21
TUGAS EPIDEMIOLOGI PERENCANAAN HALAMAN JUDUL KEGIATAN EVALUASI SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MALARIA OLEH : BAMBANG ASMANTO P2MK-13.02.04.204 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR 2014

Tugas Epidemiologi Perencanaan 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

a\fdqwf

Citation preview

Page 1: Tugas Epidemiologi Perencanaan 1

TUGAS EPIDEMIOLOGI PERENCANAAN

HALAMAN JUDULKEGIATAN EVALUASI SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

PENYAKIT MALARIA

OLEH :

BAMBANG ASMANTO

P2MK-13.02.04.204

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR

MAKASSAR

2014

Page 2: Tugas Epidemiologi Perencanaan 1

BAB I

PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG

Penyakit malaria di Indonesia sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan

masyarakat.Angka kesakitan penyakit ini masih cukup tinggi, terutama di daerah Indonesia

bagian timur. Didaerah trasmigrasi dimana terdapat campuran penduduk yang berasal dari daerah

yang endemis dan tidak endemis malaria, di daerah endemis malaria masih sering terjadi letusan

kejadian luar  biasa (KLB) malaria.

Oleh karena kejadian luar biasa ini menyebabkan insiden rate penyakitmalaria masih

tinggi di daerah tersebut.Malaria merupakan penyakit global yang paling sering terjadi di daerah

tropis, tetapi penularannya juga dapat terjadi didaerah beriklim sedang. Pada abad ke-19 dan ke-

20 awal,spesies Plasmodium secara luas terdistribusi di Amerika.

Distribusi ini termasuk Amerika SerikatSelatan, Mississippi River Valley, dan Minnesota

dan Michigan. Sekarang, parasit Plasmodium menyebabkan lebih dari 100 juta kasus malaria per

tahun terutama didaerah tropis. Hasil yangdiperkirakan dari 1-2.000.000 kematian per tahun,

banyak dari mereka adalah anak-anak.Bahkan, lebih besar dari 90% kejadian malaria

mengancam jiwa anak-anak. Distribusi dari vektor nyamuk dan prevalensi penyakit dalam suatu

populasi merupakan factor utama yangmenentukan distribusi parasit Plasmodium. Daerah yang

penuh dengan nyamuk, seperti rawa-rawa, telah lama memiliki hubungan dengan tingginya

angka serangan malaria. Lingkunganyang mendukung seperti genangan air menyebabkan

munculnya sarang nyamuk. Saat ini, yangmerupakan daerah endemik antara lain Karibia,

Amerika Selatan bagian utara, Amerika Tengah,Afrika, India, Australia, Asia Tenggara, dan

Asia kepulauan Pasifik. Malaria juga terjadi secarasporadik di daerah non endemik, dalam

banyak kasus berupa penyakit laten. Penyakit malariayang kambuh disebabkan oleh reaktivasi

fase laten hipnozoit P vivax dan P ovale (Wilson,2001).

Dewasa ini upaya pemberantasan penyakit malaria dilakukan melalui, pemberantasan

vektor  penyebab malaria (nyamuk Anopheles) dan dilanjutkan dengan melakukan pengobatan

kepada mereka yang diduga menderita malaria atau pengobatan juga sangat perlu diberikan

pada penderita malaria yang terbukti positif secara laboratorium. Dalam hal pemberantasan

Page 3: Tugas Epidemiologi Perencanaan 1

malariaselain dengan pengobatan langsung juga sering dilakukan dengan jalan penyemprotan

rumah danlingkungan sekeliling rumah dengan racun serangga, untuk membunuh nyamuk

dewasa upayalain juga dilakukan untuk memberantas larva nyamuk.

B.       RUMUSAN MASALAH

1.                  Bagaimana epidemiologi penyakit malaria ?

2.                  Bagaimana analisis epidemiologi penyakit malaria ?

3.                  Bagaimana evaluasi sistem surveilans pada penyakit Malaria?

C.       TUJUAN PENULISAN

1.                  Untuk mengetahui epidemiologi penyakit malaria !

2.                  Untuk mengetahuai analisis epidemiologi penyakit malaria !

3.                  Untuk Mengetahui bagaimana evaluasi sistem pada Penyakit Malaria !

Page 4: Tugas Epidemiologi Perencanaan 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.     EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MALARIA

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit ( protozoa ) dari genus

plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles. Istilah malaria diambil

dari dua kata dari bahasa Italia, yaitu Mal ( buruk ) dan Area ( udara ) atau udara buruk, karena

dahulu banyak terdapat didaerah rawa – rawa yang mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini juga

mempunyai beberapa nama lain seperti demam roma, demam rawa, demam tropic, demam

pantai, demam charges, demam kura dan paludisme ( Arlan prabowo 2004: 2 ).

Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat cepat maupun lama prosesnya, malaria

disebabkan oleh parasit malaria / protozoa genus plasmodium bentuk aseksual yang masuk

kedalam tubuh manusia yang ditularkan oleh nyamuk anopeles betina ditandai dengan demam,

muka nampak pucat dan pembesaran organ tubuh manusia, ( WHO. 1981 ).

      Etiologi

Malaria disebabkan oleh parasit sporozoa plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk

anopheles betina infektif. Sebagian besar nyamuk anopheles akan menggigit pada waktu senja

atau malam hari, pada beberapa jenis nyamuk puncak gigitannya adalah tengah malam sampai

fajar.

Ada 4 jenis penyebab penyakit malaria yaitu sebagai berikut :

1.     Plasmodium palsifarum,yang menyebabkan malaria tropika yang dapat menimbulkan malaria

otak dengan akibat penderita menjadi gila atau meninggal dunia bila tidak segera diobati,demam

terjadi selam 24 jam.

2.    Plasmodium vivax, yang menyebabkan malaria tertiana,demam timbul teratur tiap 48 jam

sekali,siang atau sore.

3.     Plasmodiu malriae,yang menyebabkan malria quartana,demam muncul setiap hari ke empat atau

72 jam sekali.

4.    Plasmodium ovale, yanga menyebabkan malaria ovale.yang kesemuanya bisa menginfeksi

manusia dan menyebabkan malaria.

Page 5: Tugas Epidemiologi Perencanaan 1

P. falciparum merupakan penyebab infeksi terbanyak dan paling berbahaya. Siklus hidup

parasit malaria berawal ketika seekor nyamuk betina menggigit penderita malaria. Nyamuk

mengisap darah yang mengandung parasit malaria, yang selanjutnya akan berpindah ke dalam

kelenjar liur nyamuk. Jika nyamuk ini kembali menggigit manusia, maka parasit akan ditularkan

melalui air liurnya. Di dalam tubuh manusia, parasit masuk ke dalam hati dan berkembangbiak

disana.

Pematangan parasit berlangsung selama 2-4 minggu, setelah itu mereka akan meninggalkan hati

dan menyusup ke dalam sel darah merah.

Parasit berkembangbiak di dalam sel darah merah dan pada akhirnya menyebabkan sel

yang terinfeksi ini pecah.

Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale mungkin akan tetap berada di dalam sel-sel hati dan

secara periodik akan melepaskan parasit yang matang ke dalam aliran darah, sehingga

menyebabkan serangan dari gejala-gejala malaria.

Plasmodium falciparum dan Plasmodium malariae akan keluar dari hati. Jika infeksi

tidak diobati atau diobati tidak sampai tuntas, maka bentuk Plasmodium falciparum dewasa akan

tetap berada di dalam darah selama berbulan-bulan dan Plasmodium malariae dewasa tetap

berada di dalam darah selama bertahun-tahun, menyebabkan serangan gejala malaria yang

berulang-ulang.

     Tanda Dan Gejala

-       demam, menggigil berkala disertai sakit kepala

-       pucat, tidak ada napsu makan,mual,muntah

-       badan terasa lemah

-       limfe membengkak pada penderita malaria berat :

a.    diare

b.    kejang-kejang

c.    gangguan kesadaran sampai koma

      Sumber-Sumber Infeksi

Malaria adalah suatu infeksi sel darah merah oleh protozoa parasit golongan plasmodium dimana

proses penularannya melalui gigitan nyamuk anopheles. Sumber – sumber infeksi malaria

disebarkan melalui:

Page 6: Tugas Epidemiologi Perencanaan 1

  Gigitan nyamuk betina Anopheles

  ransfusi darah yang terkontaminasi

  Suntikan dengan jarum yang sebelumnya telah digunakan oleh penderita malaria.

Setelah digunakan obat-obatan dan insektisida, malaria jarang ditemukan di AS dan negara

berkembang lainnya, tetapi infeksi ini masih sering terjadi di negara-negara tropis. Pendatang

dari daerah tropis atau pelancong yang baru kembali dari daerah tropis kadang membawa infeksi

ini ke suatu negara atau ke negara asalnya dan kemungkinan menyebabkan wabah yang ringan.

      Penanganan/Pencegahan

Pemahaman tentang kebiasaan dan perilaku nyamuk Anopheles betina sanat berguna

dalam pencegahan penyakit. Tempat-tempat rawa dan lingkungan mikro yang tenang dapat

mendukung perkembangbiakan nyamuk Anopheles. Menghindarki tempat yang dipenuhi

nyamuk danmembersihkan tempat perindukan dapat mengurangi kemungkinan gigitan

nyamuk.Tindakan pencegahan untuk mengindarkan diri dari gigitan nyamuk yaitu dengan cara:

  Tidur dengan kelambu, sebaiknya dengan kelambu impregnated (dicelup peptisida:

pemethrinatau deltamethrin)

  Menggunakan obat pembunuh nyamuk (mosquitoes repellents): gosok, spray, asap, elektrik 

  Mencegah berada di alam bebas dimana nyamuk dapat menggigit atau harus memakai

proteksi(baju lengan panjjang, kaos atau stocking). Nyamuk akan menggigit diantara jam 18.00

± 06.00.nyamuk jarang pada ketinggian di atas 2000 meter.

  Memproteksi tempat tinggal atau kamar tidur dari nyamuk dengan kawat anti-nyamuk.

B.    ANALISIS EPIDEMIOLOGI

Adapun analisis epidemiologi dari penyakit malaria dilihat dari variabel-variabel orang (person),

waktu (time), dan tempat (place) adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Distribusi penyakit malaria Menurut Gol. Umur Di Puskesmas Nambo kota Kendari

Tahun 2014

Umur Jumlah

N %

0-4 tahun 2 1,91%

5-10 tahun 7 6,67%

11-15 tahun 11 10,48%

Page 7: Tugas Epidemiologi Perencanaan 1

16-20 tahun 4 3,81%

21-25 tahun 10 9,52%

26-30 tahun 18 17,14%

31-35 tahun 27 25,71%

36-40 tahun 13 12,38%

41-45 tahun 4 3,81%

46-50 tahun 3 2,86%

>51 tahun 5 4,76%

Total 105 100%

Sumber : data primer

Berdasarkan distribusi kejadian penyakit malaria pada tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah

kejadian malaria paling banyak adalah umur 31-35 sebanyak 27 orang dengan persentase

25,71%.dan kejadian penyakit malaria paling sedikit adalah umur 0-4 tahun yaitu sebanyak 2

orang dengan persentase 1,91%.

Waktu

Jumlah

N %

Januari 31 29,52%

Februari 8 7,62%

Maret 8 7,62%

April 5 4,76%

Mei 8 7,62%

Juni 5 4,76%

Juli 11 10,48%

Agustus 10 9,52%

September 4 3,81%

Oktober 3 2,86%

November 4 3,81%

Desember 8 7,62%

Total 105 100

Page 8: Tugas Epidemiologi Perencanaan 1

Tabel 2. Distribusi penyakit malaria Menurut waktu di Puskesmas Nambo Kota Kendari tahun

2014

Berdasarkan distribusi kejadian penyakit malaria jika ditinjau dari segi waktu (time) pada tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah kejadian malaria paling banyak adalah pada bulan januari sebanyak 31 orang dengan persentase 29,52%.dan kejadian penyakit malaria paling sedikit adalah pada bulan oktober yaitu sebanyak 3 orang dengan persentase 2,86%.

Tabel 3. Distribusi penyakit malaria Menurut tempat di Puskesmas Kota Kendari

tahun 2014

TEMPAT TINGGAL MENURUT

KELURAHAN

JUMLAH

N %

NAMBO 45 42,86

ABELI 15 14,28

BUNGKUTOKO 45 42,86

TOTAL 105 100

Sumber :data primer

Berdasarkan distribusi kejadian penyakit malaria jika ditinjau dari segi tempat (place) pada tabel

di atas menunjukkan bahwa jumlah kejadian malaria paling banyak adalah daerah bukit harapan

dan watang soreang adalah masing-masing sebanyak 45 orang dengan persentase 42,86%.dan

kejadian penyakit malaria paling sedikit adalah daerah bukit indah sebanyak 15 orang dengan

persentase 14,28%.

Page 9: Tugas Epidemiologi Perencanaan 1

BAB III

PEMBAHASAN

A.    EVALUASI SISTEM SURVEILANS

1.    Kepentingan kesmas

Berdasarkan laporan bulanan puskesmas  ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut, pada

tahun 2007 penderita malaria klinis yang berobat sebanyak 1.279 orang.  Angka kesakitan

malaria (Annual Malariae Incident) pada tahun 2007  sebesar 5.08 /00 ( pada tahun 2006 sebesar

3,29/00). Pada tahun 2007 angka kesakitan malaria diatas sebesar  5/00 penduduk. Sehingga

perlu upaya pemberantasaan penyakit malaria secara intensif. Pada tahun 2007 angka Atacck

Rate Malaria sebesar 2.57 %, sedangkan, jumlah kematian sebanyak 2 orang sehingga angka

CFR sebesar 6.25%. 

Penderita malaria klinis yang berobat dan dinyatakan positif sesuai hasil pemeriksaan

sampel darah  malaria  pada tahun 2007 sebanyak 153 orang ( 12 % ) dari 1.279 penderita

klinis. Pengamatan dan pengawasan pemakaian zat tertentu seperti insektisida, vaksin, danobat-

obat yang bersifat keras. Pencatatan dan pelaporan peristiwa vital yang meliputi kelahiran,

perkawinan, perceraian, dan kematian.Sedangkan bentuk kegiatan yang bersifat khusus dan

dilakukan pada batas waktu tertentu atau dengan selang waktu tertentu, antara lain :

  Pelaksanaan survei berkala untuk berbagai hal tertentu. 

  Pengamatan khusus terhadap kejadian luar biasa atau wabah serta penelitian

aktif  penyakit tertentu.

  Pengamatan khusus oleh dokter praktik swasta atau di klinik-klinik swasta.

2.    Sistem yang di evaluasi

a.    Defenisi kasus pada penyakit malaria

a.    kasus Rekrudesensi

Rekrudesensi adalah berulangnya gejala klinik dan parasitemia dalam masa 8 minggu sesudah

berakhirnya serangan primer.

b.    Kasus Relaps

Page 10: Tugas Epidemiologi Perencanaan 1

Relaps dinyatakan sebagai berulangnya gejala klinik setelah periodeyang lama dari masa laten,

sampai 5 tahun.Selanjutnya, gejala kliniknya dikenal sebagai trias malariayang terdiri dari

demam, anemia (kurang darah) dan splenomegali(Pembengkakan Limpa). Demam khas pada

malaria adalah menggigil selama 15-60 menit karena pecahnya skizon eritrosit, laludemam selama

2-6 jam kemudian berkeringat selama 2-4 jam.Keringat yang dihasilkan dapat sangat banyak hingga

membasahitempat tidur. Setelah berkeringat biasanya penderita justru akanmerasa lebih baik tapi

lemas. Gejala ini terus berulang denganperiode tertentu sesuai dengan jenis plasmodiumnya

c.    Pelaksanaan sistem

pelaksanaan sistem surveilans (WHO,1999) adalah sebagai berikut:

a.  Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan komponen yang sangat penting karena kualitas informasi

yang diperoleh sangat ditentukan oleh kualitas data yang dikumpulkan. Data yang

dikumpulkan harus jelas, tepat dan ada hubungannya dengan penyakit yang bersangkutan.

Oleh karena itu untuk dapat menjalankan surveilans yang baik pengumpulan data harus

dilaksanakan secara teratur dan terus-menerus.

Tujuan pengumpulan data:

1).  Menentukan kelompok atau golongan populasi yang mempunyai resiko terbesar terkena

penyakit seperti jenis kelamin, umur, suku, pekerjaan dan lain-lain.

2). Menentukan jenis agent atau penyebab penyakit dan karakteristiknya.

3). Menentukan  reservoir infeksinya

4). Memastikan keadaan yang menyebabkan kelangsungan transmisi penyakit.

5). Mencatat kejadian penyakit, terutama pada kejadian luar biasa.

b.  Pengolahan, analisa dan interpretasi data

Data yang terkumpul segera diolah, dianalisa dan sekaligus diinterpretasikan berdasarkan

waktu, tempat dan orang, kemudian disajikan dalam bentuk teks, tabel, spot map dan lain-

lain agar bisa menjawab masalah-masalah yang ada, sehingga segera dilakukan tindakan

yang cepat dan tepat.

Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data, dibuat tanggapan dan saran-saran dalam

menentukan tindakan pemecahan masalah yang ada.

c.  Penyebarluasan Informasi dan umpan balik.

Page 11: Tugas Epidemiologi Perencanaan 1

Hasil analisa dan interpretasi data selain terutama dipakai sendiri oleh unit kesehatan

setempat untuk keperluan penentuan tindak lanjut, juga untuk disebarkluaskan dengan

jalan dilaporkan kepada atasan sehagai infomasi lebih lanjut, dikirimkan sebagai umpan

balik (feed back) kepada unit kesehatan pemberi laporan.

Umpan balik atau pengiriman informasi kembali kepada sumber-sumber data (pelapor)

mengenai arti data yang telah diberikan dan kegunaannya setelah diolah, merupakan suatu

tindakan yang penting, selain tindakan follow up.

3.    Tingkat kegunaannya

(1) Mengidentifikasi adanya kejadian luar biasa, epidemi dan untuk memastikan tindakan

pengendalian secara berhasil guna yang dapat dilaksanakan.

(2) Memantau pelaksanaan dan daya guna program pengendalian khusus dengan

memperbandingkan besarnya masalah sebelum dan sesudah pelaksanaan program

pemberantasan malaria

(3 Membantu menetapkan masalah kesehatan prioritas sasaran program pada tahap

perencanaan program pemberantasan malaria

(4) Mengidentifikasi kelompok resiko tinggi menurut umur, pekerjaan, tempat tinggal dimana

kejadian penyakit malaria sering terjadi dan variasi terjadinya dari waktu ke waktu,

menambah pemahaman mengenai vektor penyakit, reservoir binatang dan cara serta

dinamika penularan penyakit malaria

4.   evaluasi sistem menurut sifatnya

a.    Kesederhanaan (Simplicity)

Dalam pemantauan dan penanggulangan penyakit malaria, tidak banyak yang

terlibat untuk cepat dalam penanggulangan. Dinas Kesehatan akan langsung melakukan

aksi dan rekomendasi kepada Puskesmas untuk tindakan pencegahan penyebaran

penyakit malaria. Data tidak hanya terhenti di Dinas Kesehatan KKR, namun diteruskan

kembali kepada Dinas Kesehatan setempat.

b.    Fleksibilitas (Flexibility).

Kelengakapan data yang dimiliki oleh Puskesmas meliputi data wilayah, data demografi,

data ABJ. Ketersediaan data ini akan memudahkan petugas melakukan penyelidikan

epidemiologi.

c.   Dapat diterima (Acceptability)

Page 12: Tugas Epidemiologi Perencanaan 1

Peran masyarakat dan petugas kesehatan dalam pelaksanaan surveilans sudah sangat

membantu. Namun disayangkan mantri dan klinik swasta belum mau ikut terlibat dalam

surveilans, mungkin dikarenakan merasa terbebani jika harus melakukan pelaporan setiap

kali menemukan tersangka malaria. Peran masyarakat dalam pemantauan jentik masih

belum baik dan masih harus dilakukan oleh kader, belum ada kesadaran dari masyarakat

kecuali melaporkan adanya kejadian demam tinggi yang tidak turun-turun.

d.   Sensitivitas (Sensitivity).

Pelaporan kasus DHF dilakukan setelah melakukan uji DHF di rumah sakit, sehingga

kasus yang dilaporkan benar-benar kasus DHF dan bukan kasus penyakit yang mirip

seperti Thypoid atau Chikungunya.

e.   Nilai Prediktif Positif (Positive predictive value)

Kelengakapan data ABJ, jumlah penderita positif, kejadian tahun-tahun sebelumnya, dan

daerah kejadian dapat dijadikan prediksi apakah akan terjadi KLB atau tidak.

f.  Representatif (Representative).

Beberapa tahun yang lalu pembuatan grafik dan sebaran kasus rutin dibuat. Namun

karena kendala tenaga dimana petugas surveilans juga merangkap sebagai tenaga pelayan

kesehatan, maka sudah beberapa tahun ini tidak lagi

dibuat grafik dan sebaran kasus. Rekomendasi yang bisa diberikan adalah disediakannya

program computer yang mampu membuat grafik dan sebaran wilayah serta kemungkinan

akan adanya kasus berdasarkan cuaca dan ABJ setiap desa. Dengan demikian petugas

tidak terlambat melakukan pelaporan dan analisa. Atau akan lebih baik jika ada petugas

surveilans tersendiri yang terpisah dari pelayanan kesehatan.

g.   Tepat Waktu.

Karena pelaporan sekarang menggunakan jasa layanan SMS, maka pelaporan ke Dinas

Kesehatan KKR dapat dengan segera dilakukan. Namun akan sangat baik jika dibuat

jejaring online dimana semua dapat mengakses profil surveilans epidemiologi yang

berjalan

B.     Pembinaan dan evaluasi

1.      Pembinaan

Page 13: Tugas Epidemiologi Perencanaan 1

Pembinaan dilakukan secara berjenjang yang bertujuan agar pelaksanaan kegiatan

surveilans disetiap jenjang administrasi kesehatan berjalan dengan baik dan

berkesinambungan.

Pembinaan-pembinaan meliputi :

a.      Tata cara penulisan, pengolahan dan analisis data serta pelaporan suatu

penyakit.

b.      Menyusun laporan penyakit baik laporan bulanan maupun laporan tahunan.

c.       Pembentukan jejaringan surveilans penyakit malaria

d.      Bagaimana penyebarluasan informasi mengenai surveilans suatu penyakit

2.      Evaluasi

Evaluasi sangat penting dalam menilai keberhasilan suatu pelaksanaan

surveilans khususnya penyakit malaria. Karena dengan adanya evaluasi kita

mengetahui apakah program berjalan dengan baik atau tidak.

Page 14: Tugas Epidemiologi Perencanaan 1

BAB IV

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

1.    Penyebab terjadinya penyakit malaria dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: faktor

host, agent dan enveroment

2.     Penyebab infeksi malaria ialah plasmodium. ada 4 jenis plasmodium penyebab

penyakitmalaria yaitu Plasmodium vivax yang menyebabkan malaria tertiana (Benign

Malaria) dan Plasmodium falciparum yang menyebabkan malaria tropika (Malignan

Malaria). Plasmodiummalariae, dan Plasmodium ovale.

3.   Dalam menganalisi epidemiologi suatu penyakit di butuhkan variabel-variabel diantaranya

variabel orang (person), waktu (time) dantempat (kapan) untuk mengetahui siapa yang

terkena suatu penyakit seperti : penyakit malaria, kapan terjadi penyakit malaria dan dimana

kejadiannya.

B.     REKOMENDASI

Dari hasil analisis data dijadikan sendiri oleh puskesmas seabagai intervensi dan

rekomendasi kepada sektor terkait.

  Perlu adanya tindakan penyemprotan dalam membasmi jentik nyamuk.

  Pemberian bubuk abate.

Page 15: Tugas Epidemiologi Perencanaan 1

DAFTAR PUSTAKA

http://medicastore.com. html Penyakit Malaria. Akses 30 desember 2011

http://arviant.web.ugm.ac.id.pdf. Surveilens Epidemiologi. Akses 31 desember 2011.

http://www.adypadoe.com/pdf/html. evaluasi sistem surveilans Penyakit Malaria. Akses 2

januari 2011.

http://turunberatbadan.com/1853/malaria/ epidemiologi Penyakit malaria Akses 10 januari 2011.

http://www.scribd.com.a Surveilens Malaria. Akses 5 januari 2012.