36
Treakeostomi ec Fraktur Maxilofacial Oleh : NUR SHABRINA FAHMI 10310275 Konsulen Pembimbing : Dr. H. Farid Wajid Sp. THT-KL BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-KL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI RSUD DR. SOEKARDJO TASIKMALAYA 2015

Tht

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tht

Citation preview

Slide 1

Treakeostomi ec Fraktur Maxilofacial

Oleh :

NUR SHABRINA FAHMI 10310275

Konsulen Pembimbing :

Dr. H. Farid Wajid Sp. THT-KL

BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-KLFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATIRSUD DR. SOEKARDJO TASIKMALAYA2015STATUS PASIEN

KETERANGAN UMUMNama : Tn. IJenis Kelamin: laki-lakiUsia: 33 TahunAlamat: Kp. Rahayu 2 002/006 Kel/Des Sukahurip kec. Tasikmalaya. Jawa BaratAgama: IslamStatus: MenikahPekerjaan: WiraswastaTanggal Pemeriksaan: Kamis, 19 Juni 2014

ANAMNESIS

Keluhan UtamaKeluar darah dari hitung dan bibir atas robekRiwayat Penyakit SekarangPasien datang ke Poli THT-KL sebagai rujukan dari bagian Bedah Mulut. Keluar darah dari kedua hidung dan bibir atas robek 7 hari SMRS. Os dilempar batu beratnya sekitar 2 kg pada bagian wajah. 3 hari pasca kejadian wajah menjadi bengkak, penglihatan menjadi kabur dan di kedua telinga seperti ada yang bertalu seperti mendengar detak jantung. LanjutanSakit pada bagian belakang kepala dan nyeri ketika menelan. Kesulitan membuka menutup dan membuka mulutKeluar air liur terus menerus dari mulut. Mual (-), muntah (-), Sesak (-), Demam (-),Pingsan (-), Kejang (-).

Riwayat Penyakit Dahulu-Riwayat Penyakit Keluarga-Riwayat PengobatanSaat kejadian os segera di bawa ke rumah sakit TMC. Setelah dilakukan tindakan di IGD os dirujuk ke Rumah Sakit dr. Soekardjo TasikmalayaRiwayat Alergi-

PEMERIKSAAN FISIK

Status generalisKeadaan Umum: Tampak Sakit BeratKesadaran: Compos Mentis

Vital SignTD: 120/80 mmHgRespirasi: 22x/ menitNadi: 94x/menitSuhu : 36,80C

KepalaMata Konjungtiva: Anemis -/-, perdarahan -/-Sklera: ikterus -/-Palpebra: oedem +/+Pupil: refleks cahaya +/+, isokor 3mm/3mmTHT: Status LokalisLeherKGB: tidak ada pembesaranTiroid: tidak ada pembesaran

ThoraxParuInspeksi : Simetris, retraksi (-)Palpasi : Vocal Fremitus raba normalPerkusi: Sonor di kedua lapangan paruAuskultasi : VBS +/+ Rh -/- Wh -/- Abdomen Inspeksi : Cembung, Jejas (-)Auskultasi: BU (+) NormalPalpasi: SoepelPerkusi: TympaniEkstremitasAkral Hangat: +/+Oedem : -/- NeurologiTidak dilakukan pemerikasaan

Status LokalisBagianKelainanAurisDekstraSinistraPreauriculaKelainanRadang dan tumorTrauma------AuriculaKelainanRadang dan tumorTrauma------RetroauriculaEdemaHiperemisNyeri tekanSikatriksFistulaFluktuasi------------* TelingaCanalis Acusticus EksternusKelainan kongenitalKulitSekretSerumenEdemaJaringan granulasiMassaKolesteatoma-+ (normal)-----

---+ (normal)-----

--Membran TimpaniWarnaIntakCahayaSulit dinilaiSulit dinilaiSulit dinilaiSulit dinilaiSulit dinilaiSulit dinilaiTes Pendengaran

PemeriksaanAurisDekstraSinistraTes Rinne(+)(+)Tes WebberTidak ada lateralisasiKesan:Telinga kanan dan kiri dalam batas normalHidungPemeriksaanNaresDekstraSinistraKeadaan luarBentuk dan ukuranSimertisRhinoskopi AnteriorMukosaSekretKrustaConcha InferiorSeptumPolip/TumorPasase udaraEpistaksis Sulit dinilaiSulit dinilaiSulit dinilaiDeviasi (+)Sulit dinilaiSulit dinilaiEpistaksis Sulit dinilaiSulit dinilaiSulit dinilaiSulit dinilaiDeviasi (+)Sulit dinilaiSulit dinilaiRhinoskopi PosteriorMukosaTidak dilakukan pemeriksaan karena pasien tidak dapat membuka mulutTidak dilakukan pemeriksaan karena pasien tidak dapat membuka mulutKhoanaSekretTorus tubariusFossa rosenmullerAdenoidTenggorokanBagianKelainanKeteranganMulutMukosa mulutLidahPalatum molleBasah Tidak dilakukan pemeriksaan karena pasien tidak dapat membuka mulutGigi Geligi8 7 6 5 4 3 2 11 2 3 4 5 6 7 8UvulaHalitosisTidak dilakukan pemeriksaan karena pasien tidak dapat membuka mulutTidak dilakukan pemeriksaan karena pasien tidak dapat membuka mulutTonsilMukosaBesarKriptaDentritusPerlengketanTidak dilakukan pemeriksaan karena pasien tidak dapat membuka mulutFaringMukosaGranulasiPost nasal dripMaxilofasialBentukLook: Deformitas os nasal (+), Edema (+), Vunul laseratum labia oris superior dextra (+)Feel: Krepitasi (+), Nyeri tekan (+) Move: ROM (Terbatas)

Paresis N. Fascial: (-)Leher : KGB (tidak ada perbesaran)

RESUMERPSRPDTelinga- Tinitus ( + ) - Otalgia ( - )- Otorea ( - )- Cefalgia ( - )Hidung, MulutDeformitas os nasal (+)Epistaksis (+)ROM (terbatas) Tenggorok, LeherOdinofagi (-)Limfadenopati (-)AnamnesisPemeriksaan Fisik Status generalis KU: Tampak Sakit Berat

Status lokalis:ADS: Sulit dinilaiCN: Deformitas os Nasal Epitaksis Nasal dextra et sinistraNPOP: Sulit DinilaiMF: Edema (+), Vunul laseratum labia oris superior dextra, ROM (terbatas)Leher: Limfadenopati (-)

DIAGNOSIS BANDING

Close Fraktur os nasal + Close Fraktur os Maxilla + Fraktur dentoalveolar + Vulnus Laseratum Labium Oris Superior

DIAGNOSIS KERJAClose Fraktur os nasal + Close Fraktur os Maxilla + Fraktur dentoalveolar + Vulnus Laseratum Labium Oris Superior

USULAN PEMERIKSAANFoto Rongent : Thoraks PAProyeksi Wajah LateralCervicalFoto CaldwellLab Darah Lengkap

Foto Bone lateral

Foto Caldwell

PENATALAKSANAAN

Umum:Diet makanan Cair

Medikamentosa :Infus RL 500 cc + 1 amp. Ketorolac + 1 amp tramadol + 1 amp Ranitidin dlm 20 tpmCefotaxime 1000mg 2x1Asam Traneksamat 1 g 3x1 amp

OperatifTrakeostomi + Reposisi Fraktur os Nasal Pemasangan Rubber Wirring

Laporan Oprasi :

Tindakan: Oprasi Trakeostomi dan Reposisi os nasalTanggal: 29-5-2015Mulai Oprasi: 09.45 WIBSelesai Oprasi:10.30 WIB

LaporanSetelah pasien dalam keadaan anastesi beri a dan antisepticDilakaukan diseksi tumpul pada trakeaDilakukan pembuatan stoma pada trakeaDipasang TC TubeDipasang kasa amanDulakukan reposisi NasalDipasang tampon anteriorOprasi selesaiPROGNOSISQuo ad vitam: dubia ad bonamQuo ad functional: dubia ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA

DefinisiTrakeostomi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengatasi pasien dengan ventilasi yang tidak adekuat dan obstruksi jalan pernapasan bagian atas. Insisi yang dilakukan pada trakea disebut Trakeotomi, sedangkan tindakan membuat stoma yang selanjutnya diikuti dengan pemasangan kanul trakea agar udara dapat masuk ke dalam paru paru melalui trakea disebut Trakeostomi.

KlasifikasiTrakeostomi untuk mengatasi gawat daruratTrakeostomi yang terencana dan dilakukan di kamar oprasi dengan trakeostomi efektif

Indikasi Trakeostomi

Menurut Endean Yang memerlukan ventilai mekanik dalam jangka panjangDengan keganasan kepaladan leher yang dilakukan reseksi yang sulit untuk dilakukan intubasiDengan trauma maxilofascial disertai dengan resiko sumbatan jalan napasDengan sumbatan jalan napas akibat trauma, luka bakar, ataukeduanyaDengan gangguan neurologis yang disertai dengan risiko sumbatan jalan napasDengan severe sleep apnea yang tidak dapat dilakukan intubasiKontraindikasi TrakeostomiBila tindakan konservatif membebaskan jalan napas masih dapat dilakukan.

PERALATAN TRAKEOSTOMI

JENIS KOMPLIKASI

Komplikasi perioperatif seperti perdarahan, emfisema, pneumotorak, emboli udara dan kerusakan tulang rawan krikoid.Diskoneksi.Salah menempatkan trakeostomi, misalnya di jaringan pretrakea atau bronkus utama kanan.Herniasi kaf yang menyebabkan pipa tersumbat.Ujung pipa tertutup dinding trakea atau carina.