4
 NAMA : SETYO BUDI NURYANTO NIM : 090055833 DOSEN : BU. EMMA DWI RATNASARI SE, M.Si Gaya Pemikiran (styles of tinking) Para manajer dalam era knowledge based bergantung pada kemampuan untuk melakukan diskriminasi yang ketat terhadap informasi dan ilmu pengetahuan ( beserta alatnya), guna memilah- milah informasi dan ilmu pengetahuan yang mana yang mendatangkan keuntungan, memberikan manfaat, membantu mereka dalam membuat keputusan yang terbaik terhadap situasi yang berbeda-beda. Dapat dilihat diagram klasifikasi gaya pemikiran dari sudut pandang filsafat ilmu pengetahuan. Sumbu horizontal memperlihatkan jenjang bertingkat gaya pemikiran, mulai dari gaya pemikiran tentang hal yang ideal penuh dengan interpretasi ide-ide(idealism, highly interpretative ideas), sampai dengan gaya pemikiran empirisme(empirisme, observable, concrete data). Sumbu vertical memperlihatkan jenjang bertingkat gaya pemikiran mulai dari gaya pemikiran eksistensialisme(existentialism, informal process) sampai kepada gaya pemikiran rasionalisme(rationalism, formal structure proofs). Aliran empirisme berusaha mendeskripsikan, menjelaskan dan membuat prediksi melalui observasi. Gaya pemikiran rasionalisme menunjukan bahwa sumber utama dari ilmu pengetahuan adalah akal, proses berpikir dan proses pemberian makna secara sistematis atas sesuatu. Sub gaya pemikiran postulasional merupakan pemikiran berdasarkan penetapan sejumlah postulat. Kajian yang dikembangkan dalam manajemen operasi, manajemen ilmia h, pembuatan model-model matematis ala ilmu ekonomi dan keuangan serta tehnik-tehnik simulasi (monte carlo simulation dan sensitivity analysis dalam kajian manajemen keuangan ), merupakan contoh dari gaya postulasional. Sub gaya pemikiran self-evident truth dikenal sebagai sebuah cara untuk mengetahui sesuatu malalui penentuan definisi kebenar an yang subyektif-relatif. Keyakinan diri bahwa tidak ada p esaing selain Postulational Self-evident truth  Method of authority  Scientific method  Literary Untested opinion EMPIRISME EKSISTENSIALISME IDEALISME RASIONALISME

Tugas Di Kumpul Tanggal 12112011

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Di Kumpul Tanggal 12112011

5/15/2018 Tugas Di Kumpul Tanggal 12112011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-di-kumpul-tanggal-12112011 1/3

NAMA : SETYO BUDI NURYANTO

NIM : 090055833

DOSEN : BU. EMMA DWI RATNASARI SE, M.Si

Gaya Pemikiran (styles of tinking)

Para manajer dalam era knowledge based bergantung pada kemampuan untuk melakukan

diskriminasi yang ketat terhadap informasi dan ilmu pengetahuan ( beserta alatnya), guna memilah-

milah informasi dan ilmu pengetahuan yang mana yang mendatangkan keuntungan, memberikan

manfaat, membantu mereka dalam membuat keputusan yang terbaik terhadap situasi yang

berbeda-beda.

Dapat dilihat diagram klasifikasi gaya pemikiran dari sudut pandang filsafat ilmu pengetahuan.

Sumbu horizontal memperlihatkan jenjang bertingkat gaya pemikiran, mulai dari gaya pemikiran

tentang hal yang ideal penuh dengan interpretasi ide-ide(idealism, highly interpretative ideas),

sampai dengan gaya pemikiran empirisme(empirisme, observable, concrete data). Sumbu vertical

memperlihatkan jenjang bertingkat gaya pemikiran mulai dari gaya pemikiran

eksistensialisme(existentialism, informal process) sampai kepada gaya pemikiran

rasionalisme(rationalism, formal structure proofs).

Aliran empirisme berusaha mendeskripsikan, menjelaskan dan membuat prediksi melalui observasi.

Gaya pemikiran rasionalisme menunjukan bahwa sumber utama dari ilmu pengetahuan adalah akal,

proses berpikir dan proses pemberian makna secara sistematis atas sesuatu. Sub gaya pemikiran

postulasional merupakan pemikiran berdasarkan penetapan sejumlah postulat. Kajian yang

dikembangkan dalam manajemen operasi, manajemen ilmiah, pembuatan model-model matematis

ala ilmu ekonomi dan keuangan serta tehnik-tehnik simulasi (monte carlo simulation dan sensitivity

analysis dalam kajian manajemen keuangan ), merupakan contoh dari gaya postulasional. Sub gaya

pemikiran self-evident truth dikenal sebagai sebuah cara untuk mengetahui sesuatu malalui

penentuan definisi kebenaran yang subyektif-relatif. Keyakinan diri bahwa tidak ada pesaing selain

pelaku bisnis di bidang yang sama , merupakan contoh gaya pemikiran ini. Sub gaya pemikiran

Postulational

Self-evident truth

 Method of authority 

Scientific method 

 Literary

Untested opinion

EMPIRISME

EKSISTENSIALISME

IDEALISME

RASIONALISME

Page 2: Tugas Di Kumpul Tanggal 12112011

5/15/2018 Tugas Di Kumpul Tanggal 12112011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-di-kumpul-tanggal-12112011 2/3

method of authority merupakan sebuah cara untuk mengetahui sesuatu melalui penentuan definisi

kebenaran yang subyektif-relatif dengan meletakkan kepercayaan akan kebenaran atas sesuatu pada

seseorang. Juga bisa disebut sebagai penyempurna dari sub gaya pemikiran self-evident truth. Sub

gaya pemikiran selanjutnya adalah the literary style of tought yang terletak di kuadran idealism dan

eksistensialisme. Gaya pemikiran ini melakukan pembangunan kajian mengenai fenomena dan

masalah dalam bentuk study kasus(case study). Study kasus merupakan kajian yang memainkan

peran penting bagi perkembangan pengetahuan dan pemahaman tentang bisnis. Sub gaya

pemikiran untested opinion. Gaya ini merupakan pengetahuan yang diikuti oleh para pembuat

keputusan tanpa melihat kualitas kebenaran dari pernyataan dan data yang seseorang ajukan.

Program-program indoktrinasi yang dilakukan oleh organisasi tidak canggih menggunakan gaya ini

untuk memasukkan nilai-nilai organisasi.

Gaya pemikiran ilmiah (scientific method styles of thought) dipakai dan menjadi panutan utama para

pembuat keputusan pada saat ini. Gaya pemikiran ini mempunyai ciri sbb:

1.  Observasi langsung dan terarah atas fenomena dan masalah.

2.  Secara jelas mendefinisikan variable,metode dan prosedur yang dipakai untuk mendapatkan

data empiris.

3.  Pengajuan hipotesis yang dapat di uji dan di ukur.

4.  Terdapatnya mekanisme untuk pengajuan hipotesis yang lebih baik.

5.  Penggunaan alat ukur dan alat uji hipotesis, seperti statistic dan bukan penarikan

kesimpulan atas dasar justifikasi kualitatif-naratif (keahlian berbahasa)

6.  Proses swa-pembenaran.

Persepsi (Perception)

Pengetahuan tentang persepsi membantu organisasi dan manajer dalam mengambil keputusan

secara lebih baik. Persepsi dapat didefinisikan sebagai cara pandang manusia terhadap

lingkungannya, terhadap apa yang ada di sekelilingnya.persepsi juga bisa dikatakan respon terhadap

sejumlah objek yang berbeda. Respon tersebut merupakan sebuah proses, dimana individu memilih

, mengatur dan menginterpretasikan rangsangan menjadi sebuah gambaran yang lengkap dan

bermakna bagi lingkungannya.

Jika disebuah tempat, waktu dan peristiwa yang sama ada dua orang dengan latar belakang yang

berbeda menangkap sebuah stimulus yang sama, maka akan dapat diketahui kesan atau pergolakan

pemikiran dalam diri masing-masing. Perbedaan reaksi timbul oleh perbedaan cara masing-masing

individu menangkap dan menyeleksi stimulus, mengorganisasikannya dan menginterpretasikannya

berdasarkan atas kebutuhan (needs), nilai(values), dan pencapaian (expectations).

Rangsangan atau objek (stimulus),merupakan beberapa unit obyek dari segala yang masuk kedalam

alam pikiran kita.

Indra penyerap ( sensory input sense) merupakan seluruh panca indra penangkap stimulus.

Pengalaman dapat menjadi stimulus pembentuk karakter dan perilaku seseorang. Perbedaan latar

belakang pengalaman sering menjadikan seseorang melakukan proses pengambilan keputusan

berdasarkan atas kumpulan informasi elemen peristiwa masa lalu.

Proses pengolahan informasi social merupakan bagian dari gaya pemikiran. Sehingga bila pernyataan

tersebut dimatematiskan maka kita dapat rumus:

P=(E+ST)

Dimana

Page 3: Tugas Di Kumpul Tanggal 12112011

5/15/2018 Tugas Di Kumpul Tanggal 12112011 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-di-kumpul-tanggal-12112011 3/3

P= Perception

E= Experience

ST= Styles of tinking

Namun karena gaya pemikiran adalah juga dibentuk oleh pengalaman, maka agar tidak terjadi

tumpang tindih simbolisasi secara matematis, variable pengalaman dapat kita hilangkan dari rumus.

Sehingga rumus baru dari persepsi adalah

P=ST

Gaya pemikiran seorang pengambil keputusan ditentukan oleh persepsinya tentang fenomena alam

realitas yang diamati, dan persepsi dipengaruhi oleh gaya pemikiran yang di pakai kala

menghubungkan mekanisme stimulus-respon.

Gaya pemikiran dan persepsi

Kata kunci yang selalu terdapat dalam kajian proses pengambilan keputusan, gaya pemikirandan

persepsi, adalah informasi. Baik persepsi maupun gaya pemikiran keduanya sama-sama berangkat

dari adanya rangsangan stimulus. Rangsangan tersebut berada diluar sisi eksternal manusia. Proses

yang dimulai dari rangsangan lingkungan (stimulus) tahap pengolahan melalui gaya pemikiran, dan

tahap pengambilan keputusan akhir (respond),merupakan tahapan umum yang berlaku pada diri

pengambil keputusan, baik pengambil keputusan pribadi maupun organisasi.

Rangsangan

lingkungan:

manusia

peristiwa,

objek

Interpretasi dan

kategorisasi

Proses mental

dan intelektual

Penilaian dan

keputusan

Proses PengolahanRespond

Stimulus

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Masalah dan Tujuan Proses Penyelesaian Pemilihan Alternatif 

Solusi