21
Lingkungan Pengendapan Makalah ini ditujukan untuk tugas Petrologi Nama : Adrian R Sinuhaji NPM : 270110120190 Kelas : Geologi C FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2013

Tugas Petro

Embed Size (px)

DESCRIPTION

assignment

Citation preview

Page 1: Tugas Petro

Lingkungan PengendapanMakalah ini ditujukan untuk tugas Petrologi

Nama : Adrian R SinuhajiNPM : 270110120190Kelas : Geologi C

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2013

Page 2: Tugas Petro

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat

dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada

waktunya. Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk menyelesaikan salah satu tugas petrologi

serta menambah wawasan serta pengetahuan dalam lingkungan pengendapan.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-

kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu, penulis berharap adanya

kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada

sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami

dengan baik.

Terimakasih kepada seluruh narasumber dan literatur yang membantu dalam

menyelesaikan makalah ini. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kata-kata

yang kurang berkenan dan penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

perbaikan di masa depan.

Jatinangor, November 2013

Penulis

Petrologi1

Page 3: Tugas Petro

Daftar Isi

Kata pengantar ........................................................................................................... 1

Daftar isi ..................................................................................................................... 2

BAB I ........................................................................................................................... 3

Pendahuluan .............................................................................................................. 3

Latar belakang .................................................................................................... 3

Tujuan ................................................................................................................ 3

Rumusan masalah .............................................................................................. 3

BAB II .......................................................................................................................... 4

Pembahasan ........................................................................................................ 4

Pengertian lingkungan pengendapan........................................................... 4

Parameter lingkungan pengendapan........................................................... 5

Klasifikasi lingkungan pengendapan............................................................ 5

BAB III ......................................................................................................................... 12

Penutup ............................................................................................................... 12

Kesimpulan.................................................................................................... 12

Daftar pustaka ............................................................................................................. 13

Petrologi2

Page 4: Tugas Petro

BAB I

Pendahuluan

Latar Belakang

Batuan Sedimen adalah batuan yang terbentuk dari batuan lainnya seperti batuan

beku, batuan metamorf, dan batuan sedimen sendiri. Batuan sedimen bisa dibedakan

berdasarkan lingkungan pengendapannya. Batuan sedimen ada dua jenis, yaitu batuan

sedimen klastik dan batuan sedimen non klastik. Dalam makalah ini akan dibahas tentang

lingkungan pengendapan batuan sedimen.

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan

yang berupa bahan lepas. Menurut ( Pettijohn, 1975 ) batuan sedimen adalah batuan yang

terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya

atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada

permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan.

Hal ini yang mendasari kajian lebih mengenai lingkungan pengendapan untuk

menidentifikasi sifat dan asal usul keterbentukan lingkungan tersebut.

Tujuan

1. Memahami lingkungan pengendapan dan asal usul

2. Membedakan jenis batuan berdasarkan lingkungannya.

3. Memahami berbagai jenis lingkungan pengendapan.

Rumusan Masalah

1.  Apa yang dimaksud dengan lingkungan pengendapan?

2.  Apa jenis – jenis parameter lingkungan pengendapan?

3.  Apa klasifikasi lingkungan pengendapan?

Petrologi3

Page 5: Tugas Petro

BAB II

Pembahasan

A.Pengertian Lingkungan Pengendapan

Lingkungan pengendapan adalah suatu tempat pengendapan yang dipengaruhi oleh

sifat fisik, kimia dan biologis dimana sedimen tersebut diendapkan.Lingkungan

pengendapan adalah tempat mengendapnya material sedimen beserta kondisi fisik, kimia,

dan biologi yang mencirikan terjadinya mekanisme pengendapan tertentu (Gould, 1972).

Interpretasi lingkungan pengendapan dapat ditentukan dari struktur sedimen yang

terbentuk.

Lingkungan pengendapan adalah bagian dari permukaan bumi dimana proses fisik,

kimia dan biologi berbeda dengan daerah yang berbatasan dengannya (Selley, 1988).

Sedangkan menurut Boggs (1995) lingkungan pengendapan adalah karakteristik dari

suatu tatanan geomorfik dimana proses fisik, kimia dan biologi berlangsung yang

menghasilkan suatu jenis endapan sedimen tertentu.

Nichols (1999) menambahkan yang dimaksud dengan proses tersebut adalah proses

yang berlangsung selama proses pembentukan, transportasi dan pengendapan sedimen.

Perbedaan fisik dapat berupa elemen statis ataupun dinamis.

Struktur sedimen tersebut digunakan secara meluas dalam memecahkan beberapa

macam masalah geologi, karena struktur ini terbentuk pada tempat dan waktu

pengendapan, sehingga struktur ini merupakan kriteria yang sangat berguna untuk

interpretasi lingkungan pengendapan. Terjadinya struktur-struktur sedimen tersebut

disebabkan oleh mekanisme pengendapan dan kondisi serta lingkungan pengendapan

tertentu.

Beberapa aspek lingkungan sedimentasi purba yang dapat dievaluasi dari data

struktur sedimen di antaranya adalah mekanisme transportasi sedimen, arah aliran arus

purba, kedalaman air relatif, dan kecepatan arus relatif. Selain itu beberapa struktur

sedimen dapat juga digunakan untuk menentukan atas dan bawah suatu lapisan.

Didalam sedimen umumnya turut terendapkan sisa-sisa organisme atau tumbuhan,

yang karena tertimbun,terawetkan. Dan selama proses Diagenesis tidak rusak dan turut

menjadi bagian dari batuan sedimen atau membentuk lapisan batuan sedimen. Sisa-sia

Petrologi4

Page 6: Tugas Petro

organisme atau tumbuhan yang terawetkan ini dinamakan fossil. Jadi fosill adalah bukti

atau sisa-sisa kehidupan zaman lampau.

Dapat berupa sisa organisme atau tumbuhan, seperti cangkang kerang, tulang atau

gigi maupun jejak ataupun cetakan. Dari studi lingkungan pengendapan dapat

digambarkan atau direkontruksi geografi purba dimana pengendapan terjadi.

Lingkungan pengendapan merupakan keseluruhan dari kondisi fisik, kimia dan

biologi pada tempat dimana material sedimen terakumulasi. (Krumbein dan Sloss, 1963).

Jadi, lingkungan pengendapan merupakan suatu lingkungan tempat terkumpulnya

material sedimen yang dipengaruhi oleh aspek fisik, kimia dan biologi yang dapat

mempengaruhi karakteristik sedimen yang dihasilkannya.

B. Parameter Lingkungan Pengendapan

Penilaian Lingkungan pengendapan memiliki parameter tersendiri.Parameter fisik

meliputi elemen static dan dinamik dari lingkungan pengendapan.

1. Elemen fisik

a. Elemen fisik statis meliputi geometri cekungan(Basin); material yang diendapkan

seperti kerakal silisiklastik, pasir, dan lumpur; kedalaman air; suhu; dan

kelembapan.

b. Elemen fisik dinamik adalah faktor seperti energy dan arah aliran dari angin, air

dan es; air hujan; dan hujan salju.

2. Parameter kimia termasuk salinitas, pH, Eh, dan karbondioksida dan oksigen yang

merupakan bagian dari air yang terdapat pada lingkungan pengendapan.

3. Parameter biologi dari lingkungan pengendapan dapat dipertimbangkan untuk

meliputi kedua-duanya dari aktifitas organism, seperti pertumbuhan tanaman,

penggalian, pengeboran, sedimen hasil pencernaan, dan pengambilan dari silica dan

kalsium karbonat yang berbentuk material rangka. Dan kehadiran dari sisa organism

disebut sebagai material pengendapan.

C. Klasifikasi Lingkungan Pengendapan

Secara umum dikenal 3 lingkungan pengendapan, lingkungan darat transisi, dan

laut. Beberapa contoh lingkungan darat misalnya endapan sungai dan endapan danau,

Petrologi5

Page 7: Tugas Petro

ditransport oleh air, juga dikenal dengan endapan gurun dan glestsyer yang diendapkan

oleh angin yang dinamakan eolian.

Klasifikasi lingkungan pengendapan (Selley, 1988) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Terestrial Padang pasir (desert) Glasial Daratan Sungai Encer (aqueous) Rawa (paludal) Lakustrin Delta Peralihan Estuarin Lagun Litoral (intertidal) Reef Laut Neritik ( kedalaman 0-200 m) Batial ( kedalaman 200-2000 m) Abisal ( kedalaman > 2000 m)

Endapan transisi merupakan endapan yang terdapat di daerah antara darat dan laut

seperti delta,lagoon, dan litorial. Sedangkan yang termasuk endapan laut adalah endapan-

endapan neritik, batial, dan abisal.

a. Lingkungan Pengendapan Darat

Lingkungan Pengendapan di Darat antara lain :

- Aluvial Plain / Kipas Darat

Bentang lahan kipas aluvial merupakan hamparan bahan aluvial yang bermula dari

suatu mulut lembah di daerah pegunungan, kemudian me-masuki wilayah dataran.

Dari mulut lembah tersebut, endapan menye-bar dengan sudut kemiringan makin

landai. Fraksi kasar akan teraku-mulasi di dekat mulut lembah, sedangkan fraksi

halus akan terdapat pada daerah dataran.

Sungai yang mengalir di daerah kipas cenderung berubah-ubah arah, karena

pembendungan di daerah hulunya oleh fraksi kasar. Kipas alu-vial dapat terjadi

pada kaki gunung api, kaki tebing dari gawir sesar, atau pada lembah di bawah

suatu lembah lain, tergantung pada kondisi dan posisi daerah erosi. Pada daerah

beriklim kering, di kaki pegunung-an sering dijumpai akumulasi endapan dari

longsoran batuan dengan lereng yang landai dan berangsur datar. Daerah tersebut

Petrologi6

Page 8: Tugas Petro

dinamakan rock pediment, rock plane atau conoplain. Daerah yang terletak antara

daerah erosi dan daerah endapan disebut zone of planation. Jika aku-mulasi

endapan hasil longsoran tersebut berbentuk kipas disebut pula rock fan.

- Lacustrin / Danau

Lingkungan pengendapan Lakustrin adalah tubuh air yang dikelilingi oleh daratan,

yang mengisi suatu cekungan. (Lakustrin itu ibaratnya berupa danau tempat

berkumpulnya sedimen (carbon dll) yang nantinya berubah menjadi reservoar

hidrokarbon) Lingkungan ini terbentuk dari proses tektonik, gerakan tanah,

volkanik, deflasi (deflasi artinya perubahan akibat pengikisan permukaan tanah)

oleh wind scour (erosi oleh angin biasa terjadi dipesisir pantai/di darat) dan fluvial

(fluvial artinya proses sedimentasi material asal daratan kelaut), tetapi proses

utama terjadi karena proses rifting.(rifting artinya peretakan/bukaan akibat

extension/tarikan oleh gaya tektonik). Lingkungan Lakustrin terbentuk pada fase

synrift (synrift artinya proses pengendapan sedimen berlangsung sebelum

terbentuk cekungan (basin) atau sedimentasi bersamaan dengan aktifitas

pembentukan basin atau sedimentasi pada basin yg belum stabil sampai dengan

subsiden regional postrift (regional postrift adalah proses pengendapan sedimen

berlangsung setelah terbentuk cekungan/basin atau sedimentasi pada basin yg

sudah stabil), sebelum lingkungannya berubah menjadi delta atau marin". semoga

bermanfaat

- Danau permanenDanau permanen model pertama adalah danau yang terisi oleh endapan

klastika yang terletak di daerah pegunungan. Danau ini mempunyai hubungan

dengan lingkungan delta sungai yang berkembang ke arah danau dengan

mengendapkan pasir dan sedimen suspensi berukuran halus. Ciri dari endapan

danau ini dan juga endapan model lainnya adalah berupa varve yaitu laminasi

lempung yang reguler. Pada endapan danau periglasial, varves berbentuk

perselingan antara lempung dan lanau. Lanau diendapkan pada saat mencairnya

es, sedangkan lempung diendapkan pada musim dingin dimana tidak ada air

sungai yang mengallir ke danau. Contoh danau ini adalah Danau Costance dan

Danau Zug di Pegunungan Alpen.

Petrologi7

Page 9: Tugas Petro

Danau permanen model kedua adalah danau yang terletak di dataran

rendah dengan iklim yang hangat. Material yang dibawa oleh sungai dalam

jumlah yang sedikit. Endapan karbonat terbentuk pada daerah yang jauh dari

mulut sungai disekitar pantai. Cangkang-cangkang molluska dijumpai pada

endapan pantai, yang dapat membentuk kalkarenit jika energi gelombang cukup

besar. Kearah dalam dijumpai adanya ganggang merah berkomposisi gampingan.

Contoh danau ini adalah Danau Schonau di Jerman dan Danau Great Ploner di

Kanada Selatan.

Danau permanen model ketiga adalah danau dengan endapan sapropelite

(lempung kaya akan organik) pada bagian dalam yang dikelilingi oleh karbonat di

daerah dangkal. Endapan pantai berupa ganggang dan molluska.

Danau permanen model ke empat dicirikan oleh adanya marsh pada

daerah dangkal yang kearah dalam menjadi sapropelite. Contoh dari danau ini

adalah Danau Gytta di Utara Kanada.

- Danau ephermalDanau ephemeral adalah danau yang terbentuk dalam jangka waktu yang

pendek di daerah gurun dengan iklim yang panas. Hujan hanya terjadi sesekali

dalam setahun.

Danau playa antar-gunung pada bagian dekat pegunungan berupa fan

alluvial piedmont yang kearah luar berubah menjadi pasir dan lempung. Ciri dari

danau playa ini adalah lempung berwarna merah-coklat yang setempat disisipi

oleh lanau dan gamping. Contoh danau ini adalah Danau Qa Saleb dan Qa Disi di

Jordania.

Karena adanya pengaruh evaporasi, danau ephemeral ini dapat membentuk

endapan evaporite pada lingkungan sabkha. Contoh dari danau ini adalah Danau

Soda di Amerika Utara dan di Gurun Sahara dan Arab.

- Eolian / Angin

Petrologi8

Page 10: Tugas Petro

Lingkungan Pengendapan Eolian merupakan lingkungan yang terbentuk akibat

adanya akumulasi material – material sedimen yang diendapkan dengan bantuan

angin.

- Fluvial / Sungai

Bentang lahan fluvial merupakan bentang lahan yang terutama dihasilkan oleh

aliran air (sungai). Di sebagian besar tempat di dunia, aliran air di permukaan

bumi merupakan tenaga yang paling penting dalam proses pembentukan bentang

lahan, kecuali di beberapa tempat yang tertutup salju (daerah kutub). Meskipun di

daerah yang beriklim kering dan gurun, tenaga air yang mengalir masih, meskipun

jumlahnya sedikit, tetap merupakan tenaga des-truktif penting dalam proses

geomorfik. Sebagian besar daerah pertanian yang subur di dunia merupakan hasil

pro-ses fluvial (hasil pergerakan oleh air mengalir). Daerah fluvial merupakan

daerah yang sangat kompleks, merupakan hasil transportasi dan deposisi bahan

sedimen yang sifatnya berbeda-beda ke arah vertikal maupun hori-sontal. Pola

tanah yang terbentuk mungkin dapat sangat sederhana pada daerah deposisi

bagian bawah, atau sangat kompleks pada tempat yang de-kat dengan aliran air,

misalnya pada teras sungai (river terraces). Dengan ka-ta lain, keragaman tanah

pada sistem fluvial tergantung pada posisinya rela-tif terhadap lingkungan

pengendapan.

b. Lingkungan Pengendapan Transisi

Lingkungan pengendapan transisi adalah lingkungan pengendapan yang berada

diantara darat dan laut. Jenis lingkungan pengendapan transisi adalah

- Linkungan Pengendapan Pantai

Daerah pantai menjadi batas antara daratan dan perairan laut. Panjang garis pantai

ini diukur mengeliling seluruh pantai yang merupakan daerah teritorial suatu

negara.

- Linkungan Pengendapan Estuari

Estuari adalah suatu daerah dimana air tawar dari sungai dan air asin dari laut

bertemu dan sebagai perairan semi tertutup yang mempunyai hubungan bebas

dengan laut. Di estuari pasut (pasang surut) sangat dominan pengaruhnya

dibandingkan dengan arus yg ditimbulkan oleh angin dan gelombang. Sehingga

Petrologi9

Page 11: Tugas Petro

perilaku estuari sangat tergantung pada aksi pasut dan aliran sungai, dimana

keduanya merupakan perubahan yang bebas.

Menurut Dyer, K.R (1973) estuari dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu estuari

positif dan estuari negatif. Estuari positif adalah suatu estuari dimana air tawar

yang masuk dari sungai dan hujan lebih banyak dibandingkan dengan penguapan,

sehingga salinitas permukaan lebih rendah daripada laut terbuka. Estuari negatif

adalah kebalikannya, yaitu dimana penguapan lebih besar daripada aliran sungai

dan hujan, karena itu akan terjadi keadaan hypersaline (asin berlebih).

- Linkungan Pengendapan Delta

Delta adalah endapan di muara sungai yang terletak di lautan terbuka, pantai, atau

danau, sebagai akibat dari berkurangnya laju aliran air saat memasuki laut.

c. Lingkungan Pengendapan Laut

Lingkungan pengendapan laut adalah lingkungan pengendapan yang berada di laut

dalam dan laut dangkal. Lingkungan pengendapan marine sejatinya kita bagi secara

garis besar dua bagian yaitu yang berada di paparan (shelf) dan di lantai laut dalam.

Sejatinya pembagian ini berdasarkan sifat lantai laut yang mengisinya (bukan hanya

oleh parameter kedalaman/batimetri) shelf ini lantainya adalah bagian dari kontinen,

sementara laut dalam (setelah trench) adalah oseanik. Makanya shelf ini seringkali

disebut continental shelf.

Shelf sendiri dibagi bagi lagi berdsarkan sifat gelombang laut yang bekerja di

dalamnya ada inner, middle, outer shelf dan lain sebagainya. Adapun bagian akhir

dari shelf (transisi dari shelf dan lantai laut dalam) ada continental slope disana,

dimana kemiringan shelf mendadak berubah lebih curam biasanya mencirikan zona

subduksi (adanya palung atau trench pada batas aktif lempeng). Pada lantai laut dalam

dimulai dari trench terjadi kenaikan (sedikit) dari kerak kontinen merupakan zona

fisiografis continental rise.. menerus hingga ke dasar laut dalam yang lebih landai

yang sudah masuk ke dalam lantai abyssal (abyssal plain) sampai ke zona pemekaran

samudra.

- Tidal flat

Petrologi10

Page 12: Tugas Petro

Tidal flat merupakan lingkungan yang terbentuk pada energi gelombang laut

yang rendah dan umumnya terjadi pada daerah dengan daerah pantai mesotidal dan

makrotidal. Pasang surut dengan amplitudo yang besar umumnya terjadi pada pantai

dengan permukaan air yang sangat besar/luas. Danau dan cekungan laut kecil yang

terpisah dari laut terbuka biasanya hanya mengalami efek yang kecil dari pasang surut

ini, seperti pada laut mediterania yang ketinggian pasang surutnya hanya berkisar dari

10 – 20 cm. Luas dari daerah tidal flat ini berkisar antara beberapa kilometer sampai

25 km (Boggs, 1995). Berdasarkan pada elevasinya terhadap tinggi rendahnya pasang

surut, lingkungan tidal flat dapat dibagi menjadi tiga zona, yaitu subtidal, intertidal

dan supratidal . Pembagian serta hubungan antara zona-zona pada lingkungan tidal

flat (Boggs, 1995) Zona subtidal meliputi daerah dibawah rata-rata level pasang surut

yang rendah dan biasanya selalu digenangi air secara terus menerus. Zona ini sangat

dipengaruhi oleh tidal channel dan pengaruh gelombang laut, sehingga pada daerah

ini sering diendapkan bedload dengan ukuran pasir (sand flat). Pada zona ini sering

terbentuk subtidal bar dan shoal. Pengendapan pada daerah subtidal utamanya terjadi

oleh akresi lateral dari sedimen pasiran pada tidal channel dan bar. Migrasi pada tidal

channel ini sama dengan yang terjadi pada lingkungan sungai meandering. Zona

intertidal meliputi daerah dengan level pasang surut rendah sampai tinggi.

Endapannya dapat tersingkap antara satu atau dua kali dalam sehari, tergantung dari

kondisi pasang surut dan angin lokal. Pada daerah ini biasanya tidak tumbuh vegetasi

yang baik, karena adanya aktifitas air laut yang cukup sering (Boggs, 1995). Karena

intertidal merupakan daerah perbatasan antara pasang surut yang tinggi dan rendah,

sehinnga merupakan daerah pencampuran antara akresi lateral dan pengendapan

suspensi, maka daerah ini umumnya tersusun oleh endapan yang berkisar dari lumpur

pada daerah batas pasang surut tinggi sampai pasir pada batas pasang surut rendah

(mix flat). Pada daerah dengan pasang surut lemah disertai adanya aktivitas ombak

pada endapan pasir intertidal dapat menyebabkan terbentuknya asimetri dan simetri

ripples.

BAB III

Petrologi11

Page 13: Tugas Petro

Penutup

Kesimpulan

Batuan Sedimen adalah batuan yang terbentuk dari batuan lainnya seperti batuan

beku, batuan metamorf, dan batuan sedimen sendiri. Batuan sedimen bisa dibedakan

berdasarkan lingkungan pengendapannya. Batuan sedimen ada dua jenis, yaitu batuan

sedimen klastik dan batuan sedimen non klastik. Dalam makalah ini akan dibahas tentang

lingkungan pengendapan batuan sedimen.

Lingkungan pengendapan adalah suatu tempat pengendapan yang dipengaruhi oleh

sifat fisik, kimia dan biologis dimana sedimen tersebut diendapkan.Lingkungan

pengendapan adalah tempat mengendapnya material sedimen beserta kondisi fisik, kimia,

dan biologi yang mencirikan terjadinya mekanisme pengendapan tertentu (Gould, 1972).

Interpretasi lingkungan pengendapan dapat ditentukan dari struktur sedimen yang

terbentuk.

Secara umum dikenal 3 lingkungan pengendapan, lingkungan darat transisi, dan

laut. Beberapa contoh lingkungan darat misalnya endapan sungai dan endapan danau,

ditransport oleh air, juga dikenal dengan endapan gurun dan glestsyer yang diendapkan

oleh angin yang dinamakan eolian.

Lingkungan pengendapan darat antara lain: alluvial plain, lavustrin, eolian, dan

fluvial. Lingkungan pengendapan transisi antara lain: pantai, esturi, dan delta.

Lingkungan pengendapan laut atau marine sejatinya kita bagi secara garis besar dua

bagian yaitu yang berada di paparan (shelf) dan di lantai laut dalam.

Klasifikasi lingkungan pengendapan (Selley, 1988) dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:terestrial padang pasir (desert), glasial, daratan, sungai, encer (aqueous) rawa

(paludal), lakustrin, delta, peralihan, estuarin, lagun, litoral (intertidal), reef, laut, neritik (

kedalaman 0-200 m), batial ( kedalaman 200-2000 m), abisal ( kedalaman > 2000 m).

Daftar Pustaka

Petrologi12

Page 14: Tugas Petro

http://armandho88.blogspot.com/2009/03/prinsip-interpretasi-lingkungan.html

http://berlianalulu.blogspot.com/2013/02/pengendapan.html

http://en.wikipedia.or.id/wiki/batu sediment

http://rizqigeos.blogspot.com/2013/05/batuan-sedimen.html

http://www.google.com/batuan sedimen

https://www.google.com/search?q=batuan+sedimen&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-

US:official&client=firefox-beta

Petrologi13