4
BAB III TINJAUAN PUSTAKA Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (Ovarium). merupakan salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan gizi, mineral, yang pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari. (Win 2009). Buah yang akan diuji bahwa buah tersebut adalah buah Kli Non Klimaterik. Sama halnya dengan sayuran. Sayuran merupakan tanaman ata bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan pangan. Buah apel mempunyai pigmen anthocyanin dan betakaroten. Pada apel, warna kulit ada yang berwarna merah dan ada yang hijau. praktikan amati, kulitnya berwarna kuningkemerahandan dagingbuahnya berwarna putih. Apel terasa manis dan memiliki tekstur yang keras agak le yang menandakan apel masih layak untuk dimakan. Apel dapat dikon bersama dengan kulitnya sehingga tidak ada bagian yang terbuang (muchtadi dan sugiyono 1992). Buah apel berbentuk bulat sampai lonjong, b pucuk buah berlekuk dangkal, kulit licin agak kasar dan tebal, kasar dan renggang, tetapi setelah tua menjadi halus dan mengkilap. Warna hijau sampai merah tua tergantung varietasnya. Rasanya manis dan varietasnya (Soelarso 1997).Buah jeruk, jerukmengandung pigmen beta- cryptoxanthin, zeaxanthin dan lutein. Pada buah jeruk, warna kuli ragam, ada yang berwarna hijau, kuning atau orange. Warna kulit jeruk yan amati yaitu berwarna hijau dan daging buahnya berwarna kuning. J agak kecut saat dimakan dan memiliki tekstur yang agak lembek. Rasa jeruk kecut ini menandakan terdapat lebih banyak zat-zat gizi di dalamnya dibandingkan dengan jeruk yang terasa manis (muchtadi dan sugiyono 1992). Buah pisang memiliki warna kulit kuning dengan warna daging buah put kekuningan, rasa manis dan bau yang khas pisang, dan pisang memiliki teks yang lembut dan agak lunak. Bentuknya agak panjang atau lonjong. Jambu bi merupakan buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah muda dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengan banyak vitamin C (terbanyak diantara buah-buah lainnya). bentuk b berkisar daribulat ataubulat telur. Buah salak merupakan tipe buah batu

Tin Pus

Embed Size (px)

Citation preview

BAB III TINJAUAN PUSTAKA Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (Ovarium). Dan merupakan salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan gizi, vitamin, mineral, yang pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari. (Winarno 2009). Buah yang akan diuji bahwa buah tersebut adalah buah Klimaterik dan Non Klimaterik. Sama halnya dengan sayuran. Sayuran merupakan tanaman atau bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan pangan. Buah apel mempunyai pigmen anthocyanin dan betakaroten. Pada buah apel, warna kulit ada yang berwarna merah dan ada yang hijau. Pada apel yang praktikan amati, kulitnya berwarna kuning kemerahan dan daging buahnya berwarna putih. Apel terasa manis dan memiliki tekstur yang keras agak lembek yang menandakan apel masih layak untuk dimakan. Apel dapat dikonsumsi bersama dengan kulitnya sehingga tidak ada bagian yang terbuang selain biji. (muchtadi dan sugiyono 1992). Buah apel berbentuk bulat sampai lonjong, bagian pucuk buah berlekuk dangkal, kulit licin agak kasar dan tebal, pori-pori buah kasar dan renggang, tetapi setelah tua menjadi halus dan mengkilap. Warna buah hijau sampai merah tua tergantung varietasnya. Rasanya manis dan tergantung varietasnya (Soelarso 1997). Buah jeruk, jeruk mengandung pigmen beta-

cryptoxanthin, zeaxanthin dan lutein. Pada buah jeruk, warna kulit beraneka ragam, ada yang berwarna hijau, kuning atau orange. Warna kulit jeruk yang kami amati yaitu berwarna hijau dan daging buahnya berwarna kuning. Jeruk terasa agak kecut saat dimakan dan memiliki tekstur yang agak lembek. Rasa jeruk yang kecut ini menandakan terdapat lebih banyak zat-zat gizi di dalamnya dibandingkan dengan jeruk yang terasa manis (muchtadi dan sugiyono 1992). Buah pisang memiliki warna kulit kuning dengan warna daging buah putih kekuningan, rasa manis dan bau yang khas pisang, dan pisang memiliki tekstur yang lembut dan agak lunak. Bentuknya agak panjang atau lonjong. Jambu biji merupakan buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah muda dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C (terbanyak diantara buah-buah lainnya). bentuk buah Jambu berkisar dari bulat atau bulat telur. Buah salak merupakan tipe buah batu

berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur terbalik, runcing di pangkalnya dan membulat di ujungnya, panjang 2,5-10 cm, terbungkus oleh sisik-sisik berwarna kuning coklat sampai coklat merah mengkilap yang tersusun seperti genting, dengan banyak duri kecil yang mudah putus di ujung masing-masing sisik. Dinding buah tengah (sarkotesta) tebal berdaging, kuning krem sampai keputihan; berasa manis, masam, atau sepat. Biji 1-3 butir, coklat hingga kehitaman, keras, 23 cm panjangnya. Buah nanas mempunyai warna kuning cerah pada bagian dalam buahnya, kulit buah nanas sangat tebak dan berduri, sari buah nanas memiliki aroma yang khas nanas, rasa buah nanas manis sampai agak masam segar, Buah nanas sebagaimana yang dijual orang bukanlah buah sejati, melainkan gabungan buah-buah sejati (bekasnya terlihat dari setiap 'sisik' pada kulit buahnya) yang dalam perkembangannya tergabung/bersama-sama dengan tongkol (spadix) bunga majemuk menjadi satu 'buah' besar (Almatsier 2003). Berdasarkan berat kering, protein tauge kacang hijau meningkat menjadi 119 persen dibandingkan dengan kandungan awal pada biji. Hal ini disebabkan terjadinya sintesa protein selama germinasi. Tauge kedelai mengandung lebih banyak energi, protein, dan lemak daripada tauge kacang hijau. Selama proses berkecambah, terjadi hidrolisis protein yang menyebabkan kenaikan kadar asam amino di dalam kecambah. Terlihat dengan jelas bahwa tauge merupakan sumber asam amino esensial yang sangat potensial serta dengan komposisi yang lebih baik dibandingkan dengan kedelai. Dibandingkan dengan tauge kacang hijau dan kacang tunggak, tauge kacang kedelai memiliki keunggulan dalam hal energi, protein, lemak, dan vitamin A. Namun, ditinjau dari kandungan kalsium dan fosfor, tauge kacang tunggak lebih unggul. Ketiga jenis tauge tersebut merupakan sumber vitamin C yang cukup bagus, masing-masing mengandung 15 mg per 100 gramnya. Hingga saat ini tauge dipercaya sebagai bahan pangan untuk meningkatkan kesuburan (antimandul). Kepercayaan tersebut timbul

kemungkinan terkait dengan kenyataan bahwa tauge adalah sumber vitamin E (alfa-tokoferol) yang cukup potensial (muchtadi dan sugiyono 1992). buah mentimun atau ketimun. Buah yang dalam bahasa latin bernama Cucumis sativus ini sering kita jumpai dalam setiap hidangan, terutama lalapan, salad, atau acar. Mentimun memiliki kandungan air yang cukup tinggi

sehingga berfungsi menyejukkan. Potongan buah mentimun juga kerap digunakan untuk membantu melembabkan wajah serta dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi (Almatsier 2003). Labu siam atau jipang (Sechium edule, bahasa Inggris: chayote) adalah tumbuhan suku labu-labuan (Cucurbitaceae)yang dapat

dimakan buah danpucuk mudanya. Tumbuhan ini merambat di tanah atau agak memanjat dan biasa dibudidayakan di pekarangan, biasanya di dekat kolam. Buah menggantung dari tangkai. Daunnya berbentuk mirip segi tiga dan permukaannya berbulu. Orang Indonesia mengenalnya sebagai labu siam karena tumbuhan ini didatangkan dari Thailand (Siam waktu dulu) oleh orang Belanda. Orang Sunda menamakannya ljt dan orang Jawa mengenalnya sebagai jipang. Komposisi kimia dan gizi sayur dan buah juga akan berpengaruh terhadap rasa, reaksi yang mungkin timbul pada saat bahan tersebut mendapat perlakuan di dalam proses pengolahan. Adanya enzim kelompok polifenolase dan turunannya dan tersedianya senyawa fenolik pada sayur dan buah dapat menyebabkan terjadinya reaksi pencoklatan enzimatis bila daging buah tersebut terkena oksigen. Oleh karena itu,perlu dipelajari sifat- sifat fisik dan kimia buah dan sayur sehingga dapat dicegah kerusakan yang mungkin timbul selama proses pengolahan. Perbedaan ukuran, bentuk, dan mutu kesegaran pada sayur dan buah menyebabka produsen sering melakukan sortasi ( pemilihan) untuk meningkatkan nilai jual bahan makanan tersebut. Selain itu juga dilakukan pengkelasan sayur dan buah berdasarkan ukuran, bentuk dan mutu kesegaran. Selain karakteristik fisik, komposisi kimia yang terdapat di dalam umbiumbian juga berbeda-beda, sehingga memberikan reaksi/perubahan yang berbedabeda pula bila bahan tersebut diberikan perlakuan tertentu. Umbi-umbian seperti kentang, ubi jalar mengandung senyawa kelompok fenolik dan enzim fenolase dan turunannya yang akan membentuk warna coklat bila kontak dengan udara (oksigen). Singkong mengandung senyawa HCN, yang bila teroksidasi akan terbentuk warna biru kehijau-hijauan. Komposisi kimia yang terdapat pada masing-masing umbi-umbian perlu diketahui untuk merancang teknik

penyimpanan dan perlakuan pendahuluan di dalam proses pengolahan yang perlu diberikan pada bahan tersebut untuk mendapatkan bahan makanan segar atau

produk olahan yang bermutu. Umbi- umbian merupakan bahan makanan sumber karbohidrat terutama pati. Granula pati terdiri dari lapisan tipis yang tersusun memusat membentuk kristal kecil. Ukuran dan bentuk granula pati bermacammacam tergantung jenis tanamannya. Bentuk granula yang khas untuk setiap jenis pati juga dipengaruhi oleh keseragaman, letak hillum, ada atau tidaknya alur pada hilum dan penampakannya di bawah sinar polarisasi (Soelarso 1997).

Dapus : Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Apandi, M, 1984. Tekhnologi Buah dan Sayur. Alumni : Bandung. Muchtadi R, Tien. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.Institute Pertanian Bogor Press : Bogor. -------------------. 2010. ILMU BAHAN MAKANAN. Alfabeta CV : Bogor. Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia : Jakarta.