17
ANGGUN ASTRI MURTI 1101006 Dosen pembimbing : Husnawati M,Farm.,APT

TIFOID

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TIFOID

ANGGUN ASTRI MURTI1101006

Dosen pembimbing : Husnawati M,Farm.,APT

Page 2: TIFOID

DEMAM TIFOID

Page 3: TIFOID

Pengertian Demam Tifoid

• Demam tifoid disebut juga dengan Typus abdominalis atau typoid fever.

• Demam tipoid ialah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan (usus halus) dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran

Page 4: TIFOID

ETIOLOGI

• Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau Salmonellan paratyphi dari Genus Salmonella.

• Bakteri ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas seperti di dalam air, es, sampah dan debu.

Page 5: TIFOID

Patogenesis • Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi masuk

kedalam tubuh manusia melalui makanan yang terkontaminasi kuman.

• Setelah kuman Salmonella typhintertelan, kuman tersebut dapat bertahan terhadap asam lambung dan masuk ke dalam tubuh melalui mukosa usus pada ileum terminalis.2 Di usus, bakteri melekat pada mikrovili, kemudian melalui barier usus yang melibatkan mekanisme membrane ruffl ing, actin rearrangement, dan internalisasi dalam vakuola intraseluler.2 Kemudian Salmonella typhi menyebar ke sistem limfoid mesenterika dan masuk ke dalam pembuluh darah melalui sistem limfatik

Page 6: TIFOID

• Bakteri dalam pembuluh darah ini akan menyebar ke seluruh tubuh dan berkolonisasi dalam organ-organ sistem retikuloendotelial,yakni di hati, limpa, dan sumsum tulang dan bereplikasi.

• Setelah periode replikasi,kuman akan disebarkan kembali ke dalam sistem peredaran darah dan menyebabkan bakteremia sekunder sekaligus menandai berakhirnya periode inkubasi.Bakteremia sekunder menimbulkan gejala klinis seperti demam, sakit kepala, dan nyeri abdomen.

Page 7: TIFOID

EPIDEMIOLOGI

• Demam tifoid dapat menginfeksi semua orang dan tidak ada perbedaan yang nyata antara insiden pada laki-laki dan perempuan.

• Insiden pasien demam tifoid dengan usia 12 – 30 tahun 70 – 80 %, usia 31 – 40 tahun 10 – 20 %, usia > 40 tahun 5 – 10 %.

Page 8: TIFOID

Gejala Klinis

• Gejala yang biasanya dijumpai adalah demam sore hari dengan serangkaian keluhan klinis,seperti anoreksia, mialgia, nyeri abdomen,dan obstipasi.

• Dapat disertai dengan lidah kotor, nyeri tekan perut, dan pembengkakan pada stadium lebih lanjut dari hati atau limpa atau kedua-duanya

Page 9: TIFOID

Sumber Penularan (Reservoir)

• Penularan penyakit demam tifoid oleh basil Salmonella typhi ke manusia melalui makanan dan minuman yang telah tercemar oleh feses atau urin dari penderita tifoid.

Page 10: TIFOID

DIAGNOSIS

• Diagnosis pasti demam tifoid berdasarkan pemeriksaan laboratorium didasarkan pada 3 prinsip, yaitu:

• Isolasi bakteri• Deteksi antigen mikroba• Serologik ( Uji widal )

Page 11: TIFOID

• Pemeriksaan lain adalah dengan Typhidot yang dapat mendeteksi IgM dan IgG Terdeteksinya IgM menunjukkan fase akut demam tifoid, sedangkan terdeteksinya IgG dan IgM menunjukkan demam tifoid akut pada fase pertengahan

Page 12: TIFOID

PENATALAKSANAAN TERAPI

• Terapi pada demam tifoid adalah untuk mencapai keadaan bebas demam dan gejala,mencegah komplikasi, dan menghindari kematian serta untuk mencegah kekambuhan dan keadaan carrier.

Page 13: TIFOID

A.Pemberian Anti MikrobaAntibiotik yang diberikan pada demam tifoid tanpa komplikasi menurut WHO 2003

Page 14: TIFOID

Antibiotik yang diberikan pada demam tifoid berat menurut WHO 2003

Page 15: TIFOID

PENCEGAHAN.

• Strategi pencegahan yang dipakai adalah untuk selalu menyediakan makanan dan minuman yang tidak terkontaminasi, higiene perorangan terutama menyangkut kebersihan tangan dan lingkungan, sanitasi yang baik,dan tersedianya air bersih sehari-hari.

• Strategi pencegahan ini menjadi penting seiring dengan munculnya kasus resistensi

Page 16: TIFOID

• Pencegahan dibagi menjadi beberapa tingkatan sesuai dengan perjalanan penyakit, yaitu

• pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tersier

LANJUTAN

Page 17: TIFOID

TERIMA KASIH