Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS MAKALAH TENTANG KEGIATAN PRAMUKA DI TAHUN 2017
Yang ditugaskan Oleh Dosen:
Bpk. L. Adhan
Disusun Oleh:
Shafira Bilqisthi
NPM:
1202016158
Kelas:
Manajemen B’ 16
DAFTAR ISI
Halaman
BAB 1 ..................................................................................................................
1.1. Latar Belakang...............................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................
1.3. Tujuan Penelitian...........................................................................................
BAB 2 ..................................................................................................................
2.1. Sejarah Singkat Kepramukaan......................................................................
2.2. Pengenalan Lambang Pramuka.....................................................................
2.3. Tugas Pokok Pramuka...................................................................................
BAB III ................................................................................................................
3.1. Pramuka Penegak dan Pandega.....................................................................
3.2. Pramuka Penggalang.....................................................................................
3.3. Pramuka Siaga ..............................................................................................
3.4. Pembina Pramuka..........................................................................................
3.5. Data Kegiatan Pramuka Selama Tahun 2017................................................
3.5.1. Ikut Serta dalam Mengatur Shaff Sholat dan Membantu Ketertibang Persiapan
Sholat Idul Fitri..............................................................................................
3.5.2. Menjadi Panitia Dalam Kegiatan Persami 2017 yang bertepat di Bumi
Perkemahan Minhajjuroshidin, Cianjur, Jawa Barat.....................................
3.5.3.Melakukan Kegiatan Latihan Gabungan Rutin Bulanan antara Siaga,
Penggalang, dan Penegak..............................................................................
3.5.4. Mengikuti Latihan Saka yang telah terlaksana ditahun 2017...............
BAB IV ................................................................................................................
4.1 Kesimpulan...............................................................................................
4.2 Saran.........................................................................................................
BAB 1
1.1. Latar Belakang
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata
“Pramuka” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat
Muda yang Suka Berkarya.
Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang
meliputi;Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka,
Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis
Pembimbing Pramuka.
Sedangkan yang dimaksud ”Kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar
lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya
pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.Kepramukaan adalah sistem
pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
1.2. Rumusan Masalah
Di dalam Pramuka ini banyak yang bisa kita bahas, yang telah kita masukan ke
dalam rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1) Bagaimana sejarah pramuka ?
2) Bagaimana lambang Pramuka ?
3) Apa saja tugas pokok pramuka ?
4) Apa saja yang bisa dilaksanakan seorang pramuka di hari-hari besar?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui sejarah pramuka.
2) Untuk mengetahui bagaimana lambang pramuka.
3) Untuk mengetahui tugas pokok pramuka.
4) Dan Seorang Pramuka bisa melaksanakan tugas dimana pun dan kapan pun.
BAB 2
2.1. Sejarah Singkat Kepramukaan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan
nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan
bangsaIndonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di
IndonesiaGagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya
menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama
Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa keIndonesiadan didirikan
organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische
Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda). Oleh pemimpin-
pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan
membentuk manusiaIndonesiayang baik dan menjadi kader pergerakan nasional.
Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse
Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale
Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul
Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah
Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau
Kepanduan.Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda,
maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan),
PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa
Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar
PanduIndonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan
KepanduanIndonesia) pada tahun 1938.Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan
di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan,
Seinendan dan PETA.Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu
Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya
organisasi kepanduan.Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100
organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO
(Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu
Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri
Indonesia)Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi
satu dengan nama PERKINDO (Persatuan KepanduanIndonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih
lemah. Kelemahan gerakan kepanduanIndonesiaakan dipergunakan oleh pihak
komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis.
Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan
perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun
1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh
Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-
satunya badan di wilayahIndonesiayang diperkenankan menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama
sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.
2.2. Pengenalan Lambang Pramuka
Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-
cita setiap anggota Gerakan Pramuka.Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak
Soehardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan
Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini
ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.
06/KN/72 tahun 1972.
Bentuk dan Arti Kiasan
Bentuk lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan
lambang gerakan pramuka :
a) Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal
di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi
baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap
anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsaIndonesia.
b) Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang
yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya
dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh
segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan
bangsaIndonesia.
c) Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya
dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan
bagaimanapun juga.
d) Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon
yang tertinggi diIndonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap
pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan
jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
e) Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu
mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-
dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad
dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai
cita-citanya.
f) Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi
lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang
berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah
air, bangsa dan negara RepublikIndonesiaserta kepada umat manusia.
2.3. Tugas Pokok Pramuka
Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan bagi kaum
muda melalui Kepramukaan di lingkungan luar sekolah, yang melengkapi pendidikan
di lingkungan keluarga dan masyarakat.Adapun tujuannya :
a) Membentuk kader bangsa dan sekaligus kader pembangunan yang
berimandan bertaqwa serta berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b) Membentuk sikap dan perilaku yang positif, menguasai keterampilan dan
kecakapan serta memiliki kecerdasan emosional sehingga dapat menjadi
manusia yang berkepribadian Indonesia, yang percaya kepada kemampuan
sendiri,sanggup dan mampu membangun dirinya sendirinya serta bersama-
samabertanggungjawab atas pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
c) Dalam melaksanakan pendidikan Kepramukaan, Gerakan Pramuka selalu
memperhatikan.Keadaan, kemampuan, kebutuhan dan minat peserta
didiknya..Keadaan, kemampuan, adat istiadat dan harapan masyarakat
termasuk orang tua.
d) Dalam pelaksanaan kegiatannya, Gerakan Pramuka menggunakan PDK dan
MK, Sistem Among dan berbagai metode penyajian lainnya. Para Pramuka
mendapat Pembinaan dalam Satuan gerak sesuai dengan usia dan bidang
kegiatannya, dengan mengikuti ketentuan SKU, SKK, TKU, TKK dan ,
SPG – TPG
BAB 3
3.1. Pramuka Penegak dan Pandega
3.1.1. Pramuka Penegak
Pramuka penegak ialah anggota gerakan Pramuka yang sudah
memasuki jenjang umur 16 sampai 20 tahun. Sedangkan Ambalan
merupakan kelompok besar dalam Pramuka Penegak. Nama Ambalan
biasanya diambil dari sejumlah nama pahlawan atau ulama.
Dalam Ambalan terdapat organisasi yang bernama DKA (Dewan
Kerja Ambalan), yang mana organisasi ini menampung aspirasi
penegak. Cara musyawarah untuk mengambil mufakat merupakan cara
kerja DKA ini Ada beberapa tingkatan dalam penegak ini, yaitu;
1) Penegak Bantara ; harus memenuhi SKU Penegak Bantara
serta dilantik oleh Pembinanya.
2) Pengak Laksana ; harus memenuhi SKU Penegak Laksana
serta dilantik oleh Pembinanya.
Adapun seorang yang belum masuk menjadi anggota Penegak
Bantara hendaklah melewati beberapa tahapan, yakni :
a) Sebagai tamu Ambalan
b) Masa percobaan (sejak menjadi tamu Ambalan wajib
mengikuti latihan)
c) Calon Penegak
Adapun pertemuan pramuka penegak yang sering kita kenal ialah
sbb:
a. PW (Perkemahan Wirakarya) ; merupakan pertemuan Pramuka
yang diselenggarakan oleh Penegak dan Pandega dari berbagai
satuan (Ambalan, Racana, dan Satuan Karya). PW ini
diselenggarakan oleh Dewan Kerja Penegak Pandega Nasional
bersama Kwartir Nasional diikuti para Penegak utusan Kwartir
daerah. Contoh kegiatan PW ialah PW-PTAIN.
b. Raimuna ; bentuk Raimuna adalah perkemahan untuk membina
jiwa Pramuka Penegak/Pandega yang bersifat kreatif dan
produktif yang mengandung unsur edukatif. Adapun contohnya
ialah, Rainas (Raimuna Nasional), Raida (Raimuna Daerah),
dst.
c. Musppanitra ; merupakan dialog musyawarah
Penegak/Pandega putra maupun putri membahas permasalahan
organisasi, prgram kerja, anggaran dan lainnya. Adapun
jenjang penyelenggaraan Musppanitra ialah Musppanitra
Nasional, Musppanitra Daerah, Musppanitra Cabang.
d. Pesta Karya ; merupakan pertemuan spesifik yang dihadiri
Penegak/Pandega anggota Saka (Satuan Karya). Contohnya ;
Pesta Karya Taruna Bumi, Pesta Karya Bhayangkara, dll.
Adapun Kode Kehormatan untuk Pramuka Penegak terdiri atas
Satya (janji) dan Ketentuan Moral (Dharma). Yang dikenal dengan
istilah Tri Satya dan Dasa Dharma.
3.1.2. Pramuka Pandegak
Pandega adalah golongan Pramuka setelah Penegak. Anggota
Pramuka yang termasuk dalam golongan ini adalah yang berusia dari 18
tahun sampai dengan 22 tahun. Pramuka Pandega memiliki jenis
kegiatan yang sama dan dilakukan bersama-sama dengan Pramuka
Penegak. Pembinaan Pramuka Pandega dilakukan mulai dari tingkat
Gugusdepan dalam satuan yang disebut Racana, dan di tingkat Kwartir
dapat mengikuti Satuan Karya dan Dewan Kerja.
Pramuka Pandega dihimpun di gugusdepan dalam satuan yang
disebut Racana. Racana dikelola oleh Dewan Racana yang terdiri dari
anggota racana yang telah dilantik menjadi Pandega. Racana ini
dipimpin oleh seorang Ketua, seorang Sekretaris, seorang bendahara,
dan seorang Pemangku Adat. Jika racana memerlukan racana dapat
membentuk satuan terkecil yaitu reka. Racana dapat dinamai sesuai
aspirasi anggota dengan nama yang mencerminkan karakter racana. Di
tingkat Kwartir, Pramuka Pandega dapat bergabung dalam wadah
pembinaan Satuan Karya dan Dewan Kerja.
Adapun pertemuan dan kegiatan Pramuka Pandega sama halnya
dengan Pramuka Penegak, diantaranya ialah :
a. Perkemahan Wirakarya
b. Raimuna
c. Latihan ketrampilan kepramukaan
d. Musyawarah (di Dewan Kerja maupun di Racana)
e. Asah Nalar
f. Ladian Pimpinan Satuan(DIANPINSAT)
g. Perkemahan Bhakti (sama dengan Perkemahan Wirakarya tetapi
merupakan acara Satuan Karya)
3.2. Pramuka Penggalang
Penggalang adalah sebuah golongan setelah pramuka Siaga . Anggota pramuka
penggalang berusia dari 11-15 tahun. Disebut Pramuka Penggalang karena sesuai
dengan kiasan pada masa penggalangan perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika
rakyat Indonesia menggalang dan mempersatukan dirinya untuk mencapai
kemerdekaan dengan adanya peristiwa bersejarah yaitu konggres para pemuda
Indonesia yang dikenal dengan ” Soempah Pemoeda” pada tahun 1928 .
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penggalang disebut Regu dan Kesatuan
dari beberapa Regu disebut Pasukan. Setiap Regu beranggotakan 5-10 orang
Pramuka Penggalang dan dipimpin oleh seorang Pemimpin regu ( Pinru ) yang
dipilih oleh anggota regu itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Regu ini nanti akan
memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin regu Utama yang
disebut Pratama. Pasukan yang terdiri dari beberapa regu tersebut dipimpin oleh
seorang Pratama.
Dalam Golongan Pramuka Penggalang ada tiga tingkatan, yaitu:
1) Penggalang Ramu
2) Penggalang Rakit
3) Penggalang Terap
Setiap anggota Penggalang yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan
Umum ) berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya
yang dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar
Merah. TKU untuk Penggalang berbentuk sebuah janur yang terlipat dua dengan
gambar Manggar yakni nama bunga pohon kelapa.
Kode Kehormatan bagi Pramuka penggalang, terdiri atas:
Janji yang disebut Trisatya, selengkapnya berbunyi:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan mengamalkan pancasila.
Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
Masyarakat.
Menepati Dasadarma.
Ketentuan moral yang disebut Dasadarma, selengkapnya berbunyi:
Dasadarma
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
3.3. Pramuka Siaga
Pramuka siaga merupakan sebutan bagi anggota pramuka yang berusia antara 7
hingga 10 tahun. Penggunaan kata ‘siaga’ sendiri diambil dari romantisme sejarah
perjuangan bangsa Indonesia di mana tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia,
ditandai dengan lahirnya Boedi Oetomo pada tahun 1908 menjadi pertanda rakyat
Indonesia tengah ‘”menyiagakan” diri untuk mencapai kemerdekaan.
Kode Kehormatan Siaga
Sebagaimana golongan lainnya yang memiliki kode kehormatan berupa janji
(satya) dan ketentuan moral (darma), pramuka siaga pun memilikinya. Janji seorang
pramuka siaga disebut dengan ‘Dwisatya’ sedangkan ketentuan moralnya dinamakan
“’Dwi Darma’.
Kode kehormatan sendiri merupakan serangkaian ketentuan dasar yang harus
dilaksanakan setiap anggota Pramuka dalam bertingkah laku sehari-hari. Kode
kehormatan untuk pramuka siaga terdiri atas Dwisatya dan Dwidarma yang bunyinya
sebagai berikut:
Dwisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga.
2. setiap hari berbuat kebaikan.
Dwidarma
- Siaga berbakti pada ayah dan ibundanya.
- Siaga berani dan tidak putus asa.
Pengorganisasian Pramuka Siaga
Dalam setiap kegiatannya, sebagaimana ketentuan dalam ‘metode
kepramukaan’ yang salah satu poinnya menghendaki ‘kegiatan berkelompok,
bekerja sama, dan berkompetisi’ satuan pramuka siaga diorganisasikan dalam
kelompok-kelompok secara berjenjang.
Satuan terkecilnya dinamakan ‘Barung’ yang terdiri atas 5 s.d 10 orang
siaga. barung ini diberi nama dengan ‘nama warna’ semisal Barung Merah,
Barung Hijau, dan lain-lain. Barung sendiri dipimpin oleh seorang Pemimpin
Barung (yang disingkat Pinrung) dan dibantu oleh Wakil Pemimpin Barung
(Wapinrung). Penggunaan istilah ‘barung’ mengacu pada kata “barung-barung”
yang memiliki arti (1) teratak; gubuk; pondok; (2) rumah kecil (untuk berkedai);
warung (Kamus Besar Bahas Indonesia)
Empat barung kemudian dikelompokkan dalam satuan yang dinamakan
‘Perindukan’. Perindukan dipimpin oleh seorang Pimpinan Barung Utama atau
yang biasa disebut sebagai Sulung. Sulung ini dipilih secara bergiliran dari
masing-masing Pinrung yang ada di perindukan tersebut.
Perindukan ini dibimbing oleh seorang Pembina Pramuka Siaga yang biasa
dipanggil dengan sebutan ‘Yahda’ (putra) dan Bunda (putri). Selain itu juga
dibantu oleh dua orang Pembantu Pembina Siaga yang dipanggil ‘Pakcik’ (putra)
dan ‘Bucik’ (putri).
Seragam Pramuka Siaga
Pakaian seragam pramuka siaga putri adalah sebagai beriku:
Seragam harian pramuka siaga putra adalah sebagai berikut:
Sistem Tanda Kecakapan Pramuka Siaga
Kecakapan pramuka siaga terdiri atas Kecakapan Umum, Kecakapan
Khusus, dan Pramuka Garuda. Kecakapan Umumnya ditempuh dengan
menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) yang terdiri atas tiga
tingkatan yaitu Siaga Mula, Siaga Tata, dan Siaga Bantu.
Selain kecakapan umum juga terdapat Syarat-syarat Kecakapan Khusus
yang hanya memiliki satu tingkatan saja. Dan di samping, para pramuka
siaga yang telah mencapai Siaga Bantu dapat menempuh Pramuka Siaga.
3.4. Pembina Pramuka
Pembina Pramuka adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka selain Pembantu
Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pembina Profesional, Pamong Saka,
Instuktur Saka, Pimpinan Saka, Andalan, Pembantu Andalan dan Anggota Majelis
Pembimbing. Pembina bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengawasi
pelaksanaan kegiatan kepramukaan di tingkat Gugusdepan (gudep).
Pembantu Pembina adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka yang mempunyai
tugas untuk membantu kerja pembina di tingkat Gugusdepan.
Macam-macam sebutan untuk Pembina,yaitu:
1. Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil dengan sebutan Yanda.
2. Pembina Pramuka Siaga putri dipanggil dengan sebutan Bunda.
3. Pembantu Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil dengan sebutan Pakcik.
4. Pembantu Pembina Pramuka Siaga putri dipanggil dengan sebutan Bucik.
5. Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka Penggalang, Penegak dan
Pandega dapat dipanggil dengan sebutan Kakak.
Persayaratan usia Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka diatur
sebagai berikut:
a. Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, sedangkan Pembantu
Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 17 tahun.
b. Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, sedangkan
Pembantu Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia 20 tahun.
c. Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 25 tahun, sedangkan Pembantu
Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 23 tahun.
d. Pembina Pandega sekurang-kurangnya berusia 28 tahun, sedangkan Pembantu
Pembina Pandega sekurang-kurangnya 26 tahun.
Pelantikan Pembina Pramuka dilakukan melalui sebuah kegiatan Kursus Mahir
Dasar yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pengembangan Kwartir
Cabang,atau Kwartir Daerah,atau Kwartir Nasional , dengan mengucapkan Trisatya
dan menandatangani Ikrar.
IKRAR
Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang, dan dengan
penuh kesadaran serta rasa tanggung jawab atas kepentingan bangsa dan negara,
kami Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/Pembina Profesional/
Pamong Saka/Instruktur Saka/Pimpinan Saka/Andalan/ Anggota Majelis
Pembimbing …………..*) Gerakan Pramuka seperti tersebut dalam keputusan
kwartir …………*)/Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka nomor ….
…tahun ……… menyatakan bahwa kami :
menyetujui isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
dan akan bersungguh-sungguh melaksanakan tugas kewajiban kami sebagai
Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/ Pembina Profesional/Pamong
Saka/Instruktur Saka/Pimpin-an Saka/Andalan/Anggota Majelis Pembimbing
………..*) sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk mengantarkan kaum
muda Indonesia ke masa depan yang lebih baik.
……...……………, … ….…….. …..
Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/ Pembina Profesional/Pamon Saka/
Instruktur Saka / Pimpinan Saka / Andalan / Anggota Majelis Pembimbing
………………..*)
( ………………………………… )
Catatan : - coret yang tidak perlu
*Note): diisi Nasional, Daerah, Cabang, Ranting atau Gugusdepan.
3.5. Data Kegiatan Pramuka Selama Tahun 2017
3.5.1. Ikut serta dalam mengatur Shaff Sholat dan membantu ketertibang persiapan
Sholat Idul Fitri pada Tanggal 26 Juni 2017 yang bertempat di GOR Sunter,
Jakarta Utara, berikut data dari kiriman bantuan tenaga dari beberapa daerah,
antara lain:
No Asal DaerahPramuka
Siaga
Pramuka
Penggalan
g
Pramuka
Penegak &
Pandegak
Pramuka
PembinaTOTAL
1. Jakarta Utara 1 15 25 28 10 78
2. Jakarta Utara 2 5 7 1 1 14
3. Jakarta Pusat 1 - 2 1 - 3
4. Jakarta Pusat 2 2 3 5 1 11
Jumlah 22 37 35 12 106
Berikut foto-foto kegiatan Pramuka selama Idul Fitri:
3.5.2. Menjadi Panitia Dalam Kegiatan Persami 2017 yang bertepat di Bumi
Perkemahan Minhajjuroshidin, Cianjur, Jawa Bara (23-24 september 2017).
No Asal PesertaJumlah Sangga Putra
Yang Dikirim
Jumlah Sangga Putri
Yang Dikirim
Total
Sangga
1. Papanggo 2 1 3
2. Cilincing 1 1 2
3. Kebun Bawang 1 2 3
4. Sungai Bambu 1 1 2
5. Lagoa 1 1 2
6. Tugu 1 1 2
Jumlah Regu 7 7 14
Berikut foto-foto kegiatan selama Persami Tingkat Penegak:
3.5.3. Melakukan Kegiatan Latihan Gabungan Rutin Bulanan antara Siaga,
Penggalang, dan Penegak
Total Kahadiran tahun 2017 dari bulan Mei s/d bulan Desember, sebagai berikut:
3.5.3.
Mengik
Berikut Grafik tingkat Kehadiran anggota premuka pada Tahun2017
3.5.4. Mengikuti Latihan Saka yang telah terlaksana di Tahun 2017:
No. Saka Jumlah Kegiatan
N
o.
Bulan Tingkat TOTAL
Siaga Penggalang Penegak
1. Mei 25 20 25 70
2. Juni 15 20 30 65
3. Juli 5 8 10 23
4. Agustus - 8 10 18
5. September - 10 30 40
6. Oktober 5 7 20 32
7. November 7 7 10 24
8. Desember 10 15 20 45
Jumlah 67 85 155 307
1 Bahari (Bidang Kelautan) 3 kali
2Wirakartika (Bidang Kewilayahan dan Bela
Negara)3 kali
3 Bakti Husada (Bidang Kesehatan) 0
4 Bhayangkara (Bidang Kamtibmas) 0
5 Dirgantara (Bidang Kedirgantaraan) 0
Jumlah 6 kali Kegiatan
BAB 4
4. 1.Kesimpulan
Dari keaktifan pramuka dalam mebikuti kegiatan baik itu yang dibuat sendiri
oleh gudep (gugus depan) ataupun mengikuti kegiatan yang dibuat oleh saka dan
kegiatan yang ada diluar lainnya. Meskipun masih banyak yang harus dibenahi
didalam rumah (gudep) sendiri.
Jangan sampai kita lupa diri dan lupa dari mana kita berasal, maksudnya banyak
anggota diluaran sana (gudep lain) yang baik di luar gudepnya tapi keaktifan di
dalam gudepnya itu tidak baik. Kita tidak bisa seperti itu, terus mengamalkan Tri
Satya dan Dasa Darma
4. 2.Saran
Sebagai sseorang Pramuka Sejati, jangan pernah kita meningkari Tri Satya dan
Dasa Darma, karena 2 hal ini adalah pedoman kita untuk pemjadi seorang Pramuka
yamg Berakhalkul Karimah, Mandiri, Cerdas, Allohu Akbar..