Tugas radiologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dffdfd

Citation preview

Nama : Imanniar Galuh PurwandariNIM : 1120111010411. Tawakal(bahasa Arab:) atau tawakkul berarti mewakilkan atau menyerahkan. Dalam agamaIslam, tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepadaAllahdalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan. Imam al-Ghazali merumuskan definisi tawakkal sebagai berikut, "Tawakkal ialah menyandarkan kepada Allah swt tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepadaNya dalam waktu kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang tenteram. Menurut Abu Zakaria Ansari, tawakkal ialah "keteguhan hati dalam menyerahkan urusan kepada orang lain". Sifat yang demikian itu terjadi sesudah timbul rasa percaya kepada orang yang diserahi urusan tadi. Artinya, ia betul-betul mempunyai sifat amanah (tepercaya) terhadap apa yang diamanatkan dan ia dapat memberikan rasa aman terhadap orang yang memberikan amanat tersebut. Tawakkal adalah suatu sikap mental seorang yang merupakan hasil dari keyakinannya yang bulat kepada Allah, karena di dalam tauhid ia diajari agar meyakini bahwa hanya Allah yang menciptakan segala-galanya, pengetahuanNya Maha Luas, Dia yang menguasai dan mengatur alam semesta ini. Keyakinan inilah yang mendorongnya untuk menyerahkan segala persoalannya kepada Allah. Hatinya tenang dan tenteram serta tidak ada rasa. Menurut ajaran Islam, tawakkal itu adalah tumpuan terakhir dalam suatu usaha atau perjuangan. Jadi arti tawakkal yang sebenarnya -- menurut ajaran Islam -- ialah menyerah diri kepada Allah swt setelah berusaha keras dalam berikhtiar dan bekerja sesuai dengan kemampuan dalam mengikuti sunnah Allah yang Dia tetapkan.

2. Ikhlas adalah buah dan intisari dari iman. Seorang tidak dianggap beragama dengan benar jika tidakikhlas. Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (Al-Anam: 162). Surat Al-Bayyinah ayat 5 menyatakan, Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus. Rasulullah saw. bersabda, Ikhlaslah dalam beragama; cukup bagimu amal yang sedikit. Tatkala Jibril bertanya tentang ihsan, Rasul saw. berkata, Engkau beribadah kepada Allah seolah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah melihatmu. Rasulullah saw. bersabda, Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali dilakukan denganikhlasdan mengharap ridha-Nya. Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal. Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niatnya dari kotoran yang merusak.

3. Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Asal katanya adalah "Shobaro", yang membentuk infinitif (masdar) menjadi "shabran". Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah. Menguatkan makna seperti ini adalah firman Allah dalam Al-Quran. Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. Al-Kahfi/ 18 : 28). Perintah untuk bersabar pada ayat di atas, adalah untuk menahan diri dari keingingan keluar dari komunitas orang-orang yang menyeru Rab nya serta selalu mengharap keridhaan-Nya. Perintah sabar di atas sekaligus juga sebagai pencegahan dari keinginan manusia yang ingin bersama dengan orang-orang yang lalai dari mengingat Allah SWT. Sedangkan dari segi istilahnya, sabar adalah:Menahan diri dari sifat kegeundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.

4. Sholat yang benar, untuk langkah awal, jika adzan sudah memanggil kita untuk sholat, yang mesti dilakukan adalah bersuci terlebih dahulu. Dalam hal ini kita wajib berwudhu jika mempunyai hadats kecil serta wajib mandi jika masih mempunyai hadats besar.Setelah wudhu sempurna, persiapkan pakaian dan tempat shalat yang memenuhi syarat, diantaranya harus suci dari najis serta menutupi aurat kita. Setelah itu, barulah mulai melaksanakan niat sholat wajib sesuai dengan waktunya. Setelah niat, bacalah takbiratul ihram, doa iftitah, surat alfatihah dan surat pendek. Selanjutnya lakukan gerakan ruku, i;tidal, sujud, duduk antara 2 sujud dan kembali berdiri untuk rakaat ke dua. Sedangkan pada rakaat kedua setelah sujud ke dua, jangan lupa membaca tasyahud awal untuk shalat selain subuh. Sedangkan pada shalat subuh tidak ada tasyahud awal, tapi langsung melakukan tasyahud akhir. Selanjutnya membaca salam setelah tasyahud akhir.

5. Secara bahasa, kata khusyu memiliki beberapa arti yang sama:a) Tunduk, pasrah, merendah, atau diam, artinya mirip dengan kata khudu. Hanya saja kata khuduk lebih sering digunakan untuk anggota badan, sedangkan khusyu untuk kondisi dan gerak-gerik hati b) Rendah perlahan, biasanva digunakan untuk suara. Allah Subhanahu wa Taala berfirman: Dan (khusyu) merendahlah semua suara kepada Rabb Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar melainkan bisikan saja. (QS. Ath-Thaha:108c) Diam, tak bergerak. Allah Subhanahu wa Taala berfirman:Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, kamu lihat bumi itu diam tak bergerak, dan apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. (QS. A1-Fushilat: 39)Menurut istilah khusyu artinya: kelembutan hati, ketenangan sanubari yang berfungsi menghindari keinginan keji yang berpangkal dari memperturutkan hawa nafsu hewani, serta kepasrahan di hadapan ilahi yang dapat melenyapkan keangkuhan, kesombongan dan sikap tinggi hati. Dengan itu, seorang hamba akan menghadap Allah dengan sepenuh hati. Ia hanya bergerak sesuai petunjuk-Nya, dan hanya diam juga sesuai dengan kehendak-Nya. Adapun pengertian khusyu di dalam shalat: Kondisi hati yang penuh dengan ketakutan, mawas diri dan tunduk pasrah di hadapan keagungan Allah. Kemudian semua, itu membekas dalam gerak-gerik anggota badan yang penuh khidmat dan konsentrasi dalam shalat, bila perlu menangis dan memelas kepada Allah; sehingga tak memperdulikan hal lain. Pengertian khusyu tersebut diambil dari firman Allah:..yaitu orang-orang yang khusyu dalam shalatnya.. (QS. Al-Mukminun: 1-2)Mengenai makna kekhusyuan itu, Ibnu Abbas menandaskan: Artinya penuh takut dan khidmat. A1-Mujahid menyatakan: Tenang dan tunduk. Sementara Ali bin Abi Thalib pernah menyatakan: Yang dimaksud dengan kekhusyuan di situ adalah kekhusyuan hati.