64
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN  Tinjauan Ekonomi & Keuangan Daerah PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Tinjauan Ekonomi Dan Keuangan DIY

Embed Size (px)

Citation preview

  • KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

    Tinjauan Ekonomi &

    Keuangan Daerah

    Provinsi DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  • KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

    Tinjauan Ekonomi &

    Keuangan Daerah

    Provinsi DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA2

    Peta Yogyakarta

  • Daftar is i 3

    Daftar Isi

    Peta Yogyakarta .......................................................................... 2

    Daftar isi ..................................................................................... 3

    Kata Pengantar ........................................................................... 4

    selayang Pandang ..................................................................... 5

    Geografis dan Demografis ......................................................... 6

    Kondisi Pelayanan Publik ......................................................... 10

    Kondisi Perekonomian .............................................................. 21

    Kesejahteraan Masyarakat ....................................................... 33

    Potensi Ekonomi ....................................................................... 37

    Gambaran Umum Keuangan Daerah ...................................... 41

    Kondisi Keuangan Daerah ........................................................ 54

    Ucapan Terima Kasih ................................................................ 60

    sumber Data ............................................................................ 61

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA4

    Kondisi geografis, budaya, tipologi ekonomi yang sangat bervariasi antar-daerah menuntut adanya strategi kebijakan yang berbeda-beda pula agar mampu mendorong akselerasi pembangunan daerah. selaras dengan hal tersebut, otonomi daerah dan desentralisasi fiskal telah pula membuka kesempatan bagi daerah untuk mengarahkan kebijakan publiknya menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi unggulan daerah yang dimilikinya. inovasi, kreatifitas, sensitifitas dan kejelian pemerintah daerah dalam meramu kebijakan akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah.

    setelah lebih dari satu dasawarsa pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, sudah banyak kemajuan dan peningkatan yang terjadi, baik dari sisi pelayanan publik, kondisi keuangan, maupun imbasnya pada perekonomian daerah. Untuk itulah, informasi dan gambaran mengenai kondisi pelayanan publik, kondisi keuangan daerah maupun profil perekonomian daerah menjadi penting untuk ditinjau lebih jauh dari berbagai sudut pandang.

    Buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta ini diharapkan mampu memberikan informasi dan gambaran menyeluruh bagi para stakeholder mengenai profil keuangan daerah serta perekonomian daerah di Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta . Kami berharap bahwa buku ini bisa dijadikan sebagai salah satu referensi yang informatif, komprehensif namun juga ringkas, dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal.

    Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan

    Dr. Marwanto Harjowiryono.

    Kata Pengantar

  • selayang Pandang 5

    Daerah istimewa Yogyakarta (DiY) merupakan salah satu provinsi yang memiliki kewenangan istimewa tersendiri sejak diatur

    dalam UU no. 3 Tahun 1950 dan telah direvisi dalam UU no. 13 Tahun 2012. Kewenangan istimewa DiY meliputi pada (i) tata cara

    pengisian jabatan, kedudukan, tugas dan wewenang Gubernur dan wakil Gubernur, (ii) kelembagaan pemerintah daerah Provinsi,

    (iii) kebudayaan, (iv) pertanahan, dan (v) penataan ruang.

    Keistimewaan DiY tersebut memang tidak terlepas dari dijabatnya Gubernur DiY oleh sultan Hamengkubuwono selaku raja dari

    Kasultanan ngayogyakarto Hadiningrat.

    sebagai salah provinsi terkecil kedua setelah DKi, Daerah istimewa Yogyakarta (DiY) terletak di tengah pulau Jawa, dikelilingi

    oleh Provinsi Jawa Tengah dan disebelah selatan berbatasan langsung dengan samudera indonesia. Di sebelah selatan Provinsi

    terdapat garis pantai sepanjang 110 km berbatasan dengan samudera indonesia, di sebelah utara menjulang tinggi gunung berapi

    paling aktif di dunia Merapi (2.968 m).

    Selayang Pandang

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA6

    Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta terletak di bagian selatan tengah Pulau Jawa yang dibatasi oleh samudera Hindia di bagian

    selatan dan Provinsi Jawa Tengah di bagian lainnya. Batas dengan Provinsi Jawa Tengah meliputi:

    + Kabupaten Wonogiri di bagian tenggara

    + Kabupaten Klaten di bagian timur laut

    + Kabupaten Magelang di bagian barat laut

    + Kabupaten Purworejo di bagian barat

    secara astronomis, Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta terletak antara 70 33 Ls - 8 12 Ls dan 110 00 BT - 110 50 BT.

    Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta mempunyai luas 3.185,80 km, terdiri dari 4 kabupaten dan 1 Kota, yaitu Kota Yogyakarta,

    Kabupaten sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, dan Kabupaten Kulonprogo. setiap kabupaten/kota mempunyai

    kondisi fisik yang berbeda sehingga potensi alam yang tersedia juga tidak sama. Perbedaan kondisi fisik ini ikut menentukan dalam

    rencana pengembangan daerah.

    Geografis dan Demografis

  • Geograf is dan Demograf is 7

    0

    1,000,000

    2,000,000

    3,000,000

    4,000,000

    2007 2008 2009 2010

    Kota Yogyakarta Kab. Kulon Progo Kab. Gunung Kidul

    Kab. Bantul Kab. Sleman Prov. DI Yogyakarta

    Daerah 2007 2008 2009 2010

    Kota Yogyakarta 451,118 456,915 462,663 388,627

    Kab. Kulon Progo 374,445 374,783 374,921 388,869

    Kab. Gunung Kidul 685,210 686,772 688,153 675,382

    Kab. Bantul 896,994 909,812 922,566 911,503

    Kab. Sleman 1,026,767 1,040,220 1,053,566 1,093,110

    Prov. DI Yogyakarta 3,434,534 3,468,502 3,501,869 3,457,491

    Jumlah Penduduk Provinsi DIY (orang)

    Dari sisi demografi, maka dapat kita lihat

    bahwa tren jumlah penduduk se-DiY walaupun

    mengalami kenaikan jumlah penduduk dari

    tahun 2007 hingga 2009, akan tetapi jumlah

    penduduknya mengalami penurunan pada

    tahun 2010. Daerah kabupaten/kota yang

    mempunyai populasi penduduk terbanyak

    setiap tahunnya adalah Kabupaten sleman,

    sedangkan Kota Yogyakarta mempunyai

    populasi penduduk tersedikit.

    sumber: BPs (DiY dalam Angka 2010 dan 2011).

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA8

    Nama Daerah Ibu Kota Jumlah KecamatanJumlah

    Kelurahan

    Kota Yogyakarta Yogyakarta 14 45

    Kab. Sleman Sleman 17 88

    Kab. Gunung Kidul Wonosari 18 144

    Kab. Bantul Bantul 17 75

    Kab. Kulonprogo Wates 12 88

    020406080

    100120140160

    KotaYogyakarta

    Kab. Sleman Kab. GunungKidul

    Kab. Bantul Kab.Kulonprogo

    Jml Kec.

    Jml Kel.

    TahunPersentase Jumlah Penduduk per Kabupaten/Kota (%)

    Kulonprogo Yogyakarta Gunungkidul Bantul Sleman Provinsi DIY2006 11,51 11,81 20,30 25,85 30,53 1002007 11,44 11,66 20,10 25,98 30,81 1002008 11,37 11,52 19,91 26,11 31,09 1002009 11,31 11,37 19,71 26,24 31,36 1002010 11,25 11,24 19,53 26,36 31,62 100

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    2006 2007 2008 2009 2010

    Kulonprogo Yogyakarta Gunungkidul Bantul Sleman

    TahunJumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin (x 1000)

    Laki-Laki Perempuan

    2007 1.671 1.684

    2008 1.685 1.704

    2009 1.723 1.699

    2010 1.741 1.713

    2011 1.760 1.726 1,6201,640

    1,660

    1,680

    1,700

    1,720

    1,740

    1,760

    2007 2008 2009 2010 2011

    Laki-Laki

    Perempuan

  • Geograf is dan Demograf is 9

    No SDM/Tenaga Kerja Jumlah /jiwa (ribu orang)

    1 Usia Kerja (usia 15 60 tahun)

    - Angkatan Kerja 1.882.296

    Bekerja 1.775.148

    Pengangguran 107.148

    - Bukan angkatan kerja 815.838

    - Sekolah 279.42

    - SMP 21.27

    - SMA 16.37

    - Universitas 154.222

    - Mengurus rumah tangga 436.63

    2 Bukan usia kerja (0 s/d 15 tahun, dan > 60 tahun)

    0 15 tahun 602.6

    > 60 tahun 451.1

    Potensi sDM Prov. D.i Yogyakarta (2010)

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA10

    Kondisi Pelayanan Publik1. Pendidikan

    2. Kesehatan

    3. Infrastruktur

    4. Perusahaan Air Minum

    5. Sumber Daya Listrik

  • Pelayanan Publ ik 11

    Kab./ Kota Sekolah (unit)Kelas (unit)

    Murid (orang)

    Guru (orang)

    Rata-rata per Sekolah Rasio Murid

    Terhadap GuruMurid Guru

    Gunungkidul 431 2.813 50.360 4.314 117 10 12 Sleman 378 2.575 64.689 4.465 171 12 14

    Kulonprogo 289 1.787 29.708 2.815 103 10 11 Bantul 274 2.465 59.144 3.961 216 14 15

    Yogyakarta 99 866 24.124 1.585 244 16 15 Prop. DIY 662 5.118 112.976 8.361 155 12 13

    - 50.0

    100.0 150.0 200.0 250.0 300.0 350.0 400.0 450.0

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    Kulonprogo Gunungkidul Sleman Bantul Yogyakarta

    Jumlah sekolah rasio Murid terhadap Guru

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA12

    Kab. / KotaAngka Melek Huruf (%)

    2007 2008 2009 2010

    Kulonprogo 88,69 88,72 89,52 90,69

    Bantul 88,46 88,6 89,14 91,03

    GunungKidul 84,50 84,5 84,52 84,66

    Sleman 91,49 91,49 92,19 92,61

    Yogyakarta 84,50 97,7 97,94 98,03

    Provinsi DIY 87,78 89,46 90,18 90,84

    Angka melek huruf adalah

    persentase penduduk usia 15 tahun

    ke atas yang bisa membaca dan

    menulis. Angka melek huruf didapat

    dengan membagi jumlah penduduk

    usia 15 tahun ke atas yang dapat

    membaca dan menulis dengan

    jumlah penduduk usia 15 tahun ke

    atas kemudian hasilnya dikalikan

    dengan seratus.

    Grafik disamping menunjukkan

    Angka melek huruf selama 4 tahun,

    dapat terlihat bahwa Kota Yogyakarta

    menempati urutan tertinggi sedang

    Kab. Gn.Kidul adalah yang paling

    rendah.

    75

    80

    85

    90

    95

    100

    GunungKidul Kulonprogo Bantul Sleman Yogyakarta

    2007 2008 2009 2010

  • Pelayanan Publ ik 13

    Kab. / KotaTk. Pendidikan SD/MI Tk. Pendidikan SMP/MTs Tk. Pendidikan SMA/MA

    L P L P L P

    Kota Yogyakarta 130,49 113,29 85,9 90,65 90,49 86,04

    Kab. Bantul 99,06 84,86 71,3 72,15 56,32 52,75

    Kab. Kulonprogo 93,33 89,53 90,26 85,63 62,05 65,03

    Kab.Gn. Kidul 93,63 83,9 81,47 75,04 52,47 47,56

    Kab. Sleman 101,77 99,92 82,93 80,57 53,02 55,09

    Prov. DI. Yogyakarta 101,31 92,54 80,85 79,23 61,12 59,81

    Angka Partisipasi Murni (APM)

    didefinisikan sebagai perbandingan

    antara jumlah siswa kelompok usia

    sekolah pada jenjang pendidikan

    tertentu dengan penduduk usia

    sekolah yang sesuai dan dinyatakan

    dalam persentase. (dalam %), (data

    tahun 2010)

    Pada grafik disamping dapat dilihat

    angka partisipasi murni di Kota

    Yogyakarta merupakan daerah yg

    paling tinggi pada tingkat pendidikan

    sD/Mi dan sMA/MA, sedangkan

    paling rendah ada pada Kab.

    Gn.Kidul0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    L P L P L P

    Tk. Pendidikan SD/MI Tk. PendidikanSMP/MTs

    Tk. PendidikanSMA/MA

    Kota Yogyakarta Kab. Sleman Kab. BantulKab.Gn. Kidul Kab. Kulonprogo

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA14

    No Fasilitas Kesehatan

    Jumlah Infrastruktur Kesehatan per Kabupaten/Kota (dalam unit)Provinsi DIY

    Kulonprogo Bantul Gunung Kidul Sleman Yogyakarta2008 2009 2010 2008 2009 2010 2008 2009 2010 2008 2009 2010 2008 2009 2010 2008 2009 2010

    1 Rumah Sakit 5 6 6 4 8 9 2 3 3 13 15 18 8 9 9 32 41 452 Puskesmas 20 21 21 27 27 27 29 29 30 24 34 25 18 18 18 188 142 121

    (perawatan)3 Puskesmas 61 61 63 67 67 67 110 108 107 71 71 70 12 11 11 321 318 318

    Pembantu4 Puskesmas 34 34 21 31 27 27 29 29 30 34 34 20 18 18 21 146 142 119

    Keliling

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    Rumah Sakit PuskesmasKeliling

    Puskesmas(perawatan)

    PuskesmasPembantu

    2008 2009 2010

    Grafik disamping menunjukkan

    jumlah infrastruktur kesehatan se-

    Propinsi DiY. Pada grafik disamping

    dapat dilihat bahwa Puskesmas

    Pembantu merupakan infrastruktur

    kesehatan yang paling banyak

    jumlahnya.

  • Pelayanan Publ ik 15

    Kabupaten/KotaHarapan Hidup (th)

    2007 2008 2009 2010

    Kulonprogo 73,47 73,79 74,09 74,38

    Bantul 70,95 71,11 71,21 71,31

    GunungKidul 70,75 70,79 70,88 70,97

    Sleman 74,10 74,43 74,74 75,06

    Yogyakarta 70,75 73,27 73,35 73,44

    Provinsi DIY 73,10 73,11 73,16 73,22

    Angka harapan hidup (AHH),

    merupakan rata-rata jumlah tahun

    (umur) yang diharapkan dilalui oleh

    seseorang sejak ia lahir, apabila ia

    hidup dalam lingkungan dengan pola

    kematian khusus yang terjadi pada

    saat itu.

    68

    69

    70

    71

    72

    73

    74

    75

    76

    GunungKidul Bantul Yogyakarta Kulonprogo Sleman

    2007 2008 2009 2010

    Grafik disamping menunjukkan angka

    harapan hidup di masing-masing

    daerah di Propinsi DiY. Kab.sleman

    merupak daerah yang memiliki angka

    harapan hidup tertinggi, sedangkan

    Kab. Gn.Kidul memiliki angka

    harapan hidup yang terendah.

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA16

    Kab./KotaJumlah Kasus

    Kematian Bayi (AKB)

    Kematian Balita (AKABA)

    Kota Yogyakarta 40 5

    Kab. Bantul 120 26

    Kab. Kulonprogo 65 15

    Kab.Gunung Kidul 63 8

    Kab. Sleman 67 5

    Propinsi DI. Yogyakarta 355 59

    Angka Kematian Balita (0-4 tahun)

    adalah jumlah kematian anak umur

    0-4 tahun per 1.000 kelahiran hidup.

    AKABA menggambarkan tingkat

    permasalahan kesehatan anak dan

    faktor-faktor lain yang berpengaruh

    terhadap kesehatan anak balita

    seperti gizi, sanitasi, penyakit

    menular dan kecelakaan. salah satu

    ukuran keberhasilan pembangunan

    kesehatan adalah menurunnya angka

    kematian bayi (AKB).

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    KotaYogyakarta

    Kab.GunungKidul

    Kab.Kulonprogo

    Kab. Sleman Kab. Bantul

    Kematian Bayi (AKB) Kematian Balita (AKABA)

    Grafik disamping menunjukkan

    Angka Kematian Bayi dan Balita di

    Propinsi DiY. Kab.Bantul memiliki

    angka kematian bayi yang paling

    tinggi dan yang paling rendah ada di

    Kota Yogyakarta.

  • Pelayanan Publ ik 17

    Keadaan JalanKabupaten/Kota

    Prov. DIY Kulonprogo Bantul Gunung Kidul Sleman Yogyakarta

    2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010 Jenis Permukaan 28,57 28,57 42,24 30,58 56,11 56,11 53,55 53,56 18,13 18,13 168,81 186,951 Diaspal 28,57 28,57 42,24 30,58 56,11 56,11 53,55 53,56 18,13 18,13 168,81 186,952 Non Aspal - - - - - - - - - - - - Kondisi Jalan 28,57 28,57 42,24 30,58 56,11 56,11 53,55 53,56 18,13 18,13 168,81 186,95

    1 Baik/Good 23,57 22,91 42,24 18,56 32,00 23,62 34,43 33,37 17,57 17,57 103,55 116,032 Kurang Baik 5,00 5,66 - 12,02 24,11 32,49 19,12 20,19 0,56 0,56 65,26 70,92

    Panjang Jalan negara Menurut Keadaan Jalan di Provinsi D.i. Yogyakarta (km)

    Panjang Jalan Provinsi Menurut Keadaan Jalan di Provinsi D.i. Yogyakarta (km)

    Keadaan JalanKabupaten/Kota

    Provinsi DIYKulonprogo Bantul Gunung Kidul Sleman Yogyakarta

    2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010Jenis Permukaan 159,90 159,90 154,05 154,04 275,91 275,91 118,39 118,39 - - 708,25 708,241 Diaspal 159,90 159,90 154,05 154,04 275,91 275,91 118,39 118,39 - - 708,25 708,242 Non Aspal - - - - - - - - - - - -Kondisi Jalan 159,90 159,90 154,05 154,04 275,91 275,91 118,39 118,39 - - 708,25 708,24

    1 Baik 23,33 27,99 154,05 56,31 31,85 42,03 54,48 57,09 - - 263,71 183,422 Kurang Baik 136,57 131,91 - 97,73 244,06 233,88 63,91 61,30 - - 444,54 524,82

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA18

    Keadaan JalanKabupaten/Kota

    Provinsi DIYKulonprogo Bantul Gunung Kidul Sleman Yogyakarta

    2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010

    Jenis Permukaan 925,30 925,30 899,83 895,73 818,46 686,00 1.085,13 1.085,13 247,80 248,09 -

    -

    1 Diaspal 529,57 529,57 637,33 651,63 566,79 624,33 882,58 885,83 247,80 248,09 -

    -

    2 Non Aspal 395,73 395,73 262,50 244,10 251,67 61,67 202,55 199,30 - -

    -

    -

    Kondisi Jalan 815,13 925,30 899,83 895,73 818,46 686,00 1.085,13 1.085,14 247,80 248,09 -

    -

    1 Baik 396,40 400,97 366,16 386,25 359,50 412,32 339,63 346,33 99,15 99,44 -

    -

    2 Kurang Baik 418,73 524,34 533,67 509,48 458,96 273,68 745,50 738,81 148,65 148,65 -

    -

    Panjang Jalan Kabupaten/Kota Menurut Keadaan Jalan di Provinsi D.i. Yogyakarta (km)

  • Pelayanan Publ ik 19

    UraianTahun/Year

    2006 2007 2008 2009 2010

    Jumlah Perusahaan menurut status Perusahaan 6 6 6 6 6

    1 Pemerintah 5 5 5 5 5

    2 Swasta 1 1 1 1 1

    Kapasitas Produksi (liter/detik)

    1 Potensial 1,557 1 573 2,042 2,224 2,250

    2 Efektif 1,093 1 059 1,638 1,577 1,811

    Sumber Air/Water Source (m) 34,874,229 31 664 836 38,866 31,779 39,150

    1 Sungai 14,214,627 11 639 356 6,413

    2 Waduk - - 17,752 5,921 489

    3 Mata air 17,807,297 19 107 606 7,529

    4 Air tanah & lainnya 2,852,305 917 874 2,115 25,858 24,719

    Tenaga Kerja 772 772 814 787 766

    1 Pekerja Teknis 380 399 415 392 385

    2 Pekerja Administrasi 392 373 399 395 381

    Jumlah Perusahaan Air Minum,

    status Perushaan, Kapasitas

    Produksi, sumber Air Baku dan

    tenaga Kerja Perusahaan Air Minum

    di Provinsi D.i. Yogyakarta

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA20

    TahunProduksi Terpasang Terjual Susut

    (kwH) (kwH) (kwH) (kwH)2006 1,485,725,974 765,032,624 1,355,586,720 130,139,2542007 1,635,087,745 837,431,019 1,481,573,049 153,514,6962008 1,733,410,946 10,361,433,660 1,578,453,018 154,957,9282009 1,866,766,573 10,877,445,146 1,705,941,418 160,825,1552010 1,975,726,468 11,467,865,926 1,809,022,224 166,704,244

    Jumlah Tenaga Listrik yang Diproduksi, Terpasang, Terjual dan susut di Provinsi D.i. Yogyakarta

    .0200.0400.0600.0800.0

    1000.01200.01400.01600.01800.02000.0

    2006 2007 2008 2009 2010

    Mill

    ions

    Produksi Terjual

    Pada grafik disamping terlihat bahwa

    terdapat selisih anatara jumlah

    tenaga listrik yg diproduksi dengan

    tenaga listrik yg terjual, yang disebut

    dengan penyusutan. Tren dari

    produksi tenaga listrik sama dengan

    tren penjualannya.

  • Perekonomian 21

    Kondisi Perekonomian1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

    2. Tingkat Inflasi

    3. Produksi Tanaman Pangan

    4. Produksi Perkebunan

    5. Produksi Ternak

    6. Produksi Perikanan

    7. Industri

    8. Perhotelan

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA22

    Perdagangan, Hotel & Restoran

    20,79%

    Pertanian17,19%

    Jasa-Jasa17,04%

    Industri Pengolahan

    13,28%

    Pengangkutan & Komunikasi

    10,67%

    Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

    9,76%

    Bangunan & Konstruksi

    9,70%

    Listrik Gas &

    Air Bersih0,92%

    Pertambangan & Penggalian

    0,67%

    Lainnya21,04%

    Kinerja ekonomi Provinsi DiY terus menguat setiap tahunnya,

    dan pada tahun 2010 pertumbuhan ekonominya mencapai

    4,87% yang relatif jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan

    pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,10%. Pertumbuhan

    ekonomi tersebut ditopang oleh besarnya PDrB Provinsi DiY

    tahun 2010 yang mencapai 45.591.853 juta rupiah.

    Pada dasarnya besarnya PDrB DiY didominasi oleh lima sektor

    usaha yaitu perdagangan, hotel dan restoran yang memberikan

    kontribusi terhadap PDrB sebesar 20,79%, lalu sektor pertanian

    sebesar 17,19%, sektor jasa-jasa sebesar 17,04%, sektor

    industri pengolahan sebesar 13,28%, serta sektor pengangkutan

    dan komunikasi 10,67%. sedangkan keempat sektor lainnya bila

    diakumulasikan memberikan kontribusi yang cukup besar yaitu

    21,04%.

    Komposisi PDRB Provinsi DIY

    (2010)

  • Perekonomian 23

    TahunKota Yogyakarta Nasional

    Indeks Harga Konsumen (IHK) Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Inflasi

    2005 126,50 14,98 125,09 17,11

    2006 144,59 10,40 141,98 6,60

    2007 156,55 7,99 150,49 6,59

    2008 113,32 9,88 113,86 11,06

    2009 116,64 2,93 117,03 2,78

    2010 125,25 7,38 125,17 6,96

    Perbandingan inflasi Kota Yogyakarta dan nasional

    Tingkat inflasi kota Yogyakarta selalu

    lebih tinggi daripada tingkat inflasi

    nasional, kecuali pada tahun 2005

    dan 2008. Hal ini menunjukkan

    juga relatif besarnya indeks harga

    konsumsi masyarakat di Kota

    tersebut, walaupun tidak bisa

    mencerminkan seluruh iHK dan

    tingkat inflasi di seluruh wilayah DiY.

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA24

    Daerah 2007 2008 2009 2010

    Prov. DI Yogyakarta 18,292 19,209 20,051 21,044

    Kab. Bantul 3,449 3,618 3,780 3,968

    Kab. Gunung Kidul 2,941 3,070 3,199 3,330

    Kab. Kulon Progo 1,588 1,662 1,728 1,781

    Kab. Sleman 5,554 5,838 6,100 6,373

    Kota Yogyakarta 4,776 5,021 5,245 5,506

    sumber: BPs

    sumber: BPs

    PDrB atas dasar harga konstan tanpa migas (milyar rp)

    Laju PDrB atas dasar harga konstan tanpa migas (persen)

    .0

    1000.0

    2000.0

    3000.0

    4000.0

    5000.0

    6000.0

    7000.0

    Kab. KulonProgo

    Kab.Gunung

    Kidul

    Kab. Bantul KotaYogyakarta

    Kab.Sleman

    2007

    2008

    2009

    2010

    Daerah 2007 2008 2009 2010

    Kab. KulonProgo 4.12 4.71 3.97 3.06

    Kab. GunungKidul 3.91 4.39 4.20 4.09

    Kab. Sleman 4.61 5.13 4.48 4.49

    Prov. DI Yogyakarta 4.31 5.02 4.39 4.95

    Kab. Bantul 4.52 4.90 4.47 4.97

    Kota Yogyakarta 4.46 5.12 4.46 4.98

    000

    001

    002

    003

    004

    005

    006

    2008

    2009

    2010

    PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi (atas dasar Harga Konstan Tanpa Migas)

  • Perekonomian 25

    -

    200.000

    400.000

    600.000

    800.000

    1.000.000

    1.200.000

    Padi Sawah

    Padi Ladang

    Jagung Kedelai Kacang Tanah

    Kacang Hijau

    Ubi Kayu Ubi Jalar Cantel

    2009 662.368 175.562 314.937 1.047.6 473 6.687 40.278 65.893 298 2010 646.816 177.071 345.576 38.244 58.918 610 1.114.6 6.484 228

    Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenisnya (Ton)

    Produksi pertanian terutama tanaman pangan padi di DiY pada tahun 2010 adalah

    sebanyak 823.887 ton mengalami penurunan sebesar 1,68 persen dari tahun

    sebelumnya. Tanaman jenis palawija sangat variatif peningkatannya dimana kacang

    tanah, jagung dan ubi kayu produksinya secara berturut-turut mencapai 58.918 ton,

    345.576 ton, dan 1.114.665 ton.

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA26

    0

    20.000

    40.000

    60.000

    80.000

    100.000

    120.000

    Padi Sawah

    Padi Ladang

    Jagung Kedelai Kacang Tanah

    Kacang Hijau

    Ubi Kayu

    Ubi Jalar

    Cantel

    2009 105.613 39.811 74.563 63.275 745 574 31.666 62.539 9452010 106.907 40.151 86.837 33.572 58.780 1.024 62.563 599 724

    Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenisnya (hektar)

    salah satu indikator potensi produksi pertanian bisa dilihat dari berapa besar luas

    panen tanaman pangan. Luas panen tanaman pangan DiY tahun 2010 masih

    didominasi oleh jenis tanaman pangan berupa padi baik padi sawah maupun padi

    ladang. Luas panen padi mencapai 147.058 hektar. Jagung dan kacang tanah juga

    cukup besar luas panennya di Provinsi DiY yaitu mencapai 86.837 hektar dan 58.780

    hektar.

  • Perekonomian 27

    -

    10.000,0

    20.000,0

    30.000,0

    40.000,0

    50.000,0

    60.000,0

    Kelapa Tebu Rakyat

    Mendong Coklat Jambu Mete

    Kopi Tembakau Rakyat

    Cengkeh Lainnya

    2009 53.156,1 17.539,6 3.374,4 1.117,5 704,7 881,6 1.245,4 556,9 652,2

    2010 56.754,1 17.031,3 3.130,90 1.333,68 408,33 399,99 256,65 224,70 635,35

    Produksi Perkebunan Menurut Jenisnya (Ton)

    Produksi perkebunan di DiY pada tahun 2009 dan 2010 didominasi oleh hasil

    produksi kelapa, tebu rakyat dan mendong dimana total produksi ketiga jenis

    tanaman perkebunan tersebut selama dua tahun di atas 3 ribu ton.

    Jenis tanaman yang mengalami penurunan produksi adalah jambu mete, kopi,

    tembakau rakyat dan cengkeh.

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA28

    -

    5.000,00

    10.000,00

    15.000,00

    20.000,00

    25.000,00

    30.000,00

    35.000,00

    Kelapa Tebu Rakyat

    Coklat Jambu Mete

    Cengkeh Kopi Tembakau Rakyat

    Kapas Kapuk Randu

    Jarak Pagar

    Lainnya

    2009 32.412,6 3.782,78 2.592,50 3.699,22 1.947,11 975,89 1.878,90 544,17 383,13 2.342,17 1.104,90

    2010 32.557,9 3.476,29 2.540,15 1.545,99 1.357,75 913,24 751,90 487,05 310,42 219,04 514,47

    Berdasarkan luas panennya maka sebagian jenis tanaman perkebunan mengalami

    penurunan luas panen pada tahun 2010 yaitu tanaman tebu rakyat, cokelat, jambu mete,

    cengkeh, kopi, tembakau rakyat, kapuk randu dan jarak pagar.

    Tanaman kebun berupa kelapa masih mendominasi kontribusi sektor perkebunan yaitu

    dengan luas panen di atas 31.557,9 hektar lalu diikuti tebu rakyat sebesar 3.476,29 hektar.

    Luas Panen Perkebunan Menurut Jenisnya (Hektar)

  • Perekonomian 29

    0

    50.000

    100.000

    150.000

    200.000

    250.000

    300.000

    350.000

    Kuda Sapi Sapi Perah

    Kerbau Kambing Domba Babi

    2009 1.222 283.043 5.495 4.312 308.353 132.872 12.0382010 1.360 290.949 3.466 4.277 331.147 136.657 12.695

    Jumlah Ternak menurut Jenisnya di Provinsi D.i. Yogyakarta (ekor)

    Peternakan di DiY masih didominasi oleh sapi pedaging, kambing dan domba

    dengan jumlah populasi yang cenderung selalu meningkat . Jumlah sapi pada

    tahun 2010 mencapai 290.949 ekor, kambing mencapai 331.147 ekor, dan domba

    populasinya 136.657 ekor.

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA30

    Golongan Pokok Industri Jumlah Perusahaan

    2006 2007 2008

    Makanan dan Minuman 53 44 38

    Tembakau 13 13 12

    Tekstil 38 33 34

    Pakaian Jadi 27 32 34

    Kulit, Barang dari Kulit & Alas Kaki 25 24 17

    Barang-barang dari Anyaman 77 71 65

    Reproduksi Media Rekaman 33 30 28

    Batu Bara,Minyak Bumi dan Gas Bumi 4 5 4

    Kimia dan Barang-barang dari Bahan Kimia 6 7 6

    Karet dan Barang dari Karet 13 10 14

    Barang Galian Bukan Logam 68 61 53

    Barang-barang dari Logam 12 10 11

    Ukur, Peralatan Navigasi, Peralatan Optik, Jam & Lonceng 6 7 5

    Alat Angkutan (Selain Roda Empat) 3 2 2

    Furniture dan Industri Pengolahan Lainnya 129 98 90

    Daur Ulang 4 4 3

    Jumlah 511 451 416

    Jumlah perusahaan yang bergerak

    di bidang industri di DiY cenderung

    mengalami penurunan dimana

    pada tahun 2006 sebanyak terdapat

    511 perusahaan industri di wilayah

    Provinsi DiY akan tetapi pada tahun

    2008 jumlahnya berkurang menjadi

    416 buah perusahaan.

    Dari berbagai jenis industri yang

    ada maka jumlah perusahaan yang

    terbanyak terdapat pada industri

    furnitur sebanyak 90 buah, lalu

    industri kerajinan (barang anyaman)

    sebanyak 65 perusahaan, dan

    industri barang galian bukan logam

    sebanyak 53 perusahaan.

  • Perekonomian 31

    Tahun Barang yang Dihasilkan Nilai Output

    2008 4,654,550,797 5,500,815,255

    2007 4,321,690,406 4,776,264,906

    2006 3,216,627,228 3,528,623,512

    2005 4,330,704,821 4,716,428,179

    2004 3,884,110,552 4,716,905,968

    Total nilai Tambah dan nilai output industri Besar dan sedang (000 rp)

    Nilai Ekspor di Provinsi D.I. Yogyakarta

    (US $)

    Tahun Nilai

    2005 143,471,318

    2006 138,472,542

    2007 125,561,490

    2008 130,252,433

    2009 108,695,755

    2010 140,225,240

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA32

    TahunJumlah tamu (orang) Rata-rata Lama Menginap (hari)

    Asing Domestik Asing Domestik

    2005 87,081 2,263,627 2.00 1.25

    2006 68,855 2,070,686 2.62 1.35

    2007 76,204 2,127,627 2.67 1.44

    2008 110,709 2,516,204 2.31 1.45

    2009 123,374 2,981,630 2.17 1.43

    2010 140,648 2,850,994 2.13 1.40

    Jumlah Tamu Asing dan Domestik yang Datang dan rata-rata Lama Menginap di Provinsi D.i. Yogyakarta

  • Kesejahteraan Masyarakat 33

    Kesejahteraan Masyarakat1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

    2. Tingkat Pengangguran Terbuka

    3. Jumlah Penduduk Miskin & Garis Kemiskinan

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA34

    72,78073,380 73,750

    74,530

    69,680 70,00070,160 70,450

    76,70077,240 77,700

    78,200

    69,680

    78,950 79,29079,520

    74,15074,880 75,230

    75,770

    70,59071,170 71,760

    72,270

    64,000

    66,000

    68,000

    70,000

    72,000

    74,000

    76,000

    78,000

    80,000

    82,000

    2007 2008 2009 2010

    Kulonprogo Bantul GunungKidul Sleman

    Yogyakarta Prov DIY Indonesia

    indeks Pembangunan Manusia

    (iPM) hingga tahun 2010 pada

    dasarnya diukur dengan tiga indikator

    yaitu (i) angka harapan hidup, (ii)

    persentase melek aksara orang

    dewasa dikombinasikan dengan

    angka partisipasi (kotor) sekolah

    bagi anak, serta (iii) gross domestic

    product (GDP) per kapita dalam

    dollar As

    iPM seluruh daerah di DiY selain

    Kabupaten Gunung Kidul setiap

    tahunnya selalu berada di atas

    iPM nasional, sedangkan iPM Kota

    Yogyakarta pada tahun 2007 sempat

    di 69,68 terus meningkat tajam

    menjadi 78,95 di tahun 2008.

  • Kesejahteraan Masyarakat 35

    DAERAH 2009 2010 2011

    Kab. Kulon Progo 4.31 4.18 2.56

    Kab. Bantul 5.85 5.24 3.80

    Kab. Gunung Kidul 3.94 4.04 1.97

    Kab. Sleman 7.43 7.17 5.25

    Kota Yogyakarta 8.07 7.41 5.57

    Propinsi DIY 6.00 5.69 3.97

    Nasional 7.87 7.14 6.56

    TinGKAT PEnGAnGGUrAn TErBUKA

    Pada grafik dibawah dapat dilihat

    tingkat pengangguran terbuka paling

    tinggi terdapat di Kota Yogyakarta

    dan terendah di Kab.Gn Kidul

    000

    002

    004

    006

    008

    010

    2009 2010 2011

    Kab. Kulon Progo

    Kab. Bantul

    Kab. Gunung Kidul

    Kab. Sleman

    Kota Yogyakarta

    Propinsi DIY

    Nasional

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA36

    ,000 10,000 20,000 30,000

    Yogyakarta

    Sleman

    Bantul

    Gunungkidul

    Kulonprogo

    Provinsi DIY

    2010 2009 2008

    Grafik disamping menunjukkan

    tingkat kemiskinan dalam persentase,

    dapat dilihat bahwa tingkat

    kemiskinan tertinggi ada di Kab.

    Kulonprogo, dan terendah ada di

    Kota Yogyakarta.

    Jumlah Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi D.i. Yogyakarta (2008-2010)

    Kabupaten/Kota

    2008 2009 2010Garis

    KemiskinanPenduduk

    Miskin%

    Garis Kemiskinan

    Penduduk Miskin

    %

    Garis Kemiskinan

    Penduduk Miskin

    %(Rp/kap/bulan) Jumlah (000) (Rp/kap/bulan) Jumlah (000) (Rp/kap/bulan) Jumlah (000)

    1 Kulonprogo 197.507 97,92 26,85 205.585 89,91 24,65 225.059 90,00 23,152 Bantul 196.509 164,33 18,54 224.373 158,52 17,64 245.626 146,90 16,093 Gunungkidul 157.071 173,52 25,96 186.232 163,67 24,44 203.873 148,70 22,054 Sleman 212.031 125,05 12,34 226.256 117,53 11,45 247.688 117,00 10,75 Yogyakarta 263.996 48,11 10,81 265.168 45,29 10,05 290.286 37,80 9,75

    Provinsi DIY 202.362 608,93 18,02 220.830 575 16,86 224.258 540,40 16,83

  • Potensi Ekonomi 37

    Potensi Ekonomi

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA38

    Potensi Ekonomi dan Kegiatan Ekonomi Unggulan / Utama

    No Kegiatan Ekonomi Utama2008 2009 2010

    Jumlah Produksi (Juta Rp)

    Jumlah Produksi (Juta Rp)

    Jumlah Produksi (Juta Rp)

    1 Pertanian Pangan (PDRB Tanaman bahan makanan) 4.419.013 4.652.257 4.817.985

    2 Peternakan (PDRB) 889.911 987.858 1.067.708

    3 Perkayuan (PDRB) 385.215 419.458 430.726

    4 Perikanan (PDRB) 149.976 167.32 180.976

    Potensi ekonomi provinsi DiY bisa dilihat dari aspek kegiatan ekonomi utama di

    daerah tersebut, dimana berdasarkan klasifikasi kegiatan ekonomi MP3Ei terlihat

    bahwa kontributor terbesar untuk PDrB DiY adalah Pertanian Pangan yang mencapai

    sebesar 4.817 miliar rupiah pada tahun 2010. Kegiatan ekonomi kedua terbesar adalah

    peternakan yang mencapai rp1.067 miliar, lalu diikuti perkayuan rp430,726 miliar dan

    perikanan sebesar rp180,976 miliar.

  • Potensi Ekonomi 39

    Kegiatan Ekonomi Potensial Lainnya

    No Kegiatan Ekonomi 2008 2009 2010

    Jumlah Produksi (Ribu Rupiah)

    Jumlah Produksi (Ribu Rupiah)

    Jumlah Produksi (ribu Rupiah)

    1 Industri pangan 911.411.172 946.894.405 928.107.457

    2 Sandang dan kulit 370.179.393 384.224.817 378.271.912

    3 Kimia dan bahan bangunan 1.001.401.307 1.028.144.323 980.722.084

    4 Logam dan elektronika 114.760.225 121.203.874 122.557.748

    5 Kerajinan 392.656.484 414.390.077 411.559.594

    Kegiatan ekonomi potensial lainnya yang terdapat di Provinsi DiY meliputi lima kegiatan

    ekonomi yang tertinggi adalah kegiatan ekonomi kimia dan bahan bangunan yang

    mencapai 980 miliar rupiah lalu diikuti kegiatan ekonomi industri pangan yaitu sebesar

    928 miliar rupiah. sedangkan kegiatan ekonomi logam dan elektronika relatif paling kecil

    yaitu hanya memberikan kontribusi pada PDrB sebesar 122 miliar rupiah.

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA40

    Kegiatan Ekonomi yang dapat Dikembangkan di Masa Mendatang

    No Kegiatan Ekonomi Jumlah Produksi (Ribu Rupiah)

    1 Kerajinan 1.222.695.444

    2 Fashion 463.000.535

    Kegiatan ekonomi yang sangat potensial

    dikembangkan di masa mendatang di Provinsi

    DiY adalah kegiatan ekonomi kerajian yang

    mempunyai potensi ekonomi sebesar 1.222

    miliar rupiah. selain itu juga ada kegiatan

    ekonomi di bidang fashion yang berpotensi

    sebesar 463 miliar rupiah.

    Kedua potensi ekonomi ini perlu didorong oleh

    pemerintah daerah dengan berbagai upaya

    untuk menarik para investor agar datang dan

    menanamkan modal di sana.

  • Keuangan Daerah 41

    Gambaran Umum Keuangan Daerah

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA42

    Komposisi APBD Provinsi Yogyakarta Agregat Provinsi, Kabupaten, dan Kota

    2008-R 2009-R 2010-R 2011-R 2012-APendapatan 5.029.60 4.992.69 5.477.50 6.464.94 6.941.50Belanja 5.228.12 5.075.72 5.489.72 6.302.37 7.323.50Surplus/Defisit (198.522 (83.029. (12.224. 162.567. (381.998Pembiayaan 991.054. 738.236. 619.520. 585.875. 381.998.

    (1.000) -

    1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000

    Mili

    ar R

    upia

    h

  • Keuangan Daerah 43

    Komposisi Pendapatan APBD Provinsi Yogyakarta Agregat Provinsi, Kabupaten,dan Kota

    2008-R 2009-R 2010-R 2011-R 2012-APAD 1.063.15 1.130.45 1.255.14 1.559.81 1.493.20Daper 3.544.75 3.638.20 3.658.96 3.883.24 4.603.38L2PyS 421.695. 224.036. 563.391. 1.021.87 844.918.

    - 500

    1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500 5.000

    Mili

    ar R

    upia

    h

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA44

    Komposisi Belanja APBD Provinsi Yogyakarta Agregat Provinsi, Kabupaten,dan Kota

    2008-R 2009-R 2010-R 2011-R 2012-AB. Pegawai 2.680.70 2.919.99 3.465.15 3.926.62 4.290.65B. Barang Jasa 771.541. 890.675. 947.787. 1.118.15 1.255.07B. Modal 929.747. 637.532. 494.109. 634.099. 889.873.B. Lain2 846.129. 627.516. 582.672. 623.498. 887.897.

    - 500

    1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500 5.000

    Mili

    ar R

    upia

    h

  • Keuangan Daerah 45

    Uraian PAD Pajak daerah Retribusi daerah Hasil pengelolaan kekayaan

    daerah yang dipisahkan Lain-lain PAD yang sah

    Kabupaten/Kota 530.781 202.512 144.376 34.939 148.954

    Provinsi 721.361 609.079 33.217 21.968 57.097

    Komposisi Pendapatan Asli Daerah APBD Provinsi Yogyakarta Agregat Provinsi, Kabupaten, dan Kota (rata-rata realisasi APBD 2008-2011)

    Komposisi PAD Kab/Kota Komposisi PAD Provinsi

    38.2%

    27.2%6.6%

    28.1%

    Pajak daerah

    Retribusi daerah

    Hasil pengelolaankekayaan daerahyang dipisahkan

    Lain-lain PAD yangsah

    84.4%

    4.6%3.0%7.9%

    (Dalam Juta Rupiah)

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA46

    Komposisi Pajak Daerah APBD Provinsi Yogyakarta (Perbandingan rata-rata realisasi APBD 2008-2010 dengan realisasi APBD 2011)

    Pajak Kendaraan Bermotor

    Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

    Pajak Bahan Bakar Kendaraan

    BermotorPajak Air

    PermukaanPajak

    HiburanBea Balik Nama

    Kendaraan di atas air

    rata-rata 2008-2010 51,381 24,275 23,807 0,529 0,008 0.000

    2011 46,163 36,248 17,568 0,021 0,000 0.000

    (Dalam Juta Rupiah)

    0.0

    10.0

    20.0

    30.0

    40.0

    50.0

    60.0

    Pajak KendaraanBermotor

    Bea Balik NamaKendaraan Bermotor

    Pajak Bahan BakarKendaraan Bermotor

    Pajak Air Permukaan Pajak Hiburan Bea Balik NamaKendaraan di atas air

    %

    rata-rata 2008-2010 2011

  • Keuangan Daerah 47

    (Dalam Juta Rupiah)

    Komposisi Pajak Daerah APBD Kabupaten/Kota Provinsi Yogyakarta (Perbandingan rata-rata realisasi APBD 2008-2010 dengan realisasi APBD 2011)

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    Pajak Penerangan

    JalanBPHTB Pajak Hotel

    Pajak Restoran

    Pajak Reklame

    Pajak Hiburan

    Pajak Air

    Bawah Tanah

    Pajak Parkir

    Pajak Pengambilan dan

    Pengolahan Bahan Galian Golongan C

    Pajak Sarang Burung Walet

    Bea Balik Nama

    Kendaraan Bermotor

    Bea Balik Nama

    Kendaraan Bermotor

    rata-rata 2008-2010 32.90 0.00 18.18 8.44 5.55 1.90 0.00 0.45 0.80 0.00 0.00 0.00

    2011 31.54 23.56 22.92 10.45 6.63 3.13 0.64 0.57 0.56 0.01 0.00 0.00

    0.0

    5.0

    10.0

    15.0

    20.0

    25.0

    30.0

    35.0

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    %

    rata-rata 2008-2010 2011

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA48

    Tren simpanan Pemda se-Provinsi Yogyakarta di Perbankan Agregat Provinsi, Kabupaten, dan Kota

    0

    500

    1,000

    1,500

    2,000

    2,500

    3,000

    Jan feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt sep Okt Nov Des

    Mili

    ar R

    upia

    h

    2009 2010 2011 2012

  • Keuangan Daerah 49

    Potret Dana simpanan Pemda di Perbankan Provinsi Yogyakarta Dalam bentuk Tabungan, simpanan Berjangka dan Giro Agregat Provinsi, Kabupaten, dan Kota

    2008 2009 2010 2011

    DIY 746.382 625.311 649.249 809.329

    Nasional 71.601.901 59.812.944 62.088.098 80.445.845

    0

    2,000,000

    4,000,000

    6,000,000

    8,000,000

    2008 2009 2010 2011DIY Nasional

    10,000,000

    30,000,000

    50,000,000

    70,000,000

    90,000,000

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA50

    Trend Persentase Dana idle Terhadap realisasi Belanja Daerah Provinsi Yogyakarta

    Agregat Provinsi, Kabupaten, dan Kota

    2009 2010 2011NAS DIY NAS DIY NAS DIY

    Belanja 389.7 5.08 424 5.49 498.1 6.3Idle 59.8 0.63 62.1 0.65 80.5 0.81

    % Idle/Blj 15.35% 12.32% 14.65% 11.83% 16.16% 12.84%

    12.3%

    11.8%

    12.8%

    15.4%14.6%

    16.1%

    0.0%

    2.0%

    4.0%

    6.0%

    8.0%

    10.0%

    12.0%

    14.0%

    16.0%

    18.0%

    2009 2010 2011

    DIY Nasional

    Trend persentase dana idle terhadap

    realisasi belanja daerah di wilayah

    Provinsi D.i. Yogyakarta menurun,

    meskipun pada tahun 2011

    mengalami kenaikan namun tidak

    besar.

    Hal ini menunjukkan bahwa

    penyerapan belanja di wilayah

    Provinsi D.i. Yogyakarta relatif baik.

  • Keuangan Daerah 51

    Estimasi realisasi Belanja Daerah Agregat Provinsi, Kabupaten dan Kota sampai Dengan Bulan september 2012

    (Persentase)

    Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des2011 4.766 8.450 14.016 20.283 26.774 33.085 42.448 54.399 58.753 67.065 76.116 98.8402012 4.890 8.247 13.265 20.141 26.240 34.541 42.777 50.794 57.773

    4.766 8.45014.016 20.283

    26.77433.085

    42.448

    54.39958.753

    67.06576.116

    98.840

    4.8908.247

    13.26520.141

    26.24034.541

    42.77750.794

    57.773

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    %

    2011 2012

    secara persentase, estimasi realisasi belanja daerah sampai

    dengan bulan september 2012 adalah sebesar 57,8%, lebih rendah

    dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2011.

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA52

    Estimasi realisasi Belanja Daerah Agregat Provinsi Yogyakarta

    sampai Dengan Bulan september 2012 (Persentase)

    + rata-rata realisasi APBD 2012 sampai dengan bulan september 2012 agregat per provinsi adalah sebesar 57,8%.

    + Terdapat 12 daerah yang mempunyai realisasi belanja di bawah rata-rata sedangkan 21 daerah mempunyai

    realisasi belanja di atas rata-rata.

    + realisasi belanja terendah adalah Provinsi Kalimantan Timur yaitu sebesar 41,6% sedangkan yang tertinggi

    adalah Provinsi Maluku Utara sebesar 71,2%.

    57,8

    00

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    Kalti

    m

    Riau DK

    I

    Babe

    l

    Papu

    a

    Papb

    ar

    Kalse

    l

    Bali

    Bant

    en

    Beng

    kulu

    Kalb

    ar

    Sum

    ut

    Jam

    bi

    Sum

    bar

    Jaba

    r

    DIY

    Kalte

    ng

    Sum

    sel

    Kepr

    i

    Aceh

    Jate

    ng

    Sultr

    a

    NTT

    Sulb

    ar

    NTB

    Sulte

    ng

    Mal

    uku

    Jatim

    Lam

    pung

    Goro

    ntal

    o

    Sulse

    l

    Sulu

    t

    Mal

    ut

  • Keuangan Daerah 53

    opini BPK atas LKPD Pemda se-Provinsi Yogyakarta

    Nama DaerahOPINI BPK

    2008 2009 2010

    Prov. D.I. Yogyakarta WDP WDP WTP

    Kab. Bantul WDP WDP WDP

    Kab. Gunung Kidul WDP WDP WDP

    Kab. Kulon Progo WDP WDP WDP

    Kab. Sleman WDP WDP WDP

    Kota Yogyakarta WDP WTP WTP

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA54

    Kondisi Keuangan DaerahIndikator Kondisi Keuangan Daerah

    1. Rasio Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk

    2. Rasio PAD/ Total Pendapatan Daerah

    3. Rasio Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah

    4. Rasio Pajak Daerah dan Retribusi Daerah/ PDRB

    5. Rasio Belanja Modal / Total Belanja Daerah

    6. Rasio Total Pendapatan Daerah / Total Belanja Daerah

    7. Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung / Total Belanja Daerah

    8. Rasio SiLPA tahun sebelumnya / Belanja Daerah

    9. Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga / Total Pendapatan Daerah

  • Kondis i Keuangan Daerah 55

    Kondisi Keuangan Daerah Provinsi Yogyakarta Agregat Provinsi, Kabupaten, dan Kota

    Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk PAD / Total Pendapatan Daerah

    + rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah

    dalam melayani per satu orang penduduknya.

    + rasio pendapatan daerah per kapita Provinsi D.i.

    Yogyakarta memiliki tren meningkat seperti tren

    pendapatan per kapita nasional. namun demikian

    pendapatan per kapita secara nasional lebih tinggi

    dibanding dengan Provinsi D.i. Yogyakarta.

    + rasio ini mengukur tingkat kemandirian daerah yaitu

    kemampuan daerah dalam mendanai belanjanya.

    + rasio PAD per Total Pendapatan Daerah Provinsi D.i.

    Yogyakarta memiliki tren meningkat seperti tren PAD per

    Total Pendapatan secara nasional. namun demikian,

    rasio PAD per Total Pendapatan secara nasional lebih

    rendah dibanding dengan Provinsi D.i. Yogyakarta.

    1.462,69 1.601,20 1.640,40

    1.823,58

    2.217,44

    1.300,62 1.450,08 1.425,72

    1.584,24 1.869,84

    0

    500

    1.000

    1.500

    2.000

    2.500

    2007 2008 2009 2010 2011

    Ribu

    an

    Nasional Prov. DI Yogyakarta

    0,16 0,18 0,18 0,19

    0,21

    0,190,21 0,23 0,23

    0,24

    -

    0,05

    0,10

    0,15

    0,20

    0,25

    0,30

    2007 2008 2009 2010 2011Nasional Prov. DI Yogyakarta

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA56

    Kondisi Keuangan Daerah Provinsi Yogyakarta Agregat Provinsi, Kabupaten, dan Kota

    ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah Pajak Daerah + retribusi Daerah / PDrB

    + rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah

    dalam mendanai program prioritas daerah tersebut.

    + Tren rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah

    Provinsi D.i. Yogyakarta memiliki kecenderungan

    menurun seperti halnya rasio nasional. namun

    demikian, rasio ruang fiskal per total pendapatan

    daerah secara nasional lebih tinggi dibanding

    dengan Provinsi D.i. Yogyakarta.

    + rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam

    menggali potensi pajak dan retribusi daerahnya

    menjadi penerimaan pajak dan retribusi daerah.

    + Tren rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDrB

    Provinsi D.i. Yogyakarta memiliki tren meningkat seperti

    halnya rasio nasional. namun demikian, rasio nasional

    memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan rasio

    Provinsi D.i. Yogyakarta.

    0.55 0.49

    0.44 0.41 0.40 0.45

    0.41 0.33

    0.24 0.24

    -

    0.20

    0.40

    0.60

    2007 2008 2009 2010 2011

    Nasional Prov. DI Yogyakarta

    1.3% 1.4% 1.3% 1.3%1.6%2.2%

    2.3% 2.2% 2.2%2.3%

    0.0%

    0.5%

    1.0%

    1.5%

    2.0%

    2.5%

    2007 2008 2009 2010 2011

    Nasional Prov. DI Yogyakarta

  • Kondis i Keuangan Daerah 57

    Kondisi Keuangan Daerah Provinsi Yogyakarta Agregat Provinsi, Kabupaten, dan Kota

    Belanja Modal / Total Belanja

    + rasio ini mengukur seberapa besar daerah

    mengalokasikan belanja modal terhadap total

    belanjanya.

    + Trend rasio belanja modal per total belanja Provinsi

    D.i. Yogyakarta cenderung menurun seperti tren rasio

    belanja modal per total belanja nasional. namun

    demikian, rasio belanja modal per total belanja secara

    nasional lebih tinggi dibanding dengan rasio Provinsi D.i.

    Yogyakarta.

    rasio Total Pendapatan Daerah /

    Total Belanja Daerah

    + rasio ini mengukur tingkat kemampuan keuangan daerah

    dalam mendanai belanja daerah.

    + Tren rasio total pendapatan per total belanja di Provinsi

    D.i. Yogyakarta mengalami penurunan pada tahun 2007,

    kemudian naik pada tahun 2008 s.d. 2011, sedangkan

    rasio total pendapatan per total belanja secara nasional

    mengalami penurunan pada tahun 2007-2008, kemudian

    meningkat kembali pada tahun 2009. Dibandingkan dengan

    rasio secara nasional, rasio Provinsi D.i. Yogyakarta lebih

    rendah pada tahun 2008, 2010, dan 2011.

    28.95% 27.46% 26.19%22.17% 21.67%

    14.58%17.78%

    12.56%9.00% 10.06%

    0.00%

    10.00%

    20.00%

    30.00%

    40.00%

    2007 2008 2009 2010 2011

    Nasional Prov. DI Yogyakarta

    103.64% 102.66%

    97.04%

    102.22%

    105.70%

    104.98%

    96.20%98.36%

    99.78%102.58%

    90.00%

    95.00%

    100.00%

    105.00%

    110.00%

    2007 2008 2009 2010 2011

    Nasional Prov. DI Yogyakarta

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA58

    Kondisi Keuangan Daerah Provinsi Yogyakarta Agregat Provinsi, Kabupaten, dan Kota

    rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung /

    Total Belanja Daerahrasio siLPA Tahun sebelumnya / Belanja Daerah

    + rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan

    Belanja Pegawai Tidak Langsung terhadap total belanjanya.

    + rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja

    Provinsi D.i. Yogyakarta cenderung meningkat pada tahun

    2008 s.d. 2011, sedikit berbeda dengan rasio secara

    nasional yang memiliki tren meningkat sejak tahun 2007.

    namun demikian, rasio belanja pegawai tidak langsung per

    total belanja secara nasional lebih rendah dibanding dengan

    Provinsi D.i. Yogyakarta.

    + rasio ini mengukur proporsi siLPA tahun sebelumnya

    terhadap belanja daerah tahun berjalan.

    + rasio siLPA terhadap belanja Provinsi D.i. Yogyakarta

    cenderung menurun seperti rasio secara nasional. namun

    demikian, rasio siLPA terhadap belanja secara nasional

    lebih tinggi dibanding dengan Provinsi D.i. Yogyakarta

    pada tahun 2009 s.d. 2011.

    28.4%

    35.9%39.4% 40.6% 40.2%

    41.4%

    33.7%

    46.3% 47.5% 44.3%

    0.0%

    10.0%

    20.0%

    30.0%

    40.0%

    50.0%

    2007 2008 2009 2010 2011

    Nasional Prov. DI Yogyakarta

    20.06%

    17.07%

    17.56%

    12.29% 11.47%14.20%

    21.28%

    15.60%

    11.98%9.64%

    0.00%

    5.00%

    10.00%

    15.00%

    20.00%

    25.00%

    2007 2008 2009 2010 2011

    Nasional Prov. DI Yogyakarta

  • Kondis i Keuangan Daerah 59

    Kondisi Keuangan Daerah Provinsi Yogyakarta Agregat Provinsi, Kabupaten, dan Kota

    rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga /

    Total Pendapatan Daerah

    + rasio ini mengukur proporsi pembayaran pokok utang dan bunga

    yang harus dibayar dari pendapatan daerah dalam satu periode.

    + rasio pembayaran pokok hutang dan bunga per total

    pendapatan daerah di Provinsi D.i. Yogyakarta memiliki tren

    menurun pada tahun 2009 s.d. 2011 meskipun tidak terlalu besar.

    sedangkan rasio secara nasional memiliki tren meningkat pada

    tahun 2008 s.d. 2010, kemudian mengalami penurunan pada

    tahun 2011. namun demikian rasio pembayaran pokok hutang

    dan bunga per total pendapatan daerah secara nasional lebih

    tinggi dibanding dengan Provinsi D.i. Yogyakarta.

    0.59%0.45%

    0.68%0.78%

    0.70%

    0.06% 0.09% 0.11% 0.04% 0.02%0.00%

    0.20%

    0.40%

    0.60%

    0.80%

    1.00%

    2007 2008 2009 2010 2011

    Nasional Prov. DI Yogyakarta

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA60

    Penyusunan buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah

    dilaksanakan dengan kerjasama yang solid dan tidak akan

    dapat terselesaikan tanpa kontribusi dari seluruh pihak di

    lingkungan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. oleh

    karena itu apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya

    disampaikan dalam rangkaian kata berikut ini:

    - Ucapan terima kasih ditujukan kepada Direktur Jenderal

    Perimbangan Keuangan Dr. Marwanto Harjowiryono dan

    Direktur Evaluasi Pendanaan dan informasi Keuangan

    Daerah Drs. Yusrizal ilyas, MPA yang telah memberikan

    arahan dan bimbingan hingga terselesaikannya penyusunan

    buku ini.

    - Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

    subdirektorat Data Keuangan Daerah, Direktorat Evaluasi

    Pendanaan dan informasi Keuangan Daerah yang telah

    menyediakan data ringkasan APBD 2012 dan realisasi

    APBD 2011 melalui sistem informasi Keuangan Daerah dan

    kepada Bagian Umum, sekretariat Jenderal Perimbangan

    Keuangan yang telah menyediakan data Daerah Dalam

    Angka dan memfasilitasi hingga tersedianya buku ini.

    - selanjutnya terima kasih kepada tim dari subdirektorat

    Evaluasi Dana Desentralisasi dan Perekonomian Daerah

    yang terdiri dari Putut Hari satyaka, sE. MPP; Krisnandar,

    sE; Prasetyo indro s.,sE, ME; Aris soedjatmiko, s.sos,

    MM; Wahyu Widjayanto, sE, MM; Edi soeprijono, s.sos;

    Arif Zainuddin Fansyuri, Ak., ME; Femmy Ferdiansyah, sH;

    Chrisliana Tri ferayanti, sE, ME; Mauliate H. silitonga, sE;

    nanag Garendra Timur, s.si; rizki Anggunani, s.si; shinta

    Theresia Purba; virgin Marthalia dan nasiva Laliani yang

    telah melakukan input dan pengolahan data sekaligus

    mendukung penulisan dan melakukan editing buku ini.

    Terima kasih atas kerja kerasnya.

    Ucapan Terima Kasih

  • Kondis i Keuangan Daerah 61

    siKD, Kementerian Keuangan

    Daerah istimewa Yogyakarta Dalam Angka 2007 2011, BPs

    Potensi investasi di Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta, BKPM

    informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ( iLPPD )

    Pemerintah Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta Tahun 2011

    www.jogjaprov.go.id

    Sumber Data

  • Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi DAErAH isTiMEWA YoGYAKArTA62

  • KEMEnTEriAn KEuAnGAn rEPuBLiK inDonEsiADirEKTorAT JEnDErAL PEriMBAnGAn KEUAnGAnDirektorat Evaluasi Pendanan dan informasi Keuangan Daerah

    Gedung radius Prawiro Lantai 8Jalan Dr. Wahidin no. 1 Jakarta Pusat 10710Telp/Faks: 021 350 6456Website: www.djpk.depkeu.go.idE-mail: [email protected]