Upload
anggun-arii-murti
View
226
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
ANGGUN ASTRI MURTI1101006
Dosen pembimbing : Husnawati M,Farm.,APT
DEMAM TIFOID
Pengertian Demam Tifoid
• Demam tifoid disebut juga dengan Typus abdominalis atau typoid fever.
• Demam tipoid ialah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan (usus halus) dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran
ETIOLOGI
• Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau Salmonellan paratyphi dari Genus Salmonella.
• Bakteri ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas seperti di dalam air, es, sampah dan debu.
Patogenesis • Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi masuk
kedalam tubuh manusia melalui makanan yang terkontaminasi kuman.
• Setelah kuman Salmonella typhintertelan, kuman tersebut dapat bertahan terhadap asam lambung dan masuk ke dalam tubuh melalui mukosa usus pada ileum terminalis.2 Di usus, bakteri melekat pada mikrovili, kemudian melalui barier usus yang melibatkan mekanisme membrane ruffl ing, actin rearrangement, dan internalisasi dalam vakuola intraseluler.2 Kemudian Salmonella typhi menyebar ke sistem limfoid mesenterika dan masuk ke dalam pembuluh darah melalui sistem limfatik
• Bakteri dalam pembuluh darah ini akan menyebar ke seluruh tubuh dan berkolonisasi dalam organ-organ sistem retikuloendotelial,yakni di hati, limpa, dan sumsum tulang dan bereplikasi.
• Setelah periode replikasi,kuman akan disebarkan kembali ke dalam sistem peredaran darah dan menyebabkan bakteremia sekunder sekaligus menandai berakhirnya periode inkubasi.Bakteremia sekunder menimbulkan gejala klinis seperti demam, sakit kepala, dan nyeri abdomen.
EPIDEMIOLOGI
• Demam tifoid dapat menginfeksi semua orang dan tidak ada perbedaan yang nyata antara insiden pada laki-laki dan perempuan.
• Insiden pasien demam tifoid dengan usia 12 – 30 tahun 70 – 80 %, usia 31 – 40 tahun 10 – 20 %, usia > 40 tahun 5 – 10 %.
Gejala Klinis
• Gejala yang biasanya dijumpai adalah demam sore hari dengan serangkaian keluhan klinis,seperti anoreksia, mialgia, nyeri abdomen,dan obstipasi.
• Dapat disertai dengan lidah kotor, nyeri tekan perut, dan pembengkakan pada stadium lebih lanjut dari hati atau limpa atau kedua-duanya
Sumber Penularan (Reservoir)
• Penularan penyakit demam tifoid oleh basil Salmonella typhi ke manusia melalui makanan dan minuman yang telah tercemar oleh feses atau urin dari penderita tifoid.
DIAGNOSIS
• Diagnosis pasti demam tifoid berdasarkan pemeriksaan laboratorium didasarkan pada 3 prinsip, yaitu:
• Isolasi bakteri• Deteksi antigen mikroba• Serologik ( Uji widal )
• Pemeriksaan lain adalah dengan Typhidot yang dapat mendeteksi IgM dan IgG Terdeteksinya IgM menunjukkan fase akut demam tifoid, sedangkan terdeteksinya IgG dan IgM menunjukkan demam tifoid akut pada fase pertengahan
PENATALAKSANAAN TERAPI
• Terapi pada demam tifoid adalah untuk mencapai keadaan bebas demam dan gejala,mencegah komplikasi, dan menghindari kematian serta untuk mencegah kekambuhan dan keadaan carrier.
A.Pemberian Anti MikrobaAntibiotik yang diberikan pada demam tifoid tanpa komplikasi menurut WHO 2003
Antibiotik yang diberikan pada demam tifoid berat menurut WHO 2003
PENCEGAHAN.
• Strategi pencegahan yang dipakai adalah untuk selalu menyediakan makanan dan minuman yang tidak terkontaminasi, higiene perorangan terutama menyangkut kebersihan tangan dan lingkungan, sanitasi yang baik,dan tersedianya air bersih sehari-hari.
• Strategi pencegahan ini menjadi penting seiring dengan munculnya kasus resistensi
• Pencegahan dibagi menjadi beberapa tingkatan sesuai dengan perjalanan penyakit, yaitu
• pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tersier
LANJUTAN
TERIMA KASIH