19
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses perencanaan merupakan bagian penting dalam perencanaan wilayah dan kota. Untuk mendapatkan hasil yang baik dan dapat diterima semua pihak, penyusunan produk perencanaan harus melalui proses handal yang jelas arah dan tujuannya. Oleh karena itu proses perencanaan harus dipahami dengan baik sebelum membuat perencanaan. Menurut Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang, kegiatan penataan ruang terdiri dari perencanaan tata ruang, pemanfaatan tata ruang, dan pengendalian pemanfaatan tata ruang. Pada tahap perencanaan, yang pertama kali dilakukan adalah perumusan masalah dan perumusan tujuan dan sasaran. Kedua tahapan itu merupakan tahapan yang penting dalam proses perencanaan. Dalam merumuskan masalah, tujuan dan sasaran, seorang planner harus benar-benar memahami terlebih dahulu substansi apa saja yang ada dalam perumusan. Oleh karena itu perumusan masalah, perumusan tujuan dan sasaran serta tahapan perencanaan lainnya diperlukan agar tidak terjadi penyimpangan pada saat implementasi suatu produk rencana. Kelurahan Jemur Wonosari menjadi kawasan perencanaan yang dipilih dalam konteks ini. 1.2 Maksud dan Tujuan Makalah ini disusun dengan maksud dan tujuan agar : 1. Menambah pengetahuan mengenai tahapan perencanaan khususnya tahap perumusan masalah, perumusan tujuan dan sasaran. 2. Pemahaman tentang bagaimana merumuskan suatu masalah serta sasaran dan tujuan semakin baik. Proses Perencanaan 1

Tugas Proses Perencanaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

wilayah jemur wonosari

Citation preview

Page 1: Tugas Proses Perencanaan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangProses perencanaan merupakan bagian penting dalam perencanaan wilayah dan

kota. Untuk mendapatkan hasil yang baik dan dapat diterima semua pihak, penyusunan

produk perencanaan harus melalui proses handal yang jelas arah dan tujuannya. Oleh

karena itu proses perencanaan harus dipahami dengan baik sebelum membuat

perencanaan.

Menurut Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang, kegiatan

penataan ruang terdiri dari perencanaan tata ruang, pemanfaatan tata ruang, dan

pengendalian pemanfaatan tata ruang. Pada tahap perencanaan, yang pertama kali

dilakukan adalah perumusan masalah dan perumusan tujuan dan sasaran. Kedua

tahapan itu merupakan tahapan yang penting dalam proses perencanaan. Dalam

merumuskan masalah, tujuan dan sasaran, seorang planner harus benar-benar

memahami terlebih dahulu substansi apa saja yang ada dalam perumusan.

Oleh karena itu perumusan masalah, perumusan tujuan dan sasaran serta tahapan

perencanaan lainnya diperlukan agar tidak terjadi penyimpangan pada saat

implementasi suatu produk rencana. Kelurahan Jemur Wonosari menjadi kawasan

perencanaan yang dipilih dalam konteks ini.

1.2 Maksud dan TujuanMakalah ini disusun dengan maksud dan tujuan agar :

1. Menambah pengetahuan mengenai tahapan perencanaan khususnya tahap

perumusan masalah, perumusan tujuan dan sasaran.

2. Pemahaman tentang bagaimana merumuskan suatu masalah serta sasaran dan

tujuan semakin baik.

3. Mengetahui contoh-contoh permasalahan perencanaan yang ada dalam suatu

kawasan.

1.3 Sistematika PembahasanUntuk memudahkan pembaca mengeksplorasi makalah ini, maka dibawah ini adalah

sistematika pembahasan makalah ini :

BAB I PENDAHULUAN : Pada bab ini berisi latar belakang makalah ini disusun,

maksud dan tujuan makalah ini disusun, serta bagaimana sistematika pembahasannya.

BAB II PEMBAHASAN : Bab ini berupakan bagian inti pada makalah ini, dimana

berisi permasalahan perencanaan pada kawasan perencanaan. Akan di eksplorasi

Proses Perencanaan 1

Page 2: Tugas Proses Perencanaan

berdasarkan tahapan perencanaan yaitu dimulai dari sub bab latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan rumusan masalah. Sub bab selanjutnya

adalah tahap perumusan tujuan dan sasaran.

BAB III PENUTUP : Pada bab ini berisi kesimpulan mengenai apa yang telah

dibahas pada BAB II.

Proses Perencanaan 2

Page 3: Tugas Proses Perencanaan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Permasalahan, Tujuan dan SasaranSuatu fenomena atau sesuatu yang dapat dilihat dan dirasakan disebut masalah

atau persoalan jika terdapat kesenjangan atau gap antara apa yang ada dengan apa

yang diinginkan. Masalah juga merupakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan,

teori dan praktik. Pengertian masalah terkait dengan kebutuhan yang secara umum

berarti kesenjangan antara hasil atau tujuan yang ada sekarang dan hasil atau tujuan

yang ingin dicapai. Secara operasional suatu fenomena disebut sebagai masalah

apabila fenomena tersebut terjadi dalam situasi tertentu. Permasalahan yang akan

dibahas adalah pada kelurahan Jemur Wonosari.

Latar Belakang Masalah : Pada dasarnya masalah tidak berdiri sendiri dan terisolasi

dari faktor-faktor lain. Selalu terdapat hubungan atau konstelasi yang melatarbelakangi

suatu masalah tertentu, misalnya faktor ekonomi, sosial, politik, budaya ataunfaktor lain

yang melingkupinya. Identifikasi masalah merupakan tahap awal dari pemahaman

masalah dimana suatu fenomena dalam suatu jalinan situasi tertentu dapat dikenali

sebagai masalah. Dalam kenyataannya identifikasi masalah memberikan sejumlah

pertanyaan yang bisa saja sangat banyak. Pembatasan masalah merupakan upaya

untuk menetapkan batas-batas masalah dengan jelas, sehingga memungkinkan

perencana untuk mengidentifikasi faktor-faktor mana saja yang masuk kedalam ruang

lingkup permasalahan dan mana yang tidak. Rumusan Masalah : Pada bagian ini

merupakan upaya untuk menyatakan secara eksplisit pertanyaan-pertanyaan apa saja

yang akan dicari jawabannya. Perumusan masalah dijabarkan dari identifikasi dan

pembatasan masalah, atau dengan perkataan lain merupakan pernyataan yang lengkap

dan terinci mengenai ruang lingkup persoalan yang akan dianalisis berdasarkan

identifikasi dan pembatasan masalah.

Dalam konteks perencanaan wilayah dan kota, ada beberapa pengertian tujuan yaitu

tujuan merupakan pernyataan yang memberikan pedoman nyata tentang tindakan yang

diinginkan dari suatu kegiatan perencanaan. Tujuan juga merupakan suatu pencapaian

yang diinginkan dari kegiatan perencanaan yang dinyatakan dalam istilah yang bersifat

kualitatif.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut kegiatan perumusan tujuan setidaknya

merupakan suatu pernyataan yang bersifat kualitatif berkenaan dengan pencapaian

yang diinginkan dari hasil kebijakan atau keputusan yang dapat menjadi pedoman dalam

menentukan tindakan yang sesuai dalam jangka panjang atau jangka menengah.

Proses Perencanaan 3

Page 4: Tugas Proses Perencanaan

Sasaran adalah pernyataan tentang kehendak yang sudah diidentifikasi, dianalisis

dan diekspresikan secara spesifik untuk menunjukkan hal itu dapat dicapai dalam waktu

dan sumberdaya yang tersedia. Sasaran merupakan pernyataan operasional dari

keinginan yang lebih jelas sekaligus menyajikan tahap tahap spesifik untuk mencapai

tujuan tertentu.

Berikut rincian pembahasan permasalahan ditinjau dari berbagai aspek pada

kelurahan Jemur Wonosari, kecamatan wonocolo Surabaya selatan.

2.1.1 Land Usea. Latar Belakang Masalah

Lahan yang pada awalnya adalah diperuntukkan sebagai perumahan namun

memiliki nilai produktivitas lahan akan menjadi kawasan yang beralih fungsi

nantinya. Selain nilai lahan. terbatasnya lahan di permukiman kelurahan jemur

wonosari menyebabkan peralihan penggunaan lahan yang memanfaatkan lahan

sisa yang seharusnya sebagai lahan yang memiliki nilai estetika pada

kenyataannya dialih fungsikan menjadi lahan berdagang.

b. Identifikasi Masalah

Berikut adalah masalah-masalah yang teridentifikasi berdasarkan survey

langsung dikelurahan Jemur Wonosari :

- Beberapa rumah warga di RT 8 RW 5 kelurahan Jemur Wonosari menjadi

layaknya pasar pagi pada sekitar jam 6.00 WIB – 8.00 WIB.

- Terdapat semacam pabrik daur ulang yang berada di antara perumahan

warga.

- Ada warung makan di lahan yang seharusnya menjadi ruang terbuka hijau.

- Terdapat kandang ayam atau kandang ternak yang seharusnya sebagai

daerah resapan (RTH).

- RTH dijadikan tempat parkir mobil.

- Terdapat bengkel, warung makan dan rumah warga yang bersebalahan.

- Ada warga yang meletakkan material bangunan pasir didepan rumahnya dan

menutupi jalan sehingga kapasitas jalan berkurang sampai setengahnya.

c. Pembatasan Masalah

Dalam perumusan masalah land use Kelurahan Jemur Wonosari, masalah

difokuskan dan dibatasi dalam lingkup penyimpangan penggunaan lahan yang

tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang.

d. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, adapun rumusan masalah land use

dikelurahan Jemur Wonosari yakni :

Proses Perencanaan 4

Page 5: Tugas Proses Perencanaan

- Beberapa rumah warga di kelurahan Jemur Wonosari menjadi layaknya

pasar pagi pada sekitar jam 6.00 WIB – 8.00 WIB. Hal ini, disebabkan lahan

yang menjadi pasar pagi tersebut memiliki nilai produktivitas lahan, lambat

laun area ini akan berkembang mulai dari pasar pagi, kemudian jika benar-

benar sukses, lahan yang memiliki nilai produktivitas lahan yang tadinya

perumahan akan diubah seluruhnya menjadi lokasi perdagangan.

- Terdapat pabrik daur ulang yang berada di antara perumahan warga serta

terdapat bengkel, warung makan dan rumah warga yang bersebalahan.

Masalah seperti ini dapat menimbulkan gangguan pada masyarakat sekitar.

Dengan adanya bengkel dan pabrik daur ulang dikawasan perumahan, hal ini

berpotensi menimbulkan bencana, seperti kebakaran. Selain itu kebisingan

dan aktivitas pabrik juga dapat mengurangi kenyamanan dan membahayakan

kesehatan masyarakat sekitar yang memiliki rumah bersebelahan dengan

pabrik dan bengkel tersebut.

- Ada warung makan di lahan yang seharusnya menjadi ruang terbuka hijau

serta terdapat kandang ayam atau kandang ternak yang seharusnya sebagai

daerah resapan (RTH). RTH dapat mencerminkan nilai estetika suatu

kawasan, dengan adanya penyimpangan penggunaan lahan tersebut dapat

mengurangi keindahan suatu kawasan.

e. Perumusan Tujuan

Tujuan peninjauan masalah land use pada kelurahan jemur sari adalah untuk

menata ulang penggunaan lahan yang menyimpang dari rencana serta

mengevaluasi kembali antara rencana penggunaan lahan yang seharusnya

dengan apa yang ada dilapangan. Mengembalikan fungsi lahan sebagaimana

mestinya tanpa ada penyimpangan.

Proses Perencanaan 5

Gambar 1 : Contoh masalah land use kelurahan Jemur Sari (sumber : dokumentasi survey lapangan)

Page 6: Tugas Proses Perencanaan

f. Perumusan Sasaran

Sasaran di jabarkan dalam beberapa hal yakni :

- Perubahan rencana tata ruang terhadap lahan yang memiliki nilai

produktivitas lahan yang semula adalah perumahan, menjadi perdagangan.

- Relokasi perumahan warga yang memiliki nilai produktivitas lahan.

- Mengembangkan dengan cara mendanai lahan yang memiliki nilai

produktivitas agar dikembangkan menjadi pusat perdagangan yang dapat

meningkatkan perekonomian kawasan.

- Membersihkan warung warung makan dan kandang ayam warga yang

menempati RTH.

- Menyediakan lahan kosong sebagai tempat pemindahan warga yang

membangun warung di ruang terbuka hijau.

Proses Perencanaan 6

Page 7: Tugas Proses Perencanaan

2.1.2 Transportasia. Latar Belakang Masalah

Jalan Ahmad Yani membentang panjang dari selatan Surabaya ke arah pusat

kota dan perupakan pusat lintas daerah. Kesadaran masyarakat terhadap

pemeliharaan sarana transportasi masih kurang. Kurangnya perhatian

pemerintah terhadap kondisi prasarana dan sarana transportasi yang merupakan

aspek penting dalam daya jangkau suatu kawasan menjadi alasan timbulnya

masalah-masalah transportasi.

b. Identifikasi Masalah

Berikut adalah rincian masalah yang teridentifikasi berdasarkan hasil survey

lansung ke lapangan :

- Terdapat jalan bergelombang dan berbatu disekitar kawasan kampus Institut

islam sunan ampel.

- Terdapat jalan yang berlubang dan belum beraspal

- Terdapat bottle neck atau jalan yang menyempit.

- Trayek MPU yang melewati kelurahan sedikit

- Sering terjadi kemacetan pada jam sibuk di Jalan Ahmad Yani

- Tidak ada stasiun kereta api.

- Tidak ada halte bus dikelurahan ini.

c. Pembatasan Masalah

Masalah transportasi di kelurahan Jemur Wonosari dibatasi dalam ruang lingkup

prasarana dan sarana transportasi.

d. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang didapatkan berdasarkan pembatasan masalah

diatas adalah :

Proses Perencanaan 7

Gambar 2 : Rel kereta yang tidak terdapat stasiun dan tidak terdapat halte bus di Jalan Jemur sari I Kel. Jemur sari (sumber :

dokumentasi survey lapangan)

Page 8: Tugas Proses Perencanaan

- Sering terjadi kemacetan yang terjadi di Jalan Ahmad Yani pada jam sibuk

dikarenakan jalan tersebut merupakan lintas jalan utama antar daerah,

menghubungkan pusat kota Surabaya, sehingga kemacetan tidak dapat

dihindari.

- Terdapat beberapa jalan yang berlum beraspal, berbatu, belubang dan

bergelombang serta jalan yang menyempit. Masalah prasarana seperti ini

dapat menimbulkan kecelakaan, kemacetan maupun mengurangi

kenyamanan pengendara yang melewati jalan.

- Tidak terdapat halte bus di kelurahan Jemur Wonosari, hal ini menyebabkan

kurangnya trayek yang menjangkau kelurahan ini. Selain itu sepanjang jalan

ahmad yani, terdapat rel kereta api yang memanjang di kelurahan jemur sari

dan menghubungkan pusat kota. Stasiun kereta api dibutuhkan agar

mengurangi kemacetan jalan ahmad yani.

e. Perumusan Tujuan

Tujuan yang diharapkan adalah pelengkapan dan penataan ulang sarana dan

prasarana transportasi kelurahan Jemur Wonosari.

f. Perumusan Sasaran

Berikut adalah sasaran yang hendak dicapai yakni :

- Pengalihan moda transportasi ke transportasi masal secara umum.

- Pengaspalan jalan yang belum beraspal sekaligus perbaikan jalan yang

belubang, berbatu dan bergelombang.

- Pelebaran jalan yang menyempit pada titik jalur tertentu.

- Pembangunan stasiun kereta api.

- Pembangunan halte bus.

Proses Perencanaan 8

Page 9: Tugas Proses Perencanaan

2.1.3 Intensitas Pemanfaatan Ruanga. Latar Belakang Masalah

Masyarakat membutuhkan ruang yang lebih dalam konteks perumahan. Sebagai

manusia yang menilai ruang sebagai wadah pengekspresian diri mereka

memanfaat kan semaksimal mungkin sisa lahan yang ada tanpa memperhatikan

aspek lingkungan dan nilai-nilai lain yang terkait dengan ruang.

b. Identifikasi Masalah

Berikut ini adalah masalah yang teridentifikasi berdasarkan survey lapangan di

kelurahan Jemur Wonosari :

- Perumahan warga banyak yang memiliki KDB 100%

- Terdapat rumah yang memiliki ketinggian bangunan tidak seragam dengan

rumah lain.

- Terdapat masjid yang memiliki GSB 0 terhadap jalan umum.

c. Pembatasan Masalah

Masalah dibatasi dalam ruang lingkup Koefisien dasar bangunan, garis

sempadan bangunan serta ketinggian bangunan.

d. Rumusan Masalah

- Perumahan di permukiman warga Kelurahan Jemur Wonosari pada umum

nya memiliki KDB 100%. Hal ini menyimpang dengan Rencana Tata Ruang

dimana sebuah bangunan tidak boleh menggunakan seluruh lahannya untuk

dibangun atau dengan KDB 100%. Dengan kondisi KDB 100% daerah

resapan air tidak ada, tatanan dan nilai estetika permukiman akan terlihat

padat dan semerawut. Apabila terjadi kebakaran, api dengan mudah akan

menjalar keseluruh perumahan penduduk.

- Rumah yang memiliki ketinggian bangunan yang tidak seragam dan melebihi

aturan yang sudah ditetapkan pada kawasan perumahan dapat mengurangi

dan mengganggu rumah warga lain. Penyinaran alamiah dan privasi warga

yang berada disebelah rumah dengan ketinggian lebih dua lantai dari yang

seharusnya akan terganggu.

e. Perumusan Tujuan

Penataan ulang kawasan perumahan kelurahan jemur wonosari.

f. Perumusan Sasaran

Adapun sasaran dijabarkan dibawah ini :

- Pembuatan aturan mengenai batas maksimal KDB, GSB dan ketinggian

bangunan.

- Memberi Peringatan kepada warga yang akan meninggikan bangunannya.

- Penetapan aturan adanya daerah resapan air untuk setiap rumah warga.

Proses Perencanaan 9

Page 10: Tugas Proses Perencanaan

2.1.4 Fasilitas Umuma. Latar Belakang Masalah

Distribusi beberapa fasilitas umum yang tidak tepat sasaran dan lokasi

mengakibatkan adanya over kapasitas maupun terbengkalainya beberapa

fasilitas umum yang ada.

b. Identifikasi Masalah

Berdasarkan survey lapangan di Kelurahan Jemur Wonosari adapun masalah-

masalah mengenai fasilitas umum yang teridentifikasi yakni :

- Distribusi fasilitas pendidikan tidak merata.

- Kondisi renovasi fasilitas peribadatan yang terbengkalai.

- Letak Indomaret yang berada dipertigaan jalan.

c. Pembatasan Masalah

Masalah dibatasi pada lingkup distribusi, perawatan, pemeliharaan, dan

pengadaan fasilitas umum.

d. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah berdasarkan pembatasan masalah diatas adalah

sebagai berikut :

- Secara umum distribusi fasilitas pendidikan dikelurahan jemur wonosari tidak

merata, hanya terpusat pada jalan Jemursari V, dijalan ini terdapat SD, SMP

dan SMA.

- Terdapat fasilitas peribadatan yang sedang dalam renovasi tidak terlihat

kelanjutan renovasi dan hanya terbengkalai. Warga sekitar RT 8 RW V harus

melakukan aktivitas peribadatan di masjid jangkauannya jauh dari rumah.

- Pada Jalan Jemursari VII gang II terdapat fasilitas perdagangan indomaret

yang letak nya berada dipertigaan jalan, dan beberapa meter selanjutnya

terdapat indomaret lagi. Artinya distribusi nya tidak merata.

Proses Perencanaan 10

Gambar 3 : SMA 16 Jemursari dan Masjid yang rnovasinya terbengkalai (sumber : dokumentasi survey lapangan)

Page 11: Tugas Proses Perencanaan

e. Perumusan Tujuan

Memaksimalkan distribusi fasilitas umum agar seluruh masyarakat dapat

menjangkaunya dengan mudah.

f. Perumusan Sasaran

Adapun beberapa sasaran yang dilakukan adalah :

- Relokasi beberapa SD, SMP dan SMA kelokasi yang dapat dijangkau dengan

mudah oleh seluruh masyarakat kelurahan.

- Renovasi fasilitas peribadatan.

- Relokasi fasilitas perdagangan agar distribusinya merata.

Proses Perencanaan 11

Page 12: Tugas Proses Perencanaan

2.1.5 Utilitas Kotaa. Latar Belakang Masalah

Elevasi tanah kota Surabaya yang kurang dari 2% menyebabkan air disaluran

drainase sulit mengalir. Kurang nya daerah resapan menuntut saluran drainase

yang efektif untuk mendistribusikan air hujan dan air limbah lain ke tempat yang

seharusnya.

b. Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang teridentifikasi berdasarkan survey lapangan di Kelurahan

Jemur Wonosari antara lain :

- Air pada parit saluran drainase tidak mengalir kearah manapun.

- Debit saluran drainase kecil.

- Aliran disaluran drainase tidak lancar.

- Banyak sampah yang menumpuk disaluran drainase

- Gerobak sampah yang sedikit

c. Pembatasan Masalah

Masalah dibatasi dalam konteks ketersediaan dan efektivitas utilitas kota

terhadap kehidupan masyarakat dan lingkungan.

d. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diambil dari pembatasan masalah adalah :

- Air limbah maupun hujan yang tertampung disaluran drainase masyarakat

tidak mengalir, hal ini disebabkan oleh saluran drainase yang mampet karena

sampah yang menumpuk dan tidak dibersihkan.

- Beberapa RT memiliki saluran drainase dengan debit menampung air hujan

kurang besar, sehingga air tergenang lama pada saluran drainase. Hal

tersebut dapat menyebabkan timbulnya bibit penyakit yang dapat

membahayakan kesehatan masyarakat sekitar.

- Gerobak sampah dikelurahan Jemur Wonosari yang melayani masyarakat

sangat sedikit. Apabila hal ini dibiarkan maka sampah buangan masyarakat

akan menumpuk dan dapat menimbulkan munculnya bibit penyakit.

e. Perumusan Tujuan

Memenuhi adanya utilitas kota dan mensejahterkan warga Kelurahan Jemur

Wonosari dengan penataan ulang utilitas.

f. Perumusan Sasaran

- Memperbesar debit saluran drainase warga.

- Memperbanyak gerobak sampah dalam memperlancar pengangkutan ke TPS

- Permbersihan saluran drainase secara berkala.

Proses Perencanaan 12

Page 13: Tugas Proses Perencanaan

2.1.6 Kependudukana. Latar Belakang

Angka pertumbuhan penduduk menjadi faktor meningkatnya jumlah penduduk

dan kebutuhan akan perumahan, pekerjaan, fasilitas umum serta prasarana dan

sarana permukiman. Kelurahan Jemur Wonosari berada pada lokasi periurban

atau pinggiran kota dan menjadi jalur masuknya penduduk antar daerah,

terutama dari arah selatan.

b. Identifikasi masalah

Adapun masalah kependudukan yang teridentifikasi berdasarkan hasil survey

lapangan di Kelurahan Menur Pumpungan antara lain :

- Berdasarkan data sekunder tentang kependudukan Kelurahan Jemur

Wonosari tahun 2011 jumlah KK 5989 sedangkan jumlah KK yang miskin

adalah 1021 KK (sumber : SIM PNPM 2011)

- Penduduk yang datang di Kelurahan Jemur Wonosari adalah 856 jiwa,

sedangkan pernduduk yang pindah sebanyak 428 jiwa. Antara pendatang

dan yang pindah tidak seimbang.

c. Pembatasan Masalah

Masalah dibatasi dalam ruang lingkup pengendalian urbanisasi dan kemiskinan.

d. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah kependudukan di Kelurahan Jemur Wonosari adalah :

- Tidak seimbangnya antara penduduk yang masuk dengan penduduk yang

keluar dapat menyebabkan peningkatan berbagai kebutuhan baik prasarana

maupun sarana, selain itu dapat menyebabkan masalah masalah lain.

- Kemiskinan yang cukup tinggi dikelurahan jemur wonosari dapat

menyebabkan masalah masalah sosial dan lingkungan.

e. Perumusan tujuan

Mengurangi kepadatan atau densitas penduduk.

f. Perumusan Sasaran

- Mengontrol jumlah penduduk yang masuk dan keluar setiap periode tertentu.

2.1.7 Fisik dan Lingkungana. Latar Belakang Masalah

Kurangnya kesadaran, pengetahuan dan gerakan-gerakan peduli lingkungan di

masyarakat, menyebabkan kondisi lingkungan fisik yang kurang baik dibeberapa

RT dikelurahan jemur sari. Kemiskinan menjadi faktor yang mempengaruhi

munculnya beberapa rumah yang kondisi fisiknya kurang layak ditinggali serta

memiliki kondisi lingkungan yang cukup buruk.

Proses Perencanaan 13

Page 14: Tugas Proses Perencanaan

b. Identifikasi Masalah

Masalah-masalah fisik dan lingkungan yang teridentifikasi berdasarkan survey

lapangan antara lain :

- Ada beberapa rumah yang telihat sangat kumuh.

- Di jalan Jemur sari VI terdapat genangan air.

- Terdapat rumah penduduk yang kondisinya tidak layak huni.

- Terdapat sampah yang menumpuk pada beberapa jalan disekitar gang.

c. Pembatasan Masalah

Masalah dibatasi dalam ruang lingkup daya dukung fisik dan lingkungan terhadap

kehidupan dipermukiman masyarakat.

d. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka adapun rumusan masalah pada

kelurahan Jemur Wonosari yaitu :

- Di RT 5 RW II ditemui rumah yang kondisi fisik dan lingkungannya

berdasarkan standar tidak memiliki daya dukung untuk ditinggali. Kondisi ini

disebabkan kemiskinan yang akan berantai menuju masalah lingkungan.

- Genangan air dan sampah yang menumpuk di jalan sekitar RT 5 RW II

menyebabkan turunnya kualitas lingkungan di masyarakat dan dapat

menyebabkan berbagai macam penyakit.

e. Perumusan Tujuan

Mensejahterakan dan meningkatkan kualitas fisik dan lingkungan hidup

masyarakat.

f. Perumusan Sasaran

Berikut adalah sasaran yang akan dicapai :

Proses Perencanaan 14

Page 15: Tugas Proses Perencanaan

- Renovasi rumah penduduk yang kondisinya tidak layak huni.

- Perbaikan prasarana jalan dan penyediaan utilitas persampahan.

Proses Perencanaan 15