24
TUGAS ILMU PENGANTAR PERTANIAN KESEHATAN DAN KUALITAS TANAH Disusun Oleh: KELOMPOK 1 IRVAN EKA PRASETYA (2013110003) ILHAM PRAYOGO (2013110002) ARIS PUJIYANTO (2013110011) ABUL HAYAT (2013110008) FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI UNIVERSITAS dr.SOETOMO SURABAYA

Tugas pengantar pertanian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas pengantar pertanian

TUGAS ILMU PENGANTAR PERTANIAN

KESEHATAN DAN KUALITAS TANAH

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

IRVAN EKA PRASETYA (2013110003)

ILHAM PRAYOGO (2013110002)

ARIS PUJIYANTO (2013110011)

ABUL HAYAT (2013110008)

FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI

UNIVERSITAS dr.SOETOMO

SURABAYA

2013

Page 2: Tugas pengantar pertanian

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat

dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah

ini.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-

teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak

kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun.Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi

pembaca dan teman- teman. Amin…

Penulis

Page 3: Tugas pengantar pertanian

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1

1.2 Tujuan........................................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................................3

2.1 Pengertian Kualitas Tanah........................................................................................3

2.2 Indikator Kesehatan Dan Kualitas Tanah..................................................................3

A. Sifat Fisika Tanah................................................................................................4

B. Sifat Kimia Tanah.................................................................................................6

C. Sifat Biologi Tanah...............................................................................................8

2.3 Penurunan Kesehatan Dan Kualitas Tanah Dan Dampak YangDitimbulkannya.....10

2.4 Cara Membantu Agar Tanah Terjaga Kesehatan Dan Kualitasnya.........................11

BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................12

Kesimpulan.............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

Page 4: Tugas pengantar pertanian

4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam usaha pertanian, tanah merupakan media utama untuk melakukan

budidaya.Meskipun telah banyak ditemukan berbagai media tumbuh tanaman, tetapi

semua itu hanya berskala kecil dan belum dapat menggantikan tanah untuk produksi

dalam skala besar.Oleh Karena itu peranan tanah masih sangat besar dalam usaha

pertanian.

Kesuburan tanah merupakan hal sering menjadi kajian dalam mempelajari

pertanian. Kesuburan tanah dianggap dapat menjamin hasil tanaman selain faktor

varietas, pengeloaan tanaman dan hama serta penyakit. Namun untuk menjamin

produksi tanaman tidak hanya perlu memperhatikan kesuburan tanah melainkan

harusjuga memperhatikan kualitas tanah tersebut.bila usaha menjaga kesuburan

tanah hanya terbatas pada kemampuan tanah menyediakan unsur hara, maka

kualitas tanah juga mencakup faktor fisika, kimia dan biologi dengan lebih

mendalam serta mempertimbangkan faktor bahan pencemar sebagai kajiannya.

Kualitas tanah meliputi kualitas tanah secara fisika, kimia dan biologi. Ketiga hal

tersebut memiliki parameter masing-masing dan tidak dapat terpisahkan satu sama

lain serta saling mempengaruhi. Parameter sifat fisik yang menentukan kualitas

tanah antara lain, tekstur, struktur, stabilitas agregat, kemampuan tanah menahan dan

meloloskan lain serta ketahanan tanah terhadap erosi dan lain sebagainya. Lalu

parameter kimia yang mempengaruhi kualitas tanah adalah, ketersediaan unsure

hara, KTK, KTA, pH, ada tidaknya zat pencemar, dan lain sebagainya. Sedangkan

parameter biologi yang menentukan kualitas tanah anatara lain jumlah dan jenis

mikroba yang ada dan beraktivitas di dalam tanah.

Setiap parameter memiliki peranan tersendiri dalam menentukan kualitas

tanah.Dalam pertanian kualitas tanah tentunya berhubungan dengan pertumbuhan

dan produksi tanaman.Setiap parameter dapat berpengaruh pada ketersediaan unsur

hara, ketersediaan air, keleluasaan akar untuk tumbuh, dan reaksi serta interaksi

antara tanaman dengan faktor biotik dan abiotik dalam ekosistem.

Page 5: Tugas pengantar pertanian

5

1.2 Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kita

tentang kesehatan dan kualitas tanah.Diharapkan setelah membaca makalah ini kita

semua bisa paham tentang bagaimana kualitas tanah yang baik, ciri-ciri tanah yang

sehat dan kualitasnya baik, manfaat tanah yang berkualitas baik dan pengaruhnya

pada kondisi tanaman.

Page 6: Tugas pengantar pertanian

6

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1Pengertian Kualitas Tanah

Secara umum kualitas tanah (soil quality) didefenisikan sebagai kapasitas tanah

untuk berfungsi dalam suatu ekosistem dalam hubungannya dengandaya

dukungnya terhadap tanaman dan hewan, pencegahan erosi

danpengurangan terjadinya pengaruh negatif terhadap sumberdaya air dan

udara. Kualitas tanah dapat dilihat dari 2 sisi :

1.Sebagai kualitas inherent tanah (inherent soil quality) yang ditentukan oleh lima

faktor pembentuk tanah, atau

2.Kualitas tanah yang bersifat dinamis (dynamic soil quality),

yakniperubahan fungsi tanah sebagai fungsi dari penggunaan dan pengeloaan

tanah oleh manusia.

Terdapat konsesus umum bahwa tata ruang lingkup kualitas tanah

mencakup tiga komponen pokok yakni :

1.Produksi berkelanjutan yakni kemampuan tanah untuk meningkatkan

produksi dan tahan terhadap erosi.

2.Mutu lingkungan, yaitu mutu air, tanah dan udara dimana tanah diharapkan

mampu mengurangi pencemaran lingkungan, penyakit dan kerusakan di

sekitarnya.

3.Kesehatan makhluk hidup, yaitu mutu makanan sebagai produksi

yangdihasilkan dari tanah harus memenuhi faktor keamanan ( safety)

dankomposisi gizi.

2.2 Indikator Kesehatan Dan Kualitas Tanah

Karena bersifat kompleks, kualitas tanah tidak dapat diukur namun dapat diduga

dari sifat-sifat tanah yang dapat diukur dan dapat dijadikan indikator dari kualitas

tanah.Indikator kualitas tanah adalah sifat fisika, kimia dan biologi serta proses dan

karakteristik yang dapat diukur untuk memantau berbagai perubahan dalam tanah

(USDA, 1996). Secara lebih spesifik DorandanParkin (1994) menyatakan bahwa

indikator kualitas tanah harus memenuhi kriteria:

Page 7: Tugas pengantar pertanian

7

a.Berkorelasi baik dengan berbagai proses ekosistem dan berorientasi modeling.

b.Mengintegrasikan berbagai sifat dan proses kimia, fisika dan biologi tanah.

c.Mudah diaplikasikan pada berbagai kondisi lapang dan dapat diakses oleh para

pengguna.

d.Peka terhadap variasi pengelolaan dan iklim (terutama untuk menilai

kualitas tanah yang bersifat dinamis).

e.Sedapat mungkin merupakan komponen basis tanah. Selama ini evaluasi terhadap

kualitas tanah lebih difokuskan terhadap sifat fisika dan kimia tanah karena metode

pengukuran yang sederhana dari parameter tersebut relatif tersedia

(LarsonandPierce, 1991).Akhir-akhir ini telah disepakati bahwa sifat-sifat biologi

dan biokimia dapat lebih cepat teridentifikasi danmerupakan indikator yang

sensitif dari kerusakan agroekosistem atau perubahan produktivitas tanah

(KenedyandPependick, 1995).Berikut indikator kesehatan dan kualitastanah ditinjau

dari sifat fisika, kimia, dan biologi.

A. Sifat Fisika Tanah

1. Kadar Lengas

Kadar lengas menunjukkan kadar air yang ada didalam tanah. air memiliki berbagai

fungsi bagi tanaman. Fungsi tersebut antara lain, sebagai pembangun sel tanaman,

sebagai pelarut unsure hara, dan sebagai unsure hara. Air diserap oleh tanah melalui

akar. Dengan kata lain air yang dapat dimanfaatkan oleh tanamna adalah air yang

ada di dalam tanah. Oleh karena itu kandungan air dalam tanah (kadar lengas)

memiliki peranan yang sangat penting.

Tanah yang berkualitas baik yaitu tanah yang memiliki kadar lengas yang cukup

tinggi namun tidak terlalu tinggi. Ketika kadar lengas tanah terlalu rendah maka air

yang dapat diserap tanaman juga akan sedikit. Namun jika kadar lengas terlalu

tinggi, maka pori tanah akan jenuh dengan udara sehingga menyebabkan aerasi

menjadi terganggu.

2. Porositas Tanah

Porositas tanah berpengaruh pada daya simpan air tanah dan kemampuan tanah

dalam mempertukarkan udara. Hal-hal tersebut sangat penting, karena tanaman

sangat membutuhkan udara dan air. Porositas juga memberikan ruang bagi akar

tanaman untuk tumbuh dan mencari unsure kara dengan lebih leluasa. Tanah yang

Page 8: Tugas pengantar pertanian

8

kualitasnya baik memiliki porositas yang tidak terlalu sedikit dan tidak juga terlalu

besar. Porosotas yang kecil akan menyebabkan aerasi tanah terganggu dan

mengganggu pertumbuhan akar. Sedangkan porositas yang terlalu besar akan

menyebabkan tanah sulit mengikat air sehingga tanaman akan kekurangan air.Tanah

yang diambil di tempat yang berbeda serta kedalaman yang berbeda menunjukkan

hasil pororsitas yang berbeda. Tanah yang belum pernah diolah memiliki porositas

yang berbeda mencolok topsoil dan subsoilnya. Porositas tanah topsoil lebih tinggi

dari pada porositas subsoil. Hal ini menunjukkan bahwa tanah pada subsoil lebih

padat dibandingkan dengan tanah pada top soil. Antarahal ini karena secara alami

tanah pada subsoil mengalami tekanan dari atas oleh tanah yang ada pada bagian

topsoil. Akibat dari tekanan tersebut menyebabkan pori tanah mengecil karena tanah

akan semakin padat. Sedangkan tanah yang sering diolah memiliki kondisi yang

tidak alami dari tanah itu sendiri karena pengolahan tanah membaurkan sifat fisik

tanah seperti porositas pada setiap lapisan tanah.

3. Tekstur

Tekstur juga menentukan porositas tanah.Tanah yang didominasi fraksi pasir

cenderung lebih porus atau memiliki porositas yang besar. Tanah dengan tekstur

seperti ini akan sulit menahan air. Karena jumlah pori mikro yang berfungsi

menahan air sangat sedikit, namun jika tanah yang didominasi oleh liat akan

memiliki jumlah pori mikro yang besar dan jumlah pori makro yang sedikit. Hal ini

akan menghambat aerasi tanah sehingga tidak terjadi pertukaran udara yang akan

menghambat respirasi akar. Berikut macam-macam tekstur tanah :

Tekstur Tanah Persentasi Fraksi Tanah

Lempung berat Lempung > 60%, Debu ≤ 40%

Lempungan Lempung ≥ 50%, Debu ≤ 50%

Lempung pasiran Pasir 20%, Lempung ≥ 40%, Debu ≥

40%

Lempung debuan Lempung ≥ 40%, Debu ≤ 60%

Geluh lempung pasiran Lempung ≥ 20%, Pasir ≤ 80%

Geluh lempungan Lempung ≤ 40%, Debu ≥ 60%

Geluh lempung debu Lempung ≤ 40%, Debu ≥ 60%

Geluh pasiran Lempung ≤ 20%, Pasir ≥ 80%

Page 9: Tugas pengantar pertanian

9

Geluhan Pasir ≤ 40%, Lempung ≥ 20%, Debu

≥ 60%

Geluh debuan Pasir ≥ 20%, Debu ≥ 60%, Lempung

≥ 20%

Pasir geluh Pasir ≤ 80%, Lempung ≤ 20%

Debuan Pasir ≤ 20%, Debu ≥ 80%

Pasiran Pasir ≥ 80%, Lempung ≤ 20%

Sumber : Anonim. 2006. Modul Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah

4. Warna Tanah

Warna adalah petunjuk untuk beberapa sifat tanah.Biasanya perbedaan warna

permukaan tanah disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organik.Semakin

gelap warna tanah semakin tinggi kandungan bahan organiknya.Warna tanah

dilapisan bawah yang kandungan bahan organiknya rendah lebih banyak

dipengaruhi oleh jumlah kandungan dan bentuk senyawa besi (Fe).Di daerah yang

mempunyai sistem drainase (serapan air) buruk, warnah tanahnya abu-abu karena

ion besi yang terdapat di dalam tanah berbentuk Fe2+.

B. Sifat Kimia Tanah

1. Unsur Nitrogen

Unsur Nitrogen adalah unsur yang termasuk dalam golongan unsur hara makro

primer esensial.Unsur nitrogen merupakan unsur yang tidak terkandung dalam

batuan mineral manapun.Satu-satunya sumber alami nitrogen adalah udara.Nitrogen

masuk kedalam tanah melalui reaksi-reaksi tertentu yang masuk kedalam siklus

Nitrogen.

Nitrogen adalah unsur hara yang sifatnya sangat mobil.Hal ini karena nitrogen

mudah larut dan menguap. Oleh karena itu kadar nitrogen total digunakan sebagai

standar dalam mengukur jumlah nitrogen dalam tanah.

Nitrogen cenderung lebih banyak terdapat dilapisan atas tanah. Hal ini karena,

salah satu caranitrogen diambil dari udara ketanah adalah dengan bantuan mikroba.

Mikroba cenderung lebih banyak ada dan melakukan aktifitasnya disekitar akar. Hal

Page 10: Tugas pengantar pertanian

10

ini yang menyebabkan kadar nitrogen yang ada ditanah bagian atas lebih banyak.

Tanah pada lokasi yang sering diolah seperti memberi pemupukan dan pemberian

bahan organik memiliki kadar nitrogen lebih banyak dibadingkan dengan tanah yang

tidak pernah mendapat perlakuan apapun.

2. Bahan Organik

Bahan organik memiliki peranan yang sangat besar bagi kesuburan tanah dan

kualitas tanah.Bahan organik memiliki peranan pada sifat fisika, kimia, dan biologi

tanah.Oleh kerena itu bahan organik masuk kedalam parameter yang menentukan

kualitas tanah.

Bahan organik biasanya terdapat pada topsoil.Hal ini karena penambahan bahan

organik dari sisa-sisa makhluk hidup menumpuk diatas permukaan tanah.Bahan

organik biasanya menunjukan hasil yang lebih tinggi pada lokasi yang belum

dipakai untuk bercocok tanam, karena kondisi sekitar yang cukup baik untuk

menumpuk bahan organik dari sisa makhluk hidup.Berbeda dari tanah yang sering

digunakan untuk bercocok tanam sehingga bahan organik ditempat tersebut telah

berkurang dari kondisi aslinya.Meskipun dilakukan penambahan bahan organik,

kondisi lahan yang tidak teertutupi oleh tanaman yang cukup besar menyebabkan

bahan organik cepat teroksidasi.

3. pH (Potensial Hidrogen)

pH adalah nilai pada skala 0-14, yang menggambarkan jumlah relatif ion H+

terhadap ion OH- didalam larutan tanah. Larutan tanah disebut bereaksi asam jika

nilai pH berada pada kisaran 0-6, artinya larutan tanah mengandung ion H+ lebih

besar daripada ion OH-, sebaliknya jika jumlah ion H+ dalam larutan tanah lebih

kecil dari pada ion OH- larutan tanah disebut bereaksi basa (alkali) atau miliki pH 8-

14. Tanah bersifat asam karena berkurangnya kation Kalsium, Magnesium, Kalium

dan Natrium. Unsur-unsur tersebut terbawa oleh aliran air kelapisan tanah yang lebih

bawah atau hilang diserap oleh tanaman.

    Di Indonesia pH tanah umumnya berkisar 3-9 tetapi untuk daerah rawa seeperti

tanah gambut ditemukan pH dibawah 3 karena banyak mengandung asam sulfat

sedangakan di daerah kering atau daerah dekat pantai pH tanah dapat mencapai

diatas 9 karena banyak mengandung garam natrium.

Ada 3 alasan utama nilai ph tanah sangat penting untuk diketahui :

1. Menentukan mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman, pada 

Page 11: Tugas pengantar pertanian

11

umumnya unsur hara mudah diserap oleh akar tanaman pada pH tanah netral 6-7,

karena pada pH tersebut sebagian besar unsur hara mudah larut dalam air.

2. pH tanah juga menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi

tanaman. pada tanah asam banyak ditemukan unsur alumanium yang selain bersifat

racun juga mengikat phosphor, sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. Pada

tanah asam unsur-unsur mikro menjadi mudah larut sehingga ditemukan unsur mikro

seperti Fe, Zn, Mn dan Cu dalam jumlah yang terlalu besar, akibatnya juga menjadi

racun bagi tanaman.

3 . pH tanah sangat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme di dalam tanah.

Pada pH 5.5 – 7 bakteri jamur pengurai organik dapat berkembang dengan baik

Tindakan pemupukan tidak akan efektif apabila pH tanah diluar batas optimal.

Pupuk yang telah ditebarkan tidak akan mampu diserap tanaman dalam jumlah yang

diharapkan, karenanya pH tanah sangat penting untuk diketahui jika efisiensi

pemupukan ingin dicapai. Pemilihan jenis pupuk tanpa mempertimbangkan pH

tanah juga dapat memperburuk pH tanah.

.    Derajat keasaman (pH) tanah sangat rendah dapat ditingkatkan dengan

menebarkan kapur pertanian, sedangkan pH tanah yang terlalu tinggi dapat

diturunkan dengan penambahan sulfur.Dapat disimpulkan, secara umum pH yang

ideal bagi pertumbuhan tanaman adalah mendekati 6.5-7.Namun kenyataannya

setiap jenis tanaman memilii kesesuaian pH yang berbeda.

C. Sifat Biologi Tanah

Sifat biologi tanah yang menjadi indikator kesehatan tanah adalah adanya fauna

tanah.Fauna tanah terbagi atas tiga, yaitu mikro fauna, meso fauna, dan makro fauna.

Adapun pengertian dari ketiganya adalah :

1. Mikro fauna

Mikro fauna adalah hewan tanah yang berukuran sangat kecil yaitu kurang dari 0,2

mm. Mikro fauna terdiri dari: (a) Protozoa, seperti: amoeba, flagelata, dan ciliata,

dan (b) Nematoda, seperti: omnivorous dan Predaceus.

2. Meso fauna

Meso fauna adalah semua hewan tanah yang berukuran lebih kecil berkisar antara

0,2 mm s/d 10 mm, sehingga dapat dilihat jelas dengan bantuan kaca pembesar.

Page 12: Tugas pengantar pertanian

12

Makro fauna tanah terdiri dari: Collembola, Acari, Enchytraeida, Protura, Diplura,

Paraupoda, dll.

3. Makro fauna

Makro fauna adalah semua hewan tanah yang dapat dilihat langsung dengan mata

tanpa bantuan mikroskop dan berukuran lebih dari 10 mm. Makro fauna tanah terdiri

dari:

(a) hewan-hewan besar pelubang tanah seperti: tikus dan kelinci,

(b) cacing tanah,

(c) Arthropoda, meliputi: Crustacea (kepiting tanah dan udang tanah), Chilopoda

(kelabang), Diplopoda (kaki seribu), Arachnida (lebah, kutu, dan kalajengking) dan

Insekta (belalang, jangkrik, semut, dan rayap),

(d) Moluska.

Pada umunya hewan yang menjadi indikator kesuburan tanah adalah cacing.Hal

tersebut dikarenakan cacing tanah mempunyai peranan penting dalam pembentukan

makropori tanah melalui lubang tanah yang ditinggalkan dan penghancuran mineral

serta bahan organik.Secara fungsional cacing tanah berperan sebagai decomposer

dan “ecosystem engineer” dan berdasarkan tempat tinggalnya dikelompokan

menjadi anesik dan endogeik. Cacing tanah membentuk rongga tanah dan

meninggalkan kotoran akan meningkatkan produktivitas tanah dengan pencampuran

lapisan tanah yang bagian atas, mendistribusikan unsur hara, mengakibatkan infitrasi

air permukaan lahan meningkat

Secara umum tanah dikatakan memiliki kualitas yang baik, jika sifat fisika, kimia,

dan biologi tanah menunjukkan angka yang tidak terlalu tinggimaupun terlalu

rendah.Tanah sebagai badan alam selalu berusaha menyeimbangkan kondisinya

sendiri. Jadi kondisi yag berimbang dari sifat fisika, kimia dan biologi menunjukkan

kualitas yang baik dari tanah.

Page 13: Tugas pengantar pertanian

13

2.3 Penurunan Kesehatan Dan Kualitas Tanah Dan Dampak Yang

Ditimbulkannya

Selain fungsi tanah sebagai penyedia berbagai sumber daya dan habitat bagi

makhluk hidup , tanah juga merupakan reseptor dari sejumlah besar bahan

pencemar. tanah merupakan tempat penampunganberbagai bahan kimia yang berasal

dari rembesan penumpukan sampah (landfill), Instalasi Pengolahan Air Limbah, dan

sumber-sumber lainnya. Dalam bebrapa kasus, lahan pertanian yang terkontaminasi

pestisida menyebabkan terjadinya penumpukkan bahan berbahaya dan beracun di

dalam tanah.

Tidak berbeda dengan udara dan air tanahpun dapat mengalami penurunan

kualitas. Walaupun banyak jenis tanah mempunyai kemampuan  mengasimilasi dan

menetralisir bahan pencemar, namun tanah juga dapat mengalami penurunan

kualitasnya. Apabila mengalami penurunan kualitasnya, tanah tidak dapat lagi

memmberikan daya dukung bagi kehidupan manusia secara optimal.

Penurunan kualitas tanah terutama disebabkan oleh kehadiran bahan-bahan

pencemar di tanah.Selain itu, kualitas tanah juga dapat menurun disebabkan oleh

erosi.Pada dasarnya erosi dapat menyebabkan merosotnya produktivitas lahan,

rusaknya llingkungan, terganggunya keseimbangan ekosistem, dan rusaknya

lingkungan. Bila keadaan lebih parah lagi akan terbentuk lahan kritis. Erosi

menyebabkan tersingkapnya lapisan tanah yang lebih asam, terbentuknya lapisan

dengan kandungan alumunium yang lebih tinggi, menurunkan kandungan bahan

organik, unsur-unsur hara menjadi lebih rendah dan terbentuknya lapisan bawah

yang lebih padat.

Beberapa ahli mengemukakan bahwa penurunan kualitas tanah telah

memberikan dampak nyata pada kesehatan, seperti dampak dari kekurangan unsur

hara mikro yang terkandung dalam bahan makanan terhadap kesehatan

manusia.Salah satu contoh adalah Selenium (Se) yang bersifat toksik pada dosis

tinggi.tapi sangat dibutuhkan dalam konsentrasi mikro. Kekurangan unsur mikro ini

memberikan efek yang merugikan bagi manusia dan hewan.

Adakalanya dampak kesehatan yang terjadi adalah sebagai akibat pemaparan bahan

– bahan beracun tidak langsung tetapi melalui air minum, udara ataupun rantai

makanan. Ketika sumber air minum melalui tanah yang terkontaminasi maka,

Page 14: Tugas pengantar pertanian

14

kontaminan akan masuk ke dalam air minum. Ketika makanan tumbuh di tanah yang

terkontaminasi, kontaminan masuk melalui rantai makanan.

Selain dampak dari kekurangan unsur – unsur hara mikro, tanah juga dapat

berfungsi sebagai media penyebar penyakit.Penyakit yang disebarkan melalui tanah

tersebut dapat berupa penyakit menular dan tidak menular.Penyakit yang menular

disebabkan oleh bakteri, terutama pembuat spora seperti bakteri tetanus dan

anthrax.penyaki tidak menular umumnya diakibatkan karena kehadiran bahan

berbahaya dan beracun di dalam tanah.

2.4 Cara Membantu Agar Tanah Terjaga Kesehatan Dan Kualitasnya

Cara yang paling sederhana untuk menjaga kesehatan dan kualitas tanah adalah dengan

memberikan bahan organik.Bahan organik adalah bahan mineral tanah yang berasal

dari sisa/jasad-jasad makhluk hidup.Bahan organik berfungsi untuk merekatkan

partikel-partikel tanah, sehingga membentuk agregat tanah sifat ini disebut dengan

istilah Cementing Agent. Pengaruh bahan organik pada tanah antara lain:

Memperbaiki sifat fisika tanah seperti; menghindarkan erosi, memperbaiki struktur

tanah, kemampuan tanah menyerap air (pasir), dan memperbaiki aerase dan drainase

tanah.

Memperbaiki sifat kimia tanah, seperti; KPK (Kapasitas Pertukaran Kation) dan

menambah unsur hara tanah dari dekomposisi bahan organik.

Sifat Biologi, seperti; Meningkatkan aktivitas mikroorganisme karena bahan

organik menjadi sumber energinya.

BAB 3

Page 15: Tugas pengantar pertanian

15

PENUTUP

Demikian makalah ini kami buat,dengan harapan dapat bermanfaat bagi yang membacanya

serta dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan untuk kita semua, juga untuk

kelompok kami selaku penyusun makalah ini.

Kesimpulan

Dari pembahasan dalam makalah ini, kita dapat menarik kesimpulan bahwa kesehatan dan

kualitas tanah sangat penting untuk kita ketahui. Kita bisa mengetahui bahwa tanah dikatakan

sehat dan memilki kualitas yang baik apabila terpenuhi tiga indikator sifat tanah, baik dari

segi fisika (kadar lengas, porositas tanah, tekstur dan warna tanah), dari segi kimia (unsur

nitrogen,bahan organik dan pH), ataupun dari segi biologi (fungsi dari berbagai jenis fauna

dalam membantu menguraikan tanah). Tanah juga dikatakan sehat bila tanah tersebut tidak

berpengaruh buruk untuk lingkungan sekitarnya.Untuk itu kita perlu memlihara kesehatan

tanah sehingga tanah senantiasa terjaga kualitasnya dan tanaman yang ditanam di tanah

tersebut dapat tumbuh sehat karena mendapatkan banyak nutrisi.

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: Tugas pengantar pertanian

16

Tati Nurmala, dkk. 2012. Pengantar Ilmu Pertanian. Yogyakarta: Graha Ilmu (cetakan

pertama).

Acton dan Padbury, 1978 dalam Islam dan Weil, 2000.

Anonim, 2006. Modul Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah.

Anonim, 2009. Modul Kuliah Pengantar Dasar Ilmu Tanah.

Andrino Alif, dkk. 2011. Kualitas Tanah Secara Biologis. Universitas Padjajaran.