View
246
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
1/49
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Anak
2.1.1 Pengertian Tumbuh Kembang
Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur
dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur
tulang dan keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
(Soetjiningsih. 2012).
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan
ungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan. !isini menyangkut adanya proses
dierensiasi dari sel " sel tubuh, jaringan tubuh, organ " organ dan sistem organ
yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing " masing dapat memenuhi
ungsinya. #ermasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. (Soetjiningsih. 2012).
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran isik (anatomi) dan struktur
tubuh dalam arti sebagaian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi
(bertambah banyak sel " sel tubuh dan juga karena bertambahnya besarnya sel.
$danya multiiplikasi dan pertambahan ukuran sel berarti ada pertumbuhan secara
kuantitati dan hal tersebut terjadi sejak terjadinya konsepsi, yaitu bertemunya sel
telur dan sperma. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur%
ungsi tubuh yang lebih komplek dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
2/49
7
diramalkan sebagai hasil dari proses dierensiasi sel, jaringan tubuh, organ "
organ, dan sistemnya yang terorganisasi. (&ursalam. 200')
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran " ukuran tubuh yang meliputi
berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar dada, atau bertambahnya jumlah
dan ukuran sel " sel pada semua sistem organ tubuh. Perkembangan adalah
bertambahnya kemampuan atau ungsi semua system organ tubuh sebagai akibat
bertambahnya kematangan ungsi " ungsi sistem organ tubuh. (&anny ia !ei.
2010).
2.1.2 Tahap Tumbuh Kembang
Pada dasarnya, manusia dalam kehidupannya mengalami berbagai tahapan
tumbuh kembang dan setiap tahap mempunyai ciri tertentu. #ahapan tumbuh
kembang yang paling memerlukan perhatian adalah pada masa anak " anak.
$da beberapa tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada masa anak " anak
menurut Soetjiningsih dalam &ursalam (200').
1) *asa prenatal (konsepsi " lahir), terbagi atas +
a) *asa embrio (mudigah) + masa konsepsi minggu
b) *asa janin (etus) + - minggu " kelahiran
2) *asa ayi
a) *asa neonatal usia 0 " 2 hari
(1) &eonatal dini (perinatal) + 0 " / hari
(2) &eonatal lanjut + " 2 hari
b) *asa bayi
(1) *asa bayi dini + 1 12 bulan(2) *asa bayi akhir + 1 " 2 tahun
c) *asa prasekolah ( usia 2 " tahun), terbagi atas +
(1) Prasekolah aal (masa balita)+ mulai 2 " tahun
(2) Prasekolah akhir + mulai 3 " tahun
d) *asa sekolah atau masa pubertas, terbagi atas +
(1) 4anita " 10 tahun
(2) aki " laki " 12 tahun
e) *asa adolensesi atau masa remaja, terbagi atas +
(1) 4anita 10 " 1 tahun
(2) aki " laki 12 " 20 tahun
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
3/49
8
Setiap anak akan meleati tahapan tersebut secara leksibel dan
berkesinambungan. *isalnya, pencampaian kemampuan tumbuh kembang pada
masa bayi tidak selalu dicapai persis pada usia 1 tahun, tetapi dapat dicapai lebih
aal atau lebih terlambat dari satu tahun. *asing " masing tahap memiliki ciri
khas dalam anatomi, isiologi, biokimia, dan karakternya. !ari tahapan " tahapan
tersebut, yang akan dibahas pencapaian tumbuh kembangnya adalah masa
prenatal, neonatal, masa bayi, masa balita, dan prasekolah.
1) *asa prenatal
a) *asa embrio yang dimulai sejak konsepsi sampai kehamilan delapan
minggu. 5vum yang telah dibuahi akan dengan cepat menjadi suatu
organisme yang berdierensiasi secara pesat untuk membentuk
berbagai sistem organ tubuh.
b) *asa etus yang dimulai sejak kehamilan - minggu sampai kelahiran.
*asa etus ini terbagi menjadi dua. 6ang pertama adalah masa etus
dini (usia - minggu sampai trisemester dua), dimana terjadi
percepatan pertumbuhan dan pembentukan manusia sempurna, serta
alat tubuh mulai berungsi. 6ang kedua adalah masa etus lanjut
(trisemester akhir) yang ditandai dengan pertumbuhan tetap yang
berlangsung cepat disertai dengan perkembangan ungsi " ungsi.
Pada masa ini juga terjadi transer immunoglobulin 7 (8g7) dari
darah ibu melalui plasenta. Pada - bulan masa kehamilan, kebutuhan
bayi bergantung sepenuhnya pada ibu. 5leh karena itu, kesehatan ibu
sangat penting untuk dijaga dan aktor " aktor risiko terjadinya
kelainan baaan% gangguan penyakit pada janin yang dapat
berdampak pada pertumbuhan dan perkembangannya perlu dihidari.
2) *asa neonatal
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
4/49
9
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi
darah, serta mulai berungsinya organ " organ tubuh. Saat lahir, berat
badan normal dari bayi yang sehat berkisar antara .000 " .'00 gram,
tinggi badan sekitar '00 cm, dan berat otak sekitar '0 gram. Selama
sepuluh hari pertama biasanya terdapat penurunan berat badan sekitar
sepuluh persen dari berat badan lahir, kemudin berat badan bayi akan
berangsur " angsur mengalami kenaikan. Pada masa neonatal ini, relek "
relek primiti yang bersiat isiologis akan muncul. !i antaranya adalah
relek moro, yatu relek merangkul, yang akan menghilang pada usia "
' bulan, relek menghisap (sucking releks,), releks menoleh (rooting
releks), releks mempertahankan posisi leher atau kepala (tonick neck
releks), dan releks memegang (palmar graps releks) yang akan
menghilang pada usia " tahun. 9ungsi pendengaran dan penglihtan
pada masa neonatal ini juga sudah mulai berkembang.
) *asa bayi, 1 " 12 bulan
Pada masa bayi, pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara cepat.
Pada umur ' bulan, berat badan anak sudah 2 kali lipat berat badan lahir,
sementara pada umur 1 tahun, beratnya sudah kali lipat. Sedangkan
untuk panjang lahir. Pertambahan lingkar kepala juga pesat. Pada enam
bulan pertama, pertumbuhan lingkar kepala sudah mencapai '0:. 5leh
karena itu, diperlukan pemberian gi;i yang baik, yaitu dengan
memperhatikan prinsip menu gi;i seimbang.
3) *asa balita (1 " tahun)
Pada masa ini, pertumbuhan isik anak relative lebih lambat
dibandingkan dengan masa bayi, tetapi pertahanan notoriknya berjalan
lebih cepat. $nak sering mengalami penurunan nasu makan sehingga
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
5/49
10
tampak langsing dan berotot, dan anak mulai belajar jalan. Pada mulanya,
anak berdiri tegak dan kaku, kemudian berjalan dengan berpegangan.
Sekitar usia enam belas bulan, anak mulai belajar berlari dan menaiki
tangga, tetapi masih kelihatan kaku. 5leh karena itu, anak perlu diaasi,
karena dalam beraktivitas anak tidak memperhatikan bahaya.
') *asa prasekolah akhir ( " ' tahun)
*enurut teori idayat.201)
2) Perkembangan *otorik >alus
Perkembangan motorik halus ditandai dengan mulai mengamati benda,
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memegang, mengeksplorasi
benda yang sedang dipegang, mengambil objek dengan tangan, mampu
menahan benda dengan kedua tangan secara stimultan, memindahkan
objek dari satu tangan ke tangan yang lain.(>idayat.201)
) Perkembangan ahasa
Perkembangan bahasa ditandai dengan adanya kemampuan bersuara dan
tersenyum, menirukan bunyi atau kata kata, berceloteh, mulai mampu
mengucapkan kata ?baaa@ atau ?buuu@ tertaa dan menjerit, mengoceh
spontan, atau bereaksi dengan mengoceh. (>idayat.201)
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
6/49
11
3) Perkembangan $daptasi Sosial
Perkembangan adaptasi sosial ditandai dengan adanya perasaan takut akan
kehadiran orang asing, mulai bermain dengan mainan, mudah rustasi dan
memukul lengan atau kaki jika kesal. (>idayat.201)
2.1.$ %aktor&'aktor (ang Berpengaruh Terha"ap Tumbuh Kembang
1) 9aktor internal% 7enetik
9aktor genetis akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan
kematangan tulang, alat seksual, serta sara, sehingga merupakan modal
dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang, yaitu +
a) Perbedaan ras, etnis atau bangsa
#inggi badan orang
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
7/49
12
(2) *ekanis. Posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat
menyebabkan kelainan kongenital, misalnya club oot.
() #oksin, ;at kimia, radiasi
(3) =elainan endokrin(') 8neksi #5CD> atau penyakit menular seksual
() =elainan imunologi
(/) Psikologis ibu
b) 9aktor =elahiran
Ciayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau orceps dapat
menyebabkan trauma kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya
kerusakan jaringan otak.
c) 9aktor Pascanatal
9aktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak adalah gi;i,
penyakit kronis%kelainan kongenital, lingkungan isik dan kimia,
psikologis, endokrin, sosioekonomi, lingkungn pengasuhan, stimulasi,
dan obatobatan.
(&ursalam.200')
2.2 Konsep Pen(akitDengue Hemorrhagic Fever (DHF)
2.2.1 Pengertian
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)merupakan penyakit yang disebabkan
oleh karena virus dengue yang termasuk golongan abrovirus melalui gigitan
nyamuk aedes aegypti betina. Penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan !emam
erdarah !engue (!!). ($. $;i; $limul >, 200).Dengue Hemorrhagic Fever
(DHF) adalah penyakit menular yang menyerang pada semua orang dan dapat
mengakibatkan kematian, terutama pada anak. Penyakit ini juga dapat
menyebabkan kejadian luar biasa atau abah. (&ursalam, 200').
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit ineksi yang
disebabkan oleh virus dengue dengan menisestasi klinis demam, nyeri otot, dan
nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limadenopati, trombositopenia, dan
diuresis hemoragik. Pada !! terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
8/49
13
hemokonsentrasi (peningkatan hematocrit) atau penumpukkan cairang dirongga
tubuh. (Sudoyo $ru, dkk dalam &anda &ic &oc, 201).
2.2.2 tio#ogi
Penyebab utama penyakit dengue hemorrhagic ever (!>9) adalah virus
dengue yang termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) yang
sekarang dikenal sebagai flavivirus, family flaviviriciae. ($ndra Saeri 4ijaya.
201). Eirus dengue sampai saat ini terdapat 3 serotip virus yaitu !
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
9/49
14
undifferentiated febrile illness), demam dengue (dengue fever), demam berdarah
dengue (!!), atau dengue hemorrhagic fever (!>9) sampai syndrom syo
dengue(SS!). (&ursalam. 200').
*anisestasi menurut Suriadi (200) +
1) !emam tinggi selama ' " / hari
2) Pendarahan terutama perdarahan baah kulit + petechie, ekimosis,
hematoma.
3)
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
10/49
15
1) !erajat 1 + !emam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji
tourniFuet positi, trombositopenia, dan hemokonsentrasi.
2) !erajat 88 + !erajat 8 disertai perdarahan spontan di kulit dan atau
perdarahan lain.
) !erajat 888 + =egagalan sirkulasi, nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit
dingin lembab, gelisah.
3) !erajat 8E + Cenjatan berat, denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat
diukur.
2.2.* Pato'isio#ogi /engue 0emorrhagi %eer /0%)
8neksi virus dengue terjadi melalui gigitan nyamuk aedes aegypty, virus ini
akan memasuki aliran darah manusia untuk bereplikasi (memperbanyak diri).
Sebagai reaksi terhadap ineksi, terjadi aktivasi komplemen sehingga dilepaskan
anailaktoksin yang mampu membebaskan histamin. Proses tersebut
menyebabkan permeabilitas kapiler meningkat yang ditunjukkan dengan
melebarnya pori " pori pembuluh darah kapiler. >al tersebut menyebabkan
bocornya sel " sel darah, antara lain trombosit dan eritrosit. (4idoyono. 200)
peningkatan dan perembesan plasma menyebabkan agregasi trombosit menurun,
apabila kelainan ini berlanjut akan menyebabkan kelainan ungsi trombosit,
kerusakan sel endotel pembuluh darah akan merangsang atau mengaktivasi aktor
pembekuan .(*ansjoer $ri. 200/) Perdarahan hebat, terutama perdarahan
saluran gastrointestinal pada !>9. 6ang menentukan beratnya penyakit adalah
meningginya permeabilitas darah, menurunnya volume plasma, terjadinya
hipotensi, trombositopenia dan diatesis hemoragik. Cenjatan terjadi secara akut.
&ilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui endotel
dinding pembuluh darah. !an dengan hilangnya plasma klien mengalami
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
11/49
Hipoksia Jaringan
Resiko perfusi jaringan tidak efektif
Ketidakefektifan pola nafas
fusi pleura
!aru"paru
Resiko s#ok $%ipo&ole'ik(
)sidosis *eta+olik
Ketidaksei'+angan nutrisi kurang dari ke+utu%an
Kekurangan ,olu'e -airan
Hepar
Hepato'egali
!enekanan .ntra a+do'en
Ke e/tra&askuler
)+do'en
#eri
)sites
*ual"'unta%
)r+o&irus 'elalui n#a'uk aedes aeg#ptieredar dala' aliran dara%.nfeksi &irus dengue$&ire'ia(
!2 Hipot%ala'us*e'+entuk 'elepaskan at -3a-5a
*engaktifkan siste' ko'ple'ent
Hiperter'i!eningkatkan rea+sor+si a dan H2!er'ea+ilitas 'e'+ran 'eningkat
)gregasi tro'+osit
ro'+ositopeni
Kerusakan ndotel pe'+ulu% dara%
*erangsang 'engakti&ikasi faktor pe'+ekuan
Resiko s#ok %ipo&ole'ik
Renjatan %ipo&ole'ik %ipotensi
Ke+ooran plas'a:.-
Resiko !erdara%an !erdara%an
16
hypovolemik. $pabila tidak diatasi bisa terjadi anoksia jaringan, asidosis
metabolik dan kematian (Suriadi, 200)
P$#>4$6
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
12/49
17
7ambar 2.1 Patoisiologi !>9 ($min.201)
2.2.+ Pemeriksan Penun4ang
*enurut Suriadi (200), pemeriksaan penunjang !>9 antara lain +
1) Pemeriksaan darah lengkap + >emokonsentrasi (hematocrit meningkat
20: atau lebih), trombositopenia (100.000%mm atau kurang).
2) Serologi + uji >8 (hemoaglutination inhibition test)
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
13/49
18
!iambil G dengan memakai kertas saring (ilter paper) yang pertama
diambil pada aktu pasien masuk rumah sakit, kedua diambil pada aktu
akan pulang dan ketiga diambil 1 minggu setelah pengambilan yang
kedua. =ertas ini disimpan pada suhu kamar sampai menunggu saat
pengiriman.
) Contgen thoraks + eusi pleura
2.2., Komp#ikasi
*enurut !joni !junaedi (200) komplikasi !>9 antara lain +
1) ati
$) 7agal 7injal $kut
Sedangkan =omplikasi !>9 menurut &asronudin (2011) yaitu,
1) Sepsis
2) Pneumonia
) Perdarahan otak
3) Sindrom syok dengue
2.2.- Penata#aksanaan
*enurut &abiel Cidha (2013) penatalaksanaan !>9 antara lain +
1) Penatalaksanaan !>9
a) #irah baring
b) *akanan lunak dan diberi minum 1,' " 2 liter dalam 23 jam
c) Antuk hiperpireksia dapat diberikan kompresd) erikan antibiotik bila terdapat kemungkinan terjadi ineksi
2) Pada pasien dengan tanda renjatan
a) Pemasangan inus C% $sering dan dipertahankan selama 12 " 3 jam
setelah renjatan diatasi
b) 5bservasi keadaan umum (tanda " tanda vital)
2.2. Penegahan /0%
*enurut $ndra Saeri 4ijaya (201) pencegahan !>9 antara lain +
1) *enggunakan insektisida
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
14/49
19
a) *elathion untuk membunuh nyamuk deasa (adultsida) dengan
pengasapan (thermal ogging) atau pengabutan (cold ogging)
b) #emephis (abate) untuk membunuh jentik (larvasida) dengan menabur
pasir abate ke bejana " bejana tempat penampungan air bersih. !osis
yang digunakan adalah 1 ppm atau 1 gram abate S7 1: per 10 liter
air
2) #anpa insektisida
a) *enguras tempat penampungan air minimal 1G seminggu
(perkembangan telur nyamuk lamanya / " 10 hari)
b) *enutup tempat penampungan air rapat " rapat
c) *embersihkan halaman rumah dari kaleng " kaleng bekas, botol, dan
benda lain tempat nyamuk bersarang.
d) Perindungan perseorangan untuk mencegah gigitan nyamuk dengan
memasang kaat kasa dilubang angina diatas jendela, tidur dengan
kelambu.
2.3 Konsep Suhu
2.3.1 Pengertian
Suhu adalah ?rasa panas@ atau ?rasa dingin@ suatu ;at. Suhu tubuh adalah
perbedaan antara panas yang dihasilkan tubuh dengan jumlah panas yang
dilepaskan ke lingkungan. #ermogulasi adalah ungsi isiologis tubuh untuk
mempertahankan agar suhu tubuh tetap konstan. Pengukuran suhu tubuh
didokumentasikan dengan satuan derajat (oD), misalnya oD. (!ebora. 2011).
Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh
proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.
(Potter, Patrici $. 200').
2.3.2 %isio#ogis Suhu
>ipotalamus adalah pusat integrasi utama untuk memelihara keseimbangan
energi dan suhu tubuh. >ipotalamus menerima inormasi dari serabut aeren
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
15/49
20
mengenai suhu diberbagai bagian tubuh dan memulai penyesuaian terkoordinasi
yang sangat rutin dalam mekanisme penambahan dan pengurangan suhu sesuai
keperluan tubuh. agian depan hipotalamus mengatur proses pembuangan panas,
sedangkan bagian belakang hipotalamus mengatur proses penyimpanan panas.
#ingkat respons terhadap penyimpangan suhu tubuh disesuaikan secara
cermat sehingga panas yang dihasilkan atau dikeluarkan sangat sesuai dengan
kebutuhan untuk memulihkan suhu ke normal. Suhu tubuh dibagi menjadi dua,
yaitu suhu inti dan suhu kulit. Suhu inti adalah suhu dari jaringan tubuh yang ada
di dalam. Suhu ini hampir selalu konstan, kecuali seseorang sedang demam. Suhu
inti dipantau oleh termoreseptor sentral yang terletak di hipotalamus serta di
susunan sara pusat dan organ abdomen. Suhu kulit naik dan turun sesuai suhu
lingkungan. (!ebora. 2011). $da beberapa cara yang dilakukan tubuh untuk
mengatur panas dalam tubuh, yaitu sebagai berikut +
1) Cadiasi + perpindahan panas dari permukaan suatu objek ke permukaan
objek lain tanpa keduanya bersentuhan. Panas berpindah melalui
gelombang elektromagnetik aliran darah dari organ internal inti
membaa panas ke kulit dan kepembuluh darah permukaan.
2) =onduksi + perpindahan panas dari satu objek ke objek yang lain
dengan kontak langsung. =etika kulit hangat menyentuh objek yang
lebih dingin, panas akan hilang.
3) =onveksi + perpindahan panas karena gerakan udara. Panas
dikonduksikan pertama kali pada molekul udara secara langsung dalam
kontak dengan kulit.
$)
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
16/49
21
bisa mencapai 3'0 " 00cc% hari. Selain melalui keringat, kehilangan
panas tubuh juga bisa berasal dari kerja paru " paru dan system
pernaasan.(Potter, Patricia $. 200')
2.3.3 %aktor 5 %aktor (ang empengaruhi Suhu Tubuh
$da beberapa aktor yang mempengaruhi suhu tubuh menurut !ebora
(2011) antara lain sebagai berikut +
1) aju metabolisme basal semua sel tubuh
2) aju cadangan metabolisme yang disebabkan oleh aktivasi otot,
termasuk kontraksi otot karena menggigil.3) *etabolisme tambahan yang disebabkan oleh tiroksin terhadap sel
$) *etabolisme tambahan karena eek epinerin, norepinerin, dan
rangsangan simpatis terhadap sel.
*) *etabolisme tambahan akibat aktivitas kimiai dalam sel, bila
temperature sel meningkat.
+) >asil pengukuran suhu tubuh bisa bervariasi, bergantung pada berbagai
macam aktor. erikut adalah rentang hasil pengukuran suhu
berdasarkan usia.
2.3.$ 0asi# pengukuran Suhu Tubuh
>asil pengukuran suhu tubuh bisa bervariasi, bergantung pada berbagai
macam aktor. erikut adalah rentang hasil pengukuran suhu berdasarkan usia.
#abel 2.1 Centang &ormal Suhu #ubuh.
Usia 6okasio
7ayi baru lahir $ksila '.'-.'
1 tahun 5ral /./
tahun 5ral /.2
' tahun 5ral /.0
!easa
5ral /.0
$ksila .3
Cektal /.
H/0 tahun 5ral .0
Sumber + !alaune dalam 5da !ebora, 2012.
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
17/49
22
Secara umum, kelainan hasil pengukuran suhu tubuh dibagi menjadi dua,
yaitu hipotermia dan hipertermia. >ipotermia dinyatakan pada saat hasil
pengukuran suhu tubuh I'o
D. >ipotermia ditandai dengan penurunan
metabolisme tubuh, menyebabkan penurunan rekuensi nadi, respirasi, dan
tekanan darah. Bika tidak ditangani dapat menyebabkan henti jantung. >ipertermia
dinyatakan pada aat hasil pengukuran suhu tubuh J/,oD. >ipertermia ditandai
dengan peningkatan metabolisme tubuh. Selain itu, ada beberapa istilah dalam
hasil pengukuran suhu tubuh (#abel 2.2).
#abel 2.2 =elainan dalam >asil Pengaturan Suhu #ubuh.
Ke#ainan Pengertian Karakteristik
etih bahang
(heat eGhaustion)
Peningkatan suhu tubuh (
30 oD) karena kondisi
lingkungan yang panas,
menyebabkan diaoresis
(berkeringat) yang
berlebihan
!itandai dengan
hilangnya air dan garam
yang keluar dari
keringat, menyebabkan
gejala haus, mual,
muntah dan disorientasi
>eat stroke
Suhu tubuh yang mencapai
batas kritis (3031oD) karena
paparan suhu lingkungan
yang sangat panas.
#anda yang penting
adalah kulit yang kering
dan terasa panas.
Penderita menjadi
gelisah dan delirium,
merasa sangat haus,
nyeri pada abdomen,
kram otot dan gangguan
penglihatan. !apat
menyebabkanpenurunan kesadaran
jika tidak ditangani.
>ipotermia Suhu tubuh dibaah 'oD
karena paparan suhu
lingkungan yang sangat
panas.
!itandai dengan
penurunan metabolisme
yang menyebabkan
gangguan mental,
penurunan nadi,
respirasi dan tekanan
darah. !apat
menyebabkan gagal
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
18/49
23
Ke#ainan Pengertian Karakteristik
jantung jika tidak
ditangani.
Cadang dingin
(rostbite)
Pembekuan pada beberapa
jaringan tubuh karenaterkena suhu lingkungan
yang sangat dingin (daun
telinga, jari tangan dan kaki).
!itandai dengan
ketidakseimbangan
sirkulasi dan dapat
menyebabkan ganggren.
Sumber + !alaune dalam 5da !ebora.2012
2.3.* engukur Suhu Tubuh Ba(i8 Anak
*engukur suhu tubuh bayi% anak menurut =usyati (200).
1) Persiapan $lat
a) #ermometerb) #iga adah yang berisi air sabun, air bersih
c) #isu
d) engkok
e) Sarung tangan bersih
) =om
g) aki
h) $las baki
i) Spidol% pulpen merah " biru
j) uku untuk mencatat
2) Persiapan =liena) Belaskan pada klien tentang tujuan tindakan yang akan dilakukan
b) $tur lingkungan sekitar klien
) Prosedur pengukuran suhu thermometer aksila
a) Duci #angan
b) !ekatkan alat ke klien
c) 8dentiikasi klien
d) Belaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
e) Periksa termometer apakah air raksa tepat pada angka di baah 'oD
) $tur posisi pasien sesuai kondisi pasien
g) uka baju lengan pasien (jika perlu), lalu keringkan ketiak dengan tisu
h) Bepitkan termometer pada ketiak klien dengan reservoir tepat di tengah
ketiak dan lengan klien dilipatkan ke dada (aasi dan damping khusus
pada penderita tidak sadar dan anak " anak).
i) Setelah ' " 10 menit, termometer diangkat dan langsung dibaca,
kemudian dicatat
j) ersihkan thermometer dengan cara
k) Delupkan termometer pada botol yang berisi disinektan
l) Delupkan termometer pada botol yang berisi sabun
m) *asukkan pada botol yang berisi air bersih
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
19/49
24
n) =eringkan dengan tisu
o) $ir raksa diturunkan kembali dan termometer diletakkan pada
tempatnya
p) =lien dikembalikan pada posisi semulaF) Capikan alat
r) Duci tangan
2.3.+ engukur Suhu Tubuh Ba(i8 Anak
*enurut Standart Prosedur 5perasional Cumah Sakit aptis =ediri.
1) Pengertian
*engukur suhu tubuh bayi% anak dengan thermometer
2) #ujuan*engetahui suhu badan pasien untuk membantu menentukan diagnosa dan
menentukan langkah " langkah keperaatan.
) Prosedur
a) Siapkan alat
b) $lat " alat dibaa kedekat pasien
c) #anyakan nama pasien dan sesuaikan dengan gelang identitas pasien
d) Belaskan kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
e) $njurkan pasien supaya berbaring% duduk dengan tenang
) $mbil termometer dari tempat penyimpanan, sapu dengan tissue.
g) aca kadar air raksa sambil memutar termometer dengan lembut sejajar
pandangan mata. $ir raksa harus dibaah ','oD. Bika air raksa ada
diatas kadar yang diinginkan, goyangkan termometer lebih baah.
Pegang ujung atas termometer dengan aman dan jauhkan dari benda "
benda lain. =ibaskan pergelangan tangan secara mencolok.
h) Singkirkan pakaian atau dari bahu dan lengan
i) etakkan termometer di tengah aksila, turunkan lengan menjepit
termometer dan taruh lengan menyilang di dada pasien
j) iarkan termometer selama ' " 10 menit
k) Bangan meninggalkan pasien selama termometer ada di aksila pasien
l) $mbil termometer dan seka area aksila dengan tissue. Seka dengan cara
memutar dari jari kearah ujung termometer. uang tisu
m) aca termometer sejajar mata
n) ari tahu pasien berapa suhunya
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
20/49
25
o) Duci termometer di astael pada air mengalir dengan sabun% semprot
dengan alkohol, keringkan dan taruh kembali pada tempatnya. etakkan
diatas meja pasien.p) antu pasien memasang gon atau baju kembali
F) Duci tangan
r) Datat suhu tubuh pasien pada buku catatan dan dokumentasi pada status
pasien.
2.$ Tin"akan Peme#iharaan Suhu Tubuh 9 Kompres
2.$.1 Pengertian
=ompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan
cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh
yang memerlukan. (=usyati,200)
2.$.2 Tu4uan Kompres
*encegah pasien untuk menggigil sehingga pasien tidak mengalami
peningkatan suhu tubuh akibat menggigilnya otot. =ompres hangat merangsang
vasodilatasi sehingga mempercepat proses evaporasi dan konduksi yang pada
akhirnya dapat menurunkan suhu tubuh. (Sodikin dalam =arina 8ndah. 201).
2.$.3 In"ikasi Kompres
8ndikasi kompres menurut =usyati (200) antara lain +
1) Pasien yang kedinginan
2) Perut kembung
) *engatasi peradangan
3) Spasme otot (kekejangan otot)') $danya abses, hematoma
2.$.$ Prose"ur Kompres 0angat
Prosedur kompres hangat menurut =usyati (200)
1) Persiapan $lat
a) =om berisi air hangat sesuai kebutuhan (30 " 3o D) % air dingin
b) ak steril berisi pinset dua buah, kasa dengan beberapa potong dengan
ukuran yang sesuai
) =asa perban atau kain segitiga
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
21/49
26
") Pengalas
e) Sarung tangan bersih
') engkok
2) Prosedur
a) erikan penjelasan kepada pasien tindakan yang akan dilakukanb) !ekatkan alat " alat dengan pasien
c) Perhatikan privacy pasien
d) Duci tangan
e) $tur posisi yang nyaman
) Pasang pengalas dibaah daerah yang dikompres
g) Pakai sarung tangan
h) $mbil potongan kasa dengan pinset masukkan ke dalam bak berisi air
i) $mbil kasa kemudian letakkan pada area yang akan di kompres
j) akukan perasat ini 1' " 0 menit, kompres tiap ' menit
k) epas sarung tangan
l) $mbil pengalasm) $tur posisi pasien yang nyaman
n) ereskan alat " alat dekat pasien
o) Duci tangan
p) !okumentasi tindakan
2.$.* Prose"ur Kompres 0angat
Prosedur kompres hangat menurut Standart Prosedur 5perasional Cumah
Sakit aptis =ediri.
1) Pengertian
*emberi rasa hangat dengan mempergunakan alat yang menimbulkan hangat
pada bagian tubuh yang memerlukan.
2) #ujuan
a) *emperlancar sirkulasi darah
b) *engurangi% menghilangkan rasa sakit
c) *emperlancar pengeluaran cairan (eGudat)
d) *erangsang peristaltic
e) *emberi ketenangan dan kesenangan pada klien
) Prosedura) Duci tangan
b) Siapkan askom%ember dan isi dengan air hangat
c) aa peralatan ke dekat pasien
d) Belaskan kepada pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
e) Cendam aslap ke dalam askom% ember yang sudah disiapkan
) Peras aslap kemudian tempelkan pada bagian yang akan dikompres
g) $njurkan kepada keluarga untuk mau bekerjasama dalam melakukan
kompres hangat
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
22/49
27
h) Setelah selesai, rapikan pasien dan jelaskan baha tindakan sudah
selesai
i) ereskan peralatan
j) Duci tangank) !okumentasikan tindakan dalam status pasien
2.* Konsep Keseimbangan 7airan "an #ektro#it
2.*.1 Pengertian 7airan "an #ektro#it
Dairan dan
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
23/49
28
mempunyai kepekatan yang sama dengan larutan dalam sistem vaskuler.
arutan isotonik merupakan larutan yang mempunyai kepekatan sama
dengan larutan yang dicampur. arutan hipotonik mempunyai kepekatan
lebih rendah dibanding larutan intasel. Pada proses osmosis dapat terjadi
perpindahan dari larutan dengan kepekatan rendah ke larutan yang
kepekatannya lebih tinggi melalui membran semipermiabel, sehingga
larutan yang berkonsentrasi rendah volumenya akan berkurang, sedang
larutan yang berkonsentrasi lebih tinggi akan bertambah volumenya.
) #ranspor $ktiProses perpindahan cairan tubuh dapat menggunakan mekanisme transport
akti. #ransport akti merupakan gerak ;at yang akan berdisusi dan
berosmosis. Proses ini terutama penting untuk mempertahankan natrium
dalam cairan intra dan ekstrasel.
>idayat (200-)
2.*.3 Kebutuhan 7airan Tubuh bagi anusia
=ebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara
isiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir -0:
dari total berat badan tubuh. Sementara itu sisanya merupakan bagian padat
dari tubuh. Sementara keseluruhan, katagori persentase cairan tubuh
berdasarkan umur adalah + bayi baru lahir /': dari total berat badan, dan
deasa tua 3': dari total berat badan.
#abel 2. =ebutuhan $ir erdasarkan Amur dan erat adan
Amur =ebutuhan $ir
Bumlah air dalam 23 jam *l%kg berat badan
>ari 2'0 " 00 0 " 100
1 #ahun 11'0 " 100 120 " 1'
2 #ahun 1'0 " 1'00 11' " 12'
3 #ahun 100 " 100 100 " 110
10 #ahun 2000 " 2'00 /0 " '
13 #ahun 2200 " 2/00 '0 " 0
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
24/49
29
1 #ahun 2200 " 2/00 30 " '0
!easa 2300 " 200 20 " 0
Sumber + ehrman, Cidayat (200-)
2.*.$ asa#ah Keseimbangan 7airan
1) >iponatremia>iponatremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium
dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium dalam
plasma sebanyak I 1' miponatremia
disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh secara berlebihan, misalnya
ketika tubuh mengalami diare yang berkepanjangan.
2) >ipernatremia
>ipernatremia merupakan suatu keadaan di mana kadar natrium dalam
plasma tinggi, ditandai dengan adanya mukosa kering, oligari% anusia,
turgor kulit buruk dan permukaan kulit membengkak, kulit kemerahan,
lidah kering, kemerahan, konvulsi, suhu badan naik, serta kadar natrium
dalam plasma lebih dari 13' mipokalemia
>ipokalemia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam
darah. >ipokalemia sering terjadi pada pasien yang mengalami diare
berkepanjangan, juga ditandai dengan lemahnya denyut nadi, turunnya
tekanan darah, tidak nasu makan dan muntah " muntah. Perut kembung,
lemah dan lunaknya otot tubuh, tidak beraturannya denyut jantung
(aritmia), penurunan bising usus, dan turunnya kadar kalium plasma
hingga kurang dari ,' miperkalemia
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
25/49
30
>iperkalemia merupakan suatu keadaan di mana kadar kalium dalam
darah tinggi, sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal,
asidosis metabolic, pemberian kalium yang berlebihan melalui intravena
yang ditandai dengan mual, hiperaktivitas sistem pencernaan, aritmia,
kelemahan, sedikitnya jumlah urine dan diare, adanya kecemasan dan
iritabilitas, serta kadar kalium dalam plasma mencapai lebih ' m
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
26/49
31
>ipermagnesia merupakan kondisi berlebihnya kadar magnesium dalam
darah, ditandai dengan adanya koma, gangguan pernaasan, dan kadar
magnesium mencapai lebih dari 2,' midayat (200-)
2.*.* %aktor 5 %aktor (ang empengaruhi Keseimbangan 7airan "an
#ektro#it
1) Amur, variasi usia berkaitan dengan luas permukaan tubuh, metabolisme
yang diperlukan dan berat badan.
2) #emperature lingkungan, panas yang berlebih menyebabkan berkeringat,
seseorang dapat kehilangan &aD melalui keringatsebanyak 1'0
gram% hari.
) !iet, pada saat tubuh kekurangan nutrisi, tubuh akan memecah cadangan
energi, proses ini menimbulkan pergerakan cairan dari interstisial ke
intraseluler.
3) Stress, stress dapat menimbulkan peningkatan metabolisme sel,
konsentrasi darah dan glikolisis otot, mekanisme ini dapat menimbulkan
retensi sodium dan air. Proses ini dapat meningkatkan produksi $!>
dan menurunkan produksi urine.
') Sakit, keadaan pembedahan, trauma jaringan, kelainan ginjal, dan
jantung, gangguan hormon akan mengganggu keseimbangan cairan.
2.6 Konsep Asuhan Kepera:atan pa"a PasienDengue Hemorrhagic Fever
2.+.1 Pengka4ian
*enurut &ursalam (200'), pengkajian pasien denganDengue Hemorrhagic
Fever.
1) 8dentitas Pasien
&ama, umur (pada !>9 paling sering menyerang anak " anak dengan usia
kurang dari 1' tahun), jenis kelamin, alamat, pendidikan, nama orang tua,
pendidikan orang tua, dan pekerjaan orang tua).
2) =eluhan Atama
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
27/49
32
$lasan% keluhan yang menonjol pada pasien !>9 untuk datang ke Cumah
Sakit adalah panas tinggi dan anak lemah
) Ciayat Penyakit Sekarang
!idapatkan adanya keluhan panas mendadak yang disertai menggigil dan
saat demam kesadaran compos mentis. #urunnya panas terjadi diantara hari
ke dan ke /, dan anak semakin lemah. =adang " kadang disertai dengan
keluhan batuk pilek, nyeri telan, mual, muntah, anoreksia, diare% konstipasi,
sakit kepala, nyeri otot, dan persendian, nyeri ulu hati dan pergerakan bola
mata terasa pegal, serta adanya manisestasi perdarahan pada kulit, gusi
(grade 888,8E), melena atau hematemesis.
3) Ciayat Penyakit yang Pernah diderita
Penyakit apa saja yang pernah diderita. Pada !>9, anak bisa mengalami
serangan ulangan !>9 dengan tipe virus lain.
') Ciayat 8munisasi
$pabila anak mempunyai kekebalan yang baik, maka kemungkinan akan
timbulnya komplikasi dapat dihindari
) Ciayat 7i;i
Status gi;i anak yang menderita !>9 dapat bervariasi. Semua anak dengan
status gi;i baik maupun buruk dapat beresiko, apabila terdapat aktor
predisposisinya. $nak yang menderita !>9 sering mengalami keluhan
mual,muntah, dan nasu makan menurun. $pabila kondisi ini berlanjut dan
tidak disertai dengan pemenuhan nutrisi yang mencukupi, maka anak dapat
mengalami penurunan berat badan sehingga status gi;inya menjadi kurang./) =ondisi ingkungan
Sering terjadi di daerah yang padat penduduknya dan lingkungan yang
kurang bersih (seperti air yang menggenang dan gantungan baju di kamar).
) Pola =ebiasaan
a) &utrisi dan metabolisme + rekuensi, jenis, pantangan, nasu makan
berkurang dan nasu makan menurun.
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
28/49
33
b) 9,
keadaan isik anak adalah sebagai berikut +
(1) 7rade 8 + kesadaran composmetis, keadaan umum lemah, tanda " tanda
vital dan nadi lemah
(2) 7rade 88 + kesadaran composmetis, keadaan umum lemah, ada
perdarahan spontan petekia, perdarahan gusi dan telinga, serta nadi
lemah, kecil, dan tidak teratur, serta tensi menurun.
() 7rade 888 + kesadaran apatis, somnolen, keadaan umum lemah, nadi
lemah, kecil, dan tidak teratur, serta tensi menurun.
(3) 7rade 8E + kesadaran koma, tanda " tanda vital + nadi tidak teraba, tensi
tidak terukur, pernaasan tidak teratur, ekstermitas dingin, berkeringat,
dan kulit tampak biru.
10) Sistem 8ntegumen
a) $danya petekie pada kulit, turgor kulit menurun, dan muncul keringat
dingin, dan lembab.
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
29/49
34
b) =uku sianosis% tidak
c) =epala dan eher
=epala terasa nyeri, muka tampak kemerahan karena demam (lusy),
mata anemis, hidung kadang mengalamiperdarahan (epitaksis) pada
grade 8, 88, 8E. Pada mulut didapatkan baha mukosa mulut kering,
terjadi perdarahan gusi, dan nyeri telan,. Sementara tenggorokan
mengalami hyperemia pharing dan terjadi perdarahan telinga (pada
grade 88,888,8E).
d) !ada
entuk simetris dan kadang " kadang terasa sesak. Pada oto thoraG
terdapat adanya cairan yang tertimbun pada paru sebelah kanan (eusi
pleura), Cales H. Conchi H yang biasanya terdapat pada grade 888 dan 8E.
e) $bdomen
*engalami nyeri tekan, pembesaran hati (hepatomegaly, dan asites
) 9 akan dijumpai
a) >b meningkat (L20:)
b) #rombositopenia (M100.000%ml)
c) eukopenia (mungkin normal% leukositosis)
d) 8g. ! dengan positi
e) >asil pemeriksaan kimia darah menunjukkan+ hipoproteinemia,
hipokloremia, dan hiponatremia.) Arium dan Ph darah mungkin meningkat
g) $sidosis metabolik + pD52I ' " 30 mm>g dn >D5 rendah
h) S75#% S7P# mungkin meningkat
(&ursalam. 200')
2.+.2 /iagnosis Kepera:atan
*enurut &abiel Cidha. 2013, diagnosa pasien dengan Dengue
Hemorrhagic Fever.
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
30/49
35
1) =ekurangan volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan
intravaskuler, interstisial, atau intraseluler.
2) &yeri akut
3) >ipertermi berhubungan dengan proses ineksi virus dengue.$) =etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nasu makan yang
menurun
*) =urang pengetahuan
Sedangkan *enurut $min (201), diagnosa keperaatan pada pasien
denganDengue Hemorrhagic Fever.
1) =etidakeektian perusi jaringan parier berhubungan dengan kebocoran
plasma
2) =etidakeektian pola naas berhubungan dengan jalan naas terganggu
akibat spasme otot " otot pernaasan, nyeri, hypoventilasi
) Cesiko syok (hypovolemik) berhubungan dengan perdarahan yang berlebih
pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler
3) Cesiko perdarahan berhubungan dengan penurunan aktor " aktor
pembekuan (trombositopeni)
2.+.3 Interensi
1) =ekurangan volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan
intravaskuler, interstisial, atau intraseluler.
atasan =arakteristik +
a) =elemahan
b) >aus
c) Penurunan tugor kulit% lidah
d) *embrane mukosa% kulit keringe) Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah
) Perubahan status mental
g) =onsentrasi urin meningkat
h) #emperature tubuh meningkat
i) >ematokrit meninggi
9aktor " aktor yang berhubungan
a) =ehilangan volume cairan secara akti
b) =egagalan mekanisme pengaturan
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
31/49
36
&5D +
a) 9luid balance
b) >ydration
c) &utritional status + ood and luid intake
=riteria >asil +
a) *empertahankan urine output sesuai dengan usia dan , B urine
normal, ># normal.
b) #ekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
c) #idak ada tanda dehidrasi, elastisitas tugor kulit baik,membrane
mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebih.
&8D +
a) #imbang popok% pembalut jika diperlukan
b) Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
c) *onitor status hidrasi (kelembaban membrane mukosa, nadi adekuat,
tekanan darah ortostatik)
d) *onitor vital signe) *onitor masukan makanan% cairan dan hitung intake kalori harian
) *onitor status nutrisi
g) =olaborasi pemberian cairan 8E
2) &yeri akut
atasan karakteristik +
a) 7erakan melindungi
b) #ingkah laku berhati " hati
) *uka topeng
") 7angguan tidur (mata sayu, tampak capek, menyeringai)
e) #ingkah laku ekspresi (contoh + gelisah, merintih, menangis, naas
panjang)
') Perubahan nasu makan dan minum
9aktor yang erhubungan +
$gen injuri (biologi, kimia, isik, psikologis)
&5D +
a) Pain level
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
32/49
37
b) Pain control
c) Domort level
=riteria hasil
a) *ampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan
tehnik nonarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
b) *elaporkan baha nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen
nyeri
c) *ampu mengenali nyeri (skala, intensitas, rekuensi dan tanda nyeri)
d) *enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
e) #anda vital dalam rentang normal
&8D +
Pain management +
a) akukan pengkajian nyeri secara komprehensi termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, rekuensi, kualitas dan aktor presipitas
b) 5bservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
c) 7unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien
d) =aji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
e)
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
33/49
38
a) #entukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat.
b) Dek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan rekuensi
c) Dek riayat alergid) Pilih analgesic yang diperlukan atau kombinasi dari analgesic ketika
pemberian lebih dari satu
e) #entukan pilihan analgesic tergantung tipe dan beratnya nyeri
) #entukan analgesic pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal
g) Pilih rute pemberian secara 8E, 8* untuk obat nyeri secara teratur
h) *onitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesic
i) erikan analgesic tepat aktu terutama saat nyeri hebat
j) ipertermi berhubungan dengan proses ineksi virus dengue
atasan karakteristik +a) =enaikan suhu tubuh diatas rentang normal
b) Serangan atau konvulsi (kejang)
c) =ulit kemerahan
d) Pertambahan CC
e) #akikardi
) Saat disentuh tangan terasa hangat
9aktor " aktor yang berhubungan +
a) Penyakit% trauma
b) Peningkatan metabolisme
c) $ktivitas yang berlebih
d) Pengaruh medikasi% anestesi
e) =etidakmampuan% penurunan kemampuan untuk berkeringat
) #erpapar dilingkungan panas
g) !ehidrasi
h) Pakaian yang tidak tepat
&5D + thermoregulation
=riteria >asil +
a) Suhu tubuh dalam rentang normal
b) &adi dan CC dalam rentang normal
c) #idak ada perubahan arna kulit dan tidak ada pusing
&8D +
9ever treatmen
a) *onitor suhu sesering mungkin
b) *onitor 84
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
34/49
39
c) *onitor arna dan suhu kulit
d) *onitor tekanan darah, nadi, CC
e) *onitor penurunan tingkat kesadaran
) *onitor 4D, >b, >ct
g) *onitor intake dan outputh) erikan anti piretik
i) erikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam
j) Selimuti pasien
k) akukan tapid sponge
l) Pemberian cairan intravena
m) =ompres pasien pada lipat paha dan aksila
n) #ingkatkan sirkulasi udara
o) erikan pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil
#emperature regulation +
a) *onitor suhu minimal tiap 2 jam
b) Cencanakan monitoring suhu secara kontinyu
c) *onitor #!, &adi, CC
d) *onitor arna dan suhu kulit
e) *onitor tanda " tanda hipertermia dan hipotermia
) #ingkatkan intake cairan dan nutrisi, selimuti pasien untuk mencegah
hilangnya kehangatan tubuh
g) $jarkan pasien cara mencegah keletihan akibat panas
h) !iskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan
eek negative dari kedinginan
i) eritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan
emergency yang diperlukan
j) $jarkan indikasi dan hipotermi dan penanganan yang diperlukan
k) erikan antipiretik jika perlu
Eital Sign *onitoring +
a) *onitor #!, nadi, suhu, CCb) Datat adanya luktuasi tekanan darah
c) $uskultasi #! pada kedua lengan dan bandingankan
d) *onitor #!, nadi, CC, sebelum, selama, dan setelah aktivitas
e) *onitor kualitas dari nadi
) *onitor rekuensi dan irama pernaasan
g) *onitor suara paru
h) *onitor pola pernaasan abnormal
i) *onitor suhu, arna, dan kelembaban kulit
j) *onitor sianosis parier
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
35/49
40
k) *onitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)
l) 8dentiikasi penyebab dari perubahan vital sign
$) =etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhatasan =arakteristik +
a) erat badan 20: atau lebih di baah ideal
b) !ilaporkan adanya intake makanan yang kurang
) *embrane mukosa dan konjungtiva pucat
") =elemahan otot yang digunakan untuk menelan% mengunyah
e) uka, inlamasi pada ronggo mulut
') *uda terasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan
g) !ilaporkan atau akta adanya kekurangan makanan
h) !ilaporkan adanya perubahan sensasi rasa
i) Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan
4) *iskonsepsik) =ehilangan dengan makanan cukup
#) =eengganan untuk makan
m) =ram pada abdomen
n) #onus otot jelek
o) &yeri abdominal dengan atau tanpa patologi
p) =urang berminat terhadap makanan
;) Pembuluh darah kapiler mulai rapuh
r) !iare dan atau steatorrhea
s) =ehilangan rambut yang cukup banyak (rontok)
t) Suara usus hiperakti
u) =urangnya inormasi, misinormasi
9aktor "aktor yang berhubungan +
a) =esulitan mengunyah atau menelan
b) 8ntoleransi makanan
c) >ilang nasu makan
d) *ual dan muntah
&5D +
a) &utritional status + ood and luid intake
b) &utrional status + nutrient intake
c) 4eight control
=riteria >asil +
a) $danya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
b) erat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
c) #idak ada tanda " tanda malnutrisi
d) *enunjukkan peningkatan ungsi pengecapan dari menelan
e) #idak terjadi penurunan berat badan yang berarti
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
36/49
41
&8D +
&utrition management
a) =aji adanya alergi makananb) =olaborasi dengan ahli gi;i untuk menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien
c) $njurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin D
d) erikan substansi gula
e) 6akinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
) erikan makanan yang terpilih (sudah di konsultasikan dengan ahli
gi;i)g) $jarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian
h) *onitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
i) erikan inormasi tentang kebutuhan nutrisi
j) =aji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
&utrition *onitoring +
a) pasien dalam batas normal
b) *onitor adanya penurunan berat badan
c) *onitor tipe dan jumlah aktivitas yang bisa dilakukan
d) *onitor interaksi anak atau orang tua selama makan
e) *onitor lingkungan selama makan
) Badalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
g) *onitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
h) *onitor turgor kulit
i) *onitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
j) *onitor mual dan muntah
k) *onitor kadar albumin, total protein, >b, dan kadar >t
l) *onitor makanan kesukaan
m) *onitor pertumbuhan dan perkembangan
n) *onitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtivao) *onitor kalori dan intake nutrisi
p) Datat adanya edema, hiperemik, hipertonik papilla lidah, dan cavitas
oral.
F) Datat jika lidah berarna magenta, scarlet.
') =urang pengetahuan
atasan karakteristik + memverbalisasikan adanya masalah,
ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai.
9aktor yang berhubungan +
a) =eterbatasan kogniti
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
37/49
42
b) 8nterpretasi terhadap inormasi yang salah
c) =urangnya keinginan untuk mencari inormasi
d) #idak mengetahui sumber " sumber inormasi
=riteria hasil +
a) Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit,
kondisi, prognosis, dan pengobatan.
b) Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yan dijelaskan
secara benar.
c) Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan
peraat% tim kesehatan lainnya.
&8D +
a) erikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses
penyakit yang spesiik
b) Belaskan patoisiologis dari penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi dan isiologi, dengan cara yang tepat.
c) 7ambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan
cara yang tepat.
d) 7ambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
e) 8dentiikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat
) Sediakan inormasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang
tepat
g) >indari jaminan yang kosong
h) Sediakan bagi keluarga atau S5 inormasi tentang kemajuan pasien
dengan cara yang tepat.
i) !iskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi di masa yang akan dating dan atau proses
pengontrolan penyakit.
j) !iskusikan pilihan terapi atau penanganan
k) !ukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second
opinion dengan cara yang tepat atau diindikasi.
l)
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
38/49
43
m) 8nstruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada
pemberi peraatan kesehatan, dengan cara yang tepat.
Sedangkan *enurut $min ( 201), diagnosa keperaatan pada pasien
denganDengue Hemorrhagic Fever.
1) =etidakeektian perusi jaringan parier jaringan berhubungan dengan
kebocoran plasma
atasan =arakteristik +
a) #idak ada nadi.
b) Perubahan ungsi motorik.
c) Perubahan karakteristik kulit (arna, elastisitas, rambut, kelembaban,
kuku, sensasi dan suhu).
d) Perubahan tekanan darah di ekstremitas.
e) 4aktu pengisian kapiler J detik.
) 4arna tidak kembali ketungkai saat tungkai diturunkan.
g) =elambatan penyembuhan luka perier.
h) Penurunan nadi.
i) ypervolemiad) >ipovolemia
e) >ipoventilasi
#ujuan +
a) !irculation status
b) "issue #erfusion+ cerebral
=riteria >asil +
a) #ekanan sistole dan diastole dalam rentang normal.
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
39/49
44
b) #idak ada tandatanda peningkatan intrakranial
8ntervensi +
a) *onitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas,
dingin, tajam dan tumpul.
b) *onitor adanya parestesia
) 8nstruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada isi atau
laserasi
") 7unakan sarung tangan untuk proteksi.
e) atasi gerak pada kepala, leher dan punggung.
') *onitor kemampuan uang $ir esar.
g) =olaborasi pemberian analgesik
h) *onitor adanya tromboplibitisi) !iskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi.
2) =etidakeektian pola naas berhubungan dengan jalan naas terganggu
akibat spasme otot " otot pernaasan, nyeri, hypoventilasi
atasan karakteristik +
a) Perubahan kedalaman pernaasan.
b) Perubahan ekskursi dada.
) *engambil posisi tiga titik tumpu (tripod)
") radipneu.
e) Penurunan tekanan ekspirasi.
') Penurunan ventilasi semenit.
g) Penurunan kapasitas vital.
h) !ispneu.
i) Peningkatan diameter anteriorposterior.
4) Pernaasan cuping hidung.
k) 5rtopneu.
#) 9ase ekspirasi memanjang.
m) Pernaasan bibir.
n) #akipneu.
o) Penggunakan otot aksesorius untuk bernaas.
9aktor yang berhubungan +
a) $nsietas
b) Posisi tubuh
c) >iperventilasi
d) 5besitas
e) =elelahan otot " otot pernaasan.
#ujuan +
a) Status pernaasan + ventilation.
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
40/49
45
b) Air$ay patency.
c) %tatus vital sign.
=riteria hasil +
a) *endemonstrasikan batuk eekti dan suara naas yang bersih, tidak
ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu
bernaas dengan mudah dan tidak adapursed lips).
b) *enunjukkan jalan naas yang paten (klien tidak merasa tercekik,
irama naas, rekuensi pernaasan dalam rentang normal dan tidak
ada suara naas abnormal).
c) #andatanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi dan
pernaasan).
8ntervensi +
a) uka jalan naas, gunakan teknik chin liftatau&a$ thrustbila perlu.
b) Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi.
c) 8dentiikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan naas buatan.
d) akukan isioterapi dada jika perlu.
e) =eluarkan sekret dengan batuk atau suction.
) $uskultasi suara naas, catat adanya suara tambahan.
g) akukan suction pada mayo.
h) erikan bronkodilator bila perlu.
i) erikan pelembab udara kassa basah &aD lembab.
j) $tur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
k) *onitor respirasi dan status 52.
#erapi oksigen +
a) ersihkan mulut, hidung dan sekret trakea.
b) Pertahankan jalan naas yang paten.c) $tur peralatan oksigenasi.
d) *onitor aliran oksigen.
e) Pertahankan posisi pasien.
) 5bservasi adanya tandatanda hipoventilasi.
g) *onitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi.
Vital sign monitoring
a) *onitor #!, nadi, suhu dan CC.
b) Datat adanya luktuasi tekanan darah.
c) $uskultasi #! pada kedua lengan dan bandingkan.
d) *onitor #!, nadi, CC, sebelum, selama dan setelah aktiitas.
e) *onitor kualitas dari nadi.
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
41/49
46
)*onitor rekuensi dan irama pernaasan.
g) *onitor suara paru.
h) *onitor pola pernaasan abnormal.
i) *onitor suhu, arna dan kelembaban kulit.
j) *onitor sianosis perier.k) *onitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar,
bradikardi dan peningkatan sistolik).
l) 8dentiikasi penyebab dari perubahan vital sign.
) Cesiko syok (hypovolemik) berhubungan dengan perdarahan yang berlebih
pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler
9aktor Cesiko +
a) >ipotensi.
b) >ipovolemi.
) >ipoksemia.") >ipoksia.
e) 8neksi.
') Sepsis.
g) Sindrom respons inlamasi sistemik.
#ujuan +
a) Syok preventi.
b) Syok managemen.
=riteria >asil +
a) &adi dalam batas yang diharapkan.
b) 8rama jantung dalam batas yang diharapkan.
) 9rekuensi naas dalam batas yang diharapkan.
") 8rama pernaasan dalam batas yang diharapkan.
e) &atrium serum dalam batas normal.
') =alium serum dalam batas normal.
g) =lorida serum dalam batas normal.
h) =alsium serum dalam batas normal.
i) *agnesium serum dalam batas normal.4) P> darah serum dalam batas normal.
>idrasi, indikator +
a) *ata cekung tidak ditemukan.
b) !emam tidak ditemukan.
) #! dalam batas normal.
") >ematokrit dalam batas normal.
8ntervensi +
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
42/49
47
a) *onitor status sirkulasi #!, arna, kulit, suhu kulit, denyut jantung, nadi.
b) *onitor tanda inadekuat oksigenasi jaringan.
) *onitor suhu dan pernaasan.
") *onitor input dan output.
e) Pantau + >emoglobin, >ematokrit, $7! dan elektrolit.') *onitor hemodinamika invasi yang sesuai.
g) *onitor tanda dan gejala asites.
h) *onitor tanda aal syok.
i) #empatkan pasien pada posisi supine, kaki elevasi untuk meningkatkan
preload dengan tepat.
4) ihat dan pelihara kepatenan jalan naas.
k) erikan cairan 8E dan atau oral yang tepat.
#) erikan vasodilator yang tepat.
m) $jarkan keluarga dan pasien tentang tanda dan gejala datangnya syok.
n) $jarkan keluarga dan pasien tentang langkah untuk mengatasi gejala syok.
*anagemen Syok +
a) *onitor ungsi neurologis.
b) *onitor ungsi renal (A&)
) *onitor tekanan nadi.
") *onitor status cairan, input output.
e) Datat gas darah arteri dan oksigenasi dijaringan.
') *onitor
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
43/49
48
3) Cesiko perdarahan berhubungan dengan penurunan aktor " aktor
pembekuan (trombositopeni).
atasan =arakteristik +
a) $neurismeb) Sirkumsisi
c) !eisiensi pengetahuan
d) =oagulopati intravaskuler diseminata
e) Ciayat jatuh
) 7angguan gastroinstestinal (misalnya + ulkus lambung)
g) 7angguan ungsi hati (sirosis, hepatitis)
h) =oagulopati inheren (trombositopenia)
=riteria >asil +
a) #idak ada hematuria dan hematemesisb) =ehilangan darah yang terlihat
c) #ekanan darah dalam batas normal sistol dan diastole
d) #idak ada pendarahan pervagim
e) #idak ada distensi abdominal
) >emoglobin dan hemotokrit dalam batas normal
8ntervensi +
a) *onitor ketat tanda " tanda perdarahan
b) Datat nilai >b dan >t sebelum dan sesudah terjadinya perdarahan
c) *onitor nilai laboratorium (koagulasi) trombosit.
d) *onitor ##E
e) Pertahankan bedrest selama perdarahan
) indungi pasien dari trauma penyebab perdarahan
g) 8dentiikasi penyebab perdarahan
Sedangkan *enurut Sari =artika ( 201), intervensi keperaatan pada
pasien denganDengue Hemorrhagic Fever.
1.>ipertermi berhubungan dengan pelepasan asam arakidonat pada
hipotalamus sekunder terhadap pelepasan ;at pirogen.
8ntervensi
a) =aji saat timbulnya nyeri
Casional + untuk mengidentiikasi pola demam
b) =aji tanda " tanda vital tiap jam
Casional + tanda vital dipakai sebagai pedoman untuk mengetahui
keadaan umum pasien
c) eri penjelasan tentang penyebab demam
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
44/49
49
Casional + penjelasan yang diberikan dapat membantu menurunkan
kecemasan
d) eri penjelasan pada pasien% keluarga tentang hal " hal yang dapat
dilakukan untuk mengatasi demam
Casional + keterlibatan keluarga dalam membantu proses penyembuhan
e) Pertahankan tirah baring
Casional + mengurangi peningkatan metabolisme tubuh yang dapat
mempengaruhi peningkatan suhu tubuh
) $njurkan pasien untuk banyak minum 2,' liter% 23 jam
Casional + dalam kondisi demam terjadi peningkatan evaporasi yang
memicu timbulnya dehidrasi sehingga memerlukan asupan cairan yang
adekuat.
g) erikan kompres hangat
Casional + menghambat pusat simpisis di hipotalamus sehingga terjadi
vasodilatasi kulit dengan merangsang kelenjar keringat untuk
mengurangi panas tubuh melalui penguapan
h) $njurkan untuk memakai pakaian yang dapat menyerap keringat
Casional + kondisi kulit yang lembab memicu timbulnya pertumbuhan
jamur serta mencegah timbulnya ruam kulit dan membantu proses
penguapan.
i) =olaborasi untuk pemberian antipiretik
Casional + untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada
hipotalamus.
2. &yeri berhubungan dengan peningkatan stimulasi nosiseptor sekunder
terhadap peradangan (proses inlamasi).
8ntervensi +a) *engkaji tingkat nyeri dengan rentang nyeri skala 0 " 10
Casional + untuk mengetahui tingkat nyeri yang dialami pasien sesuai
dengan respon individu terhadap nyeri.
b) eri posisi dan suasana yang nyaman
Casional + membantu menurunkan ketegangan yang dapat meningkatkan
nyeri.
c) =aji bersama pasien penyebab nyeri yang dialami
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
45/49
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
46/49
51
Casional + menetapkan data dasar pasien untuk mengetahui dengan cepat
penyimpangan dan keadaan normal
b) 5bservasi adanya tanda " tanda syok
Casional + agar dapat segera dilakukan tindakan untuk menanganic) $njurkan pasien untuk banyak minum
Casional + asupan cairan sangat diperlukan untuk menambah volume
cairan
d) =aji tanda dan gejala dehidrasi
Casional + untuk mengetahui penyebab deicit volume cairan tubuh
e) 5bservasi input dan output
Casional + untuk mengetahui keseimbangan cairan
) =olaborasi pemberian cairan intravena
Casional + pemberian cairan itravena sangat penting karena langung
masuk kepembuluh darah.
'. Cesiko syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan sekunder
terhadap pembesaran kapiler
a) *onitor =A pasien
Casional + untuk memantau kondisi pasien selama peraatan
b) 5bservasi tanda " tanda vital
Casional + observasi tanda vital terus menerus untuk antisipasi adanya
shock.
c) *onitor tand a tanda perdarahan
Casional + pendarahan yang cepat diketahui dapat segera ditangani
d) Belaskan pada keluarga tentang perdarahan yang mungkin terjadi
Casional + dengan memeberi penjelasan tanda " tanda syok dan
perdarahan dapat segera diketahui.
e) Dek darah lengkap (>b, >#)
Casional + untuk mengetahui tingkat kebocoran pembuluh darah
) =olaborasi untuk melakukan tindakan transusi
Casional + untuk mengganti komponen darah yang hilang
g) =olaborasi pemberian hemostatikumCasional + untuk membantu menghentikan perdarahan
2.+.$ a#uasi
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
47/49
52
1) =ekurangan volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan
intravaskuler, interstisial, atau intraseluler.
=riteria >asil +
a) *empertahankan urine output sesuai dengan usia dan , B urine
normal, ># normal.
b) #ekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
c) #idak ada tanda dehidrasi, elastisitas tugor kulit baik,membrane
mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebih.
2) &yeri akut
=riteria hasil
a) *ampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan
tehnik nonarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)b) *elaporkan baha nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen
nyeri
c) *ampu mengenali nyeri (skala, intensitas, rekuensi dan tanda nyeri)
d) *enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
e) #anda vital dalam rentang normal.
3) >ipertermi berhubungan dengan proses ineksi virus dengue
=riteria >asil +
a) Suhu tubuh dalam rentang normal
b) &adi dan CC dalam rentang normal
c) #idak ada perubahan arna kulit dan tidak ada pusing
3) =etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nasu makan yang
menurun
=riteria >asil +
a) $danya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
b) erat badan ideal sesuai dengan tinggi badanc) #idak ada tanda " tanda malnutrisi
d) *enunjukkan peningkatan ungsi pengecapan dari menelan
e) #idak terjadi penurunan berat badan yang berarti.
') =urang Pengetahuan
=riteria hasil +
a) Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit,
kondisi, prognosis, dan pengobatan.
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
48/49
53
b) Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yan dijelaskan
secara benar.
c) Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang
dijelaskan peraat% tim kesehatan lainnya.
) =etidakeektian perusi jaringan parier jaringan berhubungan dengan
kebocoran plasma
=riteria >asil +
a) #ekanan sistole dan diastole dalam rentang normal.
b) #idak ada tandatanda peningkatan intrakranial
/) =etidakeektian pola naas berhubungan dengan jalan naas terganggu akibat
spasme otot " otot pernaasan, nyeri, hipoventilasi.
=riteria hasil +
a) *endemonstrasikan batuk eekti dan suara naas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernaas
dengan mudah dan tidak adapursed lips).
b) *enunjukkan jalan naas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama
naas, rekuensi pernaasan dalam rentang normal dan tidak ada suara
naas abnormal).
) #andatanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi dan
pernaasan).
) Cesiko syok (hypovolemik) berhubungan dengan perdarahan yang berlebih
pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler
=riteria >asil +
a) &adi dalam batas yang diharapkan.
b) 8rama jantung dalam batas yang diharapkan.
) 9rekuensi naas dalam batas yang diharapkan.
") 8rama pernaasan dalam batas yang diharapkan.
e) &atrium serum dalam batas normal.
') =alium serum dalam batas normal.
g) =lorida serum dalam batas normal.
h) =alsium serum dalam batas normal.
i) *agnesium serum dalam batas normal.
4) P> darah serum dalam batas normal.
7/25/2019 tinjauan kasus demam typhoid
49/49
54
-) Cesiko perdarahan berhubungan dengan penurunan aktor " aktor
pembekuan (trombositopeni).
=riteria >asil +
a) #idak ada hematuria dan hematemesis
b) =ehilangan darah yang terlihat
c) #ekanan darah dalam batas normal sistol dan diastole
d) #idak ada pendarahan pervaginam
e) #idak ada distensi abdominal
)>emoglobin dan hemotokrit dalam batas normal