Upload
gerymigyar
View
7
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ptm
Citation preview
PEMINDAHAN TANAH MEKANIK
TUGAS 1
SEMESTER GENAP 2014/2015
KELAS : B
DISUSUN OLEH :
Nama : Muhamad Gery Migyar
NPM : 2011410165
Dosen:
Ir. Siska Rustiani, MT
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
BANDUNG 2015
BAB 1 Pembinaan Alat
Perlengkapan adalah alat untuk meningkatkan jasa semaksimum mungkin, sedangkan
peralatan adalah alat untuk melipatgandakan jasa manusia.Mekanisasi konstruksi memberikan
metode yang paling efektif untuk merasionalisasikan pekerjaan konstruksi. Efek mekanisasi
konstruksi adalah dapat mengerjakan pekerjaan yang tidak mampu dikerjakan manusia,
mengurangi biaya konstruksi, mengurangi jangka waktu konstruksi. Akan tetapi mekanisasi
konstruksi pun dapat memberikan problem, diantaranya dana membengkak karena kebutuhan
pembelian dan pemeliharaan, memerlukan operator yang terampil dan training untuk pekerja
lainnya.
Peralatan harus dapat memberikan penghasilan penghasilan yang lebih besar dari biaya
yang dikeluarkan, prinsip inilah yang menjadi pertimbangan project manager apabila
merencakan pembangunan proyek. Adapun hubungan antara kapasitas perlatan dan biaya,
yaitu lebih besar kapasitas maka semakin kecil biaya satuan operasi, dan dalam pekerjaan
berskala kecil, maka penggunaan peralatan dengan kapasitas besar cenderung over invesment.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan : kapasitas besar, jumlah peralatan sedikit, maka biaya
sedikit; kapasitas kecil, jumlah peralatan banyak, maka biaya besar.
BAB 2 Pemilihan Alat
Alat yang cocok bagi suatu pekerjaan, bergantung pada : sifat fisik alat yaitu karakter
daripada alat sebagai representasi optimasi fungsi alat terhadap kebutuhan pekerjaan; faktor
waktu yaitu kapasitas pekerjaan sebuah alat terhadap waktu, dengan kata lain memperhatikan
kecepatan sebuah alat dalam melakukan pekerjaan; Faktor biaya yaitu pemilihan dengan biaya
persatuan produk yang terendah.
Peralatan terbagi menjadi tipe standar dan tipe khusus. Peralatan standar adalah
peralatan yang digunakan pada operasi konstruksi secara luas, sedangkan peralatan khusus
adalah peralatan yang dibuat khusus untuk suatu proyek tertentu atau untuk pengoperasian
khusus. Standarisasi macam peralatan menjadi bagian penting dalam pertimbangan pimpinan
perusahaan dalam pengadaan peralatan, karena kurangnya informasi maupun
penyalahgunaan prosedur pembelian akan menyebabkan banyaknya pengeluaran yang harus
dikeluarkan untuk pembelian suku cadang. Selain itu diperlukan upaya yang besar untuk suatu
keterampilan dalam mengoperasi, memelihara, dan mereparasi alat-alat tersebut.
Prilaku peralatan mekanis memiliki umur ekonomis peralatan, hal ini disebabkan
peralatan konstruksi dapat digunakan ntuk jangka waktu yang wajar (4-5 tahun), dan peralatan
baru yang sudah digunakan akan memerlukan suku cadang untuk berbagai tingkat kehausan.
Biaya pemeliharaan dan reparasi dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu reparasi minor dan
reparasi mayor. Terdapat 2 cara menentukan biaya pemelikan dan operasi, diantaranya :
a. Menyimpan catatan biaya peralatan yaitu biaya investasi, biaya reparasi, biaya bahan
bakar dan pelumas. Dengan cara ini dapat diketahui biaya rata-rata perjam.
b. Menambahkan kepada biaya rata-rata perjam (cara 1), suatu biaya rata-rata perjam
atas kehilangan waktu akibat kegagalan peralatan atau alat nganggur.
Terdapat kategori umur ekonomis yaitu umur ekonomis tanpa memperhitungkan kehilangan
waktu, dab umur ekonomis dengan memperhitungkan kehilangan waktu. Dari uraian
mengenai umur ekonomis diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah peralatan memiliki :
a. Umur ekonomis adalah umur peralatan dimana peralatan memberikan pengembalian
investasi
b. Umur teknis adalah umur peralatan sesuai umur design alat tersebut.
Dalam perhitungan analisis biaya peralatan terdapat 2 biaya yang harus diperhitungkan, yaitu:
1. Biaya langsung, meliputi :
a. Biaya pemilikin adalah pengeluaran yang disebabkan karena kita mempunyai
peralatan. Biaya pemilikan diuraikan kembali menjadi harga pokok dan biaya
depresiasi. Harga pokok adalah harga pembelian ditambah biaya angkutan dan
pemasangan di lapangan, sedangkan biaya depresiasi adalah depresiasinya
suatu unit peralatan yang mulai beroperasi, meskipun pemeliharaan dan
reparasi tetap diperhatikan.
b. Biaya operasi adalah biaya karena dioperasikannya peralatan, sehingga biaya
operasi tidak memasukkan biaya ketika peralatan mengganggur.
c. Biaya perbaikan adalah biaya akibat pemulihan kerusakan yang disesabkan oleh
kesalahan dan kecelakaan karena kondisi tak terduga. Biaya ini selama umur
ekonomis peralatan adalah 90% harga peralatan. Semakin tua peralatan maka
semakin besar biaya perbaikan.
2. Biaya tidak langsung adalah biaya yang diperlukan untuk keperluan umum, misalkan
biaya overhead (kantor perusahaan/proyek), biaya pemeliharaan, garasi selama tidak
dipakai, biaya resiko/keuntungan. Biasanya diambil sebesar 5-15% dari biaya langsung.
Dalam analisis biaya depresiasi yang telah dijelaskan dalam uraian diatas, akan dijelaskan
berdasarkan karakteristik metode depresiasi diantaranya :
a. straight line method (metode langsung)
turunnya nilai modal dihitung dengan pengurangan nilai penyusutan yang besarnya
sama sepanjang umur ekonomis peralatannya.
Rumus :
, dimana
P = harga pokok S = Nilai sisa ( 10-20%)
N = waktu (tahun) D = nilai depresiasi (setelah N tahun)
b. sum of the the year digit (metode penjumlahan angka tahun)penyusutan yang lebih
besar pada tahun-tahun pertama dari pemakaian peralatan, karena pengurangannya
dilakukan dengan urutan faktor yang terbalik dengan menggunakan perbandingan
umur dalam tahun dengan jumlah digit/angka.
DP S
N
D3 P S( )1
1 2 3 ... N
33
D2 P S( )N 1
1 2 3 ... N
3
D1 P S( )N
1 2 3 ... N
3
Faktor penyusutan per tahun adalah 2 kali faktor penyusutan dengan straight line
method
c. double dechlining balance (metode pengurangan berganda)
Tujuan dari metode depresiasi sendiri adalah agar dapat mengembalikan alat sesuai
harga pembeliaan, pada akhir umur ekonomis. Dimana terdapat rumus umum yang
paling cocok untuk peralatan konstruksi adalah Constant Rental Fee Method, dengan
rumus sebagai berikut :
Dimana : f = tingkat dari komulatif biaya konstruksi dibagi P
P= Biaya pembelian peralatan
Untuk memiliki peralatan, dibutuhkan biaya. Biaya yang dimaksud adalah biaya investasi yang
mencakup bunga atas uang yang diinvestasikan, segala macam pajak peralatan, asuransi,
penyimpanan peralatan. Pada pembahasan mengenai investasi terdapat konsep opportunity
cost yaitu pembelian suatu alat bila didiamkan maka akan rugi. Dimana analisisnya dapat
dirumuskan sebagai berikut :
, dimana
R = Biaya modal, pertahun/ nilai investasi
I = suku bunga rata-rata (termasuk pajak dan asuransi)
P = Harga Pokok
N = Jangka waktu investasi sesuai umur ekonomis alat
BAB 3 Dasar-Dasar Kerekayasaan
Sifat fisik tanah memberikan pengaruh langsung terhadap kemudahan penanganan tanah,
pemilihan peralatan yang dapat dipakai, jumlah produksi dari peralatan. Beberapa variable
yang didapatkan dari sifat fisis tanah memiliki pengaruh penting, diantaranya Swell dan
Shkinkage. Variable ini berpengaruh pada :
D1 P 1
NS
P
N
D2 P 1
NS
P
NS
P
N
D3 P 1
NS
P
NS
P
N 1
1
D x( ) P 1 f( )x
X
fx
X
11
f
D x( )D x( )
Ri P
2NN 1( )
i
a. Pada musim penghujan, kadar air bertambah yang mengakibatkan tegangan kapiler
berkurang, tegangan efektif berkurang, sehingga tanah akan mengembang dan volume
tanah membesar (Swelling). Swell faktor adalah perbandingan berat volume loose
dengan berat bank, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
b. Pada musim kemarau terjadi pengeringan yang mengakibatkan kadar air berkurang, hal
ini menyebabkan tegangan kapiler naik, tegangan efektif bertambah, sehingga akan
terjadi menyusutan tanah dan volume tanah akan menyusut(Shrinking). Shringage
factor adalah perbandingan berat volume compacted dan berat vol bank, secara
matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
Daya peralatan yang dibutuhkan adalah yang dihasilkan oleh untuk mendorong, menarik,
mengangkat maupun membawa beban. Ada 3 jenis gaya, yaitu daya yang diperlukan, daya
yang tersedia, daya yang digunakan.
Berdasarkan daya yang tersedia, kita dapat mengetahui/memperkirakan kemampuan mesin
tsb. Daktor-faktor yang mempengaruhi daya yang dibutuhkan :
a. Rolling resistant/ tahanan gelinding (RR)
Tahanan gelinding adalahan tahanan yang dialami oleh kendaraan ketika melalui suatu
jalan atau permukaan. Tahanan ini berubah-ubah terhadap jenis dan kondisi
permukaan yang dilalui kendaraan tsb. Tahanan gelinding dinyatakan dalam pound
gaya traksi yang diperlukan untuk memindahkan setiap gross ton melalui permukaan
datar dengan jenis dan kondisi tertentu. Faktor yang memperngaruhi besar tahanan
gelinding adalah geseran dalam, kelenturan ban, penetrasi ban di permukaan, kondisi
permukaan jalan dan berat total kendaraan. Secara matematis tahanan gelinding
dirumuskan ebagai berikut :
Tahanan gelinding dalam pound per gross ton
, dimana
R = tahanan gelinding ;
P = Tarikan total didalam kabel penarik
W= Bobot total trk, ton
Rolling Resistant dalam %
Dimana, GVW = Berat Kendaraan Total
SwB
L1
100 %
B
Sh 1B
C
100 %
BB
RP
W
b. Grade Resistance (GR) dan Grade Assistance (GA)
Grade resistance adalah Besaran gaya gravitasi yang harus diatasi untuk menggerakkan
peralatan melalui medan pendakian. Sedangkan Grade assistance adalah besaran gaya
gravitasi yang membantu mesin untuk bergerak melalui medan menurun. Apabila
sebuah kendaraan mendaki tanjakan, gaya traksi total yang dibutuhkan untuk
mempertahankan kendaraan tetap bergerak akan meningkatk sebanding dengan
kemiringan jalan.
c. Total Resistance
Total Resistance adalah penjumlahan dari Rolling Resistance dengan Grade Resistance
atau Grade Asistance dinyatakan dalam kg atau lbs. Secara mateamatis TR dapat
dinyatakan dalam rumus :
TR = RR + GR untuk medan mendaki
TR = RR + GA untuk medan menurun
TR juga dapat dinyatakan dalam % grade :
Energi total mesin yang dirancang terutama untuk menarik beban dapat dikonversikan menjadi
gaya tarik, hanya jika dapat dihasilkan gaya yang cukup diantara roda dan permukaan. Besarnya
traksi dipengaruhi oleh :
a. Berat pada drive wheel atau track.
b. Gerakan meremas dari roda atau track
c. Kondisi permukaan
Koefisien traction (ft) adalah faktor dengan mana beban total pada roda harus dikalikan untuk
menentukan gaya tractive max yang mungkin terjadi antara roda dan permukaan sebelum
terjadi selip. Analisis ini dirumuskan sebagai berikut :
CT = ft x GVW
Traction adalah gaya dorong yang dihasilkan oleh roda karet atau roda rantai jika bergerak
diatas permukaan. Ini dinyatakan dalam Drawbal Pull atau Rimpull sebagai berikut :
a. Drawbar Pull (DBP)
Tenaga yang tersedia pada hook pada saat peralatan menarik beban. Dinyatakan dalam
kg atau lbs. Besarnya drawbar pull dipengaruhi oleh besarnya rolling resistance,
besarnya grade resistance-grade assistance, hubungan kecepatan dan gigi (gear) dari
mesin tsb. Daya tarik total mesin harus dikurangi oleh tarikan yang diperlukan untuk
menggerakkan traktor (melalui jalannya) sebelum drawpull pull dapat ditentukan. Jika
traktor itu menarik beban mendaki, drawbar pull harus dikurangi 20 lbs /ton berat
traktor setiap kenaikan 1%.
b. Rimpull
Rimpull tenaga yang tersedia pada roda untuk menggerakkan (mendorong) peralatan
+ beban, atau dengan kata lain : gaya tarik yang diperoleh antara roda karet dan
permukaan untuk memutar roda. Secara matematis analisa rimpull dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Dengan catatan :
1 kg = 2,205 lbs dan 1 km = 0,62 mile
Altitude adalah ukuran ketinggian daerah diukur dari permukaan laut. Jika peralatan standard
beroperasi pada high altitude maka output hp peralatan akan berkurang sebagai akibat dari
turunnya kepadatan udara, sehingga drawpull dan rimpull akan berkurang yang juga
mengakibatkan produksi berkurang. Pengaruh tekanan udara dan temperatur pada hp
dinyatakan dengan rumus :
Dimana :
Hc = Koreksi brake hp untuk kondisi standard
Ho = Observasi brake hp (hasil pengujian)
Ps = Tekanan udara standard (29,92 hg)
Po = Observasi tekanan udara setempat (Hg)
To = Temperatur absolut (460o F + Temp lokasi)
Ts = Temperatur absolut untuk kondisi standar (460 + 60 ) = 520
Rimpull375 hp efisiensi
Kecepatan
hp
Hc HoPs
Po
To
Ts
0 5
HoHo
BAB 4 Peralatan Pekerjaan Tanah
1. Traktor
Traktor adalah alat berat yang dapat mengkonversikan energi mesin menjadi gaya tarik
/dorong. Tujuan utama dari traktor adalah menarik atau mendorong muatan, tetapi
terkadang dipakai untuk masud lain. Pemilihan traktor bergantung pada ukuran yang
cocok untuk pekerjaan, jenis pekerjaan, kondisi jalan angkutan, jarak angkutan, jenis
pekerjaan yang harus dilakukan setelah pekerjaan ini selesai. Jenis traktor dapat
dibedakan menjadi Crawler dan Whell yang akan dibahas begai berikut :
a. Crawler Tractors
Alat ini dalapat melayani berbagai macam tujuan seperti penggerak untuk menarik
atau mendorong muatan dan sumber tenaga untuk mengangkat. Banyak industri
yang membuat crawler tractors dengan beberapa model peralatan yang
membedakannya berdasarkan tranmisinya. Berikut ini adalah perbedaannya :
Direct Drive Power Shift
Over gigi seperti mobil, sehingga banyak waktu terbuang. Kelebihannya adalah power lebih besar
Over gigi lurus, dengan power yang kecil
b. Whell Tractors
Whell Tractors adalah traktor yang mempunyai kecepatan yang tinggi hingga
mencapai 30 mph, biasanya dilengkapi dengan pneumatic tire sebagai prime
mover. Design dari whell tractors memiliki bidang kontak antara ban dan
permukaan yang lebih kecil sehingga well tractor terbenam lebih dalam ke
permukaan yang lunak dan rolling ressistance lebih besar daripada crawler tractor.
Ukuran atau berat akan menentukan tarikan maksimum, karena traction ini dibatasi
pada hasil kali berat alat dengan koef. Traction dari suatu permukaan tanpa
memperhitungkan daya mesin. Traction yang dihasilkan oleh whell tractor
dinyatakan dalam lb atau kg rimpull. Terdapat 2 jenis whell tractor yaitu two whell
dan four whell, berikut adalah perbedaan dari 2 jenis whell tractor :
Two Whell (2 roda) Four Whell (4 roda)
Meningkatkan kemampuan manuver Sistem kemudi lebih baik sehingga dapat memudahkan operator
Meningkatkan meningkatkan traction pada sumbu whell drive
Kemungkinan melambung pada jalan-jalan kasar sangat kecil
Menurunkan RR karena hilangnya sumbu tambahan
Kecepatan actual lebih besar
Waktu pemakaian ban lebih lama Mampu beroperasi sendiri tanpa gandengan
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat keuntungan dan kerugian dari
Crawler tractor dan whell tractor, sebagai berikut :
Uraian Crawler Tractor Whell Tractor Berat Berat Lebih ringan
Roda Diesel (Kec Rendah) Karet (Kec. Tinggi)
Kondisi tanah Berbagai macam tanah dasar dan tanjakan tinggi
Tanah keras beton semen, dan tidak pada tanjakan
Koefisien Traksi >90 %
a. Crawler Tractor Mounted Bulldozer yang mampu memberikan daya tractive yang
lebih besar, terutama pada operasi di tanah lunak seperti tanah lepas atau
berlumpur.
b. Wheel Tractor mounted Bulldozer yang memiliki kecepatan gerak yang lebih tinggi.
Bulldozer dilengkapi dengan blade yang tegak lurus pada arah perjalanan sedangkan
angle dozer dilengkapi dengan blade yang dipasang tidak tegak lurus arah perjalanan.
2 jenis cozer ini memperngaruhi kegunaannya dilapangan.
Terdapat beberapa penggunaan bulldozer yang disesuaikan dengan kelengkapan dan
kemampuannya seperti yang telah diuraikan diatas, yaitu :
a. Pembersihan tanah (land clearing) dengan tujuan langkah awal dalam
membersihkan suatu daerah dari pohon-pohon, tanaman, dsb yang akan digunakan
sebagai lahan pertanian, jalan, perumahan dan kegunaan lainnya.
b. Stripping dengan tujuan pengupasan dan pembuangan top soil (humus) serta
peminbunan lubang bekas akar pohon.
c. Pioneering/slide hill cut yang dilakukan dari arah yang tinggi kearah yang rendah
pemotongannya dengan scrapers.
d. Structure Cutting dan Backfilling, yang biasanya digunakan dalam pembuatan
gorong-gorong juga rock excavation yang berlapis-lapis.
e. Dozing Rock yang biasa digunakan dalam pembongkaran sand stone rock, boulder
serta mendorongnya dengan cara memiringkan pisau
f. Down Hill Slot Dozing yang biasa dilakukan pada lintasan pertama, pada jalur
tertentu yang umumnya tanah asli yang akan tertumpah.
g. Blade to blade dozing (side by side dozing), pada sistem ini digunakan dua bulldozer
yang bekerja sama. Dengan ujung blade saling menempel untuk meningkatkan
output sebesar 50 %, sehingga ceceran akan berkurang.
Jika kapasitas pisau diketahui, kita dapat menentukan taksiran output alat. Taksiran
kapasitas bulldozer dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
L = Length of load (ft panjang)
H = Height of load (ft tinggi)
W = Width of load (ft lebar)
1 cu yd = 27 cu ft
3. Ripper
Ripper adalah alat yang direncanakan untuk menembus lapisan dalam sampai ke
permukaan tanah keras atau permukaan lunak, juga meretakkan batu sampe dengan
pecah menjadi butiran yang akan dimuat oleh scraper, truk, bulldozer. Faktor utama
dalam pemilihan peralatan ripper adalah tekanan ke bawah yang ada pada ujung ripper,
tenaga tractor yang tersedia, dan berat total tractor.
VLH W
2 27
Terdapat 2 jenis ripper yang digunakan pada crawler tractor, diantaranya adalah :
a. Paralelogam Ripper yaitu ripper yang beraksi seperti tulang penyobek serta hanya
dapat bergerak vertikal dan sudut yang dibentuk oleh shank dengan bidang
horizotal tetap dipertahankan.
b. Hinged Ripper yaitu riipper yang ditempatkan dekat dengan bagian belakang tractor
serta kedalaman penetrasi ujung ripper dikendalikan oleh aksi ram hidrolis.
Jarak lintasan tergantung pada ukuran material yang diinginkan, pada material dengan
penetrasi shunks dapat digunakan penuh, maka jarak lintasan antara 1-2 m, sedangkan
jika material di lapangan berbutir lepas dan halus maka jarak ripping 2-3 m. Estimasi
produk ripping dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dimana :
D = Kedalaman
L1 = Jarak Kritis
V1 = Kecepatan gelombang pada batas atas (fps)
V2 = Kecepatan gelombang batas bawah (fps)
Untuk menghitung kedalaman dari ke 2 batas yaitu top soil dan weathered rock, dipakai
rumus sebagai berikut :
4. Loader
Loader adalah alat mekanis yang berfungsi memuati truck dan wagon dan
mengangkutnya, menimbun galian, menggali tanah yang relatif lunak atau lepas, dan
membersihkan daerah tumpukan sampah. Terdapat 2 tipe dasar loader yaitu :
a. Crawler Mounted Loader
Kondisi tanah yang berlumpur yang tidak memungkinkan memakai wheel loader,
maka jenis crawler yang dapat digunakan, termasuk pada pekerjaan berbatu-batu
karena rantainya yang cukup tahan. Namun terdapat kekurangan untuk loader jenis
ini, yaitu pada kapasitas yang sama, kecepatan berjalan lebih lambat.
b. Wheel Loader
Jenis ini paling baik untuk pekerjaan membuat bahan dan mempunyai beberapa
sistem kendali standard untuk pekerjaan yang bervariasi. Keuntungan dari tipe ini
adalah kecepatan yang tinggi dan dapat bergerak dalam daerah yang sempit.
Loader terdiri dari beberapa partisi, yaitu Bucket teeth, bucket general purpose,
rock bucket, modifikasi rock bucket, skeleton rock bucket, ejector bucket, dan multi
purpose bucket. Cara kerja loader bucket mempengaruhi kapasitas bucket, berikut hal
yang mempengaruhi kapasitas buncket : panjang material, panjang cut/ borrowpit,
daya tractor penarik, kondisi cuaca, ukuran alat angkutan.
D1
L1
2
V2 V1
V2 V1
L1
D2
C2
2
V3 V2
V3 V2 D1 1
V2 V32
V12
V3 V22
V12
V1 V32
V22
D1
Terdapat beberapa macam gerakan kerja bucket, 3 diantaranya adalah :
a. Mengangkat naik dan turun oleh 2 arah ram kontrol melalui lengan dorong
b. Dimiringkan diantara posisi membawa dan dumping oleh ram dumping dan
penghubung
c. Melingkar dan menarik dan menarik kembali oleh perjalanan maju dan mundur
oleh mesin.