15
KETAHANAN NASIONAL DALAM BIDANG SOSIAL BUDAYA Ketahanan dibidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman,gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari dalam maupun luar. Yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan Negara RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kebudayaan merupakan gambaran seluruh cara hidup yang melembaga dalam suatu masyarakat yang manifetasinya tampak dalam tingkah laku dan tingkah laku tersebut dapat dipelajari. Dengan demikian ketahanan sosial yang dibentuk oleh kekuatan kebudayaan tertentu bisa dipelajari dan

Tugas Pkn Giani

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mm

Citation preview

KETAHANAN NASIONAL DALAM BIDANG SOSIAL BUDAYA

Ketahanan dibidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman,gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari dalam maupun luar. Yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan Negara RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Kebudayaan merupakan gambaran seluruh cara hidup yang melembaga dalam suatu masyarakat yang manifetasinya tampak dalam tingkah laku dan tingkah laku tersebut dapat dipelajari. Dengan demikian ketahanan sosial yang dibentuk oleh kekuatan kebudayaan tertentu bisa dipelajari dan diupayakan untuk meningkatkan kualitasnya. Ternyata kebudayaan mampu mengikat individu untuk mewujudkan kesatuan dan melakukan aktivitas bersama dalam rangka mempertahankan kehidupannya.

Menurut Koentjaraningrat nilai budaya bangsa Indonesia mengandung empat konsep yaitu :1).Manusia itu hidup sendiri di dunia ini, tetapi dikelilingi oleh komunitasnya, masyarakat, dan alam semesta sekitarnya.2).Segala aspek kehidupan manusia pada hakikatnya tergantung kepada sesamanya.3).Manusia harus selalu berusaha untuk sedapat mungkin memelihara hubungan baik dengan sesamanya, yang terdorong oleh jiwa sama rata-sama rasa.4).Manusia sedapat mungkin untuk bersifat konform, berbuat sama dan bersama dalam komunitasnya, yang terdorong oleh rasa sama tinggi dan sama rendah.

Serta mempunyai 2 bentuk ancaman, ialah :

1. Ancaman di dalam negeriContohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat Indonesia

2. Ancaman dari luar negeriContohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri. Untuk mendukung semua itu. Semangat kebangsaan, kepedulian berbudaya, kemauan menjadi masyarakat global yang berbudaya dan bermartabat, mengembangkan tanggungjawab, reaktualisasi terwujudnya budaya malu, keuletan, kemandirian dan hal-hal semacam Itu merupakan fitur-fitur budaya dan kebudayaan yang perlu terus ditumbuhkembangkan, mulai dari diri sendiri, lingkungan, sampai pada tatanan nasional. Jadi untuk mendukung sebuah ketahanan nasional kita harus bisa menjaga budaya itu dan melestarikan budaya itu sendiri agar tidak punah dan di ambil negara lain. Misal dengan membuat hak paten atau membuat hak cipta, mengumumkan kepada dunia bahwa itu hasil karya kita.

B. Bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan terhadap Ketahanan Nasional

Tantangan adalah suatu hal/upaya yang bersifat/bertujuan menggugah kemampuan. Ancaman adalah suatu hal/upaya yang bersifat/bertujuan mengubah dan merombak kebijaksanaan yang dilandaskan secara konsepsional. Hambatan adalah suatu hal yang bersifat melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional yang berasal dari dalam. Gangguan adalah hambatan yang berasal dari luar. Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan adadnya tekad bersama-sama menggalang kesatuan dan kecintaan bangsa. Berbagai pemberontakan PKI, RMS (Republik Maluku Selatan), PRRI Permesta dan juga gerakan sparatis di Timor- Timur yang pernah menyatakan dirinya berintegrasi dengan Indonesia, meskipun akhirnya kenyataan politik menyebabkan lepasnya kembali daerah tersebut. Ancaman sparatis dewasa ini ditunjukan dengan banyaknya wilayah atau propinsi di Indonesia yang menginginkan dirinya merdeka lepas dari Indonesia seperti Aceh, Riau, Irian Jaya, dan beberapa daerah lain begitu pula beberapa aksi provokasi yang mengganggu kestabilan kehidupan sampai terjadinya berbagai kerusuhan yang diwarnai nuansa etnis dan agama dan gangguan dari luar adalah gangguan dari negara lain yang ingin menguasai pulau-pulau kecil yang masih berada di di dalam wilayah NKRI namun dekat dengan wilayah negara lain. Bangsa Indonesia telah berusaha menghadapi semua ini dengan semangat persatuan dan keutuhan, meskipun demikian gangguan dan ancaman akan terus ada selama perjalanan bangsa, maka diperlukan kondisi dinamis bangsa yang dapat mengantisipasi keadaan apapun terjadi di negara ini.1. Ancaman dari dalamContohnya adalah pemberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat Indonesia. Meskipun tokoh-tokoh LSM banyak yang menyatakan hal ini sebagai sesuatu yang mengada-ada, pada kenyataannya potensi ancaman yang dihadapi negara Republik Indonesia tampaknya akan lebih banyak muncul dari dalam negeri, antara lain dalam bentuk:a. Disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkan sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat

b. Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang pada gilirannya dapat menyebabkan huru-hara/kerusuhan massa

c. Upaya penggantian ideologi Panca Sila dengan ideologi lain yang ekstrim atau yang tidak sesuai dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia

d. Potensi konflik antar kelompok/golongan baik akibat perbedaan pendapat dalam masalah politik, maupun akibat masalah SARA

e. Akar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional

2. Ancama dari luar negeriContohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri. Tampaknya akan lebih berbentuk upaya menghancurkan moral dan budaya bangsa melalui disinformasi, propaganda, peredaran narkotika dan obat-obat terlarang, film-film porno atau berbagai kegiatan kebudayaan asing yang mempengaruhi bangsa Indonesia terutama generasi muda, yang pada gilirannya dapat merusak budaya bangsa. Potensi ancaman dari luar lainnya adalah dalam bentuk penjarahan sumber daya alam Indonesia melalui eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkontrol yang pada gilirannya dapat merusak lingkungan atau pembagian hasil yang tidak seimbang baik yang dilakukan secara legal maupun yang dilakukan melalui kolusi dengan pejabat pemerintah terkait sehingga meyebabkan kerugian bagi negara.

Semua potensi ancaman tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan Ketahanan Nasional melalui berbagai cara, antara lain:a. Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa Indonesiab. Upaya peningkatan perasaan cinta tanah air (patriotisme) melalui pemahaman dan penghayatan (bukan sekedar penghafalan) sejarah perjuangan bangsa.c. Pengawasan yang ketat terhadap eksploitasi sumber daya alam nasional serta terciptanya suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa (legitimate, bebas KKN, dan konsisten melaksanakan peraturan/undang-undang).d. Kegiatan-kegiatan lain yang bersifat kecintaan terhadap tanah air serta menanamkan semangat juang untuk membela negara, bangsa dan tanah air serta mempertahankan Panca Sila sebagai ideologi negara dan UUD 1945 sebagai landasan berbangsa dan bernegara.e. Untuk menghadapi potensi agresi bersenjata dari luar, meskipunkemungkinannya relatif sangat kecil, selain menggunakan unsur kekuatan TNI, tentu saja dapat menggunakan unsur Rakyat Terlatih (Ratih) sesuai dengan doktrin Sistem Pertahanan Semesta.Dengan doktrin Ketahanan Nasional itu, diharapkan bangsa Indonesia mampu mengidentifikasi berbagai masalah nasional termasuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap keamanan negara guna menentukan langkah atau tindakan untuk menghadapinya.Sedangkan Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka karma) :a. Ancaman di dalam negeri, Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat indonesia.b. Ancama dari luar negeri. Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri.

Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG) boomingnya budaya Korea di Indonesia

a. Ancaman

Masuknya budaya Korea merubah hampir semua simtim kebudayaan Indonesia. Dalam kondisi yang seperti ini menjadi gong yang memuncak kekaburan bangsa Indonesia yang notabene santun dan sopan dalam berpakaian. Sekarang para remaja mengikuti trend atau Korean style dengan pakaian yang kurang sopan. Hal ini tentu saja menjadi ancaman bagi identitas bangsa yang kian mengikis. Akibatnya budaya asli bangsa Indonesia berada di zona abu-abu.

b. TantanganKebudayaan korea sedang naik daun tidak hanya merambah Negara Indonesia tetapi Negara-negara di Asia lainya. Salah satu bukti keseriusan pemerintah untuk berjuang dan bersungguh-sungguh membawa budaya Korea go Internasional. untuk menjadi artis dan aktor Korea tidak mudah karena melalui seleksi yang cukup panjang. Hasilnya membuahkan bintang-bintang yang siap memperkenalkan ke Negara lain. Buktinya bisa kita lihat berawal dari acara hiburan, hal-hal yang lain yang berbau Korea sekarang ikut berpengaruh. Contoh, di Indonesia mengadakan konser salah satu boyband Korea yaitu suju. Masyarakat Indonesia merenspons dengan baik, mereka sangan berantusias bisa melihat dan bertemu langsung dengan idola mereka. Mereka rela desak-desakan untuk membeli tiket, mereka rela membayar mahal, dan ada yang dari luar daerah rela untuk menonton idolanya tersebut. Bisa kita bandingkan, di suatu daerah menampilkan sebuah kesenian daerah, kita ambil contoh, wayang kulit. Diselenggarakan tanpa kontribusi pun, hanya beberapa saja yang mau menonton. Hal ini menjadi bukti bahwa budaya lokal semakin ditinggalkan. Tentu saja ini dijadikan sebuah tantangan bagaimana agar kebudayaan yang banyak ini bisa terkenal dan disenangi seperti budaya Korea.

c. Hambatan

Masyarakat Indonesia kurang memiliki rasa loyal terhadap budaya lokal. Kepedulian terhadap budaya lokal juga masih berkurang. Mereka beranggapan budaya local sudah ada secara turun-temurun jadi mereka beranggapan kalau budaya tersebut akan tetap ada.anggapan yang salah ini menyebabkan budaya bangsa ini yang sebagai identitas bangsa lama-lama akan lenyap dengan semakin banyaknya budaya asing yang masuk di Indonesia salah satunya budaya korea yang sedabg naik di Indonesia. Masyarakat Indonesia lebih bangga kalau mereka bisa mengikuti perkembangan zaman dengan tidak memikirka akibatnya yaitu kehilangan jati dirinya, kalu mereka tidak berhati-hati dalam penyaringan terhadap budaya asing seperti budaya Korea. hal ini akan menjadi hambatan bagi masyarakat Indonesia dalam menghapi masalah ini.

d. Gangguan

Di era Globalisasiyaitu suatu zaman yang ditandai dengan perubahan tatanan kehidupan dunia akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya teknologi informasi sehingga interaksi manusia menjadi sempit, serta seolah-olah dunia tanpa ruang. Era Globalisasi dapat berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Era Globalisasi tersebut mau tidak mau, suka tidak suka telah datang dan menggeser nilai-nilai yang telah ada. Disini perkembanagan teknologi adalah sebuah gangguan atau hambatan yang datang dari luar. Kita dihadapkan dengan kedilemmaan, yaitu apabila tidak mengikuti perkembangan zaman maka kita akan tertinggal tapi kalu kita tetap mengikutinya dan terbawa dalam arus maka kita akan kehilangan jati diri kita.