5
TUGAS MIKROBIOLOGI PENGENDALIAN MIKROORGANISME Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil. Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi. Pengendalian mikroorganisme adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk: Menghambat/mengurangi jumlah atau aktivitas mikroorganisme. Membasmi atau mematikan mikroorganisme. Alasan dilakukannya pengendalian mikroorganisme ini adalah: Mencegah penyebaran penyakit dan penyakit infeksi. Membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi. Mencegah pembusukan dan perusakan oleh mikroorganisme. Beberapa cara untuk pengendalian jumlah mikroorganisme : a) Cleaning dan Sanitasi Prinsip cleaning dan sanitasi adalah menciptakan lingkungan yang tidak dapat menyediakan sumber nutrisi bagi pertumbuhan mikroba sekaligus membunuh sebagian besar populasi mikroba. Biasanya sanitasi sangat diperlukan dalam penyiapan proses di industri makanan atau alat-alat dirumah sakit. Sanitasi adalah pengurangan populasi bakteri hingga tingkat aman sesuai dengan standar umum kesehatan. b) Desinfeksi dan antiseptik Desinfeksi adalah proses pengaplikasian bahan kimia (desinfektan) terhadap peralatan, lantai, dinding atau lainnya untuk membunuh sel vegetatif mikrobia, sedangkan antiseptik yaitu suatu zat atau bahan yang dapat menghambat pertumbuhan Nama :Yosep Mote

TUGAS MIKROBIOLOGI. yos mot.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TUGAS MIKROBIOLOGI. yos mot.docx

TUGAS MIKROBIOLOGIPENGENDALIAN MIKROORGANISME

Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil. Setiap

sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan

antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi.

Pengendalian mikroorganisme adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk:

Menghambat/mengurangi jumlah atau aktivitas mikroorganisme.

Membasmi atau mematikan mikroorganisme.

Alasan dilakukannya pengendalian mikroorganisme ini adalah:

Mencegah penyebaran penyakit dan penyakit infeksi.

Membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi.

Mencegah pembusukan dan perusakan oleh mikroorganisme.

Beberapa cara untuk pengendalian jumlah mikroorganisme :

a) Cleaning dan Sanitasi

Prinsip cleaning dan sanitasi adalah menciptakan lingkungan yang tidak dapat menyediakan

sumber nutrisi bagi pertumbuhan mikroba sekaligus membunuh sebagian besar populasi

mikroba. Biasanya sanitasi sangat diperlukan dalam penyiapan proses di industri makanan

atau alat-alat dirumah sakit. Sanitasi adalah pengurangan populasi bakteri hingga tingkat

aman sesuai dengan standar umum kesehatan.

b) Desinfeksi dan antiseptik Desinfeksi adalah proses pengaplikasian bahan kimia (desinfektan) terhadap

peralatan, lantai, dinding atau lainnya untuk membunuh sel vegetatif mikrobia, sedangkan antiseptik yaitu suatu zat atau bahan yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri secara selektif. Antiseptis Merupakan aplikasi senyawa kimia yang bersifat antiseptis terhadap tubuh untuk melawan infeksi atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan cara menghancurkan atau menghambat aktivitas mikroba.Tujuannya yaitu memusnahkan semua kuman-kuman patogen, tetapi spora dan virus yang mempunyai daya tahan yang sangat kuat sehingga masih tetap hidup. c) Antibiotik

Berdasarkan sumber pembuatannya Antibiotik dibagi 3, yaitu :

Antibiotik sintetik

Antibiotik Alami

Antibiotik semisintetik

Nama :Yosep MoteNim : 1406050045

Page 2: TUGAS MIKROBIOLOGI. yos mot.docx

d) Sterilisasi Sterilisasi merupakan kegiatan untuk mengeliminasi semua bentuk kehidupan yang

meliputi sel vegetatif, spora dan virus. Sterilisasi merupakan suatu proses untuk membunuh mikroorganisme sampai ke spora-sporanya, yang terdapat di dalam alat atau bahan makanan. Macam-macam sterilisasi :Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi.

1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya larutan enzim dan antibiotik.

2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.a. Pemanasan

Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : pinset, dll.

Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.

Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Uap air panas bertekanan : menggunakan autoklaf.

b. Penyinaran dengan UV Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV.

3. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.

e) Pengendalian mikroba dengan suhu panas lainnya

a) Pasteurisasi b) Tyndalisasi c) Boiling d) Red heating e) Flaming

f) Pengendalian Mikroba dengan Radiasi

Sel vegetatif bakteri dapat terbunuh dengan penyinaran sinar ultraviolet dan sinar-sinar

ionisasi.

a)    Sinar UV : Bakteri yang berada di udara atau yang berada di lapisan permukaan suatu

benda yang terpapar sinar UV akan mati.

Page 3: TUGAS MIKROBIOLOGI. yos mot.docx

b)    Sinar Ionisasi :

Sinar ionisasi meliputi sinar X, sinar α, sinar β dan sinar ɤ. Sterilisasi dengan sinar

ionisasi biasanya hanya digunakan pada industri farmasi maupun industri kedokteran.

Sinar X : Daya penetrasi baik namun perlu energi besar.

Sinar alfa : Memiliki sifat bakterisidal tetapi tidak memiliki daya penetrasi.

Sinar beta : Daya penetrasinya sedikit lebih besar daripada sinar X.

Sinar gamma : Kekuatan radiasinya besar dan efektif untuk sterilisasi bahan

makanan.

g) Pengendalian Mikroba dengan FiltrasiAda dua filter, yaitu filter bakteriologis dan filter udara.

a) Filter bakteriologis biasanya digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan yang tidak tahan terhadap pemanasan, misalnya larutan gula, antitoksin, dll.

b) Filter udara berefisiensi tinggi untuk menyaring udara berisikan partikel (High Efficiency Particulate Air Filter atau HEPA) yang memungkinkan dialirkannya udara bersih ke dalam ruang tertutup dengan sistem aliran udara laminar (Laminar Air Flow).

h)  Pengendalian Mikroba dengan Bahan Kimia

Agen kimia yang baik adalah yang memiliki kemampuan membunuh mikroba secara cepat

dengan dosis yang rendah tanpa merusak bahan atau alat yang didisinfeksi.

Pada prinsipnya, cara kerja agen kimia ini digolongkan menjadi :

a)     Agen kimia yang merusak membran sel mikroba.

b)     Agen kimia yang merusak enzim mikroba.

c) Agen kimia yang menyebabkan denaturasi protein

Kondisi yang Mempengruhi Keefektifan Aktivitas Agen Antimikroba

Ukuran Populasi

Konsentrasi atau intensitas antimikroba

Lama waktu pemaparan

Temperatur

Lingkungan sekitarnya

Prinsip Kerja Bahan Antimikroba

Bahan-bahan antimikroba mmiliki prinsip kerja tersendiri, yaitu:

Merusak dinding sel atau menghambat sintesis dinding sel.

Merubah permeabilitas membran sitoplasma.

Merubah dan menghambat sintesis molekul protein dan asam nukleat

Menghambat kerja enzim.