15
3 TINJAUAN PUSTAKA Tumbuhan dalam bersaing mempunyai senjata yang bermacam-macam, misalnya duri, berbau, yang kurang bisa diterima sekelilingnya, tumbuh cepat, berakar dan berkarnopi luas dan bertubuh tinggi besar, Maupun adanya sekresi zat kimiawi yang dapat merugikan pertumbuhan tetangganya. Dalam uraian ini akan disinggung tentang sekresi kimiawi yang disebut alelopat dan mengakibatkan peristiwa yang disebut alelopati.Peristiwa alelopati adalah peristiwa adanya pengaruh jelek dari zat kimia (alelopat) yang dikeluarkan tumbuhan tertentu yang dapat merugikan pertumbuhan tumbuhan lain jenis yang tumbuhdi sekitarnya. Tumbuhan lain jenis yang tumbuh sebagai tetangga menjadi kalah. Kekalahan tersebut karena menyerap zat kimiawi yang beracun berupa produk sekunder dari tanaman pertama. Zat kimiawi yang bersifat racun itu dapat berupa gas atau zat cai dan dapat kelau dari akar, batang maupun daun. Hambatan

TipUsS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tinjauan pustaka

Citation preview

7

TINJAUAN PUSTAKATumbuhan dalam bersaing mempunyai senjata yang bermacam-macam, misalnya duri, berbau, yang kurang bisa diterima sekelilingnya, tumbuh cepat, berakar dan berkarnopi luas dan bertubuh tinggi besar, Maupun adanya sekresi zat kimiawi yang dapat merugikan pertumbuhan tetangganya. Dalam uraian ini akan disinggung tentang sekresi kimiawi yang disebut alelopat dan mengakibatkan peristiwa yang disebut alelopati.Peristiwa alelopati adalah peristiwa adanya pengaruh jelek dari zat kimia (alelopat) yang dikeluarkan tumbuhan tertentu yang dapat merugikan pertumbuhan tumbuhan lain jenis yang tumbuhdi sekitarnya. Tumbuhan lain jenis yang tumbuh sebagai tetangga menjadi kalah. Kekalahan tersebut karena menyerap zat kimiawi yang beracun berupa produk sekunder dari tanaman pertama. Zat kimiawi yang bersifat racun itu dapat berupa gas atau zat cai dan dapat kelau dari akar, batang maupun daun. Hambatan pertumbuhan akibat adanya alelopat dalam peristiwa alelopati misalnya pertumbuhan hambatan pada oembelahan sel, pangambilan mineral,resppirasi, penutupan stomata, sintesis protein, danlain-lainnya (http://unjabisnis.blogspot.com.alelopati.html, 2009).Beberapa pengaruh alelopati terhadap aktivitas tumbuhan antara lain :Senyawa alelopati dapat menghambat penyerapan hara yaitu dengan menurunkan kecepatan penyerapan ion-ion oleh tumbuhan. Beberapa alelopat menghambat pembelahan sel-sel akar tumbuhan. Beberapa alelopat dapat menghambat pertumbuhan yaitu dengan mempengaruhi pembesaran sel tumbuhan. Beberapa senyawa alelopati memberikan pengaruh menghambat respirasi akar. Senyawa alelopati memberikan pengaruh menghambat sintesis protein. Beberapa senyawa alelopati dapat menurunkan daya permeabilitas membran pada sel tumbuhan. Senyawa alelopati dapat menghambat aktivitas enzim (http://iqbalali.com.alelopati.html, 2008). Sejumlah peneliti melaporkan bukti untuk zat kimia mengendalikan distribusi tumbuhan, asisiasi antar species, dan jalannya suksesi tumbuhan. Muller (1966) telah meneliti hubungan spatial antara Salvia leucophyla dan rumput annual. Rumpun saliva yang hidup pada padang rumbut ternyata dibawah rumpun dan disekeliling rumpun semak tersebut terjadi zona gundul (1-2 meter) tak ada tumbuhan rumput dan herbalain. Bahkan 6-10 m dari kanopi semak tumbuhan lain menjadi kerdil. Bentuk kerdil ini tidak disebabkan karena kompetisis untuk air, karena akar semak tidak menyusup jauh ke daerah rumput. Faktor tanah nampak tidak bertanggung jawab untuk asosiasi nehgatif, karena faktor khemis dan fisis tanah tidak berubah pada zona gundul tersebut. Muller menemukan bahwa salvia mengeluarkan minyak volatile dari daun dan kandungan cinoile dan canphor bersifat toksik terhadap perkecambahan dan pertumbuhan annual disekeliling (http://iqbalali.com.alelopati.html, 2008).Alang-alang bukan hanya sebagai pesaing bagi tanaman lain terutama tanaman pangan dalam mendapatkan air, unsur hara dan cahaya tetapi juga menghasilkan zat alelopati yang menyebabkan pengaruh negatif pada tanaman lain (http://unjabisnis.blogspot.com.alelopati.html, 2009)

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Percobaan

Percobaan dilakukan di Laboratorium Ekologi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Pada ketinggian 25 m dpl pada hari senin tanggal 22 Februari 2010 pada pukul 08.00 WIB sampai selesai..Bahan dan AlatAdapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah rhizome alang-alang sebagai penghambat pertumbuhan tanaman, umbi teki sebagai penghambat pertumbuhan tanaman, daun akasia sebagai penghambat pertumbuhan tanaman, benih jagung sebagai objek percobaanAdapun alat yang digunakan pada percobaan adalah blender untuk menghaluskan bahan, timbangan untuk menimbang bahan, petridish sebagai tempat media tanam, pasir steril sebagai media tanam, gelas ukur untuk mengukur larutan alelopati, dan pisau/gunting untuk memotong gulma.

Prosedur Percobaan1. Disediakan 100 gr rhizome alang-alang, atau teki, atau daun akasia yang telah dicuci bersih. Kemudain dipotong-potong untuk ememudahkan penghancuran.2. Diblender rhizome alang-alang tersebut dengan terlebiih dahulu ditambahkan air dengan perbandingan 1:1 (larutan A); 1:2 (larutan B); 1:3 (larutan C) dilakukan untuk umbi teki, dan daun akasia.3. Diambil petridish sebanyak 12 buah.4. Sebelum benih jagung dikecambahkan terlebih dahulu direndam dengan benlate selama 30 menit.5. Di ambil 5 butir benih jagung diletakkan di atas pasir steril dalam petridish.6. Di siram sebanyak 3 petridish dengan air biasa, 3 dengan larutan A1, 3 larutan A2, 3 dengan larutan A3.7. Di hitung persentase kecambah, untuk masing-masing perlakuan konsentrasi dengan menggunakan rumus Jumlah benih yang dikecambahkan = x butir, jumlah benih yang berkecambah = y butir, maka daya kecambah X/Y x 100%..

HASIL DAN PEMBAHASANHasil

Parameter : Persentase PerkecambahanKelompok : 1

No.Perlakuan2HST 4 HST 6 HSTKeterangan

1A140%40%40%2 benih jagung yang hidup

2A280%80%100%Semua hidup

3A3100%100%100%Semua hidup

Parameter : Tinggi kecambahKelompok : 1

No.MST123 4 5TotalRata-rata

1A1---0,10,30,40.08

2A2--359173,4

3A3-0,81,21012,524,54,3

PembahasanPada hasil praktikum yang telah dilakuakan diatas dapat kita lihat bahwa, tanaman jagung yang disirami oleh allelopati berkosentrasi tinggi dalam hal ini adalah larutan biang (100%) tumbuh dengan sangat tidak baik, baik morfologi daunnya yang dipenuhi oleh bercak coklat dan putih, tinggi tanaman yang tidak sebanding dengan tanaman perlakuan lain.. Hal ini dikarenakan kepekatan zat racun yang diberikan sangat tinggi hingga mengganggu pertumbuhan dan sistem metabolisme tumbuhan jagung yang ditanam. Menurut (http://unjabisnis.blogspot.com.alelopati.html, 2009) yang mengatakkan bahwa alelopati adalah peristiwa adanya pengaruh jelek dari zat kimia (alelopat) yang dikeluarkan tumbuhan tertentu yang dapat merugikan pertumbuhan tumbuhan lain jenis yang tumbuh di sekitarnya. Pada allelopati A1 tanaman tumbuh layaknya tanaman kontrol, hanya sedikit saja perubahan yang terjadi saat akhir pengamatan. Hal ini dapat dikarenakan oleh kosentrasi allelopati yang dalam hal ini adalah zat racun, tidak terlalu tinggi, hingga tumbuhan masih mampu melakukan proses metabolisme dan yang lainnya dengan normal, walau terdapat sedikit hambatan allelopati. Itulah sebabnya perubahan hanya terjadi pada morfologi daunnya saja.Sedangkan pada allelopati A2 tanamannya tumbuh tidak normal, namun tetap saja perubahan yang terjadi tidak telalu mencolok seperti pada tanaman yang diberikan allelopati kosentrasi tinggi. Pada allelopati berkosentrasi A3 mulai terjadi perubahan yang agak mencolok dari kontrolnya seperti bercak-bercak pada daun yang sangat banyak, panjang akar yang tidak normal, dan tinggi yang tidak normal. Hal ini sesuai dengan literatur Triharso (1995) yang mengemukakan bahwa perkembangan tumbuhan tergantung pada konsentrasi ekstrak, sumber ekstrak, temperatur ruangan, dan jenis tumbuhan yang dievaluasi serta saat aplikasi. Alelopati adalah interaksi biokimia antara mikroorganisme atau tanaman baiki yang bersifat positif maupun negatif. Beberapa gulma terbukti bersifat ellelopati adalah Imperata cylindrica dan Acasia mangium, gulma tersebut diketahui sangat kompetitif dengan tanaman lain yang mengakibatkan turunnya produksi tanaman. Ekstrak umbi Imperata cylindrica dan daun Acasia mangium terbukti mampu menghambat perkecambahan dan pertumbuhan kecambah,rendaman ekstrak daun Acasia mangium ataupun umbi akar dari Imperata cylindrica dapat menghambat perkembangan banih kacang-kacangan,centel dan mustard.Dan ekstrak ini juga dilaporkan dapat menghambat perpanjangan akar. Penekanan pertumbuhan dan perkembangan karena ekstrak alang-alang dan akasia ditandai dengan penurunan tinggi tanaman, penurunan panjang akar, perubahan warna daun (Dari hijau normal menjadi kekuning-kuningan) serta bengkaknya akar. Pertumbuhan rambut akar juga terganggu, dengan melihat fenomena ini maka allelokikia yang berasal dari ekstrak Imperata cylindrica dan Acasia mangium mungkin bekerja mengganggu proses fotosintesis atau proses pembelahan sel. Hal ini sesuai dengan literatur Sukman dan Yakup (1995) yang menyatakan bahwa interaksi biokimia antara gulma dan pertanaman antara lain menyebabkan gangguan perkecambahan biji, kecambah jadi abnormal, pertumbuhan memanjang akar terhambat, perubahan susunan sel-sel akar dan lain sebagainya.

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan1. Pada allelopati yang berkosentrasi A1 tanaman tumbuh layaknya tanaman kontrol, hanya sedikit saja perubahan hal ini dapat dikarenakan oleh kosentrasi allelopati yang dalam hal ini adalah zat racun, tidak terlalu tinggi, hingga tumbuhan masih mampu melakukan proses metabolisme2. Perkembangan tumbuhan yang di beri allelopati tergantung pada konsentrasi ekstrak, sumber ekstrak, temperatur ruangan, dan jenis tumbuhan yang dievaluasi serta saat aplikasi.3. Persaingan antara tanaman utama sehingga mengurangi kemampuan berproduksi, terjadi persaingan dalam pengambilan air, unsur-unsur hara dari tanah, cahaya dan ruang lingkup 4. Alelopati yaitu pengeluaran senyawa kimiawi oleh gulma yang beracun bagi tanaman yang lainnya, sehingga merusak pertumbuhannya 5. Gulma menimbulkan kerugian-kerugian karena mengadakan persaingan dengan tanaman pokok, mengotori kualitas produksi pertanian, menimbulkan allelopathy, mengganggu kelancaran pekerjaan para petani, sebagai perantara atau sumber hama dan penyakit, mengganggu kesehatan manusia, menaikkan ongkos-ongkos usaha pertanian dan menurunkan produktivitas air.

SaranSebaiknya praktikum menggunakan media tanam yang banyak mengandung bahan organik dan merawat tanaman dengan baik agar didapat hasil yang optimal.

DAFTAR PUSTAKA

http://unjabisnis.blogspot.com/2009/12/alelopati.html).Daikses Tanggal 11 Maret 2010

(http://iqbalali.com/2008/01/23/alelopati, 2010).Dakses Tanggal 11 Maret 2010

(http://eprints.undip.ac.id/pdf+alelopati+teki, 2010).Diakses Tanggal 11 Maret 2010

Moenandir, J., 1993. Persaingan Tanaman Budidaya dengan Gulma. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Sukman, Y dan Yakup. 1995. Gulma. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta

Triharso, 1995. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. UGM-Press. Yogyakarta