26
Etika dan Estetika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah : Praktik Berforum Ilmiah Disusun oleh : Satria Wijayanto (125130100111005) Monalisa Kuswardana (125130100111006 ) Yuli Dwi Ayu K (125130101111002) Guritna Seputra (125130102111001) Alifatul Firdausyah (125130107111004)

Tugas Bahasa Indonesia (Etika Dan Estetika Berbahasa Indonesia Dalam Forum Ilmiah)

  • Upload
    poe-tra

  • View
    1.213

  • Download
    112

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tyj

Citation preview

Page 1: Tugas Bahasa Indonesia (Etika Dan Estetika Berbahasa Indonesia Dalam Forum Ilmiah)

Etika dan Estetika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah : Praktik Berforum Ilmiah

Disusun oleh :

Satria Wijayanto (125130100111005)Monalisa Kuswardana (125130100111006 )Yuli Dwi Ayu K (125130101111002)Guritna Seputra (125130102111001)Alifatul Firdausyah (125130107111004)

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2015

Page 2: Tugas Bahasa Indonesia (Etika Dan Estetika Berbahasa Indonesia Dalam Forum Ilmiah)

KATA PENGANTAR

 Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,

karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Etika

dan Estetika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah. Kami sangat berharap makalah ini dapat

berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai teknik praktik

berforum ilmiah dan pembahasan lainnya yg dibahas dalam makalah ini.Kami juga menyadari

sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang

kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa

yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

     

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang

membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang

berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Malang, 29 September 2015

Penyusun

Page 3: Tugas Bahasa Indonesia (Etika Dan Estetika Berbahasa Indonesia Dalam Forum Ilmiah)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Forum ilmiah merupakan suatu kegiatan yang banyak dilakukan dalam bidang akademik.

Kegiatan ini dilakukan untuk membicarakan mengenai informasi ilmiah. Biasanya dilakukan

dengan presentasi dan diskusi ilmiah. Presentasi yang dilakukan dalam forum ilmiah ini

berfungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah dan diskusi yang terjadi di dalamnya

merupakanhal yang penting dalam forum ilmiah yaitu sebagai salah satu cara mencari solusi, dan

pengembangan materi ilmiah yang dikaji.

Karena mahasiswa merupakan intelektual yang berkewajiban mengumpulkan ilmu yang

dimilikinya, kemahiran untuk melakukan forum ilmiah ini merupakan suatu kebutuhan. Dalam

suatu forum ilmiah selalu terdapat proses penyampaian informasi dan diskusi mengenai masalah

dan solusi yang belum terpecahkan. Selama proses penyampaian informasi dan diskusi banyak

sekali pendapat yang berbeda. agar forum ilmiah dapat berjalan dengan efektif dan lancar, maka

diperlukan suatu pengetahuan mengenai etika dan estetika berforum ilmiah, khususnya dalam

penggunaan bahasa Indonesia yang merupakan suatu media komunikasi utama.

Etika merupakan suatu aturan, yaitu aturan penggunaan bahasa Indonesia dalam forumi lmiah

ini. Seperti halnya sebuah kehidupan, aturan ini diperlukan untuk membatasi kesalahan khusunya

dalam pemilihan kata dan kalimat yangdigunakan dalam berforum ilmiah. Mengetahui estetika

berbahasa Indonesia dalam forum lmiah ini juga sangat diperlukan, guna menyempurnakan

diskusi dalam suatu forum ilmiah

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari forum ilmiah ?

2. Apa sjakah jenis – jenis forum ilmiah ?

3. Apa pengertian etika ?

4. Apa definisi estetika ?

5. Bagaimana estetika dan etika berbahas dalam foerum ilmiah ?

6. Bagaimana estetika dan etika presentasi dalam foerum ilmiah ?

7. Apa peran dalam forum ilmiah

8. Apa etika dan peran dalam berbahasa Indonesia ?

Page 4: Tugas Bahasa Indonesia (Etika Dan Estetika Berbahasa Indonesia Dalam Forum Ilmiah)

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa mengetahui definisi forum ilmiah

2. Mengetahui jenis – jenis forum ilmiah

3. Memahami pengertian etika

4. Memahami definisi dari estetika

5. Mengetahui cara untuk menjaga etika dan etestika berbahasa dalam forum ilmiah

6. Mengetahui etika dan estetika presentasi dlam forum ilmiah

7. Mengetahui peran forum ilmiah

8. Mengetahui etika dan perandalam berbahasa Indonesia

1.4 Manfaat

1. Bidang akademik makalah ini memberikan pengetahuan mengenai cara penyajian

presentasi dalam bentuk forum ilmiah secara beretika dan berestetika dengan penggunaan

bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2. Bidang praktis& makalah ini dapat diaplikasikan sebagai pedoman nyata dalam melakukan

presentasi forum ilmiah yang beretika dan berestetika dengan penggunaan bahasa

indonesia yang baik dan benar.

Page 5: Tugas Bahasa Indonesia (Etika Dan Estetika Berbahasa Indonesia Dalam Forum Ilmiah)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Etika

Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau

adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai

alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan. Etika dimulai bila

manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat - pendapat spontan kita. Kebutuhan

akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda

dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang

seharusnya dilakukan oleh manusia.

Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika

memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika

merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan

tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki

sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan

manusia (Mussarafah,2012 ).

Kata Etika mempunyai dua arti. Pertama, etika sebagai suatu cabang filosofi: kedua, sebagai

objek ataumateri dalam kajian filosofi tersebut. Filosofi moral meliputi dua masalah utama:

1. Meta;etika yang menganalisis arti dan sifat elemen moral normatif dalam tindakan,

pikiran, serta bahasa manusia..

2. Etika normatif yang menyangkut penilaian elemen tersebut dengan memberikan

dan menilai kriteria untuk membenarkan peraturan dan penilaian judgment tentang

hal moral disebut benar dan salah atau baik dan buruk. Etika normatif mempunyai

implikasi langsung dengan tindakan, sifat, institusi, dan cara hidup manusia yang

seharusnya (Sulistiyo, 2000)

2.2Pengertian Estetika

Kata estetika berasal dari kata aesthesis yang artinya perasaan atau sensitifitas, karena

memang pada awalnya pengertian itu berhubungan dengan lidah dan perasaan. Dalam pengertian

teknis, Estetika adalah ilmu keindahan atau ilmu yang mempelajari keindahan, kecantikan secara

umum. Pengertian ini berdasarkan kepada, bila kita memandang sesuatu secara umum, maka

Page 6: Tugas Bahasa Indonesia (Etika Dan Estetika Berbahasa Indonesia Dalam Forum Ilmiah)

obyek itu dapat memberikan rasa senang, puas dan sebagainya yang sejalur dengan kata

tersebut,maka dapat dikatakan obyek yang dipandang itu mengandung keindahan. Estetika secara

sederhana adalah ilmu yang membahas keindahan bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana

seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi

yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap

sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni .

(Mussarafah,2012)

2.3 Pengertian Forum Ilmiah

Forum ilmiah merupakan suatu kegiatan yang lazim dilakukan oleh mahasiswa dalam dunia

ilmiahnya. Kegiatan ini dilakukan untuk membicarakan mengenai informasi ilmiah. Biasanya

dilakukan dengan presentasi dan diskusi ilmiah. Presentasi ilmiah ini berfungsi untuk

menyebarkan informasi ilmiah. Karena mahasiswa merupakan intelektual yang berkewajiban

mengumpulkan ilmu yang dimilikinya, kemahiran untuk melakukan forum ilmiah ini merupakan

suatu kebutuhan. Agar forum ilmiah dapat berjalan dengan efektif, maka diperlukan

suatu pengetahuan mengenai etika dan estetika berforum ilmiah, khususnya dalam penggunaan

bahasa Indonesia yang merupakan suatu media komunikasi utama(Rosyidi,2010).

Forum ilmiah juga merupakan suatu pertemuan yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa

ataupun pelaku pelaku-pelaku ilmiah lainnya, yang berfungsi sebagai sarana

penyebaran informasi ilmiah, baik secara konseptual maupun prosedural. Dalam forum ilmiah,

presentasi ilmiah merupakan suatu kegiatan yang pasti dilakukan. Kegiatan itu berfungsi untuk

menyebarkan informasi ilmiah. Karena mahasiswa merupakan Intelektual yang berkewajiban

menyebarkan ilmu yang dimilikinya, kemahiran untuk melakukan presentasi ilmiah merupakan

suatu kebutuhan. Agar presentasi ilmiah dapat berjalan dengan efektif, ada kiat-kiat yang perlu

diterapkan, yaitu dapat menarik perhatian dan minat pelaku ilmiah kemudian dapat menjaga agar

presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas, 3.Menjaga etika ketika tampil di depan forum

ilmiah(Ahmadi, 2001).

Page 7: Tugas Bahasa Indonesia (Etika Dan Estetika Berbahasa Indonesia Dalam Forum Ilmiah)

2.4 Jenis – Jenis Forum Ilmiah

Terdapat beberapa jenis forum ilmiah antara lain yaitu :

1. Simposium

Simposium adalah serangkaian pidato pendek di depan audium dengan seorang pemimpin.

Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan mereka mengemukakan aspek-aspek

pandangan yang berbeda dan topik yang sama. Dapat juga terjadi, suatu topik persoalan dibagi

atas beberapa aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri secara khusus, tidak perlu dari

berbagai sudut pandangan.

Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara dan penyanggah, dibawah pimpinan seorang

moderator. Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah

pembahas utama dan penyanggah selesai berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan

jalannya pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum

dari peserta. Hasil simposium dapat disebar luaskan, terutama dari pembahas utama dan

penyanggah, sedangkan pandangan-pandangan umum yang dianggap perlu saja. Simposium

dapat digunakan :

o Untuk mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik tertentu.

o Jika kelompok peserta besar.

o Kalau kelompok membutuhkan keterampilan yang ringkas.

o Jika ada pembicara yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang disoroti).

2. Seminar

Seminar merupakan suatu pembahasan masalah secara ilmiah, biasanya topik yang dibahas

adalah masalah sehari-hari. Tujuannya adalah mencari suatu pemecahan dan diakhiri dengan

kesimpulan atau keputusan-keputusan yang merupakan hasil pendapat bersama yang biasanya

diikuti dengan resolusi atau rekomendasi. Pembahasannya berawal dari makalah atau kertas kerja

yang telah disusun sebelumnya oleh beberapa orang pembicara sesuai dengan pokok-pokok

bahasan yang diminta oleh sesuatu panitia penyelenggara. Pokok bahasan yang telah ditentukan,

akan dibahas secara teoritis dan dibagi menjadi beberapa subpokok bahasan bila masalahnya

sangat luas. Pada awal seminar, dapat dibuka dengan suatu pandangan umum oleh orang

berwenang (yang ditunjuk panitia) sehingga tujuan seminar terarah. Kemudian hadirin (massa)

dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membahas permasalahan lebih lanjut.

Page 8: Tugas Bahasa Indonesia (Etika Dan Estetika Berbahasa Indonesia Dalam Forum Ilmiah)

Tiap kelompok dapat diserahi tugas membahas suatu sub pokok bahasan untuk dibahas dalam

kelompok yang biasanya juga disebut seksi/komisi, di bawah pimpinan seorang ketua komisi

(kelompok). Dari hasil-hasil kelompok, disusun suatu perumusan yang merupakan suatu

kesimpulan yang dirumuskan oleh suatu tim perumus yang ditunjuk. Pembahasan dalam seminar

memakan waktu yang lebih lama karena sifatnya yang ilmiah. Apabila para pembicara tidak

dapat mengendalikan diri, waktu akan banyak terbuang untuk pembahasan yang kurang penting.

Oleh karena itu dibutuhkan pimpinan kelompok yang menguasai persoalan sehingga

penyimpangan dari pokok persoalan dapat dicegah. Penyimpangan ini dapat diatasi bila setiap

kali ketua sidang menyimpulkan hasil pembicaraan sehingga apa yang akan dibicarakan

selanjutnya sudah terarah.

3. Lokakarya atau workshop

Lokakarya atau dalam bahasa Inggris workshop adalah suatu acara pertemuan antara para ahli

(pakar) untuk membahas masalah praktis di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan

masalah tertentu dan mencari solusinya. Sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil.

4. Rapat

Rapat merupakan suatu bentuk media komunikasi kelompok resmi yang bersifat tatap muka,

rapat sering diselenggarakan oleh banyak organisasi swasta maupun pemerintah. Rapat

merupakan alat untuk mendapatkan mufakat, melalui musyawarah kelompok. Rapat merupakan

media yang dapat dipakai unttuk pengambilan keputusan secara musyawarah untuk mufakat.

Rapat merupakan pertemuan antara para anggota di lingkungan kantor/ perusahaan/ organisasi

sendiri untuk membicarakan, merundingkan suatu masalah yang menyangkut kepentingan

bersama. Rapat merupakan alat/media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka dan

sangat penting dan diselenggarakan oleh banyak organisasi swasta maupun pemerintah untuk

mendapatkan mufakat melalui musyawarah untuk pengambilan keputusan.

5. Diskusi

Kata diskusi berasal dari bahas Latin discutio atau discusum yang berarti bertukar pikiran. Dalam

bahasa Inggris digunakan kata discussion yang berarti perundingan atau pembicaraan. Dari segi

istilah, diskusi berarti perundingan/bertukar pikiran tentang suatu masalah: untuk memahami,

menemukan sebab terjadinya masalah, dan mencari jalan keluarnya. Diskusi ini dapat dilakukan

oleh dua-tiga orang, puluhan, dan bahkan ratusan orang. Diskusi adalah sebuah proses tukar

menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk

Page 9: Tugas Bahasa Indonesia (Etika Dan Estetika Berbahasa Indonesia Dalam Forum Ilmiah)

mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau untuk

mempersiapkan dan merampungkan kesimpulan/pernyataan/keputusan. Di dalam diskusi selalu

muncul perdebatan. Debat ialah adu argumentasi, adu paham dan kemampuan persuasi untuk

memenangkan pemikiran/paham seseorang.

6. Konferensi

Konferensi adalah rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu

masalah yang dihadapi bersama. Konferensi bisnis, pertemuan untuk membahas masalah bisnis.

Konferensi pers, suatu pengumuman untuk pers (cetak, radio, televisi) dengan diikuti oleh sesi

tanya jawab tentang hal yang diumumkan.

7. Kongres

Kongres merupakan pertemuan besar para wakil organisasi (politik, sosial, profesi) untuk

mendiskusikan dan mengambil keputusan mengenai berbagai masalah. Kongres lebih kepada

tujuan politik. Kongres biasanya digunakan untuk mengawasi dan mencocokkan kegiatan

pemerintahan.

8. Musyawarah kerja

Musyawarah kerja atau rapat kerja (raker) merupakan suatu pertemuan yang hanya dihadiri oleh

sekelompok massa tertentu yang bergerak dalam bidang kerja sejenis. Dengan massa yang lebih

terbatas, raker dilaksanakan untuk saling bertukar pengalaman atau pengetahuan dalam bidang

kerja masing-masing, untuk mengevaluasi program-program kerja yang telah dilaksanakan atau

untuk mengadakan pembaharuan dalam bidang kerja tersebut. Permasalahan yang akan dibahas,

dipersiapkan jauh sebelumnya dengan menginventarisasi masalah dari lapangan kemudian

diklasifikasikan ke dalam aspek-aspek tertentu yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut.

Bila perlu pada permulaan raker didahului dengan ceramah sebagai pengarahan dari seorang nara

sumber, di samping ada beberapa nara sumber lain yang sewaktu-waktu dapat memberikan

bantuan bila mengalami kesulitan. Peserta dibagi atas beberapa kelompok, yang masing-masing

dipimpin oleh seorang ketua kelompok. Hasil akhir sidang kelompok disampaikan pada sidang

pleno (lengkap) untuk mendapatkan tinjauan umum secara menyeluruh, untuk pada akhimya

diambil satu keputusan. Biasanya raker dilaksanakan selama beberapa hari (lima hari sampai

seminggu), oleh karena itu di tengah-tengah raker dapat disisipi acara karyawisata, pameran,

demonstrasi, diskusi panel, dan sebagainya(Alwi,2006)

Page 10: Tugas Bahasa Indonesia (Etika Dan Estetika Berbahasa Indonesia Dalam Forum Ilmiah)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Etika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah

Etika dalam berbahasa Indonesia adalah penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan

benar dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain. Dalam suatu forum ilmiah,

sangat dibutuhkan sebuah komunikasi untuk menunjang kelangsungan di dalam forum ilmiah

tersebut. Beberapa etika dalam berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari – hari pada

umumnya, yang juga dapat diterapkan dalam forum ilmiah yaitu:

1. Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan.

2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara.

3. Menatap mata lawan bicara dengan lembut.

4. Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum menggunakan

gerakan tubuh (gesture) yang sopan dan wajar.

5. Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara.

6. Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai dengan situasi.

7. Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara.

8. Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi.

9. Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai

dengan karakteristik lawan bicara.

10. Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik.

11. Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku

seperti berjabat tangan, merunduk, hormat atau semacamnya(Rachman, M. 2008)

Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar dan mana yang

salah, serta mana yang patut dan mana yang tidak patut. Satu nilai yang harus dipegang dalam

menjaga etika ketika berforum ilmiah adalah menjaga sikap agar tidak merugikan orang lain.

Kerugian mencakup hak dan kesempatan, kehilangan muka, dan tersinggung perasaannya. Hak

dalam forum ilmiah meliputi hak bicara, hak membela dan mempertahankan pendapatnya, serta

hak untuk mendapatkan pengakuan. Kehilangan muka dapat terjadi apabila aib atau kekurangan

Page 11: Tugas Bahasa Indonesia (Etika Dan Estetika Berbahasa Indonesia Dalam Forum Ilmiah)

diungkapkan secara vulgar. Sementra itu, apabila seseorang telah melakukan sesuatu yang sangat

berharga, ia mempunyai hak untuk mendapatkan pengakuan. (Rachman, M. 2008)

Etika dalam forum ilmiah harus dijaga agar tujuan forum tercapai dengan baik. Hal yang

perlu diperhatikan oleh penyaji dalam etika adalah kejujuran. Dalam dunia ilmiah, kejujuran

merupakan butir etis .terpenting. Setiap orang wajib bersikap sangat terbua dalam segala hal

menyangkut informasi yang disajikan. Sedangkan etika yang harus dijaga oleh peserta forum

ilmiah antara lain adalah setiap peserta harus jujur pada diri sendiri. Artinya, dia akan bertanya

jika memang tidak tahu, akan mencari klasifikasi apabila masih bingung atau belum yakin, akan

mengecek apakah pemahamannya sudah benar ataukah belum. Setiap peserta wajib menghargai

pendapat atau gagasan orang lain. Dalam hal ini mensyaratkan bahwa dia wajib menyimak

apabila ada orang yang berbicara atau bertanya. (Surajiyo, 2007)

Setiap peserta yang bertanya memiliki kewajiban untuk menyimak jawaban dari penyaji.

Akan lebih baik jika penanya menunjukkan apresiasi positif terhadap jawaban yang telah

diberikan. Moderator sebagi pemandu dalam forum ilmiah memiliki etika untuk dapat bersikap

adil. Artinya, semua peserta sebisa mungkin memperoleh kesempatan yang relatif sama dalam

berpartisipasi aktif selama forum berlangsung. Selain adil, seorang moderator juga harus menaati

jadwal atau waktu yang telah ditentukan. Kemudian seorang notulis bertugas mencatat rapi

semua hal yang terungkap selama forum, baik inti uraian penyaji, petanyaan, maupun jawaban.

Hasil catatan yang telah ditata ringkas sebaiknya dicetak dan dibagikan minimal kepada semua

orang yang terlibat dalam forum tersebut. Hal ini memberikan kesempatan bagi pemilik

gagasan/konsep untuk meluruskannya jika ada yang kurang tepat. (Surajiyo, 2007)

3.2. Estetika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah

Estetika dalam berbahasa Indonesia, misalnya menggunakan pilihan kosa kata yang indah

dan sesuai situasi (konteks) bicara. Selain itu, estetika juga berkaitan dengan tinggi rendahnya

intonasi saat berbicara. Hal utama yang perlu diperhatikan dalam estetika berbahasa Indonesua

dalam forum ilmiah adalah kemampuan berkomunikasi. Keberhasilan suatu forum ilmiah adalah

jika pelaku ilmiah dapat berkomunikasi secara baik dan benar, sehingga informasi ilmiah juga

dapat tersampaikan secara optimal. Kemampuan berkomunikasi yang baik bisa menjadi

keindahan tersendiri dalam jalannya suatu forum ilmiah. (Suriasumantri, 2010)

Page 12: Tugas Bahasa Indonesia (Etika Dan Estetika Berbahasa Indonesia Dalam Forum Ilmiah)

Estetika dalam suatu presentasi dapat ditunjukkan dengan menguasai seni penyampaian.

Untuk menguasai seni penyampaian maka harus diperhatikan dan memilih dahulu metode

penyampaian presentasi yang akan digunakan. Metode presentasi yang dapat digunakan antara

lain menghafal, membaca, berbicara dari catatan, dan berbicara tanpa persiapan

(Suriasumantri, 2010)

Berikut adalah estetika teknik komunikasi dalam suatu presentasi:

1. Menyiapkan diri untuk penyampaian presentasi

a. Meningkatkan rasa percaya diri dengan berlatih.

b. Periksa lokasi untuk presentasi sebelum waktu yang ditentukan.

c. Pertimbangkan perbedaan budaya dengan pendengar.

2. Mengatasi kegelisahan

a. Siapkan materi lebih banyak dari yang diperlukan.

b. Berlatih sampai benar - benar menguasai materi.

c. Berpikir positif mengenai pendengar, diri sendiri dan apa yang harus dikatakan.

d. Bayangkan kesuksesan.

e. Mengatur nafas sebelum berbicara.

f. Lafalkan kalimat pertama yang siap untuk diucapkan.

g. Kendalikan diri dan jangan panik.

3. Menggunakan alat bantu secara efektif

a. Buat informasi dengan informatif.

b. Bangun rasa ingin tahu.

c. Menyatakan pendapat dan diperjelas.

d. Mempertahankan fokus dan kontak mata dengan pendengar.

4. Menghadapi pertanyaan

a. Terima pertanyaan dengan ekspresi ramah dan menyenangkan.

b. Bangan terbawa emosi.

c. Jawab dengan tenang dan tegas untuk meyakinkan pendengar.

. (Suriasumantri, 2010)

3.3. Etika Peran dan Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah

Forum ilmiah merupakan wadah berbagi wawasan akademik dan media pernyebaran ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni. Dalam forum ini terdapat beberapa peran yang saling

Page 13: Tugas Bahasa Indonesia (Etika Dan Estetika Berbahasa Indonesia Dalam Forum Ilmiah)

berkontribusi antara satu dengan yang lain. Peran - peran tersebut antara lain penyaji (pemakalah

atau referator) moderator (pemimpin forum), penulis (notulen), peserta (audien, partisipan), dan

teknisi. Satu peran saja tidak dihadirkan maka akan mempengaruhi jalannya forum secara umum.

Pada tingkatan tertentu, kegagalan forum dalam mencapai tujuan yang diharapkan, dapat terjadi

apabila peran - peran tersebut tidak berjalan dengan baik. (Susanto, 2011)

Kegagalan forum ilmiah dalam mencapai tujuan tidak hanya dipengaruhi oleh kealpaan atau

tidak berfungsi optimalnya peran tetapi juga oleh masalah etika. Tidak sedikit forum ilmiah yang

dilaksanakan dengan peran lengkap yang berakhir dengan kegagalan. Tidak sedikit pula forum

ilmiah terselenggara dengan penuh motivasi dan antusias karena peran - peran yang terlibatdi

dalamnya berfungsi maksimal. Akan tetapi, perasaan dikalahkan, dilecehkan, dandipermalukan

menjadi permasalahan yang berkepanjangan, bahkan setelah forum berakhir. Masalah etika

dalam forum ilmiah benar - benar memegang peran penting dalam mencapai tujuanforum.

Karena itu, masalah ini perlu dijaga. Jika etika forum ilmiah senantiasa dijaga, bukan tidak

mungkin suatu saat nanti perhatian dan penghargaan terhadap etika berforum ilmiah akan

menjadi sebuah tradisi yang melembaga dan membudaya. (Susanto, 2011)

Etika forum ilmiah pada dasarnya berkaitan dengan etika peran dalam forum ilmiah.

Bagaimana seharusnya perilaku benar dan berterima secara moral yang harus diterapkan oleh

peran - peran dalam forum. Sesuai perannya, moderator diharapkan bersikap moderat selama

forum berlangsung. Objektivitas dan ketidakberpihakan harus benar - benar dipegang teguh oleh

moderator. Dalih apapun yang melanggar prinsip moderat adalah sikap yang tidak berterima

secara moral dan sudah barang tentu melanggar etika forum ilmiah.

Motif pertemanan,hubungan kekerabatan, kepentingan politis, atau kepentingan ideologis

apapun hendaknya dijauhkan. Perilaku prinsip lainnya yang harus diperhatikan oleh moderator

adalah keadilan,kedisiplinan, dan keberanian. Keadilan berkaitan dengan pemerataan

kesempatan berpartisipasi bagi seluruh forum. Kedisiplinan bersinggungan dengan manajemen

waktu dan manajemeninteraksi. Keberanian berhubungan dengan ketegasan terhadap segala hal

yang kontra produktif terhadap prinsip keadilan dan kedisiplinan.

Fokus forum seharusnya lebih mengarah pada permasalahan yang disajikan. Individu atau

kelompok yang bertanggung jawab dalam penyajian masalah (topik forum) adalah penyaji.

Umumnya penyajian masalah diskusi dibakubukukan dalam paper (resume atau makalah).

Karena itulah penyaji disebut pula dengan referator atau pemakalah. (Susanto, 2011)

Page 14: Tugas Bahasa Indonesia (Etika Dan Estetika Berbahasa Indonesia Dalam Forum Ilmiah)

Makalah yang disajikan dalam forum ilmiah, misalnya diskusi, seminar, lokakarya,

seharusnya terdistribusi sebelum forum digelar. Hal ini dilakukan agar forum tidak lagi

disibukkan dengan aktivitas membaca untuk memahami permasalahan dalam makalah. Dalam

kenyataannya, peserta yang hadir dalam forum lebih memosisikan diri sebagai sekadar penerima

informasi dan penanya atau pengonfirmasi terhadap informasi yang belum mereka pahami. Tidak

banyak peserta yang hadir dengan pemahaman terhadap permasalahan supaya forum ilmiah yang

diikutinya lebih diintensifkan sebagai wacana berbagi sudut pandang dan pemikiran serta berbagi

solusi mengatasi permasalahan. (Madya, 2006)

Pada etika penyaji dan peserta kejujuran menjadi nilai yang wajib ditegakkan oleh

keduannya. Bagi penyaji, segala informasi yang disampaikan secara lisan dan tulis harus dapat

dipertanggungjawabkan. Lebih - lebih menyangkut rujukan dari informasi akademik

yangdisampaikan, apakah merupakan buah pemikiran penulis sendiri atau penulis lain harus jelas

disampaikan. Hal yang sama juga berlaku bagi peserta. Peserta seharusnya secara tulus

menyimak segala informasi yang disampaikan penyaji. Ketidaktulusan ini tampak dalam sikap

meminta ulang penjelasan, misalnya karena lupa menyimak bagian tertentu dalam penyajian.

Sebaliknya, ketidaktulusan tampak saat penyaji yang tidak menyimak pertanyaan,

kemudianmeminta peserta untuk menyampaikan pertanyaan ulang. Menanyakan hal yang

telahditanyakan oleh peserta sebelumnya juga wujud ketidaktulusan peserta. Berikutnya,

pertanyaan menguji dari peserta merupakan contoh lain ketidaktulusan dan ketidakjujuran.

(Madya, 2006)

Kemampuan menyimak dan menulis dengan efektif segala informasi yang ternyatakan dalam

forum merupakan persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang notulis. Tidak semuainformasi

harus direkam secara tertulis karena hanya informasi penting yang ditulis. Informasi penting dan

utama dalam forum umumnya menyangkut kesepakatan penting, rekomendasi forum, butir -

butir pertanyaan dan tanggapan yang telah diikhtisarkan serta pemikiran danwawasan baru sesuai

topik yang mampu menajamkan dan memberi solusi terhadap permasalahan. Catatan hasil forum

yang telah ditata ringkas sebaiknya dibagikan kembali kepada forum. Tujuannya adalah

memberikan kesempatan kepada pemilik gagasan (konsep) untuk meluruskan jika ada hal - hal

yang kurang tepat. (Sriyanto, 2007)

Peran yang selama ini dipandang sebelah mata adalah teknisi. Hal - hal yang berkaitan

dengan pengoperasian teknologi dianggap dapat dilakukan atau dikerjakan oleh setiap orang.

Page 15: Tugas Bahasa Indonesia (Etika Dan Estetika Berbahasa Indonesia Dalam Forum Ilmiah)

Kenyataannya adalah banyak teknisi yang tidak memiliki kompetensi alias tidak profesional.

Berdasarkan kenyataan tersebut maka menjadi pemandangan yang dianggap wajar jika terdapat

penyaji yang menata dan mempersiapkan sendiri perangkat teknologi sebelum presentasi atau

penanya yang terlebih dahulu mengutak - atik mikroponnya sebelum menyampaikan tanggapan.

Seorang teknisi tetap dibutuhkan untuk mengontrol dan menyelamatkan jalannya forum dari segi

teknologi. Penguasaan teknologi informasi dengan demikian menjadi ciri profesionalisme peran

ini. (Sulistyo, 2001)

Page 16: Tugas Bahasa Indonesia (Etika Dan Estetika Berbahasa Indonesia Dalam Forum Ilmiah)

BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Etika dalam berbahasa Indonesia adalah penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan

benar dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain. Dalam suatu forum ilmiah,

sangat dibutuhkan sebuah komunikasi untuk menunjang kelangsungan di dalam forum ilmiah

tersebut. Beberapa etika dalam berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari – hari yang

perlu diperhatikan. Keberhasilan suatu forum ilmiah adalah jika pelaku ilmiah dapat

berkomunikasi secara baik dan benar, sehingga informasi ilmiah juga dapat tersampaikan secara

optimal pula. Kemampuan berkomunikasi yang baik bisa menjadi keindahan tersendiri dalam

jalannya suatu forum ilmiah. Dalam forum ilmiah juga terdapat beberapa jenis forum ilmiah.

3.2 Saran

Agar makalah ini dapat membantu memperluas wawasan pembaca mengenai Etika dan

Estetika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah serta dapat mengaplikasikannya.

Page 17: Tugas Bahasa Indonesia (Etika Dan Estetika Berbahasa Indonesia Dalam Forum Ilmiah)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Mukhsin. 2001. Strategi Belajar Mengajar Keterampilan Berbahasa & Apresiasi

Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh

Alwi, Hasan. 2006. Bahasa Indonesia: Pemakai dan Pemakaiannya. Jakarta: Pusat Bahasa.

Karnita. 2007. Berbahasalah dengan Sopan dan Santun. Pikiran Rakyat, hal.4.

Madya, 2006. Etika dalam Forum Ilmiah. Makalah, Disajikan dalam Lokakarya Nasional Dosen

MPK Bahasa Indonesia, 13-15 Mei di Yogyakarta

Mussarafah, Arra. 2012. Jenis - jenis Forum Ilmiah.

http://arramusyarrafah.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis-forum-ilmiah.html. Diakses

tanggal 10 Maret 3013.

Rachman, M. 2008. Filsafat Ilmu. Semarang: Unnes Press

Rosyidi, M. Ikhwan, dkk. 2010. Analisis Teks Sastra: Mengungkapkan Makna Estetika, dan

Ideologi dalam Perspektif Teori Formula, Forum Ilmiah , Semiotika, Hermeneutika, dan

Strukturalisme Genetik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sulistyo, 2001. Teknik dan Etika Diskusi Ilmiah. Jakarta: Pikiran Rakyat

Surajiyo. 2007. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

Suriasumantri, J. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Susanto, A. 2011. Filsafat Ilmu: Suatu Kajian dalam dimensi Ontologis, Epistimologis, dan

Aksiologis. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan