Upload
welky-vernando
View
5
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tugas akhir Metopel
Citation preview
Tugas akhir Metopel-Epidemiologi
1. Suatu kejadian luar biasa bahwa sebuah kabupaten mengalami outbreak dua jenis penyakit, yaitu campak dan cacar air, pada kurun waktu yang sama. Karena itu seorang petugas pada Dinas Kesehatan Kabupaten segera menganalisis data surveilans epidemiologi yang dikumpulkan, dan hasilnya ditabulasikan pada Tabel 1. Petugas tersebut menghitung Attack Rate untuk membandingkan risiko untuk mengalami masing-masing penyakit tersebut pada populasi dalam suatu periode waktu. Hitung Attack Rate untuk cacar air dan attack rate campak:
Jawaban:
Attack Rate : Jumlah kasus selama epidemi X 1000Populasi yang mempuntai risiko-risiko
(sumber : Kesehatan Masyarakat, Soekindjo Notoadmodjo)
Attack rate campak = 201/251 x 1000 = 800/1000 = 0,8Attack rate cacar air = 172/238 x 1000 = 722/1000 = 0,72
Campak Cacar airAnak yang terpapar 251 238Anak yang sakit 201 172Attack rate 0.80 0,72
2. Suatu penelitian yang dilakukan dengan mengamati 15.500 orang sehat pada tanggal 1 Januari tahun 2001, 7500 orang diantara populasi tersebut terpapar dengan bahan pencemar tertentu dalam kehidupannya. Pada tanggal 31 Desember 2005 laporan pengamatan ditutup dan dilakukan perhitungan kasus orang terkena penyakit tertentu yang dicurigai akibat dari bahan pemepar tersebut. Dari hasil pencatatan diperoleh 23 penderita pada kelompok yang terpapar dan 7 penderita pada kelompok yang kehidupannya tidak terpapar bahan pencemar tadi. Hitunglah / jawablah :
a. Apa Jenis penelitian yang digunakanb. Berapa relative Risk untuk kelompok populasi terpapar.c. Berapa insidensi rate penyakit per 10.000 penduduk pada kelompok tidak terpapar.d. Pada tanggl 1 Januari 2006 berapa population at risk pada kelompok yang terpapar.
Jawaban :
a. Jenis penelitian yang digunakan adalah
KOHORT Karena membahas hubungan antara paparan dan penyakit dengan cara membandingkan kelompok terpapar & kelompok tak terpapar.
b. Relative Risk
Terpapar Tidak terpaparSakit 23 (a) 7(c)Tidak sakit 7477 (b) 7993(d)
7500 8000
Relative Risk (RR)= a/a+b c/c+d
=23/7500 = 0,3/0,08 = 3,75 7/8000
c. Insidensi rate penyakit / 10.000 penduduk pada kelompok tidak terpapar
Insidensi rate = selama periode tertentu X 1000Populasi yang mempunyai risiko
Insidensi rate = 7/10.000 x 1000 = 0,7/1000 = 0,0007
d. Population at risk pada kelompok yang terpapar
Population at risk = Insiden rate seluruh populasi - insiden rate tidak terpaparX 1000
Insiden rate seluruh populasi
insiden rate tidak terpapar = 7/8000 x 1000 = 0,875/1000 = 0,0008Insiden rate seluruh populasi= 30/15.500 x 1000 = 1,935/1000=0,0019
Population risk = 0,0019 – 0,0008 = 0,0011/0,0019 = 0,578 0,0019
3. Seorang yang bertugas di suatu wilayah kecamatan yang merupakan daerah dengan banyak kejadian kasus malaria. Banyak-sediktinya penyakit, disebut frekuensi penyakit, atau level kejadian penyakit, pada suatu populasi bisa dideskripsikan dalam suatu kurva epidemiologi (Gambar 2).
a. Level kejadian penyakit pada periode a disebut: …………………………b. Level kejadian penyakit pada periode b disebut:…………………………..
Jawaban : a. SPORADIS
Karena pada kurva terlihat jumlah kasus penyakitnya berubah-ubah menurut waktub. EPIDEMI
Karena terjadi peningkatan kejadian penyakit secara cepat
TUGAS AKHIR METODELOGI PENELITIAN DAN EPIDEMIOLOGI
WELKI VERNANDO – 61111066
Dosen : DR. dr. Ibrahim Ali, SH, M.Sc
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BATAM2013