89
35 30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gamb aran Umum Perusahaan PT. Alam indomegah didirikan oleh Buyung dan Honggo Susetio pada tahun 1990. Perusahaan ini adalah suatu perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri rokok dengan produk yang diberi nama Saritoga. PT. alam indomegah telah menghasilkan 14 macam jenis rokok yang diklasifikasikan kedalam 3 jenis rokok yaitu SKT, SKM dan  Mild . PT. Alam Indomegah memiliki 2 pabrik yang berlokasi di kecamatan Pasuruan (Jawa Timur) dan kabupaten Bojonegoro (Jawa Timur). Selain itu,  perusahaan ini memiliki beberapa kantor cabang yang tersebar di beberapa daerah seperti Bandung, Pekalongan, dan Jakarta. Tetapi distribusi rokok tidak tersebar secara merata di beberapa kantor perwakilan, dikarenakan mereka sedang memfokuskan dalam memenuhi permintaan pelanggan di daerah Jawa Timur dimana sampai sekarang masih tidak dapat dipenuhi. Dalam mendukung proses bisnisnya, PT. Alam Indomegah memiliki 4 mesin  proses tembakau, 1 mesin ranjang tembakau, 5 mesin ranjang cengkeh, 1 oven tembakau, 1 mesin silo dan 1 mesin blanding. Mesin-mesin tersebut dapat memproduksi tiga juta batang perhari. Selain itu, perusahaan ini memiliki 1500 karyawan kontrak dan 4500 karyawan kontrak dan borongan.

TSA-2012-0007 4.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 1/89

35

30

BAB IV 

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT. Alam indomegah didirikan oleh Buyung dan Honggo Susetio pada tahun

1990. Perusahaan ini adalah suatu perusahaan swasta yang bergerak di bidang

industri rokok dengan produk yang diberi nama Saritoga. PT. alam indomegah telah

menghasilkan 14 macam jenis rokok yang diklasifikasikan kedalam 3 jenis rokok

yaitu SKT, SKM dan  Mild .

PT. Alam Indomegah memiliki 2 pabrik yang berlokasi di kecamatan

Pasuruan (Jawa Timur) dan kabupaten Bojonegoro (Jawa Timur). Selain itu,

 perusahaan ini memiliki beberapa kantor cabang yang tersebar di beberapa daerah

seperti Bandung, Pekalongan, dan Jakarta. Tetapi distribusi rokok tidak tersebar

secara merata di beberapa kantor perwakilan, dikarenakan mereka sedang

memfokuskan dalam memenuhi permintaan pelanggan di daerah Jawa Timur dimana

sampai sekarang masih tidak dapat dipenuhi.

Dalam mendukung proses bisnisnya, PT. Alam Indomegah memiliki 4 mesin

 proses tembakau, 1 mesin ranjang tembakau, 5 mesin ranjang cengkeh, 1 oven

tembakau, 1 mesin silo dan 1 mesin blanding. Mesin-mesin tersebut dapat

memproduksi tiga juta batang perhari. Selain itu, perusahaan ini memiliki 1500

karyawan kontrak dan 4500 karyawan kontrak dan borongan.

Page 2: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 2/89

31

Beberapa langkah yang sudah dilakukan oleh PT. Alam Indomegah dalam

memperbaiki proses bisnisnya, antara lain:

• Merekrut tenaga kerja professional sesuai dengan bidangnya ( product

development , marketing, production dan tobacco processing)

•  Penyempurnaan suatu sistem pengadaan stok bahan baku yang dibutuhkan

agar tidak terjadi hambatan jika terjadi lonjakan permintaan dari konsumen

•  Melakukan penyempurnaan sarana dan prasarana produksi termasuk sarana

 pemrosesan tembakau

4.2 Visi dan Misi

Visi

•  Menjadi perusahaan yang disegani dan mampu menghadapi pasar global

dengan produk-produk berkualitas.

Misi

●  Memberikan produk berkualitas dengan terus meningkatkan mutu dan rasa

yang disukai konsumen dengan terus melakukan riset dan pengembangan.

●  Meningkatkan kesejahteraan karyawan, lingkungan sekitar dan membantu

 pemerintah dengan padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja.

Page 3: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 3/89

4.3 Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Direktur Utama

 Manufacturing

 Manager

Production

 Manager SKT

Production

 Manager Mild  

Production

 Manager SKM

Sales and Marketing

 Manager

Sales &

 Distribution Manager

 Marketing

 Manager

 Regional

Sale Mgr

 Area Sales

 Manager

 Area Sales

Supervisor

Sales

Forces

Product

Group

 Manager

Promotion

Supervisor

 Event

Supervisor

 Accounting and

Finance Manager

Cost

 Accounting

 Bookeeping

 Human Res

 Developme

 Manager

Payro

Perso

Offic

Page 4: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 4/89

33

Berikut adalah tugas dan wewenang dari masing-masing bagiannya, antara

lain:

1. 

Direktur Utama

•  Memimpin, mengawasi dan mengevaluasi jalannya perusahaan

secara keseluruhan

•  Merancang proses bisnis dan pembagian divisi-divisi untuk

kemajuan perusahaan

•  Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan

•  Bertanggung jawab sepenuhnya untuk segala urusan yang

 berkaitan dengan perusahaan

2.   Manufacturing Manager

•  Mengevaluasi kinerja dari setiap buruh yang memiliki peran

dalam proses produksi

•  Memastikan ketersediaan bahan baku yang digunakan dalam

 proses produksi

•  Melakukan perencanaan atas kapasitas pembuatan rokok terkait

dengan dana dan karyawan yang tersedia

•  Melakukan pengawasan atas kualitas produk berdasarkan

standar yang sudah ditetapkan

•  Melakukan pengawasan atas mesin-mesin yang digunakan

dalam proses produksi rokok

Page 5: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 5/89

34

3.  Sales and Marketing Manager

 A.  Sales and Distribution Manager

• Melakukan perencanaan atas strategi penjualan berdasarkan

data yang diperoleh pada bulan sebelumnya

•  Mengelola hubungan dengan intermediary  seperti swalayan,

distributor

•  Mendistribusikan rokok ke beberapa daerah di Indonesia

•  Berusaha keras dalam memenuhi target penjualan pada setiap

daerah.

 B. 

 Marketing Manager

•  Melakukan penelitian atas produk dan harga yang diinginkan

oleh masyarakat

•  Merencanakan promosi rokok Saritoga melalui media cetak dan

media elektronik

•  Merencanakan event-event tertentu di beberapa daerah hiburan

seperti mall, pameran.

•  Bertanggung jawab terhadap pengenalan produk baru

4.   Accounting and Finance Manager

•  Membuat laporan keuangan perbulan dimana laporan tersebut

diserahkan pada direktur utama

•  Mendokumentasikan transaksi yang terjadi baik itu penjualan

dan pengeluaran perusahaan

Page 6: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 6/89

35

5.   Human Resource and Development Manager

• Bertanggung jawab atas perekruitan dan pelatihan karyawan

•  Bertanggung jawab dalam mengelola pembayaran bagi

karyawan tetap dan kontrak

•  Bertanggung jawab terhadap pengalokasian karyawan

 berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing

karyawan

•  Bertanggung jawab atas data karyawan sebagai salah satu asset

 perusahaan

6.  Product Development Manager

•  Mengembangkan berbagai macam jenis produk rokok yang

sudah ada menjadi produk rokok yang baru

•  Melakukan pengujian atas berbegai macam jenis rokok yang

akan di pasarkan.

4.4 Analisa Perusahaan

4.4.1 SWOT level industri

Berdasarkan teori pada Bab 2 penulis dapat menganalisa dengan SWOT  

(Strength, Weakness, Opportunity, Threats) pada perusahaan sebagai berikut :

Page 7: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 7/89

36

●  Strength

PT. Alam Indomegah memiliki 14 macam jenis rokok yang

diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu SKM. SKT dan Mild. Hal ini

menunjukkan perusahaan ini selalu melakukan inovasi untuk dapat

 bersaing dengan kompetitornya seperti Gudang Garam dan Sampoerna.

Selain itu, Harga jual dari setiap jenis rokok lebih murah dibandingkan

kompetitornya, harga berkisar antara Rp. 5500 – Rp.7000 (SKT = 5000,

SKM = 6000, dan Milld= 7000). Walaupun harga jual murah, PT. Alam

Indomegah tetap menjaga kualitas dari rokok tersebut.

PT. Alam Indomegah mengeluarkan rokok Saritoga alami pada tahun

1994, rokok tersebut mendapat sambutan yang baik dari masyrakat Jawa

Timur. Sampai saat ini, permintaan rokok terus meningkat setiap

tahunnya. Hal ini membuktikan PT. Alam Indomegah memiliki pangsa

 pasar yang cukup tinggi di daerah Jawa Timur.

PT. Alam Indomegah dengan memiliki modal yang berlebih terbukti

dengan memiliki 12 mesin pengepakan rokok untuk masing-masing

 produk rokok.

PT. Alam Indomegah selalu berusaha untuk mengeluarkan produk rokok

yang sesuai dengan keinginan konsumen dan kualitas yang tinggi, hal ini

terbukti dari pengujian rokok yang membutuhkan waktu 1 sampai 3 tahun

sebelum dipasarkan.

Page 8: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 8/89

37

●  Weakness

Dengan tingginya permintaan konsumen di daerah Jawa Timur, PT. Alam

Indomegah tidak dapat memenuhi permintaan pasar sehingga hal ini dapat

merugikan perusahaan karena konsumen dapat kecewa karena

ketidaktersediaan rokok di toko sehingga konsumen dapat saja beralih ke

rokok merk lain.

Distribusi rokok di beberapa kantor perwakilan tidak tersebar secara

merata, hal ini disebabkan PT. Alam Indomegah masih fokus dalam

memenuhi permintaan konsumen Jawa Timur. Oleh karena itu, merk

rokok Saritoga tidak terlalu dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Moral pekerja kurang dikarenakan mayoritas pendidikan buruh hanya

sampai tingkat sekolah menengah pertama.

•  Opportunity

Dengan tingginya permintaan konsumen di Jawa Timur, membuktikan

 bahwa PT. Alam Indomegah memiliki kesempatan untuk memasarkan

rokok di seluruh daerah Indonesia, tidak hanya di Jakarta, Bandung, dan

Pekalongan. Sehingga PT. Alam Indomegah dapat bersaing dengan

kompetitornya yang telah memiliki pangsa pasar yang cukup tinggi sepeti

Gudang Garam dan Sampoerna.

PT. Alam Indomegah memiliki peluang untuk meningkatkan produksinya

dikarenakan permintaan pasar yang meningkat 20% setiap tahunnya.

Page 9: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 9/89

38

●  Threats

Ancaman potensial adalah kesadaran masyarakat atas bahaya merokok,

dimana banyak slogan, spanduk atau iklan mengenai bahaya merokok.

Selain itu, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) dapat membahayakan

industri rokok seperti kenaikan tarif bea cukai, pembatasan iklan rokok di

media, dan pencantuman kadar komponen rokok dan simbol bahaya rokok

dalam setiap bungkus rokok.

Tabel 4.1 SWOT level industri

Strength :

-  Memiliki banyak inovasi

-  Permintaan rokok meningkat

setiap tahunnya

-  Memiliki modal berlebih

-  Harga jual rokok murah

-  Produk berkualitas dengan

 pengujian 1 – 3 tahun

Weakness :

-  Kapasitas produksi tidak

mencukupi permintaan

 pasar

-  Pendidikan buruh tidak

terlalu tinggi yang

 berpengaruh pada moral

-  Penjualan masih berfokus

di 1 daerah

Opportunity :

-  Bisa melebarkan pangsa pasar

ke beberapa daerah di

Indonesia

Threat s :

-  Peraturan pemerintah

mengenai kenaikan bea

cukai

Page 10: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 10/89

39

-  20 % pertumbuhan permintaan

 pasar pertahun

-  Kesadaran masyarakat

atas bahaya rokok

Pencantuman kadar

nikotin rokok

4.4.1.1 Strategi SWOT level industr i

●  Strength-Opprotunity

PT. Alam Indomegah melakukan analisa pasar di beberapa daerah

Indonesia dengan mengindentifikasi konsumen karena selera masyarakat

daerah Jawa Timur dapat berbeda dengan selera masyarakat di daerah lain.

Selain itu, PT. Alam Indomegah dapat memperluas target konsumen,

tidak hanya fokus pada masyarakat dikalangan menengah ke bawah, hal

ini dapat dicapai dengan melakukan pengembangan produk baik itu dari

segi kualitas dan rasa rokok yang berbeda dari produk rokok yang sudah

ada.

●  Weaknes-Opportunity

PT. Alam Indomegah memiliki 2 mesin roolling yang dapat menghasilkan

1500 batang per menit. Dalam menangani permintaan konsumen Jawa

Timur yang terus meningkat setiap tahunnya, PT Alam Indomegah dapat

menambahkan mesin roolling  yang dapat menghasilkan 5000 batang

rokok permenit.

Page 11: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 11/89

40

●  Strength-Threat

Kesadaran masyarakat atas bahaya rokok merupakan ancaman yang dapat

merugikan PT. Alam Indomegah, Oleh karena itu, perusahaan dapat

melakukan penelitian atas tembakau dan cengkeh dalam mengurangi

kadar nikotin rokok.

●  Weakness-Threats

Sebagian besar karyawan di PT. Alam Indomegah kurang memiliki

 pengalaman sehingga PT. Alam Indomegah harus merekrut sumber daya

manusia yang memiliki keahlian dalam pemasaran sehingga dapat

memperbaiki strategi pemasaran yang sudah ditetapkan.

Tabel 4.2 Strategi SWOT level industri

SWOT Strength  Weakness 

Opportunity  -  Strategi SO : Segmentasi

Pasar

-  Strength  : Permintaan

 pasar meningkat

-  Opportunity  : Masuk ke

 beberapa wilayah di

Indonesia

-  Strategi WO :

Menambah mesin

 produksi.

-  Weakness: Tidak

dapat memenuhi

 permintaan pasar.

-  Opportunity:

Permintaan pasar

Page 12: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 12/89

41

yang meningkat 20

% setiap tahun.

Threat s - 

Strategi ST : Membuat

inovasi dengan kadar

nikotin rendah

-  Strength : Banyak Inovasi

-  Threat s : Pencantuman

kadar nikotin rokok

Strategi WT :

Strategi pemasaran

-  Weakness  :

Penjualan harus

melalui distributor.

-  Threat s :

Kesadaran

masyarakat atas

 bahaya rokok.

4.4.2 SWOT level s istem informasi

●  Strength

PT Alam Indomegah menyediakan 60 komputer dan 15 notebook yang

dapat digunakan karyawan dalam menyelsaikan pekerjaannya dengan

aplikasi yang tersedia seperti pemrosesan pesanan, pembuatan laporan

keuangan. Hal ini menunjukkan setiap departemen sudah difasilitasi oleh

komputer sehingga mengurangi biaya operasional dan dokumentasi

 pelaporan yang lebih baik seperti proses pencatatan penjualan dan

Page 13: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 13/89

42

 pembelian tidak menggunakan kertas sehingga menghindari hilangnya

data pembelian dan penjualan dalam pembuatan laporan keuangan.

Untuk mendukung transaksi penjualan, divisi  finance disediakan aplikasi

yang dapat digunakan untuk mendukung dokumentasi laporan keuangan.

Selain itu, divisi manufacturing disediakan sistem pengadaan bahan baku

untuk menangani peningkatan permintaan setiap tahunnya. Hal ini

menunjukkan, PT. Alam Indomegah menyadari bahwa teknologi

informasi dan sistem informasi dapat memberikan dukungan dalam proses

 bisnis PT. Alam Indomegah.

●  Weakness

Walaupun setiap divisi telah memiliki komputer dalam mendukung

aktivitas karyawan sehari-hari, tidak semua divisi memiliki sistem

informasi yang dapat mendukung kegiatan dari setiap divisi tersebut,

dimana sebagian besar divisi menggunakan  Microsoft Office & VB.net  

dalam melakukan dokumentasi dan pencatatan. Dikarenakan tidak ada

sistem informasi yang dapat mengintegrasikan data dan proses dari setiap

divisi, maka setiap data yang diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan,

karyawan dari setiap divisi harus melakukan penginputan ulang, sehingga

hal ini dapat menyebabkan kesalahan input   sehingga menghambat

 jalannya proses bisnis seperti divisi sales harus menginput  data konsumen

(Nama dan alamat) dan data produk (kode produk, nama produk, harga)

yang dilihat dari data yang terdapat dalam aplikasi  Microsoft Excell.

Page 14: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 14/89

43

Sumber daya manusianya pun masih kurang memiliki pengetahuan dalam

hal TI.

● Opportunity

Dengan memanfaatkan IT, PT Alam Indomegah dapat mengembangkan

sistem informasi dalam mendukung proses bisnis seperti

mengintegrasikan data dari setiap divisi sehingga memudahkan pertukaran

data dan data yang ada dapat digunakan kembali oleh divisi lain yang

membutuhkan data tersebut. Contohnya, data sales order  dapat digunakan

oleh divisi  finance  dalam membuat invoice. Selain itu, PT. Alam

Indomegah dapat melakukan pengelolaan supplier   dan distributor

sehingga memudahkan dalam komunikasi seperti pemasaran rokok

Saritoga melalui distributor di beberapa daerah Indonesia.

●  Threats

Lokasi kantor pusat PT. Alam Indomegah berdekatan dengan pabrik,

sehingga dapat menyebabkan hal-hal yang merugikan bagi perusahaan

seperti kebakaran di pabrik dapat menyebabkan hilangnya data penting

yang dapat menyebabkan terhentinya proses bisnis (data distributor, data

supplier , data produk). Selain itu, dapat menyebabkan kerusakan pada

asset   TI sehingga tidak dapat digunakan kembali. Oleh karena itu

diperlukan perencanaan disaster recovery .

Sebagian besar perusahaan yang bergerak di industri rokok telah

memanfaatkan TI dalam mendukung proses bisnisnya seperti Sampoerna.

Page 15: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 15/89

44

Selain itu, memiliki sumber daya manusia yang berpengalaman di bidang

TI. Ancaman yang umum yang biasanya ada adalah virus.

Tabel 4.3 SWOT level sistem informasi

Strength :

-  Sudah memiliki hardware sendiri.

-  Memiliki kesadaran untuk

investasi IT

-  Sudah memiliki beberapa sistem

yang belum terintegrasi

Weakness :

-  Data tidak terintegrasi

sehingga terjadi

 banyak salah

 penginput an dan

duplikasi data

-  Sumber daya manusia

kurang memiliki

 pengetahuan dalam

hal TI

Opportunity :

-  Dapat membuat peluang bisnis

melalui fasilitas teknologi

informasi.

-  Mengembangkan sistem untuk

 beberapa departemen

Threat s :

-  Resiko kebakaran

dikarenakan lokasi

kantor berdekatan

dengan lokasi pabrik

-  Virus yang dapat

menyerang sistem

-  Industri rokok lain

Page 16: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 16/89

45

sudah memanfaatkan

TI untuk mendukung

 proses bisnis

 perusahaan

4.4.2.1 Strategi SWOT level sistem informasi

● Strength-Opprotunity

Dikarenakan sistem informasi tidak mengintegrasikan setiap divisi, maka

PT. Alam Indomegah membutuhkan sistem informasi yang dapat

mengintegrasikan data dan proses setiap departemen sehingga mendukung

dalam pembuatan perencanaan dan menjadikan proses bisnis efesien dan

efektif seperti pemrosesan pesanan distributor lebih cepat, dimana divisi

sales  tidak harus melakukan input ulang data distributor dan produk.

Selain itu, jika stok tidak tersedia, divisi sales  dapat langsung

mengkonfirmasikan dengan distributor. 

●  Weaknes-Opportunity

PT. Alam Indomegah mengembangkan TI dalam memudahkan pertukaran

data sehingga informasi up to date  dan tepat waktu dalam membuat

 perencanaan pemasaran seperti analisa permintaan pasar.

Page 17: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 17/89

46

●  Strength-Threat

Lokasi kantor pusat yang berdekatan dengan pabrik dapat membahayakan

asset IT  yang telah dimiliki oleh PT. Alam Indomegah. Oleh karena itu,

dibutuhkan backup server  yang ditempatkan di kantor perwakilan. Selain

itu, dibutuhkan kebijakan dalam pengelolaan IT seperti melakukan

maintenance pada hardware secara periodik dan melakukan back up data

setiap jam operasi kantor selesai.

●  Weakness-Threats

PT. Alam Indomegah sebaiknya merekruit sumber daya manusia di bidang

TI dan membentuk departemen TI dalam mengelola TI yang dimiliki oleh

 perusahaan seperti konfigurasi jaringan yang dapat mengintegrasikan

setiap divisi. Selain itu, mengembangkan aplikasi untuk setiap divisi

Tabel 4.4 Strategi SWOT level sistem informasi

SWOT Strength  Weakness 

Opportunity  -  Strategi SO : Sistem

yang terintegrasi ( ERP)

-  Strength  : Kesadaran

investasi TI

-  Opportunity  : Data

tidak terintegrasi

-  Strategi WO : Inovasi

teknologi informasi

-  Weakness  : Sistem

hanya ada pada

 beberapa departemen

-  Opportunity  : dapat

Page 18: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 18/89

47

membuat peluang

 bisnis melalui fasilitas

TI

Threat s -  Strategi ST : Membuat

back up server  

-  Strength  : Memiliki

kesadaran untuk

investasi TI

-  Threat s : Resiko

kebakaran

-  Strategi WT :

Merekrut SDM yang

 berpengalaman dalam

mengelola TI

-  Weakness  : SDM

kurang memiliki

 pengetahuan dalam

 bidang TI

-  Threat s : Kompetitor

memanfaatkan TI dan

memiliki SDM yang

 berpengalaman dalam

TI

4.4.3 Boston Consulting Group

Pada tahun 1994, PT. Alam Indomegah memasarkan rokok Saritoga alami,

dimana mendapat sambutan yang sangat baik dari masyrakat Jawa Timur. Oleh

karena itu, permintaan rokok terus meningkat setiap tahunnya. Sampai saat ini, PT.

Alam Indomegah berusaha untuk memenuhi permintaan dari konsumen Jawa Timur

Page 19: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 19/89

48

sehingga distribusi rokok tidak merata di beberapa daerah Indonesia. Hal ini

menyebabkan, PT. Alam Indomegah memiliki pangsa pasar yang rendah

dibandingkan dengan kompetitornya seperti Sampoerna telah menguasai pangsa pasar

di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, PT. Alam Indomegah terdapat dalam kuadran

tanda tanya (question mark )

Berikut ini diberikan contoh pendapatan perusahaan yang mengalami

 peningkatan sebesar 4.90 % dari Rp 232.626.000 pada tahun 2008 menjadi Rp

244.025.000 pada tahun 2009.

0

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

2007 2008 2009

Pendapatan

 

Gambar 4.2 Pendapatan bersih 2007 – 2010

Untuk dapat meningkatkan pangsa pasar, PT. Alam Indomegah membutuhkan

sistem informasi yang mengintegrasikan data dan proses dari setiap fungsi bisnis

sehingga memudahkan setiap divisi dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan

seperti pemrosesan pesanan yang cepat, dimana divisi sales  tidak harus

Page 20: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 20/89

49

mengkonfirmasikan ketersedian stok setiap terjadi penjualan dan divisi sales dapat

segera mengkonfirmasikan pada distributor stok yang habis. Dengan tersedianya data

yang dibutuhkan, manajer dapat melakukan perencanaan strategi pemasaran yang

lebih baik.

4.4.4 Strategic Grid McFarlan

Berikut ini aplikasi yang digunakan PT.Alam Indomegah dalam mendukung

 proses bisnisnya, antara lain:

•  Aplikasi finance

Aplikasi ini digunakan untuk mengelola keuangan perusahaan seperti

account receivable, account payable, cash flow, dan laporan

keuangan.

•  Aplikasi pengadaan bahan baku

Aplikasi ini digunakan untuk mendukung pembelian bahan baku

dalam produksi rokok, dimana aplikasi ini digunakan oleh divisi

manufacturing dalam membuat daftar bahan baku yang dibeli

( purchase order )

•  Aplikasi monitoring 

Aplikasi ini digunakan oleh manajer dalam melakukan melakukan

monitoring seperti review atas penjualan, review  atas pengeluaran

 perusahaan.

Page 21: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 21/89

50

•  Aplikasi Microsoft office 

Aplikasi ini digunakan oleh sebagian besar divisi yang ada

diperusahaan, dimana excell  paling sering digunakan dalam

mendukung kegiatan penjualan rokok, seperti pencatatan pesanan dari

setiap distributor, penjadwalan pengiriman pesanan pada distributor.

Dari setiap aplikasi yang digunakan oleh PT. Alam Indomegah, dapat

disimpulkan bahwa setiap aplikasi dikelompokkan dalam kuadran support   karena

setiap aplikasi hanya mendukung kegiatan transaksi dalam perusahaan sehingga tidak

meningkatkan kinerja dari kegiatan operasional perusahaan.

4.5 Proses Bisnis

•  Proses transaksi

Ketika distributor melakukan pemesanan rokok, divisi sales  melakukan

 pengecekan terhadap history  kredit distributor, dimana mereka menghubungi divisi

 finance untuk mengetahui status kredit distributor. Jika distributor telah di blacklist  

atau pembelian melebihi limit kredit maka divisi sales menghubungi distributor untuk

segera melunasi transaksi yang telah dilakukan. Sebelum melakukan penginputan

kuantitas pembelian rokok, divisi sales harus memeriksa ketersediaan stok rokok

dengan menghubungi divisi manufacturing. Jika produk tidak tersedia, maka divisi

sales mengubungi divisi gudang untuk segera memproduksi rokok yang dipesan

distributor. Dalam membuat sales order , divisi sales melakukan penginputan secara

Page 22: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 22/89

51

manual berdasarkan data yang tersedia, seperti nama distributor, alamat, dan produk

yang dipesan.

Ketika divisi  finance menerima sales order , divisi ini akan membuat invoice

dengan melakukan penginputan ulang terhadap pesanan distributor dan data

distributor.  Invoice dan sales oder  akan dikirimkan ke divisi manufacturing sebagai

dasar pembuatan surat jalan. Ketika invoice  mendekati jatuh tempo, divisi  finance 

segera melakukan penagihan pada distributor. Terkadang penagihan sering terlambat,

karena divisi finance tidak melakukan pengecekan terhadap piutang distributor secara

 periodik.

•  Proses retur barang

Ketika distributor mengirimkan komplain rokok yang rusak melalui email,

divisi sales harus mencari data sales order  distributor dan menyesuaikan sales order  

dengan invoice  dan surat jalan. Oleh karena itu, divisi sales  menghubungi divisi

 finance  dan divisi manufacturing  dalam menyesuaikan sales order   dengan invoice 

dan surat jalan. Setelah menemukan sales order  yang terkait dengan invoice dan surat

 jalan, divisi sales akan mengisi form retur barang yang diserahkan ke divisi  finance 

dan divisi manufacturing. Divisi manufacturing  akan mengirimkan penggantian

rokok yang rusak pada distributor.

•  Proses produksi

Ketika produk rokok tidak yang dipesan distributor tidak tersedia, divisi

manufacturing  segera memproduksi rokok tersebut. Sebelum memulai proses

 produksi, divisi manufacturing mengecek ketersediaan bahan baku. Jika bahan baku

Page 23: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 23/89

52

tidak tersedia, divisi manufacturing  akan membuat  purchase order   dimana

melakukan penginputan atas material yang dibutuhkan.

Apabila bahan baku yang digunakan tersedia di gudang, Bagian manufaktur memulai

 proses produksi rokok dengan memasukkan cengkeh atau tembakau ke dalam mesin

 perangjangan dan pembersihan. Setelah dibersihkan, tembakau akan dicampur

dengan  flavor  untuk memberikan rasa atau aroma pada rokok tersebut. Rokok yang

sudah diberi  flavor , akan dilakukan proses pelintingan, jika di dalam proses

 pelintingan tersebut terjadi kegagalan, maka rokok tersebut akan diproses dari awal.

Rokok yang berhasil dilinting akan dilakukan pengemasan dan pengeboxan. Setiap

rokok yang sudah dilakukan pengeboxan disimpan dalam gudang, dimana bagian

gudang melakukan update stok barang.

Page 24: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 24/89

53

Gambar 4.3 Proses Bisnis

4.5.1 Fungsi Bisnis

Dalam menjalan kegiatan, PT. Alam Indomegah memiliki divisi-divisi yang

menjalankan fungsinya masing-masing, antara lain:

Page 25: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 25/89

54

1.  Divisi sales & distribution 

Tugas utama dari divisi sales yaitu memproses pesanan distributor dan

menjawab pertanyaan distributor mengenai produk rokok yang dipesan seperti

 barang yang dikembalikan karena rusak, jadwal pengiriman barang.

Dalam melakukan pemrosesan pesanan, divisi sales  mengalami kesulitan

dalam memperoleh informasi yang dapat digunakan untuk mendukung

kelancaran proses transaksi. Informasi yang dibutuhkan oleh divisi sales,

antara lain:

•  Data history kredit distributor

Sebelum memproses pesanan distributor, divisi sales  harus

menanyakan pada divisi  finance  mengenai sejarah transaksi

 pembayaran seperti apakah distributor sudah melunasi pembayaran,

 berapakah limit  kredit dari distributor dalam melakukan pembelian.

• Data ketersediaan barang

Pada saat melakukan pemrosesan pesanan distributor, divisi sales 

membutuhkan infomasi mengenai katersediaan stok, dimana informasi

ini hanya dimiliki oleh divisi gudang. Seringkali, informasi yang

terdapat pada divisi gudang tidak akurat karena tidak dilakukan

 perhitungan stok secara periodik.

•  Data perencanaan produksi

Jika produk rokok yang dipesan tidak tersedia, divisi sales  harus

menghubungi divisi manufacturing  untuk mengetahui perencanaan

Page 26: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 26/89

55

 produksi, dimana divisi manufacturing  harus melakukan pengecekan

terlebih dahulu. Oleh karena itu, proses pesanan tidak dapat langsung

diproses.

•  Data invoice dan surat jalan (retur barang)

Jika terjadi pengembalian barang dari distributor, divisi sales 

membutuhkan waktu yang cukup lama dalam memproses komplain

distributor karena harus menyesuaikan data invoice  dan surat jalan

dengan data sales order , dimana data yang dibutuhkan terdapat pada

divisi manufacturing dan finance.

Selain kesulitan mendapatkan informasi, divisi sales tidak dapat

menggunakan data yang tersedia dalam menyelesaikan pekerjaannya seperti

divisi sales harus melakukan penginputan ulang terhadap data distributor dan

data produksi dalam membuat sales order . Sehingga hal ini dapat menyebkan

kesalahan yang dapat menghambat kelancaran proses transaksi.

2.  Divisi marketing 

Tugas utama divisi marketing  yaitu melakukan pemasaran rokok

saritoga yang baru dan perubahan harga rokok pada distributor melalui email

sehingga distributor dapat mengetahui informasi yang terbatu mengenai rokok

saritoga.

Selain itu, divisi marketing  berhubungan langsung dengan media

dalam memasarkan rokok saritoga melalui radio dan surat kabar sehingga

konsumen dapat mengetahui informasi mengenai rokok saritoga seperti jenis

rokok terbaru, dan promosi yang terbaru.

Page 27: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 27/89

56

Dalam mendukung strategi pemasaran, manajer marketing 

membutuhkan data penjualan yang up to date  sehingga manajer marketing

dapat mengetahui setiap produk yang paling sering dibeli oleh konsumen dan

mengetahui apakah penjualan dapat mencapai target penjualan yang telah

ditentukan. Dalam memperoleh data yang dibutuhkan untuk membuat strategi

 pemasaran, manajer marketing  harus meminta data penjualan pada divisi

sales.

3.  Divisi finance & accounting 

Divisi ini bertugas untuk mengelola keuangan perusahaan seperti

 pendapatan dari penjualan rokok, pengeluaran biaya operasional, dan

 perencanaan dan pengalokasian budget untuk biaya operasi. Beberapa

 permasalahan terkait dengan ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh

divisi finance & accounting dalam mendukung aktivitasnya, antara lain:

•  Pengawasan terhadap account payable 

Dikarenakan tidak adanya monitoring  terhadap utang PT. Alam

Indomegah terhadap supplier , sehingga pembayaran sering terlambat.

Hal ini menyebabkan terhambatnya pasokan bahan baku yang

dibutuhkan jika terjadi peningkatan demand .

•  Pengawasan terhadap account receivable 

Dikarenakan tidak adanya pengawasan terhadap utang distributor,

sehingga PT. Alam Indomegah sering terlambat dalam menagih

 piutang sehingga informasi tidak tersedia pada saat manajer

Page 28: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 28/89

57

menganalisa data history  kredit distributor seperti melakukan

 perubahan limit   kredit jika distributor sering terlambat membayar

 piutang.

•  Pencatatan terhadap setiap transaksi yang terjadi

setiap bulan, divisi ini diharuskan untuk membuat laporan keuangan,

dimana laporan keuangan sering terlambat karena mereka harus

mencari data yang diperlukan seperti data pembelian bahan baku, data

 pembayaran gaji, data penjualan, dan lain-lain.

4.  Divisi human resource development  

Divisi ini berfungsi untuk untuk mengelola sumber daya manusia

seperti merekrut karyawan, memberikan pelatihan, dan menempatkan

karyawan sesuai dengan skill karyawan tersebut. Dalam mendukung

aktivitasnya, divisi human resource  membutuhkan informasi terhadap

aktivitas yang dilakukan oleh setiap karyawan dalam mengevaluasi kinerja

karyawan, dimana informasi ini tidak tersedia karena tidak adanya sistem

yang melakukan pengawasan terhadap aktivitas karyawan.

5.  Divisi manufacturing 

Divisi manufacturing bertugas dalam memproduksi rokok, melakukan

 pembelian bahan baku, dan membuat perencanaan produksi rokok terkait

dengan jumlah permintaan konsumen. Dalam menjalankan aktivitasnya, divisi

manufacturing kesulitan dalam mendapatkan informasi yang akurat dan tepat

waktu sehingga permintaan dari konsumen tidak dapat terpenuhi. Berikut ini

Page 29: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 29/89

58

informasi yang dibutuhkan oleh divisi manufacturing dalam mendukung

aktivitasnya, antara lain:

• Data ketersediaan produk

Dalam memproduksi rokok, divisi manufacturing  perlu mengetahui

ketersediaan stok rokok di gudang, dimana informasi ini tidak akurat

karena tidak dilakukan pemeriksaaan stok secara periodik. Oleh karena

itu dibutuhkan sistem informasi yang dapat melakukan pengawasan

terhadap ketersediaan stok barang.

•  Data perencanaan produksi

Divisi manufacturing  melakukan perencanaan produksi berdasarkan

estimasi dari manajer, dimana manajer kesulitan untuk mendapatkan

informasi mengenai history produksi dan history  penjualan, sehingga

sering kali perencanaan yang sudah dibuat tidak dapat mengatasi

 permintaan konsumen yang meningkat setiap tahunnya.

•  Data bahan baku

Sama halnya seperti data ketersediaan produk, divisi gudang tidak

melakukan pemeriksaan stok bahan baku secara periodik sehingga

 pada saat terjadi peningkatan permintaan dari konsumen, stok bahan

 baku tidak tersedia sehingga divisi manufacturing harus melakukan

 pemesanan bahan baku pada supplier .

Selain itu dalam melakukan pemesanan bahan baku, divisi

manufacturing membuat  purchase order   secara manual, dimana

Page 30: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 30/89

59

mereka harus mencari data supplier  yang memasok bahan baku yang

dibutuhkan.

• Data penggunaan mesin

Divisi manufacturing  tidak melakukan pengawasan secara periodik

terhadap mesin yang digunakan dalam produksi. Hal ini dapat

menyebabkan kerusakan mesin pada saat dibutuhkan dalam proses

 produksi, terutama pada saat terjadi peningkatan permintaan dari

konsumen.

6.  Divisi product development  

Divisi ini bertugas untuk mengembangkan produk rokok saritoga

melalui pemrosesan kombinasi tembakau sehingga menghasilkan jenis rokok

yang baru. Inovasi rokok tidak hanya dari segi rasa dan aroma rokok, tetapi

dapat diperoleh dari perubahan package rokok dan penambahan jumlah rokok

dengan harga yang sama. Dalam mengembangkan produk, divisi  product

development   membutuhkan informasi mengenai produk yang sudah ada

seperti produk yang paling sering dibeli oleh konsumen, dimana produk

tersebut akan dikembangkan baik itu perubahan  package, dan perubahan

aroma. Desain dan komponen terhadap produk yang baru akan dikirimkan ke

divisi manufacturing untuk diproduksi.

Page 31: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 31/89

60

Gambar 4.4 Fungsi Bisnis

4.5.2 Matriks Fungsi Bisnis dan Subjek Data

Matriks ini memetakan hubungan antara fungsi bisnis dengan subjek data yang terkait

dengan aktivitasnya. Setiap fungsi bisnis dapat melakukan perubahan terhadap data

seperti update, membuat file baru, dan menghapus. Data dari setiap divisi hanya dapat

digunakan oleh divisi masing-masing, tidak dapat di share  dengan divisi lain

sehingga hal ini menyulitkan setiap divisi dalam melakukan aktivitasnya.

Tabel 4.5 Matrix Fungsi Bisnis

Divisi Subjek Data

Sales •  Data distributor

•  Data penjualan

•  Data jenis rokok dan harga

Page 32: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 32/89

61

•  Data keluhan distributor

 Marketing •  Data penelitian pasar

Finance & accounting •  Data keuangan

•  Data pembelian (biaya operasi)

•  Data penjualan

•  Data account receivable 

•  Data account payable 

•  Data penggajian

 Human resource development •  Data karyawan dan buruh pabrik

•  Data absensi

•  Data pelatihan

 Manufacturing •  Data produk

•  Data bahan baku

•  Data supplier

•  Data perencanaan produksi

Product development •  Data pengembangan produk

4.5.3 Dukungan Sistem Informasi

Dalam mendukung aktivitas karyawan, PT. Alam Indomegah memiliki

aplikasi VB.net, tetapi hanya digunakan untuk divisi manufacturing dan divisi

 finance & accounting  dalam pengelolaan transaksi. Sebagian besar divisi masih

Page 33: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 33/89

62

menggunakan aplikasi Microsoft Office dalam mendukung aktivitasnya, seperti

Microsoft excel digunakan untuk membuat sales order   dan surat jalan, Microsoft

office digunakan untuk membuat dokumentasi keluhan pelanggan.

Divisi manufacturing menggunakan aplikasi VB.net hanya sebatas pada

 pemesanan bahan baku, dimana karyawan menggunakan aplikasi ini untuk membuat

 purchase order  pada supplier . Sedangkan, divisi finance & accounting menggunakan

aplikasi VB.net untuk mengelola transaksi keuangan, seperti pencatatan pembayaran

distributor. Dapat disimpulkan bahwa sistem infomasi digunakan masih sederhana

dimana digunakan untuk membantu dalam pengelolaan transaksi. Oleh karena itu,

dibutuhkan sistem informasi yang dapat mendukung pengendalian terhadap produksi

dan proses transaksi dimana setiap informasi yang dihasilkan oleh setiap divisi dapat

dishare pada divisi lain dalam mendukung aktivitasnya.

4.6 Perangkat Keras & Perangkat Lunak

Berdasarkan wawancara yang kami lakukan kepada pemilik perusahaan,

diperoleh informasi daftar perangkat keras dan perangkat lunak (aplikasi) yang

digunakan untuk seluruh proses bisnis yang digunakan oleh PT. Alam Indomegah

sampai saat ini. PT. Alam Indomegah masih belum menggunakan  IT   dengan

maksimal dalam menjalankan proses bisnisnya.

Perangkat keras dan aplikasi yang digunakan masih sangat sedikit sekali

sehingga menyebabkan banyak proses bisnis yang masih lambat. Berikut adalah

daftar perangkat keras dan aplikasi pada PT. Alam Indomegah:

Page 34: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 34/89

63

Tabel 4.6 Daftar Perangkat Keras

Jenis Spesifikasi Fungsi

Server •  Processor: Intel®

Xeon® Processor E5620

(Quad-Core 2.4GHz)

•  Memory: 4GB DDR3

RAM (1x4GB)

•  Hard Drive: Hot-swap

SAS/SATA (2.5")

•  RAID: Controller

ServeRAID M1015

•  Disk Bays: 16/16

•  Disk Drive: Up to ^16 x

2.5"

Untuk mengintegrasikan

departemen  finance  dan

 pengadaan stok barang.

Client Intel Dual Core E2160 1.8 GHz

RAM 2GB DDR2

Harddisk160 Gb SATA

 Network Card 100Mbps

Untuk pekerjaan sehari-

hari seperti input data,

melakukan perhitungan.

Switch 3 Accton switches; 10/100Mbps

24 ports

Untuk menghubungkan

antar computer klien

Cable Modem D-link DSL Koneksi kabel internet ke

Page 35: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 35/89

64

Telkom vision

 Router TP-Link ADSL Koneksi internet ADSL.

UPS HP Smart, 750VA Daya cadangan.

Mesin Absensi Time Clock Coper Evaluasi jam kerja

karyawan untuk

 penggajian.

Tabel 4.7 Daftar Aplikasi

Aplikasi Platform Fungsi

Microsoft Office

2007

Windows XP Digunakan untuk membuat dokumen,

 pembuatan jurnal.

VB.Net Windows XP Digunakan untuk aplikasi finance dan

 pengadaan bahan baku

4.7 Infrastruktur Jaringan

Infrastruktur jaringan yang ada masih sangat sederhana dikarenakan proses

 bisnis yang belum menggunakan  IT  dengan maksimal. Mengacu kepada wawancara

yang telah dilakukan, diinformasikan bahwa hanya ada 60 komputer klien dan 15

laptop yang saling terhubung dengan switch, scanner , modem  dan multi-function

devices yang digunakan untuk melakukan proses bisnis dan memudahkan mentransfer

informasi-informasi penting ke kantor cabang di Jakarta, Bandung dan Pekalongan.

Page 36: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 36/89

65

Gambar 4.5 Infrastruktur Jaringan

Page 37: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 37/89

66

4.8 Rekomendasi Strategi SI

4.8.1 Portfolio Masa Depan

Gambar 4.6 Portfolio Masa Depan

Keterangan :

(*) : Applikasi yang sedang berjalan

($) : Rekomendasi aplikasi yang mendukung kegiatan

operasional PT. Alam Indomegah

•  Support

Dalam mendukung kegiatan operasional, PT Alam Indomegah

menggunakan beberapa aplikasi seperti aplikasi finance, pengadaan bahan

 baku, VB.net   dan  Microsoft   Office  Setiap aplikasi hanya memudahkan

 pengelolaan transaksi yang terjadi

Page 38: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 38/89

67

•   Factory

 ERP dapat meningkatkan daya saing dari PT. Alam Indomegah, dimana

dapat mengintegrasikan data dan proses dari setiap divisi sehingga dapat

mengakses data secara real time  seperti mengetahui ketersediaan produk

tanpa harus menghubungi divisi gudang, selain itu, memproses pesanan

 pelanggan dengan cepat, dimana divisi sales  tidak harus melakukan

 penginputan data yang dibutuhkan dari awal, mereka dapat memilih data

yang sudah tersedia. Selain peningkatan dari kinerja operasional,  ERP

memberikan dukungan dalam pengelolaan informasi yang dapat

digunakan untuk melakukan perencanaan bisnis seperti manajer produk

dapat mengetahui berapa jumlah rokok yang harus diproduksi dari data

 penjualan yang terjadi, selain itu manajer penjualan dapat merubah

strategi pemasaran dari data penjualan di daerah untuk meningkatkan

 penjualan rokok Saritoga.

4.8.2 ERP 

 ERP adalah suatu proses mengintegrasikan semua fungsi bisnis dan proses –

 proses di dalam organisasi untuk mencapai beberapa macam manfaat, seperti

 pengentrian data hanya dimasukkan satu kali, hal ini dapat mengurangi data ganda,

menghemat waktu sehingga mengurangi biaya gaji karyawan dan overhead .

Page 39: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 39/89

Page 40: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 40/89

69

depan. Seperti kita ketahui, akan terdapat beberapa permasalahan integrasi

 jika PT. Alam Indomegah melakukan menger dengan perusahaan lain, PT.

Alam Indomegah akan menghadapi masalah seperti skalabilitas,

infrastruktur   IT   yang baru, dan perbedaan budaya organisasi. Selain itu,

integrasi ERP tidak disarankan apabila PT. Alam Indomegah membutukan

fleksibilitas untuk sukses atau proses produksi yang sering berubah.

PT. Alam Indomegah perlu mengeksploitasi teknologi komputer dan

komunikasi untuk mengintegrasikan sistem  ERP dengan aplikasi E-

 business. Seringkali, penambahan hardware yang baru dan spesialis yang

 berpengalaman dalam  ERP dibutuhkan untuk menjalankan sistem  ERP.

Tergantung dari ukuran besarnya perusahaan dan modules yang di install,

Biaya implementasi  ERP dapat mencapai 10 milliar dan implementasi

 ERP membutuhkan waktu 2 tahun.

•  Sumber Daya Manusia

Seperti kita ketahui, sistem  ERP yang diimplementasikan digunakan oleh

karyawan dalam menjalankan kegiatan PT. Alam indomegah, sehingga

filosofi dan gaya kepemimpinan karyawan tersebut neniliki peran penting

dalam proses implementasi  ERP. Berdasarkan penelitian yang ada,

dukungan dan komitmen dari top manajemen sangat penting dalam

kesuksesan implementasi  ERP. Seringkali, dewan eksekutif dan komite

yang terdiri dari top manajemen melakukan pengembangan perencanaan

dan pengelolaan IT .

Page 41: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 41/89

70

Pada umumnya, karyawan waspada terhadap perubahan dalam proses

 bisnis, dimana karyawan yang menolak terhadap implementasi  ERP

menunjukkan karyawan tersebut memiliki kinerja yang tidak terlalu baik.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan tingkat kesuksesan implementasi

 ERP, dan untuk mengurangi penolakan perubahan, karyawan yang paham

terhadap kegiatan proses bisnis PT. Alam Indomegah harus dilibatkan

dalam semua tahap implementasi  ERP. Selain itu, karyawan juaga harus

diberikan pelatihan menganai instalasi  ERP sepeti pengenalan dasar

tehadap  ERP meliputi modul yang terdapat di  ERP, arsitektur  ERP dan

cara kerja dari sistem  ERP. Selama sesi pelatihan, penting untuk

membahas masalah-masalah manajerial yang dihadapi dan untuk

membentuk suatu pemahaman dasar mengenai integrasi sebelum

 pelaksanaan implementasi ERP.

•  Perubahan Proses di PT. Alam Indomegah

Terdapat 8 proses yang dapat digunakan manajer untuk melakukan

 perubahan, antara lain:

1.  Membuat visi perubahan yang dapat dicapai dan dijalankan oleh

PT. Alam Indomegah.

2.  Mendefinisikan strategi perubahan untuk menilai kesiapan

 perubahan yang akan terjadi di PT. Alam indomegah, untuk

memilih konfigurasi perubahan yang terbaik, dan pengelolaan

terhadap perubahan tersebut.

Page 42: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 42/89

Page 43: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 43/89

72

Contohnya Apakah organisasi sangat ambisius dalam melakukan

 perubahan perusahaan secara menyeluruh akan menggunakan integrasi

secara menyeluruh atau apakah organisasi menggunakan strategi franchise 

dari integrasi parsial melintasi beberapa divisi dengan proses yang sama.

Pada umumnya, pendekatan  franchise  digunakan pada perusahaan yang

memiliki beberapa unit bisnis dimana setiap unit bisnis memiliki proses

 bisnis yang berbeda. Setiap unit bisnis memiliki paket software ERP dan

database  masing-masing sehingga mereka dapat salaing berbagi

informasi. Hal ini merupakan strategi yang baik bagi perusahaan yang

ingin kemudahan dalam implementasi ERP dengan memulai dari instalasi

 pilot dan perlahan-lahan berpindah ke unit bisnis lain. Pendekatan lain

dapat digunakan uleh perusahaan kecil yang ingin mengimplementasi

 ERP, dimulai dengan beberapa proses inti atau modul tertentu. Proses-

 proses tersebut membutuhkan sedikit perubahan, sehingga tidak

menggagu aktivitas perusahaan sehari-hari. Tetapi pendekatan tersebut

 jarang memberikan hasil yang maksimal pada perusahaan.

Semakin besar suatu perusahaan maka semakin kompleks proses bisnis

yang dimilikinya dan tingkat kesulitan yang tinggi dalam

mengimplementasi  ERP di perusahaan tersebut. Untuk menjaga

kelancaran proses transisi dari proses bisnis dan operasi, sebaiknya

 perusahaan menggunakan integrasi simultaneous.

Page 44: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 44/89

73

4.8.3 Modul ERP

Berdasarkan permasalhan pada bab I, ERP dapat mengintegrasikan data dan

 proses dari setiap divisi sehingga memudahkan karyawan dalam mendapatkan

informasi yang dibutuhkan dan menggunakan informasi tersebut dalam mendukung

aktivitasnya. Berikut ini, beberapa modul yang dibutuhkan PT. Alam Indo Megah

dalam mengatasi permasalahan, antara lain:

1.  Modul sales and distribution 

Modul ini digunakan oleh divisi sales  untuk memproses pesanan

distributor dan menangani komplain distributor seperti retur barang. Pada saat

distributor melakukan pemesanan rokok, divisi sales  tidak perlu mengecek

history kredit pelanggan, karena modul ini akan memberikan warning  jika

distributor sudah di blacklist  atau pembelian melebihi limit  kredit. Selain itu,

modul ini akan memberikan warning  jika divisi sales memasukkan kuantitas

 barang melebihi stok yang tersedia. Ketika produk yang dipesan tidak

tersedia, divisi sales  dapat melihat list   barang yang ingin diproduksi dan

mengupdate list  tersebut.

Dengan penggunaan ERP, divisi sales tidak perlu melakukan

 penginputan manual dalam mengisi form sales order , dimana divisi sales 

dapat memilih data yang tersedia sehingga hal ini dapat mengurangi kesalahan

karyawan yang dapat menghambat proses transaksi. Selain itu, jika terdapat

komplain dan pertanyaan dari distributor, divisi sales dapat memperoleh

informasi secara cepat. Contoh, jika distributor mengeluh mengenai rokok

Page 45: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 45/89

74

yang rusak, divisi sales dapat melihat list sales order  dari distributor tersebut

dimana di list   tersebut terdapat invoice  dan surat jalan atas sales order  

tersebut, sehingga komplain distributor dapat langsung diproses tanpa perlu

menanyakan pada divisi  finance  yang membuat invoice  dan divisi

manufacturing yang membuat surat jalan.

2.  Modul marketing

Modul ini digunakan divisi marketing  untuk menginformasikan

mengenai produk terbaru dan perubahan harga melalui direct mailing 

sehingga divisi marketing tidak perlu menanyakan data distributor pada divisi

sales. Selain itu, dalam mendukung perencanaan pemasaran, manajer

marketing  dapat melihat informasi penjualan sehingga dapat mengetahui

apakah penjualan sudah mencapai target penjualan.

3.  Modul finance & accounting

Modul ini digunakan oleh divisi  finance  dalam mengelola keuangan

PT. Alam Indomegah. Berikut ini beberapa fungsi yang terdapat dalam modul

ini antara lain:

•   Monitoring terhadap account payable 

Sistem akan memberikan warning jika utang sudah mendekati tanggal

 jatuh tempo, sehingga divisi  finance  dapat segera memproses

 pembayaran pada supplier   sehingga tidak menghambat proses

 pembelian bahan baku.

Page 46: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 46/89

75

•   Monitoring terhadap account receivable

Sistem akan memberikan warning  jika piutang distributor sudah

mendekati tanggal jatuh tempo sehingga divisi  finance dapat segera

memproses penagihan pada distributor. Data ini digunakan oleh

manajer  finance  dalam menganalisa kredit dari setiap distributor

seperti melakukan blacklist  pada distributor yang melebihi limit kredit

dan merubah limit   kredit jika distributor tersebut sering telat

melakukan pembayaran. Data kredit distributor tersebut dapat

digunakan oleh divisi sales dalam memproses transaksi distributor.

•  Pencatatan transaksi terjadi

Setiap transaksi yang diinput ke dalam sistem, akan dimasukkan ke

dalam general ledger   secara otomatis dimana manajer  finance &

accounting dapat memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhannya.

• Budgeting

Modul ini juga dapat membantu divisi  finance & accounting  dalam

menyusun budget yang akan digunakan PT. Alam Indomegah dalam

menginvestasikan IT/IS  di masa depan.

4.  Modul human resource

Modul ini digunakan oleh divisi human resorce untuk mengelola

sumber daya manusia, dimana divisi human resource development   dapat

mengetahui aktivitas dari setiap karyawan yang berkerja sehingga karyawan

yang memiliki kinerja kurang baik dapat ditingkatkan. Selain itu, modul ini

Page 47: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 47/89

76

dapat memonitoring  terhadap absensi karyawan sehingga data tersebut dapat

digunakan oleh divisi finance dalam mengkalkulasikan pembayaran gaji pada

karyawan dan buruh.

5.  Modul manufacturing 

Modul ini digunakan oleh divisi manufacturing  untuk membantu

aktivitasnya dalam mengendalikan proses produksi. Berikut ini beberapa

fungsi dari modul ini antara lain:

•   Monitoring terhadap bahan baku dan persediaan stok

Modul ini akan melakukan pengawasan terhadap bahan baku dan

 persediaan produk, jika sudah mencapai critical level, sistem akan

memberikan warning  mengenai jumlah persediaan yang ada. Selain

itu, persediaan bahan baku akan disesuaikan dengan rencana produksi,

 jika terjadi peningkatan produksi sistem akan memberikan warning 

 bahwa stok bahan baku tidak dapat mencukupi rencana produksi yang

sudah ditentukan

•   Monitoring terhadap lead time produksi dan biaya ( Bill of Material)

Modul ini dapat digunakan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan

untuk memproses setiap jenis rokok dan biaya karyawan yang

dikeluarkan dalam memproduksi rokok tersebut, sehingga manajer

manufacturing dapat mengetahui jumlah rokok yang dapat diproduksi

dalam 1 hari dan biaya buruh yang harus dibayar. Selain itu, BOM

dapat digunakan untuk memproses  purchase order   secara otomatis

Page 48: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 48/89

77

sehingga divisi manufacturing  tidak perlu mencari data material dari

setiap jenis produk rokok yang dipesan dan mencari data supplier  yang

menjual material tersebut.

•   Monitoring terhadap penggunaan mesin

Modul ini akan memberikan informasi mengenai penggunaan mesin

 produksi dan akan memberikan warning  jika mesin tersebut akan

rusak. Berdasarkan informasi tersebut, divisi manufacturing dapat

melakukan maintenance  terhadap mesin tersebut sehingga proses

 produksi tidak terhambat jika terjadi peningkatan permintaan dari

konsumen.

•  Perencanaan produksi rokok

Modul ini digunakan untuk mengoptimalkan kapasitas produksi terkait

dengan demand   yang ada. Perencanaan produksi akan diestimasi

 berdasarkan history  jumlah produksi dan penjualan yang terjadi, jika

terdapat deficit , divisi manufacturing  akan menambahkan kapasitas

 jumlah produksi berdasarkan selisih sales dan jumlah produksi. Selain

itu, juga akan memberikan informasi terhadap peningkatan demand  di

masa depan berdasarkan data yang ada sehingga manajer

manufacturing  dapat menyusun rencana produksi dalam mengatasi

demand tersebut.

Page 49: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 49/89

78

6.  Modul product life cycle management  

Modul ini digunakan oleh divisi  product development   dalam

mengembangkan jenis rokok yang baru. Dengan modul ini, divisi  product

development   dapat memonitoring siklus hidup dari setiap jenis produknya

terkait dengan permintaan konsumen. Selain itu dapat mempercepat proses

 pengembangan rokok dan biaya yang digunakan dalam proses pengembangan

rokok.

4.8.4 Manfaat ERP untuk perusahaan

Keuntungan-keuntungan dengan menggunakan ERP bagi perusahaan antara

lain :

•  Menghilangkan input data duplikasi yang selama ini biasa dilakukan secara

manual oleh perusahaan. 

•  Menyediakan informasi yang berkualitas untuk pengambilan keputusan. 

•  Lebih cepat dalam pencarian data yang sudah lama apabila diperlukan. 

•  Dengan pelayanan yang cepat dapat memberi kepuasan kepada supplier

dan distributor. 

•  Sistem informasi menjadi berfungsi untuk membantu proses bisnis. 

•  Meningkatkan kontrol dan mempermudah proses perencanaan pembelian

stok bahan baku. 

•  Memberikan hak akses kepada pihak yang berkepentingan untuk setiap

departemen. 

Page 50: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 50/89

79

•  Mempercepat Return of investment  pada implementasi TI. 

Dari manfaat  ERP diatas dapat dilakukan pengukuran efektifitasnya dengan

menggunakan  IT balance scorecard . Berdasarkan batasan ruang lingkup yang ditulis

 pada Bab I, hanya dibahas cara bagaimana  IT balance scorecard   dapat mengukur

efektifitas.

Berikut adalah langkah-langkah bagaimana pengukuran efektifitas

menggunakan IT balance scorecard  menurut Matison et al (1999), antara lain:

Penyusunan IT Balance scorecard  

•  Analisis Critical Success Factor  (CSF )

Rockart mendefinisikan CSF  sebagai jumlah terbatas dari area, dimana

hasil yang diharapkan akan memastikan performa kompetitif yang

sukses dari organisasi. Oleh karena itu, CSF  merupakan aktivitas yang

selalu menerima perhatian yang konstan dan hati-hati dari pihak

manajemen. Critical success factor   dari PT. Alam Indomegah dapat

 berdasarkan analisa value chain dan five forces. Output dari CSF  akan

dijadikan tolak ukur dalam mengukur 4 perspektif dalam  IT balance

scorecard .

•  Proses penyusunan IT   Balance scorecard  

 IT   balance scorecard   terdiri dari 4 perspektif, dimana menjelaskan

 beberapa hal berikut ini:

  Perspektif orientasi pengguna

Page 51: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 51/89

80

Perspektif yang menjelaskan penilaian pengguna terhadap

 ERP seperti penyediaan informasi yang akurat dan tepat

waktu sesuai dengan kebutuhan departemen penjualan

dalam memberikan respon terhadap pelanggan.

  Perspektif kontribusi organisasi

Perspektif yang menangkap nilai bisnis dari investasi  ERP

yang telah dilaksanakan oleh PT. Alam Indomegah.

  Perspektif keunggulan Operasi

Perspektif yang menjelaskan efektifitas dan efesiensi dari

 ERP yang digunakan dalam mendukung proses bisnis PT.

Alam Indomegah.

  Perspektif orientasi di masa depan

Perspetif yang menjelaskan pengembangan yang

 berkelanjutan terhadap  ERP dan antisipasi atas

 permasalahan yang dapat terjadi di masa depan.

Tabel 4.8 IT Balance Scorecard

Orientasi Pengguna Kontribusi Organisasi

Misi

 ERP dapat memberikan nilai

tambah terhadap produk bagi

 pengguna akhir (pelanggan)

Misi

 ERP memiliki kontribusi

terhadap proses bisnis PT.

Alam Indomegah

Page 52: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 52/89

81

Sasaran

•  Kepuasan pengguna

  Performa tingkat

layanan

Sasaran

•   Nilai bisnis dan

kontribusi

•  Pengedalian investasi

 ERP 

Keunggulan Operasi Orientasi di masa depan

Misi

 ERP dapat menjadikan proses

 bisnis berjalan secara efesien

dan efektif

Sasaran

•  Efektifitas dan efesiensi

•  Mengurangi

 permasalahan dalam

transaksi

•  Keamanan

Misi

mengembangkan kapabilitas

internal untuk pembelajaran,

inovasi dan eksploitasi

terhadap peluang yang ada di

masa depan

Sasaran

  Pengelolaan sumber

daya manusia

•  Riset teknologi baru

terkait dengan ERP 

Page 53: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 53/89

82

•  Proses penyusunan matriks IT balance scorecard  

Tabel 4.9 Scorecard orientasi pengguna

Objektif Pengukuran

Kepuasan pengguna -  Kemudahan dalam memahami setiap

fungsi yang terdapat di ERP 

-  Kepuasan pengguna terhadap

efektifitas ERP 

Perfoma tingkat layanan -  Respon terhadap penanggulangan

masalah

-  Layanan operasional sesuai dengan

Service Level Agreement  

Tabel 4.10 Scorecard  kontribusi organisasi

Objektif Pengukuran

 Nilai bisnis dan kontribusi -   Nilai tambah terhadap bisnis

-  Evaluasi berdasarkan pengukuran

yang bersifat  financial  seperti

 ROI ,  payback period . Selain itu,

dapat juga mengunakan metode

information economics.

Pengendalian investasi ERP -  Perbandingan antara biaya yang

dikeluarkan dan budget yang telah

Page 54: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 54/89

83

direncanakan

-  Perbandingan antara cost recovery 

dan expenses 

Tabel 4.11 Scorecard  keunggulan operasional

Objektif Pengukuran

Efektifitas dan efesiensi -  Waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan order   dari

konsumen

-  Sumber daya yang diperlukan

dalam menyelesaikan order

konsumen

-  Ketersediaan sistem  ERP

(availability)

Mengurangi masalah dalam

transaksi

-  Kesalahan dalam data entry 

-  Pengawasan atas penyelesaian

 permasalahan

Keamanan -  Tidak ada kehilangan data

-  Tidak ada kegagalan vital,

dimana tidak dapat direcovery 

Page 55: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 55/89

84

Tabel 4.12 Scorecard  orientasi di masa depan

Objektif Pengukuran

Pengelolaan sumber daya

manusia

Pelatihan terhadap peningkatan

skill karyawan

-  Evaluasi perencanaan program

 pelatihan pegawai sesuai dengan

kebutuhan

-  Peningkatan kinerja karyawan

Riset teknologi baru terkait

dengan ERP 

-  Persentase budget   yang

dikeluarkan dalam

 pengembangan ERP 

4.9 Perki raan Waktu, Sumber Daya Manusia dan Biaya

Implementasi

Tabel 4.13 Perkiraan Waktu dan Sumber Daya Manusia

Aktivitas Waktu Jumlah Orang

Tahap 1 – Analisa Kebutuhan

 perusahaan

10 Hari

Analisa proses bisnis perusahaan 10 Hari

menyiapkan desain dan prototype  10 Hari

Mengindentifikasi hardware  dan 5 Hari

Page 56: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 56/89

85

software yang dibutuhkan

Total Analisa Kebutuhan Perusahaan : 35 Hari 10 Orang

Tahap 2 – Pengembangan

Identifikasi data yang dibutuhkan 5 Hari

Mengumpulkan data perencanaan dan

 procurement  

20 Hari

Mengumpulkan data sumber daya

 produksi

20 Hari

Melakukan input  dan upload  data 5 Hari

Memverifikasi data 5 Hari

Total Pengembangan : 55 Hari 20 Orang

Tahap 3 – pengujian dan pelatihan

Memverifikasi hasil akhir dan jadwal

yang sudah ditetapkan

10 Hari

Memverifikasi modul  procurement  

dan biaya yang dibutuhkan

10 Hari

Melakukan pengujian ERP  10 Hari

Melakukan pengujian integrasi 10 Hari

Melakukan pengendalian dan

 pengawasan terhadap ruang lingkup

kualitas dan waktu

10 Hari

Mengatasi permasalahan yang ada 10 Hari

Page 57: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 57/89

86

Melakukan pelatihan karyawan 90 Hari

Total Pengujian dan Pelatihan : 150 Hari 15 Orang

Tahap 4 – dokumentasi

Melakukan dokumentasi proses

kegiatan

15 Hari

Melakukan dokumentasi atas kegiatan

 pelatihan karyawan

15 Hari

Total Dokumentasi: 30 Hari 5 Orang

Tahap 5 – Penggunaan Sistem ERP 

Melakukan pemeriksaan atas integritas

data secara periodik

60 Hari

Mengawasi kinerja sistem 60 Hari

Total Penggunaan Sistem ERP: 120 Hari 10 Orang

 

Pada perencanaan untuk mengimplementasikan  ERP  pada PT. Alam

Indomegah dibutuhkan waktu dan jumlah sumber daya manusia yang cukup banyak.

Total waktu yang dibutuhkan kurang lebih 1 tahun dan sumber daya manusia yang

dibutuhkan dalam pengimplementasian  ERP sebanyak 60 orang dan berikut adalah

kategori sumber daya manusia yang dibutuhkan :

Page 58: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 58/89

87

•  1 Orang konsultan dan 1 orang  project manager   yang berfungsi untuk

menganalisa kebutuhan perusahaan, menganalisa proses bisnis perusahaan,

desain sistem, dan mengidentifikasikan perangkat keras dan perangkat lunak

yang dibutuhkan.

•  20 Orang untuk mengumpulkan dan menginput data perusahaan yang

sebelumnya dicatat secara manual ke dalam database yang baru. Data tersebut

 berguna untuk mencoba sistem running well atau ada yang perlu diperbaiki.

•  23 Orang pelatih untuk membuat modul-modul pada perusahaan dan untuk

mengajarkan menggunakan aplikasi tersebut. Para pelatih tersebut juga

melakukan monitoring  kerja sistem setelah running  dan kerja sumber daya

manusia.

•  5 Orang dokumentasi untuk merecord semua kegiatan yang dilakukan pada

masa implementasi ERP.

  10 Orang berfungsi untuk melakukan evaluasi sistem selama sistem

dijalankan

Tabel 4.14 Perkiraan Biaya Implementasi ERP 

Biaya tetap Dollar ( $ )

Server Server  40.000

 Maintenance - hardware 12% per tahun 4.800

 Maintenance - software Lisensing 2.200

Operating System Linux – Open Source Free

 ERP Open Source Free

Page 59: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 59/89

88

Pelatihan 3.300

Jasa konsultan 12.000

Project Manager 12.000

Implementator per month 58 * 400 23.200

Total biaya tetap 97.500

 

Implementasi  ERP, baik dari yang produk lokal maupun import, memiliki

 beberapa komponen biaya sebagai berikut:

1. Investasi Hardware (OS, Database)

Untuk menjalankan sebuah sistem  ERP, biasanya diperlukan

 Hardware Server   khusus mengingat  ERP adalah aplikasi kelas berat yang

tidak akan maksimal apabila dijalankan diatas komputer atau server   yang

kemampuannya kurang memadai. Jenis server harus disesuaikan dengan

teknologi yang dipakai oleh aplikasi  ERP yang anda pilih. Apabila aplikasi

hanya bisa jalan diatas platform UNIX, maka anda harus membeli server  

 berbasis UNIX.

Pemilihan server dan perangkat pendukung ini cukup penting, karena

fungsinya yang akan menopang semua proses aplikasi, dimana tidak boleh

terjadi gangguan yang bisa menyebabkan proses implementasi secara

keseluruhan menjadi terganggu.

Selain server  biasanya perlu untuk mengupgrade infrastruktur jaringan

agar lebih maksimal,  ERP  biasanya digunakan oleh hampir seluruh

Page 60: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 60/89

89

departemen diperusahaan, sehingga apabila performa jaringan buruk, akan

 berakibat kurang lancarnya proses implementasi. Kebutuhan hardware  lain

 bisa berupa Storage, VSAT , Modem, Switch, dan lain lain yang bisa berlainan

tergantung dari konfigurasi dan rancangan yang akan diterapkan.

2. Software pendukung (OS, Database)

Software  pendukung biasanya berkaitan erat dengan jenis  Hardware

yang digunakan serta apliaski  ERP yang bersangkutan. Misalnya

menggunakan Server Unix  Based , maka akan dimerlukan lisensi OS Unix.

Lisensi untuk OS ini biasanya berdasarkan banyaknya user , sehingga semakin

 banyak user   akan semakin bertambah harganya. Sebagai gambaran untuk

 jumlah 10 user  akan dimerlukan dana sekitar USD 2000 untuk OS Windows

Server , dan sekitar USD 5000 untuk OS Unix.

Sebagai alternatif untuk OS yang bisa menghemat dengan

menggunakan Linux, dimana saat ini banyak distro yang cukup handal baik

yang  free. Bisa juga menggunakan Linux yang berbayar Seperti RedHat

dengan kisaran harga USD 1000 (unlimited user ).

Kemudian Untuk  Database, harus dibeli lisensinya sesuai jenis

database yang didukung oleh aplikasi  ERP. Lisensi ini biasanya dihitung per

user , sehingga semakin banyak user , maka harus mengeluarkan investasi yang

lebih besar. Misalnya untuk jumlah 10 user  perlu menyediakan dana berkisar

antara USD3000 - USD5000.

Sebagai alternatif bisa dimilih database yang berbasis Open source,

yang digunakan secara free atau dengan budget  yang lebih murah.

Page 61: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 61/89

90

3. Investasi Lisensi Software ERP 

Harga sebuah software ERP propietary  umumnya ditentukan

 berdasarkan jumlah user   serta banyak nya modul yang akan anda gunakan.

Semakin banyak modul yang anda gunakan maka semakin besar harga

lisensinya. Demikian juga dengan jumlah user  nya.

Harga software ERP ini sangat bervariasi, mulai dari puluhan juga

rupiah hingga lebih dari USD 200.000,- (sekitar 1,8M) hanya untuk harga

Softwarenya saja.

Selain harga aplikasi ERP tersebut, Vendor ERP propietar y umumnya

 juga menerapkan biaya lisensi tahunan, dimana setiap tahun harus

membayar/memperpanjang lisensi. Besarnya kurang lebih antara 16% s/d

20% dari harga software. Jadi misalnya harga software ERP adalah 100 juta,

maka selama memakai software  tersebut harus membayar sekitar 20 juta

 pertahun.

Sebagai alternatif bisa menggunakan  ERP open source  seperti

Compiere, Adempier, Openbravo, Web ERP, dan lain lain. Kelebihan dari

open source ERP selain free juga mendapatkan semua modul yang ada. Juga

dapat dipilih  ERP open source yang berbayar seperti Compiere Proffesional

Edition, dengan harga sekitar USD 3000 per tahun.

Kelebihan lain dari ERP open source adalah dapat mempelajari benar-

 benar dan memastikan bahwa  ERP open source  tersebut dan memenuhi

kebutuhan perusahaan, tanpa harus mengeluarkan dana terlebih dahulu. Juga

dapat diikuti salah satu trainingnya guna mencoba dan menganalisa kelebihan

Page 62: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 62/89

91

dan kekurangan serta mencari format implementasi yang paling tepat untuk

 perusahaan.

4. Jasa Implementasi dan Konsultasi 

Berikutnya adalah investasi untuk biaya implementasi dan konsultasi.

Dimana biaya ini sangat tergantung dengan jenis ERP yang digunakan, karena

umumnya masing masing software ERP memiliki standard  sendiri. Biasanya

konsultan akan menghitung berdasarkan  Man/ Days.  Man/ Days  secara kasar

adalah jumlah orang konsultan yang terlibat serta jumlah hari yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Ini juga sangat tergantung

dengan jumlah modul yang akan di implementasikan pada perusahaan.

Misalnya konsultan menghitung bahwa project implementasi di

 perusahaan memerlukan 60  Man/ Days dan harga Man/ Days konsultan adalah

USD200, maka biaya implementasinya adalah USD 12,000

Bisa saja dilakukan implementasi sendiri tetapi tidak disarankan.

Dengan melakukan implementasi sendiri, akan menghemat banyak anggaran.

 Namun lambatnya implementasi serta kurang fokusnya penanganan yang

sering terjadi (apabila tanpa konsultan) sering menimbulkan kerugian yang

 bisa jadi lebih besar jumlahnya.

5. Training 

Salah satu kunci keberhasilan implementasi  ERP adalah kemampuan

SDM dari para user nya, oleh karena itu proses training  menjadi sangat

 penting terhadap sukses tidaknya implementasi sebuah  ERP. Selain

tergantung dari banyak nya user yang di training, tingkat kesulitan dari  ERP

Page 63: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 63/89

92

yang dipakai juga akan mempengaruhi jumlah biaya training yang harus

dikeluarkan. Training yang diberikan adalah training in house dimana trainer

dari luar datang ke perusahaan untuk melatih kariawan dalam menggunakan

applikasi.

6. Support and Maintenance. 

Umumnya  ERP propietary  memberlakukan biaya maintenance 

tahunan, tapi ini adalah biaya maintenance software dalam arti untuk support

software, update,  patch, dll. Sedangkan untuk perawatan harian, biaya re-

training user,  biaya  helpdesk support , adalah biaya-biaya lain yang akan

ditambahkan sebagai biaya tahunan.

Biaya ini untuk masing-masing konsultan  ERP propietary  juga bisa

 berbeda-beda. Apabila digunakan  ERP open source, maka tidak perlu

membayar biaya lisensi tahunan. Sehingga cukup membeli jasa konsultan

untuk perawatan harian, help-desk support   dan lain-lain untuk mendukung

kelancaran dan kelangsungan implementasi ERP.

4.9.1 Alasan ERP Open Source

Berdasarkan perhitungan biaya, disarankan PT. Alam Indomegah untuk

mengunakan ERP open source  karena perusahaan dapat menghemat biaya dimana

dana yang tersedia dapat digunakan untuk kebutuhan perusahaan yang lain seperti

upgrade server . Selain dapat menghemat biaya, terdapat beberapa alasan untuk

menggunakan ERP open source, antara lain: 

Page 64: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 64/89

93

•  Memudahkan karyawan dalam memahami ERP

Selain biaya yang murah, ERP open source memiliki dokumentasi dan

user manual yang dapat digunakan untuk mempelajari dari cara kerja ERP.

Sehingga karyawan dapat menggunakan panduan tersebut, ketika

mengalami kesulitan dalam menggunakan modul-modul yang tersedia.

•  Dapat melakukan modifikasi atas hardware yang dibutuhkan

Dengan menggunakan ERP open source, PT. Alam Indomegah tidak

terikat kontrak dengan vendor, dimana PT. Alam indomegah dapat

membeli server   dengan harga yang murah. Jika PT. Alam indomegah

membutuhkan server   dengan spesifikasi yang lebih tinggi, PT. Alam

indomegah dapat mengganti server   tersebut. Sehingga PT. Alam

indomegah dapat mengalokasikan budgetnya untuk kebutuhan yang lain.

•  Dapat memodifikasi modul sesuai dengan kebutuhan bisnis

Dikarenakan tidak terikat kontrak dengan vendor, PT Alam indomegah

dapat menambahkan modul-modul sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Contohnya modul customer relationship management  untuk memudahkan

 pengelolaan distributor dan membangun hubungan yang baik dengan

distributor ketika PT. Alam Indomegahmemiliki distributor yang tersebar

dibeberapa daerah Indonesia.

•  Dapat memperbaiki masalah pada software dengan cepat

ERP open sorce menyediakan dokumentasi yang jelas dan user manual 

yang dapat digunakan untuk memperbaiki masalah terhadap software. Jika

Page 65: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 65/89

94

PT. Alam indomegah menggunakan ERP  proprietary, mereka harus

menunggu vendor untuk menyelasikan masalah yang terjadi.

4.10 Spesifikasi Server  

•   Database Server dan Application Server :

•  4U Redundant Storage Server

•  2 Server Nodes (SN)

•  24 3.5” dual ported SAS/SATA/SSD disk slots

o  20x 600GB 15K RPM SAS (0-19 slot) (12 TB RAW, 4 TB

Usable)

o  4x 73GB STEC GEN3 SSD (20-23 slot) for redo logs

• 2 Hot-swap redundant power supplies (A249)

•   Redundant 5V and 12V disk backplane power

•   Independent power, locate buttons and status per SN  

•  System : 2 node server per sistem

•  Prosesor : 2 x 6 core Intel Xeon processors per node server

•  Cache per prosesor :

o   Level 1 : 32 KB instruksi dan 32 KB data

Page 66: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 66/89

95

o   Level 2 : 256 KB unified

o   Level 3 : 12 MB shared inclusive

•   Main Memory : 96 GB per node server

•   Network Configuration : 

•  Two internal 1-Gigabit Ethernet (GbE) ports (eth0, eth1) as

Private interconnect.

  Two 1-GbE ports (eth2 and eth3 configured as bond0) for external

client access (public) network

•  Two 10-GbE ports (eth8 and eth9 configured as xbond0) for

external client access (public) network

•  Four 1-GbE ports (eth4 and eth5 configured as bond 1; eth6 and

eth7 configured as bond2)

•  One Ethernet port (NET MGT) for connection to Oracle Integrated

 Lights Out Manager (ILOM) Software

•  One serial management port (SER MGT) for local ILOM interface

using a terminal or terminal emulator  

4.11 Rekomendasi Infrastruktur Jaringan

Page 67: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 67/89

96

Gambar 4.7 Rekomendasi Infrastruktur Jaringan

Dari gambar 4.7 dapat dibuat kesimpulan bahwa dalam

 pengimplementasian ERP dibagi menjadi 3 tier , yakni :

•  Client tier  menginput  data ke web server  yang akan masuk ke Application

tier .

•   Application tier   menerima data dari client tier   dan menampung data di

database server.

•   Database Tier   dapat menampung data yang dikirimkan dari application

tier , kemudian di back up pada tape back up (SAN Storage).

Keuntungan yang diberikan dari infrastruktur jaringan yang

direkomendasikan, antara lain :

Page 68: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 68/89

97

•  Kecepatan dalam pengolahan data akan lebih cepat jika dibandingkan

dengan tier pada infrastruktur jaringan digabung seperti pada infrastruktur

 jaringan yang lama.

•  Keamanan data diberikan karena adanya back up  data atau disaster

recovery. Ini penting dikarenakan lokasi kantor pusat PT. Alam

Indomegah berdekatan dengan pabrik.

•  Data base dapat digunakan kapan saja untuk memenuhi permintaan top

management  dalam perolehan informasi secara cepat dan tepat serta up to

date sekalipun sistem sedang mengolah data.

4.12 Identi fikasi Aktor dan Use case 

Untuk mempermudah menemukan objek kita dapat melihat pada diagram

 pabrik. Gambar 4.7 merupakan diagram konteks pabrik yang merupakan pihak-pihak

yang terkait dengan pabrik baik dari luar maupun dari dalam pabrik.

Dari gambar terlihat bahwa supplier   mempunyai hubungan dengan divisi

 produksi dimana divisi ini membeli bahan mentah kepada supplier . Kemudian bahan

mentah tersebut dimasukkan kedalam gudang dan dicatat sebagai data dari gudang.

Selain itu divisi produksi juga melihat sistem informasi untuk mendapatkan

informasi bahan apa yang harus dibeli dan memberikan informasi tentang harga

 bahan, karakteristik bahan, jumlah yang dibeli, dan lain-lain.

Page 69: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 69/89

98

Gambar 4.8 Diagram Konteks

(Sumber : Henderson, J. C., & Venkatraman, N. (1999)

IBM Systems Journal)

Divisi produksi mengambil bahan mentah mengambil bahan mentah dari

gudang dan memproduksinya menggunakan mesin produksi. Divisi ini melihat

informasi tentang apa yang harus diproduksi dan memberi informasi produk yang

telah selesai, jumlah, stok barang, dan lain-lain.

Page 70: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 70/89

99

Gambar 4.9 Use Case

Dari gambar use case diatas dapat dijabarkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.15 Use case 

Aktor Use case

Divisi Produksi 1.  Mencari informasi tentang bahan baku

2.  Mencari informasi tentang barang yang ingin

diproduksi

3.  Mencari informasi tentang stok hasil produksi

4.  Memasukkan data pembelian bahan baku (jenis,

 jumlah, harga, dan kualitas)

5.  Memasukkan data tentang rencana produksi (tanggal

 produksi, jumlah, jenis, dan kualitas)

6.  Memasukkan data hasil produksi (tanggal produksi,

Page 71: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 71/89

100

 jumlah, jenis, dan kualitas)

7.  Memasukkan data tentang pengiriman produk (tanggal

 pengiriman, waktu pengiriman, jenis barang, jumlah,

daerah pengiriman)

Divisi Penjualan 1.  Memasukkan data pesanan (nama, alamat, tanggal,

 jenis, harga, waktu pengiriman)

2.  Memasukkan data pelanggan (nama, alamat, jenis

 produk, harga, dan lain-lain)

3.  Memasukkan data keluhan (nama, alamat, jenis,

kualitas, harga)

4.  Mencari informasi tentang ketersediaan produk (jenis,

 jumlah, harga)

5.  Mencari informasi tentang pengiriman (daerah

 pengiriman, jenis, jumlah, harga, dan waktu

 pengiriman)

Divisi keuangan/

akuntansi

1.  Mencari informasi yang berkaitan dengan keuangan

(pembelian bahan baku, pembelian alat-alat pabrik,

 pembayaran gaji, data penjualan, dan pemasukan serta

 pengeluaran lainnya)

2.  Memasukkan data yang berkaitan dengan keuangan

Manager 1.  Mencari informasi yang berkaitan dengan rencana-

Page 72: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 72/89

101

rencana

2.  Mencari informasi tentang modal (harga bahan

mentah, perkiraan biaya produksi)

3.  Mencari informasi yang berkaitan dengan pelanggan

(keluhan, harga, jumlah, alamat/daerah)

4.  Mencari informasi tentang keuangan

5.  Mencari informasi tentang hal-hal baru

Gudang 1.  Memasukkan informasi tentang stok bahan baku

2.  Memasukkan informasi tentang stok hasil

 produksi(tanggal produksi, jumlah, jenis, dan kualitas)

3.  Memasukkan stok produksi yang masuk dan keluar

(tanggal masuk/keluar produk, jumlah, jenis, dan

kualitas)

Divisi penjualan berhubungan langsung dengan pelanggan, serta mencatat

informasi tentang pelanggan seperti karakteristik, pesanan, jumlah, waktu yang

diinginkan, harga, dan lain-lain.

Divisi keuangan membutuhkan informasi untuk mencatatnya dalam

 pembukuan pabrik serta memberikan laporan-laporan kepada manajer. Dan manager

membutuhkan informasi untuk penerapan strategi dan mengontrol jalannya pabrik.

Page 73: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 73/89

102

Divisi gudang memberikan request kepada divisi produksi dimana divisi

gudang harus mengupdate  setiap bahan yang keluar dan memasukkan data hasil

 produksi, jumlah, jenis, stok barang, dan lain-lain.

Setelah mengidentifikasi aktor dan use case  ini maka selanjutnya akan

diidentifikasikan fungsi-fungsi yang ada dalam seluruh sistem.

4.13 Diagram Model Use case 

Setelah pembuatan model use case  maka setiap use case  didokumentasikan

seperti tabel-tabel berikut.

Tabel 4.16 Mencari Informasi tentang Bahan Baku

Aktor: Divisi Produksi

 Nama Use case: Mencari informasi tentang bahan baku

Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi

 produksi mencari informasi tentang bahan baku

Keadaan normal: 1.  Use case ini bekerja ketika divisi produksi mencari

informasi tentang bahan baku

2.  Informasi ini berupa tabel atau grafik yang

menampilkan jumlah bahan baku yang dipesan,

 jumlah ketersediaan bahan baku, dan rencana

 produksi

3.  Data-data tersebut diambil dan diproses masing-

masing divisi

Page 74: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 74/89

103

4.  Informasi ini adalah informasi terbaru yang

diberikan oleh gudang

Kondisi awal: Proses pencarian informasi bahan baku

Kondisi akhir: Tampilan informasi persediaan bahan baku

Tabel 4.17 Mencari Informasi Barang yang ingin diproduksi

Aktor: Divisi Produksi

 Nama Use case: Mencari informasi barang yang ingin diproduksi

Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi

 produksi mencari informasi informasi barang yang ingin

diproduksi

Keadaan normal: 1.  Use case  ini bekerja ketika divisi produksi

mendapatkan informasi barang yang ingin

diproduksi

2.  Pencarian dapat dilakukan berdasarkan data

 pesanan dan data stok hasil produksi

3.  Tampilan dapat berupa tabel yang menunjukan

 perbandingan antara pesanan dan persediaan yang

ada.

4.  Data-data tersebut merupakan data terbaru yang

dimasukkan oleh divisi penjualan

Kondisi awal: Proses pencarian informasi barang yang ingin diproduksi

Page 75: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 75/89

104

Kondisi akhir: Tampilan informasi tentang barang yang ingin diproduksi

Tabel 4.18 Mencari Informasi tentang Stok Hasil Produksi

Aktor: Divisi Produksi

 Nama Use case: Mencari informasi tentang stok hasil produksi

Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi

 produksi mencari informasi informasi stok hasil produksi

Keadaan normal: 1.  Use case  ini bekerja ketika divisi produksi

mendapatkan informasi stok hasil produksi

2.  Pencarian dapat dilakukan dengan nama produk

3.  Tampilan dapat berupa tabel ketersediaan produk

atau jika nama produk yang dicari akan

menampilkan data mengenai produk tersebut

4. 

Informasi terbaru yang didapatkan segera diupdate 

dan dapat diakses oleh setiap divisi

5.  Dapat juga melihat rencana produksi yang akan

dilakukan

Kondisi awal: Proses pencarian informasi stok hasil produksi

Kondisi akhir: Tampilan informasi tentang hasil stok produksi atau

rencana produksi

Page 76: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 76/89

105

Tabel 4.19 Memasukkan Data Pembelian Bahan Baku

Aktor: Divisi Produksi

 Nama Use case: Memasukkan data pembelian bahan baku

Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi

 produksi memasukkan data pembelian bahan baku

Keadaan normal: 1.  Use case  ini bekerja ketika divisi produksi

memasukkan data pembelian bahan baku

2.  Disediakan tempat untuk mengisi data pembelian

 bahan baku

3.  Jika ada bahan baku yang dipakai maka harus

mengisi data pemakaian bahan baku

4.  Menyimpan data yang diinput  

Kondisi awal: Proses memasukkan data pembelian

Kondisi akhir: Penyimpanan data pembelian

Tabel 4.20 Memasukkan Data tentang Rencana Produksi

Aktor: Divisi Produksi

 Nama Use case: Memasukkan data tentang rencana produksi

Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi

 produksi memasukkan data rencana produksi

Keadaan normal: 1.  Use case  ini bekerja ketika divisi produksi

memasukkan rencana produksi

Page 77: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 77/89

106

2.  Disediakan tempat untuk mengisi data rencana

 produksi

3. 

Data dimasukkan sesuai dengan tanggal yang

tertera

4.  Menyimpan data yang diinput  

Kondisi awal: Proses memasukkan data rencana produksi

Kondisi akhir: Penyimpanan data rencana produksi

Tabel 4.21 Memasukkan Data Hasil Produksi

Aktor: Divisi Produksi

 Nama Use case: Memasukkan data hasil produksi

Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi

 produksi memasukkan data rencana produksi

Keadaan normal: 1.  Use case  ini bekerja ketika divisi produksi

memasukkan data hasil produksi

2.  Disediakan tempat untuk mengisi data hasil

 produksi

3.  Setelah data ditulis maka ada konfirmasi akan

disimpan atau dibatalkan

4.  Menyimpan data yang diinput  

Kondisi awal: Proses memasukkan data hasil produksi

Kondisi akhir: Penyimpanan data hasil produksi

Page 78: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 78/89

107

Tabel 4.22 Memasukkan Data tentang Pengiriman Produk

Aktor: Divisi Produksi

 Nama Use case: Memasukkan data tentang pengiriman produk

Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi

 produksi memasukkan data pengiriman produk

Keadaan normal: 1.  Use case  ini bekerja ketika divisi produksi

memasukkan data pengiriman produk

2.  Disediakan tempat untuk mengisi data pengiriman

 produk

3.  Data pengiriman produk sesuai dengan produk

 pesananan

4.  Menyimpan data yang diinput  

Kondisi awal: Proses memasukkan data pengiriman produk

Kondisi akhir: Penyimpanan data pengiriman

Tabel 4.23 Memasukkan Data Pesanan

Aktor: Divisi Penjualan

 Nama Use case: Memasukkan data pesanan

Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi

 penjualan memasukkan data pesanan

Keadaan normal: 1.  Use case  ini bekerja ketika divisi penjualaan

Page 79: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 79/89

108

memasukkan data pesanan

2.  Data pesanan dimasukkan sesuai dengan ketentuan

 pabrik

3.  Data tidak dapat diproses jika jumlah pesanan

melebihi ketentuan

4.  Data pesanaan tidak dapat diisi jika pelanggan

 belum melunasi pesanan sebelumnya

5.  Data tersebut dicocokan dengan data yang

diupdate oleh gudang

6.  Jika produk ada maka data dapat dicatat, jika

 produk tidak ada maka akan dicocokkan dengan

informasi stok produk yang di isi oleh gudang.

Jika tidak ada juga maka produk tidak dapat

dipesan

7.  Data pesanan yang sudah dilunasi tidak dapat

dirubah kecuali atas izin manajer

8.  Setelah data pesanan dicatat dengan lengkap, data

tersebut dapat disimpan dan dibatalkan

9.  Data tersebut diberikan ke divisi produksi dan

divisi keuangan untuk diprosesm pesanan tersebut

dicetak dalam bentuk nota

Kondisi awal: Proses memasukkan data pesanan

Page 80: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 80/89

109

Kondisi akhir: Pencetakan nota

Tabel 4.24 Memasukkan Data Pelanggan

Aktor: Divisi Penjualan

 Nama Use case: Memasukkan data pelanggan

Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi

 penjualan memasukkan data pelanggan

Keadaan normal: 1.  Use case  ini bekerja ketika divisi penjualan

memasukkan data pelanggan

2.  Dapat membuka file pelanggan

3.  Telah disediakan tempat untuk mengisi data

 pelanggan

4.  Dapat merubah atau menghapus data pelanggan

yang sudah ada

5.  Simpan data atau batalkan penyimpanan data

Kondisi awal: Membuka file baru

Kondisi akhir: Penyimpanan data pelanggan

Tabel 4.25 Memasukkan Data Keluhan

Aktor: Divisi Penjualan

 Nama Use case: Memasukkan data keluhan

Deskripsi: Memasukkan data keluhan pelanggan sebagai

Page 81: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 81/89

110

 pertimbangan atau masukkan untuk pihak manajemen

Keadaan normal: 1.  Use case  ini bekerja ketika divisi penjualan

mencari data keluhan pelanggan

2.  Pencarian dapat berdasarkan nama/alamat

3.  Akan tampil data pelanggan dan tempat untuk

mencatat keluhan pelanggan

4.  Menyimpan data yang diinput  

Kondisi awal: Mencari data keluhan

Kondisi akhir: Penyimpanan data keluhan

Tabel 4.26 Mencari Informasi tentang Ketersediaan Produk

Aktor: Divisi Penjualan

 Nama Use case: Mencari informasi tentang ketersediaan produk

Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi

 penjualan dalam mencari informasi ketersediaan produk

Keadaan normal: 1.  Use case  ini bekerja ketika divisi penjualan

mencari informasi ketersediaan produk

2.  Pencarian dapat dilakukan dengan nama produk

3.  Tampilan berupa grafik ketersediaan produk

4.  Informasi yang didapat adalah informasi terbaru

yang dimasukkan oleh divisi produksi

5.  Dapat melihat rencana produksi yang akan

Page 82: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 82/89

111

dilakukan

Kondisi awal: Proses mencari informasi ketersediaan produk

Kondisi akhir: Tampilan informasi tentang keterserdiaan produk atau

rencana produksi

Tabel 4.27 Mencari Informasi Tentang Pengiriman

Aktor: Divisi Penjualan

 Nama Use case: Mencari informasi tentang pengiriman

Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi

 penjualan mencari informasi pengiriman

Keadaan normal: 1.  Use case  ini bekerja ketika divisi penjualan

mencari informasi pengiriman produk

2.  Pencarian dapat dilakukan dengan nama / alamat /

daerah / pengiriman / tanggal pengiriman

3.  Tampilan data-data mengenai pengiriman serta

rencana pengiriman terbaru

Kondisi awal: Proses mencari informasi pengiriman

Kondisi akhir: Tampilan informasi pengiriman

Tabel 4.28 Mencari Informasi yang berkaitan dengan Keuangan

Aktor: Divisi Keuangan

 Nama Use case: Mencari informasi yang berkaitan dengan keuangan

Page 83: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 83/89

112

Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi

keuangan mencari informasi keuangan

Keadaan normal: 1. 

Use case  ini bekerja ketika divisi keuangan

mencari informasi keuangan

2.  Tampilan segala jenis informasi yang berpengaruh

dengan keuangan

3.  Tampilan dapat dicetak oleh divisi keuangan

4.  Untuk hal seperti nota atau bon dicetak dalam

format yang sudah ditentukan

Kondisi awal: Proses mencari informasi keuangan

Kondisi akhir: Tampilan informasi atau hasil cetakan

Tabel 4.29 Memasukkan Data yang berkaitan dengan Keuangan

Aktor: Divisi Keuangan

 Nama Use case: Memasukkan data yang berkaitan dengan keuangan

Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi

keuangan memasukkan data mengenai keuangan

Keadaan normal: 1.  Use case  ini bekerja ketika divisi keuangan

memasukkan data mengenai keuangan

2.  Disediakan aplikasi yang dapat membuat informasi

mengenai likuiditas, working capital, keuntungan,

 pemanfaatan asset , cash flow  dan modal

Page 84: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 84/89

113

 perusahaan

3.  Memilih aplikasi dan mengisi data-datanya

4. 

Data tersebut disimpan

Kondisi awal: Proses memasukkan data keuangan

Kondisi akhir: Penyimpanan data keuangan

Tabel 4.30 Mencari Informasi Pelanggan

Aktor: Manajer

 Nama Use case: Mencari informasi pelanggan

Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika manajer

mencari informasi yang berkaitan dengan pelanggan

Keadaan normal: 1.  Use case  ini bekerja ketika manajer mencari

informasi tentang pelanggan

2.  Informasi pelanggan yang dicari berdasarkan nama

atau alamat atau banyaknya pesanan atau harga

3.  Tampilan berupa grafik pencarian dengan

 banyaknya pesanan

4.  Data-data tersebut didapat dari penyimpanan data

terbaru yang diisi oleh divisi penjualan

Kondisi awal: Proses mencari informasi pelanggan

Kondisi akhir: Tampilan informasi tentang pelanggan

Page 85: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 85/89

114

Tabel 4.31 Mencari Informasi tentang Keuangan

Aktor: Manajer

 Nama Use case: Mencari informasi tentang keuangan

Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika manajer

mencari informasi yang berkaitan dengan keuangan

Keadaan normal: 1.  Use case  ini bekerja ketika manajer mencari

informasi tentang keuangan

2.  Informasi dapat berupa likuiditas, working capital,

keuntungan, pemanfaatan asset , cash flow  dan

modal perusahaan sesuai dengan apa yang

diinginkan oleh manajer

3.  Informasi ini adalah informasi terbaru yang

diberikan oleh divisi keuangan

Kondisi awal: Proses mencari informasi keuangan

Kondisi akhir: Tampilan informasi tentang keuangan

Tabel 4.32 Memasukkan Informasi tentang Stok Bahan Baku

Aktor: Gudang

 Nama Use case: Memasukkan informasi tentang stok bahan baku

Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika gudang

memasukkan informasi mengenai stok bahan baku

Keadaan normal: 1.  Use case  ini bekerja ketika gudang memasukkan

Page 86: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 86/89

115

informasi mengenai stok bahan baku

2.  Tampilan dapat berupa tabel stok bahan baku yang

masih ada

3.  Informasi ini bisa dilihat oleh setiap divisi

Kondisi awal: Proses memasukkan informasi bahan baku

Kondisi akhir: Tampilan informasi stok bahan baku

Tabel 4.33 Memasukkan Stok Produksi yang Masuk dan Keluar

Aktor: Gudang

 Nama Use case: Memasukkan stok produksi yang masuk dan keluar

Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika gudang

memasukkan stok produksi yang masuk dan keluar

Keadaan normal: 1.  Use case  ini bekerja ketika gudang memasukkan

informasi mengenai stok produk

2.  Tampilan dapat berupa tabel stok produksi yang

keluar dan masuk

3.  Informasi ini bisa dilihat oleh setiap divisi

Kondisi awal: Proses memasukkan informasi stok produk

Kondisi akhir: Tampilan informasi stok produk

Untuk memahami ketergantungan dari setiap use case, dapat dilihat dari diagram

 berikut ini:

Page 87: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 87/89

116

Gambar 4.10 Diagram Ketergantungan Use Case untuk Sub Sistem Pelanggan

Gambar 4.11 Diagram Ketergantungan Use Case untuk Sub Sistem Keuangan

Page 88: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 88/89

117

Gambar 4.12 Diagram Ketergantungan Use Case untuk Sub Sistem Bahan Baku

Page 89: TSA-2012-0007 4.pdf

8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 89/89

118

Gambar 4.13 Diagram Ketergantungan Use Case untuk Sub Sistem Produksi

Untuk keadaan alternative digabungkan dengan keadaan normal. Setelah itu,