tugas ia idan.docx

Embed Size (px)

Citation preview

MAKALAH INSTRUMEN ANALITIKKALORIMETERKELOMPOK V (LIMA)NAMANIM

DANDRI SAFITRI120405010

YENNI LISTIANA120405008

YUDI RISWANTO120405012

UNIVERSITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK KIMIA2014

BAB 1PENDAHULUANA. Latar BelakangHukum kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan dan dapat diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari satu bentuk kebentuk lain.Di alam ini banyak terdapat energi seperti energi listrik,energi kalor,energi bunyi,namun energi kalor hanya dapat dirasakan seperti panas matahari.Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat alat-alat pemanas yang menggunakan energi listrik seperti teko pemanas, penanak nasi, kompor listrik ataupun pemanas ruangan. Pada dasarnya alat-alat tersebut memiliki cara kerja yang sama yaitu merubah energi listrik yang mengalir pada kumparan kawat menjadi energi kalor/panas. Sama halnya dengan kalorimeter yaitu alat ayang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan.

B.Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, dapat diidentifikasi permasalahan, sebagai berikut :1. Apakah pengertian dari kalorimeter ?2. Apa fungsi dari kalorimeter ?3. Apa saja jenis kalorimeter ?4. Bagaimana prinsip kerja dari kalorimeter?C.TujuanAdapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita dapat memahami sistem kerja kalorimeter dan arti fisis tara panas listrik.Memperluas pengetahuan pembaca tentang kalorimeter.

BAB IIPEMBAHASANA.PengertianKalorimeter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia.Adapun kalor merupakan energi yang berpindah akibat adanya perbedaan suhu. Hukum pertama termodinamika menghubungkan perubahan energi dalam suatu proses termodinamika dengan jumlah kerja yang dilakukan pada sistem dan jumlah kalor yang dipindahkan kesistem.Pada kalorimeter terjadi perubahan energi dari energi listrik menjadi energi kalor sesuai dengan hukum kekekalan energi yang menyatakan energi tidak dapat diciptakan dan energi tidak dapat dimusnahkan.Pada dasarnya kalorimeter dibuat agar pertukaran kalor hanya terjadi didalam bejana kalorimeter da menhindari pertukaran kalor ke lingkungan sekitarnya.Pada kalorimeter aluminium, dinding dalam kedua bejana dibuat mmengkilapuntuk mengurangi radiaasi kalor dan kehilangan kalor karena penyerapan dinding bejana.Cincin serat yang memisahkan kedua bejana dengan tutup kayu merupakan penghantar kalor yang buruk.Ruang antara kedua dinding bejana berisi udara yang berfungsi sebagai isolator kalor, sebab udara merupakan penghantar kalor yang buruk.B.Prinsip kerjaPrinsip kerja dari kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik pada kumparan kawat penghantar yang dimasukan ke dalam air suling. Pada waktu bergerak dalam kawat penghantar (akibat perbedaan potenial) pembawa muatan bertumbukan dengan atom logam dan kehilangan energi. Akibatnya pembawa muatan bertumbukan dengan kecepatan konstan yang sebanding dengan kuat medan listriknya. Tumbukan oleh pembawa muatan akan menyebabkan logam yang dialiri arus listrik memperoleh energi yaitu energi kalor / panas.Diketahui bahwa semakin besar nilai tegangan listrik dan arus listrik pada suatu bahan maka tara panas listrik yang dimiliki oleh bahan itu semakin kecil. Kita dapat melihat seolah pengukuran dengan menggunakan arus kecil menghasilkan nilai yang kecil. Hal ini merupakan suatu anggapan yang salah karena dalam pengukuran pertama perubahan suhu yang digunakan sangatlah kecil berbeda dengan data yang menggunakan arus besar. Tapi jika perubahan suhu itu sama besarnya maka yang berarus kecil yang mempunyai tara panas listrik yang besar.Kalorimeter terdiri atas bejana logam yang jenisnya telah diketahui, dinding penyekat dari isolator yang berfungsi untuk mencegah terjadinya perambatan kalor ke lingkungan sekitar, termometer, dan pengaduk.Bejana logam berisi air yang suhu awalnya dapat diketahui dari termometer.Jika sebuah bahan yang belum diketahui kalor jenisnya dipanaskan, kemudian dimasukkan ke dalam kalorimeter dengan cepat, kalor jenis itu dapat dihitung.

Untuk mempercepat terciptanya keseimbangan termal, bersamaan dengan dimasukkannya bahan ke dalam kalorimeter, air dalam bejana diaduk.Keseimbangan termal terjadi jika suhu yang ditunjukkan oleh termometer sudah konstan. Pada saat terjadi keseimbangan termal itulah kalor jenis bahan dapat dihitung berdasarkan asas black.

Pengukuran kalor jenis dengan calorimeter didasarkan pada asas Black, yaitu kalor yang diterima oleh calorimeter sama dengan kalor yang diberikan oleh zat yang dicari kalor jenisnya. Hal ini mengandung pengertian jika dua benda yang berbeda suhunya saling bersentuhan, maka akan menuju kesetimbangan termodinamika. Suhu akhir kedua benda akan sama.Kalorimeter tidak hanya digunakan untuk mengukur kalor jenis bahan logam, melainkan dapat juga digunakan untuk keperluan lain yang berkaitan dengan kalor (jumlah kalor). Beberapa kegunaan kalorimeter yang lain adalah untuk menunjukkan asas Black, mengukur kesetaraan kalor listrik, mengukur kalor lebur es, mengukur kalor uap, dan mengukur kalor jenis cairan.C. Macam Macam KalorimeterKalorimeter adalah proses pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia dalam suatu eksperimen.

1. Kalorimeter Bom

Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung.Kalorimeter bom terdiri dari tabung baja tebal dengan tutup kedap udara. Sejumlah tertentu zat yang akan diuji ditempatkan dalam cawan platina dan sebuah "kumparan besi yang diketahui beratnya (yang juga akan dibakar) ditempatkan pula pada cawan platina sedemikian sehingga menempel pada zat yang akan diuji.Kalorimeter bom adalah contoh kalorimeter yang biasa digunakan untuk menentukan kalor dari reaksi-reaksi pembakaran. Reaksi yang berlansung dalam kalorimeter bom ini merupakan reaksi yang berlangsung pada volume tetap (V), sehingga perubahan kalor yang terjadi didalam sistem akan sama dengan perubahan energi dalamnya. Kalorimeter terdiri dari sebuah bom (wadah tempat berlangsungnya reaksi pembakaran, biasanya terbuat dari bahan stainless steel), dan sejumlah air yang dibatasi dengan wadah kedap panas.Reaksi yang terjadi didalam kalorimeter bom akan menghasilkan kalor dan akan diserap oleh air dan bom pada suhu yang sama yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan suhu air yang terbaca oleh termometer. Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka kalor reaksi sama dengan kalor yang diserap oleh air dan bom. Sehingga berlaku persamaan: qreaksi = - (qair + qbom)dengan jumlah kalor yang diserap oleh air dapat dihitung dengan rumus: qair = m x c x Tsedangkan untuk kalor yang diserap oleh bom dapat dihitung dengan rumus: qbom = C bom x T

1. Kalorimeter Listrik

Perangkat untuk mengukur panas berevolusi (dari fusi atau penguapan, misalnya); jumlah yang diukur dari panas yang ditambahkan elektrik untuk sampel, dan kenaikan suhu dicatat.Kalorimeter ini biasanya digunakan untuk menentukan kalor jenis zat cair. Prinsip kerjanya adalah sejumlah zat cair yang massanya m kg dimasukkan kedalam bejana tembaga yang kapasitas kalornya diketahui misalnya C J/K. selanjutnya zat cair itu dipanaskan dengan menggunakan pemanas listrik yang bekerja pada beda potensial V volt dan arus yang mengalir I ampere dalam selang waktu t sekon.

1. Kalorimeter GasFungsi alat ini kita dapat melakukan banyak hal, seperti mengukur :1. Berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk terbakarnya suatu material (ignition time).1. Berapa kalor yang dilepaskan dari suatu proses pembakaran.1. Berapa jumlah asap yang dilepaskan dari hasil pembakaran suatu material Pengukuran-pengukuran tersebut dapat digunakan untuk berbagai macam kegunaan khususnya untuk material interior bangunan. Cara kerja alat ini adalah sebagai berikut: sampel material dimasukkan ke dalam Kalorimeter Api, kemudian dilakukan pemanasan menggunakan heater yang akan membuat sampel menerima beban kalor. Jika titik nyala sampel tersebut sudah terlampaui , maka sampel tersebut akan terbakar. Ketika sampel terbakar maka ia akan melepaskan energi ke atas, sehingga oksigen di sekitarnya akan tetarik dan konsentrasi oksigen di gas buang akan berkurang. Penurunan konsentrsi oksigen dalam gas buang diukur menggunakan gas analyzer.

1. Kalorimeter AlumuniumKalorimeter ini terdiri dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan di dalam bejana lain yang agak lebih besar. Kedua bejana dipisahkan oleh bahan penyekat, misalnya gabus atau wol.Kegunaan bejana luar adalah sebagai isolator agar pertukaran kalor dengan sekitar kalorimeter dapat dikurangi.Prinsif kerja kilometer ini, bahan yang akan ditentukan kalor jenisnya dipanaskan sampai suhu tertentu. Selanjutnya, zat itu segera dimasukkan kedalam kalorimeter berisi air yang massa dan suhunya sudah diketahui. Calorimeter kemudian diaduk sampai system mencapi keseimbangan termal.Dengn menggunakan asas Black, kalor jenis dapat ditentukan.

1. Kalorimeter Sederhana

Kalorimeter ini banyak digunakan untuk mempelajari reaksi-reaksi dalam larutan.kalorimeter sederhana terdiri atas tempet larutan yang akan direaksikan, penutup gabus, batang oengaduk dan thermometer. Tempat larutan terbuat dari bahan yang berkapasitas kalornya rendah, seperti polistirena.Penutu dari gabus dilubangi untuk menempatkan batang pengaduk dan termometer.Prinsif kerja kalorimeter sederhana:1. Sebelum direaksikan, ukur suhu awal dan massa larutan masing-masing.1. Kemudian, masukkan larutan tersebut kedalam karolimeter .1. Catat suhu akhirnya (suhu tertinggi atau suhu terendah yang dicapai).Kalor (Q) larutan dapat ditentukan dengan mengetahui perubahan suhu larutan dan massa larutan.

BAB IIIPENUTUPA.KesimpulanKalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui besar energi yang dibebaskan pada suatu sistem.Pada kalorimeter terdapat energi disipasi.Energi disipasi dapat berarti energi yang hilang dari suatu sistem. Hilang dalam arti berubah menjadi energi lain yang tidak menjadi tujuan suatu sistem (dalam percobaan, energi listrik berubah menjadi energi kalor) .Timbulnya energi disipasi secara alamiah nggak dapat dihindari.Energi mekanik akibat gerakan partikel materi dan dapat dipindah dari satu tempat ke tempat lain disebut kalor. Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia dengan eksperimen disebut kalorimetri.Dengan menggunakan hukum Hess, kalor reaksi suatu reaksi kimia dapat ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar, energi ikatan dan secara eksperimen. Proses dalam kalorimetri berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter.

B.SaranSetelah selesainya makalah ini penulis akan memberikan saran,diantaranya,kita harus memandang sisi positif dari kalorimeter,jangan melihat dari sisi negatifnya saja,serta kita harus meperhatikan alat-alat pengukur suhu yang lain, agar kita dapat memperluas ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKAUPI.2012. http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2012/0900651/bom.html.Diakses pada tanggal 30 November 2013.Ruwanto, Bambang. 2007. Fisika. Edisi ketiga. Jakarta: YudistiraSuyanto. 2007. Kimia. Jakarta: Grafindo.http://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporan-kimia-fisika-kalorimeter.html

5