Tugas Evaluasi UAS

Embed Size (px)

Citation preview

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mandiri mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Pendidikan yang di bimbing oleh dosen Bpk. Zulkifl,M.Pd. pada Ujian Akhir Semester Genap tahun 2012. Makalah ini berisikan tentang informasi Mengenai Penilaian yang berhubungan berbasis kelas dan teknik/cara Penilaian. Dalam penulisan makalah ini, Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materi. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membatu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Batam, 10 Januari 2012 Penulis, Tetti Marlince Marbun

1

DAFTAR ISI HAL KATA PENGANTAR .................................................................. DAFTAR ISI ................................................................................ PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................... B. Rumusan Makalah ...................................................... C. Tujuan Penulis ............................................................ BAB I. PEMBAHASAN .................................................... .. A. Pengertian penilaian berbasis kelas..................... B. Tujuan penilaian berbasis kelas .......................... C. Kegunaan Penilaian ............................................. D. Fungsi Penilaian ................................................... E. Jenis Penilaian ..................................................... F. Penetapan KKM ................................................... G. Kriteria Penilaian .................................................. TEKNIK PENILAIAN A. Penilaian Unjuk Kerja .......................................... B. Penilaian Sikap .................................................... C. Penilaian Tes Tertulis .......................................... D. Penilaian Proyek .................................................. E. Penilaian Portofolio .............................................. F. Penilaian Diri ........................................................ i ii

1 1 2 3 5 6 7 7 8 12 13 17 19 24 25 27 32

BAB II.

2

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan membawa implikasi terhadap sistem penilaian, termasuk model dan teknik penilaian proses dan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik; b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; c. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. Penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan merupakan penilaian internal (internal assessment) dalam rangka penjaminan mutu, sedangkan penilaian oleh pemerintah dan masyarakat merupakan penilaian eksternal (external assessment) sebagai pengendali mutu.

3

Kurikulum berbasis kompetensi menuntut model dan teknik penilaian yang dilakukan secara internal dan eksternal sehingga dapat diketahui perkembangan dan ketercapaian berbagai kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, dibutuhkan petunjuk teknis penilaian yang diperuntukkan bagi pelaksanaan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik. B. Rumusan Makalah Permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut ; 1. Apa Pengertian Penilaian yang berhubungan berbasis kelas? 2. dan apa saja fungsi penilaian berbasis kelas serta prinsip penilaian? 3. Jelaskan Teknik/Cara Penilaian?

C. Tujuan Pada makalah ini kami cuma akan membahas pengertian tes beserta bentuk-bentuknya dan membahas mengenai tes objektif. Ruang lingkup petunjuk teknis penilaian ini meliputi konsep dasar penilaian, teknik penilaian, langkah-langkah pelaksanaan penilaian, pengelolaan hasil penilaian, serta pemanfaatan dan pelaporan hasil penilaian, dilengkapi dengan bagaimana cara mengembangkan butir soal;

4

1. Konsep dasar penilaian menjelaskan tentang maksud penilaian, manfaat penilaian, fungsi penilaian, dan ramburambu penilaian. 2. Teknik penilaian menjelaskan berbagai cara dan alat penilaian serta pengelolaan hasil penilaian yang memberikan arahan dalam menganalisis, menginterpretasi, dan menentukan nilai pada setiap proses dan hasil pembelajaran. 3. Langkah-langkah pelaksanaan penilaian memberikan arahan penetapan indikator, pemetaan kompetensi dan teknik penilaian yang sesuai serta contoh penilaiannya. 4. Pemanfaatan hasil penilaian dan pelaporan hasil penilaian mencakup pemanfaatan hasil, bentuk laporan hasil penilaian, dan penentuan kenaikan kelas 5. Pengembangan butir soal yang didalamnya mencakup : Kisikisi Soal, Penulisan Soal Pilihan Ganda, Penulisan Soal Uraian, dan Penulisan Soal Pilihan Praktik. 1. Pembina/Penanggung jawab langsung sekolah (pengawas dan kepala sekolah) bagaimana merancang dan melibatkan program supervisi pendidikan di sekolah. 2. Para penentu kebijakan di daerah sebagai bahan pertimbangan membuat kebijakan penilaian pendidikan bagi sekolah kejuruan.

BAB I

5

A. Pengertian penilai Berbasis kelas Penilaian berbasis kelas merupakan salah satu pilar dalam kurikulum berbasis kompetensi. Penilaian berbasis kelas adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru untuk pemberian nilai terhadap hasil belajar siswa berdasarkan tahapan kemajuan belajarnya sehingga didapatkan potret/profil kemampuan siswa sesuai dengan daftar kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Penilaian berbasis kelas dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar-mengajar. Penilaian dapat dilakukan baik dalam suasana formal maupun informal, di dalam kelas, di luar kelas, terintegrasi dalam kegiatan belajar-mengajar atau dilakukan pada waktu yang khusus. Maka Penilaian berbasis kelas adalah suatu kegiatan

pengumpulan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang ditakukan oleh guru yang bersangkutan sehingga penilaian tersebut akan "mengukur apa yang hendak diukur" dari peserta didik. Salah satu prinsip penilaian berbasis kelas yaitu, penilaian dilakukan oleh guru dan peserta didik. Hal ini perlu dilakukan bersama karena hanya guru yang bersangkutan yang paling tahu tingkat pencapaian belajar peserta didik yang diajarnya. Selain itu peserta didik yang telah diberitahu oleh guru tersebut bentuk/cara penilaiannya akan berusaha meningkatkan prestasinya sesuai dengan kemampuannya.

6

Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka atau deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk mengambil keputusan. Sedangkan penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam hal ini, keputusan berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian merupakan salah satu pilar dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berbasis kompetensi. Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan melalui berbagai bentuk antara lain: penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri (based education) Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu7

dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya, tetapi dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya. diharapkan. Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur seberapa besar peserta didik telah menguasai materi yang telah diajarkannya. Bukan berdasarkan penilaian pendekatan norma, tetapi menggunakan penilaian acuan kriteria dan standar yang merujuk pada standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu untuk mencapai apa yang

B. Tujuan penilaian berbasis kelas

Penilaian merupakan tangga yang harus dilewati seorang pendidik sebelum dia melakukan pengambilan keputusan pendidikan, yang biasa dikenal dengan evaluasi. Penilaian berbasis kelas bertujuan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosis kesulitan belajar, memberikan umpan balik/perbaikan pembelajaran, serta memotivasi dan merangsang peserta didik untuk melakukan usaha perbaikan. Penilaian berbasis kelas merupakan hasil pergeseran paradigma dari pendekatan pendidikan. Dari pendekatan pendidikan yang berorientasi masukan (input oriented education) ke8

pendekatan pendidikan yang berorientasi hasil atau standar(outcome)

Unjuk nyata kompetensi, itulah pesan moral yang sebenarnya ingin disampaikan oleh paradigma baru ini. Dimana hasil belajar seorang peserta didik dapat langsung dilihat secara kasat mata dan praktis. bukan berhenti hanya pada tataran skor, dengan menggunakan paradigma ini, paling nggak orang tua dan masyarakat tidak lagi berjudi saat memasukkan anaknya ke institusi pendidikan dan tidak membeli kompetensi dalam karung. Karena penilaian berbasis kelas jauh lebih transparan dari segi penilaian dan kompetensi yang akan dihasilkan pun akan jauh lebih teremboss (baca:terlihat). Peserta didik dan orang tua dapat berkolaborasi untuk menciptakan hasil pembelajaran atau kompetensi yang optimal dengan merujuk pada kriteria yang telah ditetapkan dalam setiap kompetensi pembelajaran yang akan dihasilkan. C. Prinsip Penilaian Prinsip penilaian berbasis kelas lainnya yaitu: tidak terpisahkan dari KBM, menggunakan acuan patokan, menggunakan berbagai cara penilaian (tes dan non tes), mencerminkan kompetensi peserta didik secara komprehensif, berorientasi pada kompetensi, valid, adil, terbuka, berkesinambungan, bermakna, dan mendidik. Prinsip penilaian berbasis kelas Agar penilaian berbasis kelas dapat berjalan secara optimal, maka perlu memperhatikan prinsip penilaian sebagai berikut : 1. Motivasi. Penilaian berbasis kelas hendaknya dipandang sebagai upaya untuk mengenal kekuatan dan kelemahan yang9

dimiliki oleh guru maupun peserta didik. Untuk mengenal kekuatan dan kelemahan tersebut, diperlukan usaha perencanaan terhadap perbaikan kegiatan pembelajaran secara terus menerus. Hal yang lebih penting, tujuan akhir penilaian berbasis kelas bukan terletak pada pencapaian angka yang tinggi, melainkan terletak pada cara bagaimana memotivasi peserta didik sehingga diperoleh hasil yang maksimum. 2. Validitas. Harus menjamin tercapainya standar kompetensi, kompetensi dasar, maupun indikator. Kesesuaian antara penilaian berbasis kelas dengan tujuan akan meningkatkan validitas. Dengan demikian maka validitas merupakan suatu hal yang sangat perlu diperhatikan. 3. Adil. Penilaian berbasis kelas menekankn pada adanya perlakuan yang adil kepada semua peserta didik. Artinya, semua peserta didik harus mendapat kesempatan yang sama untuk dinilai tanpa membedakan latar belakang sosek, budaya, bahasa, dan jenis kelamin. 4. Terbuka. Menekankan adanya keterbukaan, dimana semua pihak baik pendidik maupun peserta didik perlu mengenali kemampuan masing-masing, jenis penilaian, maupun format penilaian yang akan digunakan. 5. Berkesinambungan. Harus dilakukan secara berencana, bertahap, dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar peserta didik. Hal ini dilakukan untuk melihat kesinambungan antara materi pokok yang satu dengan materi pokok yang lain. 6. Bermakna. Penilaian berbasis kelas dapat melihat perkembangan kemampuan peserta didik secara holistik. Selain itu, penilaian berbasis kelas dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak, terutama pendidik, peserta didik, dan orang tua.10

7. Menyeluruh. Penilaian berbasis kelas dilakukan dengan berbagai teknik dan prosedur untuk menjamin tersedianya informasi yang utuh dan lengkap tentang kinerja peserta didik, baik yang menyangkut aspek kognitif, efektif, dan psikomotorik. Jadi, sangat tidak mungkin jika pendidik hanya terpaku pada satu jenis penilaian saja, tertulis misalnya. 8. Edukatif. Penilaian berbasis kelas tidak dimaksudkan untuk membuat keputusan akhir tentang nasib peserta didik atau halhal lain yang dapat menurunkan motivasi peserta didik dalam belajar. Pelaksanaannya didasarkan pada pertanyaan yang sangat mendasar, yaitu : bagaimana peserta didik memperoleh hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan perolehan hasil belajar sebelumnya ? dan bagaimana guru mengajar lebih efektif dibandingkan dengan pengajaran sebelumnya. Diterapkannya standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan pada dasarnya membawa implikasi pada orientasi dan strategi penilaian di kelas oleh guru. Dengan demikian, penilaian kelas harus bersifat otentik, yakni penilaian yang menggunakan berbagai metode dan teknik yang sesuai dengan tujuan dan proses serta pengalaman belajar peserta didik. Penilaian kelas harus menjadi bagian integral dari keseluruhan proses belajar mengajar. Oleh karena itu, agar tujuan dan fungsi penilaian lebih berdaya guna bagi perbaikan belajar peserta didik, maka berbagai metode dan teknik harus digunakan guru dalam melakukan penilaian kelas ; 1. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai,11

2. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik. 3. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan dilakukan melalui: a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik, dan b. Ulangan dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

D. CIRI PENILAIAN KELAS Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka, deskripsi verbal), analisis, interpretasi informasi untuk membuat keputusan. Penilaian Kelas adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru melalui sejumlah bukti untuk membuat keputusan tentang pencapaian hasil belajar/kompetensi siswa. Ciri Penilaian Kelas, yaitu : 1. Belajar Tuntas : Belajar Tuntas (mastery learning): peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar, dan hasil yang baik.

12

Jika

peserta

didik

dikelompokkan

berdasarkan

tingkat

kemampuannya untuk beberapa mata pelajaran dan diajarkan sesuai dengan karakteristik mereka, maka sebagian besar dari mereka akan mencapai ketuntasan.(John B. Carrol, A Model of School Learning) Guru harus mempertimbangkan antara waktu yang diperlukan

berdasarkan karakteristik peserta didik dan waktu yang tersedia di bawah kontrol guru (John B. Carrol) Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama, mereka dapat berhasil jika kompetensi awal mereka terdiagnosis secara benar dan mereka diajar dengan metode dan materi yang berurutan, mulai dari tingkat kompetensi awal mereka(JH. Block, B. Bloom) 2. Penilaian Otentik : a. Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu b. Mencerminkan masalah dunia nyata bukan dunia sekolah c. Menggunakan berbagai cara dan kriteria d. Holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap,) 3. Berkesinambungan :

13

Memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, dan Ulangan Kenaikan Kelas. Ulangan Harian : selesai satu atau beberapa Indikator. (tertulis, observasi, penugasan, atau lainnya) Ulangan Tengah Semester : selesai beberapa Kompetensi Dasar pada semester yang bersangkutan Ulangan Akhir Semester : selesai semua Kompetensi Dasar pada semester yang bersangkutan. Ulangan Kenaikan Kelas : selesai semua Kompetensi Dasar pada semester ganjil dan genap, dengan penekanan pada kompetensi dasar semester genap

4. Berdasar Acuan kriteria/patokan : Prestasi kemampuan peserta didik tidak dibandingkan dengan peserta kelompok, tetapi dengan kemampuan yang dimiliki sebelumnya dan patokan yang ditetapkan

5. Menggunakan Berbagai cara dan alat penilaian : j Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi14

j Menggunakan penilaian yang bervariasi: Tertulis, Lisan, Produk, Portofolio, Unjuk Kerja, Proyek, Pengamatan, dan Penilaian Diri

BAB II TEKNIK PENILAIAN Berbagai teknik penilaian dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar, sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai. Penilaian kompetensi dilakukan melalui pengukuran indikator-indikator pada setiap kompetensi dasar. Dalam penilaian hasil belajar dapat digunakan berbagai teknik penilaian diantaranya adalah: penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. A. Penilaian Unjuk Kerja 1. Pengertian Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan suatu pekerjaan/tugas. Penilaian ini cocok digunakan untuk15

menilai ketercapaian penguasaan kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti: praktik di bengkel/laboratorium, praktik sholat, praktik olah raga, presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis, karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut: a. langkah-langkah kerja yang diharapkan untuk dilakukan peserta didik dalam menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi. b. kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut. c. kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. d. kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak (hanya yang esensial), sehingga semua dapat diamati. e. kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati.

16

Penilaian unjuk kerja atau performance assesment adalah penilaian belajar siswa yang meliputi semua penilaian dalam bentuk tulisan, produk atau sikap kecuali bentuk pilihan ganda, menjodohkan, benarsalah, atau jawaban singkat. Merancang dan melaksanakan penilaian unjuk kerja menghabiskan energi dan waktu yang lebih banyak daripada membuat dan melaksanakan tes konvensional. Penilaian unjuk kerja memiliki kelebihan dapat mengungkap potensi siswa dalam memecahkan masalah, penalaran, dan komunikasi dalam bentuk tulisan maupun lisan. Rubrik Penskoran umum untuk penilaian unjuk kerja, sebagai berikut: Dalam memilih teknik penilaian hendaknya mempertimbangkan ciri indikator, contoh: 1. Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka teknik penilaiannya adalah unjuk kerja (performance). 2. Apabila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, maka teknik penilaiannya adalah tertulis. Contoh: Lembar Penilaian Unjuk Kerja Mata Pelajaran Kelas/ Sem Kompetensi Dasar Indikator Materi : Matematika : VIII17

: Menyatakan bentuk fungsi dan menghitung nilai fungsi : Menghitung nilai fungsi

Fungsi Dengan menggunakan mesin fungsi yang telah kamu buat, lakukan berikuta. F(x)= -3x

bersama

teman-teman

sekelompokmu

kegiatan

mempraktekkan cara kerja mesin fungsi untuk fungsi-fungsi

b. F(x)= -3x + 2 c. F(x)= -2x-2 d. F(x)= 5x-2 Perlihatkan di depan teman-temanmu kegiatan mempraktekkan mesin fungsi milik kelompokmu itu untuk fungsi-fungsi tersebut! Penilaian Konsep Matematika Dalam tugas ini siswa harus menerapkan konsep-konsep: fungsi. Siswa harus mengoperasikan bilangan yang menjadi domain, untuk memperoleh range.

18

Rubrik

Tingkat (Level) 4 Superior

Kriteria Umum Menunjukkan pemahaman yang tepat terhadap

konsep fungsi Menggunakan strategi yang sesuai dengan cara kerja mesin fungsi 3 Memuaskan dengan sedikit kekurangan Komputasinya (perhitungan) benar Penjelasan patut dicontoh Diagram/ tabel/ grafik tepat (sesuai dengan Melebihi pemecahan masalah yang diinginkan Menunjukkan pemahaman terhadap konsep fungsi Menggunakan strategi yang sesuai dengan cara Komputasi sebagian besar benar Penjelasan efektif Diagram/ tabel/ grafik sebagian besar tepat Memenuhi semua pemecahan masalah yang

permintaan)

kerja mesin fungsi

diinginkan

19

2

cukup Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian kon Tidak menggunakan strategi yang sesuai dengan Komputasi sebagian besar benar Penjelasan memuaskan Diagram/ tabel/ grafik sebagian besar tepat Memenuhi sebagian besar pemecahan masalah Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman sepcara kerja mesin fungsi

memuaskan

1

Tidak

memuaskan

terhadap konsep menentukan nilai fungsi Tidak menggunakan strategi yang sesuai dengan Komputasi tidak benar Penjelasan tidak memuaskan Diagram/ tabel/ grafik tidak tepat Tidak mememuhi pemecahan masalah yang cara kerja mesin fungsi

diinginkan Kartu penilaian sebagai alat bantu: No Standar Unjuk Kerja 1. Menunjukkan pemahaman terhadap konsep20

Penilaian 1 2 3 4

2. 3. 4. 5.

fungsi Menggunakan strategi-strategi yang sesuai cara kerja mesin fungsi Komputasinya benar Tulisan penjelasannya tepat Diagram/table/grafik tepat (sesuai dengan penerapannya) Teknik Penilaian Unjuk Kerja Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Misalnya, untuk menilai kemampuan berbicara peserta didik perlu dilakukan pengamatan atau observasi berbicara yang beragam, seperti: diskusi dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan tanda centang (memberi tanda), terhadap indikator-indikator pada setiap KD.

2.

3. Pengolahan Data Penilaian Unjuk Kerja Data penilaian unjuk kerja adalah skor yang diperoleh dari pengamatan terhadap unjuk kerja peserta didik dari suatu kompetensi. Skor diperoleh dari format penilaian unjuk kerja, berupa daftar ceklist.

21

Nilai yang dicapai oleh peserta didik dalam suatu unjuk kerja adalah tingkat ketercapaian indikator pada setiap KD. Nilai unjuk kerja suatu kompetensi ditetapkan berdasarkan skor KD terendah.

B. Penilaian Projek (Project Work) 1. Pengertian

Penilaian

proyek

(project

work)

merupakan

kegiatan

penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa kegiatan sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pelaksanaan tugas, pengolahan, dan penyajian produk (barang dan jasa). Teknik ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan peserta didik secara menyeluruh (comprehensive) dalam pengorganisasian dan pelaksanaan suatu kompetensi. CONTOH PENILAIAN PROYEK Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Jenjang : SMA Kelas / Semester : XI Contoh Kompetensi Dasar : menganalisis bentuk-bentuk perilaku yang muncul sebagai dampak globalisasi (konsumerisme, gaya hidup) Indikator :22

a. Mengidentifikasi bukti-bukti globalisasi di lingkungan masyarakat (mis: dalam hal periklanan, pariwisata, migrasi, telekomunikasi) b. Membuat daftar perubahan perilaku masyarakat setempat sebagai dampak globalisasi (mis: dalam hal makanan, perilaku, gaya hidup, pakaian, nilai-nilai, komunikasi, perjalanan, dan tradisi) c. Membandingkan pandangan orang tua dan anak mengenai perubahan-perubahan yang terjadi akibat pengaruh globalisasi Contoh Tugas Penilaian Proyek Lakukan penelitian sederhana di lingkungan sekitar mengenai pengaruh iklan di media cetak maupun di media elektronik terhadap gaya hidup anak SMA (cara berpakaian, pilihan makanan dan minuman, perilaku)CONTOH FORMAT PENYEKORAN TUGAS PROYEK ASPEK KRITERIA DAN SKOR 3 PERSIAPAN Jika tujuan, alasan, penelitian, responden, daftar memuat topik, tempat 2 Jika tujuan, alasan, penelitian, responden, memuat topik, tempat 1 Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, 23

pertanyaan dengan lengkap.

daftar pertanyaan kurang lengkap.

responden, daftar pertanyaan tidak lengkap

PENGUMPULAN DATA

Jika daftar pertanyaan dapat dilaksanakan semua dan data tercatat dengan rapi dan lengkap.

Jika daftar pertanyaan dapat dilaksanakan semua, tetapi data tidak tercatat dengan rapi dan lengkap. Jika pembahasan data kurang menggambarkan tujuan penelitian

Jika pertanyaan tidak terlaksana semua dan data tidak tercatat dengan rapi.

PENGOLAHAN DATA

Jika pembahasan data sesuai tujuan penelitian

Jika sekedar melaporkan hasil penelitian tanpa membahas data Jika penulisan kurang sistimatis, bahasa kurang komunikatif, kurang memuat saran

PELAPORAN TERTULIS

Jika sistimatika penulisan benar, memuat saran, bahasa komunikatif.

Jika sistimatika penulisan benar, memuat saran, namun bahasa kurang komunikatif

24

2. Teknik Penilaian Projek Komponen/kegiatan yang perlu dinilai: penyusunan disain atau proposal, unjuk kerja, produk (barang/jasa), penyajian hasil/produk, dan laporan tertulis. Dalam penilaian projek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu: a. Kemampuan melaksanakan projek Kemampuan peserta didik dalam memilih topik / mencari informasi, melaksanakan tugas/projek, mengelola waktu, dan penulisan laporan. b. Relevansi Kesesuaian antara standar kompetensi yang dipelajari dengan jenis pekerjaan di masyarakat (Du/Di). c. Keaslian produk Produk yang dihasilkan peserta didik harus merupakan hasil karyanya. Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik. 1) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal. 2) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.25

3. Pengolahan Data Penilaian Projek Data penilaian projek (project work) meliputi skor perolehan dari penilaian perencanaan, pelaksanaan, kulminasi, produk, dan attitude. Dalam menilai setiap tahap, guru dapat menggunakan 4 (empat) rentang skor, C. Hasil Kerja (Produk): Penilaian terhadap kemampuan membuat produk teknologi dan seni Penilaian Hasil Akhir dan Proses: hasil akhir spt: - makanan - pakaian - hasil karya seni: gambar, lukisan, pahatan - barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam

proses spt: - menggunakan teknik menggambar - menggunakan peralatan dengan aman - membakar kue dengan baik Contoh TUGAS PENILAIAN PRODUK Tugas: buatlah rancangan model yang menggunakan roda Ketentuan: - Gambar rancangan model - Bahan untuk model tertulis dalam rancangan - Tentukan spesifikasi bahan untuk model Tugas: Rancang dan buatlah mainan yang menggunakan roda. ketentuan sebagai berikut (spesifikasidiberikan) :26

jenis kayu: .. ukuran: . dst. Penskoran tugas penilaian produk contoh 1:No

Kriteria b

skor c k

1.

Ada gambar rancangan model Bahan tertulis dalam model Spesifikasi bahan tertulis Unsur estetika

2. 3. 4.

Kriteria penskoran : B = gambar proporsional, bahan tertulis lengkap, spesifikasi bahan jelas C = gambar kurang proporsional, bahan tertulis kurang lengkap, spesifikasi bahan kurang jelas K = gambar tidak proporsional, bahan tertulis tidak lengkap, spesifikasi bahan tidak jelas d. Tes Tertulis Memilih dan Mensuplai jawaban 1. MEMILIH JAWABAN - Pilihan ganda - Dua pilihan (B S; ya tidak) 2. MENSUPLAI JAWABAN - Isian atau melengkapi - Jawaban singkat - uraian

D. Penilaian Portofolio

27

1. Pengertian Penilaian portofolio merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan dengan menggunakan bukti-bukti hasil belajar (evidence) yang relevan dengan kompetensi keahlian yang dipelajari. Evidence tersebut dapat berupa karya peserta didik (hasil pekerjaan) dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi keahlian tertentu. Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang peserta didik, sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh peserta didik bersama guru, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum. Jadi, tidak setiap kumpulan karya seorang peserta didik disebut portofolio. Portofolio digunakan sebagai instrumen penilaian atau salah satu komponen dari instrumen penilaian, untuk menilai kompetensi peserta didik, atau menilai hasil belajar peserta didik. Sebagai instrumen penilaian, portofolio difokuskan pada dokumen tentang kerja siswa yang produktif, yaitu bukti tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa, bukan apa yang tidak dapat dikerjakan (dijawab atau dipecahkan) oleh siswa. Bagi guru, portofolio menyajikan wawasan tentang banyak segi perkembangan siswa dalam belajarnya: cara berpikirnya, pemahamannya atas28

pelajaran yang

bersangkutan, kemampuannya sikapnya terhadap

mengungkapkan yang

gagasan-gagasannya,

mata pelajaran

bersangkutan, dan sebagainya.

29

Portofolio penilaian bukan sekedar kumpulan hasil kerja siswa, melainkan kumpulan hasil siswa dari kerja yang sengaja diperbuat siswa untuk menunjukkan bukti tentang kompetensi, pemahaman, dan capaian siswa dalam mata pelajaran tertentu. Portofolio juga merupakan kumpulan informasi yang perlu diketahui oleh guru sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkahlangkah perbaikan pembelajaran, atau peningkatan belajar siswa. Portofolio peserta didik untuk penilaian merupakan kumpulan produk siswa, yang berisi berbagai jenis karya seorang siswa, misalnya: a. Hasil proyek, penyelidikan, atau praktik siswa, yang disajikan secara tertulis atau dengan penjelasan tertulis. b. Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa, dalam rangka melaksanakan tugas untuk mata pelajaran yang bersangkutan. c. Analisis situasi yang berkaitan atau relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan. d. Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah, dalam mata pelajaran yang bersangkutan.

30

e. Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan antara konsep-konsep dalam mata pelajaran atau antarmatapelajaran. f. Penyelesaian soal-soal terbuka. g. Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas, misalnya dengan cara yang berbeda dengan cara yang diajarkan di sekolah, atau dengan cara yang berbeda dari cara pilihan temanteman sekelasnya. h. Laporan kerja kelompok. i. Hasil kerja siswa yang diperoleh dengan menggunakan alat rekam video, alat rekam audio, dan komputer. j. Fotokopi surat piagam atau tanda penghargaan yang pernah diterima oleh siswa yang bersangkutan. k. Hasil karya dalam mata pelajaran yang bersangkutan, yang tidak ditugas-kan oleh guru (atas pilihan siswa sendiri, tetapi relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan). l. Cerita tentang kesenangan atau ketidaksenangan siswa terhadap mata pelajaran yang bersangkutan. m. Cerita tentang usaha siswa sendiri dalam mengatasi hambatan psikologis, atau usaha peningkatan diri, dalam mempelajari mata pelajaran yang bersangkutan.31

2. Teknik Penilaian Portofolio Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Jelaskan kepada peserta didik maksud penggunaan portofolio. b. Jelaskan sampel-sampel portofolio yang dapat digunakan.

c. Peserta

didik

diharuskan

mengumpulkan

dan

mengarsipkan portofolio. d. Cantumkan tanggal pembuatan pada setiap evidence. e. Tentukan kriteria penilaian sampel-sampel portofolio. f. Lakukan penilaian diri peserta didik. g. Lakukan perbaikan terhadap portofolio yang belum sesuai dengan kriteria.

32

Contoh: Penilaian Portofolio Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran/SK Alokasi Waktu Nama Siswa : Teknik Gambar Bangunan : Menggambar Teknik Bangunan Gedung : 1 (Satu) Semester : .................................................. Kriteria Periode Keaslian Kesesuaian 30/7 Menggambar macam1.

Kelas : X/1

Standar Kompetensi/No

Kompetensi Dasar

Kualitas /

Waktu

Keterangan

Kerapihan Pembuatan

macam pondasi Membuat analisa

10/8 dst.

2.

1/933

perencanaan bangunan gedung3.

30/9 dst. ...

Dan seterusnya Catatan:

Setiap karya peserta didik sesuai Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar yang masuk dalam daftar portofolio dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai bukti pekerjaannya. Skor untuk setiap kriteria menggunakan skala penilaian 0,00 - 0,00 atau 0 - 100. Semakin baik hasil penugasan/karya peserta didik, semakin tinggi skor yang diberikan. Kolom keterangan diisi dengan catatan guru tentang kelemahan dan kekuatan/kelebihan bukti belajar (evidence) yang dinilai.

34

3. Pengolahan Data Penilaian Portofolio Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahaptahap: perencanaan/persiapan, pengumpulan data, dan pengolahan data, pelaksanaan pekerjaan dan penyajian data/laporan. Dalam menilai setiap tahap, pendidik dapat menggunakan skor yang terentang dari 1 sampai 4. Skor 1 merupakan skor terendah dan skor 4 adalah skor tertinggi untuk setiap tahap. Jadi total skor terendah untuk keseluruhan tahap adalah 4 dan total skor tertinggi adalah 16. Berikut tabel yang memuat contoh deskripsi dan penskoran

Tahap Perencanaan/ persiapan Memuat:

Deskripsi

Skor 7,00 10

topik, tujuan, bahan/alat, langkah-langkah kerja, jadwal, waktu, perkiraan data yang akan diperoleh, tempat pelaksanaan proyek, daftar pertanyaan atau format yang digunakan sesuai dengan tujuan.

Pengumpulan data/informasi

a. Data/informasi tercatat dengan rapi, jelas dan lengkap.

7,00 10

91

b. Ketepatan menggunakan alat/bahan Pengolahan pekerjaan a. Ada pengklasifikasian data sesuai dengan tujuan pelaksanaan pekerjaan. b. Ada uraian tentang pelaksanaan pekerjaan. Penyajian data/ laporan Merumuskan topik, merumuskan tujuan, menuliskan alat dan bahan, menguraikan cara kerja (langkah-langkah kegiatan) Penulisan laporan sistematis, menggunakan bahasa yang komunikatif. Penyajian data lengkap, memuat kesimpulan dan saran. Total Skor 7,00 10 7,00 10 data/Pelaksanaan data, penafsiran

92

Semakin lengkap dan sesuai informasi pada setiap tahap semakin tinggi skor yang diperoleh.

93

E. Penilaian Tertulis 1. Pengertian Penilaian tertulis merupakan penilaian yang dilakukan menggunakan perangkat penilaian berupa soal dan jawaban dalam bentuk tulisan (pen and paper test). 2. Teknik Penilaian Ada dua bentuk soal penilaian tertulis, yaitu: b. objektif meliputi: 1) pilihan ganda; 2) dua pilihan (benar/salah, ya/tidak); 3) menjodohkan; 4) isian singkat atau melengkapi; 5) jawaban singkat atau pendek; c. subjektif berupa uraian Dalam mengembangkan instrumen butir/soal perlu

memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. materi: kesesuaian soal dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian pada kurikulum.

94

b. konstruksi: rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas. c. bahasa: rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda. 3. Pengolahan Data Penilaian Tertulis Data penilaian tertulis adalah skor yang diperoleh peserta didik dari hasil tes tertulis pada setiap KD dan ulangan komprehensif.

F. Penilaian Sikap 1. Pengertian Penilaian sikap merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati sikap peserta didik dalam berperilaku di lingkungan tempat belajar. Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan bertindak seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk untuk terjadinya perilaku atau tindakan yang diinginkan.

95

Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut: a. Sikap terhadap materi pelajaran; Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap materi pelajaran. Dengan sikap`positif dalam diri peserta didik, akan tumbuh dan berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan. b. Sikap terhadap guru/pengajar; Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap guru. Peserta didik yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru, akan cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap negatif terhadap guru akan sukar menyerap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut. c. Sikap terhadap proses pembelajaran; Peserta didik juga perlu memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran di sini mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan. Proses pembelajaran yang menarik, nyaman, dan

menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar96

peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. d. Sikap berkaitan dengan nilai-nilai atau norma-norma tertentu berhubungan dengan suatu materi pelajaran; Misalnya: kasus atau masalah lingkungan hidup, berkaitan dengan materi Biologi atau Kimia. Peserta didik juga perlu memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap kasus lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian/kasus perusakan lingkungan hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap positif terhadap program perlindungan satwa liar. Dalam kasus yang lain, peserta didik memiliki sikap negatif terhadap kegiatan ekspor kayu glondongan ke luar negeri. e. Sikap-sikap lain yang dimuat dalam tujuan pendidikan Misalnya: mandiri, kreatif, bertanggung jawab, demokratis, dan lain-lain yang secara umum digunakan pada unjuk kerja. 2. Teknik Penilaian Sikap Penilaian sikap dapat dilakukan dengan melakukan observasi perilaku peserta didik. Penggunaan skala penilaian (rating scale) memungkinkan penilai memberi

97

skor/nilai terhadap sikap/perilaku tertentu secara lebih cermat. Contoh: Lembar Penilaian Sikap Nama peserta NIS Tanggal : : : Anang Sartono 070810170 8 Juni 2007 Skor Perolehan Aspek Sikap No. (n) /ranah Noninstruksional/ (Attitude) 1 1. 2. 3. Kedisiplinan Kejujuran Kerja sama Mengakses dan 4. mengorganisasi informasi 5 Tanggung jawab 2 Believe (B) (Preferensi oleh Peserta didik ybs.) 3 4 5 Evaluation (E) (Oleh Guru/ mentor) 1 2 3 4 5

98

6 7 8

Memecahkan masalah Kemandirian Ketekunan (Bn + En )

Nilai Attitude (NAt) = (5 + 5) x nmax

x Smax

;

Smax = 9,00

(5+4) + (5+4) + (5+4) + (5+4) + (5+4) + (5+3) + (5+5) + (5+4) NAt = (5 + 5) x 8 = {(9 + 9 + 9 + 9 + 9 + 8 + 10 + 9)/80} x 9,00 x 9,00

= (72/80) x 9,00 = 8,10G. Penilaian Diri 1. Pengertian

Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses, dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.99

a. Penilaian ranah kognitif, misalnya: peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan, melalui hasil kerjanya. b. Penilaian melakukan ranah afektif, misalnya peseta didik

penilaian

sikap

terhadap

penerapan

penggunaan alat keselamatan kerja di bengkel. c. Penilaian ranah psikomotorik, misalnya peserta didik diminta untuk menilai kecakapan dalam berpidato, dengan kriteria yang telah ditetapkan. 2. Teknik Penilaian Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai. b. Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan. c. Merumuskan format penilaian, dapat berupa petunjuk teknis penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian. d. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.

100

e. Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif. f. Menyampaikan umpan yang diambil secara acak. Contoh: Penilaian Diri Kompetensi Keahlian : Geologi Pertambangan Mata Pelajaran/SK dan Peledakan Alokasi Waktu Nama Siswa : 1 Semester : _________________ Kelas : XI/2 Tanggapan 1 0 Verifikas i Guru ya tida k 1. Melakukan pemboran untuk peledakan dengan arah : vertikal, miring, dan horisontal 2. Mengidentifikasi101

balik

kepada peserta didik

berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian

: Melaksanakan Kegiatan Pemboran

No

Standar Kompetensi/ Kompetensi Dasar

perlengkapan dan peralatan peledakan yang diterapkan yang sesuai dengan metode peledakannya 3. dan seterusnya

Keterangan: 1 = Paham 0 = Tidak Catatan:

Guru

menyarankan

kepada

peserta

didik

untuk

menyatakan secara jujur sesuai kemampuan yang dimilikinya, karena tidak berpengaruh terhadap nilai akhir. Hanya bertujuan untuk perbaikan proses pembelajaran. Perlu dicatat bahwa tidak ada satu pun alat penilaian yang dapat mengumpulkan informasi hasil dan kemajuan belajar peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup untuk memberikan gambaran/informasi tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan sikap seseorang. Lagi pula, interpretasi hasil tes tidak mutlak dan abadi karena peserta didik terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar yang dialaminya.

102

3. Pengolahan Data Penilaian Diri

Data penilaian diri adalah data yang diperoleh dari hasil penilaian tentang kemampuan, kecakapan, atau penguasaan kompetensi tertentu, yang dilakukan oleh peserta didik sendiri, sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Hasil penilaian ini tidak digunakan sebagai alat untuk menilai siswa tetapi hanya untuk mengetahui perkembangan/kemajuan belajar siswa. Pada tahap awal, hasil penilaian diri yang dilakukan oleh peserta didik tidak dapat langsung diterima dan digunakan, karena peserta didik belum terbiasa, terlatih, dan sangat terbuka sehingga kemungkinan banyak melakukan kesalahan. Alasan lain karena kemungkinan peserta didik sangat subjektif adanya terdorong oleh keinginan untuk mendapatkan nilai yang baik. Oleh karena itu, guru perlu menelaah hasil penilaian diri peserta didik. Guru perlu mengambil sampel antara 5% sampai dengan 10% untuk ditelaah, dikoreksi, dan dilakukan penilaian ulang. Apabila hasil koreksi ulang yang dilakukan oleh guru menunjukkan peserta didik banyak melakukan kesalahan, guru dapat mengembalikan seluruh hasil pekerjaan kepada peserta didik untuk dikoreksi kembali, dengan menunjukkan catatan tentang kelemahan-kelemahan yang telah mereka lakukan.103

Dua atau tiga kali guru melakukan langkah koreksi dan telaah, peserta didik menjadi terlatih dalam melakukan penilaian diri secara baik, objektif, dan jujur. Setelah peserta didik terlatih dalam melakukan penilaian diri akan sangat membantu meringankan beban tugas guru. Hasil penilaian diri yang dilakukan peserta didik juga dapat diterima/dipercaya serta dapat dipahami, diinterpretasikan, dan dapat digunakan sebagai hasil penilaian guru.

104

BAB I PENUTUPPenilaian hasil belajar peserta didik sebagai bagian integral dari proses pembelajaran, merupakan peran yang merefleksikan standar kelulusan dari suatu standar kompetensi. Penilaian harus dijadikan sebagai acuan dalam membuat rancangan belajar dan proses pembelajaran, karena pada hakikatnya pembelajaran itu merupakan upaya untuk memenuhi permintaan penilaian. Apabila dalam penilaian yang dirancang berdasarkan indikator dari sebuah KD mengandung aspek/ranah pengetahuan, maka proses pembelajaran harus membahas tentang pengetahuan, apabila ada penilaian motorik, maka proses pembelajaran harus ada kegiatan praktik, dan apabila ada penilaian sikap, maka dalam pembelajaran harus ada proses pembentukan sikap. Sebuah rancangan penilaian yang baik, akan mampu memberikan arahan kepada guru bagaimana proses belajar mengajar yang efektif harus dilakukan. Bagi peserta didik, sebuah rancangan penilaian dapat memberikan informasi apa yang harus dicapai dan mengarahkan bagaimana seharusnya peserta didik belajar agar kompeten.

105

Petunjuk teknis pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik dan pelaporan hasil hasil belajar ini, dimaksudkan untuk menyamakan persepsi terhadap proses penilaian hasil belajar peserta didik dan pelaporan hasil belajar. Demi kesempurnaan bahan ini, kami sangat mengharapkan partisipasi Anda untuk memberikan saran dan masukannya.

106

DAFTAR PUSTAKA Balai Pustaka. 1996.

Kamus

Besar

Bahasa

Indonesia.

Jakarta:Balai Pustaka. Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. BPFE: Yogyakarta. Sudijono,Anas. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:PT Raja Grafindo.

107