17
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS RIAU Kampus Bina Widya, KM 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru TUGAS TEKNIK PENYEHATAN “LIMBAH BANDARA” Oleh : ANDI WIJAYA HERU NURCAHYO SRI FATMA REZA TIARA MAHARDIKA JULY HARYATI ROHMAN ROHSYID FAKULTAS TEKNIK

Tp6 - A- 2014

Embed Size (px)

DESCRIPTION

zaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefegzaxafefeg

Citation preview

Page 1: Tp6 - A- 2014

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS RIAUKampus Bina Widya, KM 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

TUGAS TEKNIK PENYEHATAN“LIMBAH BANDARA”

Oleh :

ANDI WIJAYA

HERU NURCAHYO

SRI FATMA REZA

TIARA MAHARDIKA

JULY HARYATI

ROHMAN ROHSYID

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

2014

Page 2: Tp6 - A- 2014

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai salah satu Negara yang sedang berkembang, Indonesia terus

meningkatkan kegiatan yang menitik beratkan pada bidang kesehatan. Salah satu

kegiatan yang dilakukan yaitu upaya penyehatan pada lingkungan. Hal ini

dimaksudkan agar masyarakat terhindar dari adanya penyakit dan penularan

penyakit.

Adapun peningkatan kesehatan dan pemeliharaan lingkungan menjadi

prioritas utama, yaitu tempat-tempat umum/prasarana pelayanan umum. Hal ini

dikarenakan tempat-tempat umum/prasarana pelayanan umum merupakan tempat

bertemunya segala macam masyarakat dengan segala penyakit yang dipunyai oleh

masyarakat. Oleh sebab itu, maka tempat umum/prasarana umum merupakan tempat

menyebarnya segala penyakit.

Dari penjelasan di atas, maka diwajibkan semua tempat umum yang ada harus

bersih dan nyaman bagi masyarakat, sehingga penyebaran penyakit dapat

diminimalisir.

B. Tujuan Penulisan

Makalah ini ditulis dengan tujuan :

- Untuk memenuhi tugas “teknik penyehatan” tentang pengolahan limbah di

bandara.

- Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai limbah-limbah yang terdapat di fasilitas

umum seperti bandara.

C. Manfaat Penulisan

- Merupakan sumber informasi yang diharapkan dapat memberi masukan terhadap

kami selanjutnya.

- Bahan informasi mengenai kondisi di bandara.

II. PEMBAHASAN

Page 3: Tp6 - A- 2014

A. Umum

Besarnya operasi atau aktivitas transportasi udara terus meningkat setiap

tahun. Pariwisata menjadi sumber devisa yang penting bagi banyak negara.

Organisasi Pariwisata Internasional memperkirakan jumlah pemasukan dari sektor

pariwasata internasional ialah US$ 34 milyar, dimana persentase terbesar didapat

dari turis-turis yang bepergian melalui jalur udara. Karena itu, negara-negara yang

mendapat devisa dari pariwisata memiliki alasan ekonomi guna menyediakan

fasilitas-fasilitas dan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan dalam melindungi

keamanan dan kenyamanan para penumpang pesawat terbang.

Pengertian Bandar Udara adalah suatu tempat dimana masyarakat berkumpul

untuk menunggu, naik/turun pesawat udara. Dasar pelaksanaan Penyehatan

Lingkungan Bandara Udara adalah Kep.Menkes 288/Menkes/SK/III/2003 tentang

Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum. Beberapa negara terikat

perjanjian dalam Konvensi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), bekerjasama

dengan Komite Penasehat Kesehatan dari IATA agar maskapai penerbangan yang

menjadi anggota menerapkan prosedur-prosedur khusus, guna mengawasi standar-

standar kebersihan dalam hal perlengkapan, persiapan, penanganan, dan

penyimpanan makanan oleh pihak pengusaha katering dan telah memberikan sebuah

ketentuan praktik kesehatan makanan dalam penerbangan yang dimasksud untuk

menambah ketentuan-ketentuan yang diperjelas dari petunjuk yang telah ada, dan

untuk bertindak sesuai pedoman harian.

Pengelolaan sanitasi di pelabuhan udara internasional tidak semata-mata hanya

berkaitan dengan mencegah penularan penyakit saja, tetapi ada beberapa aspek yang

berkaitan dengan ekonomi, perdagangan, dan sosiologi. Karena pelabuhan udara

dapat merupakan show-window suatu negara dan pertemuan berbagai macam

bangsa. Secara umum tujuan tersebut adalah :

1. Mencegah keluar dan masuknya penyakit menular serta timbulnya wabah.

2. Menjaga kebersihan yang erat kaitannya dengan kepariwisataan (tourisme),

perdagangan, serta titik pertemuan pergaulan internasional.

3. Menjaga keselamatan penerbangan.

B. Pengertian Bandara

Page 4: Tp6 - A- 2014

Pengertian Bandar Udara adalah suatu tempat dimana masyarakat berkumpul

untuk menunggu, naik/turun pesawat udara. Dasar pelaksanaan Penyehatan

Lingkungan Bandara Udara adalah Kep.Menkes 288/Menkes/SK/III/2003 tentang

Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum. Penyehatan bandara adalah

upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi

persyaratan kesehatan sehingga terhindar dari kesakitan dan penularan penyakit.

Aspek-aspek kesehatan dan kebersihan dari lalu lintas internasional telah

menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak tahun 1951, saat “

Fourth World Health Assembly” menganjurkan agar seluruh pemerintahan

“meningkatkan kondisi kebersihan dan lingkungan, terutama didalam dan disekitar

pelabuhan-pelabuhan dan bandar udara” (resolusi WHA 4.80), pada saat yang sama,

kebutuhan akan “perlindungan kesehatan masyarakat di dalam kegiatan/pergerakan

masyarakat” juga diungkapkan(resolusi WHA 4.81). Resolusi-resolusi selanjutnya

dari Majelis Kesehatan Dunia (WHA) serta Dewan Eksekutif menekankan

pentingnya menjaga standar kesehatan dan kebersihan yang tinggi dalam lalu lintas

internasional (khususnya yang berkaitan dengan syarat penyediaan air dan makanan

yang bersih/aman dan cara-cara yang benar dalam pengumpulan dan pembuangan

sampah).

Health authority (dalam hal ini Kantor Kesehatan Pelabuhan) yang mewakili

kepentingan negara, dapat melakukan pemeriksaan board atau pemeriksaan ke dalam

pesawat udara untuk meneliti kesesuaian laporan kesehatan tersebut, dengan alasan

demi kewaspadaan kesehatan nasional dinegara bersangkutan.

Pesawat udara harus selalu berada dalam keadaan kondisi yang saniter atas

pertimbangan :

1. Estetis ; kondisi estitis menyangkut ekspresi rasa dan kesan bersih, indah, segar,

tenang, damai, hening, tenteram, nyaman, nikmat, serasi, dan penggugahan rasa

batin lainnya sesuai dengan selera umum. Yang termasuk estetis adalah tidak

adanya lalat dan kecoak, yang kehadirannya dirasakan lebih menjijikan

(menimbulkan phobia) dibanding peranannya sebagai vektor penyebar penyakit

secara mekanis.

2. Komitmen internasional ; komitmen internasional bidang kesehatan menyangkut

tidak adanya nyamuk, karena kehadirannya dalam pesawat udara selalu

diasumsikan sebagai vektor penyakit demam kuning, demam berdarah, dan

malaria dibanding dari pada gangguan estetis. Komitmen lainnya adalah tidak

Page 5: Tp6 - A- 2014

adanya penderita penyakit lain selain karena mabuk udara, akibat kecelakaan,

atau penyakit lain yang diderita selama penerbangan.

Beberapa usaha atau tindakan sanitasi pesawat udara, antara lain :

1. Kebersihan dan pengamatan infestasi serangga.

2. Hapus serangga (disinsecting ).

3. Hapus hama (disinfecting ).

4. Persediaan air.

5. Persediaan makanan.

6. Pembuangan air kotor.

7. Pembuangan sampah.

8. Sampling air dan makanan.

9. Penyampaian data informasi.

Hasil evalusi, pemeriksaan laboratorium, dan data informasi lainnya setelah

dianalisa dan disebarluaskan kepada yang berkaitan, misalnya aerocatering, cleaning

service, pest control, dan Syah bandar. Penyampaian informasi ini dapat berfungsi

sebagai laporan, umpan balik, pertimbangan untuk menentukan tindakan, dan

pembinaan kerjasama lintas sektoral.

C. Gambaran Umum Lokasi

Bandara Udara Internasional Adisucipto beralamat di Jl. Solo Km. 9

Yogyakarta Indonesia 55282. Tahun 1996 menjadi saat yang penting dalam

perkembangan bandara udara Adisucipto. Renovasi terminal penumpang dikerjakan

bersamaan dengan perluasan daerah pendaratan (runway) dari 1.850 meter menjadi

2.200 meter agar mampu menangani pesawat-pesawat berbadan besar. Kemudian

bandara ini dinaikkan statusnya dari Bandara Domestik menjadi Bandara

Internasional dengan menambah penerbangan ke Kuala Lumpur, Malaysia. Luas

bandara: 88,690 m², dengan dua landasan pacu. Sampai akhir tahun 2004,

diperkirakan sudah lebih dari 2 juta penumpang setiap tahun dilayani.

Layanan yang diberikan oleh pihak bandara antara lain adalah sebagai berikut :

Informasi pariwisata, Layanan taksi, Layanan hotel, Layanan penukaran mata uang,

Layanan paket wisata dan layanan agen maskapai. Selain itu, Bandara Udara

Page 6: Tp6 - A- 2014

Internasional Adisucipto memiliki beberapa fasilitas yang disediakan untuk

pendatang/penumpang/pekerja/karyawan, yaitu sebagai berikut :

1. Terminal Domestik untuk Kedatangan dan Keberangkatan.

2. Keamanan (x-ray, walk trough, handy metal detector, fire alarm, dan explosive

detector ).

3. Ruang Pengantar dengan biaya Rp 15.000,- per orang.

4. Restoran, Money changer, dan Telepon Umum.

5. Reservasi Hotel dan Tour & Travel.

6. Tempat parkir kendaraan yang luas.

D. Pembahasan

1. Penyehatan lingkungan luar

Bandara Adisutjipto Yogyakarta terletak pada lokasi yang bukan

merupakan daerah banjir. Lingkungan di luar bangunan bersih. Tempat/halaman

parkir kendaraan bersih, rata/tidak bergelombang kuat dan kedap air serta tidak

becek/berdebu. Antara lingkungan bandara dengan lingkungan luar terdapat

pagar tembok/pembatas yang jelas dan pagar tembok bersih dan terpelihara,

tetapi tingkat kebisingan setelah dilakukan pengukuran melebihi ketentuan

maksimal 70 Dba, hal tersebut disebabkan oleh adanya aktivitas kedatangan dan

keberangkatan pesawat udara. Hal tersebut tidak menyebabkan resiko kepada

para petugas sebab seluruh petugas yang berada di lingkungan luar

menggunakan earplug khusus, dan kepada para calon penumpang berada di

ruang tunggu.

2. Penyehatan ruang dan bangunan

Tempat pemberangkatan, tempat kedatangan, ruang tunggu dan ruang

kantor bersih, lantai kedap air, rata dan tidak licin. Dinding, langit-langit dan

tempat duduk bersih, berwarna terang, mudah dibersihkan, bebas bercak noda,

bebas laba-laba/serangga. Tersedia minimal 1 buah tempat sampah dalam

keadaan baik pada setiap radius 20 m, terbuat dari bahan yang kuat, ringan,

mudah dibersihkan tetapi tidak dilengkapi dengan penutup. Pencahayaan pada

ruang tunggu minimal 100 lux, udara ruangan tidak bau/pengap, tetapi tingkat

kebisingan melebihi maks 70 dBA. Hal tersebut sebagai akibat dari adanya

banyak aktivitas dan orang yang menunggu karena pada masing-masing gate

tidak ada sekat pemisah.

Page 7: Tp6 - A- 2014

3. Fasilitas Sanitasi

Tersedia air yang cukup pada setiap kegiatan, kondisi fisik sarana air

bersih dalam keadaan baik dan kualitas air bersih diperiksa di labolatorium

secara periodik. Toilet dalam keadaan bersih, tidak berbau dan dihubungkan

dengan sistem pengolahan air limbah/IPAL (septic tank). Tersedia minimal 1

buah tempat sampah dalam keadaan baik pada setiap radius 20 m, terbuat dari

bahan yang kuat, ringan, mudah dibersihkan tetapi tidak dilengkapi dengan

penutup, dan belum ada pemisahan untuk masing-masing jenis sampah. Bandara

Adisutjipto Yogyakarta memiliki tempat penampungan sampah sementara pada

lokasi yang mudah dijangkau petugas, permanen, dan keadaan sekitar TPS

bersih tetapi tidak tersedia air pembersih yang berada dekat dengan TPS. Ada

beberapa sistem pembuangan air limbah yang ada di bandara ini, yaitu:

a. Wastewater collection

Membuat sistem pengolahan limbah domestik seperti air kotor (grey water)

yang mandiri dan tidak membebani sistem aliran air kota. Dengan

memanfaatkan lagi grey water sama halnya memanfaatkan air dua kali atau

lebih namun tepat dalam penggunaannya. Pemanfaatan grey water misalnya

air buangan dari wastafel dapat dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman.

Air limbah diresapkan di area tanaman. Kalau muatan resapan berlebihan,

baru dilakukan pembuangan ke saluran pembuangan kota. Sistem ini

menguntungkan karena menambah jumlah air tanah di daerah tersebut.

Berbeda dengan sistem saluran air kota yang mengalirkan air ke sistem

pembuangan sehingga air tidak teresap ke tanah didaerah tersebut.

b. Storm drainage

Storm drainage bisa juga disebut sebagai saluran pembuangan kota. Saluran

ini memuat segala limbah buangan cair yang ada di jalan.

Saluran pembuangan ini berfungsi menampung air hujan yang turun dijalan

untuk mengatasi banjir. Saluran ini terpisah dengan saluran pembuangan

limbah rumah tangga. Saluran pembuangan (storm drainage) selain

menampung air hujan, biasanya juga bercampur dengan oli atau bahan

bakar bensin atau solar yang tercecer di jalan. Pada bukaan penerimaan

saluran diberi penutup agar sampah sampah tidak masuk kedalam saluran,

sehingga tidak mengganggu pembuangan.

Page 8: Tp6 - A- 2014

4. Kenyamanan dan keselamatan

Udara yang ada tidak berbau dan sirkulasi udara cukup baik. Alat

pemadam kebakaran tersedia dalam jumlah yang cukup, terletak pada lokasi

yang mudah dijangkau oleh petugas, dilengkapi dengan petunjuk penggunaan

dan ditera secara periodik oleh Dinas Pemadam Kebakaran. Tersedianya kotak

P3K yang berisi obat-obatan dan dalam keadaan baik. Variabel yang belum

memenuhi persyaratan adalah berdasarkan hasil pengukuran kebisingan

diperoleh hasil melebihi ketentuan maksimal > 55 dBA, ada banyak hal yang

menyebabkan tingginya hasil pengukuran kebisingan yaitu dari aktivitas para

calon penumpang, petugas dan pesawat udara tersebut. Tetapi kebisingan

tersebut tidak terjadi secara kontinue karena seluruh penerbangan telah

terjadwal dengan teratur.

5. Penyehatan makanan

Penyaji makanan berperilaku sehat, berpakaian bersih, utuh/tidak sobek

serta tidak berpenyakit kulit, mata dan ISPA. Bahan makanan mentah tersedia

dalam kondisi yang baik dan segar serta disimpan pada tempat yang bersih dan

sehat. Makanan jadi dalam keadaan baik dan sehat, tidak ditempatkan pada

wadah yang terbuat dari bahan logam beracun (Cd, Pb,Cu, dll) dan diletakkan

pada tempat yang bebas dari debu dan kotoran lain serta gangguan serangga.

Peralatan makanan/minuman dalam keadaan bersih, tidak retak/gompel/pecah

dan peralatan makan/minum yang siap pakai disimpan pada tempat yang bebas

dari pencemaran.

Page 9: Tp6 - A- 2014

III. HASIL

FOTO- FOTO

Gambar 1. Bandara Adisucipto

Gambar 2. Proses dari Wasterwater Collection

Page 10: Tp6 - A- 2014

Gambar 3. Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang digunakan

Gambar 4. Proses dari Storm Drainage

Page 11: Tp6 - A- 2014

Gambar 5. Salah satu contoh Storm Drainage di parkiran kendaraan

Gambar 6. Pada bukaan penerimaan saluran diberi penutup agar

Sampah-sampah tidak masuk kedalam saluran

Page 12: Tp6 - A- 2014

Saran :

1. Sebaiknya keberadaan tempat sampah di lingkungan luar bandara diberikan tutup

yang rapat, sehingga mampu mencegah terjadinya pertumbuhan vektor dan bau

yang timbul.

2. Guna mencegah kebisingan yang tinggi karena aktivitas penumpang di ruang

tunggu,sebaiknya setiap gate diberikan sekat.

3. Menjaga koordinasi antar pihak Bandara Adisucipto untuk menciptakan lingkungan

yang tetap sehat dan bersih.