78
1 TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH DENGAN PEMBERIAN HADIAH DI PMI LOMBOK BARAT OLEH FITRIANI 152.141.005 JURUSAN MU’AMALAH FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2018

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

1

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH

DENGAN PEMBERIAN HADIAH DI PMI LOMBOK BARAT

OLEH

FITRIANI 152.141.005

JURUSAN MU’AMALAH

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2018

Page 2: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

2

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH DENGAN PEMBERIAN HADIAH DI PMI LOMBOK BARAT

Skripsi Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram

untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Hukum

Oleh

FITRIANI NIM: 152.141.005

JURUSAN MU’AMALAH FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM

2018

Page 3: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

7

MOTTO

“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? kami Telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami Telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. (Qs. Az-Zukhruf :32)

Page 4: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

8

Persembahan:

Dengan penuh cinta dan kasih sayang karya sederhana ini

ku persembahkan kepada:

Ayahanda H.Hasan Basri Ismail.,Ibunda Nurhasaah yang

telah membimbingku dan mengasihiku membesarkanku

dan mendidikku sampai saya menyelesaikan pendidikan

S1, saya berterimak kasih kepada kedua orang tua saya

atas semua yang sudah mereka lakukan demi saya dan

semoga segala jerih payah dan keringat yang mencucur

menjadi untaian permata dalam kehidupanmu dan

dibalas oleh Allah SWT, Aamiin.

Buat kakak tingkatku di UIN Mataram saya beterimak

kasih atas bantuan,saran dan dukungan kakak selama

saya menyusun skripsi tersebut.

Buat sahabat-sahabatku terimakasih atas Motivasi dan

masukan-masukan yang telah diberikan kepada saya

Orang-orang yang memberikan sesuatu yang paling

berharga dalam hidup.

Buat semua teman-teman kelas A Muamalah angkatan

2014, terimakasih atas kebersamaan yang baik dalam

canda maupun duka yang telah kita jalani bersama.

Almamater dan kampusku yang kucintai tempatku

menimba ilmu selama kurang lebih empat tahun

lamanya yang sekarang sudah menjadi Universitas Islam

Negeri Mataram.

Page 5: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

9

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, hanya

kepada-Nya segala puji dan syukur penulis panjatkan. Karena dengan karunianya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya, dengan judul

“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Donor Darah Dengan Pemberian

Hadiah Di PMI Lombok Barat.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi

Besar Muhammad SAW., yang telah membawa umat manusia dari zaman

jahiliyah menuju zama yang terang benderang yaitu addinul islam. Dan

memberikan petunjuk bagi manusia untuk berfikir menyaksikan kekuasaan Illahi

Robbi.

Penulis meyadari selesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Untuk itu, sudah sepantasnya penulis menyampaikan

ucapan terimakasih yang sebanyak-banayknya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, terutama kepada:

1. Drs. H.Sainun,M.Ag, selaku pembimbing I dan Saprudin,M.SI, selaku

pembimbing II, yang dengan ikhlas dan tulus hati memberi saran, nasehat,

petunjuk, pengarahan, dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

2. Bapak Dr. H. Musawar, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Syari‟ah beserta

Bapak dan Ibu dosen yang telah bekerja keras mendidik dan memberi

bimbingan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran kepada penulis selama

melaksanakan studi di UIN Mataram.

3. Dr.H.Mutawali, M.Ag selaku Rektor UIN Mataram beserta Staf akademika

UIN Mataram.

4. Ayah, Ibunda, adek dan kakakku., yang senantiasa mendukung dan

memberikan motivasi dalam suka maupun duka.

5. Teman-teman seperjuangan Jurusan Muamalah, kelas A angkatan 2014,

terimakasih telah membagi kebahagiaan denganku dan terimakasih juga atas

Page 6: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

10

cerita dan cinta yang telah kita ukir bersama yang menjadi suatu kenangan

bagiku.

Semoga bantuan dari semua pihak bernilai amal sholeh di sisi Allah

SWT., dan mendapat balasan dari Allah SWT. Aamiin aamiin ya Robbal

„Aalamiin.

Mataram

Fitriani NIM: 152.141.005

Page 7: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

11

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iv

NOTA DINAS PEMBIMBING ......................................................................... v

PENGESAHAN .................................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

ABSTRAK .......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ....................................................................................... 5

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ............................................................... 6

1. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6

2. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian .................................................... 7

1. Ruang Lingkup ................................................................................... 7

2. Setting Penelitian ............................................................................... 7

E. Telaah Pustaka ......................................................................................... 8

F. Kerangka Teori ........................................................................................ 12

a. Pengertian Hukum Islam .................................................................... 12

b. Dasar Hukum Hadiah ......................................................................... 16

c. Rukun dan Syarat Hadiah .................................................................. 23

d. Macam-macam Hadiah ...................................................................... 24

G. Metode Penelitian .................................................................................... 24

1. Jenis Penelitian ................................................................................... 25

2. Sifat Penelitian ................................................................................... 26

3. Sumber Data ....................................................................................... 26

Page 8: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

12

4. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 27

5. Tekhnik Pengumpulan Data ............................................................... 27

6. Analisis Data ...................................................................................... 30

7. Validitas Data ..................................................................................... 31

8. Sistematika Penulisan ........................................................................ 34

BAB II PAPARAN DAN TEMUAN ................................................................ 35

A. Gambaran Umum PMI Lombok Barat .................................................... 35

1. Sejarah PMI Lombok Barat ............................................................... 35

2. Letak Geografis dan Kondisi Geografis ............................................ 36

3. Visi dan Misi ...................................................................................... 38

4. Struktur Organisasi Unit Donor Darah PMI Lombok Barat .............. 39

B. Praktik Donor Darah Palang Merah Indonesia (UUD PMI)

Kabupaten Lombok Barat ........................................................................ 39

1. Program Kerja Unit Donor Darah PMI Kabupaten Lombok Barat 39

2. Pelaksanaan Kegiatan Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia

(UUD PMI) Kabupaten Lombok Baret .............................................. 43

C. Praktik Donor Darah Dengan Pemberian Hadiah di Unit Donor Darah

Palang Merah Indonesia (UUD PMI) Kabupaten Lombok Barat ............ 44

BAB III PEMBAHASAN 53

A. Analisis Praktik Donor Darah Dengan Pemberian Darah di Unit

Donor Darah PMI Lombok Barat ............................................................ 53

B. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Donor Darah Dengan Pemberian

Hadiah di (UUD PMI) Lombok Barat ..................................................... 55

BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 61

a. Kesimpulan ............................................................................................... 61

b. Saran ........................................................................................................ 62

DAFTAR PUTAKA ........................................................................................... 65

LAMPIRAN

Page 9: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

13

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH

DENGAN PEMBERIAN HADIAH DI PMI LOMBOK BARAT

ABSTRAK

Oleh:

Fitriani NIM: 152.141.005

Skripsi ini merupakan hasil penelitian tentang “Tinjauan Hukum Islam

Terhadap Praktek Donor Darah Dengan Pemberian Hadiah Di PMI Lombok Barat”. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: 1. Bagaimana praktek Donor Darah Dengan Pemberian Hadiah Di PMI Lombok Barat 2. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktek Donor Darah Dengan Pemberian Hadiah Di PMI Lombok Barat. Dalam menjawab pertanyaan tersebut peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara, dokumentasi dan observasi, dimana sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sumber data skunder. Adapun sumber data primernya dari pihak Unit Donor Darah, pendonor, resipien (yang membutuhkan darah), sedangkan sumber data skundernya dari buku-buku atau kepustakaan, baik itu yang berkaitan tentang muamalah, metodologi maupun donor darah. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa transaksi yang terjadi di Unit Donori Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) adalah adanya kesepakatan antara pihak Lembaga Rumah Sakit Harapan Keluarga dengan pihak Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) dalam bentuk ucapan lisan.

Transaksi antara kedua belah pihak tersebut dikuatkan dengan adanya bukti dengan sistem pemberian hadiah yang di lakukan oleh pihak Rumah Sakit Harapan Keluaraga Dan Lembaga PMI Lombok Barat yang mengadakan donor darah dengan sistem pemberian hadiah, dengan cara memberikan kupon kepada pihak pendonor. Kemudian transaksi antara resipien dengan Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Kabupataen Lombok Barat terkait tentang adanya sistem pemberian hadiah menurut Fiqh Muamalah ada yang membolehkan dan ada yang mengharamkan donor darah dengan sistem pemberian hadiah, dimana sistem pemberian hadiahnya dengan cara undian dengan memberikan kupon kepada setiap pendonor yang ingin mendapatkan hadian dalam bentuk sepeda motor, TV, kulkas dan lain sebagainya dimana dalam transaksinya resipien disebut dengan mujir (orang yang menggunakan jasa atas pengolahan darah), pihak Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Kabupaten Lombok Barat disebut dengan musta‟jir (orang yang memberikan jasa), kemudian jasa untuk mengelola disebut ma‟jur. Adapun biaya Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD) disebut dengan ujrah atau upah. Kata Kunci: Donor Darah, Pelayanan, Unit Donor Darah, sistem pemberian hadiah Pengolahan Darah.

Page 10: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk sosial yang dapat

bersosialisali dengan lingkungannya. Oleh karena itu, penting bagi seluruh

umat manusia untuk menjaga keharmonisan antar sesamanya. Salah satu

contohnya adalah bekerjasama dalam melakukan sesuatu kegiatan sehingga

tercipta hasil yang salingmenguntungkan.Kerjasama tersebut dapat terlaksana

dengan baik apabila rasa solidaritas antar umat manusia dapat dipupuk dengan

baik. Dalam Islam kegiatan ini disebut mu‟amalah.

Tujuan bermuamalah dalam Islam adalah menciptakan kehidupan yang

aman dan sejahtera.Allah swt. menciptakan manusiasebagai makhluk-Nya

yang paling mulia dan paling sempurna dibandingkan denganciptaan-Nya

yang lain. Hal ini ditunjukkan dengan diberikannya akal pikiran kepada setiap

manusia untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Selaku

hamba Allah, kita mempunyai hak dan kewajiban baik itu kepada Allah swt.

maupun sesama manusia. Hak itu adalah sesuatu yang akan di peroleh

(diterima),sedangkan kewajiban itu adalah sesuatu yang harus di tunaikan

(laksanakan)1.

Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia melakukan berbagai

macam transaksi yang dianggap mampu untuk menopang kebutuhan hidupnya

1M. Ali Hasan,Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, (Jakarta:PT Raja Grafindo

Persada,2004), h.1.

Page 11: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

15

sehari-hari. Aktivitas yang dilakukan dan dijalankan bisa berupa transaksi jasa

atau non jasa.

Salah satu aktifitas yang dijalankan manusia sebagai makhluk sosial

adalah bermua‟malah. Yang dimaksud dengan muamalah adalah tukar-

menukar barang atau sesuatu yang bermanfaat dengan cara dan ketentuan

yang sudah ditentukan, seperti jual beli, sewa-menyewa, upah-mengupah,

dan usaha lainnya.2Kegiatan mu‟amalah yang dilakukan dengan peralihan

hak dan kepemilikan dari satu tangan ke tangan orang lain secara sederhana

diartikan dengan transaksi. Transaksi harus dengan kerelaan (dengan tanpa

paksaan) supaya jangan sampai ada pihak yang merasa dirugikan.

Sebagaimana firman Allah Swt dalam Al-qur‟an Surat An-nisa‟ ayat

29 yang berbunyi:

Artinya:“Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu makan harta

sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu”3.

Kerelaan para pihak untuk saling memenuhi hak dan kewajiban

dalam suatu transaksi dilakukan untuk menghindari terjadinya kerugian

2Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,1994), h.278. 3QS. an-Nisa‟ [4]: 29.

Page 12: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

16

masing-masing pihak.Salah satu realisasi kegiatan bermuamalah

sebagaimana diuraikan di atas adalah transfusi darah atau donor darah.

Donor darah pada dasarnya merupakan kegiatan dari upaya yang disebut

dengan donor darah.Donor darah adalah pemindahan darah atau suatu

komponen darah dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien).4Darah

yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap dan komponen darah.Donor

darah dapat menyelamatkan jiwa dalam beberapa situasi, seperti darah yang

hilang selama operasi.

Sedangkan dalam praktek donor darah dengan cara berhadiah

mempunyai makna yang berbeda, seperti hadiah itu bisa didapakan dengan

undian, nasib peruntungan dan mengundi nasib. jika difokuskan berhadiah

dengan cara undian, maka titik temu masalahnya adalah adanya sifat gharar

(ketidak pastian), adanya sifat penasaran karena adanya pengharapan antara

dapat atau tidak, dan adanya sifat perlombaan karena adanya antara dua

pihak atau lebih. Sehingga ini yang menjadi alasan peneliti untuk meneliti

lebih dalam lagi mengenai bagaimana praktek donor darah dengan cara

berhadiah dan menurut hukum Islam itu antara diperboleh atau tidak.

Namun untuk memperoleh maslahah dan menghindari mafsadah

(bahaya/resiko), baik bagi pendonor maupun bagi penerima sumbangan

darah, sudah tentu donor darah itu harus dilakukan setelah melalui

pemeriksaan yang diteliti terhadap kesehatan keduanya, terutama kesehatan

pendonor darah harus benar-benar bebas dari penyakit menular yang

dideritanya, seperi penyakit AIDS.

4Nur Cahyo,“Transfusi Darah” dalam Http://Indonesiaindonesia.Com/F/13695-Transfusi-Darah /, diambil tanggal 25 desember 2016.

Page 13: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

17

Menurut observasi awal Gambaran dalam proses transaksi donor

darah di PMI Lombok Barat gambaran yang kami dapatkan dalam observasi

awal bahwa pihak PMI Lombok Barat mengadakan donor darah dengan

pihak Lembaga Rumah Sakit Harapan KeluargaKota Mataram dengan cara

memberikan hadiah.dimana pihak lembaga Rumah Sakit Harapan Keluarga

Kota Mataram mengadakan donor darah dan meminta bantuan kepada PMI

Lombok Barat agar pelaksanaan donor darah tersebut lancar dan sukses.

Sehingga PMI Lombok Barat menyetujui acara dari Lembaga Rumah Sakit

Harapan Keluarga Kota Mataram. Maka pihak Lembaga Rumah Sakit

Harapan Keluarga Kota Mataram akan membuat suatu pengumuman kepada

semua karyawan yang terdekat dari kantornya dan masyarakat yang ada

disekitarnya. Ketika pelaksaannya terjadi maka pihak PMI Lombok Barat

dan pihak lembaga Rumah Sakit Harapan Keluarga menyediakan hadiah

berupa barang elektronik dalam bentuk sepeda motor, TV, kulkas dan

lainya,dan pihak PMI Lombok Barat memberikan hadiahnya agar karyawan

lembaga Rumah Sakit Harapan Keluarga dan masyarakat antusias untuk

membantu. Tujuan PMI Lombok Barat mengadakan donor darah dengan

cara memberikan hadiah kepada pihak masyarakat yang mendonorkan

darahnya. Untuk membantu sesama manusia, dan peduli terhadap

masyarakat yang kekurangan darah. Dan tujuan pihak Lembaga Rumah Sakit

Harapan Keluarga mengadakan donor darah di PMI Lombok Barat tujuan

dengan adanya hadiah merupakan bentuk antusiasnya, agar karyawan

lembaga Rumah Sakit Harapan Keluarga dan masyarakat disekitarnya mau

mendonorkan darahnya buat masyarakat yang sangat-sangat membutuhkan

Page 14: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

18

darah.5 Sistem pemberian hadiah ini dengan bentuk strategi karna tidak

semua masyarakat yang mendonorkan darahnya akan mendapat hadiah.

Kemudian dalam kaitannya dengan sistem pemberian hadiah, pasien

mendonorkan darahnya dengan mengharapkan adanya hadiah, bukan

mengharapkan pahala. Tetapi mengharapkan hadiah, pastinya ia akan

berlomba-lomba untuk mendonorkan darahnya ada beberapa sistem yang

digunakan para Unit PMI Lombok Barat untuk berbagai cara untuk

menerima darah tersebut. bahwasanya transaksi antara resipien dengan Unit

Donor Darah di PMI Lombok Barat masih belum ada kejelasan sehingga hal

itu yang membuat peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam terkait

tentang transaksi dalam pelayanan donor darah tersebut. Apakah transaksi

tersebut merupakan dalam bentuk undian, atau dengan cara pembagian

kupon.Melihat permasalahan-permasalahan dari Konteks Penelitian diatas

peneliti tertarik untuk mengangkatnya dalam skripsi dengan judul:

“TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK DONOR

DARAH DENGAN PEMBERIAN HADIAH DI PMI LOMBOK

BARAT”

B. Fokus Kajian

Berdasarkan dari konteks penelitian sebagaimana yang sudah di

paparkan di atas, peneliti mengambil fokus kajian yang nantinya akan

dijadikan batasan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana praktek donor darah dengan pemberian hadiah di PMI

Lombok Barat?

5Observasi, PMI Lombok Barat Tanggal 16 juli2018 jam 11:45 WITA

Page 15: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

19

2. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik donor darah

dengan pemberian hadiah di PMI Lombok Barat?

C. Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan fokus kajian yang sudah di paparkan diatas, tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui praktik donor darah dengan pemberian hadiah di PMI

Lombok Barat.

2. Untuk mengetahui tinjaun hukum Islam terhadap praktik donor darah

dengan pemberiah hadiah di PMI Lombok Barat.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan mampu

memberikan pengetahuan lebih luas serta mampu memberikan

banyak imformasi terhadap khazanah keilmuan mengenai muamalah,

khususnya masalah sistem pemberian hadiah, sewa-menyewa atau

upah-mengupah,lebih-lebih dalam sebuah organisasi kemasyarakatan

(sosial).

b. Hasil penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi bahan kajian

selanjutnya bagi peneliti lain yang ingin mengkaji dan meneliti lebih

jauh dan mendalam lagi tentang tema atau permasalahan yang serupa.

Page 16: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

20

2. Manfaat Praktis

c. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada

masyarakat dan menambah wawasan serta bisa menjadi bahan

pertimbangan bagi pihak Unit Donor Darah di PMI Lombok Barat

maupun organisasi kemasyarakatan lainnya untuk menjaga

kemaslahatan dengan mengutamakan dan memperhatikan koridor dan

ketentuan hukum Islam.

d. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan wawasan bagi masyarakat

luas tentang transaksi atau donor darah dalam bentuk pemberian

hadiah.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Sesuai dengan fokus kajian diatas, peneliti telah menguraikan

ruang lingkup penelitian yaitu bagaimanapraktek donor darah di

PMILombok Barat dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik

donor darah dengan pemberian hadiah di PMILombok Barat.

2. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PMI Lombok Barat yang

menerapkan praktik donor darah dengan cara pemberian hadiah. Alasan

peneliti mengambil peneliti telah melakukan donor darah di Unit di

PMI Lombok Barat dengan melihat praktik donor darah dan membaca

selembar pengumuman yang berisi tentang imformasi dengan pemberian

hadiah. Alasan berikutnya yaitu belum ada yang pernah meneliti di Unit

Page 17: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

21

PMI Lombok barat baik dari segi objek, sistem pemberian hadiah

maupun tempatnya, sehingga menurut peneliti menarik untuk diteliti.

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka yang penulis lakukan terhadap literature yang ada

perlu ditampilkan refrensi sebelumnya yang pernah membahas tentang

hadiah sehingga nantinya terlihat perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelunya.Namun, pembahasan karya ilmiyah berupa skripsi yang

menyangkut praktik pemberian hadiah sebagai strategi penarik masyarakat

yang mendonorkan daranhnya untuk pasien yang membutuhkan,

sepengetahuan penulis belum ada tulisan yang mengangkat tema tersebut

Merupakan bahan pustaka yang berkaitan dengan masalah penelitian,

berupa sajian hasil atau bahan ringkas dari hasil penelitian terdahulu yang

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dan juga sebagai bahan

perbandingan dengan peneliti sebelumnya.

Pertama, Promo Konten Berhadiah Via SMS Seluler prespektif

hukum Islam( studi di kecamatan mataram kota mataram), oleh: L. Muh

Wardi, IAIN Mataram, 2013. 6Dalam skripsi ini menjelaskan praktek promo

konten dengan sistem on demand atau full sistem bahwa praktek ini lebih

besar unsurprobabilitas dibanding manfaatnya.Pada transaksi terdapat

kesepakatan yang sah diantara para pihak, tetapi terdapat unsur yang gharar

karena dalam mempromosikannya terdapat ketidakjelasan mengenai cacat

dan resikonya.Apabila sistem promo konten ini dipergunakan sebagai polling

6L.Muh Wardi,Promo Konten Berhadiah Via SMS Seluler Presfektif Hukum Islam (studi di kecamatan mataram kota mataram), IAIN Mataram 2013

Page 18: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

22

kontes atau sejenisnya, dimana terdapat unsur mengundi nasib dan gharar,

judi (Maisir).

Berdasarkan dari uraian diatas, maka peneliti ingin mengangkat

beberapa masalah mengenai hal tersebut di atas, sebagai berikut:

a. Bagaimana praktek promo konten berhadiah via sms seluler?

b. Bagaimana promo konten berhadiah via sms seluler dalam perspektif

hukum Islam?

Penelitian ini menyimpulkan bahwa praktek promo konten melalui

akses internet, yaitu motif promosi yang transaksi dilakukan secara sepihak,

apabila pelanggan meng-klik salah satu iklan yang belum tentu membeli,

dikatakan pembeli dengan dikirimkanya sms aktivasi selang beberapa detik

setelah meng-klik promo tersebut.Maka transaksi seperti gharar, dikatakan

gharar karena adanya ketidak jelasan dari promo yang disampaikan serta

ketentuannya, dan fasid dikarenakan adanya transaksi sepihak

mengakibatkan cacat subyek pada perjanjian, serta barang yang dibeli itu

rusak maka diakibatkan cacat pada barangnya.

Dalam penelitian tersebut diatas, dari rumusan masalahnya hanya

membahas bagaimana promo konten berhadiah via sms seluler.Selain itu

peneliti tersebut memfokuskan bagaimana prormo konten berhadiah via sms

seluler.Hal ini merupakan perbedaan dengan penelitian yang peneliti angkat

pada saat ini tentang bagaimana peraktik donor darah dengan pemberian

hadiah. Dan letak persamaanya adalah pada praktek memberikan hadiah

pada masyarakat atau konsumen yang berhak menerima hadiah tersebut.

Page 19: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

23

Kedua, skripsi yang ditulis oleh Maeramah, Praktek Pemberian

Hadiah Sebagai Strategi Penarik Minat Konsumen Prespektif Hukum Islam(

Studi Kasus UD. SUNARTA Desa Pengembur Kecamatan Pujut Lombok

Tengah, dengan judul ini Maeramah memfokuskan permasalah penelitiannya

sebagai berikut:

a. Bagaimana bentuk strategi pemberian hadiah untuk menarik minat

konsumen di UD Sunarta?

b. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap strategi pemberian

hadiah?

c. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktek pemberian

hadiah untuk menarik minat konsumen di UD Sunarta?

Peneliti ini menyimpulkan bahwa bentuk strategi pemberiah

hadiah secara langsung dengan cara memberikan ongkos angkut barang dari

took menuju kerumah pembeli dan pemberian tersebut disesuaikan dengan

banyak total belanja. Akan tetapi dalam perhitungan barang sudah dilebihkan

harga atau total pembayaranya.Artinya uang pembeli lebih tanpa diketahui

oleh pihak pembeli itu sendiri.Kemudian uang tersebut diberikan kepada

pembeli berupa hadiah atau diskon dari penjual.karna penjual belum

memiliki kalkulator, masih menggunakan nota dari bekas bungkus rokok.

Penjual tidak bermaksud mengambil uang dari hasil kelebihan uang tersebut

akan tetapi dikembalikan berupa hadiah, hanya saja sebagai trik atau untuk

Page 20: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

24

menarik perhatian para pembeli supaya pembeli berbondong-bondong

berbelanja dikios tersebut.7

Dari permasalahan diatas,letak perbedaan antara antara peneliti

sebelumnya dan yang akan diteliti, dimana peneliti diatas membahas tentang

penarik minat konsumen yang membeli barang dengan melebihkan uang

pembeli olek penjual dan akan dikembalikan dalam bentuk hadiah,

sedangkan peneliti membahas tentang prakek donor darah yang akan didonor

oleh masyarakat yang akan mendonorkan darahnya,fokus permasalahnya

bagaimana bentuk praktek donor darah tersebut. Sedangkan dalam

persamaanya, sama-sama meneliti dilapangan dan sama-sama membahas

pemberian hadiah kepada pihak yang akan menerima atau kepada

masyarakat.

Ketiga,Skripsi Zumala Laily, Study Analisis Terhadap Praktek

Pembiayaan Transfusi Darah di Unit Transfusi Darah Kota Semarang

Relevansinya Dengan Pasal 9 Ayat 1 PP No. 18 Tahun 1980.8

Penelitian ini menyimpulkan bahwa biaya pengganti penggunaan

darah yang ditetapkan merupakan imbalan dalam mengambil manfaat sama

dengan dibolehkannya harga dalam jual beli.Memberikan darah dengan

menentukan tarif adalah diperbolehkan dengan mempertimbangkan

maslahat, karena apabila tidak ditentukan akan terjadi penodaan fitrah

manusia terhadap hukum kemanusiaannya.

7Maeramah, “Praktek Pemberian Hadiah Sebagai Strategi Menarik Minat Konsumen Prespektif Hukum Islam (Studi Kasus UD.Sunarta Desa Pengembur Kecamatan Pujut Lombok Tengah), IAIN Mataram 201

8Zumala Laily, “Study Analisis Terhadap Praktek Pembiayaan Transfusi Darah di Unit Transfusi Darah Kota Semarang Relevansinya Dengan Pasal 9 Ayat 1 PP No. 18 Tahun 1980”, (Skripsi, IAIN Walisongo, Semarang, 2005).

Page 21: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

25

Penelitian Zumala Laily dilakukan di Unit Transfusi Darah Cabang

Kota Semarang, metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis

yaitu menggambarkan atau melukiskan obyek-obyek permasalahan

berdasarkan fakta secara sistematis, memberikan analisis secara cermat,

kritis, luas dan mendalam terhadap objek kajian dengan mempertimbangkan

kemaslahatan kemudian menganalisisnya dengan bukti kebenaran yang ada.

Analisisnya difokuskan pada praktek pembiayaan transfusi darah di Unit

Transfusi Darah Cabang Kota Semaranng.

Perbedaan dari hasil penelitian diatas dengan hasil yang diteliti.Disini

pembahasanya sudah jelas berbeda, dimana peneliti Zumala Laily

permasalahanya fokus pada praktik pembiayaan dalam transfusi darah di

Unit Transfusi Darah Cabang Kota Semarang. Sedangkan hasil yang diteliti

fokus pada prakti donor darah dengan cara memberikan hadiah kepada

masyarakat yang mendonorkan darahnya.

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah

pada jenis penelitiannya yaitu penelitian lapangan dan sama-sama membahas

tentang pelayaan donor darah atau transfusi darah.

F. Kerangka Teoretik

1. Hukum Islam

a. Pengertian Hukum Islam

Konsep hukum dalam ajaran Islam berbeda dengan konsepsi

hukum pada umumnya, khususnya hukum moderen. Dalam Islam

hukum dipandang sebagai bagian dari ajran agama, dan norma-norma

hukum bersumber kepada agama. Umat Islam meyakini bahwa

Page 22: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

26

hukum Islam berdasarkan kepada wahyu ilahi. Oleh karena itu, ia

disebut syariah, yang berarti jalan yang digariskan Tuhan untuk

manusia.9

Namun demikian, syariah itu sepenuhnya diterapkan dalam

kehidupan sosial masyarakat manusia, diinterpretasi dan dijabarkan

oleh aktivitas intelektual manusia dalam merespon berbagai problem

yang dihadapi manusia dalam perkembangan masyarakat, sehingga

terhimpun sejumlah ketentuan hukum hasil ijtihad dan penafsiran

manusia disamping ketentuan-ketentuan yang secara lansung

ditetapkan dalam wahyu ilahi. Oleh karena itu, hukum Islam

dinamakan pula fiqih, yang berarti pemahaman dan penalaran

rasional. Jadi, fiqih menggambarkan sisi manusia dari hukum Islam.

Syariah atau fiqih itu merupakan keseluruhan yang terdiri dari

kumpulan berbagai satuan kaidah atau norma mengenai kasus-kasus

individual. Satuan ketentuan atau kaidah mengenai suatu kasus ini

disebut hukum syar‟i atau hukum syarak. Sebagian dari kumpulan

hukum syarak ini diambil alih oleh negara untuk dilegislasi dan

dijadikan peraturan perundangan positif yang berlaku secara yuridis

formal pada bidang-bidang hukum tertentu. Peraturan demikian

disebut kanun (al-qanun) yang kemudian dalam bahasa indonesia

digunakan kata hukum Islam.

Jadi terdapat banyak istilah yang digunakan untuk menyebut

hukum Islam. Istilah-istilah itu berbeda satu sama lain dan

9 Syamsul Anwar. Hukum Perjanjian Syariah, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2010). h 3.

Page 23: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

27

menggambarkan sisi tertentu dari hukum Islam. Namun secara

keseluruhan istilah-istilah tersebut sering diidentikkan dan digunakan

untuk menyebut hukum Islam. Istilah-istilah dimaksud adalah

syariah, fikih, hukum syar‟i, kanun dan terjemahannya dalam suatu

bahasa lain bukan arab.

1) Syariah

Secara harfiah, kata “syariah” berarti jalan, dan lebih khusu

lagi jalan menuju ke tempat air. Dalam pemakaian religiusnya,

syariah berarti jalan yang digariskan Tuhan menuju kepada

keselamatan atau lebih tepatnya jalan menuju Tuhan. Ajaran-ajaran

yang dibawa oleh Nabi Muhamad Saw. Disebut syariah karena

merupakan jalan menuju Tuhan dan menuju keselamatan

abadi.10Syariah digunakan dalam arti luas dan arti sempit. Dalam arti

luas, syariah dimaksutkan sebagai keseluruhan ajaran dan norma-

norma yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw.

2) Fikih

Kata fikih berasal dari kata arab al-fiqih berarti mengerti,

tahu atau paham. Sebagai istilah, fikih dipakai dalam dua arti: dalam

arti ilmu hukum (jurisprudence) dan dalam arti hukum itu sendiri

(law).

Dalam arti pertama, fikih adalah ilmu hukum Islam, yaitu

suatu cabang [studi yang mengkaji norma-norma syariah dalam

kaitannya dalam tingkah laku konkret manusia dalam berbagai

10Ibid, h. 4

Page 24: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

28

dimensi hubungannya. Dalam pengertian kedua, fikih adalah hukum

Islam itu sendiri, yaitu kumpulan norma-norma atau hukum-hukum

syarak yang mengatur tingkah laku manusia dalam berbagai dimensi

hubungannya, baik hukum itu ditetapkan lansung didalam Al-Quran

dan Sunnah Nabi Saw.

2. Hukum Syar‟i (hukum syarak, hukum syariah)

Secara harfiah berarti ketentuan, norma atau peraturan hukum

Islam, dan merupakan satuan dari syariah. Secara teknis, dalam ilmu

hukum Islam, hukum syarak didefinisikan sebagai sapaan ilahi terhadap

subjek hukum mengenai perbuatan atau tingkah lakunya, sapaan mana

berisi tuntutan, perizinan atau penetapan.11

a. Pengertian transfusi darah

Perkataan transfusi darahadalah terjemahan dari bahasa

Inggris“Blood Transfution” kemudian diterjemahkan oleh dokter Arab

menjadi نقل الد م للع� ج (memindahkan darah karena kepentingan

medis).12Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan jiwa seseorang karena

kehabisan darah. Darah yang dibutuhkan untuk keperluan transfusi

adakalanya secara langsung dari pendonor dan adakalanya melalui Palang

Merah Indonesia (PMI) atau Bank Darah. Darah yang disimpan pada

Bank darah sewaktu-waktu dapat digunakan untuk kepentingan orang

yang memerlukan atas saran dan pertimbangan dokter ahli, hal ini

11 Syamsul Anwar. Hukum Perjanjian Syariah, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2010). h 3.

12Mahjuddin, Masailul Fiqhiyah Berbagai Kasus yang Dihadapi Hukum Islam Masa Kini, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), h. 89.

Page 25: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

29

dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan antara golongan darah donor

dan golongan darah penerimanya.

Oleh karena itu, darah donor dan penerimanya harus dites

kecocokannya sebelum dilakukan transfusi. Adapun jenis-jenis darah

yang dimiliki manusia yaitu golongan AB, A, B, dan O.

b. Hukum Transfusi Darah

Menurut hukum Islam pada dasarnya, darah yang dikeluarkan dari

tubuh manusia termasuk najismutawasithah. Maka darah tersebut

hukumnya haram untuk dimakan dan dimanfaatkan, sebagaimana yang

terdapat dalam surat al-Maidah ayat 3:

Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah daging babi,

(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah”

Ayat diatas pada dasarnya melarang memakan maupun mempergunakan

darah, baik secara langsung ataupun tidak. Akan tetapi apabila darah merupakan

satu-satunya jalan untuk menyelamatkan jiwa seseorang yang kehabisan darah,

maka mempergunakan darah dibolehkan dengan jalan transfusi atau mendonor

darah. Bahkan melaksanakan transfusi darah dianjurkan demi kesehatan jiwa

Page 26: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

30

manusia.13 Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 32 yang

berbunyi sebagai berikut:

Artinya: “Dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia,

Maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya....”14

Yang demikian itu sesuai pula dengan tujuan syariat Islam, yaitu bahwa

sesungguhnya syariat Islam itu baik dan dasarnya ialah hikmah dan kemaslahatan

bagi umat manusia, baik di dunia maupun di akhirat.

Kemaslahatan yang terkandung dalam mempergunakan darah dalam

donor darah adalah untuk menjaga keselamatan jiwa seseorang yang merupakan

hajat manusia dalam keadaan darurat, karena tidak ada bahan lain yang dapat

dipergunakan untuk menyelamatkan jiwanya. Maka, dalam hal ini najis seperti

darah pun boleh dipergunakan untuk mempertahankan kehidupan. Misalnya

seseorang yang menderita kekurangan darah karena kecelakaan, maka dalam hal

ini diperbolehkan menerima darah dariorang lain.Hal tersebut sangat dibutuhkan

(dihajatkan) untuk menolong seseorang yang keadaannya darurat.

3. Pengertian Hadiah

Hadiah merupakan perilaku sosial ekonomi bahwa seseorang

memberikan sesuatu pada orang lain dalam rangka menghormati pada

orang yang bersangkutan.

13Chuzaimah T. Yanggo dan Hafiz Anshary (ed.), Problematika Hukum Islam

Kontemporer, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 2002) Cet. 3, hlm. 55. 14QS. al-Maidah [5]: 32.

Page 27: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

31

Hadiah dalam kamus besar indonesiaa, hadiah itu adalah :

a. Pemberian (kenang-kenangan, penghargaan, penghargaan,

penghormatan)

b. Ganjaran (karena memenangkan suatu perlombaan).

c. Tanda kenang-kenangan atau perpisahan

Sedangkan menurut Labib MZ, hadiah adalah menberikan suatu

barang oleh seseorang kepada orang lain tanpa membayar ganti dengan

sebab hendak memuliakan (menghormati) karena suatu prestasi yang

dimilikinya. Dan Al-juaili menyamakan hadiah itu dengan hibah yaitu

jika pemberian tersebut dimaksud untuk mengagungkan atau rasa cinta

kepada seorang tersebut.

Menurut istilah paraa jumhur Ulama mendefinisikan makna hadiah,

diantaranya adalah sebagai berikut :15

1) Diantara mereka ada yang menjadikan hadiah sebagai sarana

untuk menggunakan serta menumbuhkan rasa cinta dan kasih

sayang, maka mereka mengatakan, „‟hadiah adalah setiap harta

yang diberikan sebagai kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang

miskin, dan musafir. Orang Islam memberikan hadiah hendaknya

ikhlas karena Allah jangan mengharap pamrih apapun dari

penerima hadiah.

Dalam fikih Islam, terdapat beragam bentuk pemberian

atau pelepasan harta, misanya Sadaqah, Infak, Hibah, Hadiah dan

Wakaf. Meskipun masing-masing tampaknya sama, tetapi semua

15Ismail Nawawi, Fiqih Muamalah Klasik dan Kontemporer, ( Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), h 262.

Page 28: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

32

memiliki pengertian sendiri dengan ciri-ciri yang berbeda pula.

Menurut ajaran Islam, memberikan sesuatu kepada orang lain

memiliki kedudukan yang sangat penting. Pemberian tersebut

dapat berupa apapun asalkan merupakan kebaikan yang memiliki

nilai dan manfaat..tentang orang yang diberipun tidak ada batasan

tertentu. Artinya, setiap orang boleh memberikan miliknya kepada

orang lain atau sebaliknya, mendapatkan sesuatu dari orang lain.16

2) Hadiah

Adalah memberikan sesuatu kepada orang lain selagi

hidup sebagai hak miliknya, karena tanda rasa hormat, terima

kasih dan sebagainya tanpa mengharapkan ganti atau balasan.

Apabila mengharapkan balasan semata- mata karena Allah swt, hal

itu dunamakan shadaqah, kalau memuliakannya dinamakan

Hadiah.Tiap-tiap shadaqah dan hadiah boleh dinamakan

pemberian, tetapi tidak untuk sebaliknya.17

Dalam syari‟at Islam, memberi merupakan suatu

perbuatan terpuji yang dianjurkan Rasulullah Saw, karena dengan

pemberian hadiah tersebut kita dapat membantu orang lain dari

kesusahanya. Hal ini dapat dilihat dari adanya suatu perintah yang

ada dalam Al-Qur‟an untuk saling tolong menolong terhadap

sesamanya yang betul-betul membutuhkannya. Sesuai dengan

16 Labib MZ, Risalah Fiqih Islam,( Surabaya: Bintang Usaha Jaya, 2016), h 776. 17 Ibnu Mas‟ud dan Zainal Abidin S, Fiqih Mazhab Syafi‟I, cet. Ke-1, buku II, (Bandung:

Pustaka Setia, 2000), h 159.

Page 29: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

33

Firman Allah Swt. Dalam Q.S. Al-Maidah (5): 2, adalah sebagai

berikut:

Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksaanya.18

Pemberian hadiah dalam konsep fikih berarti pemberian

atau hadiah yang menurut syari‟ah semestinya dilakukan secara

sukarela dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt, tanpa

mengharapkan balasan apapun kecuali dari Allah Swt semata.

Pada umumnya, mayoritas Ulama mendefinisikan sebagai akad

pemindahan kepemilikan harta secara Cuma- Cuma dan sukarela

yang dilakukan seseorang dalam keadaan hidup kepada orang lain.

Jadi penyerahan hibah dilakukan ketika pemberi masih hidup

tanpa mengharapkan imbalan apapun, kecuali umtuk mendekatkan

diri kepada Allah Swt bukan pamrih kepada manusia.

Hadiah sebagai bentuk tolong- menolong dalam rangka

kebajikan sesama manusia sangat bernilai positif.Ulama fiqih

sepakat bahwa hukum hadiah adalah Sunnah. Seperti terdapat

dalam Al-qur‟an surat An-Nisa‟ ayat: 4 berbunyi sebagai berikut:

18 Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 2011) ,h 212

Page 30: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

34

Artinya: Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang

kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, Maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.

3) Hukum Hadiah a. Dasar Hukum Hadiah

Hadiah hukumnya Sunnah, baik sesamamuslim maupun

dengan non muslim atau sebaliknya.Hukum hadiah juga dibagi dalam

dua bentuk, yaitu:

1. Bentuk yang diperbilehkan syari‟at

Bentuk hadiah yang diperbolehkan dan diterima syara‟ adalah

hadiah-hadiah yang disediakan untuk memotivasi dan mengajak

kepada peningkatan ilmu pengetahuan yang bermanfaat dana mal

sholeh, misalkan hadiah yang disediakan bagi pemenang perlombaan

menghafal al-qur‟an atau orang –orang yang berprestasi dalam bidang

studi.

2. Bentuk hadiah yang diharamkan

Adalah jika orang yang membeli kupon dengan harga tertentu,

banyak atau sedikit tanpa ada gantinya melainkan hanya untuk ikut

Page 31: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

35

serta dalam memperoleh hadiah yang disediakan berupa mobil, emas,

atau lainnya.Hal seperti ini termasuk larangan serius (bagi yang

melakukanya dianggap telah melakukan dosa besar), karena termasuk

perbuatan judi yang dirangkaikan dengan khamar (minuman keras)

dalam al-Qur‟an.19

Hukum memberi hadiah asalnya adalah boleh ketika tidak ada

penghalang dalam syariat. Namum hukum asal tersebut dapat berubah

menjadi Sunnah ketika hadiah ini dalam rangka untuk mewujudkan

perdamaian serta menciptakan rasa saling sayang daan cinta antara

sesama muslim.Hadiah juga dianjurkan apabila diberikan dengan tujuan

untuk membalas hadiah. Berubah pula hukum boleh tersebut menjadi

haram apabila hadiah itu dari sesuatu yang haram atau dengan

tujuan yang haram. Perintah untuk saling memberikan hadiah telah

disebutkan dalam Sunnah Rasulullah shalallahu‟alaihi wasallam,

diantaranya.Dalam hadits lain, Nabi bersabda:

ه هللا قـ

ما هـو رزق سا إن

يقـبل ف

ل

ه ف

لن يسأ

ير أ

ال من غ

ا ال

يئا من هذ

اه هللا ش

ت

ن أ

يهمـ

ل

Artinya: “Barangsiapa yang diberikan oleh Allah harta tanpa memintanya maka

hendaklah dia menerimanya karna hal itu adalah rizki yang diberikan oleh Allah

kepadanya". (HR. Bukahri dan Muslim)

Dari ayat-ayat serta hadist diatas dapat difahami, memberi hadiah

perbuatan seseorang, karena dari sanalah akan timbul rasa kasih sayang,

menghormati dan menghargai.Hal semacam ini berbeda dengan pemberian

19Al-Hafid Imam Ibnu Hajar al-Asqalany, Bulughul Maram Min Adillatil Ahkam, Tasik Malaya: Pustaka Al-Hidayah, 2008

Page 32: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

36

hadiah dalam bidang mendonorkan darah. Dalam bidang mendonorkan

darahnya dalam memberikan hadiah pada pihak konsumen yang mendonorkan

darahnya adalah salah satu cara untuk mempromosikan donor darah untuk

menarik konsumen.yang mengadakan promosi mendonorkan darah untuk

mendapatkan hadiah dalam memenangkan persaingan. Promisi merupakan salah

satu aspek dari pemasaran yang bertujuan untuk mendorong konsumen.Agar

konsumen berbondong-bondong mendonorkan darahnya demi mendapatkan

hadiah, bukan semata-mata karena sukarela.

Dalam kegiatan mu‟amalat sendiri, hukum Islam mempunyai

asas-asas yang dapat membatasi manusia dalam bermuamalat

diantarannya adalah sebagai berikut:

a. Pada dasarnya segala bentuk mu‟amalat adalah mubah, kecuali

yang ditentukan lain oleh Al-Qur‟an dan Sunnah Rasul.

b. Mu‟amalat ditentukan atas dasar sukarela tanpa mengandung

unsur-unsur paksaan.

c. Mu‟amalat dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan

manfaat dan menghindarkan mudharat dalam hidup masyarakat.

d. Mu‟amalat dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan,

menghindarkan unsur-unsur penganiayaan, unsur-unsur

pengambilan kesempatan dalam kesempitan.

3. Rukun dan Syarat Hadiah

a. Pihak yang memberi hadiah. Syaratnya ialah orang yang berhak

memperedarkan hartanyadan memiliki barang yang diberikan.

Maka anak kecil, orang gila dan yang menyia-nyiakan hartanya

Page 33: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

37

tidak sah memberikan harta benda mereka kepada yang lain,

begitu juga wali terhadap harta benda yang diserahkan

kepadanya.

b. Pihak penerima hadiah. Syaratnya berhak memiliki. Tidak sah

memberi kepada anak yang masih berada dalam kandungan

ibunya dan kepada binatang, karena keduanya tidak dapat

memilik.

Page 34: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

38

c. Shighat dan ijab qabul

d. Ada barang yang diberikan atau benda yang dihadiahkan.

Syaratnya hendaklah barang itu dapat dijual kecuali:

1) Barang-barang yang kecil. Misalnya dua atau tiga butir

beras, tidak sah dijual. Tetapi sah diberikan.

2) Barang yang tidak diketahui tidaklah sah dijual, tetapi sah

diberikan.

3) Kulit bangkai sebelum disamak tidaklah sah dijual, tetapi

sah diberikan.20

4. Macam- Macam Hadiah

Menurut Imam Al-Khatabi bahwa hadiah itu dibagi menjadi tiga

macam yaitu:

a. Pemberian kepada orang yang lebih rendah seperti kepada

pembantu karena untuk menghormati dan mengasihinya,

pemberian semacam ini tidak menghendaki pembalasan.

b. Pemberian orang kecil kepada orang dewasa untuk

mendapatkan kebutuhan dan manfaat. Maka pemberian ini

wajib dibalas. Seperti orang miskin memberikan hasil

tanamanya kepada orang kaya.

G. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian adalah ilmu dan tata cara melakukan pencarian,

pengolahan, analisis, serta penarikan kesimpulan dalam kegiatan penelitian

20Sulaiman Rasjid, fiqih islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2012), h. 327-328

Page 35: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

39

untuk mencari kebenaran.21Dalam hal ini Peneliti menggunakan metode

penelitian kualitatif.Metode kualitatif merupakan jenis penelitian yang

datanya berupa pernyataan, kalimat, dokumen serta data lain yang bersifat

kualitatif untuk dianalisis secara kualitatif. Penelitian kualitatif lebih bersifat

memberikan diskripsi dan kategori berdasarkan kondisi penelitian.22

Adapun metode yang digunakan dalam mendiskripsikan masalah

transaksi transfusi darah ini adalah melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang peneliti gunakan untuk penelitian ini

merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang

sumber data dan proses penelitiannya menggunakan kancah dan lokasi

tertentu.23 Dalam penelitian ini sember datanya berdasarkan pada data

maupun informasi yang berkaitan tentang transaksi donor darah,

informasi dari pendonor, orang yang membutuhkan darah dan dari Unit

PMI Lombok Barat. Sedangkan kalau dilihat dari aspek tinjauan hukum

Islamnya penelitian ini menggunakan jenis penelitian pustaka (library

research) yaitu penelitian yang sumber datanya berasal dari

perpustakaan seperti buku-buku fiqh secara umum dan fiqih muamalah

secara khusus,Perpustakaan disini tidak harus diartikan formal

perpustakaan tetapi segala refrensi dan dokumen yang berkaitan dengan

penelitian.

21Musfiqon, Pandudan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2012), h.3.

22Ibid, h.70. 23Ibid, h. 56.

Page 36: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

40

2. Sifat penelitian

Sifat penelitian ini adalah deskriptif analitis.Deskriptik adalah

menjelaskan suatu gejala atau fakta untuk memberikan data-datanya

seteliti mungkin tentang gejala atau fakta-fakta tersebut.24

Sedangkan analitis adalah sebuah usaha untuk mencari dan

menggali secara mendalam guna mengetahui apa yang terdapat di

belakang fakta dari yang terlihat dan terdengar tersebut. Dengan kata

lain harus meneliti hubungan sebab akibat antara fakta dan meneliti pula

fakta-fakta yang menyertai terjadinya suatu peristiwa.25

3. Sumber data

Sumber data sebagaimana diungkapkan Suharsimi adalah subyek

darimana data diperoleh.26 Dengan demikian sumber data yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah subjek (imforman) darimana

peneliti mengambil data. Dalam penelitian lazimnya terdapat dua jenis

sumber data, yaitu:

a. Sumber data primer

Yaitu sumber data yang berkaitan langsung dengan masalah

penelitian dan didapatkan langsung dari informan untuk menjadi

bahan analisis.27Dalam penelitian ini sumber data primernya antara

lain dari responden, diantaranya: Pihak yang berwenang dan

berkompeten dalam bidangnya di Unit PMI Lombok Barat,

24Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitia Hukum, (Jakarta : UI Press, 2015), h. 11. 25Nurbuko Cholid, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), h. 160. 26Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2006), h. 129. 27Musfiqon, Panduan Lengkap Metodologi…, h. 151.

Page 37: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

41

Resipien(orang yang membutuhkan darah),Pihak Rumah Sakit

Harapan Keluarga serta Pendonor.

b. Sumber skunder

Yaitu sumber yang tidak berkaitan langsung atau data yang

diperoleh dari data-data lain seperti sumber dokumen, artikel dan

buku-buku yang dikarang oleh para ahli yang berkaitan tentang

darah.28 Seperti: buku fiqh secara umum dan buku fiqih muamalah

secara khusus, buku-buku tentang metodologi penelelitian serta

dokumen yang berkaitan tentang darah.

4. Pendekatan penelitian

Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan normative dan

empirik.Maksud dari pendekatan normative yaitu suatu pendekatan yang

digunakan dalam penelitian dengan berpijak pada ketentuan-ketentuan

hukum baik dari al-qur‟an, hadist, maupun kaidah-kaidah usul fiqh, dan

pendekatan fiqh para ulma.Sedangkan pendekatan empirik yaitu suatu

pendekatan yang dilakukan peneliti dengan melihat keadaan dan

kejadian yang ada di lapangan untuk mencari makna.

5. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yaitu cara mengumpulkan data yang

dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Umumnya

cara mengumpulkan data dapat menggunakan teknik: wawancara,

28Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 9.

Page 38: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

42

observasi, dokumentasi dan kuisioner.29 Adapun teknik pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

a. Wawancara/interview

Teknik wawancara(interview) adalah pengumpulan data

dengan mengajukan pertanyaan baik secara spontanistas, terstruktur

dan tidak terstruktur yang didasarkan pada tujuan-tujuan

penelitian.Penggunaan teknik wawancara dalam penelitian

dimaksud agar peneliti dapat mengkonstruksikan mengenai orang,

lembaga, kejadian, prilaku, kegiatan, motivasi, harapan, tuntutan

dan seterusnya.30Dengan demikian peneliti dapat melakukan

analisis berdasarkan data yang didapatkan.

Adapun dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik

wawancara secara tidak terstruktur,yaitu peneliti menyusun

pertanyaan secara spontan dan mengikuti perkembangan masalah

yang dibahas saat wawancara berlansung, akan tetapi peneliti tetap

menyiapkan pedoman wawancara sebelum melakukan penggalian

data.Pedoman yang dibawa peneliti sebatas rambu-rambu fokus

masalah untuk menjadi stimulan saat memulai wawancara.31Adapun

responden yang akan di wawancara antara lain: pendonor, resipien,

b. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data melalui

pengamatan atas gejala, fenomena dan fakta empiris yang

29Miftahul huda dkk, Pedoman Praktikum Penulisan Skripsi Fakultas Syariah, (Mataram: IAIN Mataram, 2016), h.18.

30Ibid, h.19. 31Musfiqon, Panduan Lengkap Metodologi…, h. 117-118.

Page 39: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

43

berhubungan dengan penelitian.32Metode observasi dilakukan untuk

memperoleh informasi tentang transaksi donor darah. Dengan

observasi kita dapat memperoleh gambaran yang jelas tantang

transaksi donor darah. Dalam observasi diusahakan untuk

mengamati keadaan yang wajar dan sebenarnya tanpa usaha yang

disengaja untuk mempengaruhi atau memanipulasi.Peneliti terjun

secara langsung mengamati ke lapangan yakni melihat transaksi

donordarah di Unit PMI Lombok Barat untuk mendapatkan data

yang diperlukan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik penghimpunan data-data gambar

dan tertulis yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian.Data

tersebut dapat memberikan informasi tentang orang, kegiatan,

masyarakat dan lain-lain. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,

atau karya-karya monumental yang lain. Dokumen yang dipilih

harus memiliki kridibilitas yang tinggi dan terkait langsung dengan

penelitian.33Disini peneliti akan mencatat serta membaca dokumen

yang di butuhkan untuk penelitian ini, diantaranya dokumen dari

pihak Unit PMI Lombok Barat seperti data tentang jumlah

pendonor, data tentang resipien dan lain-lain, dan data dari

kepustakaan seperti Undang-undang tentang Palang Merah

Indonesia dan lain-lain.

32Ibid, h. 120. 33Miftahul huda dkk, Pedoman Praktikum…, h.19.

Page 40: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

44

6. Analisis Data

Analisis data menurut Lexy J Moleong adalah “proses mengatur

urutan data, mengorganisasikan kedalam suatu polakategori dalam suatu

uraian dasar”.34Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis data

yaitu proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola,

kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan

dapat dirumuskan ide kerja seperti yang disarankan oleh data.

Dalam penelitian ini analisis data yang dilakukan oleh peneliti

adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Reduksi Data (data reduction)

Reduksi data adalah analisis data yang menggolongkan

dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan finalnya dapat

ditarik kesimpulan (verifikasi). Data yang diproleh dari dokumen-

dokumen ditulis dengan rinci dan sistematis setiap selesai

mengumpulkan data. Laporan-laporan itu perlu direduksi, yaitu

dengan memilih hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian agar

mudah untuk menyimpulkannya. Reduksi data dilakukan untuk

mempermudah peneliti dalam mencari kembali data yang diperoleh

bila diperlukan serta membantu dalam memberikan kode kepada

aspek-aspek tertentu.

b. Penyajian Data (data display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

penyajian data. Penyajian data yaitu mengumpulkan data atau

34Lexy J Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 103.

Page 41: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

45

imformasi secara tersusun yang memberi kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data yang sudah

ada disusun dengan menggunakan teks yang bersifat naratif, selain itu

bisa juga bersifat matriks, grafik dan chart. Penyajian data dilakukan

dengan alasan supaya peneliti dapat menguasai data dan tidak

tenggelam dalam tumpukan. Selain itu juga supaya peneliti mudah

dalam memahami yang telah terjadi dan dapat merencanakan apa

yang akan dilakukan selanjutnya.

c. Verifikasi (verification)

Verifikasi merupakan rangkaian analisis data puncak.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif ini membutuhkan verifikasi

agar data-data dari berbagai sumber data dapat dipastikan relevan dan

benar.

Adapun jenis analisis data yang digunakan adalah analisis

induktif, yaitu berangkat dari fakta yang bersifat khusus dan peristiwa-

peristiwa konkrit, kemudian dari fakta dan pristiwa konkrit tersebut

ditarik kesimpulan yang bersifat umum.35Faktanya yaitu terdapat darah

siap pakai yang masih belum jelas sistemnya di Unit PMI Lombok

Barat, dengan adanya biaya atau tenaga yang dikeluarkan oleh resipien.

Kemudian dari fakta tersebut peneliti akan menarik kesimpulan yang

bersifat umum tentang sistem seperti apa yang digunakan dalam bentuk

pemberian hadiah apa yang digunakan.

35Narbuko Cholid dan Abu Achmadi, Metode Penelitian, (Bandung : Bumi Aksara, 2001), h. 19.

Page 42: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

46

7. Validitas data

Keabsahan data adalah usaha yang dilakukan peneliti untuk

membuktikan apa yang telah di amati dalam penelitian sesuai dengan

keadaan yang sesungguhnya.36Untuk membentuk kesesuaian antara data

yang diteliti dengan kenyataan, maka diperlukan adanya pengecekan

data agar data menjadi validasi. Valid menunjukkan kesesuain atau

ketetapan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data

yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.

Menurut Sugiyono cara pengujian data ada 6 langkah yaitu :

Perpanjang pengamatan, meningkatkan ketekunan,

triangulasi,menggunakan/menambah bahan refrensi, analisi kasus

negative,membercheck.37Adapun pengujian kesahihan data yang

digunakan peneliti dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Perpanjang penelitian

Perpanjang penelitian untuk menggali lebih dalam data-data

dari lapangan. Hal ini untuk menghindari kesalahan pemahaman

baik yang bersumber dari peneliti atau subyek peneliti itu sendiri.

Hal ini penting bagi peneliti untuk menjaga tingkat validitas data

yang dikumpulkan sebelumnya, untuk mendapatkan data yang valid

maka salah satu cara yang digunakan yaitu memperpanjang

kehadiran peneliti dilapangan dengan mencari data yang

36 Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metododologi untuk Penelitian lmu Komunikasi dan

Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 259. 37Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dan

R&B, (Bandung: CV. Alfabeta, 2012), h. 270.

Page 43: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

47

krdibilitasnya tinggi dari orang-orang yang mempunyai nilai

informasi paling akurat.

b. Triangulasi

Trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data

yang didasari pola pikir fenomenologis yang bersifat multi

perspektif.38 Pola pikir fenomenologis yang bersifat multi perspektif

adalah menarik kesimpulan dengan memakai beberapa cara pandang.

Dari cara pandang tersebut akan mempertimbangkan fenomena yang

muncul dan selanjutnya dapat ditarik kesimpulan dan lebih diterima

kebenarannya.

Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan adalah

triangulasi sumber dan teknik.

Triangulasi sumber dan teknik peneliti lakukan untuk

mendapatkan informasi yang sejenis dari informasi atau sumber data

lain yang berbeda.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Membandingkan data dari hasil observasi denga hasil interview

(wawancara).

2) Membandingkan hasil interview dengan dokumentasi.

c. Membicarakan dengan teman sejawat

Membicarakan dengan teman sejawat bertujuan untuk

memperoleh kritik, pertanyaan-pertanyaan yang tajam menentang

tingkat kepercayaan akan kebenaran penelitian. Degan cara ini

38Afifudin, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Pustaka Setia, 2012), h. 45.

Page 44: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

48

peneliti dapat mencari kelemahan yang kurang jelas serta

mendiskusikan data yang telah terkumpul dengan dosen pembimbing

atau orang yang lebih ahli seperti alumni, khususnya jurusan syariah

dan teman-taman sejawat .

H. Sistematika Pembahasan

Agar proposal skripsi ini lebih sistematis dan terfokus dalam satu

pemikiran, maka peneliti sajikan sistematika pembahasan sebagai berikut:

BAB I merupakan pendahuluan, ini mencakup keseluruhan isi yang

menjelaskan tentang konteks penelitian masalah, fokus kajian, tujuan dan

manfaat, ruang lingkup dan setting penelitian, kajian pustaka, kerangka

teoretik dan metodologi penelitian serta sistematika pembahasan.

BAB II merupakan data penelitian meliputi, gambaran umum tentang

Unit Donor Darah Di PMI Lombok Barat, prosedur mendaptkan darah siap

pakai di Unit PMI Lombok Barat ketentuan tentang bagaimana sistem

pemberian hadiah.

BAB III merupakan Tinjaun Hukum Islam Terhadap Pratek Donor

Darah Dengan Pemberian Hadian Di PMI Lombok Barat.Bab ini merupakan

pokok pembahasan dalam skripsi ini.

Bab IV merupakan penutup.Bab ini berisikan kesimpulan dari seluruh

pembahasan dan saran.

Page 45: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

49

BAB II

PAPARAN DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Unit Donor Darah (UDD PMI) Palang Merah

IndonesiaKabupaten Lombok Barat

1. Profil Umum Unit Donor Darah(UDD PMI)Palang Merah

Indonesia Kabupaten Lombok Barat

Unit Donor Darah(UDD PMI) Palang Merah Indonesia Kabupaten

Lombok Barat yang telah berdiri sejak tahun 1976 melaksanakan tugas

sebagai Unit Donor Darah untuk pelayanan darah bagi penderita yang

dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan se-pulau Lombok. Pada waktu

itu berlokasi di kantor pusat di pegesangan, dan sekarang sedang

mengalami transisi ditahun 2016 yang mempunyai kantor cabang di

Jalan Bung Hatta dengan memiliki pelayanan khusus mengenai donor

darah. Menjadi Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI)

Lombok Barat.39

1. Letak Geografis dan Kondisi Geografis

a. wilayah kerja Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD

PMI) Lombok Barat dan luas masing-masing wilayah antara lain ;40

1) Kota Mataram : 61.30 2) Kab. Lombok Barat : 1.863.40 3) Kab. Lombok Tengah : 1.208.40 4) Kab. Lombok Timur : 1.605.55 5) Kab. Lombok Utara : 809.53

39Dokumentasi,UnitDonorDarah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Lombok Barat, 12

Oktober 2018. 40Data dari Nusa Tenggara Barat dalam data tahun 2016.Dokumentasi, UDD PMI, 12

Oktober 2018.

Page 46: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

50

b. Jumlah kecamatan dan kelurahan menurut kabupaten dan kota di

wilayah kerja Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD

PMI) Lombok Barat :

1) Kota Mataram : 6 Kecamatan, 50 Kelurahan

2) Kab. Lombok Barat : 10 Kecamatan, 122 Kelurahan

3) Kab. Lombok Tengah : 12 Kecamatan, 139 Kelurahan

4) Kab. Lombok Timur : 20 Kecamatan, 254 Kelurahan

5) Kab. Lombok Utara : 5 Kecamatan, 33 Kelurahan

c. Jumlah Penduduk dalam wilayah kerja Unit Transfusi Darah Palang

Merah Indonesia (UTD PMI) Kabupaten Lombok Barat ;41

Wilayah Jumlah

Kota mataram 412.358 Jiwa Kab. Lombok barat 709.289 Jiwa Kab. Lombok tengah 1.028.846 Jiwa Kab. Lombok Timur 1.281.688 Jiwa Kab. Lombok Utara 230.241 Jiwa Jumlah 3.662.422Jiwa

d. Fasilitas pelayanan kesehatan yang dilayani oleh UTD PMI Kab.

Lombok Barat : 1) RumahSakitdanRumahBersalin di Kota Mataramyaitu :

1. RSUD Prov.NTB 2. RS.Harapan Keluarga

3. RSUD Kota Mataram 4. RSIA Permata Hati

5. RS.Bhayangkara 6. RSIA Tresna

7. RSAD Wirabhakti 8. RS.Ibunda

9. RSI Siti Hajar 10. RB Exonero

11. RS.Risa Sentra Medika 12. RB Akasia

13. RSK Antonius 14. RS. Metro Medika

41Ibid

Page 47: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

51

15. RS.Biomedika 16. RS. Graha Ultimedika

2) Rumah Sakit diluar kota mataram

a. RSUD P3 Gerung

b. RSUD Tanjung

c. RSUD Awet Muda Narmada

d. RSU Soka

e. RSU Azmi

3) Rumah sakit di kabupaten Lombok Tengah

a) RSUD Praya

b) RS. Yatofa Bodak

c) RS. Yusra

4) Rumah Sakit di kabupaten Lombok Timur

a) Klinik Namira

b) Klinik Permata Cinta

c) RB Kuncup Bunga

d) RSUD Dr. Soejono Selong

Untuk pelayanan darah di Kabupaten Lombok Tengah

danKabupaten LombokTimur sudah ada UTD RS dan UTD serta

Bank Darah.Unit Transdusi Darah Palang Merah Indonesia

Kabupaten Lombok Barat hanya melayani permintaan darah

apabila stok di kedua kabupaten tersebut kekurangan dan melayani

permintaan komponen darah yang tidak bisa diproduksi di kedua

daerah tersebut.Jadi pada dasarnya pelayanan darah diberikan

Page 48: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

52

kepada siapapun yang memerlukan darah didalam maupun

diluarwilayahkerja.

2. VISI DAN MISI

Dalam melaksanakan tugas Unit Transfusi Darah Palang Merah

Indonesia (UTD PMI) Lombok Barat mempunyai Visi dan Misi sebagai

berikut :42

a. Visi Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI)

Lombok Barat

1) Dapat menyediakan darah yang aman

2) Berkualitas

3) prima untuk kesehatanSeluruh masyarakat secara

kesinambungan.

b. Misi Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI)

Lombok Barat

1) Menyediakan darah yang amandan berkualitas sesuai standar

2) Dapat memenuhi kebutuhan pada saat diperlukan

3) Tertib administrasi

4) Memberikan kesejahteraan yang baik pada karyawan.

42Visi-Misi Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Kabupaten Lombok

Barat, Dokumentasi, 20/10/2018

Page 49: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

53

3. Struktur Organisasi Unit Donor Darah PMI Kabupaten Lombok

Barat.

Adapun struktur organisasi atau kelembagaan yang ada di unit Donor

Darah PMI Kabupaten Lombok Barat sebagai berikut :

- Kepala : Ahmad Mustrarudin Ependi, SH

- Kepala tata Usaha : I Wayan Mustika

- PJ. Lab dan Pelayanan : Desak Made Adriani Dewi

- PJ. Keuangan : Muslimatul Jannah Kurniawati

- PJ.Logistik : Lalu Hamdan Halid

- Staf Medis : dr.Ratna Sulistiani

- Kordinator IT : Ahmad Faozan

- Humas : Febri Sutriawan

- Sopir : Sawaludin

B. Praktik Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI)

Kabupaten Lombok Barat

1. Program kerja Unit Donor Darah PMI Kabupaten Lombok Barat

a. Pelayanan Donor

Pelayanan Donor Darah di palang marah Indonesia (UDD PMI)

Kabupaten Lombok Barat dilakukan dengan cara mengadakan

penyuluhan donor,penyuluhan donor tersebut bisa secara langsung

maupun tidak langsung. Upaya tersebut antara lain :

Page 50: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

54

1) Secara Langsung

Penyuluhan ini dilakukan dengan cara : pertama

dengan cara face of face atau perorangan di unit Unit Donor

Darah maupun dilapangan atau tempat umum yang di

datangi banyak orang misalnya: masyarakat terdekat dan

sebagainya, kedua cara kelompok, maksudya penyuluhan ini

dilakukan dengan cara berkelompok atau kolektif dibeberapa

tempat tertentu misalnya : lembaga FIF, RS harapan

keluarga dan lain sebagainya.

2) Secara Tidak Langsung

Penyuluhan ini dilakukan melalui media tertentu,

diantaranya : melalui internet, surat menyurat, hal ini

sebagaimana observasi yang pernah dilakukan oleh peneliti

b. Rekrutmen Donor

Rekrutmen donor yang dilakukan di unit Donor Darah palang merah

Indonesia (UDD PMI) Kabupaten Lombok Barat terdiri dari dua

macam diantaranya:

1) Datang sendiri ke Unit Donor Darah palang merah Indonesia

(UDD PMI) Kabupaten Lombok Barat yang beralamat di

Jalan Bung Hatta Mataram, baik secara perorang atau

kelompok.

2) Kegiatan mobil unit , dalam hal ini pihak unit donor darah

palang merah Indonesia (UDDPMI) Kabupaten Lombok Barat

mengirimkan mobil unit dengan sistem jemput bola, dimana

Page 51: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

55

mobil unit ini mendatangi tempat –tempat tertentu baik

dengan atau tanpa MOU (perjanjian kerjasama). Tempat-

tempat yang di datangi oleh Unit Donor Darah palang merah

Indonesia (UDD PMI) Kabupaten Lombok Barat antara lain:

Lokasi diatas adalah untuk satu minggu, ketika minggu

kedua maka tujuan lokasinya akan pindah kelokasi dan

daerah-daerah yang lain dengan petugas yang berbeda pula,

begitu seterusnya. Sehingga semua wilayah yang ada di

kabupaten Lombok barat bisa didatangi oleh mobil unit donor

darah di palang merah Indonesia ( UDD PMI) Kabupaten

Lombok Barat.

c. Pengamanan

Prosedur pengamanan harus dilakukan untuk menghindari

sesuatu hal yang tidak di inginkan, berkaitan dengan keamanan dan

kesehatan jiwa manusia, yaitu sebagai berikut :

1) Pengamanan pendonor

Dalam hal pengamanan pendonor ada beberapa hal yang harus

diperhatikan : pertamana, untuk melindungi pendonor hendaknya

diperiksa terlebih dahulu oleh dokter atau tenaga kesehatan yang

lain yang di beri wewenang di bawah tanggung jawab dokter.

Kedua, dalam pengambilan darah harus memperhatikan

kesehatan para pendonor, oleh karena itu ada criteria yang harus

dipenuhi sebelum melakukan donor sebagaimana yang telah

dijelaskan sebelumnya.

Page 52: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

56

Ketiga, keadaan pendonor selama dan setelah donor harus

dipantau.

Keempat, bila ditemukan kelainan pada pemeriksaan,

sebaiknya kelainan ini harus diberitahukan kepada pendonor darah

atau yang menyumbang darah yang bersangkutan.

1. Pengamanan darah atau komponen darah

Dalam pengamanan darah atau komponen darah harus

dilakukan sebagai berikut : pertama, setiap kantong darah

atau komponen darah harus ada identitas yang jelas, meliputi

: jenis darah, nomor kantong darah, golongan darah, tanggal

pengambilan, tanggal kadaluarsa. Kedua, pemeriksaan

golongan darah dan pemeriksaan reaksi silang untuk

mendapatkan darah yang cocok dan serasi.Ketiga,

pemeriksaan HbsAg dan uji serologi sipilis darus dilakukan,

hanya darah HbsAg negative yang boleh dikeluarkan untuk

keperluan donor darah.

2. Pengamanan petugas

Dalam hal pengamanan petugas, harus menggunakan

peralatan yang dapat melindungi dari kemungkinan

mendapat penularan penyakit.

3. Pengamanan lingkungan

Berkaitan dengan lingkungan, darah dan komponen

darah serta contoh darah yang positif terjangkit salah satu

penyakit ataupun sudah kadaluarsa hendaknya dibuang atau

Page 53: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

57

dimusnahkan. Dalam hal ini pembungan darah yang tidak

layak pakai, Unit donor darah palang merah Indonesia (

UDD PMI) Kabupaten Lombok Barat bekerjasama dengan

beberapa lembaga atau rumah sakit, baik pemerintah

maupun swasta untuk dilakukan pemusnahan di beberapa

rumah sakit maupun lembaga tersebut.

d. Pengarahan Dan Pelestarian Donor Darah Sukarela (P2D2S)

1) Meningkatkan jumlah donor darah sukarela secara berkala,teratur

dan berkesinambungan.

2) Meningkatkan mutu pengambilan dan distribusi dan pelayanan

kepada pasien.

3) Memberikan Piagam dan penghargaan terhadap donor darah

sukarela.

4) Meningkatkan sosialisasi pentingnya ketersediaan darah yang

cukup di UDD PMI Kabupaten Lombok Barat.

5) Sosialisasi donor darah dalam rangka pelaksanaan Quick Win

e. Pengelolaan Darah

Semua kegiatan pengelolaan darah dilakukan sesuai dengan

SOP dan Standard yang berlaku yaitu :43

1) Screening dan pengambilan darah dari donor

2) Screening darah terhadap penyakit IMLTD

3) Pembuatan komponen

4) Penyimpanan darah 43 Kegiatan Pengamanan Darah, Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Kabupaten Lombok Barat, Observasi, 22/10/2018

Page 54: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

58

5) Distribusikepadapasienataurumahsakit yang memerlukan

2. Pelaksanaan Kegiatan Donor Darah Dengan Pemberian Hadiah

DiUnit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI)

Kabupaten Lombok Barat.

Dalam hal ini pihak Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia

(UDD PMI) Kabupaten Lombok Barat yang bekerja sama dengan

berbagai kalangan lembaga seperti Rumah Sakit Harapan Keluarga dalam

kegiatan donor darah dengan menggunakan strategi karena adanya

kendala dari masyarakat yang kurang sadar terhadap donor darah.

Sehingga pihak UDD PMI Lombok Barat dan lembaga lainnya

menggunakan strategi dengan adanya pembagian hadiah dengan prosedur

sebagai berikut :44

a. Menggunakan Kupon

Sebelum peserta melakukan donor darah atau sebelum melakukan

donor darah, peserta harus mendaftarkan diri diruang pelayanan donor

darah sebelum mendonorkan darahnya dan mengisi formulir sebelum

mendonorkan darah dan menunggu panggilan dari petugas PMI,pada

sebelumnya dengan menyebar surat diberbagai kalangan masyarakat,

lembaga atau instansi pemerintahan.Mengecek kondisi pasien yang akan

didonorkan.

Apabila peserta pedonor darah lolos dari pengecekan kondisi

pendonor, maka selanjutnya pengambilan darah.Setelah pengambilan

darah peserta langsung mengambil kupon yang sudah disediakan oleh 44Wawancara, Roy Sampelan, staf Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Kabupaten Lombok Barat, 21 Oktober 2018

Page 55: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

59

pihak PMI dan Rumah Sakit Harapan Keluarga. Apabila dari semua

peserta yang sudah selese donor darah, maka selanjutnya dengan praktek

undian pemenang. Dimana undian ini akan dilaksanakan setelah para

peserta melakukan pengambilan darah atau mendonorkan darahnya,

praktik undian ini akan diumumkan setelah beberapa hari dari para

peserta yang sudah mendonorkan darahnya.

Pada praktek diatas pada umumnya melaklukan pembagian

hadiah dengan cara undian, mencari dari kumpulan kartu/kupan yang

telah diberikan oleh panitia. Kupan atau kartu siapa yang akan keluar

maka dialah pemenangnya atau yang mendapatkan hadiah. Hadiah

yang diberikan oleh keduah pihak atau panitia pelaksana donor darah

dengan pembagian hadiah anatara lain yang berbentuk Barang

elektronik, seperti kulkas, sempeda motor, kipas angin dan lain-lain.45

Sebagaimana hasil wawacara dengan salah satu

karyawan/relawan dari pihak PMI, mengatakan bahwa “yang sering

melakuan praktek donor darah dengan pemberian hadiah adalah

dari pihak Rumah Sakit Harapan Keluarga, dan sistem pembagian

hadiahnya kami dari pihak PMI cuman membantu lembaga rumah

sakit harapan keluarga dengan mengadakan pemberian hadiah,

hanya saja kami hanya sebagai pelayanan yang mengajukan untuk

donor darah dan itupun memang benar adanya pemberian hadiah”.46

45 Observasi, Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI),Kabupaten

Lombok Barat. 46Wawancara, M. febri, tanggaal 22 Oktober 2018.

Page 56: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

60

Ungkapan tersebut menemukan adanya pemberian hadiah,

selanjutnya dari pihak yang menyediakan hadiah mengatakan „sistem

pembagian hadiah kami dsini adalah dengan mengunakan kupon dan

diundian, siapa yang keluar nomor yang sama, itulah pemenangnya

atau yang mendapatkan hadiah”47ungkapnya salah satu

karyawan/panitia pelaksana donor darah dengan adanya hadiah.

Selanjutnya pembagian hadiah yang kedua adalah dengan

hiburan/atau suatu pertanyaan yang bisa menjawab prtanyaan dari

panitia ketika menunjukkan diri/atau ditunjuk oleh panitia dalam

pertanyaannya. Pihak PMI memiliki berbagai macam cara untuk

menarik atau mengambil hati masyarakat agar ingin mendonorkan

darahnya untuk masyarakat yang membutuhkan darah. Bukan harus

kluarga, kerabat yang membutuhkan darah , dan orang asing yang

kita tidak kenalpun harus kita bantu. Makanya pihak PMI memiliki

berbagai cara untuk mesangkang keinginan masyarakat supaya

mendonorkan darahnya buat orang lain selain keluarga,kerabat dan

lain sebagainya. Makanya PMI membuat praktik donor darah dengan

memberikan hadiah yang mewah, selain susu dan vitamin hadiah

seperti ini udah biasa untuk menambah kesehatan masyarakat yang

sukarela ingin mendonorkan darahnya buat masyarakat yg

membutuhkannya.

b. Pembagian Hadiah Dengan Hiburan

47Wawancara, Roy sampela, tanggal 23 Oktober 2018.

Page 57: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

61

Dimana sebelum peserta mengikuti pembagian hadiah dengan

hiburan ini, peserta terlebih dahulu harus melakukan pendonoran atau

pengambilan darah oleh petugas PMI yang sudah ada ditempat,

setelah itu maka pihak pendonor mengharap ketempat yang sudah di

sediakan oleh PMI dan Rumah Sakit Harapan Keluarga untuk melihat

sistem pemberian hadiah tersebut dengan pembagian hadiah dengan

hiburan ini merupakan sesi acara ke dua, dimana dengan sistem

hiburan ini sebelum peserta mulai melakukan Tanya jawab atau

diberikan oleh pihak PMI secaralangsung, para peserta terlebih

dahulu harus mengetahui sistem pembagian hadiah dalam bentuk

hiburan ini seperti gimana agar peserta senang dan semangat dalam

melaksanakan donor darah dengan sistem hiburan tersebut. Dan

sebelum melaksanakan suatu pertanyaan yang diberikan oleh pihak

PMI atau Lembaga Rumah Sakit Harapan Keluarga yang bisa

menjawab prtanyaan dari panitia ketika menunjukkan diri/atau

ditunjuk oleh panitia dalam pertanyaannya. Dalam sistem pembagian

atau prosedur ini RibkaSimanjuntak salah satu anggota pelaksana

donor darah dengan pembagian hadiah, mengatakan:

“hiburan disini yang dimaksud adalah pendonor yang bisa menjawab pertanyaan dari panitia dengan pertanyaan yang berkaitan dengan darah atau kebangsaan Indonesia, biasanya kami ajukan adalah yang berani dan mengangkat tangan untuk naik dipanggung, lima dari pertanyaan dialah mendapatkan hadian seperti kipas angin dan mijikom dan lain-lain yang ,menyesuaikan”48. Dalam pembagian dengan sistem pemberian hadiah dalam hiburan ini sangat banyak pendonor yang menarik

48Wawancara, Ribka Simanjuntak, tanggal 23 Oktober 2018.

Page 58: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

62

dalam mendonorkan darahnya, karena hadiah tersebut dan hiburan tersebut sangat asyik bagi peserta pendonor.

Dari paparan diatas menjelaskan prosedur bagaiamana cara

pembagian hadiah dengan hiburan atau pertanyaan yang bisa dijawab

oleh pendonor. Tentukan dengan hal tersebut adanya perlombaan

dengan kata lain, siapa cepat dia dapat. Pembagian hadian dengan

cara hiburan ini terkadang pendonor sangat antusia untuk bisa naik

panggung demi pendapatkan barang elektronik yang diingiin.

Sebagaimana hasil wawancara kami langsung dari pimpinan

PMI bahwa pimpinan PMI atas sama pak muhtar, mengatakan bahwa

benar pihak PMI mengadakan pemberian hadiah dengan sistem

undian dengan lembaga rumah sakit harapan keluarga.Pihak PMI dan

lembaga rumah sakit harapan keluarga mengadakan praktik donor

darah dengan sistem pemberian hadiah agar masyarakat berbondong-

bondong ingin mendonorkan darahnya untuk masyarakat yang

membutuhkan darah bukan semata-mata karena pahala. Pak muhtar

sebagai skertaris di UTD PMI Lombok Barat mengatakan setiap

bulan kantong darah semakin sedikit dan bayangkan masyarakat

banyak sekali yang membutuhkan darah setiap bulan ataupun setiap

hari, maka pihak PMI Dan lembaga rumah sakit harapan keluarga

membuat praktik donor darah dengan sistem pemberian hadiah.dan

masyarakat mau mendonorkan darahnya dan berbondong-bondong

demi mendapatkan hadiah yang disediakan dalam bentuk sepeda

motor,kulkas,TV dan lain sebagainya.Jadi masyakarat bukan semata-

Page 59: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

63

mata mendonorkan darahnya dengan sukarela dan membantu

masyarakat yang sangat-sangat membutuhkan darah.sampai-sampai

masyarakat tidak bisa tertolong karena kekurangan darah.maka dari

itu pihak PMI dan rumah sakit harapan memiliki berbagai cara agar

masyarakat ingin mendonorkan darah tersebut demi masyarakat yang

sangat membutuhkan darah.49 Pihak PMI dan lembaga rumah sakit

harapan yang sering dilaksanakan untuk mengambil hati masyarakat

untuk mendonorkan darahnya buat masyarakat yang membutuhkan

darah,banyak cara akan tetapi yang sering dilakukan buat lembaga

PMI dengan sistem pemberian hadiah. PMI menunggu panggilan dari

pihak lembaga rumah sakit harapan keluarga dengan mengadakan

praktik donor darah dengan sistem pemberian hadiah. Tujuan PMI

dan lembaga rumah sakit harapan keluarga agar masyarakat antusias

ingin mendonorkan darahnya untuk masyarakat yang sangat

membutuhkan darah.50

Lembaga rumah sakit harapan keluarga dan pihak PMI

mengadakan praktik donor darah tersebut dalam setahun 4 kali dari

bulan pebruari-desember.Lembaga rumah sakit harapan keluarga

mengadakan praktik donor darah dalam pertahun tu kadang-kadang 3

bulan sekali, 2 bulan, sekali malah satu bulan sekali dia sudah

mengadakan praktik donor darah dengan sistem pemberian hadiahdan

sistem pemberian hadiahnya tersebut dengan cara memberikan kupon

49Pak Mukhtar, Penanggung Jawab Teknis Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia(UDD PMI) Kabupaten Lombok Barat, Wawancara, tanggal 20 oktober 20

50 Wawancara, joko,staf Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Kabupaten Lombok Barat, 05/01/2019

Page 60: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

64

dan dalam bentuk undian.Untuk menarik keinginan masyarakat, agar

ingin mendonorkan darahya untuk masyarakat yang mendonorkan

darahnya.

Sebagaimana penuturan salah seorang pendonor bahwa tujuan

utama yang diharapkan oleh seorang pendonor adalah karena adanya

hadiah, bukan semata-mata ingin membantu masyarakat yang sangat

membutuhkan darah. Marak basen pendonor cobak-cobak sang te

meuk motor, jadi tujuanya mendonorkan darah bukan karna pahala

karena dengan adanya hadiah. Sebelum melalui proses donor darah di

Unit Donor Darah (UDD PMI) Kabupaten Lombok Barat, ada

beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pendonor, kriteria tersebut

antara lain:51

1) Berbadan sehat

2) Berusia antara 17-60 tahun

3) Memiliki berat badan minimal 45kg

4) Kadar hemoglobin minimal 12, 5 g/dl mmHg

5) Tekanan darah sistolik 110-160 dan diastolik 60-100 mmGh

6) Bagi penyumbang darah wanita tidak sedang haid, hamil atau

menyusui

7) Tidak dalam pengaruh obat-obatan seperti misalnya golongan

narkotika dan alkohol, serta tidak sedang menderita penyakit

penyakit seperti jantung, hati, paru-paru, ginjal, kencing

51Rohim, Pendonor, Wawancara, 25/08/2018

Page 61: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

65

manis, penyakit darah, gangguan pembekuan darah, epilepsi,

kanker atau penyakit kulit.

Adapun alur atau prosedur donor darah yang dilakukan di

Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI)

Kabupaten Lombok Barat sebagai berikut:52

a) Pendonor mengisi formulir pendaftaran donor darah beserta

riwayat kesehatan, kemudian menyerahkan kepada petugas

administrasi donor.

b) Pendonor menunggu panggilan diruang tunggu.

c) Pendonor dipanggil dan ditimbang berat badannya.

d) Pendonor diperiksa kadar Hemoglobin dan golongan

darahnya.

e) Kemudian dilakukan pemeriksaan kesehatan sederhana

oleh dokter atau petugas.

f) Apabila pendonor memenuhi persyaratan untuk donor,

maka dispersilahkan untuk mencuci tangan.

g) Pendonor dipersilahkan menuju ruangan pengambilan

darah.

Sebagaimana hasil wwancara dari pihak pendonor yang tidak

mendapatkan hadiah. Kata pendonor merasa iri sih tidak mendapatkan

hadiah, karena hadiahnya udah didepan mata,ternyata pendonor bilang

bahwa pendonor tidak tahu bahwa pendonor akan diberikkan kupon

setelah mendonorkan darahya. Pikirannya pihak pendonor akan langsung

52 Purwa, Pendonor, Wawancara, 25/08/2018

Page 62: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

66

diberikan hadiah yang sudah disediakan oleh pihak PMI dan rumah sakit

harapan keluarga, seperti sepeda motor, tv,kipas,,kullkas dan lain

sebagainnya. Jadi kesimpulan dari hasil wawancara kami langsung

kepada pihak pendonor, bahwa pendonor memiliki sifat iri, tetapi

pendonor bilang mengikhlaskan saja dah ngak apa-apa lagian mungkin

bukan rezeki kita dari pihak pendonor sendiri. Karena pendonor belum

tahu kalau pemberian hadiahnya secara undian yang dilakukan oleh pihak

panitia yang menjalankanya. 53akan terjerumus keikhlasan, dan pendonor

tersebut berkata. Ya sabar aja yang nama juga bukan rejeki,biarpun

keinginan pertama mencoba untuk mendonor untuk mendapatkan

hadiah,akan tetapi hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapan dari awal

oleh pihak pendonor. 54Dan hadiah yang ingin diharapkan oleh pihak

pendonor dan akhirnya tidak mendapatkan hadiah tersebut, pihak

pendonor memiliki sifat kecewa, karena pendonor tidak tahu akan

memakai sistem undian,pikiran pendonor apabila selesai mendonorkan

daranya langsung diberikan hadiah seperti susudan vitamin yang setiap

hari diberikan kepada masyarakat-masyarakat yang mendonorkan

darahnya.

53 Suhirman, pendonor, Wawancara, 05/01/2019 54 Hermansyah , pendonor,Wawancara,05/01/2019

Page 63: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

67

NO NAMA PENDONOR ALAMAT

1 Tanti Ujianti Hamim Jl.Lestari Gg.Paud Tanwirul Qulub

2 Dedi Supian BTN Taman Alamanda No.c-7

3 Gusti Ngurah Alit S. Jl.Hos Cokroaninoto Monjok Barat

4 Wiyono Tanjung Karang

5 Supardi Ade Putra Praya Barat

6 M. Arifin Zohdi Masbagik Utara Baru

7 Burhanudin Dsn Baru Midang

8 Majharillah Banyu Urif Gerung

9 H. Muhamad Suhayli Banyu Urif

10 Sahidin Ali Dusun Tamsi

11 Hari Suharto Jl. Lidah Buaya No.10 Mataram

12 Kajim Satriawan Kebon Talo

13 Sumardi Baturinggit

14 Akbar Lesmana BTN Telagawaru

15 Afif Rajib Sesela Gunung Sari

16 Muh. Ali Ranggagata Loteng

17 I Gusti Komang DKP Prov. NTB

18 Wildan Montong Sager

19 Ali Sukri Dasan Tereng

20 Mulyadi Kebun Jeruk Baru

21 Rohim Jempong

22 L. Anjar Rinaldi Narmada

23 Jamaludin Ahmad Biletepung Beleke Gerung

Page 64: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

68

24 H.M Hairi Beleke Gerung

25 Abdul Mutolif Getap Barat

26 M. Yunus Biletepung

27 Mustajab Kramat Barat

28 I Ngenah Candra Narmada

29 Sahrul Gunung Sari

30 Bq. Husniatun Kekait, Gunung Sari

31 Ayu Trisna Ampenan

32 Edi Rahadi Kr. Bedil Mataram

33 Yonanda Restu Monjok

34 Sri Mulyaningsih Jempong

35 Muji Rahayu Dasan Agung

36 Ribka Simanjutak Kekalik

37 Furwa Selagalas

38 Sukik Sudyono Ampenan55

55Dokumentasi data nama-nama pendonor di Unit PMI Lombok Barat 2018 diambil pada

Tanggal 25 Oktober 2018, Jam 13:20 WIB

Page 65: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

69

BAB III

PEMBAHASAN

A. Analisis Praktek Donor Darah Dengan Pemberian Hadiah Di Unit

Donor Darah PMI Lombok Barat.

Memberikan sesuatu kepada orang lain selagi hidup sebagai hak

miliknya, karena tanda rasa hormat, terima kasih dan sebagainya tanpa

mengharapkan ganti atau balasan yang mereka harapkan.Apabila

mengharapkan balasan semata- mata karena Allah swt, hal itu dinamakan

shadaqah, kalau memuliakannya dinamakan Hadiah.Tiap-tiap shadaqah dan

hadiah boleh dinamakan pemberian, tetapi tidak untuk sebaliknya.

Cara pembagian hadiah oleh pihak PMI dan Rumah Sakit Harapan

Keluarga melalui undian juga karena pertimbangan bahwa jumlahnya sedikit

sehingga tidak mungkin seluruh pendonor mendapatkan hadiah, tentu dengan

pembagian hadiah dengan undian tersebut dengan menggunakan kupon

dengan tujuan untuk memotivasi dan mengajak pada pendonor akan

pentingkan mendonorkan darah dan membantu bagi orang yang

membutuhkan. Tapi perlu diingat, jika pendonor tujuanya untuk

mendapatkan kupon atau hadiah, sedangkan ia tidak ada niat untuk

mendonorkan darahnya. Akan tetapi dengan adanya hadiah maka masyarakat

rela mendonorkan darahnya maka hukumnya haram, karena kupon dalam hal

ini adalah tujuan pendonor adalah hadiah bukan semata-mata untuk saling

tolong-menolong terhadap masyarakat yang membutuhkan darah tersebut.

Sebagaimana ungkapan dari pihak relawan yang mengatakan bahwa :

Page 66: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

70

yang sering melakuan praktek donor darah dengan pemberian hadiah adalah dari pihak Rumah Sakit Harapan Keluarga, dan sistem pembagian hadiahnya kami dari pihak PMI cuman membantu lembaga rumah sakit harapan keluarga dengan mengadakan pemberian hadiah, hanya saja kami hanya sebagai pelayanan yang mengajukan untuk donor darah dan sebagai pemberian hadiah dan itupun memang benar adanya pemberian hadiah.56

Undian ini dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan cara

memberikan kupon bagi peserta yang sudah mendonorkan darahnya dengan

nomor-nomor (tertentu, hal ini untuk merangsang dan mengairahkan para

pendonor darah pemberian kupon) dan diberikan hadiah-hadiah .hadiah

seperti ini biasanya diundi didepan PMI dan dibuka untuk umum, siapa saja

yang nomor undianya tepat maka merekalah yang mendapatkan hadiah.

Dalam undian berhadiah menang atau kalah sangat bergantung pada nasip.

Tujuan dari pemberian hadiah bagi pedonor darah antara

lain:Motivasi dan kriteria. Adapun Motivasi PMI Dan Rumah Sakit Harapan

Keluarga untuk mempertahankan sikaf. Prilaku guna memproleh keuntungan

didunia maupun diakhirat, karena suatu perbuatan yang dilakukan oleh

seseorang hendaknya dengan adanya niat dan sebagai wujud terimak kasih

atau kerjasama dalam hubungan kemanusiaan.

Sedangkan Pemberian dalam pembagian hadiah dengan perlombaan,

yaitu perlombaan yang bersifat adu kekuatan, pikiran ataun kecerdasan dan

keterampilan.Sehingga dalam anggapan peneliti bahwa, praktek pembagian

hadiah dengan suatu perlombaan mengadu pikiran dan kecerdasan dari

pertanyaan yang disediankan oleh panitia sehingga peserta atau pendonor

56Wawancara Pihak Relawan PMI, Pada Tanggal 27 N0vember 2018

Page 67: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

71

sedang mengadu pikiran dan kecerdasan dalam ilmu pengetahuan. Paparan

diatas merupakan praktek donor darah dengan pembagian hadiah

menggunakan dua cara, antara lain dengan pemberian kupon bagi peserta

atau pendonor dengan mengacak siapa yang keluar nomornya dialah

pemenangnya atau yang mendapatkan hadiah, dalam artian ketergantuangan

pada nasib. Sedangkan dengan cara kedua yaitu dengan pemberian hadiah

dengan perlomboaan mengadu kepinteran dan kecerdasan peserta dan paling

terpenting adalah bagi peserta atau pendonor yang kuat mentalnya untuk

maju atau menunjukkan diri yang bisa menjawab dari pertanyaan.

Itulah paparan yang peneliti dapatkan mengenai sistem atau cara

pembagian hadian yang dilakukan oleh pihak UDD PMI yang bekerjasama

dengan Rumahh Sakit Harapan Keluarga.

B. Analisis Hukum Islam terhadap donor darah dengan cara hadiah di

UDD PMI Lombok Barat.

Dalam Islam hadiah adalah pemberian dari seseorang kepada orang

lain yang dimaksudkan untuk mengagungkan atau rasa cinta. Karena dengan

hadiah diberikan dapat menimbulkan rasa cinta dan kasih saying sesama

umat.Hal seperti ini diperbolehkan selagi tidak melanggar syari‟at Islam.57

Karena Islam sebagai agama merupakan konsep yang mengatur kehidupan

manusia secara komprenshif dan universal, baik dalam hubungan dengan

sang pencipta (habluminallah) maupun hubungan sesama manusia

57 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008, H. 211.

Page 68: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

72

(habluminannas). Ada tiga pilar pokok dalam ajaran Islam, yaitu sebagai

berikut:

1. Aqidah : komponen ajaran Islam yang mengatur tentang keyakinan

atas keberadaan dan kekuasaan Allah sehingga harus menjadi

keimanan seorang muslim manakala melakukan berbagai aktivitas di

muka bumi semata-mata untuk mendapatkan kerihoan Allah sebagai

khalifah yang mendapat amanah dari Allah.

2. Syari‟ah: komponen ajaran Islam yang mengatur tentang kehidupan

seorang muslim baik dalam bidang ibadah (habluminallah) maupun

dalam bidang muamalah (habluminannas) yang merupakan

antualisaasi akidah yang menjadi keyakinannya. Sementara itu,

muamalah sendiri meliputi berbagai bidang kehidupan antara lain

yang menyangkut ekonomi atau harta dan perniagaan disebut

muamalah amalia.

3. Akhlak : landasan prilaku dan kepribadian yang akan mencirikan

dirinya sebagai seorang muslim yang taat berdasarkan syari‟ah dan

akidah yang menjadi pedoman hidupnya sehingga disebut memiliki

akhlakul karimah sebagaimana hadist nabi yang menyatakan “tidaklah

sekiranya aku diutus kecuali untuk menjadi akhlaqul karimah.

Dalam segenap aspek kehidupan bisnis dan transaksi.Islam

mempunyai sistem prekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip-

prinsip syari‟ah yang bersumber dari al-quran dan hadist.Pada akhir ini

banyak muncul dan tersebar penomena aneh disekitar masyarakat

Page 69: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

73

kita.Semua itu adalah tiruan dari masyarakat barat. Salah satu fenomena

tersebut adalah adanya hadiah besar yang diberikan bagi orang-orang

yang menguikutinya.

Sebenarnya masalah seperti ini udah banyak dipertayakan

mengenai hukum syariatya.Tetapi, orang-orang merasa bingung.Karena,

banyak para mufti yang berbeda pendapat dalam memberikan jawaban,

ada yang menghalalkan dan ada yang mengharamkan.

1. Hukum Hadiah Dalam Islam

a. Bentuk Yang Diperbolehkan Syari’at

Menurut yusuf qhardawi hadiah-hadiah yang bertujuan sebagai

motivasi dan mengajak kerepada ilmu pengetahuan dan amal sholeh,

hal semacam ini diperbolehkan dalam syara‟.Hal ini dipertegas

dengan perbuatan nabi juga sering memberikan hadiah tertentu kepada

para sahabat yang telah berhasil untuk melakukan pelayanan untuk

Islam seperti yang diriwayatkan oleh bukhari dan urwah.58

Bentuk hadiah seperti ini adalah disediakan kepada orang-orang

yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Apabila ada orang yang telah

memenuhi syarat sesusai dengan panitia khusus, maka ia berhak

mendapatkan hadiah btersebut. Misalnya hadiah yang disediakan bagi

pemenang dalam perlombaan dalam menghafal al-quran atau hadiah

yang dipersiapkan bagi yang berprestasi dalam studi.Bisa juga dalam

bidang keIslaman, sastra, dan lain sebagainya.Asalkan berfungsi

58Yusuf Qhardawi, Fatwa-Fatwa Kontemporer, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002), jilid

m,h.499

Page 70: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

74

untuk memotivasi dalam persaingan yang diperbolehkan oleh syara‟

dan perlombaan dalam kebaikan.Hadiah seperti ini diperbolehkan dan

tidak ada perdebatan mengenai hukumnya.

b. Bentuk Yang Diharamkan Tanpa Adanya Perbedaan Pendapat

Bentuk yang tidak diragukan keharamannya adalah jika orang

yang membeli kupon hanya ikut serta dalam memperoleh hadiah yang

sudah disediakan. Dari iuran di atas, tidak boleh apabila pembelian

kupon tersebut didasarkan pada untung atau rugi, karena hal untung

rugi tersebut termasuk dalam katagori larangan serius (bagi yang

melakukan dianggap telah melakukan dosa besar).Karena, termasuk

perbuatan judi atau taruhan dan adanya unsur penipuan dalam al-

Quran.Perbuatan ini merupakan perbuatan keji sebagaimana

disebutkan dalam firman Allah dalam suratAl-Maidah ayat 90 yang

berbunyi:

Artinya: hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman khamar,berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan (Q.S al-maidah : 9059

Dari firman allah diatas sudah sangat jelas bahwa Islam

mengharamkan perjudian karena perjudian akan membiasakan manusia

59Surat AL-Maidah

Page 71: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

75

mencari keuntungan tanpa mau melakukan usaha dan hanya

menggantungkan nasib. Untuk menjadi orang yang , mereka tidak mau

berusaha dan tidak melalui jalan yang sudah menjadi sunnatullah yang

telah diketahui oleh manusia.

c. Bentuk yang masih diperselisihkan

Bentuk undian yang masih diperselisihkan hukumnya adalah

berupa kupon yang diberikan kepada seseorang sebagai ganti dari

pembelian barang dari sebuah took. Atau, karena pembeli bensin

disebuah pombensin.Atau , mengikuti pertandingan bola dengan

membayar tiket masuk disertai dengan pembelian kupon.

Dalam menghukumi kupon semacam ini ada perbedaan pendapat

dikalangan ulama. Karena para konsumen demi mendapatkan kupon

tersebut agar bisa ikut undian berhadiah mereka membeli barang

secara berlebihan untuk dapat mengumpulkan kupon.Sebagian besar

ulama zaman sekarang memperbolehkan model semacam ini

meskipun belum ditemukan alasan mereka dalam hal ini. Sebagian

mereka mengatakan bahwa “setiap muamalah asal hukumnya adalah

boleh selama tidak ada nash yang jelas-jelas mengharamkanya.

Sebagai firman Allah Swt yang berbunyi: Artinya:

sesungguhya pemboros-pemboros itu adalah saudara syaitan dan

syaitan itu adalah sangat ingkar kepada tuhanya.

Menurut sebagian besar ulama‟memperbolehkan hal itu,

sedangkan ia menyatakan hal itu makruh, meski kemudian ia

Page 72: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

76

mengatakan haram. Alasan pertama, transaksi tersebut memang

bukan perjudian, tetapi mengandung motif perjudian,yaitu

menggantungkan diri pada nasib bukan pada usaha yang merupakan

sunatullah.

Berdasarkan penjelasan hukum hadiah dalam Islam diatas

menurut Yusuf Qhardawi hadiah-hadiah yang bertujuan sebagai

motivasi dan mengajak kepada ilmu pengetahuan dan amal sholeh,

dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditemukan oleh panitia

pelaksana, hal semacam ini diperbolehkan dalam syara‟. Hal ini

dipertegas dengan perbuatan nabi juga sering memberikan hadiah

tertentu kepada para sahabat yang telah berhasil melakukan

pelayanan untuk Islam. Maka undian berhadiah dalam program

berhadiah berbagai rejeki yang dilaksanakan oleh PMI Lombok Barat

yang bekerja sama dengan lembaga Rumah Harapan Keluarga

hukumnya diperbolehkan oleh syara‟.Karena dalam program donor

darah dengan pemberian hadiah berbagai rejeki tersebut bertujuan

untuk memotivasi dan menumbuhakan minat masyarakat dan

pendonor darah dalam mendonorkan darah serta sebagai untuk

ucapan terima kasih Rumah Sakit Harapan Keluarga dalam hubungan

sosial, sehingga hal ini dapat menyenangkan hati pendonornya. Inilah

yang menjadi pijakan penulis untuk memberikan suatu jawaban. Dan

bahwa pendapat Yusuf Qarhdawi yang mengharamkan hadiah dengan

undian dan sejenisnya karena dengan alasan terdapat unsur gharar.

Page 73: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

77

Unsur tersebut adalah adanya untung dan rugi bagi salah satu dari

kedua belah pihak. Seseorang bisa untung ketika dia mendapatkan

dan bias rugi ketika kupon yang dibelinya tidak menghasilkan apa-

apa. Dan berpegang pada nasib.60

.

60 ibid

Page 74: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

78

BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Setelah peneliti memaparkan pembahasan tentang praktek donor darah

dengan adanya pemberian hadiah dan menurut hukum Islamterhadap donor

darah dengan pemberian hadiah yang dilakukan oleh UDD PMI yang bekerja

sama dengan Rumah Sakit Harapan Kleuarga antara lain:

1. Praktek donor darah yang dilakukan oleh UDD PMI Lombok Barat sesuai

prosedur dan tata cara pengambilan darah, yaitu pengecekan darah para

peserta donor darah dari segi keadaan fisik dan kesehatannya, sedangkan

pengambilan darahnya mengunakan alat tertentu yang digunakan oleh

pihak UUD PMI Lombok Barat. Sedangkan praktek pembagian

hadiahnya dilakukan atau disediakan oleh PMI dan Rumah Sakit Harapan

Keluarga dengan dua cara pembagian hadiah, yaitu dengan undian

menggunakan kupon bagi pendonor darah yang sudah mendonorkan

darahnya dengan adanya nomor yang ditulis oleh panitia dan

pemenangnya tergantung pada nasib. Pembagian hadiah kedua yaitu

dengan perlombaan adu pikiran, kecerdasan dan adu mental, dengan

menunjukkan diri dan menjawab pertanyaan dari pertanyaan yang

diberikan oleh panitia. Jika diantara pertanyaannya benar dialah

pemenangnya.

2. Tinjauan Hukum IslamTerhadap Praktik donor darah dengan adanya

pemberian hadiah. Sistem pemberian hadiahnya dengan adanya sifat

Page 75: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

79

perlombaan, hal ini menurut peneliti dapat disimpulkan dalam praktek

donor darah dengan adanya pemberian hadiah dengan cara undian dan

adanya perlombaan maka menurut peneliti hal tersebut hukumnya tidak

dibenarkan karena ada sifat ghara/tidak pasti dalam mendapatkan hadiah

terhadap peserta yang mendonorkan darahnya.

B. Saran

1. Pihak Unit DonorDarah (UDD PMI) Palang Merah Indonesia Kabupaten

Lombok Barat lebih memberikan pengarahan secara menyeluruhharus

aman dan rasional, aman bagi pasien. Agar pasien yang mendonorkan

darahnya tidak tertular dengan penyakit infeksi melalui donor darah

tersebut.

2. Pihak Unit Donor Darah (UDD PMI) Palang Merah Indonesia Kabupaten

Lombok Barat harus mengedepankan praktik donor darah dalam

melakukan pelayanan transfusi darah terlebih lagi masalah yang

dikeluarkanuntuk mendapatkan darah yang baik dan aman.

3. Untuk Masyarakat khususnya resipien yang membutuhkan darah

sebelum melakukan transaksi dalam pelayanan donor darah harus

mempertanyakan apa yang disiapkan oleh pihak pendonor yang

dikeluarkan, jangan serta merta menerima supaya jelas apa yang di

transaksikan.

4. Masyarakat sebagi pendonor supaya tetap menyumbangkan

darahnyauntuk membantu sesama manusia yang membutuhkan karena

Page 76: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

80

setetes darah itu adalah kehidupan. Agar masyarakat tenang dan ada

harapan terhadap pasien yang mau mendonorkan darahnya.

Page 77: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

DAFTAR PUSTAKA

Afifudin, Metodelogi Penelitian Kualitatif. Al-Hafid Imam Ibnu Hajar al-Asqalany, Bulughul Maram Min Adillatil Ahkam, Tasik Malaya: Pustaka Al-Hidayah, 2008. Chuzaimah T. Yanggo dan Hafiz Anshary (ed.), Problematika Hukum Islam Kontemporer. Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metododologi untuk Penelitian lmu Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah. Ibnu Mas‟ud dan Zainal Abidin S, Fiqih Mazhab Syafi‟I, cet. Ke-1, buku II. Ilham Ahidin „‟undian berhadiah sebagai sarana promosi‟‟ (Studi Komparatif Hukum Islam dan Hukum positif), UIN Sunan Kalijaga, 2018. Ismail Nawawi, Fiqih Muamalah Klasik dan Kontemporer. Labib MZ, Risalah Fiqih Islam. M. Ali Hasan,Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam. Mahjuddin, Masailul Fiqhiyah Berbagai Kasus yang Dihadapi Hukum Islam Masa Kini. Miftahul huda dkk, Pedoman Praktikum Penulisan Skripsi Fakultas Syariah, Lexy J Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi/ Muh Wardi, Promo Konten Berhadiah Via SMS Seluler Prespektif hukum Islam (di kecamatan mataram kota mataram), IAIN Mataram, 2013. Musfiqon, Pandudan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Narbuko Cholid dan Abu Achmadi, Metode Penelitian. Nurbuko Cholid, Metode Penelitian. NurCahyo,“TransfusiDarah”dalamHttp://Indonesiaindonesia.Com/F/13695- Transfusi-Darah /, diambil tanggal 25 desember 2016. QS An-nisa‟(4): Ayat 4

Page 78: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK DONOR DARAH …etheses.uinmataram.ac.id › 1728 › 1 › Fitriani 152141005.pdf · tinjauan hukum islam terhadap praktik donor darah dengan

QS. an-Nisa‟ [4]: 29 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian. Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitia Hukum. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dan R&B. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Sulaiman Rasjid, fiqih Islam. Syamsul Anwar. Hukum Perjanjian Syariah.

i