25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi, maka perlulah kiranya disusun sebuah makalah yang berisi materi tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi, khususnya anatomi dan fisiologi organ reproduksi pria dan wanita. B. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Anatomi dan Fisiologi. 2. Untuk menjelaskan Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi. 3. Untuk mengetahui tahap-tahap spermatogenesis dan oogenesis. 4. Mengetahui aktifitas seksual pria dan pengaturan fungsi seksual pria. C.Ruang lingkup 1

Tugas Semester 1 Stikes

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Semester 1 Stikes

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang anatomi

dan fisiologi sistem reproduksi, maka perlulah kiranya disusun sebuah makalah yang

berisi materi tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi, khususnya anatomi dan

fisiologi organ reproduksi pria dan wanita.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Anatomi dan Fisiologi.

2. Untuk menjelaskan Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi.

3. Untuk mengetahui tahap-tahap spermatogenesis dan oogenesis.

4. Mengetahui aktifitas seksual pria dan pengaturan fungsi seksual pria.

C.Ruang lingkup

Dalam penulisan makalah ini ,penulis memberikan pembatasan yaitu hanya

tentang anatomi organ reproduksi pria dan wanita serta spermatogenesis dan

oogenesis, aktifitas seksual pria dan pengaturan fungsi seksual pria

D.Metode Penulisan

Adapun metode yang yang kami lakukan dalam penulisan makalah ini yaitu:

1. Pengumpulan sumber data melalui studi di perpustakaan

2. Mencari literature di internet

3. Diskusi kelompok

1

Page 2: Tugas Semester 1 Stikes

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan kelompok ini adalah sebagai berikut:

: Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan,

Ruang Lingkup, Dan Sistematika Penulisan

Pembahasan yang terdiri dari Organ reproduksi laki-laki dan organ reproduksi

perempuan.

2

Page 3: Tugas Semester 1 Stikes

BAB II

PEMBAHASAN

A.   ORGAN REPRODUKSI PRIA

1. Anatomi Dan Fisiologi Genetalia Eksterna Pada Organ Reproduksi Pria

a. Penis

Penis terdiri dari 3 bagian akar, badan dan glans penis yang membesar yang

banyak mengandung ujung-ujung saraf sensorik. Organ ini berfungsi untuk tempat

keluar urine dan semen serta sebagai organ korpulasi. Kulit penis tipis dan tidak

berambut kecuali di dekat akar organ. Prepusium (kulup) adalah lipatan sirkular kulit

longgar yang merentang menutupi glans penis kecuali diangkat melalui sirkumsisi.

Korona adalah ujung proksimal glans penis.Badan penis dibentuk dari tiga massa

jaringan erektil silindris, dua korpus kavernosum dan satu korpus spongiosum ventral

di sekitar uretra.

Jaringan erektil adalah jaring-jaring ruang darah irregular (venosa sinusoid)

yang diperdarahi oleh arteriol aferen dan kapiler, didrainase oleh venula dan

dikelilingi jaringan ikat rapat yang disebut tunika albugenia.Korpus kavernosum

dikelilingi oleh jaringan ikat rapat yang disebut tunika albugenia.

3

Page 4: Tugas Semester 1 Stikes

b. Skrotum

Adalah kantong longgar yang tersusun dari kulit, fasia dan otot polos yang

membungkus dan menopang testis di luar tubuh pada suhu optimum untuk prosuksi

spermatozoa.Dua kantong scrotal, setiap scrotal berisi satu testis tunggal, dipisahkan

oleh septum internal.Otot Dartos adalah lapisan serabut dalam fasia dasar yang

berkontraksi untuk membentuk kerutan pada kulit scrotal sebagai respon terhadap

udara dingin atau eksitasi seksual.

2. Anatomi Dan Fisiologi Genetalia Interna Pada Organ Reproduksi Pria

a. Testis

Adalah organ lunak, berbetnuk oval, dengan panjang 4 – 5 cm (1,5 – 2 inci)

dan berdiameter 2,5 cm (1 inci).Tunika albugenia adalah kapsul jaringan ikat yang

membungkus testis dan merentang ke arah dalam untuk membaginya menjadi sekitar

250 lobulus.Tubulus seminiferus , tempat berlangsungnya spermatogenesis, terlilit

dalam lobulus. Epithelium germinal khusus melapisi tubulus seminiferus

mengandung sel-sel batang (spermatogonia) yang kemudian mengandung sperma ;

sel sertoli yang menopang dan memberi nutrisi speerma yang sedang berkembang dan

sel-sel interstisial (leydig) yang memiliki fungsi endokrin.

b. Epididimis

Adalah tuba terlilit yang panjangnya mencapai 20 kaki (4–6 M) yang terletak

di sepanjang sisi posterior testis. Bagian ini memerima sperma dari duktus eferen.

Epididimis menyimpan sperma dan mampu mempertahankannya sampai 6 minggu.

Selama 6 minggu tersebut, sperma akan menjadi motil, matur sempurna dan mampu

melakukan fertilisasi.

Selama eksitasi seksual, lapisan otot polos dalam dinding epididimal berkontraksi

untuk mendorong sperma kedalam duktus deferen.

4

Page 5: Tugas Semester 1 Stikes

c. Duktus Deferen

Adalah kelanjutan epididimis. Duktus ini adalah tuba lurus terletak dalam

korda spermatic yang juga mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfatik,

saraf SSO, otot-otot kremaster dan jaringan ikat. Masing duktus deferen

meninggalkan skrotum , menanjak menuju dinding abdominal kanal inguinal. Duktus

ini mengalir di balik kandung kemih bagian bawah untuk bergabung dengan duktus

ejaculator.

d. Duktus Ejakulator

Pada kedua sisi terbentuk dari pertemuan pembesaran (ampula) di bagian

ujung dektus deferen dan duktus dari vesikel seminalis. Setiap duktus ejaculator

panjangnya mencapai sekitar 2 cm dan menembus kelenjar prostat untuk bergabung

dengan uretra yang berasal dari kandung kemih.

e. Uretra

Uretra merentang dari kandung kemih sampai ujung penis dan terdiri dari tiga

bagian :

1. Uretra prostatik merentang mulai dari bagian dasar kandung kemih,

menembus prostat dan menerima sekresi kelenjar tersebut.

2. Uretra membranosa panjangnya mencapai 1 – 2 cm. bagian ini dikelilingi

sfingter uretra eksternal.

3. Uretra penis (cavernous, berspons) dikelilingi oleh jaringan erektil berspons

(kospus spongiosum). Bagian ini membesar ke dalam fosa navicularis sebelum

berakhir pada mulut uretra eksternal dalam glans penis.

f. Vesika Seminalis

Sepasang vesikel seminalis adalah kantong terkonvolusi (berkelok-kelok)

yang bermuara ke dalam duktus ejaculator. Sekretnya adalah cairan kental dan basa

yang kaya akan fruktosa, berfungsi untuk memberi nutrisi dan melindungi sperma.

5

Page 6: Tugas Semester 1 Stikes

Setengah lebih sekresi vesikel seminalis adalah semen (cairan sperma yang

meninggalkan tubuh).

g. Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat menyelubungi uretra saat keluar dari kandung kemih. Sekresi

prostat bermuara ke dalam uretra prostatik setelah melalui 15 sampai 30 duktus

prostatik.

Prostat mengeluarkan cairan basa menyerupai susu yang menetralisir asiditas vagina

selama senggama dan meningkatkan motilitas sperma yang akan optimum pada pH

6,0 – 6,5. Kelenjar prostat membesar pada saat remaja dan mencapai ukuran

optimalnya pada laki-laki yang berusia 20-an. Pada banyak laki-laki, ukurannya terus

bertambah seiring pertambahan usia. Saat berusia 70 tahun, dua pertiga dari semua

laki-laki mengalami pembesaran prostat yang mengganggu perkemihan.

h. Kelenjar Bulbouretral

Sepasang kelenjar bulbouretral (Cowper) adalah kelenjar kecil yang ukuran

dan bentuknya menyerupai kacang polong. Kelenjar ini mensekresi cairan basa yang

mengandung mucus ke dalam uretral penis untuk melumasi dan melindungi serta

ditambahkan pada semen.

3. Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses pembentukan atau pemasakan spermatozoa.

Proses pembentukan spermatozoa ( sel kelamin jantan ) berlangsung didalam testis

yang terdapat didalam skrotum ( kantong pelir ). Didalam testis terdapat banyak

saluran seminiferus ( tubulus seminiferus ) yang berdinding jaringan epitelium dan

jaringan ikat. Pada jaringan epitelium terdapat sel induk spermatozoa

(spermatogenium) dan sel sertoli yang berfungsi member makanan spermatozoa.

Pada jaringan ikat terdapat sel leydig yang berfungsi dalam proses spermatogenesis

membentuk testosteron.

6

Page 7: Tugas Semester 1 Stikes

Spermatogenesis bermula dari sel spermatogonia yang terdapat pada dinding

tubulus seminiferus. Setiap spermatogenia yang mengandung 23 pasang kromosom,

melakukan pembelahan mitosis membentuk spermatosit primer yang juga

mengandung 23 pasang kromosom. Spermatosit primer melakukan pembelahan

miosis pertama membentuk 2 (dua) spermatosit sekunder yang haploid. Tiap

spermatosit sekunder membelah secara meosis ( meosis kedua ) menghasilkan 2(dua)

spermatid yang haploid. Sperma yang telah masak akan menuju epididimis. Keempat

spermatid berkembang menjadi sperma masak yang bersifat haploid. Setiap proses

spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari.

Pada orang dewasa normal setiap 1 ml semen ( air mani ) mengadung lebih

kurang 20 juta spermatozoa. Sperma yang matang mempunyai tiga bagian, yaitu

bagian kepala(head), bagian tengah (mid piece ), dan bagian ekor ( tail ).

1. Bagian kepala ( head )

Bagian kepala mengandung inti sel ( nukleus ) yang haploid dan bagian

ujungnya mengandung akrosom yang berisi enzim hialuronidase dan

proteinase yang berperan membantu menembus lapisan yang melindungi sel

telur.

2. Bagian tengah ( mid piece )

Bagian tengah mengandung mitokondria yang berperan dalam pembentukan

energi yang digunakan untuk pergerakan ekor sperma.

3. Bagian ekor ( tail )

Bagian ekor sebagai alat gerak sperma agar dapat sampai ke ovum.

4. Aktifitas Seksual Pria

Rangsangan akhir organ sensorik dan sensasi seksual menjalar melalui saraf

pudendu. Melalui pleksus sakralis dari medulla spinalis membantu rangsangan aksi

seksual yang berasal dari dalam. Akibat dari dorongan seksual akan mengisi organ

seksual dengan mukosa uretra. unsur psikis rangsangan seksual sesuai dengan

meningkatnya kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan seksual dengan

memikirkan atau berkhayal menyebabkan terjadinya aksi seksual sehingga

7

Page 8: Tugas Semester 1 Stikes

menimbulkan ejakulasi atau pengeluaran sperma pada saat bermimpi terutama usia

remaja. Aksi seksual pada medulla spinalis, fungsi otak tidak terlalu penting, karena

rangsangan genital menyebabkan ejakulasi yang dihasilkan dari mekanisme refleks

yang sudah terintegrasi pada medulla spinalis lumbalis. Mekanisme ini dapat

dirangsang secara psikis dan seksual yang nyata dan banyak kombinasi dari

keduanya.

5. Pengaturan Fungsi Seksual Pria

Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon seperti :

testosterone, LH, FSH, estrogen dan hormon pertumbuhan.

Pelepasan hormon gonadotropin ( GnRH ) oleh hippotalamus merangsang

kelenjar hipofisis anterior untuk meyekresi LH, hormon, perangsang LH dan FSH.

Hipotalamus melepaskan GnRH yang diangkut ke kelenjar hipotalamus anterior

dalam merangsang pelepasan LH dan FSH darah porta. Perangsangan hormon ini

ditentukan oleh frekuensi dari siklus sekresi dan jumlah GnRH yang dilepaskan setiap

siklus. Sekresi LH mengikuti pelepasn GnRH dan sekresi FSH berubah lebih lambat

sebagai respon perubahan jangka panjang GnRH.

B . ORGAN REPRODUKSI WANITA

1. Anatomi Dan Fisiologi Genetalia Eksterna Pada Organ Reproduksi Wanita

a. Mons Pubis

Adalah bantalan jaringan lemak dan kulit yang terletak di atas simfisis pubis.

Bagian ini tertutup rambut pubis setelah pubertas.

b. Labia Mayora

Adalah dua lipatan kulit longitudinal yang merentang ke bawah dari mons

pubis dan menyatu di sisi posterior perineum, yaitu kulit antara pertemuan dua lipatan

8

Page 9: Tugas Semester 1 Stikes

ini dan anus. Labia mayora homolog (serupa dalam struktur dan asalnya) dengan

skrotum pada laki-laki.

c. Labia Minora

Adalah dua lipatan kulit di antara labia mayora. Lipatan ini tidak berambut,

tetapi mengandung kelenjar sebasea dan beberapa kelenjar keringat.Prepusium

klitoris adalah pertemuan lipatan-lipatan labia minora di bawah klitoris. Frenulum

adalah area lipatan di bawah klitoris.

d. Klitoris

Homolog dengan penis pada laki-laki, tetapi lebih kecil dan tidak memiliki

mulut uretra.Klitoris terdiri dari dua krura (akar), satu batang dan satu glans klitoris

bundar yang banyak mengandung ujung saraf dan sangat sensitive.Batang klitoris

mengandung dua korpora kavernosum yang tersusun dari jaringan erektil. Saat

menggembung dengan darah selama eksitasi seksual, bagian ini bertanggung jawab

untuk ereksi klitoris.

e. Vestibula

Adalah area yang dikelilingi labia minora. Vestibula menutupi mulut uretra,

mulut vagina dan duktus kelenjar bartolini (vestibular besar).Kelenjar bartolini

homolog dengan kelenjar bulbouretral pada laki-laki. Kelenjar ini memproduksi

beberapa tetes sekresi mucus untuk membantu melumasi orifisium vaginal saat

eksitasi seksual.Bulba vestibular adalah massa jaringan erektil dalam di substansi

jaringan labial. Bagian ini sebanding dengan korpora spongiosum penis.

f. Himen ( Selaput dara )

Himen Adalah selaput tipis selaput lendir yang menutupi sebagian lubang

vagina. Selaput dara mempunyai lubang yang berlainan besarnya pada setiap

perempuan. Pada perempuang yang masih perawan selput dara itu jelas

kelihatan.Pada orang yang telah bersetubh dan lebih lebih pada orang yang telah

9

Page 10: Tugas Semester 1 Stikes

melahirkan selaput dara itu, telah putus-putus, sehingga kesudahannya hamper tidak

kelihatan lagi ada kalanya pada orang perawan selaput itu tertutup betul sehingga bisa

memisahkan pada waktu haid.

g. Mulut Vagina

Terletak di bawah orifisium uretra. Hymen (selaput dara), suatu membran

yang bentuk dan ukurannya bervariasi, melingkari mulut vagina.

2. Anatomi Dan Fisiologi Genetalia Interna Pada Organ Reproduksi Wanita

a. Ovarium

Panjang 3 – 5 cm, lebar 2 – 3 cm, dan tebal 1 cm. berbentuk seperti kacang

kenari.Masing-masing ovarium terletak pada dinding samping rongga pelvis posterior

dalam sebuah ceruk dangkal, yaitu fosa ovarian dan ditahan dalam posisi tersebut

oleh mesenterium pelvis (lipatan peritoneum antara peritoneum viseral dan

peritoneum parietal). Ovarium adalah satu-satunya organ dalam rongga pelvis yang

retroperitoneal (terletak di belakang peritoneum).

Ovarium dilapisi epithelium germinal (permukaan). Jaringan ikat ovarium

disebut stroma dan tersusun dari korteks pada bagian luar dan medulla pada bagian

dalam. Medulla ovarium adalah area terdalam. Medulla mengandung pembuluh

darah dan limfatik , serabut saraf, sel otot polos, dan sel-sel jaringan ikat.

10

Page 11: Tugas Semester 1 Stikes

Korteks adalah lapisan stroma luar yang rapat. Korteks mengandung folikel

ovarian, yaitu unit fungsionalpada ovarium.

b. Tuba Fallopi ( Oviduk )

Dua tuba uterine / tuba fallopi menerima dan mentransport oosit ke uterus

setelah ovulasi.Setiap tuba uterin, dengan panjang 10 cm dan diameter 0,7 cm,

ditopang oleh ligament besar uterus. Salah satu ujungnya melekat pada uterus dan

ujung lainnya membuka ke dalam rongga pelvis.Infundibulum adalah ujung terbuka

menyerupai corong (ostium) pada tuba uterin. Bagian ini memiliki prosesus motil

menyerupai jaring (fimbrae) yang merentang di atas permukaan ovarium untuk

membantu menyapu oosit terovulasi ke dalam tuba.Ampula adalah bagian tengah

segmen tuba.Ismus adalah segmen terdekat dari uterus.Dinding tuba uterin terdiri

dari serabut otot polos, jaringan ikat dan sebuah lapisan epitel bersilia yang sirkular,

tersusun secara longitudinal.Fertilisasi biasanya terjadi di 1/3 bagian atas tuba fallopi.

c. Uterus

Merupakan organ tunggal muscular dan berongga. Uterus berbentuk seperti

buah pear terbalik dan dalam keadaan tidak hamil memiliki panjang 7 cm, lebar 5 cm

dan diameter 2,3 cm ( 3 inci X 2 inci X 1 inci). Organ ini terletak di dalam rongga

pelvis di antara rectum dan kandung kemih.Uterus pada dasarnya ditopang oleh

lipatan peritoneal, ligament besar yang melekatkan uterus pada dinding pelvis.

Dinding uterus terdiri dari bagian terluar serosa (perimetrium); bagian tengah

miometrium (lapisan otot polos) dan bagian terdalam lapisan endometrium.

Endometrium menjalani perubahan siklus selama menstruasi dan membentuk lokasi

omplantasi untuk ovum yang dibuahi. Endometrium tersusun oleh dua lapisan :

Lapisan superficial (stratum fungsionalis) endometrium berukuran lebih tebal.

Lapisan ini mengandung kelenjar yang merespons hormon steroid dan biasanya

hampir secara keseluruhan runtuh saat menstruasi.

Lapisan basal (stratum basalis) tidak berubah selama siklus berlangsung.

11

Page 12: Tugas Semester 1 Stikes

Fundus uterus adalah bagian bundar yang letaknya superior terhadap mulut tuba

uterin.

Badan uterus adalah bagian luas berdinding tebal yang membungkus rongga

uterus.Serviks adalah bagian leher bawah uterus yang terkonstriksi. Os eksternal

adalah mulut serviks ke dalam vagina; os internal adalah mulut uterus dalam rongga

uterus. Kanal endoservikal melapisi jalur di antara dua mulut.

Portio vaginalis adalah bagian serviks yang menonjol ke dalam ujung bagian atas

vagina. Resesus sirkular yang terbentuk pada area pertemuan adalah forniks anterior,

posterior dan lateral (forniks singular).

d. Vagina

Adalah tuba fibromuskular yang dapat berdistensi. Organ ini merupakan jalan

lahir bayi dan aliran menstrual, fungsinya adalah organ kopulasi perempuan.Vagina

panjangnya sekitar 8 – 10 cm. organ ini menghadap uterus pada sudut sekitar 45° dari

vestibula genitalia eksternal dan terletak antara kandung kemih dan uretra di sisi

anterior dan rectum di sisi posterior.Dinding vagina tersusun dari atventisia terluar ,

satu lapisan otot polos dan epithelium skuamosa bertingkat nonkeratinisasi yang

dikenal sebagai lapisan vaginal. Sel-sel pada lapisan vaginal memiliki reseptor yang

terikat pada membran untuk estrogen.Sebelum pubertas dan setelah menopause , jika

konsentrasi estrogen darah rendah, lapisan vagina menjadi tipis dan hampir

seluruhnya terdiri dari sel-sel basal.Vagina dilembabkan dan dilumasi oleh cairan

yang berasal dari kapilar pada dinding vaginal dan sekresi dari kelenjar-kelenjar

serviks. pH cairan vaginal tergantung pada kadar estrogen.

e. Perineum

Pada laki-laki atau perempuan adalah area berbentuk seperti iritan yang

terbentang dari simfisis pubis di sisi anterior sampai ke koksiks di sisi posterior dan

ke tuberositas iskial di sisi lateral.

12

Page 13: Tugas Semester 1 Stikes

3. Oogenesis

Proses pembentukan gamet betina ( sel telur ) pada wanita disebut oogeniesis

dan terjadi di ovarium.

Pada masa Fetus, ovarium mengandung sel pemula atau oogonium

sejak bayi lahir oogonium berkembang menjadi oosit primer hingga pubertas, melalui

fase profase pada pembelahan meiosis.

Pada masa pubertas, dibawah pengaruh FSH ( folikel stimulating

hormone ) oosit primer membelah secara meiosis menghasilkan dua sel yang

berukuran besar dan kecil. Sel yang lebih kecil disebut badan polar dan sel yang besar

disebut oosit sekunder.

Oosit sekunder dikelilingi oleh folikel. Folikel-folikel ini dibawah

pengaruh FSH membelah berkali-kali dan membentuk folikel graaf ( folikel yang

sudah masak ) yang diantaranya mempunyai rongga. Sel-sel folikel ini kemudian

memproduksi estrogen yang merangsang hipofisis untuk menyekresikan LH

( luteinizing hormone ) yang berfungsi mendorong ovulasi ( pelepasan sel telur ) bila

pada saat ovulasi terjadi pembuahan maka oosit sekunder meneruskan pembelahan

menjadi ootid ( haploid ) dan polar kedua. Ootid berdiferensiasi menjadi ovum. Jadi,

dalam oogenesis ini dihasilkan oosit sekunder yang akan dibuahi sperma, dan setelah

pembuahan, oosit sekunder membelah lagi secara meiosis hingga dihasilkan ovum.

4.      Siklus Menstruasi Pada Wanita

Siklus menstruasi berkaitan dengan pelepasan sel telur ( ovulasi ) dan terjadi

pad hari ke-28 dari siklus. Setiap orang mempunyai siklus yang beraneka, dengan

periode antara 21 hari ( 3 minggu ) sampai 30 hari. Menstruasi atau haid dialami oleh

wanita normal, sehat, sejak akil balig. Kira-kira sejak usia 11 tahun atau 13 tahun.

Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari empat fase sebagai berikut :

1. Fase Proliferasi

Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen sehingga disebut juga fase

estrogenic. Fase ini dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid.

13

Page 14: Tugas Semester 1 Stikes

Setiap bulan setelah haid terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer

karena hormon FSH. Pada masa ini sel oogenium membelah secara meiosis dan

menghasilkan satu sel telur haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel graaf

yang masak, folikel menghasilkan hormone estrogen yang merangsang sekresi LH.

Fase ini disebut fase folikel.

Estrogen berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus ( endometrium ) yang

terkelupas saat menstruasi sehingga endometrium ( dinding rahim ) menebal hingga

5-7 cm. selain itui, estrogen juga berfungsi untuk menghambat pembentukan FSH

dan memacu pengeluaran LH yang dikeluarkan oleh lobus anteriorhipofisis. Estrogen

juga memengaruhi kelenjar serviks yang menghasilkan cairan encer.

2. Fase Sekresi

Fase ini terjadi pada hari ke-14 sampai hari ke-28 dari siklus. Folikel graaf yang

pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak

darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum

( badan kuning ) untuk menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi

mempersiapkan endometrium menerima embrio. Pada saat endometrium menjadi

tebal dan lembut, serta dilengkapi banyak pembuluh darah. Periode ini disebut fase

luteal. Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum berdegenerasi sehingga progesteron

dan estrogen menurun bahkan sampai hilang.

3. Fase Menstruasi

Karena estrogen dan progesteron berhenti dikeluarkan maka endometrium

mengalami degenerasi. Darah, mucus dan sel-sel epitel dikeluarkan sebagai darah

haid dari rongga uterus ke vagina. Tahap ini berlangsung pada hari ke-1 hingga ke-4

dari siklus.

4. Fase Reparasi

Terjadi penyembuhan luka akibat pecahnya pembuluh darah. Luka itu

tertutup epitel kembali. Fase ini terjadi pada hari ke-4 hingga ke-6 dari siklus. Siklus

menstruasi akan terhenti jika terjadi kehamilan.

14

Page 15: Tugas Semester 1 Stikes

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari uraian tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi, maka kami dapat

menarik kesimpulan sebagai berikut :

1.      Organ reproduksi pria terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian eksterna dan

bagian interna. Bagian eksterna terdiri dari penis yang merupakan organ yang

banyak mengandung darah dan skrotum yang merupakan organ yang

membungkus dan menopang testis diluar tubuh. Sedangkan bagian interna terdiri

dari testis, epididimis, duktus deferens, duktus ejakulator, uretra, vesika seminalis,

kelenjar prostat dan kelenjar bulbouretral.

2.      Organ reproduksi wanita terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian eksterna dan

bagian interna. Bagian eksterna terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia

minora, klitoris, vestibula, himen dan mulut vagina. Sedangkan pada bagian

interna terdiri dari ovarium, tuba fallopi ( oviduk ), uterus, vagina dan pireneum.

3.      Spermatogenesis adalah proses pembentukan atau pematangan spermatozoa

yang terjadi didalam testis serta melibatkan pembelahan sel secara mitosis dan

meiosis.

4.      Oogenesis adalah proses pembentukan ovum ( sel telur ) yang terjadi didalam

ovarium. Hasil dari oogenesis yaitu ovum dan tiga badan polar.

B. Saran

- Diharapkan setiap perawat dapat mengenal dan memahami secara utuh tentang

anatomi dan fisiologi system reproduksi dan menerapkannya dalm pemberian

pelayanan terhadap pasien

- Mengetahui dam memahami secara rinci tentang anatomi dan fisiologi sistem

reproduksi pada pria dan wanita.

15

Page 16: Tugas Semester 1 Stikes

DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin,1997, Anatomi Fisiologi untuk siswa perawat.jakarta:EGC

Dewi, Rosana & dkk, 2003,biologi 2B, Klaten: Intan pariwara.

Http//rudyregobiz.wordpress.com/2009/11/18/system-reproduksi-pada-manusia/

Http//info.medis.blogspot.com

16