77
i TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh: Ibnu Setio Utomo NIM : 214-14-068 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

i

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI

BURUNG BAHAN

(STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana Hukum

Oleh:

Ibnu Setio Utomo

NIM : 214-14-068

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2019

Page 2: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

ii

Page 3: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

iii

Page 4: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN DAN BERSEDIA DI

PUBLIKASIKAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ibnu Setio Utomo

NIM : 21414068

Program Studi : Hukum Ekonomi Syari‟ah

Fakultas : Syari‟ah

Judul Skripsi : TINJAUAN HUKUM ISLAM TERADAP AKD JUAL BELI

BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN

AMBARAWA 2019)

Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri,

bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang

terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga,25 Maret 2019

Yang menyatakan

Ibnu Setio Utomo

NIM : 214-14-068

Page 5: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

v

MOTTO

“MAKA SESUNGGUHNYA BERSAMA KESULITAN ADA

KEMUDAHAN. SESUNGGUHNYA BERSAMA KESULITAN

ADA KEMUDAHAN. MAKA APABILA ENGKAU TELAH

SELESAI (DARI SESUATU URUSAN), TETAPLAH BEKERJA

KERAS (UNTUK URUSAN YANG LAIN). DAN HANYA

KEPADA TUHANMULAH ENGKAU BERHARAP”

(QS. AL-INSYIRAH, 6-8)

Page 6: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada ibu saya tercinta Susmiyati dan ayah

tercinta saya Parlan. Tanpa doa dari mereka skripsi ini takkan pernah selesai dan

dari jerit payah ayah dan ibu saya untuk membiayai saya hingga sampai belajar di

bangku kuliah ini.

skripi ini juga saya persembahkan pula kepada kakak-kaka saya:

Nurul Latifah : Yang selalu sayang kepada saya sebagai adik

Ahmad Irfani : Yang selalu memberikan saya nasehat dan semangat dalam belajar

maupun memberikan pengalamannya dalam dunia kerja

Skripsi ini juga kupersemebahkan teruntuk yang selalu bertanya:

“Kapan kamu wisuda?”

Lulus terlambat dan tidak tepat pada waktunya bukanlah bentuk dari suatu aib

maupun kebodohan.

Page 7: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena

atas rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

tanpa halangan apapun. Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah

satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H), Fakultas

Syari‟ah,, Program Studi Hukum Ekonomi Syari‟ah. Penulis menyadari tanpa

adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, mulai dari perkuliahan umum

sampai dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan

banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Syari‟ah.

3. Bapak Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., M.A. Selaku dosen pembimbing akademik

penulis, yang selalu memberikan bimbingan.

4. Ibu Heni Satar, S.H., M.Si, Selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah

Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga.

5. Bapak Farkani, S.HI.,S.H., M.H, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, serta telah memberikan arahan,

bimbingan, anjuran dan masukan guna menyempurnakan skripsi ini dan yang

selalu mendorong penulis agar semangat dan melakukan yang terbaik

sehingga skripsi ini selesai sesuai denga yang diharapkan.

6. Adikku tersayang Vicky Setio Utomo, yang saat ini sedang menempuh

jenjang pendidikan menengah pertama dan mondok di pondok MODEREN,

Kendal, semoga menjadi anak yang soleh berbakti kepada orang tua.

7. Keluarga besarku tercinta Bani H. Rusmanto, yang selalu mendoakan dan

memberikan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi ini.

8. Teman-teman senasib dan seperjuangan, Alviyan Nurul Huda, Topik

Qurrahman, Farid Wibisono, Nur Ma‟ruf Setyaji, Amir Baydhowi Sofyan,

Muhamad Luthfi, Muhamad Imron, Dewi Lailatul Fajriyah, S.H, yang selalu

menemani penulis dan menolong penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

Page 8: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

viii

.

9. Seluruh jajaran Akademik Institut Agama Islam Negeri Salatiga yang tidak

bisa penulis seutkan satu-persatu, terimakasih banyak telah selalu membantu

dalam penyusunan skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, yang telah

memberikan kontribusi dan dukungan yang cukup besar sehingga penulis

dapat menjalani perkuliahan dari awal hingga akhir di Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan

balasan yang lebih dari yang mereka berikan dan senantiasa mendapatkan

maghfiroh dan dilingkupi rahmat-Nya, Amin.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, baik dari segi materi ataupun skripsi. Sehingga saran dan kritik serta

perbaikan yang membangun dari pembaca akan penulis terima dengan kerendahan

hati, agar mudah dipahami.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini membawa manfaat bagi

pengembangan ilmu, baik bagi penulis sendiri ataupun bagi pembaca pada

umumnya.

Salatiga, Maret 2019

Ibnu Setio Utomo

NIM: 21414068

Page 9: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

ix

ABSTRAK

Utomo, Ibnu Setio. 2019. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Jual Beli

Burung Bahan(Studi di Pasar Hewan Ambarawa 2019). Skripsi. Program

Studi Hukum Ekonomi Syari‟ah Fakultas Syari‟ah Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Farkani, S.HI., M.H

Kata Kunci: Akad Jual Beli, Burung Bahan, Tinjauan Hukum Islam

Latar belakang penelitian ini adalah bermula dari kekecewaan para pemula

pembeli burung bahan yang merasa tertipu dan rugi dengan para penjual burung

bahan dai pasar hewan Ambarawa. Burung bahan berasal dari tangkapan hutan

dan ada juga yang dari peternak. Banyak kriteria dan butuh ketelitian dan

pengalaman pembeli untuk mendapatkan burung bahan yang bagus dan

berkualitas dan yang terpenting tidak keliru akan jenis kelamin burung maupun

burung bahan yang bisa bertahan hidup. Banyak pembeli yang berminat dengan

burung bahan menyebabkan penjual burung bahan berlaku curang untuk

memperoleh keuntungan yang lebih besar dan meminimalisir kerugian akan

kematian burung bahan yang tidak terjual. Tidak jarang mereka menipu pembeli

yaitu dengan menyembunyikan informasi burung terkait keadaan fisik burung dan

jenis kelamin burung, di pasar ini menyediakan berbagai macam jenis burung baik

yang sudah berkualitas baik maupun yang bahan. Penjual burung rata-rata

memiliki kios tetapi ada juga penjual yang yang hanya datang dan berjualan pada

saat hari pasaran saja yaitu waktu (Pon) dalam penanggalan jawa. Yang menjadi

masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tinjauan hukum Islam memandang

jual beli burung bahan khususnya yang ada di pasar hewan Ambarawa ditinjau

dari syarat dan rukun jual beli yang telah ditetapkan dalam kaidah hukum Islam

(Muamalah).

Data penelitian ini didapatkan dari observasi lapangan melalui pengamatan

dan wawancara, kemudian dianalisa berdasarkan norma-norma yang berlaku

dalam hukum Islam dalam hal jual beli dengan menggunakan metode deskriptif

analitis dengan pola fikir induktif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa jual beli burung bahan dilihat dari

tinjauan hukum Islam adalah boleh (mubah), akan tetapi dalam pelaksanannya

yang terjadi di pasar hewan Ambarawa akad jual beli burung bahan terdapat unsur

(gharar) ketidakjelasan. Penjual tidak menjelaskan kondisi burung yang

sebenarnya, menyembunyikan cacat atau aib pada burung dagangannya. Maka

jual beli burung bahan ini menjadi cacat dan tidak diperbolehkan dalam Islam

seharusnya penjual harus bersikap transparan agar tidak ada salah satu syarat jual

beli yang tidak terpenuhi.

Page 10: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

x

DAFTAR ISI

Cover ........................................................................................................................ i

Nota Pembimbing .................................................................................................. ii

Pengesahan ............................................................................................................ iii

Pernyataan Keaslian .............................................................................................. iv

Motto ....................................................................................................................... v

Persembahan ......................................................................................................... vi

Kata Pengantar ..................................................................................................... vii

Abstrak ................................................................................................................ viii

Daftar Isi ................................................................................................................ ix

BAB I: Pendahuluan ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 4

E. Penegasan Istilah ......................................................................................... 4

F. Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 6

G. Metode Penelitian......................................................................................... 7

H. Sistematika Penulisan .................................................................................. 9

BAB II: Landasan Teori ........................................................................................ 11

A. Jual Beli ..................................................................................................... 11

1. Pengertian Jual Beli ............................................................................. 11

2. Dasar Hukum Jual Beli ........................................................................ 14

3. Rukun Jual Beli .................................................................................... 16

4. Syarat Sah Jual Beli ............................................................................. 16

5. Hal Yang harus di hindari dalam jual beli ........................................... 21

6. Macam-macam Jual Beli ...................................................................... 25

BAB III: Gambaran Umum Pasar Hewan Ambarawa .......................................... 29

A. Profil Pasar Hewan Ambarawa .................................................................. 29

1. Keadaan Pasar Hewan Ambarawa ....................................................... 29

B. Gambaran Praktek Jual Beli Burung di Pasar Hewan Ambarawa ............ 33

Page 11: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

xi

1. Penjual.......................................................................................... ........ 36

2. Pembeli........................................................................................ ........ .39

3. Barang (burung bahan)................................................................. ........ 43

4. Akad ............................................................................................ ........ 44

BAB IV: Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Burung Bahan di Pasar

Hewan Ambarawa.......................................................................... ....... 47

A. Jual Beli Burung Bahan di Tinjau dari Rukun dan Syarat Jual Beli

Menurut Hukum Islam....................................................................... ........ 47

1. Syarat Pihak yang Berakad........................................................ ........ ..49

2. Syarat Akadnya........................................................................... ......... 50

3. Syarat Objeknya ................................................................................... 53

BAB V: Penutup ................................................................................................... 56

A. Kesimpulan ............................................................................................... 56

B. Saran .......................................................................................................... 57

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 59

Lampiran-Lampiran ................. .............................................................................60

Page 12: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)
Page 13: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Islam jual beli dilakukan atas dasar suka sama-suka antara

penjual dan pembeli. Islam mengharamkan seluruh jenis penipuan, baik dalam

masalah jual beli maupun seluruh muamalah. Seorang muslim dituntut untuk

berlaku jujur dalam seluruh usahannya sebab keiklasan dalam beragama

nilainya lebih tinggi daripada seluruh usaha duniawi.

Rasa suka sama suka antara penjual dan pembeli itu dapat diwujudkan

dalam bentuk ucapan lisan, sehingga jumhur ulama mewajibkan adanya akad

jual beli. Dengan demikian, memandang akad sebagai salah satu rukun jual beli

dan menjadi dasar pokok dari transaksi jual beli. Dalam prakteknya jual beli

harus dikerjakan secara benar, konsisten dan dapat memberikan manfaat pada

pihak-pihak yang bersangkutan. Di samping itu prinsip Islam dalam pengaturan

usaha ekonomi dalam hal ini jual beli sangat tegas, seperti melarang praktek

penipuan , praktek eksploitasi dalam berbagai bentuk bidang usaha, termasuk

usaha jual beli, juga termasuk melarang sikap ketidakjujuran ,pemerasan dan

semua bentuk perbuatan yang merugikan orang lain.

Ketentuan ini dimaksudkan agar pelaku ekonomi pada setiap

aktifitasnnya selalu dalam bingkai syariat, sehingga setiap pihak merasakan

kepuasan dalam berusaha dan terjalin kemaslahatan umum. Dengan demikian

aturan islam mengenai sistem ekonomi dalam hal jual beli sudah jelas dan

Page 14: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

2

diharapkan umat Islam menggunakan dan mempraktekkannya sehingga

kegiatan perekonomian berjalan sesuai dengan ajaran islam (Basyir, 1993: 10).

Islam melihat konsep jual beli itu sebagai suatu alat untuk menjadikan

manusia semakin dewasa dalam berpolapikir dan melakukan berbagai aktifitas,

termasuk aktifitas ekonomi. Pasar sebagai tempat aktifitas jual beli harus

dijadikan sebagai tempat pelatihan yang tepat bagi manusia sebagai khalifah di

muka bumi. Maka sebenarnya jual beli dalam Islam merupakan wadah untuk

memproduksi khalifah-khalifa yang tangguh di muka bumi (Yafi, 1994: 4).

Burung adalah salah satu golongan binatang yang sangat menarik

dipelihara sebagai hewan peliharaan atau sebagai burung lomba karena dengan

merdu dan khasnya suara burung tersebut dan warna bulunya yang indah serta

bentuk tubuhnya yang berbagai macam banyak orang yang ingin

memeliharannya, bahkan banyak orang yang rela mengeluarkan banyak uang

untuk membeli burung yang bagus dan unik sebagai hewan peliharan dan

hiasan rumah maupun untuk lomba dimana saat lomba burung berlangsung juri

hanya menilai suara merdu burung dan gaya burung saat berkicau .

Latar belakang penelitian ini adalah timbulnya kekecewaan maupun

kerugian atau bisa juga disebut untung-untungan bagi para pemula kicau

mania/pembeli burung yang memang tidak tau menau soal dunia burung, dari

keluhan para pemula kicau mania mereka merasa tertipu oleh penjual burung.

Burung bahan yaitu burung yang masih anakan atau burung tersebut belum

bisa berbunyi, burung bahan yang berasal dari alam atau hutan dan ada juga

yang dari peternak. Banyak jenis-jenis burung yang yang diperjual belikan di

Page 15: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

3

pasar burung ini ada yang burung rumahan dan ada juga burung kontes baik

yang sudah berbunyi sampai burung bahan.

Karena di era yang sekarang ini lagi tren banyak sekali orang-orang

yang berminat untuk memelihara burung dirumah sebagai hiasan ataupun

sebagai penghibur dan ada juga yang membeli burung untuk lomba dengan

harapan apabila burungnya menang lomba maka akan mendapatkan hadiah

lomba berupa uang dan piagam penghargaan, dan burung yang memenangkan

lomba tersebut secara langsung akan semakin mahal harga jualnya.

Pasar burung yang berada di Ambarawa ini merupakan pusat jual beli

berbagai macam hewan peliharaan yang banyak jenisnya dan pasar ini

merupakan pusat jual beli yang cukup besar di wilayah Kabupaten Semarang.

Banyak cara yang dilakukan oleh para pedagang burung di pasar ini

untuk menarik minat para pembeli agar membeli burug daganngannya terlebih

pada burung-burung bakalan maupun burung lomba yang sekarang ini banyak

dicari para pecinta maupun pemula kicau mania. Oleh karena itu penulis

tertarik untuk meneliti tentang “TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP

AKAD JUAL BELI BURUNG BAHAN” yang terjadi di pasar burung

Ambarawa untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan jual beli burung bahan

dan burung kontes yang terjadi apabila ditinjau dari segi hukum Islam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya yaitu:

1. Bagaimana terjadinya praktek akad jual beli burung bahan yang terjadi di

pasar hewan Ambarawa?

Page 16: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

4

2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktek akad jual beli burung

bahan yang terjadi di pasar hewan Ambarawa ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya praktek akad jual beli burung

bahan yang terjadi di pasar hewan Ambarawa.

2. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktek akad

jual beli burung bahan yang terjadi di pasar hewan Ambarawa.

D. Manfaat Penelitian

a. Teoritis

1. Memberikan tambahan pengetahuan pengembangan di bidang Muamalah

(jual beli burung).

2. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan untuk penelitian

selanjutnya secara lebih dalam dalam Muamalah (jual beli burung).

b. Praktis

1. Bagi penulis, dapat mengetahui kegiatan jual beli burung secara benar

dan dapat mengambil manfaatnya.

2. Bagi pembaca, dapat memberikan kesadaran dan pengetahuan terutama

manfaat tentang hukum jual beli burung menurut tinjauan hukum Islam.

E. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalah pahaman pengertian dan pemahaman dalam

penelitian yang penulis teliti ini, maka dipandang perlu untuk menjelaskan

beberapa istilah yang ada hubunganya dengan judul penelitian ini yaitu:

Page 17: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

5

1. Pengertian jual beli

Jual beli yaitu suatu pertukaran atau saling menukar, jual beli dapat

diartikan menukar uang dengan barang yang diinginkan sesuai dengan

rukun dan syarat tertentu. Setelah jual beli dilakukan secara sah, barang

yang dijual menjadi milik pembeli sedangkan uang yang dibayarkan

pembeli sebagai pengganti harga barang, menjadi milik penjual. Sedangkan

menurut pengertian fiqh, jual beli yaitu menukar suatu barang dengan

barang yang lain dengan cara yang tertentu menggunakan

akad.(Asumi.1997: 132).

2. Hukum Islam

Hukum islam yaitu rangkaian dari kata “hukum” dan kata “Islam”

untuk mengetahui arti hukum Islam perlu diketahui lebih dahulu arti kata

hukum. Hukum yaitu seperangkat peraturan tentang tingkahlaku manusia

yang diakui sekelompok masyarakat itu berlaku dan mengikat untuk seluruh

anggotanya. Hukum Islam artinya seperangkat peraturan berdasarkan wahyu

Allah dan Sunah Rasull tentang tingkah laku manusia yang diakui dan

diyakini serta mengikat untuk semua yang beragama Islam (Muhamd, 1999:

4-5).

3. Burung Bahan

Burung bahan yaitu burung yang dalam kondisi baru ditangkap dari

hutan yang masih liar atau setres dan belum jinak dan belum bisa berbunyi

dan belum bisa makan voer artinya burung yang masih harus dalam

Page 18: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

6

pengkondisian dengan proses perawatan dengan waktu yang panjang agar

burung tersebut bisa hidup dipelihara dalam sangkar.

4. Voer

Voer adalah makanan pokok burung yang terbuat dari kacang

tanah, kacang kedelai, kacang hijau, minyak ikan, madu, tepung jagung,

tepung susu, telur.

5. Kroto

Kroto adalah telur semut merah dan merupakan makanan favorit

burung yang dihasilkan dari gerombolan banyak semut yang bertelur di

dedaunan pohon.

F. Tinjauan Pustaka

Sesuai dengan pokok permasalahan penelitian yaitu mengenai jual beli,

maka penulis mengambil beberapa karya tulis dalam bentuk skripsi yang

berkaitan dengan pembahasan jual beli. Di sini penulis berusaha untuk

memaparkan mengenai rumusan masalah dan kesimpulan dari beberapa skripsi

tersebut untuk digunakan sebagai tolok ukur untuk melihat permasalahan yang

akan penulis teliti selanjutnya.

1. Risana, Jita (2013) “Tinjauan Hukum Islam terhadap praktek jual beli

burung dengan sistem fros (studi kasusu di pasar Limpung Batang)”.Dalam

penelitian ini peneliti menjelaskan bahwa dalam jual beli burung bakal

kenari dengan sistem borongan disitu banyak unsur kebohongan dan ketidak

jelasan dimana penjual burung tersebut mencampur burung kenari jantan

dan betina dijual dalam satu harga dimana pada saat burung kenari itu masih

Page 19: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

7

bakalan atau masih muda sangat sulit membedakan jantan dan betinannya.

Objek dari penelitian ini yaitu fokus terhadap jual beli burung bakalan

kenari dengan sistem borongannya (http://eprints.walisongo.ac.iddi akses

pada tanggal 02 Oktober 2018).

2. Aldera, Rema (2016) “Analisis pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku

jual beli satwa langka secara ilegal (studi putusan perkara Nomor:

357/Pid.B/2011/PN/KB)”. Dalam penelitian ini peneliti menjelaskan

pertangungjawaban atas jual beli satwa langka secara ilegal dimana

penelitian ini fokus terhadap analsisis jual beli satwa langka yang mengacu

pada undang-undang perlindungan satwa langka yang mengkaji pelanggaran

tindakpidana tentang larangan memperjual belikan satwa langka.

G. Metode Penelitian

Dalam melacak, menjelaskan dan mendapatkan tambahan informasi

maupun data dan menyampaikan objek penelitian secara integral dan terarah,

maka penulis menggunakan metode sebagai berikut:

1. Jenis penelitian

Penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan atau

observasi langsung (field research). Untuk memperoleh gambaran jelas dan

terperinci tentang praktek jual beli burung bahan di pasar burung Ambarawa

maka penulis akan melakukan penelitian dengan mengumpulkan data yang

ada di lokasi tersebut dengan cara perolehan melalui tanya jawab dengan

responden serta dokumentasi-dokumentasi yang dilakukan sebagai sumber

Page 20: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

8

data primer, sedangkan data sekundernya bersumber dari buku-buku yang

berkaitan dengan jual beli (muamalah).

2. Pendekatan masalah

Pendekatan masalah yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini

adalah pendekatan normatif, yaitu pelaksanaan jual beli ditinjau berdasarkan

norma-norma dan aturan yang terdapat dalam hukum Islam, antara lain yang

bersumber dari al-Quran dan al-Hadist serta kaidah-kaidah hukum islam lain

yang yang bersangkutan dengan dengan judul dan permasalahan tersebut.

Selain pendekatan normatif, penulisan skripsi ini juga menggunakan

pendekatan sosiologis yaitu mempertimbangkan faktor dan kenyataan-

kenyataan sosial yang terjadi dalam masyarakat.

3. Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data penelitian, penulis menggunakan beberapa

teknik sebagai berikut:

1. Pengamatan (observation)yaitu pengamatan yang meliputi kegiatan fokus

terhadap suatu obyek dengan menggunakan alat indera.

2. Wawancara (interview) yaitu cara pengumpulan data dengan tanya jawab

dengan responden atau sepihak yang dikerjakan secara sistematik dan

berlandaskan pada tujuan penelitian.

3. Dokumentasi adalah suatu metode untuk mencari data mengenai hal-hal

foto maupun surat kabar, majalah dan sebagainya.

Page 21: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

9

4. Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara

deskriptif, dimana peneliti memaparkan dan menguraikan atau

menjelaskan hasil penelitian sesuai dengan pengamatan dan penelitian

sesuai metode pengumpulan dan perolehan data saat di lapangan. Analisa

yaitu menganalisa temuan proses yang sedang berlangsung dengan pola

fikir deduktif yaitu suatu cara untuk menganalisa data yang telah ada dan

penyimpulannya dengan mencari hal-hal yang bersifat umum untuk

ditarik menuju hal-hal yang bersifat khusus.

H. Sistematika Penulisan

Sebagai upaya untuk menjaga keutuhan pembahasan dan supaya

pembahasn ini tetap teraras sesuai fokus masalah yang akan diteliti maka

penulis menggunakan sistematika pembahasan sebagai berikut:

Bab IMerupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, fokus masalah, kerangka

teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab II Merupakan teori-teori pembahasan tentang ketentuan hukum Islam

tentang akad-akad jual beli, penegertian akad, rukun, syarat,macam-

amacam akad dan hal-hal yang membatalkan akad, pengertian jual

beli dan dasar hukumnya, jual beli dan tujuannya, rukun dan syarat

jual beli.

Page 22: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

10

Bab III Merupakan gambaran-gambaran umum tentang pasar burung

Ambarawa dan praktek jual beli burung bahan di pasar hewan

Ambarawa.

Bab IVMerupakan analisis hukum Islam praktek akad jual beli burung bahan

dan di pasar hewan Ambarawa.

Bab VMerupakan bagian akhir yaitu penutup yang terdiri dari kesimpulan dan

saran-saran.

Page 23: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

11

BAB II

Landasan Teori

A. JUAL BELI

1. Pengertian Jual Beli

Pengertian jual beli ( اليبع) secara syara‟ adalah tukar menukar harta

dengan harta untuk memiliki dan memberi kepemilikan. Jual beli atau

perdagangan dalam istilah etimologi berarti menjual atau mengganti.

Adapun pengertian jual beli menurut istilah yaitu tukar menukar barang atau

barang dengan uang yang dilakukan dengan jalan melepaskan hak milik dari

yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan.

Jual-beli al-bay secara bahasa artinya memindah hak milik terhadap

benda dengan akad saling mengganti. Jual beli atau dalam bahasa arab al-

bai‟ menurut etimologi adalah tukar menukar sesuatu dengan sesuatu yang

lain (Haroen, 2000: 2).

Imam Taqiyuddin mendefinisikan jual beli adalah tukar menukar

harta, saling menerima, dapat dikelola tasharruf dengan ijab dan qabul,

dengan cara yang sesuai dengan islam. Sayid Sabiq mengartikan jual beli al-

bai‟i menurut bahasa adalah tukar menukar secara mutlak (Sabiq, 2006:

126).

Dalam istilah pengertian syara terdapat beberapa definisi yang

dikemukakan oleh ulama mazhab, yakni:

a. Hanafiah sebagaimana dikemukakan oleh Ali Fikri, dalam buku Ahmad

Wardi Muslich yang berjudul Fiqh Muamalat menyatakan bahwa jual

Page 24: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

12

beli memiliki dua arti, pertama arti khusus: jual beli adalah tukar

menukar benda dengan dua mata uang (emasdan perak) dan

semacamnya, atau tukar menukar barang dengan uang atau semacamnya

menurut cara yang khusus. Kedua, arti jual beli adalah tukar menukar

harta dengan harta menurut cara yang khusus, harta mencakup zat

(barang) atau uang.

b. Malikiyah sepertihalnya Hanifah menyatakan jual beli mempunyai dua

arti, yaitu arti umum dan arti khusus. Pengertian jual beli yang umum

adalah akad mu‟awadhah (timbal balik) atau selain manfaat dan bukan

pula untuk menikmati kesenangan.

c. Syafi‟iyah meberikan definisi jual beli menurut syara adalah suatu akad

yang mengandung tukar menukar harta dengan harta dengan syarat yang

diuraikan nanti untuk memperoleh kepemilikan atas benda-benda atau

manfaat untuk waktu selamanya.

d. Hanabilah memberikan definisi, pengertian jual beli menurut syara

adalah tukar menukar harta dengan harta, atau tukar menukar manfaat

yang mubah dengan manfaat yang mubah untuk waktu selamanya, bukan

riba bukan utang.Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para

ulama mazhab tersebut dapat diambil intisari bahwa:

1) Jual beli adalah akad mu‟awadhah, yakni akad yang dilakukan oleh

dua pihak, dimana pihak pertama menyerahkan barang dan pihak

kedua menyerahkan imbalan, baik berupa uang maupun barang.

Page 25: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

13

2) Syafi‟iyah dan Hanabilah mengemukakan bahwa objek jual beli bukan

hanya barang (benda) tetapi juga manfaat, dengan syarat tukar

menukar berlaku selamanya, bukan untuk sementara. Dengan

demikian, ijarah(sewa menyewa) tidak termasuk jual beli karena

manfaat digunakannya untuk sementara, yaitu selama waktu yang

ditetapkan dalam perjanjian. Demikian pula ijarah yang dilakukan

timbal balik (saling pinjam), tidak termasuk jual beli karena

pemanfaatannya hanya berlaku sementara waktu.

Jual beli dalam bahasa Indonesia berasal dari dua kata, yaitu jual

dan beli. Yang dimaksud dengan jual beli adalah berdagang, berniaga,

menjual dan membeli barang (Muslich, 2015: 175).

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa jual beli adalah

aktifitas dimana seorang penjual menyerahkan barangnya kepada

pembeli setelah keduanya bersepakat terhadap barang tersebut, kemudian

pembeli menyerahkan sejumlah uang sebagai imbalan atas barang yang

diterimanya, yang mana penyerahannya dilakukan oleh kedua belah

pihak dengan didasarkan atas rela sama rela. Sehingga dapat dipahami

bahwa pengertian jual beli adalah kesepakatan tukar menukar barang atau

barang dengan uang yang dapat ditasharufkan, disertai pertukaran hak

kepemilikan dari yang satu ke yang lain secara sukarela sesuai dengan

ketentuan syariat hukum Islam (Sabiq, 1987: 39).

Page 26: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

14

2.Dasar Hukum Jual beli

a. Al Quran

1) Surat Al Baqarah ayat 198 yang berbunyi:

Artinya : “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil

dari perniagaan) dari Tuhanmu”. (Qs. Al Baqarah 198).

2) Surat An Nisa ayat 29 yang berbunyi:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta semamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan

jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara

kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesunguhnya Allah

adalah Maha Penyayang kepadamu”. (Qs. An Nisa: 29).

b. Al Hadist

Di antara Hadis yang menjadi dasar jual beli yakni hadis:

خر ام ؟ قل الت الله عليو و سل ىصل اب سعيد عن نب عن هدأ )ر و اه التر يقي و الش د و الص بي مي مع الن ال ق دو الص

ميد ب(Artinya: “Dari Abi Sa‟id, Nabi SAW bersabda: pedagang yang jujur lagi

percaya adalah bersama sama para Nabi, orang yang benar adalah

syuhada” (HR. Tirmidzi).

Di antara hadis yang lain Rasullalah SAW bersabda:

Page 27: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

15

رف عة بن رض أفع رض أن الن ب صل ي الله عليو و سل م عن

سىئل اي الكسب ا ط يب؟ قال :يا قال عمل الر جل بيده و

ر و ر )رواه زار و وصححو الحكا كم (كل ب يع مب Artinya: Rifa‟ah bin Rafi‟, sesungguhnya Nabi SAW ditanya tentang

mata pencaharian yang baik Nabi SAW menjawab: seseorang bekerja

dengan tangannya dan setiap jual beli yang mabrur”.(HR. Bazzar dan

Hakim).

Ayat-ayat Al-qur‟an dan hadist-hadist yang dikemukakan di atas

dapat dipahami bahwa jual beli merupakan pekerjaan yang halal dan

mulia. Ulama telah sepakat bahwa jual beli diperbolehkan dengan alasn

bahwa manusia tidak akan mampu mencukupi kebutuhannya diri sendiri,

tanpa bantuan orang lain. Namun demikian, bantuan atau barang milik

orang lain yang dibutuhkannya itu harus diganti dengan barang lainnya

yang setara dengan barang tersebut (Teungku, 2001: 75).

c. Ijma‟

Ulama sepakat bahwa jual beli itu hukumnya boleh dan terdapat

hikmah di dalamnya. Pasalnya manusia bergantung pada barang yang ada

di orang lain tentu orang tersebut tidak akan memberikannya tanpa ada

timbal baliknya. Oleh karena itu dengan diperbolehkannya jual beli maka

dapat membantu terpenuhinya kebutuhan setiap orang dan membayar

atas kebutuhannya itu. Berdasarkan landasan hukum di atas, jual beli

Page 28: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

16

diperbolehkan dalam agama Islam karena dapat mempermudah manusia

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya asalkan jual beli tersebut

dilakukan atas dasar suka sama suka dan tidak ada pihak yang merasa

dirugikan (Zuhaili, 2007: 124).

3. Rukun Jual Beli

Rukun jual beli menurut Hanafiah adalah ijab dan qabul yang

menunjukan sikap saling tukar menukar, atau saling memberi, atau dengan

redaksi yang lain. Ijab dan qabul adalah perbuatan yang menunjukan

kesediaan dua pihak untuk menyerahkan milik masing-masing pihak lain

dengan menggunakan perkataan atau pebuatan (Muslich, 2015: 179).

Menurut Jumhur ulama, rukun jual beli itu ada empat yaitu penjual,

pembeli, shighat dan ma‟uqud‟alaih (objek akad).

4. Syarat Sah Jual Beli

Ada empat syarat jual beli yang harus dipenuhi yaitu:

a. Syarat in‟iqad (terjadinya akad)

b. Syarat sahnya akad jual beli

c. Syarat kelangsungan jual beli (syarat nafadz)

d. Syarat mengikat (syarat luzum)

Jual beli akan sah bila terpenuhi rukun dan syaratnya. Yang

menjadi rukun jual beli di kalangan ulama Hanafiyah adalah ijab, ini

yang ditunjukan oleh saling tukar menukar atau berupa saling memberi

(muatah). Sementara itu yang menjadi rukun jual beli di kalangan jumhur

Page 29: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

17

ada empat, yaitu ba‟i waal-musytari (penjual dan pembeli), tsaman wa

mabi‟(harga dan barang), sighat (ijab dan kabul) (Tuwaijir,2009: 65).

Adapun yang menjadi syarat jual beli adalah:

a. Bai‟wa musytari (penjual dan pembel) disyaratkan:

1) Berakal dal arti mumazis

Jual beli tidak dipandang sah apabila dilakukan oleh orang

gila, dan anak kecil yang tidak beakal. Ulama‟ dari kalangan

Hanafiyah, Malikiyah, dan Hanabilah berpendapat transaksi jual

beli yang dilakukan anak-anak kecil telah Mumaziz adalah sah

selama ada izin walinya. Dalam hal ini golongan Hanafiyah tidak

mensyaratkan baliq dalam jual beli. Ini berarti transaksi yang

dilakukan anak kecil yang telah mumaziz adalah sah. Mumaziz

dimaksudkan mengerti dengan jual beli yang dilakukannya. Oleh

karena itu jual beli yang dilakukan oleh anak-anak yang belum

mumaziz adan orang gila adalah tidak sah.

Ulama syafi‟iyah berpendapat jual beli yang dilakukan anak

kecil tidak sah karena tidak ada ahliyah (kepantasan /kemampuan).

Dalam hal ini ulama Syafi‟iyah memandang aqid (pihah yang

berakad) disyaratkan cerdas, yaitu telah baligh, dan mempunyai

ahliyah dalam persoalan agama dan harta (Zuhaily, 1994: 359).

Seiring dengan perkembangan zaman, anak-anak yang lahir

dizaman modern ini perkembangan otak dan pemikiranya (aspek

kognitif) sangat cepat walaupun sudah balig. Kalau di

Page 30: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

18

dipersyaratkan baligh sebagai syarat sahnya sebuah akad tentu

akan menimbulkan kesulitan bagi kehidupan manusia. Bagi anak-

anak yang sudah mengerti dan dapat membedakan yang baik dan

yang buruk serta mengerti objek yang dibelinya, boleh saja

melakukan jual beli. Namun jual beli yang diizinkan adalah

terhadap barang-barang kecil dan murah, seperti makanan, mainan,

buku, pensil dan sebagainya. Sementara itu terhadap jual beli

benda-benda yang besar seperti pakaian, sepatu yang

membutuhkan biaya besar dan menentukan kualitas barang tidak

dibolehkan bagi anak-anak.

Atas kemauan sendiriJual beli yang dilakukan dengan

paksaan atau intimidasi pihak ketiga tidak sah karena salah satu

prinsip jual beli adalah suka sama suka.

Kecuali pemaksaan itu suatu hal yang mesti dilakukan

karena menjaga hak orang, seperti menjual barang gadai karena

keinginan untuk melunasi hutang. Seperti pemboros dan pailit,

terhadap orang ini tidak dibenarkan melakukan jual beli karena

mereka hajru (larangan melakukan transaksi terhadap harta). Bagi

pemboros dilarang melakukan jual beli adalah untuk menjaga

hartanya dari kesia-siaan. Bagi orang pailit dilarang melakukan

jual beli karena menjaga hak orang lain (Muslih, 2004: 66).

Page 31: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

19

2) Mabi‟ wa tsaman (benda dan uang) disyaratkan:

a. Milik sendiri

Barang yang bukan milik sendiri tidak boleh diperjual

belikan kecuali ada mandat yang diberikan oleh pemiliknya

seperti akad wakalah (perwakila). Benda yang dipejual belikan

itu ada dalam arti yang sesungguhnya, jelas sifat, ukuran, dan

jenisnya. Jual beli yang dilakukan terhadap sesuatu yang belum

berwujud atau tidak jelas wujudnya tidak sah, seperti jual beli

buah-buahan yang masih berada dipohon, jual beli hewan yang

masih didalam perut induknya, jual beli susu yang masih belum

diperas.Akan tetapi menurut sebagian ulama Hanafiyah,

beberapa jenis akad dikecualikan untuk persyaratan ini, seperti

akad Salam dan Istisna (Zuhaily, 1994: 357).

b. Benda yang diperjual belikan dapat diserah terimakan ketika

akad secara langsung maupun tidak langsung. Ini berarti tidak

sah jual beli terhadap suatu yang tidak dapat diserahterimakan,

misalnya burung yang terbang ke udara dan ikan dilautan (Jaziri,

1970: 166).

c. Benda yang diperjual belikan adalah mal mutaqawwin. mal

mutaqawwin merupakan benda yang tidak boleh dibolehkan

syariat untuk memanfaatkannya, seperti bangkai babi, minuman

keras dan lain sebagainya, sesuai dengan QS Al-Maidah (5:3).

Page 32: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

20

artinya: diharamkan kepada kamu (memakan) bangkai

(binatang yang tidak disembelih), dan darah (yang

keluar mengalir), dan daging babi (termsuk semuanya),

dan binatang-binatang yang disembelih karena yang

lain dari Allah, dan yang mati tercekik, dan yang mati

dipukul, dan yang mati jatuh dari tempat yang tinggi,

dan yang mati ditanduk, dan yang mati dimakan

binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih

(sebelum habis nyawanya), dan yang disembelih atas

nama berhala: dan (diharamkan juga) kamu merenung

nasib dengan undi batang-batang anak panah

Berkaitan dengan ini, benda-benda yang diperjual belikan

harus suci. Oleh karena itu, tidak sah melakukan jual beli

terhadap najis dan benda-benda yang mengandung najis

(mutanajis)

d. Pengertian Lafaz shighat

Shighat adalah ijab dan qabul. Ijab diambil dari kata

anjaba yang artinya meletakkan, dari pihak penjual yaitu

pemberian hak milik, dan qabul yaitu orang yang menerima hak

milik. Sighat ijab dan qabul, jual beli belum dikatakan sah

Page 33: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

21

belum ijab dan qabul dilaksanakan sebab ijab dan qabul

menunjukan kerelaan antara penjual dan pembeli. Pada dasarnya

ijab dan qabul dilaksanakan dengan lisan, tetapi kalau tidak

mungkin misal bisu atau yang lainya boleh dilakukan dengan

ijab qabul surat menyurat yang mengandung arti ijab dan qabul

(suhendi, 2008: 70).

5. Hal yang Harus di Hindari Dalam Jual Beli

Jenis jual beli agar jual beli tersebut dianggap sah menurut syara‟.

Secara global akad jual beli harus terhindar dari enam macam „aib yakni:

a. Ketidak jelasan akad (jahalah).

Yang dimaksud disini adalah ketidak jelasan yang serius yang

mendatangkan perselisihan yang sulit untuk diselesaikan. Ketidak jelasan

ini ada empat macam yaitu:

1) ketidak jelasan dalan barang yang dijual, baik jenisnya, macamnya,

atau kadarnya menurut pandangan pembeli.

2) Ketidak jelasan harga.

3) Ketidak jelasan masa (tempo), seperti dalam harga yang diangsur atau

dalam khiyar syaratdalam hal ini waktu harus jelas, apabila tidak jelas

maka akad menjadi batal.

4) Ketidak jelasan dalam langkah penjaminan misalnya penjual

mensyaratkan dianjurkannya seorang (khafil) penjamin, dalam hal ini

penjamin harus jelas apabila tidak jelas maka akad akan menjadi batal

(Mujahidin,2005: 191).

Page 34: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

22

b. Pemaksan (al-ikrah)

Pengertian pemaksaan adalah mendorong orang lain untuk

melakukan suatu perbuatan yang tidak disukainya. Paksaan ini ada dua

macam :

1) Paksaan Absolut yaitu paksaan dengan ancaman yang sangat berat,

seperti akan dibunuh atau istilahnya dengan unsur kekerasan.

2) Paksaan Relatif yaitu paksaan dengan ancaman lebih ringan seperti

sanksi sosial.Kedua ancaman tersebut menjadikannya jual beli yang

fasid menurut Jumhur Hanafiyah.

3) Pembatasan dengan waktu (at-tauqit)Yaitu jual beli yang dibatasi

dengan waktunya, jual beli semacam ini hukumnya fasid karena

kepemilikan atas suatu barang tidak bisa dibatasi waktunya.

4) Penipuan (gharar)yang dimaksud disini adalah penipuan dalam sifat

barang, seperti seseorang menjual sapi dengan pernyataan bahwa sapi

itu air susunya sehari sepuluh liter, padahal kenyataannya paling

banyak dua liter. Akan tetapi apabila ia menjualnya dengan

pernyataan bahwa air susunya lumayan banyak tanpa menyebutkan

kadarnya maka termasuk syarat yang shahih . Akan tetapi apabila

penipuan pada wujud adanya barang maka ini membatalkan jual beli.

5) Kemudharatan (dharar) Kemudharatan ini terjadi apabila penyerahan

barang yang dijual tidak mungkin dilakukan kecuali dengan

memasukkan kemudharatan kepada penjual, dalam barang selain

objek akad. Seperti seorang menual baju kain satu meter, yang tidak

Page 35: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

23

bisa dibagi dua. Dalam pelaksanaannya terpaksa kain tersebut

dipotong, walaupun hal itu merugikan penjual, dikarenakan kerusakan

ini untuk menjaga hak perorangan bukan hak syara‟ maka para fuqaha

menetapkan, apabila penjual melaksanakan kemudharatan atas dirinya

dengan cara memotong kain dan menyerahkannya kepada pembeli

maka akad berubah menjadi shahih.

6) Syarat yang merusak Yaitu setiap syarat yang ada manfaatnya bagi

salah satu pihak yang bertransaksi, tetapi syarat tersebut tidak ada

dalam syara‟ dan adat kebiasaan urf‟ atau tidak dikehendaki oleh

akad, atau tidak selaras dengan tujuan akad. Seperti seorang menjual

mobil dengan syarat ia penjual boleh menggunakan selama stu bulan

setelah terjadinya akad jual beli atau seseorang menjual rumah dengan

syarat ia tinggal dirumah itu selama masatertentu setelah terjadinya

akad jual beli. Syarat yang fasid apabila terdapat dalam akad seperti

jual beli atau ijarah akan menyebabkan terjadinya fasid , tetapi tidk

dalam akad-akad yang lain, seperti akad tabaru, hibah dan wasiat dan

akad nikah. Dalam akad-akad ini syarat yang fasid tersebut tidak akan

berpengaruh sehingga tetap sah (Ibid, hlm: 191).

Adapun syarat-sayarat khusus yang berlaku untuk beberapa jenis

jual beli adalah sebagai berikut

Page 36: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

24

1) Barang harus diterimaDalam jual beli benda bergerak (manqulat),

untuk keabsahannya disyaratkan barang harus diterima dari penjual

yang pertama, karena sering terjadi barang bergerak itu sebelum

diterima sudah rusak terlebih dahulu sehingga oleh karenannya

dalam penjualan yang kedua terjadi gharar (penipuan) sebelum

barang diterima. Untuk barang tetap (aqar‟) menurut Abu Hanifah

dan Abu Yusuf boleh dijual sebelum barang diterima.

2) Mengetahui harga pertama apabila jual belinya berbentuk

murabahah, tauliyah, wadhi‟ah, atau isyrak.

3) Saling menerima (taqabudh) penukaran, sebelum berpisah apabila

jual belinya jual beli sharf(uang).

4) Dipenuhinya syarat-syarat salam, apabila jual belinya jual beli

salam (pesanan).

5) Harus sama dalam penukara, apabila barangnya barang ribawi.

6) Harus diterima dalam utang piutang yang ada dalam perjanjian,

seperti muslam fihdan modal salam, dan menjual sesuatu dengan

utang kepada selain penjual.

Selanjutnya mengenai syarat terkait dengan barang yang

diperjual belikan adalah:

a) Barang itu ada, atau tidak ada di tempat tetapi pihak penjual

menyatakan kesanggupannya untuk mengadakan barang itu.

Misalnya di sebuah toko karena tidak mungkin memajang barang

dagangannya semuannya maka sebagian diletakkan di gudang atau

Page 37: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

25

masih di pabrik, tetapi secara meyakinkan barang itu boleh

dihadirkan sesuai dengan persetujuan pembeli dengan penjual.

Barang di gudang dan dalam proses pabrik ini dihukumkan sebagai

barang yang ada.

b) Dapat dimanfaatkan dan bermanfaat bagi manusia, oleh sebab itu

bangkai, khamar dan darah tidak sah menjadi obyek jual beli

karena dalam padangan syara‟ benda-benda seperti itu tidak

bermanfaat bagi muslim.

c) Milik seseorang. Barang yang sifatnya belum dimiliki sesesorang

tidak boleh diperjual belikan, seperti memperjualbelikan ikan dilaut

atau emas dalam tanah, karena emas dan ikan tersebut belum

dimiliki penjual.

d) Boleh diserahkan saat akad berlangsung, atau pada waktu yang

disepakati bersama ketika transaksi berlangsung (Azhar Basyir,

1993: 92-95).

6. Macam-macam Jual Beli

a. Ditinjau dari segi hukum. Ditinjau dari segi hukumnya jual beli

dibedakan menjadi tiga, yaitu jual beli shahih, bathil dan fasid.

1) Jual beli shahih. Dikatakan jual beli shahih karena jual beli tersebut

sesuai dengan ketentuan syara‟ yaitu terpenuhinya rukun dan syarat

jual beli yang ditentukan

2) Jual beli bathil. Yaitu jual beli yang salah satu rukunya ridak

terpenuhi atau jual beli itu dasar dan sifatnya tidak disyariatkan,

Page 38: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

26

misalnya jual beli yang dilakukan oleh anak-anak, orang gila atau

barang-barang yang diharamkan syara‟ (bangkai, darah , babi dan

khamar).

Jual beli fasid. Menurut ulama Hanafi bahwa jual beli fasid

dengan jual beli batal itu berbeda, apabila kerusakan dalam jual beli

terkait dengan barang yang diperjual belikan maka hukumnya batal,

misalnya jual beli benda haram, apabila kerusakan-kerusakan itu pada

jual beli menyangkut harga barang dan boleh diperbaiki maka jual beli

dinamakan fasid (Syahe‟i, 2001: 108).

b. Ditinjau dari segi objek (barang). Ditinjau dari segi benda yang dijadikan

objek jual beli, menurut Imam Taqiyuddin yang dikutip dalam bubkunya

Hendi Suhendi yang berjudul Fiqh Muamalah, bahwa jual beli dibagi

menjadi tiga bentuk yaitu.

1) Jula beli benda yang kelihatan. Yaitu pada saat melakukan akad jual

beli, benda atau barang yang di perjual belikan ada di depan penjual

dan pembeli.

2) Jual beli yang disebutkan sifat-sifatnya dalam janji. Yaitu jual beli

salam (pesanan) atau jual beli barang secara tangguh dengan harga

yang dibayarkan di muka, atau dengan kata lain jual beli dimana harga

dibayarkan dimuka sedang barang dengan kriteria tertentu akan

diserahkan pada waktu tertentu. Dalam salamberlaku semua syarat

jual beli dan syarat-syarat tambahan seperti berikut:

Page 39: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

27

a) Jelas sifatnya, baik berupa barang yang dapat ditakar, ditimbang

maupun diukur.

b) Jelas jenisnya, misalnya jenis kain, maka disebutkan jenis kainnya

apa dan kualitasnya bagaimana.

c) Batas waktu penyerahan diketahui.

3) Jual beli benda yang tidak ada. Yaitu jual beli yang dilarang oleh

agama Islam karena barangnya tidak tentu atau masih gelap sehingga

dikhawatirkan barang tersebut merupakan barang curian salah satu

pihak (Suhendi, 2005: 75).

c. Ditinjau dari subjek (pelaku akad)

1) Akad jual beli dengan lisan. Akad jual beli yang dilakukan dengan

lisan adalah akad yang dilakukan mengucapkan ijab qabulsecara lisan.

Bagi orang bisu diganti dengan isyarat karena isyarat merupakan

pembawaan alami dalam menampakkan kehendaknya.

2) Akad jual beli dengan perantara. Akad jual beli yang dilakukan

dengan melalui ustusan, perantara, tulisan atau surat menyurat sama

halnya dengan ijab qabul denagn ucapan. Jual beli ini dilakukan

antara penjual dan pembeli yang tidak berhadapan dalam satu majlis,

dan jual beli ini diperbolehkan syara‟.

3) Akad jual beli dengan perbuatan. Jual beli dengan perbuatan (saling

memberikan) atau dikenal dengan istilah mu‟athahyaitu mengambil

dan memberikan barang tanpa ijab qabul. Seperti seorang mengambil

rokok yang sudah bertuliskan label harganya. Jual beli demikian

Page 40: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

28

dilakukan tanpa shighat iajab qabulantara penjual dan pembeli, jual

beli semacam ini tidak dilarang sebab ijab qabul tidak hanya

berbentuk perkataan tetapi berbentuk perbuatan pula yaitu membeli

(penyerahan barang dan penerim uang).

Maka berdasarkan penjelasan diatas, ditinjau dari subjeknya akad jual

beli dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu mengucap ijab qabul secara

lisan atau isyarat bagi seorang tunawicara, melalui utusan atau perantara

apabila penjual dan pembeli tidak berada dalam satu majelis, dan akad jual

beli dengan perbuatan (saling memberikan) yaitu mengambil barang tanpa

ijab qabul atau lebih dikenal dengan istilah mu‟athah (Pasaribu, 21996: 36).

Page 41: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

29

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG PASAR HEWAN AMBARAWA

A. Profil Pasar Hewan Ambarawa

1. Keadaan Pasar Hewan Ambarawa

Kita tahu bahwa pemerintah yang terendah di dalam struktur

pemerintahan di negara kita adalah desa, dalam pertumbuhannya

menurut sejarah menunjukan potensi dan kemampuan yang sangat

besar bagi ketahanan nasional pada seluruh kegiatan baik dibidang

ideologi, politik, ekonomi, sosial dan pertahanan keamanan.

Desa Ngrawan Kidul memiliki suatu wilayah yang didirikan

sebuah pasar hewan untuk kegiatan perekonomian. Ngrawan kidul

sendiri berada di kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Untuk

menuju pasar hewan Ambarawa tersebut cukup mudah dan lokasi

pasarnya yang cukup strategis yaitu berada di samping jalan raya

utama arah Semarang Yogyakarta yang terletak di depan tempat

pemakaman umum pecinan Ambarawa, Bawen. Adapun letak

geografis pasar hewan Ambarawa sebagai berikut 714‟53”S

11025‟13”E.

Adapun mengenai profil dari masyarakat sekitar wilayah pasar

hewan itu sendiri yang hanya ada dusun kecil yaitu dusun Jembangan

RT.01 RW.05 yang berada di samping pasar. Batasan sekitar pasar

hewan tersebut terdapat sawah dan sebelah timurnya adalah desa dan

sebelah selatannya merupakan jalan raya.

Page 42: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

30

Keadaaan sosial ekonomi masyarakat dusun Jembangan tergolong

menengah keatas, karena ditunjang dari potensi sawah yang luas dan

produktif dan perdagangan yang wilayahnya cukup strategis. Sehingga

perkembangan perekonomian dan sosial masyarakat setiap tahunya

lumayan bagus. Untuk budaya kemasyarakatan dusun Jembangan yang

berlaku setiap harinya menggunakan adat budaya jawa dan lokal

seperti kerja bakti, gotongroyong, kegiatan keagamaan, dan kerjasama

antar tetangga.(Wawancara dengan bapak Kaliman, kepala dusun

Jembangan, tanggal 23 Januari 2019)

Pasar hewan Ambarawa merupakan salah satu tempat dimana suatu

kegiatan perekonomian berlangsung, pasar hewan Ambarawa ini

dulunya terletak persis di pinggir jalan utama jalur Semarang-

Yogyakarta tetapi sekarang sudah di renovasi dan diperluas tidak

berada persis di pinggir jalan yaitu dibuat lebih jauh menjorok

kedalam, dikarenakan pada saat hari pasaran yaitu waku (pon) jalan

utama arah menuju Semarang-Yogyakarta terkena macet parah karena

ramainya pasar hewan tersebut akhirnya pemerintah merenovasi pasar

tersebut yaitu pada tahun 2013 selesai tahun 2014. Renovasi pasar

tersebut yaitu membangun kios-kios yang sekarang ini dibuat toko

burung, kucing, ayam, sangkar burung, dan renovasi ini membangun

juga jalan dari jalan raya menuju ke tempat parkir pasar sampai ke

depan kios-kios pasar, inisiatif pemerintah inin untuk menghindari

Page 43: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

31

para pengunjung pasar parkir di bahu jalan raya yang akan

menimbulkan kemacetan.

Di pasar hewan ini ada juga berbagai fasilitas seperti timbangan

hewan, tempat lomba burung berkicau, petugas keamanan, dan dinas

peternakan, dokter hewan, warung makan, toilet umum, dan area

parkir yang sangat luas. Adapun aturan dan kebijakan yang diterapkan

pengelola pasar diantaranya membayar retribusi untuk pedagang

burung yang menjual dagangannya di los burung sebesar Rp. 3,000,-

tiga ribu rupiah dan untuk pedagang yang menyewa kios yaitu sebesar

Rp. 2.000,000,- dua juta rupiah per bulan, dan untuk parkir roda dua

sebesar 2,000,- dua ribu rupiah sedangkan roda empat 5,000,- lima ribu

rupiah.

Semua sarana disediakan dan digunakan dengan baik oleh para

pedagang di pasar. Seluruh sarana bangunan yang diperuntukan bagi

pedagang digunakan oleh pedagang burung maupun pedagang sangkar

dan pakan burung. Seluruh kios memeang telah dihuni oleh pedagang,

namun ada juga pedagang burung yang non tetap berdagang di

pelataran depan kios burung yang tepatnya berada di dalam tempat

perlombaan burung berkicau yang memang pengelola pasar

menyediakan tempat untuk para pedagang non tetap untuk menjual

burung dagangannya, tetapi pedagang burung non tetap harus

membayar retribusi sebesar Rp. 3000,- tiga ribu rupiah yang akan

dimintai oleh pengelola pasar.

Page 44: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

32

Berikut klasifikasi jumlah pedagang yang ada di blok burung pasar

hewan Ambarawa:

JUMLAH PEDAGANG

Jumlah pedagang terdiri atas:

a. Pedagang kios burung dan sangkar :80 orang/ 80 kios

b. Pedagang non tetap di pelataran :72 orang

c. Warung makan di los :15 orang

Pengelolaan pasar hewan Ambarawa dilaksanakan oleh petugas

sejumlah 30 orang. Berikut ini klasifikasi tugas dan jabatan petugas

pengelola pasar.

STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLA PASAR HEWAN

AMBARAWA

1. Kepala pasar : Kuncoro Murjatno

2. Bendahara : Dwi Hastuti, SE

3. Administrasi : Suharmanto

4. Petugas pemungutan retribusi pasar terdiri dari 8 orang

5. Petugas kebersihan pasar terdiri dari 11 orang

6. Petugas keamanan terdiri dari 5 orang

Keberadan pasar hewan Ambarawa bermanfaat untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat sekitar Ambarawa seperti daerah, Ngrawan,

Bugisan, Kupang, Doplang. Pasar hewan Ambarawa memiliki potensi

pendapatan yang cukup bagus. Sesuai penetapasn APBD kabupaten

Page 45: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

33

Semarang anggaran 2011 target retribusi pasar sebesar Rp.

411.000.000,- yang terdiri dari pendapatan sewa lahan dan pendapatan

kebersihan. Hingga saat ini idealitas pendapatan tersebut belum

terealisasi secara penuh dan baru mencapai pendapatan Rp.

276.000.000,-. (Wawancara dengan bapak Kuncoro Murjatno, kepala

Pasar Hewan Ambarawa, tanggal 23 Januari 2019).

B. Gambaran Praktek Jual Beli Burung Bahan di Pasar Hewan

Ambarawa

Burung merupakan salah satu anggota kerajaan binatang (animal

kingdom) yang mendapat perhatian lebih di dunia. Burung sudah ada di

bumi lebih lama dengan manusia atau mamalia lainnya. Hewan berdarah

panas ini merupakan kerabat dekat reptil.

Semua jenis burung dianggap berasal dari fosil burung yang

pertama, yaitu arceopteryx, walaupun masih diperdebatkan. Nama tersebut

berasal dari kata archaios berarti “kuno” dan pteryxberarti “bulu” atau

“sayap” atau memiliki arti sayap kuno (sayap purba). Fosil archeopteryx

ditemukan di Jerman sekitar 150 juta tahun yang lalu. Spesiesmen awalnya

ditemukan pada tahun 1891. Fosil tersebut lebih mirip reptil dari pada

bentuk burung pada saat ini dengan adanya gigi tajam di mulut, tiga jari

pada sayap dan tulang ekor yang panjang. Hanya saja, fosil yang

berukuran sebesar burung gagak ini memiliki sayap dan mampu terbang

walau hanya melayang ketempat yang lebih rendah sehingga tidakbisa

jauh. Di Indonesia perdagangan satwa liar sangat dilarang oleh negara, hal

Page 46: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

34

itu dibuktikan dengan UU No. 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber

daya alam hayati dan ekosistem lainnya dan peraturan pemerintah No. 7

tahun 1999 tentang pengamatan jenis tumbuhan dan satwa serta peraturan

pemerintah No. 8 tahun 1999 tentang pemanfaatan jenis tumbuhan dan

satwa liar.( Dewanto Sitanggang, 2009: 30-31)

Burung- burung yang ada di kawasan hutan seluruh Indonesia

dapat dibedakan menjadi burung yang ada dikawasan Indonesia bagian

barat dan Indoneisa di bagian timur. Dikawasan Indonesia bagian timur

lebih banyak dengan jenis burung berbulu indah, sedangkan di bagian

barat didomonasi oleh jenis burung yang indah suarannya. Adapun

penggolongan burung sebagai berikut:

1. Burung ocehan: Burung yang mempunyai suara ocehan yang indah banyak

dijumpai di pasar wilayah Indonesia. Di Indonesia sendiri yang

mempunyai kicauan indah dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu burung

yang pandai manggung dan burung kicau. Kelompok burung yang pandai

manggung diantarannya perkutut dan tekukur, dan puter. Kelompok

burung yang mempunyai kicauan indah antara lain, cucak rawa, murai

batu, jalak suren, jalak putih, kepodang, cucak hijau, kacer.

2. Burung berbulu indah : burung dalam kelompok ini mempunyai daya tarik

lebih dominan pada bulunya yang indah dan berwarna-warni daripada

suara kicauanya. Jenis burung yang berbulu indah yang bisa dipelihara,

diantaranya burung betet hijau afrika atau love bird, parkit, nuri, kolibri

raja, cucak biru, dara mahkota, dara kipas.

Page 47: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

35

3. Burung pelatah : kelompok burung pelatah meliputi burung yang pandai

menirukan suara-suara burung lainnya ada jiga yang bisa berbicara. Jenis

burung pelatah yang sering banyak dipelihara orang, diantarannya burung

beo, beo nias, beo irian, kakaktua besar jambul kuning, kakak tua kecil

jambul kuning.

4. Burung unik : burung unik adalah burung yang mempunyai keistimewaan

tertentu sehingga populer dan dicari orang. Burung yang termasuk

kelompok ini memiliki kelebihan yang khas, selain suara dan bulunya.

Status kelompok burung ini umumnya “dilindungi indang-undang”

karena kelangkaannya. Jenis burung ini diantarannya kakaktua maluku dan

kakaktua raja.( Jarwata, 2005: 34-25)

Burung banyak ragamnya untuk dijadikan objek jual beli semisal

burung murai batu, cucak hijau, cucak rawa, anis merah, kacer dan lain-

lainya yang memiliki keindahan suara yang khas, karena itulah manusia

berlomba-lomba mendapatkan burung ini untuk kesenangan dan

mendengarkan kicauannya, tak hannya itu dewasa ini semakin banyak

sesama pecinta burung mengadakan suatu komunitas dan mengadakan

lomba burung kicau yang mana di pasar hewan ambarawa ini juga ada

tempat khusus tersendiri untuk lomba burung berkicau. Fokus penelian

yang di lakukan penulis yaitu mengenai jual beli burung bahan dan burung

kontes, mengenai pengertian burungnya yaitu:

Page 48: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

36

1. Burung Bahan

Burung bahan yaitu burung yang dalam kondisi baru ditangkap

dari hutan yang masih liar atau setres dan belum jinak dan belum bisa

berbunyi dan belum bisa makan voer artinya burung yang masih harus

dalam pengkondisian dengan proses perawatan dengan waktu yang

panjang agar burung tersebut bisa hidup dipelihara dalam sangkar.

Praktek jual beli burung bahan di pasar hewan Ambarwawa di jelaskan

sebagai berikut;

1. Penjual

Di pasar hewan Ambarawa termasuk pasar hewan besar. Ada

beberapa agen yang mendatangkan burung dari luar kota maupun luar

pulau jawa untuk kemudian dipasarkan di pasar hewan Ambarawa.

Agen burung yang datang dari luar kota salah satunya dari Jogjakarta,

Solo, Jember dan untuk dari luar pulau salah satunya bersal dari

Sumatra dan Kalimantan. Agen menerima barang dari para peternak

kemudian disalurkan ke pasar hewan Ambarawa.

Dikarenakan persaingan yang sangat kuat setiap pedagang burung

bahan maupun burung kontes para pedagang mempunyai refrensi agen

burung masing-masing dalam mendatangkan barang dagangannya.

Selain para pedagang mendapatkan burung dagangannya dari luar

kota maupun luar pulau pedagang juga mempunyai pelanggan untuk di

beli burungnya yaitu para pemikat burung yang berasal dari Jawa

Tengah sendiri yaitu para pemikat burung yang rumahnya berada di

Page 49: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

37

daerah persawahan, perbukitan, dan pegunungan karena di Jawa

Tengah sendiri populasi burung di alam liar masih cukup luas di

daerah pegunungan dan persawahan seperti burung cendet, ciblek,

jalak, kutilang, trucukan, prenjak dan lain sebaginya, yang di sini

disebut burung bahan atau burung yang baru ditangkap dari hutan

yang mana resiko kematian burung masih sangat besar karena kondisi

burung yang masih stres dan belum mau berbunyi dan belum mau

makan voer burung .

Pengambilan data wawancara penulis 8 Desember 2018 di pasar

hewan Ambarawa, dari keterangan pedagang alasan pedagang burung

berjualan burung bahan di pasar hewan Ambarawa, pedagang

menerangkan bahwasanya semua pedagang burung di kios blok burung

rata-rata memang pedagang tersebut hobi memelihara burung sejak

lama , dan semua pedagang pun sudah paham dan ahli dalam merawat

burung bahan mulai dari pengondisian burung yang baru di tangkap

dari hutan, alasan pedagang burung berjualan burung bahan adalah

sebagai mata pencaharian untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari

untuk keluarga dan ada juga sebagai pekerjaan untuk tambahan

penghasilan karena dengan berjualan burung bahan mereka mendapat

keuntungan yang lumayan ( wawancara dengan pak Samsudin,

pedagang burung bahan, tanggal 8 Desember 2018).

Page 50: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

38

Wawancara kembali dengan narasumber yang dilakukan oleh

penulis 8 Desember 2018 di pasar hewan Ambarawa dengan pedagang

burung bahan, dari keterangan pedagang burung tersebut pedagang

menjelaskan bahwa burung bahan pedagang berusaha secepatnya

menjual barang dagangannya terutama burung bahan dikarenakan

apabila burung bahan tersebut terlalu lama tidak terjual maka besar

kemungkinan burung tersebut akan mati apabila burung tersebut tidak

mau makan voer (makanan burung), pedagang menerangkanburung

bahan yang pedagang dapatkan dari pemikat (penangkap burung)

ataupun penjaring burung, pedagang sebisa mungkin merawat burung

bahan tersebut bagaimana supaya burung tersebut hidup dan sehat

semua kalau bisa burung tersebut bisa berbunyi karena resiko burung

bahan yang giras dan belum mau makan voer.(wawancara dengan pak

Gino pedagang burung bahan, tanggal 8 Desember 2018).

Wawancara dengan penjual burung bahan dan mengenai perawatan

burung.Pedagang melakukan perawatan dan pengondisian burung di

dalam sangkar dengan cara di krodong (menutup sangkar burung

dengan kain) agar burung tersebut bisa nyaman tidak takut dengan

manusia apabila tidak dikrodong burung tersebut akan takut dan

beterbangan di dalam sangkar dan menabrak-nabrak sangkar dan hal

tersebut mengakibatkan burung tersebut kesakitan karena terbentur

sangkar dan resiko cidera pada burung sangat besar, dan pedagang

memberikan makan berupa ulat dan jangkrik dan tidak lupa pula

Page 51: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

39

pedagang memberikan vitamin agar burung tersebut tetap sehat, proses

ini kurang lebih dua minggu dalam tahap pengondisian.(wawancara

dengan pak Kosim, tanggal 8 Desember 2018)

Wawancara dengan pedagang burung bahan mengenai penjualan

burung bahan kepada pembeli. Pedagang menerangkan menjual

burung dagangannya dengan mengatakan kelebihan burung tersebut

tanpa mengatakan kekurangan atau kondisi burung dagangan penjual

yang sebenarnya, yang terpenting saya menawarkan harga burung saya

kepada pembeli dengan harga yang murah .(wawancara dengan pak

Rumiyanto, tanggal 8 Desember 2018)

2. Pembeli

Pembeli burung bahan di pasar hewan Ambarawa sangat banyak

sekali pada saat hari pasaran tiba yaitu waktu (pon) dari pukul delapan

pagi sampai pukul empat sore di pasar tersebut masih ramai dimana

pembeli burung maupun orang yang hanya sekedar jalan-jalan melihat

burung di pasar.

Untuk pembeli burung bahan jarang sekali pembeli tersebut adalah

mengerti dan paham tentang burung, kebanyakan pembeli burung

bahan yaitu para pemula kicau mania yang mana orang tersebut belum

mengetahui betul bagaimana kondisi, jenis kelamin burung dan

kualitas burung bahan yang akan di beli.

Banyak sekali keluhan-keluhan yang beredar dari pemula kicau

mania di masyarakat, penulis pun sempat bertanya kepada pembeli

Page 52: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

40

burung bahan yang kebetulan penulis tanya adalah tetangga kampung

penulis sendiri, dari keterangan pembeli dia menerangkan bahwa

“manuk kacer seng tak tuku teng pasar kewan Mbarowo puniko mati

mas, manukke niku urep kaleh dinten teng nggriyo la esuk-esuk ajeng

kulo pakani kok sampun mati , ketokke niku manok pancingan mas

wong manukke kui ora doyan mangan voer, doyan jangkrik karo uler

wae mangane sitik mas manukke niku lemes nanging nek di cedakki

giras engkio nek di adohi anteng karo njetutut, wong aku tuku

ombyokan mas ning kios sebelah kidul kae”.(Burung kacer yang saya

beli di pasar hewan Ambarawa itu mati mas, burungnya itu hidup dua

hari di rumah terus pagi-pagi mau saya kasih makan malah sudah mati,

sepertinya itu burung pancingan mas, karena burung tersebut tidak

mau makan voer, mau makan ulat dan jangkrik aja cuma sedikit mas,

burungnya itu lemes tapi kalo di dekati langsung keras ketakutan dan

kalu di jauhi lagi tenang lagi, saya beli burung itu dalam partai besar

mas alias(ombyokan) di kios pasar sebelah selatan.(wawancara

dengang pak Alan tanggal 14 Desember 2018).

Menurt penjelasan dari pembeli burung bahan yaitu menjelaskan

“membeli burung bahan di pasar pon Ambarawa yaitu haraganya

yang relatif murah dan banyak beraneka macam burung yang di jual

disana, tadi saya membeli burung pernjak satu pasang karena minggu

lalu saya membeli burung rambatan untuk masteran namun mati,

memang saya belum pandai dalam memilih burung yang bagus ya

Page 53: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

41

setidaknya saya mempunyai pengalaman agar lebih berhati-hati dalam

memilih burung” (wawancara dengan bapak Zaedun tanggal 6 januari

2019 selaku pembeli burung bahan).

Wawancara kembali dengan pembeli burung bahan di pasar hewan

Ambarawa mengenai kemapuan pembeli dalam merawat burung

bahan, dari keterangan narasumber pembeli tidak tahu secara persis

bagaimana cara merawat burung bahan yang baik dan benar, pembeli

burung bahan yang penting hanya di kasih makan voer (makanan

burung) dan dikasih air minum saja seperti di tempat pedagang di

pasar ( wawancara dengan mas Khoirul, tanggl 6 Januari 2018 selaku

pembeli burung bahan).

Penulis pun mendapatkan narasumberyang memberikan

keterangan, untuk membeli burung di pedagang harus teliti dan hati-

hati karena ada pedagang bermain curang yaitu dengan sembunyi-

sembunyi pedagang memberikan obat-obatan agar supaya burung

tersebut tetap berbunyi saat di pantau pembeli karena pedagang

tersebut memberikan metabolisme burung (obat perangsang burung

agar berbunyi) agar burung tersebut berbunyi terus menerus, ini yang

di berbahaya karena pemberian metabolisme pada burung agar burung

gacor dan berbunyi terus menerus dapat menimbuklkan burung

tesebut suaranya habis dan tidak mau berbunyi lagi ketika tidak diberi

minuman metabolisme, bahkan burung tersebut bisa mati karena

terlalu dipaksa berbunyi dengan obat-obatan secara terus

Page 54: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

42

menerus(wawancara dengan pak Arofik 6 Januari 2018, ahli perawat

burung bahan dan penggemar burung).

Dari wawancara di lapangan kepada pembeli dan penjual burung

bahan penulis berhasil mendapatkan data keterangan terkait pembelian

burung bahan yaitu penulis menyimpulkan bahwa mereka tertarik

membeli burung bahan alasannya karena hargannya yang relatif

murah di bandingkan dengan burung yang sudah mapan, dan

pedagang sendiri rata-rata lebih mementingkan kepentinganya sendiri

yang terpenting burung daganganya laku dan tidak rugi karena

kematian burung yang terlalu lama tidak terjual karena memeang

burung bahan rentan akan kematian.

Cara curang ini sudah menjadi kebiasaan pedagang burung sejak

lama, maka dari itu banyak para pembeli burung bahan yang kecewa

membeli burung di pasar karena sering sekali burung yang dibeli

sesampai rumah selang beberapa hari burung tersebut macet bunyi

karena burung tersebut sudah ketergantungan dengan obat

metabolisme.

Kesalahan dan hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan

pedagang adalah dalam perawatanya yang selalu dalam rawatan harian

burung bahan tersebut menggunakan obat-obatan bukan menggunakan

pakan alami seperti jangkrik, ulat, cacing, kroto, saya sendiri sudah

berulang kali membeli burung dari pasar dan tidak ada yang beruntung

kalo tidak sakit burung burung tersebut juga mati.

Page 55: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

43

3. Barang (burung bahan)

Burung yang di perdagangkan di pasar hewan Ambarawa beraneka

ragam jenisnya, di antaranya burung bahan dan ada juga yang kelas

lomba yaitu burung murai batu, kacer, cucak hijau, cendet, kenari, love

bird, anis kembang, dan untuk burung rumahan yaitu burng ciblek,

trucukan, kutilang, perkutut, kolibri, whamhei dan lain-lain. Dengan

kisaran harga untuk burung bahan sesuai dengan penelitian penulis di

lapangan yaitu untuk burung favorit burung murai batu:Rp. 3.000.000-,

cucak hijau: Rp. 800.000-, kacer: Rp.250.000-, kenari Rp. 200.000-

500.000, love bird Rp. 500.000- 1.000.000, cendet Rp.500.000. Dan

untuk burung bahan sendiri burung ciblek Rp. 50.000, trucukan Rp.

30.000, kutilang Rp.20.000, perkutut Rp.70.000.

Untuk menjadikannya sahnya jual beli lazim harus ada barang

yang menjadi obyek jual beli menurut ulama islam syarat-syaratnya

sebagai berikut: bersih barangnya, dapat dimanfaatkan, milik orang

yang melakukan akad, mampu menyerahkan, mengetahui, barang yang

di akadkan ada di tangan.

Dari kebersihan barang, burung yang diperjualbelikan adalah halal

atau suci dan tidak najis. Burung juga bermanfaat untuk penjual dan

pembeli, pembeli memanfaatkan dengan di dengarkan suaranya dan di

jual ulang maupun untuk lomba.

Burung yang di jual di pasar hewan Ambarawa adalah milik dari

penjual pribadi seutuhnya, mereka sudah memiliki kios masing-masing

Page 56: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

44

untuk tempat penjualan, disana penjual menyerahkan barangnya

langsung ke tangan pembeli, yang sering meragukan dalam jual beli

burung di pasar hewan Ambarawa masih banyak unsur penipuan atau

gharar pada penjual yang masih banyak pemula kicau mania yang

belum mengetahui seluk beluk penjual burung, apakah yang di jual itu

burung betina atau jantan dan cacat dalam atau tidak yang penting

pedagang bisa menjualnya agar tidak merugi meskipun banyak yang

merugikan pembeli dikarenakan kondisi burung yang belum siap di

pelihara oleh pembeli dan belum memasuki karantina perawatan

terlebih dahulu supaya burung bisa beradaptasi dengan keadaan sekitar

manusia dan perawatan ini harus dirawat oleh orang yang sudah ahli

dalam merawat burung.

4. Akad

Sistem jual beli burung bahan di pasar hewan Ambarawa pembeli

mempunyai kebebasan yang diberikan penjual tanpa adanya paksaan

dan tekanan dari penjual itu sendiri. Pembeli dengan bebas memilih

atau hanya sekedar melihat-lihat. Untuk akadnya pembeli dan penjual

berada dalam satu majelis dan pembayarannya dilakukan langsung di

tempat akad.

Penulispun melakukan pengamatan pertama mencari penjual dan

pembeli dalam melakukan proses akad jual beli yang dilakukan kedua

belah pihak, tidak lama kemudian ada seseorang yang sedang

Page 57: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

45

melakukan jual beli burung kolibri di ombyokan (burung dalam jumlah

banyak di dalam sangkar besar).

Akad yang terjadi kedua belah pihak yaitu pembeli menanyakan

harga “ pembeli: mas kolibrinyaitu berapaan, penjual: yang ijoan

Rp.150.000-, seratu lima puluh kalo yang metalikRp.75.000-, tujuh

lima silahkan pilih sendiri, pembeli: yang ijoan boleh Rp.100.000-,

seratus mas , penjual: saya paskan saja 125.000-, seratus dua puluh

lima, nanti saya kasih besek buat bawa biar tidak mati dan rusak

burungnya mas, pembeli: ya mas silahkan uangnya beli yang hijau itu

nikuyang badannya agak besar , penjual: ya mas saya tangkapkan”.

Kemudian terjadilah akad jual beli setelah pembeli menawar harga

burung kolibri tersebut seharga Rp.100.000-, seratus ribu rupiah

namun penjual belum boleh akhirnya penjual menurunkan harganya

Rp.125.000-, seratus dua puluh lima ribu rupiah dari harga awal

Rp.150.000-, seratus limapuluh ribu rupiah kemudian terjadilah akad

jual beli burung kolibri tersebut dengan harga Rp.125.000-, seratus dua

puluh lima ribu rupiah dan pembayaran dilakukan secara langsug di

tempat.

Pengamatan yang kedua penjual dan pembeli melakukan transaksi

jual beli burung bahan yaitu burung kacer yang mana burung kacer

bahan tersebut di kurung dalam sangkar besar yang di skat-skat per

satu burung satu skat. Akad yang terjadi kedua belah pihak yang

pertama pembeli menanyakan kepada penjual mas harga kacer itu

Page 58: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

46

berapa, kemudian penjual menjawab “Rp. 500.000 lima ratus ribu

rupiah”, kemudian selang waktu beberapa menit setelah pembeli

melihat-lihat burung dan pembeli bertanya kepada penjual apakah

burng ini sudah ngevoer? Kemudian penjual menjawab pokoknya saya

beri makan voer dan ulat saja dalam wadah pakanya. Kemudian

pembeli menawar harga burung kacer dengan dengan harga Rp.

300.000 tiga ratus ribu rupiah, kemudian penjual menjawab “ ya mas

ambil saja silahkan pilih yang mana”, kemudian pembelipun memilih

burung kacer bahan tersebut dan penjualpun tidak menerangkan

kondisi burung tersebut apakah burung tersebut sudah mau makan voer

apa burung tersebut juga sehat apa perlu melakukan pengondiasian

terlebih dahulu. Kemudian terjadilah transaksi jual beli burung bahan

kacer tersebut dengan harga Rp. 300.000 tiga ratus ribu rupiah.

Page 59: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

47

BAB IV

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG

BAHAN DI PASAR HEWAN AMBARAWA

A. Akad Jual Beli Burung Bahan Ditinjau dari Rukun dan Syarat Jual

Beli Menurut Hukum Islam

Islam menghendaki dan mengajarkan agar dalam pelaksanaan jual

beli burung bahan harus senantiasa memperhatikan aturan – aturan yang

bisa menjamin dalam pelaksanaanya agar tidak merugikan salah satu pihak

diantara keduanya, maka dari itu untuk memelihara aturan tersebut

dibutuhkan rukun dan syarat.

Praktik jual beli harus memenuhi aturan terkait rukun dan syarat

yang sesuai dengan hukum Islam sebagaimana yang telah diuraikan dalam

BAB II bahwa jual beli dianggap sah apabila memenuhi rukun dan syarat

yang telah ditentukan dalam Islam. Dalam akad jual beli ada rukun jual

beli yang harus terpenuhi antara lain yakni pihak yang berakad („aqidain),

akad (ijab qabul)dan objek akad (ma‟qud „alaih) sedangkan syarat jual

beli yang harus dipenuhi yaitu syarat tentang akadnya, tentang subjeknya

dan tentang objeknya. Berdasarkan hal tersebut penulis akan mencoba

meninjau pelaksanaan praktik jual beli burung bahan di pasar hewan

sebagai berikut:

Page 60: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

48

Pertama berkenaan dengan rukunya sesuai dengan ketentuan hukum

Islam pelaksanaan jual beli burung bahan di pasar hewan Ambarawa

sebagai berikut:

1. Pihak yang berakad

Dalam jual beli burung bahan di pasar hewan Ambarawa sudah ada

para pihak yang berakad yaitu adanya penjual burung (pedagang burung

bahan) dan adanya pembeli burung bahan.

2. Akad (ijab qobul)

Dalamjual beli burung bahan di pasar hewan Ambarawa pelaksaaan

ijab qobul dilakukan pada saat pembeli mencari burung bahan yang ingin

di beli dari penjual burung bahan tersebut kemudian para pihak tersebut

melakukan transaksi jual beli pembeli burung bahan membayarkan

sejumlah uang kepada penjual burung bahan tersebut.

3. Objek (ma‟qud alaih)

Dalam jual beli burung bahan di pasar hewan Ambarawa objek atau

barang yang diperjualbelikan adalah segala jenis burung bahan.

Kedua, setelah rukun jual beli sudah terpenuhi maka selanjutnya

penulis akan membahas tentang syarat jual beli yang harus terpenuhi

berdasarkan hukum Islam agar dapat dikatakan jual beli itu sah, yaitu

syarat yang berkaitan dengan „aqidain, ijab qabul dan ma‟qud

alaih.Berikut adalah penjelasan mengenai syarat jual beli burung bahan di

pasar hewan Ambarawa :

Page 61: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

49

1. Syarat pihak yang berakad (‘aqidain)

a. Baligh dan Berakal

Ukuran baligh sesorang dalam Islam yaitu seseorang tersebut sudah

bermimpi (ihtilam) bagi kaum laki – laki dan sudah haid bagi kaum

perempuan. Terhadap orang yang sudah baligh sudah dapat dibebani

hukum taklif atau sudah dapat bertindak hukum karena menurut Imam

Muhammad abu Zahrah, ia sudah berakal dan memiliki kecakapan

bertindak hukum secara sempurna (Shiddieqh. 2005:56).

Dalam hal ini penjual dan pembeli dalam jual beli di pasar hewan

Ambarawa sudah dalam kategori baligh karena pelaku jual beli burung

bahan tersebut ialah orang yang sudah dewasa, baik penjual dan

pembelinya.

Kemudian syarat selanjutnya penjual dan pembeli harus berakal

artinya orang yang bertransaksi harus berakal sehat, tidak gila atau kurang

akalnya karena masih di bawah umur. Sehingga transaksi jual beli tersebut

dapat dipertanggung jawabkan dan akad jual beli tidak sah dilakukan oleh

anak kecil, orang gila atau orang bodoh sebab mereka tidak bisa

mengendalikan harta. Firman Allah dalam Qs. An-Nisa : 5

ياما وارزقوىم فيها ولا ت ؤتوا الس فهاء أموالكم ال ت جعل الل و لكم ق واكسوىم وقولوا لم ق ولا معروفا

Artinya “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang

belum sempurna akalnya...”

Page 62: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

50

Dalam jual beli burung bahan di pasar hewan Ambarawa, antara

penjual dan pembeli telah melakukan pertimbangan dan negosiasi terlebih

dahulu sebelum melakukan transaksi jual beli burung bahan . Berarti

dalam hal ini para pihak penjual maupun pembeli telah menggunkanan

akal sehat dan telah menggunakan pikiranya dalam bertransaksi jual beli.

b. Kehendak sendiri (bukan paksaan)

Tidak sah jika ada unsur paksaan terhadap transaksi jual beli dan

mengakibatkan batalnya syarat jual beli dalam Islam. Dalam praktik jual

beli burung bahan di pasar hewan Ambarawa dilakukan atas dasar suka

sama suka, atas dasar kerelaan dari masing – masing pihak dan tidak ada

tekanan dari siapapun.

c. Beragama Islam

Dalam praktik jual beli burung bahan di pasar hewan Ambarawa

para pihak yang melakukan transaksi baik dari pihak penjual dan pihak

pembeli yang penulis wawancarai rata-rata semuanya beragama Islam.

Karena jika melakukan transaksi jual beli dengan orang non Islam akan

ditakutkan tidak menggunakan syariat Islam maka praktik jual beli

tersebut tidak sah.

2. Syarat akadnya (ijab qobul)

Berkaitan dengan akad bahwa pihak penjual harus merelakan

barangnya kepada pembeli dengan pertukaran yang telah disepakati

bersama. Kerelaan adalah dasar dari ijab qobul yaitu pihak penjual

menyerahkan barang dengan memberikan informasi dengan jujur dan

Page 63: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

51

transparatif mengenai barang yang akan di beli kemudian pihak pembeli

dengan rela menerimanya dengan membayarkan sejumlah uang tunai yang

telah disepakati yang dilakukan dalam satu majelis. Dalam praktik jual beli

burung bahan di pasar hewan Ambarawa pembeli mendatangi penjual

langsung di kios milik penjual kemudian melakukan transaksi dalam satu

majelis namun dalam proses ijab qobul belum sesuai dengan syriat Islam

karena ada salah satu pihak yaitu pihak penjual burung bahan menutupi

informasi keadaaan sebenarnya menegenai burung yang akan

diperjulbelikan. Pihak penjual tidak mengatakan kalau burung bahan

tersebut berasal dari hutan dan masih dalam keadaan setres,dengan

keadaan tersebut bisa menjadikan potensi akan mati. Kemudian burung

bahan yang diperjualbelikan belum bisa makan voer (pakan burung),

karena jika bururng belum bisa makan voer menjadikan burung akan

berpotensi sakit kemudian mati. Mengenai ketidakjujuran dan tidak ada

keterbukaan dari pihak penjual menjadikan kerugian untuk pihak pembeli

yang sudah membayar burung tersebut.

Sedadngkan kaitanya dengan syarat terhadap barang yang dijual

belikan adalah harus mengetahui ini yang jadi permasalahannya, karena

burung ini sangat sulit dibedakan antara jantan dan betinannya ataukah

burung ini berkicau dengan sendirinya ataukah dipaksa dengan obat

perangsang burung agar berkicau, oleh karena itu orang sering keliru untuk

membedakan sedangkan pedagang tidak mau tahu akan hal itu yang

penting pedagang bisa menjual barang dagangannya dan mendapatkan

Page 64: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

52

untung. Burung bahan dan burung kontes yang diperjual belikan dipasar

hewan Ambarawa rata-rata tergolong samar apakah itu burung jantan dan

betina atau burung tersebut sudah mau makan voer atau belum sehingga

tergolong benda-benda samar atau gharar (belum jelas)/ menipu. Dengan

demikian dari segi dan syarat terhadap barang yang diperjual belikan itu

harus jelas atau tiada masalah. Jual beli gharar merupakan jual beli yang

samar/ menipu sehingga kemungkinan adanya penipuan, seperti penjualan

ikan yang masih dikolam atau kentang yang masih ditanah yang atasnya

kelihatan bagus tapi bawahnya jelek. Penjualan seperti ini yang dilarang,

karena rasullalah SAW, bersabda:

مك فئ ا لماء فا نه غرر لا تشت رو ا الس )رواه احمد(

Artinya: “janganlah kamu membeli ikan didalam air,

karena jual beli seperti itu termasuk gharar, alias menipu”

Suatu akad yang mengandung unsur penipuan, karena tidak ada

kepastian, baik mengenai ada atau tidak ada objek akad, besar kecil jumlah

maupun menyerahkan objek akad tersebut.

Untuk mengatasi unsur penipuan tersebut dalam Islam diperbolehkan

memilih, apakah menruskan ataukah membatalkannya, disebabkan

terjadinya oleh suatu hal, memilih dalam jual beli yang seprti ini disebut

khiyar.

Page 65: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

53

Aspek terpenting dalam jual beli adalah adanya unsur keuntungan

yang ingin diperoleh diantara kedua belah pihak. Keuntungan tersebut

tidak hanya dinilai dari aspek materi saja melainkan juga keuntungan

dalam aspek kepuasan. Tidak ada seorang penjual yang melakukan

perdagangan dengan tujuan untuk mencari kerugian. Obyek yang diperjual

belikan juga bermacam-macam, ada yang menjadikan barang atau bahan

kebutuhan hidup sebagai barang dagangan dan ada juga yang menjadikan

jasa sebagai barang dagangan. Seseorang yang memperdagangkan barang

kebutuhan hidup akan menunggui barang dagangannya atau menawarkan

barang dagangannya dan akan memperoleh keuntungan mankala barang

dagangannya laku sesuai sengan harapan nilai jual minimal (Syahe‟i,

2001; 34).

Dari paparan diatas penulis menyimpulkan bahwa dari segi syarat

akad ijab qobul dalam jual beli burung bahan di pasar hewan Ambarawa

adalah tidak sah, karena masih ada unsur yang membatalkan syarat sahnya

jual beli yaitu ketidakjelasan barang yang dijual yang nantinya akan

merugikan salah satu pihak (gharar).

3. Syarat objeknya (ma’qud alaih)

Dalam syarat objek jual beli terdapat unsur – unsur yang harus

terpenuhi agar jual beli tersebut sah berdasarkan syariat Islam, yaitu

barang yang diperjualbelikan harus berwujud, bernilai, milik orang yang

melakukan akad, dapat diserahkan dan sah menurut agama. Dibawah ini

Page 66: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

54

adalah syarat objek jual beli burung bahan di pasar hewan Ambarawa yaitu

sebagai berikut:

a. Barangnya berwujud, bernilai dan dimiliki pelaku akad

Berwujud barangnya maksudnya ialah barang yang diperjuabelikan

harus ada, jelas, nyata dan dapat diketahui bentuk ataupun jumlahnya.

Bernilai dalam artian barang itu berharga dan dapat dimanfaatkan burung

tersebut dari suara kicauannya. Serta orang yang melakukan jual beli

adalah pemilik sah barang tersebut. Hasil penilitian oleh penulis dari objek

yang diperjualbelikan dalam jual beli burung bahan di pasar hewan

Ambarawa adalah sah karena sudah terpenuhi rukun dan syarat jual

belinya namun setelah di cermati dan di telisik lebih dalam ada unsur

gharar(ketidak jelasan) yang dilakukan penjual burung bahan yaitu dengan

menyembunyikan informasi burung maupun keadaan fisik burung bahan

tersebut, apakah burung tersebut dalam kondisi sehat maupun dalam

kondisi stres setelah di tangkap dari hutan.

b. Barangnya dapat diserahkan dan sah menurut syariat

Maksudnya barang yang diperjualbelikan dapat diserahkan ketika

akad berlangsung dalam satu majelis dan dalam waktu itu juga. Kemudian

sah menurut agama dalam artian barang yang halal untuk diperjualbelikan.

Sehingga hasil penelitian oleh penulis dari objek dalam jual beli burung

bahan di pasar hewan Ambarawa sah menurut agama.

Page 67: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

55

Dari paparan tersebut, penulis dapat menilai bahwa dari segi syarat

objek jual beli pelaksanaan praktik jual beli burung bahan di pasar hewan

Ambarawa sah, karena burung dapat dijadikan objek jual beli.

Dari analisis yang penulis lakukan di atas, dapat disimpulkan bahwa

dalam pelaksanaan praktik jual beli burung bahan di pasar Ambarawa ada

salah satu syarat dari jual beli yang tidak terpenuhi yaitu dari segi akadnya,

karena ada unsur ketidak jelasan (gharar) dari pihak penjual yang

menutupi kebenaran asal ususl burung tersebut atau tidak memberikan

informasi kekurangan mengenai burung bahan yang akan dibayar oleh

pembeli. Ketidak jujuran dan tidak transparatif dari penjual burung bahan

akan merugikan pembeli dan menjadikan sikap ketidak relaan dari pembeli

yang dirugikan karena burung bahan yang dibelinya mati dalam tempo

waktu tiga hari karena kurangnya pemahaman pembeli dalam merawat

burung bahan tersebut karena penjual buryng bahan yang tidak

memberikan penjelasan bagaimana cara merawat burung bahan yang baik

dan yang benar agar burung bahan tersebut tetap hidup mulai dari

pengondisian burung sampai pakan burung yang harus diberikan. Maka

dapat dikatakan bahwa jual beli burung bahan di pasar hewan Ambarawa

tidak sah atau batal hukumnya menurut hukum Islam. Maka dapat di

katakan bahwa jual beli burung bahan di pasar hewan Ambarawa termasuk

jual beli yang batil , karena ada salah satu rukun dan syarat jual beli yang

tidak terpenuhi.

Page 68: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

56

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan tentang Tinjauan

Hukum Islam Terhadap Akad Jual Beli Burung Bahan (Studi di Pasar

Hewan Ambarawa 2019) penulis menyimpulkan bahwa :

1. Praktik jual beli burung bahan di pasar hewan Ambarawa di awali

ketika pembeli burung bahan ingin membeli burung bahan dari

pedagang.Pada proses transaksi jual beli, pedagang hanya

menyebutkan kelebihan burungnya sajadengan mengatakan bahwa

burung tersebut itu sudah mau berbunyi dan pembeli pun dengan

bebas memilih burung bahan yang ingin di belinya.Setelah pembeli

memilih burung yang dibelinya, pedagang burung pun tidak

menjelaskan tentang bagaimana kondisi burung yang sebenarnya,

apakah burung tersebut itu dalam keadaan sakit maupun burung

tersebut belum bisa makan voer (pakan burung), dan pedagang juga

tidak memberikan pengertian kepada pembeli burung bahan tersebut

tentang bagaimana cara perawatan burung yang masih bahan karena

burung bahan memerlukan perawatanya yang lebih intensif dan sagat

rentan kematian.

2. Ditinjau dengan hukum Islam bahwa, jual beli burung bahan di pasar

hewan Ambarawa tidak sesuai dengan hukum Islam, karena masih

adanya unsur ketidak jelasan/ penipuan (gharar) didalam akad jual

Page 69: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

57

belinya, yaitu ketika transaksi berlangsung penjual tidak

menerangkan dengan transparan tentang kondisi burung bahan yang

diperjual belikan. Seharusnya penjual tidak hanya menerangkan

kelebihan burung saja, namun seharusnya penjual juga menerangkan

kekurangan dari burung bahan tersebut, kemudian penjual juga tidak

menerangkan tentang bagaimana perawatan burung bahan yang baik

agar burung bahan yang dibeli tidak mengalami kematian karena

kesalahan mengenai perawatan burung bahan tersebut, sehingga

tidak ada lagi kekecewaan dari pembeli. Tidak hanya itu praktik jual

beli burung bahan yang terjadi di pasar hewan Ambarawa juga

mengandung usur penipuan, karena ada keterangan dari penjual yang

mengatakan bahwa burung bahan tersebut dalamkondisi sehat dan

sudah berbunyi, namun kenyaataanya hanya selang beberapa hari

setelah dibeli burung tersebut mati, hal ini menjadikan pembeli

burung bahan sangat dirugikan. Dalam keerangan tersebut

menjadikan Praktik jual beli burung bahan di pasar hewan

Ambarawa hukumnya batal atau tidak sah menurut hukum Islam

seharusnya penjual berperilaku jujur dan terbuka dalam akad jual

beli burung bahan tersebut agar tidak ada salah satu syarat akad jual

beli yang tidak terpenuhi .

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang didapat penulis baik dari

pengamatan langsung dilapangan maupun dari hasil wawancara dan juga

analisis terhadap hasil temuan tersebut, maka dapat diperoleh dan ditarik

Page 70: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

58

kesimpulanya beberapa hal yang dapat dijadikan saran terhadap pihak

terkait yaitu penjual burung bahan, adalah sebagai berikut:

1. Bagi penjual hendaklah menjadi penjual yang jujur dan terbuka

terhadap pembeli dan memberikan cara bagaimana merawat burung

bahan, tidak hanya mengejar kepentingan diri sendiri dalam

menjual burung bahan daganganya .

2. Bagi pembeli, dalam hal ini masyarakat luas, hendaknya lebih

cermat dan teliti dalam memilih burung bahan yang akan dibelinya

sehingga tidak ada kerugian bagi pembeli burung bahan.

.

Page 71: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

59

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan Terjemahannya. 1992, Bandung: Gema Risalah Prees.

Azhar Basyir, Ahmad. 1993. Asas-Asas Hukum Muamalat, edisi revisi,

Yogyakarta: Robbani Press.

Haroen, Nasrun. 2007. Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama

Jaziri, Abdurrahman Al, Al Fiqh „ ala Madzahib al- Arba‟ah. Beriut: Sar al-

Qalam,t.t.

Jarwata, Mangunwijaya. 2008. Keanekaragaman Burung di kawasan Nusantara,

Jakarta: Ghaila Indonesia.

Majah, Ibnu, Sunan Ibn Majah. 12 kitab at-Tijarat. 18 bab bai‟Al-Khiyar,

Semarang: Toha Putra.

Mujahidin, Akhmad. 2005. Etika Bisnis Dalam Islam (Analisis Terhadap Aspek

Moralitas Pelaku Bisnis dalam Hukum Islam) Vol.IV No.2.

Muslih, Abdullah dan shalah, ash-shawi Al-. 2004. Fiqh Ekonomi Keuangan

Islam. Jakarta: Darul Haq.

Muslich, Ahmad Wardi. 2010, Fiqh Muamalat, Jakarta: Amzah

Pasaribu, Chaeruman dan Lubis, Suharwadi K. 1996. Hukum Perjanjian Dalam

Islam, Cet ke 2, Jakarta: Sinar Grafika.

Qardawi, Yuauf Al-, Darul Qiyam wal Akhlak fil iqtishodil Islami. 1997. Peran

Nilai dan Moral Dalam Perekonomian Islam, Jakarta: Robbani Press.

Qudamah, ibn. Al-Mugni li ibnu Qudamah, Mesir: Maktabah Jumhuriyyah,tt.

Suhendi, Hendi. 2005. Fiqih Muamalah,edisi 1, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Page 72: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

60

Sabiq, Sayid. 1987. Fiqh Sunah jilid 3, Bandung: PT. Alma‟arif.

Syahe‟i, Rachmad. 2001. Fiqh Muamalah, Bandung: CV. Pustaka Setia.

Sabiq, Sayid. 2006. Fiqh Sunah 13: Jakarta: Pena Pundi Aksara.

Tuwaijri, Syaikh Muhamad bin Ibrahim At-. 2009. Ringkasan Fiqh Islam 4; Bab

Muamalah terjemahan Team Indonesia Islamhouse.com.

Teungku Muhamad Hasbi Ash-shidiqy.2001. Pengantar Fiqh Muamala,

Semarang: PT. Pustaka Rizqi Putra.

Widodo, W. 2016. Formulasi Pakan Burung Ocehan dan Hias, Jakarta: Penebar

Swadaya

Yafi, K.H. Ali. 1994. Menggagas fiqh sosial, cet 2, Bandung: Mizan.

Zuhaili, Wabah. 2005. Al- Fiqh al-Islami Wa adilatuh, juz 4, Damaskus: dar al-

fiqr Al- Mu‟ asshim, cet VIII, Jilid V.

Page 73: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

61

PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman Wawancara Dengan Penjual Burung Bahan:

1. Apa yang anda lakukan dalam merawat burung bahan?

2. Dari mana anda mendapatkan dagangan burung bahan?

3. Bagaimana cara anda menjual dan menarik perhatian pembeli burung

bahan?

4. Apa alasan anda berdagang burung bahan di pasar hewan Ambarawa?

Pedoman Wawancara Dengan Pembeli Burung Bahan:

1. Apa alasan anda membeli burung bahan?

2. Apakah burung bahan yang anda beli di pasar hewan Ambarawa masih

hidup?

3. Apaka anda mengetahu cara memilih burung bahan?

4. Apakah anda tau cara merawat burung bahan?

Page 74: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

62

FOTO PENELITIAN

Page 75: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

63

Page 76: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

64

Page 77: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI BURUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5717/1/IBNU.pdf · 2019. 9. 10. · BURUNG BAHAN (STUDI DI PASAR HEWAN AMBARAWA 2019)

65

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ibnu Setio Utomo

Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 26 April 1996

Alamat : Dsn. Kropoh Rt/Rw 01/06 Ds. Durem, Kec.

Bandungan, Kab. Semarang

No. Hp : 081 326 249 825

Riwayat Pendidikan :

1. Tk Dharma Wanita, Lulus tahun 2003

2. SD Duren 01, Lulus tahun 2005

3. SMP Islam Sudirman Sumowono 2011

4. SMA Islam Sudirman Ambarawa 2014

5. Institut Agama Islam Negri Salatiga