3
Tugas Mekatronika Modul 1 : Transistor 1. Jelaskan karakteristik dari transistor daya ! Transistor daya memiliki karakteristik kontrol untuk menyala dan mati. Transistor digunakan sebagai elemen saklar, dioperasikan dalam wilayah saturasi, menghasilkan drop tegangan kondisi ON yang rendah. Kecepatan pensaklaran transistor modern lebih tinggi dibandingkan thyristor dan sering dipakai dalam konverter DC-DC dan DC-AC. Tingkat tegangan dan arusnya lebih rendah dibandingkan thyristor dan secara normal digunakan dalam aplikasi daya rendah sampai menengah. Pada umumnya transistor berfungsi sebagai suatu switching (kontak-on). Adapaun kerja transistor yang berfungsi sebagai switching, selalu berada pada kondisi jenuh (saturasi) dan cut off. 2. Jelaskan bagaimana transistor dapat berfungsi sebagai switch ! Pada umumnya transistor berfungsi sebagai suatu switching (kontak-on). Adapaun kerja transistor yang berfungsi sebagai switching, selalu berada pada kondisi jenuh (saturasi) dan cut off. Saat kondisi cut off, transistor berfungsi sebagai saklar terbuka, hal itu dikarenakan tidak ada tegangan pada base. Vb=0 Ib=0 Ic=0 Karena nilai Vb=0, maka tidak ada arus yang mengalir ke kaki base, hal it memnyebabkan arus Ic juga bernilai 0. Kondisi tersebutlah yang disebut kondisi saklar terbuka. Saat kondisi saturasi, nilai Ib yang muncul sudah tidak bisa lagi menaikkan nilai Ic, sehingga berapapun nilai Ib, asalkan berada di atas nilai Ib saturasi,

Tugas Mekatronika

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hhh

Citation preview

Page 1: Tugas Mekatronika

Tugas Mekatronika

Modul 1 : Transistor1. Jelaskan karakteristik dari transistor daya !

Transistor daya memiliki karakteristik kontrol untuk menyala dan mati. Transistor digunakan sebagai elemen saklar, dioperasikan dalam wilayah saturasi, menghasilkan drop tegangan kondisi ON yang rendah. Kecepatan pensaklaran transistor modern lebih tinggi dibandingkan thyristor dan sering dipakai dalam konverter DC-DC dan DC-AC. Tingkat tegangan dan arusnya lebih rendah dibandingkan thyristor dan secara normal digunakan dalam aplikasi daya rendah sampai menengah.Pada umumnya transistor berfungsi sebagai suatu switching (kontak-on). Adapaun kerja transistor yang berfungsi sebagai switching, selalu berada pada kondisi jenuh (saturasi) dan cut off.

2. Jelaskan bagaimana transistor dapat berfungsi sebagai switch !Pada umumnya transistor berfungsi sebagai suatu switching (kontak-on). Adapaun kerja transistor yang berfungsi sebagai switching, selalu berada pada kondisi jenuh (saturasi) dan cut off.Saat kondisi cut off, transistor berfungsi sebagai saklar terbuka, hal itu dikarenakan tidak ada tegangan pada base.Vb=0 Ib=0 Ic=0

Karena nilai Vb=0, maka tidak ada arus yang mengalir ke kaki base, hal it memnyebabkan arus Ic juga bernilai 0. Kondisi tersebutlah yang disebut kondisi saklar terbuka.Saat kondisi saturasi, nilai Ib yang muncul sudah tidak bisa lagi menaikkan nilai Ic, sehingga berapapun nilai Ib, asalkan berada di atas nilai Ib saturasi, nilai Ic akan selalu tetap. Kondisi demikian disebut sebagai kondisi saklar tertutup.

3. Diberikan rangkaian sebagai berikut :

Berikan analisa dari rangakaian tersebut dan gambarkan outputnya !Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa transistor bekerja sebagai saklar ataupun hanya sekedar menjadi penguat, tergantung nilai dari Vb yang di berikan. Tetapi kedua kondisi tersebut sama-sama akan melewatkan arus Ic, tetapi nilai arus Ic saat hanya sebagai penguat lebih kecil dibandingkan saat sebagai saklar.Untuk gambar outputnya dapat dilihat sebagai berikut :

Page 2: Tugas Mekatronika

Vo=Vce

Modul 2 : Silicon Controlled Rectifier (SCR)1. Jelaskan karakteristik hubungan antara tegangan dan arus pada SCR !2. Berikan dua aplikasi sederhana dalam penggunaan SCR ! (gambar beserta

rangkaiannya)3. Jelaskan cara kerja dari rangkaian untuk melindungi tegangan lebih!

Modul 3 : Unijunction Transistor Modul 4 : Dioda AC (DIAC) Modul 5 : Triode AC (TRIAC) Modul 7 : Aktuator Modul 8 : Praktikum Komponen Elektronika Modul 9 : Motor Stepper Modul 10 : Sensor/Transducer Modul 11 : Pneumatik (1) Modul 12 :Pneumatik (2)