14
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Konsep pemberdayaan dapat dikatakan merupakan jawaban atas realitas ketidakberdayaan (disempowerment). Mereka yang tidak berdaya jelas adalah pihak yang tidak memiliki daya atau kehilangan daya. Mereka yang tidak berdaya adalah mereka yang kehilangan kekuatannya. Secara lebih lengkap suatu pemberdayaan memiliki maksud untuk : 1 Pemberdayaan bermakna kedalam, kepada masyarakat berarti suatu usaha untuk mentranspormasikan kesadaran rakyat sekaligus mendekatkan masyarakat dengan akses untuk perbaikan kehidupan mereka. 2 Pemberdayaan bermakna keluar sebagai suatu upaya untuk menggerakkan perubahan kebijakan-kebijakan yang selama ini nyata-nyata merugikan masyarakat. Pemberdayaan dalam segi ini bermakna sebagai pengendali yang berbasis pada upaya memperlebar ruang partisifasi rakyat (Pambudi, 2003: 54-58). Departemen kelautan dan perikanan (DKP) sejak tahun 2000 melalui program PEMP yang menjadi program unggulan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir secara terencana dan terstruktur melalui pemberdayaan masyarakat dan pendayagunaan sumberdaya pesisir laut secara optimal dan berkelanjutan. Penyaluran dana PEMP disampaikan langsung kepada masyarakat dengan fokus utama pada peningkatan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, berbasis pada sumberdaya lokal, berorientasi pada masa depan dan berkelajutan, bertumpu pada pengembangan sumberdaya manusia dan penguatan Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25316/4/Chapter II.pdf · tingkat ekonomi rumah tangga nelayan. Secara umum nelayan di sumatera

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25316/4/Chapter II.pdf · tingkat ekonomi rumah tangga nelayan. Secara umum nelayan di sumatera

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DANKERANGKA PEMIKIRAN

Tinjauan Pustaka

Konsep pemberdayaan dapat dikatakan merupakan jawaban atas realitas

ketidakberdayaan (disempowerment). Mereka yang tidak berdaya jelas adalah

pihak yang tidak memiliki daya atau kehilangan daya. Mereka yang tidak berdaya

adalah mereka yang kehilangan kekuatannya. Secara lebih lengkap suatu

pemberdayaan memiliki maksud untuk :

1 Pemberdayaan bermakna kedalam, kepada masyarakat berarti suatu usaha

untuk mentranspormasikan kesadaran rakyat sekaligus mendekatkan

masyarakat dengan akses untuk perbaikan kehidupan mereka.

2 Pemberdayaan bermakna keluar sebagai suatu upaya untuk menggerakkan

perubahan kebijakan-kebijakan yang selama ini nyata-nyata merugikan

masyarakat. Pemberdayaan dalam segi ini bermakna sebagai pengendali

yang berbasis pada upaya memperlebar ruang partisifasi rakyat

(Pambudi, 2003: 54-58).

Departemen kelautan dan perikanan (DKP) sejak tahun 2000 melalui

program PEMP yang menjadi program unggulan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat pesisir secara terencana dan terstruktur melalui

pemberdayaan masyarakat dan pendayagunaan sumberdaya pesisir laut secara

optimal dan berkelanjutan. Penyaluran dana PEMP disampaikan langsung kepada

masyarakat dengan fokus utama pada peningkatan lapangan kerja dan kesempatan

berusaha, berbasis pada sumberdaya lokal, berorientasi pada masa depan dan

berkelajutan, bertumpu pada pengembangan sumberdaya manusia dan penguatan

Universitas Sumatera Utara

Page 2: TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25316/4/Chapter II.pdf · tingkat ekonomi rumah tangga nelayan. Secara umum nelayan di sumatera

kelembagaan lokal yang bersifat partisipatif. Program PEMP juga mencakup

pembangunan Solar Packed Dealer untuk Nelayan (SPDN) yaitu semacam SPBU

yang sederhana dan diperuntuhkan secara khusus bagi nelayan dengan kapal

penangkap ikan bertonase dibawah 30 GT. Menjadi suatu alternative kebijakan

pemerintah menaikan harga BBM pada awal januari 2003 (Kusnadi, 2004; 32-33).

Periodisasi program PEMP dapat dibagi menjadi 2 periode, pada tahun

2001–2003 sebagai periode inisiasi, tahun 2004-2006 adalah periode institusional.

Pada periode institusional yang fokus adalah merevitalisasi LEPP-M3 sehingga

menjadi perusahaan milik masyarakat pesisir yang di satu sisi mampu melayani

kebutuhan hidup sehari-hari dan di sisi lain dapat memenuhi keperluan usaha

seperti modal dan sarana produksi. Tahun pertama periode institusionalisasi telah

terlampaui. Hasilnya pun cukup menggembirakan, 160 LEPP-M3 terevitalisasi

hingga berbadan hukum koperasi. Di antaranya 142 memiliki LKM Swamitra

Mina, 9 buah Pra-Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pesisir, dan 9 buah Unit

Simpan Pinjam (USP). Tenaga pengelola Swamitra Mina sebelumnya telah

mendapatkan pelatihan untuk operasionalisasi Informasi Teknologi. Hadirnya

LKM Swamitra Mina maka secara bertahap peran tengkulak dan rentenir akan

berkurang dan LKM dapat memobilisasi dana masyarakat dengan adanya suku

bunga tabungan yang menarik. Dengan lancarnya pengelolaan LKM Swamitra

Mina maka lambat laun bantuan modal yang disalurkan di masyarakat pesisir

bukan lagi berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tapi

dari LKM Swamitra Mina (Anonimous, 2008).

Upaya untuk mewujudkan Koperasi LEPP-M3 sebagai pengurus mampu

berpikiran cerdas yang dapat mengoptimalkan koperasi LEPP-M3. Dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 3: TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25316/4/Chapter II.pdf · tingkat ekonomi rumah tangga nelayan. Secara umum nelayan di sumatera

demikian maka diperlukan adanya jaringan nasional yang bisa menjadi penguatan

kelembagaan untuk memperkuat permodalan bagi masyarakat pesisir. Untuk itu

pada tahun 2004 telah dilaksanakan Musyawarah Nasional Masyarakat Pesisir di

Balikpapan yang menyepakati adanya wadah yang bisa menjembatani percepatan

terwujudnya kepemimpinan pada Koperasi LEPP-M3. Wadah tersebut yaitu

Jaringan Ekonomi Masyarakat Pesisir (JEMPI) (Anonimous, 2008).

Pada tahun 2004 Kabupaten Deli Serdang ditetapkan kembali sebagai

penerima Program PEMP dari Departemen Kelautan dan Perikanan sebagai

program lanjutan dari PEMP sebelumnya dengan kegiatan penguatan

kelembagaan dan Dana Ekonomi Produktif (DEP) dijadikan sebagai jaminan

pinjaman pada perbankan sebagai upaya agar masyarakat pesisir dapat mengakses

permodalan usaha dari lembaga perbankan dengan cara telebih dahulu LEPP-M3

diarahkan untuk berubah menjadi Koperasi LEPP-M3 yang berbadan hukum.

Badan usaha koperasi mitra mina sejahtera ditetapkan di dalam pedoman umum

program PEMP pada tahun 2004 (Anonimos, 2006).

Landasan Teori

Evaluasi program yaitu evaluasi yang menaksirkan kegiatan pendidikan

yang memberikan pelayanan pada suatu dasar yang kontinyu dan sering

melibatkan tawaran-tawaran kurikuler. Evalusi proyek adalah evaluasi yang

menaksirkan kegiatan-kegiatan yang menyangkut suatu jangka waktu untuk

menyajikan suatu tugas khusus. Satu perbedaan pokok antara program dan proyek

adalah bahwa program diharapkan berlangsung untuk jangka waktu yang tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 4: TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25316/4/Chapter II.pdf · tingkat ekonomi rumah tangga nelayan. Secara umum nelayan di sumatera

terbatas sedangkan proyek untuk waktu yang singkat. Proyek yang

diinstitusionalkan bisa menjadi program. Apa pun bentuk evalusianya, siapa pun

yang terlibat dalam dunia evaluasi harus mempertimbangkan dan memikirkan

ukuran baku dan bagaimana aplikasinya dalam situasi tertentu, khususnya sesuai

cek-poin dalam proses evaluasi meliputi :

1. memutuskan apakah harus mengevaluasi

2. mendefinisikan masalah evaluasi

3. menulis kontrak untuk menutup dan mengontrol sebuah evaluasi

4. membuat design evaluasi

5. merencanakan biaya evaluasi

6. membuat staff evaluasi

7. melakukan dan memonitor operasi evaluasi

8. membuat dan mengkomunikasikan laporan evaluasi

9. mengevaluasikan eavaluasi

10. membuat kebijaksanaan evaluasi

11. memberi training pada evaluator

12. memutuskan apa yang harus dikerjakan dengan hasil evaluasi

(Committee, 1991: 9-13).

Pemberdayaan berarti berdaya, mampu, tahu, mengerti, paham

termotivasi, berkesempatan, melihat peluang, dapat memanfaatkan peluang,

berenergi, mampu bekerja sama, tahu berbagai alternatif, mampu mengambil

keputusan, berani menghadapi resiko, mampu mencari dan menangkap

impormasi, mampu bertindak sesuai situasi. Pemberdayaan akan menghasilkan

Universitas Sumatera Utara

Page 5: TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25316/4/Chapter II.pdf · tingkat ekonomi rumah tangga nelayan. Secara umum nelayan di sumatera

masyarakat yang dinamis dan progresif secara berkelanjutan sebab didasari oleh

adanya motivasi intrinsik dan ekstrinsik sekaligus (Slamet, 2003: 45).

Untuk dapat memotivasi sehingga berdaya berarti mampu, tahu, mengerti

paham dan termotivasi maka dasar dari semua itu adalah sikap untuk dapat

merubah perilaku.

Sikap adalah determinan perilaku yang berkaitan dengan persepsi,

kepribadian dan motivasi. Sikap merupakan suatu keadaan sikap mental yang

terbentuk berdasarkan pengalaman dan menyebabkan timbulnya pengaruh khusus

atas reaksi seseorang terhadap orang-orang, objek-objek dan merupakan bagian

instrinsik dari kepribadian seseorang. Perubahan sikap bergantung dari upaya-

upaya untuk mengubah perasaan-perasaan atau keyakinan-keyakinan

(Winardi, 2004: 211-212).

Menurut para ahli psikologi seperti Luis Thurstore (1928), Rensis Likert

(1932) dan Charles Osgood (1934) sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi

perasaan. Sikap dinyatakan sebagai suatu respons evaluatif. Respons hanya akan

timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki

adanya reaksi individu. Respons evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang

dinyatakan sebagai sukap timbul didasari oleh proses evaluasi dalam diri indivudu

yang memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk nilai baik-buruk,

positif-negatif, menyenangkan-tidak menyenangkan yang kemudian membentuk

menjadi sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap (Azwar, 1998: 4-15).

Untuk mengetahui dampak positif atau negative dari sebuah program,

pengertian dampak (impact) adalah akibat dari sebuah kegiatan misalnya kegiatan

pembangunan. Damapak dapat berakibat positif maupun negatif yang keduanya

Universitas Sumatera Utara

Page 6: TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25316/4/Chapter II.pdf · tingkat ekonomi rumah tangga nelayan. Secara umum nelayan di sumatera

perlu diantisipasi. Dalam melihat dampak, perlu dilihat terlebih dahulu tentang

program (out put, goals, impact). Dampak dari suatu program ataupun kegiatan

pembangunan dapat merambah ke semua aspek kehidupan yang ada dimasyarakat

mulai dari ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.

Suatu program ataupun kegiatan pembangunan selalu ada pihak yang diuntungkan

(gainers) dan pihak yang dirugikan (losers) maka penelitian sosial ekonomi juga

perlu mengacu pada mereka yang diuntungkan dan yang dirugikan

(Soekatawi, 1994: 141).

Alat penangkapan utama yang dilakukan nelayan dapat menunjukan

tingkat ekonomi rumah tangga nelayan. Secara umum nelayan di sumatera utara

masih dianggap usaha yang tradisional karena penggunan sarana penangkapan

ikan seperti alat penangkapan dan jenis perahu atau kapal yang digunakan lebih

dominan menggunakan sarana tradisional yaitu perahu kapal, perahu tak bermotor

dan tanpa perahu. Tingkat penggunaan perahu atau kapal yang digunakan nelayan

menunjukan keadaan ekonomi rumah tangga nelayan. Keadaan ekonomi suatu

rumah tangga lebih nyata ditunjukkan oleh tingkat penghasilan atau pengeluaran

rumah tangga dari nelaya (Anonimos, 1991: 19).

Guna mencapai kehidupan yang lebih baik Shardlow (1998) melihat

bahwa berbagai pengertian yang ada mengenai pemberdayaan pada intinya

membahas bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas berusaha

mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa

depan sesuai dengan keinginan mereka. Kesimpulanya shardlow (1998)

mengambarkan bahwa pemberdayan sebagai suatu gagasan tidaklah jauh berbeda

dengan gagasan Biestek (1961) yang dikenal di bidang pendidikan ilmu

Universitas Sumatera Utara

Page 7: TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25316/4/Chapter II.pdf · tingkat ekonomi rumah tangga nelayan. Secara umum nelayan di sumatera

kesejahteraan sosial, prinsip dasar dalam bidang pekerjaan sosial dan

kesejahteraan sosial. Prinsip ini pada intinya mendorong sasaran untuk

menentukan sendiri apa yang harus ia lakukan dalam kaitan dengan upaya

mengatasi permasalahan yang ia hadapi, sehingga sasaran mempunyai kesadaran

dan mempunyai kekuasaan penuh dalam membentuk hari depannya

(Adi, 2003: 53-55).

Arti pendidikan untuk nelayan adalah pendidikan non formal dimana tidak

dibatasi dengan ruang, usia dan tingkatan pendidikan. Hakikat pendidikan di

negeri ini adalah berusaha untuk membentuk manusia Indonesia yang pancasilais.

Manusia Indonesia perlu diciptakan agar mampu hidup mandiri, tidak tergantung

pada orang lain dan selalu mau dan mampu berjuang untuk tetap bertahan hidup.

Itu sebabnya mengapa kita perlu merancang suatu konsep penyuluhan pertanian

yang mampu berperan sebagai mediator pendidikan. Ada 2 hal pokok yang mutlak

dipersiapkan dengan sungguh-sungguh. Pertama adalah yang menyangkut dengan

pendalaman kita terhadap hakikat atau pengertian dasar pendidikan itu sendiri.

Kedua adalah yang melibatkan kebutuhan dan perhatian masyarakat desa itu

sendiri, artinya kita perlu menggali potensi-potensi yang ada disekitar mereka baik

yang merupakan fisik materialnya sendiri atau pun moral spiritualnya

(Sastraatmadja, 1993: 22-24).

Pendidikan tidak hanya pada fisik material ataupun moral spiritual saja

tetapi koperasi juga mampu menjadi suatu balai pendidikan bagi anggotanya.

Koperasi adalah suatu bentuk kerjasama dalam lapangan perekonomian.

Kerjasama ini diadakan oleh orang karena adanya kesaman jenis kebutuhan hidup

mereka. Kerjasama yang membentuk suatu perkumpulan bebas seperti ini

Universitas Sumatera Utara

Page 8: TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25316/4/Chapter II.pdf · tingkat ekonomi rumah tangga nelayan. Secara umum nelayan di sumatera

memberikan rasa tanggung jawab dan kepercayaan bahwa orang bisa dengan

kerjasama secara sukarela dengan sesamanya dapat memecahkan persoalan-

persoalan sebesar apapun (Anoragan, 2003).

Potensi modal sosial dalam lingkungan nelayan berintikan elemen-elemen

pokok yaitu

1. Saling percaya (trust) yang meliputi adanya kejujuran, kewajaran, sikap,

toleransi dan kemurahan hati.

2. Jaringan sosial (networks) yang meliputi adanya partisipasi, pertukaran

timbal balik, solidaritas, kerjasama dan keadilan.

3. Pranata (institutions) yang meliputi nilai-nilai, sanki-sanki dan aturan-

aturan (Nasution, 2005: 35).

Biaya produksi dalam usaha nelayan terdiri dari dua kategori yaitu ongkos

berupa pengeluaran nyata dan ongkos yang tidak merupakan pengeluaran nyata.

Pengeluaran-pengeluaran nyata ada yang kontan dan ada yang tidak kontan.

Pengeluaran kontan yaitu

1. bahan bakar dan oli

2. bahan pengawet (es dan garam)

3. pengeluaran untuk makanan atau konsumsi awak

4. pengeluaran untuk reparasi

5. pengeluaran untuk retribusi dan pajak

Pengeluaran yang tidak konstan yaitu upah atau gaji awak nelayan pekerja yang

umumnya bersifat bagi hasil dan dibayar sesudah hasil dijual. Pengeluaran-

pengeluaran yang tidak nyata ialah penyusutan dari boat, sampan, mesin-mesin

dan alat-alat penangkapan (Mulyadi, 2005: 88).

Universitas Sumatera Utara

Page 9: TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25316/4/Chapter II.pdf · tingkat ekonomi rumah tangga nelayan. Secara umum nelayan di sumatera

Pembangunan usaha pertanian terutama di sektor perikanan bertujuan

untuk meningkatkan efisiensi produksi dan pemasaran hasil perikanan serta

meningkatkan kualitas dan daya saing hasil pertanian di pasaran dalam negeri dan

luar negeri. Disamping untuk menciptakan iklim yang mendorong serta

meningkatkan investasi swasta, koperasi dan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN), dimaksudkan untuk mendorong berkembangnya lembaga ekonomi dan

pemasaran. Kegiatan program ini dikoordinasikan dengan kegiatan program-

program terkait antara lain : pengembangan industri rumah tangga dan pedesaan,

pengembangan industri kecil dan menengah, pengembangan usaha dan

perdagangan, pengembangan koperasi (Soekartawi,1995: 37).

Menumbuh kembangkan wawasan usaha di pedesaan ini antara lain

mencakup berbagai aspek seperti lingkungan stategi permintaan, sumber daya an

teknologi. Semua itu tidak terlepas betapa besar peranan swasta khususnya

perbankan sebagai sumber pemodalan untuk pembangunan usaha di pedesaan

(Soekartawi, 2000: 2).

Salah satu sumber permodalan untuk pembangunan di pedesaan yang

paling efektif adalah koperasi. Baik koperasi simpan dan koperasi dalam bentuk

alat-alat produksi pertanian.dalam membangun usaha dipedesaan koperasi tidak

berjalan sendiri. Koperasi juga selalu berupaya untuk lebih kuat sebagai pemodal

usaha di pedesaan.

Koperasi bersama dengan LKM-nya, akan merintis pembukaan Kedai

Pesisir dan SPBU sederhana yang diperuntuhkan bagi nelayan. Kedua kegiatan

tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk mengurangi beban masyarakat pesisir.

Sebab tidak dapat dipungkiri bahwa rendahnya pendapatan masyarakat pesisir

Universitas Sumatera Utara

Page 10: TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25316/4/Chapter II.pdf · tingkat ekonomi rumah tangga nelayan. Secara umum nelayan di sumatera

antara lain disebabkan oleh besarnya beban pengeluaran yang harus dikeluarkan,

baik di waktu melaut maupun untuk kebutuhan sehari-harinya. Kedepan jaringan

kedai pesisir akan dikelola secara profesional dengan pendekatan waralaba. Akan

tetapi mekanisme pengelolaannya akan ditata sedemikian rupa sehingga

keuntungan terbesar kedai pesisir akan kembali kepada masyarakat pesisir melalui

koperasi (Anonimous, 2008).

Menurut Dahuri (1999), tingkat kesejahteraan para pelaku perikanan

(nelayan) pada saat ini masih dibawah sektor-sektor lain termasuk sektor

pertanian agraris. Dengan kenyataan ini pembangunan pertanian lebih diarahkan

pada daerah pedesaan terutama daerah pesisir (Nasution, 2005: 23-26).

Hal ini akan sangat berbeda dengan kehadiran program PEMP yang

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan koperasi

sebagai pemodal di pedesaan akan mendirikan koperasi masyarakat pesisir.

Kerangka Pemikiran

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir merupakan program unggulan

dari Departemen Perikanan dan Kelautan di Kecamatan Percut Sei Tuan

Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2001. Program PEMP secara umum

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat pesisir melalui pengembangan kegiatan ekonomi, peningkatan

kualitas sumberdaya manusia dan penguatan kelembagaan sisoal ekonomi dengan

mendayagunakan sumberdaya perikanandan kelautan secara optimal dan

berkelanjutan.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25316/4/Chapter II.pdf · tingkat ekonomi rumah tangga nelayan. Secara umum nelayan di sumatera

Daerah penelitian yang berwilayah pesisir dengan panjang pesisir 78 km

dan wilayahnya menjadi daerah pemukiman penduduk. Sebagian besar penduduk

bermata pencaharian sebagai nelayan, baik nelayan tambak dan nelayan

penangkap di lautan. Pada umumnya nelayan melakukan usahanya dengan

penggunaan teknologi seadanya dan terlihat jelas nelayan belum mampu untuk

memanfaatkan sumberdaya alam secara optimal .

Tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat nelayan identik dengan

kemiskinan. Dengan semua keterbatasan yang nelayan miliki seperti modal untuk

melaut. Nelayan memperoleh modal dengan meminjam kepada tokei ikan tetapi

ini tidak menolong nelayan bahkan banyak nelayan yang semakin menderita

dalam ekonomi keluarganya dengan semakin mahlanya harga BBM terutama

bahan bakar solar untuk mengoperasikan sebuah kapal.

Bukan hanya modal saja yang menjadi faktor penentu terhadap rendahnya

pendapatan nelayan, alat penangakapan yang seadaanya juga menjadi penentu

jumlah produksi hasil penangkapan yang menjadi penentu pendapatan nelayan.

Pendidikan yang rendah dan budaya yang turun temurun untuk tidak

bersekolah tinggi menjadi faktor yang tidak kalah pentingnya. Untuk itu sangat

diperlokan agen perubahan yang dapat membantu nelayan dan keluarganya dalam

merubah sikap dan perilaku kearah yang lebih baik.

Disalurkannya program pemerintah melalui departemen perikanan dan

kelautan tidak hanya sekedar bantuan belaka yang tanpa kelanjutan. Masyarakat

pesisir pada umumnya dan terutama nelayan harus lebih menerima program

dengan pernyatan sikap yang ditunjukkan oleh mereka. Dengan adanya program

dan anggaran yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat pesisir dapat

Universitas Sumatera Utara

Page 12: TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25316/4/Chapter II.pdf · tingkat ekonomi rumah tangga nelayan. Secara umum nelayan di sumatera

memberikan manfaat dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Masyarakat

harus sadar bahwa program ini akan menjadi milik mereka dan anggaran yang

diberikan kepada mereka melalui program juga harus dikembalikan kepada

pemerintah. Karena pada dasarnya program ini bersifat membantu dan

memandirikan masyarakat.

Program unggulan dari departemen perikanan dan kelauatan ini

merupakan jalan keluar atau sebuah langkah awal yang dapat menyelesaikan

masalah-masalah nelayan baik masalah sosial maupun masalah ekonomi nelayan.

Untuk itu perlu dilakukan evalusi demi terselenggaranya program yang berjalan

dengan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema kerangka pemikiran.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25316/4/Chapter II.pdf · tingkat ekonomi rumah tangga nelayan. Secara umum nelayan di sumatera

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

Ada pengaruh

Ada hubungan

Evaluasi program

Program PemberdayaanEkonomi Masyarakat Pesisir

Nelayan

Menerima(positif)

Hambatan-hambatan sosial ekonomi- Awal pelaksanaan program- Proses pelaksanaan program- Pasca pelaksanaan program

Upaya-upaya yangdilakukan pemerintah

(lembaga)

Manfaat bagipeningkatan

pendapatan nelayan

Menolak(negatif)

NelayanPeserta PEMP

Sikap

Nelayan Bukanpeserta PEMP

Evaluasi

Baik Buruk

Universitas Sumatera Utara

Page 14: TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25316/4/Chapter II.pdf · tingkat ekonomi rumah tangga nelayan. Secara umum nelayan di sumatera

Hipotesis penelitian

1 Nelayan bersikap positif terhadap program pemberdayaan ekonomi

masyarakat pesisir.

2 Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir yang telah berjalan

memberikan manfaat dalam peningkatan pendapatan nelayan.

Universitas Sumatera Utara