TOKOH-TOKOH TEKNOLOGI PENDIDIKAN

(Nasional dan Internasional)

Oleh:

1. Dwi Kusumawardani 5. Parulian Silalahi

2. Helen Purwatingsih 6. Swida Purwanta

3. Heri Triono 7. Yamanto

4. Khoirawati 8. Umi Rahmah (R)

TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA KONSEP TEKNOLOGI PENDIDIKAN

MENGALAMI PROSES PERKEMBANGAN YANG PANJANG DIMULAI DARI

REVOLUSI PENDIDIKAN PERTAMA MULAI DISERAHKANNYA PENDIDIKAN ANAK

DARI ORANG TUA KEPADA GURU SAMPAI SEKARANG

MUNCULNYA DEFINISI TP 2004

TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA KONSEP TEKNOLOGI PENDIDIKAN

TIDAK BISA DIPISAHKAN DARI PEMIKIRAN TOKOH PENDIDIKAN

MAUPUN PEMIKIRAN TOKOH

PENGEMBANG KONSEP TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PEMIKIRAN TOKOH PENDIDIKAN

PELETAK DASAR

KONSEP TEKNOLOGI PENDIDIKAN

1. Kaum Sufi (600 SM), mengajar dengan aneka cara dan atribut:

a. Socrates (469-399 SM) : Metode dialog (Metode Socratic) b. Aristoteles (384-322 SM) : Peragaan “ Tidak ada satupun peragaan pikiran tanpa indera.

2. Komensky (Johan Amos Comenius): Dunia dan gambar (1592-1970) (Orbis Sensualium Pictus)

3. Johan Pestalozzy (J1747-1827) : Pembelajaran harus kongkret-abstak lingkungan dekat ke jauh, mudah ke sukar, gradual dan kumulatif.

4. Friedrich Frobel (1782-1852) : Konsep Pendidikan Anak Usia Dini

“ Kindergarten”.

5. Johan Herbert (1776-1841) : Tujuan akhir pendidikan adalah

perkembangan moral.

6. John Dewey (1859-1952) : Metode Reflektif.

7. Ivan Illich (1926-1990) : Deschooling society.

8. Paulo Freire (1997) : Belajar bertolak dari pengalaman nyata,

dibawa ke program pembelajaran kembali

ke realitas nyata

PEMIKIRAN TOKOH

PENGEMBANG

KONSEP TEKNOLOGI PENDIDIKAN

JAMES FINN (1915-1969)

A. KARIR Guru Besar Tetap di University Of Southern California (USC). Guru Besar Tamu di Michigan State dan Syracuse University B. HASIL PEMIKIRAN Buku “ Extending Educational Through Technology”

1. Tahun 1920 adalah awal perkembangan teknologi pendidikan pada masa tersebut istilah “ Pengajaran visual”. 2. Mengklasifikasikan jenis alat bantu visual3. Menekankan pentingnya alat bantu visual terintegrasi dalam kurikulum

c. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN Ingin membuat kongkrit konsep yang abstrak.

Donald P. Ely (1960) A. KARIR Ketua Tim “ The Technogical Development Project”, dari The Nasional Educational Association

B. HASIL PEMIKIRAN Perubahan paradigma atau pola pikir dari :

Menekankan Bahan

Audio Visual

MenekankanProses

komunikasi

Definisi Teknologi

Pendidikan 1 tahun 1963

c. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN Dimasukkannya teori komunikasi dan konsep sistem awal ke dalam Teknologi Pendidikan

FS KELLER (1960 an)A. KARIR Guru Besar Columbia Univesity, USA

B. HASIL PEMIKIRAN Strategi Pembalajaran Keller Plan (personalized system of instruction)1. Mata pelajaran dibagi menjadi beberapa unit , setiap unit dibuat tujuan

spesifik2. Setiap unit diberi pedoman untuk mencapai tujuan3. Disediakan materi khusus yang didesain untuk belajar mendiri, dilengkapi media pembelajaran4. Setiap unit dilengkapi garis besar tugas selama 1 minggu5. Siswa bebas diskusikan masalah dengan tutor yang harus siap secara reguler6. Menerapkan strategi pemblajaran peer teaching (mengajar oleh teman)

C. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN Bagaimana belajar berorientasi pada siswa digunakan di akademi atau lembaga pendidikan serupa.

Kenneth H Silber (1977) A. KARIR Ketua Tim dari AECT

B. Hasil Pemikiran

C. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN Difinisi ke -3 TP tidak memberikan ketetapan teori dan profesi

Definisi -3 menekankan

TP sebagai bidang yg menfasiltasi

belajar dan pngguaan istilah

TP

1. Definisi TP2. Kaitan TP dengan

teori3. TP dengan teknik

intelektual4. TP merupakan

profesi5. TP bergerak ke seluruh

pendidikan

Definisi Teknologi

Pendidikan 4 tahun 1977

ELEWIS ELTON (1977)

A. HASIL PEMIKIRAN Pengembangan Teknologi Pendidikan menjadi tiga tahapan:

1. Komunikasi massa2. Belajar Individu3. Belajar Kelompok

B. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN

1. Merespons teknologi komunikasi massa2. Menerapkan falsafah dan teknik belajar individu berdasarkan teori psikologi perilaku dalam TP3. Menerapkan teori psikologi kebudayaan (orang beraksi dengan dan dari orang lain dalam situsi kelompok) dalam TP

F. MAGER (1970 an)

A. HASIL PEMIKIRAN Buku “ Preparing Instructional Objectives”.

1. Harus menyatakan apa yang harus dikerjakan oleh siswa pada akhir dari satu-satuan pelajaran2. Perlu menyatakan kondisi dan hambatan yang ada pada saat mendemontrasikan perilaku tersebut3. Perlu memberikan petunjuk yang jelas tentang standar penampilan minimum yang dapat ditorerir

B. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN Tujuan instruksional harus dinyatakan dengan jelas, tanpa dijelaskan apapun guru dan murid sudah tahu

CONTOH RUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN (F. MAGER)

Siswa dapat menimbang satu benda (elemen satu), yang beratnya kurang dari 100 gram, dengan menggunakan alat penimbang khusus (elemen dua), dan memperoleh jawaban tepat, dengan empat angka di belakang koma, paling sedikit sembilan kali dari 10 kali timbangan (elemen tiga)

ROMISZOWSKY (1981)

A. HASIL PEMIKIRAN Mengemukakan Perkembangan Konsep Teknologi Pembelajaran

B. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN Lingkungan pekerjaan perlu mengikuti perkembangan IPTEK dan tuntutan lingkungan

Teknologi pembelajaran

Teknologi kinerja

Pembelajaran audio visual

Peragaan ajaran

DEREK ROWNTREE (1982)

A. HASIL PEMIKIRAN

Pola komunikasi dalam dua situasi yang berbeda

T = Teacher S = Student

B. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN Bagaimana cara merangsang efektivitas interaksi kelompok diskusi

T

SS

S

S

S

S

S

S

T

S

BARBARA B. SEELS (1990)Pimpinan Komisi Definisi dan Terminologi dibentuk oleh AECT

A. DASAR PEMIKIRAN Definisi TP ke-4 ada kelemahan, yaitu: tidak ada penjelasan

proses kompleks dan terpadu, ragu merumuskan definisi karena wujudnta berupa 16 bagian, penggunaan istilah pendidikan meluas, tidak ada ketentuan komponen yang dikelola dan diawasi

B. HASIL PEMIKIRAN

DEFINISI Ke 4

KOMPONEN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN1. Teori dan praktik2. Kawasan desain3. Proses dan

sumber4. Untuk keperluan

belajar

DEFINISI TP KE 5

PEMIKIRAN TOKOH PENDIDIKAN

DALAM

PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL

Sir Francis Bacon (1561 - 1626)

A. KARIR Tokoh Pendidikan Zaman Realisme Negarawan Inggris, Filsof dan Ahli Ilmu Alam

B. HASIL PEMIKIRAN Yang pertama mengembangkan Metode Induktif 1. Metode yang terbaik : metode induktif dengan mengadakan percobaan. Penyelidikan ilmiah tentang alam adalah dasar bagi kemajuan manusia. 2. Hendaknya mata pelajaran itu disusun atas dasar observasi yang teliti dan percobaan kearah penyelidikan dunia kenyataan, tidak berdasar pada tradisi tertentu.

Prinsip Pendidikan yang dikembangkan :

a. Pendidikan lebih dihargai daripada pengajaran sebab mengembangkan semua kemampuan manusia.b. Pendidikan harus menekankan aktivitas sendiri.c. Penanaman pengertian lebih penting daripada hafalan.d. Pelajaran disesuaikan dengan perkembangan anak.e. Pelajaran harus diberikan satu per satu.f. Pengetahuan diperoleh dengan metode induktifg. Semua anak harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar.

John Locke (1632 – 1704)

A. KARIR Tokoh utama dari Pendekatan Empirisme, selain Filsafat Politik dan Pendidikan masa Rasinalisme. Tokoh Pendidikan dari Inggris Lahir di Wrington dekat Bristol; putera seorang Puretein, ahli hukum

B. HASIL PEMIKIRAN

1. Keyakinannya adalah akal merupakan sumber pengetahuan, atau pengetahuan adalah sebagai hasil pengolahan akal

2. Proses belajar menurut John Locke ada 3 langkah, yaitu :

a. Mengamati hal-hal yang ada diluar diri manusia b. Mengingat apa yang telah diamati dan dihafalkan c. Berpikir, yaitu mengolah bahan-bahan yang telah diperoleh tadi, ditimbang-timbang untuk diri sendiri.

3. Proses Manusia Mendapatkan Pengetahuan Empat jenis pandangan sederhana :

a. Pandangan yang hanya diterima oleh satu indra manusia saja. Misalnya: warna diterima oleh mata, bunyi diterima oleh telinga. b. Pandangan yang diterima oleh beberapa indra. Misalnya: ruang dan gerak. c. Pandangan yang dihasilkan oleh refleksi kesadaran manusia. Misalnya: ingatan. d. Pandangan yang menyertai saat-saat terjadinya proses penerimaan dan refleksi. Misalnya: rasa tertarik, rasa heran, dan waktu.

Johann Fredrich Herbart (1776 – 1841)

A. KARIR Tokoh Pendidikan asal Jerman

B. HASIL PEMIKIRAN1. Mengutamakan mutlaknya pengetahuan dan pengertian

kurikulum, yang mengurangi perasaan dan keterampilan jasmani2. Menginginkan pembentukan manusia susila yang bermoral tinggi. 3. Tujuan pendidikan ialah membentuk watak susila, melalui

pengembangan minat yang seluas-luasnya. 4. Minat anak terhadap segala sesuatu dikembangkan lewat

pengajaran.

5. Bila anak-anak berminat terhadap sesuatu, maka anak akan mempelajarinya menjadi pengetahuan. Pengetahuan itu kemudian dapat menimbulkan rasa atau simpati yang akhirnya membuat anak mau melakukannya.

6. Seseorang mau melakukan sesuatu tentang apa yang diketahui, tetapi tidak mau melakukan apabila tidak tahu tentang hal yang tidak diketahui

Cara membentuk watak anak agar susila.

7. Psikologi Asosiasi (Psikologi Tanggapan) a. Pengajaran yang baik akan memberikan tanggapan sejelas-jelasnya kepada anak-anak. b. Tanggapan yang jelas akan bisa membuat hubungan antar tanggapan yang erat. c. Asosiasi yang baru akan membentuk pengetahuan yang baru pula.

8. Lima langkah dalam proses belajar mengajar : a. Persiapan b. Presentasi c. Asosiasi d. Generalisasi e. Aplikasi

Friedrich Wilhelm August Frobel (1782 – 1852)

A. KARIR Tokoh Pendidikan dari Jeman

B. HASIL PEMIKIRAN

1. Anak-anak dilahirkan sudah berbekal potensi-potensi. 2. Tujuan pendidikan adalah mengembangkan semua potensi itu agar menjadi aktual 3. Tujuan pendidikan adalah mengontrol pertumbuhan anak agar menuju kearah yang benar (kearah sebagai anak manusia 4. Kreativitas penting dalam pendidikan 5. Tujuan akhir pendidikan adalah mencapai integritas diri dengan alam atau kosmos sesuai dengan kehendak Tuhan. .

Jon Dewy (1859-1952)

A. PENDIDIKAN University of Vermont, 1879 John Hopkins, Ph.D. 1884 B. KARIR Professor, University of Minnesota (1888-89) Professor, University of Michigan (1884-88, 1889-94) University of Chicago (1894-1904) C. KONTRIBUSI DALAM PENGEMNBANGAN INSTRUKSIONAL Membangun laboratorium sekolah di Cicago untuk tujuan pengujian teori pendidikannya.

William James (1842-1910)

A. PENDIDIKAN

Harvard University, M.D. 1869 Professor, Harvard University B. KONTRIBUSI PADA PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL

Mendirikan laboratorium pengajaran psikologi di Harvad.

Menulis prinsip-prinsip psikologi bersama Thorndike (1890)

Edward L . Thorndike (1874-1949)

A. PENDIDIKAN Weslyan University, B.S. (1895) Harvard University, M.A. (1897) Columbia University Ph.D. (1898)

B. KARIR Assistant Professor of Pedagogy at Case Western Reserve University(1898) Faculty at Teachers College, Columbia University (1899-1940) President of American Psychological Association (1912) 2nd President of Psychometric Society President of American Association for the Advancement of Science (1934) C. KONTRIBUSI PADA PENGEBANGAN INSTRUSIONAL Pendukung pendekatan behaviour pada belajar dan psikologi pendidikan. Pendukung gagasan skala pengukuran pada pendidikan.

Wilhelm Wundt (1832-1920)

A. PENDIDIKAN Tubingen University (1851) University of Heidelberg, M.D.(1856) B. KARIR Professor of Inductive Philosophy at Zurich University (1874) Professor of Inductive Philosophy at Lepzig University (1875-1917)

C. KONTRIBUSI PADA PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL Dipandang sebagai “Father of Psychology” and the "Founder of Modern Psychology“ Membangun laboratorium pertama yang berkaitan dengan psikologi eksperimental

John B. Watson (1878-1958)

A. PENDIDIKAN Furman Univeristy, M.A. 1899 University of Chicago, Ph.D. Experimental Psychology, 1903 B. KARIR Professor, John Hopkins University (1908-1920) Prseident of an advertising agency (1921)

C. KONTRIBUSI PADA PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL Mengajukan revolusi behaviorist pada tahun 1913 Mengajukan peran conditioning dalam perkembangan respon emosional terhadap stimuli.

WELLESLEY R. (ROB) FOSHAY

Director of research for the Education Technology Group of Texas Instruments

ia mendefinisikan arsitektur produk dan dikelola program yang komprehensif penelitian tentang efektivitas, saat bekerja secara

ekstensif dengan klien pada aplikasi strategis teknologi untuk pendidikan. ..... Dia mengarahkan desain instruksional dan

jaminan kualitas untuk Terapan Learning, Inc, sebuah pengembang terkemuka multimedia diri instruksional pelatihan

untuk industri sistem informasi.

THOMAS M. DUFFY

Instructional Systems Technology, Center for Research on Learning and Technology

Penelitian dan pengajaran berfokus pada desain lingkungan belajar yang mendukung penyelidikan dan pemecahan masalah. Karya terbaru telah difokuskan pada desain

lingkungan pendidikan jarak jauh berdasarkan pekerjaan dalam ilmu cogntive tentang bagaimana orang belajar.

Secara umum minatnya adalah dalam penggunaan teknologi untuk mendukung penyelidikan belajar di pasca-sekolah

menengah pendidikan dan pelatihan.

David Jonassen

• Penelitiannya saat ini berfokus pada sifat pemecahan masalah dan metode untuk belajar memecahkan masalah yang kompleks

Professor of Association for Educational Communications andTechnology

PEMIKIRAN TOKOH

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

INDONESIA

Prof. Dr. YUSUF HADI MIARSO., M.Sc

Nama : Prof.Dr.H.Yusufhadi Miarso, M.Sc.

Tempat dan : tanggal lahir

Pacitan, 21 Maret 1934

Instansi : FIP - UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur

Jabatan : Gurubesar Emeritus

Alamat rumah :

Jl.Udaka 14 (Jl.Kemanggisan Ilir IV),Jakarta Barat.Telp/fax 548 1021/ 535 0245; e-maiL miarso@yahoo.comHP 0815 8015 275

Alamat kantor : Jurusan Teknologi Pendidikan, fakultas Ilmu Pendidikan Gedung Daksinapati, Kompl. UNJ RawamangunTelp/fax : 47867162

Pendidikan

PTPG Universitas Airlangga, Malang, Baccalaureat 1958

Syracuse University, NY, USA, Master of Science (Education), 1963

MacQuarie University, NSW,Australia, Diploma of Educational Planning, 1970

Australian Broadcasting Commission, Certificate in Educational Broadcasting

Planning and Management, 1970

Professional Development internship, Indiana University, USA, 1982

IKIP Malang, Doktor Pendidikan, Oktober 1985

Pengalaman

Pembantu Rektor IV IKIP Malang 1965 - 1967 Kepala Pustekkom Dikbud 1976 - 1984 Staf Ahli Mendikbud Bidang Kurikulum, 1984 - 1985 Kepala Pusat Pengembangan Pembelajaran, Ditjen Dikti (Proyek Bank Dunia)

1985 - 1989 Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan Pasca Sarjana IKIP Jakarta, 1990-

1996 UNESCO Expert on Regional Study of Innovative In-service Teacher Training

Programmes, Nov. 1996 – Feb. 1997 Konsultan Proyek ADB untuk Pengembangan Madrasah Aliyah, Departemen

Agama 1998 – 2000 Ketua Tim Studi Reformasi Perundangan Pendidikan, Balitbang Dikbud 1999 Dosen Pascasarjana di UNJ, UNIMED, UNILA, UNSRI, UNMUL, UNTIRTA, STAIN

Ternate 1984 – sekarang.

Tanda Penghargaan

• "Distinguished Service Award for Outstanding Activities and Achievement in

Educational Technology (penghargaan profesional tertinggi dari organisasi profesi AECT

– Association for Educational Communications and Technology), 5 Januari 1985 di

Annaheim, California

• Satyalancana Karya Satya 30 Th., 27 Juli 1995

• Kalyanakretya Utama dalam Bidang Teknologi Pendidikan, Menristek, 15 Agustus 1997

• Anugraha Sewaka Winayaroha (Penghargaan Pengabdian Perguruan Tinggi), Setember

2007

Beberapa Karya Ilmiah

Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Pustekkom Diknas – Kencana,

2004

Otonomi Pendidikan dan Prospek Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Makalah dalam Seminar Teknologi Pendidikan, UNIPA, Surabaya 1 Mei 2004

Konsep Pusat Sumber Belajar Untuk Masyarakat. Makalah dalam Seminar

Pengembangan PSB, Pustekkom-Diknas, Cipayung 27 April 2004

Riset Aksi Untuk Disertasi. Makalah dalam Seminar PPs UNJ, 26 Februari 2004

Aspek Metodologis dan Teknis Karya Ilmiah. Makalah dalam Workshop Penulisan

Karya Ilmiah, UNJ, Jakarta, Januari 2004

Kecenderungan Teknologi Pendidikan. Makalah dalam Kuliah Perdana

PPs UNS, Surakarta, Desember 2003

Menyingkap Tabir Kebenaran Ilmiah. Makalah dalam Seminar

Nasional Teknologi Pendidikan, Yogyakarta, Agustus 2003

Naskah Akademik Sistem Pendidikan Terbuka & Jarak Jauh.2002.

Naskah kebijakan Balitabang-Diknas, Agustus 2002

Peran Teknologi Pendidikan Dalam Organisasi Belajar. Makalah dalam

Seminar Nasional Teknologi Pendidikan, Jakarta 18-19 Juli 2002

Konsep Teknologi Pembelajaran dan Penerapannya Dalam

Memecahkan Masalah belajar. Makalah dalam Rakornas Tekkom Bogor

15-17 Juli 2002

Teknologi Pembelajaran : Definisi dan Kawasannya. Buku terjemahan

dari AECT “Instructional Technology : The Definition and Domains”.

Peran Teknologi Pendidikan Dalam penyelenggaraan Pendidikan dan

Pelatihan Aparatur. Makalah dalam Diklat Aparatur Depdagri, Jakarta 19

Mei 2002

Aplikasi Teknologi Pendidikan dan Teknologi Informasi Dalam

Pengelolaan Diklat. Makalah dalam Diklat Depdagri. Jakarta , 28 Maret

2002

Beberapa Catatan Mengenai Penelitian Teknologi Pendidikan. Makalah

untuk seminar penelitian mahasiswa, Jakarta, 6 Maret 2002

Studi Komparatif Pemanfaatan Jaringan Maya Untuk Pendidikan.

Makalah dalam Seminar Teknologi Komunikasi & Informasi untuk

Pendidikan, Januari 2002

Open Learning Quality Assurance Through Professional Staff Development.

Makalah The 7th International Symposium on Open and Distance Learning.

Yogyakarta November 2001

Dasar Pertimbangan Pengembangan Standardisasi Bangunan dan Perabot

Pendidikan. Buku Panduan dalam rangka Proyek Peningkatan Mutu Pendidikan

Menengah. Oktober 2001

Menyikapi Arah Pendidikan. Makalah dalam Diskusi Panel BEM-FIP 13

September 2001

Kompetensi Profesi Teknologi Pendidikan Untuk Meningkatkan Kemampuan

SDM. Makalah dalam Seminar Nasional Teknologi Pendidikan, Padang 8

September 2001

Reformasi Paradigma Pendidikan. Makalah dalam Semiloka Membedah

Informasi Pendidikan, Mataram Agustus 2001

• Strategi Pengembangan e-learning di UNJ. Makalah dalam Seminar PPS-UNJ 2 Agustus 2001

• Upaya Pembinaan Program Studi Teknologi Pendidikan pada PPS UNJ. Makalah dalam Workshop Pengembangan Kurikulum Teknologi Pendidikan PPS UNJ 11 Juli 2001

• Profil Ideal Kompetensi Lulusan Teknologi Pendidikan. Makalah dalam Diskusi Panel Jurusan & Program Studi Teknologi Pendidikan , FIP UNJ 10 Juli 2001

• Prospek SBJJ/SBT : Perspektif Nasional & Global. Makalah dalam Rapat Koordinasi Nasional Pustekkom Diknas 8 Juni 2001

• Nusantara 21 : Aplikasi Bidang Pendidikan. Jakarta : Yayasan Litbang Telekomuni-kasi, 1999

I Nyoman Sudana Degeng dilahirkan di Klungkung pada tanggal 23 September 1958.

Program doktor ia selesaikan di UM pada tahun 1988.

Jabatan yang pernah diemban adalah Ketua LP3 UM. Sekarang ini ia mendalami bidang teknologi pendidikan.

Pangkat, Gol. : Pembina Utama Madya, IV/d. Bidang Ilmu : Teknologi Pendidikan

• Tahukah anda, bahwa teori-teori pendidikan yang diberlakukan kita dulu bahkan sekarang, menggunakan media binatang ? Tikus, anjing, kuda, kelinci dan sebagainya. Inilah tokoh yang menentang teori itu,

• Beliaulah penegas teori Konstruktivistik, memperlakukan manusia dengan manusiawi. Gunakan penelitian yang melibatkan langsung manusia, bukan menggunakan binatang kemudian diterapkan kepada manusia. Lho kita ini bukan binatang, kita ini manusia.

• Paulo Freire sudah mengingatkan sejak tahun 1970-an bahwa dunia pendidikan tidak pernah memberikan otonomi bagi anak.

• Istilah reward (hadiah) yang diberikan siswa ketika ada siswa yang bisa menjawab benar dalam pembelajaran, itu kan meniro carane ngajari binatang, Penggunaan kayu untuk memukul siswa oleh guru dalam pembelajaran, itu kan meniru juga perlakuan binatang yang salah belok, terus dipecut, Harus berubah, jangan jadikan punishment sebagai alat pembelajaran.

• Pembelajaran masih panjang, sepanjang hayat.

C. Prof. Dr. M. Atwi Suparman, M.Sc

• Prof. Dr. M. Atwi Suparman, M.Sc, Lahir di Sumenep, Madura pada tanggal 10 November 1944.

• Menikah dengan Nuraini dan memiliki empat anak. • Memperoleh Doktor dalam Teknologi Pendidikan di

IKIP Jakarta tahun 1983, melalui sand-wich program dengan Stanford University, California, USA tahun 1980-1981. Lulus dari Syracuse University, New York, USA dalam bidang Teknologi Pendidikan dan memperoleh Master of Science tahun 1978.

• Tahun 1968 lulus dari Sekolah Tinggi Olahraga Jakarta pada jurusan Kepelatihan (Coaching).

• Tahun 1993-1996 menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIA-LAN),

• Tahun 1996-2001 menjabat sebagai Diputi Bidang Pembinaan Diklat Aparatur pada LAN.

• Tahun 1990 sampai sekarang menjadi guru besar Universitas Terbuka

• Tahun 2001 sampai sekarang menjabat sebagai rector Universitas Terbuka.

• Tahun 1984-1993 menjabat sebagai Pembantu Rektor III Universitas Terbuka.

• Tahun 1983, menjadi dosen Fakultas Fasca Serjana IKIP Jakarta dalam Bidang Desain Instruksional dan Difusi Inovasi.

• Tahun 1979-1980 Menjabat Sekretaris Fakultas Pasca Sarjana IKIP Jakarta,

• Tahun 1979-1983 dosen FIP-IKIP Jakarta

• 1970-1976 dosen di Sekolah Tinggi Olahraga (STO) Jakarta.

Pengalaman seminar

• Bapak Prof. Dr. M. Atwi Suparman sering mengikuti seminar dan lokakarya dalam bidang Teknologi Pendidikan, khususnya Sistem Instruktional, Desain Instruktional, Tes Pengukuran, dan Pendidikan Jarak Jauh, baik di dalam negeri maupun di luar negeri (sejak tahun 1979-sekarang)

REFERENSI

Januszewski, Alan dan Michael Molenda. 2008. Educational Technology. NewYork: Lawrence Erlbaum Associates.

Miarso, Yusufhadi. 2005. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Pustekkom DIKNAS.

Percival, Fred dan Henry Ellington. 1988. Teknologi Pendidikan. Terj Sujarwo. Jakarta: Erlangga.

http://my-ecoach.com/project.php?id=12152 http://www.nobelprize.org/nobel_prizes/medicine/laureates/1904/pavlov-bio.html

Terima kasih