72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) YANG DILAKUKAN OLEH PELAKSANA PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA (PPTKIS) (Studi kasus di PPTKIS PT. CITRA ABDI NUSA Malang – Jawa Timur) Penulisan Hukum (Skripsi) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Derajat Sarjana Dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: JOKO RAHARJO NIM. E0007270 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) YANG DILAKUKAN

OLEH PELAKSANA PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA (PPTKIS)

(Studi kasus di PPTKIS PT. CITRA ABDI NUSA Malang – Jawa Timur)

Penulisan Hukum (Skripsi)

Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Derajat Sarjana

Dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh: JOKO RAHARJO NIM. E0007270

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

Page 2: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Penulisan Hukum (Skripsi)

TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP

TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) YANG DILAKUKAN OLEH PELAKSANA PENEMPATAN TENAGA KERJA

INDONESIA (PPTKIS) (Studi kasus di PPTKIS PT. CITRA ABDI NUSA Malang – Jawa Timur)

Oleh:

JOKO RAHARJO NIM. E0007270

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum (Skirpsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 19 Juli 2012

Pembimbing

Purwono Sungkowo Raharjo,SH NIP. 196106131986011001

Page 3: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN PENGUJI

Penulisan Hukum (Skripsi)

TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) YANG DILAKUKAN

OLEH PELAKSANA PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA (PPTKIS)

(Studi kasus di PPTKIS PT. CITRA ABDI NUSA Malang – Jawa Timur)

Oleh:

JOKO RAHARJO NIM. E0007270

Telah diterima dan dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum

(Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada

Hari : Kamis

Tanggal : 2 Agustus 2012

1. Purwono Sungkowo Raharjo S.H. NIP. 19610613 198601 1 001 ……………………………..

2. Pius Triwahyudi, S.H., M.Si NIP. 19560212 198503 1 004 …………………………….

3. Rahayu Subekti, S.H.,M.Hum

NIP. 19711102 200604 2 001 ……………………………..

Mengetahui, Dekan

Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H.,M.Hum NIP. 19570203 198503 2 001

Page 4: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : JOKO RAHARJO NIM : E0007270

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) YANG DILAKUKAN OLEH PELAKSANA PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA (PPTKIS) (Studi kasus di PPTKIS PT. CITRA ABDI NUSA Malang – Jawa Timur) adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam penulisan hukum (skripsi) ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan penulisan hukum (skripsi) dan gelar yang saya peroleh dari penulisan hukum (skripsi) ini.

Surakarta, Juli 2012 Yang membuat pernyataan

JOKO RAHARJO NIM. E0007270

Page 5: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

JOKO RAHARJO, E0007270, 2012 TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA INDONESIA(TKI) YANG DILAKUKAN OLEH PELAKSANAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA(PPTKIS) (Studi kasus di PPTKIS PT.CITRA ABDI NUSA Malang-Jawa Timur). Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pemerintah mengatur perlindungan hukum terhadap Tenaga Kerja Indonesia melalui Undang- Undang No. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri. Tujuan penulisan adalah : Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perlindungan hukum bagi para pekerja di PT Citra Abdi Nusa meanurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan perlindungan hukum bagi pekerja wanita

Berdasarkan uraian hasil penelitian maka penulis dapat mengambil kesimpulan tentang perlindungan hukum bagi tenaga kerja Indonesia sebagai berikut : Prosedur penempatan yang telah dilakukan oleh PT. Citra Abdi Nusa sudah sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah telah ditandatangani CTKI/TKI belum dipahami oleh TKI meski isinya sudah sesuai dengan aturan pemerintah karena CTKI/TKI tidak dibacakan secara jelas.Perlindungan hokum ditinjau dari aspek setelah berada di tempat kerja. Dalam menjalankan tugasnya para TKI akan selalu dihadapkan dengan berbagai resiko dan masalah. Untuk menghadapi masalah dan resiko ini, maka TKI memerlukan suatu intrumen yang merupakan bentuk perlindungan yang diberikan oleh PT. Citra Abdi Nusa dengan cara diikutkan dalam program asuransi TKI (dalam wadah konsursium asuransi TKI) pra penempatan, masa penempatan dan purna penempatan. Selain itu perlindungan yang diberikanb oleh PT. Citra Abdi Nusa adalah dengan cara memantau dan memonitor keberadaan TKI di Negara penempatan melalui agensi/mitra kerja. Jika TKI mengalami masalah di Negara penempatan maka TKI dapat meminta bantuan ke agensi yang merupakan mitra kerja dari PT. Citra Abdi Nusa. Adapun Hak dan kewajiban TKI ini pada dasarnya telah dicantumkan dalam perjanjian penempatan dan perjanjian kerja yang telah disepakati oleh TKI dan pihak PT. Citra Abdi Nusa. Karena perjanjian kerja ini sifatnya timbal balik yaitu kewajiban pihak satu menjadi hak pihak lainnya begitu sebaliknya, kewajiban dari calon TKI adalah merupakan hak dari pihak PT. Citra Abdi Nusa. Karena isinya belum dipahami dari TKI, maka perjanjian ini sering dilanggar olek TKI Kata Kunci : Perlindungan hukum,TKI,Penempatan, Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia

Page 6: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Page 7: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

“Yang terpenting usaha keras harus dilakukan. Hanya demikian

bisa maju. Masa depan harus selalu diusahakan. Upaya mengejar kesuksean tak pernah luntur sedikitpun, meski target belum tercapai.

Jika konsisten, suatu saat akan tercapai juga” (penulis)

“jangan pernah putus asa untuk mengejar kesuksesan.

Setiap hari terus berusaha sekuat tenaga untuk membawa kembali kejayaan” (anonim)

“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa

yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari pada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-

tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir”

(QS Al Jaatsiyah: 13)

“Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu Dustakan? Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta

kepada-Nya setiap waktu Dia dalam kesibukan” (QS Al-Rahmaan: 28-29)

Page 8: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Penulisan hukum ini aku persembahkan sebagai wujud syukur, cinta, dan terima

kasih

kepada :

Almamaterku tercinta, Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Keluarga ku, terutama ayah Suradi, ibu Warjining, kakak ku tercinta (Mba

Tut,Mba Hap, Mba Yetty, Mas Gatot, Mas Roy) dan Ponakanku Adi, terima kasih

atas curahan kasih sayang, kesabaran, bimbingan serta doa yang selalu mengiringi

langkahku

Teman-teman terbaikku terimakasih atas doa, pengorbanan dan semangat yang

senantiasa diberikan untukku

Page 9: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji Syukur kepada Allah SWT, atas semua karunia yang

dilimpahkan-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

”TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP

TENAGA KERJA INDONESIA(TKI) YANG DILAKUKAN OLEH

PELAKSANAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA

INDONESIA(PPTKIS) (Studi kasus di PPTKIS PT.CITRA ABDI NUSA

Malang-Jawa Timur). Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta” dengan baik dan lancar. Doa serta rasa syukur semoga tercurah selalu

kepada Allah SWT, keluarga, para sahabat, dan seluruh umat-Nya.

Penulisan hukum ini disusun dan diajukan guna melengkapi syarat-syarat

guna memperoleh derajat sarjana dalam ilmu hukum pada Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini kurang

dari sempurna, mengingat segala keterbatasan yang ada pada penulis, oleh karena

itu penulis akan menerima dengan senang hati segala kritik dan saran demi

kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak, baik secara moral maupun materiil, oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H, M.Hum, selaku Dekan Fakultas

Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum

Administrasi negara.

3. Bpk Bambang Santoso,S.H., M.Hum. selaku Pembimbing Akademik

penulis.

Page 10: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

4. Bapak Purwono,S.H. selaku Pembimbing penulisan hukum (skripsi)

yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga yang dengan sabar

memberikan saran dan bimbingan sehingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Segenap Bapak dan Ibu dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan pelayanan di bidang akademik

selama penulis menempuh masa studi.

6. Segenap Bapak dan Ibu karyawan Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan pelayanan di bidang akademik

selama penulis menempuh masa studi.

7. Ibu Ninik Yulianti, selaku Direktur Dan Suce Yetty kuswandari, S.E

Selaku Secretaris PT Citra Abdi Nusa yang memberikan ijin kepada

penulis untuk mengadakan penelitian di PT Citra Abdi Nusa dan telah

memberikan informasi serta membantu penulis memperoleh data yang

diperlukan sehingga penyusunan skripsi ini dapat selesai.

8. Segenap Bapak dan Ibu manajemen PT Citra Abdi Nusa, terimakasih

atas semua informasi dan bantuannya.

9. Keluarga Penulis terutama ayah dan ibu serta kakak ku tercinta,

terimakasih doa dan kasih sayang kalian semua.

10. Teman-teman ku yang selalu memberikan dukungan dan bantuannya,

terima kasih kawan.

Penulis berharap semoga skripsi dapat memberikan banyak manfaat dan

dapat berguna untuk melengkapi pengetahuan kita khususnya pengetahuan

hukum.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 11: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………………….. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………………... ii

PENGESAHAN PENGUJI ……………………………………………… iii

PERNYATAAN………………………………………………………….. iv

ABSTRAK ……………………………………………………………… v

ABCTRAT ……………………………………………………………… vi

HALAMAN MOTTO …………………………………………………… vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………. viii

KATA PENGANTAR …………………………………………………… ix

DAFTAR ISI ……………………………………………………………....xi

DAFTAR GAMBAR.……………………………………………………… xiii

DAFTAR TABEL …………………………………………………….. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………… 1

B. Perumusan Masalah …….…………………………… 7

C. Tujuan Penelitian ……………………………………. 7

D. Manfaat Penelitian ………………………………..… 8

E. Metode Penelitian ……………………………………. 9

F. Sistematika Penulisan Hukum ………………………. 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori …………………………………….… 15

1. Tinjauan Tentang CTKI dan Pelaksanaan TKIS…. 15

2. Tinjauan Tentang Perjanjian Penempatan Kerja

antara CTKI dengan Pelaksanaan Penempatan

TKIS………………………………………............ 27

3. Tinjauan tentang Perlindungan Hukum terhadap

CTKI……………………………………………… 29

B. Kerangka Pemikiran …….…………….…………… 33

Page 12: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan ……………….………. 35

B. Prosedur Penempatan TKI di Luar Negeri yang

dilakukan oleh PT Citra Abdi Nusa …..……………... 44

C. Perlindungan Hukum bagi TKI di PT Citra Abdi Nusa .. 50

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan ……………….………………………… 56

2. Saran – saran ………………………………………... 57

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 58

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 13: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir ..................................................... …. 33

Gambar 2. Pelaksanaan Penempatan TKI ………………………........ 39

Ganbar 3. Mekanisme Penempatan TKI di Luar Negeri …………….. 45

Page 14: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Pendaftaran CTKWI tahun 2012................................ …. 42

Tabel 2. Daftar Nama-nama CTKI tahun 2012 …………………........ 42

Page 15: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pekerjaan mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan

manusia, sehingga setiap orang membutuhkan pekerjaan. Pekerjaan dapat

dimaknai sebagai sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi

kebutuhan hidup bagi dirinya dan keluarganya. Dapat juga dimaknai

sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri, sehingga seseorang merasa

hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya, keluarganya maupun

lingkunganya. Oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak asasi yang

melekat pada diri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormati(Aris

Ananta,2006:298).

Makna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin

dalam Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 yang menyatakan bahwa ”Tiap-tiap

warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi

kemanusiaan”. Namun pada kenyataannya, keterbatasan lowongan kerja di

dalam negeri menyebabkan semakin banyaknya Warga Negara Indonesia

mencari pekerjaan ke luar negeri(Ibid)

Kondisi perekonomian yang kurang menarik di negaranya sendiri

dan penghasilan yang cukup besar dan yang tampak lebih menarik di negara

tujuan juga menjadi pemicu terjadinya mobilitas tenaga kerja secara

internasional. Pendapatan yang meningkat di negara yang sedang

berkembang memungkinkan penduduk di negara berkembang untuk pergi

melintas batas negara, informasi yang sudah mendunia dan kemudahan

transportasi juga berperan meningkatkan mobilitas tenaga kerja secara

internasional(Aris Ananta,1996:245).

Pada konteks perpindahan tenaga kerja sampai pada negara lain

ditinjau dengan subsistem ekonomi merupakan aktivitas adaptasi terhadap

lingkungan fisik masyarakat. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Satjipto

Page 16: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Rahardjo bahwa Ekonomi bertugas mendayagunakan sumber-sumber daya

untuk kelangsungan hidup masyarakat(Ronny Hanitijo,1989:128).

Menjadi tenaga kerja ke luar negeri merupakan keinginan sebagian

besar masyarakat. Alasan sebagian dari mereka adalah keberhasilan teman,

saudara, dan tetangga. Tak sedikit dari mereka yang sukses hidupnya setelah

bekerja di luar negeri. Fakta tersebut yang menjadi salah satu pendorong

mengapa mereka bekerja ke luar negeri. Mereka yang bekerja ke luar negeri

itu lantas disebut TKI (tenaga kerja Indonesia). Sayangnya, mereka tidak

tahu tentang kondisi kerja di luar negeri. Termasuk risiko apa saja yang

harus mereka hadapi. Kemungkinan terburuk saat bekerja di luar negeri

nyaris tak pernah terpikir pada calon TKI. Padahal, wawasan tentang risiko

sangat penting untuk diketahui. Namun minimnya pengetahuan serta risiko

itu tidak menyurutkan langkah para calon TKI. Mereka tetap berpikir,

bekerja ke luar negeri menjadi ladang uang yang empuk. Besarnya tekad

calon TKI berangkat karena ingin memperbaiki keadaan hidupnya.

Terbayang harapan cerah kehidupannya bakal lebih baik secara ekonomi

setelah mereka kembali ke kampung halamannya. Banyak faktor yang

mendorong masyarakat menjadi TKI. Di antaranya, menganggur, masalah

keluarga, desakan ekonomi, serta keinginan mengubah nasib. Utamanya,

untuk meningkatkan taraf hidup secara lebih layak. Terbayang, penghasilan

yang menggiurkan dibandingkan bekerja di Indonesia. Taruhlah, bekerja

sebagai pembantu rumah tangga, di Indonesia rata-rata gajinya Rp 500 ribu

per bulan. Sementara menjadi pembantu rumah tangga di luar negeri,

gajinya bisa mencapai Rp 5 juta per bulan. Nominal yang fantastis dengan

latar belakang pendidikan pas-pasan, minimal SMP.TKI dalam praktiknya

juga disebut penghasil devisa negara. Sebutan untuk TKI adalah “pahwalan

devisa”. Sebuah ironi, karena sebutan itu hanya kata pemanis belaka. Di

balik sebutan membanggakan itu perlu ditebus melalui pengorbanan yang

besar pula. Malah bisa dibilang, sebutan tak semanis yang mereka rasakan

di lapangan. Mereka seringkali mengalami tindak kekerasan dan

penelantaran tanpa memperoleh perlindungan hukum, baik saat di Indonesia

Page 17: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

(pra penempatan) ataupun ketika sudah berada di luar negeri (masa

penempatan).

Berita yang sering terungkap lewat media massa, baik cetak maupun

media elektronik, menjadi gambaran betapa besarnya risiko mereka. Begitu

maraknya berita tentang berbagai kasus TKI yang ada di luar negeri. Seperti

perlakuan tidak manusia oleh pengguna jasa atau majikan. Kasus demikian

banyak dialami TKI yang bekerja di negara Malaysia dan Arab Saudi.

Sungguh menyedihkan nasib mereka. Adanya moratorium (penghentian

sementara) pengiriman TKI ke Malaysia dan Arab Saudi oleh pemerintah

tidak memberi pengaruh banyak. Baik minat calon TKI untuk berangkat ke

Malaysia dan Arab Saudi. Minat mereka tetap tinggi bekerja ke dua negara

tersebut. Alasannya, klasik, proses pemberangkatan mudah dan cepat.

Ironisnya lagi, pasca moratorium Malaysia dan Arab Saudi juga tidak

menghentikan tindak kekerasan yang dialami TKI. Kasus yang dialami TKI

asal Lampung Winfaidah (26), menjadi korban kekerasan majikannya di

Malaysia. Bahkan, korban juga diperkosa. Jubir Deplu Teuku Faizasyah

membenarkan adanya kasus kekerasan dan pemerkosaan yang menimpa

TKI di Malaysia. "Sebenarnya kami sudah mendapat informasi dari pihak

kepolisian Malaysia sejak 13 September lalu. Namun karena permintaan

kepolisian Malaysia untuk keperluan penangkapan tersangka, maka baru

hari ini diberitahukan," paparnya Menurut Faizasyah, korbannya bernama

Winfaidah dan kejadiannya di Penang. Korban tengah mendapat perawatan

intensif di rumah sakit sempat karena mengalami siksaan fisik yang

melampaui batas kemanusiaan. Selain itu, korban juga mengalami trauma

sehingga harus terus didampingi. Sementara pelaku, yakni majikannya yang

pasangan suami istri sudah ditangkap polisi Malaysia. "Kami tidak bisa

merinci detil kekerasan fisik yang dialami korban karena menghargai

perasaan keluarganya. Tapi, intinya kekerasan tersebut sudah melampaui

batas kemanusiaan," jelasnya Faizasyah juga membenarkan jika korban

mengalami pemerkosaan, lalu ditinggalkan pelaku di jalan dengan kondisi

mengenaskan. Selanjutnya ada pihak yang membawa ke kantor polisi di

Page 18: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

sana dan memberitahukan ke Indonesia. Lebih lanjut dia mengatakan, pihak

keluarga sudah mengetahui kasus tersebut. Sementara pihak Kedubes RI di

Malaysia sudah mendampingi proses pemulihan kesehatan hingga

mengawal proses hukumnya. "Untuk pemulihannya memerlukan waktu,

karena korban mengalami trauma.

Masyarakat Indonesia kembali dihebohkan oleh berita mengenai TKI

Indonesia bernama Sumiati, yang diperlakukan secara kejam oleh majikannya di Arab

Saudi. Bibir Sumiati dipotong, Tubuhnya dipenuhi luka bakar, dan gajinya selama tiga

bulan tak pernah diberikan oleh majikannya (Kompas, 15 November 2010). Kasus-

kasus di atas hanya sebagian kecil dari pekerja rumah tangga migran

Indonesia yang menghadapi beraneka ragam pelecehan hak asasi manusia di

tempat kerja. Termasuk jam kerja yang sangat panjang tanpa upah lembur;

tiada hari libur; pembayaran upah yang tidak penuh atau tidak teratur;

kekerasan psikologis, kondisi hidup yang memprihatinkan; pengekangan

kebebasan mereka untuk bergerak dan untuk menjalankan ibadah.

Kurangnya informasi yang dimiliki TKI mendatangi lembaga yang dapat

memberikan bantuan tidaklah mudah. Banyak tantangan besar yang harus

mereka hadapi. Misalnya, berisiko terhadap penyitaan paspor TKI buruh

oleh majikan. Di satu sisi pemantauan oleh badan pemerintah atau badan

independen tak bisa menjadi harapan TKI. Itu karena lemahanya

pemantauan lembaga pemerintah terhadap para TKI. Mestinya, untuk

mencegah terjadinya penyimpangan seperti ini perlu upaya peningkatan

kepedulian dan peran aktif dari pihak-pihak terkait dan masyarakat.

Diperlukan strategi penyampaian informasi dan fasilitas secara terpadu,

sistematis, komprehensif dalam bentuk sosialisasi program penempatan TKI

ke luar negeri. Dari kasus seperti ini mestinya pemerintah Indonesia

mendukung dengan membuat undang-undang khusus perlindungan TKI di

luar negeri sesuai dengan undang-undang yang berlaku di negara penyerap

tenaga kerja. Sehingga para TKI dapat bekerja dengan rasa aman. Besarnya

jumlah TKI yang bekerja di luar negeri tentunya harus diakui, sangat

membantu untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan yang dihadapi

Page 19: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

pemerintah Indonesia. Terlebih keberadaan TKI juga memberikan devisa

yang sangat berarti bagi negara Indonesia. Penerimaan devisa negara

melalui TKI tentunya tidak terlepas dari berapa besar jumlah TKI yang

bekerja di luar negeri. Dari kasus diatas, sudah saatnya penanganan masalah

TKI secara menyeluruh. Penanganan ini harus dilakukan secara integral

mulai dari persiapan TKI sebelum penempatan, masa penempatan di luar

negeri dan pemulangan kedaerah masing-masing. Penting dipikirkan adalah

program perlindungan terhadap calon TKI secara menyeluruh. Salah satu

aspek yang perlu mendapat perhatian adalah aspek hukum. Meskipun

ketentuan hukum atau perundang-undangan telah ada, tetapi perlindungan

dan pengawasan terhadap calon TKI belum cukup memadai. Hal ini bisa

dilihat belum adanya ketentuan-ketentuan yang dapat mengatasi masalah

perlindungan calon TKI mulai dari sebelum penempatan, masa penempatan

dan purnapenempatan.

Perlindungan hukum yang diberikan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja

Indonesia (PJTKI) atau sekarang yang disebut Pelaksana Penempatan

Tenaga Kerja Indoneia Swasta (PPTKIS), masih sangat kurang.

Dampaknya, penanganan masalah-masalah yang dihadapi oleh calon TKI

masih lemah. Untuk itu pemerintah harus memberikan sanksi terhadap

oknum-oknum yang menyebabkan masalah tersebut, baik dari instansi

pemerintah maupun swasta. Dalam hal ini program-program yang diberikan

oleh PPTKIS harus jelas dan terarah pada sasaran sebelum melakukan

perekrutan dan seleksi agar calon TKI. Dalam seleksi mestinya harus

memperhatikan aspek daya saing serta memahami hak dan kewajiban sesuai

dengan kontrak kerja. Tetapi kenyataan di lapangan seperti yang terjadi

pada kasus-kasus diatas, adanya pemalsuan umur dan pendidikan yang tidak

memenuhi syarat seperti yang tercantum dalam pasal 35 Undang-Undang

No. 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di

Luar Negeri; perekrutan terhadap calon TKI harus memenuhi syarat :

Page 20: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

1. Berusia sekurang-kurangnya 18 (delapan belas) tahun kecuali bagi

calon TKI yang akan dipekerjakan pada pengguna perseorangan

sekurang-kurangnya berusia 21 (dua puluh satu) tahun.

2. Sehat jasmani dan rohani.

3. Tidak dalam keadaan hamil bagi calon tenaga kerja perempuan; dan

4. Berpendidikan sekurang-kurangnya lulus Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama (SLTP) atau yang sederajat.

Perlindungan yang bersifat integratif ini mengingatkan pada setiap

tahap yang harus dilalui para calon TKI. Mengingatkan betapa rentannya

mereka terhadap perlakuan yang tidak manusiawi. Hal ini bisa dicontohkan

dari kasus calon TKI saat menunggu di pusat pelatihan selama berbulan-

bulan. Meliputi proses penyiapan dokumen, pemilihan agen, sampai

mendapatkan majikan. Belum lagi, pusat pelatihan yang fasilitasnya sangat

tidak memadai. Ketidakberdayaan calon TKI membuat mereka memberikan

kepercayaan penuh kepada PPTKIS untuk mengurus segala persyaratan

yang diperlukan. Para PPTKIS ini berperan sebagai penghubung antara

calon TKI dengan hukum. Hukum bagi calon TKI sangat sulit dipahami.

Karena itu PPTKIS bertindak sebagai penerjemah hukum. Para calon TKI

sebenarnya tidak punya kepentingan dengan hukum, mereka hanya ingin

memperoleh bantuan atau pertolongan agar kesulitan untuk mendapatkan

pekerjaan dapat teratasi. Mereka tidak peduli dengan peraturan-peraturan

hukum yang harus ditaati dalam proses mendapatkan pekerjaan. Yang

diperlukan hanya bantuan untuk mendapatkan pekerjaan. Dari uraian latar

belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang :

TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP

TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) YANG DILAKUKAN OLEH

PELAKSANA PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA (PPTKIS) (Studi kasus di PPTKIS PT. CITRA ABDI NUSA Malang – Jawa Timur)

B. Perumusan Masalah

Page 21: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Agar pembahasan hasil penelitian ini lebih terarah, maka berikut ini

penulis merumuskan pokok-pokok permasalahan.

1. Apakah prosedur penempatan TKI oleh PT. Citra Abdi Nusa sudah

sesuai dengan peraturan hukum?

2. Bagaiman perlindungan hukum TKI yang mencakup hak dan

kewajiban TKI?

C. Tujuan Penelitian

“Penelitian hukum dilakukan untuk mencari pemecahan atas isu

hukum yang timbul “ (Peter Mahmud Marzuki, 2005 : 41), berdasarkan hal

tersebut maka penelitian ini mempunyai tujuan obyektif dan subyektif

sehingga mampu mencari pemecahan isu hukum terkait. Adapun tujuan

yang hendak dicapai peneliti adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Obyektif

Tujuan obyektif yaitu tujuan penulisan dilihat dari tujuan umum

yang mendasari penulis dalam melakukan penelitian. Tujuan

obyektif dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui prosedur penempatan calon TKI/TKI di

PPTKIS PT. Citra Abdi Nusa menurut Undang-Undang Nomor

39 Tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan tenaga

kerja Indonesia di luar negeri.

b. Untuk mengetahui tentang hak dan kewajiban calon TKI/TKI

yang termuat dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004

tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di

luar negeri.

2. Tujuan Subyektif

Tujuan subyektif adalah tujuan penulisan dilihat dari tujuan

pribadi penulis yang mendasari penulis dalam melakukan

penulisan. Tujuan Subyektif penelitian ini adalah :

Page 22: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

a. Untuk melengkapi persyaratan akademis guna mencapai

derajat sarjana (strata 1) ilmu hukum di Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

b. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis

di bidang ilmu hukum administrasi khususnya dalam hal

perlindungan hukum bagi calon TKI/TKI

D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap bahwa kegiatan penelitian dalam penulisan hukum ini

akan bermanfaat bagi penulis maupun pihak lain. Adapun manfaat yang

dapat diperoleh dari penulisan hukum ini antara lain :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam

pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu hukum pada

umumnya dan hukum pidana pada khususnya.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi dan

literatur dalam dunia kepustakaan tentang perlindungan hukum

terhadap calon TKI/TKI ditinjau dari Undang-Undang Nomor 39

Tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja

Indonesia di luar negeri

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

semua pihak yang berkepentingan dan menjawab permasalahan

yang sedang dihadapi.

b. Memberikan pendalaman, pengetahuan dan pengalaman yang baru

kepada penulis mengenai permasalahan hukum yang dikaji, yang

dapat berguna bagi penulis maupun bagi orang lain dikemudian

hari.

Page 23: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

E. Metode Penelitian

Penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum,

prinsip-prinsip hukum maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu

hukum yang dihadapi. Penelitian hukum dilakukan untuk menghasilkan

argumentasi, teori atau konsep baru sebagai preskripsi dalam menyelesaikan

masalah yang dihadapi (Peter Mahmud Marzuki, 2005 :35).

Adapun metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Penelitian hukum secara umum dapat dikategorikan menjadi

penelitian doktrinal dan penelitian non doktrinal. Dalam penelitian ini,

penulis menggunakan jenis penelitian doktrinal atau disebut juga

penelitian hukum normatif. Penelitian doktrinal adalah suatu penelitian

hukum yang bersifat perskriptif bukan deskriptif sebagaimana ilmu

sosial dan ilmu alam (Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 33)

2. Sifat Penelitian

Ilmu hukum mempunyai karakteristik sebagai ilmu yang bersifat

perskriptif dan terapan. Dalam penelitian hokum ini karakteristik yang

digunakan yaitu ilmu hukum yang bersifat perskriptif. Sebagai ilmu

yang bersifat perskriptif, ilmu hukum mempelajari tujuan hukum, nilai-

nilai keadilan, validitas aturan hukum, konsep-konsep hukum dan

norma-norma hukum. Sifat perskriptif ini merupakan hal subtansial

yang tidak mungkin dapat dipelajari oleh disiplin ilmu lain yang

obyeknya juga hukum (Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 22).

3. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan. Dengan

pendekatan tersebut, penulis akan mendapat informasi dari berbagai

aspek mengenai isu yang sedang dicoba untuk dicari jawabnya.

Pendekatan-pendekatan yang digunakan di dalam penelitian hukum

adalah pendekatan undang-undang (statute approach), pendekatan

historis (historical approach), pendekatan komparatif (comparative

Page 24: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

approach), pendekatan kasus (case approach) dan pendekatan

konseptual (conceptual approach) (Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 93)

Dari kelima pendekatan tersebut, pendekatan yang relevan dengan

penelitian hokum yang penulis angkat adalah pendekatan undang-

undang (statute approach) yaitu dengan menggunakan regulasi dan

legislasi. Dalam hal ini penelitian yang dipakai penelitian regulasi yang

digunakan sebagi acuan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004

tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar

negeri

4. Jenis Bahan Hukum

Sumber-sumber penelitian hukum dapat dibedakan menjadi sumber-

sumber penelitian yang berupa bahan hukum primer dan bahan hukum

sekunder. Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat

autoritatif yang artinya mempunyai atoritas. Bahan-bahan hukum

primer terdiri dari perundang-undangan, catatan-catatn resmi atau

risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan-putusan

hakim. Sedangkan bahan sekunder berupa semua publikasi tentang

hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi. Publikasi

tentang hukum meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-

jurnal hukum dan komentar-komentar atas putusan pengadilan (Peter

Mahmud Marzuki, 2005 : 141)

5. Sumber Bahan Hukum

Jenis bahan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah bahan

hukum primer dan bahan hukum sekunder.

a. Bahan Hukum Primer

1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.

2. Keputusan Menterin Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor :

KEP-104 A/MEN/2002 Tentanf Penempatan Tenaga Kerja ke

Luar Negeri.

3. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPdt)

Page 25: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

5. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial

Tenaga Kerja.

b. Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan

hukum primer, seperti :

1. Jurnal-jurnal hukum yang terkait.

2. Hasil karya ilmiah para sarjana yang relevan dan/atau terkait

dalam penelitian ini.

3. Hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini.

4. Buku-buku penunjang lain.

5. Media Massa yang mengulas tentang tindak kekerasan terhadap

TKI di Luar Negeri.

c. Bahan Non Hukum

Di dalam penelitian hukum bahan non hukum dapat

membantu. Contoh : seorang calon doktor hukum akan menulis

mengenai apakah euthanasia pasif merupakan suatu tindakan yang

bertentangan dengan hukum. Seorang ahli hukum tentu tidak paham

tentang hal tersebut. Untuk memahami, seorang hali hukum tidak

perlu harus belajar di fakultas kedokteran, tetapi harus berhubungan

dengan dokter dan membaca literatur mengenai euthanasia (Peter

Mahmud Marzuki, 2005:164). Sehingga bahan-bahan non hukum

dapat berupa:

1. Hubungan dengan para hali non hukum seperti: dokter, arsitek,

guru dan, lain-lain.

2. Membaca literatur terkait hal-hal yang akan dijadikan penelitian

hukum.

3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Karena penelitian yang penulis angkat merupakan penelitian

doktrinal, maka dalam pengumpulan sumber hukumnya dilakukan

dengan studi kepustakaan/studi dokumen. Teknik ini merupakan cara

Page 26: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

pengumpulan sumber hukum dengan membaca, mempelajari, mengkaji,

dan menganalisis serta membuat catatan dari buku literatur, peraturan

perundangan-undnagan, dokumen dan hal-hal lain yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti

6. Teknik Analisis Hukum

Karena penelitian yang penulis angkat merupakan penelitian

doktrinal, maka dalam pengumpulan sumber hukumnya dilakukan

dengan studi kepustakaan/studi dokumen. Teknik ini merupakan cara

pengumpulan sumber hukum dengan membaca, mempelajari, mengkaji,

dan menganalisis serta membuat catatan dari buku literatur, peraturan

perundangan-undnagan, dokumen dan hal-hal lain yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti

7. Teknik Analisis Bahan hukum

Penelitian ini menggunakan teknik analisis sumber hukum dengan

logika dekuktif. Menurut Peter Mahmud Marzuki yang mengutip

pendapat Philipus M. Hadjon menjelaskan, metode deduksi

sebagaimana silogisme yang diajarkan oleh Aristoteles, penggunaan

metode deduksi berpangkal dari pengajuan premis major (pernyataan

bersifat umum). Kemudian diajukan premis minor (bersifat khusus),

dari kedua premis ini kemudian ditarik suatu kesimpulan atau

conclusion. Akan tetap di dalam argumentasi hukum, silogisme hokum

tidak sesederhana silogisme tradisional (Peter Mahmud Marzuki,

2006:47). Jadi, dapat disimpulkan bahwa logika deduktif atau

pengolahan bahan hukum dengan cara deduktif yaitu, menjelaskan

suatu hal yang bersifat umum kemudian menariknya menjadi

kesimpulan yang lebih khusus. Dalam penelitian ini, sumber hukum

yang diperoleh dengan cara menginvetarisasi sekaligus mengkaji

penelitian dari studi kepustakaan, aturan perundang-undangan beserta

dokumen-dokumen yang dapat membantu menafsirkan norma untuk

menjawab permasalahan yang ditetiliti. Tahap terakhir yaitu, dengan

menarik kesimpulan dari sumber hukum yang diolah, sehingga pada

Page 27: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

akhirnya dapat menjawab tentang perlindungan hukum terhadap calon

TKI/TKI menurut Undang-Undang nomor 39 Tahun 2004 tentang

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri

F. Sistematika Penulisan Hukum

Sistematika dalam sebuah karya tulis tidak sekedar bermakna sebuah

aturan penyusunan draft belaka, namun lebih pada susunan pikiran atau ide

yang teratur logis dan konsisten. Dalam penulisan hasil dari penelitian ini,

penulis menyajikan dalam BAB VI (Enam) dengan harapan mempunyai

sistematika yang dapat membantu dan memudahkan untuk mengetahui dan

memahaminya. Adapun sistematika penulisan yang dimaksud sebagai

berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini terdiri dari 6 (enam) sub bab yakni latar

belakang masalah yang menjelaskan tentang

pentingnya masalah tersebut diteliti yang terkait

dengan permasalahan yang ada; rumusan

permasalahan yaitu memuat pertanyaan-pertanyaan

yang fokus terhadap permasalahan yang akan diteliti

dan tujuan penelitian. Dalam hal ini harus mengarah

pada tujuan yang hendak diperoleh. Manfaat

penelitian yaitu menyebutkan manfaat secara

fungsional dari penelitian baik untuk kepentingan

akademis, penulis ataupun masyarakat secara luas,

metode penelitian yaitu menguraikan tentang cara

pelaksanaan penelitian mulai dari menentukan

pendekatan penelitian yang digunakan hingga analisa

data dan sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Merupakan bab yang meliputi diskripsi atau uraian

tentang bahan-bahan teori, doktrin atau pendapat

Page 28: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

sarjana dan kajian yuridis berdasarkan ketentuan

hukum yang berlaku dan berkaitan langsung serta

menjadi kerangka ilmiah permasalahan yang menjadi

obyek penulisan hukum. Teori-teori yang

dipergunakan antara lain menjelaskan pengertian

CTKI, pengertian perlindungan hukum dan pengertian

PPTKIS.

BAB III : PEMBAHASAN

Merupakan bab dimana memaparkan data hasil

penelitian sekaligus pembahasan permasalahan yang

menjadi fokus kajian atau hasil analisa. Dalam bab

ini, penulis menuangkan data-data hasil penelitian

yang kemudian berusaha menganalisa data yang

didukung oleh sumber rujukan teoritis/normative yang

telah penulis paparkan dalam bab sebelumnya.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini adalah bab terakhir yang didalamnya ada 2

sub bab, berupa kesimpulan dan saran. Kesimpulan

harus sesuai dengan permasalahannya sebab

kesimpulan ini dapat disebut sebagai ringkasan

jawaban atas permasalahan yang telah dirumuskan

sebelumnya, Kemudian dari kesimpulan-kesimpulan

tersebut dimungkinkan pula timbul hal-hal yang perlu

disarankan sebagai rekomendasi terhadap pihak-pihak

yang berkepentingan

Page 29: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Tinjauan Tentang Calon Tenaga Kerja dan Pelaksanaan Penempatan

Tenaga Kerja Indonesia Swasta

a. Tinjauan Tenaga Calon Tenaga Kerja Indonesia

1) Pengertian Tenaga Kerja

Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang

jaminan sosial tenaga kerja, dinyatakan bahwa : “Tenaga kerja

adalah setiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan baik

di dalam maupun di luar hubungan kerja, guna menghasilkan

jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.”

Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, tenaga kerja

adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna

menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan

sendiri maupun masyarakat. Sejalan dengan hal itu,

(Sumarsono,2003: 5) menyebutkan bahwa tenaga kerja adalah

semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja baik yang

sudah bekerja maupun yang sedang bekerja dan yang

melakukan pekerjaan lain seperti bersekolah dan pengurus

rumah tangga.

Perbedaan pengertian tenaga kerja dan angkatan kerja selain

dibedakan dalam istilah bahasa juga pengertian yang luas.

Pengertian tenaga kerja dapat diartikan sebagai berikut :

a) Tenaga yaitu kekuatan, kemampuan atau kapasitas. Jadi,

pengertian yang abstrak tenaga kerja adalah kemampuan orang

untuk melakukan suatu kegiatan yang dapat menghasilkan

barang atau jasa untuk menuhi kebutuhan manusia(Sebdjun H.

Manulang,1995:2).

Page 30: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

b) Kerja diartikan, suatu kegiatan manusia yang dapat

menghasilkan barang dan jasa. Tetapi tidak semua kegiatan

manusia termasuk kerja. Dengan demikian kerja merupakan

salah satu jenis dari kegiatan manusia tertentu(Sebdjun H.

Manulang,1995:2).

Selanjutnya di dalam pengertian istilah tenaga kerja tersebut

yang termasuk tenaga kerja adalah :

1. Mereka yang benar-benar bekerja, baik yang sedang

bekerja maupun berhenti bekerja karena suatu hal.

2. Mereka yang tidak bekerja atau tidak mempunyai

pekerjaan tetapi secara aktif mencari pekerjaan.

3. Mereka yang memasuki usia kerja.

Menurut Undang-Undang No. 39 tahun 2004 Tentang

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar

Negeri, tenaga kerja adalah setiap warga negara Indonesia

yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam

hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima

upah. Berdasarkan definisi-definisi tersebut, tenaga kerja

mengandung pengertian yang luas. Artinya tidak hanya

mencakup tenaga kerja laki-laki, tetapi juga meliputi tenaga

kerja wanita yang mempunyai atau memiliki kemampuan

untuk melakukan kegiatan yang cepat menghasilkan barang

atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ketentuan di

atas menunjukkan bahwa baik tenaga kerja laki-laki maupun

tenaga kerja wanita mempunyai kedudukan yang sama dalam

bidang pekerjaan, tidak ada diskriminasi.

Menurut Undang-Undang No. 39 tahun 2004 tentang

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar

Negeri, dalam pasal 1 ayat (1) bahwa tenaga kerja Indonesia

yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam

hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima

Page 31: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

upah. Menurut keputusan Menteri Kep-104A/Men/2002

tentang Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri.

Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri yang

selanjutnya di sebut penempatan TKI adalah kegiatan

penempatan tenaga kerja yang dilakukan dalam rangka

mempertemukan persediaan TKI dengan permintaan pasar

kerja di luar negeri dengan menggunakan mekanisme

antarkerja.

Mekanisme antar kerja luar negeri adalah sistem pelayanan

kepada pencari kerja untuk memperoleh pekerjaan sesuai

dengan bakat, minat dan kemampuannya di dalam maupun di

luar hubungan kerja untuk sementara waktu dan atau

pelayanan kepada pemberi kerja untuk memperoleh tenaga

kerja yang sesuai dengan kebutuhannya. Serta kegiatan lain

yang mendukung penempatan tenaga kerja di luar negeri.

2) Pengertian Calon Tenaga Kerja Indonesia

Menurut Undang-Undang No. 39 tahun 2004 Tentang

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar

Negeri, dalam pasal 1 ayat (2) Calon Tenaga Kerja Indonesia

yang selanjutnya disebut calon TKI adalah setiap warga negara

Indonesia yang memenuhi syarat sebagi pencari kwerja yang

akan bekerja di luar negeri dan terdaftar di instansi pemerintah

kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang

ketenagakerjaan.

a) Dalam ketentuan pasal 51 Undang-Undang No. 39 tahun

2004 bahwa untuk dapat ditempatkan di luar negeri,

calon TKI harus memiliki dokumen yang meliputi :

Kartu tanda penduduk (KTP), ijazah pendidikan terakhir,

akte kelahiran atau surat keterangan kenal lahir;

a. Surat keterangan status perkawinan, bagi yang telah

menikah melampirkan copy buku nikah;

Page 32: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

b. Surat keterangan izin suami atau istri, izin orang tua,

atau ijin wali; Sertifikat Kompetensi Kerja.

c. Surat keterangan sehat berdasarkan hasil hasil

pemeriksaan kesehatan dan psikologi;

d. Paspor yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi

setempat;

e. Visa kerja;

f. Perjanjian penempatan kerja;

g. Perjanjian kerja, dan

h. KTKLN (kartu tenaga kerja ke luar negeri);

b) Menurut pasal 51 Undang-Undang No. 39 tahun 2004

tentang Perekrutan Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib dilakukan

terhadap calon TKI yang telah memenuhi persyaratan :

a. Berusia sekurang-kurangnya 18 (delapan belas)

tahun kecuali bagi calon TKI yang akan

dipekerjakan pada pengguna perseorangan sekurang-

kurangnya berusia 21 (dua puluh satu) tahun;

b. Sehat jasmani dan rohani;

c. Tidak dalam keadaan hamil bagi calon tenaga kerja

perempuan; dan

d. Berpendidikan sekurang-kurangnya lulus Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) atau yang

sederajat

b. Tinjauan Tentang Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja

Indonesia swasta(PPTKIS)

Menurut keputusan Menteri KEP-104 A/MEN/2002 tentang

Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri pasal 1 ayat (6)

Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia selanjutnya disebut PJTKI

adalah badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang

Page 33: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

mendapat izin dari menteri untuk berusaha di bidang jasa penempatan

TKI ke luar negeri.

Sedangkan menurut Undang-Undang No. 39 Tahun 2004 Tentang

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar

Negeri, Pelaksana penempatan TKI swasta adalah badan hukum yang

telah memperoleh izin tertulis dari pemerintah untuk

menyelenggarakan pelayanan penempatan TKI di luar negeri.

Menurut Undang-Undang No. 39 tahun 2004 pasal 10, pelaksanaan

penempatan TKI di luar negeri terdiri dari :

a. Pemerintah;

b. Pelaksanaan penempatan TKI swasta.

Penempatan TKI di luar negeri oleh Pemerintah sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 10 huruf a, hanya dapat dilakukan atas dasar

perjanjian secara tertulis antara pemerintah dengan pemerintah negara

pengguna TKI atau penggunaan berbadan hukum di negara tujuan.

Perusahaan yang akan menjadi pelaksana penempatan TKI swasta

wajib mendapat izin tertulis berupa SIPPTKI dari Menteri.

Untuk dapat memperoleh SIPPTKI, pelaksana penempatan TKI

swasta harus memenuhi persyaratan :

a. Berbentuk badan hukum perseroan terbatas (PT) yang didirikan

berdasarkan peraturan perundangan-undangan;

b. Mempunyai kantor dan peralatan kantor yang lengkap serta alamat

yang jelas sesuai dengan surat keterangan domisili dan instansi

yang berwenang;

c. Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

d. Memiliki modal disetor yang tercantum dalam akta pendirian

perusahaan, sekurang-kurangnya sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga

milyar rupiah)

e. Menyetor uang kepada bank sebagai jaminan dalam bentuk

deposito sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) pada

bank pemerintah;

Page 34: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

f. Memberikan surat kuasa kepada menteri untuk mencairkan

deposito dana jaminan;

g. Memiliki surat keterangan undang-undang gangguan;

h. Mempunyai bukti wajib lapor ketenagakerjaan sesuai dengan

Undang-Undang nomor 7 tahun 1981;

i. Mempunyai rencana kegiatan perusahaan untuk 5 (lima) tahun

kalender berturut-turut yang meliputi :

a. Kegiatan promosi dan pemasaran;

b. Kegiatan penyediaan TKI, jumlah TKI yang akan ditempatkan,

jenis pekerjaan atau jabatan pada negara tujuan penempatan;

c. Penyiapan kualitas TKI;

d. Pengelolaan perlindungan TKI di luar negeri.

j. Memiliki unit pelatihan kerja; dan memiliki sarana dan prasarana

pelayanan penempatan TKI.

k. Mempunyai pegawai yang berpengalaman di bidang

ketenagakerjaan;

Komisaris dan direksi perusahaan tidak pernah melakukan tindak

pidana kejahatan yang berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan

yang dijatuhi sanksi pidana berdasarkan keputusan pengadilan yang

telah mempunyai kekuatan hukum tetap

c. Proses Penempatan Calon Tenaga Kerja Indonesia

Penempatan TKI hanya dapat dilakukan jika pemerintah negara

tujuan telah membuat perjanjian tertulis dengan pemerintah RI, atau

negara tujuan memiliki peraturan perundang-undangan yang

melindungi tenaga kerja asing. Ini dimaksudkan untuk menghindari

perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI.

Proses penempatan TKI ke luar negeri diatur dalam Undang-Undang

nomor 39 tahun 2004 dari mulai pasal 31 yang meliputi beberapa hal:

1) Pengurusan Surat Ijin Penyerahan (SIP)

Menurut Undang-Undang nomor 39 tahun 2004 pasal 31,

pelaksana penempatan TKI swasta yang akan melakukan

Page 35: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

perekrutan wajib memiliki SIP dari Menteri. Untuk mendapatkan

SIP, pelaksana penempatan terlebih dahulu harus memiliki :

a) Perjanjian kerja sama penempatan

Perjanjian ini dibuat oleh PPTKIS dengan mitra kerja atau

pengguna. Perjanjian kerja ditandatangani kedua belah pihak

dan akan disahkan oleh perwakilan RI di negara setempat.

b) Surat permintaan tenaga kerja dari pengguna jasa

Surat permintaan tenaga kerja ini disebut AN 01 atau job

order dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Negara

tujuan atau dengan menggunakan formulir yang tersedia

(lampiran dari keputusan menakertrans). Surat permintaan

TKI sekurang-kurangnya harus memuat :

1) Jumlah TKI

2) Jenis dan uraian pekerjaan atau jabatan;

3) Kualifikasi TKI;

4) Syarat-syarat kerja;

5) Kondisi kerja;

6) Jaminan sosial; dan

7) Masa berlakunya surat permintaan.

Surat permintaan TKI wajib dilaporkan pada dirjen bina

penta dan harus disahkan oleh perwakilan RI di negara setempat.

Selain itu PPTKIS wajib melaporkan rekapitulasi perolehan

permintaan TKI setiap bulan kepada dirjen bina penta dengan

menggunakan formulir yang sudah tersedia.

c) Perjanjian penempatan

Perjanjian penempatan sekurang-kurangnya harus memuat :

1. Kepastian waktu berangkat calon TKI

2. Biaya penempatan calon TKI ke negara tujuan

3. Jabatan atau pekerjaan calon TKI

4. PPTKIS dilarang menempatkan TKI pada pekerjaan yang

melanggar asusila dan di negara yang sedang terjadi konflik.

Page 36: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Perjanjian kerja ini disahkan oleh dinas tenaga kerja

kabupaten/kota berdasarkan asal daerah calon TKI.

d) Perjanjian kerja

Perjanjian kerja harus memuat sekurang-kurangnya :

1. Nama dan alamat pengguna;

2. Jenis atau uraian pekerjaan atau jabatan;

3. Kondisi dan syarat kerja meliputi jam kerja, gaji dan cara

pembayarannya, upah lembur, cuti dan waktu istirahat serta

jaminan sosial.

Masa perjanjian kerja adalah dua tahun. Perjanjian kerja

ditandatangani oleh pengguna kerja, calon tenaga kerja, mitra

kerja, PPTKIS dan disahkan oleh perwakilan negara RI di negara

tujuan

2) Perekrutan dan Seleksi

Menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 pasal 34,

menyebutkan, proses ini didahului dengan memberikan informasi

kepada calon tenaga kerja Indonesia sekurang-kurangnya tentang

tata cara perekrutan, dokumen yang diperlukan, hak dan

kewajiban calon tenaga kerja Indonesia, situasi, kondisi dan risiko

negara tujuan, dan perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia.

Perekrutan calon tenaga kerja Indonesia dilakukan bagi mereka

yang memenuhi syarat, antara lain berusia sekurang-kurangnya 18

tahun, kecuali untuk calon tenaga kerja Indonesia yang akan

dipekerjakan pada pengguna perorangan sekurang-kurangnya 21

tahun, berpendidikan sekurang-kurangnya SLTP atau sederajat.

Persyaratan ini penting untuk menghindari terjadinya hal-hal yang

tidak diinginkan atau perlakuan yang tidak manusiawi seperti

penyiksaan dan tindak kekerasan lain yang menimpa tenaga kerja

Indonesia di luar negeri. Namun mereka tidak dapat berbuat apa-

apa karena tidak mengerti harus mengadu ke mana. Setelah

melewati tahap perekrutan ini maka kemudian baru diadakan

Page 37: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

interview atau seleksi terhadap calon tenaga kerja Indonesia untuk

mengetahui sejauhmana kesiapan para calon tenaga kerja

Indonesia untuk bekerja ke luar negeri

3) Pendidikan dan Pelatiahan

Menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 pasal 41

menyebutkan, calon tenaga kerja Indonesia yang akan

dipekerjakan ke luar negeri harus memiliki sertifikat kompetensi

kerja. Jika calon tenaga kerja Indonesia belum memiliki sertifikat

kompetensi kerja, PPTKIS wajib melakukan pendidikan dan

pelatihan sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan.

Pendidikan dan pelatihan kerja bagi calon TKI sebagaiman

dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan untuk :

a. Membekali, menempatkan dan mengembangkan kompetensi

kerja calon TKI;

b. Memberi pengetahuan dan pemahaman tentang situasi,

kondisi, adat istiadat, budaya agama, dan risiko bekerja di luar

negeri;

c. Membekali kemampuan berkomunikasi dalam bahas negara

tujuan; dan

d. Memberi pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan

kewajiban calon TKI/TKI

4) Pemeriksaan Kesehatan dan Psikologis

Menurut pasal 48 dan pasal 49 Undang-Undang Nomor 39

Tahun 2004, pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagi calon TKI

dimaksudkan untuk mengetahui dengan kesehatan dan tingkat

kesiapan psikis serta kesesuaian kepribadian calon TKI dengan

pekerjaan yang akan dilakukan di negara tujuan. Setiap calon TKI

harus mengikuti pemeriksaan kesehatan dan psikologi yang

diselenggarakan oleh sarana kesehatan serta lembaga yang

menyelenggarakan pemeriksaan psikologi yang ditunjuk oleh

pemerintah. Ketentuan mengenai penyelenggaraan pemeriksaan

Page 38: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

kesehatan dan psikologi bagi calon TKI dan penunjukkan sarana

kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan

psikologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut

dengan peraturan menteri

5) Pengururusan Dokumen

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 pasal

51, menyebutkan, untuk dapat ditempatkan di luar negeri calon

tenaga kerja Indonesia harus memiliki dokumen yang meliputi :

a. KTP (kartu tanda penduduk), ijazah pendidikan terakhir, akte

kelahiran atau surat keterangan kenal lahir;

b. Surat keterangan status perkawinan bagi yang telah menikah

melampirkan copy buku nikah;

c. Surat keterangan izin suami atau istri, izin orang tua, atau izin

wali;

d. Sertifikat kompetensi kerja;

e. Surat keterangan sehat berdasarkan hasil hasil pemeriksaan

kesehatan dan psikologi;

f. Paspor yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi setempat;

g. Visa kerja;

h. Perjanjian penempatan kerja, sekurang-kurangnya memuat :

1. Nama dan alamat pelaksana penempatan TKI swasta;

2. Nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, dan alamat

calon TKI;

3. Nama dan alamat calon pengguna.

4. Hak dan kewajiban para pihak dalam rangka penempatan

TKI di luar negeri yang harus sesuai dengan kesepakatan

dan syarat-syarat yang ditentukan oleh calon pengguna

tercantum dalam perjanjian kerja sama penempatan.

5. Jabatan dan jenis pekerjaan calon TKI sesuai permintaan

pengguna

Page 39: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

6. Jaminan pelaksana penempatan TKI swasta kepada calon

TKI dalam hal ini pengguna tidak memenuhi kewajibannya

kepada TKI sesuai perjanjian kerja;

7. Waktu keberangkatan calon TKI;

8. Hanya penempatan yang harus ditanggung oleh calon TKI

dan cara pembayarannya;

9. Tanggung jawab pengurusan penyelesaian musibah;

10. Akibat atas terjadinya pelanggaran perjanjian

penempatan TKI oleh salah satu pihak, dan

11. Tanda tangan para pihak dalam perjanjian

penempatan TKI.

i. Perjanjian kerja, dan

j. KTKLN (kartu tenaga kerja Luar Negeri)

6) Uji Kompetensi

Pada Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004, pasal 44

menyebutkan, setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan kerja

dengan jam pelatihan yang sudah ditetapkan oleh dinas tenaga

kerja, maka calon tenaga kerja diikutkan dalam uji kompetensi.

Apabila calon TKI dinyatakan kompeten maka akan diterbitkan

sertifikat dari lembaga yang sudah terakreditasi dari BNSP

7) Pembekalan Ahkir Pemberakatan(PAP)

PPTKIS wajib mengikutkan calon tenaga kerja pada (PAP) di

dinas tenaga kerja provinsi. Apabila calon tenaga kerja Indonesia

sudah menjalankan semua tahapan diatas, PAP sekurang-kurangnya

memuat :

a. Pembinaan mental kerohanian;

b. Pembinaan mental, disiplin dan kepribadian;

c. Kondisi adat istiadat negara tujuan;

d. Tata cara keberangkatan;

e. Program pengiriman uang dan tabungan;

f. Kelengkapan dokumen tenaga kerja Indonesia;

Page 40: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

g. Hak dan Kewajiban calon tenaga kerja Indonesia/tenaga kerja

Indonesia.

8) Pemberangkatan

Tahapan pemberangkatan calon tenaga kerja Indonesia ke

luar negeri adalah sebagai berikut :

a. Calon TKI harus mempunyai kelengkapan dokumen sebagai

syarat sebagai TKI

b. Calon TKI harus lolos seleksi tes kesehatan dan psikologis.

c. PPTKIS wajib menyediakan tempat penampungan dan

melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi calon TKI sesuai

dengan jam pelatihan yang sudah ditetapkan oleh dinas tenaga

kerja. CTKI wajib diikutkan dalam uji kopetensi, apabila

kompeten akan diterbitkan sertifikat.

d. PPTKIS menguruskan paspor CTKI ke kantor imigrasi setempat

berdasarkan daftar nominasi CTKI yang diperoleh dari dinas

tenaga kerja kabupaten/kota berdasarkan asal CTKI.

e. CTKI dan PPTKIS menandatangani perjanjian penempatan yang

disahkan oleh dinas tenaga kerja kabupaten/kota berdasarkan asal

CTKI.

f. CTKI dan pengguna menandatangani perjanjian kerja diketahui

oleh mitra kerja dan PPTKIS kemudian disahkan oleh KBRI

(Kedutaan Besar Republika Indonesia) atau KJRI (Konsulat

Jenderal Republika Indonesia) di negara tujuan.

g. PPTKIS atau mitra kerja akan menguruskan visa kerja CTKI.

h. PPTKIS wajib mengikutkan CTKI dalam program asuransi

perlindungan TKI pada konsorsium asuransi yang sudah

ditetapkan oleh pemerintah.

i. PPTKIS wajib mengikutkan CTKI pada PAP yang diadakan oleh

dinas tenaga kerja provinsi.

Page 41: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

j. Setelah poin-poin di atas dilaksanakan, CTKI dibawa ke dinas

tenaga kerja provinsi untuk mengajukan rekomendasi penerbitan

kartu tenaga kerja luar negeri (KTKLN). KTKLN sebagai

identitas TKI di luar negeri.

k. PPTKIS wajib memberitahukan setiap pemberangkatan TKI

kepada UPT P3TKI (Unit Pelaksana Teknis Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) dinas

tenaga kerja provinsi, mitra kerja, pengguna dan perwakilan RI di

negara tujuan.

l. PPTKIS wajib melaporkan hasil penempatan TKI secara berkala

setiap bulan ke dinas tenaga kerja provinsi, BNP2TKI (Badan

Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia),

PPTKLN (Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri

2. Tinjauan Tentang Perjanjian Penempatan Kerja antara Calon Tenaga

Kerja Indonesia dengan Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja

Indonesia swata.

a. Pengertian Perjanjian Kerja

Pengertian tentang perjanjian kerja pada pasal 1313 KUHP

perdata adalah suatu perbuatan di mana seseorang atau lebih

mengikatkan diri pada orang lain untuk melaksanakan sesuatu hal.

Perjanjian kerja dalam bahasa Belanda disebut

arbeidsoverenkoms, mempunyai beberapa pengertian, pasal 1601 a

KUHP perdata memberikan pengertian bahwa : “Perjanjian kerja

adalah suatu perjanjian di mana pihak kesatu (tenaga kerja)

mengikatkan dirinya untuk dibawa perintah pihak yang lain, si

majikan untuk suatu waktu tertentu melakukan pekerjaan dengan

menerima upah”. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

ketenagakerjaan, pasal 1 ayat 14 memberikan pengertian : “Perjanjian

kerja adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau

pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban

para pihak”. Dalam buku Manajemen Tenaga Kerja Indonesia

Page 42: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

perjanjian kerja antara tenaga kerja dengan pengusaha dibuat secara

lisan/atau tertulis. Perjanjian kerja ini dibuat dengan berdasarkan

pada(Siswanto,2002:4) :

1. Kemauan bebas tenaga kerja dan pengusaha;

2. Kemauan atau kecakapan tenaga kerja dan pengusaha;

3. Adanya pekerjaan yang dijanjikan;

4. Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan

ketertiban umum, kesusilaan dan ketentuan perundang-undangan

yang berlaku.

Perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis sekurang-kurangnya

memuat keterangan sebagai berikut :

1. Nama, alamat perusahaan dan jenis usaha;

2. Nama dan alamat pekerja;

3. Jabatan atau jenis pekerjaan;

4. Syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha

dan pekerja;

5. Tempat pekerjaan;

6. Mulainya berlakunya perjanjian kerja;

7. Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat;

8. Tanda tangan kedua belah pihak dalam perjanjian kerja.

Menurut Kep-104 A/Men/2002 Perjanjian kerja Tenaga Kerja

Indonesia adalah perjanjian tertulis antara TKI dan pengguna yang

memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak mengenai syarat-

syarat dan kondisi kerja

b. Syarat Perjanjian Kerja

Penempatan TKI harus diselenggarakan secara tertib, efisien dan

efektif untuk meningkatkan perlindungan, kesejahteraan tenaga kerja

Indonesia dan kualitas tenaga kerja dengan tetap memperhatikan

harkat dan martabat tenaga kerja sendiri sebagai manusia. Penempatan

TKI dapat dilakukan ke semua negara dengan ketentuan :

Page 43: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

1) Negara tujuan memiliki peraturan adanya perlindungan tenaga

kerja asing;

2) Negara tujuan membuka kemungkinan kerja sama bilateral

dengan negara Indonesia di bidang penempatan tenaga kerja

Indonesia.

3) Keadaan di negara tujuan tidak membahayakan keselamatan

TKI.

Untuk menjamin kepastian penempatan TKI maka perjanjian

penempatan TKI sekurang-kurangnya harus memuat :

1) Kepastian waktu pemberangkatan CTKI;

2) Biaya penempatan CTKI di negara tujuan;

3) Jabatan atau pekerjaan CTKI.

Penempatan TKI di luar negeri melalui proses sesuai dengan

ketentuan yang berlaku dan persyaratan yang ditentukan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, memerlukan sejumlah biaya

tertentu. Biaya penempatan yang dapat dibebankan kepada CTKI

meliputi biaya :

1) Dokumen jati diri tenaga kerja;

2) Tes kesehatan;

3) Visa kerja;

4) Transportasi lokal;

5) Akomodasi dan konsumsi

6) Uang jaminan sesuai dengan negara tujuan

3. Tinjauan Tentang Perlindungan Hukum terhadap Calon Tenaga Kerja

Indonesia.

a. Tinjauan Tentang Perlindungan Hukum

Perlindungan hukum memiliki dua arti, yaitu, perlindungan hukum

yang bersifat represif dan preventif. Perlindungan preventif adalah

perlindungan untuk mencegah terjadinya sengketa di kemudian hari

atau kepada rakyat yang diberikan kesempatan untuk mengajukan

keberatan atau pendapat sebelum suatu keputusan pemerintah

Page 44: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

mendapatkan bentuk definitif. Dengan demikian perlindungan hukum

bertujuan untuk pencegahan. Perlindungan hukum bersifat represif

adalah perlindungan setelah terjadinya sengketa yang bertujuan untuk

memulihkan hak-hak dari pihak yang dirugikan atau penyelesaian

sengketa. Kedua macam perlindungan hukum tersebut umumnya

berupa hak bagi tenaga kerja Indonesia dan kewajiban bagi pengusaha

serta penyelesaian jika terjadi perselisihan di kemudian hari di antara

kedua belah pihak.

Dalam hal perlindungan diperuntukkan kepada yang lemah dari

perlakuan semena-mena oleh pihak yang kuat. Seiring dengan

perkembangan konsep negara hukum, kebutuhan perlindungan hukum

semakin penting dan mutlak. Perlindungan dapat dibedakan menjadi

dua, perlindungan aktif dan pasif. Perlindungan hukum bersifat pasif

berupa tindakan-tindakan di luar yang memberikan pengakuan dan

jaminan dalam bentuk kerja sama yang berkaitan dengan hak-hak

tenaga kerja.

Perlindungan hukum aktif mengemukakan dua konsep

perlindungan hukum yaitu preventif dan represif. Dalam hal

perlindungan hukum yang bersifat aktif hendaknya ditempuh melalui

prosedur preventif, berupa penggunaan hak untuk memperoleh

informasi serta hak untuk berpendapat. Selanjutnya, dapat ditempuh

jalur perlindungan hukum represif berupa keberatan atau banding. Jika

semua jalur hukum sudah ditempuh masih dapat dilakukan upaya

gugatan melalui PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara) sebagai

pengadilan tingkat pertama dan pengadilan tingkat terakhir kepada

MA (Mahkamah Agung).

Perlindungan preventif dimaksudkan sebagai suatu bentuk upaya

hukum yang dilakukan terhadap keputusan pemerintah yang belum

mempunyai kekuatan hukum tetap (incraht), mengingat upaya tersebut

seperti upaya hukum biasa. Sedang perlindungan hukum represif

Page 45: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

bertujuan untuk menyelesaikan sengketa, perlindungan seperti ini

disebut sebagai upaya hukum dalam bentuk upaya hukum luar biasa

b. Perlindungan Hukum Terhadap CTKI

Setiap CTKI/TKI mempunyai hak untuk memperoleh

perlindungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Di

samping pemerintah, PPTKIS juga bertanggung jawab untuk

memberikan perlindungan kepada CTKI/TKI berdasarkan pada

perjanjian penempatan dan perjanjian kerja. Dalam pasal 1 ayat (4)

Undang-Undang Nomor 39 tahun 2004 memberikan pengertian

tentang perlindungan terhadap CTKI/TKI. “Perlindungan TKI adalah

segala upaya untuk melindungi kepentingan calon TKI/TKI dalam

mewujudkan terjaminnya pemenuhan hak-haknya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan, baik sebelum, selama, maupun

sesudah bekerja”. Dalam pasal 3 di mana penempatan dan

perlindungan calon TKI/TKI bertujuan untuk :

a. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal

dan manusiawi;

b. Menjamin dan melindungi calon TKI/TKI sejak di dalam negeri, di

negara tujuan, sampai kembali ke tempat asal di Indonesia;

c. Meningkatkan kesejahteraan TKI dan keluarganya.

Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 2004 tentang Perlindungan

terhadap TKI meliputi :

1) Perlindungan TKI Pra-Penempatan

Perlindungan Pra-penempatan meliputi :

a. Memberikan informasi kepada CTKI dilakukan oleh PPTKIS

yang mendapatkan persetujuan dari instansi yang bertanggung jawab

di bidang ketenagakerjaan. Informasi meliputi : tata cara perekrutan,

dokumen yang diperlukan, hak dan kewajiban CTKI/TKI, situsi,

kondisi dan risiko di negara tujuan, hukum dan adat istiadat negara

tujuan.

Page 46: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

b. PPTKIS wajib melakukan pendidikan dan pelatihan guna

menyiapkan CTKI/TKI layak atau kompeten dalam bekerja sesuai

dengan pekerjaan yang akan dilakukan

c. CTKI/TKI memahami dan mengerti tentang isi perjanjian kerja

yang telah ditandatangani.

d. PPTKIS wajib mengikutsertakan CTKI/TKI dalam program asuransi

TKI dan pembekalan akhir pemberangkatan yang diadakan oleh dinas

tenaga kerja.

e. PPTKIS wajib menyediakan penampungan untuk CTKI informal

sebelum diberangkatkan

2) Perlindungan TKI selama penempatan atau masa penempatan

Selama masa penempatan TKI tetap mendapatkan perlindungan

hukum, perlindungan hukum meliputi :

a. PPTKIS wajib mengikutkan program asuransi selama dua tahun.

b. PPTKIS bekerja sama dengan agensi untuk mengawasi dan membantu

apabila TKI ada masalah atau membutuhkan bantuan.

c. PPTKIS dilarang menempatkan TKI yang tidak sesuai dengan

pekerjaan atau jabatan sebagaimana yang dimaksud dalam perjanjian

kerja.

d. Pemerintah menempatkan KBRI/KJRI melindungi CTKI/TKI apabila

ada masalah di Negara penempatan.

3) Perlindungan CTKI/TKI Purna-Penempatan

a. PPTKIS bertanggung jawab atas kepulangan TKI karena berakhirnya

masa kerja, pemutusan hubungan kerja sebelum masa perjanjian kerja

berakhir, bencana alam, peperangan atau wabah penyakit di negara

tujuan, mengalami kcelakaan kerja yang mengakibatkan tidak bisa

kerja lagi, meninggal dunia, cuti, dideportasi.

b. PPTKIS mengatur kepulangan TKI dari negara tujuan sampai kembali

ke daerah asal.

c. PPTKIS mengikutkan dalam program asuransi selama enam bulan

setelah TKI pulang

Page 47: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Keterangan:

Kasus kekerasan yang sering dialami oleh TKI, seperti berita

yang sering terungkap lewat media massa, baik cetak maupun media

elektronik, menjadi gambaran betapa besarnya kasus TKI yang tidak

baik. Begitu maraknya berita tentang berbagai kasus TKI yang ada di

luar negeri. Seperti perlakuan tidak manusia oleh pengguna jasa atau

majikan. Kasus demikian banyak dialami TKI yang bekerja di negara

Malaysia dan Arab Saudi. Sungguh menyedihkan nasib mereka. Adanya

moratorium (penghentian sementara) pengiriman TKI ke Malaysia dan

Peraturan Perundangan ketenaga kerja (premis Mayor):

• UU NO 13 Th 2003 • UU NO 39 Th 2004 • Kepmennan.KEP-104

A/MEN/2002 • Permenaker NO PER

15. MEN /X/2010

Perlindungan TKI dapat Perlindungan mulai Pranempatan, Masapenempatan sampai Purna Penempatan yg diatur Psl 77 UU No 39 th 2004, Penjaminan d Luar Negeri.

Peristiwa Kongkrit (premis Minor):

• Prosedur • Perlindungan Hak

Kesimpulan Perlindungan Hukum Terhadap TKI memantau dan memonitor keberadaan TKI di Negara Penempatan

Interpolasi

Fakta Hukum di

Page 48: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Arab Saudi oleh pemerintah tidak memberi pengaruh banyak. Buktinya,

minat calon TKI untuk berangkat ke Malaysia dan Arab Saudi tetap

tinggi. Alasannya, klasik, proses pemberangkatan mudah dan cepat.

Ironisnya lagi, pasca-moratorium Malaysia dan Arab Saudi juga tidak

menghentikan tindak kekerasan yang dialami TKI. Pemerintah membuat

Undang-Undang Nomor 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, agar PPTKIS

melakukan prosedur untuk penempatan TKI. Perjanjian penempatan dan

perjanjian kerja dibuat agar pengguna jasa dan TKI sama-sama mentaati

semua peraturan yang sudah ditanda tangani. PPTKIS berperan dalam

melakukan perlindungan hukum terhadap TKI baik mulai dari pra-

penempatan, masa penempatan dan purna-penempatan

.

Page 49: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab III ini akan dibahas mengenai gambaran umum

perusahaan, struktur organisasi dan juga tinjauan khusus perusahaan berkaitan

dengan keamanan dan kesejahteraan TKI selama penempatan

A. Gambaran Umum PT CITRA ABDI NUSA

1. Sejarah Perusahian

PT. Citra Abdi Nusa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

Jasa Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, yang sekarang

disebut Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS),

berdiri sejak tahun 1996, dengan Akte Pendirian Perusahaan sebagai berikut :

• Akte Perseroan Terbatas (PT.) Citra Abdi Nusa No. 3 tahun 1996

• Akte Perseroan Terbatas (PT.) Citra Abdi Nusa No.111 tahun 2000

• Akte Perseroan Terbatas (PT.) Citra Abdi Nusa No.5 tahun 2006

PPTKIS PT. Citra Abdi Nusa mendapat Surat Izin Usaha Penempatan (SIUP)

pertama kali dengan Nomor :

a. KEP. 189/MEN/DN-LN/BP/1997 dikeluarkan pada tgl. 04 Maret

1997

Pada th. 2000 mengalami perubahan dengan Nomor :

b. KEP. 120/MEN/LN/BP/2000 dikeluarkan pada tgl. 15 Mei 2000

Pada th. 2003 mengalami perubahan lagi sesuai dengan keputusan Menteri

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. : KEP-

61/MEN/2003 dengan Nomor :

c. PPTKLN-034-02-2003 dikeluarkan tgl. 07 Februari 2003.

Pada th. 2006 mengalami perubahan lagi dengan Nomor :

d. KEP.555/MEN/2006 yang dikeluarkan pada tgl. 30 November 2006

Pada tahun 2012 ada perpanjangan SIUP baru :

e. NOMOR 202 TAHUN 2012 yang dikeluarkan pada tgl. 31 Mei 2012

PT. Citra Abdi Nusa menyediakan tenaga kerja formal dan informal.

Page 50: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

• Untuk formal telah terlaksana pada tahun 2003 dengan mengirimkan

Tenaga Kerja Indoensia di sektor bangunan ke Malaysia.

• Sedangkan untuk informal dari tahun berdiri 1997 sampai sekarang

PT. Citra Abdi Nusa telah mengirimkan Tenaga Kerja Indonesia

sebagai penata laksana rumah tangga, babysitter, caretaker dan

caregiver ke negara tujuannya : Hongkong, Taiwan, Malaysia dan

Singapura.

Untuk pendidikan Calon Tenaga Kerja Indonesia yang dipersiapkan

untuk bekerja ke luar negeri, PT. Citra Abdi Nusa mempunyai Balai Latihan

Kerja Luar Negeri yang telah mendapat Ijin Pendirian dengan No.

563/873/105.03/2002, dan telah diakreditasi serta memperoleh Pengakuan

Status Lembaga Latihan Kerja dengan No. 563/1125.A/112.03/2006 oleh

Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur. Adapun program latihan Penata

Laksana Rumah Tangga meliputi : Tata Graha, Tata Boga, Tata Hidang, Baby

Sister, Laundry, Carateker, Caregiver.

PT. Citra Abdi Nusa mempunyai fasilitas penampungan dengan

kapasitas 400 orang yang lokasinya tidak terpisah dari Kantor Utama. Ijin

penggunaan tempat penampungan Calon Tenaga Kerja Indonesia diperoleh

dari Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Malang dengan No.

562/415/420.302/2002. Lokasi Perusahaan : Pada Tahun 1997 PT. Citra

Abdi Nusa beralamat di : Jl. Lokon No.41 Malang, Jawa Timur, Telp.

0341-580301 (hunting), 580302 , Fax. 0341-560353, 581808. Sejak th.

2002 dengan Keputusan dari Direktur Jenderal Pembinaan dan Penempatan

Tenaga Kerja Luar Negeri No. KEP. 54/P2TKLN/BL/2002 PT. Citra Abdi

Nusa pindah ke alamat : Jl. Raden Intan No. 99 Malang, Jawa Timur, Telp.

0341-417979 (hunting), 417975, Fax. 0341-417977, Email :

[email protected]

Kantor PT Citra Abdi Nusa berdiri diatas lahan seluas 3000m2 dengan

luas bangunan sebesar 3500 m2. Lengkap dengan peralatan administrasi,

laboratorium bahasa dan peralatan untuk pelatihan Tenaga Kerja Indonesia.

Bentuk Badan Hukum Perusahan PPTKIS PT. Citra Abdi Nusa berbentuk

Page 51: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Perseroan Terbatas (PT.) sesuai dengan Akta Pendirian Perusahaan seperti

tertulis pada bagian Sejarah Perusahaan diatas, serta telah mendaftarkan

perusahaan sesuai dengan surat keputusan dari Departemen Perindustrian dan

Perdagangan kota Malang. Tanda Daftar Perusahaan No : 130819300620,

dengan kegiatan usaha penempatan tenaga kerja ke luar negeri. Visi , Misi

dan Tujuan Perusahaan yaitu “ Membangun Masa Depan Bersama ” dan

“ Menciptakan insan-insan yang terampil, siap dan sukses bekerja ke Luar

Negeri”. Tujuan Perusahaan :

• Membantu Program Pemerintah untuk mengurangi pengangguran dan

mengentas kemiskinan.

• Membantu proses Calon Tenaga Kerja Indonesia untuk mendapatkan

pekerjaan di Luar Negeri.

Tujuan TKI bekerja ke luar negeri adalah untuk meningkatkan

kesejahtearan hidup bagi dia sendiri dan keluarganya. PT. Citra Abdi Nusa

menempatkan CTKI ke negara tujuan sesuai dengan minat dan kemampuan

masing-masing. Untuk ini, PT. Citra Abdi Nusa melatih dan mempersiapkan

dengan baik semua CTKI sebelum mereka diberangkatkan ke Negara tujuan.

Untuk masing-masing negara tujuan, culture, bahasa dan gaji berbeda-

beda, yang mana menurut kriteria dibawah ini :

• Untuk Negara tujuan Hongkong, CTKI harus bisa menguasai bahasa

Cantonese. Gaji yang akan diterima oleh seorang TKI adalah sebesar :

HK$ 3,740 per bulan, atau setara dengan Rp. 4.500.000. Hasil ini masih

akan bertambah apabila TKI tidak mengambil libur, dimana setiap

bulan TKI mendapat 4 hari libur, dan akan diganti dengan uang sebesar

: HK$ 200 / hari libur. Penambahan uang lembur tergantung pada

pengguna jasa masing-masing.

• Untuk Negara tujuan Taiwan, CTKI harus bisa menguasai bahasa

Mandarin Gaji yang akan diterima oleh seorang TKI adalah sebesar :

NT 15,840 per bulan, atau setara dengan Rp. 5.000.000,-. Uang

pengganti libur dan penambahan uang lembur juga disesuaikan dengan

aturan Negara Taiwan

Page 52: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

• Untuk Negara tujuan Singapore, CTKI harus bisa menguasai bahasa

Inggris Gaji yang akan diterima oleh seorang TKI adalah sebesar :

SIN$ 450 per bulan atau setara dengan Tp. 3.300.000,-

• Uang pengganti libur dan penambahan uang lembur juga disesuaikan

dengan aturan Negara Singapura

• Untuk Negara tujuan Malaysia, CTKI harus bisa menguasai bahasa

Melayu yang mirip dengan bahasa Indonesia, sehingga tidak terlalu

sulit untuk CTKI Gaji yang akan diterima oleh seorang TKI adalah

sebesar : RM 700 per bulan , atau setara dengan Rp. 2.000.000,- Uang

pengganti libur dan penambahan uang lembur juga disesuaikan dengan

aturan Negara Singapura.

Sesuai dengan pasal 62 point 1 KEPMEN No.104A Tahun 2002, maka

PPTKIS wajib membuka rekening tabungan untuk CTKI pada Bank

Pemerintah. PT. Citra Abdi Nusa membuka rekening tabungan untuk CTKI di

Bank Negara Indonesia 46. Selama masa penempatan, TKI wajib

menabung sekurang-kurangnya 25% dari gaji yang diperoleh perbulan

2. Struktur Organisasi

Organisasi merupakan suatu wadah atau tempat kerjasama dalam

melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Sedangkan struktur organisasi merupakan gambaran/skematis mengenai

tugas, wewenang dan tanggung jawab dari fungsionaris yang terdapat dalam

suatu organisasi. Disamping itu, struktur organisasi juga merupakan suatu

pencerminan yang dapat memperlihatkan sistem pengorganisasian dalam

pengelolaan suatu organisasi.

Page 53: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Struktur Organisasi PPTKIS PT. Citra Abdi Nusa dapat dilihat pada

gambar dibawah

Gambar 2 : Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta

PT CITRA ABDI NUSA

Uraian jabatan masing-masing fungsionaris perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Komisaris :

Melakukan pengawasan atas kebijaksanaan direksi dalam menjalankan

Perseroan Terbatas serta memberi nasehat kepada direksi.

b. Direktur Utama :

DIREKTUR OPERASIONAL

SEKRETARIS & MARKETING DEPT

DIREKTUR UTAMA

KOMISARIS

DIREKTUR KEUANGAN

DIREKTUR BLK-LN

MANAGER OPERASIONAL MANAGER KEUANGAN

STAF REKRUT

STAF DOKUMEN

STAF PENDAFTAR

STAF IMIGRASI

STAF PEMBERANGKATAN

STAF KEAMANAN

INSTRUKTUR STAF BLK-LN

KEP. ASRAMA KEP. PENDIDIKAN

Page 54: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Penanggung Jawab penuh dan penentu kebijakan PT. Citra Abdi Nusa

dalam mencapai maksud dan tujuan.

c. Direktur Operasional :

Membawahi dan bertanggung jawab untuk kegiatan operasional

perusahaan. Meminta laporan dan mengevaluasi semua tugas dan

tanggung jawab yang dilaksanakan oleh manager operasional beserta

staff.

d. Direktur Keuangan

• Bertanggung jawab terhadap semua keuangan perusahaan.

• Meminta laporan dari manager keuangan.

• Memberikan laporan keuangan secara berkala kepada Direktur Utama.

e. Direktur BLK-LN

• Bertanggung jawab terhadap kemajuan pendidikan dan pelatihan.

• Meminta pertanggungjawaban pada kepala pendidikan untuk semua

tugas yang berhubungan dengan pendidikan dan pelatihan.

• Meminta pertanggungjawaban pada kepala asarama.

• Memberikan laporan kepada Direktur Utama.

f. Sekretaris Direktur & Pemasaran :

• Membantu semua pekerjaan Direktur.

• Melaporkan dan bertanggung jawab untuk semua kegiatan yang telah

dilakukan.

• Melakukan tugas pemasaran yang berhubungan dengan luar negeri.

g. Manager Keuangan :

• Membuat laporan kas harian, bulanan untuk setiap transaksi keuangan.

• Membuat Neraca, Laporan rugi laba dan laporan akhir tahun semua

transaksi keuangan perusahaan.

h. Manager Operasional :

• Meminta laporan, mengevaluasi dan bertanggung jawab ke semua

bidang yang dibawahinya.

Page 55: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

• Bertanggung jawab akan semua tugasnya kepada direktur operasional.

i. Staff Rekruitmen

• Melaksanakan rekrut CTKI

• Mengkoordinir CTKI yang akan di rekrut.

• Melaporkan semua tugas yang dilaksanakan kepada manager

operasional.

j. Staff Pendaftaran.

• Mendata, mencatat dan mengarsipkan semua kelengkapan dokumen

CTKI yang dibutuhkan untuk syarat dan kelancaran proses.

• Melaporkan semua tugas dan tanggung jawabnya kepada manager

operasional.

k. Staff Dokumen :

• Mempersiapkan dan mendata semua kelengkapan dokumen yang

diperlukan untuk proses CTKI sesuai dengan negara tujuan.

• Melaporkan semua tugas dan tanggung jawabnya kepada manager

operasional.

l. Staff Imigrasi :

• Mempersiapkan kelengkapan dokumen untuk proses pembuatan

paspor bagi CTKI

• Melaporkan semua tugas dan tanggung jawabnya kepada manager

operasional.

m. Staff Pemberangkatan :

• Mempersiapkan, mengawal dan bertanggung jawab atas semua

document dan pemberangkatan CTKI dari asrama penampungan

sampai bandara pemberangkatan.

• Melaporkan semua tugas dan tanggung jawabnya kepada manager

operasional.

n. Staf Keamanan :

• Bertanggung jawab atas keberadaan CTKI, keamanan kantor, BLKLN

dan asrama CTKI selama 24 jam.

Page 56: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

• Melaporkan semua tugas dan tanggung jawabnya kepada manager

operasional.

Dari data pendidikan didapatkan data pendaftaran dalam kurun waktu 3 bulan

terakhir (Januari – Maret 2012)

Tabel 1

DATA PENDAFTARAN CTKW DI PT.CITRA ABDI NUSA MALANG

JANUARI – MARET 2012

CTKW JANUARI

2012

FEBRUARI

2012

MARET

2012

Total

Melalui PL 16 18 17 51

Individu 2 4 3 9

18 22 30 60

Sumber : PPTKIS PT. Citra Abdi Nusa

Tabel 2

DAFTAR NAMA-NAMA CTKI DI PT CITRA ABDI NUSA MALANG

PERIODE BULAN JANUARI – MARET 2012

NO. NAMA NEGARA TUJUAN 1. SUGIATMI HONGKONG 2. SRI WAHYUNI HONGKONG 3. NAURRUS SITI HAJAR HONGKONG 4. EVA YUNI HONGKONG 5 SITI PONIMAH NURHIDAYATI HONGKONG 6. RIRIN EKOWATI TAIWAN 7. ISPARIYANTI HONGKONG 8. SUNAMI ERNAWATI ARINDAYU HONGKONG 9. PUJIATI HONGKONG 10. DINA MARIANA HONGKONG 11. SHOLIHATUL MAGHFIROH HONGKONG 12. KUSMIATI TAIWAN

Page 57: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

13. TITIS KRISNAWATI SINGAPURA 14. SISWANTI HONGKONG 15. CATUR SRI MULYANI SINGAPURA 16. IMELDA RIA PRATIWI HONGKONG 17. LILIK SURYANI TAIWAN 18. UMI NURCAHYANI SINGAPURA 19. ELLI KRISTIANI SINGAPURA 20. SRI SETYORINI HONGKONG 21. RISA RESITA HONGKONG 22. UYUN LINDAWATI HONGKONG 23. EKO WAHYUNINGSIH HONGKONG 24. INDRA SUSILOWATI SUSANTO HONGKONG 25. SRI SUNDARI TAIWAN 26. SUGIANTI SINGAPURA 27. ZUNIATUS SHOLIKAH TAIWAN 28. SITI ROMELAH TAIWAN 29. SUTINI HONGKONG 30. KAMSIYATI NIKAROHMAH HONGKONG 31. SRI WAHYU IKASARI HONGKONG 32. WARNITI BT LASIANTO TERYO SINGAPURA 33. SUNARSIH BT KUSNADI MARJIIN HONGKONG 34. NURIL LATIFATUL HUDHA HONGKONG 35. ROFIAH SUNU HONGKONG 36. ERNI HONGKONG 37. MIMIN HONGKONG 38. SULISTYORINI HONGKONG 39. INDAR LILIANI HONGKONG 40. KANTHI SRI RAHAYU HONGKONG 41. MUJIATI HONGKONG 42. LILIK NUR WENDAH HONGKONG 43. SUGIANIK HONGKONG 44. DIAN WULAN MARETA RAHAYU SINGAPURA 45. MUSRIKAH TAIWAN

Page 58: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

46. RATNA SARI HONGKONG 47. INDAH SUHARTATIK HONGKONG 48. BADRIAH TAIWAN 49. MURNIASIH SINGAPURA 50. NURUL MUNIRI TAIWAN 51. ELIS HARTATIK HONGKONG 52. PONITI HONGKONG 53. TIWI HONGKONG 54. MISTIN HONGKONG 55. TATIK DWI INDAYATI HONGKONG 56. DITA LESTARI HONGKONG 57. WIWIN WIJAWATI HONGKONG 58. RITA NOVIANA HONGKONG 59. IKA LUTVIANA HONGKONG 60. ANING SUKARSIH TAIWAN

Perusahaan tersebut memberikan beberapa fasilitas yang dijanjikan kepada calon

tenaga kerja Indonesia yaitu :

• Asuransi di dalam dan di luar negeri

• BLK-LN dan tempat penampungan sebelum ditempatkan

• Asrama dan akomodasi di tempat kerja

• Naik pesawat terbang dari bandara juanda Surabaya

• Bisa potongan gaji

• Hanya job-job terbaik dan pilihan saja yang diproses

• Ditangani oleh staf-staf professional

B. Prosedur Penempatan TKI di luar Negeri yang di lakukan oleh

Perusahaan PT CITRA ABDI NUSA

Proses penempatan tenaga kerja Indonesia akan diuraikan tentang

bagan mekanisme proses penempatan TKI yang ada di perusahaan

Page 59: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Gambar 3 : Mekanisme Penempatan PT. Citra Abdi Nusa

MEKANISME PENEMPATAN TKI KE LUAR OLEH

PT CITRA ABDI NUSA MALANG

PPTKIS DAN MITRA USAHA/PENGGUNA

1. Perjanjian Kerjasama Penempatan (Recruitment Agreement)

2. Permintaan TKI (JO, Demand Letter, Visa Wakalah)

3. P.K Induk (Master Agrement) Disahkan Perwakilan RI di Negara Pengguna Jasa

DIRJEN BINA PENTA

PPTKIS mohon SIP

P3TKBI / UPT P3TKI

Membuat SPR ke PPTKIS Tembusan Dinas Propinsi, Kab/Kota

DINAS KAB / KOTA BERSAMA PPTKIS

1. Penyuluhan 2. Pendataan 3. Seleksi & Psikotes 4. Perj. Penempatan 5. BA. Penyerahan

CTKI dari Dinas kepada PPTKIS

6. Rekomendasi Paspor

PPTKIS 1. Memeriksa Kesehatan

(Sarkes) 2. Psikotes

BLK-LN 1. Pelatihan 2. UJK 3. Sertifikasi

Ketrampilan 4. Sertifikat

Kompetensi Bahasa

PPTKIS PENYIAPAN DOKUMEN : Paspor Visa Kerja Perjanjian Kerja (PK) Asuransi Dana Pembinaan TKI US

$ 15 Sertifikat PAP Rekening Tabungan Tiket Perjalanan Sertifikat Uji

Kompetensi

BP3TKI / UPT P3TKI DAERAH ASAL /

EMBARKASI KTKLN dengan Syarat : 1. Permohonan Dirut 2. Paspor 3. Visa Kerja 4. Perjanjian Kerja

(PK) 5. Asuransi 6. Dana Pembinaan

TKI US $15 7. Serifikat PAP 8. Rekening Tabungan 9. Tiket Perjalanan 10. Sertifikat Uji

Kompetensi 11. Surat Ijin Keluarga 12. Pengantar CTKI luar

Jatim

PPTKIS • Memberangkatkan TKI

ke LN • Melaporkan ke

Perwakilan RI di LN dan daerah asal TKI

PELABUHAN KEDATANGAN

DI LUAR NEGERI Mitra Usaha / Pengguna dan Perwakilan Luar Negeri menjemput TKI serta melaporkan kedatangan TKI ke Perwakilan RI

PENGGUNA Mempekerjakan TKI berdasarkan Perjanjian Kerja

PERWAKILAN RI Memperoleh

laporan kedatangan

Perpanjangan P.K Memberikan

Perlindungan TKI

PEMULANGAN TKI Unit kedatangan TKI Kemnnakertrans/BNP2

TKI/BP3TKI/UPT P3TKI menyelesaikan TKI bermasalah

TKI ke daerah asal (selesai, kontrak, cuti, bermasalah)

Page 60: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Setelah melihat dari bagan di atas maka dalam praktek yang dilakukan PT.

Citra Abdi Nusa adalah sebagai berikut :

Pertama-tama calon TKI mencari informasi yang bisa di dapat di Disnaker, surat

kabar, iklan radio, brosur mengenai lapangan pekerjaan di Luar Negeri serta dapat

juga dicari informasi tentang PPTKIS yang kemuadian dapat menyalurkan

(merekrut) ke Luar Negeri, selanjutnya mereka akan mendatangi PPTKIS tersebut

dalam hal ini PT. Citra Abdi Nusa dimana perusahaan ini memiliki bukti yaitu

surat rencana kebutuhan dari kanwil Disnaker yang digunakan sebagai dasar

berapa jumlah TKI yang dapat direkrut dan daerah perekrutan. Disamping itu, PT.

Citra Abdi Nusa harus mempunyai job order atau demand letter dari agensi luar

negeri yang bekerja sama. Tugas dari agensi adalah mencarikan job dan majikan

yang memerlukan TKI. Berdasarkan job order ini maka PT. Citra Abdi Nusa dapat

mengurus Surat Ijin Pengerahan (SIP) di Depnaker berlaku 6 bulan dapat

diperpanjang. Setelah terbit SIP, PT. Citra Abdi Nusa baru bisa mengurus rencana

kebutuhan TKI meliputi daerah dan jumlah TKI yang akan direkrut yang

diterbitkan oleh Disnaker Propinsi.

Perekrutan terhadap Calon Tenaga Kerja Indonesia pada PT. Citra Abdi

Nusa adalah dengan menggunakan petugas lapangan atau biasa disebut dengan

PL, petugas PL diangkat resmi dari Perusahaan dan mempunyai perjanjian kerja.

Dengan dilampiri surat tugas dan PL diikutkan dalam Bimtek (Bimbingan Teknis

Perekrut CTKI) yang diadakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan PL juga mempunyai

surat keterangan sebagai petugas rekrut yang dikeluarkan oleh Dinas tenaga kerja

setempat. PL tidak boleh melakukan rekrut untuk PPTKIS lain selain dari surat

tugas yang ada.

Setelah mendaftarkan diri selanjutnya calon TKI akan melengkapi syarat-

syarat agar dapat menjadi TKI. Syarat-syarat tersebut antara lain :

1. Usia minimal 18 tahun untuk CTKI formal dan usia 21 tahun untuk TKI

informal.

2. Pendidikan minimal SMP atau sederajat

3. Memiliki KTP, Kartu keluarga

4. Memiliki akte kelahiran untuk Negara tujuan Taiwan

Page 61: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

5. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan medical check up yang

sudah ditunjuk oleh pemerintah.

6. Mengikuti psikotest dilembaga yang sudah ditunjuk oleh perusahaan.

7. Mempunyai surat ijin keluarga yang diketahui oleh kepala desa.

Perusahaan akan melakukan kegiatan penyuluhan, pendaftaran dan seleksi

terhadap calon TKI yang telah terdaftar. Dalam kegiatan penyuluhan ini

PT. Citra Abdi Nusa memberikan penjelasan tentang :

1. Lowongan pekerjaan dan jabatan yang tersedia di Luar Negeri

2. Persyaratan administrasi calon TKI termasuk pemilikan paspor

3. Upah, jaminan sosial, waktu kerja, hari libur dll

4. Hak dan kewajiban TKI

5. Situasi, kondisi dan resiko di Negara tujuan

6. Tata cara perlindungan bagi TKI

Dalam tahap pendaftaran TKI diberi kebebasan untuk memilih Negara

mana yang dijadikan pilihan (Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan).

Sebelum tahap seleksi dilakukan, calon TKI akan dites kesehatan untuk

membuktikan bahwa calon TKI tersebut benar-benar dalam keadaan sehat fisk

dan mentalnya. Tes kesehatan dilakukan di Klinik Medical yang sudah ditunjuk

oleh pemerintah dan dilakukan tes psikologis.

Setelah calon TKI dites kesehatannya dan melengkapi semua persyaratan

yang diwajibkan agar dapat menjadi TKI maka selanjutnya akan dikaukan

seleksi oleh pihak PT. Citra Abdi Nusa, seleksi ini meliputi :

1. Seleksi Fisik bagi calon TKI

2. Seleksi administrasi tentang kelengkapan persyaratan-persyaratan yang

harus dipenuhi oleh calon TKI.

3. Seleksi teknis kualifikasi calon TKI meliputi ketrampilan dan

pengalam yang sesuai dengan jabatan atau pekerjaan.

4. Seleksi medis (dilakukan oleh klinik yang telah terakreditasi)

Setelah seleksi administrasi selesai, CTKI akan dimedicalkan/check up

kesehatan. Apabila CTKI dinyatakan fit, CTKI bisa langsung menandatangani

perjanjian penempatan yang diketahui oleh Dinas Tenaga Kerja setempat. Setelah

Page 62: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

administratif selesai semua, CTKI masuk asrama dan mengikuti pelatihan dan

pendidikan di BLK-LN Citra Abdi Nusa, Asrama dan BLK-LN Citra Abdi Nusa

jadi satu dengan kantor utama. Adapun pelatihan dan pendidikan yang diberikan

disesuaikan dengan negara tujuan penempatan, sedangkan untuk kurikulum

disesuaikan dengan peraturan Dinas Tenaga Kerja yang tercantum dalam

Peraturan Daerah No.2 tahun 2004. Setelah CTKI mengikuti pendidikan dan

pelatihan, CTKI diikutkan dalam Ujian Keterampilan yang pengujinya

didatangkan dari Dinas Tenaga Kerja, CTKI mengikuti tahap pendidikan

selanjutnya yaitu PKL (praktek kerja lapang) dirumah tangga, mereka PKL selama

2 bulan dan mendapatkan gaji 1 bulan minimal Rp. 400.000,00. Setelah waktu

PKL selesai CTKI kembali ke BLK-LN untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan

lagi. Selama pada masa PKL, perkembangan kerja, mental dan etika dipantau oleh

pihak PPTKIS, dinyatakan dalam bentuk rapor yang diisi oleh majikan PKL, dari

penilaian ditempat PKL dan dari laporan pendidikan, CTKW akan melalui proses

untuk mendapatkan majikan. Untuk mendapatkan majikan maka dilakukan proses

pemasaran.

PT. Citra Abdi Nusa kemudian membuat daftar nominasi calon TKI yang

telah lulus seleksi, kemudian dimintakan rekomendasi paspor ke disnaker

kabupaten berdasarkan alamat CTKI dan CTKI bisa langsung menandatangani

perjanjian penempatan yang diketahui oleh Dinas Tenaga Kerja setempat. Dari

disnaker akan terbit ID TKI berasal dari proses sisko TKLN BNP2TKI.

Selanjutnya bagi CTKI yang telah lolos seleksi akan diberikan pelatihan di BLK-

LN PT. Citra Abdi Nusa, lamanya waktu berdasarkan durasi yang masuk di sisko

TKLN BNP2TKI. Untuk CTKI pemula Negara tujuan Hongkong dan Taiwan : 60

hari dan untuk Negara tujuan Singapura dan Malaysia : 40 hari. Setelah masa

pelatihan selesai CTKI baru bisa didaftarkan ujian ketrampilan, TKI dinyatakan

kompeten setelah diterbitkan sertifikat dari BNSP. Setelah ujian ketrampilan

dilaksanakan, CTKI dikutkan dalam ujian kopetensi bahasa yang diuji oleh dinas

tenaga kerja propinsi. Selama proses pelatihan CTKI belajar pekerjaan penata

laksana rumah tangga, memasak, merawat bayi, orang tua dan bahasa sesuai

dengan Negara tujuan. Pada saat mengikuti proses pelatihan CTKI akan diuruskan

Page 63: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

paspor. Pemasaran yang dilakukan oleh PT. Citra Abdi Nusa adalah dengan

bekerjasama dengan beberapa mitra usaha. Adapun cara yang dilakukan adalah

dengan menerbitkan biodata calon CTKW dan mengirimkan ke agent-agent

negara penempatan. Setelah biodata dikirim majikan akan datang ke agent untuk

melihat dan memilih CTKW. Mereka akan menindaklanjuti dengan cara berbicara

ataupun melihat calon CTKW, adapun media yang dipakai untuk interview adalah

dengan jaringan internet dan telepon. Dengan internet, majikan langsung bisa

bicara dan melihat langsung CTKW yang dipilih.

Tanda bahwa CTKI dapat majikan adalah employment contract/perjanjian

kerja sudah ditandatangani oleh calon majikan, CTKI, PPTKIS dan mitra

usaha/agent. Setelah CTKI mendapatkan majikan maka Job Offer/job pekerjaan

dikirimkan melalui email atau faximili. CTKI menandatangani Job Offer/job

pekerjaan dan ada kelengkapan dokumen yang harus dikirimkan ke mitra usaha

untuk menguruskan employment contract/perjanjian kerja disahkan oleh pihak

konsulat. Adapun kelengkapan dokumen tersebut adalah Form A, F, L, To Whom,

KITKI, Sertifikat Lokal, Medical Report, Undertaking dan foto hitam putih

ukuran 4X6 sebanyak 10 lembar. Setelah CTKI mendapat majikan, CTKI

diikutkan/didaftarkan untuk mendapatkan paspor kerja, setelah paspor jadi, foto

kopi paspor dikirimkan untuk syarat menguruskan visa kerja. Tahap selanjutnya

adalah mengikuti ujian kompetensi bahasa tujuan, yang diselenggarakan oleh

Dinas Tenaga Kerja Propinsi. Yang bertempat di BLK-LN Wonojati di Singosari,

setelah dinyatakan lulus CTKI diikutkan PAP (Pembekalan Akhir Penempatan),

setelah tahap ujian sudah dilakukan semua, sambil menunggu Visa turun, CTKI

mengikuti pendidikan, pelatihan dan praktek kerja di BLK-LN dan tinggal

diasrama. Visa kerja jadi minimal 5 minggu setelah mendapatkan majikan. Setelah

visa turun akan dijadwalkan keberangkatan ke negara tujuan penempatan, syarat

pemberangkatan adalah harus bebas fiskal di BP2TKI (Balai Pembinaan dan

Penempatan Tenaga Kerja Indonesia) di Surabaya dan akan mendapatkan

KTKLN, setelah bebas fiskal selesai, dilakukan medical akhir untuk CTKI.

Jadwal pemberangkatan disesuaikan dengan permintaan mitra usaha dan majikan.

Keberangkatan CTKI PPTKIS PT. Citra Abdi Nusa melalui Bandara Juanda.

Page 64: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Setelah CTKI berangkat, pihak PT. Citra memberi informasi dari Mitra usaha

yang ada di negara tujuan, pihak mitra usaha yang akan menjemput dan yang akan

mengurus surat-surat dan kedatangan TKI sampai ke rumah majikan. Setelah TKI

menyelesaikan kontrak kerja selama 2 tahun, PT. Citra Abdi Nusa mengurus

kepulangan TKI dan menjemput di bandara, sampai kembali ke PT. Citra Abdi

Nusa. Apabila TKI berniat untuk proses kembali maka PT. Citra Abdi Nusa akan

menguruskan lagi, untuk proses kembali, TKI ada yang sudah membawa majikan,

kembali ke majikan lama atau mencari majikan baru. Apabila TKI sudah tidak

kembali lagi maka pihak keluarga akan menjemput dan akan kembali ke daerah

asal mereka masing-masing

C. Perlindungan Hukum bagi TKI di PT Cita Abdi Nusa

Perlindungan hukum bagi CTKI ditinjau dari aspek bentuk perjanjian

penempatan dan perjanjian kerja. Dalam pelaksanaan pembuatan perjanjian

penempatan antara calon TKI dan PPTKIS maka setiap perusahaan mempunyai

kesamaan tentang isi dan subtansi dari perjanjian penempatan, karena perjanjian

penempatan yang ditandatangani isi dan subtansinya sudah ditentukan oleh dinas

tenaga kerja. Jadi isi dari perjanjian kerja yang dituliskan sudah disesuaikan denga

standart dari pemerintah, karena perjanjian kerja yang ditandatangani oleh

PPTKIS dan CTKI akan dibuat rangkap 3 (tiga) bermaterai 6.000 ribu. Satu untuk

CTKI, satu untuk PPTKIS dan yang satu lagi untuk dinas tenaga kerja. Dalam

perjanjian penempatan tiap Negara penempatan berbeda isinya. Dilihat dari biaya

penempatan, gaji TKI, potongan gaji untuk proses dan masa kontrak, batas waktu

penempatan, jenis pekerjaan, hak dan kewajiban PPTKIS dan calon TKI.Dari

perjanjian penempatan di PT. Citra Abdi Nusa sudah memuat tentang hak dan

kewajiban, biaya penempatan. Dari isi perjanjian penempatan yang telah

ditandatangani oleh CTKI belum dipahami secara jelas, karena mereka tidak

mengerti dan tidak dijelaskan oleh pihak PT. Citra Abdi Nusa. Berikut hasil

wawancara dengan Uyun Lindawati (32 tahun), salah satu calon TKI dari Blitar :

“Saya belum begitu mengerti dengan isi perjanjian karena penjelasan yang dikasih

oleh PT itu agak susah dimengerti tapi mau gimana lagi, saya harus tanda-tangan

perjanjian itu supaya saya bias kerja ke Hongkong, tapi saya percaya kalau PT.

Page 65: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Citra Abdi Nusa adalah PT. yang baik dalam memberangkatkan TKI, karena

kakak dan tetangga saya banyak yang proses disini”. Memang sebelum calon TKI

tersebut menandatangani surat perjanjian penempatan sebagai bukti adanya kata

sepakat, calon TKI diberi kesempatan untuk membaca dari isi perjanjian, tetapi

banyak calon TKI yang tidak mengerti tentang maksudnya dan mereka tidak

berani bertanya. Adapun perjanjian kerja adalah perjanjian yang ditandatangani

antara majikan, TKI, Perusahaan dan agensi yang diketahui olej pihak KJRI/KBRI

di Negara tujuan. Isi dari perjanjian kerja memuat tentang jenis pekerjaan, fasilitas

yang diterima TKI, gaji, waktu libur.

Perlindungan hokum bagi calon TKI ditinjau dari aspek hak dan

kewajibanPancasila sebagai dasar Negara mengandung pengertian bahwa

manusiadiciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan menyandang dua aspek

yakni, individualitas dan aspek sosialitas (bermasyarakat). Oleh karena itu,

kebebasan setiap orang dibatasi oleh hak azasi orang lain. Ini berarti bahwa setiap

orang mengemban kewajiban ini juga berlaku bagi setiap organisasi pada tataran

manapun, terutama Negara dan pemerintah. Dengan demikian, Negara dan

pemerintah bertanggung jawab untuk menghormati, melindungi, membela dan

menjamin hak azasi manusia setiap warga Negara dan penduduk tanpa

diskriminasi. Pada dasarnya hak dan kewajiban calon TKI ini telah dicantumkan

didalam surat perjanjian penempatan yang telah disepakati oleh calon TKI dan

pihak perusahaan. Hak dan kewajiban calon TKI yang tercantum dalam perjanjian

penempatan :

1. Hak Calon TKI/TKI

a. Ditempatkan di Negara tujuan sesuai dengan yang tercantum dalam

perjanjian penempatan yang telah disepakati yaitu Malaysia,

Singapura, Hongkong atau Taiwan. Menurut Yetty Kuswandari,

sekretaris direktur PT. Citra Abdi Nusa, menjelaskan bahwa alas an

memilih negara-negara tersebut untuk dijadikan sebagai

penempatan TKI karena sudah ada perjanjian tertulis tentang

penempatan TKI ini antara pemerintah dari Negara-negara tujuan

tempat penempatan dengan pemerintah Indonesia, sehingga disana

Page 66: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

TKI akan mendapatkan perlindungan yang sesuai dengan aturan

yang berlaku di Negara yang dijadikan tujuan. Sesuai dengan

undang-undang No. 39 tahun 2004 pasal 27 (1), bahwa

“Penempatan TKI di luar negeri hanya dapat dilakukan ke Negara

yang pemerintahnya telah membuat perjanjian tertulis dengan

Pemerintah Republik Indonesia atau tenaga kerja asing”. Dan juga

telah sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi RI Nomor : KEP-104 A/MEN/2002, dalam pasal 3

yang intinya menyebutkan penempatan calon TKI dapat dilakukan

ke semua Negara dengan ketentuan calon TKI tersebut dapat

terjamin hak untuk mendapatkan perlindungan sesuia dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara tujuan

penempatan.

b. Hak mendapatkan pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam

surat perjanjian penempatan kerja yang telah disepakati.

c. Hak untuk mendapatkan gaji sesuai peraturan standart gaji yang

ditetapkan oleh Negara tujuan. Jadi TKI tidak perlu khawatir

dengan perolehan gaji yang diterima. Berarti dalam hal ini, apa

yang dilakukan oleh PT. Citra Abdi Nusa sudah sesuai dengan

undang-undang No. 39 tahun 2004 pasal 2 yaitu “Penempatan dan

perlindungan calon TKI/TKI berasaskan keterpaduan, persamaan

hak, demokrasi, keadilan sosial, kesetaraan dan keadilan gender,

anti diskriminasi, serta anti perdagangan manusia”.

2. Kewajiban TKI

a. Menyelesaikan kontrak kerja sesuai dengan yang tercantum dalam

perjanjian penempatan dan perjanjian kerja selama 2 tahun dan

untuk Taiwan ada tambahan satu tahun perpanjangan otomatis.

b. Bersedia dan sanggup menjalankan semua ketentuan atau peraturan

sesuai dengan perjanjian penempatan dan perjanjian kerja yang

telah ditandatangani.

Page 67: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

c. Sanggup mematuhi semua aturan PT. Citra Abdi Nusa pada saat

dipelatihan BLKLN dan di penampungan dan mematuhi aturan

majikan selama masa penempatan.

d. Bersedia mengganti semua biaya atau ganti rugi yang telah

dikeluarkan oleh PT. Citra Abdi Nusa apabila minta pulang

sebelum masa potongan gaji diselesaikan.

e. Perlindungan hokum yang dilakukan oleh PT. Citra Abdi Nusa

untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan TKI adalah :

Setelah TKI sampai dinegara tujuan dan bekerja di rumah majikan,

tanggung jawab PPTKIS tidak lepas begitu saja, setiap saat dan waktu PPTKIS

melakukan pemantauan terhadap TKI melalui mitra usaha dengan cara telepon,

email ataupun datang langsung ke negara tujuan. Ada juga TKI sendiri yang

telepon atau kirim surat ke PPTKIS, mengabarkan keadaannya dirumah majikan.

Tidak semua TKI yang bekerja dirumah majikan lancar tanpa ada masalah, ada

kalanya majikan tidak cocok dengan kerja TKI atau TKI tidak bisa bekerja, Untuk

kasus-kasus seperti ini, biasanya pihak majikan lapor ke agent atau mitra usaha.

Mitra usaha yang akan membina dan menyelesaikan masalah. Dan pihak agent

atau mitra usaha akan memberikan laporan. Apabila dari pihak agent tidak bisa

menyelesaikan, pihak PPTKIS akan telepon langsung untuk membantu

menyelesaikan masalah TKI dan majikan. Hal ini untuk meminimalisir TKI

dipulangkan karena majikan sudah tidak mau memakai jasanya lagi dan TKI

dipulangkan ke Indonesia. Perlindungan terhadap TKI, meliputi bantuan hukum

dan perlindungan keselamatan jiwa.

Upaya yang dilakukan PT. Citra Abdi Nusa dalam rangka melindungi TKI

adalah dengan diikutkan program asuransi tenaga kerja. Adapun asuransi tenaga

kerja untuk sekarang disesuaikan dengan peraturan menteri tenaga kerja dan

transmigrasi Republik Indonesia Nomor : PER-23/MEN/V/2006, tanggal 23 Mei

2006. asuransi yang diikuti CTKI adalah pra penempatan, masa penempatan dan

purna penempatan. Sedangkan luas jaminan polis adalah :

Pra penempatan

a. Meninggal dunia akibat kecelakaan

Page 68: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

b. Meninggal dunia akibat sakit

c. Biaya pemakaman

d. Cacat tetap total akibat kecelakaan

e. Cacat tetap sebagian akibat kecelakaan

f. Biaya pengobatan akibat sakit

g. Rsiko gagal berangkat bukan karena kesalahan CTKI

h. Resiko tindak kekerasan fisik dan pemerkosaan

Masa Penempatan

a. Resiko gagal ditempatkan bukan karena kesalah TKI

b. Meninggal dunia akibat kecelakaan

c. Meninggal dunia akibat sakit

d. Biaya pemakaman

e. Cacat tetap total akibat kecelakaan

f. Cacat tetap sebagian akibat kecelakaan

g. Biaya pengobatan akibat kecelakaan

h. Biaya pengobatan akibat sakit

i. Resiko PHK individu/perorangan sebelu berakhirnya perjanjian kerja

j. Resiko menghadapi masalah hukum

k. Resiko upah tidak dibayar

l. Resiko pemulangan TKI bermasalah

m. Resiko tindak kekerasan dan pemerkosaan

n. Resiko hilangnya akal budi

o. Resiko TKI dipindahkan ketempat kerja/tempat lain bukan kehendak TKI

Purna Penempatan

a. Meninggal dunia akibat kecelakaan

b. Meninggal dunia akibat sakit

c. Biaya pemakaman

d. Cacat tetap total akibat kecelakaan

e. Cacat tetap sebagian akibat kecelakaan

f. Biaya pengobatan akibat kecelakaan

g. Biaya pengobatan akibat sakit

Page 69: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

h. Resiko tindak kekerasan fisik dan pemerkosaan.

i. Resiko kerugian atas tindakan pihak lain selama perjalanan pulang ke

daerah asal.

TKI apabila sampai di negara tujuan, pihak majikan juga akan

mengikutkan asuransi meliputi pengobatan dan keselamatan jiwa pada saat

bekerja

Page 70: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam hasil penelitian dan pembahasan,

maka penulis dapat mengambil kesimpulan tentang perlindungan hukum bagi

calon tenaga kerja Indonesia sebagai berikut :

1. Prosedur Penempatan yang telah dilakukan oleh PT. Citra Abdi Nusa

sudah sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam

prosedur penempatan ada perjanjian penempatan dan perjanjian kerja,

Perjanjian penempatan dan perjanjian kerja yang telah ditandatangani

CTKI/TKI belum dipahami oleh TKI meski isinya sudah sesuai dengan

aturan pemerintah karena CTKI/TKI tidak dibacakan secara jelas.

2. Hak dan kewajiban TKI ini pada dasarnya telah dicantumkan dalam

perjanjian penempatan dan perjanjian kerja yang telah disepakati oleh TKI

dan pihak PT. Citra Abdi Nusa. Karena perjanjian kerja ini sifatnya timbal

balik yaitu kewajiban pihak satu menjadi hak pihak lainnya begitu

sebaliknya, kewajiban dari calon TKI adalah merupakan hak dari pihak

PT. Citra Abdi Nusa. Karena isinya belum dipahami dari TKI, maka

perjanjian ini sering dilanggar olek TKI. Perlindungan hukum ditinjau dari

aspek setelah berada di tempat kerja. Dalam menjalankan tugasnya para

TKI akan selalu dihadapkan dengan berbagai resiko dan masalah. Untuk

menghadapi masalah dan resiko ini, maka TKI memerlukan suatu

intrumen yang merupakan bentuk perlindungan yang diberikan oleh PT.

Citra Abdi Nusa dengan cara diikutkan dalam program asuransi TKI

(dalam wadah konsursium asuransi TKI) pra penempatan, masa

penempatan dan purna penempatan. Selain itu perlindungan yang

diberikanb oleh PT. Citra Abdi Nusa adalah dengan cara memantau dan

memonitor keberadaan TKI di Negara penempatan melalui agensi/mitra

kerja. Jika TKI mengalami masalah di Negara penempatan maka TKI

Page 71: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

dapat meminta bantuan ke agensi yang merupakan mitra kerja dari PT.

Citra Abdi Nusa.Perlindungan hukum yang diberikan oleh PT. Citra Abdi

Nusa diberikan mulai dari pra penampungan, masa penempatan sampai

dengan purna penempatan :

a. TKI diikutkan dalam program asuransi

a) Pra Penempatan : Jangka waktu program asuransi 6 bulan

b) Masa Penempatan : Jangka waktu program asuransi 2 tahun

c) Purna Penempatan : Jangka waktu asuransi 6 bulan

b. Apabila TKI sakit pada saat ada dipenampungan, PT. Citra Abdi Nusa

mempunyai dokter yang siang 24 jam.

c. Setelah TKI bekerja di Negara tujuan, selain diikutkan dalam program

asuransi TKI, majikan juga berhak untuk mengikutkan program

asuransi.

d. Pada saat TKI mengalami masalah hukum di negara penempatan,

karena kelalaian dalam bekerja sehingga mengakibatkan TKI harus

berurusan hukum, PT. Citra Abdi Nusa akan membantu dan

mendampingi TKI untuk menyelesaikan masalah yang sedang di

hadapi. PT. Citra Abdi Nusa yang diwakili oleh mitra kerja/agen yang

berada di negara penempatan dan berkoordinasi dengan KBRI untuk

membantu menyelesaikan masalah TKI. TKI yang sudah selesai

kontrak kerjanya, PT. Citra Abdi Nusa siap untuk menjemput di

bandara kepulangan TKI dan diserahkan ke keluarganya

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran yang

diharapkan membantu pihak yang berkepentingan, yaitu sebagai berikut:

Bagi para Calon Tenaga kerja Indonesia harus selektif dalam memilih

PPTKIS yang akan memberangkatkan mereka ke luar negeri, dengan

mendatangi kantor PPTKIS tersebut sudah benar atau tidak apa yang

sudah dikatakan oleh pekerja lapangan atau yang di sebut PL, dan

Page 72: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP …/Tinjauan... · Bpk Pius Triwahyudi, S.H, M.Si, selaku Ketua Bagian hukum Administrasi negara. 3. Bpk Bambang SantosoS.H., M.Hum. ,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

hendaklah para calon TKI tidak mudah terkena bujuk rayuan oleh pekerja

lapangan yang selaku perekrut dari PPTKIS dan Bagi pemerintah

khususnya dinas tenaga kerja yang terkait hendaklah memberikan

penyuluhan ke desa-desa tentang tata cara perekrutan hingga penempatan,

setidaknya hal ini dapat meminimalisir kegagalan TKI yang ditempatkan.