Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMETAAN ANGKA KECELAKAAN LALU LINTAS PADA TIAP RAYON POLRES DI PROVINSI JAWA TIMUR
DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KORESPONDENSI
LAPORANTUGAS AKHIR
Dosen Pembimbing:Wahyu Wibowo, S.Si, M.Si
Dosen Penguji:Prof. Dr. I Nyoman Budiantara, M.SiDra. Sri Mumpuni Retnaningsih, MT
Cicilia Ajeng Pratiwi 1313 030 034
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi1
PEMETAAN ANGKA KECELAKAAN LALU LINTAS PADA TIAP RAYON POLRES DI PROVINSI JAWA TIMUR
DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KORESPONDENSI
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi2
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Batasan Masalah
Manfaat Penelitian
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi3
Tahun 201520.531
Tahun 201418.896
7,96%
AnalisisKorespondensi
KeparahanKorban
UsiaKorban
PendidikanKorban
Kendaraanyang TerlibatKecelakaan
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi4
Penelitian Sebelumnya
NamaPeneliti
Penelitian yang Dilakukan
Dermawan(2012)
Pemodelan jumlah kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Tuban menggunakanpendekatan Seemmingly Unrelated Regression (SUR). Variabel yangberpengaruh signifikan terhadap kecelakaan dengan korban jiwa adalahpanjang jalan nasional.
Damayanti(2014)
Pengelompokan polres di Provinsi Jawa Timur berdasarkan penyebabkecelakaan lalu lintas pada tahun 2013. Penelitian tersebut menggunakananalisis cluster dengan metode elbow, diperoleh 6 cluster polres kota/kabupatendi Provinsi Jawa Timur pada faktor pengemudi, pada cluster kelompok faktorkendaraan dan faktor jalan terbentuk 4 cluster
Saragih(2014)
Pada analisis regresi multinomial korban yang rentan meninggal dunia dankorban yang mengalami luka berat adalah umur lanjut usia serta korban anak-anak memiliki peluang yang tinggi untuk mengalami luka ringan.
Susilo(2010)
Faktor utama terjadinya kecelakaan lalu lintas di ruas jalan SukowatiKabupaten Sragen adalah manusia, umur korban kecelakaan lalu lintas yangterbanyak berumur 26-35 tahun.
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi5
Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsidengan kepadatan penduduk yang cukup tinggisehingga menimbulkan berbagai permasalahan salahsalah satunya masalah kecelakaan lalu lintas.Kecelakaan lalu lintas dari tahun 2014 sampai 2015mengalami kenaikan. Berdasarkan hal tersebutdiperlukan analisis pola kecenderungan dari angkakecelakaan berdasarkan keparahan, usia, danpendidikan korban serta jenis kendaraan yang terlibatkecelakaan lalu lintas. Diperlukan penanganan untukmengurangi tingginya korban kecelakaan padabeberapa daerah sekitar polres di Jawa Timur.
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi6
Mendapatkan pola kecenderungan keparahankorban kecelakaan lalu lintas di setiap rayon polresJawa Timur.
Mendapatkan pola kecenderungan usia korbankecelakaan lalu lintas di setiap rayon polres JawaTimur.
Mendapatkan pola kecenderungan pendidikankorban kecelakaan lalu lintas di setiap rayonpolres Jawa Timur.
Mendapatkan pola kecenderungan jeniskendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas disetiap rayon polres Jawa Timur.
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi7
Variabel yang digunakan keparahan,usia, dan pendidikan korban sertakendaraan yang terlibat kecelakaan
•Memperoleh hasil pemetaan terhadap kecenderunganterjadinya kecelakaan pada setiap rayon polres di JawaTimur yang akan dijadikan acuan untuk dilakukanperbaikan mengenai marka, rambu, ataupun perbaikaninfrastruktur pada daerah polres yang rawan kecelakaan.•Bagi pemerintah Provinsi Jawa Timur dapat dijadikan
acuan membuat kebijakan untuk menurunkan angkakecelakaan•Bagi pengguna jalan agar lebih waspada terhadap
kecelakaan di jalan raya.
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi8
Statistika Deskriptif
Tabel Kontingensi
Uji Independensi
Analisis Korespondensi
Kecelakaan Lalu Lintas
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi9
Metode-metode yang berkaitan denganpengumpulan dan penyajian suatu gusus datasehingga memberikan informasi yang berguna(Walpole dkk, 2007)
Diagram batang adalah bentuk penyajian datastatistik dalam bentuk batang persegi panjang.Diagram batang memudahkan perbandinganantara kumpulan-kumpulan data yang berbeda.(Kanginan, 2006).
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi10
Diberikan X dan Y sebagai dua variabel kategori, Xdengan I kategori dan Y dengan J kategori. Tabelkontingensi dengan I baris dan J kolom disebut I x J(Agresti, 2002).
Variabel Y Total1 2 … J
Variabel X
1 n11 n12 … n1J n1.2 n21 n22 … n2J n2...
.
...
.
...
.
.I nI1 nI2 … nIJ nI.
Total n.1 n.2 … n.J n..
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi11
Uji independensi dalam bentuk tabelkontingensi dua dimensi (Agresti, 2002).
H0 : Tidak ada hubungan antara dua variabel yangdiamati (independen)
H1 : Ada hubungan antara dua variabel yang diamati(dependen)
i j ij
ijijn
ˆ)ˆ( 2
2
11111 JIJIIJdf
..ˆ ..
nnn ji
ij
2
112
,ji
Tolak H0
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi12
Prosedur grafis yang digambarkan dalam bentuk tabelfrekuensi yang memiliki baris I dan J kolom. Hasil darianalisis korespondensi menunjukkan dimensi terbaik untukmempresentasikan data yang berupa peta persepsi(Johnson & Wichern, 2007).
Matriks Data
n
xp ij
ij
i = 1, 2, …, I, j = 1, 2, …, JXP
(IxJ)(IxJ) n
1
Matriks P disebut matriks korespondensi
ATAU
J
1j i.
ijJ
1jiji n
xpr J
(Jx1)(IxJ)(Ix1)1Pr
ATAU
i = 1, 2, …, I baris massaadalah ri
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi13
I
1i .
jI
1i jj nix
ipcj
ATAU
I(Ix1)(JxI)(Jx1)1P'c
j = 1, 2, …, J kolom massaadalah c j
)c,...,c,diag(c
dan )r,...,r,diag(r
J21
I21
c
r
D
D
I1 r,...,rdiag1/2
rD
J1 c,...,cdiag1/2
cD
I1 r
1,...,
r
1diag1/2-
rD
J1 c
1,...,
c
1diag1/2-
cD
Matriks Data
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi14
Singular Value Decomposition (SVD)Terdiri atas konsep dekomposisi eigen value atau eigenvektor (eigen dekomposisi) (Johnson & Wichern, 2007).
'' kckr
K
k
k vDuDrcP 21
21
1
11 matriks pada dimensi banyaknya menyatakank
1Jberukuran vektor v1 Iberukuran uvektor
singular nilaiadalah (SVD) idekomposissingular nilaiadalah
k
k
k
JIk
P
rcP
eterangan
,min
':K
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi15
Singular Value Decomposition (SVD)
Koordinat Profil Baris
Koordinat Profil Kolom
krk uDF 21
kck vDG 21
Dekomposisi Inersia
Total inersia adalah ukuran dari variasi data dan ditentukandengan jumlah kuadrat terboboti. (Johnson & Wichern, 2007).
1
1
22
21
21
21
21
J
k
k
i j ji
jiij
crcrcr
crpDrcPDDrcPDtr
'''
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi16
Dekomposisi Inersia
Berikut adalah nilai inersia baris dan kolom (Greenacre, 1984).
ii
1cii crDcrrbaris Inersia ~~ '
jj
1rjj rcDrcckolom Inersia ~~ '
I
1i
J
1j
2
ji
2jiij
ncrcrp
inersia Total..
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi17
Dekomposisi Inersia
Kontribusi baris/kolom menuju dimensi inersia atau korelasi baris ke-i atau kolomke-j dengan dimensi k adalah kontribusi axis ke inersia baris ke-i atau kolom ke-j, dinyatakan dalam persentase inersia baris ke-i atau kolom ke-j.
Kontribusi baris ke-i menuju inersia
Kontribusi kolom ke-j menuju inersia
k-ke dimensi inersiak-ke dimensidengan axismenuju j-ke kolom profilkoordinat
k-ke dimensidengan axismenuju i-ke baris profilkoordinat 2
2
k
jk
ik
g
f
k
iki fr
2
k
jkj gc
2
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi18
Dekomposisi Inersia
Kontribusi dimensi ke inersia baris/kolom adalah proporsi keragamanyang diterangkan masing-masing inersia terhadap sumbu utamanya(Greenacre, 2007).
Kontribusi dari axis menuju inersia baris ke-i 2
2
ik
ik
f
f
Kontribusi dari axis menuju inersia kolom ke-j 2
2
jk
jk
g
g
k-ke dimensidengan axismenuju j-ke kolom profilkoordinat
k-ke dimensidengan axismenuju i-ke baris profilkoordinat 2
2
jk
ik
g
f
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi19
Jarak Euclidien
Salah satu pengukuran untuk mengukur seberapa jauh dari dua titikyang terpisah jaraknya adalah dengan jarak garis lurus antara duatitik. Jarak garis lurus dari dua titik ditunjukkan sebagai jarakEuclidian antara dua titik (Sharma, 1996).
k
i
ii GFGFd1
2,
d(F, G) = jarak euclidian antara titik koordinat profil baris dengantitik koordinat profil kolom.
Fi = nilai koordinat profil baris pada dimensi ke-iGi = nilai koordinat profil kolom pada dimensi ke-i
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi20
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 Pasal 93 ayat (1)“Suatu peristiwa dijalan yang tidak disangka-sangkadan tidak disengaja melibatkan kendaraan denganatau tanpa pemakai jalan lainnya mengakibatkankorban manusia atau kerugian harta benda”
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 Pasal 93 ayat (2)
1. Korban mati (fatality), korban yang pasti mati sebagai akibatkecelakaan lalu lintas dalam jangka waktu paling lama 30 harisetelah kecelakaan tersebut (ayat 3).
2. Korban luka berat (serious injury), korban yang karena luka-lukanya menderita cacat tetap atau harus dirawat dalam jangkawaktu 30 hari sejak terjadi kecelakaan (ayat 4).
3. Korban luka ringan (light injury), korban yang mengalami luka-luka yang tidak memerlukan rawat inap di rumah sakit dalamjangka waktu 30 hari setelah kecelakaan (ayat 5)
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi21
Definisi korban kecelakaan adalah seseorangyang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas danmengalami kerugian baik material maupunmoral yang sudah ditetapkan oleh polisiberdasarkan barang bukti, saksi, dan keterangandari korban/tersangka. Pelaku kecelakaanadalah seseorang yang sudah dinyatakanbersalah atau menjadi tersangka kecelakaan lalulintas dan telah merugikan orang lain.
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi22
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi23
Data sekunder
Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur
“Data angka kecelakaan Provinsi JawaTimur periode Januari sampai
Desember 2015”
Rayon PolresJawa Timur
NoJenis
RayonKesatuan Polres No
JenisRayon
Kesatuan Polres
1
Rayon I
Polrestabes Surabaya 7
Rayon II
Polres Malang Kota2 Polres KPPP 8 Polres Malang3 Polres Gresik 9 Polres Batu4 Polres Sidoarjo 10 Polres Pasuruan Kota5 Polres Mojokerto Kota 11 Polres Pasuruan6 Polres Mojokerto 12 Polres Probolinggo Kota
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi24
Rayon PolresJawa Timur
NoJenis
Rayon Kesatuan Polres NoJenis
Rayon Kesatuan Polres13 Rayon II Polres Probolinggo 27
Rayon V
Polres Madiun Kota14
Rayon III
Polres Jember 28 Polres Madiun15 Polres Lumajang 29 Polres Ngawi16 Polres Situbondo 30 Polres Pacitan17 Polres Banyuwangi 31 Polres Ponorogo18 Polres Bondowoso 32 Polres Magetan19
Rayon IV
Polres Kediri Kota 33Rayon VI
Polres Bojonegoro20 Polres Kediri 34 Polres Tuban21 Polres Nganjuk 35 Polres Lamongan22 Polres Jombang 36
Rayon VII
Polres Sumenep23 Polres Tulungagung 37 Polres Pamekasan24 Polres Blitar Kota 38 Polres Sampang25 Polres Blitar 39 Polres Bangkalan26 Polres Trenggalek
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi25
Variabel Definisi Operasional Kategori
Keparahan Korban (Y1)Tingkat cedera korbankecelakaan menurut hasilvisum yang dilakukan.
1: Meninggal Dunia
2: Luka Berat3: Luka Ringan
Usia Korban (Y2)Usia korban kecelakaan yangmengalami cedera akibatkecelakaan lalu lintas.
1: 0-92: 10-153: 16-304: 31-405: 41-516: 51>
Pendidikan Korban(Y3)
Pendidikan korban yangmengalami cedera akibatterjadinya kecelakaan lalulintas
1: SD2: SLTP3: SLTA4: Perguruan Tinggi5: Lain-Lain
Jenis Kendaran Terlibat(Y4)
Jenis kendaraan yangdikendarai oleh pelakumaupun korban saatterjadinya kecelakaan lalulintas
1: Sepeda motor2: Mobil Penumpang3: Mobil Barang4: Bus5: Kendaraan Khusus
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi26
Variabel Kategori Definisi Operasional
Keparahan Korban
MeninggalDunia
Korban dapat dikatakan meninggal dunia apabila korbantersebut langsung meninggal di tempat kejadian atau sebelumjangka waktu 30 hari sejak kejadian kecelakaan korbanmeninggal dunia dengan perawatan di rumah sakit.
Luka Berat
Korban termasuk luka berat jika mengalami cacat ataumemerlukan perawatan di rumah sakit selama 30 hari sejakkejadian kecelakaan dan setelah melakukan visumdinyatakan bahwa korban memang tergolong luka berat
Luka Ringan
Korban mengalami luka ringan apabila setelah dilakukanvisum di rumah sakit memang dinyatakan luka ringan dantidak memerlukan perawatan di rumah sakit dalam jangka30 hari setelah kejadian kecelakaan berlangsung
Usia Korban
0-9Rata-rata korban yang mengalami kecelakaan adalah seusia
bayi yang masih digendong ibunya, usia anak TK, dan seusiaSekolah Dasar
10-15Korban dengan usia tersebut sebagian besar adalah anakseusia SMP yang menjadi korban kecelakaan (yang merasadirugikan)
16-30Korban yang masuk dalam rentang usia tersebut adalahpelajar SMA, mahasiswa/mahasiswi, maupun orang bekerja.Usia tersebut tergolong usia produktif.
31-40Korban kecelakaan yang tergolong usia tersebut rata-rataorang yang sudah bekerja atau bahkan tidak bekerja
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi27
Variabel Kategori Definisi Operasional
UsiaKorban
41-51Rentang usia tersebut menunjukkan korban kecelakaan adalah
seusia ibu/bapak yang sudah berkeluarga
51> Sebagian besar korban kecelakaan yang masuk dalam kategori usiatersebut adalah orang yang sudah lanjut usia seperti kakek ataunenek.
Pendidikan Korban
SD Korban kecelakaan yang tergolong pendidikannya SD adalah anakyang memang masih SD, belum lulus SD, pendidikan terakhirnya SD,atau tidak tamat SD
SLTP
Korban yang masuk dalam kategori pendidikan SLTP adalah anaktersebut belum lulus SLTP, terdapat tanda pengenal masih SLTP,pendidikan terakhirnya SLTP, tidak tamat SLTP, atau mengikutikejar paket C
SLTA
Korban dapat tergolong pendidikannya SLTA apabila pelajartersebut masih berstatus pelajar SLTA, terdapat tanda pengenalmasih pelajar SLTA, tidak lulus SLTA, tidak tamat SLTA, ataupendidikan terakhirnya SLTA.
Perguruan Tinggi
Korban kecelakaan yang masuk dalam kategori pendidikanPerguruan Tinggi apabila ada tanda pengenal yang menunjukkanbahwa seorang mahasiswa, masih berstatus mahasiswa, putus kuliah,atau pendidikan terakhirnya Perguruan Tinggi
Lain-LainKategori korban kecelakaan lain-lain untuk pendidikan adalahanak seusia TK atau di bawah umur, orang gila, atau korban yangtidak ada tanda pengenalnya (identitas pribadi)
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi28
Variabel Kategori Definisi Operasional
JenisKendaraan
Terlibat
Sepeda motor
Kendaraan yang terlibat sepeda motor apabila korbanmaupun pelaku kecelakaan lalu lintas menggunakansepeda motor atau salah satu dari korban/pelakumenggunakan sepeda motor. Perhitungan jumlahsepeda motor yang terlibat dihitung berdasarkankorban/pelaku pengguna kendaraan
Mobil Penumpang
Kendaraan yang masuk dalam kategori mobilpenumpang adalah mobil pribadi, taksi, bemo, bajai,atau mobil yang khusus penumpang manusia
Mobil Barang
Kendaraan yang tergolong dalam mobil barang adalahmobil pickup, truk, atau mobil yang khusus mengangkutbarang yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas.
Bus
Kendaraan yang terlibat tergolong bus apabila kejadiankecelakaan tersebut melibatkan salah satu ataukeduanya bus contohnya bus kota, bus pariwisata, busmini, atau semua jenis bus.
Kendaraan Khusus
Kendaraan yang masuk kategori kendaraan khususadalah kereta api yang terlibat dalam kecelakaan
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi29
JenisRayon
Keparahan KorbanMD LB LR
1 n11 n12 n132 n21 n22 n233 n31 n32 n334 n41 n42 n435 n51 n52 n536 n61 n62 n637 n71 n72 n73
Usia Korban
Jenis Rayon
Usia Korban0-9 10-15 16-30 31-40 41-51 51>
1 n11 n12 n13 n14 n15 n162 n21 n22 n23 n24 n25 n263 n31 n32 n33 n34 n35 n364 n41 n42 n43 n44 n45 n465 n51 n52 n53 n54 n55 n566 n61 n62 n63 n64 n65 n667 n71 n72 n73 n74 n75 n76Pendidikan Korban
JenisRayon
Pendidikan Korban
SD SLTP SLTA PerguruanTinggi
Lain-lain
1 n11 n12 n13 n14 n152 n21 n22 n23 n24 n253 n31 n32 n33 n34 n354 n41 n42 n43 n44 n455 n51 n52 n53 n54 n556 n61 n62 n63 n64 n657 n71 n72 n73 n74 n75
JenisRayon
Kendaraan Terlibat KecelakaanSepedaMotor
Mobil Penumpang
Mobil Barang Bus Kendaraan
Khusus1 n11 n12 n13 n14 n15
2 n21 n22 n23 n24 n25
3 n31 n32 n33 n34 n35
4 n41 n42 n43 n44 n45
5 n51 n52 n53 n54 n55
6 n61 n62 n63 n64 n65
7 n71 n72 n73 n74 n75
Kendaraan yang Terlibat Kecelakaan
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi30
Mengumpulkan data mengenai angka kecelakaan di Provinsi JawaTimur tahun 2015
Melakukan analisis korespondensi terhadap keparahan korban
• Menyusun matriks korespondensi dengan membagi elemen baris dankolom
• Menyusun matriks profil baris dan profil kolom• Menentukan nilai Singular Decomposition (SVD)• Menghitung koordinat profil baris dan kolom• Menghitung nilai inersia• Menghitung kontribusi baris/kolom menuju dimensi inersia atau sebaliknya• Menentukan jarak euclidean• Visualisasi plot antara profil vektor baris dan profil vektor kolom data
keparahan korban kecelakaan dengan jenis polres pada tiap rayon di JawaTimur.
Melakukan langkah kedua untuk usia & pendidikan korban sertajenis kendaraan yang terlibat kecelakaan
Menarik Kesimpulan dan saran
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi31
Mengumpulkan Data
Identifikasi Variabel
Analisis Korespondensi
Kesimpulan
Menyusun matriks korespondensi
Menyusun matriks profil barisdan matriks profil kolom
Menentukan nilai Singular Decomposition (SVD)
Menghitung koordinat profil baris dan kolom
Menghitung nilai inersia
Menghitung kontribusi relatif dankontribusi mutlak
Menentukan jarak euclidian
Visualisasi plot
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi32
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi33
0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000
Rayon I
Rayon II
Rayon III
Rayon IV
Rayon V
Rayon VI
Rayon VII
1161
368
762
96
7276
703
KORBAN LR
KORBAN LB
KORBAN MD
Rayon IV : jumlah korban kecelakaan mengalami luka ringandan meninggal dunia paling besar dibandingkan rayon lain.
Rayon VII : jumlah korban kecelakaan terendah untuk korbanmengalami luka ringan dan meninggal dunia.
Jumlah korban lukaberat paling tinggiterdapat pada RayonIII dan terendah padaRayon V.
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi34
Uji Independensi
H0: Tidak ada hubungan antara jenis keparahan korbandengan jenis rayon polres (independen).
H1: Ada hubungan antara jenis keparahan korban dengan jenisrayon polres (dependen).
Taraf signifikan: α = 0,05Daerah kritis: Tolak H0, jika
2df
2 XX ,
ValueNilai Chi-Square 2405Nilai Chi-SquareTabel
21,026
P-Value 0,000df 12
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi35
a. Reduksi Dimensi
Dimensi Inersia ProporsiProporsi
Kumulatif1 0,066 0,904 0,9042 0,007 0,096 1,000
Secara keseluruhan dimensi1 dapat menjelaskan kera-gaman data sebesar 90,4%
b. Kontribusi dariProfil Baris
JenisRayon
Kontribusi Baris KeDimensi Inersia
Kontribusi Dimensi Ke Inersia Baris
Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 1 Dimensi 2Rayon 1 0,016 0,079 0,653 0,347Rayon 2 0,001 0,109 0,073 0,927Rayon 3 0,688 0,146 0,978 0,022Rayon 4 0,128 0,006 0,995 0,005Rayon 5 0,040 0,093 0,801 0,199Rayon 6 0,048 0,056 0,890 0,110Rayon 7 0,079 0,511 0,594 0,406
Kategori Rayon I, Rayon II, Rayon Vsampai VII mampu menjelaskankeragaman data pada dimensi 2sebesar 84,8%.
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi36
Total kontribusi yang masuk dalamdimensi 1 adalah sebesar 92,8%.
c. Kontribusi dari Profil Kolom
Profil KolomKeparahan
Korban
Kontribusi Kolom KeDimensi Inersia
Kontribusi Dimensi Ke Inersia Kolom
Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 1 Dimensi 2
Meninggal Dunia 0,072 0,768 0,469 0,531
Luka Berat 0,816 0,139 0,982 0,018Luka Ringan 0,112 0,093 0,920 0,080
Penyusun kontribusi di-mensi menuju titik inersiakolom terbesar dimensi 2terdapat pada kategorikorban meninggal duniasebesar 53,1%
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi37
d. Plot Korespondensi
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi38
e. Jarak Euclidean
Rayon PolresJenis Keparahan Korban
MeninggalDunia
Luka Berat Luka Ringan
Rayon 1 0,65906904 2,4176834 0,29993333
Rayon 2 0,48650694 2,2476699 0,41797249
Rayon 3 1,19549362 1,0774906 1,30490651
Rayon 4 0,97236464 2,5552961 0,17551353
Rayon 5 1,07960039 2,4538134 0,17617321
Rayon 6 1,05901936 2,4945879 0,16140012
Rayon 7 0,61886671 2,1280989 1,52052622
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi39
Uji Independensi
H0: Tidak ada hubungan antara kategori usia korbandengan jenis rayon polres (independen).
H1: Ada hubungan antara kategori usia korban dengan jenisrayon polres (dependen).
Taraf signifikan: α = 0,05Daerah kritis: Tolak H0, jika
2df
2 XX ,
ValueNilai Chi-Square 761,5Nilai Chi-SquareTabel
43,7729
P-Value 0,000df 30
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi40
a. ReduksiDimensi
Secara keseluruhan darikeempat dimensi mampumenjelaskan keragamandata sebesar 98,9%
b. Kontribusi dariProfil Baris
Kategori Rayon II, Rayon IV, Rayon V, danRayon VII dapat menjelaskan keragamandata pada dimensi 1 sebesar 91,8%
Dimensi Inersia ProporsiProporsi
Kumulatif
1 0,017 0,725 0,725
2 0,004 0,179 0,904
3 0,001 0,059 0,964
4 0,001 0,026 0,989
5 0,000 0,011 1,000
JenisRayon Polres
Kontribusi Baris Ke Dimensi Inersia
Kontribusi Dimensi Ke Inersia Baris
Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 1 Dimensi 2Rayon 1 0,002 0,028 0,070 0,276Rayon 2 0,304 0,021 0,925 0,016Rayon 3 0,035 0,705 0,166 0,818
Rayon 4 0,538 0,005 0,971 0,002Rayon 5 0,018 0,003 0,288 0,013Rayon 6 0,045 0,235 0,396 0,506Rayon 7 0,058 0,003 0,707 0,009
Dimensi 2 mampu menjelaskan81,8% terhadap kategori Rayon III
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi41
Total kontribusi yang masuk kedalam dimensi 2 sebesar 96,3%
c. Kontribusi dari Profil Kolom
Dimensi 2 mampu menjelaskan75% terhadap kategori korbanberusia lebih dari 51 tahun
Profil KolomUsia Korban
Kontribusi Kolom Ke Dimensi Inersia
Kontribusi Dimensi Ke Inersia Kolom
Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 1 Dimensi 2
0-9 0,111 0,008 0,679 0,01210-15 0,287 0,021 0,944 0,01716-30 0,507 0,007 0,983 0,00331-40 0,021 0,079 0,313 0,28741-51 0,067 0,560 0,304 0,630>51 0,006 0,324 0,057 0,750
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi42
d. Plot Korespondensi
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi43
e. Jarak Euclidean
Rayon Polres
Usia Korban0-9 15-30 16-30 31-40 41-51 >51
Rayon 1 0,6332 0,6923 0,4125 0,1779 0,612 0,2815Rayon 2 1,0979 1,1744 0,162 0,6506 0,9202 0,648Rayon 3 0,864 1,0764 0,5779 0,7917 0,4121 0,9548Rayon 4 0,1488 0,1625 0,9467 0,4153 0,5709 0,5552Rayon 5 0,4312 0,5465 0,559 0,2131 0,4201 0,4089Rayon 6 0,9037 0,9027 0,4384 0,3891 0,9148 0,2903
Rayon 7 1,0348 1,1152 0,1142 0,5945 0,8585 0,6046
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi44
Uji Independensi
H0: Tidak ada hubungan antara pendidikan korbandengan jenis rayon polres (independen).
H1: Ada hubungan antara pendidikan korban dengan jenisrayon polres (dependen).
Taraf signifikan: α = 0,05Daerah kritis: Tolak H0, jika
2df
2 XX ,
ValueNilai Chi-Square 2133Nilai Chi-SquareTabel
36,41503
P-Value 0,000df 24
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi45
a. Reduksi Dimensi
Secara keseluruhan ketigadimensi mampu menjelas-kan keragaman data sebesar99,5%
b. Kontribusi dariProfil Baris
Dimensi Inersia ProporsiProporsi
Kumulatif1 0,043 0,662 0,662
2 0,016 0,247 0,909
3 0,006 0,086 0,995
4 0,000 0,005 1,000
Jenis Rayon Polres
Kontribusi Baris KeDimensi Inersia
Kontribusi Dimensi Ke Inersia Baris
Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 1 Dimensi 2Rayon 1 0,189 0,053 0,877 0,092Rayon 2 0,041 0,007 0,501 0,030Rayon 3 0,006 0,077 0,077 0,392Rayon 4 0,048 0,651 0,163 0,828
Rayon 5 0,065 0,030 0,660 0,115Rayon 6 0,071 0,013 0,893 0,059Rayon 7 0,581 0,170 0,868 0,095
kategori Rayon I, Rayon II, Rayon Vsampai Rayon VII dapat menjelaskankeragaman data pada dimensi 1sebesar 94,7%.
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi46
c. Kontribusi dari Profil Kolom
PendidikanKorban
Kontribusi Kolom KeDimensi Inersia
Kontribusi Dimensi Ke Inersia Kolom
Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 1 Dimensi 2SD 0,691 0,119 0,934 0,060SLTP 0,021 0,707 0,072 0,916
SLTA 0,228 0,097 0,859 0,137PerguruanTinggi 0,031 0,056 0,406 0,273
Lain-lain 0,030 0,021 0,212 0,055
Jadi total nilai kontribusi padadimensi 2 sebesar 76,3%
Dimensi 2 mampumenjelaskan 91,6%terhadap kategorikorban yang ber-pendidikan SLTP
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi47
d. Plot Korespondensi
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi48
e. Jarak Euclidean
SD SLTP SLTA Perguruan
TinggiLain-lain
Rayon 1 1,6698 1,1378 0,2265 1,0781 0,9683
Rayon 2 0,9851 0,8159 0,5107 0,5187 0,3352
Rayon 3 1,0939 0,9985 0,3766 0,7451 0,3925
Rayon 4 1,3628 0,1765 0,8387 0,2495 0,9196
Rayon 5 1,5183 1,0335 0,0719 0,9374 0,8176
Rayon 6 1,5474 0,9911 0,0839 0,9168 0,8492
Rayon 7 0,7647 2,2543 2,1941 1,866 1,4313
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi49
Uji Independensi
H0: Tidak ada hubungan antara jenis kendaraan yang terlibatkecelakaan dengan jenis rayon polres (independen).
H1: Ada hubungan antara jenis kendaraan yang terlibatkecelakaan dengan jenis rayon polres (dependen).
Taraf signifikan: α = 0,05Daerah kritis: Tolak H0, jika
2df
2 XX ,
ValueNilai Chi-Square 706,8Nilai Chi-SquareTabel
36,41503
P-Value 0,000df 24
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi50
a. ReduksiDimensi
Secara keseluruhan dimensi1 sampai dimensi 3 mampumenjelaskan keragamandata sebesar 98,5%.
b. Kontribusi dariProfil Baris
Dimensi Inersia ProporsiProporsi
Kumulatif
1 0,011 0,552 0,552
2 0,007 0,380 0,931
3 0,001 0,054 0,985
4 0,000 0,015 1,000
Kategori Rayon III, Rayon V, dan Rayon VIdapat menjelaskan keragaman datapada dimensi 2 sebesar 97,8%
Dimensi 2 mampu menjelaskan 99%terhadap kategori Rayon VI.
Jenis Rayon Polres
Kontribusi Baris Ke Dimensi Inersia
Kontribusi DimensiKe Inersia Baris
Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 1 Dimensi 2Rayon 1 0,028 0,013 0,656 0,212Rayon 2 0,468 0,000 0,967 0,000Rayon 3 0,017 0,155 0,125 0,786Rayon 4 0,369 0,004 0,989 0,008Rayon 5 0,075 0,180 0,338 0,558Rayon 6 0,001 0,643 0,003 0,990
Rayon 7 0,042 0,005 0,383 0,031
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi51
c. Kontribusi dari Profil Kolom
Kendaraan TerlibatKecelakaan
Kontribusi Kolom KeDimensi Inersia
Kontribusi Dimensi Ke Inersia Kolom
Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 1 Dimensi 2Sepeda Motor 0,150 0,039 0,845 0,151Mobil Penumpang 0,221 0,019 0,794 0,046Mobil Barang 0,518 0,150 0,819 0,163Bus 0,002 0,007 0,029 0,067Kendaraan Khusus 0,110 0,786 0,167 0,821
Jenis kendaraan sepeda motor, mobilpenumpang, dan mobil barang yang terlibatkecelakaan mampu menjelaskan keragamandata pada dimensi 1 sebesar 88,9%.
Dimensi 2 mampumenjelaskan 82,1%terhadap kategorikendaraan khusus
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi52
d. Plot Korespondensi
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi53
e. Jarak Euclidean
SepedaMotor
Mobil Penumpang
Mobil Barang
Bus Kendaraan
Khusus
Rayon 1 0,26427 0,39543 0,73493 0,286 3,18271
Rayon 2 0,73464 0,16283 0,36833 0,50842 3,32628
Rayon 3 0,35149 0,43764 0,89816 0,51812 3,39197
Rayon 4 0,26854 0,91961 1,15191 0,5398 2,90099
Rayon 5 0,32274 0,80717 1,21407 0,69005 3,32386
Rayon 6 0,71931 0,95375 0,80613 0,46367 2,46352
Rayon 7 0,53074 0,2933 0,43267 0,25478 3,11834
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi54
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi55
Rayon I, Rayon II, Rayon IV, Rayon V, dan Rayon VI cenderungkorban mengalami luka ringan. Rayon VII korbankecelakaannya cenderung meninggal dunia dan Rayon IIIkorban mengalami luka berat.
Pada Rayon II dan Rayon VII cenderung korban kecelakaan berusia16-30 tahun. Rayon IV cenderung korban kecelakaannya berusia 0-9tahun. Rayon I dan Rayon V korban cenderung berusia 31-40 tahun.Pada Rayon III cenderung korbannya berusia 41-51 tahun dan RayonVI korban cenderung berusia lebih dari 51 tahun
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi56
Pada Rayon I, Rayon III, Rayon V, dan Rayon VI cenderung korbannyaberpendidikan SLTA. Rayon VII cenderung korban kecelakaannyaberpendidikan SD dan korban kecelakaan Rayon IV cenderung berpendidikanSLTP. Pada Rayon II korban cenderung masuk dalam kategori pendidikanadalah lain-lain berupa anak seusia Taman Kanak-kanak (TK) atau korbantanpa tanda pengenal.
Rayon I, Rayon III, Rayon IV, dan Rayon V cenderung kendaraan yang seringterlibat kecelakaan adalah sepeda motor. Pada Rayon II kendaraan yangcenderung terlibat kecelakaan adalah mobil penumpang. Pada Rayon VIdan Rayon VII mempunyai kecenderungan kendaraan bus sering terlibatkecelakaan.
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi57
Rayon VII yaitu pada Polres Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan cenderungkorban kecelakaan meninggal dunia, berusia 16-30 tahun sehingga diperlukan sosialisasikepada masyarakat mengenai rambu, marka, dan peraturan lalu lintas untuk mengurangiangka kecelakaan.
Pada Rayon I, Rayon III, Rayon V, dan Rayon VI kendaraan yang sering terlibat kecelakaanadalah sepeda motor sehingga diperlukan sosialisasi mengenai safety riding padamasyarakat di setiap rayon polres tersebut.
Kendaraan yang cenderung terlibat kecelakaan pada Rayon VI dan Rayon VII adalah bussehingga diperlukan perluasan jalan untuk mengurangi tingginya kecelakaan.
Selain itu, Rayon III cenderung korban mengalami luka berat dan pendidikan korbannyaSLTA sehingga diperlukan sosialisasi mengenai keamanan berkendara pada daerah sekitarrayon tersebut.
Kendaraan yang sering terlibat kecelakaan pada Rayon II adalah mobil penumpangberupa mobil pribadi, taksi, bemo, dst. Hal tersebut disebabkan karena pada rayontersebut merupakan kawasan wisata sehingga diperlukan pengalokasian kendaraan tiapjalur masuk ke tempat wisata
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi58
Agresti, A. (2002). Categorical Data Analysis Second Edition. Canada: John Wiley& Sons, Inc.Damayanti, C. (2014). Pengelompokan Polres Di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Penyebab
Kecelakaan Lalu Lintas Pada Tahun 2013. Surabaya: Institut Teknologi SepuluhNopember (ITS).
Dermawan, D. A. (2012). Seemmingly Unrelated Regression (SUR) Spasial untukMemodelkan Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas Di Kabupaten Tuban. Tesis JurusanStatistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya , 29-53.
Greenacre, M. (2007). Correspondence Analysis in Practice Second Edition . Boca Raton:Chapman & Hall/CRC.
Greenacre, M. (1984). Theory and Applications of Correspondence Analysis. London:Academic.
Jatiputro, A. H. (2014). Pemahaman Pelajar SMA Pengguna Sepeda Motor Terhadap Rambu,Marka, Peraturan Lalu Lintas dan Safety Riding (Studi Kasus Di SMA Batik 2 Surakarta).Tugas Akhir Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta , 3.
Johnson, R. A., & Wichern, D. W. (2007). Applied Multivariate Statistical Analysis (6th ed.).New Jersey: Prentice-Hall.
Kanginan, M. (2006). Matematika. Jakarta: PT Grafindo Media Pratama.Saragih, S. R. (2014). Analisis Keparahan Korban Kecelakaan Lalu Lintas Di Surabaya Tahun
2012, Analisa Statistik Log Linear Dan Logistik. Surabaya: Institut Teknologi SepuluhNopember (ITS).
Sharma, S. (1996). Applied Multivariate Techniques. Canada: John Wiley & Sons, Inc.Susilo, A. (2010). Analisis Kecelakaan Lalu Lintas Di Ruas Jalan Sukowati Kabupaten Sragen.
Laporan Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta , 12.Walpole, R. E., Myers, R. H., Myers, S. L., & Ye, K. (2007). Probability & Statistics for
Engineers & Scientists. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi59
PEMETAAN ANGKA KECELAKAAN LALU LINTAS PADA TIAP RAYON POLRES DI PROVINSI JAWA TIMUR
DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KORESPONDENSI
LAPORANTUGAS AKHIR
Dosen Pembimbing:Wahyu Wibowo, S.Si, M.Si
Dosen Penguji:Prof. Dr. I Nyoman Budiantara, M.SiDra. Sri Mumpuni Retnaningsih, MT
Cicilia Ajeng Pratiwi 1313 030 034
09 Juni 2016, Laporan Tugas Akhir Cicilia Ajeng Pratiwi60