Upload
arum-kartika
View
35
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bh
Citation preview
Sebelum perawatan , hal-hal yang harus diperhatikan :
- Dokter gigi perlu mengetahui riwayat pasien penderita epilepsi. Mulai dari obat jenis
apa yang digunakan , bagaimana keadaan pasien ketika kejang , sudah berapa lama
pasien menderita kejang.
- Operator sebisa mungkin untuk membuat pasien merasa nyaman. karena jika pasien
dalam kondisi stress maka akan memicuterjadinya kejang. Untuk mengurangi stress
selama perawatan bisa diberikan antidepresansebelum perawatan.
- Operator harus cepat dalam menangani perawatan rongga mulut pasien epilepsy
- Upayakan penggunaan general anestesi karena local anestesi dapat menimbulkan
bangkitan.
Pada saat perawatan pasien mengalami kejang. Tindakan yang harus dilakukan :
- Mempertahankan jalan nafas
- dental chair harus direndahkan dan tangan pasien harus dijaga agar tidak menjangkau
alat- alat kedokteran gigi.
- Jika pasien kejang lebih dari 5 menit harus segera dibawa ke RS.
- Keluarkan protesa dari rongga mulut dan longgarkan pakaian yang ketat
- A[abila terjadi hipoksia, berikan oksigen
- Setiap usaha untuk memasukkan pelindung atau alat didalam mulut pasien, harus
dilakukan dengan hati-hati karena dikhawatirkan mengganggu jalanya pernafasan
Pertimbangan dental pada pasien epilepsi :
- Apabila ingin membuat gigi tiruan , disarankan gigi tiruan cekat. Hal ini untuk
menghindari apabila dipakai gigi tiruan lepasan jika terjadi kejang bisa saja gigi tiruan
lepas dan bahkan tertelan dan dapat mengganggu jalannya nafas.
- Disarankan pula untuk penggunaan jaket akrilik untuk mahkota sehingga
meminimalkan/menghindari terjadi fraktur.
- Pada pasien epilepsi yang memiliki manifestasi oral hiperplasi gingiva , bisa
dilakukan tindakan gingivektomi melalui prosedur elektrokauterisasi atau laser juga
bisa dengan instrumen bedah.
- Kontrol efektif plak untuk mengurangi dan mencegah hiperplasi gingiva setelah
dilakukan gingivektomi.
- Jika terdapat gigi yang avulsi akibat kejang, maka pegang mahkotanya secara hati-
hati, simpan dalam susu atau didalam saliva pasien. Tidak disarankan untuk menyikat
gigi yang lepas tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Kustiowati E, Hartono B, Bintoro A, Agoes A (editors) (2003) : Pedoman Tatalaksana
Epilepsi, Kelompok Studi Epilepsi Perdossi
. Foster, TD, Lilian Yuwono (alih bahasa). 2003.Buku Ajar Ortodonsi. EGC : Jakarta
Pedersw.Gordon W. 1996. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Jakarta : EGC
Mehmet Yaltirik et al. 2011. Management of Epileptic Patients in Dentistry dalam Surgical
Science, 2012, 3, Hal 47-52.
Girbiz, Taskin. 2010. Epilepsy and Oral Health. Departement of Pedodontics, Faculty of
Dentistry, Ataturk Univesity, Erzurum, Turkey.