Tugas Pak Rahmat Dian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PSD

Citation preview

  • Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

    Program Studi Meteorologi

    2012 Program Studi Meteorologi Institut Teknologi Bandung

    PENERBITAN ONLINE AWAL Paper ini adalah PDF yang diserahkan oleh penulis kepada Program Studi Meteologi sebagai salah satu syarat kelulusan program sarjana. Karena paper ini langsung diunggah setelah diterima, paper ini belum melalui proses peninjauan, penyalinan penyuntingan, penyusunan, atau pengolahan oleh Tim Publikasi Program Studi Meteorologi. Paper versi pendahuluan ini dapat diunduh, didistribusikan, dan dikutip setelah mendapatkan izin dari Tim Publikasi Program Studi Meteorologi, tetapi mohon diperhatikan bahwa akan ada tampilan yang berbeda dan kemungkinan beberapa isi yang berbeda antara versi ini dan versi publikasi akhir.

  • RANCANG BANGUN SOUND DETECTION AND RANGING (SODAR)

    BERBASIS CONTINUOUS WAVELET TRANSFORMS

    UNTUK ANALISA PROFIL KECEPATAN ANGIN

    (STUDI KASUS KAMPUS ITB)

    !

    !"#$%&'$()%*)+$#),-%&+)./%01%2$'"3)',%

    ,4*)5#653%758.$.6."%/9%:";

  • menggunakan metode CWT tersebut

    dalam pengolahan sinyal output dari

    sistem SODAR diharapkan akan

    didapatkan hasil berupa data kecepatan

    angin radial dan profil angin yang cukup

    baik.

    1.2 Tujuan

    Tujuan dari penelitian ini adalah:

    1. Membuat Sistem SODAR Bistatic

    dengan pengolahan sinyal berbasis

    Wavelet.

    2. Mendapatkan data kecepatan angin

    dan profil kecepatan angin dilapisan

    batas.

    2. KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Teori SODAR

    SODAR adalah suatu alat yang dapat

    memancarkan gelombang suara ke udara

    dan dapat menangkap lagi gelombang

    hamburan-nya. SODAR berfungsi untuk

    mengetahui cepat rambat fluida yang

    bergerak dari frekuensi hamburan yang

    diterima.

    SODAR pada dasarnya terdiri dari 2

    bagian yaitu pengirim atau penghasil

    gelombang suara dan penerima guna

    menangkap gelombang suara hamburan.

    Peralatan utama yang dibutuhkan

    sebagai berikut:

    ! speaker

    ! audio power amplifier

    ! Acoustic signal processor

    Prinsip dasar dari SODAR adalah efek

    Doppler. Dimana gelombang suara

    akustik yang telah diatur frekuensinya

    akan dilepaskan dari SODAR dan

    ditangkap kembali hamburan baliknya.

    Menurut prinsip Doppler kita dapat

    menghitung kecepatan dan kerapatan

    medium bergerak yang dilewati oleh

    gelombang suara melalui persamaan:

    f '

    f=

    c + v

    c (2.1)

    dimana:

    c = cepat rambat gelombang

    suara akustik

    v = kecepatan aliran fluida

    f = frekuensi gelombang suara

    akustik yang dilepaskan

    f = frekuensi gelombang suara

    akustik yang diterima

    Dari persamaan tersebut akan didapat

    data kecepatan aliran fluida yang

    bergerak(Capanni,1998). Didalam

    atmosfer, fluida tersebut adalah udara

    yang bergerak.

    3.METODOLOGI

    Pada penelitian perancangan SODAR ini

    menggunakan metode triaxial bistatic

    Doppler sounding. Komponen utama

    SODAR ada 2 yaitu sistem pemancar

    sinyal dan sistem penerima sinyal.

    Untuk satu komponen sistem SODAR

    dirancang memiliki skema sebagai

    berikut:

    Gambar 3.1 Skema pengiriman dan

    penerimaan pulsa pada SODAR bistatic.

  • Sinyal dibangkitkan oleh signal

    generator kemudian dikuatkan oleh

    amplifier sebagai penguat. Setelah

    dikuatkan kemudian sinyal dipancarkan

    dengan speaker.

    Bila ada sesuatu pergerakan udara di

    atmosfer maka akan menimbulkan

    hamburan balik dari sinyal yang akan

    diterima microphone sebagai sistem

    penerima. Diteruskan oleh mixer hingga

    kepada PC akuisisi atau komputer

    analisis.

    3.1 Sistem Pemancar Sinyal

    Untuk membuat sistem pemancar sinyal

    melewati beberapa proses perancangan

    dan pembuatan komponen.

    Gambar 3.2 Alur proses pembuatan

    sistem pemancar sinyal SODAR

    Generator sinyal dibuat menggunakan

    komputer untuk mengatur besar

    frekuensi sinyal yang dibangkitkan, tipe

    sinyal yang digunakan , lama pulsa

    terpancar, dan jeda waktu pemancaran

    sinyal.

    Amplifier dibuat dengan menyesuaikan

    daya pancar SODAR yang telah

    ditentukan. Besar daya yang diperlukan

    oleh sistem SODAR ini adalah 150 Watt

    dan beroperasi dengan tegangan input 30

    Volt DC.

    Gambar 3.3 Rangkaian amplifier

    berdaya 150 watt

    Amplifier menguatkan sinyal yang

    dihasilkan oleh generator sinyal

    kemudian diteruskan pada speaker

    sebagai akhir pemancar sinyal.

    Speaker yang digunakan memiliki rate

    power hingga 12 watt dengan impedansi

    sebesar 8 !.

    Gambar 3.4 Speaker sebagai pemancar

    sinyal

    3.2 Sistem Penerima Sinyal

    SODAR bertipe triaxial bistatic Doppler

    sounding memiliki 3 buah penerima.

    Setiap penerima terdiri dari sebuah

    penangkap sinyal yang terbuat dari

    bahan seng(Zinc) dengan sebuah

    microphone di dalamnya.

  • Gambar 3.5 Penangkap sinyal pada

    sistem penerima dengan

    seng dan microphone

    sebagai pengumpul sinyal

    Bahan seng(Zinc) dipilih sebagai bahan

    utama penangkap sinyal untuk

    menghindari melemahnya sinyal yang

    diterima dari pemancar. Bahan

    seng(Zinc) adalah bahan dengan loss

    factor relatif kecil dibandingkan

    material padat lainnya.

    Microphone yang digunakan memiliki

    respon frekuensi antara 30 Hz-20kHz.

    Respon ini cukup untuk menangkap

    sinyal yang terpancar sebesar 800 Hz.

    Namun PC akuisisi atau komputer

    analisis hanya memiliki 1 buah sound

    card sedangkan sistem SODAR yang

    dibangun memiliki 3 buah penerima

    untuk itu perlu dibuat mixer untuk

    menyatukan masukan dari 3 sistem

    penerima.

    Gambar 3.6 Rangkaian mixer dengan

    low noise amplifier

    didalamnya

    Gambar 3.7 PC akuisisi tempat

    pengolahan data

    dilakukan

    Setelah masuk kedalam PC akuisisi

    input tersebut diolah menggunakan

    program program komputer seperti

    Fruity Loop Studio untuk demixerisasi

    sinyal, Cool Edit untuk filterisasi data

    sinyal, dan Matlab untuk mengolah data

    sinyal tersebut menggunakan metode

    wavelet untuk mencari nilai pergeseran

    frekuensi Doppler. Hasil akhir dari

    proses dalam PC akuisisi ini adalah

    profil kecepatan angin hingga ketinggian

    200 m.

    Gambar 3.7 Alur proses penerimaan

    sinyal hingga ke

    pengolahan data

  • 4. ANALISA HASIL PENGUJIAN

    Berdasarkan hasil analisis SODAR

    bistatic berbasis pengolahan sinyal

    dengan wavelet yang telah diuji selama

    22 jam pada tanggal 12 Mei 2012 di

    wilayah kampus ITB pada koordinat 060

    53 374 LS dan 1070 36 586 BT.

    Pengujian dilakukan hanya pada kondisi

    cuaca cerah untuk menghindari

    kerusakan komponen SODAR yang

    sedang dikembangkan.

    Gambar 4.1 Profil angin dengan data

    hasil output dari sistem

    SODAR

    Pengujian selama 22 jam memberikan

    hasil berupa kecepatan angin untuk

    komponen U dengan nilai yang

    bervariasi.Hal ini sesuai dengan

    perubahan suhu yang terjadi selama

    pengujian sistem SODAR.

    Gambar 4.2 Hasil pengujian sistem

    SODAR dibandingkan

    dengan data hasil dari

    pengamatan pilot balon

    Hasil pengujian menunjukkan bahwa

    pada ketinggian 0 100 m kecepatan

    angin komponen timur barat berkisar

    antara 4 m/s, namun pada ketinggian

    diatas 100 m kecepatan turun hingga 4 -

    0 m/s. Hasil pengujian tersebut sesuai

    dengan hasil pengamatan dengan pilot

    balon dimana pada ketinggian 0 100 m

    kecepatan angin berkisar antara 2 m/s

    hingga 4,5 m/s. Artinya hasil output dari

    alat SODAR sesuai dengan kenyataan

    sebenarnya untuk data pada ketinggian 0

    100 m.

    Dari segi teknis sistem SODAR telah

    berjalan dengan baik. Semua perangkat

    mulai dari generator sinyal hingga PC

    akuisisi memberikan hasil yang

    maksimal walau noise yang diharapkan

    hilang ternyata masih ada. Noise

    tersebut adalah merupakan bawaan dari

    komponen komponen yang digunakan.

    5. KESIMPULAN

    Kesimpulan yang diperoleh dari

    penelitian ini adalah:

    1. Sistem SODAR bistatic yang

    dirancang telah dapat berjalan

    dengan baik dan telah mampu

    mendapatkan data kecepatan angin di

    lapisan batas atmosfer.

    2. Metode wavelet dapat menjadi

    alternatif pengolahan sinyal pada

    sistem SODAR.

    3. Penggunaan komponen yang lebih

    baik dapat meningkatkan kualitas

    output dari sistem.

    6. DAFTAR PUSTAKA

    1. Antoniou, Ioannis., Jorgensen,

    Hans E., Ormel, Frank., Bradley,

    Stuart., Hunerbein, von Sabine.,

    Emeis, Stefan., Warmbier, Gunter.

    2003. On The Theory of SODAR

    Measurement Techniques. Rise

    National Laboratory, Roskilde,

    Denmark

    2. Capanni, A. 1998. SODAR

    application for estimating boundary

    layer parameters. LaMMA Journal.

  • 3. Walls, E., Rogers, L. Anthony.,

    Manwell, F. James. 2007.

    Improving SODAR Data

    Processing through the Use of

    Wavelet Transforms. Renewable

    Energy Research Laboratory,

    University of Massachusetts, USA.