3

Click here to load reader

Transport as i i

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fistum transportasi

Citation preview

Page 1: Transport as i i

Pada praktikum transportasi pada tumbuhan terdapat gelas kaca yang diberi perlakuan yang berbeda. Pada gelas kaca diisi dengan 100 ml air dan 5 tetes eosin. Tanaman yang digunakan pada praktikum ini adalah daun bawang. Tanaman kemudian direndam dalam larutan selama 15 menit. Bagian yang diamati dibawah mikroskop adalah bagian pangkal, tengah dan ujung pada tanaman yang berjarak 3 cm dari setiap bagian. Kemudian pada gelas pertama diisi dengan tanaman yang lengkap daun ( 5 daun) dan akarnya. Pada gelas kedua gelas diisi dengan tanaman yang jumlah daunya dikurangi yaitu hanya 3 daun. Pada gelas ketiga diisi dengan tanaman yang lengkap daunya namun tanpa akar. Dan pada gelas keempat diisi dengan tanaman yang dikurangi jumlah daunnya dan tanpa akar. Hasil dari praktikum ini adalah ditemukan banyak warna merah pada bagian pangkal tanaman. Lalu pada bagian tengah tanaman ditemukan warna merah paling banyak adalah pada gelas nomor 2, pada gelas pertaman pertama dan ketiga hanya ditemukan sedikit warna merah dan sedangkan pada gelas keempat tidak ditemukan warna merah. Sedangkan pada bagian atas tanaman tidak ditemukan warna merah pada setiap pot.

Berdasarkan pengamtan yang telah dilakukan dieproleh hasil bahwa pada bagian pangkal tanaman ditemukan warna merah yang lebih banyak dibandingkan dengan bagian tengah yang tidak begitu banyak ditemukan warna merah dan bagian atas yang tidak ditemukan warna merah sama sekali. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu daya isap akar,batang dan daun yang berbeda-beda pada masing-masing perlakuan. Menurut (Chambell, dkk. 2008) menyatakan bahwa naiknya air ke daun dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tekanan akar, kapilaritas batang, dan daya isap daun. Hal ini juga sesuai dengan pendapat (Salisbury, dkk, 1995) yaitu :

1. Tekanan akar

Rambut akar mengambil air secara osmosis karena dinding-dinding selnya bersifat semipermeabel dan cairan selnya lebih pekat daripada air tanah. Saat rambut akar menyerap air, cairan sel rambut akar akan menjadi lebih encer daripada cairan sel-sel yang terletak disebelah dalam rambut akar. Karena sel bagian dalam lebih pekat, maka sel bagian dalam akan menyerap air dari rambut akar. Dengan cara ini, air akan bergerak dari sel ke sel sampai pada xylem. Pergerakan air secara osmosis dari sel ke sel pada akar menimbulkan suatu tekanan yang disebut tekanan akar. Tekanan akar akan mendorong air sehingga naik ke xylem di batang

2. Kapilaritasi batang

Air yang sudah sampai ke xylem batang akan terus naik hingga ke daun. Naiknya air pada xylem batang disebabkan oleh adanya kapilaritas batang. Kapilaritas merupakan interaksi antara permukaansinggung dari suatu bahan cair dan bahan

Page 2: Transport as i i

padat, sehingga permukaan cair tersebut berubah bentuk, dari datar menjadi agak mengerut. Kapilaritas menyebabkan naiknya cairan ke dalam tabung yang sempit, yang terjadi karena zat cair tersebut membasahi dinding tabung (dengan adanya adesi) lalu tertarik ke atas

3. Daya isap daun

Air di dalam daun dapat keluar melalui stomata. Keluarnya air tersebut melalui proses transpirasi (penguapan). Transpirasi menyebabkan cairan sel pada daun menjadi lebih pekat, sehingga sel daun menyerap air dari xylem pada tulang daun. Air yang diambil dari xylem daun akar digantikan oleh air dari xylem batang. Air di xylem batang akan digantikan oleh air dari xylem akar. Seluruh proses tersebut akhirnya menimbulkan aliran air terus menerus dari akar sampai ke daun. Tenaga yang ditimbulkan dari proses transpirasi disebut daya isap daun.

Daftar Rujukan

Chambell, Neil A, dkk. 2008. BIOLOGI edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Salisbury , Frank B & Cleon W Ross. 1995. FISIOLOGI TUMBUHAN Jilid Satu Sel: Air, Larutan, dan Permukaan Edisi Keempat. Bandung: ITB