Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS AKHIR
DESAIN ALTERNATIF
STRUKTUR GEDUNG YAYASAN PRASETIYA MULYA
DENGAN LANTAI BETON BERONGGA PRATEGANG PRACETAK
Tugas Akhir ini diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar
Sarjana Teknik Strata-1 (S-1)
OLEH
WAHID ADI PRATOMO
NIM 41108110057
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
JAKARTA 2012
http://digilib.mercubuana.ac.id/
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini.
Tugas akhir ini disusun dengan judul Desain Alternatif Struktur Gedung Yayasan
Prasetiya Mulya dengan Lantai Beton Berongga Prategang Pracetak yang
dimaksudkan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program Sarjana
Teknik Strata – 1 (S-1) Universitas Mercu Buana.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu, membimbing, serta mendukung dalam penyusunan tugas
akhir ini, diantaranya :
1. Kedua orang tua, Istri tercinta Lindah Rohayati dan buah hati kami Talita Nayla
Fawzia serta keluarga besar kami yang senantiasa mengiringi langkah kami
melalui doanya, support dan dorongan morilnya.
2. Ibu Ir. Resmi Bestari Muin, MS, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir ini yang
telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam
penyelesaiannya.
3. Ibu Ir. Sylvia Indriany, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil.
4. Bapak dan Ibu Dosen, Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil.
5. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, khususnya PSKM Teknik Sipil
angkatan XIII.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
iv
6. Pimpinan PT.Dwipa Konektra yang telah memberikan izinnya untuk kami
mengikuti perkuliahan dalam rangka mengambil ekstensi S-1 juga rekan-rekan
sekantor yang ikut memberikan support.
7. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian Tugas Akhir ini, namun tidak
dapat kami sebutkan namanya.
Sebagaimana harapan penulis semoga apa yang tertulis dan tersirat dalam laporan
tugas akhir ini dapat memberikan manfaat yang mudah dimengerti bagi pembaca
umumnya dan penulis khususnya.
Akhirnya sebuah ungkapan bahwa tiada gading yang tak retak yang kiranya
demikian juga dengan tugas akhir ini yang mungkin masih terdapat kesalahan-
kesalahan yang tidak terhindarkan. Untuk itu penulis harapkan kritik dan saran dari
para pembaca sekalian untuk kesempurnaan tugas akhir ini.
Jakarta, Agustus 2012
Penulis
http://digilib.mercubuana.ac.id/
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
LEMBAR PERNYATAAN ii
KATA PENGANTAR iii
ABSTRAK v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR NOTASI xviii
BAB I
PENDAHULUAN I - 1
1.1 Latar Belakang I - 1
1.2 Tujuan Penulisan I - 2
1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah I - 3
1.4 Metode Penulisan I - 4
1.5 Sistematika Penulisan I - 4
BAB II
DASAR TEORI PERANCANGAN II - 1
2.1 Umum II - 1
2.2 Pengertian Beton Bertulang II – 1
2.3 Beton Prategang II - 2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
vii
2.4 Beton Pracetak II – 3
2.5 Analisis Penampang Persegi terhadap Beban Lentur II - 4
2.5.1 Balok Penampang Persegi Tulangan Tunggal II - 4
2.5.2 Balok Penampang Persegi Tulangan Rangkap II - 5
2.6 Tulangan Geser II - 7
2.7 Plat Satu Arah dan Dua Arah II – 8
2.7.1 Plat Lantai Beton Berongga Prategang Pracetak (HCS) II - 9
2.8 Kolom II - 11
2.8.1 Kolom Pendek II - 11
2.8.2 Kolom Langsing II - 13
2.8.3 Kolom Biaksial II - 15
2.9 Tata Cara Perancangan Bangunan Gedung II - 16
2.10 Perancangan Kapasitas II - 16
2.11 Pembebanan II - 16
2.11.1 Faktor Pembebanan II - 16
2.11.2 Pedoman Pembebanan II - 17
2.12 Faktor Reduksi II - 18
2.13 Karakteristik Risiko Gempa Wilayah II - 19
2.14 Ketentuan Umum Syarat Pendetailan II - 19
2.15 Tinjauan Jenis Struktur II - 20
2.16 Perancangan Struktur Gedung dan Kategori Gedung II - 21
2.17 Beban Gempa II - 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
viii
2.18 Distribusi Dari Beban Geser Dasar Nominal V II - 22
2.19 Waktu Getar Alami Fundamental T II – 22
2.20 Pembatasan Penyimpangan Lateral II – 23
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN III - 1
3.1 Umum III - 1
3.2 Pra-rencana Desain III - 5
3.2.1 Pra-rencana Balok III - 5
3.2.2 Pra-rencana Kolom III – 6
3.2.3 Pembebanan Akibat Pelat Lantai HCS III - 7
BAB IV
ANALISIS STRUKTUR ATAS IV - 1
4.1 Data Perancangan Bangunan Alternatif IV – 1
4.2 Desain Pendahuluan IV – 1
4.2.1 Pra-desain Pelat Beton Berongga Prategang Pracetak IV – 1
4.2.2 Pra-desain Struktur Balok IV – 3
4.2.3 Pra-desain Struktur Kolom IV – 7
4.2.3.1 Pra-desain Kolom Interior Type 3 IV – 9
4.2.3.2 Pra-desain Kolom Eksterior Type 3 IV – 12
4.2.3.3 Pra-desain Kolom Sudut Type 3 IV – 13
4.2.3.4 Pra-desain Kolom Interior Type 2 IV – 15
4.2.3.5 Pra-desain Kolom Eksterior Type 2 IV – 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ix
4.2.3.6 Pra-desain Kolom Sudut Type 2 IV – 17
4.2.3.7 Pra-desain Kolom Interior Type 1 IV – 18
4.2.3.8 Pra-desain Kolom Eksterior Type 1 IV – 20
4.2.3.9 Pra-desain Kolom Sudut Type 1 IV – 21
4.2.3.10 Dimensi Pra-desain Struktur Utama IV – 22
4.3 Perhitungan Pembebanan yang Bekerja IV – 24
4.3.1 Beban Atap Baja IV – 24
4.3.2 Beban Lantai IV – 25
4.3.3 Beban Dinding IV – 26
4.4 Alur Pembebanan per Lantai IV – 27
4.4.1 Alur Pembebanan Lantai Atap IV – 27
4.4.2 Alur Pembebanan Lantai 5 sampai Lantai 7 IV – 30
4.4.3 Alur Pembebanan Lantai 1 sampai Lantai 4 IV – 33
4.5 Beban Gempa Statik Ekivalen IV – 35
4.5.1 Beban Bangunan tiap Lantai IV – 35
4.5.2 Waktu Getar Alami T (Empiris) IV – 38
4.5.3 Gaya Geser Dasar Nominal Statik Ekivalen V IV – 39
4.5.4 Beban Nominal Statik Ekivalen, Fi IV – 39
4.6 Analisis terhadap T Rayleigh IV – 41
4.7 Analisa Pembatasan Penyimpangan Lateral IV – 46
BAB V
DESAIN STRUKTUR ATAS V - 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
x
5.1 Desain Penulangan Struktur Balok V – 1
5.1.1 Desain Penulangan Lentur pada Balok B1 (450x750) V – 1
5.1.1.1 Perencanaan Tulangan Tarik (Tumpuan Kiri) V – 1
5.1.1.2 Perencanaan Tulangan Tekan (Lapangan) V – 2
5.1.1.3 Perencanaan Tulangan Tarik (Tumpuan Kanan) V – 3
5.1.2 Desain Penulangan Geser V – 4
5.2 Desain Penulangan Struktur Kolom V – 11
5.2.1 Desain Penulangan V – 11
5.2.2 Pengekangan Kolom V – 14
5.2.3 Desain Penulangan Geser Kolom V – 15
BAB VI
PERBANDINGAN DESAIN VI - 1
BAB VII
PENUTUP VII – 1
7.1 Kesimpulan VII – 1
7.2 Saran VII – 2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DENAH, POTONGAN DAN DETAIL PENAMPANG STRUKTUR GEDUNG YAYASAN
PRASETIYA MULYA EXISTING
DENAH, POTONGAN DAN DETAIL PENAMPANG STRUKTUR GEDUNG YAYASAN
PRASETIYA MULYA ALTERNATIF
http://digilib.mercubuana.ac.id/
xi
INPUT DATA PROGRAM ETABS
OUTPUT DATA PROGRAM ETABS
BROSUR HOLO CORE SLAB (HCS)
TABEL PEDOMAN PERENCANAAN PEMBEBANAN UNTUK RUMAH DAN GEDUNG
(SKBI-1.3.53.1987)
TABEL-TABEL PERENCANAAN KETAHANAN GEMPA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
(SNI 03-1726-2002)
GRAFIK DAN TABEL PERHITUNGAN BETON BERTULANG CUR IV
PRINTOUT PENGECEKAN KEKUATAN KOLOM DENGAN PROGRAM PCA-COL UNTUK
BANGUNAN ALTERNATIF
RINCIAN PERHITUNGAN VOLUME STRUKTUR BANGUNAN ALTERNATIF &
EXISTING
TATA CARA PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON (SNI-DT-91-0008-
2007)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Penampang Beton Prategang dengan
Diagram Tegangan II – 2
Gambar 2.2 Penampang Beton dengan
Diagram Regangan dan Tegangan II – 4
Gambar 2.3 Penampang Balok Bertulangan Rangkap II – 6
Gambar 2.4 Diagram Tegangan Regangan Kolom II – 11
Gambar 3.1 Gedung Yayasan Prasetya Mulya (Existing) III – 2
Gambar 3.2 Denah Gedung Yayasan Prasetya Mulya (Alternatif)
Dengan Menghilangkan Balok Anak III – 3
Gambar 3.3 Potongan Gedung Yayasan Prasetiya Mulya
(Alternatif) dengan Penambahan Tinggi Perlantai
25cm untuk Lt.1-Lt.4 dan 20cm pada Lt.5-Roof Floor
Akibat Penggunaan Lantai Prategang Pracetak HCS III – 4
Gambar 3.4 Pembebanan Akibat Pelat Lantai HCS III – 7
Gambar 3.5 Denah Pembebanan Akibat Pelat Lantai HCS
pada Areal Parkir Lt.1 – Lt.4 III – 8
Gambar 3.6 Denah Pembebanan Akibat Pelat Lantai HCS
pada Areal Kantor Yayasan Lt.5 – Lt. Roof Floor III – 9
Gambar 3.7 Flowchart Metodologi Perancangan III – 10
Gambar 4.1 Denah/Model Pembebanan yang Diterima Balok,
(a)Pembebanan dari 1 Sisi dan (b)Pembebanan
2 Sisi IV – 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
xiii
Gambar 4.2 Tinggi Kolom Bangunan Alternatif dan
Pengelompokan Kolom untuk Pra-desain IV – 7
Gambar 4.3 Denah Pembebanan HCS terhadap Kolom IV – 8
Gambar 4.4 Detail Pembebanan Kolom Interior Type-3 IV – 9
Gambar 4.5 Detail Pembebanan Kolom Eksterior Type-3,
Type-2 & Type-1 IV – 12
Gambar 4.6 Detail Pembebanan Kolom Sudut Type-3,
Type-2 & Type-1 IV – 13
Gambar 4.7 Posisi Kolom Interior Type-2 IV – 15
Gambar 4.8 Posisi Kolom Interior Type-1 IV – 18
Gambar 4.9 Denah Balok Lantai Atap IV – 23
Gambar 4.10 Denah Balok Lantai 5 s.d. Lantai 7 IV – 23
Gambar 4.11 Denah Balok Lantai 1 s.d. Lantai 4 IV – 24
Gambar 4.12 Alur Pembebanan Lantai Atap IV – 28
Gambar 4.13 Grafik Pembebanan Lantai Atap IV – 29
Gambar 4.14 Alur Pembebanan Lt.5, Lt.6 & Lt.7 IV – 30
Gambar 4.15 Grafik Pembebanan Lantai 7 IV – 31
Gambar 4.16 Grafik Pembebanan Lantai 5-6 IV – 32
Gambar 4.17 Alur Pembebanan Lt.1 – Lt.4 IV – 33
Gambar 4.18 Grafik Pembebanan Lt.1 – Lt.4 IV – 34
Gambar 4.19 Grafik Penyimpangan Lateral Arah-X IV – 47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
xiv
Gambar 4.20 Grafik Penyimpangan Lateral Arah-Y IV – 47
Gambar 4.21 Grafik Penyimpangan Lateral Arah-X (Terkoreksi) IV – 50
Gambar 4.22 Grafik Penyimpangan Lateral Arah-Y (Terkoreksi) IV – 50
Gambar 5.1 Desain Gaya Geser untuk Balok V – 5
Gambar 5.2 Kurva PCA Col pada Kolom K1 V – 13
Gambar 5.3 Diagram Interaksi (Kurva) PCA Col pada Kolom K1 V – 15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daya Dukung Pelat Lantai HCS
PT.Beton Elemindo Perkasa II – 10
Tabel 3.1 Tebal Minimum Balok Non Prategang atau Pelat
Satu Arah III – 6
Tabel 4.1 Pembebanan yang Bekerja pada Balok IV – 4
Tabel 4.2 Perhitungan Dimensi Balok yang Diperlukan IV – 6
Tabel 4.3 Penambahan Tinggi Kolom per-Lantai pada
Bangunan Alternatif IV – 7
Tabel 4.4 Beban terhadap Kolom Eksterior Type 3 IV – 12
Tabel 4.5 Beban terhadap Kolom Sudut Type 3 IV – 14
Tabel 4.6 Beban terhadap Kolom Interior Type 2 IV – 15
Tabel 4.7 Beban terhadap Kolom Eksterior Type 2 IV – 16
Tabel 4.8 Beban terhadap Kolom Sudut Type 2 IV – 17
Tabel 4.9 Beban terhadap Kolom Interior Type 1 IV – 19
Tabel 4.10 Beban terhadap Kolom Eksterior Type 1 IV – 20
Tabel 4.11 Beban terhadap Kolom Sudut Type 1 IV – 21
Tabel 4.12 Dimensi Hasil Pra-desain Struktur Utama
Bangunan Alternatif IV – 22
Tabel 4.13 Beban Mati dan Beban Hidup Lantai terhadap
Balok IV – 26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
xvi
Tabel 4.14 Beban Mati Dinding terhadap Balok IV – 27
Tabel 4.15 Beban Bangunan Per-lantai IV – 35
Tabel 4.16 Beban Bangunan tiap Lantai IV – 38
Tabel 4.17 Distribusi Gaya Geser Dasar Horizontal Total
Akibat Gempa ke Sepanjang Tinggi Gedung Dalam
Arah X dan Y IV – 40
Tabel 4.18 Nilai Beban Gempa Statik Ekivalen IV – 40
Tabel 4.19 Simpangan Struktur Akibat Beban Lateral IV – 41
Tabel 4.20 Waktu Getar Bangunan dalam Arah X (Tx) IV – 42
Tabel 4.21 Waktu Getar Bangunan dalam Arah Y (Ty) IV – 43
Tabel 4.22 Distribusi Gaya Geser Dasar Horizontal Total
Akibat Gempa ke Sepanjang Tinggi Gedung Dalam
Arah X dan Y (Terkoreksi) IV – 44
Tabel 4.23 Nilai Beban Gempa Statik Ekivalen (Terkoreksi) IV – 45
Tabel 4.24 Simpangan Struktur Akibat Beban Lateral IV – 45
Tabel 4.25 Analisa Kinerja Batas Layan (∆s) dan Kinerja
Batas Ultimit (∆m) Arah X dan Arah Y IV – 46
Tabel 4.26 Simpangan Struktur Akibat Beban Lateral
(Setelah Perubahan Penampang) IV – 48
Tabel 4.27 Analisa Kinerja Batas Layan (∆s) dan Kinerja
Batas Ultimit (∆m) Arah X dan Arah Y (Baru) IV – 42
Tabel 5.1 Tabel Pembesian B1 V – 6
Tabel 5.2 Perencanaan Tulangan Lentur Balok V – 7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
xvii
Tabel 5.3 Perencanaan Tulangan Geser Balok V – 9
Tabel 5.4 Tabel Pembesian K1 V – 16
Tabel 5.5 Perencanaan Penulangan Kolom V – 17
Tabel 5.6 Perencanaan Penulangan Geser pada Kolom V – 18
Tabel 6.1 Volume Struktur Kolom Existing dan Alternatif VI – 1
Tabel 6.2 Volume Struktur Balok Existing dan Alternatif VI – 1
Tabel 6.3 Selisih Volume Beton Struktur Utama VI – 2
Tabel 6.4 Selisih Volume Pembesian Struktur Utama VI – 2
Tabel 6.5 Volume Slab Beton Normal Bangunan Existing VI – 3
Tabel 6.6 Kebutuhan HCS Banguna Alternatif VI – 3
Tabel 6.7 Analisa Harga Satuan Pekerjaan Beton VI – 4
Tabel 6.8 Bill of Quantity Struktur Gedung Alternatif VI – 5
Tabel 6.9 Bill of Quantity Struktur Gedung Existing VI – 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
xviii
DAFTAR NOTASI
a Tinggi blok tegangan tekan persegi ekivalen
As Luas tulangan tarik
As’ Luas tulangan tekan
Av Luas tulangan geser pada daerah sejarak s, atau luas tulangan geser
yang tegak terhadap tulangan lentur tarik dalam suatu daerah sejarak
s pada komponen struktur lentur tinggi
bw Lebar badan balok
c Jarak dari serat tekan terluar ke garis netral
C Konstanta penampang untuk menetukan kekakuan puntir
d Jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik
d’ Jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tekan
D Beban Mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan
beban mati
E Pengaruh beban gempa atau momen dan gaya dalam yang
berhubungan dengan beban gempa
Ec Modulus Elastisitas beton (Mpa)
Es Modulus Elastisitas baja tulangan (Mpa)
f'c Kuat tekan beton (Mpa)
fy Tegangan luluh baja tulangan yang disyaratkan (Mpa)
fs Tegangan dalam baja tulangan pada beban kerja (Mpa)
L Beban Hidup atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan
beban hidup
Ln Bentang bersih untuk momen positif atau geser rata-rata bentang
bersih yang bersebelahan untuk momen negatif, atau panjang bentang
bersih dalam arah momen yang dihitung, diukur dari muka ke muka
tumpuan
Mn As . fs . (d - ½ a) atau kuat momen nominal suatu penampang (Nm)
Mu Momen terfaktor pada penampang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
xix
M1b Nilai yang lebih kecil dari momen ujung terfaktor pada komponen
struktur tekan akibat beban yang tidak menimbulkan goyangan
kesamping berarti, dihitung dengan analisis rangka elastis
konvensional, positif bila komponen struktur melentur dalam kondisi
tunggal, negatif bila komponen struktur melentur dalam
kelengkungan ganda
M2b Nilai yang lebih besar dari momen ujung terfaktor pada komponen
struktur tekan akibat beban yang tidak menimbulkan goyangan
kesamping berarti, dihitung dengan analisis rangka elastis
konvensional
M2s Nilai yang lebih besar dari momen ujung terfaktor pada komponen
struktur tekan akibat beban yang menimbulkan goyangan kesamping
berarti, dihitung dengan analisis rangka elastis konvensional
Pc Beban kritis
Pn Kuat beban aksial nominal pada eksentrisitas yang diberikan
Pu Beban aksial terfaktor pada eksentrisitas yang diberikan ≤ ΦPn
r Jari-jari girasi yaitu jarak suatu titik yang apabila luasnya dipandang
terpusat pada titik itu maka momen inersia terhadap sumbu akan
sama dengan momen inersia luas terhadap sumbu itu
Vc Kuat geser nominal yang disumbangkan beton
Vs Kuat geser nominal yang disumbangkan oleh tulangan geser
Vn Kuat geser nominal
Vu Gaya geser terfaktor pada penampang
Wu Beban terfaktor per unit panjang bentang balok atau per unit luas
pelat
α Rasio kekakuan lentur penampang balok terhadap kekakuan pelat,
dengan lebar yang dibatasi secara lateral oleh garis sumbu panel yang
bersebelahan pada setiap sisi balok atau sudut antara sengkang
miring dan sumbu longitudinal komponen struktur
αm Nilai rata-rata α
http://digilib.mercubuana.ac.id/
xx
β Rasio bentang bersih arah memanjang terhadap arah melebar pelat
dua arah atau rasio antara sisi panjang terhadap sisi pendek pondasi
β1 Faktor reduksi tinggi blok tegangan tekan ekivalen beton
μ Koefisien friksi bahan
ρ As / b.d atau rasio penulangan tarik non-prategangan
ρ’ As / b.d atau rasio penulangan tekan non-prategangan
Φ Faktor reduksi kekuatan
http://digilib.mercubuana.ac.id/