6196.012.993,8

PBP (Tahun)22,788,327,575,452,14

RoI(%)4,3912,0113,2018,3446,81

BEP per tahun 245.205.479,5 232.912.104,4 247.058.823,5 260.616.888,3 149.491.531,1

%BEP68,1144,7536,6936,6916,92

Kapasitas BEP2043,3 2013,75 2100,18 2201,4 1269

PERHITUNGAN WAKTU BALIK MODALTingkat pengembalian modal

= 19,31 %Waktu balik modal

= 5,2 tahunBAB IIIKESIMPULAN

A.PembahasanApotek Bersama Kita Untung berada di daerah yang strategis, yaitu berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat yang cukup ramai, di pinggir jalan besar, dekat dengan sarana kesehatan yang lainnya, seperti klinik dan rumah sakit.Ruangan gedung tertata dengan baik sehingga pelaksanaan fungsi dan tugas apotek berjalan dengan baik. Konsep baru apotek yang dihadirkan berupa drive thru dan pengantaran ke tempat membuat apotek mampu menawarkan konsep yang cepat dalam proses pembelian obat-obat bebas pada masyarakat.Apoteker Pengelola Apotek (APA) dibantu oleh Asisten apoteker mengatur dan melaksanakan semua kegiatan pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalankesehatan lainnya di apotek Bersama Kita Untung. Pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya ini dilakukan menurut prosedur yang telah ditetapkan, yang terdiri dari perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan penjualan. Pelaksanaan pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya dilakukan dengan memperhatikan sifat pergerakan dari sediaan farmasi tersebut, yaitu slow moving atau fast moving. Pelaksanaan penyimpanan dan penyaluran sediaan farmasi dilakukan dengan menggunakan sistem FIFO (First In First Out) dan sistem FEFO (First Expired First Out). Apotek Bersama Kita Untung telah melakukan pembelian berencana yaitu berdasarkan kebutuhan pada ruang racikan dan penjualan bebas sehingga dapat mengurangi terjadinya obat-obat kadaluarsa dan stagnant, yaitu berdasarkan forecasting pembelian sehari-hari. Hal ini mampu mempermudah apoteker merancang penyediaan sediaan farmasi beberapa minggu dan bulan ke depan, bahkan dapat pula menggambarkan kebutuhan untuk satu tahun ke depan.Pelayanan yang diberikan di apotek Bersama Kita Untung berupa pelayanan resep, pelayanan obat bebas, pelayanan sediaan farmasi lainnya, dan pelayanan perbekalan kesehatan. Apoteker Pengelola Apotek berperanan penting dalam setiap pelayanan ini, terutama dalam pemberian informasi mengenai obat yang diperlukan oleh pasien yang bertujuan untuk mewujudkan penggunaan obat yang tepat, aman, dan rasional, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan dan kesehatan dari pasien tersebut.Apotek Bersama Kita Untung telah melakukan fungsinya sebagai sarana pendistribusian sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada pasien dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan pasien. Dalam peranannya ini, apotek juga tetap mengusahakan untuk memperoleh keuntungan demi kelangsungan hidup apotek.B.Kesimpulan Kelayakan Proyek1. Apotek Bersama Kita Untung layak didirikan dilihat dari sisi rencana anggaran pendapatan dan pengeluaran.2. Lokasi apotek yang strategis dekat dengan sarana kesehatan yaitu puskesmas, klinik kesehatan, dokter praktek diharapkan dapat mendukung kelancaran kegiatan operasional apotek. 3. Apotek Bersama Kita Untung direncanakan balik modal (pay back period) selama + 5,2 tahun.

Lampiran 3 : Denah Letak Apotek FANTASTIC FOUR

GEDUNG I

STIKES

KAMPUS UKIP

JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM 13

PERUMAHAN TELKOMAS

LAHAN KOSONGJALAN LANRAKI

KAWASANRUKO

APOTEK FANTASTIC FOUR

Lampiran 5 : Tata Ruang Apotek Sehati Farma

Keterangan ::Musholla & Rest Room:Gudang Persediaan:Wastafel / Tempat Pencucian:Meja Peracikan Obat:Lemari Obat:Kulkas:Apotekers Room (U/konseling dan informasi yang dibutuhkan pasien):Kursi Tunggu:Kulkas Minuman:Permen dan Obat-obat OTC:Surat Kabar:Kasir