Upload
anisa-nuraisa-djausal
View
45
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tranfusi darah
Citation preview
1TRANSFUSI DARAH
Kelompok G
Anisa Nuraisa DjausalRifka Humaida
Wayan Ferly AryanaYusi Farida
Sub Bagian Bedah UmumBagian Ilmu Bedah
FK UNILA / RSUD Abdoel MoeloekBandar Lampung
2
DEFINISI
• Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit (resipien) yang diberikan secara intravena melalui pembuluh darah
3
KLASIFIKASI MENURUT SUMBER DARAH
Transfusi Allogenic
Darah yang disimpan untuk transfusi berasal dari tubuh orang lain
Transfusi Autologus
Darah yang disimpan berasal dari tubuh donor
sendiri yang diambil 3 unit beberapa hari
sebelumnya, dan setelah 3 hari ditransferkan kembali ke pasien
4
TUJUAN TRANFUSI DARAH
Memperbaiki kemampuan mengangkut oksigen
Mengembalikan volume cairan yang keluar
Memperbaiki faal pembekuan darah
Memperbaiki kemampuan fagositosis dan menambah sejumlah protein dalam darah
5
INDIKASI UMUM
• Pada orang tua, kelainan paru, kelainan jantung Hb <10 g/dlPerdarahan akut sampai
Hb < 8 gr% atau Ht <30%
Pada pembedahan mayor kehilangan darah >20%
volume darah
• Pada bayi anak, jika kehilangan darah hanya 10-15% dengan kadar Hb normal tidak perlu transfusi darah, cukup dengan diberi cairan kristaloid atau koloid, sedang >15% perlu transfusi karena terdapat gangguan pengangkutan Oksigen.
Pada bayi anak yang kehilangan darah >15%, dengan kadar Hb yang
normal
Pada orang dewasa yang kehilangan darah
sebanyak 20%, dengan kadar Hb normal
Kehilangan darah sampai 20% dapat menyebabkan
gangguan faktor pembekuan
6
7
DONOR DARAH
1. SEHAT
2. SUKARELA
3. USIA 18 – 65 TAHUN
4. FREKWENSI 2- 3 KALI SETAHUN
5. VOLUME MAKS. 13 %
8
TEHNIK TRANSFUSI
• Periksa sekali lagi sifat dan jenis darah serta kecocokan antara darah donor dan penderita.
• Penderita dipersiapkan dengan pemasangan infus dengan jarum besar #16-18. Jarum yang terlalu kecil (# 23-25) dapat menyebabkan hemolisis.
9
TEKHNIK TRANFUSI
• Sebelum transfusi, diberikan terlebih dahulu 50-100 ml NaCl fisiologik.
• Larutan dekstrose dan larutan garam hipotonik dapat menyebabkan hemolisis.
• Ringer laktat atau larutan lain yang mengandung kalsium akan menyebabkan koagulasi.(6,8)
• Jangan menambahkan obat apapun ke dalam darah yang ditransfusikan. Obat-obatan memiliki pH yang berbeda sehingga dapat menyebabkan hemolisis, lagipula bila terjadi reaksi transfusi akan sulit untuk menentukan apakah hal itu terjadi akibat obat atau akibat darah yang ditransfusikan.
10
TEKHNIK TRANFUSITransfusi dilakukan dengan transfusi set yang memiliki saringan untuk menghalangi bekuan fibrin dan partikel debris lainnya.
Transfusi set baku memiliki saringan dan ukuran pori-pori 170 mikron.
Pada keadaan normal, sebuah transfusi set dapat digunakan untuk 2 sampai 4 unit darah.
Transfusi set mengalirkan darah 1 ml dalam 20 tetes. Laju tercepat yang bisa tercapai adalah 60 ml permenit.
11
LAJU TRANSFUSI
Status kardiopulmoner normal• 10-15 ml/kgBB dalam waktu 2-4 jam.
Tidak ada hemovolemia• Batas aman transfusi adalah 1 ml/kgBB/jam (1 unit kurang lebih 3
jam) atau 1000 ml dalam 24 jam.
Gagal jantung yang mengancam • Tidak boleh ditransfusikan melebihi 2 ml/kgBB/jam
Darah adalah medium kultur yang ideal untuk bakteri• Sebaiknya transfusi satu unit darah tidak boleh melewati 5 jam
karena meningkatnya resiko proliferasi bakteri.
12
TEMPAT TRANFUSI
• Vena terbaik untuk kanulasi darah adalah vena pada bagian dorsal tangan dan pada lengan atas.
• Dalam keadaan darurat dapat dilakukan venaseksi untuk menjamin kelancaran dan kecepatan transfusi.
13
TEMPAT TRANFUSI
PILIHAN
• Vena distal pada lengan yang tidak dominan
• Mudah dipalpasi, teraba lembut dan penuh
• Cukup besar untuk sirkulasi adekuat
HINDARI
• Pada daerah fleksi
• Terdapat perlukaan dari jarum infus sebelumnya
• Melengkung atau bengkak
• Pada ekstremitas yang luka
14
DARAH DAN KOMPONEN DARAH
1. Darah Lengkap/ Whole Blood (WB)
• Darah lengkap ini berisi sel darah merah, leukosit, trombosit dan plasma.
• Satu unit kantong darah lengkap berisi 450 ml darah dan 63 ml antikoagulan.
• Di Indonesia satu kantong darah lengkap berisi 250 ml darah dengan 37 ml antikoagulan.
• Antikoagulan yang digunakan: • Sitrat fosfat dektrose (CPD) lama simpan 21 hari • CPD adenine (CPDA) lama simpan 35 hari
• Suhu simpan antara 1-6 0C.
15
WHOLE BLOOD
Jenis • Darah utuh sangat segar,
• umurnya < 6 jam, masih berisi trombosit dan semua factor pembekuan (juga factor labil (V,VII))
• Darah Utuh Segar • umurnya < 24 jam yang
masih berisi trombosit dan factor-faktor pembekuan kecuali factor labil
• Darah Utuh Simpan • umurnya > 24 jam sampai 3-4
minggu, selain eritrosit hanya berisi factor-faktor pembekuan yang umurnya panjang dan albumin5.
Indikasi • Penggantian volume
pada pasien dengan syok hemoragi, trauma atau luka bakar
• Pasien dengan perdarahan masif dan telah kehilangan lebih dari 25% dari volume darah total.
16
WHOLE BLOOD
Pada orang dewasa, 1 unit menambah hb
1 gr/dl
Pada anak, 8 mL/Kg
menambah hb 1 gr/ dl
Rumus: 6 x ∂ Hb x BB
17
PACKED RED CELL
• PRC berasal dari darah lengkap yang disedimentasikan selama penyimpanan, atau dengan sentrifugasi putaran tinggi.
• Sebagian besar (2/3) dari plasma dibuang.
• Satu unit PRC dari 500 ml darah lengkap volumenya 200-250 ml dengan kadar hematokrit 70-80%, volume plasma 15-25 ml, dan volume antikoagulan 10-15 ml.
• Mempunyai daya pembawa oksigen dua kali lebih besar dari satu unit darah lengkap.
• Waktu penyimpanan sama dengan darah lengkap
18
PACKED RED CELL- INDIKASI
Anemia hemolitik Anemia hipoplastik kronik Leukemia akut
Leukemia kronik Penyakit keganasan Thalasemia
Gagal ginjal kronis
Perdarahan-perdarahan kronis yang ada tanda
“oxsygen need” (rasa sesak, mata
berkunang, palpitasi, pusing, dan gelisah)
19
PACKED RED CELL
Untuk menaikkan kadar Hb sebanyak 1 gr/dl diperlukan PRC 4 ml/kgBB atau 1 unit
dapat menaikkan kadar hematokrit 3-5 %
Rumus 4 x ∂ Hb x
BB
20
PACKED RED CELL KEUNTUNGAN
• Kemungkinan overload sirkulasi menjadi minimal
• Reaksi transfusi akibat komponen plasma menjadi minimal.
• Reaksi transfusi akibat antibodi donor menjadi minimal.
• Akibat samping akibat volume antikoagulan yang berlebihan menjadi minimal.
• Meningkatnya daya guna pemakaian darah karena sisa plasma dapat dibuat menjadi komponen-komponen yang lain.
KERUGIAN
• Masih cukup banyak plasma, lekosit, dan trombosit yang tertinggal sehingga masih bisa terjadi sensitisasi yang dapat memicu timbulnya pembentukan antibodi terhadap darah donor.
• Untuk mengurangi efek samping komponen non eritrosit maka dibuat PRC yang dicuci (washed PRC).
21
PACKED RED BLOOD CELL WASHED
Dibuat dari darah utuh yang dicuci dengan normal saline sebanyak tiga kali untuk menghilangkan antibodi.
Sel darah merah yang dicuci dengan normal salin memiliki hematokrit 70-80 % dengan volume 180 ml.
Pencucian dengan salin membuang hamper seluruh plasma (98%), menurunkan konsentrasi leukosit, dan trombosit serta debris.
Karena pembuatannya biasanya dilakukan dengan system terbuka maka komponen ini hanya dapat disimpan dalam 4 jam dalam suhu 1-6 0C, karena itu harus segera diberikan.
22
PACKED RED BLOOD CELL FROZENPACKED RED BLOOD CELL
DEGLYCEROLIZED
Sel darah merah beku ini dibuat dengan penambahan gliserol suatu sediaan krioprotektif terhadap darah yang usianya kurang dari 6 hari.
Darah ini kemudian dibekukan pada suhu -650C atau -2000C (tergantung sediaan gliserol) dan dapat disimpan selama 10 tahun.
Karena pada proses penyimpanan beku, pencairan dan pencuciannya ada sel darah merah yang hilang maka kandungan sel darah merah minimal 80% dari jumlah sel darah merah pekat asal, demikian pula hematokrit kurang lebih 70-80%.
Proses pencucian dapat menggunakan larutan glukosa dan salin. Suhu simpan 1-6 0C dan tidak boleh digunakan lebih dari 24 jam karena proses pencucian biasanya memakai system terbuka.
23
LEUKOSIT/GRANULOSIT KONSENTRAT
• Komponen ini dibuat dari seorang donor dengan metode pemutaran melalui hemonetic –30.
• Dengan alat ini darah dari donor dilakukan pemutaran terus-menerus, memisahkan dan mengumpulkan buffy coat yang banyak mengandung granulosit limfosit dan platelet kemudian dicampur dengan larutan sitrat sebagai antikoagulan yang akhirnya dilarutkan dalam plasma
24
LEUKOSIT/GRANULOSIT KONSENTRAT - INDIKASI
Penderita neutropenia dengan febris yang tinggi yang gagal dengan antibiotik yang adekuat (lebih dari 48 jam)
• Efek pemberian transfusi granulosit tampak dari penurunan suhu badan penderita terjadi pada 1-2 jam setelah transfusi.
Anemia aplastik dengan lekosit kurang dari 2000/ml
Penyakit-penyakit keganasan lainnya.
25
LEUKOSIT/GRANULOSIT KONSENTRAT
Rumus0,5 x ∂ Hb x BB
26
TROMBOSITPemberian trombosit seringkali diperlukan pada kasus perdarahan yang disebabkan oleh kekurangan trombosit.
Pemberian trombosit yang berulang-ulang dapat menyebabkan pembentukan thrombocyte antibody pada penderita.
Transfusi trombosit terbukti bermanfaat menghentikan perdarahan karena trombositopenia.
Komponen trombosit mempunyai masa simpan sampai dengan 3 hari.
Dosis yang biasa diberikan pada dewasa adalah 1 unit/10 KgBB. 1 kantong trombosit 340 ml biasanya menaikkan trombosit sebanyak 9000-11000.
27
TROMBOSIT - INDIKASISetiap perdarahan spontan atau
suatu operasi besar dengan jumlah trombositnya kurang dari
50.000/mm3. (Trombocytopenic purpura, leukemia,
anemia aplastik, demam berdarah, DIC dan aplasia sumsum tulang
karena pemberian sitostatika terhadap tumor ganas)
Splenektomi pada hipersplenisme penderita
talasemia maupun hipertensi portal juga memerlukan
pemberian suspensi trombosit prabedah.
28
PLASMA BIASA DAN PLASMA SEGAR BEKU
Dari 250 ml darah utuh diperoleh 125 ml plasma.
Plasma banyak digunakan untuk
mengatasi gangguan koagulasi yang tidak
disebabkan oleh trombositopenia,
mengganti plasma yang hilang, defisiensi
imunoglobulin dan overdosis obat antikoagulans (warfarin,dsb).
29
PLASMA BIASA DAN PLASMA SEGAR BEKU – BENTUK SEDIAAN
Plasma segar (Fresh Plasma)
• Dari darah utuh segar (<6 jam). Berisi semua faktor pembekuan (juga faktor labil) dan trombosit. Harus diberikan dalam 6 jam.
30
PLASMA BIASA DAN PLASMA SEGAR BEKU – BENTUK SEDIAAN
Plasma Segar Beku (Fresh Frozen Plasma)
• Didapat dari pemisahan darah segar (darah donor kurang dari 6 jam) dengan metode pemutaran, kemudian dibekukan dan disimpan pada temperatur –30
0C. • Karena dibuat dari darah segar, maka hampir semua faktor-faktor
pembekuan masih utuh selama penyimpanan –30 0C kecuali trombosit. • Tapi bila disimpan pada temperatur 4oC, maka semua faktor pembekuan
yang labil itu akan rusak menjadi plasma biasa.
31
PLASMA SEGAR BEKU (FRESH FROZEN PLASMA)
Kriteria Pemberian
Perdarahan menyeluruh yang tidak dapat dikendalikan dengan jahitan bedah atau kauter.
Peningkatan PT atau PTT minimal 1,5 kali dari normal.
Hitung trombosit lebih besar dari 70.000/mm3 (untuk menjamin bahwa trombositopenia bukan merupakan
penyebab perdarahan).
32
PLASMA SEGAR BEKU (FRESH FROZEN PLASMA)
Petunjuk Pemberian
• Segera setelah terapi warfarin• Untuk koreksi defisiensi faktor koagulasi yang mana untuk faktor yang spesifik tidak tersedia.
• Untuk koreksi perdarahan mikrovaskuler sewaktu terjadi peningkatan >1,5 kali nilai normal PT atau PTT• Untuk koreksi perdarahan sekunder mikrovaskuler yang meningkat akibat defisiensi faktor koagulasi pada
pasien yang ditransfusi lebih dari satu unit volume darah dan jika PT dan PTT tidak dapat diperoleh saat dibutuhkan.
• FFP sebaiknya diberikan dalam dosis yang diperhitungkan mencapai suatu konsentrasi plasma minimum 30% (biasanya tercapai dengan pemberian 10-15 ml/kg), kecuali setelah pemberian warfarin yang mana
biasanya cukup antara 5-8 ml/kg.• FFP dikontraindikasikan untuk peningkatan volume plasma atau konsentrasi albumin.
33
PLASMA SEGAR BEKU (FRESH FROZEN PLASMA)
Rumus 10 x ∂ Hb x BB
34
PLASMA BIASA (PLASMA SIMPAN)
Mengandung faktor stabil fibrinogen, albumin, dan globulin.
Didapat dari dari darah lengkap yang telah mengalami penyimpanan. Dari 250 cc darah lengkap diperoleh 125 cc plasma.
Dapat bertahan selama 2 bulan pada suhu 4oC.
Dosis pemberian tergantung keadaan klinis. Umumnya diberikan 10-15 ml/kgBB/hari.
35
PLASMA BIASA (PLASMA SIMPAN)- INDIKASI
Untuk mengatasi keadaan shok
(sebelum darah datang).
Memperbaiki volume
sirkulasi darah.
Mengganti protein plasma yang
hilang pada luka bakar yang luas.
Mengganti dan menambah jumlah
faktor-faktor tertentu yang hilang misalnya
fibrinogen, albumin, dan globulin.
36
CRYOPRESIPITATE
• Faktor VIII, faktor pembekuan XIII, faktor Von Willbrand, fibrinogen. Komponen utama
• Untuk menghentikan perdarahan karena kurangnya faktor VIII di dalam darah penderita hemofili A. Penggunaannya
•Dengan menyuntikkan intravena langsung, tidak melalui tetesan infus, pemberian segera setelah komponen mencair, sebab komponen ini tidak tahan pada suhu
kamar. 6Cara pemberian
•-18°C atau lebih rendah dengan lama simpan 1 tahun, ditransfusikan dalam waktu 6 jam setelah dicairkan. Suhu simpan
• Demam, alergi. Efek samping• 75-80 unit faktor VIII, 150-200 mg fibrinogen, faktor
von wilebrand, faktor XIII.Kandungan satu kantong (30 ml)
37
CRYOPRESIPITATE – INDIKASI DAN RUMUS
Hemophilia A
Perdarahan akibat gangguan faktor koagulasi
Penyakit von wilebrand
Rumus0,5 x ∂ Hb x
BB
38
Konsentrat Faktor VIII
• Dibuat dari plasma manusia atau diproduksi melalui teknologi rekombinan.
• Konsentrate faktor VIII ini dibuat dengan proses fraksinasi dari plasma yang dikumpulkan dan dibekukan segera setelah pengambilan darah.
• Semua produk dibuat steril, stabil, murni dan beku kering.
Konsentrat Faktor IX
• Dua konsentrat F IX sekarang tersedia sebagai hasil rekombinan.
• Sediaan ini steril, stabil dan kering beku sebagai hasil dari fraksinasi plasma yang dikumpulkan.
• Kompleks F IX merupakan sediaan yang mengandung selain F IX juga sejumlah F II, VII, X dan beberapa protein.
39
ALBUMIN DAN FRAKSI PROTEIN PLASMA
• Albumin merupakan derivate plasma yang diperoleh dari darah lengkap atau plasmafaresis, terdiri dari 96 % albumin dan 4 % globulin dan beberapa protein lain yang dibuat dengan proses fraksinasi alcohol dingin.
• Derivate ini kemudian dipanaskan 600C selama 10 jam sehingga bebas virus.
• Fraksi protein plasma adalah produk yang sama dengan albumin hanya dalam pemurniannya lebih kurang dibandingkan dengan albumin dalam proses fraksinasi.
• Fraksi protein plasma ini mengandung 83 % albumin dan 17 % globulin.
40
ALBUMIN
Rumus∂ Alb x [(BB x 40)/100 ] x 2 = ….gram
41Uji Saring Untuk Pendonoran Darah
Mutlak di Inggris• Antigen permukaan hepatitis B• Antibodi terhadap HIV-1 dan HIV-2• Antibodi terhadap Treponemapallidium (sifilis)• Antibodi terhadap virus hepatitis C
Indonesia• HVB, HVC, HIV, VDRL
42REAKSI TRANSFUSI
DEFINISI :KOMPLIKASI / EFEK SAMPING YANG TERJADI AKIBAT PEMBERIAN TRANSFUSI
Klasifikasi • Imunologi : Produksi anti bodi terhadap
aloantigen pada eritrosit, leukosit, trombosit atau protein plasma darah
• Non Imunologik : Berhubungan dengan bahan fisika/kimia komponen darah atau kontaminan
43
KLASIFIKASI LAIN
Rx transfusi cepat
• Rx demam
•Rx alergi urtikaria, anafilaktik
•Rx hemolitik cepat
•Bakterimia / septik
Rx transfusi lambat ( > 48 jam )
• Rx hemolitik lambat, purpura post transfusi,
Circulatory overload
Penularan penyakit
44REAKSI IMUNOLOGIK PADA TRANSFUSI DARAH
Komponen Penyakit Persentase
Eritrosit Rx Hemolitik-Segera-Lambat
0.02 %0.2 %
Leukosit Rx DemamEdema Paru akut non kardiogenik
5 – 10 %
< 0.01 %
Trombosit Purpura pasca transfusi < 0.01 %
Protein plasmaNatifTertelan
AnafilaktikUrtikaria
< 0.01 %1.3 %
45I. REAKSI TERHADAP ERITROSIT YANG TAK COCOK
Eritrosit Darah + Antibodi Resipien
Aktivasi Komponen
Hemolisis
Hemoglobin
C3a
C5a
Vasodilatasi
Hipotensi
Gagal Ginjal
KID
Deposit Fibrin
Deplesi
Faktor koagulasi dan Trombosit
PerdarahanHemoglobinuria
46Rx Segera ( Hemolisis intravascular ) Penyebab
Inkompatibilitas ABO ( 86% ) Tu gol. OKontaminasi darah donor
Suhu penyimpanan terlalu rendah / tinggi Tahapan
Fase Syok Hemolitik Demam, menggigil, nyeri
kepala/punggung/dada/ekstremitas/ flushing, sesak, mual muntah, takikardi, syok.
Fase Pasca Syok ( 12 jam )Anemia, leukositosis, ikterik
Fase Oliguri ( 6 – 12 hari )Fase Diuretik ( Beberapa hari )
47
RX LAMBAT ( HEMOLISIS EXTRAVASCULAR )
•Antibodi eritrosit yang tak terdeteksi anti JK, anti Rh, Anti K, Anti Fy
• Rx imun sekunder
• Eritrosit yang diselimuti IgG akan dimakan makrofag
• Demam, ikterus, hemoglobinuria
48
PENATALAKSANAAN RX HEMOLITIK SEGERA
• Hentikan transfusi• Pertahankan status hidrasi• Pertahankan produksi urine 100 ml/jam,
dapat diberikan furosemid 80 – 120 mg IV• Obat vasoaktif : dopamin• Bila didapatkan koagulopati : heparin,
transfusi komponen (FFP, Kriopresipitat, trombosit)
• Terapi gagal ginjal ; restriksi cairan, keseimbangan elektrolit, dialisis
49
PENATALAKSANAAN RX HEMOLITIK LAMBAT
• Tidak ada terapi spesifik• Pada reaksi berat terapi sama dg Rx
hemolitik segera• Evaluasi :
- hemolisis : bilirubin,heptoglobin- aloantibodi- KID fungsi ginjal- pseudohemolytic transfusion reaction
50II. RX TERHADAP LEUKOSIT YANG TAK COCOK
1. Rx Demam ( 56 % dari RX transfusi )
Leukosit Asing + Antibodi Leukosit
Ditelan Monosit Resipien
Pembebasan Pirogen
Demam
Juga terhadap trombosit, plasmaThy/ = Stop Transfusi
= Antipiretik, Kortikosteroid= Evaluasi Hemolisis, Kontaminasi Bakteri/toksin
51
2. EDEMA PARU NON KARDIOGENIK
Thy/ - Suportif- Monitor Hemodinamik- Steroid Dosis Tinggi- Evaluasi Plasma Darah
Antibodi Plasma Donor VS – HLA, antigen granulosit Spesifik
Aglutinasi GranulositAktivasi Komplemen
Kerusakan Endotel Kapiler Paru
Transudasi Cairan di Alveoli
52III. RX TERHADAP TROMBOSIT YANG TAK COCOK
Rx aloantibodi terhadap antigen trombosit
( HPA – 1 = Human platelet antigen )2 – 10 hari pasca transfusi
TERAPIIg G dosis tinggi dan atau plasma exchangeKortikosteroid
Purpura Pasca Transfusi
53
IV. REAKSI TERHADAP PLASMA
Antigen Protein Plasma VS Ig E Resipien
Urtikaria
Antigen Protein Plasma Vs Ig A Resipien
Reaksi Anafilaktik
Thy/Ringan – Transfusi dilambatkan, antihisataminBerat – Transfusi dihentikan, Thy Rx anafilaktik
541. BAKTERIDAN PARASIT YANG DAPAT DITULARKAN MELALUI TRANSFUSI DARAH
Bakteri• pseudomonas,salmonella• Bruselosis • Spilis
Parasit• Plasmodium (malaria)• Trypanosoma cruzi (penyakit cagas)
Endemik di Amerika Latin. • Toxoplasma gondii• Babesia microti (demam nantucket)
Resiko potensial di Amerika Utara • Virus
HVB, HVC, HIV, HTLV-1, CMV, EBV
55RX BAKTEREMIA / SEPSIS• Darah tercemar bakteri
E. Coli, Proteus, P Aeruginosa, K Pneumonia
• Gejala sudah timbul saat darah masuk 50 cc
Demam tinggi, menggigil
TD menurun, syok
Mual, muntah, nyeri seluruh tubuh
DIC
Dx pasti : Kultur darah sisa
• Penatalaksanaan
Stop transfusi, selainnya sesuai syok sepsis
56
2. VOLUME OVERLOAD• Gagal jantung akut
• Risiko tinggi - Anemia kronis
- orang tua
- kelainan jantung/paru/ginjal
• Pencegahan - PRC / 2 jam
- Pre Furosemid 1 ampul
• Thy - Sesuai gagal jantung akut
57
3. TRANSFUSI MASIF* Pemberian lebih dari 1 volume darah dalam waktu < 24 jam
* Perdarahan hebat kecelakaan, operasi, obgyn- Hiperkalemia, hipokalsemi, hipotermi- Trombositopeni, koagulopati
Thy/ Substitusi (belum ada kesepakatan)
584. HEMOSIDEROSIS
1 unit darah → 0.2 gr Fe
Menumpuk di Jaringan
• Gangguan pertumbuhan• Disfungsi miokard / hepar• Diabetes• Hiperpigmentasi
Thy/ Iron chelating: desferoxamin 20 mg/Kg BB 8 – 12 jam SC 5 hari
595. MIKRO AGREGAT / MIKRO EMBOLI
• Paru, serebral, retina, renal
6. Emboli Udara
• Masuknya udara kedalam vena melalui tube transfusi.
60
DAFTAR PUSTAKA
TERLAMPIR
61
TERIMA KASIH