Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Skripsi
Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh :
TIMUR NUNIK ASTUTY
NIM. F1207062
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, apabila kamu telah selesai
dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, dan
hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”
(QS. Alam Nasyroh, 6-8)
“Hidup penuh dengan perjuangan, tanpa perjuangan hidup akan terasa hampa,
nikmatilah hidup ini jangan menjadi beban yang terus menyiksamu, semuanya
akan indah pada waktunya dan indah pada tempatnya”
(penulis)
“Bila dirimu di tempat yang sesak, dan semuanya melawan engkau,
sampai rasanya kau tidak bisa bertahan lebih lama lagi, jangan menyerah,
karena disanalah dan saat itulah keadaan akan terbalik.”
(Harriet Beecher Stowe)
“Tuhanku, jika tak tulus jiwaku maka halangilah segala hasratku untuk
pintar, namun jika kau lihat cukup keikhlasanku, anugrahkanlah setetes
ayat-Mu agar menjadi karya nyataku.”
(Emha Ainun Najib)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya kecilku ini dengan rasa cinta dan
terima kasih untuk:
Ü Ibu dan Bapakku atas cinta, kasih, sayang, semangat
dan doa yang tak pernah putus
Ü Adek2ku yang selalu memberikan support
Ü Saudara, sahabat dan teman-teman terbaikku
Ü Sigit Triastono, SH
Ü Semua orang yang telah berjasa besar bagi hidupku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental
Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia”. Tidak lupa sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita
Rosulullah Muhammad SAW yang dengan perjuangan telah menghantarkan kita
menjadi umat pilihan, terlahir untuk seluruh manusia demi menuju Ridho-Nya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bimbingan,
arahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com. Ak, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu Dra. Endang Suhari, MSi, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Sebelas Maret Surakarta dan Pembimbing Akademik Penulis.
3. Bapak Drs. Wiyono, MM, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen.
4. Bapak Prof. Dr. Hartono, MS, selaku pembimbing skripsi, yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Ibu dosen pengajar dan seluruh karyawan Fakultas Ekonomi atas
bantuan dan kemudahan yang diberikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
6. Ibu dan Bapakku yang selalu memberikan doa dan sampai saat ini selalu
menjadi sumber inspirasi , semangat bagi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
7. Teman-teman mahasiswa jurusan Manajemen angkatan 2007 semoga sukses.
Buat Ambar, Anisa, Lina,Mba Yenny, Rusti terima kasih telah memberiku
semangat.
8. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, untuk segala
dukungan, doa, dan bantuannya.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan baik
dari penulisan maupun penyajian. Untuk itu segala saran dan kritik yang membangun
semoga berguna bagi penelitian selanjutnya. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Surakarta, Maret 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………. iii
HALAMAN MOTTO ……………………………………………………. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………. v
KATA PENGANTAR …………………………………………………… vi
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. viii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. xi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. xii
ABSTRAKSI ……………………………………………………………. xiii
ABSTRACT ……………………………………………………………… xiv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………….. 6
C. Tujuan Penelitian ………………………………………… 7
D. Manfaat Penelitian ……………………………………….. 7
BAB II LANDASAN TEORI … …………………………………….. 9
A. Tinjauan Pustaka .………………………………………… 9
1. Konsep Analisis Saham ………………………….. 9
2. Informasi Laporan Keuangan ……………………. 12
3. Return Saham ……………………………………. 14
4. Rasio ……………………………………………... 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
5. Pengaruh ROA,PER,DPS,FL,ITO,PBV terhadap
return Saham ……………………………………… 22
B. Penelitian Terdahulu …………….………………………. 26
C. Kerangka Pemikiran …………………..………………….. 27
D. Hipotesis ………………………………………………… 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………… 31
A. Populasi dan Sampel ……………………………………… 31
1. Populasi …………………………………………… 31
2. Sampel ……………………………………………. 31
3. Metode Pengambilan Sampel ……………………. 31
B. Pengukuran Variabel ……………………………………… 32
1. Variabel Dependent ………………………………. 32
2. Variabel Independent …………………………….. 32
C. Jenis Data …………………………………………………. 34
D. Teknik dan Pengambilan Data ..…………………………. 35
E. Uji Kualitas Data ………………………………………… 35
1. Uji Normalitas data …………………………….... 35
2. Uji Asumsi Klasik ………………………………. 36
a. Uji Multikoliniearitas …………………… 36
b. Uji Autokorelasi ………………………… 37
c. Uji heteroskedasitas …………………….. 37
F. Uji Hipotesis …………………………………………….. 38
1. Regresi Linear Berganda …….……………………… 38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
2. Uji F- Statistik .………………………………………. 39
3. Uji t ………………………………………………….. 39
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN …………………. 41
A. Analisis Data ……..………………………………………. 41
B. Deskripsi Data ……………………………………………. 43
C. Pengolahan Data …………………………………………. 45
1. Uji Normalitas Data …………………………………. 45
2. Pengujian Asumsi Klasik …………………………… 49
a. Multikolinearitas ………………………………… 49
b. Autokorelasi …………………………………….. 49
c. Heteroskedastisitas ……………………………… 50
D. Pengujian Hipotesis ………..……………………………. 52
1. Uji t .………………………………………………… 53
2. Uji F …………………………………………………. 55
3. Uji ………………………………………………... 55
E. Interprestasi dan Pembahasan Hasil Penelitian ………….. 56
1. Temuan Model Regresi ………………………….. 56
BAB V PENUTUP ………………………………………………….. 60
A. Kesimpulan ……………………………………………... 60
B. Keterbatasan ……………………………………………. 63
C. Saran ……………………………………………………. 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Populasi dan Sampel Perusahaan .……………………………… 36
Tabel IV.2 Statistik Deskriptif ………………………………………………. 37
Tabel IV.3 Uji Normalitas sebelum Transformasi …………………………… 40
Tabel IV.4 Uji Normalitas setelah Transformasi …………………..….……… 42
Tabel IV.5 Uji Normalitas setelah Triming …………………..….…………… 42
Tabel IV.6 Uji Multikolinearitas …………………………………………….. 43
Tabel IV.7 Uji Autokorelasi .....……………………………………………… 44
Tabel 4.7 Hasil Uji Anlisis Regresi .....……………………………………… 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran …………………………………………... 23
Gambar IV.1 Scatterplot Uji heteroskedasitas ................................................. 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA
TIMUR NUNIK ASTUTY NIM. F1207062
Penelitian yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return
Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Dividen Per Share (DPS), Financial Leverage (FL), Inventory Turn Over (ITO), Price Book Value (PBV), terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008.
Data yang digunakan adalah jenis data sekunder. Variabel ROA, PER, DPS, FL, ITO, dan PBV diperoleh dari laporan keuangan yang berakhir tanggal 31 Desember yang diambil dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) berupa data tahunan dari tahun 2005-2008. Variabel Return Saham diperoleh dari harga saham tahunan masing-masing emiten atau closing price dari tahun 2004 sampai dengan Desember 2008. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria terdaftar di BEI selama jangka waktu penelitian dan berupa perusahaan manufaktur, tersedia laporan keuangan selama periode pengamatan, selalu memperoleh laba dan tidak memiliki ekuitas negatif, serta termasuk dalam klasifikasi saham yang aktif diperdagangkan di BEI. Data yang diambil dari ICMD tahun 2006-2009 diperoleh jumlah sampel 143 perusahaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Uji hipotesis meliputi uji t, uji F, koefisien determinasi, serta uji asumsi klasik yang berupa uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil penelitian secara simultan variabel independen (ROA, PER, DPS, FL, ITO, dan PBV) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu return saham dengan nilai signifikansi F sebesar 0,034. Secara parsial hanya variabel Financial Leverage (FL) dan Price to Book Value (PBV) yang berpengaruh signifikan terhadap return saham manufaktur di BEI tahun 2005-2008 karena signifikansi kurang dari 5% yaitu berturut-turut sebesar 0,025 dan 0,015. Sedangkan Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Dividen Per Share (DPS)dan Inventory Turn Over (ITO), tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Kemampuan prediksi dari keempat variabel dilihat dari nilai Adjusted R square sebesar 0,059 atau 5,9%; berarti variasi return saham bisa dijelaskan variasi ROA,PER,DPS,FL,ITO dan PBV sebesar 5,9%; sisanya sebesar 94,1% dijelaskan oleh faktor lain diluar model. Kata kunci: return saham, Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Dividen Per Share (DPS), Financial Leverage (FL), , Inventory Turn Over (ITO), Price Book Value (PBV).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCE STOCK RETURN TO MANUFACTURING COMPANIES LISTED
IN INDONESIA STOCK EXCHANGE
TIMUR NUNIK ASTUTY NIM. F1207062
The study, entitled Analysis of Fundamental Factors Influence on Stock Return
of Registered Manufacturing Company in Indonesia Stock Exchange, aims to investigate the influence Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Dividen Per Share (DPS), Financial Leverage (FL), Inventory Turn Over (ITO), Price Book Value (PBV) to return stock companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2005-2008.
The data used is the type of secondary data. Variable ROA, PER, DPS, FL, ITO, and PBV obtained from financial statements ended December 31, which is taken from the Indonesian Capital Market Directory (ICMD) in the form of annual data from 2005-2008. Stock Return Variables obtained from the annual share price of each issuer or the closing price from 2004 through December 2008. The sampling technique used was purposive sampling with the criteria listed on the Stock Exchange during the period of research and manufacturing companies, available financial report for the period of observation, always makes a profit and has no negative equity, and included in the class of shares are actively traded in IDX. Data taken from ICMD year 2006-2009 the number of samples obtained by 143 companies. The data analysis technique in this study using multiple linear regression analysis. Hypothesis test includes t test, F test, coefficient of determination, as well as classical assumption that a test of normality, multicollinearity, autocorrelation and heteroscedasticity.
Based on the results of the study simultaneously the independent variables (ROA, NPM, DER and PBV) significantly affects the dependent variable is stock return with the significance F value of 0.034. Variables only partially Financial Leverage (FL) and Price to Book Value (PBV), which significantly influence stock returns in BEI manufactures 2005-2008 because the significance is less than 5% that is a row of 0.025 and 0.015. Meanwhile, Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Dividen Per Share (DPS) and Inventory Turn Over (ITO), had no significant effect on stock return. Predictive ability of the four variables seen from Adjusted R square value of 0.059 or 5.9%; mean stock return variation can be explained variation ROA,PER,DPS,FL,ITO and PBV of 5.9%, remaining at 94.1% explained by other factors beyond model. Keywords : stock return, Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Dividen Per Share (DPS), Financial Leverage (FL), , Inventory Turn Over (ITO), Price Book Value (PBV).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pasar modal sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang
bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan
investasi. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk
bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan
aman akan investasinya. Di pasar modal, laporan keuangan perusahaan
yang go public sangat penting sebagai dasar penilaian kinerja
perusahaan, terlebih perusahaan yang go public merupakan perusahaan
yang dimiliki oleh perusahaan luas, oleh karena itu operasi perusahaan
yang efisien akan sangat mempengaruhi apresiasi masyarakat pada
perusahaan publik. Pengukuran efisiensi dapat dilakukan dengan
menggunakan kinerja keuangan (Harianto dan Sudomo, 1998).
Sebelum para investor yang melakukan investasi dengan
membeli saham di pasar modal akan menganalisis kondisi perusahaan
terlebih dahulu agar investasi yang dilakukannya dapat memberikan
keuntungan (return). Memperoleh return (keuntungan) merupakan tujuan
utama dari aktivitas perdagangan para investor di pasar modal. Para
investor menggunakan berbagai cara untuk memperoleh return yang
diharapkan, baik melalui analisis sendiri terhadap perilaku perdagangan
saham, maupun dengan memanfaatkan sarana yang diberikan oleh para
analis pasar modal, seperti broker, dealer, manajer investasi. Pola perilaku
perdagangan saham di pasar modal dapat memberi kontribusi bagi pola
perilaku harga saham di pasar modal tersebut. Pola perilaku harga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
saham akan menentukan pola return yang diterima dari saham tersebut
(Budi dan Nurhatmini, 2003).
Bagi investor informasi tentang Return On Asset (ROA), Price
Earning Ratio (PER), Dividen Per Share (DPS), Financial Leverage (FL), ,
Inventory Turn Over (ITO), Price Book Value (PBV), menjadi kebutuhan
yang sangat mendasar dalam kebutuhan pengambilan keputusan. Informasi
tersebut dapat mengurangi ketidakpastian dan resiko yang mungkin terjadi,
sehingga keputusan yang diambil diharapkan akan sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Aharony dan Itzhak (1980) menunjukkan penelitian mereka
bahwa pasar bereaksi saat terjadi pengumuman dividen. Nilai sebuah saham
suatu perusahaan dapat merupakan suatu prestasi dari perusahaan tersebut,
dinilai dari kinerja keuangan yang dapat dilihat dan diukur atas financial
leverage perusahaan tersebut, karena financial leverage menggambarkan
bagaimana perusahaan membiayai aktivitasnya.
Oleh karena itu financial leverage dapat digunakan sebagai input
untuk mengukur perubahan atas harga saham. Menurut Weston dan Brigham
(1984) struktur modal perusahaan merupakan bauran atau perpaduan dari
hutang, saham preferen dan saham biasa yang dikehendaki perusahaan.
Penggunaan hutang untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan
menghasilkan keuntungan dan dapat berdampak pada kerugian yang tidak
lain adalah merupakan resiko dari penggunaan hutang. Hutang menyebabkan
beban yang bersifat tetap yaitu beban bunga dan pokok pinjaman yang harus
dibayar, dilain pihak hutang merupakan sumber dana yang dapat digunakan
untuk mendanai aktivitas perusahaan sehingga perusahaan dapat
meningkatkan kemampuan menghasilkan laba, selain itu beban bunga yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
harus dibayar tersebut merupakan beban yang dapat digunakan sebagai
elemen pengurang pajak penghasilan.
Weston dan Brigham (1984) menyatakan bahwa ukuran yang dapat
menunjukkan sampai sejauh mana sekuritas berpenghasilan tetap digunakan
dalam struktur modal perusahaan dinamakan financial leverage (leverage
keuangan). Semakin tinggi penggunaan sekuritas berpenghasilan tetap (dalam
hal ini adalah hutang) maka financial leveragenya juga semakin tinggi, begitu
juga sebaliknya semakin rendah penggunaan sekuritas berpenghasilan tetap
maka financial leveragenya juga akan semakin rendah. Seperti disebutkan
diatas bahwa hutang (yang menimbulkan financial leverage) digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan sehingga perusahaan dapat
beroperasi, berinvestasi, dan dapat mengembangkan usahanya. Akan tetapi
financial leverage juga menimbulkan resiko.
Menurut Weston dan Brigham (1984) resiko yang timbul akibat
digunakannya financial leverage yang melebihi resiko bisnis yang mendasar
dan harus ditanggung para pemegang saham biasa ini disebut resiko
keuangan perusahaan dengan financial leverage yang tinggi. Hal ini akan
dapat berakibat adanya kesulitan keuangan (financial stress), untuk dapat
menyelesaikan kewajiban hutangnya dengan kata lain bahwa financial
leverage dapat berakibat adanya kesulitan keuangan untuk dapat
menyelesaikan kewajiban hutangnya. Dengan kata lain bahwa financial
leverage dapat berakibat baik dan buruk bagi perusahaan, oleh karena itu
financial leverage ini dapat menyebabkan perusahaan berkembang dengan
baik (kinerja perusahaan baik), akan tetapi juga dapat menyebabkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
kemunduran perusahaan (kinerja perusahaan buruk) bahkan dapat berakibat
lebih jauh pada kondisi kepailitan atau bangkrut.
Dalam hal ini pengukuran kinerja perusahaan sebagai dampak dari
penggunaan hutang dalam struktur modalnya, dengan menggunakan ukuran
pertumbuhan penjualan, laba operasi dan return saham sebagai indikator
kinerja perusahaan, pertumbuhan penjualan adalah variabel yang paling
banyak terpengaruh oleh adanya kondisi baik internal maupun eksternal
perusahaan. Dengan adanya perubahan pada penjualan maka selanjutnya
akan dapat mempengaruhi profitabilitas (laba operasi) dan nilai perusahaan
yang tercermin dari harga saham.
Rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan (Price to Book
Value) menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai
relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Price to Book Value
(PBV) yang tinggi mencerminkan harga saham yang tinggi dibandingkan
nilai buku per lembar saham. Semakin tinggi harga saham, semakin berhasil
perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham. Keberhasilan
perusahaan menciptakan nilai tersebut tentunya memberikan harapan kepada
pemegang saham berupa keuntungan yang lebih besar pula (Sartono, 2001).
Penelitian-penelitian dibidang pasar modal telah banyak dilakukan
diantaranya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Dari
banyak penelitian yang telah dilakukan terdapat perbedaan tentang variabel-
variabel yang dipilih dan menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Diantara
penelitian terdahulu yang memberikan kesimpulan berbeda antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
1. Pada penelitian oleh Sparta (2000) dan Ika Rahayu (2003)
menyimpulkan bahwa Return On Assets (ROA) tidak
signifikan berpengaruh terhadap return saham, penelitian oleh
Sunarto (2001), Sohib Natarsyah (2000), Saiful Anam (2002)
dan Sulistiyo (2004) menyimpulkan bahwa Return On Assets
(ROA) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
return saham.
2. penelitian yang dilakukan Claude et al., (1996), Hardiningsih et
al., (2002) dan Liestyowati (2002) membuktikan bahwa faktor
Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham. Sedangkan Anis (2004) menemukan
bahwa ada hubungan negatif antara return saham dengan Price
to Book Value (PBV). Berbeda dengan hasil penelitian
Wahyudi (2003) yang memperlihatkan bahwa Price to Book
Value (PBV) berpengaruh secara positif signifikan terhadap
tingkat kembalian (return) pada pasca penawaran umum
perdana.
3. Aharony dan Itzhak (1980) menunjukkan penelitian mereka
bahwa pasar bereaksi saat terjadi pengumuman dividen. Nilai
sebuah saham suatu perusahaan dapat merupakan suatu prestasi
dari perusahaan tersebut, dinilai dari kinerja keuangan yang
dapat dilihat dan diukur atas financial leverage perusahaan
tersebut, karena financial leverage menggambarkan bagaimana
perusahaan membiayai aktivitasnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Dengan melihat begitu besarnya pengaruh Return On Asset (ROA),
Price Earning Ratio (PER), Dividen Per Share (DPS), Financial Leverage
(FL), Inventory Turn Over (ITO), Price Book Value (PBV) terhadap return
saham, maka penulis ingin mengulas dan membahas lewat tulisan ini dengan
judul ”ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.”
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah Return On Asset (ROA), Dividen Per Share (DPS) ,Financial
Leverage (FL), Price Earning Ratio (PER),Inventory Turn Over (ITO),
Price Book Value (PBV),secara simultan mempunyai pengaruh terhadap
Return Saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2005-2008?
2. Apakah Return On Asset (ROA), Dividen Per Share (DPS) ,Financial
Leverage (FL), Price Earning Ratio (PER),Inventory Turn Over (ITO),
Price Book Value (PBV) secara parsial mempunyai pengaruh terhadap
Return Saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2005-2008?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
1. Untuk mengetahui pengaruh Return On Asset (ROA), Dividen Per Share
(DPS) ,Financial Leverage (FL), Price Earning Ratio (PER),Inventory
Turn Over (ITO), Price Book Value (PBV) secara simultan terhadap
Return Saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2005-2008.
2. Untuk mengetahui pengaruh Return On Asset (ROA), Dividen Per Share
(DPS) ,Financial Leverage (FL), Price Earning Ratio (PER),Inventory
Turn Over (ITO), Price Book Value (PBV) secara parsial terhadap Return
Saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2005-2008.
D. MANFAAT PENELITIAN
a. Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak
manajemen perusahaan yang dapat digunakan sebagai masukan atau
dasar untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari
rasio keuangan yang baik menunjukkan prospek bagus bagi perusahaan di
masa yang akan datang yang dapat menarik investor untuk menanamkan
modal di perusahaan sehingga dimungkinkan dapat menambah modal
untuk usaha pengembangan perusahaan dan sebagai bahan informasi
dalam pengambilan keputusan.
b. Investor
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi tentang
pengaruh laporan keuangan terhadap harga saham yang diperdagangkan
di pasar modal, sehingga dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam
pengambilan keputusan serta dapat dipergunakan sebagai salah satu alat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
untuk memilih atau menentukan perusahaan mana yang mempunyai rasio
keuangan yang baik dan meramalkan harga.
c. Penulis
Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah wawasan,
pengetahuan mengenai pasar modal terutama rasio keuangan dan Return
Saham serta merupakan kesempatan untuk mempraktekkan teori-teori
yang diperoleh dari bangku kuliah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Analisis Saham
Pendekatan fundamental mengindikasikan bahwa yang membentuk
nilai intrinsik selain arus pendapatan adalah faktor risiko. Seperti diketahui
risiko investasi saham menggambarkan variabilitas pendapatan yang akan
diterima. Semakin besar risiko, berarti semakin bervariasi arus pendapatan
yang akan diterima. Oleh sebab itu harus mempertimbangkan setiap
keputusan dalam menjual atau membeli saham dengan melihat tingkat
pendapatan yang diharapkan dengan risiko yang terkandung dalam
pendapatan tersebut.
Analisis saham bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik suatu saham,
dan kemudian membandingkan dengan harga saham tersebut pada saat ini.
Nilai intrinsik (NI) menunjukkan Present Value arus kas yang diharapkan
dari suatu saham (Herianto dan Sudomo : 1998). Pedoman yang digunakan
adalah:
1. Apabila NI > harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai
undervalued atau harganya terlalu rendah, dan karenanya layak dibeli
atau ditahan apabila harga saham tersebut dimiliki.
2. Apabila NI < harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai
overvalued atau harganya terlalu mahal, dan karenanya layak dijual.
3. Apabila NI = harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai wajar
harganya dan berada dalam kondisi keseimbangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Selain analisis saham terdapat model penilaian saham. Model
penilaian saham merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian
variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan atau yang
diamati menjadi perkiraan harga saham. Variabel-variabel tersebut adalah
laba perusahaan, dividen yang dibagikan, dan sebagainya.
Harga saham merupakan harga yang terbentuk dari pasar (bursa
saham), umumnya harga saham diperoleh untuk menghitung nilai saham.
Semakin jauh perbedaan tersebut mencerminkan terlalu sedikitnya
informasi yang mengalir ke bursa, maka harga saham tersebut cenderung
dipengaruhi tekanan psikologis pembeli atau penjual. Untuk mencegah hal
tersebut perusahaan publik setiap saat harus memberikan informasi yang
cukup ke bursa efek sepanjang informasi tersebut berpengaruh terhadap
harga sahamnya.
Secara garis besar terdapat dua teknik analisis yang digunakan
dalam menentukan harga saham, yaitu:
1. Analisis Fundamental
Menyatakan bahwa setiap investasi saham mempunyai landasan yang
kuat yang disebut nilai intrinsik, yang dapat ditentukan melalui suatu
analisis yang sangat hati-hati terhadap kondisi perusahaan pada saat
sekarang dan prospeknya di masa mendatang. Nilai inilah yang
diestimasi oleh pemodal atau analis, dan hasil dari estimasi ini
dibandingkan dengan nilai pasar sekarang sehingga dapat diketahui
saham-saham yang over price maupun under price.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
2. Analisis Teknikal
Merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data atau catatan
pasar untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu
saham tertentu maupun pasar secara keseluruhan. Model analisis
teknikal lebih menekankan pada tingkah laku pemodal di masa akan
datang berdasarkan kebiasaan di masa lalu.
Fluktuasi harga saham merupakan hal yang seringkali terjadi di
pasar modal. Fenomena tersebut menarik banyak faktor yang ditemukan dan
mempengaruhi fluktuasi tersebut.
Menurut (Herianto dan Sudomo : 1998) secara garis besar faktor-
faktor yang mempengaruhi harga saham dibagi dalam kelompok sudut
pandang perusahaan (mikro) dan sudut pandang pasar (makro).
Sudut pandang perusahaan (mikro) meliputi:
1. Profit perusahaan yang secara konsisten mampu mencapai tingkat
pertumbuhan yang tinggi, maka secara empiris harga sahamnya akan
turut mengalami kenaikan.
2. Dividen, tingkat pembagian dividen merupakan salah satu
pertimbangan seorang investor dalam melakukan tindakan
investasinya.
3. Aliran kas, aliran yang menggambarkan alur kas masuk dan kas
keluar dari suatu perusahaan.
4. Perusahaan fundamental industri. Hal ini dapat diukur dari kinerja
keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari
perhitungan rasio-rasio keuangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
5. Perusahaan sikap investasi, yang mencerminkan perubahan dan
perilaku para investor terhadap pilihan investasi yang dilakukan.
Sudut pandang pasar (makro) meliputi:
1. Tingkat inflasi, yang akan mempengaruhi investor untuk memilih
antara real asset (tangible) dan financial asset serta antara saham
ataukah sekuritas fixed income.
2. Kebijakan fiskal dan moneter, yang akan menentukan dalam
pandangan pasar modal di masa yang akan datang.
3. Internasionalisasi, yang akan mencerminkan seberapa besar bisnis
perusahaan dalam negeri dapat berkompetisi dengan perusahaan
asing.
Dalam melakukan investasi di pasar modal para analis dan
investor dapat melakukan pendekatan investasi yang secara garis besar
dapat dibedakan menjadi dua pendekatan yaitu analisis teknikal dan
analisis fundamental. Analisis teknikal merupakan upaya untuk
memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga
saham tersebut di waktu lampau (Francis, 1988). Sedangkan analisis
fundamental merupakan teknik analisis saham yang mempelajari
tentang keuangan mendasar dan fakta ekonomi dari perusahaan
sebagai langkah penilaian harga saham perusahaan (Francis, 1988).
2. Informasi Laporan Keuangan
Sebelum seorang investor memutuskan akan menginvestasikan
dananya di pasar modal, ada kegiatan terpenting yang perlu untuk
dilakukan, yaitu penilaian yang cermat terhadap emiten. Seorang investor
harus percaya bahwa informasi yang diterimanya adalah informasi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
benar, sistem perdagangan di bursa dapat dipercaya, serta tidak ada pihak
lain yang memanipulasi informasi dan perdagangan tersebut (Rosyadi,
2002). Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia
menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan
investasinya.
Laporan keuangan memberikan informasi yang berhubungan dengan
profitabilitas, resiko, aliran kas, yang seluruhnya akan mempengaruhi
harapan pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan
tersebut.
Analisis laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat
dan teknik analisis pada laporan keuangan dan data keuangan dalam rangka
untuk memperoleh ukuran-ukuraran dan hubungan-hubungan yang berarti
dan berguna dalam rangka pengambilan keputusan.
Bagi para investor yang akan melakukan analisis perusahaan,
informasi laporan yang dikeluarkan perusahaan merupakan salah satu jenis
informasi yang mudah didapatkan dibandingkan alternatif informasi yang
lainnya. Selain itu informasi laporan keuangan sudah cukup
menggambarkan kepada kita sejauh mana perkembangan kondisi
perusahaan selama ini dan apa saja yang telah dicapainya. Selain itu kita
juga bisa melihat prospek perusahaan selama operasinya hanya dengan
membaca dan melihat laporan keuangan.
Koesno (dalam Resmi, 2002) mengatakan bahwa salah satu faktor
penting yang mempengaruhi pengharapan investor adalah kinerja keuangan
dari tahun ke tahun. Kinerja keuangan perusahaan dapat menjadi petunjuk
arah naik turunnya harga saham suatu perusahaan. Selain itu analisis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
terhadap informasi laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar
pertimbangan oleh investor untuk mengetahui perbandingan antara nilai
intrinsik saham perusahaan dengan harga pasar saham perusahaan yang
bersangkutan, dan atas pertimbangan tersebut investor dapat mengambil
keputusan apakah membeli ataukah menjual saham perusahaan yang
bersangkutan. Laporan keuangan dibagi menjadi tiga yaitu :
a. Neraca yang menggambarkan kondisi finansial pada waktu
tertentu.
b. Laba Rugi menggambarkan kondisi profitabilitas perusahaan
pada periode tertentu.
c. Laporan arus kas menggambarkan aliran kas yang bersumber
dari tiga sumber atau aktivitas yaitu : aktivitas operasi, aktivitas
investasi, dan aktivitas pendanaan.
3. Return Saham
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat
berupa return realisasi yang sudah terjadi dan return ekspektasi yang
belum terjadi namun di harapkan dapat terjadi dimasa mendatang. Return
realisasi (Realized Return) merupakan return yang telah terjadi. Return
realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja
perusahaan dan dihitung berdasarkan data hitoris. Return ekspektasi
(Expected Return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh
investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang
sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.
(Jogiyanto, 2000).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Husnan (dalam Resmi, 2002) mengatakan bahwa meskipun disebut
sebagai return saham atau tingkat keuntungan, sebenarnya tingkat
keuntungan tersebut lebih tepat dikatakan sebagai presentasi perubahan
harga saham. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah untuk
memaksimumkan return, tanpa melupakan faktor atas investasi yang
dilakukan.
Selain memperhatikan return, investor juga perlu
mempertimbangkan resiko yang akan didapat akibat investasi tersebut.
Resiko merupakan kemungkinan perbedaan antara actual return yang
diterima dengan return yang diharapkan.
Komponen return meliputi:
a. Capital Gain/loss merupakan keuntungan/kerugian bagi investor
yang diperoleh dari kelebihan harga jual/harga beli diatas harga
beli/harga jual yang keduanya terjadi dipasar sekunder.
b. Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima
investor secara periodik, misalnya berupa deviden atau bunga.
Yield dinyatakan dalam presentase dari modal yang ditanamkan.
Actual return yang diterima oleh investor belum tentu sama dengan
tingkat return yang diharapkan karena adanya faktor resiko, sehingga
investor yang rasional perlu unutk memperkirakan besarnya resiko dan
tingkat keuntungan dari seluruh asset yang ada di pasar. Untuk itu
pembentukan model-model keseimbangan umum sangat berguna untuk
menjelaskan hubungan antara resiko dan tingkat keuntungan serta
menentukan ukuran resiko yang relevan bagi setiap asset, juga dapat
bermanfaat untuk penentuan harga asset.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Return Saham = ( )
1-ti
1-tititi P
PPR
-= Yield
Dimana :
tiR : Return Saham
tiP : Harga saham i pada akhir periode
1-tiP : Harga saham i pada awal periode
4. Rasio
Untuk mengetahui atau menilai kondisi keuangan dan prestasi
perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolok ukur. Tolok
ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan
dua kata keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan
interpretasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang
lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan bagi para
analis yang ahli dan berpengalaman dibandingkan dengan analisis yang
hanya didasarkan atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak
berbentuk rasio.
Analisis rasio keuangan yang menghubungkan unsur-unsur neraca
dan laba rugi dapat memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan
dan penilaian posisi keuangannya. Analisis rasio juga memungkinkan
manajer keuangan memperkirakan reaksi para kreditur dan investor, dan
juga memberikan pandangan ke dalam tentang bagaimana kira-kira dana
dapat diperoleh. Rasio analisis keuangan meliputi dua jenis
perbandingan. Pertama, analisis dapat memperbandingkan rasio sekarang
dengan rasio masa lalu, yang kedua membandingkan rasio perusahaan
dengan rasio perusahaan lain yang sejenis atau dengan rata-rata industri
pada satu titik yang sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Rasio-rasio dikelompokkan dalam lima kelompok dasar yaitu :
1) Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur tingkat kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi
kewajiban keuangan yang berjangka pendek tepat pada waktunya.
Tingkat likuiditas yang tinggi memperkecil kegagalan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban fiansial jangka pendek kepada
kreditur dan berlaku pula sebaliknya.
Rasio ini merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan
hutang lancar, yang menunjukkan seberapa efisien perusahaan
mengelola aktiva lancar perusahaan, sehingga mampu membayar
utang jangka pendek tepat pada waktu yang dibutuhkan. Tinggi
rendahnya rasio ini akan mempengaruhi minat investor untuk
menginvestasikan dananya. Makin besar rasio ini maka makin
efisien perusahaan dalam mendayagunakan aktiva lancar
perusahaan.
Rasio likuiditas terdiri dari :
a) Quick Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
cashflow perusahaan yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan modal kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
b) Current Ratio
Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar
menutupi kewajiban lancar. Semakin besar rasio ini maka
semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menutupi
jangka pendeknya.
2) Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Profitasbilitas diukur dengan kesuksesan
perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara
produktif, dengan demikian profitabilitas perusahaan dapat
diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dalam
suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan
tersebut. Semakin tinggi rasio ini maka semakin efisien
perusahaan tesebut dalam memanfaatkan fasilitas perusahaan.
Rasio Profitabilitas terdiri dari :
a) Gross Profit Margin
Rasio ini mencerminkan laba kotor yang dapat dipakai
perusahaan dari setiap Rupiah penjualannya, yang berarti
dilihat dari komponen penjualan bersih dan harga pokok
penjualan.
b) Contribution Margin
Rasio yang digunakan mengukur seberapa besar hasil
penjualan dapat digunakan untuk menutup biaya variabel
emiten.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
c) Return on Asset (ROA)
Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa baik
manajemen menggunakan seluruh asset yang dimiliki
perusahaan dalam menghasilkan laba.
d) Return on Equity (ROE)
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar hasil laba
emiten yang dapat dinikmati oleh investor. ROE yang tinggi
bisa berarti bahwa perusahaan tersebut memiliki peluang
untuk memberikan pendapatan yang besar bagi pemegang
saham.
e) Net Profit Margin
Mengukur seberapa besar kontribusi penjualan terhadap laba
bersih perusahaan
3) Rasio Solvabilitas
Merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangan bila perusahaan tersebut
dilikuidasi, baik kewajiban keuangan jangka pendek ataupun
kewajiban jangka panjang. Rasio ini merupakan perbandingan
total aktiva dan utang serta utang dan ekuitas. Proporsi utang
untuk investasi dan operasi.
Rasio solvabilitas terdiri dari :
a) Debt to Equity Ratio (DER)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Rasio ini menggambarkan total hutang dan total equitas dalam
pendanaan perusahaan dan kemampuan modal sendiri
perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
DER merupakan rasio solvabilitas yang menggambarkan
kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka panjangnya, sehingga bisa melihat tingkat resiko tak
tertagihnya suatu hutang atau kewajiban. Semakin tinggi
DER, semakin besar presentase modal asing yang digunakan
dalam operasional perusahaan, atau semakin besar DER
menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak
memanfaatkan hutang-hutang relatif terhadap ekuitas.
b) Longterm Debt Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur perimbangan antara
dana investasi yang menggunakan hutang dan menggunakan
ekuitas.
c) Interest Coverage Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa besar prosentase
sisa laba setelah digunakan untuk membayar kewajiban beban
bunga.
4) Rasio Aktivitas
Rasio ini mengukur tingkat kemampuan dari pihak
manajemen dalam mengelola asset-assetnya.
Rasio aktifitas terdiri dari :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
a) Invetory Turnover
b) Total Asset Turnover
5) Rasio Nilai Pasar
Rasio ini mengukur kemapuan perusahaan dalam menciptakan
nilai pada masyarakat terutama pemegang saham dan calon
investor (Harianto dan Sudomo, 2001:155). Hal ini dilakukan
karena seorang investor dalam melakukan investasi saham akan
berharap untuk mendapatkan imbalan berupa laba atau
peningkatan nilai ekonomi saham.
Rasio nilai pasar terdiri dari :
a) Price Earning Ratio (PER)
PER mempunyai arti yang cukup penting dalam menilai suatu
saham, rasio ini merupakan suatu indikasi tentang harapan
masa depan suatu perusahaan. PER merupakan fungsi dari
pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang,
semakin tinggi tingkat pertumbuhan dari pendapatan yang
diharapkan, maka semakin tinggi pula PER.
b) Earning per Share (EPS)
Rasio ini digunakan untuk mengukur presentase laba terhadap
harga saham. Laba per lembar saham merupakan jumlah
keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa.
EPS yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut
mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik
kepada pemegang saham. Dengan demikian EPS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba dan mendistribusikan laba yang diraih perusahaan kepada
pemegang saham.
c) Devident Per Share (DPS)
Mengukur seberapa besar presentase deviden terhadap harga
saham. Perusahaan dengan variabel DPS yang tinggi diyakini
mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang
5. Pengaruh antara ROA, PER, DPS, FL, ITO, PBV terhadap Return
Saham
a. Return on Asset (ROA)
Return On Assets (ROA) adalah rasio antara laba setelah pajak atau
Net Income After Tax (NIAT) terhadap total assets. ROA
menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba
bersih dari aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan.
ROA digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan berdasarkan
kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan jumlah assets yang
dimiliki, hal ini akan dapat menyebabkan apresiasi dan depresiasi
harga saham. Kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba
bersih dari aktiva yang digunakan akan berdampak pada pemegang
saham perusahaan. ROA yang semakin bertambah menggambarkan
kinerja perusahaan yang semakin baik dan para pemegang saham
akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang diterima semakin
meningkat. Dengan demikian akan semakin membuat para investor
dan atau calon investor tertarik untuk menanamkan dananya ke dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
perusahaan. Dengan adanya daya tarik tersebut berdampak pada calon
investor dan atau investor untuk memiliki saham perusahaan semakin
banyak.
Jika permintaan atas saham perusahaan semakin banyak maka harga
saham perusahaan tersebut dalam pasar modal cenderung meningkat.
Seiring dengan meningkatnya harga saham, maka capital gain (actual
return) dari saham tersebut juga mengalami peningkatan. Hal ini
disebabkan karena actual return merupakan selisih antara harga
saham periode saat ini dengan harga saham sebelumnya. Berdasar
logika konsep tersebut maka ROA berpengaruh positif terhadap return
saham.
b. Price Earning Ratio (PER)
PER mempunyai arti yang cukup penting dalam menilai suatu saham,
rasio ini merupakan suatu indikasi tentang harapan masa depan suatu
perusahaan. PER merupakan fungsi dari pendapatan yang diharapkan
di masa yang akan datang, semakin tinggi tingkat pertumbuhan dari
pendapatan yang diharapkan, maka semakin tinggi pula PER. PER
secara teoritis merupakan indikator yang dapat digunakan menentukan
apakah harga saham-saham tertentu terlalu tinggi atau terlalu rendah,
sehingga para (calon) investor dapat menentukan kapan sebaiknya
saham dibeli atau dijual. Oleh karena itu, didalam memilih saham
dengan pertimbangan rasio tinggi rendahnya Price Earning Ratio
(PER) disarankan memilih saham dengan rasio Price Earning Ratio
(PER) yang tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
c. Deviden per Share (DPS)
Menurut Sharpe dan kawan-kawan (1997), perubahan dividen adalah
pengumuman kenaikan dividen yang merupakan tanda bahwa
manajemen telah menaikkan pendapatan masa depan perusahaan.
Oleh karena itu, pengumuman kenaikan dividen merupakan kabar
baik dan pada gilirannya akan menaikkan ekspektasi mereka
mengenai pendapatan perusahaan. Hal ini merupakan suatu implikasi
bahwa pengumuman kenaikan dividen akan menyebabkan kenaikan
harga saham perusahaan.
Seiring dengan meningkatnya harga saham, maka capital gain (actual
return) dari saham tersebut juga mengalami peningkatan. Hal ini
disebabkan karena actual return merupakan selisih antara harga
saham periode saat ini dengan harga saham sebelumnya. Berdasar
logika konsep tersebut maka DPS berpengaruh positif terhadap return
saham.
d. Financial Leverage (FL)
Financial Leverage (FL) menggambarkan sampai sejauh mana
sekuritas berpenghasilan tetap digunakan dalam struktur modal
perusahaan. Semakin tinggi penggunaan sekuritas berpenghasilan
tetap (dalam hal ini adalah hutang) maka financial leveragenya juga
akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya. Di dalam analisis
fundamental financial leverage ini diasumsikan bahwa dividen untuk
pemegang saham preferen selalu dibayar dalam setiap periode.
Asumsi ini diperlukan karena tujuan utama dari financial leverage
adalah mengetahui beberapa jumlah uang yang sesungguhnya tersedia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
bagi para pemegang saham biasa setelah bunga dan dividen (untuk
saham preferen) dibayarkan. Financial leverage dapat diukur dengan
rumus total hutang dibagi dengan total asset. meningkatnya laba
maka harga saham cenderung naik, sedangkan ketika laba turun, maka
harga saham ikut juga turun.
Seiring dengan turunnya harga saham, maka capital gain (actual
return) dari saham tersebut juga mengalami penurunan. Berdasar
logika konsep tersebut maka FL berpengaruh negatif terhadap return
saham. Seinancial Leverage, semakin kecil return saham.
e. Inventory Turn Over (ITO)
Inventory Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kecepatan perputaran persediaan menjadi kas. Semakin cepat
inventory terjual, semakin cepat investasi perusahaan berubah dan
persediaan menjadi kas (Ang, 1997). Menurut Sartono (1994)
perusahaan yang perputaran persediaannya makin tinggi berarti makin
efisien sehingga tingkat perputaran modal menjadi semakin cepat,
perputaran modal yang cepat memberikan harapan untuk memperoleh
keuntungan perusahaan semakin tinggi.
Perusahaan yang mampu memperoleh keuntungan yang tinggi
menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dan pada akhirnya dapat
memberikan harapan return sahamnya yang semakin baik. Oleh
karena itu, didalam memilih saham dengan pertimbangan rasio tinggi
rendahnya Inventory Turn Over (ITO) disarankan memilih saham
dengan rasio Inventory Turn Over (ITO) yang tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
f. Price to Book Value (PBV)
Pada umumnya perusahaan-perusahaan yang dapat beroperasi dengan
baik akan mempunyai rasio Price to Book Value (PBV) diatas 1 (Ang,
1997), dimana hal ini menunjukkan nilai saham suatu perusahaan,
dihargai diatas nilai bukunya. Semakin tinggi rasio Price to Book
Value (PBV) suatu perusahaan menunjukkan semakin tinggi pula
penilaian investor terhadap perusahaan yang bersangkutan, relatif
apabila dibandingkan dengan dana yang diinvestasikannya. Hal ini
akan berakibat pada semakin meningkatnya harga saham suatu
perusahaan, dengan demikian diharapkan pula akan meningkatkan
tingkat kembalian (return) perusahaan yang bersangkutan.
Semakin kecil nilai Price to Book Value (PBV) maka harga dari suatu
saham semakin murah. Semakin rendah rasio Price to Book Value
(PBV) menunjukkan harga saham yang lebih murah underprice
dibandingkan dengan harga saham lain yang sejenis. Kondisi ini
memberi peluang kepada investor untuk meraih capital gain pada saat
harga saham kembali mengalami rebound kenaikan harga. Oleh
karena itu, didalam memilih saham dengan pertimbangan rasio tinggi
rendahnya Price to Book Value (PBV) disarankan memilih saham
dengan rasio Price to Book Value (PBV) yang tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
B. PENELITIAN TERDAHULU
1. Dyah Kumala Trisnaeni (2007) tentang pengaruh kinerja keuangan yang
terdiri dari EPS, DER, ROI, ROE, dan PER terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta dan untuk mengetahui rasio
yang dominan yang mempengaruhi return saham perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Jakarta. Hasilnya menunjukkan rasio keuangan yang terdiri dari
EPS, DER, ROI, ROE, dan PER tidak berpengaruh secara serentak terhadap
return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Rasio keuangan
yang berpengaruh secara parsial terhadap return saham perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta adalah rasio PER sehingga
secara langsung rasio ini dominan mempengaruhi perubahan return saham
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
2. Sumilir (2002) melakukan analisis pengaruh EPS, Leverage Ratio, ROI, dan
ROE terhadap return saham. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda,
variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap return saham.
3. Rachmawati (2004) melakukan penelitian tentang pengaruh kinerja financial
yang diukur dari ROE, DER, EPS, DPS, dan PER terhadap perubahan harga
saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama lima
variable tersebut berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
C. KERANGKA PEMIKIRAN
Model penelitian menggambarkan pengaruh antar variabel-variabel penelitian
dan bentuk hipotesis yang dirumuskan.
Gambar II.1
Dari kerangka pemikiran diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Return on Asset (ROA) ROA digunakan untuk mengetahui besarnya laba
bersih yang dapat diperoleh dari operasional perusahaan dengan
menggunakan seluruh kekayaannya. Semakin tinggi ROA semakin efisien
operasional perusahaan dan sebaliknya. ROA yang positif menunjukkan
bahwa dari total aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan mampu
memberikan laba bagi perusahaan. Semakin tinggi ROA maka semakin tinggi
pula return saham.
2. Price Earning Ratio (PER) merupakan fungsi dari pendapatan yang
diharapkan di masa yang akan datang, semakin tinggi tingkat pertumbuhan
dari pendapatan yang diharapkan, maka semakin tinggi pula PER.
Return on Asset
Deviden per Share
Financial Leverage
Return Saham
Price Earning Ratio
Inventory Turn Over
Price to Book Value
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
3. Deviden per Share (DPS) Menurut Sharpe dan kawan-kawan (1997),
perubahan dividen adalah pengumuman kenaikan dividen yang merupakan
tanda bahwa manajemen telah menaikkan pendapatan masa depan
perusahaan. Oleh karena itu, pengumuman kenaikan dividen merupakan
kabar baik dan pada gilirannya akan menaikkan ekspektasi mereka mengenai
pendapatan perusahaan. Hal ini merupakan suatu implikasi bahwa
pengumuman kenaikan dividen akan menyebabkan kenaikan harga saham
perusahaan. Dengan meningkatnya deviden maka akan menaikkan harga
saham,dan akan berpengaruh postif terhadap return saham.
4. Financial Leverage (FL) menggambarkan sampai sejauh mana sekuritas
berpenghasilan tetap digunakan dalam struktur modal perusahaan. Semakin
tinggi penggunaan sekuritas berpenghasilan tetap (dalam hal ini adalah
hutang) maka financial leveragenya juga akan semakin tinggi, begitu juga
sebaliknya. Semakin tinggi financial leverage nya semakin turun harga saham
nya, maka akan berpengaruh terhadap return saham juga menurun.
5. Inventory Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kecepatan perputaran persediaan menjadi kas. Semakin cepat inventory
terjual, semakin cepat investasi perusahaan berubah dan persediaan menjadi
kas (Ang, 1997). Perusahaan yang mampu memperoleh keuntungan yang
tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dan pada akhirnya dapat
memberikan harapan return sahamnya yang semakin baik.
6. Price to Book Value (PBV) pada umumnya perusahaan-perusahaan yang
dapat beroperasi dengan baik akan mempunyai rasio Price to Book Value
(PBV) diatas 1 (Ang, 1997), dimana hal ini menunjukkan nilai saham suatu
perusahaan, dihargai diatas nilai bukunya. Semakin tinggi rasio Price to Book
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Value (PBV) suatu perusahaan menunjukkan semakin tinggi pula penilaian
investor terhadap perusahaan yang bersangkutan, relatif apabila dibandingkan
dengan dana yang diinvestasikannya. Hal ini akan berakibat pada semakin
meningkatnya harga saham suatu perusahaan, dengan demikian diharapkan
pula akan meningkatkan tingkat kembalian (return) perusahaan yang
bersangkutan.
7. Return merupakan variabel dependent yang dihitung berdasarkan data
historis tahunan.
D. HIPOTESIS
Pengujian hipotesis untuk membuktikan pengaruh kinerja keuangan terhadap
return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI adalah
dengan menggunakan hipotesis seperti berikut ini :
H1 = Return on Asset (ROA) berpengaruh signifikan postif terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
H2 = Price Earning Ratio (PER) berpengaruh signifikan positif terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
H3 = Devident per Share (DPS) berpengaruh signifikan positif terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
H4 = Financial Leverage (FL) berpengaruh signifikan negatif terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
H5 = Inventory Turn Over (ITO) berpengaruh signifikan positif terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
H6 = Price to Book Value (PBV) berpengaruh signifikan positif terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh perusahaan yang sahamnya
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa efek Indonesia pada periode
2005-2008 sebanyak 143 perusahaan, dengan alasan bahwa pada umumnya
perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang dominan dalam Bursa
Efek Indonesia dan memiliki tingkat sensifitas yang tinggi ketika ada
kebijakan baik intern maupun ekstern.
3. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive
sampling yaitu suatu metode dimana pengambilan data-data dengan kriteria
tertentu. Kriteria-kriteria tersebut meliputi :
a. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang tergabung dalam
perusahaan manufaktur.
b. Perusahaan tersebut membagikan deviden setiap tahunnya dari tahun
2005-2008.
c. Perusahaan yang diteliti melaporkan laporan keuangan (Annual Report)
secara lengkap selama periode 2005-2008.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
B. PENGUKURAN VARIABEL
Penelitian ini menggunakan dua variabel :
1. Variabel Dependen yaitu variabel yang mempunyai ketergantungan
terhadap variabel lain. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah
return saham.
Return Saham = ( )
1-ti
1-tititi P
PPR
-= Yield
Dimana :
tiR : Return Saham
tiP : Harga saham i pada akhir periode
1-tiP : Harga saham i pada awal periode
2. Variabel independent adalah variabel bebas atau tidak terikat dengan
variabel lain. Adapun variabel independent dalam penelitian ini antara lain
:
a. Return on Asset (ROA)
Rasio yang mengukur tingkat pengembalian atas aktiva yang
didanai oleh pemegang saham dan kreditor, maka rasio harus dapat
memberikan ukuran produktifitas aktiva dalam pengembaliannya
kepada kedua belah pihak (Sawir,2001) menyatakan rumus ROA
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
b. Price Earning Ratio (PER)
Rasio ini merupakan suatu indikasi tentang harapan masa depan
suatu perusahaan. PER merupakan fungsi dari pendapatan yang
diharapkan di masa yang akan datang, semakin tinggi tingkat
pertumbuhan dari pendapatan yang diharapkan, maka semakin
tinggi pula PER. PER secara teoritis merupakan indicator yang
dapat digunakan menentukan apakah harga saham saham tertentu
terlalu tinggi dan terlalu rendah, sehingga para (calon) investor
dapat menentukan kapan sebaiknya saham dibeli atau dijual. PER
dapat dihitung sebagai berikut :
c. Dividen Per Share (DPS)
Dividen Per Share (DPS) adalah besarnya jumlah pendapatan per
lembar saham yang akan didistribusikan pada para pemegang
saham biasa. DPS dihitung dari :
DPS = sahamlembar Jumlah dibayarkan ygdeviden Jumlah
d. Financial leverage
Financial leverage adalah jumlah uang yang sesungguhnya
tersedia bagi pemegang saham biasa setelah bunga dan dividen
untuk saham preferen dibayarkan. Financial leverage dapat
dihitung dengan :
FL = Asset Total
Hutang Total
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
e. Inventory Turn Over
Inventory Turn Over (ITO) merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur kecepatan perputaran persediaan menjadi kas.
f. Price to Book Value
Price to Book Value (PBV) merupakan rasio pasar yang
digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap
nilai bukunya.
C. JENIS DATA
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana
data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung (data dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa
bukti, catatan, atau laporan histories yang telah tersusun dalam arsip (data
documenter) yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. (Indriantoro, 1999).
Bentuk data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Laporan keuangan tahunan (Annual Report) yang diterbitkan oleh
perusahaan yang menjadi obyek penelitian selama periode 2005-
2008.
2. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini seperti ROA, PER, DPS,
FL, ITO, PBV perusahaan dan laporan keuangan perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
diperoleh secara langsung dari Indonesian Capital Market Directory
(ICMD).
D. TEKNIK DAN PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data yang dipakai adalah metode dokumentasi,
yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pencatatan
seperlunya dari sumber data yang terkait.
Data yang dikumpulkan berasal dari :
a. Kinerja keuangan perusahaan yang digunakan adalah rasio keuangan,
yang dihitung berdasarkan laporan keuangan perusahaan manufaktur
periode 2005 – 2008. Data tersebut diperoleh dari Indonesian Capital
Market Directory (ICMD).
b. Return saham diperoleh dari IDX dan Indonesian Capital Market
Directory (ICMD).
E. UJI KUALITAS DATA
Uji kualitas data data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi
klasik. Karena jenis data dalam penelitian ini dalah jenis data sekunder. Uji
asumsi klasik ini dilakukan agar model regresi pada penelitian ini signifikan dan
representative, maka model regresi tersebut harus memenuhi asumsi dasar
klasik. Asumsi dasar tersebut adalah apabila tidak terjadi autokorelasi,
multikolinearitas, dan heterokedastisitas diantara variabel-variabel bebas dalam
regresi tersebut.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji dalam model regresi,
variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
dilakukan dengan menggunakan model kolmogorov-smirnov. Uji ini
dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi yang diperoleh
dengan taraf signifikansi yang sudah ditentukan yaitu 0,05. Apabila
nilai signifikansi (p-value) lebih besar dari taraf signifikansi yaitu
0,05, maka data berdistribusi normal.
Jika data berdistribusi tidak normal maka digunakan metode
trimming. Salah satu penyebab yang menjadikan data tidak
berdistribusi normal adalah karena terdapat beberapa item data yang
bersifat outliers, yaitu kasus atau data yang memiliki karakteristik
unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi
lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah
variabel tunggal atau variabel kombinasi (Ghozali, 2005 : 36). Untuk
itu digunakan metode trimming, yaitu membuang data yang bersifat
outliers tersebut. Selain itu, dapat dilakukan transformasi data dengan
menggunakan bentuk log sehingga nilai transformasi tersebut dapat
memenuhi batas yang ditentukan.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik meliputi uji multikolinearitas, autokorelasi, dan
heteroskedastisitas.
a. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah suatu hubungan yang sempurna
antara beberapa variabel independen (bebas) dalam model regresi.
Akibat adanya multikolinearitas adalah estimasi akan terafiliasi
sehingga menimbulkan bias. Uji ini dilakukan dengan melihat nilai
Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF melebihi angka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
10, maka disimpulkan telah terjadi multikolinearitas, sedangkan jika
nilai VIF dibawah angka 10, maka disimpulkan tidak terjadi
multikolinearitas.
b. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian
observasi yang terletak bederetan menurut waktu (seperti data time
series) atau korelasi antara tempat yang berdekatan (seperti data
cross sectional). Uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya
autokorelasi adalah uji Durbin-Watson (D-W). Uji autokorelasi
digunakan untuk mendeteksi adanya korelasi internal diantara
anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam
rangkaian ruang dan waktu. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi
dapat dilihat dari nilai Durbin-Watson. Panduan mengenai angka
Durbin-Watson (D-W) untuk mendeteksi autokorelasi bisa dilihat
dalam tabel D-W.
Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut (Santoso, 2001
: 219) :
1) Angka D-W dibawah –2, berarti ada autokorelasi positif.
2) Angka D-W diantara –2 sampai +2, berarti tidak ada
autokorelasi.
3) Angka D-W diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
c. Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas dimaksudkan
untuk mengetahui dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
(Ghozali, 2005 : 105). Metode yang digunakan untuk menguji ada
atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot
antara nilai variabel dependen (ZPRED) dengan nilai residual
(SRESID). Dasar analisis ini adalah :
1) Jika titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
seperti bergelombang atau melebar kemudian menyempit,
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
F. UJI HIPOTESIS
1. Model Regresi Linear Berganda
Regresi merupakan alat yang mengukur kekuatan pengaruh antara dua
variabel atau lebih, juga menunjukkan arah pengaruh antara variabel
dependent dengan variabel independent.
Dalam penelitian ini, model estimasi yang digunakan adalah persamaan
linier, adapun persamaan model regresi berganda tersebut adalah :
ecccccc +++++++= 665544332211 bbbbbbaY
Keterangan :
Y = Return
a = konstanta
1c = ROA
2c = PER
3c = DPS
4c = FL
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
5c = ITO
6c = PBV
654321 ,,,,, bbbbbb = Koefisien Regresi
e = error
2. Uji F – Statistik
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara bersama-sama.
Langkah-langkah hipotesis dengan Uji F :
a. Menentukan hipotesis
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0
Semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen.
HA : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0
Semua variabel independen secara bersama-sama merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
b. Membandingkan probabilitas F-hitung dengan alpha = 5 %
c. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :
Ho diterima apabila Fhitung < Ftabel
Ho ditolak apabila Fhitung > Ftabel
3. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variable independen terhadap
vaiabel dependen secara parsial.
Langkah-langkah hipotesis dengan uji t :
a. Menentukan hipotesis
H0 : bx = 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Variable independen x bukan merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variable dependen.
HA : bx ≠ 0
Variable independen tersebut merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variable dependen.
b. Membandingkan profitabilitas t-hitung dengan alpha = 5%
c. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :
Ho diterima apabila: -ttabel £ thitung £ ttabel
Ho ditolak apabila: thitung > ttabel atau thitung < - ttabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan disajikan analisis terhadap data penelitian dan pengujian
hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dengan menggunakan
teknik-teknik analisis yang telah ditentukan. Hipotesis yang akan diuji adalah
tentang pengaruh, Return On Asset, Price Earning Ratio, Deviden Per Share,
Finacial Leverage, Inventory Turn Over, Price to Book Value terhadap Return
Saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hipotesis
masih bersifat sementara yang memerlukan pengujian secara empiris. Pengujian
hipotesis menggunakan uji Regresi Linier Berganda dan diproses dengan
menggunakan bantuan program SPSS versi 15.00 for Windows.
A. ANALISIS DATA
Penelitian ini mengambil data dari sampel perusahaan-perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005 sampai tahun
2008. Berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesian Capital Market
Directory periode tahun 2005 sampai tahun 2008 diperoleh sampel yang akan
digunakan sebagai objek penelitian yaitu 143 perusahaan. Peneliti
menggunakan metode purposive random sampling untuk memperoleh sampel
yang dianggap mampu mewakili populasi. Sampel tersebut dipilih atas dasar
kesesuaian karakteristik sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang secara kontinyu terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2005-2008.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
2. Perusahaan–perusahaan tersebut telah menyampaikan laporan
keuangannya secara rutin dan mempunyai data keuangan yang lengkap
sesuai yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
3. Perusahaan tersebut tidak mempunyai laba bersih (net income) negatif
selama periode penelitian, karena secara logis investor tentunya akan
lebih memilih membeli saham-saham perusahaan yang dianggap
berpotensi memberikan keuntungan bagi mereka sebagai pemegang
saham.
Dari keselurahan populasi perusahaan manufaktur go public di Indonesia
yang mengeluarkan laporan keuangannya, menghasilkan 143 unit observasi
sebagai sampel dalam penelitian ini. Data populasi sampel akan ditampilkan
secara ringkas dalam tabel IV.I.
TABEL IV.I
POPULASI DAN SAMPEL
Tahun Populasi Perusahaan
Manufaktur
Sampel
2005 146 38
2006 146 43
2007 146 38
2008 146 24
Jumlah 584 143
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
B. DESKRIPSI DATA
Dengan melakukan perhitungan statistik deskriptif, maka dapat diketahui
gambaran tentang data Return On Asset, Price Earning Ratio, Deviden Per
Share, Finacial Leverage, Inventory Turn Over, Price to Book Value dan
Return Saham. Gambaran mengenai data tersebut dapat dilihat dalam tabel
berikut ini:
TABEL IV.2
STATISTIK DESKRIPTIF
Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
RETURN 143 -100,00 4,29 -0,5040 8,40782
PBV 143 0,10 21,26 2,0524 2,82845
PER 143 -49,02 197,76 15,3458 22,94766
FL 143 0,100 0,900 0,45881 0,183873
ITO 143 0,24 83,90 7,2043 10,71642
DPS 143 1,00 8000,00 320,4838 1023,83910
ROA -0,01 1,47 0,1027 0,17626
Valid N
(listwise)
143
Sumber: Hasil pengolahan data (lampiran)
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif yang tercantum pasa tabel IV.2
dapat diketahui nilai rata-rata Return yaitu sebesar -0,5040. Nilai Return
terkecil dicapai oleh PT Lion Metal Works Tbk, yaitu sebesar -100,00
pada tahun 2007. Sedangkan nilai Return terbesar dicapai oleh PT. Bristol
Myers Squibb Indonesia Tbk, yaitu sebesar 4,29 pada tahun 2006.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Variabel Price to Book Value memiliki nilai rata-rata sebesar 2,0524.
Nilai Price to Book Value terkecil dicapai oleh PT. Multistarada Arah sarana
Tbk, yaitu sebesar 0,10 pada tahun 2006. Sedangkan nilai Price to Book Value
terbesar dicapai oleh PT. Unilever Indonesia Tbk, yaitu sebesar 21,26 pada
tahun 2006.
Variabel Price Earning Ratio memiliki nilai rata-rata sebesar 15,3458.
Nilai Price Earning Ratio terkecil dicapai oleh PT. Goodyear Indonesia Tbk,
yaitu sebesar -49,02 pada tahun 2005. Sedangkan nilai Price Earning Ratio
terbesar dicapai oleh PT. Ultra Jaya Milk Tbk, yaitu sebesar 197,76 pada tahun
2005.
Variabel Finacial Leverage memiliki nilai rata-rata sebesar 0,45881.
Nilai Finacial Leverage terkecil dicapai oleh PT. Mandom Indonesia Tbk, yaitu
sebesar 0,100 pada tahun 2008. Sedangkan nilai Finacial Leverage terbesar
dicapai oleh PT. Intanwijaya Internasional Tbk, yaitu sebesar 0,900 pada tahun
2008.
Variabel Inventory Turn Over memiliki nilai rata-rata sebesar 7,2043.
Nilai Inventory Turn Over terkecil dicapai oleh PT. Colorpak Indonesia Tbk,
yaitu sebesar 0,24 pada tahun 2008. Sedangkan nilai Inventory Turn Over
terbesar dicapai oleh PT. Aqua Golden Mississippi Tbk, yaitu sebesar 83,90
pada tahun 2008.
Variabel Deviden Per Share memiliki nilai rata-rata sebesar 320,4838.
Nilai Deviden Per Share terkecil dicapai oleh PT. Pan Brothers Tex Tbk, yaitu
sebesar 1,00 pada tahun 2006. Sedangkan nilai Deviden Per Share terbesar
dicapai oleh PT. Bristol-Myer Squibb Indonesia Tbk, yaitu sebesar 8000,00
pada tahun 2008.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Variabel Return On Asset memiliki nilai rata-rata sebesar 0,1027. Nilai
Return On Asset terkecil dicapai oleh PT. Googyear Indonesia Tbk, yaitu
sebesar -0,01 pada tahun 2005. Sedangkan nilai Return On Asset terbesar
dicapai oleh PT. Kalbe Farma Tbk, yaitu sebesar 1,47 pada tahun 2006.
C. PENGOLAHAN DATA
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi
15.00 for Windows. Sebelum melakukan regresi untuk pengujian hipotesis,
terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data dan pengujian asumsi
klasik yang merupakan persyaratan untuk melakukan regresi.
1. Uji Normalitas Data
Uji yang digunakan untuk melihat normalitas data yaitu uji
Kolmogrof-Smirnov. Jika signifikansi hitung (p-value) lebih besar dari 0,05,
maka data dinyatakan berdistribusi normal. Variabel yang diutamakan untuk
berdistribusi normal dalam penelitian adalah variabel dependen yang
diproksikan dengan return saham. Variabel dependen diutamakan normal
karena pada dasarnya nilai dari variabel dependen berasal dari nilai rata-rata
variabel independennya.
Hasil pengujian dengan menggunakan Uji Kolmogrov-Smirnov
dapat ditunjukan pada tabel dibawah ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Tabel IV. 3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Sebelum Transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
143 143 143 143 143 143 143
-,5040 2,0524 15,3458 ,45881 7,2043 320,4838 ,1027
8,40782 2,82845 22,94766 ,183873 10,71642 1023,839 ,17626
,477 ,245 ,267 ,051 ,258 ,378 ,296
,386 ,234 ,254 ,051 ,258 ,361 ,296
-,477 -,245 -,267 -,051 -,258 -,378 -,273
5,702 2,930 3,195 ,615 3,089 4,514 3,543
,000 ,000 ,000 ,844 ,000 ,000 ,000
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
RETURN PBV PER FL ITO DPS ROA
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Sumber: Hasil pengolahan data (lampiran)
Dari hasil pengujian Uji Kolomogrov-Smirnov, terdapat lima nilai
signifikansi variable kurang dari 0,05 hanya variable FL yang memiliki nilai
signifikansi diatas 0,05 yang masing-masing sebesar 0,844. Oleh karena itu,
hanya variable FL saja yang berdistribusi normal. Sedangkan variable lain tidak
berdistribusi normal.
Pada praktiknya, jarang bahkan tidak pernah dijumpai kumpulan data
yang berdistribusi normal, namun demikian kurva normal dapat digunakan
untuk kumpulan data yang distribusinya mendekati normal (Djarwanto PS,
1998). Jika ditemukan data yang tidak normal maka dapat digunakan beberapa
cara untuk menormalkan data tersebut. Selain menambah data, dapat juga
dilakukan metode trimming dan transformasi data kedalam bentuk logaritma
natural (LN).
Metode trimming dapat ditempuh dengan membuang sampel yang
memiliki sifat ouliers, yaitu sampel yang memiliki nilai diluar batas normal
ketika dibandingkan dengan data lain dalam sampel tersebut. Karena pada
dasarnya penyebab data tidak berdistribusi normal adalah adanya beberapa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
item yang data yang bersifat outliers. Sedangkan dan mentransformasi sampel
kedalam bentuk LN, diharapkan sampel awal dapat memenuhi batas nilai yang
ditentukan. Pada penelitian ini peneliti memilih metode transformasi kebentuk
logaritma natural.
Variabel yang diutamakan untuk berdistribusi normal dalam penelitian
adalah variable dependen yang diproksikan dengan RETURN. Variabel
dependen diutamakan normal karena pada dasarnya nilai dari variable dependen
berasal dari nilai rata-rata variable independennya.
Dalam penelitian ini tidak semua variable ditransformasi ke dalam
bentuk logaritma natural. Variabel FL tidak perlu dinormalkan sebab variabel
FL sudah berdistribusi normal.
Variabel RETURN juga tidak dapat langsung ditransformasikan ke
dalam bentuk logaritma natural sebab ada bilangan yang memiliki nilai negative
sehingga tidak dapat ditransformasikan ke dalam logaritma natural. Oleh karena
itu, sebelum ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma natural, variabel
RETURN di kuadratkan dahulu untuk menghilangkan nilai negatifnya. Setelah
itu, hasil kuadrat variabel RETURN ditransformasikan dalam bentuk logaritma
natural.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Tabel IV. 4 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Setelah Transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
143 138 143 142 143 143 142
,45881 -1,39971 ,28336 2,37401 1,54161 3,67587 -2,89444
,183873 1,313775 ,880049 ,796542 ,880657 2,037952 1,257508
,051 ,073 ,075 ,062 ,073 ,075 ,126
,051 ,073 ,075 ,062 ,053 ,075 ,103
-,051 -,058 -,039 -,057 -,073 -,036 -,126
,615 ,858 ,893 ,741 ,879 ,902 1,506
,844 ,453 ,403 ,643 ,423 ,390 ,021
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
FL LNRETURN LNPBV LNPER LNITO LNDPS LNROA
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Sumber: Hasil pengolahan data (lampiran)
Dari table IV.5 diperoleh nilai signifikansi variabel LNRETURN,
LNPBV, LNPER, LNITO dan LNDPS lebih besar dari 0,05. Jadi variabel
tersebut telah berdistribusi normal. Sedangkan variabel LNROA tetap tidak
berdistribusi normal walaupun telah ditransformasikan ke bentuk logaritma
natural. Maka ditempuh cara trimming untuk memperoleh nilai signifikansi
yang lebih besar dari 0,05. Hasil trimming dapat dilihat dalam table IV.5
Tabel IV. 5 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Setelah Trimming
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
133 133 132 133 133 132 133
-1,40843 ,28925 2,36956 1,54693 3,72867 -2,78792 ,46511
1,179838 ,885855 ,789678 ,894578 2,043408 1,061403 ,182124
,084 ,058 ,069 ,083 ,068 ,117 ,051
,051 ,058 ,069 ,061 ,068 ,087 ,046
-,084 -,033 -,053 -,083 -,035 -,117 -,051
,967 ,674 ,788 ,954 ,787 1,341 ,583
,307 ,754 ,564 ,322 ,566 ,055 ,885
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
LNRETURN LNPBV LNPER LNITO LNDPS LNROA FL
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Sumber: Hasil pengolahan data (lampiran)
Dari table IV.6 diperoleh nilai signifikansi variabel LNRETURN,
LNPBV, LNPER, LNITO, LNDPS dan LNROA setelah dilakukan trimming
lebih besar dari 0,05 jadi variabel tersebut telah berdistribusi normal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
2. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dengan
mendasarkan pada nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).
Apabila nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10
maka tidak terdapat multikolinearitas dalam penelitian ini. Sebaliknya
apabila nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF lebih besar dari 10
maka terdapat multikolinearitas.
Tabel IV. 6
Hasil Uji Multikolinearitas
Model Tolerance VIF
FL 0,553 1,809
LNPBV 0,166 6,013
LNPER 0,215 4,654
LNITO 0,889 1,124
LNDPS 0,586 1,705
LNROA 0,181 5,532
Sumber: Hasil pengolahan data (lampiran)
Dari tabel IV.7 diatas, hasil nilai tolerance untuk semua variabel
independen bernilai lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF bernilai kurang
dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak
terdapat gejala multikolinearitas.
b. Uji Autokolerasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi adanya korelasi
internal diantara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
tersusun dalam rangklaian ruang dan waktu. Untuk mendeteksi adanya
autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin-Watson. Panduan mengenai
angka Durbin-Watson (D-W) untuk mendeteksi autokorelasi bisa
dilihat dalam tabel D-W.
Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut (Santoso, 2001
: 219) :
1) Angka D-W dibawah –2, berarti ada autokorelasi positif.
2) Angka D-W diantara –2 sampai +2, berarti tidak ada
autokorelasi.
3) Angka D-W diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
Hasil pengujian autokorelasi ditunjukkan dalam tabel berikut
ini:
Tabel IV. 7 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
,319a ,102 ,059 1,14407 1,661Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), LNROA, LNITO, LNPER, FL, LNDPS, LNPBVa.
Dependent Variable: LNRETURNb.
Sumber: Hasil pengolahan data (lampiran)
Berdasarkan hasil output SPSS diatas, nilai Durbin-Watson
(D-W) yaitu sebesar 1,534. Nilai ini terletak diantara -2 sampai +2.
Hal ini menunjukan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model
regresi tersebut.
c. Uji Heteroskedasitas
Metode yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
variabel dependen (ZPRED) dengan nilai residual (SRESID). Dasar
analisis ini adalah :
1) Jika titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
seperti bergelombang atau melebar kemudian menyempit,
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik
scatterplot, dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Sumber: Hasil pengolahan data
Gambar IV. 1 SCATTERPLOT
Dari gambar IV. 1 dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola
yang jelas dan titik-titik menyebar diatas maupun dibawah angka 0
pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
tidak terjadi heteroskedastisitas. Maka dapt disimpulkan bahwa
model regresi memenuhi syarat untuk memprediksi return.
D. PENGUJIAN HIPOTESIS
Setelah melalui proses uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji
autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas, maka model persamaan regresi layak
untuk diuji lebih lanjut, untuk menguji hipotesis diantara variabel-variabelnya.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier
berganda untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.
Persamaan regresi yang digunakan untuk melihat pengaruh Return
On Asset, Price Earning Ratio, Deviden Per Share, Finacial Leverage,
Inventory Turn Over, Price to Book Value terhadap return saham adalah
sebagai berikut:
Y = α0 + β1 ROA + β2 PER + β3 DPS + β4 FL + β5 ITO + β6 PBV + µ
Karena variabel independen yaitu Return On Asset, Price Earning
Ratio, Deviden Per Share, Finacial Leverage, Inventory Turn Over, Price to
Book Value dan variabel dependen yaitu return saham tidak berdistribusi
normal, maka dalam penelitian ini terjadi perubahan persamaan regresi
variabel independen, karena penormalan data dilakukan dengan
mentransformasi data dalam bentuk lain. Sehingga persamaan regresinya
menjadi sebagai berikut:
RETURN = α0 + β1 LNROA + β2 LNPER + β3 LNDPS + β4 FL + β5 LNITO +
β6 LNPBV + µ
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Hasil analisis regresi untuk pengujian, dapat dilihat dalam tabel berikut
ini:
Tabel IV. 8
Hasil Uji Analisis Regresi
Sumber: Hasil pengolahan data
ANOVAb
18,549 6 3,092 2,362 ,034a
163,612 125 1,309
182,162 131
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), LNROA, LNITO, LNPER, FL, LNDPS, LNPBVa.
Dependent Variable: LNRETURNb.
Sumber: Hasil pengolahan data
1. Pengujian Koefisien Regresi secara Parsial (uji t)
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variable independen
terhadap vaiabel dependen secara parsial. Hasilnya adalah sebagai berikut:
a. Return On Asset (X1)
H1 = Return on Asset (ROA) berpengaruh postif terhadap return saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
Variabel ROA memiliki tingkat signifikansi lebih dari 0,05
yaitu sebesar 0,178. Dengan tingkat signifikansi sebesar 0,178 yang lebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
besar dari 0,05 disimpulkan bahwa secara parsial variabel Return On
Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap Return Saham perusahaan. Hal
ini berarti H1 ditolak.
b. Price Earning Ratio (X2)
H2 = Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
Variabel PER memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05
yaitu sebesar 0,056. Dengan tingkat signifikansi 0,056 yang lebih besar
dari 0,05 disimpulkan bahwa secara parsial Price Earning Ratio (PER)
tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham perusahaan. Hal ini
berarti H2 ditolak.
c. Deviden Per Share (X3)
H3 = Devident per Share (DPS) berpengaruh positif terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
Variabel DPS memiliki tingkat signifikansi lebih dari 0,05 yaitu
sebesar 0,866. Dengan tingkat signifikansi sebesar 0,866 yang lebih
besar dari 0,05 disimpulkan bahwa secara parsial variabel Deviden Per
Share (DPS) tidak berpengaruh terhadap Return Saham perusahaan. Hal
ini berarti H3 ditolak.
d. Finacial Leverage (X4)
H4 = Financial Leverage (FL) berpengaruh negatif terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
Variabel FL memiliki tingkat signifikansi kurang dari 0,05 yaitu
sebesar 0,025. Dengan tingkat signifikansi 0,025 yang lebih kecil dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
0,05 disimpulkan bahwa secara parsial Finacial Leverage (FL)
berpengaruh terhadap Return Saham perusahaan. Hal ini berarti H4
diterima.
e. Inventory Turn Over (X5)
H5 = Inventory Turn Over (ITO) berpengaruh positif terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
Variabel ITO memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05
yaitu sebesar 0,959. Dengan tingkat signifikansi 0,959 yang lebih besar
dari 0,05 disimpulkan bahwa secara parsial Inventory Turn Over (ITO)
tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham perusahaan. Hal ini
berarti H5 ditolak.
f. Price to Book Value (X6)
H6 = Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
Variabel PBV memiliki tingkat signifikansi kurang dari 0,05
yaitu sebesar 0,016. Dengan tingkat signifikansi 0,016 yang lebih kecil
dari 0,05 disimpulkan bahwa secara parsial Price to Book Value (PBV)
berpengaruh terhadap Return Saham perusahaan. Hal ini berarti Ha-2b
ditolak. Hal ini berarti H6 diterima.
2. Pengujian Koefisien Regresi secara Bersama-sama (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara bersama-sama.
Hasil uji hipotesis dan regresi dari table IV.8 diperoleh sebesar 2,368
dengan tingkat signifikansi 0,034. Karena nilai signifikansi F lebih kecil dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
0,05 maka disimpulkan model ini layak memprediksikan Return Saham dan
hipotesis alternative pertama diterima. Artinya ada pengaruh simultan antara
Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Dividen Per Share
(DPS) ,Financial Leverage (FL), ,Inventory Turn Over (ITO), dan Price
Book Value (PBV) terhadap Return Saham
3. Uji Koefisien Determinasi ( R2 )
Hasil uji hipotesis dan regresi dari tabel IV.5 diperoleh nilai Adj. R2
sebesar 0,059 atau 5,9%. Hal ini menunjukan bahwa 5,9% dari nilai variabel
dependen yaitu Return Saham dapat dijelaskan oleh Return On Asset (ROA),
Price Earning Ratio (PER), Deviden Per Share (DPS), Finacial Leverage
(FL), Inventory Turn Over (ITO), Price to Book Value (PBV) sedangkan sisa
nilai variabel dependen yaitu sebesar 94,1% tidak dapat dijelaskan oleh
persamaan regresi atau dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam
model analisis.
E. Interprestasi dan Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil pengujian dengan uji F dapat disimpulkan bahwa model
regresi yang diajukan dalam penelitian ini layak digunakan untuk melihat
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Berdasarkan
analisis diatas, penelitian ini menghasilkan temuan-temuan sebagai berikut:
1. Temuan Model Regresi
Pada model regresi ini akan dibahas pengaruh parsial variabel
independen terhadap variabel dependen. Dari hasil perhitungan diperoleh hasil
persamaan regresi pertama seperti dibawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
RETURN = -0,358 -0,300 LNROA – 0,527 LNPER – 0,011 LNDPS - 1,664 FL
- 0,006 LNITO + 0,674 LNPBV
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ROA tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham. Dalam penelitian ini, Return on Assets (ROA)
secara parsial tidak berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. Hasil
persamaan model regresi linear tersebut menunjukkan bahwa hipotesis pertama
yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh terhadap return saham tidak terbukti
sehingga hipotesis pertama ditolak. ROA pada penelitian ini tidak mencerminkan
informasi yang positif terhadap investor. Hal ini disebabkan oleh investor
melihat peluang investasi pada perusahaan manufaktur sangat besar sehingga
diperlukan dana untuk membiayai investasi tersebut. Bagi emiten lebih baik
menggunakan modal internal yaitu berasal dari laba bersih perusahaan sehingga
jumlah laba yang ditahan akan semakin besar yang mengakibatkan Dividend
Payout Ratio semakin kecil. Hal ini akan mempengaruhi turunnya harga saham
yang selanjutnya return saham juga mengalami penurunan. Hal ini sesuai dengan
penelitian Valentino (2005) yang menyatakan bahwa Return on Assets (ROA)
secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap return
saham.
Hasil pengujian variabel Price Earning Ratio (PER) tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham. Hasil persamaan model regresi linear tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan bahwa PER berpengaruh
signifikan positif terhadap return saham tidak terbukti sehingga hipotesis kedua
ditolak. Hasil ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Utama dan
Dewiyani (1999) yang menyatakan bahwa PER tidak mempunyai korelasi yang
signifikan dengan return saham pada tahun 1994-1996. Ketidaksignifikannya ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
mungkin terjadi karena perbedaan interpretasi atau ramalan setiap investor.
Sebagian investor menganggap bahwa dengan nilai PER yang tinggi, perusahaan
memiliki peluang untuk mencapai pertumbuhan yang tinggi. Sebagian yang lain
menyatakan bahwa dengan nilai PER yang tinggi, peluang kenaikan harga
semakin kecil. Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan yang tinggi,
biasanya memiliki PER yang tinggi, sebaliknya perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang rendah, cenderung memiliki PER yang rendah (Prastowo,
1995: 74).
Hasil pengujian variabel Deviden Per Share (DPS) tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham. Hasil persamaan model regresi linear tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa DPS berpengaruh
signifikan positif terhadap return saham tidak terbukti sehingga hipotesis ketiga
ditolak. Hal ini berarti bahwa informasi DPS perusahaan yang terdapat dalam
laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan bukan merupakan hal yang
utama diperhatikan oleh investor dalam membuat keputusan investasinya, karena
tidak selamanya laba bersih yang diperoleh perusahaan dialokasikan sebagai
dividen, bisa saja perusahaan mengalokasikan laba bersih yang didapatnya untuk
perluasan/ekspansi usaha, atau melakukan investasi seperti investasi aktiva tetap,
investasi jangka panjang dll.
Hasil pengujian variabel Financial Leverage (FL) menunjukkan
berpengaruh signifikan negatif terhadap return saham. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis keempat diterima. Tujuan utama dari FL adalah
mengetahui beberapa jumlah uang yang sesungguhnya tersedia bagi pemegang
saham biasa setelah bunga dan deviden untuk saham preferen dibayarkan.
Financial leverage adalah cara bagaimana perusahaan membiayai aktivitasnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Konsep financial leverage adalah rasio antara nilai buku seluruh hutang
(debt=D) terhadap total aktiva (total asset=TA). Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa rasio FL perusahaan manufaktur yang tergabung di Bursa
Efek Indonesia relatif tinggi yaitu rata-rata 0,458 pada tahun 2005-2008. Dengan
tingginya rasio perbandingan seluruh hutang dengan seluruh aktiva dari
perusahaan tersebut akan menjadikan enggan bagi para investor dalam membeli
saham-saham perusahaan manufaktur tersebut di Bursa Efek Indonesia. Dengan
kata lain, investor akan lebih menyukai membeli perusahaan-perusahaan yang
memiliki FL rendah dibandingan perusahaan-perusahaan yang memiliki FL
tinggi.
Hasil pengujian variabel Inventory Turn Over (ITO) tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham. Hasil persamaan model regresi linear tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis kelima yang menyatakan bahwa ITO berpengaruh
signifikan terhadap return saham tidak terbukti sehingga hipotesis ketiga ditolak.
Berdasarkan hasil penelitian ini ITO sebagai variabel dalam memprediksi return
saham memberikan kontribusi yang tidak signifikan. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa investor dalam memprediksi return saham tidak terpengaruh
dengan besar kecilnya nilai ITO.
Hasil pengujian variabel PBV menunjukkan berpengaruh signifikan
terhadap return. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis keenam diterima.
Hal ini mengindikasikan bahwa besarnya nilai perusahaan diperhitungkan oleh
investor dalam pembelian saham. Hal ini dapat dijelaskan bahwa nilai PBV yang
lebih besar menunjukkan bahwa perusahaan sedang mengalami pertumbuhan,
sehingga investor juga berpendapat bahwa kondisi perusahaan akan
menguntungkan untuk investasi. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan harga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
saham perusahaan sehingga return saham juga meningkat. Kondisi tersebut
menyebabkan PBV berpengaruh signifikan positif terhadap return saham.
Penelitian ini mendukung hasil penelitian Subekti Puji Astuti (2006) juga hasil
penelitian luar negeri Claude et al (1996) menemukan bukti bahwa PBV
merupakan variabel yang berhubungan positif dengan return saham baik dipasar
modal negara maju (developed market) maupun dipasar modal emerging. Hasil
penelitian Ferson & Harvey (1998) juga menunjukkan bahwa PBV berhubungan
positif dan signifikan dengan return saham. Penelitian Fama & French (1995)
mengemukakan bahwa PBV berpengaruh positif terhadap return saham.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan tentang
pengaruh Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Deviden Per
Share (DPS), Finacial Leverage (FL), Inventory Turn Over (ITO), Price to
Book Value (PBV) terhadap return saham pada Perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil uji F pada hipotesis pertama menunjukan bahwa diperoleh nilai
Fhitung sebesar 2,362 dengan tingkat signifikansi 0,034. Karena nilai
signifikansi F lebih kecil dari 0,05 maka kesimpulan model ini layak untuk
memprediksi Return Saham. Artinya ada pengaruh simultan antara
variabel Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Deviden Per
Share (DPS), Finacial Leverage (FL), Inventory Turn Over (ITO), Price to
Book Value (PBV) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Hasil analisis uji t, pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara parsial adalah sebagai berikut:
a. Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham karena nilai signifikansinya diatas 5%. Akan tetapi
variabel ini tetap memiliki pengaruh terhadap return saham apabila
diuji secara bersama-sama dengan variabel yang lain. Selain itu
koefesien regresinya menunjukan tanda negatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
b. Price Earning Ratio (PER) tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham karena nilai signifikansinya diatas 5%. Akan tetapi
variabel ini tetap memiliki pengaruh terhadap return saham apabila
diuji secara bersama-sama dengan variabel yang lain. Selain itu
koefesien regresinya menunjukan tanda negatif.
c. Deviden Per Share (DPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham karena nilai signifikansinya diatas 5%. Akan tetapi
variabel ini tetap memiliki pengaruh terhadap return saham apabila
diuji secara bersama-sama dengan variabel yang lain. Selain itu
koefesien regresinya menunjukan tanda negatif.
d. Finacial Leverage (FL) berpengaruh negatif signifikan terhadap
return saham, Dengan tingginya rasio perbandingan seluruh hutang
dengan seluruh aktiva dari perusahaan tersebut akan menjadikan
enggan bagi para investor dalam membeli saham-saham
perusahaan manufaktur tersebut di Bursa Efek Jakarta. Dengan kata
lain, investor akan lebih menyukai membeli perusahaan-perusahaan
yang memiliki FL rendah dibandingan perusahaan-perusahaan yang
memiliki FL tinggi.
e. Inventory Turn Over (ITO) tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham karena nilai signifikansinya diatas 5%. Akan tetapi
variabel ini tetap memiliki pengaruh terhadap return saham apabila
diuji secara bersama-sama dengan variabel yang lain. Selain itu
koefesien regresinya menunjukan tanda negatif.
f. Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif signifikan terhadap
return saham, sehingga kenaikan PBV akan menaikkan return
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
saham. Hal ini mengindikasikan bahwa besarnya nilai perusahaan
diperhitungkan oleh investor dalam pembelian saham. Hal ini dapat
dijelaskan bahwa nilai PBV yang lebih besar menunjukkan bahwa
perusahaan sedang mengalami pertumbuhan, sehingga investor
juga berpendapat bahwa kondisi perusahaan akan menguntungkan
untuk investasi. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan harga
saham perusahaan sehingga return saham juga meningkat.
B. KETERBATASAN
Penelitian ini masih terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian. Oleh karena itu penelitian selanjutnya perlu
memperhatikan keterbatasan yang ada antara lain:
1. Terbatasnya jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 143 perusahaan
kemungkinan menyebabkan munculnya pengaruh yang tidak signifikan dari
variabel independen.
2. Penelitian ini hanya menggunakan data dengan periode pengamatan yang
pendek yaitu empat tahun, sehingga akan berakibat pada hasil penelitian yang
kurang rentang waktunya.
3. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas, sedangkan
masih banyak variabel lain yang mungkin juga berpengaruh terhadap return
saham.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Bagi investor, dalam menanamkan modal hendaknya melihat pada
pertumbuhan investasi atau price to book value (PBV) sebab dalam penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
ini variabel yang andil besar mempengaruhi return saham adalah PBV.
Apabila PBV meningkat dapat dipastikan harga saham perusahaan akan naik
yang selanjutnya return saham juga akan meningkat.
2. Penelitian mendatang dengan permasalahan yang serupa sebaiknya
menambah kembangkan penelitian ini, baik itu menyangkut periode waktu
penelitian, variabel penelitian, sampel yang digunakan, maupun analisis yang
digunakan agar hasil penelitian bisa lebih digeneralisasi.