Upload
alpia-pentidari
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 1/89
35
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Alam indomegah didirikan oleh Buyung dan Honggo Susetio pada tahun
1990. Perusahaan ini adalah suatu perusahaan swasta yang bergerak di bidang
industri rokok dengan produk yang diberi nama Saritoga. PT. alam indomegah telah
menghasilkan 14 macam jenis rokok yang diklasifikasikan kedalam 3 jenis rokok
yaitu SKT, SKM dan Mild .
PT. Alam Indomegah memiliki 2 pabrik yang berlokasi di kecamatan
Pasuruan (Jawa Timur) dan kabupaten Bojonegoro (Jawa Timur). Selain itu,
perusahaan ini memiliki beberapa kantor cabang yang tersebar di beberapa daerah
seperti Bandung, Pekalongan, dan Jakarta. Tetapi distribusi rokok tidak tersebar
secara merata di beberapa kantor perwakilan, dikarenakan mereka sedang
memfokuskan dalam memenuhi permintaan pelanggan di daerah Jawa Timur dimana
sampai sekarang masih tidak dapat dipenuhi.
Dalam mendukung proses bisnisnya, PT. Alam Indomegah memiliki 4 mesin
proses tembakau, 1 mesin ranjang tembakau, 5 mesin ranjang cengkeh, 1 oven
tembakau, 1 mesin silo dan 1 mesin blanding. Mesin-mesin tersebut dapat
memproduksi tiga juta batang perhari. Selain itu, perusahaan ini memiliki 1500
karyawan kontrak dan 4500 karyawan kontrak dan borongan.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 2/89
31
Beberapa langkah yang sudah dilakukan oleh PT. Alam Indomegah dalam
memperbaiki proses bisnisnya, antara lain:
• Merekrut tenaga kerja professional sesuai dengan bidangnya ( product
development , marketing, production dan tobacco processing)
• Penyempurnaan suatu sistem pengadaan stok bahan baku yang dibutuhkan
agar tidak terjadi hambatan jika terjadi lonjakan permintaan dari konsumen
• Melakukan penyempurnaan sarana dan prasarana produksi termasuk sarana
pemrosesan tembakau
4.2 Visi dan Misi
Visi
• Menjadi perusahaan yang disegani dan mampu menghadapi pasar global
dengan produk-produk berkualitas.
Misi
● Memberikan produk berkualitas dengan terus meningkatkan mutu dan rasa
yang disukai konsumen dengan terus melakukan riset dan pengembangan.
● Meningkatkan kesejahteraan karyawan, lingkungan sekitar dan membantu
pemerintah dengan padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 3/89
4.3 Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Direktur Utama
Manufacturing
Manager
Production
Manager SKT
Production
Manager Mild
Production
Manager SKM
Sales and Marketing
Manager
Sales &
Distribution Manager
Marketing
Manager
Regional
Sale Mgr
Area Sales
Manager
Area Sales
Supervisor
Sales
Forces
Product
Group
Manager
Promotion
Supervisor
Event
Supervisor
Accounting and
Finance Manager
Cost
Accounting
Bookeeping
Human Res
Developme
Manager
Payro
Perso
Offic
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 4/89
33
Berikut adalah tugas dan wewenang dari masing-masing bagiannya, antara
lain:
1.
Direktur Utama
• Memimpin, mengawasi dan mengevaluasi jalannya perusahaan
secara keseluruhan
• Merancang proses bisnis dan pembagian divisi-divisi untuk
kemajuan perusahaan
• Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan
• Bertanggung jawab sepenuhnya untuk segala urusan yang
berkaitan dengan perusahaan
2. Manufacturing Manager
• Mengevaluasi kinerja dari setiap buruh yang memiliki peran
dalam proses produksi
• Memastikan ketersediaan bahan baku yang digunakan dalam
proses produksi
• Melakukan perencanaan atas kapasitas pembuatan rokok terkait
dengan dana dan karyawan yang tersedia
• Melakukan pengawasan atas kualitas produk berdasarkan
standar yang sudah ditetapkan
• Melakukan pengawasan atas mesin-mesin yang digunakan
dalam proses produksi rokok
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 5/89
34
3. Sales and Marketing Manager
A. Sales and Distribution Manager
• Melakukan perencanaan atas strategi penjualan berdasarkan
data yang diperoleh pada bulan sebelumnya
• Mengelola hubungan dengan intermediary seperti swalayan,
distributor
• Mendistribusikan rokok ke beberapa daerah di Indonesia
• Berusaha keras dalam memenuhi target penjualan pada setiap
daerah.
B.
Marketing Manager
• Melakukan penelitian atas produk dan harga yang diinginkan
oleh masyarakat
• Merencanakan promosi rokok Saritoga melalui media cetak dan
media elektronik
• Merencanakan event-event tertentu di beberapa daerah hiburan
seperti mall, pameran.
• Bertanggung jawab terhadap pengenalan produk baru
4. Accounting and Finance Manager
• Membuat laporan keuangan perbulan dimana laporan tersebut
diserahkan pada direktur utama
• Mendokumentasikan transaksi yang terjadi baik itu penjualan
dan pengeluaran perusahaan
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 6/89
35
5. Human Resource and Development Manager
• Bertanggung jawab atas perekruitan dan pelatihan karyawan
• Bertanggung jawab dalam mengelola pembayaran bagi
karyawan tetap dan kontrak
• Bertanggung jawab terhadap pengalokasian karyawan
berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing
karyawan
• Bertanggung jawab atas data karyawan sebagai salah satu asset
perusahaan
6. Product Development Manager
• Mengembangkan berbagai macam jenis produk rokok yang
sudah ada menjadi produk rokok yang baru
• Melakukan pengujian atas berbegai macam jenis rokok yang
akan di pasarkan.
4.4 Analisa Perusahaan
4.4.1 SWOT level industri
Berdasarkan teori pada Bab 2 penulis dapat menganalisa dengan SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity, Threats) pada perusahaan sebagai berikut :
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 7/89
36
● Strength
PT. Alam Indomegah memiliki 14 macam jenis rokok yang
diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu SKM. SKT dan Mild. Hal ini
menunjukkan perusahaan ini selalu melakukan inovasi untuk dapat
bersaing dengan kompetitornya seperti Gudang Garam dan Sampoerna.
Selain itu, Harga jual dari setiap jenis rokok lebih murah dibandingkan
kompetitornya, harga berkisar antara Rp. 5500 – Rp.7000 (SKT = 5000,
SKM = 6000, dan Milld= 7000). Walaupun harga jual murah, PT. Alam
Indomegah tetap menjaga kualitas dari rokok tersebut.
PT. Alam Indomegah mengeluarkan rokok Saritoga alami pada tahun
1994, rokok tersebut mendapat sambutan yang baik dari masyrakat Jawa
Timur. Sampai saat ini, permintaan rokok terus meningkat setiap
tahunnya. Hal ini membuktikan PT. Alam Indomegah memiliki pangsa
pasar yang cukup tinggi di daerah Jawa Timur.
PT. Alam Indomegah dengan memiliki modal yang berlebih terbukti
dengan memiliki 12 mesin pengepakan rokok untuk masing-masing
produk rokok.
PT. Alam Indomegah selalu berusaha untuk mengeluarkan produk rokok
yang sesuai dengan keinginan konsumen dan kualitas yang tinggi, hal ini
terbukti dari pengujian rokok yang membutuhkan waktu 1 sampai 3 tahun
sebelum dipasarkan.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 8/89
37
● Weakness
Dengan tingginya permintaan konsumen di daerah Jawa Timur, PT. Alam
Indomegah tidak dapat memenuhi permintaan pasar sehingga hal ini dapat
merugikan perusahaan karena konsumen dapat kecewa karena
ketidaktersediaan rokok di toko sehingga konsumen dapat saja beralih ke
rokok merk lain.
Distribusi rokok di beberapa kantor perwakilan tidak tersebar secara
merata, hal ini disebabkan PT. Alam Indomegah masih fokus dalam
memenuhi permintaan konsumen Jawa Timur. Oleh karena itu, merk
rokok Saritoga tidak terlalu dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Moral pekerja kurang dikarenakan mayoritas pendidikan buruh hanya
sampai tingkat sekolah menengah pertama.
• Opportunity
Dengan tingginya permintaan konsumen di Jawa Timur, membuktikan
bahwa PT. Alam Indomegah memiliki kesempatan untuk memasarkan
rokok di seluruh daerah Indonesia, tidak hanya di Jakarta, Bandung, dan
Pekalongan. Sehingga PT. Alam Indomegah dapat bersaing dengan
kompetitornya yang telah memiliki pangsa pasar yang cukup tinggi sepeti
Gudang Garam dan Sampoerna.
PT. Alam Indomegah memiliki peluang untuk meningkatkan produksinya
dikarenakan permintaan pasar yang meningkat 20% setiap tahunnya.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 9/89
38
● Threats
Ancaman potensial adalah kesadaran masyarakat atas bahaya merokok,
dimana banyak slogan, spanduk atau iklan mengenai bahaya merokok.
Selain itu, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) dapat membahayakan
industri rokok seperti kenaikan tarif bea cukai, pembatasan iklan rokok di
media, dan pencantuman kadar komponen rokok dan simbol bahaya rokok
dalam setiap bungkus rokok.
Tabel 4.1 SWOT level industri
Strength :
- Memiliki banyak inovasi
- Permintaan rokok meningkat
setiap tahunnya
- Memiliki modal berlebih
- Harga jual rokok murah
- Produk berkualitas dengan
pengujian 1 – 3 tahun
Weakness :
- Kapasitas produksi tidak
mencukupi permintaan
pasar
- Pendidikan buruh tidak
terlalu tinggi yang
berpengaruh pada moral
- Penjualan masih berfokus
di 1 daerah
Opportunity :
- Bisa melebarkan pangsa pasar
ke beberapa daerah di
Indonesia
Threat s :
- Peraturan pemerintah
mengenai kenaikan bea
cukai
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 10/89
39
- 20 % pertumbuhan permintaan
pasar pertahun
- Kesadaran masyarakat
atas bahaya rokok
-
Pencantuman kadar
nikotin rokok
4.4.1.1 Strategi SWOT level industr i
● Strength-Opprotunity
PT. Alam Indomegah melakukan analisa pasar di beberapa daerah
Indonesia dengan mengindentifikasi konsumen karena selera masyarakat
daerah Jawa Timur dapat berbeda dengan selera masyarakat di daerah lain.
Selain itu, PT. Alam Indomegah dapat memperluas target konsumen,
tidak hanya fokus pada masyarakat dikalangan menengah ke bawah, hal
ini dapat dicapai dengan melakukan pengembangan produk baik itu dari
segi kualitas dan rasa rokok yang berbeda dari produk rokok yang sudah
ada.
● Weaknes-Opportunity
PT. Alam Indomegah memiliki 2 mesin roolling yang dapat menghasilkan
1500 batang per menit. Dalam menangani permintaan konsumen Jawa
Timur yang terus meningkat setiap tahunnya, PT Alam Indomegah dapat
menambahkan mesin roolling yang dapat menghasilkan 5000 batang
rokok permenit.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 11/89
40
● Strength-Threat
Kesadaran masyarakat atas bahaya rokok merupakan ancaman yang dapat
merugikan PT. Alam Indomegah, Oleh karena itu, perusahaan dapat
melakukan penelitian atas tembakau dan cengkeh dalam mengurangi
kadar nikotin rokok.
● Weakness-Threats
Sebagian besar karyawan di PT. Alam Indomegah kurang memiliki
pengalaman sehingga PT. Alam Indomegah harus merekrut sumber daya
manusia yang memiliki keahlian dalam pemasaran sehingga dapat
memperbaiki strategi pemasaran yang sudah ditetapkan.
Tabel 4.2 Strategi SWOT level industri
SWOT Strength Weakness
Opportunity - Strategi SO : Segmentasi
Pasar
- Strength : Permintaan
pasar meningkat
- Opportunity : Masuk ke
beberapa wilayah di
Indonesia
- Strategi WO :
Menambah mesin
produksi.
- Weakness: Tidak
dapat memenuhi
permintaan pasar.
- Opportunity:
Permintaan pasar
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 12/89
41
yang meningkat 20
% setiap tahun.
Threat s -
Strategi ST : Membuat
inovasi dengan kadar
nikotin rendah
- Strength : Banyak Inovasi
- Threat s : Pencantuman
kadar nikotin rokok
-
Strategi WT :
Strategi pemasaran
- Weakness :
Penjualan harus
melalui distributor.
- Threat s :
Kesadaran
masyarakat atas
bahaya rokok.
4.4.2 SWOT level s istem informasi
● Strength
PT Alam Indomegah menyediakan 60 komputer dan 15 notebook yang
dapat digunakan karyawan dalam menyelsaikan pekerjaannya dengan
aplikasi yang tersedia seperti pemrosesan pesanan, pembuatan laporan
keuangan. Hal ini menunjukkan setiap departemen sudah difasilitasi oleh
komputer sehingga mengurangi biaya operasional dan dokumentasi
pelaporan yang lebih baik seperti proses pencatatan penjualan dan
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 13/89
42
pembelian tidak menggunakan kertas sehingga menghindari hilangnya
data pembelian dan penjualan dalam pembuatan laporan keuangan.
Untuk mendukung transaksi penjualan, divisi finance disediakan aplikasi
yang dapat digunakan untuk mendukung dokumentasi laporan keuangan.
Selain itu, divisi manufacturing disediakan sistem pengadaan bahan baku
untuk menangani peningkatan permintaan setiap tahunnya. Hal ini
menunjukkan, PT. Alam Indomegah menyadari bahwa teknologi
informasi dan sistem informasi dapat memberikan dukungan dalam proses
bisnis PT. Alam Indomegah.
● Weakness
Walaupun setiap divisi telah memiliki komputer dalam mendukung
aktivitas karyawan sehari-hari, tidak semua divisi memiliki sistem
informasi yang dapat mendukung kegiatan dari setiap divisi tersebut,
dimana sebagian besar divisi menggunakan Microsoft Office & VB.net
dalam melakukan dokumentasi dan pencatatan. Dikarenakan tidak ada
sistem informasi yang dapat mengintegrasikan data dan proses dari setiap
divisi, maka setiap data yang diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan,
karyawan dari setiap divisi harus melakukan penginputan ulang, sehingga
hal ini dapat menyebabkan kesalahan input sehingga menghambat
jalannya proses bisnis seperti divisi sales harus menginput data konsumen
(Nama dan alamat) dan data produk (kode produk, nama produk, harga)
yang dilihat dari data yang terdapat dalam aplikasi Microsoft Excell.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 14/89
43
Sumber daya manusianya pun masih kurang memiliki pengetahuan dalam
hal TI.
● Opportunity
Dengan memanfaatkan IT, PT Alam Indomegah dapat mengembangkan
sistem informasi dalam mendukung proses bisnis seperti
mengintegrasikan data dari setiap divisi sehingga memudahkan pertukaran
data dan data yang ada dapat digunakan kembali oleh divisi lain yang
membutuhkan data tersebut. Contohnya, data sales order dapat digunakan
oleh divisi finance dalam membuat invoice. Selain itu, PT. Alam
Indomegah dapat melakukan pengelolaan supplier dan distributor
sehingga memudahkan dalam komunikasi seperti pemasaran rokok
Saritoga melalui distributor di beberapa daerah Indonesia.
● Threats
Lokasi kantor pusat PT. Alam Indomegah berdekatan dengan pabrik,
sehingga dapat menyebabkan hal-hal yang merugikan bagi perusahaan
seperti kebakaran di pabrik dapat menyebabkan hilangnya data penting
yang dapat menyebabkan terhentinya proses bisnis (data distributor, data
supplier , data produk). Selain itu, dapat menyebabkan kerusakan pada
asset TI sehingga tidak dapat digunakan kembali. Oleh karena itu
diperlukan perencanaan disaster recovery .
Sebagian besar perusahaan yang bergerak di industri rokok telah
memanfaatkan TI dalam mendukung proses bisnisnya seperti Sampoerna.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 15/89
44
Selain itu, memiliki sumber daya manusia yang berpengalaman di bidang
TI. Ancaman yang umum yang biasanya ada adalah virus.
Tabel 4.3 SWOT level sistem informasi
Strength :
- Sudah memiliki hardware sendiri.
- Memiliki kesadaran untuk
investasi IT
- Sudah memiliki beberapa sistem
yang belum terintegrasi
Weakness :
- Data tidak terintegrasi
sehingga terjadi
banyak salah
penginput an dan
duplikasi data
- Sumber daya manusia
kurang memiliki
pengetahuan dalam
hal TI
Opportunity :
- Dapat membuat peluang bisnis
melalui fasilitas teknologi
informasi.
- Mengembangkan sistem untuk
beberapa departemen
Threat s :
- Resiko kebakaran
dikarenakan lokasi
kantor berdekatan
dengan lokasi pabrik
- Virus yang dapat
menyerang sistem
- Industri rokok lain
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 16/89
45
sudah memanfaatkan
TI untuk mendukung
proses bisnis
perusahaan
4.4.2.1 Strategi SWOT level sistem informasi
● Strength-Opprotunity
Dikarenakan sistem informasi tidak mengintegrasikan setiap divisi, maka
PT. Alam Indomegah membutuhkan sistem informasi yang dapat
mengintegrasikan data dan proses setiap departemen sehingga mendukung
dalam pembuatan perencanaan dan menjadikan proses bisnis efesien dan
efektif seperti pemrosesan pesanan distributor lebih cepat, dimana divisi
sales tidak harus melakukan input ulang data distributor dan produk.
Selain itu, jika stok tidak tersedia, divisi sales dapat langsung
mengkonfirmasikan dengan distributor.
● Weaknes-Opportunity
PT. Alam Indomegah mengembangkan TI dalam memudahkan pertukaran
data sehingga informasi up to date dan tepat waktu dalam membuat
perencanaan pemasaran seperti analisa permintaan pasar.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 17/89
46
● Strength-Threat
Lokasi kantor pusat yang berdekatan dengan pabrik dapat membahayakan
asset IT yang telah dimiliki oleh PT. Alam Indomegah. Oleh karena itu,
dibutuhkan backup server yang ditempatkan di kantor perwakilan. Selain
itu, dibutuhkan kebijakan dalam pengelolaan IT seperti melakukan
maintenance pada hardware secara periodik dan melakukan back up data
setiap jam operasi kantor selesai.
● Weakness-Threats
PT. Alam Indomegah sebaiknya merekruit sumber daya manusia di bidang
TI dan membentuk departemen TI dalam mengelola TI yang dimiliki oleh
perusahaan seperti konfigurasi jaringan yang dapat mengintegrasikan
setiap divisi. Selain itu, mengembangkan aplikasi untuk setiap divisi
Tabel 4.4 Strategi SWOT level sistem informasi
SWOT Strength Weakness
Opportunity - Strategi SO : Sistem
yang terintegrasi ( ERP)
- Strength : Kesadaran
investasi TI
- Opportunity : Data
tidak terintegrasi
- Strategi WO : Inovasi
teknologi informasi
- Weakness : Sistem
hanya ada pada
beberapa departemen
- Opportunity : dapat
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 18/89
47
membuat peluang
bisnis melalui fasilitas
TI
Threat s - Strategi ST : Membuat
back up server
- Strength : Memiliki
kesadaran untuk
investasi TI
- Threat s : Resiko
kebakaran
- Strategi WT :
Merekrut SDM yang
berpengalaman dalam
mengelola TI
- Weakness : SDM
kurang memiliki
pengetahuan dalam
bidang TI
- Threat s : Kompetitor
memanfaatkan TI dan
memiliki SDM yang
berpengalaman dalam
TI
4.4.3 Boston Consulting Group
Pada tahun 1994, PT. Alam Indomegah memasarkan rokok Saritoga alami,
dimana mendapat sambutan yang sangat baik dari masyrakat Jawa Timur. Oleh
karena itu, permintaan rokok terus meningkat setiap tahunnya. Sampai saat ini, PT.
Alam Indomegah berusaha untuk memenuhi permintaan dari konsumen Jawa Timur
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 19/89
48
sehingga distribusi rokok tidak merata di beberapa daerah Indonesia. Hal ini
menyebabkan, PT. Alam Indomegah memiliki pangsa pasar yang rendah
dibandingkan dengan kompetitornya seperti Sampoerna telah menguasai pangsa pasar
di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, PT. Alam Indomegah terdapat dalam kuadran
tanda tanya (question mark )
Berikut ini diberikan contoh pendapatan perusahaan yang mengalami
peningkatan sebesar 4.90 % dari Rp 232.626.000 pada tahun 2008 menjadi Rp
244.025.000 pada tahun 2009.
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
2007 2008 2009
Pendapatan
Gambar 4.2 Pendapatan bersih 2007 – 2010
Untuk dapat meningkatkan pangsa pasar, PT. Alam Indomegah membutuhkan
sistem informasi yang mengintegrasikan data dan proses dari setiap fungsi bisnis
sehingga memudahkan setiap divisi dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan
seperti pemrosesan pesanan yang cepat, dimana divisi sales tidak harus
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 20/89
49
mengkonfirmasikan ketersedian stok setiap terjadi penjualan dan divisi sales dapat
segera mengkonfirmasikan pada distributor stok yang habis. Dengan tersedianya data
yang dibutuhkan, manajer dapat melakukan perencanaan strategi pemasaran yang
lebih baik.
4.4.4 Strategic Grid McFarlan
Berikut ini aplikasi yang digunakan PT.Alam Indomegah dalam mendukung
proses bisnisnya, antara lain:
• Aplikasi finance
Aplikasi ini digunakan untuk mengelola keuangan perusahaan seperti
account receivable, account payable, cash flow, dan laporan
keuangan.
• Aplikasi pengadaan bahan baku
Aplikasi ini digunakan untuk mendukung pembelian bahan baku
dalam produksi rokok, dimana aplikasi ini digunakan oleh divisi
manufacturing dalam membuat daftar bahan baku yang dibeli
( purchase order )
• Aplikasi monitoring
Aplikasi ini digunakan oleh manajer dalam melakukan melakukan
monitoring seperti review atas penjualan, review atas pengeluaran
perusahaan.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 21/89
50
• Aplikasi Microsoft office
Aplikasi ini digunakan oleh sebagian besar divisi yang ada
diperusahaan, dimana excell paling sering digunakan dalam
mendukung kegiatan penjualan rokok, seperti pencatatan pesanan dari
setiap distributor, penjadwalan pengiriman pesanan pada distributor.
Dari setiap aplikasi yang digunakan oleh PT. Alam Indomegah, dapat
disimpulkan bahwa setiap aplikasi dikelompokkan dalam kuadran support karena
setiap aplikasi hanya mendukung kegiatan transaksi dalam perusahaan sehingga tidak
meningkatkan kinerja dari kegiatan operasional perusahaan.
4.5 Proses Bisnis
• Proses transaksi
Ketika distributor melakukan pemesanan rokok, divisi sales melakukan
pengecekan terhadap history kredit distributor, dimana mereka menghubungi divisi
finance untuk mengetahui status kredit distributor. Jika distributor telah di blacklist
atau pembelian melebihi limit kredit maka divisi sales menghubungi distributor untuk
segera melunasi transaksi yang telah dilakukan. Sebelum melakukan penginputan
kuantitas pembelian rokok, divisi sales harus memeriksa ketersediaan stok rokok
dengan menghubungi divisi manufacturing. Jika produk tidak tersedia, maka divisi
sales mengubungi divisi gudang untuk segera memproduksi rokok yang dipesan
distributor. Dalam membuat sales order , divisi sales melakukan penginputan secara
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 22/89
51
manual berdasarkan data yang tersedia, seperti nama distributor, alamat, dan produk
yang dipesan.
Ketika divisi finance menerima sales order , divisi ini akan membuat invoice
dengan melakukan penginputan ulang terhadap pesanan distributor dan data
distributor. Invoice dan sales oder akan dikirimkan ke divisi manufacturing sebagai
dasar pembuatan surat jalan. Ketika invoice mendekati jatuh tempo, divisi finance
segera melakukan penagihan pada distributor. Terkadang penagihan sering terlambat,
karena divisi finance tidak melakukan pengecekan terhadap piutang distributor secara
periodik.
• Proses retur barang
Ketika distributor mengirimkan komplain rokok yang rusak melalui email,
divisi sales harus mencari data sales order distributor dan menyesuaikan sales order
dengan invoice dan surat jalan. Oleh karena itu, divisi sales menghubungi divisi
finance dan divisi manufacturing dalam menyesuaikan sales order dengan invoice
dan surat jalan. Setelah menemukan sales order yang terkait dengan invoice dan surat
jalan, divisi sales akan mengisi form retur barang yang diserahkan ke divisi finance
dan divisi manufacturing. Divisi manufacturing akan mengirimkan penggantian
rokok yang rusak pada distributor.
• Proses produksi
Ketika produk rokok tidak yang dipesan distributor tidak tersedia, divisi
manufacturing segera memproduksi rokok tersebut. Sebelum memulai proses
produksi, divisi manufacturing mengecek ketersediaan bahan baku. Jika bahan baku
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 23/89
52
tidak tersedia, divisi manufacturing akan membuat purchase order dimana
melakukan penginputan atas material yang dibutuhkan.
Apabila bahan baku yang digunakan tersedia di gudang, Bagian manufaktur memulai
proses produksi rokok dengan memasukkan cengkeh atau tembakau ke dalam mesin
perangjangan dan pembersihan. Setelah dibersihkan, tembakau akan dicampur
dengan flavor untuk memberikan rasa atau aroma pada rokok tersebut. Rokok yang
sudah diberi flavor , akan dilakukan proses pelintingan, jika di dalam proses
pelintingan tersebut terjadi kegagalan, maka rokok tersebut akan diproses dari awal.
Rokok yang berhasil dilinting akan dilakukan pengemasan dan pengeboxan. Setiap
rokok yang sudah dilakukan pengeboxan disimpan dalam gudang, dimana bagian
gudang melakukan update stok barang.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 24/89
53
Gambar 4.3 Proses Bisnis
4.5.1 Fungsi Bisnis
Dalam menjalan kegiatan, PT. Alam Indomegah memiliki divisi-divisi yang
menjalankan fungsinya masing-masing, antara lain:
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 25/89
54
1. Divisi sales & distribution
Tugas utama dari divisi sales yaitu memproses pesanan distributor dan
menjawab pertanyaan distributor mengenai produk rokok yang dipesan seperti
barang yang dikembalikan karena rusak, jadwal pengiriman barang.
Dalam melakukan pemrosesan pesanan, divisi sales mengalami kesulitan
dalam memperoleh informasi yang dapat digunakan untuk mendukung
kelancaran proses transaksi. Informasi yang dibutuhkan oleh divisi sales,
antara lain:
• Data history kredit distributor
Sebelum memproses pesanan distributor, divisi sales harus
menanyakan pada divisi finance mengenai sejarah transaksi
pembayaran seperti apakah distributor sudah melunasi pembayaran,
berapakah limit kredit dari distributor dalam melakukan pembelian.
• Data ketersediaan barang
Pada saat melakukan pemrosesan pesanan distributor, divisi sales
membutuhkan infomasi mengenai katersediaan stok, dimana informasi
ini hanya dimiliki oleh divisi gudang. Seringkali, informasi yang
terdapat pada divisi gudang tidak akurat karena tidak dilakukan
perhitungan stok secara periodik.
• Data perencanaan produksi
Jika produk rokok yang dipesan tidak tersedia, divisi sales harus
menghubungi divisi manufacturing untuk mengetahui perencanaan
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 26/89
55
produksi, dimana divisi manufacturing harus melakukan pengecekan
terlebih dahulu. Oleh karena itu, proses pesanan tidak dapat langsung
diproses.
• Data invoice dan surat jalan (retur barang)
Jika terjadi pengembalian barang dari distributor, divisi sales
membutuhkan waktu yang cukup lama dalam memproses komplain
distributor karena harus menyesuaikan data invoice dan surat jalan
dengan data sales order , dimana data yang dibutuhkan terdapat pada
divisi manufacturing dan finance.
Selain kesulitan mendapatkan informasi, divisi sales tidak dapat
menggunakan data yang tersedia dalam menyelesaikan pekerjaannya seperti
divisi sales harus melakukan penginputan ulang terhadap data distributor dan
data produksi dalam membuat sales order . Sehingga hal ini dapat menyebkan
kesalahan yang dapat menghambat kelancaran proses transaksi.
2. Divisi marketing
Tugas utama divisi marketing yaitu melakukan pemasaran rokok
saritoga yang baru dan perubahan harga rokok pada distributor melalui email
sehingga distributor dapat mengetahui informasi yang terbatu mengenai rokok
saritoga.
Selain itu, divisi marketing berhubungan langsung dengan media
dalam memasarkan rokok saritoga melalui radio dan surat kabar sehingga
konsumen dapat mengetahui informasi mengenai rokok saritoga seperti jenis
rokok terbaru, dan promosi yang terbaru.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 27/89
56
Dalam mendukung strategi pemasaran, manajer marketing
membutuhkan data penjualan yang up to date sehingga manajer marketing
dapat mengetahui setiap produk yang paling sering dibeli oleh konsumen dan
mengetahui apakah penjualan dapat mencapai target penjualan yang telah
ditentukan. Dalam memperoleh data yang dibutuhkan untuk membuat strategi
pemasaran, manajer marketing harus meminta data penjualan pada divisi
sales.
3. Divisi finance & accounting
Divisi ini bertugas untuk mengelola keuangan perusahaan seperti
pendapatan dari penjualan rokok, pengeluaran biaya operasional, dan
perencanaan dan pengalokasian budget untuk biaya operasi. Beberapa
permasalahan terkait dengan ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh
divisi finance & accounting dalam mendukung aktivitasnya, antara lain:
• Pengawasan terhadap account payable
Dikarenakan tidak adanya monitoring terhadap utang PT. Alam
Indomegah terhadap supplier , sehingga pembayaran sering terlambat.
Hal ini menyebabkan terhambatnya pasokan bahan baku yang
dibutuhkan jika terjadi peningkatan demand .
• Pengawasan terhadap account receivable
Dikarenakan tidak adanya pengawasan terhadap utang distributor,
sehingga PT. Alam Indomegah sering terlambat dalam menagih
piutang sehingga informasi tidak tersedia pada saat manajer
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 28/89
57
menganalisa data history kredit distributor seperti melakukan
perubahan limit kredit jika distributor sering terlambat membayar
piutang.
• Pencatatan terhadap setiap transaksi yang terjadi
setiap bulan, divisi ini diharuskan untuk membuat laporan keuangan,
dimana laporan keuangan sering terlambat karena mereka harus
mencari data yang diperlukan seperti data pembelian bahan baku, data
pembayaran gaji, data penjualan, dan lain-lain.
4. Divisi human resource development
Divisi ini berfungsi untuk untuk mengelola sumber daya manusia
seperti merekrut karyawan, memberikan pelatihan, dan menempatkan
karyawan sesuai dengan skill karyawan tersebut. Dalam mendukung
aktivitasnya, divisi human resource membutuhkan informasi terhadap
aktivitas yang dilakukan oleh setiap karyawan dalam mengevaluasi kinerja
karyawan, dimana informasi ini tidak tersedia karena tidak adanya sistem
yang melakukan pengawasan terhadap aktivitas karyawan.
5. Divisi manufacturing
Divisi manufacturing bertugas dalam memproduksi rokok, melakukan
pembelian bahan baku, dan membuat perencanaan produksi rokok terkait
dengan jumlah permintaan konsumen. Dalam menjalankan aktivitasnya, divisi
manufacturing kesulitan dalam mendapatkan informasi yang akurat dan tepat
waktu sehingga permintaan dari konsumen tidak dapat terpenuhi. Berikut ini
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 29/89
58
informasi yang dibutuhkan oleh divisi manufacturing dalam mendukung
aktivitasnya, antara lain:
• Data ketersediaan produk
Dalam memproduksi rokok, divisi manufacturing perlu mengetahui
ketersediaan stok rokok di gudang, dimana informasi ini tidak akurat
karena tidak dilakukan pemeriksaaan stok secara periodik. Oleh karena
itu dibutuhkan sistem informasi yang dapat melakukan pengawasan
terhadap ketersediaan stok barang.
• Data perencanaan produksi
Divisi manufacturing melakukan perencanaan produksi berdasarkan
estimasi dari manajer, dimana manajer kesulitan untuk mendapatkan
informasi mengenai history produksi dan history penjualan, sehingga
sering kali perencanaan yang sudah dibuat tidak dapat mengatasi
permintaan konsumen yang meningkat setiap tahunnya.
• Data bahan baku
Sama halnya seperti data ketersediaan produk, divisi gudang tidak
melakukan pemeriksaan stok bahan baku secara periodik sehingga
pada saat terjadi peningkatan permintaan dari konsumen, stok bahan
baku tidak tersedia sehingga divisi manufacturing harus melakukan
pemesanan bahan baku pada supplier .
Selain itu dalam melakukan pemesanan bahan baku, divisi
manufacturing membuat purchase order secara manual, dimana
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 30/89
59
mereka harus mencari data supplier yang memasok bahan baku yang
dibutuhkan.
• Data penggunaan mesin
Divisi manufacturing tidak melakukan pengawasan secara periodik
terhadap mesin yang digunakan dalam produksi. Hal ini dapat
menyebabkan kerusakan mesin pada saat dibutuhkan dalam proses
produksi, terutama pada saat terjadi peningkatan permintaan dari
konsumen.
6. Divisi product development
Divisi ini bertugas untuk mengembangkan produk rokok saritoga
melalui pemrosesan kombinasi tembakau sehingga menghasilkan jenis rokok
yang baru. Inovasi rokok tidak hanya dari segi rasa dan aroma rokok, tetapi
dapat diperoleh dari perubahan package rokok dan penambahan jumlah rokok
dengan harga yang sama. Dalam mengembangkan produk, divisi product
development membutuhkan informasi mengenai produk yang sudah ada
seperti produk yang paling sering dibeli oleh konsumen, dimana produk
tersebut akan dikembangkan baik itu perubahan package, dan perubahan
aroma. Desain dan komponen terhadap produk yang baru akan dikirimkan ke
divisi manufacturing untuk diproduksi.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 31/89
60
Gambar 4.4 Fungsi Bisnis
4.5.2 Matriks Fungsi Bisnis dan Subjek Data
Matriks ini memetakan hubungan antara fungsi bisnis dengan subjek data yang terkait
dengan aktivitasnya. Setiap fungsi bisnis dapat melakukan perubahan terhadap data
seperti update, membuat file baru, dan menghapus. Data dari setiap divisi hanya dapat
digunakan oleh divisi masing-masing, tidak dapat di share dengan divisi lain
sehingga hal ini menyulitkan setiap divisi dalam melakukan aktivitasnya.
Tabel 4.5 Matrix Fungsi Bisnis
Divisi Subjek Data
Sales • Data distributor
• Data penjualan
• Data jenis rokok dan harga
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 32/89
61
• Data keluhan distributor
Marketing • Data penelitian pasar
Finance & accounting • Data keuangan
• Data pembelian (biaya operasi)
• Data penjualan
• Data account receivable
• Data account payable
• Data penggajian
Human resource development • Data karyawan dan buruh pabrik
• Data absensi
• Data pelatihan
Manufacturing • Data produk
• Data bahan baku
• Data supplier
• Data perencanaan produksi
Product development • Data pengembangan produk
4.5.3 Dukungan Sistem Informasi
Dalam mendukung aktivitas karyawan, PT. Alam Indomegah memiliki
aplikasi VB.net, tetapi hanya digunakan untuk divisi manufacturing dan divisi
finance & accounting dalam pengelolaan transaksi. Sebagian besar divisi masih
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 33/89
62
menggunakan aplikasi Microsoft Office dalam mendukung aktivitasnya, seperti
Microsoft excel digunakan untuk membuat sales order dan surat jalan, Microsoft
office digunakan untuk membuat dokumentasi keluhan pelanggan.
Divisi manufacturing menggunakan aplikasi VB.net hanya sebatas pada
pemesanan bahan baku, dimana karyawan menggunakan aplikasi ini untuk membuat
purchase order pada supplier . Sedangkan, divisi finance & accounting menggunakan
aplikasi VB.net untuk mengelola transaksi keuangan, seperti pencatatan pembayaran
distributor. Dapat disimpulkan bahwa sistem infomasi digunakan masih sederhana
dimana digunakan untuk membantu dalam pengelolaan transaksi. Oleh karena itu,
dibutuhkan sistem informasi yang dapat mendukung pengendalian terhadap produksi
dan proses transaksi dimana setiap informasi yang dihasilkan oleh setiap divisi dapat
dishare pada divisi lain dalam mendukung aktivitasnya.
4.6 Perangkat Keras & Perangkat Lunak
Berdasarkan wawancara yang kami lakukan kepada pemilik perusahaan,
diperoleh informasi daftar perangkat keras dan perangkat lunak (aplikasi) yang
digunakan untuk seluruh proses bisnis yang digunakan oleh PT. Alam Indomegah
sampai saat ini. PT. Alam Indomegah masih belum menggunakan IT dengan
maksimal dalam menjalankan proses bisnisnya.
Perangkat keras dan aplikasi yang digunakan masih sangat sedikit sekali
sehingga menyebabkan banyak proses bisnis yang masih lambat. Berikut adalah
daftar perangkat keras dan aplikasi pada PT. Alam Indomegah:
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 34/89
63
Tabel 4.6 Daftar Perangkat Keras
Jenis Spesifikasi Fungsi
Server • Processor: Intel®
Xeon® Processor E5620
(Quad-Core 2.4GHz)
• Memory: 4GB DDR3
RAM (1x4GB)
• Hard Drive: Hot-swap
SAS/SATA (2.5")
• RAID: Controller
ServeRAID M1015
• Disk Bays: 16/16
• Disk Drive: Up to ^16 x
2.5"
Untuk mengintegrasikan
departemen finance dan
pengadaan stok barang.
Client Intel Dual Core E2160 1.8 GHz
RAM 2GB DDR2
Harddisk160 Gb SATA
Network Card 100Mbps
Untuk pekerjaan sehari-
hari seperti input data,
melakukan perhitungan.
Switch 3 Accton switches; 10/100Mbps
24 ports
Untuk menghubungkan
antar computer klien
Cable Modem D-link DSL Koneksi kabel internet ke
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 35/89
64
Telkom vision
Router TP-Link ADSL Koneksi internet ADSL.
UPS HP Smart, 750VA Daya cadangan.
Mesin Absensi Time Clock Coper Evaluasi jam kerja
karyawan untuk
penggajian.
Tabel 4.7 Daftar Aplikasi
Aplikasi Platform Fungsi
Microsoft Office
2007
Windows XP Digunakan untuk membuat dokumen,
pembuatan jurnal.
VB.Net Windows XP Digunakan untuk aplikasi finance dan
pengadaan bahan baku
4.7 Infrastruktur Jaringan
Infrastruktur jaringan yang ada masih sangat sederhana dikarenakan proses
bisnis yang belum menggunakan IT dengan maksimal. Mengacu kepada wawancara
yang telah dilakukan, diinformasikan bahwa hanya ada 60 komputer klien dan 15
laptop yang saling terhubung dengan switch, scanner , modem dan multi-function
devices yang digunakan untuk melakukan proses bisnis dan memudahkan mentransfer
informasi-informasi penting ke kantor cabang di Jakarta, Bandung dan Pekalongan.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 36/89
65
Gambar 4.5 Infrastruktur Jaringan
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 37/89
66
4.8 Rekomendasi Strategi SI
4.8.1 Portfolio Masa Depan
Gambar 4.6 Portfolio Masa Depan
Keterangan :
(*) : Applikasi yang sedang berjalan
($) : Rekomendasi aplikasi yang mendukung kegiatan
operasional PT. Alam Indomegah
• Support
Dalam mendukung kegiatan operasional, PT Alam Indomegah
menggunakan beberapa aplikasi seperti aplikasi finance, pengadaan bahan
baku, VB.net dan Microsoft Office Setiap aplikasi hanya memudahkan
pengelolaan transaksi yang terjadi
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 38/89
67
• Factory
ERP dapat meningkatkan daya saing dari PT. Alam Indomegah, dimana
dapat mengintegrasikan data dan proses dari setiap divisi sehingga dapat
mengakses data secara real time seperti mengetahui ketersediaan produk
tanpa harus menghubungi divisi gudang, selain itu, memproses pesanan
pelanggan dengan cepat, dimana divisi sales tidak harus melakukan
penginputan data yang dibutuhkan dari awal, mereka dapat memilih data
yang sudah tersedia. Selain peningkatan dari kinerja operasional, ERP
memberikan dukungan dalam pengelolaan informasi yang dapat
digunakan untuk melakukan perencanaan bisnis seperti manajer produk
dapat mengetahui berapa jumlah rokok yang harus diproduksi dari data
penjualan yang terjadi, selain itu manajer penjualan dapat merubah
strategi pemasaran dari data penjualan di daerah untuk meningkatkan
penjualan rokok Saritoga.
4.8.2 ERP
ERP adalah suatu proses mengintegrasikan semua fungsi bisnis dan proses –
proses di dalam organisasi untuk mencapai beberapa macam manfaat, seperti
pengentrian data hanya dimasukkan satu kali, hal ini dapat mengurangi data ganda,
menghemat waktu sehingga mengurangi biaya gaji karyawan dan overhead .
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 39/89
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 40/89
69
depan. Seperti kita ketahui, akan terdapat beberapa permasalahan integrasi
jika PT. Alam Indomegah melakukan menger dengan perusahaan lain, PT.
Alam Indomegah akan menghadapi masalah seperti skalabilitas,
infrastruktur IT yang baru, dan perbedaan budaya organisasi. Selain itu,
integrasi ERP tidak disarankan apabila PT. Alam Indomegah membutukan
fleksibilitas untuk sukses atau proses produksi yang sering berubah.
PT. Alam Indomegah perlu mengeksploitasi teknologi komputer dan
komunikasi untuk mengintegrasikan sistem ERP dengan aplikasi E-
business. Seringkali, penambahan hardware yang baru dan spesialis yang
berpengalaman dalam ERP dibutuhkan untuk menjalankan sistem ERP.
Tergantung dari ukuran besarnya perusahaan dan modules yang di install,
Biaya implementasi ERP dapat mencapai 10 milliar dan implementasi
ERP membutuhkan waktu 2 tahun.
• Sumber Daya Manusia
Seperti kita ketahui, sistem ERP yang diimplementasikan digunakan oleh
karyawan dalam menjalankan kegiatan PT. Alam indomegah, sehingga
filosofi dan gaya kepemimpinan karyawan tersebut neniliki peran penting
dalam proses implementasi ERP. Berdasarkan penelitian yang ada,
dukungan dan komitmen dari top manajemen sangat penting dalam
kesuksesan implementasi ERP. Seringkali, dewan eksekutif dan komite
yang terdiri dari top manajemen melakukan pengembangan perencanaan
dan pengelolaan IT .
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 41/89
70
Pada umumnya, karyawan waspada terhadap perubahan dalam proses
bisnis, dimana karyawan yang menolak terhadap implementasi ERP
menunjukkan karyawan tersebut memiliki kinerja yang tidak terlalu baik.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan tingkat kesuksesan implementasi
ERP, dan untuk mengurangi penolakan perubahan, karyawan yang paham
terhadap kegiatan proses bisnis PT. Alam Indomegah harus dilibatkan
dalam semua tahap implementasi ERP. Selain itu, karyawan juaga harus
diberikan pelatihan menganai instalasi ERP sepeti pengenalan dasar
tehadap ERP meliputi modul yang terdapat di ERP, arsitektur ERP dan
cara kerja dari sistem ERP. Selama sesi pelatihan, penting untuk
membahas masalah-masalah manajerial yang dihadapi dan untuk
membentuk suatu pemahaman dasar mengenai integrasi sebelum
pelaksanaan implementasi ERP.
• Perubahan Proses di PT. Alam Indomegah
Terdapat 8 proses yang dapat digunakan manajer untuk melakukan
perubahan, antara lain:
1. Membuat visi perubahan yang dapat dicapai dan dijalankan oleh
PT. Alam Indomegah.
2. Mendefinisikan strategi perubahan untuk menilai kesiapan
perubahan yang akan terjadi di PT. Alam indomegah, untuk
memilih konfigurasi perubahan yang terbaik, dan pengelolaan
terhadap perubahan tersebut.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 42/89
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 43/89
72
Contohnya Apakah organisasi sangat ambisius dalam melakukan
perubahan perusahaan secara menyeluruh akan menggunakan integrasi
secara menyeluruh atau apakah organisasi menggunakan strategi franchise
dari integrasi parsial melintasi beberapa divisi dengan proses yang sama.
Pada umumnya, pendekatan franchise digunakan pada perusahaan yang
memiliki beberapa unit bisnis dimana setiap unit bisnis memiliki proses
bisnis yang berbeda. Setiap unit bisnis memiliki paket software ERP dan
database masing-masing sehingga mereka dapat salaing berbagi
informasi. Hal ini merupakan strategi yang baik bagi perusahaan yang
ingin kemudahan dalam implementasi ERP dengan memulai dari instalasi
pilot dan perlahan-lahan berpindah ke unit bisnis lain. Pendekatan lain
dapat digunakan uleh perusahaan kecil yang ingin mengimplementasi
ERP, dimulai dengan beberapa proses inti atau modul tertentu. Proses-
proses tersebut membutuhkan sedikit perubahan, sehingga tidak
menggagu aktivitas perusahaan sehari-hari. Tetapi pendekatan tersebut
jarang memberikan hasil yang maksimal pada perusahaan.
Semakin besar suatu perusahaan maka semakin kompleks proses bisnis
yang dimilikinya dan tingkat kesulitan yang tinggi dalam
mengimplementasi ERP di perusahaan tersebut. Untuk menjaga
kelancaran proses transisi dari proses bisnis dan operasi, sebaiknya
perusahaan menggunakan integrasi simultaneous.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 44/89
73
4.8.3 Modul ERP
Berdasarkan permasalhan pada bab I, ERP dapat mengintegrasikan data dan
proses dari setiap divisi sehingga memudahkan karyawan dalam mendapatkan
informasi yang dibutuhkan dan menggunakan informasi tersebut dalam mendukung
aktivitasnya. Berikut ini, beberapa modul yang dibutuhkan PT. Alam Indo Megah
dalam mengatasi permasalahan, antara lain:
1. Modul sales and distribution
Modul ini digunakan oleh divisi sales untuk memproses pesanan
distributor dan menangani komplain distributor seperti retur barang. Pada saat
distributor melakukan pemesanan rokok, divisi sales tidak perlu mengecek
history kredit pelanggan, karena modul ini akan memberikan warning jika
distributor sudah di blacklist atau pembelian melebihi limit kredit. Selain itu,
modul ini akan memberikan warning jika divisi sales memasukkan kuantitas
barang melebihi stok yang tersedia. Ketika produk yang dipesan tidak
tersedia, divisi sales dapat melihat list barang yang ingin diproduksi dan
mengupdate list tersebut.
Dengan penggunaan ERP, divisi sales tidak perlu melakukan
penginputan manual dalam mengisi form sales order , dimana divisi sales
dapat memilih data yang tersedia sehingga hal ini dapat mengurangi kesalahan
karyawan yang dapat menghambat proses transaksi. Selain itu, jika terdapat
komplain dan pertanyaan dari distributor, divisi sales dapat memperoleh
informasi secara cepat. Contoh, jika distributor mengeluh mengenai rokok
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 45/89
74
yang rusak, divisi sales dapat melihat list sales order dari distributor tersebut
dimana di list tersebut terdapat invoice dan surat jalan atas sales order
tersebut, sehingga komplain distributor dapat langsung diproses tanpa perlu
menanyakan pada divisi finance yang membuat invoice dan divisi
manufacturing yang membuat surat jalan.
2. Modul marketing
Modul ini digunakan divisi marketing untuk menginformasikan
mengenai produk terbaru dan perubahan harga melalui direct mailing
sehingga divisi marketing tidak perlu menanyakan data distributor pada divisi
sales. Selain itu, dalam mendukung perencanaan pemasaran, manajer
marketing dapat melihat informasi penjualan sehingga dapat mengetahui
apakah penjualan sudah mencapai target penjualan.
3. Modul finance & accounting
Modul ini digunakan oleh divisi finance dalam mengelola keuangan
PT. Alam Indomegah. Berikut ini beberapa fungsi yang terdapat dalam modul
ini antara lain:
• Monitoring terhadap account payable
Sistem akan memberikan warning jika utang sudah mendekati tanggal
jatuh tempo, sehingga divisi finance dapat segera memproses
pembayaran pada supplier sehingga tidak menghambat proses
pembelian bahan baku.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 46/89
75
• Monitoring terhadap account receivable
Sistem akan memberikan warning jika piutang distributor sudah
mendekati tanggal jatuh tempo sehingga divisi finance dapat segera
memproses penagihan pada distributor. Data ini digunakan oleh
manajer finance dalam menganalisa kredit dari setiap distributor
seperti melakukan blacklist pada distributor yang melebihi limit kredit
dan merubah limit kredit jika distributor tersebut sering telat
melakukan pembayaran. Data kredit distributor tersebut dapat
digunakan oleh divisi sales dalam memproses transaksi distributor.
• Pencatatan transaksi terjadi
Setiap transaksi yang diinput ke dalam sistem, akan dimasukkan ke
dalam general ledger secara otomatis dimana manajer finance &
accounting dapat memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhannya.
• Budgeting
Modul ini juga dapat membantu divisi finance & accounting dalam
menyusun budget yang akan digunakan PT. Alam Indomegah dalam
menginvestasikan IT/IS di masa depan.
4. Modul human resource
Modul ini digunakan oleh divisi human resorce untuk mengelola
sumber daya manusia, dimana divisi human resource development dapat
mengetahui aktivitas dari setiap karyawan yang berkerja sehingga karyawan
yang memiliki kinerja kurang baik dapat ditingkatkan. Selain itu, modul ini
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 47/89
76
dapat memonitoring terhadap absensi karyawan sehingga data tersebut dapat
digunakan oleh divisi finance dalam mengkalkulasikan pembayaran gaji pada
karyawan dan buruh.
5. Modul manufacturing
Modul ini digunakan oleh divisi manufacturing untuk membantu
aktivitasnya dalam mengendalikan proses produksi. Berikut ini beberapa
fungsi dari modul ini antara lain:
• Monitoring terhadap bahan baku dan persediaan stok
Modul ini akan melakukan pengawasan terhadap bahan baku dan
persediaan produk, jika sudah mencapai critical level, sistem akan
memberikan warning mengenai jumlah persediaan yang ada. Selain
itu, persediaan bahan baku akan disesuaikan dengan rencana produksi,
jika terjadi peningkatan produksi sistem akan memberikan warning
bahwa stok bahan baku tidak dapat mencukupi rencana produksi yang
sudah ditentukan
• Monitoring terhadap lead time produksi dan biaya ( Bill of Material)
Modul ini dapat digunakan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan
untuk memproses setiap jenis rokok dan biaya karyawan yang
dikeluarkan dalam memproduksi rokok tersebut, sehingga manajer
manufacturing dapat mengetahui jumlah rokok yang dapat diproduksi
dalam 1 hari dan biaya buruh yang harus dibayar. Selain itu, BOM
dapat digunakan untuk memproses purchase order secara otomatis
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 48/89
77
sehingga divisi manufacturing tidak perlu mencari data material dari
setiap jenis produk rokok yang dipesan dan mencari data supplier yang
menjual material tersebut.
• Monitoring terhadap penggunaan mesin
Modul ini akan memberikan informasi mengenai penggunaan mesin
produksi dan akan memberikan warning jika mesin tersebut akan
rusak. Berdasarkan informasi tersebut, divisi manufacturing dapat
melakukan maintenance terhadap mesin tersebut sehingga proses
produksi tidak terhambat jika terjadi peningkatan permintaan dari
konsumen.
• Perencanaan produksi rokok
Modul ini digunakan untuk mengoptimalkan kapasitas produksi terkait
dengan demand yang ada. Perencanaan produksi akan diestimasi
berdasarkan history jumlah produksi dan penjualan yang terjadi, jika
terdapat deficit , divisi manufacturing akan menambahkan kapasitas
jumlah produksi berdasarkan selisih sales dan jumlah produksi. Selain
itu, juga akan memberikan informasi terhadap peningkatan demand di
masa depan berdasarkan data yang ada sehingga manajer
manufacturing dapat menyusun rencana produksi dalam mengatasi
demand tersebut.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 49/89
78
6. Modul product life cycle management
Modul ini digunakan oleh divisi product development dalam
mengembangkan jenis rokok yang baru. Dengan modul ini, divisi product
development dapat memonitoring siklus hidup dari setiap jenis produknya
terkait dengan permintaan konsumen. Selain itu dapat mempercepat proses
pengembangan rokok dan biaya yang digunakan dalam proses pengembangan
rokok.
4.8.4 Manfaat ERP untuk perusahaan
Keuntungan-keuntungan dengan menggunakan ERP bagi perusahaan antara
lain :
• Menghilangkan input data duplikasi yang selama ini biasa dilakukan secara
manual oleh perusahaan.
• Menyediakan informasi yang berkualitas untuk pengambilan keputusan.
• Lebih cepat dalam pencarian data yang sudah lama apabila diperlukan.
• Dengan pelayanan yang cepat dapat memberi kepuasan kepada supplier
dan distributor.
• Sistem informasi menjadi berfungsi untuk membantu proses bisnis.
• Meningkatkan kontrol dan mempermudah proses perencanaan pembelian
stok bahan baku.
• Memberikan hak akses kepada pihak yang berkepentingan untuk setiap
departemen.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 50/89
79
• Mempercepat Return of investment pada implementasi TI.
Dari manfaat ERP diatas dapat dilakukan pengukuran efektifitasnya dengan
menggunakan IT balance scorecard . Berdasarkan batasan ruang lingkup yang ditulis
pada Bab I, hanya dibahas cara bagaimana IT balance scorecard dapat mengukur
efektifitas.
Berikut adalah langkah-langkah bagaimana pengukuran efektifitas
menggunakan IT balance scorecard menurut Matison et al (1999), antara lain:
Penyusunan IT Balance scorecard
• Analisis Critical Success Factor (CSF )
Rockart mendefinisikan CSF sebagai jumlah terbatas dari area, dimana
hasil yang diharapkan akan memastikan performa kompetitif yang
sukses dari organisasi. Oleh karena itu, CSF merupakan aktivitas yang
selalu menerima perhatian yang konstan dan hati-hati dari pihak
manajemen. Critical success factor dari PT. Alam Indomegah dapat
berdasarkan analisa value chain dan five forces. Output dari CSF akan
dijadikan tolak ukur dalam mengukur 4 perspektif dalam IT balance
scorecard .
• Proses penyusunan IT Balance scorecard
IT balance scorecard terdiri dari 4 perspektif, dimana menjelaskan
beberapa hal berikut ini:
Perspektif orientasi pengguna
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 51/89
80
Perspektif yang menjelaskan penilaian pengguna terhadap
ERP seperti penyediaan informasi yang akurat dan tepat
waktu sesuai dengan kebutuhan departemen penjualan
dalam memberikan respon terhadap pelanggan.
Perspektif kontribusi organisasi
Perspektif yang menangkap nilai bisnis dari investasi ERP
yang telah dilaksanakan oleh PT. Alam Indomegah.
Perspektif keunggulan Operasi
Perspektif yang menjelaskan efektifitas dan efesiensi dari
ERP yang digunakan dalam mendukung proses bisnis PT.
Alam Indomegah.
Perspektif orientasi di masa depan
Perspetif yang menjelaskan pengembangan yang
berkelanjutan terhadap ERP dan antisipasi atas
permasalahan yang dapat terjadi di masa depan.
Tabel 4.8 IT Balance Scorecard
Orientasi Pengguna Kontribusi Organisasi
Misi
ERP dapat memberikan nilai
tambah terhadap produk bagi
pengguna akhir (pelanggan)
Misi
ERP memiliki kontribusi
terhadap proses bisnis PT.
Alam Indomegah
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 52/89
81
Sasaran
• Kepuasan pengguna
•
Performa tingkat
layanan
Sasaran
• Nilai bisnis dan
kontribusi
• Pengedalian investasi
ERP
Keunggulan Operasi Orientasi di masa depan
Misi
ERP dapat menjadikan proses
bisnis berjalan secara efesien
dan efektif
Sasaran
• Efektifitas dan efesiensi
• Mengurangi
permasalahan dalam
transaksi
• Keamanan
Misi
mengembangkan kapabilitas
internal untuk pembelajaran,
inovasi dan eksploitasi
terhadap peluang yang ada di
masa depan
Sasaran
•
Pengelolaan sumber
daya manusia
• Riset teknologi baru
terkait dengan ERP
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 53/89
82
• Proses penyusunan matriks IT balance scorecard
Tabel 4.9 Scorecard orientasi pengguna
Objektif Pengukuran
Kepuasan pengguna - Kemudahan dalam memahami setiap
fungsi yang terdapat di ERP
- Kepuasan pengguna terhadap
efektifitas ERP
Perfoma tingkat layanan - Respon terhadap penanggulangan
masalah
- Layanan operasional sesuai dengan
Service Level Agreement
Tabel 4.10 Scorecard kontribusi organisasi
Objektif Pengukuran
Nilai bisnis dan kontribusi - Nilai tambah terhadap bisnis
- Evaluasi berdasarkan pengukuran
yang bersifat financial seperti
ROI , payback period . Selain itu,
dapat juga mengunakan metode
information economics.
Pengendalian investasi ERP - Perbandingan antara biaya yang
dikeluarkan dan budget yang telah
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 54/89
83
direncanakan
- Perbandingan antara cost recovery
dan expenses
Tabel 4.11 Scorecard keunggulan operasional
Objektif Pengukuran
Efektifitas dan efesiensi - Waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan order dari
konsumen
- Sumber daya yang diperlukan
dalam menyelesaikan order
konsumen
- Ketersediaan sistem ERP
(availability)
Mengurangi masalah dalam
transaksi
- Kesalahan dalam data entry
- Pengawasan atas penyelesaian
permasalahan
Keamanan - Tidak ada kehilangan data
- Tidak ada kegagalan vital,
dimana tidak dapat direcovery
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 55/89
84
Tabel 4.12 Scorecard orientasi di masa depan
Objektif Pengukuran
Pengelolaan sumber daya
manusia
-
Pelatihan terhadap peningkatan
skill karyawan
- Evaluasi perencanaan program
pelatihan pegawai sesuai dengan
kebutuhan
- Peningkatan kinerja karyawan
Riset teknologi baru terkait
dengan ERP
- Persentase budget yang
dikeluarkan dalam
pengembangan ERP
4.9 Perki raan Waktu, Sumber Daya Manusia dan Biaya
Implementasi
Tabel 4.13 Perkiraan Waktu dan Sumber Daya Manusia
Aktivitas Waktu Jumlah Orang
Tahap 1 – Analisa Kebutuhan
perusahaan
10 Hari
Analisa proses bisnis perusahaan 10 Hari
menyiapkan desain dan prototype 10 Hari
Mengindentifikasi hardware dan 5 Hari
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 56/89
85
software yang dibutuhkan
Total Analisa Kebutuhan Perusahaan : 35 Hari 10 Orang
Tahap 2 – Pengembangan
Identifikasi data yang dibutuhkan 5 Hari
Mengumpulkan data perencanaan dan
procurement
20 Hari
Mengumpulkan data sumber daya
produksi
20 Hari
Melakukan input dan upload data 5 Hari
Memverifikasi data 5 Hari
Total Pengembangan : 55 Hari 20 Orang
Tahap 3 – pengujian dan pelatihan
Memverifikasi hasil akhir dan jadwal
yang sudah ditetapkan
10 Hari
Memverifikasi modul procurement
dan biaya yang dibutuhkan
10 Hari
Melakukan pengujian ERP 10 Hari
Melakukan pengujian integrasi 10 Hari
Melakukan pengendalian dan
pengawasan terhadap ruang lingkup
kualitas dan waktu
10 Hari
Mengatasi permasalahan yang ada 10 Hari
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 57/89
86
Melakukan pelatihan karyawan 90 Hari
Total Pengujian dan Pelatihan : 150 Hari 15 Orang
Tahap 4 – dokumentasi
Melakukan dokumentasi proses
kegiatan
15 Hari
Melakukan dokumentasi atas kegiatan
pelatihan karyawan
15 Hari
Total Dokumentasi: 30 Hari 5 Orang
Tahap 5 – Penggunaan Sistem ERP
Melakukan pemeriksaan atas integritas
data secara periodik
60 Hari
Mengawasi kinerja sistem 60 Hari
Total Penggunaan Sistem ERP: 120 Hari 10 Orang
Pada perencanaan untuk mengimplementasikan ERP pada PT. Alam
Indomegah dibutuhkan waktu dan jumlah sumber daya manusia yang cukup banyak.
Total waktu yang dibutuhkan kurang lebih 1 tahun dan sumber daya manusia yang
dibutuhkan dalam pengimplementasian ERP sebanyak 60 orang dan berikut adalah
kategori sumber daya manusia yang dibutuhkan :
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 58/89
87
• 1 Orang konsultan dan 1 orang project manager yang berfungsi untuk
menganalisa kebutuhan perusahaan, menganalisa proses bisnis perusahaan,
desain sistem, dan mengidentifikasikan perangkat keras dan perangkat lunak
yang dibutuhkan.
• 20 Orang untuk mengumpulkan dan menginput data perusahaan yang
sebelumnya dicatat secara manual ke dalam database yang baru. Data tersebut
berguna untuk mencoba sistem running well atau ada yang perlu diperbaiki.
• 23 Orang pelatih untuk membuat modul-modul pada perusahaan dan untuk
mengajarkan menggunakan aplikasi tersebut. Para pelatih tersebut juga
melakukan monitoring kerja sistem setelah running dan kerja sumber daya
manusia.
• 5 Orang dokumentasi untuk merecord semua kegiatan yang dilakukan pada
masa implementasi ERP.
•
10 Orang berfungsi untuk melakukan evaluasi sistem selama sistem
dijalankan
Tabel 4.14 Perkiraan Biaya Implementasi ERP
Biaya tetap Dollar ( $ )
Server Server 40.000
Maintenance - hardware 12% per tahun 4.800
Maintenance - software Lisensing 2.200
Operating System Linux – Open Source Free
ERP Open Source Free
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 59/89
88
Pelatihan 3.300
Jasa konsultan 12.000
Project Manager 12.000
Implementator per month 58 * 400 23.200
Total biaya tetap 97.500
Implementasi ERP, baik dari yang produk lokal maupun import, memiliki
beberapa komponen biaya sebagai berikut:
1. Investasi Hardware (OS, Database)
Untuk menjalankan sebuah sistem ERP, biasanya diperlukan
Hardware Server khusus mengingat ERP adalah aplikasi kelas berat yang
tidak akan maksimal apabila dijalankan diatas komputer atau server yang
kemampuannya kurang memadai. Jenis server harus disesuaikan dengan
teknologi yang dipakai oleh aplikasi ERP yang anda pilih. Apabila aplikasi
hanya bisa jalan diatas platform UNIX, maka anda harus membeli server
berbasis UNIX.
Pemilihan server dan perangkat pendukung ini cukup penting, karena
fungsinya yang akan menopang semua proses aplikasi, dimana tidak boleh
terjadi gangguan yang bisa menyebabkan proses implementasi secara
keseluruhan menjadi terganggu.
Selain server biasanya perlu untuk mengupgrade infrastruktur jaringan
agar lebih maksimal, ERP biasanya digunakan oleh hampir seluruh
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 60/89
89
departemen diperusahaan, sehingga apabila performa jaringan buruk, akan
berakibat kurang lancarnya proses implementasi. Kebutuhan hardware lain
bisa berupa Storage, VSAT , Modem, Switch, dan lain lain yang bisa berlainan
tergantung dari konfigurasi dan rancangan yang akan diterapkan.
2. Software pendukung (OS, Database)
Software pendukung biasanya berkaitan erat dengan jenis Hardware
yang digunakan serta apliaski ERP yang bersangkutan. Misalnya
menggunakan Server Unix Based , maka akan dimerlukan lisensi OS Unix.
Lisensi untuk OS ini biasanya berdasarkan banyaknya user , sehingga semakin
banyak user akan semakin bertambah harganya. Sebagai gambaran untuk
jumlah 10 user akan dimerlukan dana sekitar USD 2000 untuk OS Windows
Server , dan sekitar USD 5000 untuk OS Unix.
Sebagai alternatif untuk OS yang bisa menghemat dengan
menggunakan Linux, dimana saat ini banyak distro yang cukup handal baik
yang free. Bisa juga menggunakan Linux yang berbayar Seperti RedHat
dengan kisaran harga USD 1000 (unlimited user ).
Kemudian Untuk Database, harus dibeli lisensinya sesuai jenis
database yang didukung oleh aplikasi ERP. Lisensi ini biasanya dihitung per
user , sehingga semakin banyak user , maka harus mengeluarkan investasi yang
lebih besar. Misalnya untuk jumlah 10 user perlu menyediakan dana berkisar
antara USD3000 - USD5000.
Sebagai alternatif bisa dimilih database yang berbasis Open source,
yang digunakan secara free atau dengan budget yang lebih murah.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 61/89
90
3. Investasi Lisensi Software ERP
Harga sebuah software ERP propietary umumnya ditentukan
berdasarkan jumlah user serta banyak nya modul yang akan anda gunakan.
Semakin banyak modul yang anda gunakan maka semakin besar harga
lisensinya. Demikian juga dengan jumlah user nya.
Harga software ERP ini sangat bervariasi, mulai dari puluhan juga
rupiah hingga lebih dari USD 200.000,- (sekitar 1,8M) hanya untuk harga
Softwarenya saja.
Selain harga aplikasi ERP tersebut, Vendor ERP propietar y umumnya
juga menerapkan biaya lisensi tahunan, dimana setiap tahun harus
membayar/memperpanjang lisensi. Besarnya kurang lebih antara 16% s/d
20% dari harga software. Jadi misalnya harga software ERP adalah 100 juta,
maka selama memakai software tersebut harus membayar sekitar 20 juta
pertahun.
Sebagai alternatif bisa menggunakan ERP open source seperti
Compiere, Adempier, Openbravo, Web ERP, dan lain lain. Kelebihan dari
open source ERP selain free juga mendapatkan semua modul yang ada. Juga
dapat dipilih ERP open source yang berbayar seperti Compiere Proffesional
Edition, dengan harga sekitar USD 3000 per tahun.
Kelebihan lain dari ERP open source adalah dapat mempelajari benar-
benar dan memastikan bahwa ERP open source tersebut dan memenuhi
kebutuhan perusahaan, tanpa harus mengeluarkan dana terlebih dahulu. Juga
dapat diikuti salah satu trainingnya guna mencoba dan menganalisa kelebihan
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 62/89
91
dan kekurangan serta mencari format implementasi yang paling tepat untuk
perusahaan.
4. Jasa Implementasi dan Konsultasi
Berikutnya adalah investasi untuk biaya implementasi dan konsultasi.
Dimana biaya ini sangat tergantung dengan jenis ERP yang digunakan, karena
umumnya masing masing software ERP memiliki standard sendiri. Biasanya
konsultan akan menghitung berdasarkan Man/ Days. Man/ Days secara kasar
adalah jumlah orang konsultan yang terlibat serta jumlah hari yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Ini juga sangat tergantung
dengan jumlah modul yang akan di implementasikan pada perusahaan.
Misalnya konsultan menghitung bahwa project implementasi di
perusahaan memerlukan 60 Man/ Days dan harga Man/ Days konsultan adalah
USD200, maka biaya implementasinya adalah USD 12,000
Bisa saja dilakukan implementasi sendiri tetapi tidak disarankan.
Dengan melakukan implementasi sendiri, akan menghemat banyak anggaran.
Namun lambatnya implementasi serta kurang fokusnya penanganan yang
sering terjadi (apabila tanpa konsultan) sering menimbulkan kerugian yang
bisa jadi lebih besar jumlahnya.
5. Training
Salah satu kunci keberhasilan implementasi ERP adalah kemampuan
SDM dari para user nya, oleh karena itu proses training menjadi sangat
penting terhadap sukses tidaknya implementasi sebuah ERP. Selain
tergantung dari banyak nya user yang di training, tingkat kesulitan dari ERP
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 63/89
92
yang dipakai juga akan mempengaruhi jumlah biaya training yang harus
dikeluarkan. Training yang diberikan adalah training in house dimana trainer
dari luar datang ke perusahaan untuk melatih kariawan dalam menggunakan
applikasi.
6. Support and Maintenance.
Umumnya ERP propietary memberlakukan biaya maintenance
tahunan, tapi ini adalah biaya maintenance software dalam arti untuk support
software, update, patch, dll. Sedangkan untuk perawatan harian, biaya re-
training user, biaya helpdesk support , adalah biaya-biaya lain yang akan
ditambahkan sebagai biaya tahunan.
Biaya ini untuk masing-masing konsultan ERP propietary juga bisa
berbeda-beda. Apabila digunakan ERP open source, maka tidak perlu
membayar biaya lisensi tahunan. Sehingga cukup membeli jasa konsultan
untuk perawatan harian, help-desk support dan lain-lain untuk mendukung
kelancaran dan kelangsungan implementasi ERP.
4.9.1 Alasan ERP Open Source
Berdasarkan perhitungan biaya, disarankan PT. Alam Indomegah untuk
mengunakan ERP open source karena perusahaan dapat menghemat biaya dimana
dana yang tersedia dapat digunakan untuk kebutuhan perusahaan yang lain seperti
upgrade server . Selain dapat menghemat biaya, terdapat beberapa alasan untuk
menggunakan ERP open source, antara lain:
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 64/89
93
• Memudahkan karyawan dalam memahami ERP
Selain biaya yang murah, ERP open source memiliki dokumentasi dan
user manual yang dapat digunakan untuk mempelajari dari cara kerja ERP.
Sehingga karyawan dapat menggunakan panduan tersebut, ketika
mengalami kesulitan dalam menggunakan modul-modul yang tersedia.
• Dapat melakukan modifikasi atas hardware yang dibutuhkan
Dengan menggunakan ERP open source, PT. Alam Indomegah tidak
terikat kontrak dengan vendor, dimana PT. Alam indomegah dapat
membeli server dengan harga yang murah. Jika PT. Alam indomegah
membutuhkan server dengan spesifikasi yang lebih tinggi, PT. Alam
indomegah dapat mengganti server tersebut. Sehingga PT. Alam
indomegah dapat mengalokasikan budgetnya untuk kebutuhan yang lain.
• Dapat memodifikasi modul sesuai dengan kebutuhan bisnis
Dikarenakan tidak terikat kontrak dengan vendor, PT Alam indomegah
dapat menambahkan modul-modul sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Contohnya modul customer relationship management untuk memudahkan
pengelolaan distributor dan membangun hubungan yang baik dengan
distributor ketika PT. Alam Indomegahmemiliki distributor yang tersebar
dibeberapa daerah Indonesia.
• Dapat memperbaiki masalah pada software dengan cepat
ERP open sorce menyediakan dokumentasi yang jelas dan user manual
yang dapat digunakan untuk memperbaiki masalah terhadap software. Jika
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 65/89
94
PT. Alam indomegah menggunakan ERP proprietary, mereka harus
menunggu vendor untuk menyelasikan masalah yang terjadi.
4.10 Spesifikasi Server
• Database Server dan Application Server :
• 4U Redundant Storage Server
• 2 Server Nodes (SN)
• 24 3.5” dual ported SAS/SATA/SSD disk slots
o 20x 600GB 15K RPM SAS (0-19 slot) (12 TB RAW, 4 TB
Usable)
o 4x 73GB STEC GEN3 SSD (20-23 slot) for redo logs
• 2 Hot-swap redundant power supplies (A249)
• Redundant 5V and 12V disk backplane power
• Independent power, locate buttons and status per SN
• System : 2 node server per sistem
• Prosesor : 2 x 6 core Intel Xeon processors per node server
• Cache per prosesor :
o Level 1 : 32 KB instruksi dan 32 KB data
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 66/89
95
o Level 2 : 256 KB unified
o Level 3 : 12 MB shared inclusive
• Main Memory : 96 GB per node server
• Network Configuration :
• Two internal 1-Gigabit Ethernet (GbE) ports (eth0, eth1) as
Private interconnect.
•
Two 1-GbE ports (eth2 and eth3 configured as bond0) for external
client access (public) network
• Two 10-GbE ports (eth8 and eth9 configured as xbond0) for
external client access (public) network
• Four 1-GbE ports (eth4 and eth5 configured as bond 1; eth6 and
eth7 configured as bond2)
• One Ethernet port (NET MGT) for connection to Oracle Integrated
Lights Out Manager (ILOM) Software
• One serial management port (SER MGT) for local ILOM interface
using a terminal or terminal emulator
4.11 Rekomendasi Infrastruktur Jaringan
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 67/89
96
Gambar 4.7 Rekomendasi Infrastruktur Jaringan
Dari gambar 4.7 dapat dibuat kesimpulan bahwa dalam
pengimplementasian ERP dibagi menjadi 3 tier , yakni :
• Client tier menginput data ke web server yang akan masuk ke Application
tier .
• Application tier menerima data dari client tier dan menampung data di
database server.
• Database Tier dapat menampung data yang dikirimkan dari application
tier , kemudian di back up pada tape back up (SAN Storage).
Keuntungan yang diberikan dari infrastruktur jaringan yang
direkomendasikan, antara lain :
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 68/89
97
• Kecepatan dalam pengolahan data akan lebih cepat jika dibandingkan
dengan tier pada infrastruktur jaringan digabung seperti pada infrastruktur
jaringan yang lama.
• Keamanan data diberikan karena adanya back up data atau disaster
recovery. Ini penting dikarenakan lokasi kantor pusat PT. Alam
Indomegah berdekatan dengan pabrik.
• Data base dapat digunakan kapan saja untuk memenuhi permintaan top
management dalam perolehan informasi secara cepat dan tepat serta up to
date sekalipun sistem sedang mengolah data.
4.12 Identi fikasi Aktor dan Use case
Untuk mempermudah menemukan objek kita dapat melihat pada diagram
pabrik. Gambar 4.7 merupakan diagram konteks pabrik yang merupakan pihak-pihak
yang terkait dengan pabrik baik dari luar maupun dari dalam pabrik.
Dari gambar terlihat bahwa supplier mempunyai hubungan dengan divisi
produksi dimana divisi ini membeli bahan mentah kepada supplier . Kemudian bahan
mentah tersebut dimasukkan kedalam gudang dan dicatat sebagai data dari gudang.
Selain itu divisi produksi juga melihat sistem informasi untuk mendapatkan
informasi bahan apa yang harus dibeli dan memberikan informasi tentang harga
bahan, karakteristik bahan, jumlah yang dibeli, dan lain-lain.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 69/89
98
Gambar 4.8 Diagram Konteks
(Sumber : Henderson, J. C., & Venkatraman, N. (1999)
IBM Systems Journal)
Divisi produksi mengambil bahan mentah mengambil bahan mentah dari
gudang dan memproduksinya menggunakan mesin produksi. Divisi ini melihat
informasi tentang apa yang harus diproduksi dan memberi informasi produk yang
telah selesai, jumlah, stok barang, dan lain-lain.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 70/89
99
Gambar 4.9 Use Case
Dari gambar use case diatas dapat dijabarkan dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.15 Use case
Aktor Use case
Divisi Produksi 1. Mencari informasi tentang bahan baku
2. Mencari informasi tentang barang yang ingin
diproduksi
3. Mencari informasi tentang stok hasil produksi
4. Memasukkan data pembelian bahan baku (jenis,
jumlah, harga, dan kualitas)
5. Memasukkan data tentang rencana produksi (tanggal
produksi, jumlah, jenis, dan kualitas)
6. Memasukkan data hasil produksi (tanggal produksi,
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 71/89
100
jumlah, jenis, dan kualitas)
7. Memasukkan data tentang pengiriman produk (tanggal
pengiriman, waktu pengiriman, jenis barang, jumlah,
daerah pengiriman)
Divisi Penjualan 1. Memasukkan data pesanan (nama, alamat, tanggal,
jenis, harga, waktu pengiriman)
2. Memasukkan data pelanggan (nama, alamat, jenis
produk, harga, dan lain-lain)
3. Memasukkan data keluhan (nama, alamat, jenis,
kualitas, harga)
4. Mencari informasi tentang ketersediaan produk (jenis,
jumlah, harga)
5. Mencari informasi tentang pengiriman (daerah
pengiriman, jenis, jumlah, harga, dan waktu
pengiriman)
Divisi keuangan/
akuntansi
1. Mencari informasi yang berkaitan dengan keuangan
(pembelian bahan baku, pembelian alat-alat pabrik,
pembayaran gaji, data penjualan, dan pemasukan serta
pengeluaran lainnya)
2. Memasukkan data yang berkaitan dengan keuangan
Manager 1. Mencari informasi yang berkaitan dengan rencana-
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 72/89
101
rencana
2. Mencari informasi tentang modal (harga bahan
mentah, perkiraan biaya produksi)
3. Mencari informasi yang berkaitan dengan pelanggan
(keluhan, harga, jumlah, alamat/daerah)
4. Mencari informasi tentang keuangan
5. Mencari informasi tentang hal-hal baru
Gudang 1. Memasukkan informasi tentang stok bahan baku
2. Memasukkan informasi tentang stok hasil
produksi(tanggal produksi, jumlah, jenis, dan kualitas)
3. Memasukkan stok produksi yang masuk dan keluar
(tanggal masuk/keluar produk, jumlah, jenis, dan
kualitas)
Divisi penjualan berhubungan langsung dengan pelanggan, serta mencatat
informasi tentang pelanggan seperti karakteristik, pesanan, jumlah, waktu yang
diinginkan, harga, dan lain-lain.
Divisi keuangan membutuhkan informasi untuk mencatatnya dalam
pembukuan pabrik serta memberikan laporan-laporan kepada manajer. Dan manager
membutuhkan informasi untuk penerapan strategi dan mengontrol jalannya pabrik.
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 73/89
102
Divisi gudang memberikan request kepada divisi produksi dimana divisi
gudang harus mengupdate setiap bahan yang keluar dan memasukkan data hasil
produksi, jumlah, jenis, stok barang, dan lain-lain.
Setelah mengidentifikasi aktor dan use case ini maka selanjutnya akan
diidentifikasikan fungsi-fungsi yang ada dalam seluruh sistem.
4.13 Diagram Model Use case
Setelah pembuatan model use case maka setiap use case didokumentasikan
seperti tabel-tabel berikut.
Tabel 4.16 Mencari Informasi tentang Bahan Baku
Aktor: Divisi Produksi
Nama Use case: Mencari informasi tentang bahan baku
Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi
produksi mencari informasi tentang bahan baku
Keadaan normal: 1. Use case ini bekerja ketika divisi produksi mencari
informasi tentang bahan baku
2. Informasi ini berupa tabel atau grafik yang
menampilkan jumlah bahan baku yang dipesan,
jumlah ketersediaan bahan baku, dan rencana
produksi
3. Data-data tersebut diambil dan diproses masing-
masing divisi
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 74/89
103
4. Informasi ini adalah informasi terbaru yang
diberikan oleh gudang
Kondisi awal: Proses pencarian informasi bahan baku
Kondisi akhir: Tampilan informasi persediaan bahan baku
Tabel 4.17 Mencari Informasi Barang yang ingin diproduksi
Aktor: Divisi Produksi
Nama Use case: Mencari informasi barang yang ingin diproduksi
Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi
produksi mencari informasi informasi barang yang ingin
diproduksi
Keadaan normal: 1. Use case ini bekerja ketika divisi produksi
mendapatkan informasi barang yang ingin
diproduksi
2. Pencarian dapat dilakukan berdasarkan data
pesanan dan data stok hasil produksi
3. Tampilan dapat berupa tabel yang menunjukan
perbandingan antara pesanan dan persediaan yang
ada.
4. Data-data tersebut merupakan data terbaru yang
dimasukkan oleh divisi penjualan
Kondisi awal: Proses pencarian informasi barang yang ingin diproduksi
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 75/89
104
Kondisi akhir: Tampilan informasi tentang barang yang ingin diproduksi
Tabel 4.18 Mencari Informasi tentang Stok Hasil Produksi
Aktor: Divisi Produksi
Nama Use case: Mencari informasi tentang stok hasil produksi
Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi
produksi mencari informasi informasi stok hasil produksi
Keadaan normal: 1. Use case ini bekerja ketika divisi produksi
mendapatkan informasi stok hasil produksi
2. Pencarian dapat dilakukan dengan nama produk
3. Tampilan dapat berupa tabel ketersediaan produk
atau jika nama produk yang dicari akan
menampilkan data mengenai produk tersebut
4.
Informasi terbaru yang didapatkan segera diupdate
dan dapat diakses oleh setiap divisi
5. Dapat juga melihat rencana produksi yang akan
dilakukan
Kondisi awal: Proses pencarian informasi stok hasil produksi
Kondisi akhir: Tampilan informasi tentang hasil stok produksi atau
rencana produksi
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 76/89
105
Tabel 4.19 Memasukkan Data Pembelian Bahan Baku
Aktor: Divisi Produksi
Nama Use case: Memasukkan data pembelian bahan baku
Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi
produksi memasukkan data pembelian bahan baku
Keadaan normal: 1. Use case ini bekerja ketika divisi produksi
memasukkan data pembelian bahan baku
2. Disediakan tempat untuk mengisi data pembelian
bahan baku
3. Jika ada bahan baku yang dipakai maka harus
mengisi data pemakaian bahan baku
4. Menyimpan data yang diinput
Kondisi awal: Proses memasukkan data pembelian
Kondisi akhir: Penyimpanan data pembelian
Tabel 4.20 Memasukkan Data tentang Rencana Produksi
Aktor: Divisi Produksi
Nama Use case: Memasukkan data tentang rencana produksi
Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi
produksi memasukkan data rencana produksi
Keadaan normal: 1. Use case ini bekerja ketika divisi produksi
memasukkan rencana produksi
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 77/89
106
2. Disediakan tempat untuk mengisi data rencana
produksi
3.
Data dimasukkan sesuai dengan tanggal yang
tertera
4. Menyimpan data yang diinput
Kondisi awal: Proses memasukkan data rencana produksi
Kondisi akhir: Penyimpanan data rencana produksi
Tabel 4.21 Memasukkan Data Hasil Produksi
Aktor: Divisi Produksi
Nama Use case: Memasukkan data hasil produksi
Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi
produksi memasukkan data rencana produksi
Keadaan normal: 1. Use case ini bekerja ketika divisi produksi
memasukkan data hasil produksi
2. Disediakan tempat untuk mengisi data hasil
produksi
3. Setelah data ditulis maka ada konfirmasi akan
disimpan atau dibatalkan
4. Menyimpan data yang diinput
Kondisi awal: Proses memasukkan data hasil produksi
Kondisi akhir: Penyimpanan data hasil produksi
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 78/89
107
Tabel 4.22 Memasukkan Data tentang Pengiriman Produk
Aktor: Divisi Produksi
Nama Use case: Memasukkan data tentang pengiriman produk
Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi
produksi memasukkan data pengiriman produk
Keadaan normal: 1. Use case ini bekerja ketika divisi produksi
memasukkan data pengiriman produk
2. Disediakan tempat untuk mengisi data pengiriman
produk
3. Data pengiriman produk sesuai dengan produk
pesananan
4. Menyimpan data yang diinput
Kondisi awal: Proses memasukkan data pengiriman produk
Kondisi akhir: Penyimpanan data pengiriman
Tabel 4.23 Memasukkan Data Pesanan
Aktor: Divisi Penjualan
Nama Use case: Memasukkan data pesanan
Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi
penjualan memasukkan data pesanan
Keadaan normal: 1. Use case ini bekerja ketika divisi penjualaan
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 79/89
108
memasukkan data pesanan
2. Data pesanan dimasukkan sesuai dengan ketentuan
pabrik
3. Data tidak dapat diproses jika jumlah pesanan
melebihi ketentuan
4. Data pesanaan tidak dapat diisi jika pelanggan
belum melunasi pesanan sebelumnya
5. Data tersebut dicocokan dengan data yang
diupdate oleh gudang
6. Jika produk ada maka data dapat dicatat, jika
produk tidak ada maka akan dicocokkan dengan
informasi stok produk yang di isi oleh gudang.
Jika tidak ada juga maka produk tidak dapat
dipesan
7. Data pesanan yang sudah dilunasi tidak dapat
dirubah kecuali atas izin manajer
8. Setelah data pesanan dicatat dengan lengkap, data
tersebut dapat disimpan dan dibatalkan
9. Data tersebut diberikan ke divisi produksi dan
divisi keuangan untuk diprosesm pesanan tersebut
dicetak dalam bentuk nota
Kondisi awal: Proses memasukkan data pesanan
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 80/89
109
Kondisi akhir: Pencetakan nota
Tabel 4.24 Memasukkan Data Pelanggan
Aktor: Divisi Penjualan
Nama Use case: Memasukkan data pelanggan
Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi
penjualan memasukkan data pelanggan
Keadaan normal: 1. Use case ini bekerja ketika divisi penjualan
memasukkan data pelanggan
2. Dapat membuka file pelanggan
3. Telah disediakan tempat untuk mengisi data
pelanggan
4. Dapat merubah atau menghapus data pelanggan
yang sudah ada
5. Simpan data atau batalkan penyimpanan data
Kondisi awal: Membuka file baru
Kondisi akhir: Penyimpanan data pelanggan
Tabel 4.25 Memasukkan Data Keluhan
Aktor: Divisi Penjualan
Nama Use case: Memasukkan data keluhan
Deskripsi: Memasukkan data keluhan pelanggan sebagai
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 81/89
110
pertimbangan atau masukkan untuk pihak manajemen
Keadaan normal: 1. Use case ini bekerja ketika divisi penjualan
mencari data keluhan pelanggan
2. Pencarian dapat berdasarkan nama/alamat
3. Akan tampil data pelanggan dan tempat untuk
mencatat keluhan pelanggan
4. Menyimpan data yang diinput
Kondisi awal: Mencari data keluhan
Kondisi akhir: Penyimpanan data keluhan
Tabel 4.26 Mencari Informasi tentang Ketersediaan Produk
Aktor: Divisi Penjualan
Nama Use case: Mencari informasi tentang ketersediaan produk
Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi
penjualan dalam mencari informasi ketersediaan produk
Keadaan normal: 1. Use case ini bekerja ketika divisi penjualan
mencari informasi ketersediaan produk
2. Pencarian dapat dilakukan dengan nama produk
3. Tampilan berupa grafik ketersediaan produk
4. Informasi yang didapat adalah informasi terbaru
yang dimasukkan oleh divisi produksi
5. Dapat melihat rencana produksi yang akan
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 82/89
111
dilakukan
Kondisi awal: Proses mencari informasi ketersediaan produk
Kondisi akhir: Tampilan informasi tentang keterserdiaan produk atau
rencana produksi
Tabel 4.27 Mencari Informasi Tentang Pengiriman
Aktor: Divisi Penjualan
Nama Use case: Mencari informasi tentang pengiriman
Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi
penjualan mencari informasi pengiriman
Keadaan normal: 1. Use case ini bekerja ketika divisi penjualan
mencari informasi pengiriman produk
2. Pencarian dapat dilakukan dengan nama / alamat /
daerah / pengiriman / tanggal pengiriman
3. Tampilan data-data mengenai pengiriman serta
rencana pengiriman terbaru
Kondisi awal: Proses mencari informasi pengiriman
Kondisi akhir: Tampilan informasi pengiriman
Tabel 4.28 Mencari Informasi yang berkaitan dengan Keuangan
Aktor: Divisi Keuangan
Nama Use case: Mencari informasi yang berkaitan dengan keuangan
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 83/89
112
Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi
keuangan mencari informasi keuangan
Keadaan normal: 1.
Use case ini bekerja ketika divisi keuangan
mencari informasi keuangan
2. Tampilan segala jenis informasi yang berpengaruh
dengan keuangan
3. Tampilan dapat dicetak oleh divisi keuangan
4. Untuk hal seperti nota atau bon dicetak dalam
format yang sudah ditentukan
Kondisi awal: Proses mencari informasi keuangan
Kondisi akhir: Tampilan informasi atau hasil cetakan
Tabel 4.29 Memasukkan Data yang berkaitan dengan Keuangan
Aktor: Divisi Keuangan
Nama Use case: Memasukkan data yang berkaitan dengan keuangan
Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika divisi
keuangan memasukkan data mengenai keuangan
Keadaan normal: 1. Use case ini bekerja ketika divisi keuangan
memasukkan data mengenai keuangan
2. Disediakan aplikasi yang dapat membuat informasi
mengenai likuiditas, working capital, keuntungan,
pemanfaatan asset , cash flow dan modal
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 84/89
113
perusahaan
3. Memilih aplikasi dan mengisi data-datanya
4.
Data tersebut disimpan
Kondisi awal: Proses memasukkan data keuangan
Kondisi akhir: Penyimpanan data keuangan
Tabel 4.30 Mencari Informasi Pelanggan
Aktor: Manajer
Nama Use case: Mencari informasi pelanggan
Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika manajer
mencari informasi yang berkaitan dengan pelanggan
Keadaan normal: 1. Use case ini bekerja ketika manajer mencari
informasi tentang pelanggan
2. Informasi pelanggan yang dicari berdasarkan nama
atau alamat atau banyaknya pesanan atau harga
3. Tampilan berupa grafik pencarian dengan
banyaknya pesanan
4. Data-data tersebut didapat dari penyimpanan data
terbaru yang diisi oleh divisi penjualan
Kondisi awal: Proses mencari informasi pelanggan
Kondisi akhir: Tampilan informasi tentang pelanggan
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 85/89
114
Tabel 4.31 Mencari Informasi tentang Keuangan
Aktor: Manajer
Nama Use case: Mencari informasi tentang keuangan
Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika manajer
mencari informasi yang berkaitan dengan keuangan
Keadaan normal: 1. Use case ini bekerja ketika manajer mencari
informasi tentang keuangan
2. Informasi dapat berupa likuiditas, working capital,
keuntungan, pemanfaatan asset , cash flow dan
modal perusahaan sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh manajer
3. Informasi ini adalah informasi terbaru yang
diberikan oleh divisi keuangan
Kondisi awal: Proses mencari informasi keuangan
Kondisi akhir: Tampilan informasi tentang keuangan
Tabel 4.32 Memasukkan Informasi tentang Stok Bahan Baku
Aktor: Gudang
Nama Use case: Memasukkan informasi tentang stok bahan baku
Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika gudang
memasukkan informasi mengenai stok bahan baku
Keadaan normal: 1. Use case ini bekerja ketika gudang memasukkan
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 86/89
115
informasi mengenai stok bahan baku
2. Tampilan dapat berupa tabel stok bahan baku yang
masih ada
3. Informasi ini bisa dilihat oleh setiap divisi
Kondisi awal: Proses memasukkan informasi bahan baku
Kondisi akhir: Tampilan informasi stok bahan baku
Tabel 4.33 Memasukkan Stok Produksi yang Masuk dan Keluar
Aktor: Gudang
Nama Use case: Memasukkan stok produksi yang masuk dan keluar
Deskripsi: Menggambarkan proses yang dilakukan ketika gudang
memasukkan stok produksi yang masuk dan keluar
Keadaan normal: 1. Use case ini bekerja ketika gudang memasukkan
informasi mengenai stok produk
2. Tampilan dapat berupa tabel stok produksi yang
keluar dan masuk
3. Informasi ini bisa dilihat oleh setiap divisi
Kondisi awal: Proses memasukkan informasi stok produk
Kondisi akhir: Tampilan informasi stok produk
Untuk memahami ketergantungan dari setiap use case, dapat dilihat dari diagram
berikut ini:
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 87/89
116
Gambar 4.10 Diagram Ketergantungan Use Case untuk Sub Sistem Pelanggan
Gambar 4.11 Diagram Ketergantungan Use Case untuk Sub Sistem Keuangan
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 88/89
117
Gambar 4.12 Diagram Ketergantungan Use Case untuk Sub Sistem Bahan Baku
8/15/2019 TSA-2012-0007 4.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/tsa-2012-0007-4pdf 89/89
118
Gambar 4.13 Diagram Ketergantungan Use Case untuk Sub Sistem Produksi
Untuk keadaan alternative digabungkan dengan keadaan normal. Setelah itu,