21
TROMBOEMBOLI PADA POST PARTUM Disusun oleh: Kelompok IV Constantia Arief Saputri Nina Sari Suminda Vedi Aldri Aldhiansyah 2B

Tromboemboli Pada Post Partum

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tromboemboli Pada Post Partum

TROMBOEMBOLI PADA POST PARTUM

Disusun oleh:

Kelompok IV

Constantia Arief Saputri

Nina Sari Suminda

Vedi Aldri Aldhiansyah

2B

Page 2: Tromboemboli Pada Post Partum

Definisi

Trombosis adalah pembentukkan massa bekuan darah sistem kardiovaskular yang tidak terkendali (Mitayani, 2011). Trombus adalah kumpulan faktor darah terutama trombosit dan fibrin dengan terperangkapnya unsur seluler yang sering menyebabkan obstruksi vaskuler pada akhir pembentukannya.

Emboli adalah oklusi beberapa bagian sistem kardiovaskular oleh suatu massa (embolus) yang tersangkut dalam perjalanannya ke suatu tempat melalui arus darah.

Tromboembolisme adalah gabungan trombosis dan embolisme.

Page 3: Tromboemboli Pada Post Partum

Patofisiologi dan Penyebab

Proses persalinan khususnya pada saat terlepasnya plasenta, kadar fibrinogen serta faktor lain yang memegang peranan dalam pembekuan meningkat sehingga memudahkan timbulnya pembekuan.

Pada persalinan, terutama yang diselesaikan dengan pembedahan, ada kemungkinan terjadi gangguan pada pembuluh darah terutama di daerah pelvis.

Page 4: Tromboemboli Pada Post Partum

Lanjutan...

Perlakuan interna pembuluh darah

Dapat terjadi pada tindakan operasi. Dapat didahului oleh proses operasi atau inflamasi. Perlakuan pada interna menyebabkan pembuluh darah kehilangan muatan listrik, sehingga trombus mudah menempel pada dinding pembuluh tersebut (Mitayani, 2011).

Page 5: Tromboemboli Pada Post Partum

Klasifikasi, Tanda dan Gejala

1. Trombosis vena superfisial (TVS)

Tromboflebitis biasanya dihubungkan dengan varises vena dan terbatas pada daerah betis. Tanda dan gejalanya meliputi ekstrimitas kemerahan, lunak, dan hangat. Palpasi luas dan penyempitan vena. Wanita juga mengalaminya ketika berjalan.

Klasifikasi tromboflebitis dibagi dua yaitu:

Pelviotromboplebitis, yaitu mengenai vena-vena dinding uterus dan ligamentumlatum, yaitu vena ovarika, vena uterine dan vena hepogastrika.

Tromboplebitis femoralis, yaitu mengenai vena-vena pada tungkai misalnya vena femoralis, poplitea dan vena savena

Page 6: Tromboemboli Pada Post Partum

Lanjutan...

2. Trombosis vena dalam

Gejalanya disebabkan oleh inflamasi dan obstruksi vena balik, pembengkakan betis, serta edema eritema hangat dan lunak. Tan Hodmann (nyeri belakang lutut ketika dorsofleksi) dianggap sebagai indikator trombus vena dalam pada wanita postpartum.

Page 7: Tromboemboli Pada Post Partum

Pemeriksaan Penunjang

USG Doppler untuk menunjukkan peningkatan lingkaran ekstrimitas yang dipengaruhi.

Venografi kontras untuk memastikan trombosis vena dalam.

Hb atau Ht untuk mengidentifikasi hemokonsentrasi.

Pemeriksaan koagulasi untuk mengidentifikasi hiperkoagulasi.

Page 8: Tromboemboli Pada Post Partum

Komplikasi

1. TVS (Tromboemboli Vena Superfisial)

Pelviotromboplebitis

Komplikasi pada paru-paru: infark, abses, pneumonia

Komplikasi pada ginjal sinistra: nyeri mendadak, yang diikuti dengan proteinuria dan hematuria

Komplikasi pada persendian, mata dan jaringan subcutan

tromboflebitisseptik

Page 9: Tromboemboli Pada Post Partum

Lanjutan...

2. TVD (Tromboemboli Vena Dalam)

Kadang-kadang trombosis menutup vena femoralis akibatnya timbul edema yang padat pada kaki dan nyeri yang sangat hebat. Sesudah keadaan menjadi tenang, bias tertinggal sindroma pasca flebitis, terdiri atas edema, varices, eksema dan ulkus pada kaki.

Emboli paru.

Page 10: Tromboemboli Pada Post Partum

Penatalaksanaan

Tromboembolisme ringan

Ditangani dengan istirahat, dapat juga dengan pemberian antibiotik dan ibu dianjurkan untuk mobilisasi atau aktivitas ringan.

Tromboembolisme berat

Antikoagulan untuk mencegah bertambah luasnya trombus dan mengurangi bahaya emboli. Terapi dapat dimulai dengan heparin melalui infus IV sebanyak 10.000 IU satuan setiap 6 jam dan diteruskan dengan kaumarin 10 gram perhari kemudian 3 mg perhari dan selama 6 minggu kemudian dikurangi dan dihentikan dalam 2 minggu.

Page 11: Tromboemboli Pada Post Partum

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

Page 12: Tromboemboli Pada Post Partum

Pengkajian

Aktivitas

Sirkulasi

Cairan

Nyeri atau ketidaknyamanan

Keamanan

Page 13: Tromboemboli Pada Post Partum

Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut b.d adanya trombus pada ekstremitas bawah

2. Ansietas b.d kurangnya pengetahuan klien mengenai penyakit yang diderita.

Page 14: Tromboemboli Pada Post Partum

Lanjutan...

1. Nyeri akut b.d adanya trombus pada ekstremitas bawah

Kriteria hasil:

Nyeri hilang.

Ibu dapat rileks dan istirahat dengan tepat

Intervensi

Kaji derajat ketidaknyamanan atau nyeri dengan melakukan palpasi pada kaki.

Rasional: derajat nyeri berhubungan langsung dengan luas nyeri yang terlibat, derajat hipoksia, dan edema berkenaan dengan terjadinya trombus pada dinding vena yang terinflamasi. Ibu dapat melindungi atau mengimobilisasi ekstrimitas yang sakit untuk menurunkan nyeri berkenaan dengan gerakan akut.

Pertahankan tirah baring dengan tepat.

Rasional: menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan kontraksi dan gerakan otot, menimbulkan kemungkinan perubahan posisi trombus.

Page 15: Tromboemboli Pada Post Partum

Lanjutan...

Pantau tanda-tanda vital.

Rasional: memantau tanda-tanda vital dapat menandakan peningkatan nyeri, demam dapat memperberat ketidaknyamanan umum.

Anjurkan klien untuk melakukan mobilisasi dini setelah melahirkan.

Rasional: membantu jalannya penyembuhan pada klien postpartum.

Tinggikan ekstrimitas yang sakit.

Rasional: meningkatkan aliran balik vena memudahkan istrirahat.

Anjurkan perubahan posisi yaitu mempertahankan ekstrimitas tetap tinggi.

Rasional: menurunkan kelelahan, meminimalkan spasme otot, dan meningkatkan aliran balik vena.

Jelaskan prosedur tindakan dan intervensi.

Rasional: melibatkan ibu dalam asuhan keperawatan, peningkatan kontrol, dan penurunan rasa cemas.

Page 16: Tromboemboli Pada Post Partum

Lanjutan... Identifikasi nyeri dada yang tiba-tiba dan tajam, dispnea, takikardi,

atau ketakutan.

Rasional: tanda dan gejala ini menunjukkan emboli paru sebagai komplikasi TVD.

Berikan obat-obatan sesuai indikasi (analgetik, antiinflamasi).

Rasional: analgetik menurunkan demam dan inflamasi menghilangkan nyeri.

Berikan kompres hangat yang lembab pada ekstrimitas.

Rasional:menyebabkan vasodilatasi yang meningkatkan sirkulasi.

Anjurkan untuk penurunan ketergantungan emosi seperti relaksasi dan pengungkapan masalah.

Rasional: menurunkan derajat kecemasan mencegah kelelahan otot.

Page 17: Tromboemboli Pada Post Partum

Lanjutan...

2. Ansietas b.d kurangnya pengetahuan klien mengenai penyakit yang diderita.

Kriteria hasil:

Mengungkapkan tentang perasaan ansietas.

Menunjukkan penurunan perilaku gelisah dan iritabilitas.

Intervensi

Jelaskan prosedur, tindakan, dan intervensi keperawatan.

Rasional: menurunkan rasa takut, meningkatkan pengetahuan ibu, dan libatkan dalam tindakan.

Anjurkan untuk teknik relaksasi dan pengungkapan masalah.

Rasional: mencegah kelelahan otot, menurunkan ansietas.

Page 18: Tromboemboli Pada Post Partum

Lanjutan...

Pantau tanda-tanda vital dan perilaku seperti kegelisahan, peka rangsangan, dan menangis.

Rasional: dapat menunjukkan perubahan pada tingkat ansietas dan dapat meningkatkan kemampuan ibu dalam mengatasi masalah.

Bantu ibu merawat diri sendiri dan bayi.

Rasional: ansietas ibu dapat berkurang jika kebutuhannya terpenuhi serta bahwa ia mampu mengatasi dan terlibat dalam tugas-tugas keperawatan diri sendiri dan bayinya.

Anjurkan kontak melalui telepon atau bertemu dengan pasangan dan anak-anak. Bila ibu dirawat di rumah sakit, dianjurkan kontak dengan bayinya.

Rasional: membantu menurunkan perpisahan dan isolasi.

Page 19: Tromboemboli Pada Post Partum

Kesimpulan

Tromboemboli adalah pembentukkan massa bekuan darah sistem kardiovaskular yang tidak terkendali kemudian beroklusi oleh suatu masa yang tersangkut dalam perjalanannya ke suatu tempat melalui arus darah. Pada proses persalinan tromboemboli khususnya terjadi pada saat terlepasnya plasenta, kadar fibrinogen serta faktor lain yang memegang peranan dalam pembekuan meningkat sehingga memudahkan timbulnya pembekuan.

Page 20: Tromboemboli Pada Post Partum

Daftar Pustaka

Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., & Jensen, M.D. 1995. Maternity nursing (4th ed.). Mosby: Years Book-Inc.

Hariadi, R. 2004. Ilmu Kedokteran Fetomaternal edisi perdana. Himpunan Kedokteran Fetomaternal-POGI. Surabaya. http://doddyy.blogspot.com/2010/07//tromboemboli.html

Mitayani. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba

Page 21: Tromboemboli Pada Post Partum

TERIMA KASIH